pleno skenario iii

15
SKENARIO 3 Gangguan Panik (Panic Disorder)

Upload: litzzo8

Post on 22-Jul-2016

21 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Pleno Skenario III

SKENARIO 3

Gangguan Panik (Panic Disorder)

Page 2: Pleno Skenario III

“Saya sangat khawatir & takut terkena serangan jantung, rasanya ajal akan datang….”

Alwan, 32 tahun, staf programming komputer, menceritakan bahwa dirinya tak ingin mengalami kejadian seperti seminggu yang lalu. Saat itu ia tengah berada di mall dengan isterinya, saat ia terpisah lokasi dari isterinya tiba2 ia merasa “sangat tidak nyaman”, tiba2 palpitasi dan hiperhidrosis disekujur tubuhnya, serta mengalami hiperventilasi dan tenggorokan terasa tercekik. Ia lalu mengalami vertigo dan gelap. Ia begitu takutnya, tak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Ia menduga mengalami serangan jantung sehingga merasa saat itu ajal datang menjemput. Segera ia dibawa ke IRD dan dilakukan berbagai macam pemeriksaan penyakit dalam, tetapi tak ditemukan kelainan apapun kecuali takikardi sesaat. Ia sembuh dengan sendirinya setelah 20 menit di IRD. Ia sangat ‘trauma’ dengan kejadian itu, sehingga sejak itu dia takut bepergian, ia mengalami housebound. Masuk kerjapun sangat jarang, dan bila terpaksa harus keluar rumah ia memaksa minta ditemani isterinya, untuk berjaga2 menolongnya kalau2 terjadi “serangan”.

Page 3: Pleno Skenario III

Key word Hiperventilasi Hiperhidrosis Vertigo Takikardi Palpitasi Housebound Takut atau cemas Pem fisik Normal trauma

Page 4: Pleno Skenario III

Klarifikasi istilah Hiperhidrosis (nadia) Hiperventilasi (yusrin) Palpitasi (zuhal) Housebound (intan) Vertigo (sucria) Takikardi (prili)

Page 5: Pleno Skenario III

Rumusan masalah1) Mengapa saat

bersama istrinya tdk mengalami gejala serangan?

2) Mengapa pasien merasa tdk nyaman saat di keramaian tanpa istrinya?

1)Merasa nyaman karena ada istrinya yg dapat melindungi. Respon tubuh tidak berlebihan.

2)Persepsi antisipasi gg prefrontal dan amigdala --> hipersensitif

Page 6: Pleno Skenario III

3) Mengapa pasien mengalami palpitasi, hiperhidrosis, hiperventilasi?

4) Mengapa setelah mengalami gejala2 tersebut pasien mengalami vertigo dan gelap?

3) Gg panik akut aktivasi kortisol peningkatan simpatis :- aktivasi kelenjar keringat hiperhidrosis- aktivasi di reseptor beta1 di jantung palpitasi- aktivasi simpatis di pembuluh darah bronkus hiperventilasi

4) Vasokonstriksi cerebral gejala ssp vertigo pingsan

Page 7: Pleno Skenario III

5) Mengapa gejalanya hanya berlangsung 20 menit?

6) Bagaimana hub. Usia, jenis kelamin dengan gejala?

5) Karena tdk di sebabkan pajanan efek fisiologis dan zat. Dalam 20 menit merupakan serangan akut ciri khas serangan panik

6) Faktor predisposisi. Wanita hormon progesteron serotonin dan GABA tdk seimbang serangan panik

epidemiologi usia 25 tahun (gg panik), usia berapapun (gg panik dg agorafobia)

Page 8: Pleno Skenario III

7) Mengapa pasien mengalami housebound?

8)Mengapa pasien merasa tercekik?

7) Karena dia merasa asing dg lingkungannya atau bisa juga karena takut serangan timbul saat dia berada di luar rumah dan tdk ada yg menolongnya

8) Aktivasi saraf simpatis meningkatkan tonos otot perasaan tercekik

menggunakan pernafasan dada dan nafas panjang hiperventilasi seperti tercekik

Page 9: Pleno Skenario III

9) Mengapa pasien kawatir dan takut merasa terkena penyakit jantung dan ajal akan menjemput?

10) Apa diagnosis dan bagaimana penanganan awalnya?

9) Perasaan takut mati adalah gejala psikologi anxietas.karena aktivasi saraf simpatis menyebabkan jantung yg berdebar dan tenggorokan tercekik dan merasa akan mati.

10) Anxietas pobik jenis agorafobiapenangan awal : non farmakologis dan farmakologis (antianxietas dan antidepresan)

Page 10: Pleno Skenario III

L.O Gangguan cemas Fisiologis Gangguan cemas patologis

panik, agorafobi, sosial fobi, spesifik fobi, OCD GAD

Page 11: Pleno Skenario III

PEMBAHASAN

Page 12: Pleno Skenario III

Gg. Panik Agorafobia Fobia spesifik

Definisi Serangan panik spontan & tidak terduga

Rasa takut sendirian di tempat umum/ramai

Rasa takut yang kuat dan menetap akan suatu obyek atau situasi

Etiologi Faktor biologis, genetik, psikososial

Faktor biologis, genetik, psikososial

Faktor perilaku, psikoanalitik, genetik

Gejala Rasa takut yang ekstrim, takikardi,palpitasi,dispnea

Housebound, depresi

Takut/ menghindari terhadap obyek atau situasi yang ditakuti

Terapi SSRI,MAOI,benzodiazepin - Terapi psikosial

-SSRI,MAOI,obat trisiklik (clomipramin,imiprami)

Page 13: Pleno Skenario III

Fobia sosial Gg. Obsesi kompulsi

Gg. Cemas menyeluruh

Definisi

Rasa takut yang kuat dan menetap akan situasi yang dapat menimbulkan rasa malu

Obsesi : pikiran,gagasan,perasaan yang berulang dan menggangguKompulsi : perbuatan berulang untuk menghilangkan cemas akibat kompulsi

Kekhawatiran yang berlebihan mengenai beberapa peristiwa atau aktivitas hampir sepanjang hari dan disertai oleh berbagai gejala somatik

Etiologi

Faktor perilaku,psikoanalitik,neurokimia,genetik

Faktor biologis, perilaku, psikososial

Faktor biologis, psikososial

Gejala Timbul ansietas pada saat berada di situasi sosial yang ditakuti

Timbul pikiran yang berulang, melakukan perbuatan yang sama berulang kali

Gemetaran,ketegangan otot,berkeringat,pusing kepala,palpitasi,mudah terkejut

Terapi - Antiansietas (alprazolam), MAOI- Object explosing (pemajanan dengan obyek/situasi yang ditakuti)

- SSRI (fluoxetine,paroksetin), clomipramine, MAOI (fenelzin)- Psikoterapi

-benzodiazepin, buspiron, venfalaksin, SSRI- psikoterapi

Page 14: Pleno Skenario III

Kesimpulan Berdasarkan skenario di atas pasien

mengalami Gangguan panik yang disertai dengan Agorafobia.

Page 15: Pleno Skenario III

Terima Kasih

Copyright by Wira Sasmita P ([email protected])