per model an lingkungan pdf
TRANSCRIPT
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 1/27
1
UNIVERSITAS INDONESIA
PENGARUH KEBIJAKAN L O G GI N G M O R A T O R I U M
TERHADAP KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
DI KAW ASAN EKOSISTEM LEUSER:
SEBUAH PENDEKATAN S Y S TE M D I N A M I C S
JAMAL M . GAWI
NPM:0906600081
Tugas Kuliah:
Permodelan Lingkungan
Dosen: Dr. dr. Budhi Soesilo, MSi.
JENJANG PENDIDIKAN DOKTOR PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASKA SARJANA UNIVERSITAS INDONESIA
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 2/27
2
Daftar Isi
1. Latar Belakang
2. Pernyataan Masalah
3. Pendekatan Permodelan dengan System Dinamics
4. Tujuan P ermodelan
5. Skenario Awal
6. Diagram Sim pal Kausal
7. Hasil Simula si Model
7.1. Diagram Ali r
7.2. Persamaan Pow ersim
7.3. Analis is Dimensi
7.4. Grafik Simulasi
8. Pengaruh Kebijak an Logging Moratorium Pada Keanekaragaman Hayati
di KEL
9. Kesimpulan
10. Daftar Pustaka
11. Lampiran 1: Daftar Pertanyaan dan Jaw abannya.
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 3/27
3
Daftar Tabel
Tabel 1. Jumlah Pelaku I l l ega l Logg ing dan Jumlah kayu I l l ega l d i
dalam KEL (2005- 2009)
Tabel 2. Kecenderungan Beberapa Variabel Utama Hasil P ermodelan
Sistem Dinamis
Tabel 3. Ukuran Beberapa Variabel Utama Hasil Permodelan Sys tem
D inam i c s Paska pemberlakukan K ebijakan Logg ing M ora to r ium
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 4/27
4
Daftar Gambar
Gambar 1. Bentuk standar dari sistem permodelan dalam Sistem
Dinamis
Gambar2. Diagram Simpal Kausal Pengaruh Kebijakan Logging
Moratorium Terhadap Keanekaragaman Hayati di KEL
Gambar 3. Stock F low Diag ram Pengaruh Kebijakan Logging
Moratorium Terhadap Keanekaragaman Hayati di KEL
Gambar 4 . Kecenderungan Beberapa Variabel Permodelan Secara
Terpisah (Penduduk, Pelak u Illegal Logging, Jumlah
Pohon, dan Jumlah Satwa)
Gambar 5. Perilaku Berbagai Variabel dalam Skenario Awal Permodelan
Sy s t em D inam i c s
Gambar 6. Pengaruh Penerapan Kebijakan Logg ing Mora to r ium Pada
Keanekaragaman Hayati
Gambar 7. Perilaku Berbagai Variabel Paska Penerapan Kebijakan Logg ing
Mo ra to r i um di Aceh dalam Permodelan Sy s t em Dynam i c s
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 5/27
5
PENGARUH KEBIJAKAN L O G GI N G M O R A T O R I U M
TERHADAP KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
DI KAW ASAN EKOSISTEM LEUSER:
SEBUAH PENDEKATAN S Y S TE M D I N A M I C S
Jamal M. Gaw i
NPM : 0906600081
1. Latar Belakang
Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) merupakan suatu kawasan yang luasnya sekitar 2,6
juta hektar yang terletak di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan
Sumatera Utara merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis yang relatif masih
utuh. Di dalam kawasan ini ditemukan berbagai bentuk keanekaragaman hayati
(biodiversity ) yang sangat bernilai dan juga dikenal sebagai satu-satunya tempat
hidup empat jenis mamalia besar terdiri dari harimau Sumatera (Pantera tigris
sumatrae ), gajah (Elephas maximus sumatrensis ), orangutan (Pongo abelii ), dan
badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis ). Selain juga dihuni oleh >200 jenis
mamalia dan >400 jenis burung, tidak kurang 40% spesies tumbuhan yang hidup di
hutan tropis Indo-Malaya terdapat di kawasan ini. Beberapa dari kehidupan tersebut
ternyata unik dan bahkan bersifat endemik. Selain itu, KEL secara sosial budaya juga
dikelilingi oleh beragam sistem adat, budaya dan etnis yang telah lama berinteraksi
dengan keberadan hutan setempat.
Sebagai salah satu sistem penyangga kehidupan terbesar di Sumatera Bagian Utara
(khususnya Aceh dan Sumut), KEL diperkirakan memiliki nilai ekonomi yang sangat
tinggi dalam menunjang sistem pembangunan berkelanjutan di kawasan ini
(Djoghlaf, 2010). Nilai ekonomi ini, paling tidak, didasari pada ditemukannya
berbagai SDA yang dapat diperbaharui seperti kayu, non kayu (rotan, damar,
bambu, terpentin (dari getah tusam), getah kruing, obat-obatan, bunga komersial,
bahan makanan dalam bentuk buah-buahan, dan lain-lain). Selain hasil hutan, jasa
ekologis yang dihasilkan KEL juga sangat bervariasi. Fungsi hidrologis hutan sangat
penting untuk menunjang pembangunan dan mencegah bencana. Air sudah lama
disadari dapat dimanfaatkan untuk menunjang sistem ekonomi pertanian, industri,
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 6/27
6
dan kebutuhan rumah tangga. Kemampuan menyerap karbon (carbon sequestration )
yang dimiliki KEL juga sangat tinggi bila dihitung misalnya dari daya serap karbon
hutan tropis baru sebesar 6,24 ton per hektar. Keindahan alam, keunikan ekosistem
dan kekayaan keanakeragaman hayati KEL memiliki potensi yang sangat tinggi untuk
dijual sebagai aset ekowisata di masa mendatang. Jasa ekologis lainnya seperti
pengaturan iklim mikro dan makro dan penyedia stok plasma nutfah serta predator
hama pertanian juga memiliki arti strategis bagi pembangunan berkelanjutan
kawasan ini dan lingkungan sekitarnya.
Saat ini, Ekosistem Leuser dan pembangunan berkelanjutan di Sumatera Bagian
Utara sedang mengalami tekanan yang luar biasa dari berbagai aspek
pembangunan. Tekanan ini berbentuk (1) keterbatasan lingkungan; (2) Penebanganhutan yang tidak terkendali; (3) Ketidak pastian hukum; (4) Tekanan penduduk dan
struktur ekonomi agraris. Makalah ini khusus ingin melihat tekanan penduduk dalam
bentuk penambahan angka pengangguran selama masa konflik Aceh sampai tahun
2004 dan kemudian dikuti oleh masa rekonstruski Aceh paska tsunami dan adanya
perjanjian perdamaian antara GAM dan Pemerintah RI. Masalah besar yang dihadapi
adalah maraknya penebangan illegal di dalam kawasan Ekosistem Leuser yang
berdampak pada terjadi pengurangan jumah pohon yang dibutuhkan satwa liar yang
hidup di dalam KEL.
Merebaknya penebangan liar yang mengancam kelestarian KEL sebagai salah satu
aset dunia yang tidak ternilai, menimbulkan kegalauan dikalangan aktivis lingkungan
dan pihak pemerintah daerah yang perduli terhadap arti penting konservasi KEL.
Kekhawatiran terhadap rusaknya hutan Aceh ditindaklanjuti dengan beberapa usulan
dan konsep untuk melindungi hutan Aceh melalui beberapa persiapan seperti
deklarasi Aceh sebagai green province , pembuatan dokumen Strategic Environmental
and Natural Resource Management , dan beberapa perencanaan hijau lainnya. Semua
dukumen dan perencanaan yang berkaiatn dengan perlindungan hutan Aceh ini
berakhir tanpa status yang jelas dan akhirnya hanya menjadi semacam wacana saja.
Baru setelah terpilihnnya Gubernur Aceh paska pemilihan gubernur secara langsung
akhir tahun 2006, gubernur terpilih Irwandi Yusuf mencanangkan visi, konsep, atau
kebijakan Payung Aceh Green yang kemudian dilaksanakan melalui beberapa
perangkat program seperti logging moratorium, pembentukan Tim Penyusun
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 7/27
7
Rencana Strategis Pengelolaan Hutan Aceh (TIPERESKA), perekrutan ribuan polisi
hutan, pembentukan sekretariat Aceh Green , dan intruksi gubernur untuk
pelaksanaan Aceh Green oleh semua dinas terkait di lingkungan Pemerintah Aceh.
Makalah ini secara spesifik ingin melihat dampak pemberlakuan logging moratorium
terhadap pelestarian Kawasan Ekosistem Leuser. Hal ini dilakukan dengan
membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diberlakukannya logging moratorium
pada tahun 2007.
Tabel 1. Jumlah P elaku I l l ega l Logg ing dan Jumlah kayu I l l ega l d i
dalam KEL (2005- 2009)
Tahun Jumlah Kasus
Illegal logging (kasus)
Jumlah Pelaku
Illegal Logging (orang)
Jumlah Kayu
Illegal (ton)
2000 Tdk ada data Tdk ada data Tdk ada data
2005* 1000 5000 5500
2006 1278 6390 8746
2007 850 4250 4846
2008 453 2265 2736
2009 - - 843
Sumber: YLI, 2009 (data sementara) * Asumsi
2. Pernyataan Masalah
Kawasan Ekosistem Leuser yang berlokasi di Aceh dan Sumatera Utara telah lama
mengalami degradasi dikarenakan illegal logging baik yang dilakukan oleh
masyarakat maupun HPH. Selama masa konflik, illegal logging masih tetap terjadi
walaupun jumlahnya menurun. Paska tsunami dan paska penandatangan
persetujuan damai antara GAM dan Pemerintah RI, ilegal logging meningkat kembali
dari tahun 2005-2006. Hal ini disebabkan terutama karena jumlah pengangguran
yang meningkat dan adanya permintaan kayu untuk rekontruksi Aceh serta aspek
keamanan yang membaik.
Meningkatnya jumlah kasus illegal logging berdampak pada naiknya jumlah pelaku
illegal logging sehingga berdampak langsung pada pengurangan populasi pohon di
KEL. Hal ini selanjutnya berdampak pada berkurangnya tingkat kecukupan pohon
bagi satwa liar yang berdampak pada terjadinya pengurangan jumlah satwa liar.
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 8/27
8
Satwa liar yang menjadi fokus pada malakah ini adalah tiga flagship species utama di
KEL yaitu Orangutan, Gajah, dan Harimau.
Pada tahun 2007, diberlakukan kebijakan Logging Moratorium sehingga data
lapangan menunjukkan bahwa tingkat illegal logging menurun dengan drastis.
Dengan berkurangnya kasus illegal logging , maka jumlah pelaku ilegal logging juga
menurun dan berakibat pada tidak terjadi lagi penurunan jumlah pohon di hutan
(malah akan segara menjadi lebih banyak lagi) sehingga makanan orangutan, Gajah,
dan Harimau menjadi tidak berkurang lagi (meningkat).
3. Pendekatan Permodelan dengan Sy s t em D inam i c s
Pendekatan sistem dinamis mencoba membuat fenomena alam yang rumit dan tidak
terjangkau oleh kemampuan berpikir manusia (bounded rationality ) menjadi lebih
sederhana dengan mencoba mengurai fenomena dan realitas kedalam sebuah sistem
permodelan yang lebih sederhana tetapi masih tetap mampu menggambarkan
realitas dengan baik (Soesilo, 2009). Dalam paradigma ilmu pengetahuan,
pendekatan yang paling sesuai dengan system dynamic s adalah pendekatan
pospositivisme. Menurut padangan ini, yang masih sangat terkait dengan pandangan
asalnya yaitu positivisme, ilmu pengetahuna dipandang sebagai sebuah struktur
yang dibangun di atas data yang diperoleh melalui pengamatan dan eksperimen
(Dua, 2007). Perbedaannya, postpostivisme secara epistemologis menolak anggapan
bahwa ilmuwan/subjek sama sekali tidak terlibat dalam mengkonstruksi ilmu atau
dalam melihat realitas seperti yang lazimnya dipercaya oleh kaum positivis (Akhyar,
2009a).
Secara metodologis, pospostivisme melihat bahwa pendekatan eksperimental melalui
observasi saja belum mencukupi, tetapi harus dilengkapi dengan metode triangulasi,yaitu penggunaan beragam metode, sumber data, dan teori (Salim, 2006). Hal ini
akan manjadi ciri utama penulisan makalah ini, yaitu pemakaian data kuantitaif dan
kualitatif yang berasal dari berbagai sumber akan dikombinasikan untuk mencapai
sebuah penjelasan yang bermakna untuk sebuah kasus tertentu, dalam hal ini
kebijakan logging moratorium dan dampaknya terhadap keanekaragaman hayati.
Sistem dinamis lebih dikenal sebagai sebuah disiplin berfikir sistemik (systems
thinking ) dalam khasanah ilmu pengethuan sistem (Soelarso, 2007). Dalam kaitan
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 9/27
9
ini, system dynamics adalah pengetahuan untuk mempelajari bekerjanya sebuah
sistem dengan ciri-ciri: dinamis (perubahan), kompleks (saling terkait), non linier ,
dan adanya feedback (Soesilo, 2009). Tujuan dari sebuah analisis dalam system
dynamics adalah untuk memahami masalah, mencari solusi, dan melakukan prediksi.
Ketiga hal terakhir ini dapat dilakukan memalui sebuah permodelan sebagaimana
dijelaskan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Bentuk standar dari sistem permodelan dalam Sistem
Dinamis (Soelarso, 2007)
Gambar 1 memperlihatkan cara kerja sebuah permodelan dalam system dynamics.
Dimulai dari (1) masalah yang kemudian dibuatkan konsepnya yang menghasilkan
sebuah diagram simpal kausal (CLD); (2) selanjutnya dari konsep dibuatkan model
yang menghasilkan sebuah diagram alir (SFD); (3) kemudian data dimasukkan ke
dalam model/SFD; (4) lalu dilakukan pengujian dan simulasi sehingga dihasilkan
grafik dan tabel; (5) kemudian dilakukan uji validasi dan dilanjutkan dengan uji
sensitivitas atau analisis kebijakan. Bila pada saat validasi ternyata model tidak valid,
maka harus kembali ke titik awal yaitu melihat kembali masalah yang dirumuskan.
Salah satu kunci utama untuk mengubah konsep menjadi model adalah harus ada
masukan ataupun input data yang bersifat kuantitatif. Jenis dan bentuk data sangat
bergantung dari sifat dan jenis penelitian yang dilakukan. Data yang ada dapat
VALIDASI
DATA
MASALAH
CLD
SFD/MODEL
PEMBUATAN KONSEP
PEMBUATAN MODEL GRAFIK/TABEL
UJI, SIMULASI
U J I S E N S I T I V I T A S
A N A L I S I S K E B I J A K A N
Valid
SIKLUS PERMODELAN
CLD = Causal Loop Diagram
SFD = Stock Flow Diagram
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 10/27
10
berupa data sekunder dari sumber pihak kedua atau data primer melalui
pengamatan langsung dan perhitungan atau ekstrapolasi.
4. Tujuan P ermodelan
Tujuan permodelan yang dibuat adalah untuk melihat dinamika hubungan antara
konservasi keanekaragaman hayati di KEL dan faktor peningkatan jumlah
pengangguran. Selanjutnya dilihat juga dampak pemberlakuan kebijakan Logging
Moratorium terhadap konservasi keanekaragaman hayati di atas.
5. Skenario Awal
Skenario awal dari permodelan adalah sebagai berikut:
1. Penambahan pengangguran dan terbukanya kesempatan masuk hutan
menyebabkan meningkatnya hasrat orang masuk hutan;
2. Meningkatnya hasrat orang masuk hutan menyebabkan semakin banyaknya
orang masuk hutan untuk melakukan kegiatan illegal logging yang
ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah pelaku illegal logging ;
3. Meingkatnya jumlah pelaku illegal logging menyababkan semakin
bertambahnya jumlah kayu illegal dari hutan yang ditebang, ditunukkan
dengan berkurannya populasi pohon di dalam KEL;
4. Berkurangnya tingkat kecukupan pohon menyebabkan berkurangnya tingkat
ketersediaan pohon bagi satwa liar; yaitu Orangutan, Gajah, dan Harimau.
5. Berkurangnya tingkat ketersediaan pohon menyababkan berkurangnya
kebutuhan pohon untuk satwa yang selanjutnya menyebabkan tidak terjadi
lagi penurunan tingkat ketersediaan pohon bagi satwa.
Estimasi beberapa variabel tahun 2000 (initial ):
1. Orangutan 5000 ekor, kelahiran satu induk setiap 6 tahun sekali, dengan usia
hidup sekitar 40-50 tahun;
2. Gajah 400 ekor, dengan kelahiran satu induk setiap tiga tahun sekali, dengan
usia hidup sekitar 70-80 tahun;
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 11/27
11
3. Harimau 150 ekor, dengan kelahiran anak setiap 3 tahun sekali, dengan usia
hidup 20 tahun.
4. Jumlah pohon adalah 40 juta pohon;
5. Jumlah Pelaku Illegal Logging 2500 orang
6. Diagram Sim pal Kausal
Variabel utama dalam diagram simpal kausal adalah sebaga berikut:
1. Tingkat pengangguran yang meningkat akibat konflik dan tsunami;
2. Jumlah pelaku i l l ega l Logg ing yang meningkat akibat peningkatan
pengangguran dan adanya kesempatan melakukan kegiatan illegal;
3. Populasi Pohon di KEL yang berkurang akibat meningkatnya jumlah pelaku
illegal logging;
4. Berkurangnya jumlah satwa (Orangutan, Gajah, Harimau) akibat
berkurangnya pohon di dalam KEL.
Ada 10 loop yang terdapat pada diagram simpal klausal seperti terlihat pada Gambar
1. Loop ini terdiri dari 7 loop positif yang menunjukkan komobinasi dari exponential
growth dan exponential collapse dan tiga loop negatif yang menunjukkan sifat goal
seeking.
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 12/27
12
Jumlah
Penduduk
Pengangguran
Kebutuhan Pohon
Untuk Orangutan
Kebutuhan
Pohon Utk
Satwa
+ +
+ +
+
-
+
-
+
+
- +
-
Hasrat Orang
Masuk Hutan
Pelaku Illegal
Logging
Pengurangan
Pohon
+
Populasi
Pohon di
Leuser
Tingkat
Kecukupan
Pohon Untuk
Satwa
Kematian
Orangutan
Populasi
Orangutan
Kelahiran
Orangutan
+
+
- +
Kebutuhan Pohon
Untuk Gajah
Kebutuhan Pohon/
Htn Untuk Harimau Populasi
Gajah
Kelahiran
Gajah
Kematian
Gajah
-
+
+
+
+
Kematian
Harimau
Populasi
HarimauKelahiran
Harimau
- +
++
+
+
-
B1
B2 R10
B3
B8
B5
B4
B6 R
R9Kesempatan
Masuk Hutan
Gambar2 . Diagram Simpal Kausal Pengaruh Kebijakan Logging
Moratorium Terhadap Keanekaragaman Hayati di KEL
Asumsi:
• Jumlah pelaku illegal logging dihitung berdasarkan jumlah kasus illegal
logging yang dilaporkan dikalikan dengan jumlah rata-rata orang yang terlibat
dalam satu kasus illegal logging;
• Jumlah pohon yang berkurang dihitung dari jumlag pohon yang ditebang dari
semua kasus illegal logging yang di laporkan;
• Permodelan hanya dilakukan untuk KEL yang berada di Provinsi Aceh;
• Luas KEL dibagi penggunaannya untuk keperluan satwa liar, terutama
Orangutan, Gajah, dan Harimau;
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 13/27
13
7. Hasil Simula si Model
7.1. Diagram Alir
Penduduk
Fraksi_Angkatan_Kerja
Pelaku_Baru
Fraksi_Penambhn
Umur_Orngutan
Kebutuhan_Pohon_per_Gajah
Jlh_Orangutan
Hasrat_Orng_Msk_Hutan
Efek_Ketersediaan_Phn_thdp_kematian_Satwa
Jumlah_Gajah
Kelhiran_Gajah
Jumlah_Harimau
Kebutuhan_Pohon_Utk_Gajah
utuhan_Pohon_per_Orangutan
Pelaku_Illegal_Logging
pelaku_Illegal_Logging_awal
Kematian_Gajah
Kelhiran_Harimau
Kebutuhan_Pohon_per_Harimau
Fraksi_Kelahiran_Harimau
Pelaku_Insaf
Pertambahan_Pddk Pengurangan_Pddk
Angkatan_Kerja
Mati_alami
Umur_Phn
Umur_Gajah
Umur_Harimau
Lama_Menjadi_Pelaku
Kematian_Harimau
Efek_Ketersediaan_Phn_thdp_kematian_Satwa
Kematian_Orangutan
Kebutuhan_Pohon_Utk_GajahKebutuhan_Phn_Total
Kebutuhan_Pohn_Utk_Harmau
Jumlah_Phn
Pengurangan_PhnPenambahan_PohonKebutuhan_Pohn_Utk_Harmau
Tingkat_Pengangguran
Fraksi_Kesempatan
Lapangan_Kerja
Fraksi_Kelahiran_Gajah
Fraksi_Pertbhn_Pelaku_Baru
ksi_Kelahiran_Orangutan
Kelhiran_Orang_Utan
Kebutuhan_Phn_utk_OrngUtan
ksi_Pertambhn_Penduduk Harapan_Hidup
Ketersediaan_Phn
Ketersediaan_Phn_thdp_kematian_Satwa
Efek_Pelaku_Ilegal_Loging_thd_Pengurangan_PohonEfek_Hasrat_Msk_Htn_thdp_Penambahan_Pelaku_Baru
Gambar 3. Stock F low Diag ram Pengaruh Kebijakan Logging
Moratorium Terhadap Keanekaragaman Hayati di KEL
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 14/27
14
7.2. Persamaan Pow ersim
init Jlh_Orangutan = 5000
doc Jlh_Orangutan = Jumlah Orang utan di dalam KEL
unit Jlh_Orangutan = ekor
init Jumlah_Gajah = 500
doc Jumlah_Gajah = Jumlah gajah yg ada di KEL
unit Jumlah_Gajah = ekor
init Jumlah_Harimau = 150
doc Jumlah_Harimau = Jumlah populasi harimau di KEL
unit Jumlah_Harimau = ekor
init Jumlah_Phn = 40000000
doc Jumlah_Phn = Jumlah pohon yang ada di KEL
unit Jumlah_Phn = Pohon
init Pelaku_Illegal_Logging = pelaku_Illegal_Logging_awaldoc Pelaku_Illegal_Logging = Jumlah pelaku illegal logging
unit Pelaku_Illegal_Logging = Orang
init Penduduk = 2443803
doc Penduduk = Jumlah penduduk
unit Penduduk = Orang
aux Kelhiran_Gajah = Jumlah_Gajah*Fraksi_Kelahiran_1
doc Kelhiran_Gajah = Jumlah gajah yg bertambah pertahun
unit Kelhiran_Gajah = Ekor/Tahun
aux Kelhiran_Harimau = Jumlah_Harimau*Fraksi_Kelahiran_Harimau
doc Kelhiran_Harimau = Jumlah harimau yg lahir pertahununit Kelhiran_Harimau = Ekor/Tahun
aux Kelhiran_Orang_Utan = Jlh_Orangutan*Fraksi_Kelahiran
doc Kelhiran_Orang_Utan = Jumlah pertambahan Orangutan pertahun
unit Kelhiran_Orang_Utan = Ekor/Tahun
aux Kematian_Gajah =
Jumlah_Gajah/Umur_Gajah*Efek_Ketersediaan_Phn_thdp_kematian_
Satwa
doc Kematian_Gajah = Jumlah gajah yg berkurang pertahun
unit Kematian_Gajah = Ekor/Tahun
aux Kematian_Harimau =
(Jumlah_Harimau/Umur_Harimau)*Efek_Ketersediaan_Phn_thdp_kem
atian_Satwa
doc Kematian_Harimau = Jumlah harimau yang berkurang pertahun
unit Kematian_Harimau = Ekor/Tahun
aux Kematian_Orangutan =
Jlh_Orangutan/Umur_Orngutan*Efek_Ketersediaan_Phn_thdp_kemati
an_Satwa
doc Kematian_Orangutan = Jumlah Orangutan yg mati pertahun
unit Kematian_Orangutan = Ekor/Tahun
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 15/27
15
aux Pelaku_Baru =
Pelaku_Illegal_Logging*Efek_Hasrat_Msk_Htn_thdp_Penambahan_Pel
aku_Baru*Fraksi_Pertambahan_Pelaku_Baru
doc Pelaku_Baru = Jumlah pertambahan pelaku baru pertahun
unit Pelaku_Baru = Orang/Tahun
aux Pelaku_Insaf = Pelaku_Illegal_Logging/Lama_Menjadi_Pelaku
doc Pelaku_Insaf = Jumlah pelaku yang berhenti melakukan illegal logging
pertahun
unit Pelaku_Insaf = Orang/Tahun
aux Penambahan_Pohon = Jumlah_Phn*Fraksi_Penambhn
doc Penambahan_Pohon = Jumlah pohon yang bertambah pertahun
unit Penambahan_Pohon = Pohon/Tahun
aux Pengurangan_Pddk = Penduduk/Harapan_Hidup
doc Pengurangan_Pddk = Jumlah Penduduk yg berkurang pertahun
unit Pengurangan_Pddk = Orang/Tahunaux Pengurangan_Phn =
Mati_alami*Efek_Pelaku_Ilegal_Loging_thd_Pengurangan_Pohon
doc Pengurangan_Phn = Jumlah pohon yg mati pertahun d dalam KEL
unit Pengurangan_Phn = Pohon/Tahun
aux Pertambahan_Pddk = Penduduk*Fraksi_Pertambhn_Penduduk
doc Pertambahan_Pddk = Jumlah penduduk yg bertambah pertahun
unit Pertambahan_Pddk = Orang/Tahun
aux Angkatan_Kerja = Penduduk*Fraksi_Angkatan_Kerja
doc Angkatan_Kerja = Jumlah penduduk yg belum bekerja
unit Angkatan_Kerja = Orangaux Efek_Hasrat_Msk_Htn_thdp_Penambahan_Pelaku_Baru =
GRAPH(Hasrat_Orng_Msk_Hutan,1,0.1,[1,2.12,2.4,2.61,2.73,2.82,2.87,2.91,2
.94,2.96,2.99"Min:1;Max:3;Zoom"])
aux Efek_Ketersediaan_Phn_thdp_kematian_Satwa =
GRAPH(Ketersediaan_Phn,0,0.1,[3,3,2.97,2.92,2.86,2.78,2.67,2.51,2.24,1.89,
1"Min:0;Max:3;Zoom"])
doc Efek_Ketersediaan_Phn_thdp_kematian_Satwa = Hubungan antara
ketersediaan pohon dengan jumlah satwa
aux Efek_Pelaku_Ilegal_Loging_thd_Pengurangan_Pohon =
GRAPH(Pelaku_Illegal_Logging/pelaku_Illegal_Logging_awal,1,0.2,[1,1.77,2.4
6,2.92,3.17,3.43,3.59,3.8,3.89,3.95,3.97"Min:1;Max:4;Zoom"])
aux Hasrat_Orng_Msk_Hutan =
Tingkat_Pengangguran*Fraksi_Kesempatan
doc Hasrat_Orng_Msk_Hutan = Keinginan untuk masuk hutan yang timbul
sejalan dengan adanya kesempatan
aux Kebutuhan_Phn_Total =
Kebutuhan_Phn_utk_OrngUtan+Kebutuhan_Pohn_Utk_Harmau+Kebu
tuhan_Pohon_Utk_Gajah
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 16/27
16
doc Kebutuhan_Phn_Total = Jumlah pohon yang dibutuhkan untuk
mendukung kehidupan Orangutan, Harimau, dan Gajah
unit Kebutuhan_Phn_Total = Pohon
aux Kebutuhan_Phn_utk_OrngUtan =
Jlh_Orangutan*Kebutuhan_Pohon_per_Orangutan
doc Kebutuhan_Phn_utk_OrngUtan = Jumlah pohon yang dibutuhkan
seekor Orangutan pertahun
unit Kebutuhan_Phn_utk_OrngUtan = Pohon/Orang Utan/Tahun
aux Kebutuhan_Pohn_Utk_Harmau =
Jumlah_Harimau*Kebutuhan_Pohon_per_Harimau
doc Kebutuhan_Pohn_Utk_Harmau = Jumlah pohon yang diperlukan
harimau pertahun untuk dapat berkembang biak. Sama dengan luas
kawasan hutan (home range) yang diperlukan oleh seekor harimau
unit Kebutuhan_Pohn_Utk_Harmau = Pohon/Harimau/Tahun
aux Kebutuhan_Pohon_Utk_Gajah =Jumlah_Gajah*Kebutuhan_Pohon_per_Gajah
doc Kebutuhan_Pohon_Utk_Gajah = Jumlah pohon yg dibutuhkan seekor
Gajah pertahun
unit Kebutuhan_Pohon_Utk_Gajah = Pohon/Gajah/Tahun
aux Ketersediaan_Phn = Jumlah_Phn/Kebutuhan_Phn_Total
doc Ketersediaan_Phn = Jumlah pohon yang mendukung kehidupan satwa
unit Ketersediaan_Phn = Pohon
aux Mati_alami = Jumlah_Phn/Umur_Phn
doc Mati_alami = Jumlah pohon yang mati secara alami
unit Mati_alami = Pohon/Tahunaux Tingkat_Pengangguran = Angkatan_Kerja/Lapangan_Kerja
doc Tingkat_Pengangguran = Perbandingan antara angkatan kerja yang
ada dan lapangan kerja yang tersedia
const Fraksi_Angkatan_Kerja = 0.3
doc Fraksi_Angkatan_Kerja = Persentase penduduk yg mencari kerja
const Fraksi_Kelahiran = 0.02
doc Fraksi_Kelahiran = Tingkat kelahiran Orangutan pertahun
unit Fraksi_Kelahiran = Per Tahun
const Fraksi_Kelahiran_1 = 0.0125
doc Fraksi_Kelahiran_1 = Tingkat kelahiran gajah pertahun
unit Fraksi_Kelahiran_1 = Per Tahun
const Fraksi_Kelahiran_Harimau = 0.05
const Fraksi_Kesempatan = 1
doc Fraksi_Kesempatan = Kesempatan untuk masuk hutan terbuka penuh
dikarenakan kondusifnya situasi keamanan dan lemahnya penegakan
hukum
const Fraksi_Penambhn = 0.0125
const Fraksi_Pertambahan_Pelaku_Baru = 0.1
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 17/27
17
doc Fraksi_Pertambahan_Pelaku_Baru = Tingkat pertambahan pelaku
baru pertahun
const Fraksi_Pertambhn_Penduduk = 0.04
doc Fraksi_Pertambhn_Penduduk = Angka pertambahan penduduk
pertahun
unit Fraksi_Pertambhn_Penduduk = Pertahun
const Harapan_Hidup = 80
doc Harapan_Hidup = Usia penduduk
unit Harapan_Hidup = Tahun
const Kebutuhan_Pohon_per_Gajah = 20000
doc Kebutuhan_Pohon_per_Gajah = Jumlah pohon yg dibutuhkan perekor
Gajah
unit Kebutuhan_Pohon_per_Gajah = Pohon
const Kebutuhan_Pohon_per_Harimau = 133333.333
doc Kebutuhan_Pohon_per_Harimau = Jumlah pohon yg diperlukanharimau untuk dapat bertahan hidup. Dapat dianggap sebagai luasan
kawasan hutan yang diperlukan (home range) seekor harimau
unit Kebutuhan_Pohon_per_Harimau = Pohon
const Kebutuhan_Pohon_per_Orangutan = 2000
const Lama_Menjadi_Pelaku = 10
doc Lama_Menjadi_Pelaku = Waktu aktif melakukan illegal logging
unit Lama_Menjadi_Pelaku = Tahun
const Lapangan_Kerja = 750000
doc Lapangan_Kerja = Jumlah orang yg mampu ditampung untuk bekerja
unit Lapangan_Kerja = Orangconst pelaku_Illegal_Logging_awal = 5000
doc pelaku_Illegal_Logging_awal = Jumlah pelaku illegal logging awal
const Umur_Gajah = 80
doc Umur_Gajah = Usia hiidup seekor gajah
unit Umur_Gajah = Tahun
const Umur_Harimau = 20
doc Umur_Harimau = Umur hidup seekor harimau
unit Umur_Harimau = Tahun
const Umur_Orngutan = 50
doc Umur_Orngutan = Usia hidup Orangutan
unit Umur_Orngutan = Tahun
const Umur_Phn = 80
doc Umur_Phn = Umur rata-rata pohon di KEL
unit Umur_Phn = Tahun
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 18/27
18
7.3. Anali sis Dimensi
Kebutuhan Pohon Total = Kebutuhan Pohon Untuk Orangutan + Kebutuhan Pohon
untuk Gajah + Kebutuhan Pohon Untuk Harimau
Pohon = Pohon + Pohon + Pohon
Pohon = Pohon
Kematian Orangutan = Jumlah Otangutan / Umur Orangutan
Ekor/Tahun = Ekor/Tahun
7.4. Grafik Simulasi
Time
J u m l a h_
P h n
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
Time
P e l a k u_
I l l e g a l_ L o g g i n
g
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
0
100,000
200,000
300,000
400,000
Time
J l h_
O r a n g u t a n
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,5005,000
Time
J u m l a h_
G a j a h
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
250
300
350
400
450
500
Time
P e n d u d u k
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
3,000,000
4,000,000
5,000,000
Time
J u m l a h_
H a r i m a
u
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
50
100
150
Gambar 4. Kecenderungan Beberapa Variabel Permodelan Secara
Terpisah (Penduduk, Pelak u Illegal Logging, Jumlah
Pohon, dan Jumlah Satw a)
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 19/27
19
Pada Gambar 4 terlihat bahwa ada korelasi yang terbalik antara pertambahan
penduduk dan pelaku illegal logging dengan populasi pohon, jumlah orangutan,
jumlah harimau, dan Jumlah gajah. Ketika terjadi kenaikan penduduk dan pelaku
illegal logging , maka jumlah pohon, orangutan, gajah, dan harimau mengalami
penurunan denga tingkat penutunan yang cukup tajam terutama setelah tahun
2004. Hal ini salah satunya disebabkan oleh semakin banyaknya pelaku illegal
logging yang beroperasi paska tsunami dan perjanjian perdamaian antara
Pemerintah Republik Indonesia dan pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Hasil
perpaduan ke enam variable pada Gambar 4 di perlihatkan pada Gambar 5,
sedangkan angka permodelan beberapa variabel di atas dapat dilihat pada Tabel 2.
Time
Jumlah_Gajah1
Jumlah_Harimau2
Jumlah_Phn3
Jlh_Orangutan4
Pelaku_Illegal_Logging
Penduduk2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
1 2 3 4 1 23
41
23
4
1
23
4
1
23
4
12
34
1
Gambar 5. Perilaku Berbagai Variabel dalam Skenario Awal Permodelan
Sy s t em D inam i c s
Walapun tingkat penurunan keanekaragaman hayati di KEL tidak separah pada era
1990-an (hampir 100 ekor per tahun, menurut UML, 2000) kondisi di atas telah
memberikan sinyal yang sangat membahayakan bagi masa depan konservasi satwa
di Leuser. Leuser adalah satu-satunya tempat yang sampai saat ini dihuni oleh
empat mamalia besar, yaitu orangutan, gajah, badak, dan harimau Sumatra. Olehsebab itu, banyak pihak yang mengusulkan kepada Pemerintah Aceh agar segera
melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk konservasi satwa langka ini. Pada
tahun 2007, Pemerintah Aceh mengeluarkan Instruksi Gubernur No. 05/2007 tentang
Logging Moratorium di Aceh. Hal ini selanjutnya berdampak pada tidak dibenarkan
lagi beroperasinya sekitar 10-12 HPH yang masih aktif dan juga ditingkatkannya
operasi pengamanan hutan. Hal yang langsung kelihatan adalah terjadinya
penurunan kegiatan ilegal di KEL seperti telah diperlihatkan pada Tabel 1.
Selanjutnya, akan dibahas dampak penerapan kebijakan Illegal Logging terhadap
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 20/27
20
konservasi keanekaragaman hayati dengan pendekatan permodalan system
dynamics .
Tabel 2. Kecenderungan Beberapa Va riabel Utama Hasil Permodelan
Sistem Dinamis
Time
2,000
2,001
2,002
2,003
2,004
2,005
2,006
2,007
2,008
2,009
2,010
2,011
2,012
2,013
2,014
2,015
2,016
2,017
2,018
2,019
2,020
2,0212,022
2,023
2,024
Jumlah_Phn Jlh_Orangutan Jumlah_Gajah umlah_Harimau
40,000,000.0 5,000.00 500.00 150.00
40,000,000.0 5,000.00 500.00 150.00
40,000,000.0 5,000.00 500.00 150.00
39,940,710.0 5,000.00 500.00 150.00
39,757,778.6 4,998.68 499.92 149.90
39,376,693.4 4,993.68 499.60 149.53
38,762,691.4 4,981.66 498.85 148.63
37,937,973.4 4,959.48 497.47 146.97
36,964,509.3 4,925.33 495.32 144.44
35,872,744.3 4,879.23 492.43 141.06
34,693,262.9 4,821.75 488.80 136.91
33,442,347.7 4,753.85 484.50 132.09
32,200,800.5 4,676.44 479.57 126.71
31,005,345.8 4,592.71 474.20 121.04
29,854,272.4 4,507.99 468.73 115.46
28,745,932.5 4,422.59 463.18 109.99
27,678,739.8 4,336.77 457.57 104.65
26,651,166.5 4,250.77 451.90 99.46
25,661,742.0 4,164.77 446.18 94.43
24,709,049.8 4,078.93 440.43 89.57
23,791,726.3 3,993.40 434.66 84.87
22,908,458.5 3,908.29 428.87 80.3522,057,982.0 3,823.70 423.07 76.00
21,239,079.4 3,739.72 417.26 71.83
20,450,578.6 3,656.43 411.46 67.83
Karena jumlah penduduk adalah salah satu variabel utama, maka dilakukan uji
validasi untuk melihat varian nilai riil dan nilai simulasi, seperti di bawah ini:
Rata-rata Jmlh Penduduk riil - Rata-rata jmlh Penduduk Simulasi
Rata-rata Jmlh Penduduk riil
Nilai di atas kemudian dikalikan dengan 100.
Walaupun masih di bawah 10%, nilai ini masih agak tinggi. Hal ini keumungkinan
disebabkan oleh kacaunya data penduduk Aceh paska tsunami.
2.489.051-2.699.338
2.489.051
= 0.08 x 100%
= 8%
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 21/27
21
8. Pengaruh Kebijak an Logg ing Mora to r ium terhadap Keanekaragaman
hayati di Kawasan Ekosistem Leuser (Skenario 1)
Data yang ada (lihat Tabel 1) menunjukkan bahwa penerapan kebijakan logging
moratorium telah berhasil memperkecil kegiatan illegal logging yang berdampak
pada menurunnya pelaku illegal logging . Hasil simulasi permodelan dengan menekan
jumlah pelaku yang melakukan illegal logging, menunjukkan hasil yang serupa, yaitu
terrjadinya perlambatan berkurangnya jumlah pohon, orangutan, gajah, dan
harimau. Selanjutnya dikuti oleh stabilisasi jumlah pohon di dalam hutan dan juga
keanekaragaman hayatinya. Hal ini dilakukan dengan menerapakn fungsi IF
(TIME>=2007,0.01,0.1).
Time
J u m l a h_
P h n
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
Time
P e l a k u_
I l l e g a l_ L o g g i n g
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
2,000
4,000
6,000
8,000
Time
J l h_
O r a n g u t a n
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
5,000
Time
J u m l a h_
G a j a h
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
250
300
350
400
450
500
Time
P e n d u d u k
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
3,000,000
4,000,000
5,000,000
Time
J u m l a h_
H a r i m
a u
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
50
100
150
Gambar 6. Pengaruh Penerapan Kebijakan Logg ing Mora to r ium Pada
Keanekaragaman Hayati
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 22/27
22
Selanjutnya Gambar 7 menunjukkan pengaruh kebijakan Logging Moratorium pada
semua aspek Keanekaragaman hayati yang dimodelkan. Gambar ini juga
menunjukkan hal yang sama yaitu terjadinya penurunan drastis jumlah pelaku illegal
logging dan sebaliknya terjadinya stabilisasi populasi pohon dan satwa di dalam KEL.
Hal yang sama juga diperlihatkan pada Tabel 3.
Time
Jlh_Orangutan
Jumlah_Gajah
Pelaku_Illegal_Logging
Jumlah_Harimau
Jumlah_Phn
2,000 2,005 2,010 2,015 2,020 2,025 2,030
Gambar 7. Perilaku Berbagai Variabel Paska Penerapan Kebijakan Logg ing
Mo ra to r i um di Aceh dalam Permodelan Sy s t em Dynam i c s
Tabel 3. Ukuran Beberapa Variabel Utama Hasil Permodelan Sys tem
D inam i c s Paska pemberlakukan K ebijakan Logg ing M ora to r ium
Time
2,000
2,001
2,002
2,003
2,004
2,005
2,006
2,007
2,008
2,009
2,010
2,011
2,012
2,013
2,014
2,015
2,016
2,017
2,018
2,019
2,020
2,021
2,022
2,023
2,024
Jumlah_Phn Jlh_Orangutan Jumlah_Gajah umlah_Harimau
40,000,000.0 5,000.00 500.00 150.00
40,000,000.0 5,000.00 500.00 150.00
40,000,000.0 5,000.00 500.00 150.00
39,940,710.0 5,000.00 500.00 150.00
39,757,778.6 4,998.68 499.92 149.90
39,376,693.4 4,993.68 499.60 149.53
38,762,691.4 4,981.66 498.85 148.63
37,937,973.4 4,959.48 497.47 146.97
36,964,509.3 4,925.33 495.32 144.44
36,101,957.9 4,879.23 492.43 141.06
35,382,463.9 4,826.93 489.13 137.28
34,813,146.3 4,773.24 485.73 133.46
34,402,476.1 4,721.81 482.46 129.87
34,139,784.6 4,675.50 479.50 126.69
34,017,842.9 4,636.19 476.98 124.02
34,017,842.9 4,605.13 474.98 121.95
34,017,842.9 4,582.83 473.54 120.47
34,017,842.9 4,566.81 472.51 119.42
34,017,842.9 4,555.31 471.77 118.66
34,017,842.9 4,547.05 471.23 118.13
34,017,842.9 4,541.12 470.85 117.74
34,017,842.9 4,536.86 470.57 117.47
34,017,842.9 4,533.80 470.37 117.27
34,017,842.9 4,531.61 470.23 117.13
34,017,842.9 4,530.03 470.13 117.02
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 23/27
23
9. Kesimpulan
1. Kawasan Ekosistem Leuser yang luasnya sekitar 2,6 juta hektar yang 80
persennya berada di Provinsi Aceh mengalami tekanan dari kegiatan illegal
logging yang dipicu oleh tingkat pertambahan penduduk dan pengangguran
serta adanya kesempatan untuk melakukan kegiatan illegal logging .
Akibatnya, terjadi pengurangan jumlah pohon di KEL yang selanjutnya
berdampak pada pengurangan jumlah keanekaragaman hayati, terutama
orangutan, gajah, dan harimau Sumatera.
2. Pemberlakuan kebijakan Logging Moratorium melalui Intruksi Gubernur Aceh
No. 05/2007 memberikan efek positif pada konservasi KEL yang dapat dilihat
pada terjadinya stabilisasi jumlah pohon dan juga satwa liar yang diamati.
3. Walaupun belum mampu menghentikan kegiatan illegal logging secara
keseluruhan, kebijakan Logging Moratorium dianggap cukup efektif untuk
mengurangi kegiatan ilegal di dalam KEL.
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 24/27
24
DAFTAR PUSTAKA
Dua, M. 2007. Filsafat ilmu pengetahuan: Telaah analitis, dinamis, dan dialektis .Penerbit Ladelero. Maumere.
Gawi, J,M. 2001. Kawasan Ekosistem Leuser dan Masa Depan Pembangunan Berkelanjutan Sumatra Bagian Utara . Seminar paper, published inhttp://jmg64.tripod.com/.11 Desember, 2009, pk. 19.53 WIB.
Lubis, A.Y. (2009a). Paradigma baru dan persoalan metologi ilmu-ilmu sosial-budaya .Makalah. Fakultas Imu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Jakarta.
Salim, A. 2006. Teori dan paradigma penelitian sosial . Tiara Wacana. Jakarta
Soelarso, S.W. 2007. Perencanaan pembangunan paska tambang untuk menunjang
pembangunan berkelanjutan. Disertasi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Soesilo, B. 2009. Bahan Kuliah Analisis Sistem . Program Studi Ilmu Lingkungan,
Universitas Indonesia. Jakarta.
YLI, 2009. Laporan Pemantauan Satwa . Yayasan Leuser Internasional. Banda Aceh.
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 25/27
25
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan dan Jaw aban
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa fungsi, kegunaan, dan nilai
ekonomi dari pelestarian
Orangutan dan gajah di KawasanLesuer?
Melestarikan Orang utan dan gajah berarti
melestarikan habitatnya. Habitatnya adalah KEL
yang luasnya sekitar 2.6 juta hektar. KEL adalahsumber utama air, NTFP, platma nutfah, iklim
mikro, dan pest kontrol yang memiliki arti ekonomi
bagi kawasan dan penduduk sekitarnya. Sudah
ada beberapa penelitian tentang nilai ekonomi KEL
yg dilakukan oleh ahli baik dari dalam maupun luar
negeri. Hasilnya menunjukkan KEL memiliki nilai
ekonomi yg sangat tinggi.
2 Pengaruh kebijakan Logging
Moratorium terlihat sangat efektif
dalam menurunkan kegiatanillegal logging, sehingga jumlah
pohon tidak berkurang drastis.
Tetapi bagaimana dengan
pengaruhnya terhadap keadaan
sosial masyarakat? Saya melihat
data yg disampaikan dari simulasi
yg dilakukan memperlhatkan
jumlah penduduk yg meningkat.
Pertanyaannya, bagaimana
mereka dapat memenuhi
kebutuhan hidup mereka.
Kebijakan logging moratorium mengharuskan
masyarakat yg bermata pencaharian ilegal untuk
berpindah pada mata pencaharian yg legal.Sebenarnya banyak yg bisa mereka lakukan,
hanya saja sebagian ingin cepat dapat penghasilan
sehingga melakukan tindakan ilegal. Sebagian
pelaku ilegal juga ternyata berasal dari luar
daerah, sehingga jelas mereka melakukan ini
semata-mata karena adanya daya tarik ekonomi
jangka pendek dan tidak memperdulikan akibat
jangka panjang seperti berkurangnya satwa liar,
kekeringan di musim kemarau, dan banjir dimusim
hujan. Data terakhir memperlhatkan bahwa
frekuensi banjir makin sering dan magnitutnya
makin besar.
3 Bagaimana pengaruh
penyelamatan hutan terhadap
bertahannya populasi hutan di
ekosistem Leuser?
Penyelamatann hutan akan mengurangi kerusakan
sehingga kawasan hutan akan lebih aman
sehingga dapat memperbaharui dirnya sendiri.
Pada kondisi ekstrim, perlu dilakukan tindakan
rehabilitasi.
4 Dengan penerapan logging
moratorium, terlihat terjadi
penurunan illegal logging, namunapakah serta merta meningkatkan
keanekaragaman hayati yg ada?
Penerapan logging moratorium tidak serta merta
meningkatkan keanekaragaman hayati yang ada.
Hal ini dapat dilihat dari model yang ada.Kebijakan ini memperlambat kehilangan
keanekaragaman hayati setelah beberapa tahun
penerapannya dan menuju pada stabilisasi
populasi satwa.
5 Bagaimana pengaruh logging
moratorium terhadap
perekonomian rakyat dan tingkat
pengangguran?
Apakah tidak dilhat pengaruh
illegal logging terhadap
Kebijakan logging moratorium menaikkan angka
pengangguran pada waktu singkat, tetapi
biasanya pelaku akan segara berpindah ke sektor
yang (lebih) legal. Akan ada pangaruh jangka
pendek terhadap sektor ekonomi pelaku, tetapi
begitu mereka pindah kegiatan, ekonomi akan
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 26/27
26
keanekaragaman hayati
pohon/flora?
membaik. Pelaku lapangan sebenarnya tidak
mendapatkan keuntungan yg terlalu tinggi dari
kegiatan illegal logging. Biasanya yg mendapat
keuntungan besar adalah para cukong besar.
6 Hutan rusak dapat diantisipasidengan berbagai peraturan dalam
penebangan, misalnya dengan
tebang pilih dan reboisasi.
Kenyataannya, peraturanm tidak
berjalan baik, mental aparat
pemerintah parah, peraturan
buntu. Penebangan tetap
berlangsung tanpa kendali.
Persoalannya, siapakah yg layak
dipersalahkan?
Aparat yang seharusnya menjaga hutan harusmelaksanakan tugasnya dengan baik. Penduduk
yg juga tahu bahwa kegiatannya ilegal dan
berdampak buruk di masa mendatang juga harus
menghentikan kegiatannya dan mencari sektor lain
yang aman.
7 Dari kesimpulan dinyatakanbahwa kebijakan logging
moratorium dapat mengurangi
illegal logging dan pada akhirnya
dapat mengurangi kehilangan
keanekaragaman hayati yg
akhirnya menstabilkan populasi
satwa. Apa maksud kata “stabil”
disini?
Stabilisasi jumlah satwa maksudnya pada akhirtahun permodelan terlihat penurunan jumlah
satwa menjadi sangat kecil alias hampir tidak ada.
Ini disamakan dengan “stabiliasi” jumlah satwa
pada titik tertentu.
8 Apakah jumlah penduduk yg
menjadi penyebabpeningkatan illegal logging?
Bukankah seharusnya jumlah
perusahaan kehutanan?
Apakah faktor kematian
satwa sebelum 2007 hanya
umur saja? Jika hanya umur,
maka jumlah pohon tdk
berpengaruh terhadap
populasi satwa.
Kebijakan logging moratorium menghentikan
semua kegiatan HPH yg ada di Aceh.
Tidak hanya umur, tetapi ketersediaan
pohon/hutan juga ikut mempengaruhinya.
9 Bagaimana loop balikan drempat mamalia thdp illegal
logging?
Asumsi penduduk apakah
individu atau company?
Model yg dibuat tidak memasukkan hal inikarena keempat (sebenarnya tiga) satwa yg
ada tidak langsung dipengaruhi oleh illegal
logging tetapi melalui kecukupan pohon untuk
satwa.
Penduduk bukan salah satu asumsi dalam
permodelan ini karena datanya riil.
10 Validasi model belum ada
Analisis dimensi belum
dilakukan?
Sudah ada.
Sudah dilakukan dan sudah dipresentasikan.
5/11/2018 Per Model An Lingkungan PDF - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/per-model-an-lingkungan-pdf 27/27
27
11 Bagaimana kondis KEL bila
dikaitkan dengan jalan LADIA
Galaska? Apakah tdk
sebaiknya dimasukkan juga
dalam permodelan karena
jalan ini juga menyebabkan
pembukaan KEL
Jalan LADIA GALASKA tentu berpengaruh
buruk terhadap keutuhan KEL melalui
terjadinya fragmentasi habitat. Permodelan yg
dibuat memang belum memasukkan faktor
ini.
12 Mohon penjelasan mengenai
“stabilitas” kawasan hutan.
Stabilisasi kawasan hutan (maksudnya satwa)
adalah sebuah kondisi ketika populasi satwa
tidak mengalami penurunan atau peningkatan
tetapi stabil pada angka tertentu.
13 Logika harimau menbutuhkan
pohon perlu diklarifikasi.
Adalah benar harimau
membutuhkan lahan/hutan
tetapi korelasinya kuang
jelas/dipahami.
Harimau membutuhkan kawasan hutan
tertentu sebagai homerange nya. Dalam
permodelan ini, kawasan hutan diwakili oleh
jumlah pepohonan yang ada.
14 Bagaimana validasinya? Perlu
validasi sebelum menerapkan
skenario.
Validasi sdh dilakukan.
15 Apa saja kendala dalam
penerapan logging
moratorium?
Banyak kendalanya. Salah satu adalah
kurangnya aparat penegak hukum, masih
kurangnya kesadaran masyarakat, dan tidak
konsistennya pemerintah daerah menerapkankebijakannya.
16 Apakah pengaruh
pertambahan jumlah
penduduk pada jumlah pelaku
illegal loging bisa dimonitor?
Bagaimana implementasi dari
kebijakan logging moratorium
bisa di monitor?
Bisa. Karena ada hubungan tidak langsung
antara penduduk, penganguran, dan pelaku
illagal logging.
Paska pelaksanaan kebijakan ini, operasi
penindakan illegal logging semakin sering
dilakukan dan jumlah kayu sitaan juga
semakin meningkat.