pleno skenario b
DESCRIPTION
asdaTRANSCRIPT
Pemberian Glukosamin pada Penderita Nyeri Sendi
Kelompok C5
Rizka Noviyanti Rosyadi (102013218)
Oktaviani Dewi Ratih (102013046)
Stefanus Hendra Ria (102013067)
The, Melita Mulyani (102013118)
Anjanete Viviandira Krisnadewi (102013204)
Theresa Shanty Angela Dominggo (102013283)
Fendy Suryawan (102013345)
Herni Mariati Rangan (102013363)
Alberthina Sara Tirza (102013454)
Ruddy Sofyan (102013456)
Prahasta Listiyaning Renny (102012144)
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara no.6 Jakarta 11510 No. Telp (021) 5694-2061
1
Abstrak : penuaan dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam mekanisme tubuh. Menurunnya mekanisme tubuh membuat seseorang mengalami beberapa penyakit.Penyakit osteoarthritis merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang sendi-sendi tulang. Berbagai faktor menjadi penyebab terjadinya penyakit ini, selain faktor umur dan proses penuaan, trauma pada sendi, stres sendi atau akibat melakukan aktivitas yang berlebihan. Penderita dengan gejala penyakit ini biasanya diberi obat-obatan penghilang nyeri dan glukosamin. Pemberian glukosamin dapat mengurangi rasa nyeri akibat osteoarthritis karena senyawa sintetik yang terkandung di dalamnya dapat merangsang pertumbuhan serta memperbaiki tulang rawan.glukosamin biasa diberikan dengan chondroitin.
Kata kunci : osteoarthritis, glukosamin, efek glukosamin,chondroitin.
Abstract: aging can cause changes in the body's mechanism. The decline in the body's mechanism to make someone have some disease. Disease osteoarthritis is a disease that often attacks the joints. Various factors to be the cause of this disease, factors other than age and the aging process, trauma to the joints, joints or stress due to excessive activity. Patients with symptoms of this disease are usually given pain relief drugs and glucosamine. Giving glucosamine can reduce pain due to osteoarthritis because synthetic compounds contained in it may stimulate growth as wel cartilage repair. The usual glucosamine with chondroitin.Keywords: osteoarthritis, glucosamine, glucosamine effects, chondroitin.
Pendahuluan
Usia yang semakin bertambah, terkadang membuat seseorang kerap kali mengalami
menurunnya kualitas kerja setiap organ tubuh. Salah satu penyakit yang juga sering terjadi pada
orang dengan usia lanjut adalah osteoarthritis (OA). Osteoarthritis adalah salah satu jenis dari
penyakit arthritis yang paling sering terjadi, sering jjuga disebut osteoarthritis degeneratif atau
osteoarthritis hipertropik. Osteoarthritis merupakan radang sendi yang bersifat kronis dan
progresif disertai kerusakan tulang rawan sendi berupa integrasi (pecah) dn perlunnakan pada
permukaan sendi dengan pertumbuhan tulang rawan sendi di tepi tulang (c, Rasjad,2003).
Selama ini OA sering dipandang sebagai akibat dari proses penuaan dan tidak dapat dihindari.
Saat ini telah berkembang suplemen atau obat-obatan yang mengandung glukosamin yang telah
diakui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk pengobatan osteoarthritis sehingga
kebutuhan glukosamin dapat dipenuhi.
2
Selain diproduksi tubuh, glukosamin hadir dalam jumlah sedikit pada makanan seperti
udang, lobster, dan kepiting. Glukosamin sintetis tersedia dalam bentuk pil, kapsul atau suntik,
yang mungkin dikombinasi dengan suplemen lain seperti kondroitin. Kondroitin juga ditemukan
dalam tulang rawan dan dilaporkan berfungsi mempertahankan viskositas sendi, merangsang
mekanisme perbaikan tulang rawan, dan menghambat enzim yang memecah tulang rawan.1
Pembahasan
Glukosamin secara alami disintesis dalam tubuh. Glukosamin merupakan senyawa
penting dalam pembentukan kalogen dan pengawetan kartilago, serta berguna untuk
meningkatkan kelenturan dan menyerap guncangan. Berbubungan dengan kadar glukosamin
yang menurun seiring dengan pertambahan usia, cedera, dan stress pilihan terbaik adalah
mengkonsumsi suplemen glukosamin sulfat 1.500 mg perhari.2
Glukosamin (C6H13NO5) merupakan gula amino dan prekursor penting dalam sintesis
biokimia dari protein glikosilasi dan lemak. Glukosamin ditemukan sebagai komponen utama
dari rangka luar krustasea, artropoda, dan cendawan. Glukosamin merupakan salah satu
monosakarida yang banyak dijumpai. Dalam industri, glukosamin diproduksi dengan cara
hidrolisis rangka luar krustasea.
Glukosamin ditemukan secara alami dalam tubuh, yang tersusun dari glukosa dan asam
amino glutamin. Glukosamin diperlukan untuk menghasilkan glycosaminoglycan, yang penting
dalam pembentukan dan perbaikan tulang dan jaringan tubuh lainnya. Produksi glukosamin akan
menurun seiring dengan pertambahan usia.3
Glucosamin merupakan salah satu suplemen yang pengaruhnya penting terhadap kesehatan
khususnya penyakit ostheoarthritis (OA), jenis arthritis ditandai dengan kerusakan tulang rawan,
baik karena cedera atau keausan normal. Ini biasanya terjadi sebagai dampak dari pertambahan
usia Glukosamin baik klorida maupun bentuk sulfat, dipasarkan sebagai suplemen makanan di
berbagai negara seperti Kanada dan Amerika Serikat.4
Keuntungan dari suplemen glukosamin adalah kandungan gizinya yang lebih banyak karena
struktur kimianya dan berat molekul yang rendah, dua hal tersebut merupakan dua karakteristik
khas dari terapi efektif konvensional.5 Hal ini membedakan glukosamin dari sebagian besar
3
suplemen lain. Kebanyakan suplemen lain, terutama herbal, sering ditambahkan campuran bahan
lain yang kurang jelas dan tidak terstandar. Berbeda dengan glukosamin, di mana zat ini
merupakan komponen alami dari tubuh manusia, sehingga tubuh bisa mengembangkan
mekanisme untuk memproses dan menggabungkan senyawa ini. Sehingga suplemen ini memiliki
efek samping yang kecil bahkan tidak ada.
Umumnya, glukosamin didistribusikan dalam salah satu dari tiga bentuk:
Glukosamin HCl
Glukosamin sulfat kalium
Glukosamin sulfat natrium
Fungsi Glukosamin
Fungsi dari glukosamin di dalam tubuh adalah untuk memproduksi proteoglikan dan
glikosaminogen yang berfungsi untuk membentuk cairan sinovial. Cairan ini berfungsi sebagai
pelumas bagi tulang rawan sehingga pergerakan tulang menjadi lebih baik. Kekurangan cairan
sinovial dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sendi berupa osteoarthritis, yaitu penyakit
radang pada sendi yang ditandai oleh adanya kelainan pada kartilago (tulang rawan) sendi dan
tulang di sekitarnya.
Produksi glukosamin ini akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia
sehingga tubuh pun mengalami kekurangan glukosamin. Hal ini mengakibatkan terganggunya
produksi cairan sinovial yang dapat berakibat pada kerusakan tulang rawan pada sendi.
Dengan mengkonsumsi glukosamin yang ekstrak. Kita dapat menjaga tulang rawan.
Glukosamin telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala osteoarthritis yaitu suatu penyakit
degeneratif kronis yang menimbulkan rasa nyeri akibat kerusakan tulang untuk orang-orang yang
bekerja seperti aspirin dan ibuprofen dengan mengurangi peradangan pada persendian yang
mengakibatkan rasa sakit.2
Glukosamin dan kondroitin adalah gula amin yang dihasilkan dari kerang-kerangan, yang
merupakan komponen inti dari tulang rawan. Keduanya bekerja dalam merangsang sintesis
glikosaminoglikan, proteoglikan, dan asam hialuronat. Pengalaman klinis menunjukkan
4
glukosamin dapat membantu mengurangi gejala rematik. Dalam jangka pendek, glukosamin
telah teruji klinis menunjukkan gejala yang efektif pada pasien dengan nyeri lutut rematik yang
disebabkan oleh osteoarthritis (DeAngelo & Gordin, 2004).6
Struktur Glukosamin
Glukosamin pertama kali diidentifikasi oleh Dr. Georg Ledderhose pada tahun 1876, tapi
struktur stereokimia tidak sepenuhnya diketahui sampai ditemukan oleh Walter Haworth pada
tahun 1939. Glukosamin merupakan salah satu senyawa gula amino yang ditemukan secara luas
pada tulang rawan dan memiliki peranan yang sangat penting untuk kesehatan dan kelenturan
sendi. Glukosamin ditemukan pada kitin, dimana kitin adalah kopolimer dari N-acetyl-D-
glukosamin dan glukosamin. Secara umum, glukosamin terbagi menjadi tiga bentuk yaitu,
glukosamin hidroklorida, glukosamin sulfat, dan N-asetil glukosamin.7
Gambar 1. Struktur kimia glukosamin hidroklorida dan glukosamin sulfat (Mojarrad et al.
2007).7
Gambar 2. Struktur gucosamine8
5
Komposisi dalam Glukosamin
Glukosamin tersedia dalam beberapa bentuk.: Glukosamin Sulfat (GS) yang distabilkan
oleh natrium klorida atau kalium klorida, glukosamin hidroklorida (GH) dan N-asetil glukosamin
(NAG). Selain di produksi oleh tubuh, glukosamin juga hadir dalam jumlah sedikit makanan
seperti udang, lobster, dan kepiting. Glukosamin sintesis tersedia dalam bentuk pil, kapsul, atau
suntik yang mungkin dikombinasi dengan suplemen lain seperti kondroitin.
Glukosamin adalah amino monosakarida yang ditemukan ada kitin glikoprotein dan
glikosamioglikan, seperti asam hialunorat dan heparin sulfat. Glikoprotein, dikenal sebagai
proteoglikan yang merupakan bentuk dasar matriks ekstraseluler dari jaringan penyambung.9
Mekanisme kerja glukosamin
Mekanisme kerja glukosamin yaitu dangan menghambat sintetis glikosaminoglikan dan
mencegah destruksi tulang. Glukosamin dapat merangsang sel-sel tulang rawan untuk
pembentukan proteoglikan dan kolagen yang merupakan protein esensial untuk memperbaiki
fungsi persendian. Pengolahan glukosamin hidroklorida dari kitin dilakukan melalui reaksi
hidrolisis sederhana dan depolimerisasi untuk menjadi glukosamin hidroklorida sebagai hasil
dari perendaman didalam larutan asam hidroklorida.5 Inouoe (1963) menyatakan bahwa
hidrolisis glukosamin dapat diperoleh dari perendaman 594,7 gram kitin dari cangkang udang
dalam 2,5 liter asam hidroklorida 20%. Kitin merupakan salah satu produk bernilai ekonomis
tinggi yang dapat disintesis dari kulit udang serta dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan
glukosamin.7 Kitin umumnya banyak dijumpai pada eksoskeleton krustasea, seperti udang,
lobster, dan kepiting. Kitin tidak hanya ditemukan pada hewan tetapi juga ditemukan pada
dinding sel tumbuhan misalnya pada dinding sel jamur dari genus Mucor, Phycomycetes, dan
Saccharomyces).10
6
Glukosamin Sulfat
Glukosamin sulfat adalah bahan kimia alami yang ditemukan dalam tubuh manusia . Hal
ini dalam cairan yang ada di sekitar sendi . Glukosamin juga ditemukan di tempat lain di alam .
Sebagai contoh, sulfat glukosamin yang dimasukkan ke dalam suplemen diet sering dipanen dari
cangkang kerang . Glukosamin sulfat yang digunakan dalam suplemen makanan tidak selalu
datang dari sumber alami . Hal ini juga dapat dibuat di laboratorium. Glukosamin sulfat
umumnya digunakan untuk arthritis . Para ilmuwan telah mempelajari secara ekstensif untuk
penggunaan ini . Hal ini paling sering digunakan untuk jenis arthritis yang disebut osteoarthritis .
Ini adalah jenis yang paling umum dari arthritis. Selama bertahun-tahun , orang telah mencoba
glukosamin sulfat untuk berbagai kegunaan lain . Sebagai contoh, telah dicoba untuk glaukoma
dan untuk menurunkan berat badan . Tapi glukosamin sulfat belum cukup dipelajari untuk
menggunakan ini. Tidak ada bukti bahwa glukosamin sulfat bermanfaat untuk kondisi ini .
Ada berbagai bentuk glukosamin termasuk glukosamin sulfat , glukosamin hidroklorida ,
dan N - asetil - glukosamin . Bahan kimia yang berbeda memiliki beberapa kesamaan , namun
mereka mungkin tidak memiliki efek yang sama ketika diambil sebagai suplemen makanan.
Sebagian besar penelitian ilmiah dilakukan pada glucosamine telah dilakukan pada glukosamin
sulfat . Informasi pada halaman ini berkaitan dengan glukosamin sulfat . Untuk informasi tentang
bentuk-bentuk lain dari glukosamin , lihat halaman tertentu untuk masing-masing.
Suplemen makanan yang mengandung glukosamin sering mengandung bahan-bahan
tambahan . Bahan-bahan tambahan yang sering kondroitin sulfat , MSM , atau tulang rawan ikan
hiu . Beberapa orang berpikir kombinasi ini bekerja lebih baik daripada mengambil hanya
glukosamin sulfat saja . Sejauh ini, para peneliti tidak menemukan bukti bahwa menggabungkan
bahan-bahan tambahan glukosamin menambahkan manfaat apapun Glukosamin juga di
beberapa krim kulit digunakan untuk mengontrol rasa sakit radang sendi . Krim ini biasanya
mengandung kapur barus dan bahan-bahan lain selain glukosamin . Para peneliti percaya bahwa
rasa sakit orang mungkin mengalami bantuan dari krim ini adalah karena bahan-bahan lain selain
glukosamin . Tidak ada bukti bahwa glukosamin dapat diserap melalui kulit. Beberapa produk
sulfat glukosamin tidak berlabel akurat . Dalam beberapa kasus , jumlah glukosamin sebenarnya
dalam produk tersebut bervariasi dari tidak ada menjadi lebih dari 100 % dari jumlah yang
7
tercantum pada label produk. Beberapa produk telah mengandung glukosamin hidroklorida
ketika glukosamin sulfat tercantum pada label .11
Kesimpulan
Glucosamine merupakan salah satu senyawa gula amino yang ditemukan secara luas pada
tulang rawan dan memiliki peranan yang sangat penting untuk kesehatan dan kelenturan
sendi.Sumber glucosamine seperti zat kitin terdapat pada cangkang udang. Teknologi pembuatan
glucosamine secara biologi yaitu dengan mengisolasi biomassa jamuryang berasal dari
Aspergillus sp dan dengan hidrolisis enzim kitinyang telah diekstrak darilobsterlangostino.
Chondroitin adalah molekul yang terjadi secara alami dalam tubuh.Chondroitin merupakan
komponen utama dari tulang rawan dan jaringan tangguh ikat bantal sendi.Chondroitin berasal
dari sumber alami, seperti tulang rawan ikan hiu dan sapi, atau produksi sintetis.Chondroitin
membantu menjaga tulang rawan sehat dengan menyerap cairan (terutama air) ke dalam jaringan
ikat.Teknologi Pembuatan Chondroitin dengan Bakteri Escherichia coli.
Pemberian glukosamin dapat mengurangi rasa nyerti pada lutut. Selain mengurangi rasa
nyeri pada lutut, glukosamin juga berfungsi untuk menjaga tulang-tulang ataupun sendi-sendi
yang terdapat pada tubuh kita. Pemberian glukosamin dapat mengurangi gejala osteoarthritis,
yaitu suatu penyakit degeneratif kronis yang menimbulkan rasa nyeri akibat kerusakan tulang
rawan yang terletak antara tulang & sendi, dan pengeroposan tulang.
8
Daftar Pustaka
1. http://majalahkesehatan.com/suplemen-glukosamin-manfaatnya-masih-dipertanyakan/
diunduh pada tanggal: 10-12-2013.
2. Michael F, Roizen M D, Mehmet C. You being beautiful: the owners’s manual to inner
and outer beauty. Free press published by Simorr & Schuster,1230 A vanue of Americas.
New York, USA. 2008:hal 272
3. http://duniafitnes.com/training/peran-glukosamin-dalam-menjaga-persendian-anda.html .
Diunduh pada tanggal:10-12-2013
4. http://www.medicalera.com/3/14832/suplemen-glukosamin-dan-
kondroitin-sulfat-efektifkah- pada-osteoartritis
5. Mojjarad JS, Mahboob N, Valizadeh H, Ansarin M, Bourbour S. 2007.
Preparation of glucosamine from exoskeleton of shrimp and predicting
production by response surface metodhology.Journal of Agricultural
and Chemistry 55: 2246-2250.
6. DeAngelo, Nicholas A. Gordin, Vitaly. 2004. Treatment of Patients With Arthritis-
Related Pain.
7. Afridiana N. Recovery glukosamin hidroklorida dari cangkang udang melalui hidrolisis
kimiawi sebagai bahan sediaan suplemen osteoarthritis. Departemen Teknologi Hasil
Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor; 2011.h.2-3,7.
8. Merks DB,Marks AD,Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakrta:EGC;
1996. hl 451-3
9. Makfoeld D. Kamus istilah pangan dan nutrisi. Yogyakarta: Kanisius; 2002.h.22
10. Campbell,Reece,Mitchell. Biologi.Jakarta: Erlangga;2003;5 ( 2) hl
186
11. www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-807-Glucosamine sulfate.aspx?
activeIngredientId=807&activeIngredientName=glucosamine sulfate
diunduh pada tanggal:10-12-2013
9