123039013 makalah kelompok doc

20
Desain Pengalamatan IP Address Version 4 (IPv4) TUGAS Untuk memenuhi tugas matakuliah Komunikasi Data dan Jaringan Kompoter yang dibimbing oleh Bapak Muladi Oleh: 1. Achmad Fuad Zaki (100533402652) 2. Amalia Beladinna Arifa (100533406912) 3. Aris Mbajeng Wahyu P (100533402635) 4. Ayu Septiana Pratiwi (100533402634) 5. Daru Wicaksono (100533) Offering A / 2010

Upload: iswandy-fadli

Post on 03-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

MAKALAH

TRANSCRIPT

Desain Pengalamatan IP Address Version 4(IPv4)TUGAS

Untuk memenuhi tugas matakuliah Komunikasi Data dan Jaringan Kompoteryang dibimbing oleh Bapak MuladiOleh:

1. Achmad Fuad Zaki

(100533402652)

2. Amalia Beladinna Arifa (100533406912)

3. Aris Mbajeng Wahyu P (100533402635)

4. Ayu Septiana Pratiwi

(100533402634)

5. Daru Wicaksono

(100533)Offering A / 2010

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

November 2012BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengembangan Teknologi Informasi kini kian pesat menjadikan kebutuhan akan Komputer dan perangkat teknologi lainnya yang berkaitan dengan Teknologi Informasi semakin menjadi kebutuhan tersendiri. Perangkat-perangkat teknologi yang berkembang saat ini tidak terlepas dari kebutuhan akan IP address. Oleh karena itu kami akan mencoba membahas tentang Subnetting IP Versi 4.BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran alamat IP adalah sebagai berikut: "Sebuah nama menunjukkan apa yang kita mencari. Sebuah alamat menunjukkan di mana ia berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana menuju ke sana."

Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor 32-bit, dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan penipisan yang terjadi pada alamat IP, dikembangkan sistem baru (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir oleh standar RFC 2460 pada tahun 1998.

Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.

Dengan pengembangan jaringan pribadi / private network, alamat IPv4 menjadi kekurangan, sekelompok alamat IP private dikhususkan oleh RFC 1918. Alamat IP private ini dapat digunakan oleh siapa saja di jaringan pribadi / private network. Mereka sering digunakan dengan Network Address Translation (NAT) untuk menyambung ke Internet umum global.

Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global. IANA bekerja bekerja sama dengan lima Regional Internet Registry (RIR) mengalokasikan blok alamat IP lokal ke Internet Registries (penyedia layanan Internet) dan lembaga lainnya. B. Subnetting

Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

Apa tujuan Subnetting , Mengapa perlu subnetting atau Apa manfaat subnetting? Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut: Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address

Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.

Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti (penumpukan) akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:

11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) Contoh Tabel Subnetting Pada IPv4 kelas CSubnet MaskNilai CIDR

255.255.128.0 /17

255.255.192.0 /18

255.255.224.0 /19

255.255.240.0 /20

255.255.248.0 /21

255.255.252.0 /22

255.255.254.0 /23

255.255.255.0 /24

255.255.255.128 /25

255.255.255.192 /26

Contoh Subnetting.

CONTOH NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192) (x diambil dari oktet terakhir yaitu sebanyak 2 buah).

Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet

Jumlah Host per Subnet = 2y 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Banyak binari nya adalah 6. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 2 = 62 host

Blok Subnet = 256 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnyaadalah 0, 64, 128, 192.

Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya. Hasil akhirnya dapat kita lihat pada Tabel berikut.Tabel Hasil Akhir

Subnet 192.168.1.0192.168.1.64192.168.1.128192.168.1.192

Host Pertama192.168.1.1192.168.1.65192.168.1.129192.168.1.193

Host Terakhir192.168.1.62192.168.1.126192.168.1.190192.168.1.254

Broadcast192.168.1.63192.168.1.127192.168.1.191192.168.1.255

Pengaplikasian IP dan Subnet

C. Subnetting IP versi 4

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.

Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.

Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

1. Representasi Alamat

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.

Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.

2. Alamat Unicast IP versi 4

Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Kelas Alamat IPOktet pertama (desimal)Oktet pertama (biner)Digunakan oleh

Kelas A 1126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar

Kelas B 128191 1xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar

Kelas C 192223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil

Kelas D 224239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)

Kelas E 240255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)

Kelas A

Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnyauntuk melengkapi oktet pertamaakan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B

Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C

Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

D. Desain Pengalamatan IP Address versi 4 (Ipv4)Untuk mendapatkan sebuah pengalamatan atau yang biasa disebut IP Addressing, biasanya kita mendapatkannya dari ISP (Internet Service Provider). Alokasi IP Address yang ada pada sebuah ISP didapatkan dari NAP (Network Address Provider) atau bisa langsung ISP tersebut request melalui administratif. Badan khusus yang mengurusi request IP Addressing ini adalah IANA (Internet Assigned Number Authority), Local Internet Registry (LIR) atau National Internet Registry (NIR) atau dari Regional Internet Registry (RIR)

Agar mudah dalam administratif penggunaan dan alokasi IP Address, IANA membagi dalam beberapa region yaitu ;

1. AfriNIC (African Network Information Centre) - Africa Region

2. APNIC (Asia Pacific Network Information Centre) - Asia/Pacific Region

3. ARIN (American Registry for Internet Numbers) - North America Region 4. LACNIC (Regional Latin - American and Caribbean IP Address Registry) Amerika Latin dan beberapa negara di pulau Caribbean / Caribia5. RIPE NCC (Rseaux IP Europens) - Europe, the Middle East, dan Asia Tengaha. Permintaan (Request) IP Address

Penjelasan :

APNIC yang mengurusi request, assignment dan approve dari setiap kebutuhan IP Address dan penomeran AS Number (Autonomous Sytems) user di wilayah Asia Pasific. Dari gambar hirarki diatas, alokasi IP Address yang diberikan oleh IANA ke APNIC, yang akan mendistribusikan di wilayah Asia Pacific Region. Kemudian APNIC akan mengalokasikan IP Address ke IR dan juga pendelegasian beserta assignment dan alokasi yang diminta. Dalam beberapa kasus bisa saja persetujuan IP Address langsung dari APNIC ke end user. Sedangkan NIR melakukan alokasi dan persetujuan space IP Address untuk anggota dan customer mereka dibawah peraturan dari APNIC dan disertakan dengan kebijakan dan prosedur permintaan IP. b. Pengalamatan IP Addres (IP Addressing) bag 1

Penjelasan gambar

Setiap host di dalam suatu network punya alamat (ID) yang unique (tidak sama) Ada kemungkinan suatu host punya alamat yang sama dengan host lain tetapi berada di network yang berbeda Ada banyak jaringan. Setiap jaringan harus diberi ID (alamat) untuk membedakan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain, jika jaringan-jaringan tersebut saling berhubungan. Di dalam Jaringan Global, suatu host ada dua alamat yaitu :1. Alamat Jaringan (Network Address/Network Number)2. Alamat Host (Host Address/Host Number) ID suatu host secara global ditulis dengan cara : alamat network terlebih dahulu, diikuti dengan alamat host. Contoh :

3.12 -> 3 adalah alamat network

12 adalah alamat host di dalam network tersebut

c. Pengalamatan IP Address (IP Addressing) bag 2 Dipakai untuk koneksi internet Pengalamatan IP berdasarkan IP versi 4 (IPv4) Setiap host mempunyai ID (Network Number dan Host Number) sebanyak 32 bit. Contoh :

d. Pengalamatan IP Address (IP Addressing) bag 3 Membaca bit biner terlalu sulit Alamat IP suatu host dibaca 8 bit demi 8 bit dan setiap 8 bit tersebut dikonversi ke desimal Membaca bit Di seluruh dunia secara administratif ada 232 alamat internet, dikurangi dengan alamat broadcast dan lain-lain Alamat sebanyak itu saat ini masih kurang. Penyelesaian : Intranet IPv6

Network Number

Host Number

1010 0011 1001 0000 1010 1010 0101 1000

163 .

170 .

144 .

88