per mint a an

19
 MAKALAH PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT Disusun oleh: Uniq Alqo Ruhama 110431426160 Ulfi Andriansari 1104314261 69 Trio Andi Cahyono 1104314261 48 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN SI PENDIDIKAN EKONOMI  DESEMBER 2011

Upload: cey-sofiafarda-imc

Post on 13-Jul-2015

340 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 1/19

 

MAKALAH

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

Disusun oleh:

Uniq Alqo Ruhama 110431426160

Ulfi Andriansari 110431426169

Trio Andi Cahyono 110431426148

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

SI PENDIDIKAN EKONOMI 

DESEMBER 2011

Page 2: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 2/19

 

 

A. FLUKTUASI

Kegiatan ekonomi senantiasa berfluktuasi atau mengalami pasang surut

dari tahun ke tahun.

1.  Tiga fakta utama mengenai fluktuasi ekonomi ekonomi.

Fluktuasi-fluktuasi jangka pendek dalam aktivitas ekonomi selalu

terjadi di semua Negara.

a.  Fluktuasi ekonomi bersifat tidak teratur dan tidak dapt diperkirakan.

Fluktuasi ekonomi yang terjadi di suatu Negara sering kali disebut siklus

  bisnis (bussines cycle). Fluktuasi ekonomi selalu berhubungan dengan

  perubahan kondisi ekonomi dalam dunia usaha.Pada saat situasi ekonomiekonomi baik, GDP riil meningkat secara cepat dunia usaha juga daam

keadaan baik, diwarnai dengan tingginya tingkat komsumsi dan peningktan

  pendapatan ynag diperoleh oleh perusahaan. Sebaliknya ketika ekonomi

lesu, maka GDP riil menurun, dunia usaha akan mengalami masalah. Pada

masa resensi dunia usaha akan mengalami penurunan penjualan dan

keuntungan.

Sesungguhnya terminologi dalam siklus bisnis ini bisa menyesatkan. Karena

istilah siklus cenderung mendorong kita berpikir bahwa fluktuasi ekonomi

mengikuti pola yang teratur dan dapat diperkirakan. Dalam kenyataannya

fluktusai ekonomi tidak bersifat teratur dan hampir tidak dapat diperkirakan

dengan tingkat akurasi yang tinggi.

 b.  Sebagian besar kuantitas makro ekonomi berfluktuasi bersama-sama.

GDP riil adalah salah satu variabel yang sering digunakan utuk mengetahui

  perubahan-perubahan jangka pendek dalam perkonomian yang paling

komprehensif. GDP riil mengukur nilai dari semua barang dan jasa yang

diproduksi selama priode waktu tertentu. Variabel tersebut juga mengukur 

 pendapatan total (disesuaikan dengan inflasi) dari setiap orang yang berada

 pada perekonomian yang dimaksud.

Untuk memantau fluktuasi jangka pendek dapat digunakan variabel yang

mana saja. Sebagian besar variabel makro ekonomi yang masing-masing

Page 3: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 3/19

 

mengukur berbagai jenis pendapatan, pengeluaran/ produksi, berfluktuasi

hampir secara bersama-sama. Ketika GDP turun pada saat terjadi resensi,

demikian pula dengan pendapatan seseorang, keuntungan perusahaan,

  pengeluaran konsumen, pengeluaran investasi, produksi, industri, penjual

eceran, dsb. Karena resensi merupakan suatu fenomena ekonomi secara

umum.

c.  Ketika output menurun pengagguran meningkat

Ketika GDP riil menurun, dalam waktu bersama tingkat pengagguran naik.

Karena ketika perusahaan memilih untuk memperkecil volume prodiksi

  barang dan jasa, perusahaan biasanya akan memberhentikan sebagian

 pegawainya sehingga akan menambah pengagguran.

2.  Fluktuasi ekonomi jangka Pendek a.  Model dasar fluktuasi ekonomi

Model fluktuasi ekonomi jangka pendek terpusat pada perilaku dua variabel.

Variabel pertama adalah output ekonomi dalam bentuk barang dan jasa,

sebagai mana diukur oleh GDP riil. Variabel kedua adalah tingkat harga

keseluruhan, yang diukur berdasarkan tingkat harga konsumen atau deflator 

GDP. Output adalah variabel riil sedangkan tingkat harga adalah variabel

nominal.

Untuk menganalisis fluktuasi ekonomi secara keseluruhan dapat di lakukan

dengan model permintaan dan menawaran agregat. Garis vertikal

menggambarkan tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian. Garis

horizontal adalah kuantitas barang dan jasa secara keseluruhan. Kurva

  permintaan agregat (aggr e gat e demand curve) menggambarkan kuantitas

  barang dan jasa yang ingin dibeli oleh rumah tangga, perusahaan,

 pemerintah pada setiap tingkat harga. Kurva penawaran agregat (aggr e gat e

 supply curve) mengambarkan kuantitas barang dan jasa yang diproduksi dan

dijual oleh perusahaan yang diproduksi dan dijual pada tingkat harga

tertentu. Menurut model ini tingkat harga dan kuantitas output bergerak 

menyesuaikan untuk menyeimbangkan permintaan agregat dan penawaran

agregat

Page 4: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 4/19

 

 

Kurva permintaan agregat dan penawaran agregat

Para ekonom menggunakan menggunakan model permintaan agregat dan

 penawaran agregat untuk menganalisis fluktuasi-fluktuasi ekonomi. Garis

vertical adalah tingkat harga keseluruhan. Sedangkan garis horizontal

adalah total output barang dan jasa dalam perekonomian. Output dan dan

tingkat harga bergerak menyesuaiakan ketitik dimana kurva permintaan

agregat dan penawaran agregat berpotongan.

B. PENGERTIAN PERMINTAAN AGREGAT

Permintaan agregat adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa

yang terjadi dalam suatu perekonomian, baik dari dalam maupun dari luar negeri.Dalam menganalisis permintaan agregat, dua ekonom terkenal yaitu Keynes dan

Pigou mempunyai pendapat yang berbeda.

Menurut Keynes, apabila terjadi perubahan harga, maka jumlah yang

 beredar riil (Ms/P) akan berubah, akibatnya terjadi perubahan pada tingkat bunga

(i). Selanjutnya perubahan tingkat bunga tersebut akan mempengaruhi investasi

(I) yang pada akhirnya akan mempengaruhi pendapat nasional.

Sedangkan menurut Pigou, apabila terjadi perubahan harga dalam

 perekonomian masyarakat akan merasa saldo kas rill (real cash balance) meraka

 berubah, yang yang selanjutnya akan mempengruhi konsumsimasyarakat tersebut.

Perubahan konsumsi akan mengakibatkan perubahan pada pendapatan nasional.

Jadi pada intinya, perbedaan pendapat kedua ekonom tersebut terletak 

 pada perubahan variabel-variabel ekonomi akibat adanya perubahan harga.

Keynes menitik beratkan pada perubahan tingkat bunga, sedangkan Pigou menitik 

 beratkan perubahan konsumsi ketika terjadi perubahan harga.

C. MODEL PERMINTAAN AGREGAT

Model Keynes menunjukan apa yang menyebabkan kurva permintaan

agregat bergeser. Dalam jangka pendek, ketika tingkat harga tetap, pergeseran

kurva permintaan agregat mengarah pada perubahan pendapatan nasional,Y.

Page 5: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 5/19

 

 

Model permintaan agregat yang dikembangkan di makalah ini disebut IS-

LM merupakan interpretasi utama dari kerja Keynes. Model IS-LM mengambil

tingkat harga yang ada dan menunjukan apa yang menyebabkan pendapatan

 berubah. Ini menunjukan apa yang menyebabkan AD bergeser.

Pasar barang dan kurva IS (singkatan dari investasi dan saving/tabungan) 

memplot hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di

 pasar dan jasa.

Pasar uang dan Kurva LM (singkatan dari likuiditas dan money/uang) memplot hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di

 pasar uang.

Karena tingkat bunga mempengaruhi baik investasi dan permintaan uang,

ia adalah variabel yang menghubungkan dua bagian model IS-LM. Model

menunjukan bagaimana interaksi antara pasar-pasar ini menentukan posisi dan

kemiringan kurva permintaan agregat, dan karenanya, tingkat pendapatan nasional

dalam jangka pendek. Dalam General Theory of Money, Interest and Employment

(1936), Keynes menyatakan pendapatan total perekonomian, dalam jangka

 pendek, ditentukan sebagaian besar oleh keinginan belanja rumah tangga,

 perusahaan, dan pemerintah. Semakin orang ingin belanja, semakin banyak 

 barang dan jasa yang perusahaan dapat jual. Semakin banyak yang perusahaan

 jual, semakin banyak output yang mereka akan pilih untuk diproduksi dan

semakin banyak yang mereka akan pilih untuk dipekerjakan. Jadi, masalah selama

resesi dan depresi,menurut Keynes, adalah belanja yang tidak cukup. Perpotongan

Keynes adalah usaha untuk memodelkan wawasan ini.

Perpotongan Keynes menunjukkan bagaimana pendapatan Y ditentukan

untuk tingkat tertentu investasi terencana I dan kebijakan fiskal G dan T. Kita

dapat menggunakan model ini untuk menunjukkan bagaimana pen-dapatan

 berubah ketika salah satu variabel eksogen berubah. Pengeluaran aktual (actual

expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan dan pemerintah

Page 6: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 6/19

 

 belanjakan untuk barang dan jasa (GDP). Pengeluaran yang direncanakan

(planned expenditure) adalah jumlah yang rumah tangga, perusahaan dan

 pemerintah ingin belanjakan untuk barang dan jasa. Perekonomian ada di

ekuilibrium bila : Pengeluaran aktual = Penge-luaran yang direncanakan atau Y =

E

D.  KURVA PERMINTAAN AGREGAT

Kurva permintaan agregat pada dasnya melambangkan kuantitas dari

seluruh barang dan jasa yang diminta dalam suatu perekonomian pada setiap

tingkat harga.

Kurva permintaan agregat miring kebawah (downwar d slopin g ) atau

menghadap ke pusat sumbu. Penurunan tinggkat harga dari P1 ke P2

meningkatkan kuantitas barang dan jasa yang diminta dari Y1 ke Y2. Ada tiga

alas an untuk hubungan negative terseut. Ketika tingkat harga jatuh, kekayaan riil

Page 7: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 7/19

 

meningkat, suku bunga jatuh dan nilai tukar terdepresiasi. Dampak ini mendorong

 pengeluaran untuk investasi dan ekspor neto. Peningkatan pengeluaran atas

komponen-komponen berarti permintaan yang lebih besar akan barang dan jasa.

E. MENGAPA KURVA PERMINTAAN AGREGAT MIRING KE BAWAH

Keynes menyatakan bahwa output dapat dipengaruhi oleh pengeluaran

aggregate (aggr e gat e spendin g ) dan pengeluaran aggregat itu sendiri dapat

dipengaruhi oleh kebijaksanaan pemerintah. Output dan pengeluaran agregat

dapat saling mempengaruhi secara timbal balik. Semakin tinggi output atau

income maka semakin tinggi pula pengeluaran atau belanja agregat sehingga

 permintaan agregat akan semakin tinggi pula. Sebaliknya bila pengeluaran agregat

tinggi (artinya aggr e gat e demand  juga tinggi) maka output juga tinggi sebagairespon dari produsen yang menaikan output untuk memenuhi permintaan

aggregate. Out  put yang tinggi akan mengakibatkan income juga tinggi.

Dalam bab ini kita akan pelajari lebih lanjut tentang aggr e gat e demand  

menurut teori Keynesian, yaitu hubungan antara Agregate Demand (pengeluaran

aggregate) dengan pendapatan atau output. Komponen aggregate demand tersebut,

seperti yang telah disingung pada bab 2, adalah yaitu konsumsi (C), investasi (I),

  pengeluaran pemerintah (G) dan perdagangan luar negeri (NX). Keempat

komponen ini merupakan faktor yang menentukan besarnya output atau income.

Dalam bentuk persamaan dapat ditulis sebagai berikut:

AD = C + I + G + NX (5.1) 

Dalam keadaan seimbang (equilibr ium) maka AD harus sama dengan income atau

output:

AD = Y = C + I + G + NX (5.2) 

Bila salah satu komponen aggregate demand berubah maka akan terjadi

suatu ketidak seimbangan. Misalnya, pengeluaran agregat yang direncanakan

lebih besar dari output maka akan terjadi kekurangan output atau produksi,

sebaliknya bila rencana pengeluaran agregat lebih kecil dari output maka akan

terjadi kelebihan produksi sehingga persediaan barang (invent or  y) akan

menumpuk. Pada periode berikutnya produsen akan melakukan penyesuaian

dengan menambah atau mengurangi output sesuai dengan permintaan agregat.

Page 8: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 8/19

 

Pada akhirnya akan keseimbangan akan kembali terjadi. Pertumbuhan ekonomi

  pada pokoknya adalah pergerakan titik keseimbangan dari satu titik ke titik yang

lain yang lebih tinggi. Dan sebelum titik keseimbangan tercapai selalu terjadi

 proses ketidak seimbangan menuju titik keseimbangan yang baru dan lebih tinggi

atau lebih rendah dari titik sebelumnya.

Masing-masing komponen memberikan sumbangan pada permintaan

agregat untuk barang dan jasa. Untuk saat ini komonen belanja pemerintah

diasumsikan tetap berdasarkan kebijakan. Namun tiga komponen lainnya

tergantung pada kondisi-kondisi umum ekonomi dan khususnya pada tingkat

harga. Untuk mengetahui mengapa kurva permintaan agregat miring kebawah

  perlu dikaji bagaimana tingkat harga mempengaruhi kuantitas barang dan jasa

yang diminta untuk konsumsi, investasi dan ekspor neto.

y  Tingkat harga dan konsumsi: Dampak kekayaan. Nilai nominal uang

ayang ada didopet maupun di bank tetap tetapi nilai riilnya tidak.

Seandainya harga jatuh uang menjadi lebih bernilai karena dapat

digunakan untuk membeli lebih banyak barang dan jasa. Penurunan

ringkat harga membuat konsumen merasalebih kaya, sehingga mendorong

mereka untuk lebih banyak membelanjakan uangnya. Peningkatan

 pengeluaran konsumen berarti lebih banyakkuantitas barnag dan jasa yang

diminta.

y  Tingkat harga dan investasi: Dampak suku bunga.Tingkat harga adalah

suatu penentu banyak sedikitnya uang yang dibutuhkan. Semakin rendah

tingkat harga semakin sedikit kuantitas uang yang dipegang oleh rumah

tangga untuk membeli barang dan jasa yang mereka inginkan. Pada saat

tingkat harga jatuh kebutuhan uangpun berkurangrumah tangga akan

memanfaatkan kelebihan uang yang mereka pegang untuk memperoleh

hasil tambahan, misalnya untuk membeli surat berharga yang

menawarkan sejumlah bunga. Atau rumah tangga dap mendepositkan

kelebihan uang pada rekening berbung (deposit/ tabungan ) dan bank akan

mengunakan dana tersebut untuk memberikan lebih banyak pinjaman.

Pada kasus tersebut saat rumah tangga menkonversikan uanganya mnejadi

asset-aset yang memberikan bungan mereka ikut menurunkan suku bunga.

Page 9: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 9/19

 

Suku bungan yang rendah maka akan mendorong peminjaman oleh

  perusahaan untuk menhinveatasikanya dalam bentuk menambah pabrik-

  pabrik, peralatan, serta rumah tangga akan membeli rumah baru. Jadi

tingkat harga yang lebih tendah akan menurunkan usuku bunga,

mendorong peluang yang lebih besar pada barang-barang investasi, dan

karenanya menambah kunatitas barang dan jasa yng diminta.

y  Tingkat harga dan ekspor neto: dampak efek nilai tukar. Peningkatan

  jumlah dolar yang beredar menyebabkan nilai dolar terdepresiasi secara

relative terhadap mata uang lainnya. Akibat depresiasi barang buatan luar 

negeri menjadi mahal dari pada barang domestic. Perubahan nilai tukar 

riil (harga reatif dari barang domestic dan luar negeri ) meningkat ekspor 

  barang dan jasa serta menurunkan impor barang dan jasa. Ekspor neto

(Ekspor dikurangi Impor ) juga meningkat. Jatuhnya tingkat harga

menyebabkan jatuhnya tingkat suku banga, nilai tukar riil terdepresiasi dan

depresiasi tersebut mendorong ekspor neto, sehingga meningkatkan

kuantitas barang dan ajsa yang diminta.

Ada beberapa alasan mengapa penurunan tingkat harga dapat menaikkan

kuantitas barang dan jasa yang diminta?

1.  Konsumen merasa lebih kaya, yang mendoron permintaan akan barang

konsumsi.

2.  Jatuhny suku bunga yang mendorong nainya permintaan akan barang-

 barang investasi.

3.  Depresiasi nilai tukar yang mendorong permintaan ekspor neto.

F.  MENGAPA KURVA PERMINTAAN AGREGAT DAPAT

BERGESER 

1.  Pergeseran yang berasal dari konsumsi

Setiap peristiwa yang mengubah kebanyakan konsumsi yang diinginkan

oleh masyarakat pada tingkat harga terterntu dapat menggeser kurva

 permintaan agregat. Ketika masyarakat menyadari arti pentingnya

menabung di hari tua, sehingga mereka memperkecil konsumsi. Karena

kuantitas barang dan jasa pada tingkat harga berapapun menurun, maka

Page 10: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 10/19

 

kurva permintaan akan bergeser ke kiri. Sebaliknay jika terjadi booming

 pasar saham membuat orang merasa lebih kaya dan kurang memperhatikan

tabungan. Peningkatan jumlah pengeluaran ini menyebabkan lebih banyak 

kuantitas barang dan jasa yang diminta pada setiap tingkat harga. Sehingga

kurva permintaan agregat bergeser ke kanan.

2.  Pergeseran yang berasal dari investasi

Segala peristiwa yang yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan

investasi pada tingkat harga tertentu dapat menggeser kurva permintaan

agregat. Kebijakan pajak jug adapt mempengaruhi pergeseran kurva agregat

lewat inveatasi. Variabel lain yang dapt mempengaruhi pergeseran kurva

 permintaan agregat adalah jumlah unag yang beredar. Peningkatan jumlah

uang yang beredar dapat menurunkan suku bunga dalam angka pendek. Halini membuat pinjaman menjadi lebih murah, menstimulus peningkatan

investasi sehingga kurva permintaan agregat dapat bergeser ke kanan.

Sedangkan penurunan sumlah uang yang beredar dapat meningkatkan suku

 bunga, menurunnya pengeluaran untuk investasi menyebabkan kurva

 permintaan agregat bergeser ke kiri.

3.  Pergeseran yang berasal dari belanja pemerintah

Para pembuat kebijakan mengeser kurva permintaan agregat dengan melalui

  belanja pemerintah.

4.  Pergeseran yang berasal dari ekspor neto

Setiap peristiwa yang mengubah ekspor neto pada tingkat harga tertentu

 juga menggeser permintaan agregat. Ekspor neto kadang berubah karena

 pergerakan nilai tukar. Misalnya speculator internasional menaikkan nilai

dolar Amerika di pasar valas. Apresiasi nilai dolar ini pada akan membuat

 barang Amerika lebih mahal dari pada barang luar negeri, yang selanjutnya

akan menurunkan nilai ekspor neto dan menggeser kurva permintaan

agregat kea rah kiri. Sebaliknya depresiasi nilai dolar akan mendorong

ekspor neto dan mengeser kurva permintaan agregat kea rah kanan.

Page 11: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 11/19

 

 

G. KURVA PENAWARAN AGREGAT

Kurva penawaran agregat menyatakan kuantitas total atas barang dan jasa yang

diproduksi serta dijual pada setiap harga oleh berbagai perusahaan

Mengapa Kurva Penawaran Agregat Berbentuk Vertikal Dalam Jangka

Panjang

Dalam jangka panjang , produsen dari barang dan jasa suatu perekonomian (GDP

riil) bergantung pada penawaran modal, sumber daya alam, dan tenaga kerja serta

teknologi produksi yang tersedia yang digunakan untuk mengubah factor-faktor 

 produksi tersebut menjadi barang dan jasa.. karena tingkat harga yang tidak mempengaruhipenentu-penentu jangka panjang dari GDP riil, maka kurva

 penawaran agregat jangka panjang berbentuk vertical.

Mengapa Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Dapat Bergeser

Perubahan apa pun pada perekonomian yang mengubah tingkta output alamiah

akan menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang. Karena output dalam

model klasik tergantung pada tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan

 pengetahuan teknologi, maka kita dapat mengkatagorikan pergeseran dalam kurva

 penawaran agregat angka panjang sebagai pergeseran yang berasaldari sumber-

sumber tersebut.

1.  Pergeseran yang berasal dari tenaga kerja

Tingkat

Harga

P1

P2

1. perubahan tingkat harga

Tingkat output

Penawaran agregat

 jangka panjang

2. tidak mempengaruhi kuantitas barang

dan jasa yang ditawarkan dalam jangka

panjang

Page 12: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 12/19

 

Posisi kurva oenawaran agregat jangka panjang juga tergantung oada

tingkat pengangguran alamiah, sehingga setiap perubahan dalam tingkat

 pengangguran alamiah akan menggeser kurva penawaran jangka panjang.

Sebagai contoh, jika dewan Kongres Amerika akan menaikkan upah

minimum secara drastic, maka tuingkat penganggura alamiah akan

meningkatdan perekonomian yang bersangkutan akan memproduksi

kuantitas barang dan jasa yanglebih sedikit. Akibatnya, kurva penawaran

agregat jangka panjang akan bergeser ke kiri, sebaliknya, jika ada

reformasi system asuransi pengangguran yang ditujukan untukmendorong

 para pekerja yang sedang menganggur untuk berusaha lebih keras dalam

mencari pekerjaan baru maka tingkat pengangguran alamiah akan jatuh,

dan kurva penawaran agregat jangka panjang akan bergeser ke kanan.2.  Pergeseran yang berasal dari modal

Kenaikkan stok modal dalam suatuperekonomian akan meningkatkan

 produktivitas dan dengan demikian kuantitas barang serta jasa yang

ditawarkan meningkat. Akibatnya, kurva penawaran agregat jangka

 panjang bergeser kekanan, sen\baliknya, penurunan stok modal dalam

suatu perekonomian akan menurunkan produktifitasyang kemudian

menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kiri

3.  Pergeseran yang bersumber dari sumber daya alam

Produksi perekonomian tergantung pada sumber daya alamnya, termasuk 

tanah, mineral, dan cuaca. Penemuan cadangan mineral baru akan

menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan. Perubahan

 pola cuaca yang membuat bercocok tanam menjadi lebih sulit akan

menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kiri

4.  Pergeseran yang berasal dari pengetahuan teknologi

Mungkin laasan yang paling penting mengapa perekonomian dewasa ini

memproduksi lebih banyak dibandingkan generasi sebelumnya adalah

semakin canggihnya pengetahuan teknologi kita. Penemuan d bidag

computer misalnya telah memungkinkan kita memproduksi lebih banyak 

 barang dan jasadengan berapapun jumlah modal, tenaga kerja, dan sumber 

Page 13: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 13/19

 

daya alam yang tersedia . akibatnya, hal itu akan menggeser kurva

 penawaran agregat jangka panjang ke kanan.

Mengapa Kurva Penawaran Agregat Miring Keatas Dalam Jangka Pendek 

Para pakar makroekonomi telah mengusulkan tiga teoriuntuk menjelaskan

kemiringan keatas dari kurva penawarn agregat jangka pendek. Pada setiap teori

dinyatakan bahwa ada suatu ketidaksempurnaan tertentu sdari pasar yang

menyebabkan sisi penawaran ekonomi berperlaku secara berbedadalam jangka

 pendek dibandingkan dalam jangka panjang.

1.  Teori mispersepsi

Teori inimenyatakan bahwa perubahan pada tingkta harga keseluruhan

terkadang dapat menyesatkan para pemasok atau produsen tentang

 perkembangan dalam masing-masing pasar yang menjadi tempat mereka

menjual produk nya. Akibatnya dari mispersepsi jangka pendek tersebut

 para pemaso menanggapi perubahan pada tingkat harga, dan hal ini dapat

mengakibatkan kurva penawaran agregat miring keatas.

2.  Teori kekauan upah

Menurut teori ini, kurva penawaran jangka pendek miring keatas karena

dalam jangka pendek upah nominal lambat menyesuaikan atau kaku.

Dalam taraf tertentu kelambatan penyesuaian upah nominal ituterkait

dengan montrak jangka panjang (yang kadang sampai berjangka 3 tahun) 

antara pihak pekerja dengan perusahaan yang mengatur tentang upah

nominal.selain itu penyesuaian yang lambat tersebut mungkin juga terkait

 

Tingkat

Harga

Y 1

P2

1. penurunan

tingkat harga

Tingkat output

2. menurunkan kuantitas barang dan

 jasa yang ditawarkan dalam jangka

pendek

P1

Y 1

Page 14: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 14/19

 

dengan norma social dan pengertian tentang keadilan yang mempengaruhi

 penentuan upah. Dengan kata lain, karena upah tidak secara cepat

menyesuaikan dengan tingkat harga yang berlaku, maka tingkat harga

yang lebih rebdah menjadikan lapangan kerja dan produksi menjadi

kurang mengunutungkan yangmendorong perusahaan untuk mengurangi

kuantitas barang dan jasa yangmereka tawarkan

3.  Teori kekauan harga

Teori kekauan harga menekankan bahwa harga dari berbagai barang dan

 jasa juga lambat dalam menyesuaikan diri untuk menghadapi perubahan

kondisi ekonomi.penyesuaian harga yang lambat tersebut diantaranya

muncul karena adanya biaya yang harus dikeluarkan untuk menyesuaikan

harga yang disebut bia ya menu. Bia ya menu meliputi biaya pencetakandan distribuso catalog serta waktu yang dibutuhkan untuk mengganti label

harga. Sebagai akibatnya harga-harga sebagaimana upah bersifat

kakudalam jangka pendek. Dengan kata lain, karena tidak semua harga

tidak dapat menyasuaiakn diri secara cepat terhadap kondisi perekonomian

yang berubah, suatu oenurunan tingkat harga yang tidak diharapkan akan

meninggalkan beberapa perusahaan dengan harga-harga yang lebih

tinggidari yang diinginkan dan harga yang lebih tinggi dari yang

diharapkan itu akan menekan penjualan serta mendorong perusahaan yang

 bersangkutan untyk mengurangi kuantitas barang dan jasa yang mereka

hasilkan.

Kurva penawaran agregat jangka pendek dapat bergeser karena berbagai alasan,

diantaranya:

1.  Pergeseran yang berasal dari tenaga kerja

Peningkatan kuantitas tenaga kerja yang tersedia (mungkin akibat dari

 penurunan tingkat pengangguran alamiah) akan menggeser kurva

 penawaran agregat ke kanan. Penurunan kuantitas tenaga kerja yang

tersedia (mungkin akibat kenaikan tingkat pengangguaran alamiah) akan

menggeser kurva penawaran aregat ke kiri

2.  Pergeseran yang berasal dari modal

Page 15: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 15/19

 

Peningkatan sumber daya manusia atau modal fisik menggeser kurva

 penawaran agregat ke kanan. Penurunan sumberdaya mansia atau modal

fisik menggeser kurva penawaran agregat ke kiri

3.  Pergeseran yang berasal dari sumber daya alam

Peningkatan ketersediaan sumber daya lama menggeser kurva penawaran

agregat ke nana. Penurunan ketersediaan sumber daya alam menggeser 

kurva penawaran agregat ke kiri

4.  Pergeseran yang berasal dari teknologi

Peningkatan pengetahuan teknologi menggeser kurva penawaran agregat

ke kanan. Penurunan teknologi yang tersedia (mungkin karena peraturan

 pemerintah) akan menggeser kurva penawaran agregat ke kiri

5.  Pergeseran yang berasal dari tingkat harga yang diharapkanPenurunan tingkat harga yang diharapka menggeser kurva penawaran

agregat jangka pendek ke kanan. Peningktana tingkat harga yang

diharapkan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kiri.

H.  Dua Penyebab Fluktuasi Ekonomi

1.  Dampak pergeseran dalam permintaan agregat

Ada beberapa alasan yang terjadi akibat gelombang pesimisme

yang tiba-tiba melanda seluruh perekonomian. Penyebabnya adalah

terbongkarnya suatu skansal di pusat pemerintah, jatuhnya pasar saham

atau terjadi perang di luar negeri. Karena adanya kejadia-kejadian tersebut,

 banyak orang yang tiba-tiba saja kehilangan kepercayaan akan masa depan

dan kemudian mengubah rencana mereka. Rumah tangga memotong

 pengeluaran mereka dan menunda belanja yang bernilai cukup besar,

sementara itu banyak perusahaan yang membatalkan pembelian peralatan-

 peralatan baru.

Dampak yang timbul akibat dari gelombang pesimisme terhadap

 perekonomian adalah berkurangnya permintaan agregat atas barang dan

 jasa. Artinya untuk tingkat harga berapapun, sekarang rumah tangga dan

 perusahaan menginginkan untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah

Page 16: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 16/19

 

kecil. Sebagaimana diperlikhatkan dalam kurva permintaan agregat

mengalami pergeseran ke sebelah kiri, yakni dari  AD1 ke  AD2.

Suatu kontraksi pada permintaan agregat. Penurunanpermintaan

agregat yang mungkin disebabkan oleh pesimisme terhadap prospek 

 perekonomian secara umum, digambarkan oleh pergeseran kurva

 permintaan agregat ke sebelah kiri, yakni dari AD 1 ke  AD2.

Perekonomian bergerak dari titik A ke B. Output turun dari Y1 ke Y2, dan

tingkat harga turun dari  P1 ke  P2. Kemudian, ketika persepsi, upah, dan

harga menyesuaikan, kurva agregat jengka pendek bergeser kekanan dari

 AS1 ke  AS2, dan perekonomian mencapai titik C, dimana kurva

 permintaan agregat yang baru memotong kurva penawaran agragat jangka

 panjang. Tingkat harga turun ke  P3, dan output kembali ke tingkat

alamiah, yaitu Y1.

Untuk meringkas, seluruh uraian mengenai pergeseran-pergeseran

 pada permintaan agregat pada dasarnya mempunyai dua implikasi yang

 penting:

3. selanjutnya, kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser

1. penurunan permintaan agregat

AD 2 Permintaan agregat AD 1

AS 2

Penawaran agregat

 jangka pendek AS 1

A

B

C

2. menyebabkan output menurun dalam

 jangka pendek

Penawaran

agregat jangka

panjang

Tingkat

Harga

P1

P2

P3

0 Y 1 Y 2 Output kembali

ke tingkat

alamiahnya

Kuantitas

Output

Page 17: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 17/19

 

y  Dalam jangka pendek, pergeseran-pergeseran permintaan agregat

menyebabkan fluktuasi pada output barang dan jasa dalam

 perekonomian.

y Dalam jangka panjang, pergeseran-pergeseran permintaan agregat

 berdampak terhadap tingkat harga keseluruhan namun tidak 

dipengaruhi output.

2.  Dampak pergeseran penawaran agregat

Apabila perekonomian berada dalam kondisi ekuilibrium jangka

 panjang. Sekarang andaikan secara tiba-tiba perusahaan mengalami

 peningkatan pada ongkos-ongkos produksi mereka. Misalnya, cuaca yang

 buruk dalam perkebunan telah menghancurkan sebagian tanaman,

sehingga mendorong nilai ongkos produksi bahan-bahan makanan menjadi

naik. Kenaikan ongkos-ongkos tersebut berdampak pada makroekonomi.

Untuk tingkat harga berapapun, perusahaan-perusahaan kini menawarkan

 barang dan jasa dalam kuantitas yang lebih kecil. Hal tersebut ditunjukkan

dalam kurva.

Tingkat

Harga

P1

P2

0Y 2 Y 1

2. menyebabkan output merosot

Penawaran agregat

 jangka pendek, AS1

 AS 2Penawaran agregat

 jangka panjang 

1. pergeseran yang merugikan pada

kurva penawaran agregat jangka pe

Permintaan agregat 

B

A

3. tingkat harga

melonjak naik

Kuantitas Output

Page 18: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 18/19

 

 

Pergeseran penawaran agregat yang merugikan. Beberapa kejadian

meningkatkan biaya-biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan, dan

 jika hal ini terjadi kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri

dari  AS1 ke  AS2. Perekonomian bergerak dari titik A ke titik B. Hasilnya

adalah stagflasi: output turun dari Y1 ke Y2, sedangkan tingkat harga naik 

dari  P1 ke  P2. Stagflasi adalah penurunan output dalam suatu periode

yang dibarengi oleh meningkatnya harga-harga.Untuk meringkas, penjelasan mengenai pergeseran-pergeseran

 pada penawaran agregat pada dasarnya mempunyai dua implikasi yang

 penting:

y  Pergeseran-pergeseran penawaran agregat bisa menyebabkan

stagflasi (menurunnya output) dan inflasi (meningkatkan harga-

harga) 

y  Para pembuat kebijakan, meskipun dapat mempengaruhi

 permintaan agregat, tidak dapat meng-offset kedua dampak 

merugikan tersebut secara bersama-sama.

Tingkat

Harga

P3

P2

P1

0 Tingkat output

alamiahnya

Kuantitas

Output

2. para pembuat kebijakan dapat

mengakomodasikan pergeseran itu dengan

meningkatkan permintaan agregat

AD 2

Permintaan agregat AD 1

AS 2

Penawaran agregat

 jangka panjang

Penawaran agregat

 jangka pendek, AS1 

1. Ketika penawaran

agregat jangka pendek

4. Output tetap berada

dalam tingkat alamiahnya

3. dapat

meningkatkan tingkat

harga lebih tinggi lagi

A

C

Page 19: Per Mint a An

5/12/2018 Per Mint a An - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/per-mint-a-an 19/19

 

 

Usaha akomodasi terhadap pergeseran penawaran agregat yang

merugikan. Dihadapkan dengan pergeseran yang merugikan pada

  penawaran agregat AS1 ke  AS2, para pembuat kebijakan yang mampu

mempengaruhi permintaan agregat akan berupaya untuk menggeser kurva

 permintaan agregat kekanan dari  AD1 ke  AD2. Perekonomian akan

 bergerak dari titik A ke titik C. Kebijakan ini akan mencegah pergeseran

 penawaran mengurangi output dalam jangka pendek, namun tingkat harga

akan naik secara permanen dari  P1 ke  P2.