per a dang an

Upload: gloria-ate

Post on 06-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    1/22

    PERADANGAN / INFLAMASI

    POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA, DEPT.KES.

    OLEH:Dr.SUPARTUTI, Mkes.RADANG ( INFLAMASI )

    Pengertian Radang Dan Proses Terjadinya Radang

    Bila sel-sel atau jaringan tubuh mengalami cedera atau mati, selamahospes tetap hidup ada respon yang menyolok pada jaringan hidupdisekitarnya. Respon terhadap cedera ini dinamakan peradangan. Yanglebih khusus peradangan adalah reaksi vascular yang hasilnyamerupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel darisirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera ataunekrosis.Peradangan sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan danpertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agenpenyerang,penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaanyang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Reaksi peradanganitu sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan baik yangdinamis dan kontinyu. Untuk menimbulkan reaksi peradangan makajaringan harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasi

    fungsional.Jadi yang dimaksud dengan radang adalah rangkaian reaksi yangterjadi pada tempat jaringan cedera.Pada proses peradangan terjadi pelepasan histamine dan zat-zathumoral lain kedalam cairan jaringan sekitarnya.Akibat dari sekresi histamine tersebut berupa:1. Peningkatan aliran darah lokal.2. Peningkatan permeabilitas kapiler.3. Perembesan ateri dan fibrinogen kedalam jaringan interstitial.4. Edema ekstraseluler lokal.

    5. Pembekuan cairan ekstraseluler dan cairan limfe.Peradangan dapat juga dimasukkan dalam suatu reaksi non spesifik,dari hospes terhadap infeksi.

    Adapun kejadiannya sebagai berikut: pada setiap luka pada jaringanakan timbul reaksi inflamasi atau reaksi vaskuler.Mula-mula terjadidilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma akan merembeskeluar. Selanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerah sekitarluka, kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini akanmenutupi saluran limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapat

    dibatasi.Dalam proses inflamasi juga terjadi phagositosis, mula-mulaphagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digesti

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    2/22

    dalam sel. Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam.Selanjutnya akan keluar protease selluler yang akan menyebabkanlysis leukosit.Setelah itu makrofag mononuclear besar akan tiba dilokasi infeksi untuk membungkus sisa-sisa leukosit.Dan akhirnyaterjadilah pencairan (resolusi) hasil proses inflamasi lokal.Cairan kaya protein dan sel darah putih yang tertimbun dalam ruangekstravaskular sebagai akibat reaksi radang disebut eksudat.

    Beda Eksudat dan Transudat

    Eksudat adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi(diatas 1.020) dan seringkali mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah putih yang melakukan emigrasi.Cairan ini tertimbun sebagaiakibat permeabilitas vascular (yang memungkinkan protein plasmadengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya tekananhidrostatik intravascular sebagai akibat aliran lokal yang meningkat puladan serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkanemigrasinya.Transudat adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanyasebagai akibat tekanan hidrostatik atau turunnya protein plasmaintravascular yang meningkat (tidak disebabkan prosesperadangan/inflamasi).Berat jenis transudat pada umumnya kurang dari1.012 yang mencerminkan kandungan protein yang rendah. Contohtransudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi penekanan dalam

    cairan tubuh.Jenis-Jenis Eksudat

    1. Eksudat non selulerEksudat serosaPada beberapa keadaan radang, eksudat hampir terdiri dari cairan danzat-zat yang terlarut dengan sangat sedikit leukosit. Jenis eksudatnonseluler yang paling sederhana adalah eksudat serosa,yang padadasamya terdiri dari protein yang bocor dari pembuluh-pembuluh darahyang permiable dalam daerah radang bersama-sama dengan cairan

    yang menyertainya. Contoh eksudat serosa yang paling dikenal adalahcairan luka melepuh.

    Eksudat fibrinosaJenis eksudat nonseluler yang kedua adalah eksudat fibrinosa yangterbentuk jika protein yang dikeluarkan dari pembuluh dan terkumpulpada daerah peradangan yang mengandung banyak fibrinogen.Fibrinogen ini diubah menjadi fibrin, yang berupa jala jala lengket danelastic (barangkali lebih dikenal sebagai tulang belakang bekuandarah). Eksudat fibrinosa sering dijumpai diatas permukaan serosa

    yang meradang seperti pleura dan pericardium dimana fibrindiendapkan dipadatkan menjadi lapisan kasar diatas membran yang

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    3/22

    terserang. Jika lapisan fibrin sudah berkumpul di permukaanserosa,sering akan timbul rasa sakit jika terjadi pergeseran ataspermukaan yang satu dengan yang lain. Contoh pada penderitapleuritis akan merasa sakit sewaktu bernafas, karena terjadipergesekan sewaktu mengambil nafas.

    Eksudat musinosa (Eksudat kataral)Jenis eksudat ini hanya dapat terbentuk diatas membran mukosa,dimana terdapat sel-sel yang dapat mengsekresi musin. Jenis eksudatini berbeda dengan eksudat lain karena eksudat ini merupakan sekresiset bukan dari bahan yang keluar dari aliran darah. Sekresi musinmerupakan sifat normal membran mukosa dan eksudat musinmerupakan percepatan proses dasar fisiologis.Contoh eksudat musinyang paling dikenal dan sederhana adalah pilek yang menyertaiberbagai infeksi pemafasan bagian atas.

    2. Eksudat SelulerEksudat netrofilikEksudat yang mungkin paling sering dijumpai adalah eksudat yangterutama terdiri dari neutrofil polimorfonuklear dalam jumlah yang begitubanyak sehingga bagian cairan dan protein kurang mendapat perhatian.Eksudat neutrofil semacam ini disebut purulen. Eksudat purulen sangatsering terbentuk akibat infeksi bakteri.lnfeksi bakteri seringmenyebabkan konsentrasi neutrofil yang luar biasa tingginya di dalam

    jaringan dan banyak dari sel-sel ini mati dan membebaskan enzim-enzim hidrolisis yang kuat disekitarnya. Dalam keadaan ini enzim-enzimhidrolisis neutrofil secara haraf ah mencernakan jaringan dibawahnyadan mencairkannya. Kombinasi agregasi netrofil dan pencairanjaringan-jaringan di bawahnya ini disebut suppuratif,atau lebih seringdisebut pus/nanah.Jadi pus terdiri dari :- neutrofil pmn. yang hidup dan yang mati neutrofil pmn. yang hancur- hasil pencairan jaringan dasar (merupakan hasil pencernaan)- eksudat cair dari proses radang

    - bakteri-bakteri penyebab- nekrosis liquefactiva.3. Eksudat CampuranSering terjadi campuran eksudat seluler dan nonseluler dan campuranini dinamakan sesuai dengan campurannya.Jika terdapat eksudatfibrinopurulen yang terdiri dari fibrin dan neutrofilpolimorfonuklear,eksudat mukopurulen, yang terdiri dari musin danneutrofil, eksudat serofibrinosa dan sebagainya.

    Luka Bakar Mudah Terjadi Septikhemi.

    Pada luka bakar saluran-saluran limfe tetap terbuka yaitu karenajaringan yang terbakar tidak menimbulkan tromboplastin sehingga tidak

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    4/22

    terjadi kooagulasi eksudat. Jika aliran cairan limfe tidak tersumbat akanmemudahkan menyebarkan kuman-kuman sehingga masuk dalamsirkulasi darah dan terjadi septikhemi.

    Reaksi sel pada radang

    Leukositosis terjadi bila ada jaringan cedera atau infeksi sehingga padatempat cedera atau radang dapat terkumpul banyak leukosit untukmembendung infeksi atau menahan microorganisme menyebarkeseluruh jaringan.Leukositosis ini disebabkan karena produksi sumsum tulang meningkat,sehingga jumlahnya dalam darah cukup untuk emigrasi pada waktuterjadi cedera atau radang. Karena itu banyak leukosit yang masihmuda dalam darah, dalam pemeriksaan laboratorium dikatakanpergeseran ke kiri

    Jenis-Jenis Leukosit Dan Masing-Masing Fungsinya DalamPeradangan

    Leukosit yang bersirkulasi dalam aliran darah dan emigrasi ke dalameksudat peradangan berasal dari sumsum tulang, di mana tidak sajaleukosit tetapi juga sel-sel darah merah dan trombosit dihasilkan secaraterus memenerus.Dalam keadaan normal, di dalam sumsum tulangdapat ditemukan banyak sekali leukosit yang belum matang dari

    berbagai jenis dan "pool" leukosit matang yang ditahan sebagaicadangan untuk dilepaskan ke dalam sirkulasi darah. Jumlah tiap jenisleukosit yang bersirkulasi dalam darah perifer dibatasi dengan ketattetapi diubah "sesuai kebutuhan" jika timbul proses peradangan.Artinya, dengan rangsangan respon peradangan, sinyal umpan balikpada sumsum tulang mengubah laju produksi dan pengeluaran satujenis leukosit atau lebih ke dalam aliran darah.1. Granulosit.Terdiri dari : neutrofil, eosinofil, dan basofil.Dua jenis leukosit lain ialah monosit dan limposit, tidak mengandung

    banyak granula dalam sitoplasmanya.a) NeutrofilSel-sel pertama yang timbul dalam jumlah besar di dalam eksudat padajamjam pertama peradangan adalah neutrofil.Inti dari sel ini berlobustidak teratur atau polimorf. Karena itu sel-sel ini disebut neutrofilpolimorfonuklear (pmn) atau "pool". Sel-sel ini memiliki urutanperkembangan di dalam sumsum tulang, perkembangan ini kira-kiramemerlukan 2 minggu. Bila mereka dilepaskan ke dalam sirkulasidarah, waktu paruhnya dalam sirkulasi kira-kira 6 jam. Per millimeterkubik darah terdapat kira-kira 5000 neutrofil, kira-kira 100 kali dari

    jumlah ini tertahan dalam sumsum tulang sebagai bentuk matang yangsiap untuk dikeluarkan bila ada sinyal.

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    5/22

    Granula yang banyak sekali terlihat dalam sitoplasma neutrofilsebenarnya merupakan paket-paket enzim yang terikat membran yaitulisosom, yang dihasilkan selama pematangan sel. Jadi neutrofil pmnyang matang adalah kantong yang mengandung banyak enzim danpartikel-partikel antimicrobial. Neutrofil pmn mampu bergerak aktif danmampu menelan berbagai zat dengan proses yang disebut fagositosis.Proses fagositosis dibantu oleh zat-zat tertentu yang melapisi obyekuntuk dicernakan dan membuatnya lebih mudah dimasukkan olehleukosit. Zat ini dinamakan opsonin. Setelah mencernakan partikel danmemasukkannya ke dalam sitoplasma dalam vakuola fagositosis ataufagosom, tugas berikutnya dari leukosit adalah mematikan partikel itujika partikel itu agen microbial yang hidup, dan mencernakannya.Mematikan agen-agen yang hidup itu diselesaikan melalui berbagaicara yaitu perubahan pH dalam sel setelah fagositosis, melepaskan zat-zat anti bakteri. Pencernaan partikel yang terkena fagositosis ituumumnya diselesaikan di dalam vakuola dengan penyatuan lisosomdengan fagosom. Enzim-enzim pencernaan yang sebelumnya tidakaktif sekarang diaktifkan di dalam fagolisosom, mengakibatkanpencernaan obyek secara enzimatik.b) EosinofilMerupakan jenis granulosit lain yang dapat ditemukan dalam eksudatperadangan, walaupun dalam jumlah yang lebih kecil. Eosinofil secarafungsional akan memberikan respon terhadap rangsang kemotaksiskhas tertentu yang ditimbulkan pada perkembangan allergis dan

    mereka mengandung enzim-enzim yang mampu menetralkan efek-efekmediator peradangan tertentu yang dilepaskan dalam reaksiperadangan semacam itu.

    c) BasofilBerasal dari sumsum tulang yang juga disebut mast sel/basofil jaringan.Granula dari jenis sel ini mengandung berbagai enzim, heparin, danhistamin. Basofil akan memberikan respon terhadap sinyal kemotaksisyang dilepaskan dalam perjalanan reaksi immunologis tertentu. Danbasofil biasanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil dalam

    eksudat.Basofil darah dan mast sel jaringan dirangsang untuk melepasgranulanya pada berbagai keadaan cedera, termasuk reaksiimmunologis maupun reaksi non spesifik.Dalam kenyataannya mast seladalah sumber utama histamin pada reaksi peradangan.

    2. MonositAdalah bentuk leukosit yang penting. Pada reaksi peradangan monositakan bermigrasi, tetapi jumlahnya lebih sedikit dan kecepatannya lebihlambat. Karena itu, pada jam jam pertama peradangan relative sedikit

    terdapat monosit dalasn eksudat. Namun makin lama akan makinbertambah adanya monosit dalam eksudat. Sel yang sama yang dalam

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    6/22

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    7/22

    Tanda-Tanda Kardinal Peradangan

    Pada peristiwa peradangan akut dapat dilihat tanda-tanda pokok (gejalakardinal).1. Rubor (kemerahan)Rubor atau kemerahan biasanya merupakan hal pertama yang terlihatdi daerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi peradanganmulai timbul maka arteriol yang mensupali daerah tersebut melebar,dengan demikian lebih banyak darah mengalir ke dalam mikrosirkulasilokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja yangmeregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini yangdinamakan hyperemia atau kongesti,menyebabkan warna merah lokalkarena peradangan akut. Timbulnya hyperemia pada permulaan reaksiperadangan diatur oleh tubuh baik secara neurogenik maupun secarakimia,melalui pengeluaran zat seperti histamin.

    2. Kalor (panas)Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksiperadangan yang hanya terjadi pada permukaan tubuh, yang dalamkeadaan normal lebih dingin dari -37 C yaitu suhu di dalam tubuh.Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnyasebab darah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkenalebih banyak daripada yang disalurkan kedaerah normal. Fenomenapanas lokal ini tidak terlihat pada daerah-daerah yang terkena radang

    jauh di dalam tubuh, karena jaringan-jaringan tersebut sudahmempunyai suhu inti 37C, hyperemia lokal tidak menimbulkanperubahan.

    3. Dolor (rasa sakit)Dolor atau rasa sakit, dari reaksi peradangan dapat dihasilkan denganberbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-iontertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf. Hal yang sama,pengeluaran zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Selainitu, pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan

    peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapatmenimbulkan rasa sakit.

    4. Tumor (pembengkaan)Segi paling menyolok dari peradangan akut mungkin adalahpembengkaan lokal (tumor). Pembengkaan ditimbulkan oleh pengirimancairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial.Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangandisebut eksudat. Pada keadaan dini reaksi peradangan sebagian besareksudat adalah cair, seperti yang terjadi pada lepuhan yang disebabkan

    oleh luka bakar ringan. Kemudian sel-sel darah putih atau leukositmeninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian dari eksudat.

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    8/22

    5. Fungsio laesa (perubahan fungsi)Fungsio laesa atau perubahan fungsi adalah reaksi peradangan yangtelah dikenal. Sepintas lalu, mudah dimengerti, mengapa bagian yangbengkak, nyeri disertai sirkulasi abnormal dart lingkungan kimiawi lokalyang abnormal, berfungsi secara abnormal. Namun sebetulnya kitatidak mengetahui secara mendalam dengan cara apa fungsi jaringanyang meradang itu terganggu.Berbagai bentuk/Jenis Radang

    Bentuk peradangan dapat timbul didasarkan atas jenis eksudat yangterbentuk, organ atau jaringan tertentu yang terlibat, dan lamanyaproses peradangan. Tata nama proses peradangan memperhitungkanmasing-masing variable ini. Berbagai eksudat diberi nama deskriptif.Lamanya respon peradangan disebut akut;disebut kronik jika ada buktiperbaikan yang sudah lanjut bersama dengan dumadhsi;dan disebutsubakut jika ada bukti awal perbaikan bersama dengan eksudasi.Lokasi reaksi peradangan disebut dengan akhiran -it is yangditambahkan pada nama organ (misalnya; apendisitis, tonsillitis).

    Jenis Radang

    Misalnya: radang kataral, radang pseudomembran, ulkus, abses,flegmon, radang purulen, suppurativaa dan lain-lain.

    a) Radang KataralTerbentuk diatas permukaan membran mukosa,dimana terdapat sel-selyang dapat mensekresi musin. Eksudat musin yang paling banyakdikenal adalah puck yang menyertai banyak infeksi pernafasan bagianatas.

    b) Radang PseudomembranIstilah ini dipakai untuk reaksi radang pada permukaan selaput lendiryang ditandai dengan pembentukan eksudat berupa lapisan selaputsuperficial, mengandung agen penyebab, endapan fibrin, sel-sel

    nekrotik aktif dan sel-sel darah putih radang.Radang membranosasering dijumpai dalam orofaring, trachea,bronkus, dan traktusgastrointestinal.

    c) Ulkus.Terjadi apabila sebagian permukaan jaringan hilang sedangkanjaringan sekitarnya meradang.

    d) AbsesAbses adalah lubang yang terisi nanah dalam jaringan. Abses adalah

    lesi yang sulit untuk diatasi oleh tubuh karena kecenderungannya untukmeluas dengan pencairan, kecenderungannya untuk membentuk

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    9/22

    lubang dan resistensinya terhadap penyembuhan. Jika terbentuk abses,maka obat-obatan seperti antibiotik dalam darah sulit masuk ke dalamabses. Umumnya penanganan abses oleh tubuh sangat dibantu olehpengosongannya secara pembedahan, sehingga memungkinkan ruangyang sebelumnya berisi nanah mengecil dan sembuh. Jika abses tidakdikosongkan secara pembedahan oleh ahli bedah, maka absescenderung untuk meluas, merusak struktur lain yang dilalui oleh absestersebut.

    e) FlegmonFlegmon: radang purulen yang meluas secara defuse pada jaringan.

    f) Radang PurulentTerjadi akibat infeksi bakteri.terdapat pada cedera aseptik dan dapatterjadi dimana-mana pada tubuh yang jaringannya telah menjadinekrotik.

    g) Radang supuratifGambaran ini adalah nekrosis liqeuvaktifa yang disertal emigrasineutrofil dalam jumlah banyak.Infeksi supuratif local disebabkan olehbanyak macam bakteri yang secara kolektif diberi nama piogen(pembentukan nanah).Yang termasuk piogen adalahstafilokokkus,banyak basil gram negatif. Perbedaan penting antararadang supuratif dan radang purulen bahwa pada radang supuratif

    terjadi nekrosis liquefaktiva dari jaringan dasar. Nekrosis liquefaktivaadalah jaringan nekrotik yang sedikit demi sedikit mencair akibat enzim.Aspek/Reaksi Sistemik Pada Peradangan

    Reaksi sistemik yang menyertai reaksi local pada peradangandiantaranya adalah1. Demam.Yang merupakan akibat dari pelepasan zat pirogen endogen yangberasal dari neutrofil dan makrofag. Selanjutnya zat tersebut akanmemacu pusat pengendali suhu tubuh yang ada dihypothalamus.

    2. Perubahan hematologis.Rangsangan yang berasal dari pusat peradangan mempengaruhiproses maturasi dan pengeluaran leukosit dari sumsum tulang yangmengakibatkan kenaikan suatu jenis leukosit, kenaikan ini disebutleukositosis. Perubahan protein darah tertentu juga terjadi bersamaandengan perubahan apa yang dinamakan laju endap darah.

    3. Gejala konstitusional.Pada cedera yang hebat, terjadi perubahan metabolisme dan endokrin

    yang menyolok. Akhirnya reaksi peradangan local sering diiringi olehberbagai gejala konstitusional yang berupa malaise, anoreksia atau

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    10/22

    tidak ada nafsu makan dan ketidakmampuan melakukan sesuatu yangberatnya berbeda-beda bahkan sampai tidak berdaya melakukanapapun.

    Beda Radang Dengan Infeksi

    Peradangan dan infeksi itu tidak sinonim.Pada infeksi ditandai adanyamikroorganisme dalam jaringan, sedang pada peradangan belum tentu,karena banyak peradangan yang tejadi steril sempurna.Jadi infeksihanyalah merupakan sebagian dari peradangan.

    Nasib Radang Dan Pemulihan Jaringan Pada Radang

    Dengan adanya reaksi peradangan, maka hasil perbaikan yang palingmenggembirakan yang dapat diperoleh adalah, jika terjadi hanya sedikitkerusakan atau tidak ada kerusakan jaringan di bawahnya sama sekali.Pada keadaan semacam itu jika agen penyerang sudah dinetralkan dandihilangkan. Pembuluh darah kecil di daerah itu memperoleh kembalisemipermeabilitasnya, aliran cairan berhenti dan emigrasi leukositdengan cara yang sama juga berhenti. Cairan yang sebelumnya sudahdieksudasikan sedikit demi sedikit diserap oleh pembuluh limfe dan sel-sel eksudat mengalami disintegrasi dan keluar melalui pembuluh limfeatau benar-benar dihilangkan dari tubuh. Hasil akhir dari proses iniadalah penyembuhan jaringan yang meradang jaringan tersebut pulih

    seperti sebelum reaksi. Gejala ini disebut resolusi.Sebaliknya, bila jumlah jaringan yang rusak cukup bermakna jaringanyang rusak harus diperbaiki oleh proliferasi sel-sel hospes berdekatanyang masih hidup. Perbaikan sebenarnya melibatkan dua komponenyang terpisah tetapi terkoordinir. Pertama disebut regenerasi Hasilakhirnya adalah penggantian unsureunsur yang telah hilang denganjenis sel yang sama. Komponen perbaikan kedua melibatkan proliferasiunsur-unsur jaringan penyambung yang mengakibatkan pembentukanjaringan parut.

    Penyembuhan luka.

    Koordinasi pembentukan parut dan regenerasi barangkali paling mudahdilukiskan pada kasus penyembuhan luka kulit. Jenis penyembuhanyang paling sederhana terlihat pada penanganan luka oleh tubuhseperti pada insisi pembedahan, dimana pinggir luka dapat didekatkanagar proses penyembuhan dapat terjadi. Penyembuhan semacam inidisebut penyembuhan primer atau healing by first intention. Setelahteijadi luka maka tepi luka dihubungkan oleh sedikit bekuan darah yangfibrinnya bekerja seperti lem. Segera setelah itu terjadilah reaksi

    peradangan akut pada tepi luka itu dan sel-sel radang, khususnyamakrofag, memasuki bekuan darah dan mulai menghancurkanya.

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    11/22

    Dekat reaksi peradangan eksudat ini, terjadi pertumbuhan ke dalamoleh jaringan granulasi ke dalam daerah yang tadinya ditempati olehbekuan darah. Dengan demikian maka dalam jangka waktu beberapahari luka itu dijembatani oleh jaringan granulasi yang disiapkan agarmatang menjadi jaringan parut. Sementara proses ini berjalan makaepitel permukaan di bagian tepi mulai melakukan regenerasi dan dalamwaktu beberapa hari bermigrasi lapisan tipis epitel diatas permukaaluka.Waktu jaringan parut di bawahnya menjadi matang, epitel ini jugamenebal dan matang sehingga menyerupai kulit yang didekatnya. Hasilakhirnya adalah terbentuknya kembali permukaan kulit dan dasarjaringPERADANGAN / INFLAMASI

    POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA, DEPT.KES.

    OLEH:Dr.SUPARTUTI, Mkes.RADANG ( INFLAMASI )

    Pengertian Radang Dan Proses Terjadinya Radang

    Bila sel-sel atau jaringan tubuh mengalami cedera atau mati, selamahospes tetap hidup ada respon yang menyolok pada jaringan hidupdisekitarnya. Respon terhadap cedera ini dinamakan peradangan. Yanglebih khusus peradangan adalah reaksi vascular yang hasilnya

    merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel darisirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera ataunekrosis.Peradangan sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan danpertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agenpenyerang,penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaanyang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Reaksi peradanganitu sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan baik yangdinamis dan kontinyu. Untuk menimbulkan reaksi peradangan makajaringan harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasi

    fungsional.Jadi yang dimaksud dengan radang adalah rangkaian reaksi yangterjadi pada tempat jaringan cedera.Pada proses peradangan terjadi pelepasan histamine dan zat-zathumoral lain kedalam cairan jaringan sekitarnya.Akibat dari sekresi histamine tersebut berupa:1. Peningkatan aliran darah lokal.2. Peningkatan permeabilitas kapiler.3. Perembesan ateri dan fibrinogen kedalam jaringan interstitial.4. Edema ekstraseluler lokal.

    5. Pembekuan cairan ekstraseluler dan cairan limfe.Peradangan dapat juga dimasukkan dalam suatu reaksi non spesifik,

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    12/22

    dari hospes terhadap infeksi.

    Adapun kejadiannya sebagai berikut: pada setiap luka pada jaringanakan timbul reaksi inflamasi atau reaksi vaskuler.Mula-mula terjadidilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma akan merembeskeluar. Selanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerah sekitarluka, kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini akanmenutupi saluran limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapatdibatasi.Dalam proses inflamasi juga terjadi phagositosis, mula-mulaphagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digestidalam sel. Hal ini akan mengakibatkan perubahan pH menjadi asam.Selanjutnya akan keluar protease selluler yang akan menyebabkanlysis leukosit.Setelah itu makrofag mononuclear besar akan tiba dilokasi infeksi untuk membungkus sisa-sisa leukosit.Dan akhirnyaterjadilah pencairan (resolusi) hasil proses inflamasi lokal.Cairan kaya protein dan sel darah putih yang tertimbun dalam ruangekstravaskular sebagai akibat reaksi radang disebut eksudat.

    Beda Eksudat dan Transudat

    Eksudat adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi(diatas 1.020) dan seringkali mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah putih yang melakukan emigrasi.Cairan ini tertimbun sebagaiakibat permeabilitas vascular (yang memungkinkan protein plasma

    dengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya tekananhidrostatik intravascular sebagai akibat aliran lokal yang meningkat puladan serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkanemigrasinya.Transudat adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanyasebagai akibat tekanan hidrostatik atau turunnya protein plasmaintravascular yang meningkat (tidak disebabkan prosesperadangan/inflamasi).Berat jenis transudat pada umumnya kurang dari1.012 yang mencerminkan kandungan protein yang rendah. Contohtransudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi penekanan dalam

    cairan tubuh.Jenis-Jenis Eksudat

    1. Eksudat non selulerEksudat serosaPada beberapa keadaan radang, eksudat hampir terdiri dari cairan danzat-zat yang terlarut dengan sangat sedikit leukosit. Jenis eksudatnonseluler yang paling sederhana adalah eksudat serosa,yang padadasamya terdiri dari protein yang bocor dari pembuluh-pembuluh darahyang permiable dalam daerah radang bersama-sama dengan cairan

    yang menyertainya. Contoh eksudat serosa yang paling dikenal adalahcairan luka melepuh.

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    13/22

    Eksudat fibrinosaJenis eksudat nonseluler yang kedua adalah eksudat fibrinosa yangterbentuk jika protein yang dikeluarkan dari pembuluh dan terkumpulpada daerah peradangan yang mengandung banyak fibrinogen.Fibrinogen ini diubah menjadi fibrin, yang berupa jala jala lengket danelastic (barangkali lebih dikenal sebagai tulang belakang bekuandarah). Eksudat fibrinosa sering dijumpai diatas permukaan serosayang meradang seperti pleura dan pericardium dimana fibrindiendapkan dipadatkan menjadi lapisan kasar diatas membran yangterserang. Jika lapisan fibrin sudah berkumpul di permukaanserosa,sering akan timbul rasa sakit jika terjadi pergeseran ataspermukaan yang satu dengan yang lain. Contoh pada penderitapleuritis akan merasa sakit sewaktu bernafas, karena terjadipergesekan sewaktu mengambil nafas.

    Eksudat musinosa (Eksudat kataral)Jenis eksudat ini hanya dapat terbentuk diatas membran mukosa,dimana terdapat sel-sel yang dapat mengsekresi musin. Jenis eksudatini berbeda dengan eksudat lain karena eksudat ini merupakan sekresiset bukan dari bahan yang keluar dari aliran darah. Sekresi musinmerupakan sifat normal membran mukosa dan eksudat musinmerupakan percepatan proses dasar fisiologis.Contoh eksudat musinyang paling dikenal dan sederhana adalah pilek yang menyertai

    berbagai infeksi pemafasan bagian atas.

    2. Eksudat SelulerEksudat netrofilikEksudat yang mungkin paling sering dijumpai adalah eksudat yangterutama terdiri dari neutrofil polimorfonuklear dalam jumlah yang begitubanyak sehingga bagian cairan dan protein kurang mendapat perhatian.Eksudat neutrofil semacam ini disebut purulen. Eksudat purulen sangatsering terbentuk akibat infeksi bakteri.lnfeksi bakteri seringmenyebabkan konsentrasi neutrofil yang luar biasa tingginya di dalam

    jaringan dan banyak dari sel-sel ini mati dan membebaskan enzim-enzim hidrolisis yang kuat disekitarnya. Dalam keadaan ini enzim-enzimhidrolisis neutrofil secara haraf ah mencernakan jaringan dibawahnyadan mencairkannya. Kombinasi agregasi netrofil dan pencairanjaringan-jaringan di bawahnya ini disebut suppuratif,atau lebih seringdisebut pus/nanah.Jadi pus terdiri dari :- neutrofil pmn. yang hidup dan yang mati neutrofil pmn. yang hancur- hasil pencairan jaringan dasar (merupakan hasil pencernaan)- eksudat cair dari proses radang

    - bakteri-bakteri penyebab- nekrosis liquefactiva.

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    14/22

    3. Eksudat CampuranSering terjadi campuran eksudat seluler dan nonseluler dan campuranini dinamakan sesuai dengan campurannya.Jika terdapat eksudatfibrinopurulen yang terdiri dari fibrin dan neutrofilpolimorfonuklear,eksudat mukopurulen, yang terdiri dari musin danneutrofil, eksudat serofibrinosa dan sebagainya.

    Luka Bakar Mudah Terjadi Septikhemi.Pada luka bakar saluran-saluran limfe tetap terbuka yaitu karenajaringan yang terbakar tidak menimbulkan tromboplastin sehingga tidakterjadi kooagulasi eksudat. Jika aliran cairan limfe tidak tersumbat akanmemudahkan menyebarkan kuman-kuman sehingga masuk dalamsirkulasi darah dan terjadi septikhemi.

    Reaksi sel pada radang

    Leukositosis terjadi bila ada jaringan cedera atau infeksi sehingga padatempat cedera atau radang dapat terkumpul banyak leukosit untukmembendung infeksi atau menahan microorganisme menyebarkeseluruh jaringan.Leukositosis ini disebabkan karena produksi sumsum tulang meningkat,sehingga jumlahnya dalam darah cukup untuk emigrasi pada waktuterjadi cedera atau radang. Karena itu banyak leukosit yang masihmuda dalam darah, dalam pemeriksaan laboratorium dikatakan

    pergeseran ke kiri

    Jenis-Jenis Leukosit Dan Masing-Masing Fungsinya DalamPeradangan

    Leukosit yang bersirkulasi dalam aliran darah dan emigrasi ke dalameksudat peradangan berasal dari sumsum tulang, di mana tidak sajaleukosit tetapi juga sel-sel darah merah dan trombosit dihasilkan secaraterus memenerus.Dalam keadaan normal, di dalam sumsum tulangdapat ditemukan banyak sekali leukosit yang belum matang dari

    berbagai jenis dan "pool" leukosit matang yang ditahan sebagaicadangan untuk dilepaskan ke dalam sirkulasi darah. Jumlah tiap jenisleukosit yang bersirkulasi dalam darah perifer dibatasi dengan ketattetapi diubah "sesuai kebutuhan" jika timbul proses peradangan.Artinya, dengan rangsangan respon peradangan, sinyal umpan balikpada sumsum tulang mengubah laju produksi dan pengeluaran satujenis leukosit atau lebih ke dalam aliran darah.1. Granulosit.Terdiri dari : neutrofil, eosinofil, dan basofil.Dua jenis leukosit lain ialah monosit dan limposit, tidak mengandung

    banyak granula dalam sitoplasmanya.a) Neutrofil

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    15/22

    Sel-sel pertama yang timbul dalam jumlah besar di dalam eksudat padajamjam pertama peradangan adalah neutrofil.Inti dari sel ini berlobustidak teratur atau polimorf. Karena itu sel-sel ini disebut neutrofilpolimorfonuklear (pmn) atau "pool". Sel-sel ini memiliki urutanperkembangan di dalam sumsum tulang, perkembangan ini kira-kiramemerlukan 2 minggu. Bila mereka dilepaskan ke dalam sirkulasidarah, waktu paruhnya dalam sirkulasi kira-kira 6 jam. Per millimeterkubik darah terdapat kira-kira 5000 neutrofil, kira-kira 100 kali darijumlah ini tertahan dalam sumsum tulang sebagai bentuk matang yangsiap untuk dikeluarkan bila ada sinyal.Granula yang banyak sekali terlihat dalam sitoplasma neutrofilsebenarnya merupakan paket-paket enzim yang terikat membran yaitulisosom, yang dihasilkan selama pematangan sel. Jadi neutrofil pmnyang matang adalah kantong yang mengandung banyak enzim danpartikel-partikel antimicrobial. Neutrofil pmn mampu bergerak aktif danmampu menelan berbagai zat dengan proses yang disebut fagositosis.Proses fagositosis dibantu oleh zat-zat tertentu yang melapisi obyekuntuk dicernakan dan membuatnya lebih mudah dimasukkan olehleukosit. Zat ini dinamakan opsonin. Setelah mencernakan partikel danmemasukkannya ke dalam sitoplasma dalam vakuola fagositosis ataufagosom, tugas berikutnya dari leukosit adalah mematikan partikel itujika partikel itu agen microbial yang hidup, dan mencernakannya.Mematikan agen-agen yang hidup itu diselesaikan melalui berbagaicara yaitu perubahan pH dalam sel setelah fagositosis, melepaskan zat-

    zat anti bakteri. Pencernaan partikel yang terkena fagositosis ituumumnya diselesaikan di dalam vakuola dengan penyatuan lisosomdengan fagosom. Enzim-enzim pencernaan yang sebelumnya tidakaktif sekarang diaktifkan di dalam fagolisosom, mengakibatkanpencernaan obyek secara enzimatik.b) EosinofilMerupakan jenis granulosit lain yang dapat ditemukan dalam eksudatperadangan, walaupun dalam jumlah yang lebih kecil. Eosinofil secarafungsional akan memberikan respon terhadap rangsang kemotaksiskhas tertentu yang ditimbulkan pada perkembangan allergis dan

    mereka mengandung enzim-enzim yang mampu menetralkan efek-efekmediator peradangan tertentu yang dilepaskan dalam reaksiperadangan semacam itu.

    c) BasofilBerasal dari sumsum tulang yang juga disebut mast sel/basofil jaringan.Granula dari jenis sel ini mengandung berbagai enzim, heparin, danhistamin. Basofil akan memberikan respon terhadap sinyal kemotaksisyang dilepaskan dalam perjalanan reaksi immunologis tertentu. Danbasofil biasanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil dalam

    eksudat.Basofil darah dan mast sel jaringan dirangsang untuk melepas

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    16/22

    granulanya pada berbagai keadaan cedera, termasuk reaksiimmunologis maupun reaksi non spesifik.Dalam kenyataannya mast seladalah sumber utama histamin pada reaksi peradangan.

    2. MonositAdalah bentuk leukosit yang penting. Pada reaksi peradangan monositakan bermigrasi, tetapi jumlahnya lebih sedikit dan kecepatannya lebihlambat. Karena itu, pada jam jam pertama peradangan relative sedikitterdapat monosit dalasn eksudat. Namun makin lama akan makinbertambah adanya monosit dalam eksudat. Sel yang sama yang dalamaliran darah disebut monosit, kalau terdapat dalam eksudat disebutmakrofag. Ternyata, jenis sel yang sama ditemukan dalam jumlah kecilmelalui jaringan penyambung tubuh walaupun tanpa peradangan yangjelas. Makrofag yang terdapat dalam jaringan penyambung ini disebuthistiosit. Dengan banyak hal fungsi makrofag sangat mirip denganfungsi neutrofil pmn. dimana makrofag akan bergerak secara aktif yangmemberi respon terhadap stimulasi kemotaksis, fagosit aktif danmampu mematikan serta mencernakan berbagal agen. Ada perbedaanpenting antara makrofag dan neutrofil, dimana siklus kehidupanmakrofag lebih panjang, dapat bertahan berminggu-minngu ataubahkan berbulan-bulan dalam jaringan dibanding dengan neutrofil yangberumur pendek. Selain itu waktu monosit memasuki aliran darah darisumsum tulang dan waktu memasuki jaringan dari aliran darah, iabelum matang betul seperti halnya neutrofil. Karena neutrofil dalam

    jaringan dan aliran darah sudah mengalami pematangan (sudahmatang), sehingga ia tidak mampu melakukan pembelahan sel dan jugatidak mampu melakukan sintesis enzim-enzim pencenna. Pada monositdapat dirangsang untuk membelah dalam jaringan, dan mereka mampumemberi respon terhadap keadaan lokal dengan mensintesis sejumlahenzim intrasel. Kemampuan untuk menjalani "on the.job training", iniadalah suatu sifat makrofag yang vital, khususnya pada reaksireaksiimmunologis tertentu. Selain itu makrofag-makrofag dapat mengalamiperubahan bentuk, selama mengalami perubahan itu, merekamenghasilkan seI-se1 secara tradisional disebut sel epiteloid. Makrofag

    juga mampu bergabung membentuk sel raksasa berinti banyak disebutgiant cell.Walaupun makrofag merupakan komponen penting dalam eksudatnamun mereka tersebar secara luas dalam tubuh, dalam keadaannormal dan disebut sebagai system reticuloendotelial atau RES(Reticulo Endotelial System), yang mempunyai sifat fagositosis,termasuk juga dalam hati, sel tersebut dikenal sebagai sel kupffer.Fungsi utama makrofag sebagai pembersih dalam darah ataupunseluruh jaringan tubuh.Fungsi RES yang sehari-hari pentingmenyangkut pemrosesan haemoglobin sel darah merah yang sudah

    mencapai akhir masa hidupnya. Sel-sel ini mampu memecah Hbmenjadi suatu zat yang mengandung besi dan zat yang tidak

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    17/22

    mengandung besi. Besinya dipakai kembali dalam tubuh untukpembuatan sel-sel darah merah lain dalam sumsum tulang dan zatyang tidak mengandung besi dikenal sebagai bilirubin, di bawa kedalam aliran darah ke hati, dimana hepatosit mengekstrak bilirubin darialiran darah dan mengeluarkannya sebagai bagian dari empedu.3. LimpositUmumnya terdapat dalam eksudat hanya dalam jumlah yang sangatkecil,meskipu eksudat sudah lama terbentuk yaitu sampai reaksi-reaksiperadangan menjadi kronis.

    Tanda-Tanda Kardinal Peradangan

    Pada peristiwa peradangan akut dapat dilihat tanda-tanda pokok (gejalakardinal).1. Rubor (kemerahan)Rubor atau kemerahan biasanya merupakan hal pertama yang terlihatdi daerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi peradanganmulai timbul maka arteriol yang mensupali daerah tersebut melebar,dengan demikian lebih banyak darah mengalir ke dalam mikrosirkulasilokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja yangmeregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini yangdinamakan hyperemia atau kongesti,menyebabkan warna merah lokalkarena peradangan akut. Timbulnya hyperemia pada permulaan reaksiperadangan diatur oleh tubuh baik secara neurogenik maupun secara

    kimia,melalui pengeluaran zat seperti histamin.

    2. Kalor (panas)Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan dari reaksiperadangan yang hanya terjadi pada permukaan tubuh, yang dalamkeadaan normal lebih dingin dari -37 C yaitu suhu di dalam tubuh.Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnyasebab darah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkenalebih banyak daripada yang disalurkan kedaerah normal. Fenomenapanas lokal ini tidak terlihat pada daerah-daerah yang terkena radang

    jauh di dalam tubuh, karena jaringan-jaringan tersebut sudahmempunyai suhu inti 37C, hyperemia lokal tidak menimbulkanperubahan.

    3. Dolor (rasa sakit)Dolor atau rasa sakit, dari reaksi peradangan dapat dihasilkan denganberbagai cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-iontertentu dapat merangsang ujung-ujung saraf. Hal yang sama,pengeluaran zat kimia bioaktif lainnya dapat merangsang saraf. Selainitu, pembengkakan jaringan yang meradang mengakibatkan

    peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapatmenimbulkan rasa sakit.

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    18/22

    4. Tumor (pembengkaan)Segi paling menyolok dari peradangan akut mungkin adalahpembengkaan lokal (tumor). Pembengkaan ditimbulkan oleh pengirimancairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial.Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangandisebut eksudat. Pada keadaan dini reaksi peradangan sebagian besareksudat adalah cair, seperti yang terjadi pada lepuhan yang disebabkanoleh luka bakar ringan. Kemudian sel-sel darah putih atau leukositmeninggalkan aliran darah dan tertimbun sebagai bagian dari eksudat.

    5. Fungsio laesa (perubahan fungsi)Fungsio laesa atau perubahan fungsi adalah reaksi peradangan yangtelah dikenal. Sepintas lalu, mudah dimengerti, mengapa bagian yangbengkak, nyeri disertai sirkulasi abnormal dart lingkungan kimiawi lokalyang abnormal, berfungsi secara abnormal. Namun sebetulnya kitatidak mengetahui secara mendalam dengan cara apa fungsi jaringanyang meradang itu terganggu.Berbagai bentuk/Jenis Radang

    Bentuk peradangan dapat timbul didasarkan atas jenis eksudat yangterbentuk, organ atau jaringan tertentu yang terlibat, dan lamanyaproses peradangan. Tata nama proses peradangan memperhitungkanmasing-masing variable ini. Berbagai eksudat diberi nama deskriptif.

    Lamanya respon peradangan disebut akut;disebut kronik jika ada buktiperbaikan yang sudah lanjut bersama dengan dumadhsi;dan disebutsubakut jika ada bukti awal perbaikan bersama dengan eksudasi.Lokasi reaksi peradangan disebut dengan akhiran -it is yangditambahkan pada nama organ (misalnya; apendisitis, tonsillitis).

    Jenis Radang

    Misalnya: radang kataral, radang pseudomembran, ulkus, abses,flegmon, radang purulen, suppurativaa dan lain-lain.

    a) Radang KataralTerbentuk diatas permukaan membran mukosa,dimana terdapat sel-selyang dapat mensekresi musin. Eksudat musin yang paling banyakdikenal adalah puck yang menyertai banyak infeksi pernafasan bagianatas.

    b) Radang PseudomembranIstilah ini dipakai untuk reaksi radang pada permukaan selaput lendiryang ditandai dengan pembentukan eksudat berupa lapisan selaputsuperficial, mengandung agen penyebab, endapan fibrin, sel-sel

    nekrotik aktif dan sel-sel darah putih radang.Radang membranosasering dijumpai dalam orofaring, trachea,bronkus, dan traktus

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    19/22

    gastrointestinal.

    c) Ulkus.Terjadi apabila sebagian permukaan jaringan hilang sedangkanjaringan sekitarnya meradang.

    d) AbsesAbses adalah lubang yang terisi nanah dalam jaringan. Abses adalahlesi yang sulit untuk diatasi oleh tubuh karena kecenderungannya untukmeluas dengan pencairan, kecenderungannya untuk membentuklubang dan resistensinya terhadap penyembuhan. Jika terbentuk abses,maka obat-obatan seperti antibiotik dalam darah sulit masuk ke dalamabses. Umumnya penanganan abses oleh tubuh sangat dibantu olehpengosongannya secara pembedahan, sehingga memungkinkan ruangyang sebelumnya berisi nanah mengecil dan sembuh. Jika abses tidakdikosongkan secara pembedahan oleh ahli bedah, maka absescenderung untuk meluas, merusak struktur lain yang dilalui oleh absestersebut.

    e) FlegmonFlegmon: radang purulen yang meluas secara defuse pada jaringan.

    f) Radang PurulentTerjadi akibat infeksi bakteri.terdapat pada cedera aseptik dan dapat

    terjadi dimana-mana pada tubuh yang jaringannya telah menjadinekrotik.

    g) Radang supuratifGambaran ini adalah nekrosis liqeuvaktifa yang disertal emigrasineutrofil dalam jumlah banyak.Infeksi supuratif local disebabkan olehbanyak macam bakteri yang secara kolektif diberi nama piogen(pembentukan nanah).Yang termasuk piogen adalahstafilokokkus,banyak basil gram negatif. Perbedaan penting antararadang supuratif dan radang purulen bahwa pada radang supuratif

    terjadi nekrosis liquefaktiva dari jaringan dasar. Nekrosis liquefaktivaadalah jaringan nekrotik yang sedikit demi sedikit mencair akibat enzim.Aspek/Reaksi Sistemik Pada Peradangan

    Reaksi sistemik yang menyertai reaksi local pada peradangandiantaranya adalah1. Demam.Yang merupakan akibat dari pelepasan zat pirogen endogen yangberasal dari neutrofil dan makrofag. Selanjutnya zat tersebut akanmemacu pusat pengendali suhu tubuh yang ada dihypothalamus.

    2. Perubahan hematologis.

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    20/22

    Rangsangan yang berasal dari pusat peradangan mempengaruhiproses maturasi dan pengeluaran leukosit dari sumsum tulang yangmengakibatkan kenaikan suatu jenis leukosit, kenaikan ini disebutleukositosis. Perubahan protein darah tertentu juga terjadi bersamaandengan perubahan apa yang dinamakan laju endap darah.

    3. Gejala konstitusional.Pada cedera yang hebat, terjadi perubahan metabolisme dan endokrinyang menyolok. Akhirnya reaksi peradangan local sering diiringi olehberbagai gejala konstitusional yang berupa malaise, anoreksia atautidak ada nafsu makan dan ketidakmampuan melakukan sesuatu yangberatnya berbeda-beda bahkan sampai tidak berdaya melakukanapapun.

    Beda Radang Dengan Infeksi

    Peradangan dan infeksi itu tidak sinonim.Pada infeksi ditandai adanyamikroorganisme dalam jaringan, sedang pada peradangan belum tentu,karena banyak peradangan yang tejadi steril sempurna.Jadi infeksihanyalah merupakan sebagian dari peradangan.

    Nasib Radang Dan Pemulihan Jaringan Pada Radang

    Dengan adanya reaksi peradangan, maka hasil perbaikan yang paling

    menggembirakan yang dapat diperoleh adalah, jika terjadi hanya sedikitkerusakan atau tidak ada kerusakan jaringan di bawahnya sama sekali.Pada keadaan semacam itu jika agen penyerang sudah dinetralkan dandihilangkan. Pembuluh darah kecil di daerah itu memperoleh kembalisemipermeabilitasnya, aliran cairan berhenti dan emigrasi leukositdengan cara yang sama juga berhenti. Cairan yang sebelumnya sudahdieksudasikan sedikit demi sedikit diserap oleh pembuluh limfe dan sel-sel eksudat mengalami disintegrasi dan keluar melalui pembuluh limfeatau benar-benar dihilangkan dari tubuh. Hasil akhir dari proses iniadalah penyembuhan jaringan yang meradang jaringan tersebut pulih

    seperti sebelum reaksi. Gejala ini disebut resolusi.Sebaliknya, bila jumlah jaringan yang rusak cukup bermakna jaringanyang rusak harus diperbaiki oleh proliferasi sel-sel hospes berdekatanyang masih hidup. Perbaikan sebenarnya melibatkan dua komponenyang terpisah tetapi terkoordinir. Pertama disebut regenerasi Hasilakhirnya adalah penggantian unsureunsur yang telah hilang denganjenis sel yang sama. Komponen perbaikan kedua melibatkan proliferasiunsur-unsur jaringan penyambung yang mengakibatkan pembentukanjaringan parut.

    Penyembuhan luka.

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    21/22

    Koordinasi pembentukan parut dan regenerasi barangkali paling mudahdilukiskan pada kasus penyembuhan luka kulit. Jenis penyembuhanyang paling sederhana terlihat pada penanganan luka oleh tubuhseperti pada insisi pembedahan, dimana pinggir luka dapat didekatkanagar proses penyembuhan dapat terjadi. Penyembuhan semacam inidisebut penyembuhan primer atau healing by first intention. Setelahteijadi luka maka tepi luka dihubungkan oleh sedikit bekuan darah yangfibrinnya bekerja seperti lem. Segera setelah itu terjadilah reaksiperadangan akut pada tepi luka itu dan sel-sel radang, khususnyamakrofag, memasuki bekuan darah dan mulai menghancurkanya.Dekat reaksi peradangan eksudat ini, terjadi pertumbuhan ke dalamoleh jaringan granulasi ke dalam daerah yang tadinya ditempati olehbekuan darah. Dengan demikian maka dalam jangka waktu beberapahari luka itu dijembatani oleh jaringan granulasi yang disiapkan agarmatang menjadi jaringan parut. Sementara proses ini berjalan makaepitel permukaan di bagian tepi mulai melakukan regenerasi dan dalamwaktu beberapa hari bermigrasi lapisan tipis epitel diatas permukaaluka.Waktu jaringan parut di bawahnya menjadi matang, epitel ini jugamenebal dan matang sehingga menyerupai kulit yang didekatnya. Hasilakhirnya adalah terbentuknya kembali permukaan kulit dan dasarjaringan parut yang tidak nyata atau hanya terlihat sebagai satu garisyang menebal. Pada luka lainnya diperlukan jahitan untuk mendekatkankedua tepi luka sampai terjadi penyembuhan.Bentuk penyembuhan kedua terjadi jika luka kulit sedemikian rupa

    sehingga tepi luka tidak dapat saling didekatkan selama prosespenyembuhan. Keadaan ini disebut healing by second intention ataukadang kala disebut penyembuhan yang disertai granulasi

    Penyembuhan Abses

    Penyembuhan akan berlangsung lebih cepat bila isi abses dapat keluar.Abses kecil akan diorganisasi dan menjadi jaringan ikat. Abses besarhanya sekitarnya akan diorganisasi dan menjadi jaringan ikat.DAFTAR PUSTAKA

    Price, Sylvia Anderson, 1994, Patofisiologi : Konsep Klinis Prosesproses Penyakit ;Alih Bahasa, Peter Anugrah ; editor Caroline Wijaya,Ed. 4, EGC, Jakarta.Robbine dan Kumar, 1992, Buku Ajar Patologi; Alih Bahasa, StafPengajar Laboratorium Patologi Anatomik FK-UNAIR Surabaya, Ed. 4,EGC, Jakarta.an parut yang tidak nyata atau hanya terlihat sebagaisatu garis yang menebal. Pada luka lainnya diperlukan jahitan untukmendekatkan kedua tepi luka sampai terjadi penyembuhan.Bentuk penyembuhan kedua terjadi jika luka kulit sedemikian rupa

    sehingga tepi luka tidak dapat saling didekatkan selama prosespenyembuhan. Keadaan ini disebut healing by second intention atau

  • 8/3/2019 Per a Dang An

    22/22

    kadang kala disebut penyembuhan yang disertai granulasi

    Penyembuhan Abses

    Penyembuhan akan berlangsung lebih cepat bila isi abses dapat keluar.Abses kecil akan diorganisasi dan menjadi jaringan ikat. Abses besarhanya sekitarnya akan diorganisasi dan menjadi jaringan ikat.DAFTAR PUSTAKA

    Price, Sylvia Anderson, 1994, Patofisiologi : Konsep Klinis Prosesproses Penyakit ;Alih Bahasa, Peter Anugrah ; editor Caroline Wijaya,Ed. 4, EGC, Jakarta.Robbine dan Kumar, 1992, Buku Ajar Patologi; Alih Bahasa, StafPengajar Laboratorium Patologi Anatomik FK-UNAIR Surabaya, Ed. 4,EGC, Jakarta.