peningkatan prestasi belajar fiqih materi...

117
i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT JENAZAH DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII B MTs SUDIRMAN GETASAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Oleh SUKITRI NIM. 111-13-196 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 08-Mar-2020

46 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH

MATERI SHALAT JENAZAH DENGAN MEDIA

AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII B MTs

SUDIRMAN GETASAN KECAMATAN GETASAN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh

SUKITRI

NIM. 111-13-196

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

ii

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dr. Winarno, M.Pd

Dosen IAIN Salatiga

Nota Pembimbing

Lamp : 4 eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Saudara : Sukitri

Kepada :

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’allaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,

kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama : Sukitri

NIM : 11113196

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI

SHALAT JENAZAH DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA

SISWA KELAS VII B MTs SUDIRMAN GETASAN

KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

Dengan ini kami mohon skripsi saudara diatas supaya segera dimunaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian

Wassalamu’allaikum Wr.Wb.

Salatiga, 03 Agustus 2017

Pembimbing

Dr. Winarno, M.Pd.

NIP. 19730526 199903 1004

iv

SKRIPSI

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MATERI SHALAT

JENAZAH DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII

B MTs SUDIRMAN GETASAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”

disusun oleh:

SUKITRI

NIM: 111-13-196

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 14

September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag. __________________

Sekretaris Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil __________________

Penguji I : Jaka Siswanta, M.Pd. __________________

Penguji II : Dr. Maslikhah, M.Si. __________________

Salatiga,14 September 2017

Dekan

Suwardi, M. Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

v

DEKLARASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sukitri

NIM : 11113196

Jurusan : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 25 Juli 2017

Yang menyatakan,

SUKITRI

NIM. 11113196

vi

MOTTO

وعه مالك ابه الحىيرث رضي هللا عى. قال

وسلم : صلىاكما رسىل هللا صل هللا علي

رأيتمىو اصل )رواي البخاري(

“Dan dari Malik bin Al Huwairits:

Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda:

Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku

shalat” (HR. Bukhari).

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat Allah yang Maha Kuasa, penulisan

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua saya, yang selalu mendo’akan dan membantuku dalam

penyusunan skripsi.

2. Suamiku tercinta, yang selalu memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menghiburku setiap saat.

3. Dosen pembimbingku yang tiada lelah membimbingku dengan ketulusan untuk

menyelesaikan skripsi kami.

4. Seluruh sahabat-sahabatku seperjuangan yang selalu memberi motivasi untuk

terus bersemangat dalam menyelesaikan skripsiku.

5. Anakku Daffa Hafizh Firdaus penyemangatku.

6. Dan tidak lupa untuk semua pembantu terselesainya skripsiku ini dan para

pembaca yang budiman.

Semoga amal dan perbuatan mereka mendapat balasan yang setimpal dari

Allah SWT. Amin...

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa yang telah memberikan

petunjuk dan pertolongan-Nya untuk penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi Penelitian Tindakan Kelas ini selesai sesuai

yang direncanakan dengan judul

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MATERI SHALAT

JENAZAH DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII B

MTs. SUDIRMAN GETASAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi

Agung Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-

orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa

terima kasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd.

3. Ketua jurusan PAI IAIN Salatiga, Hj.Siti Rukhayati, M.Ag.

4. Dosen Pembimbing Akademik, Nasafi, M.Pd.

5. Dr.Winarno, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi terima kasih atas

bimbingannya.

ix

6. Seluruh dosen,staf dan karyawan IAIN Salatiga

7. Bapak-Ibu guru MTs Sudirman Getasan terima kasih atas kerjasamanya

Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a

semoga amal baiknya semuanya diterima oleh Allah SWT, dan mendapatkan

balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. semoga skripsi ini bisa

bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 20 September 2017

Peneliti

Sukitri

NIM. 11113196

x

ABSTRAK

Sukitri. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Fiqh Materi Shalat Jenazah Dengan

Media Audiovisual Pada Siswa Kelas VII B MTs Sudirman Getasan

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan

Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing :

Dr.Winarno,M.Pd

Kata kunci : Media Audiovisual dan peningkatan prestasi belajar

Skripsi ini dilatar belakangi adanya permasalahan dalam penggunaan media

pembelajaran yang menjadikan prestasi peserta didik kurang baik. Dalam kasus

yang terjadi di MTs Sudirman Getasan ini media pembelajaran yang digunakan

guru dalam menyampaikan materi pelajaran masih menggunakan metode

ceramah, dimana guru lebih aktif berbicara dan siswanya cenderung diam untuk

mendengarkan penyampaian gurunya dan ada juga siswa yang merasa bosan dan

ngantuk sehingga menjadikan siswa tidak bisa menguasai materi dengan baik.

Untuk mengatasi itu semua peneliti menyarankan untuk menggunakan media baru

sebagai cara untuk meningkatkan minat belajar siswa. Media uadiovisual adalah

media yang mempunyai unsur gambar dan unsur suara.

Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan “Apakah penggunaan

media pembelajaran audiovisual dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqih materi

Shalat Jenazah pada siswa kelas VII B MTs Sudirman Getasan Kecamatan

Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017”.

Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang

dilakukan melalui dua siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi

di kelas dan dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan maupaun data dari guru

kelas, dengan penelitian tindakan ini akan diketahui peningkatan atau penurunan

setelah dilakukan tindakan kelas yang dilakukan di setiap siklus.

Hasil yang penelitian peroleh adalah penggunaan media audiovisual dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B MTs Sudirman Getasan dengan

jumlah siswa 29 orang. Hal ini dapat dilihat dari hasil peningkatan ketuntasan

belajar siswa yang cukup signifikan dari dua siklus yang telah dilaksanakan,

indikasinya adalah kenaikan nilai rata-rata siswa pada pra siklus yaitu 71,68,

79,44 pada siklus I, dan 86,13 pada siklus II. Demikian pula pada persentase

ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan, yaitu 62,06% pada pra

siklus, 79,31 % pada siklus I, dan 100% pada siklus II. Berarti kenaikan

persentase ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus I setelah dilakukan

perbaikan sebesar 17,25%, dan meningkat lagi pada siklus I ke siklus II sebesar

20,69%.

xi

DAFTAR ISI

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xi

xv

xv

xvii

1

7

7

8

9

10

HALAMAN SAMPUL .............................................................................

HALAMAN BERLOGO IAIN SALATIGA ............................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................

PENGESAHAN KELULUSAN ...............................................................

DEKLARASI ............................................................................................

MOTTO .....................................................................................................

PERSEMBAHAN .....................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

ABSTRAK ................................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................

DAFTAR TABEL .....................................................................................

DAFTAR GAMBAR ................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .........................................................

B. Rumusan Masalah ..................................................................

C. Tujuan Penelitian ....................................................................

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................

E. Manfaat Penelitian ..................................................................

F. Definisi Oprasional ................................................................

xii

G. Metode Penelitian ...................................................................

1. Rancangan Penelitian ..................................................

2. Subjek Penelitian .........................................................

3. Langkah-langkah Penelitian ........................................

4. Instrumen Penelitian ...................................................

5. Pengumpulan Data ......................................................

6. Analisis Data ...............................................................

H. Sistematika Penulisan .............................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar .......................................................................

1. Pengertian Prestasi Belajar ..............................................

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ....................

B. Pembelajaran Fiqh .................................................................

1. Pengertian Pembelajaran Fiqh .........................................

2. Fungsi Pembelajaran Fiqh ...............................................

3. Tujuan Pembelajaran Fiqh ..............................................

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqh .................................

5. Shalat Jenazah .................................................................

1) Pengertian Shalat Jenazah ....................................

2) Hukum Shalat Jenazah .........................................

3) Syarat-syarat Shalat Jenazah ................................

4) Rukun Shalat Jenazah ..........................................

12

12

13

13

15

15

15

16

18

18

21

27

33

33

34

34

35

35

35

36

36

xiii

5) Cara Mengerjakan Shalat Jenazah .......................

C. Media Audiovisual .................................................................

1. Pengertian Media Audiovisual ..........................................

2. Manfaat Media Audiovisual ..............................................

3. Jenis-jenis Media Audiovisual ...........................................

4. Kelebihan dan Kekurangan Media Audiovisual ................

5. Cara Pemakaian Media Audiovisual Dalam

Pembelajaran......................................................................

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs. Sudirman Getasan ...........................

1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. Sudirman Getasan ........

2. Profil Sekolah ....................................................................

a. Identitas Madrasah ........................................................

b. Identitas Kepala Sekolah ..............................................

c. Kondisi Siswa ...............................................................

d. Kondisi Guru dan Karyawan ........................................

e. Sarana dan Prasarana ....................................................

f. Kondisi Orang Tua Siswa .............................................

g. Data Keadaan Tanah .....................................................

h. Daftar Guru dan Karyawan ...........................................

3. Visi, Misi, dan Tujuan MTs. Sudirman Getasan ...............

a. Visi MTs. Sudirman Getasan ........................................

36

37

37

37

38

43

44

45

45

46

46

46

47

48

48

49

49

49

50

50

xiv

b. Misi MTs. Sudirman Getasan .......................................

c. Tujuan MTs. Sudirman Getasan ...................................

4. Struktur Organisasi MTs. Sudirman Getasan ....................

B. Pelaksanaan Penelitian ...........................................................

1. Pra Siklus ..........................................................................

2. Siklus I ..............................................................................

3. Siklus II ............................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Siklus ................................................................................

B. Siklus I ....................................................................................

C. Siklus II ..................................................................................

D. Pembahasan ............................................................................

1. Siklus I ............................................................................

2. Siklus II ...........................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................

B. Saran .......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

50

51

52

53

53

53

56

59

61

66

72

72

73

75

75

xv

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

1. Daftar Tabel

Tabel 3.1 Identitas Madrasah .............................................................

Tabel 3. 2 Identitas Kepala Sekolah ...................................................

Tabel 3.3 Data Pelatihan yang Pernah Diikuti ...................................

Tabel 3.4 Kondisi Siswa ....................................................................

Tabel 3.5 Kondisi Guru dan Karyawan ..............................................

Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana .........................................................

Tabel 3.7 Kondisi Orang Tua Siswa ..................................................

Tabel 3.8 Data Keadaan Tanah ..........................................................

Tabel 3.9 Data Guru dan Karyawan ...................................................

Tabel 3.10 Struktur Organisasi MTs. Sudirman Getasan ..................

Tabel 3.11 Standar KKM ...................................................................

Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ..................................................................

Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus .............................................

Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ....................................

Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ...................................

Tabel 4.5 Nilai Siklus I ......................................................................

Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Siklus I .................................................

Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II....................................

Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .................................

Tabel 4.9 Nilai Siklus II .....................................................................

Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Siklus II ..............................................

46

46

47

47

48

48

49

49

49

52

58

59

60

62

63

64

65

67

68

69

71

xvi

Tabel 4.11 Rekapitulasi Nilai Persiklus..............................................

2. Daftar Gambar

Gambar 1.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas .....................................

Gambar 4.1 Grafik Persentase Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus

I, Siklus II ...........................................................................................

73

12

74

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus I ....................................

2. Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ..................................

3. Lampiran Lembar Pengamatan Guru Siklus II ..................................

4. Lampiran Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .................................

5. Lampiran Foto Hasil Penelitian .........................................................

79

80

81

82

83

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

menghadapi kemelut arus globalisasi seperti sekarang ini, bahkan bisa

dikatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor kebutuhan primer

bagi umat manusia dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin ketat

dan semakin berat. Tanpa pendidikan mungkin manusia sekarang tidak akan

berbeda dengan pendahulunya yaitu pada masa purbakala (Nur Uhbiyanti,

1991:98).

Pendidikan memang peranan penting yang menyangkut kemajuan dan

masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan

maju. Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya

adalah karena guru, yang mempunyai peranan sangat penting dalam

perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk

dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya supaya berhasil mencapai

tujuan pengajaran yang diharapkan. Guru harus pandai dalam memilih media

yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak didik agar mereka merasakan

senang dalam belajar.

Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

(Tohari, 2005:8). Proses belajar mengajar bukan hanya menyampaikan ilmu

2

pengetahuan saja, akan tetapi pemberian pemahaman sangatlah penting,

kareana secara psikologis anak merasa senang apabila mereka diperhatikan.

Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan berupa mata pelajaran,

melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri peserta didik yang sedang

belajar (Usman, 2000:4).

Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

melakukan kurikulum satu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para

siswa menuju pada pembahasan-pembahasan tingkah laku baik intelektual,

moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi

dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pengajaran. Upaya

untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah harus memulai pembelajaran.

Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar disekolah

telah muncul dan berkembang seiring pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (Subroto,2002:2). Eksistensi guru tetap penting

karena peran guru tidak seluruhnya dapat digantikan dengan teknologi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik

dalam ekonomi sosial budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu, agar

pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu adanya

penyesuaian-penyesuaian terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor

pengajaran di sekolah salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran

yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh calon guru sehingga mereka dapat

menyampaikan materi pembelajaran secara baik.

3

Media pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat

diabaikan karena turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar

mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran

(Usman,2002:31). Oleh karena itu seorang guru dituntut harus mampu memilih

dan menerapkan media pengajaran yang relevan dengan situasi dan suasana

pembelajaran agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai (Ulwan, 1998:65).

Dalam media pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yaitu

metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu pengajaran

sedangkan penilaian adalah alat untuk mengukur atau menentukan taraf

tercapai tidaknya tujuan pembelajaran (Ahmad Rifa’i,2002:1). Sarana dan alat

pendidikan sebagai salah satu faktor dalam pendidikan memiliki peran yang

penting untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Keberadaan media akan

lebih membantu tercapainya tujuan secara efektif dan efisien para guru dituntut

agar mampu menggunakan alat-alat yang telah disediakan oleh sekolah dan

tidak tertutup bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman

sekarang ini.

Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah satu proses komunikasi,

proses komunikasi ini harus diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan

tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Pesan

atau informasi pendidikan dapat berupa pengetahuan, keahlian, pengalaman

dan sebagainya. Melalui komunikasi pesan dimungkinkan bisa diserap oleh

semua orang. Dengan demikian halnya dalam proses komunikasi perlu

4

digunakan sarana dalam proses mengajar yang membantu proses komunikasi

yang disebut media (Rihani, 1991:1). Pemakaian media pengajaran dalam

proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan

membawa pengaruh psikologi pada siswa. Penggunaaan media pengajaran

pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses

pembelajaran (Arsyad, 2000:15). Dalam perkembangannya media pengajaran

mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang

dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas prinsip

mekanis kemudian lahir teknologi audiovisual yang menggabungkan

penemuan mekanis dan elektronik untuk tujuan pembelajaran.

Teknologi audiovisual cara menghasilkan atau menyampaikan materi

dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan

pesan-pesan audiovisual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama

proses belajar seperti mesin proyektor, film, tipe recorder dan proyektor visual

yang lebar (Arsyad, 2000:30). Media audiovisual adalah media yang

mempunyai unsur suara dan unsur gambar (Azwan Zain, 2010:124).

Pengunaan media audiovisual mempunyai peranan yang sangat penting yaitu

dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses

pembelajaran.

Pada kasus yang terjadi di sekolah MTs Sudirman Getasan, media

pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang digunakan dalam kegiatan belajar

masih belum efektif dan masih banyak kekurangan. Metode yang digunakan

5

dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Sudirman

Getasan terutama pada mata pelajaran Fiqih materi shalat jenazah adalah

ceramah, dimana guru lebih aktif berbicara untuk menjelaskan materi dan

siswa lebih pasif dan cenderung diam untuk mendengarkan dan mencatat

materi yang disampaikan. Sehingga para siswa merasa bosan bahkan

menjadikan siswa itu ngantuk dan tidak dapat menerima pembelajaran dengan

baik. Maka dibutuhkan media pembelajaran baru yang dapat membangkitkan

semangat belajar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam belajar.

Berdasarkan hasil survay yang peneliti peroleh dari guru PAI pada mata

pelajaran Fiqih materi shalat jenazah menunjukkan bahwa prestasi belajar

siswa kelas VII B MTs Sudirman Getasan dengan jumlah siswa 29 orang masih

banyak yang jauh dari harapan guru dan masih di bawah KKM yaitu 70. Dari

hasil ulangan tersebut ada 11 siswa dari 29 siswa yang nilainya masih dibawah

KKM paling rendah adalah 57, itu disebabkan oleh kurangnya media

pembelajaran yang kreatif yang membuat para siswa malas untuk belajar dan

bertanya apa yang belum dipahami kepada gurunya. Cara mengajar guru juga

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa misalnya cara penyampaian gurunya

itu terlalu cepat atau terlalu bertele-tele maka daya serap siswa akan berkurang

sehingga hasil dari belajar menjadi buruk dan tidak menimbulkan semangat

belajar siswa.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti mempunyai metode baru

untuk mata pelajaran Fiqih materi shalat jenazah untuk siswa kelas VII agar

belajar lebih rajin dan aktif supaya nilainya bisa mencapai KKM seperti yang

6

diharapkan gurunya. Media yang akan digunakan peneliti pada penelitian ini

adalah media audiovisual, dimana dalam pembelajarannya para siswa diberikan

sebuah gambar atau tayangan video tentang tata cara pengurusan jenazah, agar

pemahaman siswa dari yang bersifat konkrit kepada yang abstrak menjadikan

mereka mudah menyerap ilmu pengetahuan seperti ini.

Dengan demikian, guru dalam upayanya membuat siswa bisa mengguasai

materi dengan tuntas, guru harus memilih media yang tepat agar tercapailah

tujuan pengajaran yang baik. Guru sebagai salah satu sumber belajar

berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan

belajar siswa dikelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah

melakukan pemilihan dan penentuan media, media mana yang akan dipilih

untuk mencapai tujuan pengajaran.

Kegagalan seorang guru dalam mencapai tujuan pembelajaran akan terjadi

jika pemilihan dan penentuan media tidak dilakukan pengenalan terhadap

karakteristik dari masing-masing media pengajaran. Karena itu, yang terbaik

guru lakukan adalah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari beberapa

media pengajaran yang akan dibahas dalam uraian-uraian selanjutnya.

Materi fiqih merupakan mata pelajaran yang sebagian bermaterikan cara-

cara melakukan ibadah praktik yang untuk memahaminya lebih mudah dengan

melakukan visualisasi, perlu dilakukan contoh-contoh atau gerakan sesuai

dengan kegiatan aslinya. Misalnya Shalat Jenazah melakukan ibadah yang

harus dilakukan dengan gerakan-gerakan tertentu. Oleh karena itu, guru dalam

7

memberikan materi pelajaran Fiqih selain memberikan pengajaran yang

bersifat teori, harus pula memberikan contoh materi yang akan diajarkannya.

Berdasarkan gambaran diatas, penulis ingin mengadakan penelitian yang

berkaitan dengan hal tersebut yaitu bagaimana media audiovisual agar dapat

meningkatkan pemahaman siswa dalam menguasai mata pelajaran Fiqih. Dari

uraian tersebut penulis terdorong untuk meneliti masalah tersebut dengan judul

: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT

JENAZAH DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII

B MTs Sudirman GETASAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran

audiovisual dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqih materi Shalat Jenazah

pada siswa kelas VII B MTs Sudirman Getasan Kecamatan Getasan

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar Fiqih materi shalat jenazah dengan media

audiovisual pada siswa kelas B VII MTs Sudirman Getasan Kecamatan

Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

8

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah

penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1993:62).

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah media audiovisual dapat

meningkatkan prestasi belajar Fiqih materi Shalat Jenazah kelas VII B MTs

Sudirman Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan siswa pada mata

pelajaran fiqih, penulis membandingkan:

a. Peningkatan nilai rata-rata dari tes formatif pra siklus, tes formatif siklus

I, dan tes formatif siklus II, semakin baik nilai rata-rata tersebut berarti

semakin meningkat pemahaman siswa.

b. Peningkatan yang signifikan nilai pelajaran fiqih sebelum dilakukan

Tindakan Kelas dengan nilai fiqih sesudah dilakukan Tindak Kelas (siklus

I, dan siklus II).

c. Peningkatan siswa yang mencapai nilai KKM, dan sudah mencapai

tingkat ketuntasan belajar mencapai 85% maka semakin meningkat minat

belajar siswa.

9

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis maupun praktis :

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi

dunia pendidikan.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan secara

teoritis untuk memperkaya contoh penerapan media audiovisual

dikelas khususnya pada mata pelajaran Fiqih di Madrasah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini mampu meningkatkan kemampuan dalam merancang

strategi dan media pembelajaran yang bervariasi dengan menerapkan

media audiovisual pada pembelajaran.

b. Bagi siswa

Mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa secara aktif

dan partisipatif dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar dapat

tercapai dengan maksimal.

c. Bagi guru

Mampu meningkatkan profesionalisme guru dalam upaya perbaikan

proses pembelajaran dengan memilih media yang tepat dalam suatu

pembelajaran.

10

d. Bagi sekolah

Dapat dijadikan sebagai masukan dan tambahan informasi sekaligus

bahan acuan dalam usaha peningkatan hasil belajar melalui Penelitian

Tindakan Kelas.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan

istilah maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:

1. Prestasi merupakan suatu hasil dari suatu yang telah dikerjakan ataupun

diciptakan baik itu oleh individu bisa juga secara kelompok (Djamarah,

1994:19). Dalam kasus ini peneliti melakukan penelitian menggunakan

hasil nilai ulangan siswa pada mata pelajaran Fiqih materi shalat jenazah

pada siswa kelas VII MTs Sudirman Getasan dengan jumlah siswa

sebanyak 29 orang.

2. Pembelajaran adalah suatu kombinasi tersusun unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling mempengaruhi

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibat dalam sistem

pembelajaran terdiri dari anak didik, guru dan tenaga lainnya. Material

meliputu buku-buku, film, audiovisual, dan juga komputer. Sedangkan

prosedur meliputi jadwal, media penyampaian, belajar dan lain-lain.

unsur-unsur tersebut saling berhubungan (interaksi) antara satu unsur

dengan unsur yang lain (Hamalik, 1995:57).

11

3. Fiqih atau fiqh adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syara’

mengenai perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil terperinci.

Suatu hal yang telah menambah banyaknya macam dan lapangan hukum

islam, maka kata-kata fiqih hanya dipakai untuk sekumpulan syara’ yang

berhubungan dengan perbuatan, seperti hukum wajib, haram, anjuran,

makruh, mubah (boleh), apakah sesuatu perbuatan tersebut sah atau tidak,

mencakupi atau tidak dan sebagainya (Abuddin Nata, 2003:11).

4. Shalat jenazah adalah Al-Janaiz dengan fathah atau kasrah pada huruf jim

adalah bentuk plural dari kata jenazah. Ada yang mengatakan jika

disebutkan dengan fathah pada huruf jim (janaiz) berarti sebutan bagi

mayit. Sedangkan jika dikasrah (Jinazah) adalah sebutan bagi apa saja

yang dibawa untuk si mayit. Shalat Jenazah adalah shalat wajib yang

dikerjakan dengan empat kali takbir dan satu kali salam (Al-Musyaiqih,

2009:221).

5. Media Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar (Azwan Zain, 2010:124). Media audiovisual adalah bahan atau

alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan

kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide

(Suprijanto, 2005:171). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media

gambar dan vedio yang bersangkutan dengan materi shalat jenazah.

12

G. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang

dilaksanakan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas. Penelitian ini

termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik

pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan.

1. Rancangan penelitian

Sesuai jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas. Ada

beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan

yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim

dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)

refleksi (Arikunto, 2008:16). Sebelum masuk pada siklus I dilakukan

tindakan pendahuluan yang berupa indentifikasi permasalahan. Siklus dari

tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Model Penelitian Tindakan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Hasil Penelitian

13

Gambar 1.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Gambar diatas menjelaskan bahwa rancangan/rencana awal, merupakan

kegiatan yang dilakukan sebelum mengadakan penelitian. Peneliti menyususn

rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya

Instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. Kegiatan dan pengamatan

meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun

prestasi belajar siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya

media pembelajaran audiovisual. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan

mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan.

Rancanagn/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari peneliti

membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Adapun tempat dan waktu penelitian adalah:

a. Tempat penelitian : penelitian ini bertempat di MTs Sudirman Getasan

Kec. Getasan Kab. Semarang.

b. Waktu penelitian : penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun

pengajaran 2016/2017.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Sudirman Getasan

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

3. Langkah-langkah penelitian

Adapun langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut:

14

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:

1. Membuat rencana pembelajaran

2. Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan

3. Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar

mengajar dikelas

4. Menyusun alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa

b. Tindakan atau pelaksanaan

1. Mengadakan apresiasi untuk mengetahui tingkat kemampuan daya

serap siswa

2. Mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan media

audiovisual untuk mengkongkritkan teori yang diajarkan

3. Melakukan simulasi pelaksanaan, menyiapkan alat pendukung atau

sarana lain yang diperlukan

c. Pengamatan atau observasi

1. Mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah

diterapkan

2. Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang

berlangsung dan untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan.

d. Refleksi

Hasil yang didapatkan dalam lembar observasi dikumpulkan serta

dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil data observasi penelitian dapat

merefleksikan diri apakah tindakan yang telah dilakukan dapat mencapai

15

tujuan yang diharapkan atau tidak dan hasil refleksi ini dipergunakan

sebagai bahan untuk merancang tindakan selanjutnya.

4. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik.

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah:

a. Lembar observasi kegiatan belajar mengajar

b. Tes formatif yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

5. Pengumpulan data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi

pengelola media audiovisual, observasi siswa dan guru. Alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data adalah menggunakan tes formatif berupa praktek

yang dilaksanakan setiap akhir siklus.

6. Analisis data

Analisis data diperlukan untuk mengetahui keefektifan suatu media

pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif yaitu media penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan

atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui

prestasi yang dicapai oleh siswa. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan

sebgai perwujudan dari adanya peningkatan prestasi siswa setelah proses

16

pembelajaran setiap siklusnya, maka dilakukan evaluasi dengan tes formatif

pada setiap akhir pembelajaran.

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di MTs Sudirman

Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang untuk mata pelajaran Fiqih

kelas VII adalah 70. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi atau

tidak bisa dilihat dari kenaikan rata-rata siswa yaitu dengan penjumlahan nilai

yang akan memperoleh rata-rata, yang dapat dirumuskan:

H. Sistematika penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab berisi sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator keberhasilan,

manfaat penelitian, definisi oprasional, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka yang berisis prestasi belajar, media audiovisual,

pembelajaran Fiqih, materi Shalat Jenazah.

17

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian yang memuat gambaran umum MTs

Sudirman Getasan Kab. Semarang, deskrepsi pelaksanaan siklus I,

deskrepsi pelaksanaan siklus II.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi deskrisi per siklus, pembahasan.

BAB V : PENUTUP

Yang berisi kesimpulan, saran dan pada bagian akhir dilengkapi

daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu

prestasi dan belajar. Dibawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian

prestasi dan belajar menurut para ahli.

Secara etimologi kata prestasi berasal dari Belanda, yaitu “prestatie”

kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha

(Djamarah, 2003:16). Prestasi adalah hasil yang sudah dicapai dari suatu usaha

yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara

kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul

Dahar dalam (Djamarah, 1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat

dicapaikan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh

dengan jelas keuletan kerja.

Dalam kamus besar bahasa indonesia, prestasi adalah hasil yang telah

dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya (Poerwadarminta, 2006:910).

Menurut Arifin (1990:2-3) bahwa kata prestasi berasal dari belanda yaitu

prestatie. Kemudian dalam bahasa indonesia prestasi yang berarti hasil usaha.

Dari pengertian diatas jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu

sebagai penekan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari sesuatu

kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang

diperoleh dengan keuletan kerja. Baik secara individu maupun kelompok

19

dalam kegiatan tertentu. Dalam tulisan ini prestasi hanya dibatasi pendidikan

khususnya pembelajaran.

Mengenai belajar menurut Slameto (1995:2) belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah perubahan relatif permanen

dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan

tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentru semacam penyakit,

kelelahan atau obat-obatan (Sriyanti, 2009:18).

Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu

berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya (Usman,

2007:5). Belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang

berkat pengalaman dan penelitian, sedang menurut Hilgard dan Bower belajar

berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi

tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam

situasi ini, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan dasar

kecenderungan respons pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat

seseorang (Hamalik, 2009:51). Sedangkan menurut Morgen dalam buku yang

sama menambahkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku karena

pengalaman dan latihan.

Berbagai penjelasan dan pendapat para tokoh diatas, maka dapat ditarik

kesimpulan mengenai pengertian belajar yaitu kegiatan mental dan psikis

maupun fisik, yang berlangsung dalam interaksi aktif yang menghasilkan

20

perubahan. Sedangkan perubahan yang diharapkan adalah perubahan dalam

pengetahguan, pemahaman, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan, maupun sikap

mental. Untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang dilakukan setelah

proses belajar tersebut perlu diadakan penelitian. Hasil penelitian tersebut

memberikan gambaran secara nyata mengenai hasil perubahan. Hasil

perubahan tersebut biasanya disebut prestasi belajar.

Dari definisi diatas, karena adanya proses belajar akan menghasilkan

perubahan tingkah laku dalam belajar maka terdapat ciri-ciri perubahan tingkah

laku tersebut seperti dikemukakan oleh (Slameto, 2003:54) dalam bukunya

Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu:

1) Perubahan terjadi secara sadar

Ini berarti seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan ini

sekurang-kurangnya ia merasa telah terjadi adanya perubahan dalam

dirinya.

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada diri seseorang

berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang

terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi

kehgidupan atau proses belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan senantiasa bertambah dan

tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

21

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau

permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan

bersifat menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang

akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku

yang benar-benar disadari.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar meliputi

suatu proses belajar dan perubahan keseluruhan tingkah laku.

Pada prinsipnya belajar adalah suatu aktifitas yang belangsung dengan

melalui proses dimana proses tersebut tidak lepas adanya pengaruh. Demikian

halnya dengan prestasi atau hasil belajar bidang setudi yang merupakan hasil

adanya suatu proses atau aktivitas belajar juga tidak lepas dari adanya

pengaruh tersebut.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain adalah

sebagai berikut (Hamalik, 2003:208):

1. Faktor Eksternal

a. Faktor Non Sosial

Adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang

ada dilingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung dan

lainnya.

22

b. Faktor Sosial

Adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia. Faktor

eksternal yang berupa sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari

keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat termasuk teman

pergaulan anak. Faktor sosial yang dimaksud disini adalah faktor

manusiawi yang dalam hal ini adalah adanya interaksi sesama manusia

yaitu lingkungan dimana anak itu melakukan pendidikan. Lingkungan

pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

1) Lingkungan keluarga

Keluarga adalah lingkungan utama yang dikenal dan digeluti oleh

anak didik. Pada lingkungan ini banyak identifikasi yang diperoleh

anak dari lingkungan keluarganya, baik yang berupa bimbingan atau

didikan. Secara informal anak diberikan penegtahuan yang yang tidka

diberikan di sekolahnya. Berkaitan dengan ini lingkungan keluarga

ini, maka keluarga yang sehat akan berarti besar untuk pendidikan

dalakm ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan

dalam ukuran kecil maupun besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan

dunia.

2) Lingkungan sekolah

Sebagai mana telah kita ketahui bersama bahwa lingkungan

sekolah adalah merupakan lingkungan belajar secara sistematis dan

terampil serta terarah. Sekolah merupakan tempat belajar yang sangat

23

efektif, maka dari itu tugas dan tanggungjawab sekolah mempunyai

arti yang sangat besar dalam memepengaruhi pendidikan anak.

3) Lingkungan masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan peranan yang sangat penting

terhadap berhasil atau tidaknya pendidikan. Karena pendidikan anak

itu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Mengingat demikian

besarnya pengaruh dari lingkungan masyarakat maka perlu sekali

untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi

pengaruh yang positif terhadap siswa atau anak didik, sehingga dapat

belajar dengan sebaik-baiknya dengan hasil yang maksimal dan

memuaskan.

2. Faktor Internal

Adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.

Faktor internal terdiri dari :

a. Faktor Fisiologi

Adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Yang terdiri

dari:

1. Keadaan tonus jasmani pada umumnya.

Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu

sangat mempengaruhi hasil belajar. Misalnya, tingkat kesehatan dan

kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan

bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya jika

24

badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan

menghambat hasil belajar.

2. Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

Adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait

dengan fungsi panca indera merupakan pintu gerbang masuknya

pengetahuan dalam individu.

b. Faktor Psikologis

Adalah psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis

tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap,

kepribadian kematangan dan lain sebagainya.

Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar.

Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung) namun bisa juga bersifat

negatif (penghambat). Dalam kegiatan belajar siswa, faktor psikologis ini

akan memberikan pengaruh yang cukup besar, karena faktor-faktor

psikologis ini anka senantiasa memberikan landasan dan kemudahan

dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal (Sudjana, 2009:39).

Adapun faktor psikologis adalah yang berhubungan dengan kejiwaan

peserta didik. Yang termasuk dalam faktor ini adalah kecerdasan,

perhatian, bakat, minat, emosi, dan motivasi. Motivasi sangatlah

berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Motivasi adalah tingkah laku atau kegiatan dalam rangka

mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotor, maupun

efektif(sikap). Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktifitas bila

25

motornya tidak ada maka aktivitas tidaka akan terjadi. Motivasi belajar

berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang

sednag belajar itu sendiri. Seseorang melakukan aktifitas karena ada faktor

pendorong dari dirinya. Begitu pula dengan kegiatan belajar, siswa

melakukan belajar karena adanya dorongan untuk melakukan aktivitas itu

demi tujuan yang diinginkan (Syaodih, 2010:27).

Berdasarkan peranan dari motivasi belajar mempunyai empat fungsi

yaitu sebagai berikut (Hamalik, 2009:157) :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

dari setiap kegiatan belajar yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai

sesuai yang diinginkan.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan dan sesuai dengan tujuan serta menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat lagi tujuan tersebut.

4) Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk pencapaian prestasi

belajar.

Dari fungsi-fungsi motivasi tersebut, dapat disimpulakn bahwa motivasi

berfungsi mendorong untuk berbuat, menentukan arah perbuatan belajar,

menyeleksi perbuatan belajar, berfungsi meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Dengan demikian motivasi yang dimiliki siswa, semakin tinggi

intensitas belajarnya, semakin tinggi pula kemungkinan untuk berhasil dan

26

untuk perprestasi. Menurut Sudjana prestasi belajar seorang peserta didik

dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek yaitu (Sudjana, 2009:46) :

1. Aspek Kognitif

Adalah aspek yang berkaitan dengan kegiatan berfikir. Aspek ini

snagat berkaitan erat dengan tingkat intelegensi (IQ) atau kemampuan

berfikir peserta didik. Sejak dahulu aspek kognitif selalu menjadi

perhatian utama dalam sistem pendidikan formal. Hal itu dapat dilihat

dari metode penilaian pada sekolah-sekolah di negeri kita dewasa ini

sangat mengedepankan kesempurnaan pada aspek kognitif.

2. Aspek afektif

Adalah aspek yang berkaitan dengan nilai dan sikap. Penilaian

pada aspek ini dapat terlihat pada kedisiplinan, sikap hormat terhadap

guru, kepatuhan dan lain sebagianya. Aspek afektif berkaitan erat

dengan kecerdasan emosi (EQ) peserta didik.

3. Aspek psikomotorik

Menurut kamus besar bahasa indonesia adalah segala sesuatu yang

berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang mempengaruhi sikap

mental. Jadi sederhananya aspek ini menunjukan kemampuan atau

letrampilan (skills) peserta didik setelah menerima sebuah pengetahuan.

27

B. Pembelajaran Fiqih

1. Pengertian Pembelajaran Fiqih

Dalam menjabarkan pengertian pembelajaran fiqih penulis akan

menguraikannya sesuai dengan susunan kata yang membentuknya, yakni

“pembelajaran” dan “fiqih”. Dalam bukunya Sugandi, dkk (2004:9)

menyatakan bahwa pembelajaran terjemahan dari kata instruction yang berarti

self instruction (dari internal) dan eksternal instructions (dari eksternal).

Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari guru yang disebut

teaching atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-

prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi prinsip-prinsip pembelajaran.

Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional (UU Sisdiknas) Tahun

2003 Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa “pembelajaran merupakan proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar”. Meski telah memiliki pengertian tertentu dalam peraturan

perundang-undangan, dikalangan tokoh pendidikan terdapat perbedaan

penjabaran mengenai pengertian dari pembelajaran. Menurut E Mulyasa,

pembelajaran merupakan proses interaksi anatara peserta didik dengan

lingkungannya yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan perilaku. Dalam

interaksi tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor internal yang datang dari

individu maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Sementara itu,

pengertian yang berbeda dengan pengertian di atas, khususnya dalam konteks

tujuan pembelajaran, diberikan S Nasution. Menurutnya pembelajaran

merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa atau sekelompok siswa

28

dengan tujuan untuk memperoleh keterampilan, sikap, serta menetapkan apa

yang dipelajari. Sedangkan Dimyanti dan Mudjiono, sebagaimana dikutip oleh

Syaiful Sagala, lebih menekankan pengertian pembelajaran pada proses belajar

yang dibangun oleh guru untuk meningkatkan kreatifitas berfikir siswa

sehingga dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa yang dapat

meningkatkan penguasaan terhadap materi pelajaran.

Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar

dan aktivitas belajar. Aktivitas belajar menyangkut peranan seorang guru

dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara

pengajar itu sendiri dengan si belajar. Pengertian belajar yaitu suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).

Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta

didik dan pendidik. Peserta didik atau anak didik adalah salah satu komponen

manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar

(Slameto, 2003:109), sedangkan pendidik adalah salah satu komponen

manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha

pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan

(Slameto, 2003:123). Suatu pengajaran akan berhasil secara baik apabila

seorang guru mampu mengubah diri siswa dalam arti luas menumbuh

kembangkan keadaan siswa selama ia mengikuti proses pembelajaran tersebut

dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadi siswa.

29

a. Ciri-ciri dari pembelajaran menurut Sugandi dkk (2000:25) meliputi hal-

hal sebagai berikut:

1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara

sistematis.

2) Pembelajran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam

belajar.

3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan

menantang bagi siswa.

4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan

menarik.

5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.

6) Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik

secara fisik maupun psikologis.

b. Prinsip-prinsip pembelajaran menurut Sugandi dkk (2000:27) meliputi

hal-hal sebagi berikut :

1) Kesiapan belajar

Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi

awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya

sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas.

30

2) Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek.

Belajar sebagai suatu aktivitas yang kompleks membutuhkan

perhatian dari siswa yang belajar.

3) Motivasi

Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang

mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk

mencapai tujuan. Motivasi menjadi aktif, saat orang melakukan

aktivitas. Jika motivasi tidak aktif, maka siswa tidak bersemangat

belajar. Sehingga guru harus dapat memotivasi siswa.

4) Keaktifan siswa

Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif.

Dengan bantuan guru, siswa harus mampu mencari, menemukan dan

menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.

5) Mengalami sendiri

Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat

kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar denagn

melakukan sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat

dan pemahaman yang lebih mendalam.

6) Pengulangan

Untuk mempelajari materi sampai pada taraf insight, siswa perlu

membaca, berfikir, mengigat, dan latihan. Dengan latihan berarti

31

siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga materi

tersebut mudah diingat.

7) Materi pelajaran yang menantang

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu.

Dengan sikap seperti ini motivasi anak akan meningkat. Rasa ingin

tahu timbul saat guru memberikan pelajaran yang bersifat menantang

atau problematis. Dengan pemberian materi yang problematis akan

membuat aktif belajar.

8) Balikan dan penguatan

Balikan atau feedback adalah masukan penting bagi siswa maupun

bagi guru. Dengan balikan, siswa dapat mengetahui sejauh mana

kemampuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan

kelemahannya. Balikan juga berharga bagi guru untuk menentukan

perlakuan selanjutnya dalam pembelajaran.

9) Perbedaan individu

Masing-masing siswa mempunyai karakteristik baik dari segi fisik

maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta

kemampuan belajar mereka tidak sama. Guru harus memperhatikan

siswa-siswa tertentu secara individual dan memikirkan model

pengajaran yang berbeda bagi anak didik yang berbakat dengan yang

kurang berbakat.

Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku yang

positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti

32

perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over

behavior) yang dapat diamati melalui alat indera orang lain baik tutur katanya,

motorik, dan gaya hidupnya.

Pengertian “fiqih”, secara bahasa memiliki arti “tahu atau paham”.

Pengertian ini disandarkan pada salah satu firman Allah dalam surat At-Taubah

ayat 87 berikut ini:

رضى اباويكىوىامعالخىالف وطبع عل قلى بهم فهى آليفقهىن

Artinya : “Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi

berperang, dan hati mereka telah dikunci mati, maka mereka tidak

mengetahui”. (QS. At-Taubah:87)

Sedangkan dalam konteks istilah, terdapat perubahan penjabaran

redaksional mengenai pengertian : fiqih” dikalangan tokoh yang berkompeten

dalam bidang pendidikan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tiga pendapat

berikut ini:

a. Abdul Wahhab Khalaf mendefinisikan fiqih sebagai hukum-hukum syara’

yang bersifat praktis yang bersumber dari dalil-dalil yang rinci.

b. Syafi’i Karim memperjelas pengertian fiqih sebagai ilmu yang

mempelajari syari’at Islam yang ebrsifat praktis yang bersumber pada

dalil-dalil yang terinci dalam ilmu tersebut.

c. Muhammad Khalid Mas’ud menjelaskan pengertian fiqih sebagai

Indiscussion of the nature of the law and practice what is imphed

byIslamic law. (Pembahasan mengenai hukum asal dan praktik yang

terkandung dalam hukum Islam).

33

Meskipun terdapat perbedaan dalam konteks redaksi, namun secara

substansi, ketiga pendapat diatas bermuara pada satu pengertian tentang fiqih

yakni sebagai ilmu yang mempelajari syari’at Islam baik dalam konteks asal

hukum maupun praktk dari syari’at Islam itu sendiri. berdasarkan penjelasan

mengenai pengertian pembelajaran fiqih adalah proses interaksi antara guru

dan siswa yang bertujuan untuk mengembangkan nkreatifitas berfikir siswa

dalam bidang syari’at Islam, baik dalam konteks asaln hukumnya maupun

praktiknya sehingga siswa mampu menguasai materi tersebut.

2. Fungsi Pembelajaran Fiqih

Pada dasarnya pembelajaran fiqih memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

a. Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah

SWT, sebagai pedoman untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

b. Membiasakan pengalaman terhadap hukum Islam pada peserta didik dengan

ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolahan

dan lingkungan.

c. Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di sekolah dan

masyarakat

d. Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta

menanamkan akhlak peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan upaya

yang terlebih dahulu dilakuakn dalam lingkungan keluarga

e. Membangun mental peserta didik dalam menyesuaiklan diri dalam

lingkungan fisik dan sisialnya

34

f. Memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam pelaksanaan ibadah dan muamalah dalam kehidupan sehari-hari

g. Membekali peserta didik akan bidang fiqih atau hukum Islam untyuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Tujuan Pembelajaran Fiqih

Tujuan merupakan standar usaha yang dapat ditentukan, serta mengarahkan

usaha yang akan dilalui dan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-

tujuan lain. agar kegiatan dapat terfokus pada apa yang dicita-citakan, dan yang

terpenting dapat memberi penilaian evaluasi pada usaha-usaha pendidikan.

Tujuan pembelajaran fiqih dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Memberikan bekal kemampuan dasar kepada warga belajar untuk

mengembangkan kehidupan sebagi:

1) Pribadi muslim yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia

2) Warga negara yang berkepribadian, percaya kepada diri sendiri, sehat

jasmani dan rohaninya

b. Membina warga belajar agar memiliki pengalaman, pengetahuan,

ketrampilan ibadah, dan sikap terpuji yang berguna bagi pengembangan

pribadinya

c. Mempersiapkan warga negara belajar untuk mengikuti pendidikan lanjutan

pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqih

Ruang lingkup mata pelajaran fiqih Madrasah :

35

a. Fiqih ibadah, menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara

pelaksanaan rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari,

seperti thaharoh, shalat, zakat, puasa, ibadah haji.

b. Fiqih muamalah, yang menyangkut pengalaman dan pemahaman sederhana

mengenai ketentuan makan dan minum yang halal dan haram, khitan,

kuraban serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam

(Pemenag RI No.2, 2008:1).

C. Shalat Jenazah

1. Pengertian Shalat Jenazah

(Al-Musyaiqih, 2009:221) Al-Janaiz dengan fathah atau kasrah pada huruf

jim adalah bentuk plural dari kata jenazah. Ada yang mengatakan jika

disebutkan dengan fathah pada huruf jim (janaiz) berarti sebutan bagi mayit.

Sedangkan jika dikasrah (Jinazah) adalah sebutan bagi apa saja yang dibawa

untuk si mayit. Shalat Jenazah adalah shalat yang dikerjakan dengan empat kali

takbir dan satu kali salam.

Adapun dalil shalat jenazah adalah sebagai berikut Rasullah SAW

bersabda:

جاكم )راه ابن ماجو( ا عهى م صه

Artinya: Shalatkanlah olehmu orang yang meninggal”.(HR. Ibnu Majah)

2. Hukum Shalat Jenazah

Shalat Jenazah hukumnya fardhu kifayah, apabila sudah ada sebagaian

yang mengerjakannya maka gugurlah dosa dari kaum muslimin yang lain.

36

sehingga hukum bagi mereka adalah sunnah, namun jika mereka semua

meninggalkan kewajiban ini maka mereka berdosa seluruhnya (Al-Musyaiqih,

2009:232).

3. Syarat-syarat Shalat Jenazah

1. Menutup aurat

2. Tempat yang suci serta adanya orang yang menyalatkannya

3. Jenazah telah dimandikan dan dikafani

4. Tidak terkena najis

5. Yang shalat dan yang menyalatkan adalah orang islam

6. Menghadiri Shalat Jenazah apabila jenazah berada di satu daerah serta

yang shalat adalah mukhallaf.

4. Rukun Shalat Jenazah

1. Niat

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Bertakbir 4 kali

4. Membaca surat Al-Fatihah

5. Membaca shalawat atas Nabi SAW

6. Membaca doa setelah takbir yang keempat

5. Cara Mengerjakan Shalat Jenazah

Adapun cara-cara mengerjakan Shalat Jenazah adalah:

1. Niat

ما هللا جعانى. “ “ اصهى عهى ىذاانميث اربع جكبزات فزض انكفا ية مأ م

2. Takbir pertama membaca ta’awudz kemudian Al-Fatihah

37

3. Takbir kedua membaca shalawat Nabi SAW

د “ عهى ال محم د “ انهيم صم عهى محم

4. Takbir ketiga membaca doa

اعفعنو “ عافو ارحمو “ انهيم اغفزنو

5. Takbir keempat membaca doa

نو انهيم “ اغفزننا الجفحنا بعده الجحزمنااجزه ”

6. Salam

D. Media Audiovisual

1. Pengertian Media Audiovisual

Audio yaitu media yang berkaitan dengan indra pendengaran. Sedangkan

visual yaitu media gambar yang berperan penting dalam pembelajaran yang

dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena

meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat) (Azwan

Zain, 2010:124). (Suprijanto, 2005:171) media audiovisual adalah bahan atau

alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata

yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

2. Manfaat Media Audiovisual

Suprijanto (2005:179) mengatakan bahwa media audiovisual mempunyai

beberapa manfaat diantaranya yaitu sebagai berikut:

38

1. Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar

2. Mendorong minat

3. Meningkatkan pengertian yang lebih baik

4. Melengkapi sumber belajar yang lain

5. Menambah variasi metode mengajar

6. Menghemat waktu

7. Meningkatkan keingintahuan intelektual

8. Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu

9. Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama

10. Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu di luar pengalaman biasa.

3. Jenis-jenis Media Audiovisual

1) Media audiovisual gerak

Media audiovisual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai

dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi)

karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan

unsur gambar yang bergerak (Sudjana,1978:192). Jenis media yang

termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film

bergerak.

a. Film

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame

dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor

secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup (Arsyad,

2003:48). Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara

39

memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada

umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi dan

pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,

menjelaskan konsep-konseo yang rumit, mengajarkan keterampilan,

menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.

Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki

ciri-ciri sebagai berikut (M Basyiruddin Usman, 2002:95-96) :

a. Dapat menarik minat anak

b. Benar dan autentik

c. Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan

d. Sesuai dengan lingkungan kematangan audien

e. Perbendaharaan bahasa yang digunakan secara benar

f. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur

g. Teknis yang digunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup

memuaskan.

b. Video

Video sebagai media audiovisual yang menampilkan gerak,

semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang

disajikan dapat bersifat fakta (kejadian / peristiwa penting, berita),

maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat informatif,

edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat

digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan

40

menggantikan kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan

dan kelebihan sendiri.

c. Televisi

Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam

dan gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini

televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah

dapat dijangkau melalui satelit. Televisi pendidikan adalah

penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujuan

pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi

pendidikan tidak hanya menghibur tetapi lebih penting adalah

mendidik. Oleh karena itu, memiliki ciri-ciri tersendiri antara lain :

1) Dituntut oleh instruktur, seorang instruktur atau guru menuntut

siswa sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah

mendidik melalui pengalaman-pengalaman visual.

2) Sistematis, siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus

dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.

3) Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang

berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran

lainnya.

4) Terpadu, siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya,

seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium, percobaan,

menulis dan pemecahan masalah. (Arsyad, 2003:50-51)

41

Televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan

dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai

radio yang dapat dilihat dan didengar secara bersamaan (Usman,

2002: 102).

Media komunikasi massa khususnya televisi berperan besar dalam

hal interaksi budaya antar bangsa, karena dengan sistem penyiaran

yang ada sekarang ini, wilayah jagkauan siaranya tidak ada masalah

lagi. Meskipun demikian, bagaimanapun juga televisi hanya berperan

sebagai alat bukan merupakan tujuan kebijakan komunikasi, karena

itu televisi memiliki fungsi diantaranya adalah sebagai berikut (Fatah,

2005:150-152):

a. Sebagai alat komunikasi massa

Daerah jagkauan televisi dibelahan bumi manapun sudah

tidka terjadi masalah bagi media massa. Hal ini karena ada

revolusi dibidang satelit komunikasi massa yang terjadi pada

akhir-akhir ini. Sebagi akibat adanya sistem komunikasi yang

canggih itu, media televisi mampu Sebagi akibat adanya sistem

komunikasi yang canggih itu, media massa televisi mampu

membuka isolasi masyarakat tradisional yang sifatnya tertutup

menjadi masyarakat yang terbuka.

42

b. Sebagi alat komunikasi pemerintah

Sebagi alat komunikasi pemerintah, televisi dalam pesan

komunikasinya terhadap kondisi sosial budaya suatu bangsa,

meliputi tiga sasaran pokok, yaitu:

1) Memperkokoh pola-pola sosial budaya

2) Melakukan adaptasi terhadap kebudayaan

3) Kemampuan untuk mengubah norma-norma sosial budaya

bangsa

2) Media audiovisual diam

Media audiovisual diam yaitu media yang menampilkan suara dan

gambar diam, seperti (Sadiman, 1996:57) :

a. Film bingkai suara (sound slides)

Film bingkai adalah suatu film transparan (transparant)

berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2

inci terbuat dari karton atau plastik. Ada program yang selesai

dalam satu menit, tapi adapula yang hingga satu jam atau lebih.

Namun yang lazim, satu program film bingkai suara (sounds slide)

lamanya berkisar antara 10-30 menit. Jumlah gambar (frame)

dalam satu program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah,

tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.

b. Film rangkai suara

Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film

rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama

43

dengan film bingkai yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film

rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang kurang dlebih 100

sampai dengan 130 tergantung pada isi film itu.

4. Kelebihan dan Kekurangan Media Audiovisual

1. Kekurangan media audiovisual

1) Hanya menyajikan komunikasi satu arah

2) Tidak ada kesempatan untuk pemahaman pesan-pesan sesuai dengan

tingkat kemampuan individual siswa

3) Guru tidak mempunyai kesempatan untuk merevisi film sebelum

disiarkan

4) Layar pesawat tidak dapat menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi

siswa untuk melihat secara rinci gambar yang di siarkan.

5) Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi

guru dan siswa bisa bersikap pasif selama penayangan.

2. Kelebihan media audiovisual

1) Dapat menyajikan model dan contoh yang baik bagi siswa

2) Dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami dengan usia

dan tingkatan yang berbeda

3) Dapat menghemat waktu guru dan siswa misalnya dengan merekam

siaran pelajaran yang diajarkan dapat diputar ulang jika diperlukan

tanpa harus melakukan proses itu kembali. Disamping itu merupakan

cara yang ekonomis yang menjangkau seluruh siswa pada lokasi yang

berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.

44

5. Cara Pemakaian Media Audiovisual dalam Pembelajaran

Dalam pengaplikasian media audiovisual ada hal-hal yang harus

dipersiapkan misalnya guru harus tahu cara pengoprasian media tersebut, guru

harus terlebih dahulu tahu konten alat bantu yang akan digunakan dna yang

pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut akan

dijelaskan sarana-sarana untuk menggunakan media audiovisual agar berfungsi

secara optimal (Suprijanto, 2005:175) :

1. Bahan yang disajikan harus mengarah langsung pada masalah yang

dibicarakan oleh kelompok dalam artian harus terarah.

2. Bahan seyogyanya hanya disajikan pada waktu yang tepat sehingga tidak

menyebabkan terputusnya kelangsungan berfikir.

3. Pimpinan sebaiknya mengetahui bagaimana menjalankan alat bantu.

4. Alat bantu sebaiknya mengajarkan sesuatu, tidak sekedar menayangkan

sesuatu.

5. Partisipasi pelajar sangat diharapkan dalam situasi ketika alat bantu

audiovisual digunakan.

6. Rencana mutlak diperlukan untuk membuat bahan yang disajikan dengan

alat bantu lebih efektif.

7. Beberapa alat bantu sebaiknya digunakan.

8. Alat bantu media Audiovisual sebaiknya digunakan secara hati-hati dan

disimpan dengan baik.

45

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs.Sudirman Getasan

1. Sejarah singkat berdirinya MTs.Sudirman Getasan

MTs Sudirman Kopeng Getasan Kab. Semarang berdiri pada tahun 1991

yang di peloporim oleh para guru agama, tokoh Masyarakat di wilayah

Kecamatan Getasan yang memiliki kepedulian pada Pendidikan Islam. Pada

tahun 1991 hingga tahun 1997 MTs. Sudirman adalah satu-satunya MTs di

Kecamatan Getasan, Mengingat wilayah kecanatan Getasan 50% penduduk

ber Agama Isalm”abangan” dengan 40% penduduk beragana Nasrani, 10%

beragama buda. Oleh karena pendidikan Islam di wilayah Kecamatan Getasan

sangat di butuhkan, maka para tokoh masyarakat merasakan terpangil

mendirikan Sekolah Islam dengan nama MTs. Sudirman.

Sejak berdiri hingga tahun 2008 MTs. Sudirman telah mengalami

peningkatan baik kualitas siswa maupun kualitas guru, pada tahun 2009 ini

terdapat 298 siswa dendan latar belakang social ekonomi orang tua petani dan

buruh, kebanyakan siswa dari lereng gunung merbabu dan gunung telomoyo

(perbatasan Kab. Magelang).

Sedangkan Tenaga pendidik adalah alumni IAIN dan IKIP, karena merasa

terpangil untuk memajukan pendidikan islam di MTs, maka para pegawai dan

tenaga pendidik rela diberi Honor (HR) yang kurang memadai. Berkat

semangat juang pengurus, tenaga pendidik, tokoh masyarakat serta partisipasi

Kandepag kabupaten dan Kanwil Depag jawa Tengah,MTs Sudirman dapat

46

meningkatkan mutu pembelajaran dengan indicator bahwa lulusanya

mencapai hampir 100%.

2. Profil Sekolah

A. IDENTITAS MADRASAH

Tabel 3.1

Identitas Madrasah

No Identitas Madrasah

1 Nama Madrasah MTs Sudirman Getasan

2 Alamat Madrasah Jl. Salatiga-Kopeng Km.12

3 Nomor Statistik Madrasah 212332205003

4 Nomor Rekening BRI Unit Getasan Cab. Salatiga

33-21-6520

5 Kabupaten Semarang

6 Provinsi Jawa Tengah

B. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH

Tabel 3.2

Identitas Kepala Sekolah

No Identitas Kepala Sekolah

1 Nama Lengkap

NIP

Saderi, S.Ag. M.Pd.I

-

2 Alamat Rumah Batur Kidul, Batur

Kec. Getasan Kab. Semarang

3 Pendidikan Terakhir S2

47

Pelatihan yang pernah di ikuti kepala sekolah antara lain :

Tabel 3.3

Data pelatihan yang pernah diikuti

No Tahun Nama Pelatihan Lama Pelatihan

1 1999 Seminar Regional 1 hari

2 2000 Panitia personi MTs kab Semarang 4 hari

3 2001 Diklat otonomi pendidikan 7 hari

4 2002 Work shop kurikulum 2 hari

5 2003 Panitia lomba bidang studi MTs 1 hari

6 2006 Work shop penyusunan silabus

2004

4 hari

7 2007 Work shop KTSP 4 hari

8 2009 Work shop managemen MTs 2 hari

A. KONDISI SISWA

Tabel 3.2

Kondisi Siswa

No Tahun Ajaran Jumlah I+II+III Pendaftaran Yang diterima

1 1991/1992 40 40 40

2 1992/1993 82 40 40

3 1993/1994 90 35 35

4 1994/1995 99 57 57

5 1995/1996 95 30 30

6 1996/1997 101 55 55

7 1997/1998 108 58 58

8 1998/1999 123 58 58

9 1999/2000 136 57 57

10 2000/2001 164 72 72

11 2001/2002 180 70 70

12 2002/2003 185 72 72

13 2003/2004 202 81 81

14 2004/2005 212 70 70

15 2005/2006 224 101 101

16 2006/2007 246 97 97

48

17 2007/2008 298 105 105

18 2008/2009 297 110 110

19 2009/2010 315 115 115

20 2010/2011 330 105 105

21 2011/2012 340 110 110

22 2012/2013 355 115 115

23 2013/2014 359 130 130

24 2014/2015 354 123 123

25 2015/2016 357 117 117

26 2016/2017 359 130 130

B. KONDISI GURU DAN KARYAWAN

Tabel 3.3

Kondisi Guru dan Karyawan

No

Ijazah Tertinggi

Jumlah Tenaga

Guru Tetap Guru Tidak Tetap

1 S2 2

2 S1 14 2

3 D3 1

4 D2/D1 1

C. SARANA DAN PRASARANA

Tabel 3.4

Sarana dan Prasarana

No Ruang Jumlah Luas

1 Ruang kelas 7 ruang 378

2 Ruang kepala sekolah 1 ruang 10

3 Ruang guru 1 ruang 56

4 Ruang perpustakaan 1 ruang 15

5 Ruang OSIS Pramuka 1 ruang 56

6 Ruang TU 1 ruang 56

7 Ruang UKS 1 ruang 56

8 Ruang kamar kecil 3 ruang 15

9 Ruang Komputer/bahasa 1 ruang 56

49

D. KONDISI ORANG TUA SISWA

Tabel 3.5

Kondisi Orang Tua Siswa

No Pekerjaan Jumlah Keterangan

1 PNS -

2 TNI/POLRI -

3 Swasta 6

4 Petani 309

E. DATA KEADAAN TANAH

Tabel 3.6

Data Keadaan Tanah

Luas Asal

Tanah

Bersertifikat/Belum Bangunan Lapangan

Olahraga/Halaman

1332㎡ Wakaf Sertifikat 642 ㎡ 690 ㎡

F. DAFTAR GURU DAN KARYAWAN

Tabel 3.7

Data Guru dan Karyawan

No Nama Jabatan Alamat

1. SADERI, S.Ag.M.Pd.I Kepala Sekolah Batur

2. Kuwadi Penjaga Plalar Kopeng

3. Dra. Aminatun Guru Sraten Tuntang

4. Saderi, S,Ag, M.PdI Guru Batur Kidul

5. Risnan, S.Ag Guru Sleker Kopeng

6. Sholihin, S.PdI Guru Batur Wetan

50

7. Nurkus Budiyantomo, SH Guru Sleker Kopeng

8. Supriyadi, SP Guru Sengon Mangihan

9. Yasin, S.Pd Waka Kurikulum Krangkeng Batur

10. Ira Robiyanti, SS Waka Kesiswaan Plalar Kopeng

11. Sri Lestariningsih,S.Pd Guru Sleker Kopeng

12. Hariyani, Ssi Guru Polobugo

13. Antoni Alif, A.Ma Guru Tawang Mbatur

14. Yahmi Dwi Astuti, S.Pd Guru Dukuh Kopeng

15. Euis Ekawati, S.Pd Guru Sengon Mangihan

16. Ika Noviyaningrum, S.Pd Guru Batur Kidul

17. Rosidi, S.Pd Waka

Sar/prasarana

Batur Kidul

18. Jumali Pustakawan Plalar Kopeng

19. Muh Mujiyono TU Plalar Kopeng

20. Sri Suharmi, S.pd Guru Banyudono

21. Nur Yainudin, S.PdI Guru Jurug Wates

22. Eni Iswanti, S.Pd Guru Plalar Kopeng

2 Visi, Misi Dan Tujuan Mts Sudirman Getasan

1. VISI

Terbentuknya anak yang Islami dan berprestasi

2. MISI

a. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman mata

pelajaran agama Islam secara teori dan praktek

51

b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional tenaga

pendidik dan kependidikan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi

c. Menjadikan MTs Sudirman Getasan sebagai Madrassah pilihan

dalam pengembangan imtak dan iptek

3. TUJUAN

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada

tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara khusus,

sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan MTs Sudirman Getasan.

pada setiap akhir tahun pelajaran, sekolah mengantarkan siswa

didik untuk:

a. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered

learning), antara lain CTL, PAKEM, serta layanan bimbingan dan

konseling.

b. Melestarikan budaya daerah melalui MULOK bahasa daerah

dengan indikator; 85% siswa mampu berbahasa Jawa sesuai dengan

konteks

c. Menjadikan 85% siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian

lingkungan hidup di sekitarnya

52

d. Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan

PMR dan Pramuka.

e. Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga di tingkat

Kabupaten

f. Terciptanya kehidupan religius di lingkungan MTs. Sudirman

Getasan yang diperlihatkan melalui Akhlakul Karimah, Ukhuwah,

Disiplin, Kreatif dan Inovatif.

g. Terwujudnya pemahaman dan kemampuan anak didik dalam Life

Skill (kecakapan hidup).

h. Diterimanya lulusan MTs. Sudirman Getasan di SMA, MA dan

SMK yang berkualitas.

4. Struktur Organisasi Mts Sudirman Getasan

Tabel 3.8

Data Struktur Organisasi MTs Sudirman Getasan

Ketua Yayasan Amat Mulyoko,Sag

Kepala Madrasah Saderi,M.PdI

Kepala Desa Rebo

Komite Syarifudin

Waka Kurikulum Risnan, S.Ag

Waka Kesiswaan Zakariya,S.PdI

Waka Sarpras dan Humas Rosidi,S.Pd

BP/BK Nur Zainudin, S.PdI

Guru Agama 1. Sholihin,S.PdI

2. M.Sa’dullah,S.PdI

3. Drs.Musta’in,M.PdI

4. Risnan, S.Ag

5. Saderi, M.PdI

6. Dra.Hj.Aminatun

Pembinaan Ekstra Pramuka 1. Sri Suharmi

53

2. M.Sa’dullah

Pembina Drumband Rohim,S.PdI

Pembina Qiro’ah Zakariya,S.PdI

Pembina Pidato M.Sa’dullah, S.PdI

Kepala TU Muh Mujiono

Kepala Perpustakaan Jumali Amd

Kepala Lab Nur Khusbudiyantomo

B. Pelaksanaan penelitian

1. Pra Siklus

Sesuai dengan gagasan peneliti maka rencana pelaksanaan

penelitian di kelas VII MTs. Sudirman Getasan dengan jumlah siswa

29 orang, penelitian tindakan kelas ini akan ditempuh dalam 2 siklus.

Pada tahap pra siklus ini peneliti mencari dokumentasi nilai rapot

siswa, yang akan digunakan sebagai acuan peneliti untuk

meningkatkan minat belajar siswa pasca penelitian.

2. Siklus I

Proses pembelajaran dilaksanakan secara bertahap yang diawali

dengan apersepsi dan diakhiri dengan tes formatif. Untuk mengetahui

tingkat keberhasilan tes, peneliti menganalisa data untuk menentukan

apakah perbaikan pembelajaran ini berhasil atau tidak.

a. Perencanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus I ini peneliti melakukan

persiapan pembelajaran dengan menyusun RPP terlebih dahulu

sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Rencana

pembelajaran ini digunakan sesuai tindakan yang akan dilakukan.

54

Rencana pembelajaran ini digunakan sebagai program kerja dalam

melaksanakan proses belajar mengajar agar tercapai tujuan

pembelajaran.

Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi siswa dan

lembar observasi guru, praktek dan lain-lain.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini dilaksanakan pada hari jum’at, tanggal 12 mei

2017 pelajaran ke 1-2 selama 70 menit. Tindakan ini disesuaikan

dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pelaksanaan

pembelajaran siklus I meliputi apersepsi, proses pembelajaran dan

evaluasi.

Dalam tahap apersepsi ini memberikan apersepsi kepada siswa

mengenai bacaan dalam shalat jenazah, gerakan dalam shalat

jenazah dan cara melaksanakan shalat jenazah. Pada kegiatan inti

yang merupakan kegiatan pokok tentang pembelajaran materi, pada

tahap ini guru mengelompokkan siswa, kemudian guru

memperlihatkan video shalat jenazah yang kemudian di praktekkan

langsung oleh setiap kelompok sedangkan dalam bacaan shalat

proses penilaiannya dilaksanakan secara individu.

c. Pengamatan

Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan

pengamatan terhadap siswa yaitu dengan lembar observasi siswa

selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek yang dinilai

55

adalah hasil praktek shalat jenazah, bacaan shalat serta perilaku

siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemudian peneliti

juga mempersiapkan lembar pengamatan untuk guru selama proses

pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Hasil yang telah diperoleh pada tahap ini dicatat dan

disimpulkan, menganalisis serta mengevaluasi. Selanjutnya guru

kelas merefleksi diri tentang berhasil tidaknya tindakan yang

dilakukan. Kemudian melakukan perbaikan-perbaikan pada silkus

berikutnya, secara kualitas maupun kuantitas berdasarkan hasil

evaluasi, peneliti menemukan kelebihan dan kekurangan antara

lain:

1. Kelebihan

a. Minat dan keaktifan siswa meningkat

b. Keterampilan praktek dalam shalat jenazah mengalami

peningkatan

2. Kekurangan

i. Pengelola waktu kurang optimal

ii. Dalam penyampaian materi terlalu cepat

iii. Sebagian siswa belum memahami materi secara maksimal

56

3. Siklus II

Dalam siklus II ini dilakukan perbaikan siklus sebelumnya, maka

peneliti menetapkan langkah dan proses sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam siklus II ini peneliti melakukan persiapan seperti

siklus sebelumnya yaitu menyiapkan RPP pembelajaran yang akan

dilaksanakan, menyiapkan alat peraga yang akan digunakan, serta

menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi siswa

dan guru. Kemudian peneliti juga mengajak siswa ketempat

praktek untuk melaksanakan shalat jenazah secara bersama-sama.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan pada hari jumat

tanggal 19 mei 2017 pelajaran ke 1-2 selam 70 menit dengan

materi praktek shalat jenazah.

Adapun jalannya proses pembelajaran hampir sama seperti

siklus sebelumnya yaitu sebagai berikut:

1. Kegiatan pendahuluan dan apersepsi

1. Memberi salam dan bacaan basmallah bersama-sama

untuk memulai pembelajaran

2. Memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran

seperti pada siklus sebelumnya

3. Memberikan penjelasans erta motivasi kepada siswa agar

siswa tetap semangat dalam melakukan pembelajaran.

57

2. Kegiatan inti

1) Mengulang kembali bacaan dan tata cara shalat jenazah

secara detail

2) Menyuruh salah satu siswa untuk bersedia menjadi contoh

sebagi mayatnya

3) Menyuruh siswa melakukan latihan shalat jenazah secara

berjamaah sesuai dengan urutan yang benar

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menghafalkan bacaan shalat jenazah

3. Evaluasi

Setelah selesai proses belajar-mengajar dilakukan praktek

melanjutkan evaluasi siklus I. Dengan cara setiap kelompok

maju kedepan untuk melakukan shalat jenazah berjamaah

sedangkan dalam bacan shalatnya dilakukan secara individu

agar semua siswa benar-benar menguiasai materi yang telah

diajarkan.

c. Pengamatan

Dalam siklus II ini dilkukan seperti siklus I dilaksanakann

pada saat proses pembelajaran berlangsung di tempat praktek

dengan menggunakan lembar pengamatan. Hasil dari pengamatan

pada siklus II ini peneliti tidak menemukan kejanggalan yang

signifikan pada peserta didik, dalam tahap ini peserta didik

58

mengalmai peningkatan yang baik terutama pada bacaan shalat

jenazahnya.

d. Refleksi

Dalam tahap ini akan dikaji proses pembelajaran yang telah

dilaksanakan dengan penerapan belajar aktif. Dari data yang

terkumpul dapat diuraikan sebagai berikut:

i. Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik

ii. Hasil belajar pada tiap siklus sudah mampu mencapai nilai

batas ketuntasan

iii. Berdasarkan hasil observasi siswa dan guru begitu

bersemangat dalam pembelajaran

iv. Pelaksanaan praktek mampu membuat semangat siswa

meningkat sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa

v. Hasil belajar siswa sudah sesuai dengan standar KKM yaitu 70

dan presentase ketuntasan belajar mencapai 85% maka

penelitian ini dapat dihentikan. Adapun penilaian standar

KKM meliputi tiga komponen yaitu niat, bacaan, gerakan

seperti tabel dibawah ini:

Tabel 3.9. Standar KKM

No Komponen Skor Nilai KKM

1 Niat 0-20 70

2 Bacaan 0-40

3 Gerakan 0-40

Jumlah 100

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Siklus

Berdasarkan dokumentasi data yang peneliti peroleh dari guru kelas VII

MTs Sudirman Getasan, proses pembelajaran sebelum dilakukan penelitian

masih menggunakan metode ceramah. Guru mengawali dengan menjelaskan

materi shalat jenazah sambil menuliskan dipapan tulis. Setelah guru selesai

menjelaskan siswa diminta mencatat apa yang sudah dicatatkan dipapan tulis.

Pada akhir pembelajaran siswa diberi soal materi tata cara shalat jenazah

untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang sudah

dilaksanakan. Adapun hasil nilai pra siklus adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Nilai Pra Siklus

Nomor Siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah

Keterangan

Niat Bacaan Gerakan T BT

01 15 21 25 61

02 18 21 31 70

03 16 25 35 76

04 15 22 24 61

05 16 30 31 77

06 16 22 26 64

07 18 28 31 77

08 17 30 31 78

09 15 20 24 59

10 15 21 21 57

11 15 22 22 59

12 17 27 31 75

13 16 25 33 74

14 17 25 32 74

15 15 24 38 77

60

16 18 31 31 80

17 15 20 28 63

18 18 31 35 84

19 18 30 30 78

20 16 27 35 78

21 15 25 28 68

22 15 26 30 71

23 17 31 32 80

24 15 25 28 68

25 18 35 30 83

26 15 26 28 69

27 16 30 30 76

28 16 30 31 77

29 15 20 30 65

Jumlah 2079

Nilai tertinggi 84

Nilai terendah 57

Rata-rata 71,68

Keterangan : T: Tuntas BT: Belum Tuntas

Niat : 0-20

Bacaan : 0-40

Gerakan : 0-40

Tabel 4.2

Rekapitulasi nilai Pra Siklus

No Uraian Hasil Pra Siklus

1 Nilai rata-rata tes formatif 71,68

2 Persentase ketuntasan 62,06%

3 Jumlah siswa yang tuntas 18

4 Jumlah siswa yang belum tuntas 11

Dari dua tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar

adalah 18 siswa dari 29 siswa, rata-rata nilai adalah 71,68 dan persentase

ketuntasan belajar mencapai 62,06%. Hasil ini menunjukkan bahwa pada pra

61

siklus secara klasikal siswa belum tuntas belajar karena persentase ketuntasan

belajar masih lebih kecil dari yang diinginkan yaitu 85%.

B. Siklus I

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tes formatif, lembar

observasi siswa dan lembar observasi guru, dan alat-alat pengajaran yang

mendukung.

2. Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2017 di kelas VII MTs

Sudirman Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

Pada tahap ini proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang telah dipersiapkan, guru menyampaikan materi pelajaran

tentang shalat jenazah dengan alat bantu power point, selanjutnya guru

memperlihatkan video gerakan shalat jenazah beserta bacaannya, setelah itu

guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok diminta

maju kedepan untuk melaksanakan praktek shalat jenazah bersama-sama,

sedangkan penilaian bacaannya secara individu.

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung bisa

diperhatikan pada lembar pengamatan di bawah ini :

62

Tabel 4.3

Lembar Pengamatan/Observasi Kegiatan Guru

Mata pelajaran : Fiqh

Kelas/semester : VII/2

Alokasi waktu : 2x35 menit

Siklus : I

No Uraian Keterangan

Ya Tidak

I PENDAHULUAN

1 Melakukan apersepsi

2 Menjelaskan tujuan yang akan dicapai

3 Memberikan motivasi kepada siswa

4 Menjelaskan langkah-langkah KBM

II KEGIATAN INTI

1 Mengontrol kesiapan siswa

2 Mengamati jalannya KBM

3 Menunjukkan gambar

4 Memberikan contoh gerakan

5 Mengelompokkan siswa

6 Melakukan pengembangan pengajaran

III PENUTUP

1 Melaksanakan praktek

2 Melaksanakan tes

3 Mengajak siswa ketempat praktek

63

Adapaun hasil pengamatan siswa pada saat proses pembelajaran adalah :

Tabel 4.4

Lembar Pengamatan/Observasi Kegiatan Siswa

Mata pelajaran : Fiqh

Kelas/semester : VII/2

Alokasi waktu : 2x35 menit

Siklus : I

No

Uraian kegiatan

Keterangan

KB B SB

1 Kondisi kelas

2 Perhatian siswa

3 Sikap dalam KBM

4 Pemahaman siswa tentang materi sebelum

KBM

5 Pemahaman siswa tentang materi setelah KBM

6 Keberanian siswa

7 Komunikasi siswa

8 Keaktifan siswa

9 Umpan balik

10 Rasa ingin tahu

11 Respon siswa dalam KBM

12 Efektivitas waktu

Keterangan :

KB : Kurang Baik

B : Baik

SB : Sangat Baik

64

Pada akhir pembelajaran siswa diberi tes formatif dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang

telah dilakukan. Adapun hasil dari penelitian siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Nilai Tes Siklus I

Nomor Siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah

Keterangan

Niat Bacaan Gerakan T BT

01 16 32 33 81

02 15 23 30 68

02 18 38 37 93

04 16 38 36 90

05 18 38 40 96

06 15 20 25 60

07 15 25 20 60

08 17 37 31 85

09 18 27 30 75

10 16 25 27 68

11 17 30 33 80

12 18 38 35 91

13 18 39 40 97

14 16 30 30 76

15 16 27 31 74

16 17 30 33 80

17 18 38 40 96

18 16 30 35 81

19 16 30 32 78

20 17 30 32 79

21 15 24 27 66

22 16 28 31 75

23 17 30 30 77

24 18 38 40 96

25 18 25 35 78

26 15 21 25 61

27 18 35 37 90

28 16 32 30 78

29 17 30 28 75

Jumlah 2304

65

Nilai tertinggi 97

Nilai terendah 60

Rata-rata 79,44

Keterangan : T: Tuntas BT: Belum Tuntas

Niat : 0-20

Bacaan : 0-40

Gerakan : 0-40

Berdasarkan hasil nilai tes formatif di atas dapat diketahui bahwa rata-rata

nilai tes dan persentase ketuntasan pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Tes siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

1 Nilai rata-rata tes formatif 79,44

2 Persentase ketuntasan 79,31%

3 Jumlah siswa yang tuntas 23

4 Jumlah siswa yang belum tuntas 6

Tabel di atas menjelaskan bahwa hasil tes formatif pada siklus I dengan

menerapkan media audiovisual diperoleh rata-rata siswa adalah 79,44. Dari 29

siswa, ada 23 siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar, dan 6 siswa

belum mencapai ketuntasan, dengan demikian persentase ketuntasan belajar

yang telah dicapai adalah pada siklus I ini adalah 79,31%.

Pada pra siklus persentase ketuntasan belajar adalah 62,06%, sedangkan

pada siklus I persentasenya menjadi 79,31%, berarti ada peningkatan

66

persentase ketuntasan belajar setelah dilakukannya siklus I ini dengan kenaikan

sebesar 17,25%.

3. Pengamatan/Observasi

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa guru telah melaksanakan

perbaikan sesuai dengan rencana, tetapi masih ada sebagian anak yang belum

mampu menerima pembelajaran dengan baik, dan siswa juga tidak percaya diri

untuk menanyakan apa yang belum paham ke pada guru sehingga

menyebabkan proses pembelajarannya kurang maksimal, sehingga perlu

diadakan perbaikan pada siklus berikutntya.

4. Refleksi

Dari pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I ini, dapat

diperoleh bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

yang sudah ditentukan, peserta didik dalam proses praktek shalat jenazah

masih banyak siswa yang belum bisa menghafalkan bacaannya seta masih ada

sebagian siswa yang mengalami kesulitan menerima penjelasan dari guru.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu diberikan motivasi agar

peserta didik mampu menerima pembelajaran dengan baik dan terlaksana

tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan.

C. Siklus II

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tes formatif, lembar

67

observasi siswa dan lembar observasi guru, dan alat-alat pengajaran yang

mendukung.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan pada

tanggal 19 Mei 2017 di kelas VII MTs Sudirman Getasan dengan jumlah siswa

29 orang. Adapun proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dengan memperhatikan hasil penelitian siklus I, sehingga

kekurangan pada siklus I tidak terualang pada siklus II.

Selanjutnya, peneliti menerangkan pelajaran dengan menayangakan power

point, setelah itu menampilkan video shalat jenazah beserta bacaanya,

kemudian guru mengajak siswa ke tempat praktek untuk melaksanakan praktek

shalat jenazah. Hasil pengamatan guru dan siswa dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 4.7

Lembar Pengamatan/Observasi Kegiatan Guru

Mata pelajaran : Fiqh

Kelas/semester : VII/2

Alokasi waktu : 2x35 menit

Siklus : II

No Uraian Keterangan

Ya Tidak

I PENDAHULUAN

1 Melakukan apersepsi

2 Menjelaskan tujuan yang akan dicapai

68

3 Memberikan motivasi kepada siswa

4 Menjelaskan langkah-langkah KBM

II KEGIATAN INTI

1 Mengontrol kesiapan siswa

2 Mengamati jalannya KBM

3 Menunjukkan gambar

4 Memberikan contoh gerakan

5 Mengelompokkan siswa

6 Melakukan pengembangan pengajaran

III PENUTUP

1 Melaksanakan praktek

2 Melaksanakan tes

3 Mengajak siswa ketempat praktek

Adapun hasil pengamatan siswa adalah :

Tabel 4.8

Lembar Pengamatan/Observasi Kegiatan Siswa

Mata pelajaran : Fiqh

Kelas/semester : VII/2

Alokasi waktu : 2x40 menit

Siklus : II

No Uraian kegiatan Keterangan

KB B SB

1 Kondisi kelas

2 Perhatian siswa

3 Sikap dalam KBM

4 Pemahaman siswa tentang materi sebelum

KBM

69

5 Pemahaman siswa tentang materi setelah KBM

6 Keberanian siswa

7 Komunikasi siswa

8 Keaktifan siswa

9 Umpan balik

10 Rasa ingin tahu

11 Respon siswa dalam KBM

12 Efektivitas waktu

Keterangan :

KB : Kurang Baik

B : Baik

SB : Sangat Baik

Pada akhir proses belajar mengajar siswa siswa diberi tes formatif seperti

pada siklus I dengan tujuan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Dalam proses penilaian sama

seperti siklus I dimana dalam shalat jenazahnya dilakukan secara bersama

sedangkan dalam bacaannya dilaksanakan secara individu. Adapun hasil

penilaian pada siklus II ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil praktek dari siklu II

Nomor Siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah

Keterangan

Niat Bacaan Gerakan T BT

01 18 35 40 93

02 17 31 37 85

03 18 35 37 90

04 17 35 35 87

05 18 38 40 96

06 17 35 37 89

07 16 35 37 88

08 17 37 31 85

70

09 17 30 30 77

10 17 35 40 92

11 17 31 37 85

12 16 27 35 78

13 18 37 40 95

14 17 30 35 82

15 18 35 35 88

16 17 31 30 78

17 17 35 35 87

18 18 32 35 85

19 17 35 35 87

20 17 33 35 85

21 18 31 37 86

22 17 30 35 82

23 17 31 35 83

24 18 35 37 90

25 18 35 35 88

26 17 31 34 82

27 18 35 37 90

28 17 31 35 83

29 17 30 35 82

Jumlah 2498

Nilai tertinggi 96

Nilai terendah 78

Rata-rata 86,13

Keterangan : T: Tuntas BT: Belum Tuntas

Niat : 0-20

Bacaan : 0-40

Gerakan : 0-40

Berdasarkan hasil nilai tes formatif di atas dapat diketahui bahwa rata-rata

nilai tes dan persentase ketuntasan pada siklus II adalah sebagai berikut:

71

Tabel 4.10

Rekapitulasi Hasil Tes siklus II

No Uraian Hasil Siklus II

1 Nilai rata-rata tes formatif 86,13

2 Persentase ketuntasan 100%

3 Jumlah siswa yang tuntas 29

4 Jumlah siswa yang belum tuntas 0

Tabel di atas menjelaskan bahwa pada siklus II nilai rata-rata tes formatif

siswa adalah 86,13. Banyaknya siswa yang telah memenuhi nilai KKM adalah

29 siswa dari 29 siswa. Berarti dengan dilaksanakannya siklus II ini terjadi

peningkatan dengan persentase siswa yang mencapai 100%. Hasil pada siklus

II ini mengalami peningkatan lebih baik dari pada siklus sebelumnya

dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan

media audiovisual.

Pada siklus I persentase ketuntasan belajar adalah 79,31%, sedangkan pada

siklus II persentase ketuntasan belajar mencapai 100%, berarti kenaikan

persentase belajar dari siklus I ke siklus II adalah 20,69%. Maka dari itu pada

siklus II ini mengalami peningkatan yang sangat baik dari pada siklus I karena

persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II mencapai 100%, ini

merupakan kategori ketuntasan yang sudah besar dari yang diinginkan yaitu

85%.

72

3. Pengamatan/observasi

Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran.

Hasilnya diketahui bahwa pada siklus II ini mengalami peningkatan yang baik

dari siklus I, peningkatan pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan

karena dipengaruhi oleh adanya metode yang diterapkan dalam pembelajaran,

kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran dan menguasai materi yang

dijelaskan oleh guru juga mempengaruhi peningkatan belajar siswa untuk

mencapai tingkat keberhasilan belajar yang diinginkan.

4. Refleksi

Dari hasil tes dan pengamatan/observasi yang dilakukan bahwa tingkat

ketuntasan siswa sudah mencapai indikator yang diharapkan, yaitu 100%.

Selanjutnya peneliti menganggap penelitian ini sudah baik dan diharapkan

kedepannya siswa terus belajar dengan baik dan aktif dari sebelumnya, maka

dari itu penelitian ini peneliti hentikan sampai siklus II karena semua siswa

sudah mencapai nilai KKM atau lebih.

D. Pembahasan

1. Siklus I

Pada siklus I ini peneliti masih banyak mengalami kendala seperti siswa

ramai karena menertawakan temannya yang salah dalam praktek shalat

jenazah, siswa masih salah dalam memperagakan gerakannya, siswa kurang

percaya diri karena takut maju kedepan untuk melaksanakan praktek dan

menghafalkan bacaan shalat jenazah. Masalah tersebut harus segera diatasi

73

secepatnya kalau tidak nantinya dapat menyebabkan proses pembelajaran

menjadi sulit dan tidak berjalan lancar.

2. Siklus II

Pada siklus II ini kendala yang muncul pada siklus II dapat dicarikan

solusi yaitu dengan cara guru mengajarkan siswa menghafalkan bacaan shalat

jenazah secara bertahap dan siswa yang sudah mampu menghafalkan dapat

membantu teman sebangkunya dan itu dapat membuat proses penghafalannya

lebih cepat dan membuat siswa menjadi aktif dalam belajar sehingga

pemanfaatan waktunya lebih efektif dan tidak tergesa-gesa. Dari hasil

pembelajaran pada tahap ini semua siswa menjadi lebih giat untuk belajar dan

dapat meningkatkan keaktifan siswa ke depannya untuk menjadi lebih baik

lagi.

Melalui hasil penelitian ini cara belajar aktif metode audiovisual dalam

peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih materi shalat jenazah pada

siwa kelas VII MTs Sudirman Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten

Semarang dari siklus I, dan siklus II hasilnya dapat dilihat dari tabel dibawah

ini:

Tabel 4.11

Rekapitulasi nilai persiklus

No Perbandingan Pra siklus Siklus I Siklus II

1 Jumlah Nilai 2079 2304 2498

2 Rata-rata Nilai 71,68 79,44 86,13

3 Nilai Tertinggi 84 97 96

74

4 Nilai Terendah 57 60 78

5 Siswa Tuntas 18 23 29

6 Siswa Belum Tuntas 11 6 0

7 Persentase Ketuntasan 62,06% 79,31% 100%

Dari rekapitulasi nilai belajar siklus I dan siklus II dapat dibuat diagram

batang sebagai berikut:

Gambar 4.1

Persentase Ketuntasan Belajar

Pra Siklus Siklus I Siklus II

62,06%

79,31%

100,00%

37,93%

20,68%

0,00%

Grafik Presentase Ketuntasan Belajar

Tuntas Belum Tuntas

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus dan seluruh

pembahasan materi yang telah disampaikan dapat disimpulakn bahwa

penerapan metode audiovisual dapat meningkatkan prestasi pembelajaran Fiqih

materi shalat jenazah pada siswa kelas VII MTs Sudirman Getasan Kecamatan

Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa

29 orang. Hal ini dapat dilihat dari hasil peningkatan ketuntasan belajar siswa

yang cukup signifikan dari dua siklus yang telah dilaksanakan, indikasinya

adalah kenaikan nilai rata-rata siswa pada pra siklus yaitu 71,68, 79,44 pada

siklus I, dan 86,13 pada siklus II. Demikian pula pada persentase ketuntasan

belajar siswa juga mengalami peningkatan, yaitu 62,06% pada pra siklus, 79,31

% pada siklus I, dan 100% pada siklus II. Berarti kenaikan persentase

ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus I setelah dilakukan perbaikan

sebesar 17,25%, dan meningkat lagi pada siklus I ke siklus II sebesar 20,69%.

B. Saran

Dari penelitian ini maka saran yang dapat peneliti sumbangkan pada

sekolah adalah pihak sekolah hendaknya mendukung dalam kegiatan

pembelajaran yang berlangsung dan menyediakan fasilitas pembelajaran

dengan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

pembelajaran. Untuk guru mata pelajaran fiqih proses pembelajaran hendaknya

76

tidak hanya terfokus pada satu metode saja, tapi harus lebih kreatif dengan

menyajikan berbagai metode baru yang dapat membangkitkan semangat belajar

siswa, apalagi dalam materi fiqih ini banyak pelajaran yang berkaitan dengan

ibadah praktis, sehingga diperlukan metode pembelajaran yang sesuai dengan

materi yang di ajarkan dan tidak membuat siswa merasa bosan.

Saran selanjutnya untuk siswa, disaat proses pembelajaran berlangsung

apabila siswa belum memahami materi dengan benar di sarankan untuk

bertanya kepada guru atau teman yang sudah menguasai materi pelajaran, agar

semua siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik dan dapat menguasai

materi.

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak, Deni Darmawan. Teknologi Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.2013.

Al-Musyaqih, Khalid bin Ali bin Muhammad, Buku Pintar Ibadah

Lengkap dan Mudah. Klaten: WAFA press.2009.

Arikunto, Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT

Bumi Aksara,2008.

Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,

1990.

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta:

Ciputat Ppers. 2002.

Darajat, Zakiah, ILMU FIQIH. Yogyakarta: PT DANA BHAKTI

WAKAF.1995

Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar,

Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010.

, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,

Jakarta: Rineka Cipta.2005.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

1995

Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’i, Media Pembelajaran. Bandung: Sinar

Guru Algesindo.2002

Nasution. Teknologi Pendidikan. Bandung: Sinar Biru.1990

78

Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 2006.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Satu Pendekatan Praktek),

Jakarta: PT Rineka Cipta.1993.

Saminanto, Ayo Praktek PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Semarang:

RaSAIL Media Group,2010.

Saqib, Sayid. FIQIH SUNNAH 3. Bandung: PT AL MA’ARIF.1994

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

Cipta, 1995.

Sudijono, Anas. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.2009

Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.2004

Sugandi, Achmad, dkk. Teori Pembelajaran, Semarang: UPT MKK

UNNES.2004

Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:

PEDAGOGIK. 2012.

Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2005.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo

Persada.2004.

Sriyanti, Lilik, Suwardi, Muna Erawati, Teori-Teori Belajar, Salatiga:

STAIN salatiga Perss.2009.

Syukur NC, Fatah. Teknologi Pendidikan, Semarang: RasaiL. 2005

Toharin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT

Remaja Grafindo Persada.2005.

LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI

KEGIATAN GURU

Mata pelajaran : Fiqh

Kelas/semester : VII/2

Alokasi waktu : 2x35 menit

Siklus : I

No Uraian Keterangan

Ya Tidak

I PENDAHULUAN

1 Melakukan apersepsi

2 Menjelaskan tujuan yang akan dicapai

3 Memberikan motivasi kepada siswa

4 Menjelaskan langkah-langkah KBM

II KEGIATAN INTI

1 Mengontrol kesiapan siswa

2 Mengamati jalannya KBM

3 Menunjukkan gambar

4 Memberikan contoh gerakan

5 Mengelompokkan siswa

6 Melakukan pengembangan pengajaran

III PENUTUP

1 Melaksanakan praktek

2 Melaksanakan tes

3 Mengajak siswa ketempat praktek

LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI

KEGIATAN SISWA

Mata pelajaran : Fiqh

Kelas/semester : VII/2

Alokasi waktu : 2x35 menit

Siklus : I

No Uraian kegiatan Keterangan

KB B SB

1 Kondisi kelas

2 Perhatian siswa

3 Sikap dalam KBM

4 Pemahaman siswa tentang materi sebelum

KBM

5 Pemahaman siswa tentang materi setelah KBM

6 Keberanian siswa

7 Komunikasi siswa

8 Keaktifan siswa

9 Umpan balik

10 Rasa ingin tahu

11 Respon siswa dalam KBM

12 Efektivitas waktu

Keterangan :

KB : Kurang Baik

B : Baik

SB : Sangat Baik

LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI

KEGIATAN GURU

Mata pelajaran : Fiqh

Kelas/semester : VII/2

Alokasi waktu : 2x35 menit

Siklus : II

No Uraian Keterangan

Ya Tidak

I PENDAHULUAN

1 Melakukan apersepsi

2 Menjelaskan tujuan yang akan dicapai

3 Memberikan motivasi kepada siswa

4 Menjelaskan langkah-langkah KBM

II KEGIATAN INTI

1 Mengontrol kesiapan siswa

2 Mengamati jalannya KBM

3 Menunjukkan gambar

4 Memberikan contoh gerakan

5 Mengelompokkan siswa

6 Melakukan pengembangan pengajaran

III PENUTUP

1 Melaksanakan praktek

2 Melaksanakan tes

3 Mengajak siswa ketempat praktek

LEMBAR PENGAMATAN/OBSERVASI

KEGIATAN SISWA

Mata pelajaran : Fiqh

Kelas/semester : VII/2

Alokasi waktu : 2x40 menit

Siklus : II

No Uraian kegiatan Keterangan

KB B SB

1 Kondisi kelas

2 Perhatian siswa

3 Sikap dalam KBM

4 Pemahaman siswa tentang materi sebelum

KBM

5 Pemahaman siswa tentang materi setelah KBM

6 Keberanian siswa

7 Komunikasi siswa

8 Keaktifan siswa

9 Umpan balik

10 Rasa ingin tahu

11 Respon siswa dalam KBM

12 Efektivitas waktu

Keterangan :

KB : Kurang Baik

B : Baik

SB : Sangat Baik

Lampiran Foto Kegiatan Pembelajaran

Proses pembelajaran berlangsung Mencatat isi mater

Pembelajaran dengan media audiovisual Melihat video shalat jenazah

Melakukan diskusi dengan kelompok Melaksanakan praktek shalat jenazah

Proses mengkhafani Jenazah Jenazah sudah siap disholatkan

proses Pelaksanaan Shalat Jenazah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Madrasah : MTs.Sudirman Getasan

Mata Pelajaran : Fiqh

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 2x35 (70 menit)

A. Standar Kompetensi

1. Melaksanakan tatacara shalat wajib selain shalat lima waktu

B. Kompetensi Dasar

1.1.Menjelaskan ketentuan shalat jenazah

1.2.Menghafal bacaan-bacaan shalat jenazah

C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian dan hukum shalat jenazah dan dalilinya

Siswa dapat menyebutkan syarat dan rukun shalat jenazah

Siswa dapat melafalkan bacaan shalat jenazah dilanjutkan menghafalkan

D. Materi Pembelajaran

Shalat jenazah

E. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab, dan Audiovisual

F. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal

Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdoa

Apersepsi, mengajukan pertanyaan tentang shalat jenazah

Motivasi, memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari shalat

jenazah

Meminta siswa menyiapkan buku fiqh

2. Kegiatan inti

a. Guru menjelaskan pengertian tentang shalat jenazah dan hukumnya

b. Guru menjelaskan syarat dan rukun shalat jenazah

c. Guru menayangkan video shalat jenazah beserta bacaannya

d. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok berisi 5-6

orang

e. Guru meminta siswa untuk menghafalkan bacaan shalat jenazah kemudian

mempraktekkan di depan kelas secara berkelompok

3. Kegiatan akhir

Guru bersama siswa menyimpulakan materi yang telah dibahas

Guru mengucapkan salam penutup.

G. Alat dan sumber belajar

Buku paket fiqh, VCD perawatan jenazah, LKS dan sumber belajar lain

H. Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen

Menjelaskan

pengertian, hukum

dan dalil shalat

jenazah

Tes Tulis Uraian Jelaskan penegrtian

dna hukum shalat

jenazah dan

dalilinya

Menjelaskan

syarat dan rukun

shalat jenazah

Tes Tulis Uraian Jelaskan syarat dan

rukun shalat

jenazah

Melafalkan bacaan

shalat jenazah

dilanjutkan

menghafalkan

Tes Lisan Uraian Sebutkan bacaan

shalat jenazah

Salatiga, 10 Mei 2017

Kolaborator praktek

Sholihin,S.PdI Sukitri

NIP,- NIM.11113196

Mengetahui

Kepala Sekolah

Saderi,S.Ag,M.Pd.I

NIP,-

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Madrasah : MTs.Sudirman Getasan

Mata Pelajaran : Fiqh

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 2x35 (70 menit)

A. Standar Kompetensi

1. Melaksanakan tatacara shalat wajib selain shalat lima waktu

B. Kompetensi Dasar

1.3. Mempraktekkan shalat jenazah

C. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat memperagakan cara shalat jenazah kemudian memberikan penilaian

D. Materi Pembelajaran

Shalat jenazah

E. Metode Pembelajaran

Ceramah, tanya jawab dan Audiovisual

F. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal

Memulai dengan salam, menyapa siswa dan berdoa

Apersepsi, mengajukan pertanyaan tentang shalat jenazah

Motivasi, memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari shalat

jenazah

Meminta siswa menyiapkan buku fiqh

2. Kegiatan inti

a. Guru menjelaskan pengertian tentang shalat jenazah dan hukumnya

b. Guru menjelaskan syarat dan rukun shalat jenazah

c. Guru menayangkan video shalat jenazah beserta bacaannya

d. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok berisi 5-6

orang

e. Guru meminta siswa untuk menghafalkan bacaan shalat jenazah kemudian

mempraktekkan di depan kelas secara berkelompok

3. Kegiatan akhir

Guru bersama siswa menyimpulakan materi yang telah dibahas

Guru mengucapkan salam penutup.

G. Alat dan sumber belajar

Buku paket fiqh, VCD perawatan jenazah, LKS dan sumber belajar lain

H. Penilaian

Indikator Pencapaian Jenis penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen

Mempraktekkan

tatacara shalat

jenazah

Tes Unjuk Kerja Praktek Mempraktekkan shalat

jenazah bersama

teman kalian disekolah

Salatiga, 15 Mei 2017

Kolaborator praktek

Sholihin,S.PdI Sukitri

NIP,- NIM.11113196

Mengetahui

Kepala Sekolah

Saderi,S.Ag,M.Pd.I

NIP,-

SILABUS PEMBELAJARAN

Madrasah : MTs Sudirman Getasan

Kelas/Semester : VII/Gasal

Mata Pelajaran : Fiqh

Standar Kompetensi : 5.Melaksanakan tatacara shalat wajib selain lima waktu

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Nilai Budaya dan

Karakter Bangsa

Kewirausahaan/

Ekonimi Praktis

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

5.3

menjelaskan

ketentuasn

shalat

Jenazah

Shalat Jenazah Religius

Jujur

Mandiri

Demokratis

Komunikatif

Tanggung

jawab

Percaya diri

Berorientasi

tugas dan

hasil

Membaca

dan

menelaah

berbagai

literatur

untuk

menemukan

konsep yang

benar dan

jelas tentang

shalat

Siswa dapat

menjelaskan

pengertian dan

hukum shalat

jenazah dan

dalilnya

Menjelaskan

syarat dan

rukun shalat

jenazah

Tes tulis

Penugasan

Tes unjuk

kerja

4x40

menit

Buku

paket

Fiqh VII

VCD

Perawata

n jenazah

Kain

kafan

Lembar

penilaian

LKS

jenazah

Melakukan

tanya jawab

5.4 menghafal

bacaan shalat

Jenazah

Shalat Jenazah Religius

Jujur

Mandiri

Demokratis

Komunikatif

Tanggung

jawab

Percaya diri

Berorientasi

tugas dan

hasil

Melafalkan

bacaan shalat

jenazah

secara

bersama

Melafalakan

bacaan shalat

jenazah

dilanjutkan

menghafalkan

Tes tulis

Penugasan

Tes unjuk

kerja

4x40

menit

5.5

Mempraktekk

an shalat

Jenazah

Shalat Jenazah Religius

Jujur

Mandiri

Demokratis

Komunikatif

Tanggung

jawab

Percaya diri

Berorientasi

tugas dan

hasil

Memperagak

an cara shalat

jenazah

kemudian

memberikan

penilaian

Mempraktekk

an tatacara

shalat jenazah

Penugasan

Tes unjuk

kerja

4x40

menit

DAFTAR NILAI

SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : SUKITRI

NIM : 111-13-196

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Dosen PA : Drs. Nasafi, M.Pd.I

No Nama kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1. Seminar OPAK STAIN

Salatiga 2013

“Rekonstruksi Paradigma

Mahasiswa yang Cerdas,

Peka dan Peduli”

26-27 Agustus 2013 Peserta 3

2. Sertifikat OPAK Tarbiyah

2013

“Menjunjung Tinggi Nilai-

nilai Kearifan Lokal Sebagai

Identitas Pendidikan

Indonesia”

29 Agustus 2013 Peserta 3

3. Sertifikat UPT Perpustakaan

“ Library User Education”

16 September 2013 Peserta 2

4. Sertifikat LDK Darul Amal

Salatiga “Training Pembuatan

Makalah”

18 September 2013 Peserta 2

5. Piagam Penghargaan

DIKLATSAR V

“Menumbuhkan Jiwa

Kedisiplinan, Solidaritas

Serta Loyalitas dalam

Organisasi dan Olahraga”

17-26 Januari 2014 Peserta 2

6. Sertifikat Dialog Interaktif

dan Edukatif “ DIASPORA

POLITIK INDONESIA di

Tahun 2014 MEMILIH

UNTUK SALATIGA HATI

BERIMAN”

1 April 2014 Peserta 2

7. Sertifikat seminar

ORIENTASI DASAR

KEISLAMAN (ODK)

“Pemahaman Islam

Rahmatan Lil’alamin Sebagai

Langkah Awal Menjadi

Mahasiswa Berkarakter”

21 Agustus 2014

Peserta

2

8. Piagam Penghargaan SSC

CUP IV FUTSAL

9-10 November 2014 Panitia 3

COMPETITION 2014

Kategori SMA/SMK/MA

Sederajat se-Saalatiga “

Menjunjung Semangat

Pahlawan dengan Sportivitas

Berolahraga untuk Menjadi

Juara Sejati”

9. Sertifikat Seminar

“Fenomena Islam di Salatiga”

28 November 2014 Peserta 8

10. Sertifikat Seminar Nasional

“Peranan Technopreneur

dalam Mendukung Program

Pemerintah Melalui Ekonomi

Kreatif”

15 April 2015 Peserta 8

11. Sertifikat Seminar

“Whorkshop Terapi Hati”

5 Juni 2015 Peserta 2

12. Sertifikat Seminar Nasional

Bahasa Arab Ittaqo

“Aktualisasi Bahasa Arab

untuk Membentuk Karakter

Bangsa yang Bermartabat”

10 Juni 2015 Peserta 8

13. Sertifikat Karnaval antar desa

“Memeriahkan Hari

Kemerdekaan RI-70”

18 Agustus 2015 Panitia 3

14. Sertifikat Penerimaan dan

Pembagian Daging Qurban

Desa Tajuk Getasan

12 September 2015 Panitia 3

15. Sertifikat Seminar Nasional

“Hak Gender Difabel Dalam

Perspektif Sosiologi Dan

Hukum Islam Himpunan

Mahasiswa Jurusan Ahwal

Al-Syakhshiyyah”

24 Desember 2015 Peserta 8

16. Sertifikat Seminar Nasional

PIK SAHAJASA

“LGBT dalam Perspektif

Psikologi dan Kesehatan”

26 Mei 2016 Peserta 8

17. Sertifikat Buka Bersama

Anak-anak TPA AL-

MUKSITH Cingklok Tajuk

11 Juni 2017 Panitia 3

18. Sertifikat Seminar

Internasional

“Petani untuk Negeri”

24 September 2016 Peserta 8

19. Sertifikat Seminar Nasional

Anak Berkebutuhan Khusus

“Melejitkan Potensi ABK”

1 Desember 2016 Peserta 8

20. Sertifikat Seminar Nasional

“Menumbuhkan Jiwa

Kewirausahaan Melalui

Usaha Online Untuk

10 Desember 2016 Peserta 8

Masyarakat Ekonomi

Mandiri”

21. Sertifikat Seminar Dialog

Kebangsaan

“Kami Pemuda, Kami

Berbangsa, Kami Indonesia”

30 Januari 2017 peserta 2

22. Sertifikat Seminar Nasional

“Dialog Kebangsaan Dalam

Rangka Halal Bi Halal Idul

Fitri 1438 H Organisasi

Kemasyarakatan Gerakan

Masyarakat Salatiga”

28 Juli 2017 Peserta 8

Jumlah

104

Sa latiga, 28 Agustus 2017

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Kerjasama

Achmad Maimun, M.Ag.

NIP: 19700510 199803 1 003

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa:

Nama : SUKITRI

Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 03 September 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Jurusan / Prodi : FTIK / Pendidikan Agama Islam (PAI)

Alamat : Dsn.Cingklok, Ds.Tajuk RT 10/02

Kec.Getasan Kab.Semarang Jawa Tengah.

Riwayat Pendidikan

1. MI KHOIRUL ZAIDAH Tajuk lulus tahun

2. MTs.SUDIRMAN Getasan lulus tahun 2009

3. SMK DIPONEGORO Salatiga lulus tahun 2013

4. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga mengambil jurusan SI Program studi PAI (Pendidikan Agama Islam) sampai

sekarang.

Demikian data ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 25 Juli 2017

Penulis

SUKITRI