tugas kelompok 3 - pemanfaatan sumber air ondo-ondo karanganyar jateng rev 2.doc

38
TUGAS MATA KULIAH KEBIJAKAN REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN (BIDANG KEAIRAN) Dosen : ( Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS. ) KAJIAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER AIR ONDO-ONDO Disusun Oleh : Kelompok 3 Ketua : Retno Wahyuningsih / NIM : S941502016 Anggota : 1. Agus Fitriyanto / NIM : S941502002 2. Deni Hidayat / NIM : S941502006 3. Eka Dwi Anggara / NIM : S941502007 4. Farid Achmadi / NIM : S941502008 MAGISTER TEKNIK

Upload: agus-fitriyanto

Post on 19-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

TUGAS MATA KULIAHKEBIJAKAN REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN

(BIDANG KEAIRAN)

Dosen :( Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS. )

KAJIAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER AIR ONDO-ONDO

Disusun Oleh :

Kelompok 3Ketua : Retno Wahyuningsih / NIM : S941502016Anggota : 1. Agus Fitriyanto / NIM : S941502002

2. Deni Hidayat / NIM : S941502006 3. Eka Dwi Anggara / NIM : S941502007 4. Farid Achmadi / NIM : S941502008

MAGISTER TEKNIKREHABILITASI DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR

PROGRAM PASCA SARJANA TEKNIK SIPILUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

Page 2: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga kami (kelompok 3) dapat menyelesaikan Tugas Kelompok pada mata

kuliah Kebijakan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bangunan (Bidang Keairan) dengan judul

Kajian Pengelolaan Sumber Air Ondo-Ondo.

Tugas kelompok ini mengangkat permasalahan kebijakan yang diambil dalam pengelolaan

sumber air yaitu pemanfaatkan sumber air Ondo-Ondo yang berada di wilayah Kabupaten

Karanganyar Jawa Tengah oleh PDAM Kabupaten Magetan Jawa Timur untuk melayani

kebutuhan masyarakat Magetan Selatan, upaya pelestarian sumber air dan water sharing

yang proporsional.

Kelompok 3 menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari sempurna,

namun diharapkan bahwa hasilnya dapat bermanfaat dan mampu menambah keilmuan

khususnya dibidang keairan.

Surakarta, April 2015

Kelompok 3

i

Page 3: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL....................................................................................................................iv

1. PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah............................................................................2

1.3 Batasan Masalah.................................................................................3

1.4 Tujuan Kegiatan..................................................................................3

2. KAJIAN PUSTAKA..........................................................................................................4

2.1 Gambaran Umum...............................................................................4

2.2 Pengelolaan Sumber Daya Air............................................................6

2.3 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)...............................7

2.4 Organisasi...........................................................................................8

2.5 Sumber Air Ondo-Ondo.....................................................................11

3. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................17

3.1 Koordinasi Antar Wilayah..................................................................17

3.2 Analisis Penyelesaian........................................................................18

4. PENUTUP.......................................................................................................................20

LAMPIRAN.............................................................................................................................22

ii

Page 4: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi.................................................................................................4

Gambar 2.2 Pemanfaatan sumber daya air oleh stakeholder............................................6

Gambar 2.3 DAS dan Batas Wilayah....................................................................................7

Gambar 2.4 Hubungan Organisasi dengan Lingkungannya..............................................9

Gambar 2.5 Jalan menuju sumber air Ondo-Ondo...........................................................11

Gambar 2.6 Peta sumber air Ondo-Ondo...........................................................................12

Gambar 2.7 Skema Kali Walikan, Kec. Jatiyoso................................................................13

Gambar 2.8 Jalan menuju sumber air Ondo-Ondo...........................................................14

Gambar 2.9 Aliran sumber air Ondo-Ondo........................................................................14

Gambar 2.10 Bangunan penangkap air PDAM Kab. Magetan.........................................15

Gambar 2.11 Bangunan pelepas tekan dari sistem penyediaan air Tlocor untuk kebutuhan masyarakat Desa Wonorejo.............................................................................15

Gambar 2.12 Bangunan pelepas tekan PDAM Kabupaten Magetan...............................16

Gambar 2.13 Typical Hidran Air PDAM Kabupaten Magetan...........................................16

iii

Page 5: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Prinsip Pengorganisasian dan Manfaat yang Diperoleh........................................10

Tabel 2.2 Fungsi Organisasi di Lingkungan Departemen PU dan Ditjen Sumber Daya Air. .11

iv

Page 6: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satu unsur kehidupan yang harus tercukupi. Sebanyak 80%

komponen tubuh manusia tersusun atas air. Agar kehidupan manusia terus berlanjut, air

harus tersedia. Untuk minum, mandi, masak, mencuci, pembangkit tenaga listrik, mengairi

lahan pertanian, perikanan, dan sebagainya. Tidak sekadar tersedia, air yang ada pun

juga harus berkualitas agar kehidupan manusia juga berkualitas. Jadi, tidak salah kalau

ada yang menyebut setetes air adalah sumber kehidupan.

Untuk itulah, manusia patut bersyukur karena Tuhan Yang Maha Kuasa menganugerahi

kehidupan ini dengan air yang cukup. Berbagai sumber air ada di muka bumi ini, dan

sebagai kewajibannya, manusia harus mengelola sumber air itu dengan sebaik-baiknya

untuk kesejahteraan hidup. Apalagi kebutuhan air untuk menyokong kehidupan manusia

terus meningkat. Peningkatan ini terjadi bukan hanya karena jumlah penduduk yang

bertambah, melainkan aktivitas manusia itu sendiri yang juga meningkat dari waktu ke

waktu, seperti untuk perdagangan, industri, pariwisata, pendidikan, dan lain-lain.

Peningkatan ini tentu harus diantisipasi dengan baik oleh pemerintah agar tidak terjadi

krisis air di masa mendatang.

Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik berpotensi menimbulkan konflik

pemanfaatan air. Contohnya debit air yang semula digunakan petani untuk bercocok

tanam kemudian dialihkan sebagian untuk pemenuhan air bersih bagi masyarakat

perkotaan akan menimbulkan konflik kepentingan. Petani merasa terganggu akibat

berkurangnya pasokan air yang menyebabkan lahan pertanian mereka bisa gagal panen

atau puso.

Konflik pemanfaatan sumber daya air semacam ini jika tidak diantisipasi dini atau

dibiarkan berimplikasi luas, dan jika dibiarkan akan semakin rumit penyelesaiannya.

Setelah bergulirnya era reformasi dan otonomi daerah, telah banyak muncul gugatan dan

persoalan terkait pembagian sumber air, dan ujung-ujungnya, rata-rata bermuara pada

pembagian keuntungan (money orirented) tanpa mau berpikir dampak pengelolaan

jangka panjang.

Untuk menghindari timbulnya konflik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air,

perlu dilakukan perencanaan yang matang dalam pemanfaatan sumber daya air. Prinsip

proportional water sharing harus diterapkan secara bijakasana dengan memperhitungkan

1

Page 7: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

laju pertumbuhan penduduk, kontribusi sektor pertanian, industri, air minum, maupun

potensi lestari sumber daya air tersebut.

Kabupaten Karanganyar yang berada di lereng Gunung Lawu merupakan salah satu

daerah yang memiliki kekayaaan sumber air melimpah. Terletak di bagian timur Provinsi

Jawa Tengah, Karanganyar berbatasan dengan Kabupaten Sragen, Kabupaten

Sukoharjo, Kota Surakarta, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Magetan (Provinsi Jawa

Timur). Kekayaan alam sumber air tersebut tidak hanya dimanfaatkan bagi masyarakat

Karanganyar saja, tetapi juga daerah lain di dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Jawa

Timur. Hal ini tidak lepas dari masih banyaknya kawasan hutan lindung di lereng Gunung

Lawu tersebut yang banyak menyimpan potensi sumber air. Bahkan, Karanganyar sering

disebut sebagai “daerah gentong” kawasan Soloraya yang harus dilindungi.

Data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Karanganyar menyebutkan wilayah

Karanganyar memiliki sekurang-kurangnya 109 mata air. Dari jumlah itu, 75 mata air

dalam kondisi rusak/kritis. Kerusakan mata air itu terjadi akibat bencana alam yang sering

terjadi. Selain itu, beberapa sumber mata air di kawasan hutan sudah tidak mampu lagi

menyerap dan menyimpan air bawah tanah karena lahan hijau yang terus berkurang.

Persoalan sumber air Ondo-ondo mulai mencuat pada tahun 2005 ketika PDAM

Kabupaten Magetan secara sepihak mengambil sebagian sumber air tersebut untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat di Magetan Selatan, khususnya warga di Kecamatan

Parang dan Kecamatan Poncol sebesar 10 liter/detik karena secara geografis lokasinya

relatif dekat. Namun Pemerintah Kabupaten Karanganyar merasa keberatan karena

sumber air yang mengalir ke Kali Walikan itu selama ini telah dimanfaatkan untuk

memenuhi kebutuhan air bagi warga Karanganyar, Sukoharjo dan Wonogiri. Otomatis

pengambilan tersebut membuat debit air Ondo-ondo berkurang, sehingga dikhawatirkan

mengganggu suplai air yang selama ini menjadi andalan.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Kebijakan pembagian air (water sharing) belum terukur secara jelas.

2. Belum ada organisasi yang secara kelembagaan bertanggungjawab mengelola,

mengawasi ataupun mengendalikan volume air.

3. Belum ada upaya pelestarian sumber air Ondo-Ondo.

2

Page 8: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

1.3 Batasan Masalah

Permasalahan yang dikaji ini dibatasi sebagai berikut :

1. Kebijakan pengelolaan pembagian air difokuskan pada bagian hulu

2. Wewenang dan tanggungjawab organisasi yang dimaksud dibatasi pada

pengelolaan dari sumber air Ondo-Ondo hingga bangunan pendukungnya.

3. Lingkup pelestarian yang dimaksud adalah pelestarian sumber air dan pengelolaan

bangunan bangunan pendukungnya.

1.4 Tujuan Kegiatan

Penulisan paper ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Mengkaji kebijakan pemanfaatan sumber mata air Ondo-ondo guna mengantisipasi

terjadinya konflik di masa mendatang.

2. Memberikan saran dan pertimbangan agar pemanfaatan mata air Ondo-ondo lebih

optimal dan tetap terjaga kelestariannya.

3

Page 9: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum

Air adalah sumber kehidupan yang mutlak diperlukan oleh makhluk hidup, baik itu

manusia, hewan maupun tumbuhan. Air merupakan sumber daya alam yang unik

dibandingkan dengan sumber daya alam lainnya. Air bersifat sumber daya alam yang

terbarukan dan dinamis, artinya sumber utama air yang berupa hujan akan datang sesuai

dengan waktu dan musimnya.

Air secara alami akan mengalir dari hulu ke hilir, dari tempat yang tinggi ke tempat yang

rendah, baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah. Air juga dapat berubah wujud,

cair, padat dan gas. Perubahan ini tergantung pada lokasi dan kondisi alam. Pada

dasarnya jumlah air itu adalah tetap, namun komposisinya dapat berubah. Bila jumlah air

di daratan bertambah dan jumlah air di udara tetap, maka jumlah air di lautan akan

berkurang, demikian pula sebaliknya. Kejadian tersebut membentuk suatu siklus yang

dikenal dengan siklus hidrologi.

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai

saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Air

sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan

puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka

air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak

mengikuti suatu siklus air, yaitu : melalui penguapan, hujan dan aliran air diatas

4

Page 10: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

permukaan tanah (run off, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih

penting bagi kehidupan manusia.

Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa

dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka

sehari-hari dan memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment air

minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan

kandungan kimia, fisika dan biologis.

Pengertian Air bersih:

1. Secara Umum : Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.

2. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

3. Secara Kimia:

PH netral (bukan asam/basa)

Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya

Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum

adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.

Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini

telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun

bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya,

terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini, dibunuh dengan memasak air

hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan

cara ini.

Sumber air bersih :

Sungai

Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di

dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap

orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap

penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang

tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun

ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk

mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.

Curah Hujan

Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/

berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang

5

Page 11: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk

menekan kerusakan musibah banjir.

Air permukaan dan air bawah tanah.

Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan

penyalahgunaan sumber air sehingga terjadi pencemaran air.

a.  Air Permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air

permukaan ini mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur,

batang-batang kayu, daun-daun, dan sebagainya. Air permukaan dapat diklasifikasikan

menjadi dua kelompok utama, yaitu : (1). Perairan tergenang, dan (2). Badan air mengalir.

b. Air Bawah Tanah

Air bawah tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan air tanah. Air tanah

adalah air yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari

tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/ kualitasnya sama

dengan keadaan air dalam (Totok Sutrisno, 2004). Menurut direktorat penyehatan air

Ditjen PPM dan PLP departemen Kesehatan Republik Indonesia (1997), mata air/ air

tanah adalah air yang berada di dalam tanah untuk memperolehnya dengan cara

menggali/ dibor atau secara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air).

2.2 Pengelolaan Sumber Daya Air

Faktor utama krisis air adalah perilaku manusia guna mencukupi kebutuhan hidup, yaitu

perubahan tata guna lahan untuk keperluan mencari nafkah dan tempat tinggal.

Kerusakan secara implicit menambah lajunya krisis air dipercepat dengan pertambahan

penduduk yang tinggi, baik secara alami maupun migrasi. Degradasi lingkungan dapat

dilihat dari banyaknya kejadian bencana banjir, kekeringan, dan longsor.

Pengelolaan sumber daya air juga memerlukan koordinasi pengelolaan sumber daya air

di tingkat pusat maupun daerah. Namun, fenomena otonomi daerah yang berlebihan

menyebabkan kurang harmonisnya hubungan antara pemerintah pusat dengan

pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota) yang menyebabkan terjadinya kurang

koordinasi khususnya dalam pelaksanaan koordinasi pengelolaan sumber daya air.

Kurangnya koordinasi juga dipicu dengan banyaknya instansi yang ikut terlibat dalam

mengelola sumber daya air.

6

Page 12: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

Gambar 2.2 Pemanfaatan sumber daya air oleh stakeholderuntuk berbagai keperluan (Kodoatie, 2005)

Pada hakikatnya, air tidak dibatasi oleh batas administratif tetapi lebih pada daerah aliran

sungai. Hal ini menyebabkan banyak DAS yang bersifat lintas wilayah, baik lintas

kabupaten/kota, lintas provinsi, bahkan lintas Negara. Dalam era otonomi daerah saat ini

dan dengan kondisi koordinasi yang lemah antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten,

kota, maka pengelolaan sumber daya air menjadi lebih sulit. Apalagi ditambah dengan

keterbatasan dana pengelolaan sumber daya air yang ada.

Gambar 2.3 DAS dan Batas Wilayah

Landasan hukum pengelolaan sumber daya air tertuang dalam Undang-undang No. 11

Tahun 1974 Tentang Pengairan dan Peraturan Pemerintah RI No. 42 Tahun 2008

Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.

7

Page 13: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

2.3 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Analisis mengenai dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL)

adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang

direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini

dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh

terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah

aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan

Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup" yang merupakan

pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal.

Fungsi :

Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah

Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari

rencana usaha dan/atau kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau

kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan

lingkungan hidup

Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana

usaha dan atau kegiatan

Awal dari rekomendasi tentang izin usaha

Sebagai Scientific Document dan Legal Document

Izin Kelayakan Lingkungan

Dalam proses pengelolaan sumber daya air harus memperhatikan AMDAL agar sumber

daya air yang dikelola dapat tetap dilestarikan dan tidak menyebabkan kerusakan

lingkungan yang dapat menyebabkan dampak negatif baik untuk alam maupun makhluk

hidup yang menggunakannya.

2.4 Organisasi

Dalam upaya pengelolaan sumber daya air yang terpadu perlu adanya organisasi sebagai

sebuah sistem. Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan dua orang atau lebih yang

8

Page 14: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

terikat secara formal untuk mencapai tujuan bersama dengan membagi tugas dan

dikerjakan secara bersama, terdapat suatu kelompok atau seseorang yang menjadi

pimpinan dan sekelompok orang menjadi pengikut 1.

Barnard merupakan seorang ahli organisasi yang pertama kali mempunyai pengaruh atau

pemikiran pengorganisasian modern. Dalam bukunya, The Function of the Executive,

organisasi formal didefinisikan sebagai suatu sistem kegiatan yang secara sadar

dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih orang. Teori organisasi modern menunjukkan

tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam

perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi, dalam struktur organisasi, arus komunikasi kemudian diterjemahkan

sebagai alur perintah, kewenangan dan pertanggungjawaban. Komunikasi bukan

hanya sebagai rangangan atau stimulant yang menimbulkan kegiatan tetapi juga

pengendali dan pengkoordinasi mekanisme hubungan-hubungan dalam sistem untuk

satu pola hubungan yang sinkron.

2. Keseimbangan, adalah mengenai mekanisme yang dicapai dengan jalan menjaga

hubungan struktural yang harmonis antar bagian-bagian dalam sistem.

Gambar 2.4 Hubungan Organisasi dengan Lingkungannya

Dr.K.Suhendra, SH.M.Si. Manajemen dan Organisasi : Dalam Realita Kehidupan, 2008

3. Pengambilan Keputusan, adalah variabel internal dalam suatu organisasi yang

tergantung pada pekerjaan-pekerjaan, harapan-harapan individu, motivasi, dan struktur

organisasi.

9

Page 15: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

Tabel 2.1 Prinsip Pengorganisasian dan Manfaat yang Diperoleh

10

Page 16: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

Tabel 2.2 Fungsi Organisasi di Lingkungan Departemen PU dan Ditjen Sumber Daya Air

2.5 Sumber Air Ondo-Ondo

Lokasi sumber air Ondo-ondo termasuk wilayah Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso,

Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, tepatnya pada koordinat 7042,066’ LS

dan 111010,864’ BT, berada di sekitar pegunungan Jokolangan, di kaki Gunung Lawu,

pada ketinggian ± 1.800 m dpl, terletak di wilayah kerja Perum Perhutani, BKPH Lawu

Selatan, KPH Lawu DS, RPH Kuryo, hutan lindung Petak 119. Berdasar pengukuran yang

telah beberapa kali dilakukan, sumber air Ondo-Ondo memiliki debit bervariasi tergantung

musim antara 5 – 40 l/dt, pada musim kemarau debit maksimal 20 l/dt.

Gambar 2.5 Jalan menuju sumber air Ondo-Ondo

11

Jalan menuju Sumber Air Ondo – ondo, perjalanan dari Desa Wonorejo ke Sumber air Ondo-ondo ditempuh dalam waktu 3 jam, sehingga perjalanan pulang - pergi 6-7 jam (½ hari) ditempuh dengan jalan kaki.

Page 17: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

Gambar 2.6 Peta sumber air Ondo-Ondo

12

Page 18: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

Gambar 2.7 Skema Kali Walikan, Kec. Jatiyoso

13

Page 19: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

Gambar 2.8 Jalan menuju sumber air Ondo-Ondo

Sumber air Ondo-Ondo memberi suplesi pada Bangunan Penangkap Air (BPA) Tlocor yang

menangkap air dari aliran sumber air Tlocor; alur aliran tersebut menuju ke hilir menjadi

salah satu dari anak sungai di DAS Sungai/Kali Walikan. Sumber air Tlocor terletak di desa

Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, memiliki debit ± 30 l/det. Pada musim

kemarau, debit dari masing-masing sumber air tersebut akan menyusut sedemikian

tergantung dari tingkat kekeringannya.

Dari BPA Tlocor yang terletak 500 m di hilir sumber air Tlocor, air dialirkan ke hilir menuju

daerah manfaatnya, yaitu Desa Wonorejo dengan menggunakan 2 pipa PVC D = 3”,

panjang 4.000 m, 1 pipa untuk air rumah tangga dan 1 pipa untuk irigasi, masing-masing

dengan kapasitas debit ± 8 l/det. Pemasangan pipa ini dilaksanakan pada tahun 1996.

Gambar 2.9 Aliran sumber air Ondo-Ondo

14

Page 20: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

Suplesi dari sumber air Ondo-Ondo ke BPA Tlocor yang dimulai pada tahun 1996, semula

suplesi dilakukan melalui saluran alam, namun karena dianggap kurang efektif, maka pada

tahun 2000, dari sumber air Ondo-Ondo menuju BPA Tlocor dipasang pipa PVC D = 3”,

panjang 3.000 m.

Air dari sumber air Ondo-Ondo ke BPA Tlocor dimanfaatkan oleh masyarakat Desa

Wonorejo untuk air minum (kebutuhan hidup) 500 KK dan untuk areal pertanian di

Kecamatan Jatiyoso dan Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar seluas 670 Ha,

selebihnya mengalir ke Sungai/Kali Walikan, di bagian hilir untuk areal pertanian di

Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo dan masuk ke Bengawan Solo di

Kecamatan Nguter, Hulu Bendung Colo.

Gambar 2.10 Bangunan penangkap air PDAM Kab. Magetan

Gambar 2.11 Bangunan pelepas tekan dari sistem penyediaan air Tlocor untuk

kebutuhan masyarakat Desa Wonorejo

15

Page 21: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

Gambar 2.12 Bangunan pelepas tekan PDAM Kabupaten Magetan

Gambar 2.13 Typical Hidran Air PDAM Kabupaten Magetan

16

Page 22: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Koordinasi Antar Wilayah Pada Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo

Pemerintah Kabupaten Magetan untuk pertama kalinya, pada tanggal 7 Juni 2005

melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar mengenai

pemanfaatkan sumber air Ondo-Ondo untuk keperluan air minum masyarakat Kabupaten

Magetan sebesar 10 l/dt dan siap mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku di Kabupaten

Karanganyar dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Sistem penyediaan air dari sumber air Ondo-Ondo dimaksudkan untuk memberikan

suplesi pada sistem penyediaan air yang telah ada sejak tahun 1981 dari sumber air

Trojiwo & Ngunut untuk melayani kebutuhan masyarakat Magetan Selatan, khususnya

wilayah Kecamatan Parang dan Kecamatan Poncol. Kapasitas sistem Trojiwo &

Ngunut sebesar 14 l/det, belum mencukupi kebutuhan air masyarakat Magetan

Selatan sebesar 25 l/det, kekurangannya diharapkan dapat dipenuhi dari sumber air

Ondo-Ondo.

b. Selama ini kebutuhan air masyarakat Magetan Selatan, khususnya wilayah

Kecamatan Parang dan Kecamatan Poncol, pemberian air pada musim kemarau

terpaksa dipenuhi dengan cara giliran (2 hari hidup, 2 hari mati) dan disebagian desa

masyarakat terpaksa mendapat air dengan cara dropping dari truk tanki air. Dengan

adanya supleisi dari sumber air Ondo-Ondo diharapkan cara giliran dan dropping ini

sudah tidak lagi diperlukan.

Pada tanggal 23 Juni 2005 Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar melakukan rapat

pembahasan Pemanfaatan Sumber Daya Air Ondo-Ondo di Desa Beruk Kecamatan

Jatiyoso, dengan analisis data –data pemanfaatan air Sungai/Kali Walikan sebagai berikut :

a. Pemanfaatan air Sungai/Kali Walikan adalah areal persawahan serta air minum oleh

PDAM Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri dengan perincian sebagai

berikut :

1. Irigasi Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar : 633,24 Ha

2. Irigasi Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar : 455,08 Ha

3. Irigasi ke Kabupaten Wonogiri : 514,83 Ha

4. Irigasi ke Kabupaten Sukoharjo : 67,00 Ha

Jumlah : 1.670,15 Ha

PDAM Wonogiri debit Q = 25 l/dt

PDAM Karanganyar debit Q = 12 l/dt

17

Page 23: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

b. Pada bulan November sampai dengan Desember adalah saat pengisian Waduk Gajah

Mungkur Kabupaten Wonogiri, sehingga penyaluran air untuk irigasi Colo Timur dan

Colo Barat sebesar 30.000 Ha menggantungkan air suplesi dari Sungai/Kali Walikan.

c. Pola tanam yang dianjurkan adalah padi-padian – Polowijo dengan Kebutuhan air

sebagai berikut :

1. Padi rendeng ( dengan hujan efektif 70 % ) = 4.200 m3/Ha selama 4 bulan

4.200.000 x 1.670,15 = 676,57 l/dt

4 x 30 x 24 x 60 x 60

2. Polowijo diambil 2.000 m3/Ha selama 4 bulan

2.000.000 x 1.670,15 = 322,17 l/dt

4 x 30 x 24 x 60 x 60

3. Air Minum

PDAM Wonogiri debit Q = 25 l/dt

PDAM Karanganyar debit Q = 12 l/dt

Dari uraian no. 1 sampai no. 3 membutuhkan air sebanyak :

Pada saat musim hujan : 676,57 + 25 + 12 = 713,57 l/dt

Pada saat musim kemarau : 322,17 + 25 + 12 = 359,57 l/dt

Pengambilan air sumber Ondo-Ondo oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 10 l/dt

mengakibatkan dampak kurang baik serta menimbulkan permasalahan konflik air yang

sangat besar dikemudian hari. Konflik tersebut bisa terjadi karena kebutuhan air setiap

tahun akan terus bertambah sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, sedangkan

debit sumber air cenderung tetap dan bahkan menurun dari tahun ke tahun. untuk itu

Pemerintah Kabupaten Karanganyar keberatan atas permintaan Pemerintah Daerah

Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur.

3.2 Analisis Penyelesaian

Karakteristik aliran air bersifat dinamis dan tidak mengenal administrasi atau politis oleh

manusia. Air dibatasi oleh batas ekologis DAS berupa topografi punggung bukit dan

pegunungan yang tidak sama dengan batas administrasi. Perbedaan kebijakan

pembangunan antar wilayah dalam satu DAS memicu konflik sumber air antar wilayah.

Perbedaan kebijakan ini memerlukan solusi yang tepat. Solusi yang daimbil adalah solusi

saling menguntungkan (win-win solution).

Sumber air Ondo-Ondo kelestariannya akan terancam jika dieksploitasi secara berlebihan

oleh berbagai pihak tanpa ada upaya konservasi yang konsisten pada sumber airnya serta

18

Page 24: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

bangunan pendudukungnya. Upaya konservasi sumber air dilakukan dengan cara

mempertahankan dan menjaga fungsi hutan di kawasan hulu. Fungsi hutan yang terjaga di

wilayah hulu akan memberikan manfaat positif bagi pengendalian daur hidrologis,

peredaman terhadap banjir, erosi dan sedimentasi. Dalam pengendalian daur

hidrologis hutan berperan sebagai sebagai : Pengurang atau pembuang cadangan air

di bumi melalui proses evapotranspirasi dan pemakaian air konsumtif untuk pembentukan

jaringan tubuh vegetasi ; menambah uap air diatmosfir ; sebagai penghalang untuk

sampainya air di bumi melalui proses intersepsi ; sebagai pengurang atau peredam energi

kinetik aliran air lewat tahanan permukaan dari bagian batang di permukaan dan tahanan

aliran air permukaan karena adanya seresah di permukaan ; serta sebagai pendorong ke

arah perbaikan kemampuan karakteristik fisik tanah untuk memasukkan air lewat sistem

perakaran, penambahan dinamika bahan organik ataupun adanya kenaikan kegiatan

biologik di dalam tanah. Upaya perlindungan sumber air dilakukan dengan cara

pembangunan talud penahan tebing sebagai pencegah longsor? dan bangunan reservoir

induk dengan sistem pembagi air yang terukur.?

Pengelolaan pembagian air akan menimbulkan konflik jika tidak diatur dengan baik sehingga

diperlukan suatu kebijakan tentang pemanfaatan sumber air agar tercukupinya kebutuhan

air di masing-masing pihak. Suatu organisasi atau lembaga perlu dibentuk agar pengelolaan

sumber air Ondo-Ondo hingga bangunan pendukungnya ada yang berwenang dan

bertanggungjawab. Organisasi pengelola ini terdiri unsur pemerintah dan masyarakat

setempat. Upaya pelibatan masyarakat setempat sebagai pengelola akan berdampak pada

social responsibility dari masyarakat untuk mejaga, melestarikan dan menggunakan sember

air secara bijak karena masyarakat merasa memiliki.

Adapun penyelesasian permasalahan water sharing dilakukan sebagai berikut:

Analisis Kebijakan :

a. Undang-Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Undang-Undang

No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, maka Sumber Air Ondo-ondo masuk

dalam sub-DAS Walikan, Sungai/Kali Walikan melintasi Kabupaten Karanganyar,

Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo, berada di wilayah Propinsi Jawa

Tengah, maka sumber air Ondo-ondo menjadi wewenang Balai PSDA Bengawan Solo

beralamat di Palur – Mojolaban.

b. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 8 Tahun 2002 tentang Pengambilan dan

Pemanfaatan Air Permukaan, disebutkan bahwa pengambilan dan pemanfaatan air

permukaan di wilayah Propinsi Jawa Tengah harus mendapatkan ijin Gubernur Jawa

Tengah.

19

Page 25: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

Setelah dilakukan beberapa kali rapat koordinasi, inspeksi lapangan, pengumpulan data dan

pengumpulan informasi yang melibatkan berbagai unsur, antara lain : Balai Besar WS

Bengawan Solo dan Perum Jasa Tirta I Bengawan Solo, Balai PSAWS Madiun, Balai PSDA

Bengawan Solo, Pemerintah Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa tengah, Pemerintah

Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur, dan pihak-pihak terkait, dapat memberi

Rekomendasi Teknis kepada Gubernur Jawa Tengah, maka penyelesaiannya sebagai

berikut :

a. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Magetan diijinkan untuk

mengambil air dari sumber air Ondo-Ondo untuk keperluan air minum.

b. Dengan pembagian air 2/3 mengalir ke Propinsi Jawa tengah dan 1/3 untuk keperluan

air minum Kecamatan Parang dan Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan Propinsi

Jawa Timur.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan irigasi masyarakat di wilayah Kecamatan

Jatiyoso pada umumnya, diharapkan memanfaatkan sumber air Buto-Ijo untuk dibangun

bangunan suplesi ke wilayah Kecamatan Jatiyoso, yang akhirnya dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat sekitarnya, sementara ini air dari sumber air Buto-Ijo terbuang ke hilir melalui

aliran anak Sungai/Kali Walikan. Sumber air Buto-Ijo, memiliki debit ± 8 l/det, sangat

memungkinkan jika dimanfaatkan untuk suplesi BPA Tlocor. Untuk maksud tersebut

diperlukan 1 pipa PVC D = 3”, panjang 5.000 m.

Pembagian air (water sharing) yang telah diupayakan beberapa pihak diatas perlu

dituangkan dan dianalisa lebih lanjut dalam dokumen yuridis berupa dokumen AMDAL.

Dokumen AMDAL ini penting sebagai dasar pengelolaan sumber air Ondo-Ondo dari aspek

dampak lingkungan bisa meliputi water sharing yang efektif dan efisien bagi semua pihak

dan upaya-upaya konservasi yang perlu dilakukan.

20

Page 26: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, kebijakan

pemanfaatan sumber air Ondo-ondo dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembagian sumber air Ondo ondo hanya didasarkan pada kesepakatan antara

Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan Pemerintah Kabupaten Magetan. Sejauh ini

belum ada dasar yang kuat yang menjadi pijakan secara yuridis pembagian air

tersebut. Kondisi ini dapat menjadi potensi konflik yang sewaktu-waktu dapat mencuat.

2. Organisasi yang mengelola sumber air Ondo ondo lebih bersifat sebagai pengguna

dan belum ada pengelola yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap

pemanfaatan sumber air tersebut. Jika tidak dirintis sejak awal, pemanfaatan sumber

air Ondo ondo dikhawatirkan menjadi tidak optimal.

3. Belum ada tindakan nyata upaya pelestarian sumber air Ondo ondo. Jika hal ini tidak

dilakukan sejak awal, sumber air tersebut dikhawatirkan semakin berkurang debit

airnya.

4.2. Saran

1. Pembagian air pada sumber air ondo-ondo perlu didasarkan pada dokumen yuridis.

Dokumen yuridis tersebut berupa dokumen AMDAL (Analisis mengenai dampak

lingkungan). Dokumen amdal juga berguna untuk dasar pelestarian (upaya konsevasi)

sumber air ondo-ondo

2. Perlu dibentuk organisasi pengelola sumber air ondo-ondo yang terdiri dari

masyarakat setempat bertanggungjawab mengelola sumber air ondo-ondo. Organisasi

ini nantinya berada dalam supersivisi BPSDA Wilayah Jawa Tengah.

3. Sumber air Ondo-Ondo berada di Propinsi Jawa Tengah dimanfaatkan Propinsi Jawa

Timur seharusnya pemanfaatanya dan pengelolaan menjadi tanggung jawab bersama.

Karena sampai saat ini yang terjadi sumber air Ondo-Ondo pemanfaatan sebagian

besar dikelola Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Magetan dan

hanya sedikit sekali yang mengalir ke wilayah Propinsi Jawa Tengah, maka sebaiknya

ada bangunan ukur untuk mengukur pembagian air yang 2/3 mengalir ke Propinsi

Jawa Tengah dan 1/3 untuk keperluan air minum Kecamatan Parang dan Kecamatan

Poncol Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur.

4. Banyaknya sumber mata air di wilayah kaki gunung Lawu dan gunung Lawu itu sendiri

menjadi perbatasan antara Propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Jawa Timur, maka

perlu adanya Kerja Sama Organisasi ( KSO ) antara Kabupaten Karanganyar dan

Kabupaten Magetan untuk membuat Peraturan mengenai pengelolaan sumber – 21

Page 27: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

sumber air tersebut, agar dikemudian hari tidak menimbulkan permasalahan mengenai

kebutuhan air yang dari waktu ke waktu semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan

ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, peningkatan derajat kehidupan

warga, serta perkembangan kota / kawasan pelayanan ataupun hal – hal yang

berhubungan dengan peningkatan kondisi ekonomi sosial warga.

5. Sampai sekarang tahun 2013 tidak ada penarikan pajak atau dana kompensasi atas

pemakaian sumber air Ondo-Ondo oleh Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM )

Kabupaten Magetan. Untuk itu perlu diterbitkan Surat Kesepakatan bersama antara

Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, agar ada kekuatan hukum dalam

menarik pajak pemakaian air permukaan tanah, sehingga dapat menambah PAD

Kabupaten Karanganyar.

22

Page 28: Tugas Kelompok 3 - Pemanfaatan Sumber Air Ondo-Ondo Karanganyar Jateng rev 2.doc

LAMPIRAN

23