peningkatan hasil belajar pada siswa kelas vii smp...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJARPENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI THAHARAH
DENGAN MEDIA AUDIO VISUALPADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2
KARANGGEDE SEMESTER GASAL TAHUNPELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
YUDHA ANGGIA UTOMO
NIM 11113259
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJARPENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI THAHARAH
DENGAN MEDIA AUDIO VISUALPADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2
KARANGGEDE SEMESTER GASAL TAHUNPELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
YUDHA ANGGIA UTOMO
NIM 11113259
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
Jika Kau Berpikir Untuk Menyerah
Maka Ingatlah Bahwa Satu Langkah Lagi Menuju Kesuksesanmu
ix
PERSEMBAHAN
Teruntuk Orangtuaku Tercinta (Syamsudin dan Suprapti),
Keluarga Besarku,
Keluarga Besar IAIN Salatiga,
Teman-Teman Jurusan PAI,
x
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas
karunia-Nya, pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Thaharah dengan Media
Audio Visual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Karanggede Semester Gasal
Tahun Pelajaran 2017/2018” yang merupakan tugas dan syarat wajib yang harus
dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikandi IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat di jagat raya ini.
Beliau adalah pembawa dan penyampai risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman, yang dapat menjadi bekal hidup
manusia di dunia dan di akhirat kelak.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan,
serta motivasi dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya
kepada:
1. DR. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanIAIN
Salatiga
3. Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama
IslamFakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanIAIN Salatiga
xi
4. Dr. Winarno M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran,
bimbingan, dan arahan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan pada penulisan
skripsi ini
5. Segenap Dosen serta Staff Karyawan di lingkup jurusan PAI
6. Djikan, S.Pd, M.Si., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Karanggede, yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penulisan di
sekolah tersebut
7. Daryati S.Pd.I selaku Guru mata pelajaran PAI yang menjadi narasumber
utama dan membantu penulis selama melakukan penulisan
8. Segenap Guru serta Staff Karyawan SMP Negeri 2 Karanggede yang telah
membantu penulis selama melakukan penulisan
9. Orangtua tercinta Syamsudin dan Suprapti yang telah mencurahkan kasih
sayang, support, dan doa demi keberhasilan penulis
10. Adik-adik tercinta Selva Ningtyas Utami dan Faris Agil Utomo, yang selalu
menghibur dan memberikan semangat serta doa kepada penulis
11. Sahabatku Nurul L. H. S.Pd., yang selalu memberikan bantuan dan support
kepada penulis
12. Sahabatku S. Muna S.Pd yang selalu memberikan semangat kepada penulis
13. Kakakku Nurhayati S.Pd.I yang selalu memberikan semangat kepada penulis
14. Sahabat seperjuangan PAI yang telah berjuang bersama
xii
15. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka
mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun
di akhirat. Penulis dalam hal ini mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, 10 Agustus 2017
Penulis
xiii
ABSTRAK
Utomo, Yudha Anggiya. 2017. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi ThaharahDengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2Karanggede Semester Gasal Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. IAINSalatiga. Pembimbing: Dr. Winarno, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil belajar dan media audio visual
Kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umumnyadisampaikan dengan metode ceramah. Hal ini menyebabkan kegiatan pembelajaranmenjadi kurang bervariasi dan berkurangnya perhatian siswa dalam mengikutipembelajaran, sehingga hasil belajar siswa belum maksimal. Pemanfaat media audiovisual dirasa dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Penelitian ini adalah upayauntuk meningkatkan hasil belajar PAI materi thaharah dengan media audio visual.Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah melaluimedia audio visual dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI materiThaharah pada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 KaranggedeSemester Gasal Tahun Ajaran 2017/2018?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan pendekatanPenelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Data dikumpulkan melaluiobservasi, tes dan dokumentasi, lalu dianalisis mengunakan teknik analisis datakuantitatif dan kualitatif.
Temuan penelitian ini menunjukan bahwa media sangat penting digunakandalam proses pembelajaran. Siswa dapat terbantu dalam memahami materi pelajaranterutama pada pelajaran PAI materi thaharah melalui penggunaan media audiovisual. Hasil penelitian menunjukan: hasil belajar siswa pada fase pra siklus atautanpa menggunakan media yaitu siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak 13siswa dari 23 siswa atau 56,52% dan rata-rata nilai kelasnya 66,31. Pada siklus I yangmulai menggunakan media audio visual, siswa yang tuntas sebanyak 17 dari 23 siswaatau 73,91% dengan rata-rata nilai 68,26. Hal tersebut membuktikan bahwa hasilnilai siswa pada siklus ini naik 1,95 yang semula 66,31 menjadi 68,26. Walaupunpada siklus I terjadi peningkatan, namun hasil tersebut belum mencapai kriteriaketuntasan 85% dari jumlah siswa. Kemudian peneliti melanjutkan penelitian padasiklus II. Pada siklus ini, siswa yang tuntas sebanyak 20 dari 23 siswa atau 86,96%dengan rata-rata nilai siswa 78,91. Hal tersebut membuktikan hasil nilai siswa padasiklus ini naik 10,65 yang semula 68,26 menjadi 78,91. Peneliti memutuskan untukmenghentikan penelitian karena pada siklus II ketuntasan belajar siswa mencapailebih dari 85% dari jumlah siswa atau telah melebihi kriteria ketuntasan yang telahditentukan.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................................ ii
JUDUL.................................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI................................................................ vii
MOTTO ................................................................................................................. viii
PERSEMBAHAN................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ xiii
ABSTRAK .............................................................................................................. xii
DAFTAR ISI........................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL................................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
xv
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................................... 5
E. Kegunaan Penelitian.................................................................................... 6
F. Definisi Operasional.................................................................................... 8
G. Metode Penelitian........................................................................................ 10
1. Rancangan Penelitian ...................................................................... 10
2. Subjek Penelitian ............................................................................. 11
3. Langkah-Langkah Penelitian........................................................... 11
4. Instrumen Penelitian........................................................................ 14
5. Pengumpulan Data........................................................................... 16
6. Analisis Data ................................................................................... 18
H. Sistematika Penulisan ................................................................................. 22
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................ 24
A. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ...................................................... 24
1. Pengertian Hasil Belajar.................................................................. 24
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................... 30
B. Pendidikan Agama Islam Materi Thaharah ................................................ 33
1. Pendidikan Agama Islam ................................................................ 33
2. Pengertian Thaharah ....................................................................... 34
3. Alat Bersuci..................................................................................... 35
4. Thaharah dari Hadas ....................................................................... 37
5. Thaharah dari Najis ........................................................................ 51
C. Media Audio Visual ..................................................................................... 54
1. Pengertian Media Audio Visual ....................................................... 54
2. Manfaat Media dalam Pembelajaran ............................................... 55
3. Keuntungan dan Kelemahan Video ................................................. 55
4. Langkah Penggunaan Video ............................................................ 57
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................................... 59
xvi
A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Karanggede............................................ 59
1. Profil Sekolah .................................................................................. 59
2. VisiSekolah...................................................................................... 59
3. Misi Sekolah.................................................................................... 60
4. Tujuan Sekolah................................................................................ 60
5. Bagan Organisasi............................................................................. 64
6. Data Guru dan Pembagian Tugas Guru........................................... 65
7. Jumlah Siswa................................................................................... 66
B. Kondisi Awal (Pra-Siklus) .......................................................................... 66
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................................... 69
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................................. 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 85
A. Deskripsi Per Siklus .................................................................................... 85
1. Kondisi Awal (Pra Siklus)............................................................... 85
2. Deskripsi Siklus I ............................................................................ 88
3. Deskripsi Siklus II ........................................................................... 91
B. Pembahasan ................................................................................................. 93
BAB V PENUTUP................................................................................................. 97
A. Kesimpulan ................................................................................................ 97
B. Saran ........................................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 99
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru............................ 20
Tabel 1.2 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru.................................................... 21
Tabel 1.3 Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Siswa .......................... 21
Tabel 1.4 Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Siswa .................................................. 22
Tabel 3.1 Pembagian Tugas Guru dalam Proses Belajar Mengajar Dan Bimbingan
Konseling Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 ................................................ 65
Tabel 3.2 Jumlah Siswa dan Rombel Tahun 2017-2018......................................... 66
Tabel 3.3 Nilai Hasil Pra Siklus Mata Pelajaran PAI Kelas 7D SMP Negeri 2
Karanggede ............................................................................................................. 67
Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ......................................................... 73
Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ......................................................... 74
Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ...................................................... 81
Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II........................................................ 82
Tabel 4.1 Nilai Hasil Pra Siklus.............................................................................. 86
Tabel 4.2 Nilai Hasil Siklus I.................................................................................. 89
Tabel 4.3 Nilai Hasil Siklus II................................................................................. 92
Tabel 4.4 Rekapitulasi Perolehan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
................................................................................................................................. 95
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Penelitian Tidakan Kelas ......................................................... 12
Gambar 3.1 Bagan Organisasi SMP Negeri 2 Karanggede .................................... 64
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Nilai Hasil Pra Siklus ........................................................................ 90
Lampiran 2 RPP Siklus I......................................................................................... 92
Lampiran 3 Nilai Hasil Siklus I .............................................................................. 100
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus 1 ..................................... 102
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1 .................................... 105
Lampiran 6 RPP Siklus II ....................................................................................... 107
Lampiran 7 Nilai Hasil Siklus II ............................................................................. 115
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II..................................... 117
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ................................... 120
Lampiran 10 Dokumentasi Foto Kegiatan .............................................................. 122
Lampiran 11 Surat Pembimbing Skripsi ................................................................. 125
Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................................... 126
Lampiran 13 Surat Telah Melakukan Penelitian..................................................... 127
Lampiran 14 Daftar Surat Keterangan Kegiatan .................................................... 128
Lampiran 15 Lembar Konsultasi Skripsi ................................................................ 134
xx
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup........................................................................ 133
21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang
cukup kompleks dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah
satu faktor tersebut adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran
yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses
belajar-mengajar sangat ditentukan oleh guru. Tugas guru adalah
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui proses interaksi dan
komunikasi antara guru dan siswa. Ketidakoptimalan dalam
berkomunikasi dan cara penyampaian informasi membawa akibat pesan
atau materi yang disampaikan guru tidak tersampaikan dengan sempurna.
Metode dan media pembelajaransaat ini telah berkembang dengan
pesat. Berbagai macam jenis mulai dari yang tradisional hingga yang
modern berbasis teknologi dan internet bermunculan. Memilih metode dan
media yang tepat dapat menghantarkan guru dan siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran dengan lebih efektif dan efisien.
Dunia pendidikan saat ini sedang mengalami tren penggunaan
metode dan media pembelajaran berbasis teknologi, karena perkembangan
teknologi yang sangat cepat. Menurut Hamid (2014:29) pada beberapa
tahun terahir, filsafat pendidikan telah bergeser dari pengajaran yang
berpusat padaguru atau metode yang pengajaran tradisional menjadi
metode yang lebih interaktif, eksperiensial, dan melibatkan siswa secara
22
langsung. Pengimplementasian perubahan ini didukung dengan
penggunaan media pembelajaranmodern seperti komputer, proyektor, tape
recorder, media audio-visual dan internet.Media telah menunjukkan
keunggulannya yaitu membawa para guru dan staf pengajar lebih cepat
dan lebih mudah dipahami dalam menyampaikan materi pembelajaran
kepada para siswa (Asnawir dan Basyirudin, 2002:VII).
Sehubungan dengan hal ini, peran media pembelajaran sangat
dibutuhkan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sudah seharusnya
guru menjadi kreatif dengan mengunakan media pembelajaran meskipun
hanya media pembelajaran yang murah dan mudah dicari, tentunya
pembelajaran akan berlangsung menyenangkan, siswa akan lebik aktif dan
kreatif. Sebenarnya, media memiliki kekuatan yang positif dan sinergis
yang mampu merubah sikap dan tingkah laku siswa kearah perubahan
yang kreatif dan dinamis. Dalam perkembangan saat ini media bukan lagi
dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan kegiatan yang integral
dalam sistem pendidikan dan pembelajaran (Asnawir dan Basyirudin,
2002:VII).
Problematika yang terjadi dalam pembelajaran (khususnya dalam
mata pelajaran pendidikan Agama Islam) adalah masih kurang optimalnya
hasil belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan masih kurang maksimalnya
penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan materi
pembelajaran. Terlebih penyampaian materi pembelajaran masih
menggunakan metode lama yakni ceramah.
23
Berkaitan dengan masalah tersebut, penulis mengadakan penelitian
di salah satu sekolah menengah pertama di kecamatan Karanggede
kabupaten Boyolali yakni di SMP N 2 Karanggede. Sebagaimana yang
penulis temui, metode dan media dalam kegiatan belajar mengajar(KBM)
di sekolah ini telah diterapkan secara variatif. Akan tetapi, terdapat media
yang penggunaanya belum dioptimalkan secara menyeluruh yaitu
berkaitan dengan media audio visual. Dalam hal ini, yang dimaksud
dengan media audio visual ialah media pembelajaran yang menggunakan
komputer, LCD dan audio.Penulis mengamati, pembelajaran hanya
menggunakan metode konvensional yakni ceramah khususnya pada mata
pelajaran pendidikan Agama Islam materi pelajaran thaharah kelas VII.
Sehingga pembelajaran dirasa kurang variatif dan terasa membosankan.
Dan dapat diamati dari minimnya perhatian dan respon siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan dokumentasi peneliti terhadap nilai mata pelajaran
pendidikan Agama Islam materi thaharah di kelas VII SMP N 2
Karanggede, siswa yang memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan
minimum (KKM) hanya mencapai nilai rata-rata 66,31 atau 56,52% dari
23 siswa. Sedangkan yang lainnya masih jauh di bawah kriteria ketuntasan
minimal (KKM). Informasi tersebut diperoleh dari hasil observasi
langsung dan wawancara langsung dengan Ibu Daryati S.Pd.I yang
menjadi guru pendidikan Agama Islam. Beliau menuturkan bahwa dalam
pembelajaran pendidikan Agama Islam peserta didik tidak menunjukkan
24
aktivitas dan kreatifitas serta hasil prestasi dalam belajar. Hal tersebut
disebabkan kurang menarik minat siswa atau guru kurang tepat dalam
menggunakan media dan strategi yang sesuai dengan karakteristik konsep
materi yang disampaikan.
Peneliti mempunyai pandangan bahwa pembelajaran dengan
memanfaatkan media audio visual akan lebih dapat meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya pada mata pelajaran pembelajaran pendidikan
Agama Islam materi thaharah di kelas VII SMP N 2 Karanggede. Dengan
menggunakan media audio (tape) dan visual berupa gambar yang bergerak
(video) diharapkan materi yang disampaikan akan lebih jelas dan konkrit
diterima oleh para siswa. Sehingga siswa mempunyai pemahaman dalam
bentuk yang realistis dan tidak terkesan mengawang-awang. Sebagaimana
menurut Rahman (1999:89) menyatakan bahwa audio visual adalah suatu
peralatan yang dipakai oleh guru dalam menyampaikan konsep, gagasan
dan pengalaman yang ditangkap oleh indra pandang dan pendengaran.
Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat skripsi
dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJARPENDIDIKAN
AGAMA ISLAM MATERI THAHARAH DENGAN MEDIAAUDIO
VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARANGGEDE
SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka rumusan
masalah yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini adalah:
25
“Apakah melalui media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Thaharah
pada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Karanggede
Semester Gasal Tahun Pelajaran 2017/2018?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pembelajaran pendidikan
Agama Islam materi Thaharah pada siswa kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Karanggede Semester Gasal Tahun Pelajaran
2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan
Menurut Margono (2009:67),hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin
atau paling tinggi tingkat.
Menurut Muliawan (2014:7), hipotesis dari gabungan 2 katahipo
berarti ‘sebelum’ dan tesa atau tesis yang berarti ‘pendapat’. Hipotesis
berarti dasar pikir sebelum berpendapat. Hipotesis lebih dipahami sebagai
jawaban sementara terhadap akar persoalan yang akan diteliti. Hipotesis
yang baik dan benar selalu dibuat dan disusun berdasarkan hasil diagnosa
yang diperoleh sebelumnya.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan media
audio visual pada materi thaharah dapat meningkatkan prestasi belajar
pembelajaran pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VII SMPN 2
26
Karanggede semester gasal tahun pelajaran 2017/2018. Penggunaan
media audio visual ini dikatakan efektif apabila indikator yang
diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian akan dinyatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 85%
siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) secara
klasikal, sedangkan secara individual siswa telah mencapai nilai lebih
dari atau sama dengan 70.
2. Aktivitas belajar dan hasil belajar siswa meningkat apabila 80% dari
jumlah siswa telah aktif mengikuti pelajaran PAI melalui penggunaan
media audio visual sesuai dengan aspek aktivitas belajar dalam
kegiatan belajar mengajar yang diamati dan meningkatnya prestasi
belajar siswa di tiap akhir siklus.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitianini diharapkan dapat memberikan maanfaat, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan menghasilkan sebuah informasi dan
pengetahuan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
menggunakan media belajar yang efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.Penelitianini terfokus pada mata pelajaran PAI dalam
materi thaharahdi sekolah menengah pertama.
b. Sebagai bahan rujukan peneliti-peneliti lain di masa mendatang
yang ingin melakukan penelitian yang serupa.
27
2. Manfaat Praktis
a. Meningkatkan semangat belajar serta aktif dalam mengikuti
pelajaran PAI khususnya pada materi thaharah di sekolah menengah
pertama.
b. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai upaya meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran PAI khususnya pada materi
thaharah di sekolah menengah pertama.
c. Dapat memperbaiki kinerja guru ketika menyampaikan materi ajar
khususnya materi thaharah pada mata pelajaran PAI dengan
menggunakan media audio visual.
d. Dapat menciptakan inovasi baru dalam proses mengajar dengan
menggunakan media audio visual.
e. Dapat menjadikan masukan terhadap rekan guru sehingga dapat
memotivasi meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran PAI.
f. Sebagai masukan serta sumbangan yang baik pada sekolah dalam
rangka memperbaiki sistem pembelajaran serta meningkatkan mutu
pendidikan sehingga dapat mengantarkan peserta didik ke arah yang
diharapkan.
28
F. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan atas konsep penelitian
yang ada dalam judul penelitian Wahidmurni(2008:17). Definisi
operasional sangat berguna untuk memberikan pemahaman dan batasan
yang jelas agar penelitian ini tetap terfokus pada kajian yang diinginkan.
Adapun beberapa istilah yang perlu didefinisikan antara lain:
1. Hasil Belajar
Surya (2004:75) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah
hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu,
sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(http://kbbi.web.id/prestasi) didefinisikan bahwa, “Hasil belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai yang
diberikan oleh guru”. Sejalan dengan hal tersebut, keberhasilan yang
dimaksud adalah hasil nilai yang bersumber dari tes kognitif yang
dikerjakan oleh siswa.
2. Pendidikan Agama Islam Materi Thaharah
Mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa SMP N 2
Karanggede, salah satunya adalah mata pelajaran PAI. Menurut
29
Syafaat (2008: 11) pendidikan agama merupakan kata majemuk dari
kata “pendidikan” dan “agama”. Sedangkan menurut kamus bahasa
Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik, dengan diberi awalan
“pe” dan ahiran “an”, yang berarti proses perubahan sikap dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Adapun materi yang dipelajari dalam mata pelajaran PAI diantaranya
adalah al-Quran dan hadis, keimanan, akhlak, fiqh, dan sejarah
peradaban Islam.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas pada mata pelajaran PAI khususnya dalam mater Fiqh
babthaharah. Menurut Abdurrahman dan Bakhri (2006:24), “secara
bahasa, thaharah berati bersih atau suci, sedangkan dalam tinjauan
agama berarti mengerjakan sesuatu yang menyebabkan seseorang
diperbolehkan mengerjakan shalat”. Jadi penguasaan siswa tentang
materi thaharah adalah kemampuan siswa dalam memahami dan
mendalami apa yang disampaikan dalam pembelajaran, sehingga
siswa dapat mempraktekkan tata cara bersuci dalam kehidupan nyata.
3. Media Audio Visual
Menurut Asnawir dan Usman (2002:1) media merupakan
sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemampuan siswa. Media audio visual
merupakan media perantara atau penggunaan materi dari penyerapan
melalui pendengaran dan pandangan sehingga membangun kondisi
30
yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.
Pada penelitian ini, peneliti menerapkan media pembelajaran
PAI dengan menggunakan media audio visual diam dan gerak.
Adapun media audio visual diam berupa Microsoft power point dan
media audio visual gerak adalah video. Media tersebut ditampilkan
dengan menggunakan LCD, proyektor, Laptop, danspeaker.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan penelitian
yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
terdapat dalam pembelajaran di kelas, yaitu dengan cara melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki serta
meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
yang diharapkan tercapai. (Rochiati, 2007: 12)
Menurut Arikunto, dkk. (2006:104),penelitian tindakan
kelas terdapat empat tahap utama kegiatan yaitu, perencanaan
tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan
(observation), dan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai
perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria
keberhasilan).
31
2. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti oleh peneliti yaitu peserta didik kelas
VIISMP N 2 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali tahun
ajaran 2017/2018 yang berjumlah 23 orang peserta didik yang
terdiri dari 10 laki-laki dan 13 perempuan.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
yang menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya
media pembelajaran yang sudah digunakan untuk menyampaikan
materi thaharah di kelas.Dalam pelaksanaannya peneliti akan
berkolaborasi dengan guru kelas VII SMP N 2 Karanggede yaitu
guru kelas VII. Peneliti sebagai pelaku penelitian sedangkan guru
kelas bertindak sebagai pengamat.
Model penelitian secara garis besar terdapat empat tahapan
yang lazim dilalui dan dimulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan pengamatan dan refleksi yang diikuti dengan
perencanaan ulang. Adapun model dan penjelasan untuk masing-
masing tahap adalah sebagai berikut:
32
Gambar 1.1
Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 1.1 . Penelitian Tindakan Kelas, (Hopkins, 1993), dalam
(Arikunto 2008: 16)
Penjelasan alur gambar 1.1
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan
dilakukan.
Pelaksanaan
Perencanaan PengamatanSiklus I
Refleksi
Pelaksanaan
Siklus II PengamatanPerencanaan
Refleksi
?
33
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
tindakan kelas.
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan (observasi) adalah suatu pengamatan langsung
terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya
secara teliti (Farikhah, 2006:10). Observasi dimaksudkan untuk
melihat atau mengamati serta mendokumentasikan pengaruh-
pengaruh yang muncul sebagai akibat dari tindakan yang
dilakukan. Disini penulis melakukan pengamatan aktivitas siswa
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, mengukur
ketercapaian indikator serta menganalisis dampak yang timbul
dari media gambar.
d. Refleksi
Refleksi dalam penilaian tindakan kelas dipahami sebagai
kegiatan analisis sintesis, pemaknaan, penjelasan, dan evaluasi
terhadap informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.
Pelaksanaan tindakan tidak hanya dilakukan diakhir tindakan,
melainkan dilakukan pada saat merancang tindakan, saat
tindakan dilakukan dan saat setelah tindakan berakhir. Kegiatan
refleksi diarahkan tidak saja pada diri guru, melainkan seluruh
34
konteks pembelajaran yang dilakukannya, termasuk siswa dan
lingkungannya.
4. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Soal Tes
Soal tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Arikunto, dkk, 2006:150).
Menurut Muliawan (2014:191), tes adalah teknik
pengumpulan data dimana objek yang diteliti diminta
mengerjakan tugas atau pekerjaan tertentu yang diberikan
peneliti.Tes dilakukan sebagai alat ukur untuk mengukur
pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. Dalam
hal ini tes yang peneliti lakukan bentuknya berupa soal pilihan
ganda dan esai.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan lembar yang berisi pedoman
dalam melaksanakan pengamatan di dalam kelas, terdiri dari
beberapa butir yang digunakan pengamat untuk menilai proses
pembelajaran. Selain itu lembar observasi ini digunakan untuk
35
monitoring dan evaluasi setiap tindakan agar kegiatan observasi
tidak terlepas dari konteks permasalahan dan tujuan penelitian.
c. Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegiatan siswa merupakan lembar yang
memfasilitasi siswa untuk dapat menemukan pengetahuan dan
latihan sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan dalam
rencana pembelajaran.
d. RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
yang menggambarkan prosedur pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Maka ringkasnya RPP
adalah rencana operasional kegiatan pembelajaran atau beberapa
KD dalam setiap tatap muka di kelas. Lingkup RPP paling luas
mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu)
indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan
atau lebih.
RPP harus berupa kegiatan konkret setapak demi setapak
yang dilakukan oleh guru di kelas dalam mendamingi siswa.
Satu hal yang sangat penting dalam menyusun RPP adalah
bahwa kegiatan pembelajaran harus diarahkan agar berfokus
pada siswa, sedangkan guru berperan sebagai pendamping,
fasilitator. Artinya, ketika guru memilih pendekatan, metode,
36
materi, pengalaman belajar, interaksi belajar mengajar harus
memungkinkan peserta didik berinteraksi dan aktif, sedang guru
memfasilitasi dan mendampinginya.
e. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajarn pada suatu kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
5. Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini bersumber dari interaksi antara
guru dengan kolaborator, kepala sekolah, maupun peserta didik
dalam proses pembelajaran PAI. Pengumpulan data dilakukan
dengan beberapa metode berikut ini:
a. Metode Observasi
Metode observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhada gejala yang tampak pada
obyek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap obyek ditempat kejadian atau berlangsungnya peristwa,
37
sehingga observasi berada bersama obyek yang diteliti atau
diselidiki (Margono, 2000:158).
Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yang
berupa pedoman pengamatan dan observasi partisipasi dengan
tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran
PAI di kelas VII SMP N 2 Karanggede. Adapun cara yang
digunakan adalah mengadakan observasi secara langsung
pembelajaran PAI di kelas VII, dengan cara melihat mendengar
dan pengindraan lainnya.
Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti dibantu oleh Ibu
SD.selaku guru kelas VIISMPN 2 Karanggede sekaligus sebagai
kolaborator peneliti.
b. Soal Tes
Soal tes digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam hal ini tes
yang digunakan berupa tes individu. Tes dilakukan pada setiap
akhir siklus.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data
mengenai hal-hal berua catatan, surat kabar, majalah, buku-
buku, transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
(Arikunto, 2002:206).
38
Metode dokumentasi ini digunakan sebagai penguat dan
pelengkap data yang tidak diperoleh dari wawancara dan
observasi. Adapun dokumentasi yang digunakan berupa tugas
siswa, daftar nilai siswa. Selain itu dokumentasi yang digunakan
yaitu hasil kerja siswa, baik dalam tugas individu maupun
kelompok, dan hasil tes formatif siswa pada setip siklus.
6. Analisis Data
Secara umum, studi ini bertujuan untuk mencari data dan
informasi yang kemudian dianalisis dan ditata secara sistematis
dalam rangka menyajikan gambaran yang semaksimal mungkin
tentang penerapan media audio visualdalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dengan materi
Thaharah di kelas VIISMP N 2 Karanggede Kabaupaten Boyolali.
Data disajikan secara diskriptif kualitatif dan diskripsi kuantitatif.
Data kualitatif berua catatan lapangan dan tugas siswa. Sedangkan
data kuantitatif adalah hasil tes siswa selama kegiatan belajar
mengajar dan setelah selesai materi diajarkan (pre test-post
test).Pre-test adalah suatu test yang dilaksanakan oleh pendidik
terhadap peserta didik sebelum seluruh rangkaian penelitian
dimulai sedangkan yang dimaksud dengan post-test adalah sustu
test yang dilaksanakan oleh pendidik terhadap warga didik setelah
seluruh rangkaian pelatihan berakhir. Pertanyaan yang berada
dalam pre-test adalah sama dengan pertanyaan yang terdapat pada
39
post-test. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat penyeraapan
informasi dari siswa selama proses pembelajaran.
Adapun teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar dari aspek kognitif,
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif
dengan menentukan presentase ketuntasan belajardan mean
(rerata) kelas.
Mean dicari dengan menggunakan rumus:̅ = ∑Keterangan̅= Rata-rata hasil belajar
∑x= Jumlah seluruh nilai tes
n= Jumlah peserta didik (Djamarah, 2000: 264)
Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa,
digunakan rumus sebagai berikut:
P =ƩƩ x 100
Keterangan:
P= prosentase ketuntasan klasikalƩ = Frekuensi siswa tuntass KKMƩ = Jumlah frekuensi seluruhnya. (Aqib, 2011:41)
40
b. Teknik Analisis Data Kualitatif
Untuk data kualitatif, analisis yang digunakan adalah
analisis diskritif kualitatif, yaitu analisis data yang diwujudkan
bukan dalam bentuk angka-angka, melainkan dalam bentuk laporan
dan uraian diskritif.(Moeleong, 2013:5)
Penilaian lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran
guru yang dilakukan oleh observer disesuaikan dengan pedoman
penskoran pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1
Pedoman Penskoran Pengelolaan Pembelajaran Guru
Skor Kriteria Penilaian
4 Pengelolaan pembelajaran guru sangat baik
3 Pengelolaan pembelajaran guru baik
2 Pengelolaan pembelajaran guru cukup baik
1 Pengelolaan pembelajaran guru kurang baik
(Sugiyono, 2010:141)
Setelah direkapitulasi , skor tersebut dihitungdengan rumus:
Persentase=Ʃ Ʃ x 100%
Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dalam kriteria
skor pengelolaan pembelajaran PAI oleh peneliti sebagai berikut:
Tabel 1.2
41
Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru
Tingkat keberhasilan (%) Arti
85 - 100% Sangat baik (SB)
65 – 84% Baik (B)
55 – 64% Cukup (C)
0 – 54% Kurang (K)
(Aqib, 2011:161)
Selanjutnya pedoman penskoran untuk mengamati aktivitas
siswa selama proses pembelajaran PAI dengan menggunakan
media audio visual dapat disesuaikan dengan pedoman penskoran
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.3
Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa
No Nama Aspek Yang Diamati Jumlah
Minat Siswa KeaktifanSiswa
PerhatianSiswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Siswa 1 7
2 Siswa 2 12
3 Siswa 3 7
Setelah direkapitulasi , skor tersebut dihitung dan dirata-
rata dengan rumus:
Persentase=Ʃ Ʃ x 100%
Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dalam kriteria
skor pengelolaan pembelajaran PAI oleh peneliti sebagai berikut:
42
Tabel 1.4
Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Siswa
Tingkat keberhasilan (%) Arti
85 - 100% Sangat baik (SB)
65 – 84% Baik (B)
55 – 64% Cukup (C)
0 – 54% Kurang (K)
(Aqib, 2011:161)
H. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi tentang “Peningkatan Hasil Belajar PAI
MateriThaharah dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 2 Karanggede Semester Gasal Tahun Ajaran 2017/2018”,secara
keseluruhan terdiri dari limabab.Masing masing bab disusun secara rinci
dan sistematis. Adapun sistematika pembahasan dan penulisannya sebagai
berikut:
BAB I: Merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: dalam Bab ini penulis mengemukakan kajian pustaka dari
tiap-tiap variabel penelitian dan penelitian yang relevan.
BAB III: Dalam Bab ini Berisikan Pelaksanaan Penelitian yang
meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II
43
BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari: Hasil
Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian.
BAB V: Dalam Bab ini berisikan Penutup, berisikan Kesimpulan
dan Saran-saran dari hasil penelitian.
44
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Poerwodarminto dalam Ngiryanto (2008:9) bahwa hasil
merupakan prestasi yng telah telah dicapai dari apa yang dilakukan,
dikerjakan dan sebagainya. Sedangkan menurut Tirtonagoro dalam
Ngiryanto (2008:9) bahwa “hasil merupakan usaha yang dilakukan
dengan maksimal dan menghasilkan perubahan dan dinyatakan dalam
bentuk yang menunjukkan kepada anak atas kemampuannya dalam
mencapai prestasi kerja dalam waktu tertentu”. Dari pengertian tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil ialah segala sesuatu yang diperoleh
seseorang setelah melakukan sesuatu.
Belajar adalah suatu kata yang identik dengan siswa dan sekolah
karena memang sudah umum jika kegiatan belajar banyak dilakukan oleh
seorang siswa dan bertempat di sekolah. Akan tetapi, belajar sebenarnya
tidak hanya dilakukan di sekolah dan tidak harus seorang siswa, semua
orang dapat belajar dan dimanapun seseorang dapat belajar selama
mempelajari hal-hal yang berguna. Beberapa pakar mengemukakan
pendapatnya mengenai pengertian belajar.
Menurut Samino (2012:199) belajar adalah proses yang harus
dilalui manakala seseorang ingin mencapai sesuatu yang diharapkan
45
dapat berhasil dengan baik. Sedangkan menurut Marsudi dalam Samino
(2012:23) menyimpulkan pengertian hasil belajar sebagai berikut:
a. Belajar pada dasarnya membawa sesuatu perubahan baik dalam
perubahan perilaku aktual maupun potensial.
b. Perubahan tersebut pada dasarnya diperoleh
pengalaman/kecakapan baru (dari tidak bisa menjadi bisa, dari
tidak mampu menjadi mampu, dari tidak terampil menjadi tidak
terampil, dll).
c. Perubahan tersebut terjadi karena usaha (disengaja).
d. Perubahan cenderung menetap (tidak hilang begitu saja).
e. Perubahan tersebut menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.
Menurut Depdiknas dalam Ngiryanto (2008:11) “belajar adalah
perubahan yang sedang dialami atau hasil yang telah diperoleh yang
menyebabkan individu berubah dari keadaan semula ke keadaan yang
baru yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif ke taraf yang lebih tinggi
dari semula”.
Dalam belajar dimaksudkan ada perubahan yang bersifat positif
dan bertahan lama atau permanen. Meskipun dalam belajar anak
mendapatkan perubahan tetapi jika perubahan tersebut mengarah pada
sesuatu yang negatif maka hal itu tidak dapat disebut dengan belajar atau
hasil belajar.
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang dengan sengaja sebagai upaya untuk mencapai
46
tujuan. Perubahan yang diperoleh dari hasil belajar bersifat positif dan
tidak hilang begitu saja.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia diatur dalam undang-
undang yang diatur oleh Departemen Pendidikan Nasional. Dalam
undang-undang tersebut mengatur tentang kurikulum, jenjang, jam belajar
sampai pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dalam UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sisdiknaspasal 58 (1) disebutkan bahwa pengertian hasil
belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secar
berkesinambungan.
Menurut Arikunto (1990:102) yang dimaksud dengan hasil belajar
adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses
pengajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar ini biasanya
dinyatakan dalam angka, huruf, atau kata-kata baik, sedang, kurang.
Menurut Dengeng dalam Made Wena (2011:6) hasil pembelajaran
adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai
dari penggunaan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda.
Variabel hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
a. Keefektifan pembelajaran, diukur dari tingkat pencapaian siswa, dan
terdapat empat indikator untuk mendiskripsikan, yaitu (1)
kecermatan penugasan perilaku yang dipelajari, (2) kecepatan untuk
kerja, (3) tingkat belajar, dan (4) tingkat retensi/penyimpanan.
47
b. Efisiensi pembelajaran, diukur dengan perbandingan antara
keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai siswa dan jumlah biaya
yang digunakan dalam pembelajaran.
c. Daya tarik pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan
siswa untuk terus belajar.
Sedangkan Bloom dalam Samino (2012:49) membedakan hasil
belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah
afektif (sikap), dan ranah psikomotorik (keterampilan motorik).
a. Ranah kognitif terdiri atas enam perilaku, yaitu:
1) Pengetahuan, mencangkup kemampuan ingatan tentang hal-hal
yang dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan tersebut
dapat berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori,
prinsip, atau metode.
2) Pemahaman, mencangkup kemampuan menangkap inti sari dan
makna hal-hal yang dipelajari.
3) Penerapan, mencangkup kemampuan menerapkan metode, kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku ini
biasanya nampak dalam menggunakan prinsip.
4) Analisis, mencangkup kemampuanmerinci suatu kesatuan kedalam
bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami
dengan baik.
5) Sintetis, mencangkup kemampuan membentuk pola baru, misal
tampak di dalam kemampuan menyusun suatu progam kerja.
48
6) Evaluasi, mencangkup kemampuan membentuk pendapat tenatang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai contoh menilai
hasil karangan.
b. Ranah afektif terdiri dari lima jenis perilaku, yaitu:
1) Penerimaan, yang mencangkup kepekaan tentang hal-hal tertentu
dan kesediaan memperhatikan hal tersebut.
2) Partisipasi, yang mencangkup kerelaan. Kesediaan memperhatikan
dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
3) Penilaian dan penentuan sikap, mencangkup penerimaan terhadap
suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap.
4) Organisasi, yang mencangkup kemampuan membentuk suatu nilai
sebagai pedoman dan pegangan hidup.
5) Pembentukan pola hidup, yang mencangkup kemampuan
menghayati nilai, dan membentuknya menjadi pola nilai
kehidupan pribadi.
c. Ranah psikomotorik terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan
psikomotorik, yaitu:
1) Persepsi, yang mencangkup kemampuan memilah-milahkan
(mendeskripsikan) sesuatu secara khusus dan menyadari adanya
perbedaan antar sesuatu tersebut.
2) Kesiapan, yang mencangkup kemampuan menempatkan diri
dalam suatu keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau
49
rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencangkup aktivitas jasmani
dan rohani (mental).
3) Gerakan terbimbing, yaitu mencangkup kemampuan melakukan
gerakan contoh, atau sesuai peniruan.
4) Gerakan terbiasa, yang mencangkup kemampuan melakukan
gerakan-gerakan tanpa contoh.
5) Gerakan kompleks, yang mencangkup kemampuan melakukan
gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara
lancar, efisiendan tepat.
6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencangkup kemampuan
melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa
sendiri.
7) Kreatifitas, yang mencangkup kemampuan melahirkan pola-pola
gerak-gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri.
Menurut Gagne dan Dricoll dalam Ekawarna (2013:70) hasil
belajar bukan merupakan hasil tunggal, melainkan proses yang luas dan
dibentuk oleh pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku, dimana
tingkah laku tersebut merupakan hasil dari efek kumulatif dari belajar.
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan sebelumnya,
dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar
adalah hasil yang diperoleh seserang setelah melakukan kegiatan belajar
yang mencangkup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
50
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Samino (2012:56) belajar merupakan proseskegiatan
untuk mendapatkan perubahan tingkah laku bagi peserta didik atau subjek
belajar. Akan tetapi, dalam kenyataanya banyak faktor yang ikut
mempengaruhi, yang biasa dibagi menjadi faktor internal peserta didik dan
faktoreksternal peserta didik.
a. Faktor Internal
Faktor internal pada dasarnya dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari
sisi fisiologisdan sisi psikologis. Pada sisifisiologis terletak pada kondisi
peserta didik. Faktor psikologis memiliki peranan penting yang dapat
dipandang sebagai berfungsinya pikiran peserta didik dalam hubunganya
dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan
pelajaran lebih mudah dan lebih efektif.
Thomas F.Staton dalam Samino (2012:57) menguraikan 6 macam
faktor psikologis, yaitu (a) motivasi, (b) konsentrasi, (c) reaksi, (d)
organisasi, (e) pemahaman, dan (f) ulangan.
1) Motivasi
Peserta didik berhasil belajarnya manakala dalam dirinya
terdapat keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan tersebut
disebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal
yaitu: (1) mengetahui apa yang ingin dipelajari, dan (2) memahami
mengapa hal tersebut perlu dipelajari. Belajar tanpa motivasi akan
51
berdampak pada kegiatan belajar mengajar yang sulit untuk
berhasil.
2) Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan
perhatian pada situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat
membantu tumbuhnya prses pemusatan perhatian. Dalam
konsentrasi ini, keterlibatan mental secara detail sangat diperlukan
sehingga tidak “perhatian” sekedarnya. Dalam belajar dapat terjadi
perhatian sekedarnya sehingga tidak konsentrasi, materi pelajaran
yang masuk dalam pikiran akan samar-samar didalam kesadaran.
3) Reaksi
Dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik
maupun mental, sebagai suatu wujud reaksi. Pikiran dan otot-
ototnya harus dapat bekerja secara harmis sehingga subjek belajar
itu bertindak atau melakukannya.
4) Organisasi
Belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan
mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian
bahan pelajaran kedalam suatu kesatuan pengertian. Perbedaan
belajar yang berhasil dengan kebingungan, kemungkinan besar
hanya perbedaan antara cara penerimaan dan pengaturan fakta, ide
dalam pikiran peserta didikyang belajar. Maka diperlukan
rancangan indikator keberhasilan serta standar kompetensi dan
52
kompetensi dasar. Dengan demikian akan terjadi prses belajar yang
logis, efektif dan terorganisir.
5) Pemahaman
Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai
sesuatu dengan pikiran. Maka dari itu belajar berarti harus mengerti
secara mental makna filosofisnya, maksud dan implikasinya serta
aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami suatu
situasi.
6) Ulangan
Dalam proses pembelajaran banyak diketahui bahwa tidak
semua peserta didik dapat mengingat semua pembelajaran dengan
baik. Karena pada umumnya setiap manusia termasuk peserta didik
memiliki sifat lupa, tetapi semua menyadari bahwa tidak berlebihan
dalam lupa itu.
b. Faktor Eksternal
Keberhasilan belajar siswa disamping dibentuk oleh faktor internal
juga ditentukan oleh faktor eksternal, yaitu sebagai faktor yang ada diluar
diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar
yang dicapai oleh siswa.
Faktor-Faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa
adalah:
53
1) Lingkungan sosial
Yang termasuk lingkungan sosial antara lain: linkungan sosial
sekolah, lingkungan sosial siswa, dan lingkungan sosial yang lebih
banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga
siswa itu sendiri.
2) Lingkungan Non Sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan non sosial
adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat tinggal keluarga
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunkan siswa.
B. Pendidikan Agama Islam Materi Thaharah
1. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan
yang secara mendasar menumbuhkembangkan akhlak siswa melalui
pembiasaan dan pengamalan ajaran Islam secara menyeluruh (kaffah).
Oleh karena itu, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai suatu
mata pelajaran diberikan pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK, baik yang bersifat kokurikuler maupun ekstrakurikuler.
(Kemendikbud, 2017:1)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan
tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari.
54
Tujuan pendidikan ini kemudian dirumuskan secara khusus dalam
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai berikut:
a. menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pembinaan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman siswa tentang Agama Islam sehingga menjadi
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah Swt; dan
b. mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh),
menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta
mengembangkan budaya agama dalam kehidupan sebagai warga
masyarakat, warga negara, dan warga dunia. (Kemendikbud, 2017:3)
2. Pengertian Thaharah
Menurut Abdurrahman (2006:24), secara bahasa, thaharah berarti
bersih atau suci, sedangkan dalam tinjauan agama berarti mengerjakan
sesuatu yang menyebabkan seseorang diperbolehkan untuk mengerjakan
shalat. Begitu juga dengan Al-Mahfani (2008:1) memberikan pengertian
thaharah secara bahasa adalah bersih atau bersuci. Sedangkan menurut
istilah fiqh, yang dimaksud dengan thaharah adalah bersuci dengan alat-
alat dan cara-cara yang telah ditetapkan oleh syara’ untuk menghilangkan
segala najis dan hadas.
55
Tharah dalam hukum Islam menduduki tempat yang paling penting
karena salah satu syarat diterimanya ibadah sholat adalah dengan bersuci
terlebih dahulu.
3. Alat Bersuci
Alat yang digunakan untuk bersuci atau thaharah ada empat
macam, yaitu:
a. Air, yaitu air suci yang mensucikan.
b. Debu yang suci dan bersih dari kotoran.
c. Sama’ atau kulit hewan yang telah disucikan.
d. Batu untuk istinja’, dengan syarat satuan, beku dan suci (Al-Faridy,
2009:10)
Al-Mahfani (2008:5) memberikan keterangan mengenai alat
bersuci yaitu:
a. Air
Macam-macam air diantaranya ialah:
1) Air Mutlak, adalah air yang dapat digunakan untuk bersuci, yaitu
air yang suci mensucikan. Artinya air itu suci zatnya dan
mensucikan yang lain. Yang termasuk air mutlak adalah:
a) Air hujan.
b) Air salju.
c) Air embun.
d) Air laut.
e) Air telaga.
56
f) Air sumur.
g) Air sungai.
2) Air musta’mal, adalah air yang telah terpakai untuk bersuci.
Namun dalam pendapat lain, air musta’mal bisa
mensucikan jika air tersebut adadua kulah sebagaimana
pendapat Rasjid (2006:15)
3) Air suci akan tetapi tidak mensucikan seperti air dalam buah-
buahan dan air minum.
4) Air bernajis adalah air yang bercampur dengan najis. Dalam hal
ini, jika sifat air tidak berubah, maka air tersebut tetap suci dan
mensucikan.
b. Debu
Debu hanya bisa digunakan bersuci dari hadas, dan tidak dapat
digunakan untuk bersuci dari najis. Oleh sebabitu, jika selesai buang
hajat dan tidak memungkinkan untuk bersuci dengan air, maka bersuci
dahulu dengan benda padat.
c. Benda padat.
yaitu benda selain air dan debu, seperti batu, kayu, tanah kering,
atapun daun.
57
4. Thaharah dari Hadas
Dalam hal ini yaitu thaharah dari hadas ada tiga aspek, yaitu wudu,
mandi, dan tayamum. Untuk lebih jelasnya penulis akan membahasnya
secara lebih terperinci.
a. Wudu
1) Pengertian Wudu
Menurut bahasa, wudu berasal dari kata wada’ah yang berarti
kebersihan, kecantikan, keindahan, dan cahaya. (Salim, 2009:61)
2) Syarat Wudu
a) Islam.
b) Mumayiz, yaitu dapat membedakan baik buruknya sesuatu.
c) Tidak berhadas besar.
d) Dengan air suci dan mensucikan.
e) Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit (anggota
wudu).
f) Mengetahui syarat dan sunah wudu
3) Rukun Wudu
Yaitu perkara-perkara yang harus dipenuhi dalam wudu ada 6
yaitu:
a) Niat, yaitu menyatakan di dalam hati “saya niat menghilang
hadas kecil sebagai kewajiban karena Allah” atau “saya niat
melaksanakan kewajiban berwudu karena Allah”.
58
b) Membasuh Muka
Batasan muka dari atas ke bawah adalah antara tempat
tumbuh rambut hingga ujung dagu, dan dari samping antara
kedua telinga. Diharuskan membasuh muka dengan melewati
batasan dia atas dan tidak terdapat sesuat yang menghalangi air
mengenai seluruh kulit muka telah terbasuh.
c) Membasuh dua tangan hingga siku.
Dalam membasuh kedua tangan ini harus diyakini
bahwa air basuhan mengenai seluruh bagian tangan dari ujung
jari sampai siku dan tidak boleh terdapat sesuatu yang
menghalanginya bahkan kotoran yang terdapat di bawah kuk
apabila keberadaanya menghalangi air sampai ke ujung jari ia
harus dibersihkan, kalau tidak dibersihkan maka wudunya
menjadi tidak sah yang mengakibatkan salatnya tidak sah.
d) Mengusap sebagian kepala atau rambut dengan tangan yang
telah dibasahi.
Batas rambut yang diusap ialah rambut yang berada
dibagian kepala, bukan rambut yang berada di luar batas kepala
bagi pemilik rambut yang panjang.
Rasjid (2006:25) memberikan keterangan mengenai
mengusap sebagian kepala, bahwa sebaiknya tidak kurang dari
selebar ubun-ubun, baik yang disapu itu kulit kepala ataupun
rambut.
59
e) Membasuh dua kaki hingga dua mata kaki.
Sebagaimana halnya dengan tangan kaki terdapat kuku-
kuku jari kaki yang terkadang menyimpan kotoran. Kotoran
tersebut harus dibersihkan agar air basuhan mengenai ujung-
ujung jari kaki yang terletak di bawah kuku, kalau tidak maka
wudunya menjadi tidak sah yang berakibat solatnya tidak sah
pula.
f) Tertib, yaitu berurutan dalam melaksanakan basuhan-basuhan
sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
4) Sunnah Wudu
Menurut Nasution (1987: 17-23), ada beberapa hal yang
sunnah dilakukan dalam mengerjakan wudu yaitu:
a) Membaca basmalah pada awalnya
b) Membasuh kedua telapak tangan sampai ke pergelangan
sebanyak tiga kali sebelum berkumur
c) Madhmadhah (berkumur) yaitu memasukkan air ke mulut
sambil menggoocangkannya, kemudian membuangnya.
d) Istinsyaq, yaitu memasukkan air ke hidung kemudian
membuangnya
Hal ini berdasarkan hadits nabi yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim yang artinya:
60
Barang siapa berwudu hendaklah ia menaruh air
dihidungnya kemudian menghembuskan.
e) Menyapu seluruh kepala
f) Menyapu kedua telinga
Setelah selesai menyapu kedua kepala, disunnahkan
menyapu kedua daun telinga luar dan dalamnya dengan
g) Menyela-nyela janggut dengan jari
h) Mendahulukan yang kanan atas yang kiri
i) Membasuh setiap anggota tiga kali
j) Muwalah atau berturut-turut, yakni melakukan perbuatan wudu
secara berurutan, tidak berselang lama antara satu dengan yang
lainnya
k) Menghadap kiblat
l) Menggosok anggota-anggota wudu khususnya bagian tumit.
m) Menggunakan air dengan hemat
Sabiq (1973:94) menambahkan sunah wudu:
a) Menggosok gigi atau siwak
b) Menyilang-nyilangi anak-anak jari, baik jari-jari tangan maupun
jari-jari kaki.
c) Berdoa pada setiap basuhan anggota wudu.
d) Berdoa selesai berwudu.
e) Shalat sunnah selesai berwudhu.
61
5) Hal-Hal yang Membatalkan Wudu
Menurut Rasjid (2006:30) ada empat hal yang
dapatmenyebabkan batalnya wudu, yaitu:
a) Keluar sesuatu dar dubur atau qubul, atau dari salahsatunya,
baik berupa benda padat, cair, maupun angin, baikyang biasa
maupun yang tidak biasa, seperti darah, baikyang keluar itu
najis ataupun suci, seperti ulat.
b) Hilang akal, baik disebabkan karena gila, mabuk, ataupuntidur
dengan tempat keluar angin tidak tertutup (tidakdalam posisi
duduk).
c) Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yangbukan
mahram dan keduanya telah baligh. Hal ini adalahpendapat
imam syafi’i.
d) Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan, baikkemaluannya
sendiri ataupun orang lain, baik kemaluanorang dewasa
maupun kemaluan anak-anak.
6) Hikmah Wudu
Salah satu hikmah wudu adalah sebagai pembersihan diri
dan penyempurnaan nikmat Allah yang diberikan kepadamanusia.
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 6:
62
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendakmengerjakan
shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmusampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh)kakimu sampai dengan kedua
mata kaki, dan jika kamu junubMaka mandilah, dan jika kamu sakit
atau dalam perjalananatau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuhperempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
Makabertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih);
sapulahmukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak
hendakmenyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu
danmenyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
a) Bermanfaat bagi kesehatan
(1) Membasuh tangan hingga pergelangan.
Tangan adalah salah satu media yang sangatrentan
terhadap penularan penyakit. Setiap kitabersentuhan dengan
63
benda atau tangan orang lain, makapotensi berpindahnya
kuman besar terjadi, seperti padapenyakit batuk, pilek, diare
dan lain-lain.
Dengan membasuh tangan, maka tangan menjadi
bersih, sehat dan suci. Sensasi rasa segar pada syaraf-syaraf
tangan membuat kita merasa santai dan pikiran menjadi
kendor dan tenang setelah bekerja atau melakukan aktifitas
keseharian. Membasuh tangan dilakukan dengan sempurna
dengan menyilangkan jari-jari kanan dengan jari-jari kiri.
Bacalah bismillah di permulaan membasuh tangan. Selingilah
dengan berdzikir atau beristighfar mengingat nikmat Allah.
rasakan kesejukan air mengalir dalam batin anda. Ini adalah
pintu menuju sholat khusyuk.
Dan baru-baru ini penelitian yang dilakukan Great
Lakes Recruits Command Center Angkatan Laut Amerika
Serikat di Illinois membuktikan mencuci tangan secara
teratur dapat memperlambat penyebaran virus demam serta
penyakit inveksi lain (Musbikin, 2008:93).
(2) Berkumur
64
Mulut adalah tempat makanan dikunyah.Adanya
sisa-sisa pencernaan, menjadikan mulut sebagaitempat
bersarangnya bibit penyakit, mulut juga tampatkeluar
kata-kata buruk, ghibah dan fitnah yangmenyakiti orang
lain.
Mencuci mulut dengan cara berkumur-kumurdan
menggosok gigi dapat membersihkan bibit penyakitdan
simbol penyucian diri dari hal-hal yang dilarangagama.
Baduweilan dalam Musbikin
(2008:17)menyebutkan bahwa berkumur ketika berwudu
ternyatadapat mencegah penyakit pilek sebanyak 30%.
(3) Mencuci lubang hidung.
Allah telah memberi kita nikmat berupa bulu-bulu
hidung yang menyaring kotoran dari udara yang kita hirup.
Namun karena polusi yang berlebihan, kuman masih dapat
bersarang di hidung. Dengan mencuci hidung, bibit-bibit
penyakit pilek, batuk, flu, cacar air dan TBC dapat
dihindarkan masuk ke dalam tubuh kita. Pernafasan
menjadi lancar sehingga baik bagi paru-paru kita. Sertailah
dengan berdzikir atau beristighfar mengingat nikmat Allah.
Menghirup air ke hidung satu kali
dapatmembersihkan sebagian kuman yang menempel
65
dalamrongga hidung. Dan jika seseorang menghirup air
kehidung sebanyak tiga kali dapat membersihkan
seluruhkuman yang ada di rongga hidung (Al-
Bantanie,2010:58)
(4) Membasuh muka
Membasuh dan disertai gosokan lembut padawajah,
akan membersihkan kotoran yang melekat danmenyegarkan
kulit wajah. Selain peredaran darahmenjadi lancar, wajah
akan terlihat bersih dan segar.
Muka adalah tempat mata. Mata terkadang
melakukandosa-dosa kecil baik yang sengaja maupun yang
tidakkita sengaja yang perlu disucikan. Basuhlah
sambilberdzikir dan beristighfar kepada Allah.
(5) Membasuh kedua tangan dan sampai siku
Membasuh tangan disertai gosokan lembutdapat
memulihkan fisik yang kelelahan, bahkan
mampumengatasii pembengkakan di daerah tangan, lengan
dansiku. Tangan juga terkadang melakukan atau
mengantarkita pada perbuatan dosa- dosa kecil sehingga
perludisucikan. Basuhlah kedua tangan dan hingga siku-
sikusambil berdzikir dan beristighfar kepada Allah.
66
(6) Membasuh kepala
Membasuh kepala baik sebagian kepala
ataukeseluruhan kepala bahkan sampai ke tengkuk
dapatmenurunkan suhu badan. Membasuh kepala sangat
baikuntuk menurunkan stress dan tekanan darah tinggi
sertamelancarkan darah ke otak. Basuhlah sambil
berdzikirdan beristighfar kepada Allah. Kita berdo’a agar
dosadosaakibat pikiran-pikiran kita yang buruk
kepadaorang lain dapat dihapuskan dan tidak kita ulangi.
(7) Mengusap telinga
Membasuh telinga sambil memijit-mijit
dapatmenjadi terapi untuk menurunkan emosi. Di saat
kitategang atau marah, terasa kuping menjadi panas
danmemerah. Usapan air pada telinga akan
mampumenghilangkan ketegangan ini. Telinga juga tempat
kitaterkadang mendengar hal-hal buruk tentang orang
lainatau suara/bunyi maksiat yang menjadikan kita
berdosakarenanya perlu kita sucikan. Basuhlah bagian
dalamdan luar telinga sambil berdzikir dan
beristighfarkepada Allah.
67
(8) Mencuci kaki hingga mata kaki.
Mencuci kaki dapat melancarkan peredarandarah,
menguatkan kaki dan memberikan efekmenenangkan dan
membuat kita tidur nyenyak. Kakiterkadang juga dapat
membawa kita pada hal-hal yangdilarang oleh agama
sehingga perlu disucikan. Basuhlahsambil berdzikir dan
beristighfar kepada Allah.
b. Mandi Wajib
1) Pengertian Mandi Wajib
Mandi wajib disebut juga mandi besar, mandi junub atau
mandi janabat, adalah salah satu cara bersuci dengan
caramengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat
menghilangkanhadats besar Baqir (2008:81).
Daradjat (1995:54) memberikan pengertian bahwa
yangdimaksud dengan mandi wajib adalah meratakan air yang
sucipada seluruh badan disertai dengan niat.
Dari dua pengertian tersebut penulis dapat
memberikanpengertian, bahwa mandi wajib adalah bersuci dengan
caramengalirkan air ke seluruh tubuh dengan menggunakan airyang
suci dan dengan niat menghilangkan hadats besar.
68
2) Hal-Hal yang Mewajibkan Mandi
a) Bersetubuh atau melakukan hubungan seksual baik keluarmani
ataupun tidak.
b) Keluar mani, baik itu disengaja ataupun tidak.
c) Meninggal dunia.
d) Haid.
Apabila seseorang telah berhenti dari haid, ia wajib mandi
agar ia dapat salat dan dapat bercampur dengan suaminya.
e) Melahirkan.
f) Orang yang masuk Islam.
Demikian hal-hal yang menyebabkan orang
diwajibkanuntuk mandi menurut pendapat Daradjat (1995:54).
Pendapattersebut juga dikuatkan oleh Baqir (2008:81).
3) Rukun dan Tatacara Mandi Wajib
Rukun mandi wajib ada dua hal, yaitu:
a) Niat
b) Mengalirkan air ke seluruh tubuh
Cara mandi seperti itu sudah cukup untuk
mengangkathadats besar. Akan tetapi demi kesempurnaannya
disunahkanmengikuti tatacara mandi Rasulullah saw
sebagaimana ditulisoleh Baqir (2008:86) berikut ini:
1) Sebelum mandi terlebih dahulu membasuh kedua telapak
tangan sebanyak tiga kali.
69
2) Membasuh kemaluan.
3) Berwudu secara sempurna (sebelum mengalirkan air
keseluruh badan.
4) Menyiramkan air ke kepala sebanyak tiga kali
sambilmemasukkan air dengan jari-jari tangan ke sela-sela
rambutsehingga membasahi kulit kepala.
5) Mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan memulai sisikanan
sebelum sisi kiri sambil menggosok-gosok bagianyang sulit
terkena air.
4) Hikmah Mandi
Allah Yang Maha Bijaksana telah mewajibkan mandi setelah
keluarnya mani dan tidak mewajibkannya setelah keluarnya air
seni. Sementara kdua macam air ini sama-sama keluar dari tempat
da organ yang sama. Hal ini karena adanya hikmah yang dalam dan
rahasia yang mengagumkan.
Ditulis oleh Al-Jarjawi (2006:109) bahwa mandidengan air
akan mengembalikan kekuatan badan yang telahhilang yang
disebabkan keluarnya mani. Selain itu juga dapatmengilangkan bau
yang tidak sedap yang dapat membahayakantubuh seseorang dan
tubuh pasangannya yang ia gauli.
As-Sayyid (2007:254) menjelaskan bahwa hikmahmandi
adalah agar seorang muslim menghadiri salat jum’atdengan badan
yang harum, sehingga tidak mengganggu jamaahlain dengan bau
70
badannya, juga tidak mengganggu paramalaikat yang menyaksikan
salat jum’at. Sebab, malaikatterganggu dengan apa yang
mengganggu bani adam.
c. Tayamum
1) Pengertian Tayamum
Tayamum secara bahasa adalah menyengaja, sedangkan
menurut agama adalah mengusapkan debu yang suci ke wajahdan
kedua tangan sebagai ganti wudu, mandi, atau membasuh anggota
(Abdurrahman, 2006:32)
Pengertian tayamum menurut Daradjat (1995:63) ialahmenuju
kepada tanah untuk menyapukan dua tangan dan mukadengan niat
agar dapat mengerjakan salat dan sebagainya.
Dari pengertian diatas dapat diambil satupengertian bahwa
tayamum adalah bersuci dari hadats kecilataupun besar
menggunakan debu sebagai pengganti air karenaalasan tertentu
yang ditetapkan oleh syari’at dengan caramenyapukan debu ke
muka dan dua tangan untuk mengerjakansalat dan sebagainya.
Adapunhalangan yang dibolehkan untuk bertayamum adalah:
a) Sakit, dan jika ia menggunakan air akan memperparahsakitnya.
b) Bepergian jauh.
c) Tidak ada air, atau ada air tetapi ia lebih membutuhkannyauntuk
minum.
71
2) Syarat Tayamum
Adapun syarat tayamum adalah:
a) Sudah masuk waktu salat
b) Sudah berusaha mencari air tetapi tidak
mendapatkannya,sedangkan waktu salat sudah tiba.
c) Menggunakan debu yang suci.
d) Menghilangkan najis terlebih dahulu jika terkena najis.
3) Rukun Tayamum
a) Niat
b) Mengusap muka atau wajah.
c) Mengusap tangan sampai siku.
d) Tertib.
4) Hal-Hal yang Membatalkan Tayamum
a) Segala sesuatu yang membatalkan wudu.
b) Melihat adanya air.
5. Thaharahdari Najis
a. Pengertian Najis
Najis secara bahasa adalan sesuatu yang kotor ataumenjijikkan.
Sedangkan menurut syari’at Islam adalah suatukotoran yang dapat
menghalangi syahnya ibadah yang menuntutkesucian lahir seperti salat
dan tawaf (Al-Maffani, 2008:8)
Setiap muslim wajib untuk menghilangkan dan mensucikandiri
dari hadats dan najis, baik yang menempel pada badannyaataupun pada
72
pakaian yang dikenakannya.Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam
Al-Qur’an surat Al-Mudatsir ayat 4:
“Dan pakaianmu bersihkanlah”.
b. Macam-macam Najis dan Cara Mensucikannya
Masih menurut Al-Maffani (2008:8), para ulama fiqihmembagi
najis ke dalam tiga bagian:
1) Najis mukhofafah atau najis ringan.
Termasuk ke dalam najis ini adalah air kencing bayilaki-laki yang
belum makan apa-apa selain air susu ibunya.Dan cara mensucikannya
adalah dengan memercikan air padatempat yang kena kencing
tersebut.
2) Najis mutawasitah atau najis sedang.
Termasuk najis mutawasitah adalah segala sesuatu yangkeluar dari
qubul dan dubur manusia, seperti air kencing(termasuk air kencing bayi
perempuanyang belum makan ap-apakecuali air susu ibu) darah haid,
nifas, dan lain-lain. Dancara mensucikannya adalah harus dicuci hingga
hilang rasa,bekas, dan baunya. Najis mutawasitah dapat dibagi dalam
duabagian, yaitu:
a) Najis ‘ainiyah, yaitu najis yang berwujud atau nampak dandapat
dilihat dengan jelas. Cara Mensucikannya adalahdengan
73
menghilangkan najis terlebih dahulu, kemudianmencucinya dengan
air.
b) Najis hukmiyah, yaitu najis yang tidak tampak oleh mata,namun
terasa baunya. Cara mensucikannya cukup disiramdengan air.
3) Najis mughaladhah atau najis berat.
Termasuk najis berat adalah air liur anjing. Dan
caramensucikannya adalah dibasuh sebanyak tujuh kali yyang
salahsatunya dicampur dengan debu.
c. Najis Marfu’ atau najis yang dimaafkan.
Najis marfu’ adalah najis yang sangat sulit untuk dihindaridan jika
dihindari akan menyengsarakan orang.Berikut beberapa contoh najis
marfu’ menurut Darmanto(2006:16):
1) Darah binatang yang tidak mengalir darahnya, seperti nyamukdan
kutu.
2) Najis yang tidak terlihat oleh mata, seperti debu yang bercampur
dengan benda najis.
3) Nanah atau darah pada bisul yang masih menempel pada kulityang
sulit untuk menghindarinya.Al-Maffani, (2008:9) memberikan
penjelasan jikajumlah darahnya itu sangat sedikit.
4) Percikan air yang bercampur najis ketika berjalan pada suatutempat
yang becek dan sulit untuk menghindarinya.
5) Kotoran dalam ikan yang terlalu kecil sehingga sulit
untukmembersihkannya.
74
6) Bangkai cicak atau tikus yang jatuh pada makanan yang keringnasi,
cukup membuang bagian yang terkena tanpa harusmembuang
seluruhnya. Namun, jika makanannya cair,seluruhnya dianggap najis
karena tidak dapat membedakanbagian mana yang terkena najis.
C. Media Audio Visual
1. Pengertian Media Audio Visual
Menurut Asnawir dan Usman (2002:11) media merupakan sesuatu
yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan kemampuan siswa. Jadi media pembelajaran adalah benda atau
sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemampuan siswa yang digunakan guru dalam
pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
siswa. Media pembelajaran dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Media Audio
Media audio adalah media yang penyampaiaan pesannya hanya
dapat diterima oleh indra pendengaraan. Pesan atau informasi yang
akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang audiotif
yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect.
b. Media Visual
Media Visual (Daryanto, 2005: 27), artinya semua alat peraga
yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca
indra mata.
75
c. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media perantara atau penggunaan
materi dari penyerapan melalui pendengaran dan pandangan sehingga
membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
2. Manfaat Media dalam Pembelajaran
Menurut Sudjana dan Riva’i dalam Arsyad (2011:24)
Mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran
siswa yaitu:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melaui penuturan kata-kata oleh guru.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
3. Keuntungan dan Kelemahan Video
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses,
mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Video sebagai
media pembelajaran memiliki keuntungan dan kelemahan yaitu:
76
a. Keuntungan video sebagai media menurut Aznawir dan Usman
(2002:96) antara lain:
1) Dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan
sesuatu keterampilan tangan dan sebagainya.
2) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
3) Penggambaranya bersifat 3 dimensional.
4) Suara yang ditimbulkan dapat menimbulkan realita pada gambar
dalam bentuk ekspresi murni.
5) Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat
penampilannya.
6) Kalau video tersebut berwarna akan menambah realita objek yang
diperagakan.
7) Dapat menggambarkan teori sains dan animasi.
b. Kelemahan video sebagai media pengajaran.
Menurut Asnawir dan Usman (2002: 96) mempunyai beberapa
kekurangan-kekurangan yaitu:
1) Video tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang
diucapkan sewaktu diputar, penghentian pemutaran akan
mengganggu konsentrasi siswa.
2) Siswa tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau video
diputar terlalu cepat.
3) Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.
77
4. Langkah Penggunaan Video
MenurutAsnawir dan Usman (2002: 97), dalam penggunaan film
sebagai media pengajaraan ada beberapa langkah yang harus dilakukan
yaitu:
a. Langkah persiapan guru
Pertama-tama guru harus mempersiapkan video terlebih dahulu
kemudian mempersiapkan unit pelajaran, kemudian baru memilih
video yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
b. Mempersiapkan kelas
Siswa dipersiapkan terlebih dahulu supaya mereka mendapat
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam pikiran
mereka sewaktu menyaksikan video tersebut. Untuk itu dapat
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Menjelaskan maksud pembuatan video.
2) Menjelaskan secara singkat isi video.
3) Menjelaskan bagian-bagian yang harus mendapatkan perhatian
khusus sewaktu menonton video.
4) Harus dijelaskan mengapa terdapat ketidakcocokan isi video bila
ditemukan ketidak sesuaian.
78
c. Langkah penyajian
Setelah siswa dipersiapkan barulah video diputar. Dengan
mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dan keadaan ruangannya.
d. Aktivitas lanjutan
Perhatian yang diperoleh siswa dari melihat video akan lebih
banyak manfaatnya bila diikuti aktivitas lanjutan. Aktivitas lanjutan
ini dapat berupa tanya jawabdan tes, guna untuk mengetahuisejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.
Agar dapat memberikan hasil yang nyata dan baik bagi siswa
sewaktu melihat sebuah video tersebut haruslah baik. Berikut adalah
ciri-ciri video yang baik menurut Hamalik dalam Asnawir dan Usman
(2002: 98), yaitu:
a. Dapatmenarik minat siswa.
b. Benar dan autentik.
c. Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan.
d. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar.
e. Sesuai dengan tingkat kematangan siswa.
f. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur.
79
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Karanggede
1. Profil Sekolah
Nama :SMPN 2 Karanggede
NIPSN :20308481
Tipe :Negeri
Alamat :Pinggir, Karanggede, Boyolali
Propinsi :Jawa Tengah
Kabupaten :Boyolali
Jenjang :SMP
2. Visi Sekolah
“Mewujudkan siswa yang bertaqwa, berprestasi serta menguasai
ketrampilan dan Teknologi”
Indikator:
a. Siswa mempunyai keimanan dan ketaqwaan yang kuat;
b. Siswa mempunyai sikap dan perilaku yang sopan;
c. Siswa berprestasi akademik yang optimal
didukungkompetensiIPTEK;
d. Siswa berprestasi dalam bidang olahraga dan kesenian;
e. Siswa berprestasi dalam bidang keterampilan untuk bekal
hidup;
80
f. Siswa mampu menerapkan teknologi tepat guna. (Sumber:
Profil SMPN 2 Karanggede Tahun 2017/2018)
3. Misi Sekolah
Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang
dianut serta memiliki budi pekerti yang luhur;
a. Membudayakan siswa untuk bersikap dan berperilaku sesuai
dengan norma agama, hukum dan sosial masyarakat;
b. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
untuk mengoptimalkan potensi akademik siswa berbasis
IPTEK;
c. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan minat dan bakat siswa;
d. Menyelenggarakan dan mengikuti berbagai event olahraga dan
kesenian;
e. Menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan dalam bidang
keterampilan di luar jam pembelajaran efektif untuk
memberikan bekal kecakapan hidup kepada siswa;
f. Menciptakan lingkungan sekolah yang tertib, bersih, indah dan
nyaman.(Sumber: Profil SMPN 2 Karanggede Tahun
2017/2018)
4. Tujuan Sekolah
Tujuan pendidikan di SMP Negeri 2 Karanggede adalah sebagai
berikut:
81
a. Misi : Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran
agama yang dianut serta memiliki budi pekerti yang luhur;
Indikator :
1) Siswa melaksanakan do’a bersama sebelum dan sesudah
pelajaran;
2) Siswa melaksanakan ibadah sholat dhuhur berjamaah dan
sholat jum’at yang diselenggarakan oleh sekolah;
3) Siswa melaksanakan peringatan hari besar islam di sekolah;
4) Siswa membaca Al-Qur’an sebelum pelajaran dimulai.
b. Misi : Membudayakan siswa untuk bersikap dan berperilaku
sesuai dengan norma agama, hukum dan sosial masyarakat;
Indikator :
1) Siswa hadir dan pulang sekolah sesuai waktu yang
ditentukan;
2) Siswa membuang sampah pada tempat yang ditentukan;
3) Menyelenggarakan kegiatan upacara bendera rutin untuk
meningkatkan kedisiplinan dan tanggungjawab siswa;
4) Mengadakan aturan sekolah yang diketahui semua warga
sekolah termasuk orang tua siswa;
5) Menyelenggarakan system kredit poin bagi pelanggaran dan
penghargaan bagi siswa yang membantu penegakan aturan
sekolah;
6) Menerapkan 3S (senyum salam sapa).
82
c. Misi :Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif untuk mengoptimalkan potensi akademik siswa berbasis
IPTEK;
Indikator :
1) Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
pendekatan saintifik dan yang sesuai;
2) Guru melaksanakan penilaian autentik terdiri atas ulangan
harian, tugas berstruktur, ulangan tengah semester dan ulangan
semester;
3) Ketuntasan 95 % dari seluruh siswa;
4) Mengikuti lomba akademik dan non akademik tingkat
kabupaten peringkat 10 besar;
5) Juara I lomba kesenian tingkat kecamatan;
6) Juara IV lomba bidang KIR tingkat kabupaten;
7) Juara I lomba bidang olahraga tingkat kecamatan;
8) Juara LT II regu pramuka tingkat kecamatan
9) Juara LT III regu pramuka tingkat kabupaten.
d. Misi : Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan minat dan bakat siswa;
Indikator :
1) Siswa mampu membuat adaptor untuk menunjang kebutuhan
listrik rumah tangga;
83
2) Siswa mampu membuat rangkaian listrik sederhana untuk
kebutuhan rumah tangga;
3) Siswa mampu membuat pakaian, bekerja sama dengan pihak
ketiga;
4) Siswa mampu melaksanakan kegiatan pramuka tingkat dasar
e. Misi: Menyelenggarakan dan mengikuti berbagai event olahraga
dan kesenian;
indikator :
1) Siswa dapat meraih prestasi olah raga peringkat I ditingkat
kecamatan
2) Siswa dapat meraih prestasi kesenian peringkat I tingkat
kecamatan
3) Siswa dapat meraih kejuaraan olah raga dan kesenian peringkat
10 tingkat kabupaten.
f. Misi: Menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan dalam bidang
keterampilan di luar jam pembelajaran efektif untuk memberikan
bekal kecakapan hidup kepada siswa;
Indikator :
1) Dengan kerja sama pihak ketiga siswa mampu membuat
pakaian dan menguasai keterampilan dasar menjahit
2) Siswa memiliki bekal ketrampilan menjahit untuk
mendapatkan pekerjaan
84
3) Siswa memiliki ketrampilan menjahit untuk bekal hidup
mandiri
g. Misi: Menciptakan lingkungan sekolah yang tertib, bersih, indah
dan nyaman.
Indikator :
1) Siswa memiliki budaya tertib waktu
2) Siswa terbiasa menjaga lingkungan bersih dengan membuang
sampah pada tempatnya
3) Siswa dapat menciptakan keindahan dalam kelas dan
lingkungannya.
5. Bagan Organisasi
Gambar 3.1
Bagan Organisasi
SMP Negeri 2 Karanggede
…………
(Sumber: Profil SMPN 2 Karanggede Tahun 2017/2018)
Kepala Sekolah
Djikan, S.Pd, M.Si Kepala Tata Usaha
Mungin, S.Sos
Ketua Komite
Wahyudi
WAKASEK
YoyokHeru Setiyanto, S.Si
Standar Isi
Muttaqin, S.Pd
Standar Proses
Sardi, S.Pd.
Standar KompetensiKelulusan
Rahhanmi Merbayati,S.Pd
StandarPenilaian
Drs. LukmanAris
StandarSARPRAS
Hartono, S.Pd.
StandarPengelolaan
Sri Daryati, S.Ag
StandarPembiayaan
Sri Handayani
Standar Pendidik danTenaga Kependidikan
Drs. Eddy Purwanto
85
6. Data Guru dan Pembagian Tugas Guru
Tabel 3.1
Pembagian Tugas Guru dalam Proses Belajar Mengajar Dan
Bimbingan Konseling Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018
No Nama/ NIPGol/
RuangJabatan
GuruJenisGuru
MengajarKelas
Jam Mengajar Jml JamMengajar7 8 9 Jam
1 Djikan, S.Pd,M.SiNIP.19590406198102 1 002
IV/a GuruMadya
GMPSeniBudaya
SeniBudaya8ABc
8 8 8
2 Kadarisman, S.Pd.NIP. 19700706199203 1 009
IV/a GuruMadya
GMPMatematika
Matematika 7AB9ABC
1015
25 25
3 Drs. Lukman ArisNIP. 19660419199512 1 002
IV/a GuruMadya
GMPBhs.Inggris
Bhs.Inggris7ABCD,9ABTIK 9A
16 82
242
26
4 Drs. Eddy PurwantoNIP. 19650313199512 1 002
IV/a GuruMadya
GMPKeterampilan
Keterampilan 7,8,9 8 8 9 25 26
5 Dra. Umi LatifahNIP. 19660616199802 2 002
IV/a GuruMadya
GMPPKn
PKn 7AB,8ABCD9BC
68
4
684
18
6 Suradi, S.Pd.NIP. 19670115199303 1 008
IV/a GuruMadya
GMPBhs.Indonesia
Bhs.Indonesia7ABCD,9C
244
244
28
7 Hartono, S.Pd.NIP. 19720801200312 1 004
III/d GuruMuda
GMPIPS
IPS 7D,8ABCD
420
24 24
8 Mardilah, S.PdNIP. 19631225200701 2 006
III/c GuruMuda
GMPBhs.Inggris
Bhs.Inggris8ABCD9C
204
24 24
9 Sari Arwati, S.Pd.NIP. 19670228200701 2 007
III/c GuruMuda
GMPIPS
IPS 7ABC9ABC
1212
1212
24
10 Dyah Mawarti, S.PdNIP. 19680223200701 2 007
III/c GuruMuda
GBK BK 7, 8 15 15 30 30
11 Rahhanmi Merbayati,S.PdNIP. 19801215200801 2 014
III/c GuruMuda
GMPSeniBudaya
SeniBudaya 7,8, 9
12 2 8 20 20
12 Yoyok HeruSetiyanto, S.Si
III/b GuruPertama
GMPIPA
IPA7AB, 10 10 22
86
NIP.19790121200904 1 002
8CD,9A
84
84
13 Sri Daryati, S.AgNIP. 19830101200903 2 007
III/ b GuruPertama
PAI PAI7ABCD8ABCD,9ABC
128
6
1286
26
14 Sardi, S.Pd.NIP. 19680809200801 1 009
III/a GuruPertama
GMPIPA
IPA7CD,8AB,9AB
10 8 8 26 26
(Sumber: Profil SMPN 2 Karanggede Tahun 2017/2018)
7. Jumlah Siswa
Tabel 3.2
Jumlah Siswa dan Rombel Tahun 2017-2018
Kelas Pararel Laki-laki Perempuan Jumlah Total
1 A 10 15 25 97
B 11 13 24
C 10 14 24
D 11 13 24
2 A 8 14 22 91
B 9 12 21
C 10 14 24
D 15 9 24
3 A 10 14 24 71
B 13 11 24
C 13 10 23
Jumlah 259
(Sumber: Profil SMPN 2 Karanggede Tahun 2017/2018)
B. Kondisi awal (Pra-Siklus)
Kondisi awal adalah tindakan awal pembelajaran pendidikan
agama Islam dan budi pekerti. Sebelum dilakukan tindakan penelitian
dengan media audio visual, penyampaian materi masih menggunakan
87
metode ceramah tanpa media. Dari dkumentasi sebelum penerapan media
didapatkan nilai sebagai pembanding setelah dan sebelum digunakan
media saat pembelajaran. Nilai hasil kognitif dalam penelitian ini
digunakan sebagai indikator tingkat pencapaian penggunaan media audio
visual untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebagai patokan adalah
nilai Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) kelas VII D SMP Negeri 2
karanggede pada mata pelajaran PAI yaitu 70.
Jumlah siswa kelas VII D sebanyak 24 siswa dengan keterangan
yang mengikuti mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti,
sejumlah 23 siswa dikarenakan terdapat satu siswa yang beragama Kristen.
Kegiatan pra-siklus dilaksanakan pada hari Rabu 26 Juli 2017, setelah
istirahat kedua pada pukul 11.45 sampai 12.25.
Berdasarkan hasil tes awal diperoleh data siswa yang tuntas dengan
kkm 70 sebanyak 13 siswa atau 56,52% dengan rata-rata nilai kelasnya
66,31. Untuk lebih jelasnya nilai hasil pembelajaran pra-siklus dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 3.3
Nilai Hasil Pra SiklusMata Pelajaran PAI
Kelas 7D SMP Negeri 2 Karanggede
No Nama Nilai Keterangan
1 Siswa 1 55 Belum tuntas
2 Siswa 2 70 Tuntas
3 Siswa 3 70 Tuntas
88
4 Siswa 4 75 Tuntas
5 Siswa 5 65 Belum tuntas
6 Siswa 6 85 Tuntas
7 Siswa 7 70 Tuntas
8 Siswa 8 65 Belum tuntas
9 Siswa 9 70 Tuntas
10 Siswa 10 45 Belum tuntas
11 Siswa 11 70 Tuntas
12 Siswa 12 60 Belum tuntas
13 Siswa 13 65 Belum tuntas
14 Siswa 14 50 Belum tuntas
15 Siswa 15 75 Tuntas
16 Siswa 16 70 Tuntas
17 Siswa 17 60 Belum tuntas
18 Siswa 18 70 Tuntas
19 Siswa 19 70 Tuntas
20 Siswa 20 75 Tuntas
21 Siswa 21 60 Belum tuntas
22 Siswa 22 70 Tuntas
23 Siswa 23 60 Belum tuntas
24 Siswa 24
Jumlah 1,525
Prosentase ketuntasan belajar 56,52%
Nilai rata-rata 66,31
89
Pada pelaksanaan pra-siklus hasil evaluasi menunjukkan bahwa
masih banyak siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM.
Refleksi dilakukan peneliti berdasarkan dari hasil penelitian, yaitu hasil
pengamatan situasi kelas dan perbandingan atau peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran, peneliti
menemukan hal-hal sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pre test belum sesuai yang diharapkan, karena siswa masih
belum paham dengan materi pembelajaran.
b. Siswa jenuh dengan pembelajaran yang terkesan monoton dan satu
arah.
c. Kemampuan siswa untuk memahami materi belum maksimal.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, maka peneliti
perlu memperbaiki pembelajaran pada siklus I. Bentuk perbaikan
pembelajaran pada siklus I yakni menggunakan media audio visual
sebagai media pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami
materi dari kegiatan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan dari
pembelajaran.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakanpada hari Rabu, 2 Agustus 2017 setelah jam
istirahat kedua yaitu jam 11.45-13.05 selama dua jam pelajaran atau 90
menit dengan standar kompetensi “Memahami ketentuan bersuci dari
hadas besar berdasarkan ketentuan syariat Islam” dengan indikator
90
kompetensi, ”menjelaskan pengertian hadas besar, menyebutkan
pembagian hadas,menyebutkan contoh-contoh hadasbesar, menjelaskan
cara menyucikan hadas besar, menyebutkan hal-hal yang menyebabkan
hadas besar.” Pada siklus ini diikuti oleh semua siswa kelas yang
beragama Islam, dikarenakan dari keseluruhan siswa terdapat 1 siswa yang
beragama kristen. Penelitian ini dilaksanakan dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Gambaran pelaksanaan tahapan atau
langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Merencanakan pelaksanaan menggunakan media.
b. Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu pokok bahasan,
“memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan
ketentuan syariat Islam” yaitu tentang:
c. Menyusun indikator kompetensi yang akaan dicapai setelah
pembelajaran.
1) menjelaskan pengertian hadas besar.
2) menyebutkan pembagian hadas.
3) menyebutkan contoh-contoh hadasbesar.
4) menjelaskan cara menyucikan hadas besar.
5) menyebutkan hal-hal yang menyebabkan hadas besar.
d. Membuat instrument penelitian yaitu
1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran. Lembar
91
observasi digunakan sebagai instrument karena prestasi
belajar dicapai jika siswa benar-benar mengikuti proses
pembelajaran.
2) Tes formatif sebagai alat pengukur prestasi belajar siswa.
e. Menyiapkan alat/media pembelajaran
f. Membuat sekenario pembelajaran sebagai pedoman
pelaksanaantindakan kelas.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru mempersiapkan media yang akan digunakan.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Guru dan siswa membaca doa ketika akan belajar.
d. Guru mengabsen dan memeriksa kesiapan siswa dalam
menerima pembelajaran.
e. Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan Q.S AL-
Maidah ayat 6 yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
f. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang
akan dicapai.
g. Guru memberikan instruksi agar siswa memperhatikan gambar
yang ada di buku pegangan siswa.
h. Guru memberikan penjelasan mengenai gambar.
i. Guru bertanyakepada siswa mengenai thaharah.
j. Siswa memngungkapkan pengetahuannya sementara mengenai
thaharah.
92
k. Guru menampilkan power point yang berisi materi yang
dipelajari.
l. Guru menjelaskan sekilas tentang materi-materi yang ada di
power point.
m. Guru mengkondisikan siswa sebelum memulai pemutaran
video tentang materi.
n. Guru memutarkan video mengenai pengertian hadas dan
macam-macam hadas, hal-hal yang menyebabkan hadas, dan
cara mensucikan hadas.
o. Guru menjelaskan kembali materi yang ada di video.
p. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang dipelajari.
q. Guru meminta siswa untuk menuliskan rangkuman materi
yang telah dipelajari.
r. Guru membagikan soal evaluasi pada siswa dan siswa
mengerjakan soal sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
s. Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan berdoa dan
salam.
3. Observasi/pengamatan
Setelah tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan berikutnya
adalah observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan
secara langsung dengan format observasi yang telah disusun.
Observator melakukan pengamatan pada saat guru dan siswa
melakukan aktifitas guna untuk mengetahui sejauh mana
93
keberhasilan yang telah dicapai guru dan siswa dalam
pembelajaran.
Adapun hasil pengamatan terhadap siswa pada
pembelajaarn siklus 1 dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.4
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
No Nama Aspek Yang Diamati Jumlah
Minat Siswa KeaktifanSiswa
PerhatianSiswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Siswa 1 7
2 Siswa 2 12
3 Siswa 3 7
4 Siswa 4 9
5 Siswa 5 7
6 Siswa 6 7
7 Siswa 7 8
8 Siswa 8 7
9 Siswa 9 8
10 Siswa 10 9
11 Siswa 11 6
12 Siswa 12 10
13 Siswa 13 12
14 Siswa 14 10
15 Siswa 15 9
16 Siswa 16 10
94
17 Siswa 17 11
18 Siswa 18 10
19 Siswa 19 11
20 Siswa 20 11
21 Siswa 21 8
22 Siswa 22 12
23 Siswa 23 9
24 Siswa 24 - - - - - - - - - - - - -
Jumlah 210
Persentase 76,07%
Kualifikasi Baik
Adapun hasil pengamatan terhadap guru pada pembelajaarn
siklus 1 dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.5
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
1) NO
ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PENDAHULUAN 1 2 3 4
1 Melakukan persiapan
2 Mengajak siswa berdo'a
3 Mengabsen siswa
4 Memotivasi siswa
5 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
II KEGIATAN INTI
6 Menjelaskan materi dengan jelas
7 Menjelaskan materi secara urut dari yangmudah ke sulit
8 Memberikan kesempatan kepada siswa
95
untuk bertanya
9 Melibatkan siswa dalam menggunakanmedia pembelajaran
10 Mengamati siswa untuk menyelesaikantugas
11 Memberikan kesempatan kepada siswauntuk menjawab pertanyaan teman/guru.
12 Berkeliling memantau siswa
13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran
14 Menunjukkan penguasaan materipembelajaran
15 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasmesiswa dalam belajar
16 Membantu siswa yang masih kesulitanmenyelesaikan tugas.
17 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasiwaktu yang direncanakan
III KEGIATAN PENUTUP
18 Membimbing siswa dalam menyimpulkanmateri pelajaran
19 Melaksanakan tindak lanjut denganmemberi tugas
Total skor 6 27 28
Skor akhir 61
Persentase 80,26%
Kualifikasi Baik
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dari porses pembelajaran,
peneliti dapat menemukan kelemahan-kelemahan pada
pembelajaran sebagai berikut:
96
1) Ruang kelas menggunakan ruangan serba guna sehingga
pembelajaran dilaksanakan secara terbatas yakni siswa tidak
duduk menggunakan kursi dan meja.
2) Ruang kelas bersebelahan dengan ruangan yang sedang
digunakan untuk melatih paduan suara sehingga suasana di
kelas kurang kondusif dan perhatian siswa terganggu.
3) Tidak adanya papan tulis sehingga guru tidak bisa
menuliskan rangkuman materi di papan tulis.
4) Beberapa siswa tidak menyimak saat video sedang diputar
karena suara yang dihasilkan oleh speaker yang disediakan
kurang bagus.
5) Beberapa siswa mempunyai hasil belajar kurang bagus
diantara teman-teman lainnya. Hal ini dikarenakan siswa-
siswa tersebut duduk paling belakang dan tidak
memperhatikan ketika video diputar serta bicara sendiri.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut, ada beberapa hal
yang perlu direfleksi yaitu:
1) Ruang kelas harus menggunakan ruangan yang lebih
memadai dalam sarana pra-sarana, seperti meja dan kursi
bagi guru maupun siswa, papan tulis, dan tidak terganggu
oleh suara kegiatan dalam kelas lain.
2) Speaker yang digunakan harus mampu memberikan efek
suara yang lebih jelas dan lebih keras.
97
3) Aktifitas guru dalam menyampaikan materi harus lebih aktif.
4) Guru mengkondisikan posisi tempat duduk di depan agar
siswa fokus pada materi dan mudah mendampingi jika siswa
mengalami kesulitan dalam menerima materi pelajaran.
Meski demikian, dari pembelajaran siklus I ini sudah
menunjukkan adanya peningkatan dalam hal:
1) Banyak siswa yang berminat mengikuti pembelajaran.
2) Siswa lebih memperhatikan dalam pembelajaran.
3) Siswa sangat antusias dalam pemutaran video dan tampak
lebih aktif.
Setelah melalui tahap refleksi dan menemukan adanya
kelemahan-kelemahan pada siklus I, maka peneliti merasa masih
perlu adanya perbaikan pembelajaran, sehingga diputuskan
untuk melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan hari rabu tanggal 9 agustus 2017 setelah jam
istirahat kedua yaitu pada jam 11.45-13.05 selama dua jam pelajaran atau
90 menit menit dengan kompetensi dasar “Memahami ketentuan bersuci
dari hadas besar berdasarkan ketentuan syariat Islam, menyajikan cara
bersuci dari hadas besar” dan indikator “Menyebutkan rukun mandi wajib,
Menyajikan tata cara mandi wajib, Menyebutkan tata cara bertayamum,
Menyebutkan hikmah taharah.” Pada siklus ini semua siswa hadir.
Penelitian ini dilaksanakan dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
98
refleksi. Gambaran pelaksanaan tahapan atau langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Merencanakan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media.
b. Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu pokok bahasan
memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan
ketentuan syariat Islam dan menyajikan cara bersuci dari hadas
besar yaitu tentang:
1) Menyebutkan rukun mandi wajib.
2) Menyajikan tata cara mandi wajib.
3) Menyebutkan tata cara bertayamum.
4) Menyebutkan hikmah taharah.
c. Menyusun indikator yang akan dicapai.
d. Membuat instrumen penelitian yaitu:
1) Lembar observasi untuk mengumplkan data tentang prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi
digunakan sebagai instrumen karenaprestasi belajar jika siswa
benar-benar menikuti proses pembelajaran.
2) Tes formatif sebagai alat pengukur prestasi belajar siswa.
e. Menyiapkan alat/media pembelajaran.
f.Membuat sekenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan
tindakan kelas.
99
2. Pelaksanaan tindakan
a. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama siswa ketika akan
belajar.
b. Guru mempersiapkan media yang digunakan.
c. Guru mengabsen dan memeriksa kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran.
d. Guru mengatur tempat duduk siswa.
e. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai.
f. Guru memberikan instruksi agar mengamati gambar yang sudah
disediakan berkaitan dengan materi.
g. Guru menayakan hal-hal yang terkait dengan gambar yang
berhubungan dengan materi.
h. Siswa mengungkapkan pengetahuan-pengetahuan sementaranya
mengenai materi thaharah.
i. Guru menjelaskan materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan
dalam power point.
j. Guru memutarkan video masing-masing materi yakni, macam-
macam thaharah dan penjelasannya
k. Guru mendemonstrasikan tata cara mandi wajib.
l. Guru meminta salah satu siswa secara bergantian memperagakan
materi-materi yang sudah diputar
100
m. Guru menjelaskan materi hikmah thaharah dengan menggunakan
power point.
n. Guru meminta siswa untuk menuliskan rangkuman materi yang
dipelajari di papan tulis sedangkan siswa lain mencatat.
o. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas sesuai batas waktu
yang ditentukan.
p. Guru menginstruksikan bahwa waktu mengerjakan telah usai dan
siswa mengumpulkan tugas yang telah ia kerjakan.
q. Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan berdoa.
3. Observasi/pengamatan
Setelah tahapan pelaksanaan tindakan, tahapan berikutnya
adalah observasi. Observasi dilakukan secara langsung dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun. Observator
melakukan pengamatan pada saat guru dan siswa melakukan aktifitas
guna untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai
guru dan siswa dalam pembelajaran
Adapun hasil pengamatan siswa pada pembelajaran siklus II
dapat dilihat pada tabel 3.3
101
Tabel 3.6
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
No Nama Aspek Yang Diamati Jumlah
Minat Siswa KeaktifanSiswa
PerhatianSiswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Siswa 1 9
2 Siswa 2 12
3 Siswa 3 11
4 Siswa 4 10
5 Siswa 5 8
6 Siswa 6 10
7 Siswa 7 10
8 Siswa 8 10
9 Siswa 9 10
10 Siswa 10 10
11 Siswa 11 9
12 Siswa 12 10
13 Siswa 13 12
14 Siswa 14 11
15 Siswa 15 11
16 Siswa 16 10
17 Siswa 17 11
18 Siswa 18 11
19 Siswa 19 11
20 Siswa 20 11
102
21 Siswa 21 9
22 Siswa 22 12
23 Siswa 23 9
24 Siswa 24 - - - - - - - - - - - -
Jumlah 237
Persentase 85,87%
Kualifikasi Sangatbaik
Adapun hasil pengamatan guru pada pembelajaran siklus
II dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.7
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
2) NO
ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PENDAHULUAN 1 2 3 4
1 Melakukan persiapan
2 Mengajak siswa berdo'a
3 Mengabsen siswa
4 Memotivasi siswa
5 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
II KEGIATAN INTI
6 Menjelaskan materi dengan jelas
7 Menjelaskan materi secara urut dari yangmudah ke sulit
8 Memberikan kesempatan kepada siswauntuk bertanya
9 Melibatkan siswa dalam menggunakanmedia pembelajaran
10 Mengamati siswa untuk menyelesaikantugas
103
11 Memberikan kesempatan kepada siswauntuk menjawab pertanyaan teman/guru.
12 Berkeliling memantau siswa
13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran
14 Menunjukkan penguasaan materipembelajaran
15 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasmesiswa dalam belajar
16 Membantu siswa yang masih kesulitanmenyelesaikan tugas.
17 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasiwaktu yang direncanakan
III KEGIATAN PENUTUP
18 Membimbing siswa dalam menyimpulkanmateri pelajaran
19 Melaksanakan tindak lanjut denganmemberi tugas
Total skor 4 15 48
Skor akhir 67
Persentase 88,16%
Kualifikasi Sangat baik
4. Refleksi.
Pada siklus ini peneliti mengalami cukup banyak peningkatan
diantara peningkatan-pengikatan tersebut yaitu:
a. Ruangan yang digunakan sudah sangat memadai.
b. Speaker yang digunakan dapat memantulkan suara yang cukup
jelas dan lebih keras.
c. Siswa yang berminat dan memperhatikan pembelajaran bertambah
dengan lebih baik.
d. Siswa tampak lebih aktif.
104
Setelah data terkumpul dan dianalisis, peneliti menemukan
bahwa prestasi belajar dari siklus II sudah baik karena semua siswa
bisa mengikuti pembelajaran melalui media audio visual dengan baik.
Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi dan nilai hasil tes evaluasi
mengalami peningkatan yang cukup baik. Semua siswa berminat dan
memperhatikan serta sebagianbesar siswa aktif dalam pembelajaran.
Pada siklus II ini, guru dan siswa aktif dalam perannya masing-masing
sehingga hasil belajar yang diperoleh pada sikls II meningkat jika
dibandingkan dengan kondisi awal. Pada siklus ini penulis juga
merefleksi bahwa media audio visual diharapkan menambah
pengetahuan untuk pengembangan penggunaan media pada mata
pelajaran, subyek didik, dan waktu yang lain.
105
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Kondisi awal (Pra-Siklus)
Kondisi awal adalah tindakan awal pembelajaran pendidikan
agama Islam dan budi pekerti. Sebelum dilakukan tindakan penelitian
dengan media audio visual, penyampaian materi masih menggunakan
metode ceramah tanpa media. Dari dkumentasi sebelum penerapan media
didapatkan nilai sebagai pembanding setelah dan sebelum digunakan
media saat pembelajaran. Nilai hasil kognitif dalam penelitian ini
digunakan sebagai indikator tingkat pencapaian penggunaan media audio
visual untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebagai patokan adalah
nilai Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) kelas VII D SMP Negeri 2
karanggede pada mata pelajaran PAI yaitu 70.
Jumlah siswa kelas VII D sebanyak 24 siswa dengan keterangan
yang mengikuti mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti,
sejumlah 23 siswa dikarenakan terdapat satu siswa yang beragama Kristen.
Kegiatan pra-siklus dilaksanakan pada hari Rabu 26 Juli 2017, setelah
istirahat kedua pada pukul 11.45 sampai 12.25.
Berdasarkan hasil tes awal diperoleh data siswa yang tuntas dengan
kkm 70 sebanyak 13 siswa atau 56,52% dengan rata-rata nilai kelasnya
66,31. Untuk lebih jelasnya nilai hasil pembelajaran pra-siklus dapat
dilihat pada tabel 4.1.
106
Tabel 4.1
Nilai Hasil Pra SiklusMata Pelajaran PAI
Kelas 7D SMP Negeri 2 Karanggede
No Nama Nilai Keterangan
1 Siswa 1 55 Belum tuntas
2 Siswa 2 70 Tuntas
3 Siswa 3 70 Tuntas
4 Siswa 4 75 Tuntas
5 Siswa 5 65 Belum tuntas
6 Siswa 6 85 Tuntas
7 Siswa 7 70 Tuntas
8 Siswa 8 65 Belum tuntas
9 Siswa 9 70 Tuntas
10 Siswa 10 45 Belum tuntas
11 Siswa 11 70 Tuntas
12 Siswa 12 60 Belum tuntas
13 Siswa 13 65 Belum tuntas
14 Siswa 14 50 Belum tuntas
15 Siswa 15 75 Tuntas
16 Siswa 16 70 Tuntas
17 Siswa 17 60 Belum tuntas
18 Siswa 18 70 Tuntas
19 Siswa 19 70 Tuntas
107
20 Siswa 20 75 Tuntas
21 Siswa 21 60 Belum tuntas
22 Siswa 22 70 Tuntas
23 Siswa 23 60 Belum tuntas
24 Siswa 24
Jumlah 1,525
Prosentase ketuntasan belajar 56,52%
Nilai rata-rata 66,31
Pada pelaksanaan pra-siklus hasil evaluasi menunjukkan bahwa
masih banyak siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM.
Refleksi dilakukan peneliti berdasarkan dari hasil penelitian, yaitu hasil
pengamatan situasi kelas dan perbandingan atau peningkatan hasil belajar.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran, peneliti
menemukan hal-hal sebagai berikut:
d. Pelaksanaan pre test belum sesuai yang diharapkan, karena siswa masih
belum paham dengan materi pembelajaran.
e. Siswa jenuh dengan pembelajaran yang terkesan monoton dan satu
arah.
f. Kemampuan siswa untuk memahami materi belum maksimal.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, maka peneliti
perlu memperbaiki pembelajaran pada siklus I. Bentuk perbaikan
pembelajaran pada siklus I yakni menggunakan media audio visual
sebagai media pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami
108
materi dari kegiatan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan dari
pembelajaran.
2. Deskripsi Siklus I
Hasil data pada siklus I berasal dari tes formatif dan lembar
observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data mengenai nilai siswa dalam
pembelajaran. Pada siklus ini diikuti oleh 23 siswa yang dilaksanakan pada
hari Rabu 2 Agustus 2017 setelah jam istirahat kedua pada pukul 11.45
sampai 12.25. pada siklus ini peneliti mulai menggunakan media audio visual
pada proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
a. Hasil pengamatan
Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan diperoleh hasil bahwa
siswa yang telah tuntas lebih banyak daripada sebelum menggunakan
media audio visual pada proses pembelajaran. Dari hasil pembelajaran
tersebut, nilai masing-masing siswa meningkat. Siswa yang tuntas
sebanyak 17 atau 73,91% dengan rata-rata nilai siswa pada siklus ini
68,26. Hal tersebut membuktikan bahwa hasil nilai siswa pada siklus ini
naik 1,95 yang semula 66,31 menjadi 68,26. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 4.2.
109
Tabel 4.2
Nilai Hasil SiklusI Mata Pelajaran PAI
Kelas 7D SMP Negeri 2 Karanggede
No Nama Nilai Keterangan
1 Siswa 1 70 Tuntas
2 Siswa 2 85 Tuntas
3 Siswa 3 70 Tuntas
4 Siswa 4 75 Tuntas
5 Siswa 5 75 Tuntas
6 Siswa 6 80 Tuntas
7 Siswa 7 70 Tuntas
8 Siswa 8 75 Tuntas
9 Siswa 9 70 Tuntas
10 Siswa 10 45 Belum tuntas
11 Siswa 11 70 Tuntas
12 Siswa 12 60 Belum tuntas
13 Siswa 13 60 Belum tuntas
14 Siswa 14 40 Belum tuntas
15 Siswa 15 80 Tuntas
16 Siswa 16 70 Tuntas
17 Siswa 17 60 Belum tuntas
18 Siswa 18 85 Tuntas
19 Siswa 19 70 Tuntas
110
20 Siswa 20 80 Tuntas
21 Siswa 21 70 Tuntas
22 Siswa 22 75 Tuntas
23 Siswa 23 60 Belum tuntas
24 Siswa 24
Jumlah 1,595
Prosentase ketuntasan belajar 73,91 %
Nilai rata-rata 68,26
b. Refleksi
Berdasarkan pengamatan pada proses pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual, peneliti menemukan kelemahan-
kelemahan sebagai berikut yaitu:
6) Ruang kelas menggunakan ruangan serba guna sehingga pembelajaran
dilaksanakan secara terbatas yakni siswa tidak duduk menggunakan
kursi dan meja.
7) Ruang kelas bersebelahan dengan ruangan yang sedang digunakan
untuk melatih paduan suara sehingga suasana di kelas kurang kondusif
dan perhatian siswa terganggu.
8) Tidak adanya papan tulis sehingga guru tidak bisa menuliskan
rangkuman materi di papan tulis.
9) Beberapa siswa tidak menyimak saat video sedang diputar karena
suara yang dihasilkan oleh speaker yang disediakan kurang bagus.
111
10) Beberapa siswa mempunyai hasil belajar kurang bagus diantara
teman-teman lainnya. Hal ini dikarenakan siswa-siswa tersebut duduk
paling belakang dan tidak memperhatikan ketika video diputar serta
bicara sendiri.
Dari kelemahan-kelemahan tersebut, peneliti mengetahui bahwa
masih perlu memperbaiki pembelajaran. Kelemahan-kelemahan tersebut
berdampak pada hasil belajar siswa yang diketahui masih belum
mencapai KKM serta belum mencapai standar yang ditentukan peneliti
dalam penelitian tindakan kelas.
3. Deskripsi Siklus II
Hasil data pada siklus II berasal dari tes formatif dan lembar
observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data mengenai nilai siswa
dalam pembelajaran. Pada siklus ini diikuti oleh 23 siswa yang
dilaksanakan pada hari Rabu 9 Agustus 2017 setelah jam istirahat kedua
pada pukul 11.45 sampai 12.25. pada siklus ini peneliti menggunakan
media audio visual pada proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar siswa serta memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada
siklus I.
a. Hasil pengamatan
Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan diperoleh hasil
bahwa siswa yang telah tuntas jauh lebih banyak daripada siklus I
pada proses pembelajaran. Dari hasil pembelajaran tersebut, nilai
masing-masing siswa meningkat. Siswa yang tuntas sebanyak 20
112
atau 86,96% dengan rata-rata nilai siswa pada siklus ini 78,91. Hal
tersebut membuktikan hasil nilai siswa pada siklus ini naik 10,65
yang semula 68,26 menjadi 78,91. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Nilai Hasil Siklus IIMata Pelajaran PAI
Kelas 7D SMP Negeri 2 Karanggede
No Nama Nilai Keterangan
1 Siswa 1 75 Tuntas
2 Siswa 2 85 Tuntas
3 Siswa 3 60 Belum tuntas
4 Siswa 4 75 Tuntas
5 Siswa 5 65 Belum tuntas
6 Siswa 6 95 Tuntas
7 Siswa 7 80 Tuntas
8 Siswa 8 80 Tuntas
9 Siswa 9 80 Tuntas
10 Siswa 10 70 Tuntas
11 Siswa 11 90 Tuntas
12 Siswa 12 70 Tuntas
13 Siswa 13 85 Tuntas
14 Siswa 14 90 Tuntas
113
15 Siswa 15 75 Tuntas
16 Siswa 16 65 Belum tuntas
17 Siswa 17 80 tuntas
18 Siswa 18 75 Tuntas
19 Siswa 19 90 Tuntas
20 Siswa 20 95 Tuntas
21 Siswa 21 80 Tuntas
22 Siswa 22 80 Tuntas
23 Siswa 23 75 Belum tuntas
24 Siswa 24 - -
Jumlah 1,815
Prosentase kentuntasanbelajar
86,96%
Nilai rata-rata 78,91
B. Pembahasan
Berdasarkan paparan data pada hasil penelitian mengenai penjelasan
pra-siklus, siklus, I dan siklus II dapat diketahui terdapat peningkatan hasil
belajar. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya nilai siswa. Dari hasil
nilai ketuntasan yang telah dipaparkan, dapat dijelaskan bahwa pada pra-
siklus siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa atau 56,52% dengan rata-rata
nilai kelasnya 66,31. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada pra-siklus siswa
masih banyak yang belum tuntas belajarnya, dikarenakan berbagai kendala
114
baik yang berasal dari guru, metode yang digunakan dan sarana pra-sarana
yang digunakan.
Untuk mengatasi ketuntasan belajar siswa pada pra-siklus, maka
peneliti menerapkan media audio visual pada pembelaran untuk memperbaiki
ketuntasan belajar siswa. Dari hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada
siklus I dapat dijelaskan bahwa siswa yang tuntassebanyak 17 atau 73,91%
dengan rata-rata nilai siswa pada siklus ini 68,26. Hal tersebut membuktikan
bahwa hasil nilai siswa pada siklus ini naik 1,95 yang semula 66,31 menjadi
68,26. Dari hasil tersebut, peneliti menganalisa bahwasannya terjadi
peningkatan hasil belajar, namun belum mencapai target pencapaian nilai
ketuntasan secara keseluruhan yaitu 85% dari jumlah siswa secara
keseluruhan. Hal ini dikarenakan peneliti masih menemukan permasalahan-
permasalahan saat siklus I dilaksanakan, diantaranya tempat pembelajaran,
dan sarana pra-sarana yang digunakan kurang memadai.
Ketika media audio visual diterapkan pada siklus satu, hasil belajar
siswa masih belum mencapai target yang ditentukan dikarenakan masih
terdapat kendala-kendala pada proses pembelajaran. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka peneliti melakukan pembelajaran kembali dengan
menggunakan media audio visual pada siklus II. Berdasarkan pembelajaran
yang dilaksanakan pada siklus II, peneliti menganalisa bahwasannya terjadi
peninggkatan hasil belajar cukup signifikan yang dapat dibuktikan dengan
nilai siswa yang tuntas sebanyak 20 atau 86,96% dengan rata-rata nilai siswa
pada siklus ini 78,91. Hal tersebut membuktikan hasil nilai siswa pada siklus
115
ini naik 10,65 yang semula 68,26 menjadi 78,91. Dengan demikian hasil
siklus II sudah mencapai target ketuntasan karena lebih dari 85% siswa sudah
mencapai KKM. Sehingga karena hasil belajar sudah mencapai target maka
peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian sesuai dengan ketentuan
penelitian tindakan kelas.
Adapun hasil perbandingan nilai hasil pembelajaran pra siklus, siklus 1,
dan siklus 2, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4
Rekapitulasi Perolehan Hasil Belajar Siswa
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Kelas VII D SMP Negeri 2 Karanggede
No Nama NilaiPra Siklus
NilaiSiklus I
NilaiSiklus II
1 Siswa 1 55 70 752 Siswa 2 70 85 85
3 Siswa 3 70 70 604 Siswa 4 75 75 755 Siswa 5 65 75 656 Siswa 6 85 80 957 Siswa 7 70 70 808 Siswa 8 65 75 809 Siswa 9 70 70 8010 Siswa 10 45 45 7011 Siswa 11 70 70 9012 Siswa 12 60 60 7013 Siswa 13 65 60 8514 Siswa 14 50 40 9015 Siswa 15 75 80 7516 Siswa 16 70 70 6517 Siswa 17 60 60 80
116
18 Siswa 18 70 85 7519 Siswa 19 70 70 9020 Siswa 20 75 80 9521 Siswa 21 60 70 8022 Siswa 22 70 75 8023 Siswa 23 60 60 7524 Siswa 24 -Jumlah 1,525 1,595 1,815Prosentase ketuntasan 56,52% 73,91% 86,96%Rata-rata kelas 66,31 68,26 78,91
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh minat, perhatian dan keaktifan
siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti dengan
menggunakan media audio visual. Adapun faktor lain yang mempengaruhi
hasil belajar siswa adalah faktor fisiologis terletak pada kondisi peserta didik
dan faktor psikologis diantaranya yaitu motivasi, konsentrasi, reaksi,
pemahaman, dan ulangan.
117
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah
diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio
visual dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi siswa
dari siklus ke siklus. Hasil belajar siswa pada fase pra siklus atau tanpa
menggunakan media yaitu diperoleh data siswa yang tuntas dengan KKM
70 sebanyak 13 siswadari 23 siswa atau 56,52% dan rata-rata nilai
kelasnya 66,31. Pada siklus I yaitu siklus yang mulai menggunakan media
audio visual, siswa yang tuntas sebanyak 17 dari 23 siswa atau 73,91%
dengan rata-rata nilai siswa pada siklus ini 68,26. Hal tersebut
membuktikan bahwa hasil nilai siswa pada siklus ini naik 1,95 yang
semula 66,31 menjadi 68,26. Meskipun pada siklus I terjadi peningkatan
hasil tersebut belum mencapai ketuntasan 85% dari jumlah keseluruhan
siswa. Peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus ini, siswa
yang tuntas sebanyak 20 dari 23 siswa atau 86,96% dengan rata-rata nilai
siswa 78,91. Hal tersebut membuktikan hasil nilai siswa pada siklus ini
naik 10,65 yang semula 68,26 menjadi 78,91. Pada siklus II ketuntasan
belajar siswa mencapai lebih dari 85% dari jumlah siswa, maka peneliti
menghentikan penelitian, karena hasil penelitian sudah mencapai kriteria
yang ditetapkan oleh ketentuan dalam PTK.
118
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti dapat memberikan
saran sebagai berikut:
1. Guru
a. Hendaknya guru meningkatkan profesionalisme dalam melakukan
pembelajaran.
b. Guru hendaknya dapat menggunakan metode dan media yang
sesuai dalam pembelajaran.
c. Guru hendaknya lebih mematangkan persiapan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2. Sekolah
a. Pihak sekolah hendakknya melakukan sosialisasi dengan para
guru guna meningkatkan kualitas mengajar.
b. Sekolah hendaknya meningkatkan hubungan kerja sama dengan
orang tua/wali siswa untuk menunjang keberhasilan prestasi
belajar siswa.
119
DAFTAR PUSTAKA
Al-Faridy, Hasan Rifai, Iqbal Setyarso. 2009. 100++ Tanya Jawab SeputarBersuci. Jakarta Selatan: Qultummedia Usman, Husaini, R. Purnomo.
Al-Jarjawi, Syekh Ali Ahmad. 1997. Indahnya Syari’at Islam. Terjemahan olehSaleh Faisal. 2006. Jakarta: Gema Insani
Aqib, Zainal dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya
______________. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya
Al-Qathani, Sa’id bin Ali bin Wahf. 1997. Panduan Bersuci. Terjemahan olehMuhammad Iqbal. 2016 . Jakarta: Almahira.
Al-Mafhani, M. Khalilurrahman. 2008. Berkah Salat Dhuha. Jakarta Selatan: PT.Wah yumedia.
Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asnawir & Usman, Basyirudin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: CiputatPers.
Bagir, Muhammad. 2007. Fiqh Praktis. Bandung: Karisma.
Darajdat, Zakiah, dkk. 1995. Ilmu Fiqh I. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf.
Daryanto. 200. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta: Rineka Cipta.
_____________________. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: RinekaCipta.
Ekawarna. 2013. Penelitan Tindakan Kelas. Jakarta Selatan: Refrensi.
Hamid, Soleh. 2004. Metode Edutaiment. Yogyakarta: Diva Press.
Kemendikbud. 2017. Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah MenengahPertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/Mts). Jakarta: Kemendikbud
120
Muliawan, Jasa Ungguh. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan dengan StudiKasus. Yogyakarta: Gava Media.
Musbikin, Imam. 2008. Wudu Sebagai Terapi. Yogyakarta: Penerbit Nusa Media.
Nahrawi, Amirah A. 2009. http://WWW.nahrawi.org/2009/04/syariah-wudu-rukun-rukun-wudu.html, diakses 24 juli 2017.
Ngiryanto, 2008. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan SosialTentang Sistem Pemerintahan Melalui Pemanfaatan Alat Peraga BagiSiswa Kelas V SD N Sangge 2 Kecamatan Klego Tahun 2008. Skripsitidak diterbitkan. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUNISRI.
Rasjid, Sulaiman. 2006. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
S. Margono, 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sabiq, Sayyid. 1973. Fiqh Sunnah I. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Samino. Saring Marsudi. 2012. Bimbingan Belajar Pedoman Bagi Pendidik DanCalon Pendidik. Kartasura: Fairus Media.
Subyantoro, 2009, Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: CV. Widya Karya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:Pustaka bani Quraisy.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:Remaja Rosda Karya.
Wahidmurni. 2008. Menulis Proposal dan Laporan Penelitian Lapangan:Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Skripsi. Malang: PPs UINMalang.
Wena, Made. 2012. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Wiriaatmaja, Rochiati, 2007, Metode Penelitian Tindakan Kelas: UntukMeningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://kbbi.web.id/prestasi diakses pada 26 April 2017.
121
Nilai Hasil Pra Siklus
Mata Pelajaran PAI
Kelas 7D SMP Negeri 2 Karanggede
No Nama Nilai Keterangan
1 Annisa Ul Kharimah 55 Belum tuntas2 Arby Priyanditya 70 Tuntas3 Ari Nur Yahya 70 Tuntas4 Aris Fitri Prabowo Sukma 75 Tuntas5 Arista Julianto 65 Belum tuntas6 Aulia Andika Putri 85 Tuntas7 Ayu Wuryandini 70 Tuntas8 Dita Septiyani 65 Belum tuntas9 Duwi Mulyati 70 Tuntas10 Dwi Afan Saputra 45 Belum tuntas11 Dwi Fitriana 70 Tuntas12 Muhamad Wakidin 60 Belum tuntas13 Muhamad Yasin 65 Belum tuntas14 Muhammad Aji Saputra 50 Belum tuntas15 Muhammad Deni Sofiyan 75 Tuntas16 Rika Mita Kustiyaningsih 70 Tuntas17 Rima Safitri 60 Belum tuntas18 Ririn Ari Yulianti 70 Tuntas19 Riska Fajarwati 70 Tuntas20 Sri Wijayanto 75 Tuntas21 Susi Susanti 60 Belum tuntas22 Tri Haryanto 70 Tuntas23 Tri Wibowo 60 Belum tuntas24 Willie Natan (non muslim)Jumlah 1,525Prosentase ketuntasan belajar 56,52%Nilai rata-rata 66,31
Ʃnilai seluruh peserta didik (F) = 1525
Ʃpeserta didik yang tuntas belajar (t) =13
122
Ʃ peserta didik(n) =23
prosentase ketuntasan belajar siswa:
P =ƩƩ x 100
= x 100
= 56,52%
Sehingga, nilai rata-rata:̅ = ∑=
=66,31
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS I)
Sekolah : SMP Negeri 2 Karanggede
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Taharah
Alokasi Waktu : 2 pertemuan (6 JP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi DasardanIndikator Pencapaian Kompetensi
KompetensiDasar Indikator
3.7. Memahami ketentuanbersuci dari hadas besarberdasarkan ketentuansyariat Islam
3.7.1. Menjelaskan pengertian hadasbesar
3.7.2. Menyebutkan pembagian hadas.3.7.3. Menyebutkan contoh-contoh
124
hadasbesar3.7.4. Menjelaskan cara menyucikan
hadas besar
3.7.5. Menyebutkan hal-hal yangmenyebabkan hadas besar
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Mematuhi ajaran bersuci dari hadas kecil dan hadas besar berdasarkan
syariat Islam.
2. Mematuhi ajaran bersuci dari najis berdasarkan syariat Islam.
3. Menjelaskan pengertian hadas
4. Menyebutkan pembagian hadas.
5. Menyebutkan contoh-contoh hadas
6. Menyebutkan hal-hal yangmenyebabkan hadas besar
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian dan dalil naqli taharah.
2. Macam-macam najis dan contohnya.
3. Cara menyucikan najis.
4. Pengertian hadas
5. Macam-macam hadas dan contohnya
6. Hal-hal yang menyebabkanhadasbesar
E. Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Metode diskusi
3. Metode demonstrasi
F. MediadanBahan
1. Media/alat
a. PapanTulis
b. LCD
125
c. Proyektor
d. Audio Speaker
G. Sumber Belajar
1. Muhammad Ahsan dan Sumiyati,2016. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMP/MTs Kelas VII/ Buku Siswa . Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Muhammad Ahsan, Sumiyati, dan Mustahdi, 2016. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII/Buku Guru. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
H. Langkah-langkahPembelajaran
1) Kegiatan pendahuluana) Guru mengucapkan salamb) Guru bersama siswa membaca doa ketika akan belajar.c) Guru mengabsen dan memeriksa kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran.d) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan Q.S.Al-Maidah ayat
6 yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai.f) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.2) Kegiataninti
(a)Mengamati(1) Guru memberikan instruksi agar memperhatikan gambar yang
ada di buku pegangan siswa.(2) Guru memberikan penjelasan mengenai gambar.
(b)Menanya(1) Guru bertanya kepada peserta didik tentang taharah(2) Siswa mengungkapkan pengetahuannya sementara mengenai
taharah(3) Guru bertanya kepada peserta didik tentang najis(4) Siswa mengungkapkan pengetahuannya sementara mengenai
najis(5) Guru bertanya kepada peserta didik tentang hadas(6) Siswa mengungkapkan pengetahuannya sementara mengenai
hadas(c)Menalar
126
(1) Guru meminta siswa untuk memelihat materi pada buku.(2) Guru menampilkan power point yang berisimateri yang
dipelajari(3) Guru meminta salah satu siswa untuk membaca materi pada
slide power point yang ditampilkan sebelum dijelaskan guru.(4) Guru menjelaskan materi tentang taharah yang meliputi
pengertian dan pembagian, dan masing-masning penjelasannyadengan menggunakan power point.
(5) Guru memutarkan masing-masing materi pembelajaran denganmenggunakan video dan audio speaker.
(d)Mengasosiasi(1) Guru memberikan instrusksi kepada salah satu siswa dengan
bergantian agar memperagakan masing-masing materi yangberkaitan dengan praktek.
(2) Guru memberikan tugas kelompok kepada siswa.(3) Guru membentuk kelompok masing-masing berisi 6 siswa.(4) Guru meminta siswa menuliskan rangkuman dari materi yang
dipelajari.(5) Guru meminta siswa untuk mengerjakan sesuai batas waktu
yang ditentukan.(6) Guru menginstruksikan bahwa waktu mengerjakan tugas telah
usai dan siswa mengumpulkan tugas yang sudah ia kerjakan.(e)Mengkomunikasikan
(1) Guru meminta salah satu kelompok untuk presentasi terhadaphasil pengerjaanya.
(2) Guru menanggapi presentasi yang telah dilakukan oleh siswa.3) Kegiatan penutup (15 menit)
a) Guru memberikan penguatan materi.b) Guru bersama peserta didik merumuskan simpulan.c) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.d) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan
berdoa.I. Penilaian
Penilaiankognitif
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan
Keterangan
1. Tertulis Soal-soal Terlampir Saat Penilaian
127
pilihan
ganda dan
soal esei
pembelajaran pencapaian
pembelajaran
(assessment
of learning)
Instrumen Penilaian Kognitif
PilihanGanda
1. Bertaharah apakah sama artinya dengan...
a. Bersyukur
b. Bersuci
c. Bersih
d. Membersihkan
2. Terdapat dua jenis taharah, salah satunya adalah...
a. Taharah dari segala kotoran
b. Taharah dari najis
c. Taharah saja
d. Taharah dari semua kebersihan
3. Najis terbagi atas tiga macamya itu...
a. Najis mukhaffah, najis mutawassitah, dan najis mugaladah
b. Najis mukhaffah, najis mugaladah, dan najis makmumah
c. Najis mugaladah, najis mutawassitah, dan najis taharah
d. Najis taharah, najis mukmumah, dan najis mutawassitah
4. Najis yang ringan adalah pengertian dari...
a. Najis mugaladah
b. Najis taharah
c. Najis mukhaffafah
d. Najis mutawassitah
5. Sesuatu yang menghalangi sahnya shalat disebut...
a. Najis
b. Kotoran
128
c. Hadas
d. Penyakit
6. Salah satu macam dari hadas yaitu...
a. Hadas kecil
b. Hadas ringan
c. Hadas sedang
d. Hadas sangat kecil
7. Cara menyucikan dari hadas besar yaitu dengan...
a. Bertaharah
b. Wudhu
c. Mandi wajib
d. Mandi biasa
8. Keluar sesuatu dari qubul dan dubur termasuk hadas...
a. Hadas kecil
b. Hadas ringan
c. Hadas sedang
d. Hadas sangat kecil
9. Tata cara bersuci dari hadas kecil adalah...
a. Istinja’
b. Dibasuh dengan air
c. Wudhu
d. Mandi
10. Orang yang sedang mengalami haid maka tidak diperbolehkan...
a. Bersedekah
b. Shalat
c. Berpuasa
d. B dan c benar
129
Uraian
1. Anda sudah mempelajari tentang taharah. Sekarang yang ditanyakan, apa
pengertian taharah dan dibagi atas berapa jenis?
2. Apa yang dimaksud dengan najis mukhaffafah? Sebutkan pula contohnya.
3. Bagaimana cara menyucikan najis mugaladah?
4. Apa pengertian dari hadas?
5. Hal apa saja yang termasuk dalam hadas kecil?
Kunci Jawaban
1. B 6. A
2. b 7. c
3. a 8. a
4. c 9. c
5. a 10. d
Uraian
1. Taharah artinya bersuci dari najis dan hadas. Taharah dibagi menjadi dua yaitu
taharah dari najis dan taharah dari hadas.
2. Najis mukhaffafah adalah najis yang ringan. Contohnya air seni bayi laki-laki
yang belum berumur dua tahun dan belum makan apapun kecuali air susu ibu.
3. Dengan membasuh sebanyak tujuh kali. Satu kali diantaranya menggunakan air
yang dicampur dengan tanah.
4. Hadas adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan
ia tidak boleh shalat, tawaf, dan lain sebagainya.
5. a. Keluar sesuatu dari qubul (kemaluan) dan dubur.
b. Hilang akal (contohnya sedang tidur).
c. Bersentuhan kulit antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mukhrim.
d. Menyentuh qubul atau kemaluan dan dubur dengan telapak tangan
130
Format PenilaianKognitif
No Nama Skor Tiap Soal
Romawi I
Skor Tiap Soal
Romawi II
JumlahSkor
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5
1
2
3
Jumlah
Rata-rata
Keterangan;
Skor = (jumlah soal pilihan ganda benar x 5) + (jumlah soal essai benar x 10)
Karanggede, 2 Agustus 2017
131
Nilai Hasil Siklus I
Mata Pelajaran PAI
Kelas 7D SMP Negeri 2 Karanggede
No Nama Nilai Keterangan
1 Annisa Ul Kharimah 70 Tuntas2 Arby Priyanditya 85 Tuntas3 Ari Nur Yahya 70 Tuntas4 Aris Fitri Prabowo Sukma 75 Tuntas5 Arista Julianto 75 Tuntas6 Aulia Andika Putri 80 Tuntas7 Ayu Wuryandini 70 Tuntas8 Dita Septiyani 75 Tuntas9 Duwi Mulyati 70 Tuntas10 Dwi Afan Saputra 45 Belum tuntas11 Dwi Fitriana 70 Tuntas12 Muhamad Wakidin 60 Belum tuntas13 Muhamad Yasin 60 Belum tuntas14 Muhammad Aji Saputra 40 Belum tuntas15 Muhammad Deni Sofiyan 80 Tuntas16 Rika Mita Kustiyaningsih 70 Tuntas17 Rima Safitri 60 Belum tuntas18 Ririn Ari Yulianti 85 Tuntas19 Riska Fajarwati 70 Tuntas20 Sri Wijayanto 80 Tuntas21 Susi Susanti 70 Tuntas22 Tri Haryanto 75 Tuntas23 Tri Wibowo 60 Belum tuntas24 Willie Natan (non muslim)Jumlah 1,595Prosentase ketuntasan belajar 73,91 %Nilai rata-rata 68,26
Ʃnilai seluruh peserta didik (F) = 1595
Ʃpeserta didik yang tuntas belajar (t) =17
Ʃ peserta didik =23
132
prosentase ketuntasan belajar siswa:
P =ƩƩ x 100
= x 100
= 73,91 %
Sehingga, nilai rata-rata:̅ = ∑=
=68,26
133
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Siklus I
Nama Guru : Yudha Anggiya Utomo
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Karanggede
Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester :Kelas 7D, Semester I
Alokasi Waktu :2 JP
Materi Pelajaran :Thaharah
Pokok Bahasan :Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan
ketentuan syariat Islam
Hari/Tanggal :Rabu, 26 Juli 2017
Petunjuk Pengisian : Beri tanda checklist pada kolom nilai sesuai dengan
petunjuk kerja
3) NO
ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PENDAHULUAN 1 2 3 4
1 Melakukan persiapan
2 Mengajak siswa berdo'a
3 Mengabsen siswa
4 Memotivasi siswa
5 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
II KEGIATAN INTI
6 Menjelaskan materi dengan jelas
7 Menjelaskan materi secara urut dari yangmudah ke sulit
8 Memberikan kesempatan kepada siswa untukbertanya
9 Melibatkan siswa dalam menggunakan mediapembelajaran
10 Mengamati siswa untuk menyelesaikan tugas
134
11 Memberikan kesempatan kepada siswa untukmenjawab pertanyaan teman/guru.
12 Berkeliling memantau siswa
13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran
14 Menunjukkan penguasaan materipembelajaran
15 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasmesiswa dalam belajar
16 Membantu siswa yang masih kesulitanmenyelesaikan tugas.
17 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasiwaktu yang direncanakan
III KEGIATAN PENUTUP
18 Membimbing siswa dalam menyimpulkanmateri pelajaran
19 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberitugas
Total skor 6 27 28
Skor akhir 57
Persentase 80,26%
Kualifikasi Baik
Keterangan:1. Kriteria Penilaian
Skor Kriteria Penilaian4 Pengelolaan pembelajaran guru sangat baik3 Pengelolaan pembelajaran guru baik2 Pengelolaan pembelajaran guru cukup baik1 Pengelolaan pembelajaran guru kurang baik
2. Kriteria Hasil Analisis Aktivitas GuruTingkat keberhasilan (%) Arti
85 - 100% Sangat baik (SB)
135
65 – 84% Baik (B)55 – 64% Cukup (C)0 – 54% Kurang (K)
3. Penilaian
Persentase =Ʃ Ʃ x 100%
= x 100%
= 80,26%
136
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Siklus I
Satuan pendidikan :SMP Negeri 2 Karanggede
Mata pelajaran :Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/semester :Kelas 7D, Semester I
Materi pokok :Thaharah
Pokok bahasan :Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar
berdasarkan ketentuan syariat Islam
Hari/tanggal :2 Agustus 2017
No Nama Aspek Yang Diamati JumlahMinat Siswa Keaktifan
SiswaPerhatian
Siswa1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Annisa UlKharimah
7
2 Arby Priyanditya 123 Ari Nur Yahya 74 Aris Fitri
Prabowo Sukma 9
5 Arista Julianto 76 Aulia Andika
Putri 7
7 Ayu Wuryandini 88 Dita Septiyani 79 Duwi Mulyati 810 Dwi Afan Saputra 911 Dwi Fitriana 612 Muhamad
Wakidin 10
13 Muhamad Yasin 1214 Muhammad Aji
Saputra 10
15 Muhammad DeniSofiyan
9
16 Rika MitaKustiyaningsih
10
17 Rima Safitri 11
137
18 Ririn Ari Yulianti 1019 Riska Fajarwati 1120 Sri Wijayanto 1121 Susi Susanti 822 Tri Haryanto 1223 Tri Wibowo 924 Willie Natan (non
muslim)- - - - - - - - - - - - -
Jumlah 210Persentase 76,07%Kualifikasi Baik
Keterangan:1. Kriteria Penilaian
Skor Kriteria Penilaian4 Aktivitas belajar siswa sangat baik3 Aktivitas belajar siswa baik2 Aktivitas belajar siswa cukup baik1 Aktivitas belajar siswa kurang baik
2. Kriteria Hasil Analisis Aktivitas GuruTingkat keberhasilan (%) Arti
85 - 100% Sangat baik (SB)65 – 84% Baik (B)55 – 64% Cukup (C)0 – 54% Kurang (K)
3. Penilaian
Persentase =Ʃ Ʃ x 100%
= x 100%
= 76,07%
138
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS II)
Sekolah : SMP Negeri 2 Karanggede
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII/1
Materi Pokok : Taharah
Alokasi Waktu : 2 pertemuan (6 JP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.7. Memahami ketentuan bersucidari hadas besar berdasarkanketentuan syariat Islam
3.7.13. menyebutkan macam-macam3.7.14 Menjelaskan macam-
macam taharah4.7. Menyajikan cara bersuci dari 4.7.1. Menyebutkan rukun mandi
139
hadas besar wajib4.7.2. Menyajikan tata cara mandi
wajib.4.7.3. Menyebutkan hikmah
taharah
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. Menyebutkan rukun mandi wajib.
2. Mempresentasikan ketentuan tentang hadas besar.
3. Menyajikan tata cara mandi wajib.
4. Menyebutkan hikmah taharah.
D. Materi Pembelajaran
a. Rukun mandi wajib.
b. Tata cara mandi wajib.
c. Hikmah taharah.
E. Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Metode diskusi
3. Metode presentasi
4. Metode demonstrasi
F. Media
1. Media/alat
a. Papan
b. LCD
c. Proyektor
d. Audio speaker
G. Sumber Belajar
A. Muhammad Ahsan dan Sumiyati,2016. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMP/MTs Kelas VII/ Buku Siswa . Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
140
B. Muhammad Ahsan, Sumiyati, dan Mustahdi, 2016. Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VII/Buku Guru. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
C. Gambar/ video/ multimedia interaktif
D. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1) Kegiatan pendahuluan(a) Guru mengucapkan salam.(b) Guru bersama siswa membaca doa ketika akan belajar.(c) Guru mengabsen dan memeriksa kesiapan siswa dalam menerima
pembelajaran.(d) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan Q.S.Al-Maidah ayat
6 yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.(e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan
dicapai.(f) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.2) Kegiatan inti
(a) Mengamati(1) Guru memberikan instruksi agar memperhatikan gambar yang
ada di buku pegangan siswa.(2) Guru memberikan penjelasan mengenai gambar.
(b) Menanya(1) Guru bertanya kepada peserta didik tentang macam-macam
taharah(2) Siswa mengungkapkan pengetahuannya sementara mengenai
macam-macam taharah(c) Menalar
(1) Guru meminta siswa untuk memelihat materi pada buku.(2) Guru menampilkan power point yang berisi materi yang
dipelajari.(3) Guru meminta salah satu siswa untuk membaca materi pada
slide power point yang ditampilkan sebelum dijelaskan guru.(4) Guru menjelaskan materi tentang macam-macam taharah yang
meliputi macam-macam dan penjelasannya, dan tata cara mandiwajib serta menjelaskan hikmah taharah dengan menggunakanpower point
141
(5) Guru memutarkan video masing-masing materi denganmenggunakan LCD Proyektor dan audio speaker.
(d) Mengasosiasi(1) Guru meminta siswa secara bergantian mempraktekkan materi
yang sudah dipelajari.(2) Guru memberikan tugas kelompok kepada siswa.(3) Guru membentuk kelompok masing-masing berisi 6 siswa.(4) Guru meminta siswa menuliskan rangkuman dari materi yang
dipelajari di papan tulis.(5) Guru meminta siswa untuk mengerjakan sesuai batas waktu
yang ditentukan.(6) Guru menginstruksikan bahwa waktu mengerjakan tugas telah
usai dan siswa mengumpulkan tugas yang sudah ia kerjakan.(e) Mengkomunikasikan
(1) Guru meminta salah satu kelompok untuk presentasi terhadaphasil tugasnya.
(2) Guru menanggapi presentasi yang telah dilakukan oleh siswa.3) Kegiatan penutup (15 menit)
(a) Guru memberikan penguatan materi.(b) Guru bersama peserta didik merumuskan simpulan.(c) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.(d) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan
berdoa.
2. Penilaian
Pengetahuan
No. Teknik BentukInstrumen
ContohButir
Instrumen
WaktuPelaksanaan
Keterangan
1. Penugasan Tugastertulis
Terlampir Saatpembelajaranberlangsung
Penilaianuntukpembelajaran(assessmentforlearning)dan sebagaipembelajaran
142
(assessmentas learning)
Soal Pilihan Ganda
1. Cara bertaharah dari hadas besar yaitu...
a. Wudhu, mandi besar
b. Tayamum, taharah
c. Taharah, wudhu
d. Tayamum, mandi biasa
2. Apakah air hujan boleh digunakan untuk wudhu?
a. Boleh
b. Tidak boleh
c. Antara boleh dan tidak boleh
d. Sangat tidak diperbolehkan
3. Berikut ini ialah rukun wajib dari mandi janabah, kecuali...
a. Menyiram seluruh anggota badan dengan air
b. Membasuh anggota tubuh sebelah kanan
c. Berwudu
d. Menggosok-gosok badan
4. Di bawah ini, merupakan penyebab seseorang harus melakukan mandi besar
adalah...
a. Setelah haid,setelah nifas dan buang angin
b. Mengeluarkan mani, bersetubuh dan setelah nifas
c. Mengeluarkan mani, BAB dan bersetubuh
d. Setelah haid, bersetubuh dan bepergian
5. Yang tidak termasuk membatalkan tayamum adalah...
a. Melakukan perjalanan
b. Menemukan air sebelum shalat
c. Buang air kecil
d. Menyentuh kotoran
6. Perhatikan data berikut:
143
a
b
c
d
e
: Karena sakit
: Sudah masuk waktu shalat
: Dalam perjalanan jauh
: Tidak mendapatkan air
: Dengan debu yang suci
Dari data di atas, yang dapat menyebabkan diperbolehkannya tayamum yaitu...
a. a, b, c
b. a, b, d
c. a, c, d
d. b, c, e
7. Di bawah ini, yang tidak termasuk rukun tayamum adalah...
a. Niat
b. Membaca basmalah
c. Mengusap muka
d. Mengusap dua tangan sampai siku
8. Cara bersuci untuk menghilangkan hadas kecil yaitu dengan...
a. Wudhu
b. Bertaharah
c. Mandi
d. Bersuci saja
9. Di bawah ini, merupakanbagian dari tata cara mandi wajib, kecuali...
a. Membasuh kedua tangan
b. Menyiram seluruh tubuh dengan air
c. Menggosok gigi
d. Berwudu
10. Salah satu hikmah taharah yaitu...
a. Orang yang hidup bersih akan terhindar dari segala penyakit
b. Menjaga hidup kotor
c. Memelihara sarang penyakit
144
d. Kebersihan itu tidak perlu
Uraian
1. Apa saja cara yang dilakukan untuk bertaharah dari hadas?
2. Sebutkanlah tata cara mandi wajib dengan tertib!
3. Hal-hal apa sajakah yang memperbolehkan seorang muslim boleh melakukan
tayamum, sebutkan!
4. Sebutkanlah tata cara bertayamum dengan tertib!
5. Setelah Anda mempelajari taharah, hikmah apa yang dapat diambil?
Kunci Jawaban
1. A 6. B
2. A 7. B
3. A 8. A
4. c 9. c
5. b 10. a
Uraian
1. Mandi wajib, wudhu, dan tayamum.
2. a. Niat (menghilangkan hadas besar).
b. Menghilangkan najis apabila terdapat di badannya.
c. Membasuh seluruh tubuh.
3. a. Tidak mendapatkan air untuk wudhu sedangkan sudah masuk waktu shalat.
b. Orang yang sedang sakit.
4. a. Niat.
b. Mengusap muka dengan tanah (debu yang suci).
c. Mengucap tangan kanan hingga siku-siku dengan debu.
d. Mengusap tangan kiri hingga siku-siku dengan debu.
5. a. Orang yang bersih akan terhindar dari segala penyakit.
b. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang selalu menjaga wudhu akan
bersinar wajahnya kelak saat dibangkitkan dari kubur.
c. Dapat dijadikan sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
d. Rasulullah SAW menegaskan bahwa kebersihan itu sebagian dari iman dan
ada ungkapan bijak pula yang mengatakan “kebersihan pangkal kesehatan”.
145
e. Kebersihan akan membuat kita menjalankan hidup dengan lebih nyaman.
146
147
Nilai Hasil Siklus II
Mata Pelajaran PAI
Kelas 7D SMP Negeri 2 Karanggede
No Nama Nilai Keterangan
1 Annisa Ul Kharimah 75 Tuntas2 Arby Priyanditya 85 Tuntas3 Ari Nur Yahya 60 Belum tuntas4 Aris Fitri Prabowo Sukma 75 Tuntas5 Arista Julianto 65 Belum tuntas6 Aulia Andika Putri 95 Tuntas7 Ayu Wuryandini 80 Tuntas8 Dita Septiyani 80 Tuntas9 Duwi Mulyati 80 Tuntas10 Dwi Afan Saputra 70 Tuntas11 Dwi Fitriana 90 Tuntas12 Muhamad Wakidin 70 Tuntas13 Muhamad Yasin 85 Tuntas14 Muhammad Aji Saputra 90 Tuntas15 Muhammad Deni Sofiyan 75 Tuntas16 Rika Mita Kustiyaningsih 65 Belum tuntas17 Rima Safitri 80 Tuntas18 Ririn Ari Yulianti 75 Tuntas19 Riska Fajarwati 90 Tuntas20 Sri Wijayanto 95 Tuntas21 Susi Susanti 80 Tuntas22 Tri Haryanto 80 Tuntas23 Tri Wibowo 75 Belum tuntas24 Willie Natan (non muslim) - -Jumlah 1,815Prosentase kentuntasan belajar 86,96%Nilai rata-raat 78,91
Ʃnilai seluruh peserta didik (F) = 1815
Ʃpeserta didik yang tuntas belajar (t) =20
Ʃ peserta didik =23
148
prosentase ketuntasan belajar siswa:
P=ƩƩ x 100
= x 100
= 86,96%
Sehingga, nilai rata-rata:̅ = ∑=
=78,91
149
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
Siklus II
Nama Guru : Yudha Anggiya Utomo
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Karanggede
Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester :Kelas 7D, Semester I
Alokasi Waktu :2 JP
Materi Pelajaran :Thaharah
Pokok Bahasan :Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar berdasarkan
ketentuan syariat Islam
Hari/Tanggal :Rabu, 9 Agustus 2017
Petunjuk Pengisian : Beri tanda checklist pada kolom nilai sesuai dengan
petunjuk kerja
4) NOASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PENDAHULUAN 1 2 3 4
1 Melakukan persiapan
2 Mengajak siswa berdo'a
3 Mengabsen siswa
4 Memotivasi siswa
5 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
II KEGIATAN INTI
6 Menjelaskan materi dengan jelas
7 Menjelaskan materi secara urut dari yangmudah ke sulit
8 Memberikan kesempatan kepada siswa untukbertanya
9 Melibatkan siswa dalam menggunakan mediapembelajaran
150
10 Mengamati siswa untuk menyelesaikan tugas
11 Memberikan kesempatan kepada siswa untukmenjawab pertanyaan teman/guru.
12 Berkeliling memantau siswa
13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran
14 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
15 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswadalam belajar
16 Membantu siswa yang masih kesulitanmenyelesaikan tugas.
17 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasiwaktu yang direncanakan
III KEGIATAN PENUTUP
18 Membimbing siswa dalam menyimpulkanmateri pelajaran
19 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberitugas
Total skor 4 15 48
Skor akhir 67
Persentase 88,16%
Kualifikasi Sangat baik
Keterangan:
1. Kriteria Penilaian
Skor Kriteria Penilaian4 Pengelolaan pembelajaran guru sangat baik3 Pengelolaan pembelajaran guru baik2 Pengelolaan pembelajaran guru cukup baik1 Pengelolaan pembelajaran guru kurang baik
2. Kriteria Hasil Analisis Aktivitas Guru
Tingkat keberhasilan (%) Arti85 - 100% Sangat baik (SB)
151
65 – 84% Baik (B)55 – 64% Cukup (C)0 – 54% Kurang (K)
3. Penilaian
Persentase =Ʃ Ʃ x 100%
= x 100%
= 88, 16%
152
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Siklus II
Satuan pendidikan :Satuan pendidikan :SMP Negeri 2 Karanggede
Mata pelajaran :Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/semester :Kelas 7D, Semester I
Materi pokok :Thaharah
Pokok bahasan :Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar
berdasarkan ketentuan syariat Islam
Hari/tanggal :9 Agustus 2017
No Nama Aspek Yang Diamati JumlahMinat Siswa Keaktifan
SiswaPerhatian
Siswa1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Annisa Ul Kharimah 92 Arby Priyanditya 123 Ari Nur Yahya 114 Aris Fitri Prabowo
Sukma 10
5 Arista Julianto 86 Aulia Andika Putri 107 Ayu Wuryandini 108 Dita Septiyani 109 Duwi Mulyati 1010 Dwi Afan Saputra 1011 Dwi Fitriana 912 Muhamad Wakidin 1013 Muhamad Yasin 1214 Muhammad Aji
Saputra 11
15 Muhammad DeniSofiyan
11
16 Rika MitaKustiyaningsih
10
17 Rima Safitri 1118 Ririn Ari Yulianti 1119 Riska Fajarwati 1120 Sri Wijayanto 11
153
21 Susi Susanti 922 Tri Haryanto 1223 Tri Wibowo 924 Willie Natan (non
muslim)- - - - - - - - - - - -
Jumlah 237Persentase 85,87%Kualifikasi Sangat
baik
Keterangan:1. Kriteria Penilaian
Skor Kriteria Penilaian4 Aktivitas belajar siswa sangat baik3 Aktivitas belajar siswa baik2 Aktivitas belajar siswa cukup baik1 Aktivitas belajar siswa kurang baik
2. Kriteria Hasil Analisis Aktivitas GuruTingkat keberhasilan (%) Arti
85 - 100% Sangat baik (SB)65 – 84% Baik (B)55 – 64% Cukup (C)0 – 54% Kurang (K)
3. Penilaian
Persentase =Ʃ Ʃ x 100%
= x 100%
= 85,87 %
154
DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN
A. Pembelajaran Pra Siklus
B. Pembelajaran Siklus 1
Para siswa sedang mengerjakan tugas yang diberikan
155
Para siswa berdoa bersama
C. Pembelajaran Siklus 2
Para siswa sedang mengamati buku pembelajaran siswa
156
Guru sedang memberikan apersepsi
Guru sedang melakukan pembelajaran
157
158
159
160
DAFTAR SURAT KETERANGAN KEGIATAN
Nama : Yudha Anggia Utomo
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
NIM : 111-13-259
Dosen pembimbing : Dr. Winarno, M. Pd.
No.
Kegiatan Pelaksanaan
Sebagai Skor
1. OPAK STAIN Salatiga 2013dengan tema RekonstruksiParadigma Mahasiswa yangCerdas, Peka, dan Peduli
26-27Agustus
2013
Peserta 3
2. OPAK Tarbiyah 2013 dengantema Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kearifan Lokal sebagaiIdentitas Pendidikan Indonesia
29 Agustus2013
Peserta 3
3. Masa Ta’aruf Mahasiswa(MASTA) IMM Salatiga
06september
2013
Panitia 2
4. Library User Educationdiselenggarakan oleh UPTPerpustakaan STAIN Salatiga
16September
2013
Peserta 2
5. Seminar Nasional Bahasa Arabdegan tema Inovasi PembelajaranBahasa : Upaya MenjagaEksistensi dan Masa DepanPembelajaran Bahasa Arab yangdilaksanakan oleh ITTAQO
9 Oktober2013
Peserta 8
6. Juara I Kaligrafi MusabaqohTilawatil Qur’an (MTQ)Mahasiswa V tingkat Mahasiswa,SMA se-derajat, dan PondokPesantren se-Salatiga dansekitarnya dengan tema MTQ
23 Oktober2013
Peserta 3
161
Wahana Apresiasi untukMencetak Insan Qur’ani yangdiselenggarakan oleh JQH STAINSalatiga
7. Juara II Futsal Pekan Olah RagaSTAIN (PORS) VI yangdiselenggarakan SSC STAINSalatiga
24-24Mei2014
Peserta 3
8. Kuliah Umum “PengembanganMedia Pembelajaran PPKN” yangdiselenggarakan UniversitasMuhammadiyah Surakarta
12November 2014
Peserta 2
9. Soft Skill “Meningkatkankemampuan Berbahasa SebagaiImplementasi Sumpah Pemuda”
12November 2014
Peserta 2
10. Panitia SSC CUP IV FutsalCompetition 2014
11November
2014
Panitia 8
11. Seminar Nasional “BerkontribusiUntuk Negeri Melalui Televisi”
5 November2014
Peserta 8
12. Gebyar Seni Qur’aniyy (GSQ)Umum ke VI Se-Jawa Tengahyang diselenggarakan JQHSTAIN SALATIGA
05November
2014
Peserta 2
13. Seminar Nasional“Entrepreuneurship”diselenggarakan Racana STAINSalatiga
16November
2014
Peserta 8
14. Workshop Nasional “SuksesAkademik, Sukses Bakat danHidup Bermartabat DenganKarya” diselenggarakan HMPSSTAIN Salatiga
16Desember
2014
Peserta 8
15. Seminar Sesorah Bahasa Jawadiselenggarakan LDK IAINSalatiga
07 Mei2015
Peserta 2
16. Seminar Nasional Kewirausahaan“Jiwa Muda, BeraniBerwirausaha” diselenggarakanMAKUL Kewirausahaan IAIN
30 Oktober2015
Peserta 8
162
Salatiga.17. Gebyar Seni Qur’ani ke VII
Tingkat Jawa Tengahdiselenggarakan JQH IAINSalatiga
6 November2015
Panitia 3
18. Seminar Nasional “EnglishPreunership”
27November
2015
Peserta 8
19. Penerimaan Anggota Baru JQHIAIN Salatiga
25-26Desember
2015
Peserta 2
20. Juara III Futsal antar Sekolahdiselenggarakan SSC IAINSalatiga
24 April2016
Peserta 3
21. Invitasi Pekan PengembanganBakat dan Minat MahasiswaPerguruan Tinggi KeagamanIslam Negeri (IPPBMM-PTKIN)VII se-Jawa Tengah yangdiselenggarakan di IAINTulungagung
2-4 Mei2016
Peserta 4
22. Seminar Nasional “ReifentingKebudayaan Indonesia UntukKebangkitan HMI di Era Modern”diselenggarakan HMI Salatiga
28 Mei2016
Peserta 8
23. Workshop Tahfidz Nasionaldengan tema KontekstualisasiNila-nilai Al-Qur’an dalamMembentuk Kepribadian HuffadzMenuju Peradaban Dunia yangdiselenggarakan oleh JQH Al-Furqan IAIN Salatiga
4 Juni 2016 Peserta 8
24. Dialog Interaktif dan DonaturKorban Bencana diadakan HMISalatiga
29 Juni2016
Peserta 2
25. “The 3rd Annual InternationalConfrence on Islamic Economics”diselenggarakan UniversitasSebelas Maret
30 Agustus2016
Peserta 8
26. Seminar Nasional “Memandang 24 Peserta 8
163
Jurnalisme dari PrespektifGender” diselenggarakan LPMDinamika IAIN Salatiga
September2016
27. “Workshop Leadership andAchievment MotivationTraning”diselenggarakanFK-WAMA SALATIGA
01-02Oktober
2016
Peserta 2
164
165
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama :Yudha Anggia Utomo
Tempat/Tanggal Lahir :Boyolali, 27 Juli 1994
Alamat :Desa Pinggir, Dukuh Sengon RT 07/RW 01, Kec.
Karaggede Kab. Semarang
Agama :Islam
Nama Ayah :Syamsudin
Nama Ibu :Suprapti
Tempat penelitian : SMP Negeri 2 Karranggede
Riwayat pendidikan :
1. SD Negeri 09 Jakarta lulus tahun 2007
2. SMP Negeri 2 Karanggede lulus tahun 2010
3. SMK Muhammadiyah 05 Karanggede lulus tahun 2013
4. S1 PAI lulus 2017
Pengalaman organisasai :
1. Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Boyolali
2. UKM Sport Club IAIN Salatiga