perbandingan efek analgesia epidural pascabedah …

25
PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH ANTARA BUPIVACAIN 0,125% + FENTANYL 25 μg DENGAN BUPIVACAIN 0,125% + MORFIN 1 MG PADA PASIEN LAPARATOMI GINEKOLOGI COMPARISON OF POSTOPERATIVE EPIDURAL ANALGESIA EFFECT BETWEEN 0.125% BUPIVACAINE WITH 25 μG FENTANYL AND 0.125% BUPIVACAINE WITH 1 MG MORPHINE AFTER GYNECOLOGIC LAPARATOMY JUSMAN HANDAYANI Y. KONSENTRASI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS TERPADU PROGRAM STUDI BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 01-May-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH ANTARA BUPIVACAIN 0,125% + FENTANYL 25 µg DENGAN BUPIVACAIN 0,125% + MORFIN 1 MG PADA

PASIEN LAPARATOMI GINEKOLOGI

COMPARISON OF POSTOPERATIVE EPIDURAL ANALGESIA EFFECT BETWEEN 0.125% BUPIVACAINE WITH 25 µG FENTANYL AND

0.125% BUPIVACAINE WITH 1 MG MORPHINE AFTER GYNECOLOGIC LAPARATOMY

JUSMAN HANDAYANI Y.

KONSENTRASI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS TERPADU

PROGRAM STUDI BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH ANTARA BUPIVACAIN 0,125% + FENTANYL 25 µg DENGAN BUPIVACAIN 0,125% + MORFIN 1 MG PADA

PASIEN LAPARATOMI GINEKOLOGI

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi Biomedik

Pendidikan Dokter Spesialis Terpadu

Disusun dan diajukan oleh

JUSMAN HANDAYANI Y.

kepada

KONSENTRASI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS TERPADU PROGRAM STUDI BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 3: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

TESIS

PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH ANTARA BUPIVACAIN 0,125% + FENTANYL 25 µg DENGAN BUPIVACAIN 0,125% + MORFIN 1 MG PADA

PASIEN PASCA LAPARATOMI GINEKOLOGI

Disusun dan diajukan oleh :

JUSMAN HANDAYANI Y.

Nomor Pokok : P1507212061

telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis

pada tanggal 08 Mei 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Menyetujui ,

Komisi Penasihat

Ketua Anggota

Prof. Dr. dr. Ramli Ahmad, Sp.An-KAP-KMN Dr. dr. Syafri K. Arif, Sp.An-KIC-KAKV

Ketua Program Studi Biomedik Dekan Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin

Dr. dr. Andi Mardiah Tahir,Sp.OG Prof. Dr. H. Muhammad Ali, SE, MS

Page 4: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …
Page 5: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : JUSMAN HANDAYANI Y.

No.Stambuk : P1507212061

Program Studi : Biomedik

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, Mei 2017

Yang menyatakan

Jusman Handayani Y.

Page 6: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

v

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala

berkat dan limpahan karunia kepada penulis mulai dari awal timbulnya ide

pemikiran, pelaksanaan sampai penyelesaian TESIS ini penulis tidak

kekurangan sesuatu apapun. Pada kesempatan ini saya mengucapkan

banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah berperan dalam

penyusunan TESIS ini sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan di

Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif,

dan Manajemen Nyeri Universitas Hasanuddin.

Terimakasih saya ucapkan kepada Rektor Universitas Hasanuddin,

Dekan Fakultas Kedokteran, Ketua Bagian Ilmu Anestesi, Ketua Program

studi Ilmu Anestesi, Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas

Kedokteran dan Ketua Konsentrasi program pendidikan dokter spesialis

dan combine degree Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin atas

kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan PPDS dan Combine Degree Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Terimakasih saya ucapkan para Guru Besar dan seluruh staf

pengajar bagian Ilmu Anestesi atas segala bimbingan dan arahannya

selama saya mengikuti program pendidikan dokter spesialis anestesi.

Semoga ilmu yang saya dapatkan selama pendidikan ini dapat saya

amalkan dan manfaatkan sebaik baiknya untuk kepentingan masyarakat

luas.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pembimbing saya,

kepada Prof. DR. Dr. Muh Ramli Ahmad, Sp.An-KAP-KMN, DR. Dr. Syafri

K. Arif, Sp.An-KIC-KAKV, DR. dr. Syamsul Hilal Salam, Sp.An, Prof (em)

dr. A.Husni Tanra,Ph.D, Sp.An-KIC-KMN, DR.dr. AM Takdir Musba,

Sp.An-KMN, dr. Syafruddin Gaus, Ph.D,Sp.An-KMN-KNA dan DR. dr.

Page 7: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

vi

Burhanuddin Bahar, M.Si atas bimbingannya dalam menyelesaikan TESIS

ini. Tak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih kepada rekan rekan

residen anestesi yang telah membantu dalam menyelesaikan TESIS ini

hingga selesai tepat pada waktunya.

Terimakasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada istri saya

dr.Dewi Pertiwi, ayahanda Muh.Yunus dan Drs.Abidin Said,M.Si, ibunda

Muhayyang dan Hasnah Tahir serta anak saya Aimar Anesthesio Zayn.

Terimakasih juga untuk saudara seperjuangan saya (grup F5ntanyl) kak

Ode, Reza, Ryan dan Dicha. Kalian adalah pemberi semangat saya,

terimakasih atas kasih sayang, kesabaran dan kesediaan kalian dalam

mendampingi saya dalam suka maupun duka selama saya menjalani

proses pendidikan ini. Semoga saya dapat menebus semua waktu yang

hilang selama saya menjalani pendidikan spesialis dan combine degree

ini.

Terimakasih juga kepada seluruh staf pegawai bagian Ilmu

Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin terutama kepada

Kak Nining, Kak Zuqni dan Kak dewa yang selalu siap sedia menolong,

semoga kalian selalu mendapat lindungan Yang Maha Kuasa dan

memperoleh rejeki dan kebahagian yang penuh berkah. Rekan-rekan

sejawat, perawat serta staf kamar operasi dan penata anestesi yang telah

banyak membantu selama proses pendidikan ini.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan

TESIS ini dan tidak menutup kemungkinan penulis mempunyai khilaf dan

salah terhadap saudara saudara yang turut serta dalam penyusunan

TESIS ini, untuk itu saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-

besarnya.

Page 8: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

vii

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih banyak kepada semua

pihak yang turut berperan serta dalam penyelesaian TESIS ini yang tidak

bisa saya sebutkan namanya satu persatu. Semoga Tuhan memberikan

rahmat, kesehatan dan berkat yang melimpah serta semoga kita dapat

dipertemukan kembali dalam suasana bahagia dan semoga TESIS ini

dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Makassar, Mei 2017

JUSMAN HANDAYANI Y.

Page 9: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

viii

ABSTRAK JUSMAN HANDAYANI Y. Perbandingan Efek Analgesia Epidural Pascabedah Antara Bupivacain 0,125%-Fentanyl 25 µg Dengan Bupivacain 0,125%-Morfin 1 Mg Pada Pasien Laparatomi Ginekologi (dibimbing oleh Muhammad Ramli Ahmad, Syamsul Hilal Salam, dan Syafruddin Gaus) Penelitian ini bertujuan membandingkan efek analgesia epidural pascabedah antara bupivakain 0,125% (kelompok B), kombinasi bupivakain 0,125%-fentanyl 25µg (kelompok BF) dan bupivakain 0,125%-morfin 1 mg (kelompok BM) pada laparatomi ginekologi. 60 pasien perempuan yang menjalani operasi elektif laparotomi ginekologi di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan teknik epidural secara acak dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing 20 orang pada kelompok B, kelompok BF, dan kelompok BM. Semua pasien pada ketiga kelompok mendapatkan Bupivakain 0,5% 14cc via kateter epidural sebelum operasi. Pada akhir operasi atau terjadi regresi dua segmen epidural, diberikan loading regimen epidural Bupivakain 0.125%, Bupivakain 0.125%-Fentanyl 25 µg dan Bupivakain 0.125%-Morfin 1 mg dengan volume masing-masing 8cc. Data disajikan dalam mean dan SD menggunakan uji ANOVA, uji Eksak Fisher, dan Uji Independent t-test dengan nilai P < 0,05 dinyatakan bermakna. Kelompok BM memiliki durasi bolus intermitten yang paling lama (526.00 ± 83.250 menit) dibandingkan dengan kelompok B (229.75±54.39 menit) dan kelompok BF (260.85 ± 54.442 menit). Didapatkan mual muntah 5% dan hipotensi 10% pada kelompok BF. Didapatkan mual muntah 5% pada kelompok BM. Kata kunci : Bupivakain, analgesia epidural, fentanyl, morfin, laparotomi ginekologi.

Page 10: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

ix

ABSTRACT

JUSMAN HANDAYANI Y. Comparison Of Postoperative Epidural Analgesia Effect Between 0.125% Bupivacaine With 25 µg Fentanyl And 0.125% Bupivacaine With 1 Mg Morphine After Gynecologic Laparatomy

(supervised by Muhammad Ramli Ahmad, Syamsul Hilal Salam, and Syafruddin Gaus). The research aimed at comparing the postoperative epidural analgesia effect between 0.125% (group B), the combination of 0.125%

bupivacaine-25 G fentanyl (group BF) and 0.125% bupivacaine - 1 mg morphine (group BM) on the gynecological laparotomy. Samples were 60 female patients undergoing the elective surgery of GL in Dr. Wahidin Sudirohusodo Central General Hospital, Makassar. The samples were taken by the randomized epidural technique and they were divided into three groups. Every 20 patients were put in each group of B, BF, and BM. All patients in the three groups obtained 0.5% 14cc bupivacaine via the epidural catheter prior to the surgery. After the surgery or the incident of the regression of two epidural segments, the epidural

loading regiments of 0.125% bupivacaine, 0.125% bupivacaine - 25 G fentanyl, and 0.125% bupivacaine - 1 mg morphine were given with the volume of 8 ml for each group. The data were presented in the mean scores and Standard Deviation using ANOVA, Fisher exact test, and Independent t-test with the significance level of P < 0.05. The research result indicates that BM group has the longest intermittent duration (526.00 ± 83.250 minutes) compared with group B (229.75±54.39 minutes), and group BF (260.85 ± 54.442 minutes). The nausea - vomiting and hypotension are 5% and 10% respectively on group BF. The nausea- vomiting is 5% on group BM. Keywords: Bupivacaine, epidural analgesia, morphine, gynecological laparatomy.

Page 11: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i HALAMAN PENGAJUAN ................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN TESIS .................................................. iv PRAKATA ....................................................................................... v ABSTRAK ....................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiii DAFTAR GRAFIK ........................................................................... xiv DAFTAR SINGKATAN ................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN ........................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................... 7

C. Hipotesis .................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ...................................................... 7

E. Manfaat Penelitian .................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 9 A. Nyeri Pascabedah .................................................... 9

B. Analgesia Epidural ..................................................... 15

C. Bupivakain ................................................................. 18

D. Adjuvan Neuraksial .................................................... 21

E. Numeric Rating Scale (NRS) ..................................... 30

F. Kerangka Teori .......................................................... 33

BAB III. KERANGKA KONSEP .................................................. 34 BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ........................................ 35

A. Desain Penelitian ...................................................... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 35 C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................... 35 D. Perkiraan Besar Sampel ............................................ 35 E. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ....................................... 36 F. Ijin Penelitian dan Kelayakan Etik .............................. 37 G. Metode Kerja ............................................................ 38 H. Alur Penelitian ........................................................... 40 I. Analisa dan Pengolahan Data ................................... 41 J. Identifikasi Variabel dan Klasifikasi Variabel .............. 41 K. Definisi Operasional ................................................... 42 L. Kriteria Objektif .......................................................... 45 M. Jadwal Penelitian ....................................................... 48

Page 12: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

xi

N. Personalia Penelitian ................................................. 49

BAB VI. HASIL PENELITIAN ...................................................... 50 A. Karakteristik Sampel ................................................. 50

B. Durasi Bolus Intemitten .............................................. 51

C. Efek Samping ............................................................ 55

BAB VII. PEMBAHASAN ............................................................. 57 BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................... 63

A. Kesimpulan ................................................................ 63

B. Saran ......................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 64 LAMPIRAN .................................................................................... 65

Page 13: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

xii

DAFTAR TABEL Nomor Halaman Tabel 1. Perbandingan sebaran ASA PS pada ketiga kelompok .. 50 Tabel 2. Perbandingan umur dan BMI ketiga kelompok ............... 51 Tabel 3. Perbandingan BMI ketiga kelompok................................ 51

Tabel 4. Perbandingan durasi ketiga kelompok ............................ 51

Tabel 5. Rasio perbandingan durasi ketiga kelompok .................. 52

Tabel 6. Perbandingan durasi KB dan KBF .................................. 52

Tabel 7. Perbandingan durasi KBF dan KBM ............................... 53

Tabel 8. Perbandingan durasi KB dan KBM.................................. 53 Tabel 9. Perbandingan sebaran efek samping pada ketiga

kelompok ......................................................................... 55

Page 14: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

xiii

DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman Gambar 1. Perjalanan Nyeri ......................................................... 12

Gambar 2. Sensitisasi Perifer ....................................................... 13

Gambar 3 Sensitisasi Sentral ...................................................... 14

Gambar 4. Kerangka Teori .......................................................... 33

Gambar 5. Kerangka Konsep ...................................................... 34

Gambar 6. Alur Penelitian ............................................................ 40

Page 15: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

xiv

DAFTAR GRAFIK Nomor Halaman Grafik 1. Perbandingan mean durasi bolus intemitten ketiga

kelompok ......................................................................... 54 Grafik 2. Perbandingan sebaran efek samping pada ketiga

kelompok ......................................................................... 56

Page 16: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

xv

DAFTAR SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG

AE : Analgesia Epidural

AV : Atrioventrikular

α : alpha

β : beta

BB : Berat Badan

cAMP : cyclic Adenosine MonoPhosphate

CCB : Calcium Chanel Blocker

EKG : Elektrokardiografi

ET CO2 : End Tidal Karbondioksida

HDL : High Density Lipoprotein

IVFD : Intra Venous Fluid Drip

iv : intravena

IMT : Indeks Massa Tubuh

Kg : Kilogram

LJ : Laju Jantung

LG : Laparatomi Eksplorasi

mg : milligram

mcg : microgram

PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronik

PS ASA : Physical Status American Society of Anaesthesia

RPP : Rate Presure Product

RL : Ringer Laktat

SD : Standar Deviasi

SSP : Sistem Saraf Pusat

TAR : Tekanan Arteri Rerata

TB : Tinggi Badan

Page 17: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

1

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman Lampiran 1. Naskah Penjelasan Untuk Mendapat Persetujuan Dari

Subyek Penelitian ....................................................... 65

Lampiran 2. Persetujuan Sebelum Persiapan Dimulai.................... 67

Lampiran 3 Format Status Subjek Penelitian ................................. 69

Lampiran 4. Lembar Pengamatan .................................................. 70

Page 18: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Nyeri merupakan salah satu efek dari operasi yang dapat

diantisipasi. Penanganan nyeri yang efektif yang dilakukan baik saat

sebelum operasi (preemptive analgesia), intraoperatif maupun pasca

operatif akan meningkatkan tingkat kenyamanan pasien sehingga efek

sistemik dari nyeri dapat diatasi dengan baik. Efek nyeri yang timbul

terhadap sistemik antara lain terhadap sistem kardiovaskular, pasien akan

mengalami takikardi. Jika hal ini terjadi pada pasien dengan kelainan

jantung, akan meningkatkan kebutuhan konsumsi oksigen sehingga akan

memperberat kerja jantung.1,2

Diperkirakan nyeri tidak ditangani secara adekuat pada setengah

dari semua prosedur pembedahan. Sekitar 80% pasien yang menjalani

pembedahan mengalami nyeri akut. Beauregard tahun 2000 melaporkan

bahwa 40% pasien mengalami nyeri sedang hingga berat selama 24 jam

pertama pascabedah. Sommer dkk pada tahun 2007 melaporkan

prevalensi nyeri pascabedah di University Hospital Maastrict Belanda

pada 1490 pasien pascabedah yang menerima penatalaksanaan nyeri

sesuai standar protokol, hasilnya adalah 41% mengalami nyeri sedang

dan berat pada hari 1-4. Prevalensi nyeri pascabedah abdominal

kelompok nyeri sedang dan berat pada hari 0-1 adalah 30-55%.

Prevalensi nyeri pascabedah ekstremitas kelompok nyeri sedang dan

Page 19: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

3

berat pada hari 1-4 adalah 20-71% dan 30-64% pada operasi tulang

belakang.3,4

Salah satu metode yang banyak digunakan baik untuk nyeri akut

maupun nyeri kronis adalah dengan multimodal analgesia. Multi modal

analgesia merupakan suatu step ladder dari obat anti nyeri yang

digunakan berdasarkan tingkat nyeri. Pada nyeri yang akut, kombinasi

regional analgesia obat golongan morfin dan obat golongan lainnya

seperti NSAID diperlukan untuk mengurangi bahkan menghilangkan nyeri

yang timbul. Salah satu regional analgesia yang banyak digunakan untuk

menghilangkan nyeri adalah epidural. 5,6

Dari beberapa modalitas dalam penanganan nyeri akut pascabedah,

analgesia epidural merupakan salah satu modalitas yang paling banyak

dilakukan. Pada kasus pascabedah laparatomi ginekologi dengan

penilaian nyeri berat pascabedah umumnya diberikan penanganan nyeri

dengan teknik analgesia epidural. Analgesia epidural saat ini secara luas

diterima sebagai salah satu pemberian tekhnik analgesia untuk

penatalaksanaan nyeri akut pascabedah. Dibandingkan dengan

pemberian opioid parenteral, secara umum analgesia epidural

memberikan analgesia yang lebih superior dan keuntungan fisiologis

tertentu, yakni mengurangi respon stress neuroendokrin akibat

pembedahan. Analgesia epidural juga lebih superior dibandingkan blok

saraf perifer maupun PCA dalam hal menumpulkan respon stress pada

pembedahan orthopedi. Epidural akan menghilangkan sensitisasi sentral

Page 20: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

4

terhadap nyeri karena bekerja langsung di sentral . Obat yang

dikombinasikan pada multimodal analgesia adalah obat yang berasal dari

golongan yang berbeda. Jika kombinasi obat pada golongan yang sama

akan timbul suatu ceilling effect dimana penambahan suatu obat yang

telah mencapai dosis maksimal dengan obat dari golongan yang sama

tidak akan meningkatkan efek obat untuk mengatasi nyeri tetapi malah

akan berakibat timbulnya efek samping yang lebih besar. 5,6,7

Dari beberapa penelitian mengenai penatalaksanaan nyeri akut

pascabedah dengan teknik epidural intermitten, Karnawat R pada tahun

2013 dengan menggunakan volume bupivakain 0,125% 10 cc didapatkan

durasi waktu pemberian bolus intermittent rata-rata 3,5 jam memberikan

proteksi nyeri yang adekuat setelah pembedahan. Ferdinand tahun 2014

melakukan penelitian yang membandingkan intensitas nyeri akut setelah

pembedahan ekstremitas pada pasien yang mendapat regional analgesia

epidural dengan teknik intermitten dibandingkan dengan teknik kontinyu

dimana pada kelompok epidural intermitten diberikan bupivacaine 0,125%

dengan volume 8 cc dengan pemberian bolus intermittent setiap 4 jam

memberikan hasil penanganan nyeri yang baik dalam 24 jam setelah

pembedahan. Yang terbaru adalah penelitian M. Reza Noor pada tahun

2016 menyatakan bahwa pemberian volume bupivakain 0,125% 8 cc pada

analgesia epidural dengan bolus intermittent memberikan efek durasi

waktu yang lebih baik dibandingkan dengan volume 6 cc dan 10 cc. 8,9,10

Dari beberapa pengalaman empirik yang dilakukan dalam

Page 21: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

5

penanganan nyeri pascabedah dengan menggunakan epidural analgesia

dengan volume 6-8 cc secara intermittent dengan durasi waktu bolus

intermittent tiap 6 jam didapatkan banyaknya keluhan nyeri yang ditandai

dengan rescue yang diberikan sebelum 6 jam. Untuk itu perlu dilakukan

penelitian tentang penanganan nyeri pascabedah dengan menggunakan

epidural analgesia dengan volume 8 cc secara intermittent dengan atau

tidak ada penambahan adjuvan. 8,9,10

Opioid sendiri merupakan golongan obat yang banyak digunakan

sebagai adjuvan neuraksial dalam hal ini fentanyl dan morfin. Opioid yang

ditambahkan pada anestetik local, cenderung menambah kualitas efek

epidural anesthesia dan memperpanjang durasi dari blok. Beberapa

penelitian tentang penatalaksanaan nyeri post operasi menggunakan

fentanyl dan morfin. Penelitian Nayna Solanki pada tahun 2014 yang

membandingkan fentanyl 2 mcg/cc dengan larutan salin dan kombinasi

bupivacain 0.1% + fentanyl 2 mcg/cc pada epidural continous untuk

penanganan nyeri post operasi. Pada penelitian ini didapatkan bahwa

fentanyl sebagai adjuvan neuraksial bekerja dengan mekanisme berbeda

jika di kombinasikan dengan bupivacain extradural dan akan memberikan

kualitas analgesia yang tinggi dan durasi analgesia yang lama. Kombinasi

dua obat dapat menurunkan dosis obat tunggal dan meminimalkan

komplikasi. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kombinasi fentanyl +

bupivacain, 68% tidak mendapatkan rescue analgetik, durasi analgetik

rata-rata 3-6 jam, dan kurang efek samping berupa nausea,vomiting dan

Page 22: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

6

hipotensi. Sedangkan yang mendapatkan fentanyl ada 73 % mendapatkan

rescue analgetik dan durasi 2-3 jam serta efek samping yang banyak.

Pada tahun 2013, Karnawat membandingkan efek bupivacain 0.125 % 10

cc dan kombinasi bupivacain 0.125% 10 cc + Fentanyl 50 mcg. Pada

penelitian ini didapatkan bahwa VAS lebih baik pada golongan bupivacain

+ fentanyl, pada golongan bupivacain mendapatkan rescue analgetik

sebanyak 12 % tetapi didapatkan 52 % nausea, vomiting dan pruritus

pada golongan bupivacain + fentanyl. 10,11,12

Pada tahun 2000, Egon Lanz, dkk melakukan penelitian tentang

penggunaan epidural morfin untuk penanganan nyeri post operasi

ekstremitas bawah. Pada penelitian ini menggunakan bupivacain 0.75%

dengan atau tanpa morfin dengan dosis 1,2,3,4 dan 5 mg. Didapatkan

bahwa pemberian morfin 2-5 mg pada bupivacain 0.75% akan

menurunkan intensitas nyeri post operasi dengan durasi sampai 12 jam.

Efek samping berupa pruritus,retensi urin, nausea, vomiting dan sakit

kepala akan didapatkan secara bermakna pada pemberian morfin 2-5mg

dan depresi napas didapatkan pada pengunaan morfin di atas 5 mg. Pada

tahun 2001 Jargensen, dkk melakukan penelitian tentang efek bupivacain

+ morfin terhadap fungsi gastrointestinal dan analgesia post operasi

ginekologi. Didapatkan bahwa penambahan bupivacain + morfin pada

epidural akan menambah durasi waktu analgesia tapi tidak berbeda

bermakna dan didapatkan peningkatan waktu untuk penyembuhan fungsi

gastrointestinal. Dijelaskan bahwa menambah morfin atau opoiod lainnya

Page 23: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

7

dapat menunda pengosongan lambung. Penambahan bupivacain saja

lebih baik dalam meningkatkan motiltas gastrointestinal dibanding

menambah morfin. Pada tahun 2007, Rajib Bhattacharyya,dkk melakukan

penelitian tentang penggunaan bupivacain + morfin pada analgesia post

operasi ekstremitas bawah. Pada penelitian ini mendapatkan bahwa

bupivacain 0.125% + morfin 2.5 mg mendapatkan durasi anestesi sekitar

8.45 jam dengan efek samping nausea, vomiting, pruritus dan retensi urin.

Pada tahun 2013, Varprasad, dkk melakukan penelitian tentang

penggunaan epidural analgesia dengan bupivacain + morfin pada operasi

ginekologi. Didapatkan bahwa penggunaan bupivacain 0.125% + morfin

0.25mg/cc mendapatkan durasi analgesia kurang lebih 6.25 jam dengan

efek samping pruritus dan retensi urin yang minimal.13,14,15,16

Untuk itu dilakukan penelitian berikutnya mengenai apakah perlu

pemberian adjuvan neuraksial dengan dosis yang minimal pada anestesi

epidural pascabedah. Kami akan meneliti tentang perbandingan

bupivakain 0,125%, kombinasi bupivakain 0,125% + fentanyl 25µg dan

bupivakain 0,125% + morfin 1 mg dengan volume masing-masing 8 cc

pada analgesia epidural pascabedah laparatomi ginekologi, dengan

pertimbangan durasi analgetik yang lama dan efek samping yang minimal.

Page 24: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

8

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka kami merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut : Apakah kombinasi bupivakain

0,125% + morfin 1 mg memiliki efek analgesia epidural pascabedah yang

lebih baik dibandingkan dengan bupivacain 0.125% dan kombinasi

bupivakain 0,125% + fentanyl 25µg pada laparatomi ginekologi.

C. HIPOTESIS

Efek analgesia epidural pascabedah kombinasi bupivakain 0,125%

+ morfin 1 mg lebih baik dibandingkan dengan bupivakain 0,125% dan

kombinasi bupivacain 0,125% + fentanyl 25 µg pada laparatomi

ginekologi.

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum

Membandingkan efek analgesia epidural pascabedah antara bupivakain

0,125%, kombinasi bupivakain 0,125% + fentanyl 25µg dan bupivakain

0,125% + morfin 1 mg pada laparatomi ginekologi.

Tujuan Khusus

1. Menghitung durasi waktu pemberian bolus intemitten epidural

kelompok yang mendapatkan bupivakain 0,125% , kombinasi

bupivakain 0,125% + fentanyl 25µg dan bupivakain 0,125% +

morfin 1 mg pada pascabedah laparatomi ginekologi.

2. Membandingkan durasi waktu pemberian bolus intemitten epidural

kelompok yang mendapatkan bupivakain 0,125% , kombinasi

Page 25: PERBANDINGAN EFEK ANALGESIA EPIDURAL PASCABEDAH …

9

bupivakain 0,125% + fentanyl 25µg dan bupivakain 0,125% +

morfin 1 mg pada pascabedah laparatomi ginekologi.

3. Mengamati kejadian efek samping yang timbul pada kelompok yang

mendapatkan bolus intemitten epidural bupivakain 0,125%,

kombinasi bupivakain 0,125% + fentanyl 25µg dan bupivakain

0,125% + morfin 1 mg pada pascabedah laparatomi ginekologi.

4. Membandingkan kejadian efek samping yang timbul pada

kelompok yang mendapatkan bolus intemitten epidural bupivakain

0,125% , kombinasi bupivakain 0,125% + fentanyl 25µg dan

bupivakain 0,125% + morfin 1 mg pada pascabedah laparatomi

ginekologi.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Memberikan informasi ilmiah tentang durasi waktu dan efek

samping pada pemberian bolus intermitten pada analgesia epidural

pacabedah bupivakain 0,125% dengan atau tanpa adjuvant

laparatomi ginekologi.

2. Dapat diterapkan secara klinis pada penggunaan analgesia

epidural intermittent pada penanganan nyeri pascabedah

laparatomi ginekologi .

3. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut

sehubungan dengan pengelolaan nyeri pascabedah dengan teknik

epidural analgesia.