labeling kel 3.doc

38
LAPORAN PRAKTIKUM PENILAIAN MUTU MAKANAN ANALISIS UJI LABELING MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) BISKUIT BAYI PROMINA DAN MILNA Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengawasan Mutu Makanan Yang dibimbing oleh Ibu Ir. Astutik Pudjirahaju, M.Si Tingkat III-A Oleh Kelompok 3: 1. Aldina Ayu Anggraini (1003000001) 2. Kristian Adi Wicaksono (1003000017) 3. Nisa Hilmi Ulinnuha (1003000025) 4. Titis Dwi Larasati (1003000034) 5. Amanda Nurqisthy (1003000043) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: dhienha-dhienhud

Post on 09-Aug-2015

722 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Labeling Kel 3.doc

LAPORAN PRAKTIKUM PENILAIAN MUTU MAKANAN

ANALISIS UJI LABELING

MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)

BISKUIT BAYI PROMINA DAN MILNA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengawasan Mutu Makanan

Yang dibimbing oleh Ibu Ir. Astutik Pudjirahaju, M.Si

Tingkat III-A

Oleh Kelompok 3:

1. Aldina Ayu Anggraini (1003000001)

2. Kristian Adi Wicaksono (1003000017)

3. Nisa Hilmi Ulinnuha (1003000025)

4. Titis Dwi Larasati (1003000034)

5. Amanda Nurqisthy (1003000043)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI

MALANG

2012

Page 2: Labeling Kel 3.doc

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum terdapat 4 masalah utama keamanan pangan di

Indonesia yaitu masih banyak ditemukan pangan yang tidak memenuhi

persyaratan kesehatan, banyak ditemukan kasus penyakit dan keracunan

pangan yang belum dilaporkan, Masih rendahnya tanggung jawab dan

kesadaran produsen serta distributor tentang keamanan pangan yang

diproduksi / diperdagangkannya dan masih kurangnya kepedulian dan

pengetahuan konsumen terhadap keamanan pangan (Budi Cahyono dalam

Food Safety. Dewasa ini kasus keamanan pangan di Indonesia semakin

meningkat.

Kurikulum Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan mencantumkan 44

kompetensi yang harus dicapai oleh para Lulusan Program Studi Diploma III

bidang Gizi, salah satu diantaranya adalah kompetensi Mengawasi/menyelia

masalah keamanan pangan dan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan

(industri pangan). Kompetensi tersebut salah satunya diaplikasikan melalui

praktek analisis periklanan dan pelabelan pada produk makanan komersial,

yang dalam penelitian ini praktikan melakukan uji labeling pada produk bubur

bayi instan (Milna dan SUN) dan membandingkannya dengan Standar

Nasional Indonesia (SNI) serta codex yang terkait dengan produk bubur bayi

instan sebagai makanan pendamping ASI.

Pada tahun 1996 pemerintah mengeluarkan UU No. 7 tahun 1996

tentang pangan, dalam Bab IV diatur tentang label dan iklan pangan, yang

terdiri atas pasal 30 sampai 35. UU tersebut merupakan harapan baru bagi

konsumen untuk memperoleh hak atas informasi (UU Pangan, 1996).

Label makanan merupakan tanda berupa tulisan, gambar,

kombinasi keduanya atau bentuk pernyataan lain yang disertakan pada wadah

atau pembungkus makanan, ditempelkan pada produk sebagai keterangan atau

penjelasan tentang makanan dan sebagai petunjuk keamanan makanan

Page 3: Labeling Kel 3.doc

tersebut. Label makanan harus mencantumkan nilai gizi yaitu nilai gizi

makanan yang diperkaya, nilai gizi makanan diet serta makanan lain yang

ditetapkan oleh menteri kesehatan yang mencakup jumlah energi, protein,

lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral atau kadar komposisi tertentu (K3LH,

2006).

Tulisan pada label makanan seharusnya mengikuti kaidah serta

peraturan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, label

harus dapat memberikan informasi yang tidak menyesatkan mengenai sifat,

bahan kandungan, asal, daya tahan, nilai, atau kegunaannya. Label harus jelas

dan berisi keterangan yang lengkap serta mudah dibaca. Hanya saja,

mengingat label juga berfungsi sebagai iklan, disamping sudah menjadi sifat

manusia untuk mudah jatuh dalam kekhilafan dengan berbuat “kecurangan”

baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, maka perlu dibuat rambu-

rambu yang mengatur. Dengan adanya rambu-rambu ini diharapkan fungsi

label dalam memberi “rasa aman” pada konsumen dapat tercapai (Tejasari,

2005). Sehingga analisa label diperlukan untuk membantu konsumen dalam

memilih produk yang tepat dan benar.

Bubur merupakan salah satu makanan pendamping ASI yang dapat

menambah asupan energi dan zat gizi bagi bayi dan balita. Dipasaran banyak

beredar berbagai merk dagang dengan berbagai varian rasa. Publikasi yang

dilakukan oleh produsen dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik

perhatian konsumen. Demikian pula pada pengemasan yang dilakukan pada

produk tersebut.

Banyaknya pangan yang beredar di masyarakat tanpa

mengindahkan ketentuan tentang percantuman label dinilai sudah meresahkan

konsumen. Perdagangan pangan yang kedaluarsa, pemakaian bahan pewarna

yang tidak diperuntukan bagi pangan atau perbuatan – perbuatan lain yang

akibatnya sangat merugikan masyarakat, bahkan dapat mengancam kesehatan

dan keselamatan jiwa manusia, tertama bagi anak – anak yang umumnya

tertarik pada iklan-iklan dan label-label yang menarik dari makanan.

Page 4: Labeling Kel 3.doc

B. Rumusan Masalah

Apakah label yang terdapat pada kemasan produk bubur bayi instan (SUN,

Promina dan Milna) sudah sesuai dengan aturan permenkes dan codex?

C. Tujuan

Menganalisa label, komposisi bahan makanan, isi netto, nama dan alamat

perusahaan, nomor pendaftaran, kode produksi, tanggal kadaluarsa, nilai gizi,

petunjuk penggunaan, petunjuk penyimpanan, serta periklanan pada bubur

bayi instan SUN, Promina dan Milna.

D. Manfaat

Membantu memberikan informasi kepada konsumen tentang kecermatan

memilih produk bubur bayi instan berdasarkan analisa labeling pada kemasan.

Page 5: Labeling Kel 3.doc

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Produk

1. Bubur Bayi Milna

Nama Makanan/Merk Dagang

milna ayam bayam Gambar 1. Bagian Utama Pelabelan

Komposisi Beras Putih, Pati Jagung, Tepung Ayam, Konsentrat Protei Wei, Minyak Nabati, Maltodekstrin, Gula, Bubuk Jagung Manis, Perisa Jagung Manis, Bubuk Ayam, Perisa Ayam, Lesitin Kedelai, Mineral dan Vitamin

Gambar 2. Komposisi Bahan

Isi Netto 120 gr -

Nama dan Alamat Pabrik/Importir

PT. sanghiang perkasa Jakarta 13910 Indonesia kalbe

No Pendaftaran BPOM RI MD 810109096272

Kode Produksi 12w0304ac

Tanggal Kedaluarsa 7 maret 2014 05:42:57

Page 6: Labeling Kel 3.doc

Petunjuk dan Cara Penyimpanan

- -

Petunjuk dan Cara Penggunaan

Gambar 3. Petunjuk dan Cara Penggunaan

ilai Gizi Gambar 4. Informasi Nilai Gizi

Page 7: Labeling Kel 3.doc

Pernyataan Khusus Untuk bayi 6 bulan+ teruji menambah berat badan bayi , extra energi, tinggi protein, rendah laktosa, mudah dicerna dan diserap, “pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai dengan bayi berumur 6 bulan dan dianjurkan sampai anak berusia 2 tahun”

Nilai Gizi Produk bubur bayi Milna

INFORMASI NILAI GIZITakaran Saji : 250 mlJumlah sajian per Kemasan: 1Jumlah per SajianEnergi Total 130 kkal Energi dari Lemak : 0 kkal

% AKG*Lemak Total 0 g 0 %Protein 0 g 0 %Karbohidrat Total 33 g 11 % Serat Pangan 2 g 7 % Gula 20 gNatrium 55 mg 2 %Kalium 105 mg 2 %

Vitamin A 60 %Vitamin C 115 %Vitamin B1 10 %Vitamin B2 8 %Vitamin B3 6 %Vitamin B6 15%*Persen AKG berdasarkan kebutuhan Energi 2000 kkal. Kebutuhan Energi Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah

Page 8: Labeling Kel 3.doc

2. Bubur bayi SUN

Nama Makanan/Merk Dagang SUN Bubur Susu Bergizi (Beras Merah)

Komposisi Beras, Beras merah, Gula, Kacang Merah, Tepung Susu Skim, Minyak Nabati (Mengandung antioksidan L-Askorbil Palmitat dan Alfa Tokoferol), Frukto oligosakarida, Lisin, Premiks Vitamin, Premiks Mineral, dan DHA (Mengandung Campuran antioksidan tokoferol, L-Askorbil Palmitat)

Isi Netto 120 gr -

Nama dan Alamat Pabrik/Importir

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Bandung 40553, Indonesia

-

No Pendaftaran BPOM RI MD 810110030188

-

Kode Produksi 14:33 S2 -

Tanggal Kedaluarsa 20 Desember 2013 -

Page 9: Labeling Kel 3.doc

Petunjuk dan Cara Penyimpanan

“Beli bungkusan yang masih utuh, tutup kembali setelah dibuka, simpan ditempat sejuk dan kering, jangan digunakan bila terjadi perubahan bau, rasa, dan warna”

-

Petunjuk dan Cara Penggunaan

Masukkan 6 sdm bubur SUN kedalam mangkuk bersih sesuai petunjuk pemberian

Tuangkan 1 gls susu hangat atau air masak hangat ke dalam mangkuk

Aduk hingga rata hingga siap dihidangkan

Nilai Gizi (Terlampir)

Pernyataan Khusus Makanan Pendamping ASI untuk 6 bulan ke Atas.

-

Page 10: Labeling Kel 3.doc

3. Bubur Bayi Promina

Nama Makanan/Merk Dagang

Promina Bubur Bayi Bergizi (Beras Merah)

Komposisi beras, beras merah, gula, kacang merah, tepung susu skim, minyak nabati (mengandung antioksidan L-Askorbil palmitat dan Alfa Tokoferol), frukto oligosakarida, lysine, premiks vitamin, premiks mineral dan DHA (mengandung campuran antioksidan, tokoferol, L-Askorbil palmitat)

Isi Netto 120 gr

Page 11: Labeling Kel 3.doc

Nama dan Alamat Pabrik/Importir

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Bandung 40553, Indonesia

No Pendaftaran BPOM RI MD 810110030138

-

Kode Produksi M7 007

Tanggal Kedaluarsa 12 April 2014 -

Petunjuk dan Cara Penyimpanan

“Beli bungkusan yang masih utuh, tutup kembali setelah dibuka, simpan ditempat sejuk dan kering, jangan digunakan bila terjadi perubahan bau, rasa, dan warna”

-

Petunjuk dan Cara Penggunaan

Tuang 40 gr (5sdm) Promina Bubur Bayi bergizi ke dalam mangkok bersih

Tambah 200 ml air masak hangat

Aduk hingga rata & siap untuk dihidangkan

Nilai Gizi (Terlampir)

Pernyataan Khusus Makanan Pendamping ASI untuk usia 6 – 24 bulan

Page 12: Labeling Kel 3.doc

B. Pembahasan

1. Label

Menurut Codex Food Labelling tahun 2007, yang disebut sebagai label

adalah suatu bentuk label, merek, tanda yang dapat menggambarkan atau

mendeskripsikan suatu produk, yang tertera pada kemasan produk tersebut.

Menurut Permenkes (1978) pasal 8, Bagian utama pelabelan harus

mencantumkan Nama makanan dan/atau merk dagang, isi netto atau netto,

serta nomor pendaftran. Pasal 9 dalam Permenkes (1978), menyebutkan

bahwa bagian utama dalam pelabelan harus cukup luas untuk mencantunkan

hal-hal yang disebutkan dalam pasal 8 dengan teratur atau tidak berdesak-

desakkan, sehingga terang, jelas, tidak dikaburkan oleh gambar atau hiasan,

serta bagian utama pelabelan tidak boleh menggunakan latar belakang yang

dapat mengaburkan tulisan-tulisan yang dimaksudkan dalam pasal 8.

Disamping itu, pasal 10 juga menyebutkan bahwa bagian utama dalam

pelabelan harus ditempatkan pada sisi wadah atau pembungkus makanan

yang paling mudah dilihat. Pada produk bubur bayi yamg kami amati yaitu:

a. Bubur bayi Milna:

Bubur bayi instan ini telah menyertakan bagian utama pelabelan

yaitu nama makanan, isi netto, serta nomor pendaftaran. Ketiga

ketentuan pelabelan tersebut telah ditetapkan dalam Permenkes

(1978). Bagian utama dalam pelabelan dalam produk ini telah

memenuhi syarat, ketentuan tersebut dapat dilihat pada gambar 1.

pada poin identifikasi, tulisan pada produk bubur bayi Milna juga

telah sesuai dengan permenkes tersebut yaitu pernytaan harus

ditulis dengan jelas, sehingga mudah dilihat, serta ukuran huruf

dan angka yang digunakan pada pelabelan produk tersebut telah

sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu pada permenkes

tahun 1978.

b. Bubur bayi SUN

Page 13: Labeling Kel 3.doc

Pada kemasan bubur bayi instan ini telah menyertakan bagian

utama labeling yang ditentukan dalam permenkes 1978. Yaitu telah

menyertakan nama makanan, isi netto, serta nomor pendaftaran.

Pada gambar 2, terlihat bahwa penulisan bubur SUN tertulis

dengan jelas, menggunakan huruf besar, serta mudah terlihat.

Dengan demikian, penulisan labeling pada kemasan bubur SUN

telah memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh permenkes 1978.

c. Bubur bayi Promina

Pada kemasan bubur bayi instan ini telah menyertakan bagian

utama labeling yang ditentukan dalam permenkes 1978. Yaitu

telah menyertakan nama makanan, isi netto, serta nomor

pendaftaran. Pada tabel 3, terlihat bahwa penulisan bubur Promina

tertulis dengan jelas, menggunakan ukuran huruf yang besar, serta

mudah terlihat. Dengan demikian, penulisan labeling pada

kemasan bubur Promina telah memenuhi syarat yang telah

ditentukan oleh permenkes 1978.

Maka, secara keseluruhan produk Bubur bayi Milna, Promina, dan

SUN telah melakukan pelabelan yang sesuai dengan ketentuan menurut

Codex Food Labelling tahun 2007 maupun Permenkes RI (1978) dimana

dalam pelabelan menyertakan :

a. Nama makanan dan/atau merk dagang

Menurut Permenkes RI (1978) tentang label dan periklanan

makanan, menyebutkan bahwa Merk dagang adalah tanda yang

dipakai untuk membedakan makanan yang diperniagakan oleh

seseorang atau badan dari makanan yang diperniagakan oleh orang

atau badan lain.

Pada produk bubur bayi instan yang kami amati, memiliki

merk dagang dengan nama:

1. MILNA, produk tersebut memiliki nama yang singkat serta di

tulis dengan huruf capital sehingga mudah diingat oleh

Page 14: Labeling Kel 3.doc

konsumen. Logo serta gambar yang ada pada produk milna

sudah sesuai dengan sifat serta kegunaan makanan tersebut.

2. SUN, produk tersebut memiliki nama yang singkat sehingga

mudah diingat oleh konsumen. Serta penulisannya mengunakan

huruf capital yang mudah dilihat oleh konsumen. Logo serta

gambar yang terdapat pada kemasan SUN menggambarkan sifat

dan kegunaan dari produk tersebut. Pada label tersebut, terdapat

gambar bayi yang menandakan bahwa bubur tersebut untuk

bayi. Pada kemasan tersebut juga terlihat gambar beras merah

yang menandakan bahwa bubur bayi tersebut terbuat dari bahan

dasar beras merah.

3. Promina, produk tersebut memiliki nama yang singkat sehingga

mudah diingat oleh konsumen. Serta penulisannya mengunakan

ukuran huruf besar yang mudah dilihat oleh konsumen. Logo

serta gambar yang terdapat pada kemasan Promina

menggambarkan sifat dan kegunaan dari produk tersebut. Pada

label tersebut, terdapat gambar bayi yang menandakan bahwa

bubur tersebut untuk bayi. Pada kemasan tersebut juga terlihat

gambar beras merah yang menandakan bahwa bubur bayi

tersebut terbuat dari bahan dasar beras merah.

Hal ini sesuai dengan pernyataan permenkes RI (1978)

pada pasal 2 bahwa kalimat, kata-kata, tanda, nama, lambang,

logo, gambar, dan sebagainya yang terdapat pada label dan iklan

harus sesuai dengan asal, sifat, isi, komposisi, mutu, atau

kegunaan makanan. Penulisan kedua merk dagang tersebut,

sesuai dengan ketentuan permenkes serta codex yang

menyatakan bahwa tidak mudah lepas, luntur karena air atau

lekang karena air, gosokan atau pengaruh sinar matahari. Nama

makanan yaitu bubur bayi, dimana disertakan pada kemasan

produk yang terletak pada bawah merk dagang Milna dan SUN

telah sesuai dengan ketentuan dalam permenkes RI pasal 14

Page 15: Labeling Kel 3.doc

yaitu nama makanan harus menunjukkan sifat dan/atau keadaan

makanan yang sebenarnya.

b. Komposisi

Komposisi adalah bahan penyusun atau komponen yang tidak

disebutkan jumlahnya harus dicantumkan pada pelabelan dalam daftar

komposisi secara berurutan dimulai dari bahan penyusun atau

komponen yang paling besar jumlahnya, kecuali untuk vitamin dan

mineral (Permenkes, 1978).

Pada produk bubur bayi Milna telah menyertakan komposisi

dalam pelabelannya, dimana susunan bahan komposisi juga telah

sesuai dengan definisi komposisi menurut Permenkes yaitu daftar

komposisi diurutkan mulai dari bahan dengan jumlah yang paling

besar sampai bahan yang terkecil yaitu vitamin dan mineral, adapun

komposisi dari produk bubur bayi Milna adalah Beras Putih, Pati

Jagung, Tepung Ayam, Konsentrat Protein Wei, Minyak Nabati,

Maltodekstrin, Gula, Bubuk Jagung Manis, Perisa Jagung Manis,

Bubuk Ayam, Perisa Ayam, Lesitin Kedelai, Mineral dan Vitamin.

Namun, penulisan komposisi dari vitamin serta mineral tidak diuraikan

secara rinci dan jelas, mineral dan protein apa saja yang digunakan,

menurut golongannya pada daftar komposisi produk tersebut.

Pada produk bubur bayi SUN telah menyertakan komposisi

dalam pelabelannyan, penulisan susunan komposisi tersebut diurutkan

dari bahan makanan yang paling besar hingga bahan makanan yang

paling kecil dengan susunan terdiri dari Beras, Beras merah, Gula,

Kacang Merah, Tepung Susu Skim, Minyak Nabati (Mengandung

antioksidan L-Askorbil Palmitat dan Alfa Tokoferol), Frukto

oligosakarida, Lisin, Premiks Vitamin, Premiks Mineral, dan DHA

(Mengandung Campuran antioksidan tokoferol, L-Askorbil Palmitat).

Dengan demikian, penulisan komposisi pada kemasan bubur bayi SUN

telah sesuai dengan definisi komposisi menurut Permenkes yaitu daftar

Page 16: Labeling Kel 3.doc

komposisi diurutkan mulai dari bahan dengan jumlah yang paling

besar sampai bahan yang terkecil yaitu vitamin dan mineral.

Pada produk bubur bayi Milna telah menyertakan komposisi

dalam pelabelannya, dimana susunan bahan komposisi juga telah

sesuai dengan definisi komposisi menurut Permenkes yaitu daftar

komposisi diurutkan mulai dari bahan dengan jumlah yang paling

besar sampai bahan yang terkecil yaitu beras, beras merah, gula,

kacang merah, tepung susu skim, minyak nabati (mengandung

antioksidan L-Askorbil palmitat dan Alfa Tokoferol), frukto

oligosakarida, lysine, premiks vitamin, premiks mineral dan DHA

(mengandung campuran antioksidan, tokoferol, L-Askorbil palmitat).

Ketiga produk makanan bayi instan telah mencantumkan bahan

makanan yang digunakan dalam membuat produk makanan bayi

instan, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75

tentang Label dan Periklanan Makanan menyebutkan bahwa daftar

lengkap Ingredients penyusun makanan termasuk bahan tambahan

makanan harus dicantumkan pada label dengan urutan menurun mulai

dari bagian yang terbanyak kecuali vitamin dan mineral.

c. Isi netto atau netto

1. Netto pada produk bubur bayi Milna adalah sebesar 120 gram,

penulisan netto telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 tentang Label dan Periklanan

Makanan serta Codex (2007), yang menyatakan bahwa isi netto

harus dinyatakan dalam ukuran metrik, yaitu makanan dengan

ukuran bobot untuk makanan padat.

2. Netto pada produk bubur bayi SUN adalah sebesar 120 gram

dengan penulisan dalam ukuran bobot. Dengan demikian,

penulisan netto pada produk ini telah sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 tentang Label

dan Periklanan Makanan serta Codex (2007).

Page 17: Labeling Kel 3.doc

3. Netto pada produk bubur bayi Promina adalah sebesar 120 gram

dengan penulisan dalam ukuran bobot. Dengan demikian,

penulisan netto pada produk ini telah sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 tentang Label

dan Periklanan Makanan serta Codex (2007).

d. Nama dan alamat perusahaan yang memproduksi atau mengedarkan

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

79/Menkes/Per/XII/75 tentang Label dan Periklanan Makanan, nama

dan alamat perusahaan yang memproduksi harus ditulis dengan,

menyebutkan nama, tempat, atau kota dari negara asal. Nama dan

alamat perusahaan yang memproduksi atau mengedarkan produk

bubur bayi yang kami amati adalah sebagai berikut:

1. Alamat perusahaan dari produk bubur bayi Milna adalah PT.

sanghiang perkasa Jakarta 13910 Indonesia. Penulisan nama

dan alamat perusahaan telah sesuai dengan ketentuan dalam

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75

2. Alamat perusahaan dari produk bubur bayi SUN dan Promina

adalah PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Bandung

40553, Indonesia. Penulisan nama dan alamat perusahaan

tersebut telah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri

Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75

e. Nomor pendaftaran

1. Nomor pendaftaran dari produk bubur bayi milna adalah BPOM RI

MD 810109096272, nomor pendaftaran telah dicantumkan sesuai

dengan peraturan yang berlaku, dimana kode MD dalam kode

produksi tersebut menyatakan bahwa produk tersebut adalah untuk

makanan dalam negeri.

2. Nomor pendaftaran dari produk bubur bayi SUN adalah BPOM RI

MD 810110030188, nomor pendaftaran telah dicantumkan sesuai

dengan peraturan yang berlaku, dimana kode MD dalam kode

Page 18: Labeling Kel 3.doc

produksi tersebut menyatakan bahwa produk tersebut adalah untuk

makanan dalam negeri.

3. Nomor pendaftaran dari produk bubur bayi Promina adalah

BPOM RI MD 810110030138, nomor pendaftaran telah

dicantumkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dimana kode

MD dalam kode produksi tersebut menyatakan bahwa produk

tersebut adalah untuk makanan dalam negeri.

f. Kode Produksi

Kode produksi dari produk bubur bayi ini telah sesuai pada

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 tentang

Label dan Periklanan Makanan yaitu kode produksi harus dicantumkan

pada pelabelan, wadah atau pembungkus sedemikian rupa, sehingga

cepat dan mudah dilihat. Pencantuman kode produksi dalam produk

bubur bayi Milna, SUN, Promina berada pada atas wadah, sehingga

memudahkan konsumen untuk melihat kode produksi. Kode produksi

dalam produk ini adalah gabungan dari angka serta huruf yaitu pada

Milna adalah 12w0304ac, pada SUN adalah 14:33 S2, serta pada

Promina M7 007.

g. Tanggal Kadaluarsa

1. Tanggal kadaluarsa pada produk bubur bayi Milna telah

dicantumkan pada tempat yang mudah untuk dilihat oleh

konsumen, sehingga tidak mengecoh konsumen, yaitu berada pada

sisi atas kemasan dari produk. Tanggal kadaluarsa tersebut disertai

dengan waktu atau jam batas waktu kadaluarsa, yaitu 7 maret 2014

05:42:57. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI

No. 79/Menkes/Per/XII/75 bahwa tanggal kadaluarsa wajib

dicantumkan dalam produk makanan bayi.

2. Tanggal kadaluarsa pada produk bubur bayi SUN tecantum pada

bagian atas kemasan. Tanggal kadaluarsa tersebut adalah 20

Desember 2013. Dengan demikian produk tersebut tidak mengecoh

Page 19: Labeling Kel 3.doc

konsumen dan memberikan informasi yang benar sehingga

konsumen mengerti akan waktu kelayakan pengkonsumsian bubur

tersebut. Walaupun pada tangal kadaluarsa tersebut tidak

dicantumkan waktu, namun telah memenuhi ketentuan Peraturan

Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 bahwa tanggal

kadaluarsa wajib dicantumkan dalam produk makanan bayi.

3. Tanggal kadaluarsa pada produk bubur bayi Promina tecantum

pada bagian atas kemasan. Tanggal kadaluarsa tersebut adalah 12

April 2014. Dengan demikian produk tersebut tidak mengecoh

konsumen dan memberikan informasi yang benar sehingga

konsumen mengerti akan waktu kelayakan pengkonsumsian bubur

tersebut. Walaupun pada tangal kadaluarsa tersebut tidak

dicantumkan waktu, namun telah memenuhi ketentuan Peraturan

Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75 bahwa tanggal

kadaluarsa wajib dicantumkan dalam produk makanan bayi.

h. Nilai Gizi

1. Nilai gizi dalam produk bubur bayi milna telah sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75, bahwa

harus dicantumkan pada pelabelan dengan menjelaskan jumlah

protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, kalori dan/atau kadar

komponen tertentu. Informasi tentang nilai gizi dapat dilihat pada

poin identifikasi produk, dimana didalamnya telah lengkap tertulis

sampai perbandingan persentase dari AKG. Selain itu Kadar total

natrium tidak lebih dari 200 mg/100 gram dihitung terhadap siap

santap, untuk produk bubur bayi milna telah sesuai dengan

ketentuan tersebut yaitu sebesar 55 mg, sehingga produk ini sesuai

dengan ketentuan sebagai makanan bayi.

2. Pada produk bubur bayi SUN nilai gizi dicantumkan sesuai dengan

ketentuan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

79/Menkes/Per/XII/75, yaitu menjelaskan jumlah protein, lemak,

karbohidrat, vitamin, mineral, kalori dan/atau kadar komponen

Page 20: Labeling Kel 3.doc

tertentu. Informasi tentang nilai gizi dapat dilihat pada poin 2

identifikasi produk, dimana didalamnya telah lengkap tertulis

sampai perbandingan persentase dari AKG.

3. Pada produk bubur bayi Promina nilai gizi dicantumkan sesuai

dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

79/Menkes/Per/XII/75, yaitu menjelaskan jumlah protein, lemak,

karbohidrat, vitamin, mineral, kalori dan/atau kadar komponen

tertentu. Informasi tentang nilai gizi dapat dilihat pada poin 2

identifikasi produk, dimana didalamnya telah lengkap tertulis

sampai perbandingan persentase dari AKG.

i. Petunjuk Penggunaan

1. Pada produk bubur bayi milna, merupakan produk yang termasuk

dalam jenis makanan yang memerlukan penyiapan sebelum

digunakan, maka pada pelabelan produk makanan harus

dicantumkan cara penyiapan dan atau penggunaannya. Petunjuk

pengunaan tercantum jelas dalam kemasan produk milna ini, yaitu:

Tuangkan air panas (± 75oC) ke dalam mangkuk bersih

Campurkan bubuk milna bubur bayi

Aduk hingga rata

Sajikan hangat-hangat

2. Pada produk bubur SUN terdapat petunjuk penggunaan, sehingga

konsumen mendapatkan informasi yang jelas tentang penggunaan

bubur tersebut. Prosedur penggunaan tersebut adalah sebagai

berikut:

Masukkan 6 sdm bubur SUN kedalam mangkuk bersih sesuai

petunjuk pemberian

Tuangkan 1 gls susu hangat atau air masak hangat ke dalam

mangkuk

Aduk hingga rata hingga siap dihidangkan

3. Pada produk bubur SUN terdapat petunjuk penggunaan, sehingga

konsumen mendapatkan informasi yang jelas tentang penggunaan

Page 21: Labeling Kel 3.doc

bubur tersebut. Prosedur penggunaan tersebut adalah sebagai

berikut:

Tuang 40 gr (5sdm) Promina Bubur Bayi bergizi ke dalam

mangkok bersih

Tambah 200 ml air masak hangat

Aduk hingga rata & siap untuk dihidangkan

j. Petunjuk Penyimpanan

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

79/Menkes/Per/XII/75, cara penyimpanan harus dicantumkan pada

pelabelan bagi makanan yang memerlukan penyimpanan secara khusus

yaitu pada produk olahan dari susu.

1. Dalam produk bubur bayi milna, tidak ada petunjuk dari

penyimpanan. Sehingga konsumen akan merasakan dipersulit

dengan cara penyimpanan.

2. Pada produk bubur bayi SUN, terdapat produk penyimpanan yang

dapat membentu konsumen untuk mengetahui cara menyimpan

produk tersebut dengan benar, adapun prosedur penyimpanan

tersebut adalah “Beli bungkusan yang masih utuh, tutup kembali

setelah dibuka, simpan ditempat sejuk dan kering, jangan

digunakan bila terjadi perubahan bau, rasa, dan warna”

3. Dalam produk bubur bayi Promina, tidak ada petunjuk dari

penyimpanan. Sehingga konsumen akan merasakan dipersulit

dengan cara penyimpanan.

Dari kesepuluh ketentuan pelabelan, menurut Keputusan Direktur

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan nomor : 02240/B/SK/VII/91

pelabelan yang wajib antara lain :

Nama produk

Daftar Komposisi bahan

Nilai Gizi

Petunjuk dan cara penyiapan dan penggunaan

Page 22: Labeling Kel 3.doc

Tanggal Kadaluarsa

Cara Penyimpanan

2. Tulisan atau pernyataan khusus (Klaim)

Menurut Kepdirjen POM (1991), menyatakan bahwa, pernyataan

manfaat khusus mengenai fisiologis atau terapi dibagi dalam 3 golongan,

yaitu :

Pernyataan tentang gizi atau makanan sebagai sumber energi, vitamin,

dan mineral.

Pernyataan tentang kondisi (obesitas) dan penyakit tertentu.

Pernyataan tentang menyehatkan/menguatkan (tonik) dan memulihkan

kesehatan (restorative).

Dari ketiga pernyataan tersebut, produk bubur bayi milna termasuk

dalam pernyataan tentang gizi, dimana pernyatan tersebut menyebutkan

tentang makanan sebagai sumber energi, vitamin, dan mineral. Sedangkan

yang dimaksud, perntayaan gizi atau klaim gizi adalah bentuk-bentuk

pemaparan yang berisi pernyataan, saran, atau implikasi atas karakteristik

zat-zat gizi pada produk pangan, dimana pada produk bubur bayi ini

mengindikasikan perbandingan kandungan zat gizi. Pernyataan yang ada

dalam produk bubur bayi milna ini antara lain :

teruji menambah berat badan bayi

ekstra energi

tinggi protein

rendah laktosa

mudah dicerna dan diserap

Produk bubur bayi milna tersebut menyebutkan bahwa, bubur

termasuk dalam makanan tinggi protein, namun dalam kenyataannnya

makanan tersebut tidak mengandung protein sama sekali, yaitu 0 %. Hal

ini jelas sangat mengecoh konsumen, apalagi klaim tersebut tertulis pada

bagian depan pelabelan.

Page 23: Labeling Kel 3.doc

Sedangkan pada produk bubur bayi SUN dan Promina memiliki

berbagai varian rasa, namun walau memiliki rasa yang berbeda nilai

gizinya sama. Padahal, kita tahu bahwa setiap masing-masing bahan

makanan memiliki nilai gizi yang berbeda-beda. Dengan demikian jelas

bahwa pernyataan tersebut mengelebui konsumen.

Pada bagian depan kemasan bubur SUN tertulis bahwa produk

tersebut merupakan bubur susu bergizi bagi bayi usia diatas 6 bulan,

namun informasi gizi yang disajikan sama untuk masing-masing usia,

dengan demikian jelas bahwa tindakan tersebut mengelabui konsumen.

Pada bagian depan kemasan bubur promina tertulis bahwa produk

tersebut merupakan bubur susu bergizi bagi bayi usia diatas 6 bulan,

namun informasi gizi yang disajikan sama untuk masing-masing usia,

dengan demikian jelas bahwa tindakan tersebut mengelabui konsumen.

4. Periklanan

Menurut permenkes (1978), menyatakan bahwa yang disebut

sebagai periklanan makanan harus menyatakan hal yang benar sesuai

dengan kenyataan makanan yang bersangkutan. Dalam produk bubur

bayi Milna dan SUN disebutkan bahwa merupakan jenis makanan bubur

bayi, hal ini sesuai dengan keadaan bahwa isi dari produk tersebut adalah

jenis makanan bubur untuk bayi.

Kalimat, kata-kata, tanda, nama, lambing, logo, gambar,

referensi, nasehat, peringatatan atau pernyataan untuk periklanan

makanan tidak boleh menyesatkan, mengacaukan atau menimbulkan

penafsiran salah perihal asal dan sifat ; isi dan komposisi ; mutu dan

kegunaan. Pada produk bubur bayi milna ini jelas melakukan

penyimpangan dalam hal periklanan, sebab dalam periklanan tersebut

menyebutkan bahwa produk bubur bayi ini termasuk dalam makanan

dengan tinggi protein, padahal pada kenyataannya makanan tersebut

tidak mengandung protein sama sekali yaitu sebesar 0 %.

Page 24: Labeling Kel 3.doc

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Baik produk bubur bayi Milna, Promina, maupun SUN secara garis

besar telah memenuhi ketentuan labeling yang ditetapkan oleh Peraturan

Menteri Kesehatan RI No. 79/Menkes/Per/XII/75, namun pada produk

susu Milna ada satu ketentuan yang tidak dipenuhi, yaitu tidak adanya

saran penyajian bagi konsumen. Hal tersebut dirasa kurang tepat karena

menurut Nama Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan

Makanan nomor : 02240/B/SK/VII/91 pelabelan yang wajib antara lain :

o produk

o Daftar Komposisi bahan

o Nilai Gizi

o Petunjuk dan cara penyiapan dan penggunaan

o Tanggal Kadaluarsa

o Cara Penyimpanan

2. Kedua produk bubur bayi tersebut mengalami penyimpangan klaim,

yaitu bubur bayi Milna menyatakan berprotein tinggi namun pada

kenyataannya kandungan proteinnya 0%. Sedangkan bubur bayi SUN

dan Promina memberikan informasi nilai gizi yang kurang tepat.

B. Saran

Sebaiknya para konsumen lebih selektif dan hati-hati dalam

memilih produk bubur bayi instan dan tidak mudah terhasut dengan klaim-

klaim yang diberikan produsen karena belum tentu klaim yang diberikan

itu benar. Oleh karena itu, perlu pengetahuan yang cukup untuk

menghindari label-label yang menyesatkan.

Page 25: Labeling Kel 3.doc