kelompok 3 (2).doc

21
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Perdagangan Internasional” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Bisnis Internasional”. Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran dan pengembangan wawasan tentang segala sesuatu yang dapat berguna bagi masyarakat dan menghasilkan uang bagi Mahasiswa pada umumnya. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang mengajar mata kuliah Bisnis Internasional bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah. Serta saya ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang membantu dalam hal fasilitas dalam pengerjaan makalah ini. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi dan berguna bagi semua pihak. 1

Upload: downloader

Post on 06-Feb-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kelompok 3 (2).doc

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Perdagangan Internasional” tepat pada

waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Bisnis Internasional”. Makalah ini

merupakan inovasi pembelajaran dan pengembangan wawasan tentang segala sesuatu yang

dapat berguna bagi masyarakat dan menghasilkan uang bagi Mahasiswa pada umumnya.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang mengajar mata kuliah Bisnis

Internasional bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah. Serta saya ucapkan

terima kasih pada pihak-pihak yang membantu dalam hal fasilitas dalam pengerjaan makalah

ini. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya

sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk

memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi dan

berguna bagi semua pihak.

Banjarmasin, Februari 2015

                                                                                                           PENULIS

1

Page 2: kelompok 3 (2).doc

DAFTAR ISI

Kata pengantar.....................................................................................................................1

Daftar isi...............................................................................................................................2

BAB I

Pendahuluan.........................................................................................................................4

A.Latar belakang..............................................................................................................4

B.Pembatasan masalah.....................................................................................................4

C.Rumusan masalah.........................................................................................................4

D.Tujuan penulisan..........................................................................................................5

E.Manfaat penulisan........................................................................................................5

BAB II

Teori Perdagangan Internasional.......................................................................................6

A.Pandangan Kaum Merkantilisme.................................................................................6

B.Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith............................6

C.Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo..........8

D.Teori Endowment oleh Heckscher-Ohlin....................................................................9

E.Beberapa Penjelasan Terbaru Mengenai Arah Perdagangan........................................10

F. Teori Linder Mengenai Permintaan Tumpang Tindih.................................................10

G. Teori Penggerak Pertama (First Movers Theory).......................................................11

Teori Investasi Internasional..............................................................................................12

A.Teori Keunggulan Monopolistik..................................................................................12

B. Ketidaksempurnaan Pasar Produk dan Faktor Produksi.............................................12

C. Daur Hidup Produk Internasional...............................................................................12

D. Teori-Teori Lain..........................................................................................................12

E. Teori Eklektik Produksi Internasional dari Dunning...................................................132

Page 3: kelompok 3 (2).doc

BAB III

Penutup.................................................................................................................................14

Daftar Pustaka.....................................................................................................................15

3

Page 4: kelompok 3 (2).doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan arah dan

komposisi perdagangan antar negara serta bagaimana efeknya terhadap perekonomian

suatu negara.  Disamping itu, teori perdagangan internasional juga dapat menunjukkan

adanya keuntungan yang timbul dari adanya keuntungan perdagangan (gain from trade).

Teori yang menjelaskan tentang perdagangan internasional  pada dasarnya dibagi atas tiga

kelompok besar, yaitu: teori praklasik merkantilis, Teori Klasik, dan  teori modern.

Negara-negara yang melakukan perdagangan internasional  antara lain disebabkan

dua alasan berikut. Pertama, negara-negara yang berdagang karena berbeda satu sama

lain (berbeda dalam kepemilikan sumber daya, baik dalam jenis maupun kualitasnya), 

setiap negara dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan mereka melalui pengaturan

dimana setiap pihak melakukan sesuatu dengan relatif lebih baik. Kedua, negara-negara

berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomi (economies of scale)

dalam produksinya.  Maksudnya, Jika  setiap negara  hanya menghasilkan sejumlah

barang tertentu maka mereka dapat menghasilkan  barang-barang tersebut dengan skala

yang lebih besar dan karenanya lebih efisien dibandingkan mereka menghasilkan segala

jenis barang.

B. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman maka pembahasan masalah, kami membatasi

dan menetapkan objeknya yaitu hanya mengenai tentang beberapa perkembangan teori

perdagangan internasional dan beberapa teori investasi internasional

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, kami merangkum beberapa rumusan

masalah yang diangkat antara lain :

1. Siapa sajakah yang mencetuskan beberapa teori mengenai perdagangan internasional

dan investasi internasonal?

2. Bagaimanakah perkembangan teori tersebut?

3. Bagaimanakah pendapat para ahli mengenai hal tersebut?

4

Page 5: kelompok 3 (2).doc

D. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah yang mengenai tentang perkembangan teori perdagangan dan

investasi internasional memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Membekali mahasiswa dalam mengetahui teori-teori yang dicetuskan oleh beberapa

tokoh.

2. Untuk mengetahui perkembangan teori perdagangan dan investasi internasional.

3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh pencetus teori perdagangan dan investasi

internasional.

4. Untuk mengetahui aspek-aspek apa sajakah yang dibahas dalam setiap teori yang

dikemukakan oleh para ahli.

E. Manfaat Penulisan

1. Memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai perkembangan teoriperdagangan

dan invesatasi internasional.

2. Memberikan referensi tambahan bagi mahasiswa selain literature yang dipakai dalam

mengajar.

3. Memberikan pengkajian yang lebih signifikan mengenai teori perdagangan dan

investasi internasional.

5

Page 6: kelompok 3 (2).doc

BAB II

TEORI PERDAGANGAN INTERNASONAL

A. Pandangan Kaum Merkantilisme

Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan

ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara

yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran

perseorangan. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang

pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi nasional dan

pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah

impor.

Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua

ide pokok, yaitu:

a. pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat

dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan mengembangkan

kekuatan negara tersebut;

b. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor

(neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif,

maka ekspor harus didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan

utama perdagangan luar negeri adalah memperoleh tambahan logam mulia.

Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri,

titik berat politik merkantilisme ditujukan untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta

kelebihan ekspor dapat dibayar dengan logam mulia. Kebijakan merkantilis lainnya

adalah kebijakan dalam usaha untuk monopoli perdagangan dan yang terkait lainnya,

dalam usahanya untuk memperoleh daerah-daerah jajahan guna memasarkan hasil

industri. Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean

Bodin, Von Hornich dan Jean Baptiste Colbert.

B. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith

Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai

berikut :

a. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)

6

Page 7: kelompok 3 (2).doc

Dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara

dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain,

sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan

mutlak.

b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi

Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang

memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang bila

diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga

keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi dalam

memproduksi barang.

Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya

jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara

akan mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan

biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara

tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi barang.

Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam

produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan

dengan biaya produksi di negara lain.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul untuk memproduksi

rempah-rempah dan Jepang lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara

Indonesia sebaiknya berspesialisasi untuk produk rempah-rempah dan negara Jepang

berspesialisasi untuk produk elektronik. Dengan demikian, seandainya kedua negara tersebut

mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya akan memperoleh

keuntungan.

Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut.

7

Page 8: kelompok 3 (2).doc

a. Untuk negara Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg rempah-rempah akan

mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Jepang 1 kg rempah-rempah akan

mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian, jika Indonesia menukarkan rempah-

rempahnya dengan elektronik Jepang akan memperoleh keuntungan sebesar 3 unit

elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik – 1 elektronik).

b. Untuk negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan

mendapatkan 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan

mendapatkan 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian, jika negara Jepang mengadakan

perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan Indonesia akan memperoleh

keuntungan sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang diperoleh dari ( 1 kg rempahrempah –

0,25 elektronik).

C. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo

David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan

oleh Adam Smith memiliki kelemahan, di antaranya sebagai berikut.

a. Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang

dibanding dengan Negara lain?

Sebagai gambaran awal, di satu pihak suatu negara memiliki faktor produksi tenaga

kerja dan alam yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara lain, sehingga

negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada

negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi

barang. Dari uraian di atas dapat disimpilkan, bahwa jika kondisi suatu negara lebih

produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat mengadakan

hubungan pertukaran atau perdagangan.

b. Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional?

Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang dapat dibandingkan) yang

digunakan sebagai dasar dalam perdagangan internasional adalah banyaknya tenaga

kerja yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Jadi, motif melakukan

perdagangan bukan sekadar mutlak lebih produktif (lebih menguntungkan) dalam

menghasilkan sejenis barang, tetapi menurut David Ricardo sekalipun suatu negara itu

tertinggal dalam segala rupa, ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan

internasional, asalkan Negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih

murah (tenaga kerja) dibanding dengan lainnya.

8

Page 9: kelompok 3 (2).doc

Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua

macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika

diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa negara Jepang unggul terhadap kedua jenis

produk, baik elektronik maupun rempah-rempah, akan tetapi keunggulan tertingginya pada

produksi elektronik. Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua jenis produk, baik

rempah-rempah maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi

rempah-rempah.

Jadi,sebaiknya Negara Jepang berspesialisai pada produk elektronik dan Negara Indonesia

berspesialis pada produk rempah-rempah.Seandainya kedua Negara tersebut mengadakan

perdagangan maka keduanya akan mendapatkan keuntungan.Besarnya keuntungan dapat

dihitung sebagai berikut :

a) Di Jepang 1 unit elektronik = 0,625 kg rempah-rempah sedangkan di Indonesia 1 unit

elektronik = 1unit rempah-rempah maka akan mendapattkan keuntungan sebesar

0,375 (1-0,625)

b) Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik,sedangkan di Jepang 1 kg

rempah-rempah = 1,6 unit elektronik.Jika Negara Indonesia menukarkan rempah-

rempah dengan elektronik,maka Jepang akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6

(1,6-1)

D. Teori Endowment oleh Heckscher-Ohlin

Teori ini menyatakan bahwa perbedaan-perbedaan internasional dan interregional

dalam biaya produksi muncul karena perbedaan dalam pasokan faktor-faktor produksi.

Jadi, suatu Negara akan mengekspor barang-barang yang memerlukan sejumlah factor

produksi yang berlimpah, sedangkan akan mengimpor barang-barang yang memerlukan

faktor-faktor produksi yang langka.

9

Page 10: kelompok 3 (2).doc

Paradoks Leontief

Sebuah studi yang dilakukan oleh ahli ekonomi Wassily Leontief yang mempersoalkan

manfaat teori Hackscher-Ohlin sebagai peramal perdagangan. Studi ini menemukan fakta

lain dalam realita yang terjadi di Amerika Serikat. Salah satu negara paling padat

penduduknya tetapi mengekspor barang-barang padat tenaga kerja.

Perbedaan selera

Hal yang tidak boleh diabaikan oleh para pelaku bisnis adalah masalah perbedaan selera.

Perbedaan selera memungkinkan perdagangan mengalir berlawanan arah dengan apa

yang diramalkan teori keunggulan komparatif.

Memperkenalkan uang

Untuk menentukan apakah terdapat keuntungan untuk membuat secara lokal atau

mengimpor, para pedagang perlu mengetahui harga mata uang negaranya sendiri.

Kurs

Kurs adalah harga sebuah mata uang yang dinilai dengan mata uang lainnya. Kurs

berpengaruh terhadap perdagangan internasional. Melemah dan menguatnya mata uang

terhadap mata uang negara lain menjdai penentu penting apakah suatu negara harus

mengimpor atau mengekspor.

E. Beberapa Penjelasan Terbaru Mengenai Arah Perdagangan

Teori perdagangan internasional yang telah kita bahas pada dasarnya merupakan satu-

satunya penjelasan teoritis perdagangan yang tersedia bagi kita sampai tengah abad kedua

dari abad 20.Meskipun demikian,sejak saat itu ,beberapa penjelasan lainnya untuk

perdagangan inter nasional mungkin telah dikembangkan.

F. Teori Linder Mengenai Permintaan Tumpang Tindih

Teori orientasi permintaannya menyatakan bahwa selera konsumen sangat ditentukan

oleh tingkat pendapatannya, dan oleh karenanya tingkat pendapatan suatu bangsa

menentukan jenis-jenis barang yang akan diproduksi. Sehingga jenis produksi barang

mencerminkan tingkat pendapatan suatu Negara. Barang-barang yang diproduksi untuk

pasar domestic akhirnya akan diekspor.

Teori Lindler berkesimpulan bahwa perdagangan internasional dalam produksi

manufaktur antar Negara dengan pendapatan perkapita yang sama besarnya akan lebih

besar, dibandingkan dengan Negara dengan pendapatan perkapita yang tidak sama besar.

10

Page 11: kelompok 3 (2).doc

G. Teori Penggerak Pertama (First Movers Theory)

Sebagian ahli teori manajemen menyatakan bahwas perusahaan yang pertama menerobos

pasar (penggerak pertama) akan segera mendominasinya. Sebuah studi menunjukkan

kisaran industry bahwa penggerak pertama menguasai 30%  bagian pasar (market share)

dibandingkan dengan hanya 13% untuk pengikut seklanjutnya. Sebuah temuan lain yaitu

70% pemimpin pasar yang ada sekarang adalah penggerak pertama. Namun studi

terakhir  menyimpulkan bahwa sukses awal telah beralih ke perusahaan yang menerobos

pasar rata-rata 13 tahun setelah penggerak pertama

Daur hidup produk internasional

Merupakan sebuah teori yang menjelaskan mengapa suatu produk yang mula-mula

sebagai ekspor sebuah negara akhirnya menjadi impornya.

Keempat tahap yang dilalui dalam IPLC di Amerika :

1. Ekspor AS : AS merupakan negara berpenduduk dengan penghasilan tinggi tebesar

di dunia. Persaingan mendorong para pelaku bisnis mencari cara untuk memuaskan

konsumennya. Adanya keberadaan laboratorium penelitian dan pengembangan yang

besar menyebabkan AS menjadi negara yang memimpin dalam memperkenalkan

produk baru. Untuk sementara AS menjadi satu-satunya pabrikan dan pelanggan dari

negara lain yang mengetahui produk tersebut harus membeli dari As, sehingga pasar

ekspor AS berkembang

2. Produksi luar negeri dimulai : para konsumen dari negar maju memiliki kebutuhan

dan kemampuan untuk membeli produk yang sama. Volume ekspor tumbuh dan

menjadi pendukung produk lokal. Adanya pengiriman anak perusahaan ke inovator

produk maupun adanya lisensi untuk memproduksi menyebabkan ekspor AS

berkurang.

3. Persaingan pasar luar negeri dalam ekspor : seiring dengan adanya pengalaman

dalam pemasaran dan produksi, pabrikan luar negriakan mampu menekan biaya atas

keunggulan biaya tenaga kerja dan bahan baku. Sedangkan pasar lokal yang jenuh

tentu akan melengkapi faktor pendorong parikan melakukan ekspor untuk mencari

pasar yang baru. Pada tahap ini pasar ekspor AS akan mengalami kemrosotan.

4. Persaingan impor di AS : pasar AS akan dilayani dengan impor saat produsen luar

negeri mampu bersaing dalam kualitas dan harga.

11

Page 12: kelompok 3 (2).doc

TEORI INVESTASI INTERNASIONAL

Teori-teori Investasi Langsung Luar Negeri Kontemporer

A. Teori Keunggulan Monopolistik

Teori ini berasal dari disertasi Stephen Hymer tahun 1960-an yang menunjukkan bahwa

investasi langsung luar negeri lebih banyak terjadi dalam industri-industri oligopolistik

daripada dalam industri-industri yang beroperasi dalam persaingan hampir sempurna. Ini

berarti perusahaan-perusahaan dalam industri ini harus memiliki keunggulan yang tidak

dapat diperoleh perusahaan-perusahaan lokal.

B. Ketidaksempurnaan Pasar Produk dan Faktor Produksi

Caves, seorang ahli ekonomi Harvard memperluas karya Hymer untuk menunjukkan

bahwa pengetahuan unggul memungkinkan perusahaan yang melakukan investasi untuk

memproduksi berbagai produk yang lebih disukai konsumen daripada barang-barang

yang sama buatan local, dan dengan demikian akan memberikan kepada perusahaan itu

beberapa kendali untuk harga jual dan keunggulan atas perusahaan-perusahaan pribumi.

C. Daur Hidup Produk Internasional

Konsep IPLC menjelaskan investasi langsung luar negeri sebagai tahap alamiah dalam

kehidupan suatu produk. Untuk menghindari kehilangan pasar yang dilayaninya melalui

ekspor, sebuah perusahaan dipaksa untuk menanamkan modal dalam sarana produksi di

luar negeri ketika perusahaan-perusahaan lain mulai menawarkan produk-produk yang

sama.

D. Teori-Teori Lain

a. Teori ikut sang pemimpin (follow-the-leader-theory)

Sebuah teori lain dikembangkan oleh Knickerbocker yang mengemukakan bahwa

apabila sebuah perusahaan khususnya yang memimpin dalam oligopolistik memasuki

sebuah pasar, maka perusahaan-perusahaan lain dalam industri itu mengikutinya.

Teori ini dianggap defensif karena para pesaing melakukan investasi untuk

menghindari kehilangan pasar yang dilayani dengan ekspor ketika investor pertama

memulai produksi lokal. Mereka juga mungkin takut pemrakarsa itu akan mencapai

beberapa keunggulan dengan melakukan diversifikasi risiko yang tidak ingin mereka

derita kecuali mereka juga memasuki pasar itu. Selain itu, dengan menduga

pemrakarsa itu mengetahui sesuatu yang tidak mereka ketahui, mereka mungkin

merasa lebih baik menyelamatkan diri daripada menyesal nantinya.

b. Teori internalisasi

12

Page 13: kelompok 3 (2).doc

Teori internalisasi merupakan pengembangan teori ketidak-sempurnaan pasar. Sebuah

perusahaan memiliki pengetahuan unggul, tetapi ia dapat memperoleh harga yang

lebih tinggi untuk pengetahuan itu dengan cara menggunakannya daripada

menjualnya di pasar terbuka. Dengan melakukan investasi di anak perusahaan luar

negeri ketimbang memberikan lisensi, perusahaan itu mampu mengirim

pengetahuannya melewati batas negara, sementara tetap mempertahankannya di

dalam perusahaan dengan harapan dapat mewujudkan hasil yang lebih baik atas

investasi yang dilakukan untuk memproduksinya.

c. Teori Aliber

Aliber percaya ketidaksempurnaan dalam pasar valuta asing munkin menyebabkan

investasi asing. Perusahaan-perusahaan di negara-negara dengan mata uang yang nia\

lainya terlalu tinggi (overvalued) tertarik untuk menanamkan modal di negara-negara

yang mata uangnya nilainya terlalu rendah (undervalued).

d. Teori Porto folio

Teori ini menyatakan bahwa operasi-operasi internasional memungkinkan

diversifikasi risiko dan karenanya cenderung memaksimalkan laba investasi yang

diharapkan.

E. Teori Eklektik Produksi Internasional dari Dunning

Teori ini menggabungkan unsur-unsur dari beberapa teori yang telah kita bahas. Dunning

menyatakan apabila sebuah perusahaan bermaksud melakukan investasi dalam sarana

produksi luar negeri, ia harus memiliki tiga jenis keunggulan:

a. Kepemilikan yang khas (ownership specific), yaitu sejauh mana sebuah perusahaan

memiliki atau dapat memperoleh aset-aset yang kelihatan (tangible) dan tidak

kelihatan (intangible) yang tidak dapat diperoleh perusahaan-perusahaan lain.

b. Internalisasi (internalization) adalah dalam kepentingan terbaik perusahaan untuk

menggunkana keunggulan kepemilikan khas (menginternalisasi) ketimbang

melisensikannya kepada pemilik asing (mengeksternalisasi).

c. Kekhasan lokasi (location-spesific), perusahaan akan memperoleh keuntungan dengan

menempatkan sebagian fasilitas produksinya di luar negeri.

13

Page 14: kelompok 3 (2).doc

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan diatas,maka kami dapat menyimpulkan bahwa:

Dalam perjalanannya pemikiran Adam Smith maupun David Ricardo sedikit banyak

mempegaruhi teori perekonomian dunia. Teori Komparatif Ricardo bisa dikatakan

menjadi sebuah titik awal ekspansi perusahaan-perusahaan untuk melakukan transaksi

maupun perdagangan dengan dunia di luar negara asalnya. Jika dilihat dari perspektif

hubungan internasional, semakin maraknya Multinational Corporations (MNCs) maupun

Transnational Corporations (TNCs) berkembang di dunia ini, yang di dalam ilmu

hubungan internasional merupakan sebuah kajian dalam diskurus Transnasionalisme

sedikit banyak juga bisa dikatakan terpengaruh oleh pemikiran Ricardo maupun Smith.

B. Saran

Sebaiknya teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli diterapkan sebagai fundamen agar

ekonomi Indonesia bias membaik. Pengelolaan dan tata cara serta penerapannya harus di

aplikasikan kedalam system prekonomian Indonesia sehingga teori-teori ini tidak menjadi

sekedar teori, akan tetapi dapat dipahami dan diterapkan secara maksimal mengingat

ekonomi RI masih lemah.

14

Page 15: kelompok 3 (2).doc

DAFTAR PUSTAKA

Don A. Ball, J. Michael Geringer, Michael S. Minor, Jeanne M. McNett, 2013. Bisnis

Internasional (International Business) 1, E12. Jakarta: Penerbit Salemba.

15