JURNAL

Efek Terapi Pengobatan Oksigen Hiperbarik yang dikombinasikan dengan Farmakoterapi untuk Tuli Mendadak : Sebuah Studi Retroispektif

1. apakah jika hipoksia lebih dari 1 jam pasti ada kerusakan permanen ?

apabila 10 detik saja otak manusia tidak mendapatkan oksigen, maka yang akan terjadi kemudian adalah penurunan kesadaran dan apabila terus berlanjut, otak akan mengalami kerusakan yang lebih berat dan irreversible.

2. Tuli mendadak istilah lainnya adalah stroke telinga yang patofisiologinya sama dengan stroke infark atau stroke emboli. Patofisiologinya Stroke iskemik terjadi karena hilangnya suplai darah ke salah satu bagian otak dan mengakibatkan terjadinya ischemic cascade. ischemic cascade adalah suatu rangkaian reaksi biokimia yang terjadi setelah sel atau jaringan aerob mengalami iskemi. Iskemi sangat berbahaya bagi sel dan jaringan, terutama sel syaraf yang tidak memiliki cadangan energi yang banyak. Jaringan otak akan berhenti berfungsi jika tidak mendapat oksigen lebih dari 60-90 detik. Ketika pembuluh darah serebral terhambat, otak akan kekurangan energi, sehingga harus melakukan respirasi anaerob di tempat terjadinya iskemi. Proses ini menghasilkan sedikit energi dan asam laktat yang dapat mengiritasi sel. Keseimbangan asam basa yang ada di otak akan terganggu dengan adanya asam laktat. Area iskemi ini disebut "ischemic penumbra".

3. vasodilator yang dipakai adalah betahistin

4. apa contoh agen neurotropik ? neurobion

5. berapa % oksigen yang digunakan ? pada terapi hiperbarik oksigen (HBOT) menggunakan oksigen murni 100% dengan peningkatan tekanan 1,5 – 3 atmoster.

6. bagaimana cara pemulihan terapi hiperbarik oksigen pada tuli mendadak ?

Terapi hiperbarik oksigen (HBOT) memperbaiki kondisi iskemia pada koklea pada kasus tuli sensorineural mendadak. Iskemia atau hipoksia mengakibatkan terbentuknya asam laktat sebagai hasil respirasi anaerob. Penurun pH intraseluler mengganggu proses metabolisme sel sehingga terjadi kerusakan sel. Efek hiperoksigenasi dapat memperbaiki kerusakan sel akibat iskemia. Oksigen yang cukup dapat menstimulasi respirasi aerob sehingga proses metabolisme sel dapat kembali normal.

7. efek samping dari terapi hiperbarik adalah barotrauma (terjadi pada telinga,sinus, gigi dan paru) , toksisitas oksigen ( pada sistem saraf pusat dan paru ), hipoglikemia pada penderita diabetes melitus , cemas , perubahan refraksi penglihatan.