perbaikansfsd 3.doc

69
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vitamin K merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak. Hampir semua di dunia merekomendasikan pemberian profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir (Depertemen Kesehatan, 2004). Vitamin K diberikan guna mencegah terjadinya perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK). Manifestasi klinik yang sering ditemukan pada bayi – bayi yang menderita kekurangan vitamin K adalah perdarahan, pucat, dan pembesaran liver ringan. Perdarahan bisa terjadi spontan atau akibat trauma, terutama pada proses kelahiran. Kebanyakan kasus perdarahan terjadi dikulit, mata, hidung, dan saluran cerna. Kekurangan vitamin K mengakibatkan komplikasi perdarahan dalam otak sang bayi dengan angka kejadian sekitar 63 %, gejala yang timbul bila terjadi perdarahan dalam otak adalah sakit 1

Upload: ahmad-zaki

Post on 17-Feb-2015

56 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

sdfsdfsf

TRANSCRIPT

Page 1: Perbaikansfsd 3.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Vitamin K merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak.

Hampir semua di dunia merekomendasikan pemberian profilaksis vitamin K

pada bayi baru lahir (Depertemen Kesehatan, 2004).

Vitamin K diberikan guna mencegah terjadinya perdarahan akibat

defisiensi vitamin K (PDVK). Manifestasi klinik yang sering ditemukan pada

bayi – bayi yang menderita kekurangan vitamin K adalah perdarahan, pucat,

dan pembesaran liver ringan. Perdarahan bisa terjadi spontan atau akibat

trauma, terutama pada proses kelahiran. Kebanyakan kasus perdarahan

terjadi dikulit, mata, hidung, dan saluran cerna. Kekurangan vitamin K

mengakibatkan komplikasi perdarahan dalam otak sang bayi dengan angka

kejadian sekitar 63 %, gejala yang timbul bila terjadi perdarahan dalam otak

adalah sakit kepala, muntah, ubun – ubun menonjol, pucat hingga kejang

(Erik, 2005).

Para ahli menganjurkan pemberian vitamin K pada bayi baru lahir

sebab bayi baru lahir cenderung memiliki kadar vitamin K dan cadangan

vitamin K dalam hati yang relatif lebih rendah. Sementara itu kandungan

vitamin K berasal dari air susu ibu (ASI) rendah, sedangkan kandungan

vitamin K dari makanan tambahan dan sayuran belum dimulai. Hal inilah

yang menyebabkan bayi cenderung mengalami defisiensi vitamin K sehingga

1

Page 2: Perbaikansfsd 3.doc

berisiko tinggi untuk mengalami perdarahan intrakranial (Anonymous, 2007).

Di beberapa negara Asia angka kesakitan bayi karena perdarahan akibat

defisiensi vitamin K (PDVK) berkisar 1: 1.200 sampai 1: 1.400 kelahiran

hidup, angka tersebut dapat turun menjadi 10: 100.000 kelahiran hidup dengan

pemberian 1,2 profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir. Permasalahan akibat

perdarahan defisiensi vitamin K adalah terjadinya perdarahan otak dengan

angka kejadian 10-50% yang umumnya terjadi pada bayi dalam rentang umur

6 bulan sampai 2 tahun, dengan akibat angka kecacatan 30-50% (Ilmu

Kesehatan Anak, 2004).

Vitamin K ditemukan pada tahun 1935 oleh Dam Cs, dari hasil

penemuannya dapat ditentukan bahwa vitamin K merupakan salah satu

vitamin yang larut dalam lemak (Kartasapoetra, 2005).

Di negara Amerika Serikat ditemukan, frekuensi perdarahan akibat

defisiensi vitamin K yang dilaporkan bervariasi antara 0,25-1,7%. Angka

kejadian perdarahan akibat defisiensi vitamin K ditemukan lebih tinggi pada

daerah – daerah yang tidak memberikan profilaksis vitamin K secara rutin

pada bayi baru lahir. Berdasarkan hasil survei di Jepang ditemukan kasus

komplikasi perdarahan intrakranial sebesar 81%, sedangkan di negara

Thailand angka kejadian perdarahan intrakranial karena perdarahan akibat

defisiensi vitamin K sebanyak 82% atau 524 kasus dari 641 penderita

defisiensi vitamin K. Angka kejadian pada kedua negara ini menurun setelah

diperkenalkannya pemberian profilaksis pada semua bayi baru lahir (Erik,

2005).

2

Page 3: Perbaikansfsd 3.doc

Pada studi selama 10 tahun melibatkan 72.000 orang di AS, diketahui

bahwa orang yang kebutuhan vitamin K nya tercukupi akan 33% lebih rendah

mengalami patah tulang pinggang. Vitamin K juga mencegah sitokin,

pembawa pesan yang jumlahnya makin meningkat dan menyebabkan

pembengkakan sambungan tulang saat tubuh menua (Woman, 2005).

Indonesia adalah negara yang sedang berkembang yang mempunyai

angka kematian bayi (AKB) 41,4 per 1.000 kelahiran hidup yang

diproyeksikan akan menjadi 18 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 2025)

sehingga perlu upaya yang keras dalam mencapai sasaran tersebut. Salah satu

upaya menurunkan angka kematian bayi adalah dengan mencegah terjadinya

perdarahan otak pada bayi baru lahir sebagai akibat kekurangan vitamin K. Di

Indonesia sampai saat ini belum ada data secara nasional mengenai angka

kejadian perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir. Data

yang ada berasal dari tiap – tiap rumah sakit, antara lain dari bagian Ilmu

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Rumah Sakit

Cipto Mangunkusumo tahun 2000-2001 terdapat 35 kasus. 31 kasus (81%)

mengalami komplikasi perdarahan intrakranial dengan angka kematian 20%.

Pada kurun waktu 2002-2003 di temukan 10 kasus dan 7 kasus perdarahan

akibat defisiensi vitamin K di RSUP Dr. Soetomo-Surabaya dengan angka

kematian 3%, 3 kasus di RSU Dr. Sardjito-Yokyakarta, 6 kasus di RSU Dr.

Wahidin Sudirohusodo – Makasar. (Ilmu Kesehatan Anak, 2004).

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota tahun 2008 ditemukan angka

kematian bayi di Pekanbaru sebanyak 110.

3

Page 4: Perbaikansfsd 3.doc

Praktek perawatan persalinan, klinik ibu bersalin dan juga prilaku petugas

kesehatan masih ada yang tidak memberikan vitamin K pada bayi baru lahir,

maka dari itu diperlukan pengetahuan tentang vitamin K melalui upaya

peningkatan pengetahuan yaitu kegiatan yang dapat mendorong tercapainya

kesehatan.

Adapun alasan penulis mengambil topik ini sebagai karya tulis ilmiah

dengan judul ”gambaran pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K

pada bayi baru lahir di desa kabun kecamatan kabun Kabupaten Rokan Hulu

tahun 2009” adalah bahwa vitamin K merupakan salah satu rangkaian dalam

program APN, dan pemberian vitamin K pada bayi baru lahir dijadikan

sebagai program Nasional, kemudian bidan yang ada di Kecamatan Tandun

Kabupaten Rokan Hulu masih ada yang belum melakukan pelatihan APN.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah

bagaimanakah pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K pada bayi

baru lahir di desa kabun kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun

2009.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di

desa kabun kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun 2009.

4

Page 5: Perbaikansfsd 3.doc

1.3.2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus pada penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang pengertian vitamin K

pada bayi baru lahir.

b. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang manfaat vitamin K pada

bayi baru lahir.

c. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang jenis vitamin K pada

bayi baru lahir .

d. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang kekurangan vitamin K

pada bayi baru lahir.

e. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang cara dan waktu

pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis selama melakukan

penelitian sekaligus dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh sewaktu

kuliah.

1.4.2. Bagi Bidan

Sebagai sumber informasi bagi seorang bidan tentang pentingnya

pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.

5

Page 6: Perbaikansfsd 3.doc

1.3.1. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumber informasi bagi peneliti selanjutnya dan untuk menambah

bahan bacaan perpustakaan Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru

khususnya tentang vitamin K.

6

Page 7: Perbaikansfsd 3.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana

penginderaan ini terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2007).

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (over behavior). Dari pengalaman penelitian tertulis bahwa

perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Putri Azka, 2008).

Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa

perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap – tahap diatas. Apabila

penerimaan perilaku baru atau adopsi periaku melalui proses seperti ini

didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku

tersebut akan bersikap langgeng (long lasting). Sebaiknya apabila perilaku itu

tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung

lama (Notoadmodjo, 2005).

7

Page 8: Perbaikansfsd 3.doc

Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah :

1. Pendidikan

Manusia memiliki sumber daya yang lebih tinggi dalam arti tingkat

pendidikan yang lebih tinggi akan mendukung pengertian dan pemahaman

seseorang tentang suatu hal / informasi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Gochman diperoleh

kesimpulan bahwa perilaku kesehatan seseorang dipengaruhi oleh tingkat

umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan (Gochman, 1988 : 66).

Pendidikan yang rendah dapat berdampak pada kematian ibu secara tidak

langsung, karena sulit menerima pelayanan kesehatan modern dan sulit

mengubah kebiasaan (Manuaba, 2001).

2. Pekerjaan

Menurut Elizabeth B. Horlock banyak orang bingung tentang apa yang

mereka kerjakan dalam hidupnya setelah selesai dari pendidikan tinggi

seperti SMA dan Akademi. Hal ini dilatarbelakangi karena mereka tidak

mempunyai cukup bekal ilmu dan keterampilan serta pengalaman yang

sesuai dengan pekerjaan diluar ilmu dan pengetahuan yang mereka peroleh.

3. Pengalaman

Pekerjaan sehari – hari merupakan kegitan formal yang dilakukan

dalam kehidupan sehari – hari, WHO menyatakan bahwa pengetahuan

seseorang yang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun dari pengalaman

orang lain akan diaplikasikan melalui pekerjaan yang didukung oleh bakat

8

Page 9: Perbaikansfsd 3.doc

atau keahlian yang dimiliki seseorang. Pengalaman seseorang dapat

dipengaruhi oleh adat istiadat.

4. Informasi

Notoatmodjo membagi sumber informasi pada media atas 3 macam,

yaitu : (1). Media cetak, yakni sarana komunikasi dengan tulisan terdiri dari

booklet, leaflet, flyer, rubric dimajalah atau surat kabar, (2) media

elektronik, yaitu sarana komunikasi dengan benda elektronik seperti

televisi, radio, video, slide, (3) media papan. yaitu papan dipasang ditempat

tempat umum yang diisi dengan pesan – pesan atau informasi kesehatan.

Slamet (1995), juga menekankan bahwa sumber informasi dari orang

lain mempengaruhi pengetahuan, yang dipengaruhi antara lain : keluarga,

orang tua dan masyarakat, baik teman bergaul maupun tim kesehatan.

2.2. Bidan

Bidan adalah seorang wanita yan telah menyelesaikan program

pendidikan bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan

diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negaranya, bidan harus

mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang

dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca

persalinan, memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan

pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif

pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan

medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak

hadirnya tenaga medis lainnya. Bidan mempunyai tugas penting dalam

9

Page 10: Perbaikansfsd 3.doc

konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita termasuk

keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal dan

persiapan untuk menjadi orang tua dan meluas kedaerah tertentu dari

ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak (IBI, 2004).

2.3. Vitamin K

2.3.1. Pengertian

Vitamin K adalah sekelompok zat subsitusi atau senyawa terpenting

yang membantu kelancaran jalannya seluruh proses metabolisme dalam

tubuh (Wahab,12-12-2006).

Vitamin K adalah nama generik untuk beberapa bahan yang diperlukan

dalam pembekuan darah yang normal (Sediaoetama, 2008).

Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang berperan

dalam modifikasi dan aktifitas beberapa protein yang berperan dalam

pembekuan darah (Almatsier, 2003).

2.3.2. Manfaat

Manfaat pemberian vitamin K pada bayi baru lahir adalah untuk

mencegah terjadinya perdarahan intrakranial, mencegah terjadinya

perdarahan tali pusat, mencegah terjadinya perdarahan yang terlihat dikulit,

mencegah terjadinya perdarahan pada buang air besar dan mencegah

terjadinya perdarahan pada saat muntah (Pandri, 2008).

Manfaat vitamin K untuk tubuh dapat digolongkan penting yaitu dalam

pembentukan potrombin, jelasnya penting dalam proses koagulasi

(penggumpulan) darah (Kartasapoetra, 2005).

10

Page 11: Perbaikansfsd 3.doc

Sedangkan menurut Woman (2005) manfaat vitamin K adalah bisa

untuk menangani beberapa jenis kanker, sebab vitamin K bertindak sebagai

racun bagi sel-sel yang sehat. Vitamin K juga berperan mencegah penyakit

Alzheimer sebab ikut mengontrol kadar gula darah sehingga tidak terjadi

diabetes.

Manfaat dari vitamin K pada bayi baru lahir masih belum banyak

disadari oleh pihak orang tua, padahal jika perdarahan akibat defisiensi ini

terjadi diotak maka bayi yang bersangkutan bisa mengalami cacat otak. Jika

bayi mengalami defisiensi vitamin K risikonya cukup besar. Itu sebabnya

pada bayi yang belum lahir perlu diberi tambahan vitamin K, baik melalui

suntikan atau diminum (Gizi dan kesehatan, 2008).

Vitamin K bisa dibilang vitamin yang tidak popular, popularitasnya

kalah oleh vitamin A, C, dan E, ketiga vitamin ini dikenal sebagai

antioksidan yang bisa menghambat kerusakan sel dan proses penuaan.

Vitamin K hanya dianggap berperan dalam membantu proses pembekuan

darah saat terjadi luka. Menurut penelitian-penelitian yang terbaru vitamin K

malah bisa menjadi kunci dari vitamin anti penuaan. Efeknya diduga malah

menjadi lebih kuat dibanding vitamin E. Vitamin K bisa mencegah penyakit

jantung dan stroke karena bisa mengurangi pengerasan pembuluh darah

akibat timbunan plak kalsium (Woman, 2005).

Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak, vitamin ini tahan

panas, namun rusak oleh asam. Huruf K berasal dari bahasa Jerman

koagulation yang berarti pembekuan darah, sebab vitamin K sangat penting

11

Page 12: Perbaikansfsd 3.doc

dalam mengaktifkan beberapa jenis protein yang berperan dalam proses

pembekuan darah (Deperteman gizi dan kesehatan masyarakat, 2007).

2.3.3. Jenis Vitamin K

Di Indonesia terdapat 2 macam sediaan vitamin K yaitu vitamin K1 dan

vitamin K 3 (Pelayanan Kesehatan Dasar, 2005).

Menurut (Erik, 2004) ada 3 bentuk vitamin K yaitu :

a. Vitamin K I (phytomenadione), terdapat pada sayuran hijau.

b. Vitamin K 2 (menaquinone) disentesa oleh flora usus normal seperti

bacteriodes fragilis dan beberapa strain E. coli.

c. Vitamin K 3 (menadione) merupakan vitamin K yang sintentik yang

sekarang sudah tidak boleh diberikan lagi pada bayi baru lahir karena

dilaporkan bisa menyebabkan anemia hemolotik.

2.3.4. Kekurangan Vitamin K

Kekurangan dari vitamin K akan mengalami kesulitan dalam

pembekuan atau pengumpulan darah pada bagian yang terluka. Kadar

protombin yang rendah dalam tubuh sebagai akibat kekurangan vitamin K

yang diserap tubuh kadang-kadang pada ibu yang melahirkan atau pada

bayinya terjadi perdarahan yang cukup hebat (Kartasapoetra, 2005).

Bayi yang kekurangan vitamin K lebih mudah mengalami gangguan

perdarahan intrakranial. Pada perdarahan intrakranial didapatkan gejala

peningkatan tekanan intrakranial bahkan kadang – kadang tidak

menunjukkan gejala ataupun tanda. Pada sebagian besar kasus (60%)

didapatkan sakit kepala, muntah, anak menjadi cengeng, ubun – ubun besar

12

Page 13: Perbaikansfsd 3.doc

menonjol, pucat dan kejang. Kejang yang terjadi dapat bersifat vokal atau

umum. Gejala lain yang dapat ditemukan adalah fotofobia, edema papil,

penurunan kesadaran, perubahan tekanan nadi, serta kelainan neurologist

vokal (Anonymous, 2007).

Menurut Wahab (2006) kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir

dapat menyebabkan seperti perdarahan, pembesaran liver ringan, perdarahan

terjadi dikulit, mata, hidung, saluran cerna, perdarahan tali pusat dan

komplikasi perdarahan dalam otak bayi.

2.3.5. Cara dan Waktu Pemberian vitamin K

Cara pemberian vitamin K ada 2 macam :

a. Intramusculer (IM) dengan dosis 1 mg pada seluruh bayi baru lahir.

b. Oral, dengan dosis tunggal 2 mg di berikan 3 kali, yaitu pada saat bayi

baru lahir, pada umur 3 – 7 hari, dan pada saat umur 4 – 8 minggu

(Sediaoetama, 2007).

Adapun menurut (Sutor, 2005) cara pemberian vitamin K pada bayi

baru lahir dengan cara intramuskuler (IM) dan oral. Keduanya sama – sama

efektif dalam mencegah perdarahan akibat vitamin K klasik, tetapi vitamin

K intramuskuler (IM) lebih efektif dalam mencegah perdarahan akibat

vitamin K lambat. Pemberian vitamin K oral yang diberikan setiap hari atau

setiap minggu sama efektif dengan profilaksis vitamin K intramuskuler

(IM).

Cara pemberian vitamin K secara IM lebih disukai dengan alasan :

1. Absorpsi vitamin K oral tidak sebaik vitamin K IM, terutama pada bayi

13

Page 14: Perbaikansfsd 3.doc

yang menderita diare.

2. Beberapa dosis vitamin K oral diperlukan selama beberapa minggu.

Sebagai konsekuensinya, tingkat kepatuhan orang tua pasien merupakan

suatu masalah tersendiri.

3. Mungkin terdapat asupan vitamin K oral yang tidak adekuat karena

absorpsinya atau adanya regurgitasi.

4. Efektifitas vitamin K oral belum diakui secara penuh.

Setiap bayi baru lahir harus diberikan vitamin KI segera mungkin untuk

mencegah terjadinya perdarahan akibat defisiensi vitamin K (APN, 2008).

14

Page 15: Perbaikansfsd 3.doc

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain

deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidan

tentang pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di desa kabun kec. Kabun

Kabupaten Rokan Hulu tahun 2009.

3.2.Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Suyanto, 2008)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang ada di desa kabun

kecamatan kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun 2009 sebanyak 31 bidan.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling artinya

keseluruhan populasi pada penelitian ini menjadi sampel.

3.3. Lokasi dan waktu penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di desa kabun kecamatan Kabun kabupaten Rokan

Hulu dengan pertimbangan bahwa belum pernah dilakukan penelitian

tentang vitamin K pada bayi baru lahir di desa kabun.

15

Page 16: Perbaikansfsd 3.doc

3.2.2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli tahun 2009.

3.4. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah hubungan antara konsep – konsep yang ingin

diamati atau diteliti diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka

konsep juga merupakan model konseptual yang berkaitan dengan yang

bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau dengan menghubungkan

secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah.

Singkatnya kerangka konsep membahas saling ketergantungan antara

variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal

yang sedang atau yang akan diteliti (Hidayat Alimul Aziz, 2007).

Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini secara skematis dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.4

Kerangka Konsep

Sub Variabel Variabel

Pengertian

Manfaat

Jenis Vitamin K

Kekurangan Vitamin K

Cara dan Waktu pemberian

Pemberian Vitamin K

Pada bayi baru lahir

16

Page 17: Perbaikansfsd 3.doc

Berdasarkan konsep diatas, ada enam konsep utama yaitu konsep tentang

defenisi vitamin K, manfaat vitamin K, jenis vitamin, kekurangan vitamin K, cara

dan waktu pemberian vitamin k dan pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.

Konsep defenisi, manfaat, jenis, kekurangan, cara dan waktu merupakan sub

variabel sedangkan pemberian vitamin k pada bayi baru lahir sebagai variabel.

3.5. Definisi Operasional

Definisi Operasional berfungsi untuk menyederhanakan arti kata atau

pemikiran tentang ide. Defenisi operasional ini juga bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-

variabel yang bersangkutan serta pengamatan instrumen atau alat ukur

(Notoadmodjo, 2005).

N

O

Variabe

l

Sub

Variabel

Defenisi

Operasional

Pengukuran Hasil

Ukur Cara Alat Skala

1. Pemberian Vitamin K

Segala sesuatu yang diketahui bidan tentang Vitamin K

Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K

Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%

2. Pengertian Vitamin K

Maksud dari melakukan pemberian vitamin K

Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K

Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%

3 Manfaat Vitamin K

Guna atau manfaat yang diperoleh dari pemberian vitamin K

Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K

Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%

17

Page 18: Perbaikansfsd 3.doc

4. Jenis Vitamin K

Segala sesuatu yang diketahui bidan tentang jenis vitamin K

Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K

Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%

5. Kekurangan Vitamin k

Penyebab-penyebab dari kekurangan vitamin K

Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K

Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%

6. Cara dan waktu pemberian vitamin K

Cara dan waktu dari pemberian vitamin K

Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K

Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%

3.6. Teknik pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2009, data yang dihimpun

dalam penelitian ini terdiri dari data primer. Data dari responden diambil

dengan meminta kesediaan responden untuk menjadi subjek penelitian dan

menandatangani surat persetujuan menjadi responden. Setelah itu responden

diminta untuk mengisi kuesioner.

Kuesioner didesain sedemikian rupa dengan menggunakan bahasa yang

mudah dimengerti dan dipahami, singkat, jelas dan tidak menyinggung

perasaan.

3.7. Analisa Data

3.7.1. Pengolahan Data

Data yang ada atau sudah dikumpulkan diolah secara :

18

Page 19: Perbaikansfsd 3.doc

a. Editing adalah hasil dari jawaban responden selanjutnya akan diproses

(diolah) baik melalui “coding sheet)” atau dimasukkan kedalam kartu

kode maupun dengan alat – alat delta klik (computer). Editing langsung

dilakukan ditempat pengumpulan data dilapangan sehingga jika terjadi

kesalahan maka upaya koreksi segera dilakukan.

b. Coding data, agar memudahkan dalam proses ini maka sebaiknya tiap

pertanyaan di beri kode – kode tertentu misalnya dengan huruf a, b, c dan

seterusnya atau dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Dilakukan setelah

format pengumpulan data waktu telah ditentukan coding atau

pengkodean data dengan menggunakan data dan hal ini dilakukan sendiri

oleh peneliti.

c. Tabulating

Mentabulasikan data berdasarkan kelompok data yang telah ditentukan

kedalam tabel (Notoatmodjo, 2005).

3.7.2. Analisa data

Dalam menganalisa data penulis menggunakan bantuan Komputer

Pengkategorian penilaian dalam penelitian ini adalah :

a. Kategori baik apabila jumlah jawaban yang benar 15-20 dari 20

pertanyaan (76-100%).

b. Kategori cukup apabila jumlah jawaban yang benar 11-15 dari 20

pertanyaan (56-75%).

c. Kategori kurang apabila jumlah jawaban yang benar <10 dari 20

pertanyaan (<56%).

19

Page 20: Perbaikansfsd 3.doc

Skor dalam penilaian dalam setiap jawaban yang benar adalah :

a. Jika jawaban benar diberi skor satu (1).

b. Jika jawaban salah diberi skor nol (0).

20

Page 21: Perbaikansfsd 3.doc

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian Deskripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan bidan

tentang pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di desa Kabun kecamatan

Kabun kabupaten Rokan Hulu tahun 2009. penelitian ini dilaksanakan pada bulan

juni – juli 2009 dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang

disebarkan langsung kepada 31 bidan yang berada di desa Kabun kecamatan

Kabun.

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Desa Kabun merupakan salah satu desa yang terletak pada kecamatan

Kabun dalam wilayah kabupaten Rokan Hulu. Luas wilayah desa Kabun

42.500 ha. Desa Kabun berbatasan dengan (a) sebelah timur dengan desa

Batu Langka Basar, (b) sebelah barat dengan desa Aliantan, (c) sebelah

utara dengan desa kecamatan Tapung, (d) sebelah selatan dengan desa

Kotaranah.

Jumlah penduduk desa Kabun 8244 jiwa (2035 KK), mayoritas

penduduk desa Kabun suku melayu dan kebanyakan penduduk desa kabun

beragama islam. Desa kabun mempunyai satu unit puskesmas dan tiga buah

klinik bersalin.

21

Page 22: Perbaikansfsd 3.doc

4.1.2.Karekteristik Responden

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Bidan Berdasarkan Pendidikan Di Desa Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2002

No Pendidikan Frekuensi Persentasi

1 D I 7 orang 22,6%

2 D III 24 orang 77,4%

Total 31 orang 100%

Dari tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa mayoritas pendidikan

responden di desa Kabun kecamatan Kabun berpendidikan D III

sebanyak 24 orang (77,4%) minoritas yang berpendidikan D I hanya 7

orang (22,6%).

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Bidan Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir Di Desa Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2009

NO Sumber Informasi Frekuensi Persentasi

1. Media 18 orang 58,1%

2. Seminar 3 orang 9,7%

3. Teman 10 orang 32,3%

4. Pelatihan APN 0 0%

Total 31 orang 100%

Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa dari 31 responden yang

memperoleh informasi dari media sebanyak 18 orang (58,1%), dari

22

Page 23: Perbaikansfsd 3.doc

seminar sebanyak 3 orang (9,7%), dari teman sebanyak 10 orang

(32,3%) sedangkan dari pelatihan APN tidak ada.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan Tentang Defenisi Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir Di Desa Kabun Kecamatan

Kabun Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2009

NO DefenisiVitamin K Frekuensi Persentasi

1. Baik 22 orang 71%

2. Cukup 0 0%

3. Kurang 9 orang 29%

Total 31 orang 100%

Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa responden yang berada

pada kategori baik sebanyak 22 orang (71%), dan yang berada pada

kategori kurang sebanyak 9 orang (29%).

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan Tentang Manfaat Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir Di Desa kabun Kecamatan

Kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun 2009.

NO Manfaat vitamin K Frekuensi Persentasi

1. Baik 10 orang 32,3%

2. Cukup 16 orang 51,6%

3 Kurang 5 orang 16,1%

Total 31 orang 100%

Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden

yang berada pada kategori baik sebanya 10 orang (32,3%), dan yang

23

Page 24: Perbaikansfsd 3.doc

berada pada kategori cukup sebanyak 16 orang (51,6%), sedangkan

yang berada pada kategori kurang sebanyak 5 orang (16,1%).

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan Tentang Kekurangan Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir Di desa kabun kecamatan Kabun

Kabupaten Rokan hulu tahun 2009

NO Kekurangan

vitamin K

Frekuensi Persentasi

1. Baik 21 orang 67,7%

2 Cukup 9 orang 29%

3 Kurang 1 orang 3,2%

Total 31 orang 100%

Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa pengetahuan responden yang

barada pada kategori baik sebanyak 21 orang (67,7%) dan yang berada

pada kategori cukup sebanyak 9 orang (29%) sedangkan yang berada

pada kategori kurang hanya sebanyak 1 orang (3,2%).

Tabel 4.6

Distrubusi Frekuensi Pengetahuan Bidan Tentang Jenis Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir DiDesa Kabun Kecamatan Kabun

Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2009

NO Jenis vitamin K Frekuensi Persentasi

1. Baik 10 orang 32,2%

2. Cukup 16 orang 51,6%

3. Kurang 5 orang 16,1%

Total 31 orang 100%

24

Page 25: Perbaikansfsd 3.doc

Dari tabel 4.6 dapat disimpulakna bahwa responden yang berada

pada kategori cukup sebanyak 16 orang (32,2%) dan yang berada pada

kategori baik sebanyak 10 orang (32.2%) sedangkan yang berada pada

kategori kurang sebanyak 5 orang (16,1%).

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan Tentang Cara Dan Waktu Pemberian Vitamin K pada Bayi Baru Lahir Di Desa Kabun

Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2009.

NO Jenis dan cara Frekuensi Persentasi

1. Baik 25 orang 80,6%

2. Cukup 4 orang 12,9%

3/ Kurang 2 orang 6,5%

Total 31 orang 100%

Dari tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa responden yang berada

pada kategori baik sebanyak 25 orang (80,6%) dan yang berada pada

kategori cukup sebanyak 4 orang (12,9%) dan yang berada pada

kategori kurang sebanyak 2 orang (6,5%%).

Tabel 4.7

Distribusi frekuensi Pengetahuan Bidan Secara Umum Di Desa Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2009

NO Kategori Jumlah Persentasi

1. Baik 19 61,3%

2. Cukup 12 38,7%

3. Kurang 0 0%

Total 31 100%

25

Page 26: Perbaikansfsd 3.doc

Dari tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa secara umum mayoritas

responden pada kategori baik sebanyak 19 orang (61,3%) dan minoritas

responden berpengetahuan cukup sebanyak 12 orang (38,7%).

4.2. Pembahasan

4.2.1. Berdasarkan Pendidikan

Dari hasil penelitian dari 31 responden mengenai ibu berdasarkan

pendidikan didapatkan bahwa berpendidikan D I sebanyak 7 orang (22,6%),

yang berpendi

dikan D III sebanyak 24 orang (77,4%).

Menurut Ki Hajar Dewantara tokoh pendidikan nasional, dimana tujuan

pendidikan adalah membentuk atau meningkatkan kemampuan manusia

yang mencakup cipta, rata dan karsa, ketiga kemampuan tersebut harus

dikembalikan bersama – sama secara seimbang, sehingga terbentuk manusia

Indonesia yang seutuhnya (Notoadmodjo, 2003).

Menurut asumsi penulis semakin tinggi pendidikan maka mereka akan

lebih terbuka, lebih sensitive terhadap hal – hal yang baru sehingga mereka

akan selalu mengikuti perkembangan teknologi dimana perkembangan itu

dapat membantu.

4.2.2. Berdasarkan Sumber Informasi

Dari hasil penelitian 31 responden mengenai distribusi karakteristik ibu

berdasarkan sumber informasi dari media sebanyak 18 orang (58,1%), yang

mendapat informasi dari seminar sebanyak 3 orang (9,7%), yang mendapat

informasi dari teman sebanyak 10 orang (32.3%).

26

Page 27: Perbaikansfsd 3.doc

Seseorang menerima suatu objek diperoleh dari pengalaman –

pengalaman merupakan sumber pengalaman merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran.

4.2.3. Berdasarkan Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan juga

dapat diperoleh dari pengelaman yang didasari oleh pengetahuan dan

lingkungan disekitarnya.

Pengetahuan responden tentang defenisi vitamin K pada bayi baru

lahir dari 31 responden, yaitu 22 responden (71%) yang mendapat nilai

pengetahuan baik 9 responden (29%) yang mendapat nilai kurang.

Sedangkan pengetahuan responden tentang manfaat vitamin K pada bayi

baru lahir yang mendapat nilai pengetahuan baik sebanyak 10 responden

(32,3%) dan yang mendapat nilai cukup sebanyak 16 responden (51,6%)

dan yang mendapat nilai kurang sebanyak 5 responden (16,1%). Sedangkan

pengetahuan responden tentang kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir

yang mendapat nilai baik sebanyak 21 orang (67,7%) dan yang mendapat

nilai cukup sebanyak 9 orang (29%) dan yang mendapat nilai kurang

sebanyak 1 orang (3,2%). Sedangkan pengetahuan responden tentang jenis

vitamin K yang berpengetahuan baik sebanyak 10 orang (32,2%) dan yang

berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (51,6%) dan yang

27

Page 28: Perbaikansfsd 3.doc

berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (16,1%). Sedangkan pengetahuan

responden tentang cara dan waktu pemberian vitamin K yang

berpengetahuan baik sebanyak 25 orang (80.6%) dan yang berpengetahuan

cukup sebanyak 4 orang (12,9%) dan yang berpengetahuan kurang

sebanyak 2 orang (6,5%).

Pengetahuan responden secara umum yang mendapat pengetahuan baik

sebanyak 19 orang (61,3%) dan yang pengetahuan cukup sebanyak 12

orang (38,7%).

Menurut asumsi penulis hal ini memungkinkan bahwa semakin tinggi

pendidikan seseorang, maka semakin baik pengetahuan yang dimilikinya.

Terlihat dari 19 responden (61,3%) yang berpengetahuan baik.

28

Page 29: Perbaikansfsd 3.doc

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 31 orang

responden yaitu pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K pada bayi

baru lahir di desa kabun Kecamatan kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun

2009, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Pendidikan

responden mayoritas DIII sebanyak 24 orang (77,4%) dan yang

berpendidikan D I sebanyak 7 orang (22,6%). Sedangkan sumber informasi

dari media sebanyak 18 orang (58,1%) dan dari seminar sebanyak 3

orang(9,7%) dan dari teman sebanyak 10 orang (32,3%) dan dari pelatihan

APN tidak ada. Sedangkan pengetahuan bidan secara umum dalam kategori

baik sebanyak 19 orang (61,3%) dan yang berpengetahuan cukup sebanyak

12 orang (38,7%).

5.2. Saran

Dengan diperolehnya hasil penelitian ini, maka peneliti mengemukakan

beberapa saran antara lain yaitu :

1. Peneliti selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian lanjutan

mengenai pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K pada bayi baru

lahir pada aspek yang lebih luas dengan metode yang lebih lengkap untuk

menyempurnakan penelitian ini.

29

Page 30: Perbaikansfsd 3.doc

2. Bidan

Diharapkan kepada bidan yang ada di desa Kabun agar memberikan

vitamin K pada setiap bayi baru lahir dan di harapkan kepada setiap bidan

agar mengikuti pelatihan APN dan mengikuti perkembangan keilmuan

melalui seminar – seminar organisasi yang diadakan oleh bidan (IBI).

3. Bagi desa

Diharapkan pada kepala desa agar menerapkan pemberian vitamin K pada

bayi baru lahir.

30

Page 31: Perbaikansfsd 3.doc

PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PEMBERIAN VITAMIN K

PADA BAYI BARU LAHIR DI DESA KABUN KECAMATAN KABUN

KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2009

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Ke Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Sebagai

Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Ahli Madya Kebidanan

SITI PADILA

0602034

AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA

PEKANBARU

2009

31

Page 32: Perbaikansfsd 3.doc

RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Padila

NIM : 0602034

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal lahir : B. Bersurat / 3 Maret 1987

Alamat : Saran Kabun Jl. Ujung Batu

Agama : Islam

Nama Ayah : Ibrahim Hamid

Nama Ibu : Yusnimar

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1993-1999 : SDN 020 Batu Bersurat, Kec XIII Koto

Kampar.

Tahun 1999-2003 : MTS PP Darussalam Saran Kabun

Tahun 2003-2006 : MA PP Darussalam Saran kabun

Tahun 2006-2009 : Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru

Nama : Siti PadilaNIM : 0602034

32

Page 33: Perbaikansfsd 3.doc

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………..... ii

LEMBAR PERSETUJUAN JUDUL …………………………………. iii

KATA PENGANTAR ………………………………………………… iv

DAFTAR ISI ………………………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……………………………………………… I

1.2. Rumusan Masalah …………………………………………... 4

1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………… 4

1.3.1. Tujuan Umum ………………………………………… 4

1.3.2. Tujuan Khusus ……………………………………….. 5

1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan ………………………………………………… 6

2.2. Bidan ………………………………………………………... 9

2.2.1. Defenisi Bidan ………………………………………… 9

2.3. Vitamin K …………………………………………………… 9

2.3.1. Pengertian Vitamin K …………………………………. 9

2.3.2. Manfaat Vitamin K …………………………………… 10

2.3.3. Jenis Vitamin K ………………………………………. 11

2.3.4. Kekurangan Vitamin K...................................................... 12

33

Page 34: Perbaikansfsd 3.doc

2.3.6. Cara dan Waktu Pemberian Vitamin K ……………….. 13

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian …………………………………………... 15

3.2. Popolasi dan Sampel ………………………………………… 15

3.2.1. Populasi ……………………………………………….. 15

3.2.2. Sampel ………………………………………………… 15

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………… 15

3.3.1. Lokasi ………………………………………………… 15

3.3.2. Waktu Penelitian ……………………………………… 16

3.4. Kerangka Konsep …………………………………………… 16

3.5. Defenisi Operasional ……………………………………… 17

3.6. Teknik Pengumpulan Data ……………………………… 18

3.7. Analisa Data ………………………………………………. 18

3.7.1. Pengolahan Data …………………………………… 18

3.7.2. Analisa Data ………………………………………… 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ..........................................................................20

4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian .............................................20

4.1.2. Karekteristik Responden ...................................................21

4.2.

Pembahasan.................................................................................26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ................................................................................29

34

Page 35: Perbaikansfsd 3.doc

5.2. Saran ..........................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Lemar persetujuan penelitian

2. instrumen penelitian

3. lember konsultasi

4. Master tabel

5. lembar pelaksanaan

6. lembar SpSS

35

Page 36: Perbaikansfsd 3.doc

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan proposal ini,

yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program D

III Kebidanan di Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru 2009 dengan judul

”Pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di

desa Kabun kecamatan Kabun kabupaten Rokan Hulu tahun 2009”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak menghadapi

kesulitan tetapi berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari semua pihak,

Karya tulis Ilmiah ini dapat penulis selesaikan. Oleh karna itu pada kesempatan

ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – basarnya

kepada yang terhormat :

1. Hj. Razia Begum Suroyo, MSc. M. Kes. Selaku ketua yayasan Akademi

Kebidanan Helvetia Pekanbaru.

2. Novita Ariani, SST selaku Direktur Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru

sekaligus sebagai penguji dua.

3. Silvia Anita Yuningsih, SST selaku koordinator KTI sekaligus pembimbing

karya Tulis Ilmiah yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, bimbingan

serta dengan penuh kesabaran memberikan masukan serta arahan bagi penulis

dalam menyeleseikan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Dasril, SH, selaku kepala dinas kesehatan kota pekanbaru.

36

Page 37: Perbaikansfsd 3.doc

5. Kepala desa kabun yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian.

6. Kepada seluruh bidan yang telah bersedia membantu dan mengisi kuesioner

dalam pengumpulan data sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

7. Rummy Purwaningsih, SKM selaku penguji 1

8. Seluruh staf dosen Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengetahuan.

9. Sembah sujud buat ayahanda tercinta (Ibrahim Hamid), ibunda tercinta

(Yusnimar), terima kasih yang tidak terhingga atas segala doa dan

pengorbanannya yang memberikan dukungan baik moril maupun materil

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

10. Buat abang tersayang (Taufiq Hidayat, SH) dan adek yang tercinta (Tati

Yalina) terimakasih buat doa dan dorongan selama penulis menjalani

pendidikan.

11. Rekan – rekan seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya

terimakasih banyak atas bantuannya serta ide – ide dalam menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini.

12. Seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat namanya disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya tulis Ilmiah ini belum sempurna,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

37

Page 38: Perbaikansfsd 3.doc

Akhirnya kepada Allah SWT penulis berserah diri semoga segala bentuk

bantuan yang diberikan mendapat imbalan dari-Nya. Amin.

Pekanbaru, 10 Agustus 2009

Penulis

SITI PADILA

38

Page 39: Perbaikansfsd 3.doc

LEMBAR KUESIONER

PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PEMBERIAN VITAMIN K

PADA BAYI BARU LAHIR DI DESA KABUN KECAMATAN KABUN

KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2009

1. Tempat Pengumpulan Data :

2. Hari / Tanggal :

3. No. Kode :

A. Data Demografi / Karakteristik Responden

Inisial Nama :

Alamat :

Pendidikan Terakhir :

1. Apakah ibu pernah mendapatkan informasi tentang vitamin K ?

a. Pernah

b. Tidak

2. Jika pernah, dari mana ibu mandapatkan informasi tentang vitamin K ?

a. Media

b. pelatihan APN

c Seminar.

d. teman

39

Page 40: Perbaikansfsd 3.doc

1. Menurut ibu, apakah pengertian dari vitamin K ?

a. Sekelompok zat subsitusi atau senyawa terpenting yang membantu

kelancaran jalannya seluruh proses metabolisme dalam tubuh.

b. Nama generik untuk beberapa bahan yang diperlukan dalam pembekuan

darah yang tidak normal.

c. Suatu jenis injeksi yang diberikan pada bayi baru lahir untuk kekebalan

tubuh.

2. Menurut ibu yang bukan termasuk manfaat dari vitamin K di bawah ini

adalah ?

a. Dapat mencegah terjadinya perdarahan pada otak

b. Dapat mencegah terjadinya perdarahan pada mata

c. Dapat mencegah terjadinya perdarahan pada tali pusat

3. Menurut ibu, penyakit apa yang bisa dicegah dengan melakukan pemberian

vitamin K pada bayi baru lahir ?

a. Perdarahan pada tali pusat

b. Campak

c. TBC

4. Menurut ibu, bagaimanakah sifat dari Vitamin K ?

a. Vitamin yang dapat larut dalam air

b. Vitamin yang dapat larut dalam lemak

c. Vitamin yang dapat larut dalam minyak

40

Page 41: Perbaikansfsd 3.doc

5. Menurut ibu, apa tujuan dari pembarian vitamin K ?

a. Untuk perkembangan fisik yang lebih baik

b. Untuk mencegah penyakit TBC.

c. Untuk mencegah terjadinya kecacatan pada bayi.

6. Menurut ibu, apakah akibat dari defisiensi vitamin K ?

a. Bisa mengakibatkan kesulitan dalam pembekuan darah

b. Bisa mengakibatkan kesulitan dalam perkembangan fisik

c. Bisa mengakibatkan kesulitan dalam pencegahan penyakit

7. Menurut ibu, apakah gejala yang ditimbulkan dari defisiensi vitamin ?

a. Sakit pada ulu hati

b. Ubun – ubun besar menonjol

c. Sakit seluruh badan.

8. Menurut ibu, apakah pembesaran liver, perdarahan dikulit, perdarahan

disaluran cerna termasuk defisiensi vitamin K ?

a.Iya

b Tidak

c. Salah satu

9. Menurut ibu, berapa macam jenis vitamin K yang ada di Indonesia ?

a. Satu jenis

b. Dua jenis

c. tiga jenis

41

Page 42: Perbaikansfsd 3.doc

10. Menurut ibu, jenis vitamin K yang ada di Indonesia adalah ?

a. Vitamin K I

b. Vitamin K 2

c. Vitamin K 3 .

11. Menurut ibu, jenis vitamin K yang tidak boleh di pakai lagi di Indonesia

adalah ?

a. Vitamin K I

b. Vitamin K 2

c. Vitamin K 3.

12. Menurut ibu, mengapa jenis vitamin K 3 tidak boleh lagi diberikan pada

bayi baru lahir?

a. Karena bisa menyebabkan kangker

c. Karena bisa menyebabkan anemia hemolitik.

c. Karena bisa menyebabkan cacat pada otak.

13. Menurut ibu, apa kandungan yang terdapat pada jenis vitamin K 1 ?

a. Buah – buahan c. Daging

b. Sayuran hijau

14. Menurut ibu, bagaimana cara pemberian vitamin K ?

a. Intarmuskuler (IM) c. Intra kutan (IC)

b. Intra vena (IV)

42

Page 43: Perbaikansfsd 3.doc

15. menurut ibu, lokasi tubuh tempat penyuntikan vitamin K pada bayi baru

lahir adalah ?

a.Paha c. 1/3 paha bagian kiri

b. Musculus deltoid

16. menurut ibu, berapakah dosis vitamin K yang dapat diberikan pada bayi

baru lahir ?

a. 1 mg pada seluruh bayi baru lahir

b. 2 mg pada seluruh bayi baru lahir

c. 3 mg pada seluruh bai baru lahir.

17. Menurut ibu, kapan sebaiknya vitamin K diberikan ?

a. ½ jam setelah bayi baru lahir

b 1 jam bayi lahir setelah 1 jam kontak kulit ke kulit

c. 1 ½ jam setelah bayi lahir.

18. menurut ibu, sumber vitamin K dapat kita peroleh dari

a. Nabati dan hewani

b. Sayuran

c. Buah - buahan

19. Menurut ibu, apakah yang akan dialami bayi jika terjadi perdarahan

diotak ?

a. Mengakibatkan kematian

b. Cacat pada otak

d. Terganggu perkembangan pada otak.

43

Page 44: Perbaikansfsd 3.doc

20. Menurut ibu, apakah akibatnya jika bayi mengalami kekurangan vitamin

K?

a. Perdarahan pada hidung C. Perdarahan pada Intrakranial

b. Perdarahan pada telinga

44

Page 45: Perbaikansfsd 3.doc

AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA PEKANBARU

NAMA : SITI PADILA

NIM : 0602034

PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PEMBERIAN VITAMIN K PADA BAYI BARU LAHIR DI DESA KABUN KECAMATAN KABUN

KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2009

ABSTRAK

Vitamin K merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak. Hampir semua negara didunia merekomendasikan pemberian profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir. Vitamin K diberikan guna mencegah terjadinya perdarahan akibat defesiensi vitamin K. Manifestasi klinik yang sering ditemukan pada bayi – bayi yang menderita kekurangan vitamin K adalah perdarahan, pucat, dan pembesaran liver ringan. Kebanyakan kasus perdarahan terjadi dikulit, mata, hidung dan saluran cerna. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan data yang diperoleh dari data primer dengan cara membagikan kuesioner pada setiap responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang ada didesa Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun 2009 sebanyak 31 orang dan sampel yang diambil secara total sampling. Pengolahan data dengan cara editing, coding dan tabulating dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan bidan di desa Kabun mayoritas berpendidikan DIII sebanyak 24 orang (77,4%) dan minoritas berpendidikan DI sebanyak 7 orang (22,6%). Dan pengetahuan bidan secara umum di desa Kabun mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 19 orang (61,3%) dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 12 orang (38,7%). Agar pemberian vitamin K pada bayi baru lahir terlaksana diharapkan kepada bidan – bidan yang ada didesa Kabun mengikuti setiap pelatihan – pelatihan seperti pelatihan APN, seminar dan organisasi lain nya yang di adakan oleh IBI.

Kata Kunci : bidan, pemberian vitamin K pada bayi baru lahir

45

Page 46: Perbaikansfsd 3.doc

…….Ku akui kesucian engkau tak ada ilmu bagi kami Selain dari pada yang telah engkau ajarkan kepada kami Sesunguhnya engkau adalah tuhan yang senantiasa Menciptakan sesuatu dengan hikmahnya (Al-Baqarah 32) Sembah sujud dan syukur ku ya Allah atas kasih, rahmat Dan petunjukmu. Hingga karya tulis ini dapat kuselesaikan

……………….hari ini

Hari ini kusimpan berjuta asa untuk menuju masa datangBelajar untuk memahami dengan taburan berbagai nuansa dan warnaMeniti suatu kedewasaan kemandirian ujian dan cobaanSebagai hiasan langkahku kadang terhentiKetika sebuah pengorbanan ku gapaiSebagai bekal untuk meraih masa depanNamun perjalanan-ku masih panjang……

Ya Allah…….Bersujud aku kehadapanmuSebagai rasa syukurkuDan bersimpuh aku dihadapan Ayahnda dan IbundaTerimalah sepenggal keberhasilan ini sebagai buah dariDo’a mu sebagai mutiara dari keringatmu dan sebagai Permata dari air matamu

Kupersembahkan sebentuk karya kecilku ini keharibaanAyahnda yang kuhormati (Ibrahim hamid) kepada keluasan hati ibundaYang kukasihi (Yusnimar), Abang dan Adikku yang kusayangi(Taufiq hidayat & Tati yalina).

Teriring juga buat sobat-sobat ku(Eri, Nopa, Ayu, Lina dan Yulis)Terima kasih buat keluarga besarku atas perhatian dan kasih sayang selama iniserta do’a yang telah diberikan .Semoga keberhasilan ku ini Merupakan titik awaldari karirku untuk masa mendatangUntuk meraih Asa baru……

And Thanks To All…… By : Dila

46