laporan pkl dinbudpar jateng

71
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN HOTEL SEBAGAI SARANA USAHA PARIWISATA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAH Disusun Oleh: Nama : Athiyah Salwa NIM : 2250406026 Jurusan : Bahasa dan Sastra Inggris Prodi : Sastra Inggris

Upload: athiyah-salwa

Post on 27-Jun-2015

2.972 views

Category:

Documents


70 download

DESCRIPTION

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGANHOTEL SEBAGAI SARANA USAHA PARIWISATA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI JAWA TENGAHDisusun Oleh: Nama NIM Jurusan Prodi : Athiyah Salwa : 2250406026 : Bahasa dan Sastra Inggris : Sastra InggrisFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009HALAMAN PENGESAHANLaporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disahkan oleh Pembimbing Lapangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah dan Dosen Pembimbing PKL program studi Sastra Inggris Fa

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

HOTEL SEBAGAI SARANA USAHA PARIWISATA

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh:

Nama : Athiyah Salwa

NIM : 2250406026

Jurusan : Bahasa dan Sastra Inggris

Prodi : Sastra Inggris

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009

Page 2: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disahkan oleh Pembimbing Lapangan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah dan Dosen Pembimbing

PKL program studi Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Semarang.

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing PKL Pembimbing LapanganProdi Sastra Inggris Ka. Sub. Bag Umum & Kepegawaian

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jawa Tengah

Puji Rahayu, PH, M.Hum Imam Sapuji NIP. 13187621 NIP. 500 083 225/ 19590914 198608 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan A.n. Kepala Dinas Kebudayaan dan PariwisataBahasa dan Sastra Inggris Prov. Jawa Tengah

Sekretaris

Drs. Ahmad Sofwan, Ph.D Tri Priyantihati, S.H. NIP. 131813664 NIP. 500 046 880/ 19540826 197703 2 002

Page 3: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

ABSTRAK

Athiyah Salwa, Hotel Sebagai Sarana Usaha Pariwisata Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Laporan Praktik Kerja Lapangan, Program Studi Sastra Inggris S1 Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. 2009.

Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan kuliker mahasiswa yang wajib diambil untuk memenuhi persyaratan lulus. Praktik Kerja Lapangan merupakan suatu proses belajar mahasiswa yang diaplikasikan di lingkungan kerja. Dengan adanya pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama proses perkuliahan. Selain itu mahasiswa juga mendapatkan pengetahuan serta pengalaman kerja yang tidak didapatkan dalam proses perkuliahan.

Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemerintah di beberapa Daerah di Indonesia termasuk dalam hal ini adalah Provinsi Jawa Tengah. Di Jawa Tengah sendiri banyak sekali objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun manca negara.

Untuk menunjang perkembangan pariwisata tersebut, Pemerintah Daerah sedang giat mengembangkan potensi apa saja yang layak dijual kepada publik. Sebagai contoh, desa wisata, kerajinan tangan khas daerah, maupun kesenian dan kebudayaan khas. Dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang menangani segala macam urusan baik administrasi maupun praktik ikut berperan aktif dalam mengembangkan potensi wisata.

Hotel disebut sebagai sarana usaha pariwisata karena dengan adanya hotel-hotel yang tersebar di seluruh kota-kota di Jawa Tengah inilah promosi pariwisata dapat dijalankan. Hotel menjadi salah satu elemen yang mendukung perkembangan pariwisata karena ukuran suatu kota menjadi daerah yang pantas untuk dikunjungi skala Internasional adalah dari segi kuantitas maupun kualitas hotelnya. Apabila fasilitas yang dimiliki suatau hotel di suatu daerah telah mencakup seluruh kebutuhan pariwisata maka daerah tersebut sudah layak untuk dijual kepada pasar Internasional. Dengan hotel-hotel ini pula Pemerintah Daerah memperoleh pendapatan melalui retribusi yang wajib dibayar setiap hotel sebagai masukan dan pendapatan Daerah guna menunjang pembangunan perekonomian bangsa. .

Di akhor laporan ini penulis menyimpulkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam rangka menambah wawasan terhadap dunia kerja dan juga dapat dijadikan wahana untuk menjalin kerjasama antara lembaga pendidikan dengan dunia kerja sehingga terbina hubungan kekerabatan yang saling menguntungkan.

Page 4: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

hidayah dan inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik

Lapoan Akhir PKL yang berjudul “ Hotel Sebagai Sarana Usaha Pariwisata Pada

Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah”.

Laporan ini disusun sebagai bahan evaluasi selama penulis melaksanakan

kegiatan PKL pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang

beralamat di Jl. Pemuda no. 138 pada tanggal 1 Juli-31 Juli 2009.

Kegiatan PKL penulis tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis

sampaikan terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan antara

lain kepada:

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroadmojo, M.Si selaku Rektor UNNES.

2. Drs. Ahmad Sofwan, Ph. D, M. Hum, selaku Ketua Jurusan Bahasa Inggris.

3. Dra. Puji Rahayu, PH, M. Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menjalankan PKL

dengan baik.

4. Drs. Gatot Bambang H, M.Pd selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan izin pelaksanaan

PKL.

Page 5: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

5. Bapak Wiluyo dan Ibu Asna yang telah menjadi Pembimbing Lapangan

penulis selama kegiatan PKL di kantor dinas dengan segala kesabaran dan

perhatiannya membimbing penulis.

6. Seluruh pegawai dan staff Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa

Tengah meliputi kantor pusat, kantor Balai Pelayanan Informasi dan

Pengembangan Sarana Pariwisata, dan Musim Jawa Tengah Ranggawarsita.

7. Teman seperjuangan yang telah bersama-sama mengarungi biduk kegiatan

PKL Fransisca Titin Martini.

8. Kedua orang tua dan Murobbi penulis yang tidak pernah mengeluh membantu

secara financial dan matriil.

9. Teman-teman Sastra Inggris S1 angkatan 2006 yang telah bersama-sama

mengikuti dan mengecap pahit manisnya kegiatan PKL.

10. Dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan akhir ini.

Demikian laporan akhir PKL ini penulis susun sebagai bahan evaluasi dari

pelaksanaan PKL yang telah penulis laksanakan. Penulis mohon maaf apabila

masih terdapat banyak kekurangan dan kata-kata yang kurang berkenan dihati

pembaca semua.

Akhirnya, Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat

bagi kampus Penulis tercinta khususnya dan bagi masyarakat pada umunya.

Semarang, Agustus 2009

Penulis

Page 6: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………......…………………............ i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………........…………... ii

ABSTRAK ……………………………........………………………………...... iii

KATA PENGANTAR ……………………………………....……………….... iv

DAFTAR ISI .....………………………….........…………………………….. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………….. 1

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan …………………………….... 2

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan ……………………………... 3

D. Waktu dan Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan …...... 4

E. Metode Pengumpulan Data ………………………………..... 5

F. Analisa Data ………………………………………………….... 6

BAB II TINJAUAN UMUM DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

JAWA TENGAH

A. Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah..7

B. Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Jawa Tengah .................................................................................. 9

C. Uraian Tugas Pokok Seluruh Staff dan Pegawai

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah ......... 14

Page 7: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

BAB III HOTEL SEBAGAI SARANA USAHA PARIWISATA

A. DEFINISI .................................................................................... 24

B. KLASIFIKASI ........................................................................... 25

C. RETRIBUSI HOTEL .................................................................. 29

BAB IV PENUTUP

A. Saran-Saran .................................................................................... 31

B. Kesimpulan .................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 35

LAMPIRAN ....................................................................................................... 36

Page 8: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan dalam suatu

negara yang memiliki peranan penting baik dari peranannya membangun

perekonomian suatu negara maupun peranannya dalam mengharumkan

nama suatu bangsa di mata dunia akan ke-eksotisan yang dimilikinya.

Pariwisata dapat diartikan juga sebagai usaha jasa pelayanan yang

melayani keperluan perjalanan seseorang atau kelompok ke destinasi wisata.

Pendapatan negara yang bersumber dari sektor pariwisata tidak dapat

dikatakan sedikit. Sektor pariwisata sangat mendukung pendapatan negara

melalui wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Apalagi Indonesia

merupakan negara tropis yang memiliki banyak daerah wisata yang

mengagumkan dan memiliki pesona dan daya tarik tersendiri.

Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang banyak

dikunjungi wisatawan dan memiliki daerah yang potensial untuk dijual dan

dijadikan tempat wisata. Provinsi Jawa Tengah, sebagai salah satu wilayah

tujuan wisata, Indonesia menawarkan berbagai macam tujuan wisata seperti

pemandangan alam, budaya atau barang-barang kerajinan. Untuk itulah

diperlukan adanya pengembangan sektor pariwisata baik dari segi internal

objek itu sendiri maupun eksternal yang mendukung berkembangnya suatu

objek wisata. Segi eksternal yang dianjurkan untuk dimiliki dan menjadi

Page 9: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

fasilitas suatu objek wisata diantaranya adalah handy-craft atau kerajinan

tangan dan kesenian yang menjadi ciri khas suatu objek wisata dan juga dari

segi penginapan maupun wisma bagi wisatawan luar yang menginginkan

menginap di sekitar lokasi wisata.

Hote/ penginapan/ villa merupakan tempat yang dipakai oleh

wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk menginap dan/

mengadakan pertemuan dalam hal ini baik hotel yang berdekatan dengan

objek wisata atau tidak.

Hotel menjadi salah satu tolak ukur maju atau tidaknya pembangunan

pariwisata suatu daerah. Boleh dikatakan, jika kualitas dan kuantitas hotel

memadai bagi pengunjung dalam dan luar negeri baik sekedar untuk

menginap maupun mengadakan pertemuan besar, suatu kota atau daerah

tersebut memang layak menjadi tempat kunjungan wisata berskala

Internasional. Sebaliknya, apabila jumlah dan pelyanan hotel dalam sutau

kota masih minim bagi pengunjung dalam dan luar negeri, berarti daerah

tersebut masih menjadi objek wisata kecil bagi wisatawan dan belum

berskala Nasional terlebih Internasional.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba untuk menggambarkan

dan menjelaskan poetensi hotel sebagai sarana usaha pariwisata guna

mendukung pembangunan perekonomian negara melalui proses yang telah

penulis jalankan selama mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

B. Tujuan

Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini antara lain:

Page 10: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

a. Mempeeroleh pengalaman kerja secara langsung dilapangan

sebagaimana yang akan dihadapi nanti kelak setelah lulus dari bangku

perkuliahan.

b. Mengaplikasikan disiplin ilmu pengetahuan yang didapat di bangku

kuliah dengan apa yang menjadi pekerjaanya di lapangan.

c. Meningkatkan hubungan kekerabatan antara universitas dan instansi

dimana mahasiswa melaksanakan praktik kerja lapangan yang

diharapkan tumbuh menjadi hubungan kekerabatan yang baik.

d. Mengaharumkan nama baik universitas dengan prestasi baik yang

dilakukan mahasiswa selama proses praktik kerja lapangan.

C. Manfaat

Manfaat pelaksanaan praktik kerja lapangan ini dibagi menjadi tiga

yaitu:

1. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja khususnya di dinas

pemerintah seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa

Tengah.

b. Mahasiswa mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai dunia

kerja dan problematikanya khusunya apa di Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.

c. Mahasiswa dapat menerapkan disiplin ilmu pengetahuan yang didapat

di bangku perkuliahan yang dapat diaplikasikan di dunia kerja secara

nyata.

Page 11: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

2. Bagi Universitas

a. Universitas dapat menjalin hubungan yang baik dengan instansi mitra

tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapngan, sehingga diharapkan

nantinya instansi tersebut menjadi tempat terpilih untuk pelasksanaan

PKL di tahun-tahun berikutnya.

b. Universitas mendapatkan citra baik di mata masyarakat khusunya

instansi mitra dengan usaha dan hasil kerja yang baik dari mahasiswa

PKL.

3. Bagi Instansi Mitra

a. Pihak instansi mitra mendapatkan bantuan dan wawasan tentang apa

saja yang bisa dilakukan dan dikerjakan oleh mahasiswa PKL sesuai

dengan disiplin ilmu yang mahasiswa miliki terhadap pekerjaan di

instansi mitra.

b. Pihak instansi mitra mendapatkan referensi khususnya ketika akan

mencari tenaga kerja yang sesuai dengan bidang yang mereka

inginkan denagn adanya mahasiswa PKL.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

1. Waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan

Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan satu bulan yaitu pada

tanggal 1 Juli s/d 31 Juli 2009.

2. Tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan

Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan di Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata yang terletak di Jalan Pemuda no. 138 Semarang. Selain itu

Page 12: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

penulis juga berkesempatan melaksanakan kegiatan PKL di Bidang

Pemasaran, Balai Pelayanan Informasi dan Pengembangan Usaha Sarana

Pariwisata, dan Peprustakaan yang terletak di jalan Pemuda no. 147.

Selanjutnya PKL dilaksanakan di Museum Jawa Tengah Ranggawarsita

yang terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh 1. Kegiatan PKL

dilaksanakan di beberapa tempat mengingat keseluruhan bidang terletak

tidak hanya di satu kantor pusat saja melainkan beberapa anak kantor.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam menyusun laporan ini adalah

1. Observasi

Observasi yakni metode yang dilakukan dengan pengamatan

langsung di tempat PKL untuk meninjau dari dekat agar diperoleh

gambaran secara konkrit tentang keadaan dan kinerja kantor Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.

2. Wawancara

Wawancara dalam hal ini adalah metode yang dilakukan dengan

mengadakan wawancara langsung dengan subjek studi yaitu pimpinan

dan sebagian staff kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi

Jawa Tengah guna memperoleh keterangan-keterangan yang berkaitan

dengan masalah yang dikaji.

3. Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencatat

data-data yang diperoleh dari laporan-laporan, buku-buku, dan bahan-

Page 13: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

bahan lain dari perpustakaan yang dimiliki oleh kantor Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.

F. Analisa Data

Dalam laporan ini, penulis menggunakan metode deskriptif eksploratif

dengan mendeskripsikan apa yang menjadi permasalahan dan bahasan di

lapangan dalam hal ini di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa

Tengah dan mengembangkannya manjadi sebuah wacana sehingga diperoleh

solusi untuk masalah tersebut.

Adapun data-data deskriptif eksploratif tersebut antara lain:

a. Latar belakang pemilihan judul yang dibahas pada Bab I

b. Profil dan Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa

Tengah yang dibahas pada Bab II

c. Pemasalahan yang akan dibahas pada Bab III

d. Saran dan kesimpulan yang akan ditarik di akhir bab, yaitu Bab IV.

Page 14: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

BAB II

TINJAUAN UMUM

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA JAWA TENGAH

D. Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah

Pada tanggal 25 Oktober 1967 dibentuk Badan Pembimbing

Pariwisata Provinsi Jawa Tengah dengan Surat Keputuan Gubernur KDH

Provinsi Jawa Tengah Nomor Hukum G.3/6/1.

Pada tanggal 15 Maret 1971 dibentuk Direktorat Kepariwisataan

sebagai Unit Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Pada tanggal 15 April 1973 kedudukan Direktorat Kepariwisataan

ditingkatkan menjadi Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Jawa Tengah

dengan dasar Surat Keputusan Gubernur KDH Provinsi Jawa Tengah.

Dalam rangka pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

363 Tahun 1977, maka diterbitkan UU Nomor 5 Tahun 1974 yang meliputi

bentuk dasar hukum dan susunan organisasi dan tata kerja Dinas Pariwisata.

Atas dasar Peraturan Daerah Tingkat 1 Jawa Tengah Nomor 16 Tahun

1981 maka pada tanggal 7 November 1981 Dinas Pariwisata Provinsi Jawa

Tengah diubah menjadi Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Tingkat I Jawa

Tengah oleh MENDAGRI dan diundangkan dalam Lembaran Daerah

Tingkat I Jawa Tengah Nomor 104 tanggal 1 Desember 1981.

Pada tanggal 18 Oktober 1990 Presiden RI mengesyahkan UU Nomor

9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan.

Page 15: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Dikeluarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 1993

tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Provinsi

Daerah Tingkat I dan Dinas Tingkat II.

Dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah

Nomor 14 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata

Provinsi Daerah Tingkat I.

Dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang

Penyelenggaraan Kepariwisataan.

Atas dasar UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan

UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Daerah, maka diadakan tindak lanjut penggabungan

KANWIL VII DEPARPOSTEL JATENG dengan Dinas Pariwisata Provinsi

Daerah Tingkat I Jawa Tengah.

Dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun

2001 yang mengatur tentang pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi

dan susunan organisasi Dinas Pariwisata dan Dinas lain di Provinsi Jawa

Tengah.

Dikeluarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 36 Tahun

2002 tentang tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Dinas Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1

Tahun 2002 untuk mengatur pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi

dan susunan organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pariwisata dan Dinas

lain di Jawa Tengah.

Page 16: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 21 Tahun

2003 maka diatur tugas pokok, fungsi, dan tata kerja Balai Pelayanan

Informasi dan Pengelolaan Sarana Pariwisata pada Dinas Pariwisata

Provinsi Jawa Tengah.

Dikeluarkan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah dan

UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai pengganti UU Nomor 22 dan 25

Tahun 1999.

Dikeluarkan Paraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 tentang

Perubahan Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2001.

E. Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah

1. Visi

Di dalam UU nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional disebutkan bahwa yang dimaksud dengan visi

adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan. Berdasarkan pertimbangan tersebut visi

pembangunan pariwisata Jawa Tengah dirumuskan “Terwujudnya Jawa

Tengah sebagai pusat kebudayaan dan destinasi pariwisata utama”.

Unsur-unsur yang terdapat dalam visi tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Jawa Tengah mencakup berbagai aspek, tidak hanya meliputi

aspek wilayah geografis secara fisik melainkan juga mencakup

Page 17: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

segenap unsur yang terdapat di dalamnya termasuk masyarakat,

adat istiadat, serta beragam kekayaan sumber daya yang dimiliki.

b. “Jawa Tengah yang Berbudaya” mengandung pengertian bahwa

Jawa Tengah dibangun berdasarkan nilai-nilai yang menjadi jati

diri masyarakat Jawa Tengah dengan senantiasa menjunjung

tinggi dan melestarikan nilai-nilai luhur yang telah secara turun

temurun menjadi pegangan dan pedoman dalam kehidupan

bermasyarakat dan berbangsa. Berbudaya juga berarti menjunjung

tinggi nilai-nilai persahabatan, persaudaraan, dan kemanusiaan

untuk menuju terwujudnya suasana yang aman, nyaman, dan

damai di Jawa Tengah.

c. “Destinasi Pariwisata Utama” adalah daerah tujuan wisata yang

mampu menarik wisatawan dengan keunikan objek dan daya tarik

yang dimiliki, yang berfungsi untuk menjadi distributor

wisatawan bagi destinasi pariwisata lainnya dan dapat bersinergi

dengan baik. Dalam konteks internal dan eksternal Jawa Tengah

sebagai destinasi utama tersebut dikembangkan dengan

berlandaskan pada bebarapa konsep, yakni konsep pembangunan

“pariwisata berbasis masyarakat”, “pariwisata berasas budaya”,

“pariwisata berwawasan lingkungan”, dan “pariwisata yang

berorientasi kepada ekonomi kerakyatan”.

d. Pariwisata berbasis masyarakat adalah pembangunan pariwisata

yang dilaksanakan bersama masyarakat. Pemerintah dan swasta

Page 18: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

berperan sebagai fasilitator. Inisiatif pengembangan diharapkan

muncul dari masyarakat sehingga akhirnya terwujud pariwisata

dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

e. Pariwisata berasas budaya adalah pembangunan paiwisata yang

memanfaatkan budaya sebagai atraksi atau daya tarik dengan

tanpa mengurangi nilainya dan justru akan mampu mendukung

upaya pelestarian dan revitalisasi budaya.

f. Pariwisata berwawasan lingkungan dan pengembangannya tidak

akan menjadi boomerang mengingat lingkungan merupakan aset

atau modal utama pembangunan pariwisata.

g. Pariwisata yang berorientasi kepada ekonomi kerakyatan adalah

pembangunan pariwisata yang mampu memberikan peluang

kepada masyarakat untuk berusaha di berbagai sektor pariwisata

sehingga mampu meningkatkan perekonomian, kesejahteraan dan

tarf hidup mereka.

2. Misi

Misi pembangunan pariwisata Jawa Tengah tahun 2009-2013

dirumuskan sebagai berikut:

1) Melestarikan, membina dan mengembangkan museum,

peninggalan sejarah dan purbakala, nilai-nilai budaya, seni dan

film.

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang kebudayaan

dan kepariwisataan.

Page 19: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

3) Membangun citra Jawa Tengah di bidang kebudayaan dan

kepariwisataan.

4) Mengembangkan potensi kebudayaan dan kepariwisataan yang

berdaya saing global.

5) Meningkatkan sarana dan prasarana bidang kebudayaan dan

pariwisata.

6) Meningkatkan atraksi budaya, obyek dan daya tarik wisata, dan

pasar wisata.

7) Menyeimbangkan pertumbuhan potensi kebudayaan dan

kepariwisataan antar wilayah.

8) Meningkatkan kerjasama bidang kebudayaan dan kepariwisataan

antar pelaku.

9) Meningkatkan pemberdayaan dan pemanfaatan potensi

kebudayaan dan kepariwisataan untuk kesejahteraan masyarakat.

3. Kedudukan

Berdasarkan Pasal 19 tentang Kedudukan Dinas Kebudayaan Dan

Pariwisata, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata merupakan unsur

pelaksana otonomi daerah di bidang kebudayaan dan kepariwisataan

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur

melalui SEKDA.

4. Tugas Pokok

Pasal 20 menjelaskan bahwa Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata

mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang

Page 20: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

kebudayaan dan kepariwisataan berdasarkan asas otonomi daerah dan

tugas pembantuan.

5. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal

20, maka dalam Pasal 21 disebutkan bahwa fungsi Dinas Kebudayaan

Dan Pariwisata adalah:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang kebudayaan dan

kepariwisataan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum bidang

kebudayaan dan kepariwisataan;

c. Pembinaan dan fasilitasi bidang kedudayaan dan kepariwisataan

lingkup provinsi dan kabupaten/kota;

d. Pelaksanaan tugas di bidang sejarah, kepurbakalaan dan

permuseuman, nilai budaya, seni dan film, pengembangan

destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata;

e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan bidang kebudayaan dam

kepariwisataan;

f. Pelaksanaan kesekretariatan dinas;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

6. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

Page 21: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

b. Sekretariat, membawahkan:

1) Subbagian Program;

2) Subbagian Keuangan;

3) Subbagian Umum Dan Kepegawaian.

c. Bidang Kesejarahan Dan Kepurbakalaan, membawahkan:

1) Seksi Kesejarahan;

2) Seksi Kepurbakalaan Dan Permuseuman.

d. Bidang Nilai Budaya, Seni Dan Film, membawahkan:

1) Seksi Nilai Budaya;

2) Seksi Kesenian;

3) Seksi Perfilman.

e. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, membawahkan:

1) Seksi Pengembangan Produk Pariwisata;

2) Seksi Usaha Pariwisata;

3) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia.

f. Bidang Pemasaran, membawahkan:

1) Seksi Pengembangan Pasar;

2) Seksi Sarana Pemasaran;

3) Seksi Promosi.

g. UPTD;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

F. Uraian Tugas Pokok Seluruh Staff dan Pegawai Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Jawa Tengah

Page 22: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

1. Kepala Dinas

a) Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan

Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.

b) Membawahi Sekretriat, Bidang Kesejarahan Dan Kepurbakalaan,

Bidang Nilai Budaya, Seni Dan Film, Bidang Pengembangan

Destinasi Pariwisata, Bidang Pemasaran, UPTD, dan Kelompok

Jabatan Fungsional.

2. Sekretariat

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan

administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan

kepegawaian.

a) Subbagian Program

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, meliputi:

koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

b) Subbagian Keuangan

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan,

meliputi: pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi

di lingkungan Dinas.

Page 23: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

c) Subbagian Umum Dan Kepegawaian

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan

kepegawaian, meliputi: pengelolaan administrasi kepegawaian,

hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausa-haan, rumah

tangga, dan perlengkapan di lingkungan Dinas.

3. Bidang Kesejarahan Dan Kepurbakalaan

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang kesejarahan, kepurakalaan dan permuseuman.

a) Seksi Kesejarahan

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan

dan pelaksanaan di bidang kesejarahan, meliputi:

Pelaksanaan pedoman dan penetapan kebijakan provinsi di bidang

penulisan sejarah lokal dan sejarah kebudayaan daerah;

Pemahaman, inventarisasi dan dokumentasi sumber sejarah dan

publikasi sejarah;

Pemberian penghargaan tokoh yang berjasa terhadap

pengembangan sejarah;

Penerapan pedoman peningkatan pemahaman sejarah dan

wawasan kebangsaan;

Pelaksanaan pedoman nasional dan penetapan kebijakan provinsi

mengenai database dan sistem informasi geografi sejarah;

Page 24: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Pelaksanaan pedoman nasional dan penetapan kebijakan provinsi

mengenai kemitraan pemetaan sejarah;

Pelaksanaan kebijakan sejarah daerah skala provinsi;

Pelaksanaan kongres, seminar/lokakarya sejarah dan musyawarah

kerja tingkat daerah di provinsi;

Pemetaan sejarah skala provinsi, koordinasi dan kemitraan bidang

sejarah di provinsi;

Penyusunan pedoman dan penetapan kebijakan provinsi dalam

penyelenggaraan diklat bidang kesejarahan.

b) Seksi Kepurbakalaan Dan Permuseuman

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan

dan pelaksanaan di bidang kepurbakalaan, meliputi:

Pelaksanaan pedoman ratifikasi konversi internasioanl;

Penerapan kebijakan perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan,

dan penetapan BCB/situs;

Registrasi BCB/situs dan warisan serta kawasan pariwisata;

Penanganan perlindungan , pemeliharaan dan pemanfaatan

BCB/situs warisan budaya;

Pengusulan penetapan BCB/ situs nasional kepada pusat dan

penetapan BCB/ situs dan warisan dunia;

Penyelenggaraan kerjasama bidang perlindungan, pemeliharaan,

pemanfaatan BCB/situs;

Page 25: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Penerapan pedoman hasil pengangkatan peninggalan bawah air

dan pelaksanaan perijinan membawa BCB ke luar provinsi;

Survey dan pengangkatan BCB diatas 4 sampai dengan 12 mil

laut dari garis pantai atas rekomendasi pemerintah;

Penerapan kebijakan penyelenggaraan dan pengelolaan museum;

Penerapan pedoman penelitian arkeologi dan pendirian museum;

Pengembangan, pemanfaatan, penambahan dan penyelamatan

museum;

Penyelenggaraan registrasi museum dan koleksi serta akreditasi

museum provinsi.

4. Bidang Nilai Budaya, Seni Dan Film

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang nilai budaya, kesenian dan perfilman.

a) Seksi Budaya

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang budaya meliputi;

Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi

mengenai perlindungan HKI bidang kebudayaan;

Kriteria sistem pemberian penghargaan/ anugrah;

Kerjasama luar negeri di bidang kebudayaan dan pengembangan

warisan budaya;

Penyelenggaraan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan

warisan budaya;

Page 26: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Pengembangan jaringan informasi kebudayaan;

Peningkatan kemitraan, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan

pengembangan warisan budaya;

Penanaman nilai tradisi serta pembinaan watak dan pekerti

bangsa;

Pembinaan lembaga keprcayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dan lembaga adat;

Pengembangan jaringan informasi kebudayaan;

Peningkatan kemitraan dengan berbagai pihak terkait, lembaga

adat dan masyarakat;

Advokasi lembaga kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dan lembaga adat.

b) Seksi Kesenian

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang kesenian dan kebahasaan, meliputi:

Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi

mengenai pemberian izin pengiriman dan penerimaan delegasi

asing di bidang kesenian;

Penerbitan rekomendasi pengiriman misi kesenian dalam rangka

kerjasama luar negeri;

Penetapan kriteria dan prosedur penyelenggaraan festival,

pameran dan lomba tingkat provinsi;

Page 27: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Pemberian penghargaan kepada seniman yang telah berjasa

kepada bangsa dan negara;

Penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang

kesenian;

Pelaksanaan pembentukan dan/ atau pengelolaan pusat kegiatan

kesenian skala provinsi;

Pelaksanaan kebijakan nasional penetapan kebijakan provinsi;

Peningkatan bidang apresiasi seni tradisional dan non tradisional;

Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi

dalam rangka perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan

kesenian skala provinsi.

c) Seksi Perfilman

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang perfilaman, meliputi:

Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan

operasional perfilman;

Pemberian izin usaha terhadap pembuatan film terhadap tim

asing;

Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi

di bidang usaha perfilman;

Standarisasi profesi dan teknologi perfilman;

Kerjasama luar negeri di bidang perfilman;

Peningkatan produksi dan apresiasi film;

Page 28: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Pengawasan peredaran film dan rekaman video (VCD/DVD)

skala provinsi.

5. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang pengembangan produk pariwisata, usaha

pariwisata, dan pengembangan sumber daya manusia.

a) Seksi Pengembangan Produk Pariwisata

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang pengembangan produk pariwisata,

meliputi:

Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan pedoman

pengembangan destinasi pariwisata;

Pelaksanaan kerjasama internasional dan fasilitasi kerjasama

pengembangan destinasi pariwisata;

Penyelenggaraan widyawisata skala provinsi.

b) Seksi Usaha Pariwisata

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang usaha pariwisata, meliputi:

Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi

dalam pembinaan usaha dan penyelenggaraan usaha pariwisata;

Pemberian izin usaha pariwisata skala provinsi.

c) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Page 29: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang pengembangan sumber daya manusia,

meliputi:

Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi

dalam pengembangan sumber daya manusia kebudayaan dan

pariwisata skala provinsi;

Penyusunan rencana induk pengembangan sumber daya manusia

kebudayaan dan pariwisata skala provinsi.

6. Bidang Pemasaran

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang pengembangan pasar, sarana pemasaran, dan

promosi.

a) Seksi Pengembangan Pasar

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang pengembangan pasar, meliputi:

Penerapan penetapan pelaksanaan pedoman perencanaan

pemasaran;

Pelaksanaan penyusunan data base dan karakteristik pasar;

Pelaksanaan analisis pasar untuk menetapkan arah

pengembangan;

Pemeliharaan dan pemulihan pasar di dalam dan luar negeri;

Pelaksanaan penyusunan strategi pemasaran kebudayaan dan

pariwista;

Page 30: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Pelaksanan survey dan kajian potensi kebudayaan dan pariwisata.

b) Seksi Sarana Pemasaran

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang sarana pemasaran, meliputi:

Pengumpulan dan penyusunan data base untuk pengadaan sarana

pemasaran;

Pengadaan dan pemeliharaan sarana pemasaran;

Pembuatan brosur/ leaflet/ booklet, majalah, banner, touch-screen

dan sarana pemasaran lainnya serta pemeliharannya;

Pengelolaan sistem informasi pemasaran;

Penyediaan dan pendistribusian informasi produk kebudayaan dan

pariwisata kepada pusat pelayanan informasi dan publik.

c) Seksi Promosi

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang promo, meliputi:

Penyelenggaraan widyawasita;

Penetapan dan pedoman partisipasi dan penyelenggaraan

pameran/ event budaya dan pariwisata, peserta/ penyelenggara

pameran/ event, road show;

Penerapan branding pariwisata dan penetapan tagline

kepariwisataan.

Page 31: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

BAB III

HOTEL SEBAGAI SARANA USAHA PARIWISATA

Berdasarkan Organisasi Pariwisata Dunia , pariwisata atau turisme adalah

suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan

yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang

yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya

dengan tujuan rekreasi. (en.wikipedia.com/pariwisata)

Dapat dikatakan juga bahwa turisme adalah adalah industri jasa. Mereka

menangani jasa mulai dari transportasi; jasa keramahan - tempat tinggal,

makanan, minuman; dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi,

keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istirahat, budaya, pelarian,

petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.

(en.wikipedia.com/pariwisata)

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa pariwisata juga menawarkan

tempat istirahat atau penginapan. Dalam bab ini, segala sesuatu yang berkenaan

dengan hotel akan dibahas.

1. Definisi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 2

Tahun 2007 tentang Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa

Pasal 1, penginapan/ pesanggrahan/ villa adalah tempat penginapan/

pesanggrahan/ villa termasuk di dalamnya Wisma, Asrama, Balai Istirahat

Page 32: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Pekerja, Pondok dan Motel yang dimiliki dan/ atau dikelola oleh

Pemerintah Daerah.

Selain yang telah disebutkan diatas bahwa kepemilikan hotel

dikelola dan dimiliki oleh Pemerintah Daerah, banyak juga hotel-hotel

yang dibangun dan dikelola oleh pihak swasta yang berasal dari dana

pribadi (perseorangan) maupun atas sumber dana saham (kelompok).

Umumnya, hotel-hotel swasta inilah yang justru berkembang lebih

maju daripada hotel milik Pemerintah Daerah. Hal ini dikarenakan,

pengelolaan swasta lebih teratur, terkondisi, dan berkembang setiap

tahunnya serta benar-benar diawasi pengelolaannya. Berbeda dengan

hotel/ penginapan milik Pemerintah daerah yang cenderung tak terurus,

terbengkalai dan monoton setiap tahunnya karena tidak ada pihak khusus

yang mengawasi perkembangannya.

2. Klasifikasi

Berdasarkan kepemilikannya hotel dibagi menjadi dua yaitu hotel

pemerintah dan swasta.

1) Hotel Pemerintah

Hotel pemerintah yaitu hotel yang dikelola dan ditangani oleh

pemerintah. Dibangun dengan sumber dana APBD, dan pendapatan yang

diperoleh pun akan menjadi milik pemerintah. Provinsi Jawa Tengah

sendiri memiliki empat hotel yang dikelola oleh Pemerintah daerah

dibawah pengawasan Balai Pelayanan Informasi dan Pengembangan

Usaha Sarana Pariwisata. Hotel tersebut antara lain;

Page 33: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

a. Hotel Garuda

Hotel yang terletak di Jalan Raya Kopeng Km.14 Kopeng

diantara gunung Telomoyo dan Merbabu ini berada di jalur wisata

Kopeng-Ketep Jawa Tengah, hanya 500 meter dari taman rekreasi

Kopeng, dengan udara sejuk dan segar yang juga memiliki

pemandangan yang memikat dengan nuansa pedesaan alami dan

hamparan tanaman bunga dan perkebunan sayur serta buah-buah

segar.

Hotel ini memiliki 9 kamar yang terdiri dari 2 buah kamar Type

Anggrek, 6 buah Kamar Type Mawar, dan 1 buah Kamar Type

Melati dengan fasilitas yang cukup memadai. Hotel ini juga

dilengkapi fasilitas pertemuan untuk 40 orang, mushola, loby dan

tempat parkir.

b. Hotel Pondok Slamet

Hotel resort ini terletak di Komplek Lokawisata Baturaden di kaki

gunung Slamet yang memiliki hawa sejuk saat siang hari serta

memberikan suasana nyaman ketika kita beristirahat. Hotel ini

juga merupakan hotel yang memiliki fasilitas paling memadai

diantara hotel-hotel milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

Tengah yang lainnya.

Hotel ini memiliki 16 kamar yang terdiri dari 3 kamar type VIP, 4

kamar type Anggrek, 8 kamar type Mawar, dan 1 kamar type

Page 34: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Melati. Hotel ini juga dilengkapi fasilitas pertemuan untuk 75

orang, mushola dan tempat parkir.

c. Karimunjawa Inn

Hotel Karimunjawa terletak di Jalan Kapuran Karimunjawa di

tengah kota kepulauan Karimunjwa dan hanya berjarak 500 meter

dari pelabuhan perintis. Terhampar di depan hotel indahnya

panorama biru alami hamparan pantai Karimunjawa yang eksotis.

Perjalanan dapat ditempuh melalui jalur laut kurang lebih 3 jam

dari pelabuhan Semarang dan 5 jam dari pelabuhan Jepara.

Hotel ini memiliki 19 kamar yang terdiri dari 6 kamar Bungalow

Suit AC, 6 kamar Bungalow Family AC, 6 kamar type Standar

AC, dan 1 kama type Standar Fan.

d. Hotel Pringgosari

Hotel yang terletak di sekitar objek wisata Grojogan Sewu

Tawangmangu ini berada di kaki gunung Lawu. Hotel dengan

panorama keindahan alam sekitar pegunungan hutan pinus ini

terletak pada ketinggian 1100 meter diatas permukaan laut.

Hotel ini memiliki 14 kamar yang terdiri dari 4 buah kamar type

Anggrek, 5 buah kamar type Mawar, dan 5 buah kamar type

Melati. Hotel ini juga memiliki fasilitas loby dan tempat parkir.

2) Hotel Swasta

Adalah hotel swasta yang kepemilikan dan pengelolaanya ditangani

oleh pihak swasta. Pendapatan yang diperoleh pun akan ditangani oleh

Page 35: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

pribadi maupun kelompok. Hanya saja hotel-hotel ini wajib membayar

pajak dan biaya retribusi kepada pemerintah. Dari sinilah pemerintah

memperoleh dana yang nantinya akan dikelola sebagai sumber

pendapatan Pemerintah Daerah. Berdasarkan Direktori Usaha Hotel

Jawa Tengah, Provinsi Jawa Tengah memiliki hampir 1000 hotel yang

dikelola oleh swasta baik hotel berbintang maupun tidak.

Berdasarkan golongannya hotel dibagi menjadi dua, yakni hotel

bintang dan hotel melati.

Hotel berbintang terdiri dari peringkat hotel bintang 1 sampai yang

tertinggi yaitu hotel bintang 5. Hotel-hotel ini memiliki fasilitas yang

memadai baik untuk menginap maupun mengadakan pertemuan dan event-

event khusus mulai dari loby,tempat parkir, mushola, ruang pertemuan

bahkan kolam renang. Di Jawa Tengah jumlah hotel berbintang mencapai

104 buah hotel yang tersebar di seluruh kota-kota besar di Jawa Tengah.

Sedangkan hotel melati adalah hotel non-bintang yang biasanya

digunakan hanya untuk menginap, namun tidak menutup kemungkinan ada

juga yang memiliki fasilitas ruang pertemuan. Biasanya hotel-hotel melati

ini terbatas hanya sebagai penginapan/ pesanggrahan baik terletak di dekat

objek wisata maupun tidak. Hotel-hotel melati ini juga masih digolongkan

menjadi hotel melati, hotel melati 1, hotel melati 2, dan hotel melati 3. Di

Jawa Tengah sendiri hotel-hotel melati ini berjumlah 884 buah hotel. Bagi

pembaca yang hendak melihat hotel-hotel apa saja yang tergolong dalam

Page 36: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

hotel melati ini, pembaca dapat membaca buku Direktori Usaha Hotel

Jawa Tengah tahun 2007 milik Dinas Provinsi Jawa Tengah.

3. Retribusi Hotel

Berdasarkan Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2007

Tentang Retribusi Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa, Retribusi

Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan Daerah

sebagai pembayaran atas jasa penyediaan tempat penginapan/

pesanggrahan/ villa termasuk di dalamnya wisma, asrama, balai istirahat

pekerja, pondok dan motel yang disediakan dan/ atau diberikan

pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Masih

diatur dalam Perda, Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang

menurut peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk

melakukan pembayaran Retribusi. Selanjutnya, Pembayaran Retribusi

Daerah adalah besarnya kewajiban yang harus dipenuhi oleh Wajib

Retribusi sesuai dengan Surat Ketetapan Retribusi Daerah dan Surat

Tagihan Retribusi Daerah ke Kas Daerah atau ke tempat lain yang ditunjuk

dengan batas waktu yang telah ditentukan. Obyek Retribusi adalah

pelayanan penyediaan fasilitas tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa.

Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan dan

menikmati pelayanan penyediaan tempat Penginapan/ Pesanggrahan/

Villa.

Pembayaran Retribusi harus dibayar secara tunai dan tidak dapat

diborongkan. Segala sesuatu mengenai Retribusi maupun Utang Retribusi

Page 37: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

dapat dilihat lebih rinci dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Nomor 2 Tahun 2007 Tentang Retribusi Tempat Penginapan/

Pesanggrahan/ Villa.

Retribusi dalam hal ini adalah besarnya tagihan yang harus

disetorkan oleh pemilik industri jasa seperti hotel atau dapat disebut Wajib

Retribusi kepada Pemerintah Daerah sebagai sumber pendapatan

Pemerintah Daerah.

Untuk itulah mengapa hotel disebut sebagai Sarana Usaha Pariwisata

karena banyaknya hotel yang berada di Daerah Tingkat I Jawa Tengah

dengan masing-masing hotel wajib membayar retribusi kepada Pemerintah

Daerah dapat menjadikan perekonomian Provinsi Jawa Tengah khususnya

di bidang pariwisata dapat berkembang baik.

Page 38: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

BAB IV

PENUTUP

1. Saran-saran

Proses pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan oleh penulis di Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah dapat dikatakan cukup

baik dan lancar. Namun, pada praktek yang sesungguhnya, penulis dan rekan

penulis kurang dilibatkan dalam kinerja yang dilaksanakan di lapangan

sebagaimana yang diharapkan. Memang sebelumnya judul yang akan diangkat

penulis dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan ini berkaitan dengan museum

sehingga sebagian besar kegiatan yang dilakukan di kantor Dinas hanyalah

seputar pengenalan dan orientasi diberbagai bidang yang ada. Oleh

Pembimbing Lapangan konsentrasi lebih ditekankan pada kinerja Museum

Jawa Tengah Ranggawarsita sehingga saat di kantor Dinas penulis hanya

melakukan pengenalan dan observasi di setiap bidang dengan wawancara

seputar tugas pokok dan eksistensi setiap bidang.

Sebagai masukan untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa

Tengah, mahasiswa PKL khususnya program studi Sastra Inggis dapat

dilibatkan secara optimal dibagian TIC (Tourisme Information Center)

sehingga ketika ada wisatawan asing yang hendak mendapatkan jasa

pelayanan dapat dibantu menggunakan bahasa asli mereka khususnya Bahasa

Inggris apabila wisatawan tersebut kesulitan berkomunikasi menggunakan

Bahasa Indonesia.

Page 39: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Selain itu mahasiswa dapat dilibatkan di Bidang Pemasaran khususnya

Seksi Sarana Pemasaran dalam hal pembuatan dan penyusunan sarana

pemasaran seperti booklet dan/ leaflet berbahasa Inggris. Sehingga promosi

pariwisata yang digalakkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Jawa Tengah tidak terbatas pada promosi berbahasa Indonesia saja melainkan

dengan bahasa asing. Dengan bahasa asing tersebut, diharapkan pariwisata

Provinsi Jawa Tengah lebih luas cakupannya dan masyarakat (wisatawan) luar

negeri dapat menilik apa saja yang ditawarkan oleh Jawa Tengah. Dengan

menggunakan Bahasa Inggris dan bahasa yang memikat, diharapkan

pengunjung objek wisata luar negeri dapat meningkat setelah membaca pada

buku panduan pariwisata berbahasa asing tersebut yang dapat dimengerti

dengan mudah oleh wisatawan asing.

Diharapkan juga setelah adanya pelaksanaan PKL, akan terjalin kerjasama

yang baik antara instansi mitra dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Jawa Tengah dengan Universitas Negeri Semarang yang

menguntungkan satu sama lain. Sehingga kedua belah pihak mendapatkan

manfa’at dan keuntungan yang baik dengan adanya mahasiswa PKL.

2. Kesimpulan

Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan Provinsi Jawa

Tengah yang dapat meningkatkan pendapatan Daerah yang akan membantu

meningkatkan perekonomian bangsa. Akhir-akhir ini indutri pariwisata

Indonesia memang agak lesu dengan adanya gangguan keamanaan di

Indonesia seperti teror bom yang terjadi di Jakarta belakangan ini. Namun,

Page 40: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

sebagai bangsa yang besar dan kuat, hal ini dapat kita jadikan sebagai

tantangan untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara

yang damai, ramah, dan merupakan tempat yang indah untuk dikunjungi.

Objek pariwisata di berbagai daerah di Indonesia khususnya Jawa

Tengah merupakan tempat yang layak jual guna menambah pendapatan

pembangunan bangsa. Untuk itulah objek wisata sudah selayaknya memilki

berbagai fasilitas yang mendukung berkembangnya potensi pariwisata

tersebut.

Diantara fasilitas yang mengiringi suatu objek wisata adalah hotel.

Hotel/ Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa merupakan tempat yang digunakan

oleh wisatawan untuk menginap dan/ mengadakan pertemuan termasuk

didalamnya wisma, asrama, Balai istirahat pekerja, pondok dan motel yang

dimiliki dan/ atau dikelola baik oleh Pemerintah Daerah maupun pihak swasta.

Hotel-hotel inilah yang nantinya akan membayar retribusi kepada Pemerintah

Daerah sebagai sumber pendapatan daerah. Sedangkan hotel milik PEMDA

memang dikelola mulai dari perawatannya, mekanismenya, maupun

pendapatannya.

Apabila pariwisata Indonesia berkembang dengan baik, hal ini akan

menimbulkan efek yang baik pula kepada indutri jasa pariwisata khusunya

hotel. Sehingga hasil yang didapatpun akan maksimal dan sangat membantu

perekonomian bangsa.

Untuk itulah kita sebagai generasi muda wajib mendukung dan

membantu perkembangan pembangunan bangsa dengan memajukan dan

Page 41: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

meningkatkan potensi pariwisata yang ada di daerah lingkungan kita. Karena

bangsa yang besar ada di tangan generasi penerusnya seperti kita semua.

Page 42: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata. Direktori Usaha Hotel Jawa Tengah Tahun 2007. 2007. DINBUDPAR. Jawa Tengah.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah. 2008. DINBUDPAR. Jawa Tengah.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata. Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah. 2008. DINBUDPAR. Jawa Tengah.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata. Rencana Strategis Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah (2008-2013) Bab III tentang Visi dan Misi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. 2008. DINBUDPAR. Jawa Tengah.

Page 43: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 44: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

DAFTAR HADIR DAN KEGIATAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN MAHSISWA

Nama : Athiyah Salwa Tempat PKL : Dinas Kebudayaan & Pariwisata JATENGNIM : 2250406026 Alamat : Jl. Pemuda no. 138Program Studi : Sastra Inggris S1 Waktu PKL : 1 Juli-31 Juli 2009

NO. HARI/ TANGGAL

KEGIATAN TANDA TANGAN

1 Rabu, 1-7-2009 Pengenalan dan orientasi Sub Bag. Program, Umum & Kepegawaian, dan Keuangan

2 Penuliss, 2-7-2009

Pengenalan dan orientasi Bidang Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF) Seksi Nilai Budaya

3 Jum’at, 3-7-2009 Pengenalan dan orientasi Bidang Nilai Budaya Seni dan Film (NBSF) Seksi Kesenian & Perfilman

4 Senin, 6-7-2009 Izin mengikuti Ujian Semester Akhir di kampus

5 Selasa, 7-7-2009 Pengenalan dan orientasi Bidang Kesejarahan & Kepurbakalan Seksi Kesejarahan dan Kepurbakalan & Permuseuman

6 Rabu, 8-7-2009 Libur dalam rangka Pemilu7 Penuliss, 9-7-

2009Izin mengikuti Ujian Semester Akhir di kampus

8 Jum’at, 10-7-2009 Pengenalan dan orientasi Bidang Pengemb. Destinasi Pariwisata Seksi Pengemb. Produk, Usaha Pariwisata, dan Pengemb. SDM

9 Senin, 13-7-2009 Pengenalan dan orientasi Bidang Pemasaran Seksi Pengemb. Pasara, Srn. Pemasaran, dan Promosi

10 Selasa, 14-7-2009 Pendalaman materi di Perpustakaan11 Rabu, 15-7-2009 Pengenalan dan orientasi Balai Pelayanan

Informasi dan Pengemb. Usaha Sarana Pariwisata Sub. Bag. Tata Usaha

12 Penuliss, 16-7-2009

Pengenalan dan orientasi Balai Pelayanan Informasi dan Pengemb. Usaha Sarana Pariwisata Sie. Pelayanan Informasi & Pemasaran Produk Wisata, dan Usaha sarana Pariwisata

13 Jum’at, 17-7-2009 Pelabelan buku-buku koleksi

Page 45: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

Perpustakaan 14 Senin, 20-7-2009 Libur Nasional Kenaikan Isa Al Masih15 Selasa, 21-7-2009 Pelabelan buku-buku koleksi

Perpustakaan16 Rabu, 22-7-2009 Pengenalan dan orientasi Musium

Ranggawarsita Sub. Bag. Tata Usaha, dan Seksi Pengkajian dan Pelestarian

17 Penuliss, 23-7-2009

Pengenalan dan orientasi Musium Ranggawarsita Seksi Pelayanan dan Tata Pameran

18 Jum’at, 24-7-2009 Menrejemahkan Teks dari seksi Pengkajian dan Pelestarian

19 Senin, 27-7-2009 Pengenalan dan orientasi bagian-bagian Musium

20 Selasa, 28-7-2009 Pengenalan dan orientasi bagian-bagian Musium

21 Rabu, 29-7-2009 Pendalaman materi koleksi dan isi Musium

22 Penuliss. 30-7-2009

Pendalaman materi koleksi dan isi Musium

23 Jum’at, 31-7-2009 Bimbingan dan pengumpulan bahan laporan akhir

Semarang, Agustus 2009 Pembimbing Lapangan,

________________________NIP.

Page 46: Laporan PKL DINBUDPAR JATENG

JADUAL PENEMPATAN PRAKTIK

MAHASISWA JURUSAN SASTRA INGGRIS S1

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

SEMARANG

TANGGAL: 01 S/D 31 JULI 2009

NO. TANGGAL NAMA MAHASISWA LOKASI PENEMPATAN1. 1 Fransisca Titin Martini

Athiyah SalwaSekretariat:

a. Sub. Bagian Programb. Sub. Bag. Umum & Kepegawaianc. Sub. Bagian Keuangan

2. 2,3 Sda Bidang Nilai Budaya, Seni, dan Film:a. Seksi Nilai Budayab. Seksi Kesenianc. Seksi Perfilman

3. 6,7 Sda Bidang Kesejarahan & Kepurbakalan:a. Seksi Kesejarahanb. Seksi Kepurbakalan &

Permuseuman4. 9,10 Sda Bidang Pengemb. Destinasi Pariwisata:

a. Seksi Pengemb. Produkb. Seksi Usaha Pariwisatac. Seksi Pengemb. SDM

5. 13,14 Sda Bidang Pemasaran (Jl. Pemuda no. 147):

a. Seksi Pengemb. Pasarb. Seksi Srn. Pemasaranc. Seksi Promosi

6. 15,16 Sda Balai Pelayanan Informasi dan Pengembangan Usaha Sarana Pariwisata:

a. Sub Bag. Tata Usahab. Seksi Pelayanan Informasi &

Pemasaran Produk Wisatac. Seksi Usaha Sarana Pariwisata

7. 17,21 Sda Perpustakaan 8. 22-30 Sda Musium Jawa Tengah Ranggawarsita

(Jl. Abdul Rahman Saleh 1):a. Sub. Bag. Tata Usahab. Seksi Pengkajian dan Pelestarianc. Seksi Pelayanan & Tata Pameran

9. 31 Sda Bimbingan Laporan Akhir