peran supervisi akademik kepala sekolah dalam...
TRANSCRIPT
PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI
PROFESIONAL GURU PAI DI SMP VIP AL HUDA DAN
SMP MIBS KEBUMEN
KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2017
Oleh
IMAM TURMUDI
NIM. 12010150064
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
iii
ABSTRAK
PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM
MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI
DI SMP VIP AL HUDA DAN MIBS KEBUMEN
KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2017
Penelitian ini bertujuan untuk, pertama mengetahui gambaran umum pelaksanaan
supervisi akademik kepala sekolah, kedua untuk mengetahui kompetensi profesional
guru PAI di SMP VIP Al-Huda dan SMP MIBS Kebumen. Mengetahui peran
superfisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru
PAI .
Penelitian ini menggunakan Metode deskriftif kualitatif, dengan pengumpulan
data melalui;observasi,wawancara,dan dokumentasi. teknik analisis data
menggunakan model Miles & Huberman dengan reduction, display, dan verification.
Temuan penelitian ini menujkkan bahwa pertama, pelaksanaan supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam bentuk. 1. supervisi kelas
deangan tahapan; a). Menyusun rencana program supervisi kelas,b).melaksanakan
observasi kelas dan c). tindak lanjut supervisi kelas. 2. membuat program
peningkatan kompetensi profesional Guru PAI. 3. Supervisi akademik Kepala
sekolah berhasil meningkatkan Kompetensi profesional Guru PAI.
Kata kunci: supervisi akademik, kompetensi profesional.
iv
ABSTRACT
THE ROLE OF SCHOOL ACADEMIC SUPERVISION IN IMPROVING THE
PROFESSIONAL COMPETENCE OF TEACHERS
IN SMP VIP AL HUDA AND MIBS KEBUMEN
KEBUMEN DISTRICT YEAR 2017
This study aims to first find out the general description of the academic supervision
of the principal, secondly to know the professional competence of PAI teachers in
VIP Al-Huda Junior High and Kebumen MIBS Junior High School. Know the role of
the principal's academic superfisi in improving the professional competence of PAI
teachers.
This research uses qualitative descriptive method, with data collection through
observation, interview, and documentation. data analysis techniques using Miles &
Huberman model with reduction, display, and verification.
The findings of this study indicate that first, the implementation of academic
supervision conducted by the principal in the form. 1. supervision of grade deangan
stage; a). Develop a classroom supervision plan, b) perform a class observation and
c). follow-up of class supervision. 2. make a program of professional competence
improvement Teacher PAI. 3. Academic Supervision The principal succeeds in
improving the professional competence of PAI Teachers.
Keywords: academic supervision, professional competence.
v
PRAKATA
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala
karunia terindahnya. Atas rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan Tesis
yang berjudul ” Peran Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam meningkatkan
kompetensi Guru PAI di SMP VIP Al Huda dan SMP MIBS Kebumen Kabupaten
Kebumen”.
Dalam penyelesaian tesis ini, penulis mendapat bantuan, motivasi dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan Jazakallah khoiron katsiro
kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Bapak Prof, Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku direktur Pascasarjana Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Bapak Noor Malihah, Ph.D selaku pembimbing tesis, yang telah membimbing
dengan ikhlas sampai tesis selesai.
4. Semua dosen program Beasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga yang telah membimbing dan memberi kemudahan selama penulis
mengikuti kuliah.
5. Teman-teman program Beasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
vi
6. Seluruh Kepala Sekolah dan guru PAI SMP VIP Al Huda Jetis Kutosari dan
MIBS Kebumen terimakasih atas bantuan selama ini.
7. Keluarga, istri dan anak-anakku terimakasih atas motivasi selama ini.
Tidak ada satu pun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan, kecuali doa semoga
Allah SWT memberikan balasan yang sebaik-baiknya dan berlimpah rahmat serta
hidayah-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
serta menjadi bahan kajian dalam bidang ilmu yang terkait. Amin.
Penulis
Imam Turmudi, S.Pd.I
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………...... ii
HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………...... iii
MOTTO ..................................................................................................... .. iv
PERSEMBAHAN............. .......................................................................... v
ABSTRAK …………………………………….. ...................................... vi
PRAKATA …………………………………….. ...................................... vii
DAFTAR ISI …………………………….. ............................................... ix
DAFTAR TABEL ………………………. ................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang …..................................................................... 1
B.Rumusan dan Batasan Masalah ………………………… ..... 4
C.Signifikasi Penelitian ……………………….......................... 5
D.Tinjauan Pustaka …………………... .................................... 6
E. Sistematika Penelitian ……………. ......................................... 9
BAB II KERANGKA TEORI
A. Teori Supervisi Akademik …….. .......................................... 11
B. Tujuan Supervisi ………………………… ........................... 13
viii
C.Fungsi supervisi ……………………….................................. 15
D. Prinsip Supervisi ..................................................................... 16
E. Pendekatan Supervisi................................................................ 18
F. Teknik Supervisi ....................................................................... 20
G. Kompetensi Profesional Guru .................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian .............................................................. 29
B.Gambaran Umum Sekolah Berbasis Pesantren …….. ........ 34
BAB IV DESKRIPSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
A.Supervisi Kelas .. ................................................................ 49
B.Program Peningkata Kompetensi Profesional Guru PAI … 63
C.Kompetensi Propfesional Guru PAI...................................... 73
BAB V PENUTUP
A.Simpulan …….. .................................................................. 75
B.Saran ………… ................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 78
LAMPIRAN …………………………………………………… ..............
BIOGRAFI PENULIS ……………………………………………………
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Data Guru PAI SMP VIP Al Huda Kebumen................................ 37
3.2 Stuktur Ornagisasi SMP VIP Al Huda .......................................... 38
3.3 Agenda Kegiatan ............................................................................. 43
3.4. Stuktur Organisasi SMP MIBS Kebumen....................................... 46
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan pembangunan dibidang
pendidikan, khususnya di sekolah menengah, dibutuhkan penyempurnaan dan
peningkatan penyelenggaraan pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan
berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia sebagai pelaksana pendidikan.
Adanya program wajib belajar 9 tahun (wajar) membuat pendidikan setingkat
SMP menjadi target penuntasan. Menghadapi kenyataan di atas, tentu saja perlu
dilakukan upaya-upaya perbaikan dan pembenahan, antara lain dengan
meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang dimiliki. Satu-satunya potensi
sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya kinerja dalam
pencapaian tujuannya. Di lain pihak, sumber daya manusia sekarang digunakan
dan diakui sebagai aset kinerja yang paling berharga.1
Kepala sekolah dan guru merupakan sumber daya manusia yang
mempunyai kedudukan strategis dalam upaya pemberdayaan seluruh potensi
sekolah, karena itulah supervisi akan sangat bergantung pada kinerja mereka.
Peran guru selama ini diharapkan dapat berjalan dengan optimal sesuai rencana,
1Simamora Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN, 2001, 15.
2
sehingga akan banyak pihak yang diuntungkan dari kinerja guru. Namun
demikian dalam proses pencapaian masih banyak sekali faktor yang
mempengaruhi, diantaranya beberapa pencapaian kinerja belum terealisasi
sesuai harapan. Guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata
pencahariannya) mengajar, kata mengajar sendiri dapat diartikan berbagai
macam.2 Berikut adalah pengertian mengajar menurut Muhibbin:
1. Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain (bersifat
kognitif);
2. Melatih keterampilan jasmani kepada orang lain (bersifat psikomotorik);
3. Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (bersifat afektif).3
Pengertian di atas secara eksplisit menguraikan bahwa tugas mengajar
bukanlah hanya pada satu aspek saja, melainkan beberapa aspek. Akan tetapi,
terlepas dari aneka ragam interpretasi, guru yang dimaksud dalam tulisan ini
adalah tenaga pendidik yang pekerjaan utamanya mengajar. Kegiatan mengajar
yang dilakukan guru tidak hanya berorientasi pada kecakapan berdimensi ranah
cipta saja, tetapi kecakapan yang berdimensi ranah karsa dan rasa.4
Supervisi merupakan layanan berupa bimbingan yang diberikan oleh
seorang supervisor kepada karyawan atau staf kerjanya, sehingga jelas bahwa
kepala sekolah sebagai supervisor memiliki tugas untuk memberikan layanan
2Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Penerbit Rosdakarya,
2001, 223. 3Muhibbin, Psikologi Pendidikan ..., 225.
4Muhibbin, Psikologi Pendidikan ..., 225.
3
berupa bimbingan atau bantuan kepada guru untuk dapat meningkatkan
kinerjanyasebagai pengajar.5
Willes dalam Asf dan Mustofa menyatakan “Supervision is assistance
in the development of better teaching learning situation”. Supervisi adalah
bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Situasi
belajar yang dimaksud adalah situasi belajar yang memperhatikan tujuan, materi
ajar, teknik pembelajaran, metode pembelajaran, guru, siswa dan lingkungan
belajar.6
Wawancara yang peneliti lakukan dengan narasumber Bapak
Farkhanudin, S.Pd.M.Pd kepala sekolah SMP VIP Al-Huda Jetis Kutosari dan
Hamim Mustofa M.Pd. kepala sekolah SMP MIBS Kebumen menyebutkan
bahwa kesulitan yang dihadapi kepala sekolah sehingga tidak dapat
melaksanakan supervisi akademik di sekolahnya adalah karena banyaknya tugas
yang dibebankan pada kepala sekolah, hal ini berakibat kepala sekolah kesulitan
dalam manajemen waktu. Kurangnya pemahaman tentang supervisi akademik
yang dimiliki oleh oleh kepala sekolah. Pernyataan tersebut menunjukkan,
bahwa kepala sekolah kesulitan dalam menjalankan salah satu tugasnya yaitu
sebagai supervisor.
Berdasarkan observasi, di kecamatan Kebumen terdapat 11 (sebelas)
sekolah yaitu tujuh sekolah negeri dan empat sekolah sewasta. Penulis hanya
mengambil sampel dua sekolah SMP VIP Al Huda dan MIBS Kebumen karena
5Asf Jasmani dan Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan. Yogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2013,
26. 6Asf Jasmani dan Syaiful Mustofa, Supervisi...., 26.
4
sekolah tersebut merupakan sekolah swasta favorit yang banyak diminati oleh
siswa. Penulis akan meneliti mengenai peran supervisi akademik kepala sekolah
dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI di SMP VIP Al Huda
dan MIBS Kebumen.
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Kurangnya pemahaman kepala sekolah tertang supervisi akademik
sehingga kepala sekolah hanya memahami supervisi sebagai bentuk
pengawasan dan penilaian kinerja guru dalam pembelajaran.
b. Minimnya pelatihan kepala sekolah tentang supervisi, serta beban
kepala sekolah sehingga tidak maksimal dalam melakukan supervisi
akademik.
c. Kurangnya perhatian kepala sekolah terhadap guru dalam
meningkatkan kompentessi supervisi.
2. Pembatasan masalah
a. Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu supervisi akademik yang
akan dilakukan oleh kepala sekolah.
b. Peneliti membatasi permasalahan dari perencanaan sampai dengan
keberhasilan supervisi akademik dalam meningkatkan kompetensi
profesional guru PAI di SMP VIP Al Huda dan SMP MIBS Kabupaten
Kebumen.
3. Rumusan Masalah
5
a. Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMP VIP
Al Huda dan SMP MIBS Kebumen ?
b. Bagaimana kompetensi profesional guru PAI di SMP VIP Al Huda dan
MIBS kebumen ?
c. Bagaimanakah peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan
kompetensi profesional guru PAI di SMP VIP Al Huda dan MIBS
kebumen ?
C. Signifikasi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di
SMP VIP Al Huda dan SMP MIBS Kebumen.
b. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru PAI di SMP VIP Al
Huda dan MIBS kebumen .
c. Untuk mengetahui peran supervisi akademik kepala sekolah di SMP VIP
Al Huda dan MIBS kebumen .
2. Manfaat penelitian
a. Teoritis
Memberikan solusi bagi dunia pendidikan islam sekaligus
memperkaya wawasan tentang supervisi pendidikan islam.
b. Praktis
1) Bagi dinas pendidikan Kabupaten Kebumen, dijadikan pertimbangan
dalam merumuskan kebijakan terkait supervisi penididkan.
6
2) Bagi kepala sekolah sebagai masukan dalam menerapkan supervisi
akademik.
3) Bagi guru PAI sebagai pedoman dalam meningkatkan kompetensi
profesional.
D. Tinjauan Pustaka
Puji Handriyani melakukaan penelitian tentang supervisi akademik
kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI,
pendekataan ini menggunakan kualitatif deskriftif. Sebagaian besar kepala
sekolah hanya melakukan supervisi secara kelompok dengan pembinaan guru
secara bersama–sama di awal tahun ajaran baru. Beberapa kepala sekolah tidak
melakukan supervisi perseorangan dengan kunjungan kelas, observasi kelas
maupun pertemuan individual. Supervisi akademik kepala sekolah di Kecamatan
Sragen belum berhasil dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI
karena pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah belum terencana
sistematis dan berkelanjutan.7
Mochammad Slamet, dalam penelitiannya tentang pengaruh kompetensi
supervisi manajerial dan akademik pengawas terhadap kinerja guru. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif, sedangkan analisis data menggunakan korelasi dan regresi berganda.
Hasil penelitian ini adalah: (1) Kompetensi supervisi manajerial berpengaruh
7Puji Handriyani, Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi
Provesional Guru PAI (Studi Kasus di SD se-Kecamatan Sragen Tahun 2016). Tesis, IAIN
SALATIGA, 2016.
7
terhadap kinerja guru dengan hubungan tergolong tinggi dan memberikan
sumbangan sebesar 31,36%. (2) Kompetensi supervisi akademik berpengaruh
terhadap kinerja guru dengan hubungan tergolong tinggi dan memberikan
sumbangan sebesar 43,38%. Berdasarkan hasil penelitian ini berarti kompetensi
akademik pengawas cukup baik sehingga efektif dalam proses pendidikan di
Kota Banjar. (3) Kompetensi supervisi manajerial dan akademik pengawas
berpengaruh terhadap kinerja guru dengan hubungan tergolong tinggi dan
memberikan kontribusi sumbangan sebesar 47,61%. sisanya sebesar
52,39% ditentukan oleh variabel yang lain seperti disiplin guru, motivasi
guru, sarana prasarana, pengalaman mengajar dan lain- lain.8
Edi Wahjanto melakukan penelitian tentang pengaruh supervisi
kunjungan kelas oleh kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap kinerja guru
dan prestasi belajar siswa sma negeri se kota magelang. Penelitian tersebut
menggunakan teknik analisis jalur. Adapun hasil sebagai berikut: pertama,
prestasi belajar siswa merupakan refleksi keberhasilan siswa dalam belajar,
secara bersama-sama dipegnaruhi oleh supervisi kunjungan kelas, kompetensi
guru dan kinerja guru diperoleh R2 = 0,674. Ini berarti prestasi belajar siswa
SMA Negeri se Kota Magelang sebesar 67,4% variasinya dipengaruhi secara
bersama-sama oleh supervisi kunjungan kelas, kompetensi guru dan kinerja
guru. Sedangkan 32,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar model
yang dispesifikasikan. Kepala sekolah dan kompetensi guru masing-masing
8 Mochammad Slamet, “Pengaruh Kompetensi Supervisi Manajerial Dan Supervisi Akademik
Pengawas Sekolah Terhadap Kinerja Guru (Study Deskriptif Kuantitatif Pada Smp Negeri Di Kota
Banjar)”. Tesis, Universitas Galuh Ciamis, 2013.
8
mempunyai sumbangan efektif sebesar 9,9%, dan 23,0%. Hal ini berarti prestasi
belajar siswa SMA Negeri se Kota Magelang secara tidak langsung variasinya
sebesar 9,9% dipengaruh oleh supervisi kunjungan kelas oleh kepala
sekolah, 23,0% oleh kompetensi guru. kepala sekolah dan kompetensi guru
masing-masing dengan sumbangan efektif sebsar 30,6% ditemukan dari
supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah, dan kompetensi guru masing-
masing dengan sumbangan efektif sebesar 30,6% dan 47,3%. Dengan
temuan ini berarti variasi tenaga guru sebesar 30,6% ditentukan
seupervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah dan 47,3% oleh kompetensi
guru. Pada temuan tersebut, kompetensi guru mempunyai pengaruh yang lebih
besar dibandingkan dengan variabel supervisi kunjungan kelas oleh kepala
sekolah.9
Tri Martiningsih, dalam penelitiannya memaparkan bahwa supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan layanan bagi guru
berupa bimbingan agar guru lebih profesional dalam melaksanakan
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis
menggunakan statistik regresi tunggal dan regresi ganda. Kontribusi partisipasi
guru dalam KKG terhadap peningkatan kompetensi profesional guru sebesar
0,220. Secara bersama-sama supervisi akademik dan partisipasi guru dalam
KKG memberi kontribusi terhadap kompetensi profesional guru sebesar 0,303.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) semakin tinggi supervisi akademik
9 Edi Wahjanto, “Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas Oleh Kepala Sekolah Dan Kompetensi
Guru Terhadap Kinerja Guru Dan Prestasi Belajar Siswa Sma Negeri Se Kota Magelang”, Tesis,
UNNES, 2007.
9
akan mengakibatkan semakin tinggi kompetensi profesional guru; (2) Semakin
tinggi partisipasi guru dalam KKG akan mengakibatkan semakin tinggi
kompetensi profesional guru; (3) Semakin tinggi supervisi akademik dan
partisipasi guru dalam KKG akan mengakibatkan semakin tinggi kompetensi
profesional guru. Supervisi akademik yang dilakukan bukan semata-mata sebuah
penilaian, namun lebih pada upaya diskusi bersama dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran.10
E. Sistematika Penelitian
Tesis ini terdiri atas lima bab.
Bab pertama: Pendahuluan, yang meliputi: Latar belakang penelitian,
Rumusan masalah, Signifikasi penelitian, Tinajuan pustaka dan Sistematika
Penelitian.
Bab kedua : Krangka Teori. Bab ini meliputi, Supervisi Akademik Kepala
Sekolah, Tujuan supervisi, Fungsi supervisi Prinsip supervisi akademik,
Pendekatan supervisi akademik, Peran supervisi akademik, Teknik supervisi
akademik, kompetensi profesional guru PAI dan indikatornya.
Bab ketiga : Metode penelitian yang meliputi gambaran dan kondisi Sekolah di
SMP VIP Al Huda Jetis dan SMP MIBS Kebumen Kab Kebumen.
Bab keempat : Deskripsi supervisi akademik kepala sekolah, supervisi
kelas,program peningkatan kompetensi profesional guru PAI, kompetensi
profesional guru PAI.
10 Tri Martiningsih, “Pengaruh Supervisi Akademik Dan Partisipasi Guru Dalam Kkg (Kelompok
Kerja Guru) Terhadap Kompetensi Profesional Guru Sd Di Kecamatan Pekalongan Utara Kota
Pekalongan”, Tesis, UNNES, 2008.
10
Bab lima : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran akhir.
Tulisan ini juga di lengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran yang
mendukung terhadap validitas data serta biografi peneliti.
11
BAB II
KERANGKA TERORI
A. Teori Supervisi Akademik
Supervisi berasal dari kata super dan vision, artinya" melihat sesuatu
dimana subjek berada dalam keadaan lebih". Supervisi sebagai suatu usaha
mencapai hasil yang diinginkan dengan cara mendayagunakan
bakat/kemampuan alami manusia dan sumber-sumber yang memfasilitasi, yang
ditekankan pada pemberian tantangan dan perhatian yang sebesar-besarnya
pada bakat/kemampuan alami manusia. Supervisi akademik adalah supervisi
yang menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu yang
langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar mengajar.11 Inti
dari definisi tersebut adalah bahwa supervisor bukanlah menangani sendiri
secara fisik operasional, tetapi cukup dengan membimbing, mengarahkan, dan
melatih bawahan sehingga mereka dapat memberi kontribusi yang
maksimal.Selain itu supervisor juga perlu menciptakan iklim yang membuat
karyawan bekerja dengan tenang dan bersemangat.12
11 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya
Media, 2008,5 12Mulianto, Sindhu dkk, “ Panduan Lengkap Supervisi”. Jakarta: PT Elek Media Kompeten,
2006, 3
12
Supervisi adalah suatu layanan terhadap guru, baik sebagai individu
maupun sebagai anggota kelompok. Supervisi sebagai “usaha mesti- muli,
mengkoordinasi dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di
sekolah, baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan
lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran”, sehingga
menurutnya kata kunci dari supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan
kepada guru-guru, maka tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan
bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di
kelas. Seperti firman allah dalam al Quran berikut:
رَ وَذكََرَ اللَّهَ للَّهَ وَالْيَ وْمَ اانَ يَ رْجُو نْ كَامَ لي لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولي اللَّهي أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لآخي (21)الاخـزاب : كَثييراً
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab :21)13
Beberapa definisi yang tertulis di atas terdapat beberapa kesamaan oleh
karenanya kesamaan inilah yang akan penulis jadikan sebagai acuan dalam
menyimpulkan pengertian tentang supervisi pendidikan. Pertama, supervisi
pendidikan adalah sebuah layanan. Kedua, layanan itu berupa bimbingan yang
ditujukan kepada guru-guru dengan tujuan agar guru lebih profesional dalam
melaksanakan pembelajaran.
Supervisi pendidikan memiliki tiga ciri yaitu: (1) Supervisi pendidikan
merupakan sebuah proses, oleh karena itu perlu ada langkah-langkah yang
harus ditempuh oleh kepala sekolah dan pengawas atau guru yang ditugasi
13 Kementerian Agama RI Direkturat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direkturat Urusan
Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Al-Qur’an dan Terjemah, Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia,
2012, 595.
13
sebagai penyelia; (2) Supervisi merupakan aktifitas membantu guru
meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas- tugasnya, khususnya
dalam mengelola proses belajar mengajar; (3) Tujuan akhir supervisi
pendidikan adalah guru semakin mampu mengelola proses pembelajaransecara
efektif dan efisien. Bafadal mengemukakan pula bahwa supervisi akademik
akan mampu membuat guru semakin profesional apabila programnya mampu
mengembangkan dimensi persyaratan profesional/kemampuan kerja.14
B. Tujuan Supervisi
Proses pembelajaran dikatakan efektif jika mencapai tujuan
pembelajaran. Pada awalnya supervisi pendidikan dilakukan untuk mengawasi
kegiatan sekolah dengan tujuan agar pendidikan berjalan dengan baik, tetapi
perkembangannya justru lebih bersifat kepengawasan untuk merekam kerja
guru, akibatnya lebih banyak mengungkap kesalahan guru dan berakhir dengan
pemecatan. Menurut Glickman dalam Donni Juni Priansa dan Rismi Somad,
Secara umum, tujuan supervisi akademik adalah membantu guru untuk
mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
direncanakan bagi peserta didiknya.15 Menurut Peter Oliva dalam Donni Juni
Priansa dan Rismi Somad, menyatakan bahwa kegiatan supervisi akademik
dimaksudkan untuk:
1. Membantu guru dalam merencanakan pembelajaran
2. Membantu guru dalam penyajian materi pembelajaran
14 Ibrahim Bafadal, Supervisi pengajaran: Teori dan aplikasinya dalam membina
profesional guru, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, 10. 15 Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi …, 108.
14
3. Membantu guru dalam mengevaluasi pembelajaran
4. Membantu guru dalam mengelola kelas
5. Membantu guru mengembangkan kurikulum
6. Membantu guru dalam mengevaluasi kurikulum
7. Membantu guru dalam mengevaluasi diri mereka sendiri
8. Membantu guru bekerjasama dengan kelompok
9. Membantu guru melalui inservice program.16
Tiga tujuan supervisi akademik antara lain pengembangan profesional,
pengawasan kualitas dan penumbuhan motivasi yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pengembangan Profesional
Supervisi akademik dimaksudkan untuk membantu guru
mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam memahami
akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya
melalui teknik-teknik tertentu
2. Pengawasan kualitas
Supervisi akademik untuk memonitor kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala
sekolah ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi
dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan peserta didik.
3. Penumbuhan motivasi
16 Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi …, 109
15
Supervisi akademik untuk mendorong guru menerapkan kemampuannya
dalam melaksanakan tugas-tugas mengajarnya, mendorong guru
mengembangkan kemampuannya sendiri, serta mendorong guru agar ia
memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung
jawabnya.
C. Fungsi Supervisi
Sebagaimana pengertian supervisi yang berarti suatu aktivitas
pembinaan dan pembimbingan yang direncanakan untuk membantu para guru
dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif
guna mencapai tujuan pendidikan. Maka ada beberapa tanggapan tentang fungsi
dari supervisi. Supervisi pendidikan mempunyai fungsi utama untuk perbaikan
dan peningkatan kualitas pengajaran.17
Menurut Purwanto fungsi-fungsi supervisi itu menyangkut beberapa
hal di antaranya,
a. Dalam bidang kepemimpinan,
b. Hubungan kemanusiaan,
c. Pembinaan proses kelompok,
d. Bidang administrasi personel
e. Dalam bidang evaluasi.18
17Piet A Sahertian, Konsep Dasar, ..., 21. 18M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi, ..., 86
16
Sedangkan menurut Swearingin yang dikutip oleh Sahertian ada
delapan fungsi supervisi:
a. Mengkoordinasi semua usaha sekolah
b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
c. Memperluas pengalaman guru-guru
d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif
e. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus
f. Menganalisis situasi belajar-mengajar
g. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf.19
Dari beberapa fungsi supervisi yang telah dirumuskan oleh tokoh di
atas penulis mengambil kesimpulan bahwa fungsi dari supervisi pendidikan
adalah untuk membantu guru dalam melaksanakan tugasnya secara efektif.
D. Prinsip Supervisi
Prinsip-prinsip pelaksanaan supervisi pendidikan adalah prinsip ilmiah,
demokratis, kooperatif dan konstruktif.20 Sedang menurut Sahertian, prinsip
supervisi meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Prinsip ilmiah (scientific) dengan ciri-ciri : Supervisi dilaksanakan
berdasarkan data yang objektif dalam proses pembelajaran; data yang
diperoleh menggunakan perekam seperti : angket, observasi, dan
percakapan pribadi; dan supervisi dilaksanakan secara sistematis,
terencana, dan kontinu.
b. Prinsip demokratis yaitu dengan menjunjung tinggi harga diri dan martabat
guru sehingga guru merasa aman dalam melaksanakan tugas.
c. Prinsip kerja sama dengan memberi support, mendorong, menstimulasi
guru sehingga merasa tumbuh dan berkembang bersama.
19Piet A Sahertian, Konsep Dasar, ..., 21. 20Binti Maunah, Supervisi Pendidikan …, 118.
17
d. Prinsip konstruktif dan kreatif sehingga guru akan termotivasi dalam
mengembangkan potensi dan kreativitasnya, serta menciptakan suasana
kerja yang menyenangkan.21
Secara lebih jelas, prinsip supervisi diungkap oleh Marks, Stoops dan
King Stoops sebagaimana dikutip oleh Nur Aedi sebagai berikut:
a. Supervisi adalah satu bagian integral dari suatu program bidang
pendidikan, yang di dalamnya terdapat sistem kooperatif dan jenis layanan
kelompok.
b. Semua kebutuhan guru, haknya, bantuan supervisi, dan jenis layanan ini
adalah tanggung jawab pemimpin sebagai pengawasan utama.
c. Supervisi harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan individu dari
personel sekolah.
d. Penggolongan demikian berlaku pula bagi personel yang telah bersertifikat
serta harus mendapat manfaat dari supervisi terkait.
e. Supervisi harus membantu memperjelas tujuan objektif bidang pendidikan
serta harus mendapatkan manfaat dengan penerapan tujuan tersebut.
f. Supervisi hendaknya dapat membantu meningkatkan perilaku dan
hubungan dari semua anggota staf sekolah dan harus membantu
mengembangkan hubungan baik dengan semua komunitas.
g. Supervisi harus membantu pengadministrasian organisasi dan sesuai
aktivitas-aktivitas pembelajaran untuk siswa.
h. Tanggung jawab untuk meningkatkan satu program untuk supervisi
sekolah terletak di tangan guru, sama halnya pengawas bertanggung jawab
atas sistem sekolahnya.
i. Supervisi juga harus memiliki asas ketepatan dengan program kerja dan
anggaran tahunan sekolah.
j. Perencanaan jangka pendek dan jangka panjang merupakan hal penting
dalam kepengawasan yang keduanya saling mempengaruhi.
k. Program kepengawasan harus menggunakan bantuan konsultan dari kantor
pendidikan, serta harus melibatkan pengawasan pendidikan yang ditunjuk
oleh kementerian terkait lainnya.
l. Supervisi harus membantu menerjemahkan dan mempraktikkan penerapan
penemuan terakhir dari penelitian bidang pendidikan.
m. Efektivitas program untuk supervisi harus dievaluasi oleh keduanya, yaitu
peserta dan konsultan luar.22
E. Pendekatan Supervisi
21Piet A. Sahertian, Konsep Dasar...., 20. 22Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2014, 46-48.
18
Pendekatan supervisi menurut Mantja dibedakan ke dalam tiga jenis
sebagai berikut:
a. Pendekatan langsung
Pendekatan langsung (direktif) yaitu cara pendekatan masalah yang
bersifat langsung. Pendekatan direktif didasarkan atas pemahaman
terhadap psikologi behaviorisme yang mana semua perbuatan berasal dari
reflek yaitu respon terhadap rangsangan. Mengacu dari pandangan ini
maka guru yang mengalami kekurangan perlu diberikan rangsangan
sehingga mampu bereaksi, supervisor dalam implementasinya dapat
dengan cara memberi penguatan (reinforcement) atau hukuman
(punishment).23
Supervisor dalam menerapkan pendekatan langsung atau direktif
melalui hal-hal sebagai berikut :
1. Menjelaskan.
2. Menyajikan.
3. Mengarahkan.
4. Memberi contoh.
5. Menetapkan tolok ukur.
6. Menguatkan.24
b. Pendekatan tak langsung
Pendekatan tak langsung (non direktif) adalah suatu pendekatan dalam
supervisi yang mana pelaku supervisi tidak langsung menunjukan
23Willem Mantja, Bahan Ajar : Model Pembinaan / Supervisi Pengajaran, Malang: Program
Pascasarjana Universitas Negeri Malang, 2000, 172. 24Willem Mantja, Bahan Ajar : Model Pembinaan …, 173.
19
permasalahan, melainkan mendengarkan secara efektif apa-apa yang
disampaikan para guru. Pendekatan ini didasarkan ada asumsi bahwa belajar
pada hakikatnya merupakan pengalaman pribadi, sehingga individu yang
bersangkutan harus mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
Pemecahan masalah bagi seorang guru adalah upaya untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses pembelajaran pada peserta didik, sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.25
c. Pendekatan kolaboratif
Pendekatan kolaboratif adalah pendekatan dalam supervisi yang
memadukan antara pendekatan langsung (directif) dengan pendekatan tak
langsung (non directif) di mana supervisor dan guru bersama-sama
bersepakat menetapkan struktur, proses, dan kriteria dalam melaksanakan
proses pemecahan terhadap masalah yang dihadapi oleh guru.26
Model pendekatan kolaboratif didasarkan atas pemahaman psikologi
kognitif yang berasumsi bahwa belajar merupakan hasil panduan antara
kegiatan individu dengan lingkungan, sehingga akhirnya akan berpengaruh
terhadap arah aktivitas.27
Perencanaan supervisi akademik memiliki berbagai macam manfaat
yang sangat berguna bagi supervisor. Adapun manfaat perencanaan
program supervisi akademik adalah sebagai berikut:
1. Pedoman pelaksanaan dan pengawasan akademik.
25Willem Mantja, Bahan Ajar : Model Pembinaan …, 175. 26Willem Mantja, Bahan Ajar : Model Pembinaan …, 177. 27Willem Mantja, Bahan Ajar : Model Pembinaan …, 185.
20
2. Untuk menyamakan persepsi seluruh warga sekolah tentang program
supervisi akademik.
3. Penjamin penghematan dan keefektifan penggunaan sumber daya
sekolah (tenaga, waktu, dan biaya).28
F. Peranan Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Supervisi akademik kepala sekolah merupakan bentuk layanan dalam
rangka pembinaan terhadap guru-guru terutama dalam uapaya mempertahankan,
mengubah atau memperbaiki perilaku mengajar guru. Kepalsa sekolah memiliki
peran yang sangat pwnting dalam pelaksanaan supervisi menurut Goleman yang
dikutip muslim”Tentunya kepala sekolah memiliki memiliki kecerdasan
emosional yang terrefleksikan dalam bentuk kesadaran diri dan kendali dorongan
hati, semangat, dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial.”29
Menurut Kimbal wiles yang dikutip Sahertian, supervisi berfungsi
untuk membantu (assisting) memberikan dukungan, (supporting), dan
mengikutsertakan (Sharring).30 Dari fungsi tersebut , peran supervisi akan terlihat
dalam kinerja seorang supervisor. Dalam pelaksanaannya supervisor dapat
berperan sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok, dan evaluator.
Sebagai koordinator harus dapat mengkoordinasikan program belajar mengajar,
tugas dari berbagai kegiatan yang berbeda diantara guru-guru. Seperti
mengkoordinasikan tugas guru, mengajar satu pelajaran yang dibina oleh
28Lantip D.P dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan,…, 96.
29 Sri banun Muslim, Supervisi Pendidikan Meningkatkan kualitas Profesionalisme Guru ,
Bandung Alfabeta, 2013,71.
30 Piet A.sahertian, konsep....25
21
beberapa orang guru. Sebagai konsultan supervisor dapat emberikan bantuan
mengkonsultasikan masalah yang dialami guru, baik secara invidu ataupun
kelompok. Misalnya ada kesulitan dalam mengatasi anak yang sulit belajar, dan
guru sulit mengatasinya dalam kegiatan belajar dikelas. Sebagai pemimpin
kelompok, supervisor dapat memimpin guru-guru dalam mengembangkan
potensi kelompok, misalnya saat pengembangan kurikulum, materi pelajaran, dan
kebutuhan profesional guru secara bersama. Dan sebagai evaluator, supervisor
dapat membantu guru menilai hasil dan proses belajar, menilai kurikulum yang
sedang dikembangkan. Dia juga dapat merefleksi dirinya sendiri. Misalnya pada
akhir semester dia dapat mengevaluasi dirinya sendiri dengan memperoleh
umpan balik dari setiap guru atau siswa yang dapat dipakai sebagai bahan untuk
memperbaiki dan meningkatkan diri.31
Peran supervisi tersebut hendaknya terus menerus dikembangkan
dalam pelaksanaan tugas supervisor untuk membantu guru melaksanakan tugas
utamanya supaya lebih baik. Disamping itu seorang supervisor harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman tentang cooperative learning dan group process.
Uraian di atas memberikan gambaran bahwa seorang supervisor yakni kepala
sekolah harus memiliki sejumlah kompetensi, tidak cukup hanya didasarkan atas
pengalaman semata. Dengan demikian peran kepala sekolah dalam melakukan
supervisi niscaya dapat meningkatkan kompetensi profesional guru PAI di
lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
31 Hamdani,”Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah di sekolah Dasar Kecamatan
Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur” Tesis , Universitas Indonesia Jakarta, 2011,25-26.
22
G. Teknik Supervisi Akademik
Agar pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif,diperlukan sebuah
keterampilan tekhnikal yang harus dimiliki oleh seorang supervisor.
Keterampilan yang dimaksud berupa kemampuan menerapkan teknik-teknik
supervisi yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan supervisi. Pemahaman dan
penguasaan teknik-teknik tersebut oleh supervisor, menjadi suatu keharusan
jika ingin pelaksanaan supervisi di sekolah/madrasah, dapat berjalan dengan
baik sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Teknik supervisi
akademik merupakan suatu cara yang digunakan oleh seorang supervisor
dalam memberikan pelayanan dan bantuan kepada guru yang disupervisi.
Teknik-teknik supervisi pendidikan dapat ditinjau dari banyaknya guru dan cara
menghadapi guru.32 Secara umum, teknik-teknik supervisi yang seharusnya
dipahami dan dikuasai oleh seorang supervisor ada dua macam. Kedua macam
teknik tersebut yaitu teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok .
Teknik supervisi pendidikan adalah atat yang digunakan oleh
supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat
melakukan perbaikanpengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru
meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupunsecara
perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung
bertatap muka atau melalui media komunikasi.33 Adapun teknik supervisi
32 Hendiyat Soetopo dan Easti Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
Jakarta: Bina Aksara, 1984, 44 33 Sagala Syaiful, Manajemen Startegik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,
Bandung:Alfabeta, 2011
23
kelompok menurut mataheru dalam sagala terdiri dari rapat guru, workshop,
seminar, kepemimpinan, konseling kelompok, buletin, karya wisata, dan
penataran atau penyegaran.34 Sedangkan supervisi teknik individual menurut
mataheru dan segala yaitu observasi kelas, kunjungan kelas, percakapan pribadi,
kunjungan rumah, dan saling mengunjungi.35
Indikator supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan
kompetensi provesional Guru PAI yang di gunakan penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Merencanakan supervisi
2. Mensosialisasikan supervisi .
3. Melaksanakan supervisi .
4. Melaksanakan tindak lanjut supervisi .
5. Menentukan model supervisi
6. Mengunakan teknik supervisi.
7. Mengunakan pendekatan supervisi.
H. KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
1. Pengertian Kompetensi Profesional
Menurut Donni Juni Priansa kompetensi profesional adalah adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam
yang memungkinkan terintegrasikannya konten pembelajaran dengan
menggunakan TIK dan membimbing peserta didik memenuhi standar
34 Sagala Syaiful, Manajemen Startegik dalam Peningkatan Mutu ...,173. 35 Sagala Syaiful, Manajemen Startegik dalam Peningkatan Mutu ...,173.
24
kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP,
Penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c).36 Menurut Ennar Ratriany Assa
kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi segala hal.37
Menurut Asian Institut for Teacher Education dalam bukunya H.E
Mulyasa Indikator dari kompetensi profesional secara umum ada 8
kompetensi yang dari 8 tersebut dijabarkan lagi menjadi 23 poin penting.38
Dari sekian banyaknya peneliti memfokuskan pada menguasai bahan dan
pendalaman bidang studi, mengelola pembelajaran dengan merumuskan
tujuan dan memilih metode efektif, menggunakan media dan sumber
belajar serta membuat alat bantu mengajar.
Menurut Undang –undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen Pasal 8 menyatakan guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memilki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pada Pasal 1
ayat 10, disebutkan: “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Pasal 10 ayat 1
menyatakan kompetensi guru meliputi: kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
36 Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Guru, Bandung: Alfabeta, 2014, 127. 37 Enar Ratriany Assa, Strategy of Learning Hal-Hal yang Boleh dan Tidak Boleh dilakukan
oleh Guru saat Mengajar, Yogyakarta: Araska, 2015, 33. 38 H.E Mulyasa, Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013, 69-71.
25
professional.39
Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2008 Tentang Guru bab II pasal 3 dijelaskan bahwa kompetensi
professional sebagaimana dimaksud adalah kemampuan guru dalam
menguasai bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya yang
diampunya yang sekurang – kurangnya meliputi penguasaan:
a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi, program
satuan pendidikan, mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang
diampu,
b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni yang
relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan
program satuan pendidikan, mata pelajaran atau kelompok mata
pelajaran yang diampu.40
Slamet PH yang dikutip Sagala menjelaskan, kompetensi profesional
berkaitan dengan bidang studi yang terdiri dari sub-kompetensi:
a. Memahami mata pelajaran,
b. Memahami standar kompetensi dan standar isi sesuai Peraturan Menteri,
c. Memahami struktur, konsep dan metode keilmuan,
d. Menerapkan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari – hari.41
39 Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. 40 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008. 41 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesioanal Guru Dan Tenaga Kependidikan, Bandung:
Alfabeta, 2013,39 -40.
26
Kompetensi profesional guru adalah seperangkat kemampuan yang harus
dimiliki oleh seorang guru agar dia dapat melaksanakan tugas mengajarnya
dengan baik.42 Sesuai dengan cakupan definisi pendidikan agama dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 Pasal 1, yaitu:
Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan
dalam bentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam
mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya
melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan.43
Sehubungan dengan Pendidikan Agama Islam (PAI), seorang Guru PAI
harus memiliki kemampuan profesional agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran dari mata pelajaran yang diampunya, terhadap diri siswa muslim,
yang meliputi; sikap, kepribadian, keterampilan dan pengamalan ajaran
agamanya.
Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib yang dikutif Abdul Majid
menjelaskan bahwa seorang Guru Agama Islam (Guru PAI) harus memiliki
kompetensi profesional sebagai berikut:
a. Menguasai materi Al-Islam yang komprehensif serta wawasan dan bahan
pengajaran, terutama pada bidang yang menjadi tugasnya,
b. Mengusai strategi yang mencakup, pendekatan, metode dan teknik
pendidikan islam termasuk kemampuan evaluasinya,
c. Menguasai ilmu dan wawasan pendidikan,
d. Memahami prinsif-prinsif dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan pada
umumnya guna keperluan pengembangan Pendidikan Islam. Menuntut
42 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di
Indonesia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet.7, 2011, 18. 43 Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007.
27
kepekaan terhadap informasi secara langsung atau tidak langsung yang
mendukung kepentingan tugasnya.44
Sehubungan dengan kompetensi profesional, secara rinci Masaong
mengungkapan bahwa seorang Guru PAI harus:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran PAI,
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran / bidang
pengembangan PAI,
c. Mengembangkan materi pembelajaran PAI secara kreatif,
d. Mengembangkan keprofesionalan Guru PAI secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif,
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.45
Sedangkan dalam permen nomor 16 tahun 2007 membagi kompetensi
profesional guru ke dalam 5 kompetensi inti sebagai berikut :
a. Menguasai materi, strutur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan dasar mata pelajaran yang diampu
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif
44 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Islam, Bandung: 2014, 91-92. 45 Abd.Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran… 126.
28
e. Memanfaatakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan
diri.46.
Dari beberapa uraian diatas, indikator kompetensi profesional guru
pendidikan agama islam( PAI ) yang digunakan, dalam penelitian ini
adalah yang sesui dengan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor
16 tahun 2007 sebagai berikut:
a. Mampu menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran PAI.
b. Mampu menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran PAI.
c. Mampu mengembangkan materi pembelajaran PAI. Secara kreatif.
d. Mampu mengembangkan keprofesionalan Guru PAI secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif pada mata
pelajaran PAI.
e. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri.
46 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru, 22-23
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian merupakan penelitian kualitatif. Metodologi kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.47
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini
berusaha untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang telah
diperoleh daari lapangan maupun literatur kepustakaan yang berkaitan
dengan pembahasan.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan metode studi lapangan (field
research). Dengan pendekatan deskriptif natturalistik, karena penelitian ini
dilakukan pada kondisi alamiah. Sumber datanya ialah situasi wajar,peneliti
mengumpulkan data berdasarkan observasi wanancara dan dokumentasi .48
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP VIP (Versi Integrated Pesantren) Al
Huda Jetis Kutosari Kutosari dan SMP MIBS (Muhammadiyah Integrated
Boarding School) Kebumen Tahun 2017.
47 Lexy J. Moleong, Metodologi Kuwalitatif , Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007, 4. 48 Sugiyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandun; Alfabeta, 2013, 2
30
4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Data primer yang diperoleh dalam penelitan ini berasal dari kepala Sekolah
dan guru PAI SMP VIP Al Hud dan SMP MIBS Kebumen.
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya dalam hal ini melalui guru-guru PAI, serta
dokumen yang terkait dengan penelitian. Semua itu untuk menjelaskan
supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi
profesional guru SMP VIP Al Huda dan SMP MIBS Kebumen.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Observasi
Dalam proses pengumpulan data dan pencatatan dilakukan dengan
sistematik tentang fenomena-fenomena yang diselidiki secara
sistematik.49 Dalam hal ini, observasi dilakukan untuk meneliti tentang
gambaran lokasi penelitian, aktivitas supervisi akademik kepala SMP VIP
Al Huda dan SMP MIBS Kebumen untuk mengambil data tentang peran
supervisi akademik kepala sekolah dan evaluasi kinerja guru PAI dalam
meningkatkan motivasi belajar peserta didik di SMP VIP Al-Huda dan
SMP MIBS Kebumen.
b. Teknik Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti memilih bentuk wawancara tak
terstruktur. Wawancara tak terstruktur dalam pelaksanaan tanya jawab
49 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 3, Yogyakatra : Penerbit Andi 2007, 36.
31
mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari.50 Alasan peneliti
menggunakan teknik wawancara tak terstruktur adalah untuk memberikan
kesempatan kepada seseorang atau responden untuk menyatakan dan
menangkap pernyataan secara mendetail. Yang menjadi informan dalam
penelitian ini terdiri dari (1) kepala sekolah, (2) guru SMP VIP Al Huda
Jetis Kutosari dan SMP MIBS Kebumen,
c. Teknik Dokumentasi
Teknik ini dikenal dengan penelitian dokumentasi (documentation
research) yang mencari data melalui beberapa arsip dan dokumen sejarah
madrasah/sekolah, raport, surat kabar, majalah, jurnal, buku dan benda-
benda tulis lainnya yang relevan.51
Dalam penelitian ini metode dokumentasi untuk mengumpulkan
data tentang supervisi akademik kepala sekolah di SMP VIP Al Huda
dan SMP MIBS Kebumen.
6. Analisis Data
Setelah seluruh data yang dibutuhkan berhsil dikumpulkan, langkah
selanjutnya adalah melakukan proses verifikasi data supaya data yang ada
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Penelitian kualitatif terdapat
empat kriteria yang dapat digunakan dalam uji validitas data yaitu berkaitan
50 Lexy J. Moleong Metodologi Penelitian ..., 191 51 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, Jakarta: Rineka Cipta 1993,
200.
32
dengan derajat kepercayaan (credibelity) keteralihan (transferability),
ketergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability)52.
Data tersebut diuji keabsahan dengan triangulasi sumber data, untuk
mengetahui sejauh mana temuan-temuan di lapangan benar-benar
representatif untuk dijadikan pedoman analisis dan juga untuk mendapatkan
informasi yang luas tentang perspektif penelitian. 53
Teknik yang digunakan dalam triangulasi sumber data adalah dengan
menggunakan banyak sumber untuk satu data yaitu membandingkan antara
hasil wawancara dengan hasil observasi antara ucapan informan di depan
umum dengan ucapan ketika informan sendirian (secara informal). Dan
antara hasil wawancara dengan data yang ada pada dokumen. Juga dilakukan
chek-richek, konsultasi dengan kepala sekolah, guru dan sumber-sumber
data yang terkait. Adapun analisis data pada penelitian ini mengikuti model
Miles and Hubermen seperti yang dikutip Sugiyono sebagai berikut:
Gambar 1.1. Analisis Model Miles dan Hubermen
52 Lexy J. Moleong Metodologi Penelitian....., 173. 53 Lexy J. Moleong Metodologi Penelitian....., 177.
Data colection
Data reduction conclusion
Data display
33
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
Langkah – langkah analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Menelaah data yang berhasil dikumpulkan dari hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi,
b. Mengadakan reduksi data dengan cara mengambil data yang dapat diolah
lebih lanjut,
c. Menyusun data dalam satuan – satuan yang relevan,
d. Melakukan kategorisasi sambil melakukan pengkodean (coding),
e. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data melalui data observasi,
dokumentasi, dan wawancara,
f. Menafsirkan data dan mengambil kesimpulan secara induktif dengan cara
berfikir berdasarkan fakta – fakta khusus kemudian diarahkan kepada
penarikan kesimpulan yang bersifat umum.54
B. GAMBARAN UMUM SEKOLAH BERBASIS PESANTREN
1. SMP VIP AL-HUDA JETIS, KUTOSARI, KEBUMEN
a. Sejarah SMP VIP Al-Huda
Syaikhuna Wamurobbiruhina Asysyaikh Al ‘Alim Al ‘Alamah KH.
Abdurrohman adalah pendiri sekaligus Pengasuh pondok pesantren Al-Huda
Jetis Kutosari Kebumen yang didirikan pada tahun 1801 M.
Kebetulan pada saat itu Bupati Kebumen membutuhkan seorang Kyai
untuk ditempatkan di desa Kutosari tepatnya di dukuh Jetis, akhirnya Beliau
ditempatkan di Jetis yang saat itu namanya telah diganti menjadi KH.
Abdurrohman. Pada mulanya Jetis merupakan hutan belantara yang sangat
angker dan wingit, tapi berkat jasa serta kesaktian yang dimilikinya akhirnya
beliau mampu menaklukan semua dedemit yang ada disana. Kemudian beliau
54 H.M. Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta: Golden Terayon Press, 2003,45.
34
wafat, laju kepemimpinan pondok dipegang oleh putranya yang sulung KH.
Abdul Kholiq, seorang kyai yang bertempramental keras dan sangat disiplin,
tapi sayang ketika beliau sedang semangat-semangatnya mengasuh pondok
beliau dipanggil untuk menghadap Rahmatulloh. Setelah beliau wafat,
digantikan oleh adiknya yaitu Syaikhina Wamurobbiruhina Romo KH. Wahib
Machfudz dan adiknya Romo KH. Yazid Machfudz.
Dalam pendidikannya pondok pesantren AL-Huda, menganut sistim
salafi dimana setiap pembelajarannya selalu memakai dasar kitab-kitab
karangan Ulama salaf atau lebih terkenal dengan sebutan Kitab Salafy atau
pula sering disebut kitab gundul atau kitab kuning.
Pada perkembangannya Pondok Pesantren Al-Huda, setiap tahunnya
selalu menunjukan grafik yang selalu meningkat terlihat dari tahun 2000 yang
tercatat hanya sekitar 400 santri sekarang meningkat mencapai lebih dari 600
santri yang semuanya datang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia
seperti Cilacap, Ciamis, Jakarta, Lampung, dan juga dari daerahnya sendiri
Kebumen dan tidak jarang pula datang dari kota – kota seberang seperti
palembang, Riau, Jambi, Bengkulu, Irian Jaya, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, dan berbagai daerah lainnya.
b. Struktur Pengurus SMP VIP Al- Huda Kebumen
1) Pimpinan / Pengasuh Pondok Pesantren Al-Huda
- KH. Yazid Mahfudz ( Pengasuh Pondok Pesantren )
- KH. Yazid Mahfudz (Direktur Masroh Pondok Pesantren)
- Ky. Ahmad Damami ( Pengasuh Pondok Pesantren )
35
2) Kepala Sekolah : Farkhanudin, S.Pd.M.Pd
c. Visi dan Misi
1) VISI
Cerdas, Berprestasi, Santun, dan Islami
2) MISI
a) Menyelenggarakan Pendidikan pesantren dengan berpaham Ahlus
Sunnah Wal Jama’ah dan Berbudaya Pesantren Salafy.
b) Menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
c) Menyelenggarakan praktek kegiatan beribadah, ilmu pengetahuan dan
teknologi.
d) Meningkatkan SDM Guru dan Karyawan
d. Pengasuh, Asatidz, Dan Santri
Sosok Kyai merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam
sebuah Pesantren. Pertumbuhan dan perkembangannya semua tergantung
pada Sosok Kyai, dan tidak jarang dari kalangan masyarakat yang akan
memondokkan putranya tidak melihat mewahnya bangunan pesantren
atau sarana prasarana yang lengkap tapi mereka memandang sosok
pengasuhnya.
KH. Wahib Mchfudz sebagai Pengasuh Utama Pondok
pesantren Al-Huda, memang sangat berpangaruh dalam perkembangan
Pondok, walaupun kesibukannya saat ini sangat padat tapi Beliau masih
tetap aktif dalam mendidik para santrinya, karena selain beliau mengasuh
36
Pondok Beliau juga diamanati sebagai Rois Syuriah PWNU Kabupaten
Kebumen yang sangat menyita waktunya.
Berkat kealiman, kearifan, dan kepribadiannya yang tinggi tidak
heran Beliau menjadi sosok Kyai yang dikagumi oleh para santri-
santrinya, dan juga tokoh yang disegani oleh masyarakat umum bahkan
sampai para pejabat sekalipun mereka selalu patuh terhadap sosok
Beliau.
Keadaan tenaga pendidk di SMP VIP Al Huda jetis terdiri dari 37
Guru dan karyawan terdiri 27 guru 6 Staf tata usaha 1 Kepala tata usaha
1 perpustakawan 1 Satpam 1 Caraka ( Petugas kebersihan ).
Terdapat 3 ( tiga ) guru PAI atas nama Farhanudin
S.Pd,M.Pd.Ahmad Komarudin,S.Pd.I dan Siti badiatul Firdaus,S.Pd.I.
Keadaan Ustadz diambil dari lulusan-lulusan terbaik Madrasah Roudlotul
Huda dan juga para alumni yang sengaja ditempatkan di sekitar Pondok
Pesantren AL-Huda, yang kesemuanya merupakan lulusan Madrasah
Roudlotul Huda, dibantu oleh Putra-Putri Pengasuh yang kesemuanya
mempunyai Skill yang tinggi dalam ilmu agamanya, Ustadz/ Ustadahnya,
yang memperjuangkan serta mempertahankan kesalafan Pondok
Pesantren ditengah-tengah lajunya perkembangan zaman yang sangat
pesat.
Tabel 3.1 Data Guru PAI SMP VIP Al Huda Jetis Kebumen
No Nama Pendidikan Sertifikasi Ket
1 Farhanudin S.Pd.I,M.Pd S 2 Sudah
37
2 Akhmad Komarudin,
S.Pd.I S 1 Sudah
3 Siti Badi'atul Firdos, S.Pd.I S.Pd.I belum
e. Stuktur Organisasi Sekolah
Berikut adalah organisasi sekolah SMP VIP Al Huda yang ter cantum
dalam tabel berikut ini :
Tabel . 3.2 . Stuktur
No
Nama Jabatan
Struktural Fungsional
1. Farhanudin S.Pd,I ,M.Pd Kepala Sekolah
2. Akhmad Komarudin, S.Pd.I
Wakil Kepala
Sekolah
Urusan Kurikulum
3. Umar, S.Pd Guru Urusan Humas
4. Zaenal Arifin, S.Pd.I Guru Urusan Kesiswaan
5. Wawan Hariyanto,S.Pd.I Guru Sarpras
6. Siti Badi'atul Firdos, S.Pd.I Guru PAI
7. Akhmad Muddofar, M.Pd.I Kepala TU
8. Sodikin Satpam
f. Data Siswa
Berdasarka data keadaan peserta didik pada tahun 2016/2017 .siswa
SMP VIP Al Huda Jetis terdidri dari :
Siwa kelas VII berjumlah 192 ,kelas VIII 163, kelas IX 153.
Pembelajaran dilaksanakan dalam 3 ( tiga) rombongan belajar yaitu :
1) Siswa kelas VII : 7 kelas
38
2) Siswa kelas VIII : 6 kelas
3) Siswa kelas IX : 6 kelas
Kultur Kepesantrenan
1) Pendalaman Ilmu-ilmu Agama (tafaqquh fi al din)
2) Berbasis Masyarakat (al-Mujtama’iyyah)
3) Mondok (muqim)
a) Keteladanan (Uswah hasanah)
b) Kesalehan (sholih)
c) Kepatuhan (Tha’ah)
d) Kemandirian (al-I’timad ala al nafs)
e) Kedisiplinan (Nidzomi)
f) Kesederhanaan (zuhd)
g) Toleransi (Tasammuh)
h) Kana’ah (Qona’ah)
i) Rendah Hati (Tawaddhu’)
j) Ketabahan (Shobar)
k) Kesetiakawanan (Ukhuwah)
l) Ketulusan (Ikhlas)
g. Sarana dan Prasarana Sekolah
1) Luas Tanah : 13.325
2) Luas Bangunan : 10. 250
3) Musholla : 2 lokal
4) Aula Pertemuan : 2 lokal
39
5) Perpustakaan utama : 2 lokal
6) Kantin dan warung santri : 5 lokal
7) Guest Home/Ruang tamu : 2 lokal
8) Gedung Sekolah : 34 lokal
9) Lapangan Bola : belum ada
10) Lapangan Volly : 2 lokal
11) Kantor dan administrasi : 4 lokal
12) Kantor guru/ Asatidz : 3 Lokal
13) Laboratorium multimedia : Belum ada
14) Laboratorium Praktek IPA : belum ada
15) Gedung Pusat Bahasa Asing : Belum ada
16) Kamar mandi dan toilet : 55 lokal
17) Kampus baru yang luas, bersih, nyaman, dan representatif.
18) Ruang Kelas VIP dengan fasilitas AC.
19) Iklim pendidikan yang religius.
20) Biaya Pendidikan dan Pondok terjangkau.
H. Kurikulum Pembelajaran
1) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
2) Kurikulum Pesantren
a) Sorogan Hafalan dan Pemahaman Ilmu Nahwu Shorof.
b) Sorogan Hafalan Al-Qur’an (Juz ‘Amma) dengan fasih.
40
c) Bandungan Kitab Tafsir, Ihya’ Ulumiddin, Fiqih, dan Ta’limul
Muta’alim.
d) Madrasah Diniyah (Akhlaq, Tauhid, Fiqih, Tarikh, B. Arab dan R.
Mahidl)
3) Program Kurikulum Penunjang :
a. Tilawatil Qur’an (Ahad)
b. Komputer/TIK (Setiap hari)
c. Demonstrasi Bahasa Asing (Kamis, Jum'at, Sabtu)
d. Pramuka & PMR (Jumat)
e. Pencak Silat (Ahad)
f. Demonstrasi Bahasa Asing (Kamis, Jum'at, Sabtu)
g. Khitobah dan Barzanji (Malam Jumat)
h. Kunjungan Ilmiah/Wisata Rohani (2 tahun sekali)
4) Ciri Khas Pesantren SMP VIP Al Huda
1. Ilmu Alat/Nahwu Sharaf
2. Al Quran
3. Tahfidzul Qur’an
Kegiatan pendidikan atau selain pendidikan yang pelaksanaannya
paling dominan, misalnya : Tafsir Qur’an/Tahfizh Qur’an/ Hadits/ Fiqih/
Ushul Fiqih/Ilmu Alat/Tasawwuf/BahasaAsing/ Pendidikan
41
Akhlaq/Pertanian/ Keterampilan/ IT/Umum/dan sebagainya hanya diisi satu
jenis yang paling dominan.
I. Pesrtasi Siswa
a. Juara I Pidato Bahasa Inggris : Tingkat Kabupaten
b. Juara I Pidato Bahasa Arab : Tingkat Kabupaten
c. Juara I Lomba Adzan : Tingkat Kabupaten
d. Juara I MTQ Pelajar : Tingkat Kabupaten
e. Juara III Lomba Sinopsis : Tingkat Kabupaten
f. Juara I MTQ Pelajar : Tingkat Propinsi
g. Peserta Demonstrasi Bahasa Inggris : Tingkat Propinsi
h. Peserta emonstrasi Bahasa Arab : Tingkat Propinsi
i. Peserta Debat Bahasa Asing : tingkat Propinsi
j. Juara I Lomba Dakwah : Tingkat Kabupaten
k. Juara I lomba Tilawah : Tingkat Kabupaten
l. Juara III Parade Puisi : Tingkat Kabupaten
m. Juara III POPDA Bola Volly : Jawa Tengah
n. Juara III Penyuluhan kesehatan : Tingkat Propinsi
o. Juara I MQK : Tingkat Kabupaten
p. Juara I MAPSI /Cabang Tartil : Tingkat Propinsi
q. Juara III Lomba Pidato Bhs Indonesia : Tingkat Propinsi
r. Juara II Tahfidz Pelajar : Tingkat Propinsi
s. Juara I Story Telling : Tingkat Kabupaten
42
t. UN terbaik swasta se Kabupaten Kebumen
u. Peringkat 3 UN Se Kabupaten Kebumen
Tabel 3.3 Agenda Kegiatan Sehari-hari SMP VIP Al Huda Kebumen
NO WAKTU KEGIATAN
1 04.00 - 04.30 Persiapan Jama'ah Shalat Shubuh
2 04.30 - 05.00 Jama'ah Shalat Shubuh
3 05.00 - 06.00 Pengajian Fasholatan, Juz 'Amma, Al-Qur'an
4 06.00 - 06.30 Persiapan berangkat Sekolah (MCK)
5 06.30 - 06.45 Shalat Dluha, Sarapan pagi
6 06.45 - 07.00 Berangkat Sekolah
7 07.00 - 07.15 Pembiasaan di Sekolah
8 07.15 - 12.30 Pulang Sekolah, Jama'ah Shalat Dhuhur
9 07.00 – 12.30 KBM di sekolah
10 12.30 - 13.00 Pembiasaan Bahasa Asing, Makan Siang
11 13.00 - 13.30 Istirahat
12 13.30 - 15.00 Persiapan Jama'ah Shalat 'Ashar (MCK)
13 15.00 - 15.30 Jama'ah Shalat 'Ashar
14 15.30 - 16.00 Madrasah Diniyah (MADIN)
15 16.00 - 17.15 Pembiasaan Bahasa Asing, Makan Sore
16 17.15 - 18.00 Jama'ah Shalat Maghrib
17 18.00 - 18.30 Pengajian Nahwu dan Shorof
18 18.30 - 20.00 Jama'ah Shalat 'Isya
19 20.00 - 20.30 Pengajian langsung dengan Romo Kyai (semua santri)
20 20.30 - 21.00 Pengajian Tasrif
21 21.00 - 21.30 Belajar Kelompok
43
2. PROFIL SMP MIBS KEBUMEN
a. Sejarah Berdirinya SMP MIBS Kebumen
Pesantren Modern MIBS Kebumen berdiri berdasarkan keputusan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang mewajibkan pada setiap daerah
memiliki pesantren binaan muhammadiyah daerah setempat. Keputusan
ini ditanggapi dengan penuh semangat oleh Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kebumen sehingga terbentuklah kepanitian dan
berdirilah Pesantren Modern MIBS Kebumen.
MIBS Kebumen berdiri dan disahkan pada 11 Januari 2015 Masehi yang
bertepatan dengan 09 Rabiul Awwal 1435 Hijriyah. Disahkan oleh Prof.
DR. H.M. Amien Rais, MA di halaman utama SMA Muhammadiyah
Kebumen. MIBS pada awal mulanya berdiri dengan nama MBS
Kebumen yang kemudian oleh Prof. DR. Eng. Imam Robandi dianjurkan
untuk memiliki ciri dan identitas lain dari MBS yang sudah ada,
diubahlah MBS Kebumen menjadi MIBS Kebumen Muhammadiyah
Integrated Boarding School Kebumen.
SMP MIBS kebumen adalah salah satu pesantren berbasis modern,
dengan program utamanya Tahfidz dan Bahasa Arab/Inggris. Dengan
tujuan mencetak kader ulama intelektual. Pesantren Modern MIBS
Kebumen merupakan sekolah kader pendidikan 6 tahun jenjang SMP-
SMA yang nantinya peserta didik dan disiapkan untuk menjadi generasi
penerus ummat dengan akhlak budi pekerti tinggi dan
44
berkemajuan.Hingga saat ini MIBS Kebumen sudah resmi memiliki ijin
operasional SMP MIBS Kebumen dan nantinya akan dilanjutkan dengan
SMA MIBS Kebumen. Dengan harapan akan lebih mandiri dan terus
berkembang bahkan hingga perguruan tinggi.
b. Visi dan Misi Sekolah
Menjadi lembaga pendidikan pesantren yang memiliki keunggulan
dalam menghasilkan generasi yang Percaya Diri, Memiliki Pemahaman
syar’i, dan berjiwa pemimpin.
Misi Sekolah
1) Mempersiapkan generasi muda yang berkualitas menuju terbentuknya
khairu ummah.
2) Menyelenggarakan sistem pendidikan yang kondusif terhadap
pembentukan pribadi yang percaya diri.
3) Membentuk generasi yang memiliki jiwa kepemimpinan serta peduli
terhadap ummat.
4) Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang
menuju ulama yang berjiwa besar dan berpengetahuan luas.
5) Mempersiapkan warga Negara yang berkepribadian yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT.
c. Stuktur Organisasi SMP MIBS Kebumen
Tabel 3.4 Stuktur Organisasi SMP MIBS Kebumen
Nama Jabatan
45
No Struktural Fungsional
1. Khamim Mustofa ,M.Pd Kepala Sekolah
2. Imam Yudiantoro,M.Pd Wakil Kepala
Sekolah
Urusan Kurikulum
3. Amin Mustaqim Guru Urusan Humas
4. Muhrofin, LC Guru Urusan Kesiswaan
5. Avan Hanzahnanggara,S.Pd Guru Sarpras
6. Septiya Mulyani Guru Urusan 7 K
7. Farhan Indra Fahrudi,S.Hi,MH Guru Koor .Aik
8. Adam Kholid,SE Ka. Tu -
9. Siti Mahmudah Bendahara Sekolah -
10. Nana Prabananggara - Ka. Perpustakaan
d. Data siswa
Berdasarka data keadaan peserta didik pada tahun 2016/2017 .siswa
SMP MIBS Kebumen dan semua bertempat tinggal di sekolah terdidri
dari :
Siwa kelas VII berjumlah 22 ,kelas VIII 22, kelas IX 27.
Pembelajaran dilaksanakan dalam 3 ( tiga) rombongan belajar yaitu : 1)
1) Siswa kelas VII : 1 kelas
2) Siswa kelas VIII : 1 kelas
3) Siswa kelas IX : 1 kelas
e. Sarana dan prasarana
Gedung milik sendiri dan memiliki 3 ruang asrama 3 rombongan
belajar 1 ruang guru
f. Kurikulum dan model pembelajaran
Kurikulum yang di gunakan adalah KTSP dan K 13 pada kelas
VII sedangkan pada malam hari siwa menghafal al qur’an karena
46
semua siswa SMP MIBS semua laki- laki dan ber tempat tinggal
di asrama .
g. Prestasi siswa yang pernah di proleh pada mapel PAI:
1. juara 3 tahfid qur’an 2016 Mapsi
2. juara 1 tahfid qur’an 2016 Tingkat kecamatan kebumen
3. juara 1 lomba al islam 2016 di gombong
4. juara 1 da’i remaja 2016 SMK Ambal
5. juara 1 da’i remaja 2016 Olysmam
6. juara 1dan dua da’i remaja 2017 olysmam
7. juara 2 olimpiade al qur’an di bandung 2017
8. juara 2 olimpiade tahfidz ,di bandung 2017
9. juara 2 olimpiade al qur’an cilacap 2015
47
BAB IV
DESKRIPSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH
Supervisi akademik kepala sekolah di SMP VIP Al Huda dan SMP MIBS
Kebumen dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
A. Supervisi Kelas
Kegiatan supervisi kelas dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan dan
tindak lanjut supervisi.
1. Perencanaan Supervisi Kelas
a. SMP VIP Al-Huda
Perencanaan supervisi akademik dilakukan kepala sekolah SMP VIP
Al-Huda dengan menyusun program supervisi diawal tahun ajaran baru.
Perencanaan ini nantinya menjadi pedoman untuk pelaksanaan supervisi
kepala sekolah terhadap semua guru, baik Guru PAI maupun guru mata
pelajaran lainnya. Rencana supervisi akademik ini dalam rangka pelaksanaan
delapan standar kompetensi pendidikan yang menjadi acuan mutu sekolah.
Penyusunan rencana dan program supervisi sangatlah penting bagi kepala
sekolah sebagaimana disampaikan Kepala SMP VIP Al Huda, Farkhanudin
S.Pd.I.M.Pd, berikut ini:
“Ya. Saya membuat perencanaan, karena program supervisi sangatlah
penting, karena sebagai acuan dalam melaksanakan supervisi, apalagi
jumlah guru dan karyawan di SMP VIP Al-Huda tergolong cukup
banyak yaitu berjumlah 37 orang, apabila tidak ada perencanaan
supervisi maka saya tidak akan mampu melaksanakan dengan baik. Di
samping itu saya selalu berkoordinasi dengan seluruh guru melalui
rapat koordinasi termasuk guru PAI terkait dengan delapan standar
termasuk pendidik dan tenaga kependidikan yang dilaksanakan
48
disetiap awal tahun ajaran baru, program supervisi ini juga saya
sosialisasikan pada waktu rapat”.55
Penjelasan kepala sekolah di atas dikuatkan oleh Guru PAI SMP VIP Al
Huda Jetis Kebumen Siti Badiatul Firdaus, S.Pd.I berikut ini:
“Biasanya penyusunan program supervisi di SMP VIP Al-Huda dilakukan
pada tahun ajaran baru, sementara waktu dan pelaksanaannya disesuaikan
dengan kalender pendidikan, dan saya mempersiapkan admistarsi dan
perangkat pembelajaran baik itu silabus, rpp, prota dan promes.”56
Sedangkan menurut bapak Ahmad Komaruddin, S.PdI sebagai berikut:
“Untuk penyusunan jadwal supervisi, bapak kepala sekolah mengadakan
rapat dengan dewan guru membahas tentang program sekolah, pembagian
tugas mengajar, pembinaan kegiatan ekstra dan intra kurikuler, termasuk di
dalamnya program supervisi kelas. Dan itu dibahas bersama dewan guru
dan juga Guru PAI pada rapat di awal tahun ajaran baru”.57
Kemudian berdasarkan informasi dari guru dan Kepala sekolah SMP VIP
Al-Huda, bahwa dalam menyusun program supervisi dibantu oleh wakil bidang
akademik yaitu wakil kepala sekolah bagian kurikulum. Kepala sekolah
melibatkan guru dalam menyusun program supervisi, selalu berkoordinasi
tentang jadwal dan waktu pelaksanaan.
Dalam menyusun program supervisi kepala sekolah memasukan tehnik
supervisi kunjungan kelas, obervasi kelas dan percakapan pribadi yang
dikoordinasikan dengan guru terkait, hal ini dimaksudkan agar semua Guru PAI
terlibat dan ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaannya. Apabila guru PA
mengetahui adanya kegiatan supervisi, maka mereka akan mempersiapkan diri
55 Wawancara dengan Farkhanudin Kepala Sekolah SMP VIP Al HudaTanggal 23 Mei 2017.
56Wawancara dengan siti badiatul firdaus guru PAI SMP VIP Al Huda tanggal 23 Mei 2017
57Wawancara dengan ahmad komaruddin, S.PdI guru SMP VIP Al Huda Tnggal 23 Mei 2017
49
sebaik mungkin dan dapat mempersiapkan admistrasi serta perangkat
pembelajaran PAI .
b. SMP MIBS Kebumen
Kepala sekolah merencanakan supervisi akademik pada awal tahun ajaran
dengan menyusun jadwal yang terlebih dahulu disosialisasikan kepada dewan
guru di dalam rapat . Sebagaimana penjelasan Pak Khamim Mustofa, M.Pd
sebagai kepala sekolah :
“Saya mempunyai jadwal yang telah ditentukan untuk melaksanakan
supervisi yang dilaksanakan semester satu kali atau dua kali dalam
setahun dengan orang (guru) yang berbeda. Sedangkan untuk jadwal
supervisi guru PAI saya berkoordinasi dengan pengawas PAI agar tidak
bertabrakan. Selain saya juga melihat siapa saja orang yang kurang dalam
melaksanakan proses pembelajaran, pelaksanaan prosedurnya ada yang
diberitahukan terlebih dahulu dan ada yang tidak. Masing-masing
prosedur memiliki tujuan tersendiri, tergantung kesiapan dari guru.”.58
Penjelasan kepala sekolah tersebut di atas juga di dibenarkan oleh salah
satu guru PAI, bapak Mukhrofin, Lc
“Benar pak, kepala sekolah di tempat kami telah membuat jadwal
supervisi, jadwal supervisi disosialisasikan kepada semua guru termasuk
saya selaku guru PAI, biasanya melalui rapat dewan guru”59
Berdasarkan observasi dan dokumentasi yang diperoleh penulis, dapat
digambarkan bahwa di sekolah MIBS sebelum pelaksanaan supervisi kepala
sekolah, terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan menyusun program
supervisi akademik dalam meningkatkan kompetensi guru PAI.
2. Pelaksanaan Supervisi Kelas
Berdasarkan temuan di SMP VIP Al-Huda dan SMP MIBS Kabupaten
Kebumen, bahwa pelaksanan supervisi akademik kepala sekolah sebagai berikut:
58Wawancara dengan Khamim Mustofa, M.Pd, Kepala Sekolah MIBS Kebumen, 18 Mei 2017. 59 Wawancara Dengan Muhkrofin, Lc, Guru PAI MIBS Kebumen, 18 Mei 2017.
50
a. SMP VIP Al-Huda Jetis
Pelaksanaan supervisi akademik di SMP VIP Al-Huda menggunakan
dua tekhnik yaitu kelompok dan perseorangan, supervisi kelompok
dilaksanakan pada tahun ajaran baru dan setiap bulan yang terletak diakhir
bulan. Dalam tekhnik kelompok kepala sekolah memberikan pembinaan dan
evaluasi kinerja guru . Selain itu dalam supervisi kelompok selalu digunakan
untuk diskusi kasus tentang permasalahan yang muncul dalam kegiatan
belajar mengajar. Berikut hasil wawancara dengan kepala sekolah:
“Saya melaksanakan supervisi kepala sekolah sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun bersama guru. Dalam pelaksanaan supervisi terhadap
guru PAI saya menggunakan teknik individu dan kelompok. Dalam
teknik individual saya melakukan kunjungan kelas dan observasi kelas,
untuk guru PAI semester pertama menggunakan observasi kelas dengan
mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir dengan lembar
observasi yang berisi tentang administrasi dan perangkat pembelajaran
serta proses pembelajaran. Sedangkan untuk smester kedua hanya
melakukan kunjungan kelas, melihat sebentar proses belajar mengajar di
kelas Semua itu dilakukan kepada guru PAI secara bergantian.” 60
Keterangan kepala di atas juga diperkuat oleh hasil wawncara dengan guru PAI
berikut:
“saya disupervisi oleh kepala sekolah 2 kali dalam setahun, semester pertama
saya disupervisi yang sifatnya obeservasi kelas, kepala sekolah mengamati di
dalam ruangan selama pembelajaran berlangsung, beliau membawa lembar
observasi, dan mengecek kelengkapan administrasi perangkat pembelajaran.
Sedangkan pada supervisi yang kedua kepala sekolah hanya melakukan
kunjungan kelas, melihat sebentar kegiatan belajar mengajar di ruangan.”61
Sedangkan menurut Ahmad komarudin :
“Ketika saya mengajar kepala sekolah melakukan kunjungan kelas baik di
semester pertama ataupun semester kedua, sedangkan untuk obseservasi kelas
di lakukan oleh pengawas PAI”62
60 Wawncara dengan kepala sekolah SMP VIP Al Huda kebumen, bapak Farkhanuddin 23 Mei
2017 61 Wawancara dengan Siti Badiatu Firdaus, S.PdI guru SMP VIP Al Huda tanggal 23 Mei 2017 62 Wawancara dengan Ahmad Komarudin guru SMP VIP Al Huda tanggal 23 Mei 2017
51
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat di ketahui bahwa kepala
sekolah telah melaksanakan supervisi kelas terhadap Guru PAI. Selanjutnya
dari hasil supervisi tersebut bagi guru yang memiliki permasalahan terkait
tentang permasalahan peserta didik dikelas, disampaikan kemudian
didiskusikan dengan kepala sekolah dan guru yang bersangkutan melalui
percakapan pribadi. Sebagai mana penjelasan Farkhanudin, M.Pd berikut:
"Selain kunjungan kelas dan observasi kelas saya juga melakukan supervisi
dengan teknik percakapan pribadi terhadap guru PAI terkait dengan hasil
kunjungan kelas dan observasi kelas. Namun kadang-kadang guru yang
bersangkutan menyampaikan masalahnya secara pribadi kepada saya”63
Keterangan di atas di benarkan oleh guru PAI ibu siti badiatul firdaus
sebagai berikut:
“Betul saya menghadap kepala sekolah terkait dengan kendala,
kekurangan seperti kurangnya media pembelajaran, teknik dalam
kurikulum 2013 dan menyampaikan persoalan yang saya hadapi di
kelas64
Sedangkan untuk pelaksanaan supervisi kelompok oleh kepala sekolah
“Sementara untuk supervisi kelompok saya mengarahkan guru PAI untuk
aktif mengikuti kegiatan MGMP baik tingkat rayon dan subrayon dan
sekali gus saya berkoordinasi dengan pengawas PAI dalam pelaksanaan
supervisi di samping itu saya juga melaksanakan rapat deangan guru PAI
.65”
Keterangan diatas di benarkan oleh bapak Ahmad komarudi S.Pd.I salah
satu guru di SMP VIP Al Huda Kebumen berikut:
“Betul bapak kepala sekolah memerintahkan kapada saya untuk aktif
mengikuti kegiatan MGMP yang dilaksanakan satu bulan sekali baik
tingkat rayon maupun sub rayon “66
63 Wawancara dengan Farkhanudin, M.Pd, Kepala SMP VIP Al Huda Jetis, Kebumen 23 mei
2017 64 Wawancara dengan ibu siti badiatul firdaus SMP VIP Al Huda tanggal 28 Mei 2017 65 Wawancara dengan Kepala sekolah bapak Farkhanudin tanggal 28 Mei 2017 66 Wawancara dengan guru PAI Ahmad Komaruddin tanggal 28 Mei 2017
52
Berdasarkan observasi dan dokumentasi diketahui bahwa pelaksanaan
supervisi terutama pada observasi kelas dan kunjungan kelas penilaian yang
digunakan bagi para guru khususnya guru PAI ialah instrumrn yang sesuai
dengan format yang berlaku. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses
penilaian yang dilakukan terhadap para guru.
b. SMP MIBS Kebumen
Pelaksanaan supervisi akademik di MIBS Kebumen bertujuan untuk bisa
memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Pelaksanaan
supervisi yang baik dilakukan awal atau akhir semester dan pelaksanaan
supervisi sebaiknya dilakukan pemantauan terlebih dahulu, jika hasil
pemantauannya menunjukkan kurang baik maka pelaksanaan supervisi
diharuskan untuk memperbaikinya. Adapun jadwal supervisi kepala sekolah
sebagaimana terlampir, hal ini juga disampaikan oleh pak Khamim Mustofa,
M.Pd sebagai kepala sekolah :
“Saya melaksanakan supervisi setiap semester satu kali atau dua kali dalam
setahun dengan orang (guru) yang berbeda, dan kami akan melihat siapa saja
orang yang kurang dalam melaksanakan proses pembelajaran, pelaksanaan
prosedurnya ada yang diberitahukan terlebih dahulu. sedangkan untuk guru
PAI meyesuaikan dengan jadwal dari pengawas PAI”.67
Hal ini dapat di kuatkan oleh guru PAI sebagaimana petikan wawancara
berikut;
”Kepala sekolah memberitahu kepada saya bahwa beliau akan melakukan
supervisi baik itu observasi kelas maupun kunjungan kelas, dan kepala sekolah
meminta agar saya menyiapkan administrasi perangkat pembelajaran.”68
Jadi kepala sekolah memiliki jadwal dua kali dalam setahun untuk melakukan
supervisi kepada guru, dalam sehinga guru dapat meningkatkan efektivitas
67Wawancara Kepala Sekolah MIBS bapak khamim mustofa M.Pd, 18 Mei 2017
68 Wawncara dengan Guru PAI SMP MIBS kebumen Mukhrofin, Lc. Tanggal 18 Mei 2017
53
pengelolaan kelas. Guru yang akan disupervisi juga diberitahukan terlebih dahulu
agar mereka dapat mempersiapkan terlebih dahulu dan tidak grogi pada saat kepala
sekolah melakukan supervisi, karena jika mereka grogi saat disupervisi maka akan
membuat mereka tidak nyaman dan merusak konsentrasi mereka saat dilakukannya
supervisi. Dengan keadaan seperti itu bukan membuat mereka lebih baik tetapi
menghambat mereka menjadi lebih baik.
Pelaksanaan supervisi prosedur yang dilakukan di MIBS kebumen dengan cara
diberitahu. Adapun pendekatan yang digunakan oleh kepala sekolah yaitu kolaboratif
artinya kepala sekolah mendengarkan apa yang disampaikan guru atau menanyakan
persoalan yang dihadapi guru serta memberi solusi.. Sedangkan teknik yang
digunakan ialah teknik supervisi individual dan kelompok. Adapun teknik individual
yang dilakukan oleh bapak Khamim Mustofa M.Pd, berupa kunjungan kelas dan
obeservasi kelas, serta percakapan peribadi, dari hasil wawancara dengan bapak
Khamim Mustofa terkait supervisi sebagai berikut:
“Saya melaksanakan supervisi observasi, dengan membawa lembar observasi,
tujuannya untuk mengetahui sejauh mana kelengkapan administrasi perangkat
pembelajaran, sekaligus juga melihat bagaimana guru PAI melaksanakan
pengajaran di kelas, baik dari segi metode, media yang dipakai ataupun
pengkondisian kelas. Dari supervisi itu saya melihat bahwa untuk guru PAI
sudah bagus dan sesuai dengan pedoman yang tersedia, namun dari segi
teknik dan media masih kurang. Selain itu saya juga kadang berbicara secara
peribadi dengan yang bersangkutan terkait KBM yang dilaksanakan”69
Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Mukhrofin Lc selaku guru PAI di MIBS
kebumen sebagai berikut;
“Kepala sekolah melakukan supervisi berupa observasi kelas, sesuai dengan
jadwal yang beliau berikan pada saya. Dalam observasi kelas tersebut kepala
sekolah membawa lembar observasi atau lembar penilaian perangkat
69 Wawancara dengan Khamim Mustofa M.Pd. kepala MIBS Tanggal 18 Mei 2017
54
pembelajaran PAI. Kepala sekolah mengamati saya selama saya mengajar,
namun tidak berbicara selama saya mengajar, sepertinya hanya mencatat.
Saya menyampaikan materi PAI sesuai dengan Rpp yang saya buat. Namun
dalam penyampaian materi saya masih belum menemukan metode yang tepat
agar materi bisa di pahami oleh semua siswa. Selain itu kepala sekolah
kadang mengajak saya untuk bebrbicara berdua terkait dengan pelajaran PAI
dan masalah sekolah pada umumnya.”70
Sedangkan untuk pelaksanaan supervisi kelompok oleh kepala sekolah menurut
penjelasan Kepala SMP MIBS Kebumen,sebagai berikut:
“oh untuk supervisi kelompok saya menugaskan guru PAI untuk mengikuti
kegiatan MGMP dan sekaligus saya berkoordinasi dengan pengawas PAI
dalam pelaksanaan supervisi di samping itu saya juga melaksanakan rapat
deangan guru PAI.71”
Keterangan diatas di benarkan oleh bapak Mukhrofin Lc. salah satu guru di
SMP MIBS Kebumen berikut:
“Betul bapak kepala sekolah menugaskan kapada saya untuk mengikuti
kegiatan MGMP yang dilaksanakan satu bulan sekali “72
Berdasarkan observasi dan dokumentasi diketahui bahwa pelaksanaan supervisi
terutama pada observasi kelas dan kunjungan kelas penilaian yang digunakan bagi
guru khususnya guru PAI ialah instrumen yang sesuai dengan format yang berlaku.
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan proses penilaian yang dilakukan terhadap
para guru.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang penulis peroleh
bisa digambarkan bahwa kepala sekolah di MIBS telah melaksanakan supervisi
akademik secara individu dan kelompok, baik kunjungan kelas, observasi kelas
70 Wawancara dengan guru PAI Mukhrofin, Lc Tanggal 18 Mei 2017
71 Wawancara dengan Kepala sekolah bapak Hamim mustofa M.Pd Tanggal 18 Mei 2017 72 Wawancara dengan guru PAI Mukhrofin Lc Tanggal 18 Mei 2017
55
ataupun percakapan peribadi. Supervisi dilaksanakan tiap satu semester atau satu
tahun dua kali supervisi.
3. Tindak Lanjut Supervisi
a. SMP VIP Al Huda
Tindak lanjut merupakan bagian akhir dari proses supervisi, tindak
lanjut yang dimaksud disini adalah bagian dari supervisi setelah melakukan
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan/penilaian dari supervisi, tindak
lanjut yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah dengan memberikan catatan
dan masukan kepada guru, dan mengajak mereka diskusi di ruang kepala
sekolah setelah selesai melaksanakan supervisi, atau bertanya kepada siswa
atau guru lain bagaimana saat mereka mengajar. Seperti yang disampaikan
oleh kepala sekolah:
“Biasanya selesai mensupervisi ada catatan perbaikannya setelah
itu mereka selesai mengajar biasanya saya ajak guru untuk
mengobrol, atau saya undang hari ini atau besoknya atau hari lain,
untuk mengetahui ada perubahan saya tanya kepada siswa atau
guru yang lain”73
Hal senada juga diungkapkan oleh guru PAI VIP Al Huda berikut:
Setelah saya disupervisi, sehari atau dua hari sesudahnya saya
diapanggil ke kantor oleh kepala sekolah. Beliau menyampaiakan
hasil supervisi kepada saya, dan membahas solusi dan langkah
selanjutnya dalam pelaksanaan mengajar, kepala sekolah juga
mendengarkan apa yang menjadi kendala saya, serta memberi
support agar saya dapat mengembangkan metode ataupun media
yang saya gunakan. Adapun kekurangan dari perangkat
pembelajaran kepala sekolah menyarankan agar kedepan bisa
dilengkapi.74
Kepala sekolah juga melakukan evaluasi dengan menanya kepada siswa atau
guru yang lain, setelah itu kepala sekolah melihat apakah ada perubahan yang lebih
73Wawancara kepala sekolah SMP VIP Al Huda bpk farhanudin tanggal 28 Mei 2017 74 Wawancara dengan Ahmad komarudin tanggal 28 Mei 2017
56
baik atau sama saja. Kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru dalam
meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas sebagaimana jadwal terlampir. Dengan
melakukan pembinaan guru dapat meningkatkan pengelolaan kelas, pengelolaan
kelas yang baik akan meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh salah satu guru SMP VIP Al Huda berikut:
“Tentunya kemampuan guru dalam menjalankan pembelajaran, meningkatkan
kemampuan pengelolaan kelas, kemampuan guru dalam membuat RPP, dan
pastinya 4 kompetensi guru itu, kalau sudah menguasai sudah hebat, selain
guru juga sarana dan prasarana, sarana itu untuk mempermudah dan
merupakan faktor pendukung guru dalam melakukan proses pembelajaran”.75
Jadi, pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk guru sangat
penting untuk meningkatkan pengelolaan kelas yang baik, karena guru merupakan
fasilitator yang tugasnya mengkondisikan anak pada saat pelajaran, misalnya saat
anak merasa jenuh atau ngantuk pada saat pelajaran guru boleh melakukan cerita
yang lucu, setelah anak sudah tidak merasa ngantuk barulah melanjutkan pelajaran.
Tetapi kepala sekolah juga mempunyai hambatan dalam meningkatkan efektivitas
pengelolaan kelas seperti faktor guru, faktor siswa, tetapi faktor sarana di sekolah ini
sudah termasuk lengkap hambatannya mungkin dari faktor guru, misalnya suaranya
pelan itu dari sifatnya, hambatan dari siswa juga ada, di kelas pemikiran anak-anak
bermacam-macam, ada yang lambat, ada yang sedang, ada yang cepat, dan sarana
dan prasarananya.
Dari hasil wawancara kesimpulan yang saya dapat adalah peran supervisi
akademik kepala sekolah SMP VIP Al-Huda yaitu supervisi akademik
dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, supervisi dilakukan tidak hanya di kelas
75Wawancara kepala sekolah tanggal 28 Mei 2017
57
saja tetapi kepala sekolah juga sering mengajak guru-guru untuk berdiskusi
tentang masalah dan kendala di kelas, dan kepala sekolah juga sering bertanya
kepada siswa dengan masalah yang dihadapi oleh siswa di kelas misalnya
dengan hasil ujian atau pelajaran yang tidak dimengerti.
b. SMP MIBS Kebumen
Tindak lanjut dari hasil kegiatan supervisi akademik merupakan akhir dari
pelaksanaan kegiatan supervisi. Didalam kegiatan tindak lanjut ini sangat
diharapkan terjadi perubahan perilaku yang positif seorang guru yang pernah
disupervisi. Perubahan-perubahan itu akan membawa seorang guru menjadi
profesional dalam mengajar dan mutu pendidikan akan meningkat. Kita sadari
bahwa kepala sekolah jarang, bahkan tidak pernah melakukan tindak lanjut dari
hasil supervisi. Padahal banyak sekali masalah yang perlu disampaikan kepada
guru, tetapi semua itu hanya menjadi dokumen saja di lemari arsip kepala
sekolah. Sehingga tujuan dan manfaat dari supervisi akademik akan dapat
dirasakan oleh guru dalam upaya meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.
Hasil supervisi perlu ditindak lanjuti agar memberikan dampak yang nyata
untuk meningkatkan profesionalisme guru. Dampak nyata ini diharapkan dapat
dirasakan masyarakat maupun stakeholders. Tindak lanjut tersebut dapat
berupa: penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah
memenuhi standar, teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang
belum memenuhi standar, dan guru diberi kesempatan untuk mengikuti
pelatihan/penataran lebih lanjut. Menurut Bapak khamim mustofa kepala
MIBS menjelaskan :
58
“Setelah melakukan supervisi saya memanggil guru untuk di ajak bersama
berdiskusi tentang proses dalam kebiatan belajar mengajar sehingga di situ
terjadi komunikasi untuk perbaikan atau kekurangan dalam melaksanakan
tugas mengaja”76
Konsep tindak lanjut supervisi akademik merupakan pemanfaatan dari hasil
analisis supervisi yang telah dilakukan. Isi dari konsep tindak lanjut hasil supervisi
berupa pembinaan, baik pembinaan langsung maupun pembinaan tidak
langsung. Pembinaan langsung adalah pembinaan yang dilakukan terhadap hal-hal
bersifat. khusus, yang perlu perbaikan dengan segera dari hasil analisis supervisi.
Dan pembinaan tidak langsung adalah pembinaan yang dilakukan terhadap hal-hal
bersifat umum yang perlu perbaikan dan perhatian setelah memperoleh hasil analisis
supervisi. Beberapacara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam membina
guru untuk meningkatkan proses pembelajaran adalah antara lain menggunakan
secara efektif buku petunjuk bagi guru, menggunakan buku teks secara efektif,
mengembangkan teknik-teknik pembelajaran yang telah dimiliki, menggunakan
metodologi yang luwes (fleksibel), menggunakan lingkungan sekitar sebagai
media atau alat bantu pembelajaran, mengevaluasi siswa dengan lebih akurat, teliti,
dan seksama, dapat bekerja sama dengan guru lain agar lebih berhasil, kemudian
memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk inovasi dan kreativitas layanan
pembelajaran, dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Selain dari
pembinaan untuk kegiatan tindak lanjut ada juga pemantapan instrumen supervisi.
Kegiatan untuk memantapkan instrumen supervisi dapat dilakukan dengan cara
diskusi kelompok oleh para supervisor tentang instrumen supervisi akademik
maupun instrumen supervisi non akademik.
76
59
Kegiatan tindak lanjut di SMP MIBS Kebumen berjalan dengan efektif, dalam
hal ini ialah terdapat tindak lanjut yang baik dari kepala sekolah. Tindak lanjut yang
dilaksanakan di SMP MIBS Kebumen langsung ditangani oleh kepala sekolah dan
tidak diwakilkan oleh guru yang lain atupun guru piket, dikarenakan rombel kelas
yang terdapat di SMP MIBS hanya satu rombel dalam setiap angkatan.
Kepala sekolah SMP MIBS Kebumen sangat menguasai ilmu pengetahuan
dalam berbagai macam disiplin ilmu pendidikan, baik pendidikan agama maupun
pendidikan umum, karena kepala sekolah SMP MIBS Kebumen, merupakan alumni
dari Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur. Kepala sekolah
SMP MIBS sangatlah bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang
diamanahkan, kepala sekolah selalu memantau kegiatan supervisi secara rutin,
sehingga administrasi guru selalu terpantau dan motivasi dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran selalu ada.
60
B. PROGRAM PENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
PAI .
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara
mendalam, observasi dan dokumentasi, di ketahui bahwa peran supervisi
akademik yang di lakukan kepala sekolah terhadap Guru PAI di SMP VIP al
Huda dan MIBS sebagi berikut:
1. Di SMP Al Huda
a. Meningkatkan kompetensi Guru PAI dalam menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran PAI.
Kepala Sekolah mengarahkan agar semua Guru PAI dan tenaga
kependidikan lainya senantiasa meningkatkan pemahaman keilmuanya
tentang keislaman, kemasyarakatan dan keumatan dengan cara
pendalaman dan pengkajian melalui literatur di perpustakaan Sekolah.
Sebagaimana penjelasan Kepala SMP VIP Al Huda Fakhrudin,M.Pd
berikut ini:
“saya senantiasa mewajibka semua Guru untuk rajin membaca buku di
perpustakaan supaya menambah ilmunya baik itu ilmu umaum maupun
ilmu agama supaya menguasai materi pelajaran baik itu umum maupun
ilmu agama serta dapat meningkatkan pemahaman dalam keilmuanya,
dan setiap akhir bulan di adaka pengajian oleh semua guru dan karyawan
dalam rarngka pembelakan pengetahuan oleh pimpinan yayasan dan
pengurus yang lain.77”
Pernyataa bi bebarkan oleh Guru PAI bapak Ahmad komarudin,sebagi
penjelasan berikut:
“ia betul kepala sekolah mewajibkan kepada semua guru untuk
berkunjung keperpustakaan supaya mereka menambah ilmu pengetahuan
agama dan umumnya, serta di akhir bulan diadakan pembinaan atau
77 Wawancara dengan Fakhurin M.Pd kepala SMP VIP Al Huda Jetis Kebumen,23 Mei 2017.
61
pengajian oleh sekolah yang diisi oleh ketua yayasan atau pun pengusrus
yang lainya78.”
b. Meningkatakan kompetensi Guru PAI agar mampu menguasai standar
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) mata pelajaran PAI.sebagi
mana penjelasan yang di sampaikan oleh Kepalan SMP VIP Al Huda
bapak Fakhrudin M.Pd sebagi berikut :
“ saya perintahkan mereka untuk berkumpul membahas tentang seuai
mapelnya masing – masing terutama di awal tahun yang satu rumpun
untuk membahas program penyusunan RPP, Prota , dan Promes supaya
sesuai dengan silabus dan kegiatan yang ada di sekolah.79”
Hal ini bibenarkan oleh Ibu badiatul firdaus Guru PAI SMP VIP Al Huda
sebagi berikut :
“ ya. Betul pak kepala sekolah memerinahkan saya untuk MGMP satu
mapel guna membahas materi pelajaran PAI terutama dalam tahap
pembuatan RPP, Prota dan Promes, supaya sesuai dengan silabus.
c. Meningkatkan kompetensi Guru PAI agar mampu mengembangkan
materi pembelajaran PAI dengan kreatif. Sebagi mana di jelaskan oleh
kepala SMP VIP Al Hua bapak fakhurudin M.Pd sebagi berikut :
“ saya perintahkan kepada seluruh guru untuk berperan aktif dalam hal
peningkatan mutu pembelajaran terutama dalam bidang ilmu agama
sehingga saya perintahkan untuk mengikuti MGMP dam diklat agar
kegiatan bisa berjalan dengan baik.80”
78 Wawancara dengan Guru PAI Akhmad komarudin SMP VIP Al Huda,23 Mei 2017 79 Wawancara dengan Kepala SMP VIP Al Huda , Farkhanudin M.Pd. 23 Mei 2017 80 Wawancara dengan Kepala SMP VIP Al Huda , Farkhanudin M.Pd. 23 Mei 2017
62
Hal ini di benarka oleh ibu Siti Badiatul Firdaus Guru PAI SMP VIP Al
Huda berikut ini :
“ ia pak saya diperintah oleh kepala sekolah untuk berperan aktif dalam
hal kegiatan apalagi yang berhubungan dengan extra kurikuler
bagaimana supaya ada yang berhasil dan mendapatkan kejuaraan secara
maksimal.81”
d. Meningkatkan kompetensi Guru PAI agar mampu mengembangkan
keprofesionalannya berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
pada mata pelajaran PAI.
Menurut penjelasan dari kepala sekolah SMP VIP Al Huda bapak
Farkhrudin M.Pd. sebagi berikut :
“ saya senaatiasa memotivasi, menginatkan,dan berdiskusi, tentang
perkembangan seni baca Al-Qur’an karena. Karena Guru PAI saya ini
Ibu Firdaus termasuk salah satu Qoriah Tingkat Kabupaten Kebumen
dan Propinsi Jawa Tengan. Bahakan sering menjadi peserta MTQ
Tingkat Nasional mewakili Propinsi Jawa Tenganh. Dan untuk tetap
mengembangkan mengasah serta membagi ilmunya saya tugaskan untuk
membina membimbing dan melatih santri disini dalam program kegiatan
seni baca Al –Quran. Program ini menjadi unggulan kami yang
terjadwal.secara berkelanjuta, dan sudah banyak santri kami yang meraih
juara pada kegiatan- kegiatan MAPSI , FL2SN. Dan pentas PAI.82”
Di benarkan oleh Guru PAI Ibu Siti Badiyatul Firdaus SMP VIP Al Huda
sebagai berikut:
“ betul pak kepala sekolah saya selalu memberi motifasi kepada saya
untuk selalu meningkatkan perestasi yang pernah saya dapat sehingga
menugaskan saya untuk membimbing dan membina santri –santri disini
dalam kegiatan seni baca Ak Qur’a yang sifatnya Exta kurikuler sebagai
unggulan dan alhamduliha sudah banyak yang berprestasi di tingkat
kabupaten.83”
e. Meningkatkan kompetensi Guru PAI agar mampu memanfaatkan
81 Wawancara dengan Guru SMP VIP Al Huda , siti badiatul firdous. 23 Mei 2017 82 Wawancara dengan Kepala SMP VIP Al Huda , Farkhanudin M.Pd. 23 Mei 2017
83 Wawancara dengan Guru SMP VIP Al Huda , siti badiatul firdous. 23 Mei 2017
63
teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
Menurut penjelasan dari kepala sekolah SMP VIP Al Huda bapak
Farkhrudin M.Pd. sebagi berikut :
“ya . saya arahkan untuk belajar TIK pada kepala laboratorium TIK
supaya mereka memahami ilmu TIK walopun bukan seoang Guru TIK
tetapi saya selalu memanto dan tidak bosan kepada guru yang lebih
senior untuk belajar supaya dalam mengisi aplikasi nilai tidak
ketergantungan pada orang lain kebetulan di sekolah kami ada seorang
guru yang sudah senior ya kami harus bisa menghormati.84”
Hal ini di benarkan oleh Guru PAI SMP VIP Al Huda Ibu badiyatul
Firdaos sebagai berikut :
“ ya betul disekolah kami ada guru senior ketika mengerjakan tugas yang
berhubungan dengan teknologi di serahkan kepada yuiornya
deanganalasan sibuk padahal kami menyadari tentang kekuranganya
dalam bidang teknologi.85”
2.Sekolah MIBS Kebumen
a. Meningkatkan kompetensi Guru PAI dalam menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran PAI.
Kepala Sekolah mengarahkan agar semua Guru PAI dan tenaga
kependidikan lainya senantiasa meningkatkan pemahaman keilmuanya
tentang keislaman, kemasyarakatan dan keumatan dengan cara
pendalaman dan pengkajian melalui literatur di perpustakaan Sekolah.
Sebagaimana penjelasan Kepala SMP MIBS bapak Khamim Mustofa
,M.Pd berikut ini:
“saya senantiasa mengajurkan kepada semua Guru untuk rajin membaca
buku di perpustakaan supaya menambah ilmunya baik itu ilmu umaum
maupun ilmu agama apalagi sekolah kami berbasis pesantren dan banyak
bapak guru yang tinggal di pesantern karena kebanyakan masih lajang.86”
84 Wawancara dengan Kepala SMP VIP Al Huda , Farkhanudin M.Pd. 23 Mei 2017
85 Wawancara dengan Guru SMP VIP Al Huda , siti badiatul firdous. 23 Mei 2017 86 Wawa cara bersama Keapalsekolah MIBS bapak khamim mustofa tanggal,18 Mei 2017.
64
Hal ini di benarkan oleh Guru PAI bapak mukhrofin Lc.sebagi berikut :
“ ia betul pak kepala sekolah selalu mengingatkan saya untuk rajin
membaca karena akan menambahkan pendalama dalam keilmuanya dan
lebih matang dalam menjalankan tugas sebagai pendidik yang notabenya
tidak pernah pulang artinya selalu di pesantren.87”
b. Meningkatakan kompetensi Guru PAI agar mampu menguasai standar
kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) mata pelajaran PAI.sebagi
mana penjelasan yang di sampaikan oleh Kepalan SMP MIBS bapak
Kamim Mustofa, M.Pd sebagi berikut :
“ saya perintahkan untuk berkumpul membahas mapelnya masing –
masing terutama di awal tahun untuk membahas program penyusunan
RPP, Prota , dan Promes supaya sesuai dengan silabus dan kegiatan yang
ada di sekolah.88”
Hal ini bibenarkan oleh bapak mukrofin Lc. Guru PAI SMP MIBS
sebagi berikut :
“ ya. Betul pak kepala sekolah kami menugaskan saya untuk akatif
MGMP mapel guna membahas materi pelajaran PAI terutama dalam
tahap pembuatan RPP, Prota dan Promes, supaya sesuai dengan silabus
yang di beri oleh pemerintah.89”
c. Meningkatkan kompetensi Guru PAI agar mampu mengembangkan
materi pembelajaran PAI dengan kreatif. Sebagi mana di jelaskan oleh
kepala SMP MIBS bapak Khamim Mustofa, M.Pd sebagi berikut :
“ saya menugaskan kepada guru yang bersangkutan untuk berperan aktif
dalam hal peningkatan mutu pembelajaran terutama dalam bidang ilmu
agama sehingga saya perintahkan untuk mengikuti MGMP dam diklat
agar kegiatan bisa berjalan dengan baik.90”
Hal ini di benarka bapak mukhrofin Guru PAI SMP MIBS berikut ini :
87 Wawancara bersama guru PAI MIBS bapak Mukrofin Lc. Tanggal, 18 Mei 2017 88 Wawa cara bersama Keapalsekolah MIBS bapak khamim mustofa tanggal,18 Mei 2017
89 Wawancara bersama guru PAI MIBS bapak Mukrofin Lc. Tanggal, 18 Mei 2017
90 Wawa cara bersama Keapalsekolah MIBS bapak khamim mustofa tanggal,18 Mei 2017
65
“ ia pak saya diikut sertakan oleh kepala sekolah untuk berperan aktif
dalam hal kegiatan apalagi yang berhubungan dengan extra kurikuler
bagaimana supaya ada yang berhasil dan mendapatkan kejuaraan secara
maksimal.91”
d. Meningkatkan kompetensi Guru PAI agar mampu mengembangkan
keprofesionalannya berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
pada mata pelajaran PAI.
Menurut penjelasan dari kepala sekolah SMP MIBS Bapak Khamim
Mustofa, M.Pd. sebagi berikut :
“ saya senaatiasa memotivasi, menginatkan,dan berdiskusi, tentang
perkembangan hafalan Al-Qur’an karena. menjadi unggulan kami yang
terjadwal.secara berkelanjuta, diharuskan pada kelas satu harus hafal satu
juz kelas dua dua juz dan kelas tiga hafal tiga juz,termasuk persiapan
pada kegiatan- kegiatan lomba MAPSI , FL2SN. Dan pentas PAI.92”
Di benarkan oleh Guru PAI bapak mukrofin Lc. SMP MIBS sebagai
berikut:
“ ya betul pak di sekolah kami memang diadakan program unggulan
termasuk menghafal Al Qur’an dari kelas tujuh sampai kelas sembilan di
wajibkan kelas sembilan nantinya hafal tiga juz. Dan sering siswa kami
mengikuti lomba tahfid di tingkat kecamatan maupun kabupaten dan
atarlembaga93.”
e. Meningkatkan kompetensi Guru PAI agar mampu memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
Menurut penjelasan dari kepala sekolah SMP MIBS bapak khamaim
Mustofa M.Pd. sebagi berikut :
“ya . saya arahkan untuk belajar TIK menambah keahlian dalam ilmu
91 Wawancara bersama guru PAI MIBS bapak Mukrofin Lc. Tanggal, 18 Mei 2017
92 Wawa cara bersama Keapalsekolah MIBS bapak khamim mustofa tanggal,18 Mei 2017
93 Wawancara bersama guru PAI MIBS bapak Mukrofin Lc. Tanggal, 18 Mei 2017
66
teknologi dan informasi memang kami belum puya laboratorium TIK
tetapi di lingkungan kami dalam satu yayasan dan saling berdekatan
antara sekolah satu dan yang lain tepapi kami di perbolehkan
menggunakan fasilitas yang ada dam lembaga tersebut,94”
Hal ini di benarkan oleh Guru PAI bapak mukrofin Lc. SMP MIBS
sebagai berikut :
“betul pak sekolah kami belum punya laboratorium sendiri adanya ya
punya yayasan yang berbagi dengan sekolah yang lain.95”
maka peran kepala sekolah terhadap tingkat ketercapaian pelaksanaan
supervisi akademik yang dilaksanakan terhadap guru di SMP VIP Al-
Huda dan SMP MIBS sudah tercapai, ini terlihat dari program supervisi
akademik kepala sekolah yang sesuai dengan perencanaan, dan pelaksanaan
dan tindak lanjut.
Kepala sekolah segai seorang supervesor memiliki andil yang besar
terhadap guru PAI dalam mengembangkan kompetensi profesional guru
melalui tehnik kunjungan kelas observasi kelas dan per cakapan pribadi.
Terbukti guru PAI mampu menyusun silabus, RPP, mengajar dengan metode
yang variatif, menggunakan media pembelajaran yang menarik, mengajar
dengan proyektor serta melakukan penelitian tindakan kelas. Begitu juga guru
PAI di SMP al huda dan MIBS selalu aktif mengikuti kegiatan MGMP.
Kemudian kepala sekolah menindaklanjuti hasil supervisi dengan mengadakan
rapat dengan guru PAI dan membuat program pengembangan kurikulum yang
PAI. Namun dalam pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah
terdapat kendala, seperti guru senior yang motivasinya kurang, sehingga ketika
pelaksanaan supervisi kurang maksimal.
94 Wawa cara bersama Keapalsekolah MIBS bapak khamim mustofa tanggal,18 Mei 2017
95 Wawancara bersama guru PAI MIBS bapak Mukrofin Lc. Tanggal, 18 Mei 2017
67
Masih adanya hambatan yaitu faktor yang tidak mendukung, termasuk juga
kompetensi kepala sekolah perlu ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini yang
selalu terjadi perubahan-perubahan dengan cepatnya dalam mengelola
pendidikan dewasa ini. Paradigma pendidikan dalam era globalisasi sekarang ini
selalu mengalami perubahan-perubahan, sehingga membuat penyelenggara
pendidikan harus mengikuti arus perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi agar tidak tertinggal dengan kemajuan jaman. Kepala sekolah sebagai
salah seorang penentu maju mundurnya sekolah harus membuka diri dengan
perubahan jaman ini. Dengan demikian, jalan yang dapat ditempuh dengan
menambah wawasan berpikir dan ilmu pengetahuan serta menguasai teknologi
yang diperlukan melalui kegiatan pelatihan, diskusi, seminar dan kursus.
Dari gambaran hasil temuan-temuan dalam penelitian diatas, bahwa
pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan di SMP VIP Al Huda
dan MIBS Kebumen yang telah diteliti ternyata peran kepala sekolah dalam
melakukan supervisi dapat tercapai secara efektif. Hal ini dapat terlihat dari
faktor pendukung yang dimiliki oleh masing-masing sekolah, seperti fasilitas
kegiatan belajar mengajar. Tenaga guru PAI yang semuanya berkualifikasi
S1,rata- rata bersertifikat, dan memiliki dedikasi yang tinggi.
Untuk menindak lanjuti hal tersebut maka Dinas Pendidikan perlu
mengadakan kegiatan-kegiatan peningkatan kompetensi kepala sekolah seperti
pendidikan dan pelatihan (diklat), workshop, dan lain-lain. Sehingga mereka
akan memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang memadai untuk
68
melaksanakan tugas supervisi dan akan tumbuh rasa percaya diri sebagai
supervisor pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran di sekolah.
C. KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI
Komptensi profesional merupakan salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru PAI.Berdasarkan data yang diperoleh penulis bahwa
kompetensi profesional guru PAI dapat dilihat dari persiapan dan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang meliputi kelengkapan perangakat administrasi
pembelajaran. Dari berbagai perangkat yang di siapkan dan dimiliki oleh guru
serta cara mengajar dan kemampuan terungkap bahwa kompetensi profesional
guru PAI sebagi berikut:
1. Mampu menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran PAI.
Hasil penelitian menujukan bahwa dari empat guru PAI di SMP VIP
DAN MIBS Kebumen mampu menguasai materi, struktur, konsep, pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran PAI ini terlihat dari kegiatan Guru
PAI dalam mempersiapkan rencana pembelajaran (RPP), silabus
pembelajaran, membuat program tahunan, dan program semester. Kemudian
teerlihat pula dari kemampuannya menyampaikan materi dengan metode
variatif denga menggunakan media pembelajaran yang menarik walaupun ada
seorang Guru PAI yang belum menggunakan metode yang tepat.
2. Mampu menguasai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
mata pelajaran PAI.
69
Berdasarkan dari pengumpulan data dokumentasi penelitian, menujukan
bahwa guru PAI di SMP VIP DAN MIBS Kebumen telah menguasai Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran PAI. Yang
dibuktikan dengan kemampuan guru PAI dalam menyusun Rencana
Pembelajaran (RPP), pengembangan kurikulum sekolah dan penyusunan silabus
pembelajaran dengan menggunakan SK dan KD pelajaran PAI. Yang tertuang
dalam Dokumen 2 Kurikulum Tingkat Satuan Pnedidikan (KTSP) dan Dokumen
Kurikulum 2013.
3. Mampu mengembangkan materi pembelajaran PAI dengan kreatif.
Hasil penelitian menujukan bahwa dari Guru PAI di SMP VIP DAN MIBS
Kebumen mengembangkan materi pembelajaran PAI dapat dilihat kegiatan ektra
kurikuler yang ada di sekolah. Yang tertuang dalam bentuk program kegiatan
pembinaan penulisan kaligrafi (seni tulisan indah Al-qur’an), Tahfizhul Qur’an,
hapalan Qur’an), Qiraatul Qur’an (seni membaca Al-Qur’an), pelatihan ceramah
bagi siswa, dan Pelatihan Manasik Haji.
4. Mampu mengembangkan keprofesionalan Guru PAI secara berkelanjutan
dengan melakukan tindakan reflektif pada mata pelajaran PAI.
Berdasarkan hasil penggalian data penulis di dua sekolah tersebut,
ditemukan bahwa Kepala Sekolah mengarahkan dan mengikutkan Guru PAI
pada kegiatan Pelatihan Penulisann Karya Tulis Ilmiah pada MGMP PAI Kab.
Kebumen. Yang kemudian hasilnya adalah Guru PAI berhasil membimbing
siswa membuat Buletin Jum’at yang berisi materi-materi PAI.
5. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
70
mengembangkan diri.
Berdasarkan penggalian data observasi penelitian penulis menemukan
bahwa Kepala Sekolah SMP VIP DAN MIBS Kebumen mengarahkan dan
mewajibkan agar Guru PAI mampu menggunakan alat teknologi yang ada di
sekolah untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran di kelas dan luar kelas.
Seperti aplikasi pengolahan nilai hasil evaluasi belajar, Proyektor LCD,
Laboratorium Komputer, Wifi dan Hotspot area yang disediakan sekolah.
71
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data tentang pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah dalam meningkatkan kompetensi kompetensi profesional Guru PAI di
SMP VIP Al-Huda Jetis Kebumen dan SMP MIBS Kebumen, maka dapat
ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMP
VIP Al-Huda Jetis kutosari kebumen dan SMP MIBS Kebumen, dilakukan
dalam dua bentuk, yaitu:
a. Supervisi Kelas
Supervisi kelas dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan, dan
3) Tindak lanjut.
b. Program peningkatan kompetensi profesional Guru PAI
Program peningkatan kompetensi profesiona Guru PAI dilakukan
dengan cara meningkatkan kemampuan Guru PAI dalam hal:
1) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran PAI.
2) Menguasai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
mata pejaran PAI.
72
3) Mengembangkan pelajaran PAI dengan kreatif.
4) Mengembangkan keprofesionalan Guru PAI berkelanjutan dengan
melakkukan tindakan reflektif pada mata pejaran PAI.
5) Memanfaatkan teknologi dan informasi untuk mengembangkan diri.
c. Kompetensi profesonal Guru PAI
Setelah pelaksanaan supervisi kelas dan progfram peningkatan
kompetensi profesional oleh kepala sekolah terhadap Guru PAI di Guru
PAI di SMP VIP Al Huda dan MIBS di Kebumen, maka terlihat
peningkatan kemampuan profesional sebagai berikut:
1) Mempersiapkan rencana pembelajaran ( RPP ), silabus
pembelajaran,membuat program tahunan,membuat program semester
2) Menyusun rencana pembelajaran,pengembangan kurikulumsekolah
yang tertuang dalam dokumen dua kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan dokumen kurikulum 2013.
3) Dapat dilihat dari kegiatan exstra kurikuler yang tertuang dalam
bentuk program kegiatan,kaligrafi,seni indah baca Al Qur’an,
tahfidhul Qur’an,pelatihan ceramah, dan manasik haji.
4) Kegiatan pelatihan penulisan karyatulis ilmiyah pada MGMP PAI
yang hasilnya Guru PAI dapat membimbing siswanya untuk
pembuatan buletin jum’ah yang berisi materi-materi PAI.
73
5) Guru PAI mampu menggunakan prangkat teknologi untuk
menunjang pelaksanaan pembelajaran di kelas dan luar kelas, seperti
aplikasi pengolahan nilai, hasil evaluasi belajar.
B. Saran
Sebagai kontribusi pemikiran untuk keberhasilan pelaksanaan supervisi
akademik yang dilaksanakan oleh kepala Sekolah SMP VIP AL Huda Jetis
Kutosari Kebumen dan SMP MIBS Kebumen. Beberapasaran yang diajukan
sebagai hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Diknas pendidkan kabupaten kebumen,Kepada kepala dinas penendidikan
kabupaten kebumen agar mengadakan pembinaan dan pelatihan supervisi
terhadap kepala sekolah
.
2) Kepada Kepala sekolah, Agar dalam melaksanakan supervisi supaya
berkoordinasi dengan pengawas PAI.
3) Kepada Guru PAI, Supaya memperbanyak refrensi yang terkait materi PAI
dan meingkatkan penguasaan TIK serta melakukan penelitian tindakan
kelas.
.
74
DAFTAR PUSTAKA
Asf, Jasmani dan Syaiful Mustofa. Supervisi Pendidikan. Yogjakarta: Ar- Ruzz
Media. 2013
Asmawati, Desa. Psikologi untuk Golongan Profesional. Universitas Kebangsaan
Malaysia: McGraw-Hill. 2002.
Cahyono, Dwi. “Persepsi Ketidakpastian Lingkungan, Ambiguitas Peran, dan
Konflik Peran Sebagai Mediasi antara Program Mentoring dengan
Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja dan Niat Ingin Pindah”, Universitas
Diponegoro Semarang.
Dessler, Garry. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih bahasa: Eli Tanya,
Penyunting Bahasa: Budi Supriyanto. Jakarta: Indeks. 1997.
Echols, John M dan Hasan Sadily. Kamus Inggris Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. 2007.
Edi Wahjanto, Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas Oleh Kepala Sekolah Dan
Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru Dan Prestasi Belajar Siswa Sma
Negeri Se Kota Magelang, UNNES, 2007.
Fathurrohman dan Suryana. Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Proses
Pengajaran. Bandung: PT Refika Aditama. 2011
Hamdani,”Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah di sekolah Dasar
Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur” Tesis , Universitas
Indonesia Jakarta, 2011.
Indrafachrudi. Kepemimpinan Pendidikan. Malang: P3T IKIP Malang. 2000.
Lexy J. Moleong, Metodologi Kuwalitatif , Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
Mochammad Slamet, Pengaruh Kompetensi Supervisi Manajerial Dan Supervisi
Akademik Pengawas Sekolah Terhadap Kinerja Guru (Study Deskriptif
Kuantitatif Pada Smp Negeri Di Kota Banjar). Universitas Galuh Ciamis,
2013.
Muhammad Kamil Mat Zin,”Minat Dan Motivasi Pelajar Terhadap Mata Pelajaran
Pendidikan Islam KBSM: Satu Tinjauan Ke Atas Pelajar-Pelajar Tingkatan 4
Di Sekolah Menengah Kebangsaan Tanjung Adang, Gelang Patah, Johor
Bahru, Johor”, Tesis Sarjana Muda, Universiti Teknologi Malaysia, 2001.
75
Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.
2001.
Mulianto, Sindhu dkk.Panduan Lengkap Supervisi. Jakarta: PT Elek Media
Kompeten. 2006.
Mustofa, Hasan,“Perspektif Dalam Psikologi Sosial”, Makalah, Universitas
Parahiyangan Bandung, 2006.
Puji Handriyani, Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Kompetensi Provesional Guru PAI (Studi Kasus di SD se-Kecamatan Sragen
Tahun 2016). IAIN SALATIGA, 2016.
Purwanto, Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
2009.
Sagala Syaiful. Manajemen Startegik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta. 2011.
Sahertian Piet,A, Konsep dasar dan teknik Suprvisi Pendidikan, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Sarwono, S.W. Teori-teori Psikologi Sosial. Raja Grafindo Persada, 2002
Simamora Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: STIE YKPN
2001.
Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2012.
Soemarto, Wasty.1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Bina Aksara
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan , Jakatra: Rineka Cipta,
1993.
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group. 2014.
Sutrisno, Hadi.. Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007.
Tri Martiningsih, Pengaruh Supervisi Akademik Dan Partisipasi Guru Dalam Kkg
(Kelompok Kerja Guru) Terhadap Kompetensi Profesional Guru Sd Di
Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan, UNNES, 2008.
Wahjosumijo, Kepemimpinan Dan Motovasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994
76
Weiner, B. History Of Motivational Research In Education. Journal Of Educational
Psyhology. 1990.
Winardi, Manajemen Prilaku Organisasi. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1992.
77
78
79
80
81
Wawancara bersama kepala sekolah SMPBS Kebumen
Kepala sekolah bersama Guru PAI
82
Wawancara dengan kepala sekolah al huda
Wawancara bersama Guru PAI Al huda kebumen
83
Kegiatan pembelajaran di SMP AlHuda Kebumen
Kegiatan pembelajaran
84
FOTO PIALA SEKOLAH MIBS KEBUMEN
85
FOTO BAGAN STUKTUR DAN PIALA SMP VIP AL HUDA JETIS KEBUMEN
86
Biografi Penulis
1. Nama : Imam Turmudi, S.Pd.I
2. NIM : 12010150064
3. Tempat Tanggal lahir : Kebumen, 30 April 1974
4. Jenis Kelamin : Laki - laki
5. Program Studi : Pendidikan Agama Islam
6. Konsentrasi : Supervisi Pendidikan Islam
7. Riwayat Pendidikan :
: MI Pengempon (1986)
: MTs. Geger Pagotan Madiun (1992)
: MA Geger Pagotan Madiun (1995)
: D II STAINU Kebumen ( 2001)
: S.1 STAINU KEBUMEN (2003)
Email : [email protected]