proposal fasilitasi jateng

38
PROPOSAL PROGRAM PENELITIAN INOVATIF MAHASISWA PROVINSI JAWA TENGAH KAJIAN RISET KONSUMEN TERBARU UNTUK MEMAHAMI PERSEPSI KONSUMEN SEBAGAI STRATEGI AWAL DALAM MENCIPTAKAN BRAND VALUE KOTA SEMARANG Oleh: Haekal Muhammad Anjar Mukti Yuni Pamungkas Eva Wijiyanti Hidayat BIDANG KAJIAN SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, DAN HUKUM

Upload: eva-wh

Post on 04-Dec-2015

254 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Studi Persepsi warga semarang terhadap positioning dan branding Kota Semarang

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Fasilitasi Jateng

PROPOSALPROGRAM PENELITIAN INOVATIF MAHASISWA

PROVINSI JAWA TENGAH

KAJIAN RISET KONSUMEN TERBARU UNTUK MEMAHAMI PERSEPSI KONSUMEN SEBAGAI STRATEGI AWAL DALAM

MENCIPTAKAN BRAND VALUE KOTA SEMARANG

Oleh:

Haekal MuhammadAnjar Mukti Yuni Pamungkas

Eva Wijiyanti Hidayat

UNIVERSITAS DIPONEGOROKOTA SEMARANG

2014

BIDANG KAJIAN SOSIAL, EKONOMI, POLITIK, DAN HUKUM

Page 2: Proposal Fasilitasi Jateng

I. Judul PenelitianKajian Riset Konsumen Terbaru untuk Memahami Persepsi Konsumen

sebagai Strategi Awal dalam Menciptakan Brand Value Kota Semarang.

II. Latar Belakang

Menghadapi era globalisasi ini, banyak kota-kota besar berlomba-lomba

menarik sebanyak mungkun pengunjung untuk datang ke kota mereka. Semakin

banyaknya orang yang datang ke suatu kota maka, perputaran ekonomi akan

makin berkembang dan lancer yang akhirnya akan menambah pendapatan kota

tersebut. Menurut Van Glender, suatu kota akan berusaha untuk menarik perhatian

(attention), pengaruh (influence), pasar (market), tujuan bisnis dan investasi

(business and investment destination), wisatawan (tourist), tempat tinggal

penduduk (residents), tenaga kerja terampil (skilled labour), dan juga

penyelenggaraan berbagai events atau perhelatan akbar dalam bidang olahraga,

seni dan budaya.

Salah satu kota besar di Indonesia yang belum memiliki city branding

yang sesuai dengan profil kota tersebut adalah Kota Semarang. Sejak 26 Juli

2010, Walikota Semarang mendeklarasikan slogan Semarang yaitu Semarang

Setara. Kata “setara” disini dimaksudkan untuk menjadikan Semarang sebagai

kota yang setara dengan kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Ujung

Pandang, dan Palembang.

Jumlah wisatawan di Kota Semarang meningkat secara signifikan. Hal ini

terbukti dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisata di Kota Semarang dari

tahun 2011 menuju tahun 2012. Berdasarkan informasi dari Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kota Semarang, jumlah wisatawan selama tahun 2012 melebihi

target dari 1.834.886 orang yang pada kenyataannya mencapai 2.581.880

wisatatan. Akan tetapi, meskipun jumlah wisatawan mengalami peningkatan,

beberapa penelitian menunjukkan bahwa Semarang Setara selama ini belum

efektif dan banyak yang menilai belum kuat sebagai brand Kota Semarang apalagi

sebagai konsep city branding Kota Semarang.

Page 3: Proposal Fasilitasi Jateng

Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Muktiali menunjukkan bahwa

slogan “Semarang Setara” tidak merepresentasikan kekuatan dan potensi yang

dimiliki oleh Semarang saat ini. Slogan cenderung mengimpresikan

ketertinggalan Kota Semarang dibanding kota-kota lainnya. Selain itu, brand

“Semarang Setara” hanya terdiri dari slogan berupa kalimat tanpa adanya logo.

Dari beberapa kota besar di dunia, sebuah city branding digambarkan dalam logo

berupa gambar dan juga slogan berupa kalimat yang menarik. Disisi lain,

pemilihan kata dengan bahasa Indonesia dirasa kurang tepat, hal itu karena target

market yang disasar oleh Semarang bukan hanya warga Indonesia melainkan juga

warga luar negeri.

III.Rumusan Masalah

Kota Semarang yang merupakan ibu kota Jawa Tengah, pada tahun 2010

lalu mengumumkan konsep city brandingnya yang baru yaitu “ Semarang Setara”.

Namun, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa konsep “Semarang Setara “

tidak merepresentasikan Kota Semarang. Slogan tersebut hanya mewakili visi

Kota Semarang. Oleh karena itu, untuk membuat sebuah city branding Kota

Semarang harus dilakukan riset konsumen terlebih dahulu. Ini dinggap penting

karena kita dapat mengetahui apa yang dipersepsikan oleh konsumen mengenai

Kota Semarang. Harapannya adalah city branding yang dibuat dapat

merepresentasikan keadaan nyata mengenai Kota Semarang. Oleh karena itu,

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

a. Bagaimana persepsi orang (warga Semarang, pengunjung, investor)

terhadap Kota Semarang berdasar aspek functionality ?

b. Bagaimana persepsi orang (warga Semarang, pengunjung, investor)

terhadap Kota Semarang berdasar aspek added value?

IV. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui persepsi masyarakat (warga Semarang, warga luar

Semarang, investor) terhadap functionality dari Kota Semarang.

Page 4: Proposal Fasilitasi Jateng

2. Mengetahui persepsi masyarakat (warga Semarang, warga luar

Semarang, investor) mengenai added value Kota Semarang.

V. Luaran Penelitian

(1) Hasil penelitian berupa persepsi masyarakat (Semarang dan Luar

Semarang, pengunjung, investor) mengenai Kota Semarang.

(2) Konsep Brand Image yang terbentuk di masyarakat sebagai target

pasar city branding Semarang Setara berdasarkan aspek functionality

dan added value Kota Semarang.

VI. Kontribusi Penelitian

(1) Kontribusi Teoritis

- Mengetahui signifikansi aspek functionality dan added value

terhadap brand image kota di kalangan masyarakat (Semarang dan

luar Semarang) sebagai target pasar.

(2) Kontribusi Praktis

- Memberikan penjelasan brand image Kota Semarang di kalangan

masyarakat sebagai target pasar city branding Semarang Setara.

- Memberikan evaluasi terhadap city branding Semarang Setara dari

aspek functionality dan added value.

- Memberikan konsep ide city branding Kota Semarang yang lebih

representatif kepada Pemerintah Kota Semarang untuk di gunakan

sebagai bahan pertimbangan city branding Kota Semarang.

VII. Tinjauan Pustaka

1. Branding

Branding adalah keseluruhan proses dalam mendesain,

merencanakan, dan mengkomunikasikan nama dan identitas, dengan

tujuan untuk membangun atau mengelola reputasi (Anholt, 2007:4).

Reputasi suatu kota sangat penting, sama halnya dengan brand image

sebuah produk. Perspektif merek produk adalah hal utama yang menjadi

fokus tujuan dari kegiatan branding.

Page 5: Proposal Fasilitasi Jateng

Pada umumnya, orang memahami branding sebagai kegiatan yang

berkaitan dengan berbagai pekerjaan teknis seperti kegiatan promosi,

iklan, desain grafis, dan sebagainya bahkan propaganda. Sehingga,

beberapa orang berpendapat bahwa membrandingkan kota sama halnya

dengan teknik “menjual” kota. Membuat logo, maupun slogan seolah

dianggap seperti teknik untuk menjual barang di supermarket.

Akan tetapi, kegiatan branding untuk kota berbeda dengan

branding untuk produk. Kota yang memiliki brand dengan nama, logo,

maupun slogan yang menarik belum tentu menjadi bermerek.

Woodger(2013:13) menjelaskan bahwa branding adalah bagaimana kita

menciptakan dan mendefinisikan visi dan tujian yang akan berhadapan dan

akan menginspirasi target audiens.

Saat ini, kegiatan city branding sudah banyak dikenal setidaknya

melalui bentuk-bentuk aktivitasnya seperti program Ayo Wisata

Semarang, Semarang Great Sale, dan sebagainya. Tetapi, city branding

bukan saja tentang bagaimana menarik wisatawan dengan

mengembangkan aspek fungsional kota melinkan bagaimana sifat dari

kota diunggulkan atau ditonjolkan. Membrandingkan sebuah kota adalah

melibatkan ikatan rasional dan emosional dengan tempat, estetika, serta

kehidupan sehari-hari (Hemelryc & Gammac, 2007: 45).

2. City Branding

Brand menjadi topik yang penting dalam aktivitas bisnis atau

marketing, termasuk dalam proses marketing sebuah kota. Menurut dr.

Banwari Mittal, brand is all the thoughts, feelings and behaviors

consumers have toward the objects (products, persons, places,

organizations, ideas) associated with that name.

Page 6: Proposal Fasilitasi Jateng

Menurut Chaniago, city branding adalah proses atau usaha

membentuk merek dari suatu kota untuk mempermudah pemilik kotanya

kepada target pasar (investor, tourist, talent, event) kota tersebut dengan

menggunakan kalimat positioning, slogan, icon, eksibisi, dan berbagai

media lainnya. Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika suatu kota

melakukan city branding, diantaranya yaitu kota tersebut dikenal luas

(high awarness); dianggap sesuai dengan tujuan khusus; dianggap tepat

untuk tempat investasi, tujuan wisata, tempat tinggal dan penyelenggaraan

kegiatan, dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan

keamanan tinggi (Murfianti, 2011).

Tujuan city branding menurut Clive Woodger, dalam “City Brand

Development”, diantaranya:

Membangun percaya diri kota (to create pride and confidence)

Menarik investor (to attract investment)

Menarik wisatawan (to attract tourist)

Menarik orang bertalenta (to attract talent)

Meraih reputasi yang baik (to achieve positive reputatation)

Beberapa kota yang sering berganti-ganti dalam menggunakan

nama, slogan atau tagline dan iklan tentang kota, cenderung hanya

melakukan city branding untuk membentuk “image wrapper”. Kegiatan

branding tersebut hanya berfokus tentang bagaimana menutupi

kekurangan atau kelemahan kota, tanpa memperhatikan totalitas kota.

David Taylor dalam bukunya, The Brandgym menjelaskan bagaimana

model pendekatan branding yang mampu memimpin bisnis dan menjadi

katalisator dalam pertumbuhan bisnis yaitu melalui model “brand-led

business”, sebagai berikut.

Page 7: Proposal Fasilitasi Jateng

Gambar 1. Brand-led Business

Brand-led business adalah pendekatan dalam melakukan branding

dengan memimpin organisasi untuk konsisten dalam memberikan janji

untuk memberikan motivasi dan pengalaman yang berbeda terhadap

konsumen (Taylor, 2003: 7). Sehingga, dalam kegiatan branding kota,

peran pemerintah penting dalam memimpin (mengikutsertakan dan

menggabungkan) berbagai sumber daya dalam kepemerintahan untuk

menyampaikan nilai-nilai terhadap para konsumen dan stakeholder yang

terlibat dengan cara yang sama.

3. Functionality

Julia Winfield-Pfefferkorn (2005) menyatakan bahwa yang disebut

dengan functionality adalah bagaimana suatu hal memiliki benefit

(keuntungan) yang dapat dilihat. Dalam konteks functionality untuk kota,

functionality yang diartikan oleh Julia Winfield Pfefferkom adalah tentang

bagaimana suato kota mampu menjadi tempat destinasi untuk pencarian

lapanga kerja, industry, perumahan, transportasi umum, dan

rekreasi.Winfield juga menjelaskan bahwa functionality pada kota

memiliki aspek yang berbeda dan juga menarik bagi orang lain.

Dengan konsep ini kita akan bisa untuk menemukan fungsionalitas

kota Semarang. Selain itu kita juga bisa melihat persepsi masyarakat yang

tepat yang akan mampu menghasilkan functionality yang lebih unik dan

berbeda dengan kota-kota lain yang hanya bisa didapatkan di kota

BRAND IMAGE

BRAND REALITY

BRAND

PROMISE

Page 8: Proposal Fasilitasi Jateng

Semarang. Dengan ini ketertarikan pihak luar terhadap kota Semarang

juga pada akhirnya akan semakin meningkat.

4. Added Value

Winfield (2005) mengatakan bahwa added value (nilai tambahan)

adalah apa yang membedakan antara produk dan brand. Konsep added

value diartikan sebagai bentuk mengenai bagaimana suatu brand memiliki

keuntungan yang tak terlihat yang bersifat non fungsional dan memberikan

keuntungan personal bagi orang-orang yang berasosiasi dengan brand

tersebut. Winfied disini menjelaskan beberapa sumber yang menghasilkan

added value pada suatu kota. Diantaranya adalah:

Pengalaman dalam kota tersebut.

Pengalaman tentang bagaimana seseorang berada dalam

suatu kota akan sangat berpengaruh terhadap nilai yang akan

dimiliki oleh suatu kota. Seseorang yang telah berada dalam suatu

kota akan memberitahukan pengalamannya kepada orang lain yang

kemudian juga akan memberikan pengaruh terhadap persepsi orang

lain mengenai kota tersebut.

Persepsi terhadap penduduk kota tersebut

Persepsi yang akan muncul ketika kita mendengar nama

suatu kota merupakan hal yang menjadi nilai tambahan bagi kota

tersebut. ketika kita sudah memiliki embel-embel persepsi terhadap

suatu kota, maka kita akan memberikan ekspektasi tertentu yang

akan berbuah pada nilai baru yang dimiliki kota tersebut

berdasarkan persepsi dari kota tersebut.

Kepercayaan terhadap nilai dari kota tersebut

Ketika suatu kota sudah memiliki nilai tertentu. orang-

orang yang memiliki ketertarikan dan keterkaitan terhadap nilai

yang sama juga akan memiliki keinginan yang lebih untuk

Page 9: Proposal Fasilitasi Jateng

berasosiasi dengan kota tersebut. nilai tersebut menjadi nilai lebih

karena nilai tersebut mampu memberikan keuntungan personal

bagi individu-individu yang menganggap nilai tersebut adalah nilai

yang penting baginya.

Penampilan dari kota tersebut.

Bentuk dan bagaimana suatu kota terlihat adalah hal yang

dianggap paling penting bagi suatu kota. Kota yang memiliki

penampilan yang baik ataupun memiilki kesan tertentu juga akan

memberikan ketertarikan kepada orang-orang yang memiliki

ketertarikan ataupun ikatan emosional dengan kesan tersebut.

5. Social Exchange Theory

Social exchange theory menjelaskan bahwa setiap individu

memiliki kecenderungan untuk menilai interaksi dengan

mempertimbangkan untung-rugi (cost-benefit). Teori ini berpendapat

bahwa individu akan selalu mempertimbangkan apakah rugi yang didapat

lebih besar daripada keuntungan yang didapat, atau sebaliknya untung

yang didapatkan lebih besar daripada kerugian yang harus dibayar. Teori

ini juga menjelaskan bahwa jika kerugiannya lebih besar maka

kecenderungan individu tersebut untuk menghindari hubungan tersebut.

Sementara sebaliknya, jika keuntungan yang didapat lebih besar daripada

kerugian yang harus dibayar, maka kecenderungan individu tersebut untuk

melanjutkan atau memilih hubungan tersebut akan lebih besar.

Jika dikaitkan dengan penelitian ini, keputusan orang untuk

mengunjungi atau menetap di kota Semarang didasarkan pada untung dan

rugi yang ada. Jika berpergian ke kota Semarang memiliki lebih banyak

kerugian yang harus dibayar daripada harga yang harus didapatkan, maka

kecenderungan orang tersebut untuk menyukai dan mengunjungi kota

Semarang akan semakin kecil.

Page 10: Proposal Fasilitasi Jateng

Sebaliknya, jika keuntungan yang didapat ketika individu berpergian ke

kota Semarang dan berasosiasi dengan kota Semarang lebih besar daripada

kerugian yang harus dibayar oleh orang tersebut, maka kecenderungan

orang tersebut untuk berpergian ke kota Semarang dan memiliki

ketertarikan dan loyalitas terhadap kota Semarang akan semakin besar.

VIII. Metode Penelitian

Lokasi Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian mengenai pesepsi masyarakat,

baik dari dalam ataupun luar kota Semarang mengenai kota Semarang.

Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalah penelitian deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian deskriptif berkaitan

dengan pengumpulan fakta dan identifikasi (Basuki, 2006: 111). Teknik

dan instrument khusus dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan

peneliti.

Alasan penggunaan pendekatan campuran kuantitatif dan kualitatif

merujuk pada hasil ulasan Greene dan kawan-kawan tentang lima tujuan

kajian metoda campuran yang dijelaskan sebagai berikut :

(a)Triangulasi atau mencari penyatuan hasil; (b) saling

melengkapi, atau pengujian segi yang tumpang tindih dan

aspek yang berbeda pada suatu fenomena; (c) inisiasi, atau

penemuan paradox, kontradiksi, persepektif yang segar; (d)

dari metoda pertama menginformasikan penggunaan

metoda yang kedua; dan (e) perluasan, atau penggunaan

metoda campuran guna menambah luas dan cakupan

proyek (Tashakori dan Teddlie, 2010:70).

Page 11: Proposal Fasilitasi Jateng

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif

dan data kuantitatif. Data kualitatif sifatnya deskriptif diperoleh melalui

wawancara dengan interview guide, studi literatur dan hasil dari penelitian-

penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kajian city branding dalam

penelitian ini.

Sedangkan data kuantitatif adalah data yang diperolah dari hasil

penyebaran kuesioer kepada responden yang tinggal di kota Semarang,

baik dari dalam maupun luar Kota Semarang.

Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2001: 102), populasi merupakan seluruh

elemen yang berada pada wilayah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

yaitu masyarakat yang tinggal di kota Semarang, baik dari dalam maupun

luar Kota Semarang. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok yaitu

wisatawan, investor, warga Kota Semarang dan luar Kota Semarang.

Sample dalam penelitian kuantitatif ditentukan melalui unit analisis

sampel bertujuan (purposive sampling).Tujuannya adalah untuk merinci

kekhususan yang ada dalam konteks ramuan yang unik (Moleong, 2002:

165).

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini akan menghasilkan dua jenis data yakni data

kuantitatif dan kualitatif. Pada data kuantitatif diperoleh dengan mengukur

nilai satu atau lebih variabel dalam sampel (atau populasi). Semua data,

yang pada gilirannya merupakan variabel yang diukur (Kuncoro, 2007:

23). Pada data kualitatif diperoleh dengan menganalisa data primer dalam

bentuk kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.

Sumber Data

a. Data Primer

Merupakan data utama yang diperoleh langsung dari

responden berupa hasil wawancara dengan interview guide dan

data dari hasil penyebaran kuesioner.

Page 12: Proposal Fasilitasi Jateng

b. Data Sekunder

Unit data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen,

baik dokumen pribadi mapun dokumen resmi yang menunjang

penelitian yang akan dilakukan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif yang

digunakan yakni menyebarkan kuesioner. Sedangkan, pada penelitian

kualitatif teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara.

Jenis wawancara yang digunakan yakni wawancara mendalam (in-depth

interview).

Teknik Analisis Data

- Teknik Analisis Data Kuantitatif

Pada data kuantitatif akan dilakukan melalui metoda deskriptif.

Metoda ini meliputi penyajian kesimpulan melalui pemaparan statistik dan

grafik sederhana. Tujuan utama analisis deskriptif adalah untuk

memberikan gambaran ilustrasi dan/atau ringkasan yang dapat membantu

pembaca memahami jenis variable dan keterkaitannya. Metoda umum yang

sering digunakan dalam analisis data dan penyajian data deskriptif adalah:

(a) mengukur kecenderungan sentral dan; (b) mengukur kedudukan relatif.

Analisis data kuantitatif yang dilakukan dengan mengukur

kecenderungan sentral yakni melalui peringkasan kelompok

pengamatan/penilaian ke dalam bentuk tunggal, kemudian dilanjutkan

dengan mengukur kedudukan relatif. Kedudukan relatif adalah petunjuk

tunggal posisi relatif skor dalam relasinya dengan yang lain. Salah satunya

adalah pangkat perseratus.

- Teknik Analisis Data Kualitatif

Penelitian kualitatif ini menggunakan metoda penelitian kualitatif

deskriptif. Analisis data kualitatif pada penelitian ini berkaitan dengan

reduksi data yakni memilah-milah data yang tidak beraturan menjadi

potongan-potongan yang lebih teratur, dengan mengoding, menyusunnya

menjadi kategori (memoing), dan merangkumnya menjadi pola dan

Page 13: Proposal Fasilitasi Jateng

susunan yang sederhana. Kemudian, interpretasi yakni mendapatkan

makna dan pemahaman terhadap kata-kata dan tindakan para partisipan

riset dengan memunculkan konsep dan teori yang menjelaskan temuan

(Daymon dan Holloway, 2008: 369).

Page 14: Proposal Fasilitasi Jateng

IX. Nama dan Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti

a. Ketua Pelaksana Kegiatan

1. Nama Lengkap : Anjar Mukti Yuni Pamungkas

2. NIM/NRM : 14030111140116

3. Fakultas/Program Studi : ISIP/S1-Ilmu Komunikasi

4. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

5. Waktu untuk kegiatan : 24 jam/minggu

b. Anggota Pelaksana I

1. Nama Lengkap : Haekal Muhammad

2. NIM/NRM : 14030111130050

3. Fakultas/Program Studi : ISIP/S1-Ilmu Komunikasi

4. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

5. Waktu untuk kegiatan : 24 jam/minggu

c. Anggota Pelaksana II

1. Nama Lengkap : Eva Wijiyanti Hidayat

2. NIM/NRM : 14030111130052

3. Fakultas/Program Studi : ISIP/S1-Ilmu Komunikasi

4. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

5. Waktu untuk kegiatan : 24 jam/minggu

X. Nama dan Biodata Dosen

a. Nama Lengkap dan Gelar : Nurist Surayya Ulfa, M.Si

b. Golongan Pangkat dan NIP : III B / 19821112.200912.2.007

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Jabatan Struktural : Dosen Biasa

e. Fakultas/Program Studi : ISIP/ Ilmu KOmunikasi

f. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

g. Bidang Keahlian : Ilmu Komunikasi

h. Waktu untuk Kegiatan : 3 jam/minggu

Page 15: Proposal Fasilitasi Jateng

XI. Biaya Kegiatan Penelitian :

NO KETERANGAN JUMLAH 1 BELANJA BARANG

FC dan Jilid Proposal 270.000,00Pembelian ATK 780.000,00FC Interview guide 50.000,00FC Kuesioner 100.000,00Konsumsi Rapat 550.000,00Souvenir Penelitian 1.000.000,00Pembuatan Poster Hasil Penelitian 500.000,00FC. Laporan Penelitian 350.000,00

2 BELANJA JASAPengolahan Data Rp. 1.200.000/bln X 2 bulan 2.400.000,00

3 BELANJA PERJALANAN Biaya Transport utk Survey Rp. 300.000/orang 1.500.000,00

Jumlah 7.500.000,00

Page 16: Proposal Fasilitasi Jateng

XII. Jadwal Kegiatan Penelitian :

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Administratif & Perijinan

2 Pembuatan Interview Guide

3 Interview

4 Pengolahan Data

5 Analisa data & interpretasi

6 Hasil Penelitian menjadi alat ukur

7 Fix Kuesioner

8 Uji & Validasi Alat Ukur

9 Training Surveyor

10 Persiapan ke Lapangan

11 Pengambilan data Semarang

12 Pengambilan data Kudus

13 Pengolahan data

14 Analisa data & Interpretasi

15 Penulisan Laporan

16 Penulisan Artikel Jurnal

17 Pembuatan Poster

18 Editing Akhir

19 Pembuatan SPJ

20 Pengumpulan Laporan & SPJ

Jadwal Penelitian

No Kegiatan1 2 3 4 5 6 7 8

Page 17: Proposal Fasilitasi Jateng

XIII. Lampiran

Daftar Pustaka

Anholt, Simon. 2007. Competitive Identity: The New Brand Management

for Nations, Cities and Region. New York: Palgrave Macmillan.

Asdhiana, Made. 2013. Kunjungan Wisatawan ke Semarang Meningkat.

Diakses melalui

http://travel.kompas.com/read/2013/01/15/14164693/

Kunjungan.Wisatawan.ke.Semarang.Meningkat pada 10 Mei 2014

pukul 10.15 WIB.

Donald, Stephanic Hemelryk and John G. Gammack. 2007. Tourism and

the Branded City. England: Ashgate Publishing Limited.

Indriani, Farida dan Magnadi, Rizal Hari. 2011. Peran Perguruan Tinggi

dalam Membangun City branding Kota Semarang : Sebuah

Wacana untuk Mendorong Perekonomian Daerah.

Muktiali, Muhammad. 2011. Kaji Banding City branding Kota Semarang

Dengan Kota di Indonesia ( Solo & Surabaya ) dan Kota Lainnya

(Kota Amsterdam). Semarang: Fakutas Teknik UNDIP.

Murfianti. 2010. Membangun City branding Melalui Solo Batik Carnival.

Jurnal Penelitian Seni dan Budaya. Vol. 2 No. 1, Juni 2010. Pp. 14-

20.

Neuman, Lauwrence W. 2007. Basic of Social Research: Qualitative and

Quantitative Approaches Second Edition. Boston: Pearson

Education Inc.

Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Ritchie, Jane dan Jane Lewis. 2003. Qualitative Research Practice : A

Guide for Social Science Students and Researchers. London:

SAGE Publications.

Taylor, David. 2003. The Brandgym. England: John Wiley & Sons, Ltd,

The Atrium, Southern Gate, Chicester, West Sussex PO19 8SQ.

Page 18: Proposal Fasilitasi Jateng

Tiyanto, Prihatin, Widodo, Baharudin, Agus. 2011. Strategi

Pengembangan Kota Semarang Menuju Kota MICE (Meetings,

Incentive, Conference, Exhibition), Upaya Percepatan

Pembangunan Menuju Kota Semarang Setara. Jurnal Riptek Vol.

5, No. II, Tahun 2011, Hal.: 9-24.

Winfield, Julia dan Pfefferkon. 2005. The City branding of City: Exploring

City branding and the Importance of City Image. New York:

Syracuse University NN. 2010. Semarang Setara Dicanangkan.

Diakses melalui:

http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2010/07/26/1181

02 pada 10 Mei 2014 pukul 10.00 WIB.

Woodger, Clive. 2011. “City Brand Development: Creating an Added

Value Destination”. London: SCG London.

Page 19: Proposal Fasilitasi Jateng

Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana Program

CURRICULUM VITAE

KETUA PELAKSANA

PERSONAL DETAILS

Name : Anjar Mukti Yuni Pamungkas

Sex : Female

Place, Date of Birth : Kulon Progo, 10 Juni 1993

Nationality : Indonesia

Marital status : Single

Religion : Moslem

Addres : Jl.Perumda no.69, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah

Mobile : 085643298656

Email : [email protected]

Hobby : reading book, writing, mountain climbing

EDUCATIONAL BACKGROUND

Formal Education

1999-2006 : Glagah 1 Elementery School, Wates

2006-2008 : Junior High School 1 Temon, Wates

2008-2011 : Senior High School 1 Wates, Wates

Page 20: Proposal Fasilitasi Jateng

2011-now : Strategic Communication, Communication Department,

Faculty of Social and Political Science of Diponegoro

University (undergraduates )

Nonformal Education :2009 : English course on Global Lingua, Yogyakarta

ORGANIZATION EXPERIENCE

Editor on junalist extracurricular ( SMA ).

PPI ( Purna Paskibraka Indonesia ) Kulon Progo’s Regency, DIY

Chairwomen on CSC ( Communication Study Club ) on FISIP, UNDIP

Vice Chairwomen on Komang ( Komunitas Mahasiswa Ngayogyakarta )

UNDIP

Reporter and Campers on Zona Kampus in Cakra Semarang Tv

Marketing division on LPM OPINI FISIP, UNDIP

Mentoring division on FKMM ( Forum Keluarga Mahasiswa Muslim ) FISIP,

UNDIP

REWARD

- Participant on Bandung Tourism Competition in Padjajaran University,

Bandung at Juni 2012.

- Finalist ( big five ) competition CSR ( Corporate Social Responsibility )

in CommAward UMY, Yogyakarta on Oktober 2012.

- Finalist ( big eight ) competition research CFRC ( Call For Research

Competition ) Atma Jaya University, Yogyakarta on Mei 2013

- The firts winner competition Call For Paper ( CFP ) on Budi Luhur

University, Jakarta in Oktober 2013

- Finalist ( big ten ) competition Marketing PR on Widya Mandaya

University, Surabaya on Maret 2014

Page 21: Proposal Fasilitasi Jateng

CURRICULUM VITAE

ANGGOTA PELAKSANA I

Data Pribadi

Nama Lengkap : Haekal Muhammad

TTL : Banda Aceh, 23 Januari 1995

Alamat Rumah : Jl. T. Iskandar, Komplek Villa Asri no 14, Ulee Kareng,

Banda Aceh

Alamat Saat Ini : Jl. Baskoro III no 95A RT 3, RW VII, KP 50275

Telp : 085296267700

Agama : Islam

SMA : SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh

Universitas : Universitas Diponegoro/ FISIP/ Ilmu Komunikasi/ 2011

Pengalaman Organisasi:

Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi 2011 (Rookie)

Undip Debating Forum 2013 (Head of Human Resources Department)

Undip Debating Forum 2014 (President)

Social and Political Science English Studies - Club 2012 (Head of Public Relation)

Social and Political Science English Studies - Club 2013 (President)

Social and Political Science English Studies - Club 2014 (Board of Supervisor)

Page 22: Proposal Fasilitasi Jateng

Prestasi yang Pernah diraih:

2nd Runner-Up of Novice Category in IVED 2013

Quarterfinalist of BAWOR 2013

Octofinalist of GMDT 2013

Page 23: Proposal Fasilitasi Jateng

CURRICULUM VITAE

ANGGOTA PELAKSANA II

Data Pribadi

Nama : Eva Wijiyanti Hidayat

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen / 07 November 1993

Golongan Darah : O

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Karang Bolong, 29, DS Rangkah, Buayan, Kebumen

Alamat Kos : Jatisari I, No.45 B, Tembalang, Semarang

Handphone : 085227818670

Email : [email protected]

Blog/Website : evawijiyanti.tumblr.com

Nama Orang Tua :

Ayah Wasidi Sidiq Hidayat Pekerjaan : Wiraswasta

Ibu Sudarmi Pekerjaan : IRT

Jumlah saudara : 4

Riwayat Pendidikan

SD : SD N Rangkah Periode : 1999-2005

SMP : SMP N 1 Buayan Periode : 2005-2008

SMA : SMA N 1 Gombong Periode : 2008-2011

Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Angkatan : 2011

Prodi/Peminatan : S1-Ilmu Komunikasi

NIM : 14030111130052

Page 24: Proposal Fasilitasi Jateng

Aktivitas Keorganisasian

Aktivitas Keorganisasian Yang Pernah / Sedang Diikuti

Nama Organisasi Jabatan Lingkup Periode

PMR Staf SMP 2006/2007

Miftakhul ‘Ulum Wakabaur Al-

Faqih

SMA 2008/2009

INSANI Staf Divisi Humas

Kemuslimahan

Universitas 2012

BEM KM Undip Volunteer di

Kementerian

Pengabdian

Masyarakat

Universitas 2012

Communication Study Club PR Universitas 2013-2014

YEP! (Youth Empowering)

Region Semarang

Organization Affair Semarang 2013-2014

Kepanitiaan Yang Pernah / Sedang Diikuti

Nama Organisasi Jabatan Lingkup Periode

Pesantren Ramadhan Sie Koordinator

Peserta

SMA 2009

Raker INSANI Sie Konsumsi Universitas 2012

2nd Great Muslimah

Training

Sekretaris&Bendahara Universitas 2012

YEP! Koordinator Peserta

IDBUDPARINDO

CONFERENCE AND

EXPO

Nasional 2013

Page 25: Proposal Fasilitasi Jateng

Prestasi yang Pernah Diraih

1. Juara II Tim Marketing Public Relations Strategic Blast di Communication

Festival UMN (2012)

2. Juara I Tim Call for Paper Competition Communication Days di UBL

(2013)

3. Finalis Tim CSR Challenges di Communication Awards UMY (2012)

4. Finalis Tim National Islamic Economics Call for Paper and Seminar di

Universitas Airlangga (2012)

5. Finalis Tim Kompetisi Riset di Universitas Atma Jaya (2013)

6. Finalis Tim Marketing PR di Universitas Katolik Widya Mandala

Surabaya (2014)

Page 26: Proposal Fasilitasi Jateng

Foto kopi Kartu Mahasiswa/KTM yang masih berlaku