per cob a an 7

22
Laporan Praktikum Elektronika Digital 1 Nomor Percobaan : 7 Judul Percobaan : ENCODER Nama Nim 1. Ade Eka Saputri 1311030002 2. Muhammad Dwiva Mawadan 1311030038 3. Yuliani Suryadi 1311030018 Kelas : TT-2B DOSEN : Benny Nixon, ST. MT Jurusan Teknik Elektro Program studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Jakarta 2012

Upload: ade-ekha-narumi

Post on 21-Jul-2015

112 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Elektronika Digital 1

Nomor Percobaan : 7 Judul Percobaan : ENCODER

Nama 1. Ade Eka Saputri 2. Muhammad Dwiva Mawadan 3. Yuliani Suryadi Kelas : TT-2B DOSEN : Benny Nixon, ST. MT

Nim 1311030002 1311030038 1311030018

Jurusan Teknik Elektro Program studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Jakarta 2012

PERCOBAAN 7 ENCODER

TUJUAN Memahami prinsip kerja dari rangkaian Encoder. Membedakan prinsip kerja rangkaian Encoder dan Priority Encoder. Merancang beberapa jenis rangkaian Encoder.

DASAR TEORIRangkaian Encoder berfungsi menterjemahkan salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner. Encoder terdiri dari beberapa input line, hanya salah satu dari input-input tersebut diaktifkan pada waktu tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit. Gambar 2.1 menunjukan Blok Diagram dari sebuah Encoder.

Gambar 2.1. Blok Diagram Encoder

Tabel 1.1. Encoder 8 to 3 INPUT D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 C OUTPUT B A

1 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0 0

0 0 1 0 0 0 0 0

0 0 0 1 0 0 0 0

0 0 0 0 1 0 0 0

0 0 0 0 0 1 0 0

0 0 0 0 0 0 1 0

0 0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 0 1 1 1 1

0 0 1 1 0 0 1 1

0 1 0 1 0 1 0 1

Berdasarkan output dari Tabel kebenaran diatas, dibuat rangkaian Encoder yang merupakan aplikasi dari gerbang OR, seperti ditunjukan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.1. Rangkaian Encoder 8 to 3

PRIORITY ENCODER Priority Encoder adalah rangkaian Encoder yang mempunyai fungsi prioritas. Operasi dari rangkaian Priority Encoder adalah sebagai berikut : Jika ada dua atau lebih input bernilai 1 pada saat yang sama, maka input yang mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil. Tabel Kebenaran Pri-

ority Encoder diberikan pada Tabel 1.2. Kondisi X adalah kondisi dont care, yang menyatakan nilai input bias 1 atau 0. Input D3 mempunyai prioritas tertinggi, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output B dan A keduanya kan bernilai 1 (11 menyatakan biner dari 3). Input D2 mempunyai prioritas kedua, dengan output B dan A bernilai 10 menyatakan biner 2, dimana input D2= 1 dan D3= 0. Input D1 adalah prioritas ketiga dengan output B dan A bernilai 01 menyatakan biner 1, dimana input D1= 1, sedangkan D2=D3= 0. Prioritas Terendah adalah input D0, yang akan memberikan output B dan A = 00 (menyatakan biner 0).

Tabel 1.2. Priority Encoder 4 to 2. INPUT 0 0 0 0 1 0 0 0 1 X 0 0 1 X X 0 1 X X X X 0 0 1 1 OUTPUT X 0 1 0 1

PERALATAN YANG DIPERGUNAKANNo. 1 Alat-alat dan Komponen IC7400 (Quad 2 Input NAND Gate) Jumlah 1 1 IC7408 (Quad Input AND Gate) 1 IC74147 (10 line to 4 Line Priority Encoders) 1 IC7432 (Quad 2 Input OR Gate) 1 1 IC 74148 (8 Line to 3 Line Priority Encoders). 1 Power Supply DC (Pascal PS 1502A2) 1 Multimeter (Sanwa CX5060) 1 Logic Probe (ITW LP-1) 1 Resistor 220 1 LED 1 Potensiometer 1 Protoboard (MCP Model : ML-35B ) 1 Kabel-kabel Penghubung Secukupnya

2 3 4 5 6 7 8 9

LANGKAH-LANGKAH PERCOBAANLangkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :r 4.1 Encoder Decimal ke BCD (Binary Code Decimal) 1. Melihat data sheet untuk masing-masing IC yang dipergunakan, mencatat kaki-kaki input, output serta kaki Vcc dan Ground. 2. Mengatur tegangan power supply sebesar 5 Volt. 3. Membuat rangkaian seperti Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Encoder Decimal to BCD Menjadi Rangkaian berikut

Gambar 4.1.1 Encoder Decimal to BCD

4. Menghubungkan semua input ke GND (logika 0). Amati LED output D, C, B, dan A. Mencatat hasilnya pada Tabel 6.1. 5. Menghubungkan input S1 sampai dengan S9 secara bergantian ke Vcc (logika 1). Mengamati LED output D, C, B, dan A. Mencatat hasilnya pada Tabel 6.1.

4.2 Priority Encoders (IC 74147 dan IC 74148). 6. Membuat rangkaian seperti seperti Gambar 4.2. dan 4.3. 7. Memberikan logik 0 dan atau logik 1 pada masing-masing input sesuai Tabel 6.2. dan Tabel 6.3. menganati LED pada masing-masing output. Mencatat hasilnya pada Tabel 6.2. dan Tabel 6.3.

Gambar 4.2. Priority Encoder 10 Line to 4 Line

Gambar 4.3. Priority Encoder 8 Line to 3 Line

Gambar 4.4. Priority Encoder 16 Line to 4 Line Output Aktif Low

Gambar 4.4. Priority Encoder 16 Line to 4 Line Output Aktif High

DATA DAN HASIL PERCOBAANNo. Percobaan Judul Mata Kuliah Kelas / Kelompok Tahun Akademik : 07 : ENCODER : Laboratorium Digital : TT-2B : 2012 Pelaksanaan Praktikum Penyerahan Laporan Nama Praktikan Nama Rekan Kerja :19-26/03/2012 : 260/3/2012 : Ade Eka Saputri : 1. Muhamad Dwiva Mawadan 2. Yuliani Suryadi

Tabel 6.1. Encoder 10 to 4. INPUT D4 D5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 OUTPUT B A 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1

D0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

D1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

D2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

D3 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

D6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

D7 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

D8 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

D9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

D 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

C 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0

Tabel 6.2. Priority Encoder 10 to 4 (IC 74147) INPUT D4 D5 X X X X X X X X X X X 0 0 1 1 1 1 1 1 1 OUTPUT B A 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0

D0 X X X X X X X X X 0

D1 X X X X X X X X X 0

D2 X X X X X X X X 0 1

D3 X X X X X X X 0 1 1

D6 X X X X 0 1 1 1 1 1

D7 X X X 0 1 1 1 1 1 1

D8 X X 0 1 1 1 1 1 1 1

D9 X 0 1 1 1 1 1 1 1 1

D 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

C 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1

Tabel 6.3. Priority Encoder 8 to 3 (IC 74148) INPUT D3 D4 X X 1 1 X X X X X X X 0 0 1 1 1 1 1 1 1 OUTPUT A EO 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0

El 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

D0 X 1 X X X X X X X 0

D1 X 1 X X X X X X 0 1

D2 X 1 X X X X X 0 1 1

D5 X 1 X X 0 1 1 1 1 1

D6 X 1 X 0 1 1 1 1 1 1

D7 X 1 0 1 1 1 1 1 1 1

C 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1

B 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1

GS 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

Tabel 4. Priority Encoder 16 Line to 4 (IC 74148) Aktif Low

El 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

D0 X 1 X X X X X X X X X X X X X X X 0

D1 X 1 X X X X X X X X X X X X X X 0 1

D2 X 1 X X X X X X X X X X X X X 0 1 1

D3 X 1 X X X X X X X X X X X X 0 1 1 1

D4 X 1 X X X X X X X X X X X 0 1 1 1 1

D5 X 1 X X X X X X X X X X 0 1 1 1 1 1

D6 X 1 X X X X X X X X X 0 1 1 1 1 1 1

D7 X 1 X X X X X X X X 0 1 1 1 1 1 1 1

INPUT D8 D9 X X 1 1 X X X X X X X X X X X X X 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D10 X 1 X X X X X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D11 X 1 X X X X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D12 X 1 X X X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D13 X 1 X X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D14 X 1 X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D15 X 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1

1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1

OUTPUT 2 3 PF 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0

Tabel 4. Priority Encoder 16 Line to 4 (IC 74148) Aktif High

El 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

D0 X 1 X X X X X X X X X X X X X X X 0

D1 X 1 X X X X X X X X X X X X X X 0 1

D2 X 1 X X X X X X X X X X X X X 0 1 1

D3 X 1 X X X X X X X X X X X X 0 1 1 1

D4 X 1 X X X X X X X X X X X 0 1 1 1 1

D5 X 1 X X X X X X X X X X 0 1 1 1 1 1

D6 X 1 X X X X X X X X X 0 1 1 1 1 1 1

D7 X 1 X X X X X X X X 0 1 1 1 1 1 1 1

INPUT D8 D9 X X 1 1 X X X X X X X X X X X X X 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D10 X 1 X X X X X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D11 X 1 X X X X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D12 X 1 X X X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D13 X 1 X X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D14 X 1 X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

D15 X 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0

1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0

OUTPUT 2 3 PF 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1

ANALISAPada Tabel 6.1 Berdasarkan gambar rangkaian 4.1, kami telah melakukan percobaan dengan menggunakan 3 IC 7432, dan menggunakan 10 input . Cara kerjanya adalah dengan mengubah rangkaian Gambar 4.1, dengan menjadikannya menggunakan IC 7432 sesuai dengan rangkaian sesuai Gambar 4.1.1 Encoder Decimal to BCD. Input D9 mempunyai prioritas tertinggi, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output D dan A keduanya kan bernilai 1 (1001 menyatakan biner dari 9). Input D8 mempunyai prioritas tertinggi kedua, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output D akan bernilai 1 (1000 menyatakan biner dari 8). Input D7 mempunyai prioritas tertinggi ketiga, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output C, B, A akan bernilai 1 (0111 menyatakan biner dari 7). Input D6 mempunyai prioritas tertinggi keempat, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output C, B akan bernilai 1 (0110 menyatakan biner dari 6). Input D5 mempunyai prioritas sedang, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output C, A akan bernilai 1 (0101 menyatakan biner dari 5). Input D4 mempunyai prioritas sedang kedua, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output C akan bernilai 1 (0100 menyatakan biner dari 4). Input D3 mempunyai prioritas sedang ketiga, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output B, A akan bernilai 1 (0011 menyatakan biner dari 3). Input D2 mempunyai prioritas sedang keempat, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output B akan bernilai 1 (0010 menyatakan biner dari 2). Input D1 mempunyai prioritas sedang keempat, sehingga bila input ini bernilai 1 maka output B akan bernilai 1 (0010 menyatakan biner dari 2). Input D1 adalah prioritas ketiga dengan output B dan A bernilai (0001 menyatakan biner 1), dimana input D1= 1, sedangkan D2=D3= 0. Prioritas Terendah adalah input D0, yang akan memberikan output B dan A = 00 (menyatakan biner 0).

Pada Tabel 6.2 Berdasarkan rangkaian Gambar 4.2. Priority Encoder 10 Line to 4 Line, menggunakan IC 74147 dengan 9 Input dan 4 Output yang keduanya Aktive Low yang akan aktif apabila diberi logik 0 (Rendah). Kondisi X adalah kondisi dont care, yang menyatakan nilai input bias 1 atau 0.

Saat kesemua input diberi X (Dont Care), maka output D, C, B, A akan bernilai 1 (1111 menyatakan biner 15, tetapi jika di encoder ini logik 0 yang dibaca jadi menyatakan sebaliknya biner 0 ). Saat input D9 diberi 0, maka output D,A akan bernilai 0 (0110 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 9 ). Saat input D8 diberi 0, maka output D akan bernilai 0 (0111 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 8 ). Saat input D7 diberi 0, maka output C, B, A akan bernilai 0 (1000 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 7 ). Saat input D6 diberi 0, maka output C, B akan bernilai 0 (1001 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 6 ). Saat input D5 diberi 0, maka output C, A akan bernilai 0 (1010 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 5 ). Saat input D4 diberi 0, maka output C akan bernilai 0 (1011 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 4 ). Saat input D3 diberi 0, maka output B, A akan bernilai 0 (1100 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 3 ). Saat input D2 diberi 0, maka output B akan bernilai 0 (1101 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 2 ). Saat input D1 diberi 0, maka output A akan bernilai 0 (1110 yang dibaca logik 0 maka menyatakan biner 1 ).

Pada Tabel 6.3 Berdasarkan rangkaian Gambar 4.3. Priority Encoder 8 Line to 3 Line, menggunakan IC 74148 dengan 9 Input dan 5 Output yang keduanya Aktive Low yang akan aktif apabila diberi logik 0 (Rendah). Kondisi X adalah kondisi dont care, yang menyatakan nilai input bias 1 atau 0. Perbedaan dari percobaan yang sebelumnya adalah di input selain ada D0-D7 ada EI dan di output selain ada A0-A2 ada Gs dan E0. Saat kesemua input diberi X (Dont Care), dan EI diberi nilai 0 maka output C, B, A, E0, GS akan bernilai 1 (1111). Saat input D0-D7 diberi 1 dan EI diberi 0, maka output C, B, A, E0 akan bernilai 1 dan GS bernilai 0 (11110). Saat input D0-D6 diberi X, D7 diberi 0 dan EI diberi 0, maka output C, B, A, E0 akan bernilai 0 dan GS bernilai 1 (00001). Saat input D0-D5 diberi X, D7 diberi 1 dan D6, EI diberi 0, maka output C, B, E0 akan bernilai 0 dan A, GS bernilai 1 (00101). Saat input D0-D4 diberi X dan D6, D7 diberi 1 dan D5, EI diberi 0, maka output C, A, E0 akan bernilai 0 dan B, GS bernilai 1 (01001). Saat input D0-D3 diberi X, D5, D6, D7 diberi 1 dan D4, EI diberi 0, maka output C, A, E0 akan bernilai 0 dan B, GS bernilai 1 (01101).

Saat input D0-D2 diberi X dan D4, D5, D6, D7 diberi 1 dan D3, EI diberi 0, maka output B, A, E0 akan bernilai 0 dan C, GS bernilai 1 (10001). Saat input D0-D1 diberi X dan D3, D4, D5, D6, D7 diberi 1 dan D2, EI diberi 0, maka output B, E0 akan bernilai 0 dan C, A GS bernilai 1 (10101). Saat input D0 diberi X dan D2, D3, D4, D5, D6, D7 diberi 1 dan D1, EI diberi 0, maka output A, E0 akan bernilai 0 dan C, B GS bernilai 1 (11001). Saat input D0, EI dan D1,D2, D3, D4, D5, D6, D7 diberi 1 dan, maka output E0 akan bernilai 0 dan A, C, B GS bernilai 1 (11101).

Pada Tabel 6.4 Berdasarkan rangkaian Gambar 4.4. Gambar 4.4. Priority Encoder 16 Line to 4 Line Output Aktif Low, menggunakan IC 74148 dengan 16 Input dan 5 Output yang keduanya Aktive Low yang akan aktif apabila diberi logik 0 (Rendah). Kondisi X adalah kondisi dont care, yang menyatakan nilai input bias 1 atau 0. Saat EI diberikan nilai 1 maka nilai pada PF akan bernilai 1, dan saat diberi nilai 0 maka nilai PF akan bernilai 0 pula. Saat kesemua inputnya diberikan nilai 1 selain EI semua outputnya akan bernilai 1. Saat D15 diberikan nilai 0 maka kesemua outputnya bernilai 0. Saat D14 diberikan nilai 0 maka output dari 0 bernilai 1. Saat D13 diberikan nilai 0 maka output dari 1 bernilai 1. Saat D12 diberikan nilai 0 maka output dari 0 dan 1 bernilai 1. Saat D11 diberikan nilai 0 maka output dari 2 bernilai 1. Saat D10 diberikan nilai 0 maka output dari 0 dan 2 bernilai 1. Saat D9 diberikan nilai 0 maka output dari 1 dan 2 bernilai 1. Saat D8 diberikan nilai 0 maka output dari 0, 1 dan 2 bernilai 1. Saat D7 diberikan nilai 0 maka output dari 3 bernilai 1. Saat D6 diberikan nilai 0 maka output dari 0, dan 3 bernilai 1. Saat D5 diberikan nilai 0 maka output dari 1, dan 3 bernilai 1. Saat D4 diberikan nilai 0 maka output dari 0, 1, dan 3 bernilai 1. Saat D3 diberikan nilai 0 maka output dari 2, dan 3 bernilai 1. Saat D2 diberikan nilai 0 maka output dari 0, 2, dan 3 bernilai 1. Saat D1 diberikan nilai 0 maka output dari 1, 2, dan 3 bernilai 1. Saat D0 diberikan nilai 0 maka output dari 1, 2, 3, dan 4 bernilai 1.

Pada Tabel 6.5 Berdasarkan rangkaian Gambar 4.4. Gambar 4.4. Priority Encoder 16 Line to 4 Line Output Aktif Low, menggunakan IC 74148 dengan 16 Input dan 5 Output yang outputnya Aktive High yang akan aktif apabila diberi logik 0 (Rendah). Kondisi X adalah kondisi dont care, yang menyatakan nilai input bias 1 atau 0. Saat kesemua inputnya diberikan X dan EI diberikan 1 maka output dari3 akan bernilai 1. Saat kesemua inputnya diberikan 1 dan EI diberikan 0 maka kesemua outputnya akan bernilai 0. Saat input dari D15 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka kesemua outputnya akan bernilai 1. Saat input dari D14 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0 akan bernilai 0. Saat input dari D13 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 1 akan bernilai 0. Saat input dari D12 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, dan 1 akan bernilai 0. Saat input dari D11 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 2, akan bernilai 0. Saat input dari D10 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0 dan 2, akan bernilai 0. Saat input dari D9 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 1 dan 2, akan bernilai 0. Saat input dari D8 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, 1 dan 2, akan bernilai 0. Saat input dari D7 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 3 akan bernilai 0. Saat input dari D6 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, dan 3 akan bernilai 0. Saat input dari D5 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 1, dan 3 akan bernilai 0. Saat input dari D4 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, 1, dan 3 akan bernilai 0. Saat input dari D3 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 2 dan 3 akan bernilai 0. Saat input dari D2 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, 2 dan 3 akan bernilai 0. Saat input dari D1 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 1, 2 dan 3 akan bernilai 0. Saat input dari D0 diberikan 0 dan EI diberikan 0 maka output dari 0, 1, 2 dan 3 akan bernilai 0.

2. PERTAYAAN DAN TUGAS

1. Rancanglah Rangkaian Priority Encoder dengan 4 input dan 2 output. Jelaskan cara mendesain rangkaian tersebut (lengkapi Tabel Kebenaran, K-MAP dan persamaan logika yang didapatkan) 2. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini

Jawaban :

D3 0 0 0 0 1

INPUT D2 D1 0 0 0 0 0 1 1 X X X

D0 0 1 X X X

Y X 0 0 1 1

OUTPUT X X 0 1 0 1

V 0 1 1 1 1

Y= D3+D2

X=D3+D2.D1

V=D0+D1+D2+D3

Dari Tabel kebenaran di atas, kemudian dibuat K-Map seperti gambar di atas untuk masing-masing output X, Y, dan V (V adalah nilai output Validitas, yang akan bernilai 1 jika satu atau lebih inputnya bernilai 1, dan bernilai 0 jika tidak ada inputnya yang bernilai 1).

KESIMPULAN

Rangkaian Encoder berfungsi menterjemahkan salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner. Encoder terdiri dari beberapa input line, hanya salah satu dari input-input tersebut diaktifkan pada waktu tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit. Berdasarkan output dari Tabel Kebenaran, dibuat rangkaian Encoder yang merupakan aplikasi dari gerbang OR Priority Encoder adalah rangkaian Encoder yang mempunyai fungsi prioritas. Operasi dari rangkaian Priority Encoder adalah sebagai berikut : Jika ada dua atau lebih input bernilai 1 pada saat yang sama, maka input yang mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil. Tabel Kebenaran Priority Encoder diberikan pada Tabel 1.2. Kondisi X adalah kondisi dont care, yang menyatakan nilai input bias 1 atau 0. Hasil Output tergantung dari Aktif (Aktiv Low atau Aktiv High) yang masingmasing dipunyai sebuah rangkaian dan tergantung dari nilai logik yang terdapat pada input tersebut. .

DAFTAR PUSTAKANixon, Benny. 2008. Laboratorium Digital 1 (Rangkaian Kombinatorial). Jakarta : Politeknik Negeri Jakarta Http: //lecturer.eepis-its.edu/~reni/modul%20ajar/praktikum%20ED1/perc12-Encoder.pdf (Diakses tanggal 1 April 2012)

LAMPIRAN