analgesia regional

27
KHAIRUL AIZAD ADZMAN 030.007.296 ANALGESIA REGIONAL

Upload: khairul-aizad

Post on 25-Jul-2015

119 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

KHAIRUL AIZAD ADZMAN030.007.296

ANALGESIA REGIONAL

DEFINISI

Analgesia regional adalah hambatan penghantaran impuls nyeri suatu bagian tubuh sementara pada impuls saraf sensorik, sehingga impuls nyeri dari satu bagian tubuh diblokir untuk sementara (reversibel). Fungsi motorik dapat terpengaruh sebagian atau seluruhnya dan pasien tetap sadar.

ANATOMI

Garis lurus yang menghubungkan kedua krista iliaka akan memotong prosessus spinosus vertebra L4 atau antara L4-5

Medula spinalis dimulai dari C1 dan berakhir L1-L2 pada orang dewasa

Akar saraf posterior dan ganglia serta akar saraf ventral bersatu dan keluar melalui foramen invertebralis.

ANATOMI

Cairan serebrospinlis merupakan ultrafiltrasi dari plasma yang berasal dari pleksus arteria koroidalis yang terletak di ventrikel 3-4 dan ventrikel lateral

Route analgesia spinal; menembus kulit subkutis ligamentum supraspinosumligamentum interspinosum ligamentum flavum ruang epidural duramater ruang subaraknoid

ANATOMI

PERSIAPAN ANALGESIA REGIONAL

Informed consent (izin dari pasien) Kita tidak boleh memaksa pasien untuk

menyetujui anestesi spinal.Pemeriksaan fisik

Tidak dijumpai kelainan spesifik seperti kelainan tulang belakang dan lain-lainnya.

Pemeriksaan laboratorium anjuran Hemoglobin, hematokrit, PT (prothrombine time)

dan PTT (partial thromboplastine time).

Keuntungan Anestesi Regional Kerugian Anestesi Regional

•Alat minim dan teknik relatif sederhana sehingga biaya relatif lebih murah.•Relative aman untuk pasien yang tidak puasa (operasi emergensi, lambung penuh) karena penderita sadar.•Tidak ada komplikasi jalan nafas dan respirasi.•Tidak ada polusi kamar operasi oleh gas anestesi.•Perawatan post operasi lebih ringan.

•Tidak semua pasien mahu.•Membutuhkan kerjasama penderita.•Sulit diterapkan pada anak-anak. •Tidak semua ahli bedah menyukai anestesi regional.•Terdapat kemungkinan kegagalan pada anestesi regional.

ANALGESIA SPINAL

Analgesia spinal (intratekal, intradural, subdural, subaraknoid) ialah pemberian obat anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid.

Anestesia spinal diperoleh dengan cara menyuntikkan anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid.

Setelah masuk ke ruang subaraknoid, obat akan bercampur dengan cairan serebrospinalis dan menyebabkan blok simpatis dan motorik serta rasa nyeri.

Indikasi Analgesia Spinal

Bedah ekstremitas bawahBedah panggulTindakan sekitar rektum-perineumBedah obstetric-ginekologiBedah urologiBedah abdomen bawahPada bedah abdomen atas dan bedah

pediatrik biasanya dikombinasi dengan anesthesia umum ringan.

Kontraindikasi Absolut Kontraindikasi Relatif

•Pasien menolak•Infeksi pada tempat suntikan•Hipovolemia berat, syok•Koagulapati atau mendapat terapi antikoagulan•Tekanan intrakranial meninggi•Fasilitas resusitasi minim•Kurang pengalaman/tanpa didampingi konsultan anesthesia

•Infeksi sistemik (sepsis, bakteremi)•Infeksi sekitar tempat suntikan•Kelainan neurologis•Kelainan psikis•Bedah lama•Penyakit jantung•Hipovolemia ringan•Nyeri punggung kronis

PERALATAN

Peralatan monitor Tekanan darah, nadi, oksimetri denyut (pulse

oximeter) dan EKG.Peralatan resusitasi/anestesia umumJarum spinal

Jarums spinal dengan ujung tajam (ujung bamboo runcing, Quincke-Babcock) atau jarum spinal dengan ujung pinsil (pencil point, Whitecare).

PERALATAN

Teknik Analgesia Spinal

Tidurkan pasien misalnya dalam posisi dekubitus lateral. Posisi lain ialah duduk.

Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua Krista iliaka dengan tulang punggung ialah L4 atau L4-5. Tentukan tempat tusukan misalnya, L2-3, L3-4 atau L4-5

Sterilkan tempat tusukan dengan betadin atau alkohol

Beri anestetik lokal pada tempat tusukan, misalnya dengan lidokain 1-2% 2-3 ml

Teknik Analgesia Spinal

Cara tusukan median atau paramedianUntuk jarum spinal besar 22 G, 23 G atau 25

G dapat langsung digunakanJika menggunakan jarum tajam (Quincke-

Babcock) irisan jarum (bevel) harus sejajar dengan serat durameter, untuk menghindari kebocoran likuor.

Setelah resistensi menghilang, mandrin jarum spinal dicabut dan keluar likuor, pasang semprit berisi obat dan obat dapat dimasukkan pelan-pelan (0.5 ml/detik) diselingi aspirasi sedikit.

Berat Jenis Cairan Serebrospinal

Berat jenis cairan serebrospinalis (CSS) pada suhu 37oC ialah 1.003-1.008

Isobarik: Anestetik lokal dengan berat jenis sama dengan CSS

Hiperbarik: Anestetik lokal dengan berat jenis lebih besar dari CSS

Hipobarik: Anestetik lokal dengan berat jenis lebih kecil dari CSS

Anestetik Lokal Berat Jenis Sifat Dosis

Lidokain (Xylobain,

Lignokain)

2% plain

5% dalam Dekstrosa 7.5%

1.006

1.033

Isobarik

Hiperbarik

20-100 mg (2-5 ml)

20-50 mg (1-2 ml)

Bupivacain (Markain)

0.5% dalam air

0.5% dalam Dekstrosa

8.25%

1.005

1.027

Isobarik

Hiperbarik

5-20 mg (1-4 ml)

5-15 mg (1-3 ml)

KOMPLIKASI TINDAKAN

Hipotensi berat Akibat blok simpatis, terjadi ‘venous pooling’.

Pada dewasa dicegah dengan memberikan infuse cairan elektrolit 1000 ml atau koloid 500 ml sebelum tindakan.

Bradikardi Dapat terjadi tanpa disertai hipotensi atau

hipoksia, terjadi akibat blok sampai T-2.Hipoventilasi Akibat paralisis saraf frenikus atau hipoperfusi

pusat kendali napas.

ANALGESIA EPIDURAL

Anestesia atau analgesia epidural ialah blokade saraf dengan menempatkan obat di ruang epidural (peridural, ekstradural). Ruang ini berada di antara ligamentum flavum dan durameter.

Obat anestetik lokal di ruang epidural bekerja langsung pada akar saraf spinal yang terletak di bagian lateral

Awal kerja anestesia epidural lebih lambat dibanding anestesia spinal, sedangkan kualitas blokade sensorik-motorik juga lebih lemah.

ANALGESIA EPIDURAL

Indikasi Analgesia Epidurali. Pembedahan dan penanggulangan nyeri

pasca bedah.ii. Tatalaksana nyeri saat persalinan.iii. Penurunan tekanan darah saat pembedahan

supaya tidak banyak perdarahan.iv. Tambahan pada anestesia umum ringan

karena penyakit tertentu pasien

ANALGESIA EPIDURAL

Anestetik Lokal yang digunakan untuk epidural

1. Lidokain Umumnya digunakan 1-2%, dengan mula

kerja 10 menit dan relaksasi otot baik2. Bupivakain Konsentrasi 0.5% tanpa adrenalin,

analgesianya sampai 8 jam. Volume yang digunakan <20 ml.

ANALGESIA EPIDURAL

Komplikasi1. Blok tidak merata.2. Depresi kardiovaskular (hipotensi).3. Hipoventilasi (hati-hati keracunan obat).4. Mual muntah

ANALGESIA KAUDAL

Anestesia kaudal sebenarnya sama dengan anestesia epidural, karena kanalis kaudalis adalah kepanjangan dari ruang epidural dan obat ditempatkan di ruang kaudal melalui hiatus sakralis

Ruang kaudal berisi saraf sacral, pleksus venosus, felum terminale dan kantung dura

ANALGESIA KAUDAL

IndikasiBedah daerah sekitar perineum, anorektal

misalnya hemoroid, fistula paraanal.TeknikPosisi pasien telungkup dengan simfisis

diganjal, atau dekubitus lateral, terutama pada wanita.

Dapat digunakan jarum suntik biasa, atau kateter vena ukuran 20-22 pada pasien dewasa, digumakak olume 12-15ml (1-2ml/segmen)

ANALGESIA KAUDAL

TeknikIdentifikasi hiatus sakralis(Temukan kornu sakralis kanan dan kiri serta

spina iliaka posterior, hubungkan ketiga tonjolan tersebut, didapatkan lah hiatus sakralis.)

Lakukan tindakan a dan antiseptik pada daerah hiatus sakralis, mula-mula tusukan 90o terhadap kulit,setelah masuk kanalis sakralis arah jarum dirubah 45-60 odan jarum didorong sedalam 1-2cm

ANALGESIA REGIONLA INTRAVENA

Analgesi Regional intravena (Bier Block), dapat dikerjakan untuk bedah singkat sekitar 45 menit pada lengan atau tungkai

Prosedur Pasang kateter vena pada kedua punggung tanganEksanguinasi (mengurangi darah) pada sisi

lengan yang akan dibedah kemudian tahan dengan perban elastic dari distal ke proksimal

Pasang torniket /manset gandasecara berurutan kemudian kembangkan yang proksimal hingga 100mmHg

ANALGESIA REGIONAL INTRAVENA

ProsedurSuntikkan lidokain atau prilokain 0,5%

0,6ml/kgbb untuk lengan, dan 1-1,2m/kgbb untuk tungkai.

Setelah 20-30 menit jika pasien merasa tidak nyaman aatau nyeri pada torniket kembangkan manset distal dan kempiskan manset proksimal

TERIMA KASIH