perbaikansfsd 3.doc
DESCRIPTION
sdfsdfsfTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Vitamin K merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak.
Hampir semua di dunia merekomendasikan pemberian profilaksis vitamin K
pada bayi baru lahir (Depertemen Kesehatan, 2004).
Vitamin K diberikan guna mencegah terjadinya perdarahan akibat
defisiensi vitamin K (PDVK). Manifestasi klinik yang sering ditemukan pada
bayi – bayi yang menderita kekurangan vitamin K adalah perdarahan, pucat,
dan pembesaran liver ringan. Perdarahan bisa terjadi spontan atau akibat
trauma, terutama pada proses kelahiran. Kebanyakan kasus perdarahan
terjadi dikulit, mata, hidung, dan saluran cerna. Kekurangan vitamin K
mengakibatkan komplikasi perdarahan dalam otak sang bayi dengan angka
kejadian sekitar 63 %, gejala yang timbul bila terjadi perdarahan dalam otak
adalah sakit kepala, muntah, ubun – ubun menonjol, pucat hingga kejang
(Erik, 2005).
Para ahli menganjurkan pemberian vitamin K pada bayi baru lahir
sebab bayi baru lahir cenderung memiliki kadar vitamin K dan cadangan
vitamin K dalam hati yang relatif lebih rendah. Sementara itu kandungan
vitamin K berasal dari air susu ibu (ASI) rendah, sedangkan kandungan
vitamin K dari makanan tambahan dan sayuran belum dimulai. Hal inilah
yang menyebabkan bayi cenderung mengalami defisiensi vitamin K sehingga
1
berisiko tinggi untuk mengalami perdarahan intrakranial (Anonymous, 2007).
Di beberapa negara Asia angka kesakitan bayi karena perdarahan akibat
defisiensi vitamin K (PDVK) berkisar 1: 1.200 sampai 1: 1.400 kelahiran
hidup, angka tersebut dapat turun menjadi 10: 100.000 kelahiran hidup dengan
pemberian 1,2 profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir. Permasalahan akibat
perdarahan defisiensi vitamin K adalah terjadinya perdarahan otak dengan
angka kejadian 10-50% yang umumnya terjadi pada bayi dalam rentang umur
6 bulan sampai 2 tahun, dengan akibat angka kecacatan 30-50% (Ilmu
Kesehatan Anak, 2004).
Vitamin K ditemukan pada tahun 1935 oleh Dam Cs, dari hasil
penemuannya dapat ditentukan bahwa vitamin K merupakan salah satu
vitamin yang larut dalam lemak (Kartasapoetra, 2005).
Di negara Amerika Serikat ditemukan, frekuensi perdarahan akibat
defisiensi vitamin K yang dilaporkan bervariasi antara 0,25-1,7%. Angka
kejadian perdarahan akibat defisiensi vitamin K ditemukan lebih tinggi pada
daerah – daerah yang tidak memberikan profilaksis vitamin K secara rutin
pada bayi baru lahir. Berdasarkan hasil survei di Jepang ditemukan kasus
komplikasi perdarahan intrakranial sebesar 81%, sedangkan di negara
Thailand angka kejadian perdarahan intrakranial karena perdarahan akibat
defisiensi vitamin K sebanyak 82% atau 524 kasus dari 641 penderita
defisiensi vitamin K. Angka kejadian pada kedua negara ini menurun setelah
diperkenalkannya pemberian profilaksis pada semua bayi baru lahir (Erik,
2005).
2
Pada studi selama 10 tahun melibatkan 72.000 orang di AS, diketahui
bahwa orang yang kebutuhan vitamin K nya tercukupi akan 33% lebih rendah
mengalami patah tulang pinggang. Vitamin K juga mencegah sitokin,
pembawa pesan yang jumlahnya makin meningkat dan menyebabkan
pembengkakan sambungan tulang saat tubuh menua (Woman, 2005).
Indonesia adalah negara yang sedang berkembang yang mempunyai
angka kematian bayi (AKB) 41,4 per 1.000 kelahiran hidup yang
diproyeksikan akan menjadi 18 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 2025)
sehingga perlu upaya yang keras dalam mencapai sasaran tersebut. Salah satu
upaya menurunkan angka kematian bayi adalah dengan mencegah terjadinya
perdarahan otak pada bayi baru lahir sebagai akibat kekurangan vitamin K. Di
Indonesia sampai saat ini belum ada data secara nasional mengenai angka
kejadian perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir. Data
yang ada berasal dari tiap – tiap rumah sakit, antara lain dari bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo tahun 2000-2001 terdapat 35 kasus. 31 kasus (81%)
mengalami komplikasi perdarahan intrakranial dengan angka kematian 20%.
Pada kurun waktu 2002-2003 di temukan 10 kasus dan 7 kasus perdarahan
akibat defisiensi vitamin K di RSUP Dr. Soetomo-Surabaya dengan angka
kematian 3%, 3 kasus di RSU Dr. Sardjito-Yokyakarta, 6 kasus di RSU Dr.
Wahidin Sudirohusodo – Makasar. (Ilmu Kesehatan Anak, 2004).
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota tahun 2008 ditemukan angka
kematian bayi di Pekanbaru sebanyak 110.
3
Praktek perawatan persalinan, klinik ibu bersalin dan juga prilaku petugas
kesehatan masih ada yang tidak memberikan vitamin K pada bayi baru lahir,
maka dari itu diperlukan pengetahuan tentang vitamin K melalui upaya
peningkatan pengetahuan yaitu kegiatan yang dapat mendorong tercapainya
kesehatan.
Adapun alasan penulis mengambil topik ini sebagai karya tulis ilmiah
dengan judul ”gambaran pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K
pada bayi baru lahir di desa kabun kecamatan kabun Kabupaten Rokan Hulu
tahun 2009” adalah bahwa vitamin K merupakan salah satu rangkaian dalam
program APN, dan pemberian vitamin K pada bayi baru lahir dijadikan
sebagai program Nasional, kemudian bidan yang ada di Kecamatan Tandun
Kabupaten Rokan Hulu masih ada yang belum melakukan pelatihan APN.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah
bagaimanakah pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K pada bayi
baru lahir di desa kabun kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun
2009.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di
desa kabun kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun 2009.
4
1.3.2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus pada penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang pengertian vitamin K
pada bayi baru lahir.
b. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang manfaat vitamin K pada
bayi baru lahir.
c. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang jenis vitamin K pada
bayi baru lahir .
d. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang kekurangan vitamin K
pada bayi baru lahir.
e. Untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang cara dan waktu
pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis selama melakukan
penelitian sekaligus dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh sewaktu
kuliah.
1.4.2. Bagi Bidan
Sebagai sumber informasi bagi seorang bidan tentang pentingnya
pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.
5
1.3.1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber informasi bagi peneliti selanjutnya dan untuk menambah
bahan bacaan perpustakaan Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru
khususnya tentang vitamin K.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana
penginderaan ini terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2007).
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (over behavior). Dari pengalaman penelitian tertulis bahwa
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Putri Azka, 2008).
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa
perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap – tahap diatas. Apabila
penerimaan perilaku baru atau adopsi periaku melalui proses seperti ini
didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku
tersebut akan bersikap langgeng (long lasting). Sebaiknya apabila perilaku itu
tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung
lama (Notoadmodjo, 2005).
7
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah :
1. Pendidikan
Manusia memiliki sumber daya yang lebih tinggi dalam arti tingkat
pendidikan yang lebih tinggi akan mendukung pengertian dan pemahaman
seseorang tentang suatu hal / informasi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Gochman diperoleh
kesimpulan bahwa perilaku kesehatan seseorang dipengaruhi oleh tingkat
umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan (Gochman, 1988 : 66).
Pendidikan yang rendah dapat berdampak pada kematian ibu secara tidak
langsung, karena sulit menerima pelayanan kesehatan modern dan sulit
mengubah kebiasaan (Manuaba, 2001).
2. Pekerjaan
Menurut Elizabeth B. Horlock banyak orang bingung tentang apa yang
mereka kerjakan dalam hidupnya setelah selesai dari pendidikan tinggi
seperti SMA dan Akademi. Hal ini dilatarbelakangi karena mereka tidak
mempunyai cukup bekal ilmu dan keterampilan serta pengalaman yang
sesuai dengan pekerjaan diluar ilmu dan pengetahuan yang mereka peroleh.
3. Pengalaman
Pekerjaan sehari – hari merupakan kegitan formal yang dilakukan
dalam kehidupan sehari – hari, WHO menyatakan bahwa pengetahuan
seseorang yang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun dari pengalaman
orang lain akan diaplikasikan melalui pekerjaan yang didukung oleh bakat
8
atau keahlian yang dimiliki seseorang. Pengalaman seseorang dapat
dipengaruhi oleh adat istiadat.
4. Informasi
Notoatmodjo membagi sumber informasi pada media atas 3 macam,
yaitu : (1). Media cetak, yakni sarana komunikasi dengan tulisan terdiri dari
booklet, leaflet, flyer, rubric dimajalah atau surat kabar, (2) media
elektronik, yaitu sarana komunikasi dengan benda elektronik seperti
televisi, radio, video, slide, (3) media papan. yaitu papan dipasang ditempat
tempat umum yang diisi dengan pesan – pesan atau informasi kesehatan.
Slamet (1995), juga menekankan bahwa sumber informasi dari orang
lain mempengaruhi pengetahuan, yang dipengaruhi antara lain : keluarga,
orang tua dan masyarakat, baik teman bergaul maupun tim kesehatan.
2.2. Bidan
Bidan adalah seorang wanita yan telah menyelesaikan program
pendidikan bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan
diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negaranya, bidan harus
mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang
dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca
persalinan, memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan
pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif
pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan
medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak
hadirnya tenaga medis lainnya. Bidan mempunyai tugas penting dalam
9
konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita termasuk
keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal dan
persiapan untuk menjadi orang tua dan meluas kedaerah tertentu dari
ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak (IBI, 2004).
2.3. Vitamin K
2.3.1. Pengertian
Vitamin K adalah sekelompok zat subsitusi atau senyawa terpenting
yang membantu kelancaran jalannya seluruh proses metabolisme dalam
tubuh (Wahab,12-12-2006).
Vitamin K adalah nama generik untuk beberapa bahan yang diperlukan
dalam pembekuan darah yang normal (Sediaoetama, 2008).
Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang berperan
dalam modifikasi dan aktifitas beberapa protein yang berperan dalam
pembekuan darah (Almatsier, 2003).
2.3.2. Manfaat
Manfaat pemberian vitamin K pada bayi baru lahir adalah untuk
mencegah terjadinya perdarahan intrakranial, mencegah terjadinya
perdarahan tali pusat, mencegah terjadinya perdarahan yang terlihat dikulit,
mencegah terjadinya perdarahan pada buang air besar dan mencegah
terjadinya perdarahan pada saat muntah (Pandri, 2008).
Manfaat vitamin K untuk tubuh dapat digolongkan penting yaitu dalam
pembentukan potrombin, jelasnya penting dalam proses koagulasi
(penggumpulan) darah (Kartasapoetra, 2005).
10
Sedangkan menurut Woman (2005) manfaat vitamin K adalah bisa
untuk menangani beberapa jenis kanker, sebab vitamin K bertindak sebagai
racun bagi sel-sel yang sehat. Vitamin K juga berperan mencegah penyakit
Alzheimer sebab ikut mengontrol kadar gula darah sehingga tidak terjadi
diabetes.
Manfaat dari vitamin K pada bayi baru lahir masih belum banyak
disadari oleh pihak orang tua, padahal jika perdarahan akibat defisiensi ini
terjadi diotak maka bayi yang bersangkutan bisa mengalami cacat otak. Jika
bayi mengalami defisiensi vitamin K risikonya cukup besar. Itu sebabnya
pada bayi yang belum lahir perlu diberi tambahan vitamin K, baik melalui
suntikan atau diminum (Gizi dan kesehatan, 2008).
Vitamin K bisa dibilang vitamin yang tidak popular, popularitasnya
kalah oleh vitamin A, C, dan E, ketiga vitamin ini dikenal sebagai
antioksidan yang bisa menghambat kerusakan sel dan proses penuaan.
Vitamin K hanya dianggap berperan dalam membantu proses pembekuan
darah saat terjadi luka. Menurut penelitian-penelitian yang terbaru vitamin K
malah bisa menjadi kunci dari vitamin anti penuaan. Efeknya diduga malah
menjadi lebih kuat dibanding vitamin E. Vitamin K bisa mencegah penyakit
jantung dan stroke karena bisa mengurangi pengerasan pembuluh darah
akibat timbunan plak kalsium (Woman, 2005).
Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak, vitamin ini tahan
panas, namun rusak oleh asam. Huruf K berasal dari bahasa Jerman
koagulation yang berarti pembekuan darah, sebab vitamin K sangat penting
11
dalam mengaktifkan beberapa jenis protein yang berperan dalam proses
pembekuan darah (Deperteman gizi dan kesehatan masyarakat, 2007).
2.3.3. Jenis Vitamin K
Di Indonesia terdapat 2 macam sediaan vitamin K yaitu vitamin K1 dan
vitamin K 3 (Pelayanan Kesehatan Dasar, 2005).
Menurut (Erik, 2004) ada 3 bentuk vitamin K yaitu :
a. Vitamin K I (phytomenadione), terdapat pada sayuran hijau.
b. Vitamin K 2 (menaquinone) disentesa oleh flora usus normal seperti
bacteriodes fragilis dan beberapa strain E. coli.
c. Vitamin K 3 (menadione) merupakan vitamin K yang sintentik yang
sekarang sudah tidak boleh diberikan lagi pada bayi baru lahir karena
dilaporkan bisa menyebabkan anemia hemolotik.
2.3.4. Kekurangan Vitamin K
Kekurangan dari vitamin K akan mengalami kesulitan dalam
pembekuan atau pengumpulan darah pada bagian yang terluka. Kadar
protombin yang rendah dalam tubuh sebagai akibat kekurangan vitamin K
yang diserap tubuh kadang-kadang pada ibu yang melahirkan atau pada
bayinya terjadi perdarahan yang cukup hebat (Kartasapoetra, 2005).
Bayi yang kekurangan vitamin K lebih mudah mengalami gangguan
perdarahan intrakranial. Pada perdarahan intrakranial didapatkan gejala
peningkatan tekanan intrakranial bahkan kadang – kadang tidak
menunjukkan gejala ataupun tanda. Pada sebagian besar kasus (60%)
didapatkan sakit kepala, muntah, anak menjadi cengeng, ubun – ubun besar
12
menonjol, pucat dan kejang. Kejang yang terjadi dapat bersifat vokal atau
umum. Gejala lain yang dapat ditemukan adalah fotofobia, edema papil,
penurunan kesadaran, perubahan tekanan nadi, serta kelainan neurologist
vokal (Anonymous, 2007).
Menurut Wahab (2006) kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir
dapat menyebabkan seperti perdarahan, pembesaran liver ringan, perdarahan
terjadi dikulit, mata, hidung, saluran cerna, perdarahan tali pusat dan
komplikasi perdarahan dalam otak bayi.
2.3.5. Cara dan Waktu Pemberian vitamin K
Cara pemberian vitamin K ada 2 macam :
a. Intramusculer (IM) dengan dosis 1 mg pada seluruh bayi baru lahir.
b. Oral, dengan dosis tunggal 2 mg di berikan 3 kali, yaitu pada saat bayi
baru lahir, pada umur 3 – 7 hari, dan pada saat umur 4 – 8 minggu
(Sediaoetama, 2007).
Adapun menurut (Sutor, 2005) cara pemberian vitamin K pada bayi
baru lahir dengan cara intramuskuler (IM) dan oral. Keduanya sama – sama
efektif dalam mencegah perdarahan akibat vitamin K klasik, tetapi vitamin
K intramuskuler (IM) lebih efektif dalam mencegah perdarahan akibat
vitamin K lambat. Pemberian vitamin K oral yang diberikan setiap hari atau
setiap minggu sama efektif dengan profilaksis vitamin K intramuskuler
(IM).
Cara pemberian vitamin K secara IM lebih disukai dengan alasan :
1. Absorpsi vitamin K oral tidak sebaik vitamin K IM, terutama pada bayi
13
yang menderita diare.
2. Beberapa dosis vitamin K oral diperlukan selama beberapa minggu.
Sebagai konsekuensinya, tingkat kepatuhan orang tua pasien merupakan
suatu masalah tersendiri.
3. Mungkin terdapat asupan vitamin K oral yang tidak adekuat karena
absorpsinya atau adanya regurgitasi.
4. Efektifitas vitamin K oral belum diakui secara penuh.
Setiap bayi baru lahir harus diberikan vitamin KI segera mungkin untuk
mencegah terjadinya perdarahan akibat defisiensi vitamin K (APN, 2008).
14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain
deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidan
tentang pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di desa kabun kec. Kabun
Kabupaten Rokan Hulu tahun 2009.
3.2.Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Suyanto, 2008)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang ada di desa kabun
kecamatan kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun 2009 sebanyak 31 bidan.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling artinya
keseluruhan populasi pada penelitian ini menjadi sampel.
3.3. Lokasi dan waktu penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di desa kabun kecamatan Kabun kabupaten Rokan
Hulu dengan pertimbangan bahwa belum pernah dilakukan penelitian
tentang vitamin K pada bayi baru lahir di desa kabun.
15
3.2.2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli tahun 2009.
3.4. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah hubungan antara konsep – konsep yang ingin
diamati atau diteliti diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Kerangka
konsep juga merupakan model konseptual yang berkaitan dengan yang
bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau dengan menghubungkan
secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah.
Singkatnya kerangka konsep membahas saling ketergantungan antara
variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal
yang sedang atau yang akan diteliti (Hidayat Alimul Aziz, 2007).
Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini secara skematis dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.4
Kerangka Konsep
Sub Variabel Variabel
Pengertian
Manfaat
Jenis Vitamin K
Kekurangan Vitamin K
Cara dan Waktu pemberian
Pemberian Vitamin K
Pada bayi baru lahir
16
Berdasarkan konsep diatas, ada enam konsep utama yaitu konsep tentang
defenisi vitamin K, manfaat vitamin K, jenis vitamin, kekurangan vitamin K, cara
dan waktu pemberian vitamin k dan pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.
Konsep defenisi, manfaat, jenis, kekurangan, cara dan waktu merupakan sub
variabel sedangkan pemberian vitamin k pada bayi baru lahir sebagai variabel.
3.5. Definisi Operasional
Definisi Operasional berfungsi untuk menyederhanakan arti kata atau
pemikiran tentang ide. Defenisi operasional ini juga bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-
variabel yang bersangkutan serta pengamatan instrumen atau alat ukur
(Notoadmodjo, 2005).
N
O
Variabe
l
Sub
Variabel
Defenisi
Operasional
Pengukuran Hasil
Ukur Cara Alat Skala
1. Pemberian Vitamin K
Segala sesuatu yang diketahui bidan tentang Vitamin K
Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K
Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%
2. Pengertian Vitamin K
Maksud dari melakukan pemberian vitamin K
Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K
Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%
3 Manfaat Vitamin K
Guna atau manfaat yang diperoleh dari pemberian vitamin K
Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K
Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%
17
4. Jenis Vitamin K
Segala sesuatu yang diketahui bidan tentang jenis vitamin K
Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K
Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%
5. Kekurangan Vitamin k
Penyebab-penyebab dari kekurangan vitamin K
Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K
Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%
6. Cara dan waktu pemberian vitamin K
Cara dan waktu dari pemberian vitamin K
Memberikan pertanyaan kepada bidan tentang pemberian vitamin K
Kuesioner Ordinal Baik 76% Cukup 56-75% Kurang <56%
3.6. Teknik pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2009, data yang dihimpun
dalam penelitian ini terdiri dari data primer. Data dari responden diambil
dengan meminta kesediaan responden untuk menjadi subjek penelitian dan
menandatangani surat persetujuan menjadi responden. Setelah itu responden
diminta untuk mengisi kuesioner.
Kuesioner didesain sedemikian rupa dengan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti dan dipahami, singkat, jelas dan tidak menyinggung
perasaan.
3.7. Analisa Data
3.7.1. Pengolahan Data
Data yang ada atau sudah dikumpulkan diolah secara :
18
a. Editing adalah hasil dari jawaban responden selanjutnya akan diproses
(diolah) baik melalui “coding sheet)” atau dimasukkan kedalam kartu
kode maupun dengan alat – alat delta klik (computer). Editing langsung
dilakukan ditempat pengumpulan data dilapangan sehingga jika terjadi
kesalahan maka upaya koreksi segera dilakukan.
b. Coding data, agar memudahkan dalam proses ini maka sebaiknya tiap
pertanyaan di beri kode – kode tertentu misalnya dengan huruf a, b, c dan
seterusnya atau dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Dilakukan setelah
format pengumpulan data waktu telah ditentukan coding atau
pengkodean data dengan menggunakan data dan hal ini dilakukan sendiri
oleh peneliti.
c. Tabulating
Mentabulasikan data berdasarkan kelompok data yang telah ditentukan
kedalam tabel (Notoatmodjo, 2005).
3.7.2. Analisa data
Dalam menganalisa data penulis menggunakan bantuan Komputer
Pengkategorian penilaian dalam penelitian ini adalah :
a. Kategori baik apabila jumlah jawaban yang benar 15-20 dari 20
pertanyaan (76-100%).
b. Kategori cukup apabila jumlah jawaban yang benar 11-15 dari 20
pertanyaan (56-75%).
c. Kategori kurang apabila jumlah jawaban yang benar <10 dari 20
pertanyaan (<56%).
19
Skor dalam penilaian dalam setiap jawaban yang benar adalah :
a. Jika jawaban benar diberi skor satu (1).
b. Jika jawaban salah diberi skor nol (0).
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian Deskripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan bidan
tentang pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di desa Kabun kecamatan
Kabun kabupaten Rokan Hulu tahun 2009. penelitian ini dilaksanakan pada bulan
juni – juli 2009 dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang
disebarkan langsung kepada 31 bidan yang berada di desa Kabun kecamatan
Kabun.
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian
Desa Kabun merupakan salah satu desa yang terletak pada kecamatan
Kabun dalam wilayah kabupaten Rokan Hulu. Luas wilayah desa Kabun
42.500 ha. Desa Kabun berbatasan dengan (a) sebelah timur dengan desa
Batu Langka Basar, (b) sebelah barat dengan desa Aliantan, (c) sebelah
utara dengan desa kecamatan Tapung, (d) sebelah selatan dengan desa
Kotaranah.
Jumlah penduduk desa Kabun 8244 jiwa (2035 KK), mayoritas
penduduk desa Kabun suku melayu dan kebanyakan penduduk desa kabun
beragama islam. Desa kabun mempunyai satu unit puskesmas dan tiga buah
klinik bersalin.
21
4.1.2.Karekteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Bidan Berdasarkan Pendidikan Di Desa Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2002
No Pendidikan Frekuensi Persentasi
1 D I 7 orang 22,6%
2 D III 24 orang 77,4%
Total 31 orang 100%
Dari tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa mayoritas pendidikan
responden di desa Kabun kecamatan Kabun berpendidikan D III
sebanyak 24 orang (77,4%) minoritas yang berpendidikan D I hanya 7
orang (22,6%).
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Bidan Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir Di Desa Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2009
NO Sumber Informasi Frekuensi Persentasi
1. Media 18 orang 58,1%
2. Seminar 3 orang 9,7%
3. Teman 10 orang 32,3%
4. Pelatihan APN 0 0%
Total 31 orang 100%
Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa dari 31 responden yang
memperoleh informasi dari media sebanyak 18 orang (58,1%), dari
22
seminar sebanyak 3 orang (9,7%), dari teman sebanyak 10 orang
(32,3%) sedangkan dari pelatihan APN tidak ada.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan Tentang Defenisi Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir Di Desa Kabun Kecamatan
Kabun Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2009
NO DefenisiVitamin K Frekuensi Persentasi
1. Baik 22 orang 71%
2. Cukup 0 0%
3. Kurang 9 orang 29%
Total 31 orang 100%
Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa responden yang berada
pada kategori baik sebanyak 22 orang (71%), dan yang berada pada
kategori kurang sebanyak 9 orang (29%).
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan Tentang Manfaat Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir Di Desa kabun Kecamatan
Kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun 2009.
NO Manfaat vitamin K Frekuensi Persentasi
1. Baik 10 orang 32,3%
2. Cukup 16 orang 51,6%
3 Kurang 5 orang 16,1%
Total 31 orang 100%
Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden
yang berada pada kategori baik sebanya 10 orang (32,3%), dan yang
23
berada pada kategori cukup sebanyak 16 orang (51,6%), sedangkan
yang berada pada kategori kurang sebanyak 5 orang (16,1%).
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan Tentang Kekurangan Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir Di desa kabun kecamatan Kabun
Kabupaten Rokan hulu tahun 2009
NO Kekurangan
vitamin K
Frekuensi Persentasi
1. Baik 21 orang 67,7%
2 Cukup 9 orang 29%
3 Kurang 1 orang 3,2%
Total 31 orang 100%
Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa pengetahuan responden yang
barada pada kategori baik sebanyak 21 orang (67,7%) dan yang berada
pada kategori cukup sebanyak 9 orang (29%) sedangkan yang berada
pada kategori kurang hanya sebanyak 1 orang (3,2%).
Tabel 4.6
Distrubusi Frekuensi Pengetahuan Bidan Tentang Jenis Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir DiDesa Kabun Kecamatan Kabun
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2009
NO Jenis vitamin K Frekuensi Persentasi
1. Baik 10 orang 32,2%
2. Cukup 16 orang 51,6%
3. Kurang 5 orang 16,1%
Total 31 orang 100%
24
Dari tabel 4.6 dapat disimpulakna bahwa responden yang berada
pada kategori cukup sebanyak 16 orang (32,2%) dan yang berada pada
kategori baik sebanyak 10 orang (32.2%) sedangkan yang berada pada
kategori kurang sebanyak 5 orang (16,1%).
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bidan Tentang Cara Dan Waktu Pemberian Vitamin K pada Bayi Baru Lahir Di Desa Kabun
Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2009.
NO Jenis dan cara Frekuensi Persentasi
1. Baik 25 orang 80,6%
2. Cukup 4 orang 12,9%
3/ Kurang 2 orang 6,5%
Total 31 orang 100%
Dari tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa responden yang berada
pada kategori baik sebanyak 25 orang (80,6%) dan yang berada pada
kategori cukup sebanyak 4 orang (12,9%) dan yang berada pada
kategori kurang sebanyak 2 orang (6,5%%).
Tabel 4.7
Distribusi frekuensi Pengetahuan Bidan Secara Umum Di Desa Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2009
NO Kategori Jumlah Persentasi
1. Baik 19 61,3%
2. Cukup 12 38,7%
3. Kurang 0 0%
Total 31 100%
25
Dari tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa secara umum mayoritas
responden pada kategori baik sebanyak 19 orang (61,3%) dan minoritas
responden berpengetahuan cukup sebanyak 12 orang (38,7%).
4.2. Pembahasan
4.2.1. Berdasarkan Pendidikan
Dari hasil penelitian dari 31 responden mengenai ibu berdasarkan
pendidikan didapatkan bahwa berpendidikan D I sebanyak 7 orang (22,6%),
yang berpendi
dikan D III sebanyak 24 orang (77,4%).
Menurut Ki Hajar Dewantara tokoh pendidikan nasional, dimana tujuan
pendidikan adalah membentuk atau meningkatkan kemampuan manusia
yang mencakup cipta, rata dan karsa, ketiga kemampuan tersebut harus
dikembalikan bersama – sama secara seimbang, sehingga terbentuk manusia
Indonesia yang seutuhnya (Notoadmodjo, 2003).
Menurut asumsi penulis semakin tinggi pendidikan maka mereka akan
lebih terbuka, lebih sensitive terhadap hal – hal yang baru sehingga mereka
akan selalu mengikuti perkembangan teknologi dimana perkembangan itu
dapat membantu.
4.2.2. Berdasarkan Sumber Informasi
Dari hasil penelitian 31 responden mengenai distribusi karakteristik ibu
berdasarkan sumber informasi dari media sebanyak 18 orang (58,1%), yang
mendapat informasi dari seminar sebanyak 3 orang (9,7%), yang mendapat
informasi dari teman sebanyak 10 orang (32.3%).
26
Seseorang menerima suatu objek diperoleh dari pengalaman –
pengalaman merupakan sumber pengalaman merupakan suatu cara untuk
memperoleh kebenaran.
4.2.3. Berdasarkan Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan juga
dapat diperoleh dari pengelaman yang didasari oleh pengetahuan dan
lingkungan disekitarnya.
Pengetahuan responden tentang defenisi vitamin K pada bayi baru
lahir dari 31 responden, yaitu 22 responden (71%) yang mendapat nilai
pengetahuan baik 9 responden (29%) yang mendapat nilai kurang.
Sedangkan pengetahuan responden tentang manfaat vitamin K pada bayi
baru lahir yang mendapat nilai pengetahuan baik sebanyak 10 responden
(32,3%) dan yang mendapat nilai cukup sebanyak 16 responden (51,6%)
dan yang mendapat nilai kurang sebanyak 5 responden (16,1%). Sedangkan
pengetahuan responden tentang kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir
yang mendapat nilai baik sebanyak 21 orang (67,7%) dan yang mendapat
nilai cukup sebanyak 9 orang (29%) dan yang mendapat nilai kurang
sebanyak 1 orang (3,2%). Sedangkan pengetahuan responden tentang jenis
vitamin K yang berpengetahuan baik sebanyak 10 orang (32,2%) dan yang
berpengetahuan cukup sebanyak 16 orang (51,6%) dan yang
27
berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (16,1%). Sedangkan pengetahuan
responden tentang cara dan waktu pemberian vitamin K yang
berpengetahuan baik sebanyak 25 orang (80.6%) dan yang berpengetahuan
cukup sebanyak 4 orang (12,9%) dan yang berpengetahuan kurang
sebanyak 2 orang (6,5%).
Pengetahuan responden secara umum yang mendapat pengetahuan baik
sebanyak 19 orang (61,3%) dan yang pengetahuan cukup sebanyak 12
orang (38,7%).
Menurut asumsi penulis hal ini memungkinkan bahwa semakin tinggi
pendidikan seseorang, maka semakin baik pengetahuan yang dimilikinya.
Terlihat dari 19 responden (61,3%) yang berpengetahuan baik.
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 31 orang
responden yaitu pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K pada bayi
baru lahir di desa kabun Kecamatan kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun
2009, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Pendidikan
responden mayoritas DIII sebanyak 24 orang (77,4%) dan yang
berpendidikan D I sebanyak 7 orang (22,6%). Sedangkan sumber informasi
dari media sebanyak 18 orang (58,1%) dan dari seminar sebanyak 3
orang(9,7%) dan dari teman sebanyak 10 orang (32,3%) dan dari pelatihan
APN tidak ada. Sedangkan pengetahuan bidan secara umum dalam kategori
baik sebanyak 19 orang (61,3%) dan yang berpengetahuan cukup sebanyak
12 orang (38,7%).
5.2. Saran
Dengan diperolehnya hasil penelitian ini, maka peneliti mengemukakan
beberapa saran antara lain yaitu :
1. Peneliti selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian lanjutan
mengenai pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K pada bayi baru
lahir pada aspek yang lebih luas dengan metode yang lebih lengkap untuk
menyempurnakan penelitian ini.
29
2. Bidan
Diharapkan kepada bidan yang ada di desa Kabun agar memberikan
vitamin K pada setiap bayi baru lahir dan di harapkan kepada setiap bidan
agar mengikuti pelatihan APN dan mengikuti perkembangan keilmuan
melalui seminar – seminar organisasi yang diadakan oleh bidan (IBI).
3. Bagi desa
Diharapkan pada kepala desa agar menerapkan pemberian vitamin K pada
bayi baru lahir.
30
PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PEMBERIAN VITAMIN K
PADA BAYI BARU LAHIR DI DESA KABUN KECAMATAN KABUN
KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2009
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Ke Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru Sebagai
Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Ahli Madya Kebidanan
SITI PADILA
0602034
AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA
PEKANBARU
2009
31
RIWAYAT HIDUP
Nama : Siti Padila
NIM : 0602034
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal lahir : B. Bersurat / 3 Maret 1987
Alamat : Saran Kabun Jl. Ujung Batu
Agama : Islam
Nama Ayah : Ibrahim Hamid
Nama Ibu : Yusnimar
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1993-1999 : SDN 020 Batu Bersurat, Kec XIII Koto
Kampar.
Tahun 1999-2003 : MTS PP Darussalam Saran Kabun
Tahun 2003-2006 : MA PP Darussalam Saran kabun
Tahun 2006-2009 : Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru
Nama : Siti PadilaNIM : 0602034
32
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………..... ii
LEMBAR PERSETUJUAN JUDUL …………………………………. iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………………… I
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………... 4
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………… 4
1.3.1. Tujuan Umum ………………………………………… 4
1.3.2. Tujuan Khusus ……………………………………….. 5
1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan ………………………………………………… 6
2.2. Bidan ………………………………………………………... 9
2.2.1. Defenisi Bidan ………………………………………… 9
2.3. Vitamin K …………………………………………………… 9
2.3.1. Pengertian Vitamin K …………………………………. 9
2.3.2. Manfaat Vitamin K …………………………………… 10
2.3.3. Jenis Vitamin K ………………………………………. 11
2.3.4. Kekurangan Vitamin K...................................................... 12
33
2.3.6. Cara dan Waktu Pemberian Vitamin K ……………….. 13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian …………………………………………... 15
3.2. Popolasi dan Sampel ………………………………………… 15
3.2.1. Populasi ……………………………………………….. 15
3.2.2. Sampel ………………………………………………… 15
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………… 15
3.3.1. Lokasi ………………………………………………… 15
3.3.2. Waktu Penelitian ……………………………………… 16
3.4. Kerangka Konsep …………………………………………… 16
3.5. Defenisi Operasional ……………………………………… 17
3.6. Teknik Pengumpulan Data ……………………………… 18
3.7. Analisa Data ………………………………………………. 18
3.7.1. Pengolahan Data …………………………………… 18
3.7.2. Analisa Data ………………………………………… 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ..........................................................................20
4.1.1. Gambaran Lokasi Penelitian .............................................20
4.1.2. Karekteristik Responden ...................................................21
4.2.
Pembahasan.................................................................................26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................29
34
5.2. Saran ..........................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Lemar persetujuan penelitian
2. instrumen penelitian
3. lember konsultasi
4. Master tabel
5. lembar pelaksanaan
6. lembar SpSS
35
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan proposal ini,
yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program D
III Kebidanan di Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru 2009 dengan judul
”Pengetahuan bidan tentang pemberian vitamin K pada bayi baru lahir di
desa Kabun kecamatan Kabun kabupaten Rokan Hulu tahun 2009”.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak menghadapi
kesulitan tetapi berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari semua pihak,
Karya tulis Ilmiah ini dapat penulis selesaikan. Oleh karna itu pada kesempatan
ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – basarnya
kepada yang terhormat :
1. Hj. Razia Begum Suroyo, MSc. M. Kes. Selaku ketua yayasan Akademi
Kebidanan Helvetia Pekanbaru.
2. Novita Ariani, SST selaku Direktur Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru
sekaligus sebagai penguji dua.
3. Silvia Anita Yuningsih, SST selaku koordinator KTI sekaligus pembimbing
karya Tulis Ilmiah yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, bimbingan
serta dengan penuh kesabaran memberikan masukan serta arahan bagi penulis
dalam menyeleseikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Dasril, SH, selaku kepala dinas kesehatan kota pekanbaru.
36
5. Kepala desa kabun yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian.
6. Kepada seluruh bidan yang telah bersedia membantu dan mengisi kuesioner
dalam pengumpulan data sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
7. Rummy Purwaningsih, SKM selaku penguji 1
8. Seluruh staf dosen Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengetahuan.
9. Sembah sujud buat ayahanda tercinta (Ibrahim Hamid), ibunda tercinta
(Yusnimar), terima kasih yang tidak terhingga atas segala doa dan
pengorbanannya yang memberikan dukungan baik moril maupun materil
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini.
10. Buat abang tersayang (Taufiq Hidayat, SH) dan adek yang tercinta (Tati
Yalina) terimakasih buat doa dan dorongan selama penulis menjalani
pendidikan.
11. Rekan – rekan seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya
terimakasih banyak atas bantuannya serta ide – ide dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
12. Seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat namanya disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya tulis Ilmiah ini belum sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
37
Akhirnya kepada Allah SWT penulis berserah diri semoga segala bentuk
bantuan yang diberikan mendapat imbalan dari-Nya. Amin.
Pekanbaru, 10 Agustus 2009
Penulis
SITI PADILA
38
LEMBAR KUESIONER
PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PEMBERIAN VITAMIN K
PADA BAYI BARU LAHIR DI DESA KABUN KECAMATAN KABUN
KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2009
1. Tempat Pengumpulan Data :
2. Hari / Tanggal :
3. No. Kode :
A. Data Demografi / Karakteristik Responden
Inisial Nama :
Alamat :
Pendidikan Terakhir :
1. Apakah ibu pernah mendapatkan informasi tentang vitamin K ?
a. Pernah
b. Tidak
2. Jika pernah, dari mana ibu mandapatkan informasi tentang vitamin K ?
a. Media
b. pelatihan APN
c Seminar.
d. teman
39
1. Menurut ibu, apakah pengertian dari vitamin K ?
a. Sekelompok zat subsitusi atau senyawa terpenting yang membantu
kelancaran jalannya seluruh proses metabolisme dalam tubuh.
b. Nama generik untuk beberapa bahan yang diperlukan dalam pembekuan
darah yang tidak normal.
c. Suatu jenis injeksi yang diberikan pada bayi baru lahir untuk kekebalan
tubuh.
2. Menurut ibu yang bukan termasuk manfaat dari vitamin K di bawah ini
adalah ?
a. Dapat mencegah terjadinya perdarahan pada otak
b. Dapat mencegah terjadinya perdarahan pada mata
c. Dapat mencegah terjadinya perdarahan pada tali pusat
3. Menurut ibu, penyakit apa yang bisa dicegah dengan melakukan pemberian
vitamin K pada bayi baru lahir ?
a. Perdarahan pada tali pusat
b. Campak
c. TBC
4. Menurut ibu, bagaimanakah sifat dari Vitamin K ?
a. Vitamin yang dapat larut dalam air
b. Vitamin yang dapat larut dalam lemak
c. Vitamin yang dapat larut dalam minyak
40
5. Menurut ibu, apa tujuan dari pembarian vitamin K ?
a. Untuk perkembangan fisik yang lebih baik
b. Untuk mencegah penyakit TBC.
c. Untuk mencegah terjadinya kecacatan pada bayi.
6. Menurut ibu, apakah akibat dari defisiensi vitamin K ?
a. Bisa mengakibatkan kesulitan dalam pembekuan darah
b. Bisa mengakibatkan kesulitan dalam perkembangan fisik
c. Bisa mengakibatkan kesulitan dalam pencegahan penyakit
7. Menurut ibu, apakah gejala yang ditimbulkan dari defisiensi vitamin ?
a. Sakit pada ulu hati
b. Ubun – ubun besar menonjol
c. Sakit seluruh badan.
8. Menurut ibu, apakah pembesaran liver, perdarahan dikulit, perdarahan
disaluran cerna termasuk defisiensi vitamin K ?
a.Iya
b Tidak
c. Salah satu
9. Menurut ibu, berapa macam jenis vitamin K yang ada di Indonesia ?
a. Satu jenis
b. Dua jenis
c. tiga jenis
41
10. Menurut ibu, jenis vitamin K yang ada di Indonesia adalah ?
a. Vitamin K I
b. Vitamin K 2
c. Vitamin K 3 .
11. Menurut ibu, jenis vitamin K yang tidak boleh di pakai lagi di Indonesia
adalah ?
a. Vitamin K I
b. Vitamin K 2
c. Vitamin K 3.
12. Menurut ibu, mengapa jenis vitamin K 3 tidak boleh lagi diberikan pada
bayi baru lahir?
a. Karena bisa menyebabkan kangker
c. Karena bisa menyebabkan anemia hemolitik.
c. Karena bisa menyebabkan cacat pada otak.
13. Menurut ibu, apa kandungan yang terdapat pada jenis vitamin K 1 ?
a. Buah – buahan c. Daging
b. Sayuran hijau
14. Menurut ibu, bagaimana cara pemberian vitamin K ?
a. Intarmuskuler (IM) c. Intra kutan (IC)
b. Intra vena (IV)
42
15. menurut ibu, lokasi tubuh tempat penyuntikan vitamin K pada bayi baru
lahir adalah ?
a.Paha c. 1/3 paha bagian kiri
b. Musculus deltoid
16. menurut ibu, berapakah dosis vitamin K yang dapat diberikan pada bayi
baru lahir ?
a. 1 mg pada seluruh bayi baru lahir
b. 2 mg pada seluruh bayi baru lahir
c. 3 mg pada seluruh bai baru lahir.
17. Menurut ibu, kapan sebaiknya vitamin K diberikan ?
a. ½ jam setelah bayi baru lahir
b 1 jam bayi lahir setelah 1 jam kontak kulit ke kulit
c. 1 ½ jam setelah bayi lahir.
18. menurut ibu, sumber vitamin K dapat kita peroleh dari
a. Nabati dan hewani
b. Sayuran
c. Buah - buahan
19. Menurut ibu, apakah yang akan dialami bayi jika terjadi perdarahan
diotak ?
a. Mengakibatkan kematian
b. Cacat pada otak
d. Terganggu perkembangan pada otak.
43
20. Menurut ibu, apakah akibatnya jika bayi mengalami kekurangan vitamin
K?
a. Perdarahan pada hidung C. Perdarahan pada Intrakranial
b. Perdarahan pada telinga
44
AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA PEKANBARU
NAMA : SITI PADILA
NIM : 0602034
PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PEMBERIAN VITAMIN K PADA BAYI BARU LAHIR DI DESA KABUN KECAMATAN KABUN
KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2009
ABSTRAK
Vitamin K merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak. Hampir semua negara didunia merekomendasikan pemberian profilaksis vitamin K pada bayi baru lahir. Vitamin K diberikan guna mencegah terjadinya perdarahan akibat defesiensi vitamin K. Manifestasi klinik yang sering ditemukan pada bayi – bayi yang menderita kekurangan vitamin K adalah perdarahan, pucat, dan pembesaran liver ringan. Kebanyakan kasus perdarahan terjadi dikulit, mata, hidung dan saluran cerna. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan data yang diperoleh dari data primer dengan cara membagikan kuesioner pada setiap responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang ada didesa Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu tahun 2009 sebanyak 31 orang dan sampel yang diambil secara total sampling. Pengolahan data dengan cara editing, coding dan tabulating dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan bidan di desa Kabun mayoritas berpendidikan DIII sebanyak 24 orang (77,4%) dan minoritas berpendidikan DI sebanyak 7 orang (22,6%). Dan pengetahuan bidan secara umum di desa Kabun mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 19 orang (61,3%) dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 12 orang (38,7%). Agar pemberian vitamin K pada bayi baru lahir terlaksana diharapkan kepada bidan – bidan yang ada didesa Kabun mengikuti setiap pelatihan – pelatihan seperti pelatihan APN, seminar dan organisasi lain nya yang di adakan oleh IBI.
Kata Kunci : bidan, pemberian vitamin K pada bayi baru lahir
45
…….Ku akui kesucian engkau tak ada ilmu bagi kami Selain dari pada yang telah engkau ajarkan kepada kami Sesunguhnya engkau adalah tuhan yang senantiasa Menciptakan sesuatu dengan hikmahnya (Al-Baqarah 32) Sembah sujud dan syukur ku ya Allah atas kasih, rahmat Dan petunjukmu. Hingga karya tulis ini dapat kuselesaikan
……………….hari ini
Hari ini kusimpan berjuta asa untuk menuju masa datangBelajar untuk memahami dengan taburan berbagai nuansa dan warnaMeniti suatu kedewasaan kemandirian ujian dan cobaanSebagai hiasan langkahku kadang terhentiKetika sebuah pengorbanan ku gapaiSebagai bekal untuk meraih masa depanNamun perjalanan-ku masih panjang……
Ya Allah…….Bersujud aku kehadapanmuSebagai rasa syukurkuDan bersimpuh aku dihadapan Ayahnda dan IbundaTerimalah sepenggal keberhasilan ini sebagai buah dariDo’a mu sebagai mutiara dari keringatmu dan sebagai Permata dari air matamu
Kupersembahkan sebentuk karya kecilku ini keharibaanAyahnda yang kuhormati (Ibrahim hamid) kepada keluasan hati ibundaYang kukasihi (Yusnimar), Abang dan Adikku yang kusayangi(Taufiq hidayat & Tati yalina).
Teriring juga buat sobat-sobat ku(Eri, Nopa, Ayu, Lina dan Yulis)Terima kasih buat keluarga besarku atas perhatian dan kasih sayang selama iniserta do’a yang telah diberikan .Semoga keberhasilan ku ini Merupakan titik awaldari karirku untuk masa mendatangUntuk meraih Asa baru……
And Thanks To All…… By : Dila
46