hematom epidural

43
HEMATOM EPIDURAL SMF ANESTESI RSU DR PIRNGDAI MEDAN 2008

Upload: heru-maranata-nababan

Post on 17-Sep-2015

76 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

medical

TRANSCRIPT

  • HEMATOM EPIDURALSMF ANESTESIRSU DR PIRNGDAI MEDAN2008

  • PENDAHULUANEpidural berfungsi sebagai proteksi, dimana berfungsi sebagai menjaga otak agar tetap mendapat nutrisi oksigen dan spinal fluidPerdarahan epidural paling sering terjadi di daerah parietotemporalis akibat robekan arteria meningen mediaHematoma epidural yang khas berlokasi di regio temporal dan sering akibat dari robeknya pembuluh meningea media sekunder atas fraktur tulang tengkorak atau berhubungan dengan cedera sinus vena

  • DEFINISIakumulasi dari perdarahan di antara tengkorak dan menyebar ke membran dura

  • EPIDEMIOLOGIAmerika Serikat 1 - 2% pada trauma kepala, 10% yang menyebabkan komajarang terjadi pada penderita berusia muda10 persen pasien hematom epidural didapatkan berusia diatas 50 tahun

  • ETIOLOGI

  • PATOFISIOLOGI

  • MORTALITAS DAN MORBIDITAS

  • RESIKO TINGGITergantung umur. Lesi intraduralVolume perdarahanPeningkatan tekanan intracranialDerajat GCS rendah

  • GEJALA KLINISsakit kepalapusingmuntahdilatasi pupilkesulitan untuk bangunbermasalah dengan berjalan, dan menggerakkan tangan. kesulitan berbicara bermasalah pada bernafas koma.

  • GEJALA UMUMSelama cedera pasien bisa pingsan atau tidakMuntahKejang ( seizure )

  • PEMERIKSAAN FISIKKesadaran menurun atau terjadi fluktuasi GCSContusion, laserasi atau adanya cedera kepalaDilatasi pupil ipsi lateral atau bilateralTiga trias herniasi trantentorial, seperti; coma, pupil dilatasi, hipotensi posturaHemiplegia kontralateral pada cedera dengan herniasi dapat dilihat

  • DIAGNOSISCT - scan MRI

  • DIAGNOSIS

  • DIAGNOSIS BANDING

  • PENATALAKSANAANPenatalaksanaan dilakukan segera dengan cara trepanasi dengan tujuan melakukan evakuasi hematom dan menghentikan sumber perdarahan

  • PROGNOSISPrognosis sangat baik jika perawatan dan perbaikan dilakukan secara dini, sehingga kondisi neurologis penderita langsung membaik dan dirasakan setelah dilakukan tindakan operasi

  • STATUS ORANG SAKITHEMATOM EPIDURAL

  • ANAMNESIS PRIBADI

    Nama:Naupal AkbarUmur: 20 TahunJenis Kelamin: Laki-lakiBerat Badan:55 kgTgl. Masuk RS: 24 Maret 2008

  • ANAMNESIS PENYAKIT

    Keluhan Utama: Sakit kepala dan pusingTelaah:Nyeri ini dialami os sejak 2 hari yang lalu, karena ditabrak oleh sepeda motor.Saat jatuh os pingsan, mual (+), muntah (+).Sebelumnya os telah pergi berobat dan dirawat di RS Materna.

  • KEADAAN PRABEDAH

    Status presentSensorium: Compos mentis Tekanan Darah:110/70 mmHgFrekuensi Nadi: 72 x/menitFrekuensi Nafas: 20 x/menitTemperatur: AfebrisAnemis: (-)Ikterus: (-)Dispnue:(-)Oedema: (-)

  • KEADAAN PRABEDAH Status GeneralisataKepalaRambut: Warna hitam, tidak mudah dicabutMata: Refleks cahaya (+/+), pupil isokor ki=ka, konjungtiva palb. inf. anemis (-)Hidung : Tidak ada kelainanTelinga : Tidak ada kelainan Mulut: Mukosa bibir basah, warna merah muda, beslag (-)Leher:Tidak ada kelainan

  • KEADAAN PRABEDAH ToraksInspeksi: Simetris fusiformePalpasi: Stem fremitus kanan = kiriPerkusi: Sonor pada kedua lapangan paruAuskultasi:SP : vesikuler, ST : (-):HR: 72 x/menit

    AbdomenInspeksi :SimetrisPalpasi : Soepel, Hepar/Lien tidak teraba Perkusi: TympaniAuskultasi: Peristaltik usus (+) Normal

  • KEADAAN PRABEDAH Ekstremitas sup. dan inf.: t.a.kGenitalia:Laki-laki, t.a.k.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan HematologiHb:14,5 gr %Leukosit: 10900 /mm3Ht:42 % 2.Foto ToraksTidak dijumpai kelainan3.Fungsi hati dan ginjalTidak dilakukan pemeriksaan4.CT-ScanKesimpulan: Dijumpai perdarahan pada epidural

  • B1 (breath) Pernafasan :Spontan Frekwensi pernafasan:20 x/ menit Suara pernafasan: VesikulerSuara tambahan: (-)Riwayat asma: (-)B2 (blood)Tekanan darah:110/70 mmHgFrekwensi nada :72 x /menitRiwayat hipertansi : (-)Perfusi perifer: Hangat, merah, keringHb:12,4 gr %

  • B3 (brain)Sensorium: Compos mentis Refleks patologis: (-)Parese /hemiparese: (-)

    B4 (bladder)Urine:(+) normalWarna:kuningan-coklat

  • B5 (bowel)Bab.: (+) normalMual:(+)Muntah:(+)B6 (bone):Tidak ada kelainan

  • DIAGNOSISEpidural Hematom

  • STATUS FISIKASA I Elektif

  • RENCANA ANESTESIGeneral anestesi - ETT

  • PERSIAPAN PRA ANESTESI

    Persiapan PasienPasien puasa sejak pukul 01.45 09-45 WIB Pemasangan infus dengan cairan Ringer laktat

    Persiapan AlatMeja operasi dan perangkat operasiMesin anestesi dan perangkat anestesi umumInstrumen anestesiStetoskop Duk sterilAmbu bagETT no. 7,5 Abocath No. 18, infus setSpuitSuction setKassa steril dan Plester

  • Obat-Obat yang DipakaiPremedikasi :Sulfat atropin :0,25 mg09.45 WIB Pethidine:50 mg09.45 WIBMedikasi :Pentothal :250 mg09.50 WIBSuccinyl Cholin :60 mg09.50 WIBTracrium:20 mg09.55 WIBDiazepam:10 mg09.58 WIBTracrium:10 mg10.15 WIBTracrium:10 mg10.48 WIBTransamin:250 mg10.50 WIB

  • Maintenance Anestesi

    N2O : O2: 4 : 2 L/menitEthrane:0,5 vol%

  • PENATALAKSANAAN ANESTESISebelum InduksiPasien dibaringkan di meja operasi dalam posisi supineInfus RL terpasang di tangan kiriPemasangan manset di kaki kiriPengukuran tekanan darah, denyut nadi dan frekuensi nafas.

    Saat AnestesiPremedikasi diberikan Sulfat Atropin 0,25 mg iv, Pethidine 50 mg iv.Induksi dengan Pentothal 250 mg iv, diberikan secara perlahanInjeksi SC 60 mg iv sebagai short Acting Muscle RelaxantLalu dipreoksigenasi selama 3-5 menit sebanyak 3-5 LSesudah itu dipasang ETT dengan cepat beserta cuff atau balon yang ada di ETT balon dipompa. hubungkan ETT dengan mesin anestesi dan langsung kontrol pernafasan dengan flow meter (pastikan ETT pemasangannya benar dengan mendengarkan suara pernapasan di dadanya) dan injeksikan Tracrium 20 mg sebagai long acting muscle relaxant.Pemberian N2O 4 L/menit, O2 2 L/menit dan Ethrane 0,5 vol% sebagai maintenance anestesi.

  • Durante OperasiMempertahankan dan monitoring cairan infusMemeriksa tekanan darah, nadi dan nafas setiap 15 menitMaintenance N20 : 02 = 4 : 2 L/menit dan Ethrane 0,5 vol%Mempertahankan relaksasi ototMonitoring perdarahanMonitoring sirkuit apakah ada kebocoran atau tidak.

  • Jam (WIB)TD Sistole (mmHg)HR (x/menit)RR (MK) (x/mnt)09.45120802010.001101022010.15130882010.30110722010.451301002011.001207820Rerata12086,6620

  • PERHITUNGAN CAIRAN DURANTE OPERASIDiagnosa Pasca Bedah: Post Craniotomy a/i Epidural HematomJenis Pembedahan: CraniotomyJenis Anestesi: General AnestesiLama Anestesi: 09.45 11.00Lama Operasi: 09.55 11.05Golongan Operasi: SedangBerat Badan Pasien: 55 KgLama Puasa: 8 jam

  • Cairan pengganti puasa=2 cc x BB x lama puasa= 2 cc x 55 x 8 jam=880 cc

    Kebutuhan cairan selama operasiIWL = 0,5 x BB x lama operasi = 0,5 x 55 x 1,5 =41,25 = 41 cc (dibulatkan)

  • Pengganti perdarahan Kassa = 20 x 5 ccSuction =400 cc = 100 cc Total perdarahan =Kassa + Suction = 100 + 400 cc=500 cc

  • EBV = 70 x BB =70 x 55 kg =3850 cc Kateter=200 cc

    Kebutuhan cairan trauma jaringan =6 cc /kg BB /jam=6 cc x 55 x 1=330 cc

    Penguapan = 6 cc x BB x lama operasi=6 cc x 55 x 1,5=495 cc

  • Balance cairanJumlah pemasukan RL=4 x 500 cc = 2.000 ccJumlah kebutuhan cairan =1965 ccBalance cairan=a b=2.000 1965 = 35 ccKebutuhan cairan 24 jam post operasi=Cairan maintenance / 24 jam kelebihan cairan=2.200 35 cc=2.165 cc/24 jam20 cc x banyak cairan24 jam x 60 menitJumlah tetesan permenit = 20 cc x 2.1651.440= 30,07 gtt/menit makro= 30 gtt/menit makro.

  • PENGOBATAN POST OPERASI

    Puasa s/d peristaltik usus (+) normalIVFD RL 38 gtt/menit makroInjeksi Novalgin 1 ampul/8 jam IVInjeksi Kalnex 500 mg/8 jam (k/p) IMInjeksi Ulsikur 1 ampul/8 jam IV

    *******************************************