sbmp kel 12.doc

37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sebagai usaha sadar memiliki makna bahwa pendidikan diselenggarakan dengan rencana yang matang, mantap, sistematik, menyeluruh, dan berjenjang berdasarkan pemikiran yang rasional disertai dengan kaidah untuk kepentingan masyarakat dalam arti seluas-luasnya. Dalam konteks pendidikan nasional, pendidikan di tanah air dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan fungsinya untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru merupakan figur yang memegang peranan penting dalam pembelajaran di kelas. Peran utama guru bukan menjadi penyaji informasi yang akan dipelajari oleh siswa, melainkan membelajarkan siswa tentang cara-cara mempelajari sesuatu secara efektif (learning how to learn). Guru yang profesional dituntut menguasai bahan belajar, keterampilan, pembelajaran, evaluasi pembelajaran, serta mampu melaksanakan pembelajaran yang menarik, dan memotivasi siswa untuk gemar belajar. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 1

Upload: dewi-masithah

Post on 01-Feb-2016

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SBMP Kel 12.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan sebagai usaha sadar memiliki makna bahwa pendidikan

diselenggarakan dengan rencana yang matang, mantap, sistematik,

menyeluruh, dan berjenjang berdasarkan pemikiran yang rasional disertai

dengan kaidah untuk kepentingan masyarakat dalam arti seluas-luasnya.

Dalam konteks pendidikan nasional, pendidikan di tanah air dilaksanakan

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan fungsinya untuk

mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan

martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

Guru merupakan figur yang memegang peranan penting dalam

pembelajaran di kelas. Peran utama guru bukan menjadi penyaji informasi

yang akan dipelajari oleh siswa, melainkan membelajarkan siswa tentang

cara-cara mempelajari sesuatu secara efektif (learning how to learn). Guru

yang profesional dituntut menguasai bahan belajar, keterampilan,

pembelajaran, evaluasi pembelajaran, serta mampu melaksanakan

pembelajaran yang menarik, dan memotivasi siswa untuk gemar belajar.

Apalagi pada dengan perkembangan zamannya yang semakin maju maka

guru juga dituntut memberikan untuk memberikan inovasi baru dalam

kegiatan pembelajarannya dengan memberikan rangsangan – rangsangan

kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru bisa menggunakan

media pembelajaran terkait dengan materi yang akan disampaikan. Dengan

tujuan bahwa media yang digunakan mampu untuk lebih memudahkan

para siswa untuk memahami materi tersebut. Menurut Aderson (1993)

klasifikasi media dibagi menjadi enam kategori dasar media yaitu: teks

(buku, poster, papan tulis, dsb), audio (suara orang, suara mekanik, music,

dsb), visual (gambar diagaram, gambar pada papan tulis, dsb), video

(rekaman video, animasi computer, dsb), model yang bersifat tiga dimensi

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 1

Page 2: SBMP Kel 12.doc

dan bisa disentuh oleh peserta didik, dan tenaga (orang)seperti guru,

peserta didik atau ahli bidang studi.

Sebagian siswa beranggapan pelajaran matematika itu sulit

sehingga mereka kurang tertarik dengan mata pelajaran tersebut. Tetapi

mereka lupa bahwa matematika sangat berguna dan bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari. Salah satu materi pelajaran matematika yang

berguna adalah hitung pecahan sehingga konsep penyajian dan strategi

pembelajarannya perlu penggunaan alat peraga yang sesuai untuk

memudahkan pemahaman dan keterampilan siswa.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis membuat

makalah yang berjudul “Pembelajaran Pecahan menggunakan Metode

NTH dengan Media Kartu Soal”, sebagai salah satu pembelajaran

alternatif yang mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep

Bilangan Bulat dan Pecahan dengan memperhatikan tingkat perkembangan

jiwa anak didik. Dengan penerapan media tersebut diharapkan peserta

didik mudah untuk memahami materi yang diberikan oleh guru.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Apa pentingnya penggunaan media atau alat peraga dalam proses

pembelajaran?

2. Bagaimana langkah penggunaan media blok pecahan dan kartu soal

dalam pembelajaran Bilangan Pecahan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pentingnya penggunaan media dalam proses

pembelajaran

2. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan media untuk membantu siswa dalam memahami konsep

Bilangan Pecahan.

3. Untuk mengetahui penggunaan media dalam pembelajaran tersebut.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 2

Page 3: SBMP Kel 12.doc

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak

diataranya yaitu:

1. Bagi guru

Sebagai informasi baru dalam pengembangan media pembelajaran atau

menjadikan sebagai referensi tentang penggunaan media pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Media ini sebagai salah satu alternatif agar siswa sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 3

Page 4: SBMP Kel 12.doc

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Materi Pecahan

Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang bilangan dimana

bilangan memiliki banyak anggota yang cukup banyak untuk kita pelajari, namun

pada saat ini kita akan membahas tentang bilangan bulat. Bilangan sendiri

didefinisikan sebagai konsep matemtika yang digunakan untuk pencacahan dan

pengukuran, symbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu

bilangan yang disebut dengan angka atau lambang. Bilangan memiliki bagian

yang sangat banyak didalamnya, namun untuk kali ini sedikit bagian dari bilangan

tersebut yakni bilangan pecahan. Bilangan pecahan adalah bilangan rasional

(bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan (perbandingan) yaitu

dalam bentuk a/b dengan a dan b bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol )

yang tidak bulat. Contoh

Dalam kehidupan sehari-hari kadang kita dihadapkan pada pilihan-pilihan

yang berkaitan dengan bilangan pecahan. Misalnya adalah kita di berikan pilihan

ingin memilih bagian tau satu bagian? Apabila tujuan kita adalah memilih

bagian yang lebih banyak maka kita harus tahu bagaimana cara memilih bagian

yang lebih banyak tersebut. Bilangan pecahan merupakan bagian dari

keseluruhan. Jika a dan b adalah bilangan bulat, dengan b 0 dan b > a, maka

bilangan pecahan tersebut mempresentasikan a bagian dari b bagian sebagai objek

keseluruhannya. Misal panjang, tinggi, luas, berat, volum, dan lain-lain. Pada

bilangan pecahan , a disebut embilang, sedangkan b disebut penyebut.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 4

Page 5: SBMP Kel 12.doc

A. Macam-Macam Bilangan Pecahan

a. Pecahan Biasa

Adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil daripada penyebutnya.

Contoh :

b. Pecahan Campuran

Adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar daripada penyebutnya.

Contoh : 

c. Pecahan Desimal

Adalah pecahan yang dalam penulisannya menggunakan tanda koma.

Contoh : 0,6 ; 9,7. Bentuk desimal dapat diubah ke pecahan biasa atau

campuran dengan menggeser tanda koma ke arah kanan dengan

memperhatikan persepuluhan, perseratusan, perseribuan dst.

Contoh :

Bentuk pecahan dari 0,5 adalah tanda koma digeser kekanan 1 kali

sehingga 0,5 menjadi 5, pergeseran sebanyak 1 kali, maka nilai hasil

pergeseran dikalikan dengan persepuluhan menjadi :

d. Pecahan Persen

Adalah pecahan yang menggunakan lambang % yang berarti perseratus.

Jika a% maka sama dengan .

- Mengubah bentuk persen kepecahan biasa

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 5

Page 6: SBMP Kel 12.doc

- Mengubah bentuk persen menjadi pecahan desimal

- Mengubah bentuk pecahan menjadi bentuk persen

e. Pecahan Permil

Adalah pecahan yang menggunakan lambang % yang berarti perseribu,

contoh :

30‰ = 30/1000 = 3/100 = 3%

B. Operasi Pada Bilangan Pecahan

1. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Murni dan Campuran

Untuk menjumlahkan dan mengurangkan pecahan terlebih dahulu menyamakan

penyebutnya. Penyebut yang sama sebaiknya merupakan KPK dari penyebut –

penyebut pecahan yang akan dijumlahkan atau dikurangkan.

Contoh soal :

Hitunglah!

1. 1/2 +2/3            2.  7/8  –   5/6                      3.    7/9+5/6  -2/3

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 6

Page 7: SBMP Kel 12.doc

Jawab :

1. 1/2 +2/3   = …, KPK dari 2 dan 3 adalah 6, maka :

1/2 +2/3   =3/6  +4/6  = 7/6 =1 1/6

2. 7/8 – 5/6  = …, KPK dari 8 dan 6 adalah 24, maka :

7/8 -5/6   =21/24  -20/24  =1/24

3. 7/9+5/6  -2/3 = …, KPK dari 9, 6 dan 3adalah 18, maka :

7/9 +5/6  -2/3  =14/18  +15/18  -12/18 =  17/18

2. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal

Pecahan desimal dapat dijumlahkan atau dikurangkan dengan cara

menyusun ke bawah. Perhatikan bahwa koma desimal harus terletak pada satu

garis vertikal.

Contoh soal :

Hitunglah!

1. 47,157 + 57,25 + 35,383               2.   375,042 – 99,19

Jawab.

1. 47,157   + 2 375,042 -

57,25  + 99,19  

35,383 =

257,852

129,790

3. Perkalian Pecahan Murni dan Campuran

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 7

Page 8: SBMP Kel 12.doc

Hasil kali pecahan dapat diperoleh dengan cara mengalikan pembilang

dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Jika dalam perkalian

pecahan terdapat pecahan campuran, maka pecahan campuran terlebih dahulu

dinyatakan dalam bentuk  pecahan biasa. Contoh soal :

Hitunglah!

1. 2/3 x  4/7

2. 2 3/4 x 3  1/2

3.  4a/7b x 5 b/2a

Jawab

1. 2/3 x 4/7 = 8/21

2.  2 3/4 x 3 1/2  =11/4  x 7/2 =77/8  = 9 5/8

3.  4a/7b x 5 b/2a =4a/7b  x 11b/2a = 44ab/14ab =44ab : ab/14ab : ab  =

44/14 = 22/7 = 3 1/7

4. Pembagian Pecahan Murni dan Campuran

Hasil bagi pecahan dapat diperoleh dengan cara mengalikan dengan

kebalikan dari pecahan itu. Contoh soal :

Hitunglah!

1. 1/2 : 2/3

2. 1 2/3 : 2 5/9

Jawab

1. 1/2 : 2/3 = 1/2 x 3/2  = 3/4

2.  1 2/3: 2 5/9  =5/3  :  23/9= 5/3 x 9/23  =45/69  = 15/23

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 8

Page 9: SBMP Kel 12.doc

5. Perkalian Pecahan Desimal

Contoh soal :

Hitunglah!

1. 6,758 x 10

2. 6,758 x 100

Jawab

1. 6,758 x 10 = 67,58

Perhatikan bahwa perkalian dengan 10 dapat dilakukan dengan menggeser

koma desimal satu tempat ke sebelah kanan dari letak semula.

1.  6,758 x 100 = 675,8

Perkalian dengan 100 dapat dilakukan dengan menggeser koma desimal dua

tempat ke sebelah kanan dari letak semula.

6. Pembagian Pecahan Desimal

Contoh soal :

Hitunglah!

1. 268,7 : 10

2. 268,7 : 100

Jawab :

1. 268,7 : 10 = 26,87

Membagi dengan 10 dapat dilakukan dengan menggeser koma desimal

satu tempat ke sebelah kiri dari tempat semula.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 9

Page 10: SBMP Kel 12.doc

1. 268,7 : 100 = 2,687

Membagi dengan 100 dapat dilakukan denga menggeser koma desimal

dua tempat ke sebelah kiri dari tempat semula.

Suatu bilangan pecahan 2/4, 3/6 menyatakan nilai yang sama, yaitu

1/2. Pecahan-pecahan yang senilai ini disebut dengan pecahan ekivalen. Untuk

a, b, c, dan d bilangan bulat dengan b 0 dan d 0 pecahan a/b ekivalen

(senilai) dengan c/d jika dan hanya jika .

2.2 Media Pembelajaran

Kata “media” berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak

dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “tengah”. “perantara”, atau

“pengantar”. Dalam bahasa Arab, menurut Azhar Arsyad (2007: 3), media

berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Media dalam Kamus Besar bahasa Indonesia diartikan sebagai alat, sarana

komunikasi, perantara/ penghubung.

Menurut Gerlach (Wina sanjaya, 2007: 163), secara umum media itu

meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi

yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

sikap. Jadi, dalam pengertian ini, media bukan hanya berupa alat atau bahan

saja, akan tetapi juga hal - hal lain yang memungkinkan siswa dapat

memperoleh pengetahuan seperti, TV, radio, bahan cetakan, manusia, kegiatan

diskusi, seminar, dan sebagainya.

Media pembelajaran dalam pembelajaran matematika dimaksudkan agar

pembelajaran menjadi bermakna, mudah dipahami siswa, dan menjadikan

siswa belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Perkalian pecahan

merupakan salah satu bagian dari pelajaran matematika di SMP. Berikut ini

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 10

Page 11: SBMP Kel 12.doc

media yang digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah blok pecahan

dan kartu soal. Berikut penjabaran mengenai media pembelajaran tersebut.

a. Media Blok Pecahan

Pada media ini guru atau siswa dapat membuat media blok pecahan

dengan mudah, misal dengan kardus bekas, kotak bekas, dsb sehingga lebih

terjangkau. Kita juga bisa memberikan warna atau mengandaikan kotak

sebagai benda nyata misal: kue, kayu, dsb. Hal ini dapat menarik minat para

siswa dalam pembelajarannya dan menekankan pada pemahaman siswa.

Selain itu kelebihan dari media tersebut adalah bisa digunakan berulang kali

bukan hanya untuksatu kali. Media ini juga digunakan sebagai alat peraga

utuk menentukan nilai pecahan, misal :

b. Media Kartu Soal

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 11

Page 12: SBMP Kel 12.doc

Matematika merupakan mata pelajaran yang berorientasi pada

pembelajaran aktif dan kreatif. Aktivitas pembelajaran matematika

diupayakan untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik pemahaman materi

maupun keterampilan. Sistematika dan inovasi pembelajaran matematika

harus dilengkapi dengan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran

yang dapat digunakan adalah media kartu soal.

Menurut Berliana (2008:1) mengemukakan bahwa media kartu soal adalah

sarana agar siswa dapat belajar secara aktif terlibat dalam kegiatan belajar,

berfikir aktif dan kritis di dalam belajar dan secara inovatif dapat menemukan

cara atau pembuktian teori matematika. Pembelajaran matematika dengan

menggunakan media kartu soal menerapkan proses belajar kelompok dalam

bentuk kegiatan mencatat konsep materi matematika untuk meningkatkan

pemahaman siswa.

Berliana juga menambahkan bahwa belajar kelompok dengan media kartu

soal bertumpu pada dua hal sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan interaksi antara semua elemen pembelajaran yaitu guru,

siswa, dan media.

2. Mengoptimalkan keikut sertaan seluruh sense siswa yaitu panca indra, rasa

dan

karsa.                                                                                                               

                    

Dengan demikian, penggunaan kartu soal dalam pembelajaran matematika

bertujuan untuk memudahkan siswa berinteraksi dalam belajar.

Setiap media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan

tersendiri. Hal tersebut bisa diperhatikan dari cara pembuatan, penggunaan

dan cara penilaian terhadap media yang digunakan. Untuk kelebihan dan

kelemahan media kartu soal, dapat peneliti kemukakan berdasarkan proses

pembelajaran yang dilakukan. Berikut adalah kelebihan dan kelemahan media

kartu soal menurut Berliana (2008:1), yaitu:

a. Kelebihan :

1. Mengubah kebiasaan belajar teacher centered menjadi student activity.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 12

Page 13: SBMP Kel 12.doc

2.  Mengefektifkan proses cooperative learning

3. Menumbuhkan suasana kreatif dan enjoyfull learning

4. Membuat siswa trampil mengerjakan soal-soal sendiri dan belajar

mengatasi masalah

b. Kelemahan :

1. Siswa terkadang saling mengandalkan dalam mengerjakan soal yang

terdapat dalam kartu soal.

2. Suasana yang belajar yang dibentuk dalam permainan terkadang

membuat siswa ada yang bermain-main dalam belajar

3. Kartu soal sering dijadikan bahan permainan oleh siswa

4. Banyak waktu yang dibutuhkan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat diperoleh kesimpulan

bahwa penggunaan media kartu soal dalam proses pembelajaran pada

intinya adalah upaya guru memodifikasi cara penyampaian materi

pelajaran. Cara penyampaian tersebut diupayakan semaksimal

mungkin dibantu dengan suatu media yang terbuat dari benda-benda yang

mudah didapat. Dengan bahan yang sederhana untuk membuat media

pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap

materi pelajaran.

2.3 Metode Pembelajaran

Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Menurut Abdul Majid (2011) “metode merupakan

proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru

dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang

ditetapkan”. Menurut Edgar dan Stanley (1995) mengemukakan bahwa “study

method is with refer toing activity instructed by teacher and result him is

activity learn at student”. Artinya, metode pembelajaran adalah serangkaian

kegiatan yang diarahkan oleh guru dan hasilnya adalah kegiatan belajar pada

siswa. Banyak yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 13

Page 14: SBMP Kel 12.doc

melaksanakan pembelajaran salah satunya adalh metode yang digunakan, guru

harus melihat situasi dan kondisi siswa serta materi yang diajarkan. Dalam

proses belajar mengajar guru juga dituntut untuk menyiapkan strategi

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hasibun (2004) strategi

belajar-mengajar adalah suatu pola umum tindakan guru dan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya metode yang efektif dan efisien

guru diharapkan mamp mencapai tujuan embelajaran yang telah direncanakan.

Metode pada pengajaran kali ini akan dilakukan dalam beberapa tahapan,

yaitu:

a. Metode Brainstorming.

Metode  brainstorming adalah  teknik mengajar yang dilaksanakan

guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian

siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga

memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru .

Secara singkat dapat diartikan sebagai satu cara untuk mendapatkan

banyak/berbagai ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat

(Roestiyah 2001).

Metode yang dipopulerkan oleh Alex F. Osborn dalam bukunya

Applied Imagination itu disebut juga dengan metode sumbang saran.

Beberapa ahli mengemukakan bahwa metode brainstorming (sumbang

saran) merupakan suatu bentuk metode diskusi guna menghimpun

ide/gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua

peserta.

Keutamaan metode brainstorming adalah penggunaan kapasitas otak

dalam menjabarkan gagasan atau menyampaikan suatu ide. Dalam proses

brainstorming, seseorang akan dituntut untuk mengeluarkan semua

gagasan sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya. Sebagai

mana metode mengajar lainnya, metode brainstorming juga memiliki

kelebihan dan kekurangan/kelemahan. Roestiyah (2001), mengemukakan

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 14

Page 15: SBMP Kel 12.doc

beberapa keunggulan dan kelemahan metode brainstorming sebagai

berikut.

Keunggulan metode brainstorming antara lain:

1. Siswa berfikir untuk menyatakan pendapat.

2. Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.

3. Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan

dengan masalah yang diberikan oleh guru.

4. Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.

5. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang sudah

pandai atau dari guru.

6. Terjadi persaingan yang sehat.

7. Anak merasa bebas dan gembira.

8. Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan.

9. Meningkatkan motivasi belajar.

Sedangkan hal-hal yang perlu diantisipsi dalam penggunaan metode

brainstorming (kelemahannya) yaitu:

1. Memerlukan waktu yang relatif lama.

2. Lebih didominasi oleh siswa yang pandai.

3. Siswa yang kurang pandai (lambat)  selalu ketinggalan.

4. Hanya menampung tanggapan siswa saja

5. Guru tidak pernah merumuskan suatu kesimpulan.

6. Siswa tidak segera tahu apakah pendapat yang dikemkakannya itu betul

atau salah.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 15

Page 16: SBMP Kel 12.doc

7. Tidak menjamin terpecahkannya suatu masalah.

8. Masalah bisa melebar ke arah yang kurang diharapkan.

b. Metode Demonstrasi.

Metode demonstrasi yaitu cara memperagakan sesuatu hal yang

pelaksanaannya diawali oleh peragaan oleh guru yang mengajar didepan

kelas kemudian diikuti olehs siswa.

a. prinsip-prinsip metode demonstrasi sebagai berikut:

1. Menciptakan suasana/hubungan baik dengan siswa sehingga

ada keinginan dan kemauan dari siswa untuk menyaksikan apa

yang didemonstrasikan;

2. Mengusahakan agar demonstrasi itu dapat jelas bagi siswa yang

sebelumnya tidak memahami, mengingat siswa belum tentu

dapat memahami apa yang dimaksud dalam demonstrasi karena

keterbatasan daya ingat;

3. Memikirkan dengan cermat sebelum mendemonstrasikan suatu

pokok bahasan/topik tertentu tentang adanya kesulitan yang

akan ditemui siswa sambil memikirkan dan mencari cara untuk

mengatasinya.

b. Aspek penting dalam metode demonstrasi:

1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar bila alat

yang digunakan untuk mendemonstrasikan tidak dapat diamati

dengan seksama oleh siswa;

2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh

aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan

menjadikan aktivitas mereka sebagai pengalaman yang

berharga;

3. Tidak semua hal yang didemonstrasikan di dalam kelas, misal

alat terlalu besar;

4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis;

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 16

Page 17: SBMP Kel 12.doc

5. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori

dari apa yang akan didemonstrasikan;

6. Persiapan dan perencanaan yang matang

c. Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi

adalah:

1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila

alat yang di Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan

seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau

penjelasannya tidak jelas.

2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh

aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan

menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.

3. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab

alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang

tempatnya jauh dari kelas.

4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis

5. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori

dari apa yang akan di Demonstrasikan.

Adapun sebaiknya dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut

guru harus terlebih dulu mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru

di ikuti oleh murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk.Adapun dalam

metode demonstran ini memiliki kelebihan dan ada juga kekurangannya

sebagaimana yang akan di paparkan di bawah ini.

Kelebihan metode demonstran adalah:

• Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap

penting oleh guru dapat di amati

• Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di

Demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan

mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain

• Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses

belajar

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 17

Page 18: SBMP Kel 12.doc

• Dapat menambah pengalaman anak didik

• Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan

• Dapat mengurangi kesalah pahaman karna pengajaran lebih jelas dan

kongkrit

• Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap

siswa karna ikut serta berperan secara langsung.

c. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Pembelajaran kooperatif

merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama

antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para

siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk

mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya

kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa

agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-

kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran

berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi

untuk memecahkan masalah

Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan

untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh

Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam

menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek

pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam

pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :

1. Hasil belajar akademik stuktural

Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas

akademik.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 18

Page 19: SBMP Kel 12.doc

2. Pengakuan adanya keragaman

Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang

mempunyai berbagai latar  belakang.

3. Pengembangan keterampilan social

Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya,

menghargai pendapat  orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat,

bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Numbered Heads

Together adalah sebagai berikut :

Kelebihan:

– Setiap siswa menjadi siap semua

– Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

– Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

Kelemahan:

– Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena

membutuhkan waktu yang lama..

– Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh

Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah :

Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

1. Memperbaiki kehadiran

2. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

3. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

4. Konflik antara pribadi berkurang

5. Pemahaman yang lebih mendalam

6. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

7. Hasil belajar lebih tinggi

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 19

Page 20: SBMP Kel 12.doc

2.4 Sumber Pendukung

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang mendukung terlaksananya

pembelajaran, sumber belajar pun terdiri atas dua jenis yaitu sumber belajar

yang dirancang secara khusus maupun sumber belajar yang tanpa kita sadari

sdah tersedia dalam kehidupan sehari-hari. Pada materi kali ini kami

menggunakan sumber belajar yang telah dirancang secara khusus yaituu

1. Buku paket Matematika SMP kelas VII

2. Sumber yang berasal dari layanan internet

3. Sumber-sumber lain yang relevan dengan materi yang disampaikan.

BAB III

PEMBAHASAN

Proses pembelajaran merupakan sebuah kegiatan dimana terjadi

penyampaian materi pembelajaran dari seorang guru kepada siswa. Kegiatan

pembelajran sangan bergantung pada komponen-komponen yang ada di

dalamnya. Dari sekian banyak komponen tersebut maka yang paling utama adalah

adanya siswa, guru, media pembelajaran, materi pembelajaran, serta adanya

rencana pembelajaran.

Keberadaan komponen tersebut dalam sebuah proses pembelajaran

merupakan sebuah hal penting, karena komponen tersebut sangat bergantung satu

sama lain. Proses pembelajaran juga merupakan proses komunikasi yang

berlangsung dalam suatu sistem, maka dari itu media pembelajaran menempati

posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran,

misalnya saj dalam materi bilangan pecahan.

Bilangan pecahan merupakan pokok bahasan matematika yang harus

dipelajari selain bilangan bulat. Hal ini dikarenakan tidak semua

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 20

Page 21: SBMP Kel 12.doc

permasalahan dalam kehidupan ini dapat diselesaikan dengan konsep

bilangan bulat. Namun dalam menyamapaikan materi bilangan pecahan ini

tidak semudah ketika menyampaikan bilangan bulat dikarenakan selain

materinya lebih sukar juga konsep-konsepnya bersifat abstrak yang sulit

difahami oleh siswa.

Oleh karena itu diperlukan alat peraga yang dapat membantu siswa dalam

memahami konsep bilangan pecahan dan menarik siswa untuk termotivasi

mempelajari konsep bilangan pecahan. Alat peraga sebagai suatu cara atau teknik

untuk mengantarkan bahan pelajaran sampai tujuan. Penggunaan alat peraga yang

efektif dan efisien dapat mengurangi verbalisme siswa dalam memahami suatu

konsep terutama konsep-konsep yang sulit untuk dipahami dalam proses

pembelajaran matematika. Menurut Afifudin ( 1996 ) alat peraga adalah alat atau

benda yang digunakan untuk membantu memperjelas pelajaran.

Dengan demikian penggunaan alat peraga yang efektif dan efisien,

disamping untuk menjelaskan pelajaran secara lebih konkrit juga dapat

mendorong siswa belajar lebih baik dan menciptakan situasi yang menyenangkan

sehingga dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar pada diri siswa,

setidaknya ketakutan siswa yang beranggapan “matematika merupakan momok”

akan hilang justru mereka akan merasa senang “bermain sambil berhitung”.

Alat peraga yang dapat digunakan dalam pembelajaran tersebut adalah

alat peraga blok pecahan dan alat peraga kartu soal. Dengan menggunakan

alat peraga tersebut, para siswa diharapkan dapat mengerti tentang penjumlahan,

pengurangan , perkalian dan pembagian pecahan.

3.1 Langkah-langkah pembelajaran dengan media

Langkah-langkah pembelajaran dengan media ada tiga yaitu:

1. Kegiatan awal

a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam terlebih

dahulu, kemudian menjelaskan tentang pengertian pecahan.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 21

Page 22: SBMP Kel 12.doc

b. Guru memberi tahu siswa bahwa akan dibentuk beberapa

kelompok dan diberi soal yang kemudian harus dijelaskan.

2. Kegiatan inti

a. Dengan menggunakan media blok pecahan:

Guru menerangkan kepada siswa tentang apa itu pecahan

dan dicontohkan dengan media berupa blok pecahan yang

dapat dibongkar pasang supaya siswa lebih memahami

dalam menyelesaikan soal tentang pecahan..

Guru memberi contoh soal kepada beberapa siswa dengan

penyelesaian menggunakan blok pecahan seperti yang telah

dicontohkan sebelumnya.

b. Dengan media kartu soal:

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan

membagi kartu soal kepada setiap kelompok.

Dengan arahan guru, siswa mengerjakan soal yang telah

dibagikan sesuai dengan kelompoknya.

Setiap anggota kelompok berhitung untuk mendapatkan

nomor dada.

Guru menunjuk 1 nomor dan mempersilahkan pemilik

tersebut menunjuk 1 nomor dari kelompok lain yang

berbeda.

Siswa pemilik nomor yang telah ditunjuk, menjelaskan

jawaban yang telah dikerjakan.

Setelah menjelaskan jawaban, siswa tersebut diberi

keempatan untuk menunjuk satu nomor dan seterusnya

sampai seluruh soal yang ada berhasil dijelaskan.

3. Kegiatan penutup

a. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran. Dari hasil diskusi dalam

presentasi, dengan bimbingan pendidik, peserta didik diminta

membuat rangkuman serta menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 22

Page 23: SBMP Kel 12.doc

b. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi tentang kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Guru memberikan tugas dari buku teks matematika SMP kelas VII.

3.2 Penggunaan media dalam pembelajaran

Dalam preoses pembelajaran, guru menggunakan alat peraga blok

pecahan merupakan alat peraga berbentuk persegi yang dapat dibongkar

pasang. Fungsi alat peraga ini untuk mempermudah siswa dalam

menentukan nilai bilangan-bilangan pecahan. Digunakan ketika

penyampaian materi bilangan pecahan berlangsung. Adapun untuk

alat peraga kartu soal, merupakan kartu permainan yang berisi soal-soal

tentang bilangan pecahan. Bentuknya berupa kartu yang mencantukan

bilangan pecahan, bilangan decimal, persen, dan permil. Digunakan

disela-sela pelajaran sebagai games yang membantu siswa memahami

bilangan pecahan, melatih kreatifitas, kerjasama, kompetisi dan

memotivasi siswa untuk dapat memahami bilangan pecahan.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 23

Page 24: SBMP Kel 12.doc

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bilangan pecahan merupakan bilangan yang sering tanpa kita sadari dapat

ditemui dalam kehidupan sehari-hari, selain itu perhitungan materi selain bilangan

pecahan juga membutuhkan perhitungan pecahan karena adanya keterkaitan

antara materi yang satu dengan yang lain. Dalam materi in media yang digunakan

cukup sederhana dan dapat ditemui dalam lingkungan skeitar dan tidak

membutuhkan biaya yang banyak. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk alat bantu menyampaikan materi pelajaran kepada

siswa, karena media pembeljaran sangatlah berpengaruh dalam pembelajaran.

Media blok pecahan dan kartu soal buatan digunakan siswa melakukan

proses pembelajaran yang bertujuan untuk mempermudah siswa menerima materi.

Dengan kotak pecahan kita dapat membuat konkrit suatu konsep abstrak, dan juga

memberikan pengalaman langsung terhadap siswa dalam melaksanakan

pembelajaran.

Oleh karena itu, dengan media yang meskippun sederhana komunikasi

antar guru dapat terbangun dengan baik sehingga proses belajar mengajar dapat

berjalan dengan baik yakni efektif an optimal. Selain itu, siswa lebih mudah dan

cepat dalam menerima pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

4.2 Saran

Materi pembelajaran Pecahan lebih cocok menggunakan metode

pembelajaran NTH (Pembelajaran Numbered Head Together) dengan

media Kartu soal, tujuannya agar setiap siswa bisa memahami dan lebih

mengerti jika dibagi menjadi beberapa kelompok dan guru sebgai

fasilitator.

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 24

Page 25: SBMP Kel 12.doc

DAFTAR PUSTAKA

Allman Barbara dan Freeman S. Menjadi Guru Kreatif. 2010. Jogjakarta: Golden

Book.

Anonim. Metode Brainstorming (Sumbang Saran). 2012.

http://www.gurukelas.com/2012/08/metode-brainstorming-sumbang-

saran.html (diakses 18 Mei 2015)

Anonim. Pengertian dan Macam Bilangan Pecahan.

http://rumusdasarmatematika.blogspot.com/2015/01/pengertian-dan-

macam-bilangan-pecahan.html (diakses 18 Mei 2015)

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dodo, Teguh. 2014. Macam-macam model metode pembelajaran.

https://teguhtdodo.wordpress.com/2014/08/02/41-macam-model-metode-

pembelajaran-efektif/ (diakses 18 mei 2015)

Madjid, A. Perencanaan Pembelajaran. 2011. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ratni, Dayu. https://dayuratni92.wordpress.com/operasi-hitung-pada-

bilangan-pecahan-2/ (diakses 18 Mei 2015)

Roestiyah. N.K. Strategi Belajar Mengaja. 2001. Jakarta: Rineka Cipta

Widyatun, Dyah. Metode demonstrasi dan ekperimen. 2012.

jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/metode-demonstrasi-dan-

eksperimen.html#ixzz3aaMh3Bm0 (diakses 18 Mei 2015)

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran | 25