peningkatan hasil belajar bahasa indonesia materi...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI KALIMAT AJAKAN MELALUI METODE ROLE PLAYING DENGAN
MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SEMESTER 1 MI TARBIYATUL
ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
Hana Oktafiani
NIM 23040-15-0037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI KALIMAT AJAKAN MELALUI METODE ROLE PLAYING DENGAN
MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SEMESTER 1 MI TARBIYATUL
ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
Hana Oktafiani
NIM 23040-15-0037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Hidup dapat dipahami dengan berfikir ke belakang, tapi juga harus dijalani dengan
berfikir ke depan.
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas dilimpahkan rahmat serta karunia-Nya, skripsi ini
penulis mempersembahkan kepada:
1. Kedua orang tua yang sangat saya cintai Bapak Rahmad Hermawan dan Ibu Ana
Nursita yang memberikan semangat dan doa yang sangat luar biasa.
2. Nenek saya Suliyem juga yang selalu memberikanku nasehat dan semangat serta
doanya.
3. Saudara kandung saya Salsa Ivah Maulani yang sangat saya sayangi.
4. Sahabat saya grup rempong (Efia, Riska, Opit, Hikmah) dan umbrus PGMI (Evita,
Anggi, Niswa, Waffa, Andi) yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. Calon imamku yang sedang berjuang untuk menjaga Negara Indonesia.
6. Teman-teman PGMI angkatan 2015 IAIN SALATIGA,
7. Bapak Ahmad Sultoni yang membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Pembaca yang budiman.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan
beliau Nabi Muhammad SAW. Keluarga, sahabat-sahabatnya dan orang-orang mukmin
yang senantiasa mengikutinya.
Penulisan skripsi ini di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan di IAIN SALATIGA. Judul yang penulis ajukan adalah
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI KALIMAT
AJAKAN MELALUI METODE ROLE PLAYING DENGAN MEDIA GAMBAR PADA
SISWA KELAS II SEMESTER 1 MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
dengan senang hati menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
4. Bapak Jaka Siswanta, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak Dr. Ahmad Sultoni, M. Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah rela
menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan
memberi petunjuk-petunjuk dan dorongan-dorongan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
6. Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan pengetahuan dan bimbingan selama
penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.
ix
x
ABSTRAK
Oktafiani, Hana. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Kalimat
Ajakan Melalui Metode Role Playing dengan Media Gambar Pada
Siswa Kelas II Semester 1 MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi, Salatiga: Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah dan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing:
Dr. Ahmad Sultoni, M. Pd.
Kata Kunci: Hasil belajar, Bahasa Indonesia, Role Playing dan Media Gambar.
Penelitian dilatar belakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Salatiga pada pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu penyebab
rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya varian metode pembelajaran yang
digunakan saat pembelajaran. Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian
ini adalah: Apakah penggunaan metode Role Playing dan Media Gambar dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas II di MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?.
Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua
siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
dengan jumlah siswa sebanyak 18 anak. Dengan teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, test dan dokumentasi.
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada prasiklus yang mencapai KKM hanya 6
siswa dari 18 siswa atau 33% dengan nilai rata-rata kelas 61,11. Pada siklus I yang
mencapai KKM sebanyak 7 siswa dari 18 siswa atau 39% dengan nilai rata-rata kelas
62,22. Adapun pada siklus II yang mencapai KKM sebanyak 16 siswa dari 18 siswa
atau 89% dengan nilai rata-rata kelas 87,77. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
metode Role Playing dan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Kalimat Ajakan pada siswa kelas II MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga tahun ajaran 2019/2020.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................................. i
LEMBAR LOGO ................................................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ xvii
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................................. 5
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6
F. Definisi Operasional ........................................................................................ 7
1. Hasil Belajar .............................................................................................. 7
xii
2. Bahasa Indonesia ........................................................................................ 8
3. Kalimat Ajakan ......................................................................................... 8
4. Metode Role Playing ................................................................................. 8
5. Media Gambar ........................................................................................... 9
G. Metode Penelitian ............................................................................................ 9
H. Sistematika Penulisan .................................................................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar .................................................................................................. 18
1. Konsep Belajar ........................................................................................ 18
2. Konsep Hasil Belajar ............................................................................... 25
B. Konsep Bahasa Indonesia ............................................................................ 39
1. Definisi Bahasa Indonesia ....................................................................... 39
2. Fungsi Bahasa Indonesia .......................................................................... 40
C. Materi Kalimat Ajakan ................................................................................... 43
D. Metode Role Playing ....................................................................................... 44
1. Definisi Metode Pembelajaran ................................................................. 44
2. Definisi Metode Role Playing ................................................................... 45
3. Kelebihan Metode Role Playing ............................................................... 46
4. Kekurangan Metode Role Playing ............................................................ 47
5. Langkah-langkah Metode Role Playing .................................................... 47
E. Media Gambar ................................................................................................ 48
1. Pengertian Media Gambar........................................................................ 48
2. Kelebihan Media Gambar ........................................................................ 49
3. Kelemahan Media Gambar ..................................................................... 50
F. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ............................................................ 51
xiii
1. Pengertian KKM ...................................................................................... 51
2. Prosedur Penetapan Kriteria Ketetapan Minimal (KKM) ........................ 52
G. Kajian Pustaka ................................................................................................ 52
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo .................................... 56
1. Identitas Sekolah ....................................................................................... 56
2. Sejarah Berdirinya MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ............................ 57
3. Letak Geografis MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ................................ 57
4. Visi dan Misi MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ..................................... 58
5. Karakteristik Guru dan Karyawan MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo .... 59
6. Subjek Penelitian ....................................................................................... 61
7. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 62
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ....................................................................... 62
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...................................................................... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 79
1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus ................................................................. 79
2. Deskripsi Penelitain Siklus I ..................................................................... 82
3. Deskripsi Penelitian Siklus II .................................................................... 87
B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................... 92
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 97
B. Saran ................................................................................................................ 98
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 100
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo .................................................................................... 59
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa kelas IIB
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo .................................................................................. 61
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Pra Siklus ............................................................................ 80
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siklus I ................................................................................ 82
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I .................................................................... 84
Tabel 4.4 Lembar Pegamatan Siswa Siklus I ..................................................................... 86
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................................................................... 87
Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ................................................................... 89
Tabel 4.7 Lembar Pegamatan Siswa Siklus II ................................................................... 91
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus ...................................................... 92
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .................................................... 93
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian ............................................................................................ 10
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .................................................. 103
2. Lembar Pengamatan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran
Siklus I ..................................................................................................................... 112
3. Lembar Pengamatan Siswa Dalam Mengikuti
Pembelajaran Siklus I ................................................................................................ 115
4. Lembar Jawaban Siswa Siklus I .......................................................................... 117
5. Media Gambar Siklus I ....................................................................................... 120
6. Teks Percakapan Siklus I .................................................................................... 124
7. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................................. 126
8. Lembar Pengamatan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran
Siklus II .................................................................................................................... 135
9. Lembar Pengamatan Siswa Dalam Mengikuti
Pembelajaran Siklus II .............................................................................................. 138
10. Lembar Jawab Siswa Siklus II ............................................................................ 140
11. Media Gambar Siklus II ...................................................................................... 143
12. Teks Percakapan Yang Di Buat Siswa ................................................................ 147
13. Dokumentasi Penelitian ...................................................................................... 149
14. Surat Tugas Pembimbing .................................................................................... 152
15. Lembar Konsultasi Skripsi .................................................................................. 154
16. Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................................... 157
17. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 160
18. Daftar Nilai SKK ................................................................................................. 162
19. Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... 166
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Rekapitulasi Presentase Peningkatan
Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ......................................................... 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk sumber
daya (SDM) yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM) dibutuhkan guna mempersiapkan manusia yang berkarakter kuat
dalam menghadapi pengaruh global. Pendidikan diantaranya guru, siswa,
bahan ajar, strategi, atau metode pembelajaran. Tentu saja keberhasilan
implementasi proses pembelajaran didalam kelas tergantung strategi
pembelajaran (Susanto, 2013: 5).
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari disekolah. Belajar
merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dan
dua subjek yaitu guru dan siswa (Damayanti, 2002: 17).
من خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل الله حتى يرجع
Artinya: “Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia
berada dijalan Allah hingga ia pulang” (HR. Tumudzi).
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik. Bahasa Indonesia merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua mata pelajaran. Pembelajaran
bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya,
dan budaya orang lain. Siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa
2
Indonesia yang baik untuk mengemukakan gagasan atau perasaan dan
berpartisipasi dalam masyarakat.
Setelah dilakukan observasi awal di MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo Salatiga, menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan
rendahnya nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II yaitu: 1)
Media pembelajaran yang terbatas, 2) Metode pembelajaran yang klasikal,
3) Serta kurangnya minat belajar siswa.
Hasil wawancara peneliti dengan guru kelas II MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Salatiga, KKM yang ditetapkan pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia adalah 70. Pernyataan tersebut didukung dari data yang
diperoleh peneliti yaitu dari 18 siswa kelas II hanya 10 siswa atau 57,89%
yang mencapai KKM dan 8 siswa atau 42,10% yang belum mencapai
KKM. Hal tersebut masih jauh dari target KKM yaitu harus mencapai
85%, oleh karena itu peneliti memahami dan ingin segera mungkin
memecahkan masalah yang telah terjadi.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti mengamati bahwa
rendahnya hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dikarenakan
kurang focus dalam memperhatikan penjelasan dari guru, banyak siswa
yang sibuk sendiri ketika pembelajaran berlangsung. Selain itu pada saat
proses pembelajaran siswa kurang berperan aktif dikelas, sehingga
kegiatan mereka hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru
yang akhirnya menimbulkan kejenuhan pada siswa. Selain siswa jenuh
3
dengan metode pembelajaran yang diberikan guru, adapula siswa yang
tidak bisa membaca dan siswa susah membedakan antara kalimat ajakan
dengan kalimat perintah.
Dengan adanya beberapa masalah yang muncul di MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Salatiga, peneliti mencoba menawarkan solusi dengan
menggunakan salah satu metode Role Playing dan media gambar.
Peneliti berpendapat bahwa metode Role Playing dan media
gambar ini sangat mudah diterapkan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia materi Kalimat Ajakan. Karena dalam metode Role Playing dan
media gambar ini dapat menarik perhatian siswa untuk focus terhadap
pembelajaran.
Dengan penerapan metode Role Playing dan media gambar siswa
akan merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak
membosankan, karena siswa tidak lagi hanya mendengarkan ceramah dari
guru namun siswa sudah memiliki konsep yang baik terhadap materi yang
diajarkan, dan banyak kejutan yang didapatkan, karena hal tersebut sering
menjadi penghambat hasil belajar Bahasa Indonesia.
Maka dari itu agar tercipta pembelajaran yang mudah dipahami,
tidak membosankan, dan lama diserap dalam pikiran siswa, sehingga
peneliti menawarkan dengan menggunanakan metode Role Playing dan
media gambar yang akan memudahkan guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar, sehingga hasil belajar Bahasa Indonesia meningkat.
4
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti membuat penelitian
dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA
INDONESIA MATERI KALIMAT AJAKAN MELALUIMETODE
ROLE PLAYING DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA
KELAS II SEMESTER 1 MI TARBIYATUL ISLAMIYAH
NOBOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas
maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
“Apakah penggunaan metode Role Playing dan Media Gambar dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas II di MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020 ?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari
penelitian ini adalah: “untuk mengetahui penggunaan metode Role Playing
dan Media Gambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi kalimat
ajakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II semester 1 di MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020”.
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dan rumusan ini adalah: jika metode Role Playingdan
Media Gambar dilakukan dengan baik, maka diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia materi
kalimat ajakan pada siswa kelas II MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Role Playingdan Media Gambar ini katakan
efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator
ketuntasan siswa adalah sebagai berikut:
a. Secara Individual
Siswa mendapatkan nilai melebihi KKM yang telah ditetapkan
oleh sekolah yaitu ≥70 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
materi kalimat ajakan.
b. Secara Klasikal
Siswa mencapai nilai melebihi KKM yaitu mendapat nilai ≥70
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi kalimat ajakan
dengan presentase ≥85% dari jumlah siswa total dalam satu kelas
(Trianto, 2009: 241).
6
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Memberikan konstribusi bagi pengembangan pendidikan dan dapat
memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan
yang muncul dalam proses belajar-mengajar. Khususnya dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia, terutama untuk meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia materi kalimat ajakan
kelas II MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran
2019/2020.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa dan
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar sehingga
berhasil belajar meningkat
b. Bagi Guru
1) Guru dapat memperbaiki pembelajaran di kelas sehingga hasil
belajar siswa dapatmeningkat dan
2) Guru dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan
sendiri, sehingga memberikan terobosan baru model
pembelajaran yang dapat diterapkan di tingkat dasar.
c. Bagi Sekolah
1) Mengangkat nama baik sekolah tersebut jika meningkatnya
hasil belajar siswa dan
7
2) Membantu sekolah tersebut berkembang apabila guru-guru
dapat menerapkan berbagai model pembelajaran aktif dalam
kegiatan belajar mengajar.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman antara yang dimaksud
peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti
memberikan definisi operasional sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang
berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat latihan atau
pengalaman. Dalam hal ini, hasil belajar dapat didefinisikan sebagai
tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam
mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan
yang ditetapkan. Gagne dan Briggs, seperti yang dikutip oleh Wahyudin
Nur Nasution, menyataka bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang
dipperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Reigeluth juga
turut mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perilaku yang dapat
diamati yang menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang
(Umiarso dan Gojali, 2011:240).
8
2. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah alat mengungkapkan diri baik secara
lisan ataupun tertulis, dari segi rasa, karsa dan cipta serta pikir baik
secara statetis, estetis, dan logis (Nasucha, dkk, 2009:1).
3. Kalimat Ajakan
Kalimat Ajakan adalah kalimat yang digunakan untuk meminta
orang lain melakukan sesuatu.
Contohnya mengajak bermain, mengajak belajar, mengajak shalat
bersama, mengajak membersihkan rumah dan masih banyak lagi.
4. Metode Role Playing
Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk
praktikmenepatkan diri mereka dalam peran-peran dan situasi-stuasi
yang akan meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan mereka sendiri dan orang lain (Aris Shoimin,
2017: 161).
Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak
yang didalamnya ada tujuan, aturan dan edutainment (Fogg, 2001).
Dalam role playing, siswa dikondisikan pada situasi tertentu di luar
kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi didalam kelas. Selain itu,
role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas di
mana pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar
kelas dan memainkan peran oranglain.
9
Role playing juga diorganisasikan berdasarkan kelompok-
kelompok siswa yang heterogen. Masing-masing kelompok
memperagakan/menampilkan skenario yang telah disiapkan guru.
Siswa diberi kebebasan berimprovisasi, namun masih dalam batas-
batas skenario dari guru (Huda, 2013: 208-209).
5. Media Gambar
Menurut Oemar Hamalik (1984 : 43) berpendapat bahwa
“Gambar adalah sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk
dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Media gambar
sebenernya dapat digunakan oleh banyak guru dalam aspek
pembelajran. Media gambar digunakan sebagai media pembelajaran
tidak semata-mata sebagai media belajar saja, melainkan membantu
anak untuk memahami kata-kata atau cerita yang tadinya abstrak
kearah yang lebih kongkrit dan mudah dipahami.
Berdasarkan uraian di atas media gambar adalah sesuatu yang
digunakan untuk menyampaikan pesan yang berbentuk dua dimensi
yang diwujudkan secara visual, yang bertujuan untuk memperjelas
konsep atau materi dalam proses pembelajaran.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) Wardhani (2007:1.5) mengungkapkan bahwa PTK adalah
10
Penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri
sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya
serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek.
Alasan peneliti menggunakan jenis PTK adalah untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan
oleh guru di dalam kelas dengan cara menerapkan Metode Role
Playing dan Media Gambar sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
Kalimat Ajakan. penelitianTindakan Kelas yang digunakan adalah
jenis kolaboratif, dimna peneliti bertindak sebagai pengamat.
Arikunto, (2014:16) memberikan empat tahapan penting, meliputi;
(1) Planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Obseravation
(pengamatan), (4) Reflektion (refleksi). Tahapan tersebut dapat
ditampilkan pada gambar 1.1.
Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK
(Sumber: Arikunto, dkk, 2014: 16)
11
2. Lokasi dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo yang terletak Jalan Merbabu No 83 A Noborejo,
Argomulyo Kota Salatiga.
b. Subjek Penelitian
Siswa kelas II MI Tarbiyatul Islmiyah Noborejo Salatiga
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Kalimat Ajakan.
Jumlah siswa kelas II ada 18 siswa meliputi 11 siswa Laki-laki dan
7 siswa Perempuan.
Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Salatiga. Peneliti dapat berkolaborasi dengan
guru (Ibu Pranti Lestari, S. Pd.), sehingga metode pembelajaran ini
dapat diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan (planning)
Tahap perencanaan ini peneliti menjelaskan tentang apa,
emngapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
tersebut dilakukan. Penelitian yang ideal sebetulnya dilakukan
secara berpasangan antara pihak yang melukan tindakan dan pihak
yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini
adalah penelitian, kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena
adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat
12
serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. (Arikunto, dkk,
2014: 17).
Tahap perencanaan terdiri dari beberapa kegiatan antara
lain:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan
metodeRole Playing dan Media Gambar;
2) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan
saat proses pembelajarn berlangsung;
3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk
mengetahui kondisi saat proses pebelajaran dengan metode
Role Playing dan Media Gambar;
4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan Role
Playing dan Media Gambar;
5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan Role
Playing dan Media Gambar.
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi atau
penerapan isi rancangan yaitu mengenai tindakan di kelas. Hal
yang perlu diingat pada tahap ini adalah bahwa guru harus ingat
dan berusaha menaati wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto, dkk,
2014: 18). Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan
diterapkan Role Playing dan Media Gambar.
13
c. Pengamatan (observation)
Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan
kegiatan merekam informasi damapak dari pelaksanaan tindakan
baik dengan cara tanpa alat bantu. Susilo (2007: 22) berpendapat
bahwa data yang dihimpun dalam pengamatan dapat berupa data
kuantitatif (hasil tes ulangan harian, dan presentasi) dan data
kualitatif (partisipasi siswa dalam pembelajaran, lembar observasi
guru selama proses pembelajaran, dan keaktifan siswa).
d. Refleksi (reflecting)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali pada yang sudah dilakukan. Istilah refleksi brasal dari kata
bahasa inggris reflection yang artinya pemantulan. Kegiatan
refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai
melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan (Arikunto, 2014:
19). Apabila indikator keberhasilan yang telah ditetapkan belum
tercapai, maka PTK akan dillanjutkan pada siklus berikutnya pada
waktu yang berbeda melalui tahap-tahap yang sama dengan siklus
sebelumnya dengan materi yang berbeda-beda pada setiap
siklusnya.
4. Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian.
Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang dirumuskan
14
dan untuk menguji hipotesis, pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode:
a. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang
berhubungan dengan kegiatan siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan Role Playingdan Media Gambar. Hasil
pengamatan akan dilaporkan dalam catatan lapangan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung
dan tempat penelitian. Dokumentasi digunakan untuk memotret
kegiatan yang belangsung saat pembelajaran dan untuk
menemukan gambaran tentang MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Salatiga.
c. Tes
Tes dipakai untuk mengukur kemampuan siswa, baik
kemampuan awal, perkembangan atau peningkatan kemampuan
selama dikenai tindakan, dan kemampuan pada akhir siklus
tindakan (Hufad, 2009: 17).
5. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan oleh guru atau observer
untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk
15
menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) denganRole Playing
dan Media Gambar;
b. Lembar tes evaluasi mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
Kalimat Ajakan:
c. Lembar observasi terhadap guru pada saat menetapkanRole
Playing dan Media Gambar;
d. Lembar observasi terhadap siswa pada saat prosesRole Playing
dan Media Gambar.
6. Analisis Data
Analisis data merupakan proses mnganalisis data yang telah
terkumpul guna memenuhi seberapa besar keberhasilam tindakan
penelitian untuk perbaikan belajar siswa. Data yang diperoleh dalam
Peneitian Tindakan Kelas (PTK), secara umum dianalisis melalui
diskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tiap data yang
dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif.
a. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang dapat dianalisis
secara diskriptif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.
Di dalam penelitian ini nilai yang di hitung yaitu:
1) Ketuntasan klasikal
Presentase ketuntasan klasikal merupakan apabaila hasil
belajar siswa ≥85% dari jumlah total soal siswa dalam satu
16
kelas mendapatkan nilai ≥70. Rumus untuk menghitung
prsentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:
P =
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi siswa tuntas (KKM)
N = Jumlah keseluruhan siswa (Djamarah, 2005: 264)
b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk
narasi yang memberikan gambaran tentang keterampilan guru dan
aktivitas siswa dalam pembelajaran.
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi maupun
uraian penyajian dan penelitian ini, maka penulis memaparkan
sistematika penulisan sebagai berikut:
1. Bagian awal skripsi meliputi halaman judul, halaman pengesahan,
halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar
table, daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak.
2. Bagian isi skripsi, terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I Pendahuluan. Bab ini mencakup latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
17
BAB II landasan Teori. Bab ini mencakup hasil belajar, konsep
bahasa indonesia, materi kalimat ajakan, metode role
playing,media gambar, kriteria ketuntasan minimal
(KKM), kaijian pustaka.
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini memuat tentang gambaran
umum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga dan
pelaksanaan penelitian.
BAB IV Hasil penelitian dan Pembahasan. Bab ini memuat tentang
deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan.
BAB V Penutup. Bab ini memuat tentang simpulan dan saran.
3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-
lampiran, surat ijin, daftar riwayat hidup dan dokumentasi.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Konsep Belajar
a. Definisi Belajar
1) Menurut Bahasa
Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Baharuddin, 2008: 13), secara etimologis belajar
memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah
sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.
2) Menurut Istilah
a) Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk
memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau
pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang
terjadinya perubahan perilaku yang relative tetap baik
dalam berpikir, merasa, maupun bertindak (Susanto,
2013: 4)
b) Laksmi, dkk, 2009: 3) “mendefinisikan bahwa belajar
adalah proses mental dan emosional atau bisa juga
disebut sebagai proses berfikir dan merasakan”.
19
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian
belajar diatas dapat dipahami bahwa belajar adalah proses
untuk memperoleh ilmu atau perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman yang terjadi pada setiap diri seseorang.
b. Tujuan Belajar
Tujuan belajar dimaksudkan untuk memberikan
landasan belajar yaitu dari bekal pengetahuan sudah dimiliki
peserta didik sampai ke pengetahuan berikutnya. Hal ini
dimaksudkan agar dalam benak peserta didik terkosentrasikan
hasil belajar yang harus menerima materi pelajaran yang akan
disampaikan oleh gurunya.
Menurut Hudjono (Fathurrohman, 2012: 12) tujuan
belajar dapat diapresiasikan dengan mendeskripsikan;
1) Situasi yang di hadapi peserta didik.
2) Menunjukkan tingkah laku yang di nyatakan dengan kata
kerja yang menunjukkan kapabalitas yang dipelajari.
3) Tindakan yang dilakukan peserra didik.
Pada intinya tujuan blajar adalah terciptanya perubahan
menuju ke keadaan yang lebih baik, misal perubahan
pemahaman seorang terhadap sesuatu yang positif dan tujuan
blajar tidak hanya dapat dicapai dengan mudah begitu saja,
dengan tanpa adana usahayang serius dari semua orang yang
20
telibat dalam proses tersebut, baik orang yang belajar maupun
dari orang yang mengajar.
c. Ciri-Ciri Belajar
Baharuddin dan Wahyuni, (2008: 15-16) berpendapat bahwa
ciri-ciri belajar antar lain:
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini
berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari
tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari
tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak terampil menjadi
terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita
tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar;
2) Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk
waktu tertentu kan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi,
perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang
seumur hidup;
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati
pada saat proses sedang berlangsung, perubahan tingkah
laku tersebut bersifat potensial;
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman;
21
5) Pengalaman atau latihan itudapat memberi penguatan.
Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat
atau dorongan untuk merubah tingkah laku.
d. Prinsip-Prinsip Belajar
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan
para ahli yang satu dengan ahli yang lain memiliki persamaan
dan juga perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar tersebut
terdapat berbagai prinsip yang relatif umum yang dapat kita
pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi
siswa maupun yang meningkatkan upaya belajarnya maupun
bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya.
Dimyati dan Mudjiono (2002: 43-50) berpendapat ciri-ciri
belajar antara lain :
1) Perhatian dan Motivasi
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada
siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan
kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan
sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar
yang lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupa sehari-
hari, akan membangkitkan motivasi untuk
mempelajarinya. Apabila perhatian alami ini tidak ada
maka siswa perlu dibangkikan perhatiannya.
22
Motivasi dapat meruakan tujuan dan alat dalam
pembelajaran. Sebagai tujuan motivasi merupakan salah
satu tujuan dalam mengajar. Guru berharap bahwa siswa
tertarik dalam kegiatan intelektual dan estetik sampai
kegiatan belajar berakhir. Sebagai alat, motivasi
merupakan salah satu faktor seperti halnya intelegensi dan
hasil belajar sebelumnya yang data menentukan
keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan
nilai-nilai dan keterampilan.
2) Keaktifan
Kecenderungan psikologis dewasa ini menganggap
bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai
dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemampuan
dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak hanya dipaksakan
oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada
orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak
aktif mengalami sendiri.
3) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa
tidak mengamati secara langsung tetapi ia harus
menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan
bertanggung jawab terhadap isinya. Keterlibatan siswa di
dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata,
23
namun lbih dari itu terutama adalah keterlibatan mental
emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam
pencapaian dan perolehan.pengetauan, dalam penghayatan
dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan
nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan
dalam bentuk keterampilan.
4) Pengulangan
Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada
manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap,
mengingat, mengkhayati, merasakan, berfikir dan
sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-
daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau yang
selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang
dilatih dengan mengadakan pengulangan-pengulangan
akan menjadi sempurna.
5) Tantangan
Agar ada anak timbul motif yang kuat untuk
mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar
haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam
belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
Bahan belajar baru yang banyak mengandung masalah
yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk
mempelajarinya. Pelajaran yang memberi kesempatan
24
pada siswa untuk menemukan konsep-konsep, prinsip-
prinsip, dan generalisasi yang akan menyebabkan siswa
berusaha mncari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-
prinsip dan generalisasi tersebut.
6) Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila
mengetahui dan mendapatkan hasil belajar yang baik.
Hasil, apalagi hasil yang baik merupakan balikan yang
menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar
selanjutnya. Namun dorongan belajar menurut B.F. Skiner
(Damyati dan Mudjiono, 2002: 48)tidak saja oleh
penguatan yang menyenagkan tetapi juga yang tidak
menyenangkan. Atau dengan kata penguatan positif
maupun negatif dapat memperkuat belajar.
7) Perbedaan Individual
Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara
dan hasil belajar siswa karenanya, perbedaan individual
perlu diperhatiakn oleh guru dalam upaya pembelajaran.
Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan
perbedaan individual dapat diperbaiki dengan berbagai cara.
Antara lain, penggunaan metode dan strategi belajar
mengajar yang bervariasi sehingga perbedaan-perbedaan
kemampuan siswa dapat terlayani. Dan juga penggunaan
25
media intruksional akan membantu melayani perbedaan-
perbedaan siswa dalam belajar.
2. Konsep Hasil belajar
a. Hasil Belajar
Menurut Gagne dalam Dahar (2006: 2), belajar dapat
didefnisikan sebagai suatu proses sdimana suatu organisasi
berubah periklakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar
adalah suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk
mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan
dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik
berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap (Arikunto, 1993:
19).
Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang terus
menerus yang timbul sebagai akibat dari persyaratan kondisi,
dan menerus yang timbul sebagai akibat dari persyaratan
kondsi, dan sifatnya adalah membentuk hubungan antara
stimulus dengan respon (Haryu Islamuddin, 2012: 79-80).
Belajar adalah perubahan dala, perilaku yang merupakan
refleksi definisi mekanistis S-R. Hasil-hasil be;ajar dapat
diamati. Perubahan perilaku menunjukkan bahwa telah terjadi,
tetapi perubahan perilaku bukan belajar (Oemar Hamalik,
2014: 51).
26
Dari pendapat ahli diatas tentang pengertia belajar maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitujiwa dan
raga. Serta proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku
yang disebabkan adanya reaksi terhadap situasi tertentu atau
adanya proses internal yang terjadi didalam diri seseorang.
Dengan demikian, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Gagne dalam Suprijono (2010: 10-11), membagi
kegiatan belajar menjadi tujuh yaitu:
1) Signal learning atau kegiatan belajar mengenal tanda. Tipe
kegiatan belajar ini menekankan belajar sebagai usaha
merespon tanda-tanda yang dimanipulasi dalam situasi
pembelajaran.
2) Stimulus-response learning atau kegiatan belajar tindak
balas. Tipe ini berhubungan dengan prilaku peserta didik
yang secara sadar melakukam respons dalam tepat terhadap
stimulus yang dimanipulasi dalam situasi pembelajaran.
3) Chaining learning atau kegiatan belajar melalui rangkaian.
Tipe ini berkaitan dengan kegiatan peserta didik menyusun
27
hubungan antara dua stimulus atau lebih dengan berbagai
respons yang berkaitan dengan stimulus tersebut.
4) Verbal association atau kegiatan belajar melalui asosiasi
lisan. Tipe ini berkaitan dengan upaya peserta didik
menghubungkan respons dan stimulus yang disampaikan
secara lisan.
5) Multiple discrimination learning atau kegiatan belajar
dengan perbedaan berganda. Tipe ini berhubungan dengan
kegiatan peserta didik membuat berbagai perbedaan
respons yang digunakan terhadap stimulus yang beragam,
namun berbagai respons dan stimulus itu saling
berhubungan antara satu dengan lainnya.
6) Consept learning atau kegiatan belajar konsep. Tipe ini
berkaitan dengan berbagai respons dalam waktu yang
bersamaan terhadap sejumlah stimulus berupa konsep-
konsep yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
7) Principle learning atau kegiatan bellajar prinsip-prinsip.
Tipe ini digunakan peserta didik menghubungkan beberapa
prinsip yang digunakan merespons stimulus.
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang
berupa keterampilan dan perilaku yang diperoleh. Dalam
hal ini, Gagne dan Briggs mendifinisikan hasil belajar
sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah
28
mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010: 33). Hasil belajar
adalah pola-pola perbuatan nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Merujuk pemikiran gagne dalam Suprijono (2011: 5), hasil
belajar berupa:
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap
rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah
maupun penerapan aturan.
2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan
intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analisis-sintesis, fakta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
Kemampuan intelektual merupakan kemampuan
melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkaan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan
kaidah dalam memecahkan masalah.
29
4) Keterampilan motorik yaitu melakukan dan
mengarahkan serangkaian gerak jasmani dalam urusan
dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak
objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
Sikap berupa kemampuan menginternalisi dan
ektrsnalisasi nilai-nilai dan menjadikannya standar
perilaku.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami tentang
makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang
terjadi pada siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan blajar. Secara sederhana, yang dimaksud
dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Menurut Bloom dalam Suprijono (2016: 6), hasil
belajar dapat mencakup beberapa keamampuan
kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan
psikomotorik. Di bawah ini beberapa domain dari
ketiga kemampuan tersebut.
30
a) Domain Kognitif
(1) Knowledge (Pengetahuan), mencapai
kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.
Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta,
peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip
atau metode.
(2) Comprehetion (Pemahaman), kemampuan
mencakup menangkap arti dan makna
tentang hal yang dipelajari.
(3) Application (Penerapan), mencakup
kemampuan menerapkan metode dan kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan
baru.
(4) Analysis (Menguraikan), mencakup
kemampuan merinci sesuatu kesatuan ke
dalam bagian-bagian sehingga struktur
keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
(5) Synthsis (Mengorganisasikan), mencakup
kemampuan membentuk suatu pola baru.
(6) Evaluation (Menilai), mencakup
kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
31
b) Domain Afektif
(1) Receiving (Sikap Menerima), yang
mencakup kepekaan tentang hal tertentu
dan kesediaan memperhatikan hal tersebut.
(2) Responding (Memberikan Respon), yang
mencakup kerelaan, kesediaan
memperhatiakan, dan berpartisipasi dalam
suatu kegiatan.
(3) Valuing (Nilai), yang menerima suatu nilai,
menghargai, mengakui, dan menentukan
sikap.
(4) Organization (Organisasi), yang mencakup
kemampuan membentuk suatu system nilai
sebagai pedoman dan pegangan hidup.
(5) Characterization (Karakterisasi), yang
mencakup kemampuan menghayati nilai
dan membentuknya menjadi pola
kehidupan pribadi.
c) Domain Psikomotorik
(1) Persepsi, yang mencakup kemampuan
memilah-milahkan hal-hak secara khas, dan
menyadari adanya perbedaan yang khas
tersebut.
32
(2) Kesiapan, yang mencakup kemampuan
penempatan diri dalam keadaan dimana
akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian
gerakan.
(3) Gerakan terbimbing, mencakup
kemampuan melakukan gerakan sesuai
contoh, atau gerakan peniruan.
(4) Gerakan yang terbiasa, mencakup
kemampuan melakukan gerakan-gerakan
tanpa contoh.
(5) Gerakan komplek, yang mencakup
kemampuan melakuakan gerakan atau
keterampilan yang terdiri dari banyak
tahap, secara lancar, efisien, dan tepat.
(6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup
kemampuan mengadakan perubahan dan
penyesuaian pola gerak-gerik dengan
persyaratan khusus yang berlaku.
(7) Kreativitas, mencakup kemampuan
melahirkan pola gerak-gerak yang baru atas
dasar prakarsa sendiri.
Dalam penelitian ini, hasil belajar yang akan diukur
yaitu fokus pada kemampuan kognitif siswa. Untuk
33
melihat hasil belajar siswa pada aspek kognitif dapat
ditentukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu
setiap guru perlu mengadakan tes formatif setiiap
selesai penyajian stautu bahasan kepada siswa.
Penilaian formatif ini digunakan untuk mengetahui
sejauh mana siswa telah menguasai tujuan intruksional
khusus yang ingin dicapai. Fungsi penilaian ini adalah
untuk memberikan umpan balik kepada guru dalam
rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan
melaksanaan program remidial bagi siswa yang belum
berhasil. Karena itulah suatu proses belajar mngajar
tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil
apabila hasilnya memenuhi tujuan intruksional khusus
dari bahan tersebut.
Indikator keberhasilan suatu proses belajar
mengajar adalah hal-hal sebagai berikut (Djamarah &
Zain, 2006: 105-106):
1) Daya serap terhadap bahan pelajaran yang
diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara
individu dan kelompok (indikator yang banyak
digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan).
34
2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran
intruksional khusus telah dicapai oleh siswa, baik
secara individu atau kelompok.
b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi belajar
Pendapat yang dikemukakan oleh Wasliman (dalam
Susanto, 2013: 12) “hasil belajar yang dicapai oleh peserta
didik merupakan hasil interkasi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi, bak faktor internal maupun faktor eksternal
secara perinci uraian mengenai faktor internal dan eksternal
sebagai berikut”:
1. Faktor internal :merupakan faktor yang bersumber
belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat
dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,
kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
2. Faktor Eksternal : faktor yang berhasil dari luar diri peserta
didik, yang mempengaruhi kemampuan belajar yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang
morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami
istri, perhatian yang kurang terhadap anaknya, serta
kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari
orangtuanya dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh
dalam hasil belajar peserta didik.
35
Dengan demikian bahwa semakin jelas bahwa hasil
belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses yang
didalamnya terdapat sejumlah faktor yang
mempengaruhinya. Tinggi rendahnya hasil belajar
dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Ruseffendi (dalam
Susanto, 2013: 14) mengindentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar kedalam sepuluh macam, yaitu:
1. Kecerdasan Anak
Kemampuan merupakan potensi dasar bagi
pencapaian hasil belajar yang dibawa sejak lahir. Alferd
Binet (dalam Susanto, 2013: 15) membagi intelegensi
kedalam tiga aspek kemampuan, yaitu:
a. Diection, artinya kemampuan anak memutuskan
kepada suatu masalah yang dipecahkan.
b. Adaptation, artinya kemampuan untuk mengadakan
adaptasi terhadap suatu masalah yang dihadapinya
secara fleksibel didalam menghadapi masalah.
c. Criticism,artinya kemampuan untuk mengadakan
kritik, baik terhadap masalah yang dihadapi maupun
terhadap dirinya sendiri.
36
2. Kesiapan atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat
perkembangan dimana individu atau organ-organ sudah
berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam proses belajar kematangan atau kesiapan ini
sangat menentukan keberhaslan dalam belajar tersebut.
Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil
jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan
individu, karena kematangan ini erat hubungannya
dengan masalah minat dan kebutuhan anak.
3. Bakat Anak
Menurut Caplin (dalam Susanto 2013: 16) yang
dimaksud dengan bakat adalah “kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang”.
4. Kemauan Belajar
Salah satu tugas guru yang sering kali sukar
dilaksanakan adalah membuat anak menjadi belajar
atau giat untuk belajar. Keengganan siswa untuk belajar
mungkin disebabkan karena ia belum mengerti, bahwa
belajar sangat penting untuk kehidupannya kelak,
karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu
37
dalam mencapai sebuah keberhasilan belajar (Susanto,
2013: 16).
5. Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan atau
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minat
besar terhadap pelajaran akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya.
Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif
terhadap materi itulah yang memunginkan siswa tadi
untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya mencapai
potensi yang diinginkan.
6. Model Penyajian Materi Pelajaran
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula
pada model penyajian materi. Model penyajian materi
yang menyenangkan, tidak membosankan, menarik,
dan mudah dimemngerti oleh para siswa tentunya
berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan
belajar.
7. Pribadi dan Sikap Guru
Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan penuh
inovatif dalam mengajar maka siswa akan meniru
gurunya yang aktif dan kreatif ini. Pribadi dan sikap
38
guru yang baik tercermin dari sikapnya yang ramah,
lemah lembut, penuh kasih sayang, membimbing
dengan penuh perhatian, tidak cepat marah, tanggap
terhadap keluhan atau kesulitan siswa, antusias dan
semangat dalam bekerja dan mengajar, memberikan
penilaian yang objektif, rajin, displin, serta bekerja
penuh dedukasi dan bertanggung jawab dalam segala
tindakan yang ia lakukan.
8. Suasana Pengajaran
Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan
siswa dalam belajar adalah suasana pengajaran.
Suasana pengajaran yang terang, terjadinya dialog yang
kritis antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan
suasana yang aktif diantara siswa tentunya akan
memberikan nilai lebih pada proses pengajaran.
Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar dapat
meningkat secara maksimal.
9. Kompetensi Guru
Guru yang profesional memiliki kemampuan-
kemampuan tertentu. Kemampuan-kemampuan ini
diperlukan dlam membantu siswa dalam belajar.
Keberhasilan siswa akan banyak dipengaruhi oleh
kemampuan guru yan profesional. Guru yang
39
profesioanl adalah guru yang memiliki kompeten dalam
bidangnya daan menguasai dengan baik bahan yang
akan diajarkan serta mampu memilih metode belajar
mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa
berjalan dengan semestinya.
10. Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah
laku manusia dan berbagai macam latar belakang
pendidikan, oleh karena itu pantaslah dalam dunia
pendidikan lingkungan masyarakat pun akan ikut
mempengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern
dalam keterbukaan serta kondisi yang luas banyak
dipengaruhi dan dibentuk oleh kondisi masyarakat
ketimbang oleh keluarga dan sekolah.
B. Konsep Bahasa Indonesia
1. Definisi Bahasa Inonesia
Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa system
lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau
kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu
hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau
konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosa kata itu disusun
40
secara alfabetis, atau menurut kumoulan abjad, disertai penjelasan
artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau
leksikon. Pada waktu kita berbicara, atau menulis, kata-kata yang
kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan
mengikuti peraturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan,
pikiran, atau perasaan, kita harus memilih kata-kata itu sesuai
dengan aturan bahasa.
Pelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu mata pelajaran
yang didalamnya mengaitkan keterampilan yaitu menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Pelajaran Bahasa Indonesia
adalah suatu program untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa
Indonesia itu sendiri serta menghargai manusia dan nilai-nilai
kemanusiaan.
Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia dipahami
sebagai salah satu dari banyak ragam bahasa melayu. Dasar yang
dikuasai oleh siswa setelah proses pembelajaran. Kompetensi dasar
adalah kemampuan minimal pada setiap mata pelajaran yang harus
dicapai oleh siswa.
2. Fungsi Bahasa
Fungsi Bahasa adalah sebagai alat komunikasi, apabila
diperinci lebih lanjut dapat dikatakan bahwa bahasa memiliki
fungsi-fungsi berikut (Gorys Keraf, 1991: 34):
41
1) Fungsi Informasi
Untuk menyampaikan informasi timbal baik antar anggota
masyarakat.
2) Fungsi Ekspresi Diri
Untuk menyalurkan perasaan, sikap, dan tekanan-tekanan
dalam diri pembicara seperti tampak dari kata kutukan atau
kata seru.
3) Fungsi Adaptasi dan Integrasi
Untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota
masyarakat sekitar.
4) Fungsi Kontrol Sosial
Untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang0orang lain.
5) Fungsi Fatik
Untuk membuka jalur komuunikasi dan menjaga relasi sosial
antar anggota masyarakat.
Dari kelima fungsi utama diatas, masih dapat
dikembangkan sejumlah fungsi lain yang bersifat fakulatif,
misalnya:
1) Fungsi Artistik
Sebagai pengembangan lebih lanjut dari fungsi ekspresi diri.
2) Fungsi Ilmu dan Budaya
Sebagai pengembangan lebih jauh dari fungsi Informasi,
bahasa-bahasa resmi berfungsi untuk memperoleh ilmu,
42
sedangkan semua bahasa berfungsi untuk mewariskan dan
mempelajari budaya masyarakat yang bersangkutan.
3) Fungsi Filologis
Untuk mempelajari naskah-naskah tua, untuk menyelidiki
luar belakang sejarah manusia, sejarah kebudayaan dan adat
istiadat serta memperkembangkan bahasa itu sendiri.
Disamping fungsi umum yang terdapat pada semua
bahasa, tiap bahasa dapat mengemban fungsi-fungsi khusus.
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Republik
Indonesia mempunyai fungsi-fungsi khusus sesuai dengan
kepentingan Bahasa Indonesia, yaitu:;
1) Sebagai alat untuk menjalankan Administrasi Negara.
Fungsi ini jelas nampak pada surat menyurat resmi,
dalam peraturan-peraturan dan perundang-undangan,
serta dalam pidato dan pertemuan-pertemuan resmi.
2) Sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa di
Indonesia, yang masing-masingnya memiliki bahasa
dan dialekya sendiri. Maka, dalam mengintegrasikan
semua suku tesebut, Bahasa Indonesia memainkan
peran yang sangat penting.
3) Sebagai wadah penampung kebudayaan. Dalam
membina kebudayaan-kebudayaan Naisonal yang baru.
Bahasa Indonsia memainkan peran sebagai wadah
43
penampung kebudayaan yang baru. Semua ilmu
pengetahuan dan kebudayaan harus diajarkan dan
diperdalam dengan menggunakan Bahasa Indonesia
sebagai medianya.
C. Materi Kalimat Ajakan
Kalimat Ajakan adalah kalimat yang digunakan untuk meminta
orang lain melakukan sesuatu.
Contohnya mengajak bermain, mengajak belajar, mengajak shalat
bersama, mengajak membersihkan rumah dan masih banyak lagi.
Untuk membuat kalimat ajakan kita dapat menggunakan kata-kata
seperti :
1. Ayo
2. Mari
3. Yuk
Kita akan mencoba membuat kalimat ajakan dari gambar berikut :
Kalimat yang cocok untuk gambar di atas adalah :
1) Udin ayo kita bermain bola di lapangan
2) Mari kita bermain bola di lapangan Udin
44
3) Udin yuk kita bermain bola di lapangan
Nah itulah contoh kalimat ajakan yang sesuai dengan gambar di atas.
Untuk membuat kata ajakan yang baik kita harus menggunakan
kalimat yang baik dan sopan
D. Metode Role Playing
1. Definisi Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan landasan praktik
pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori
belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi
kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional dikelas.
Metode pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang
digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatr materi, dan
memberi petunjuk kepada guru dieklas, dan digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun
tutorial (Suprijono, 2011: 45).
Metode pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan
dengan tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan dan
kondisi siswa-siswi dikelas. Metode-metode pembelajaran
dikembangkan utamanya beranjak dari adanya perbedaan berkaitan
dengn berbagai karakteristik siswa. Karena siswa memiliki
berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, modalitas
belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain.
45
Metode pembelajaran juga dimaksudkan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa agar
mereka tidak jenuh dengan proses belajar yang sedang
berlangsung. Itulah sebabnya maka didalam menentukan metode-
metode pembelajaran yang akan dikembangkan, guru harus
memiliki pemahaman yang baik tentang siswa-siswinya,
keragaman, kemampuan, motivasi, minat dan karakteristik pribadi
lainnya.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat
mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran,
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan
tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami
pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar
yang lebih baik (Aunurrahman, 2014: 141-143).
2. Definisi Metode Role Playing
Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa-siswa
untuk praktik menempatkan diri mereka dalam peran-peran dan
situasi-situasi yang akan meningkatkan kesadaran terhadap nilai-
nilai dan keyakinan-keyakinan mereka sendiri dan orang lain.
Langkah pokok Role Playing antara lain:
a. Memilih situasi bermain peran
b. Mempersiapkan kegiatan berain peran
c. Memilih peserta/bermain peran
46
d. Mempersiapkan penonton
e. Memaikan peran (melaksanakan kegiatan bermain peran)
f. Mendiskusikan dan mengevaluasi kegiatan bermain peran.
3. Kelebihan Metode Role Playing
a. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara
utuh.
b. Permainan meruoakan penemuan yang mudah dan dapat
digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
c. Guru dapat mengeavaluasi pengalaman siswa melalui
pengamatan pada waktu melakukan permainan.
4. Berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.
5. Sangat menarik bagi siswa sehingga memungkinkan kelas
menjadi dinamis dan penuh antusias.
6. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri
siswa serta menumbuhkan rass kebersamaan dan
kesetiakawanan sosia yang tinggi.
7. Dapat menghayati peran peristiwa yang berlangsung dengan
mudah dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung
di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri.
8. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional
siswa dan dapat menumbuhkan/membuka kesempatan bagi
lapangan kerja.
47
4. Kekurangan Metode Role Playing
a. Metode bermain peran memerlukan waktu yang relatif
panjang/banyak.
b. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggindari pihak
guru maupun murid. Ini tidak semua guru memilikinya.
c. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa
malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu.
d. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain peran mengalai
kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi
sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tecapai.
e. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metide
ini.
5. Langkah-langkah Metode Role Playing
a. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
b. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sknario.
c. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 2/3 orang.
d. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin
dicapai.
e. Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan.
f. Masing-masing siswa duduk dikelompoknya, sambil
memperhatikan skenario yang sedang diperagakan.
48
g. Setelah dipentaskan, masing-masing siswa diberi kertas
sebagai embarkerja untuk membahas.
h. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
kesimpulannya.
i. Guru memberikan kseimpulan secara umum.
j. Evaluasi.
k. Penutup.
E. Media Gambar
1. Pengertian Media Gambar
Menurut Oemar Hamalik (1984 : 43) berpendapat bahwa
“Gambar adalah sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam
bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran”. Media
gambar sebenernya dapat digunakan oleh banyak guru dalam aspek
pembelajran. Media gambar digunakan sebagai media
pembelajaran tidak semata-mata sebagai media belajar saja,
melainkan membantu anak untuk memahami kata-kata atau cerita
yang tadinya abstrak kearah yang lebih kongkrit dan mudah
dipahami.
Menurut Hastuti (1997 : 177) dalam memilih gambar
yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
49
a. Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaklah
menujukkan keaslian atau situasi yang sederhana.
Hendaklah dihindarkan menggunakan gambar yang palsu.
b. Kesederhanaan, terutama dalam menentukan warna akan
menimbulkan kesan tertrntu, mempunyai nilai estetis
secara murni dan mengandung nilai praktis. Usahakan
anak tertarik pada gambar yang digunakan.
c. Bentuk Item, diusahakan agar anak memperoleh
tanggapan yang tetap tentang objek-objek dalam gambar
misalnya gambar dalam majalah, surat kabar dan
sebagainya.
d. Gambar yang digunakan hendaklah menunjukkan hal yang
sedang dibicarakan atau sedang dilakukan. Anak biasanya
tertarik untuk memahami gambar yang kelihatannya
sedang bergerak.
e. Gambar harus dinamis yaitu menunjukkan aktifitas
tertentu.
f. Gambar harus membawa pesan yang cocok untuk tujuan
pengajaran yang cocok untuk tujuan pengajaran yang
sedang dibahas bukan hanya segi bagusnya saja tapi yang
penting gambar tersebur membawa pesan tertentu.
2. Kelebihan Media Gambar
Media gambar memiliki beberapa kelebihan antara lain:
50
a. Lebih konkrit atau lebih realistis dalam memunculkan
pokok masalah, jika dibanding dengan bahasa verbal.
b. Dapat mengatasi ruang dan waktu.
c. Dapat mengetahui keterbatasan mata.
d. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat
digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.
3. Kelemahan Media Gambar
a. Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan
timbulnya penafsiran yang berbeda sesuai dengan
pengetahuan masing-masing anak terhadap hal yang
dijelaskan.
b. Penghayatan materi kurang sempurna, karena media gambar
hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup
kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia,
sehingga materi yang dibahas kurang sempurna.
c. Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak
dan kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak paling
depan yang lebih sempurna mengamati foto tersebut,
sedangkan anak yang paling depan yang lebih sempurna
mengamati foto tersebut, sedangkan anak yang dibelakang
yang semakin kabur.
51
F. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1. Pengertian KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus ditetapkan
sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya
jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan
minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria
mengharusan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat
terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial
bagi yang belum tuntas atau layanan pengayaan bagi yang
sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan menunjukkan presentase tingkat
pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka
maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan
kriteria ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai minimal 70. Satuan pendidikan tanpa memulai dari
kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian
ditingkatkan bertahap.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi acuan
bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik.
Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan
pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat
52
diakses dengan mudah oleh peserta didik atau orang tuanya.
Kriteria Ketuntasan Minimal harus dicantumkan dalam laporan
hasil belajar sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar
peserta didik.
2. Prosedur Penetapan Kriteria Ketetapan Minimal (KKM)
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
kompleksitas, daya dukung dan intake peserta didik;
b. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan
patokan guru dalam melakukan penilaian;
c. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan
disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepntingan,
yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
d. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dicantumkan dalam
Laporan Hasil Belajar (LHB) pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
G. KAJIAN PUSTAKA
Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan menggunakan
metode role playing dan media gambar adalah sebagai berikut :
53
1. Penelitian yang dilakukan oleh Elin Nurliana Suryani yang
berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Uang Melalui
Metode Role Playing Pada Siswa Kelas III Smester II MI Ma’arif
Arrosyidin Pucang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang
Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
penerapan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar
IPS pada siswa kelas III semester II MI Ma’arif Arrosyidin
Pucang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran
2015/2016. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Elin Nurliana
Suryani menunjukkan bahwa penerapan metode role playing
dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi uang pada siswa
kelas III semester II MI Ma’arif Arrosyidin Pucang Kecamatan
Secang Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Dapat
dilihat dari hasil pembahasan yaitu nilai rata-rata hasil belajar
siswa pada pra siklus sebesar 61,28 menjadi 70,14 pada siklus I
dan meningkat lagi pda siklus II menjadi 81,80. Untuk angka
ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik menjadi 6
anak atau sebesar 28,48%. Penggunaan metode role playing
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas III
semester II MI Ma’arif Arrosyidin Pucang Kecamatan Secang
Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat
54
diketahui dengan adanya peningkatan hasil belajar pada
pebelajaran IPS yang diperoleh.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Henny Istining Diah, dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Materi Jenis-Jenis
Usaha dan Kegiatan Ekonomi melalui Kolaborasi Metode Everone
Is Teacher Here dan Media Gambar pada Siswa kelas V MI
Miftahul Huda Truko Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2015/2016”. Dengan hasil rata-rata nilai klas
pada pra silus adalah 76,11. Siklus I rata-rata nilai kelas mencapai
77,77 dan siklus II rata-rata nilai kelas meningkat menjadi 87,77.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa penerapan kolaborasi metode
everyone is teacher here dan media gambar ini dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas V mata pelajaran IPS
materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Khus’un Nafisah yang berjudul
“Penerapan Role Playing Pada Pembelajaran Aqidah Akhlak
Materi Membiasakan Perilaku Terpuji Bagi Peningkatan Keaktifan
Belajar Siswa Kelas VI MI Tsamarotul Huda 2 Jatirogo Bonang
Demak Tahun Ajaran 2010/2011”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VI MI
Tsamarotul Huda 2 Jatirogo Bonang Demak Tahun Ajaran
2010/2011 pada mata pelajaran Aqidah Akhlak materi
55
membiasakan perilaku terpuji dengan menggunakan metode Role
Playing. Dalam penelitian yang dilakukan Khus’un Nafisah
terdapat peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VI
MI Tsamarotul Huda 2 Jatirogo Bonang Demak Tahun Ajaran
2010/2011 pada pembelajaran aqidah akhlak materi membiasakan
perilaku terpuji setelah menerapkan metode role playingpada pra
siklus tingkat ketuntasannya 12 siswa atau 40% baik menjadi 20
siswa atau 67% pada siklus I, terakhir pada siklus II menjadi 26
siswa atau 87%, demikian juga pada keatifan siswa pada kategori
baik dan baik sekali juga mengalami peningkatan dimana pada
pra siklus ada 11 siswa atau 36% naik menjadi 19 siswa atau 63%
pada siklus I, dan disiklus II sudah mencapai 27 siswa atau 90%.
Hasil yang dicapai siswa sudah melebihi indikator yang
ditentukan yaitu 85% keatas.
56
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
1. Identitas Sekolah
a. Nama sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo
b. Alamat / Kelurahan : Jalan merbabu Nomor 83 A
Noborejo,Argomulyo Salatiga
c. Kode Pos : 50736
d. No. Telp/Hp : 085332553508
e. Status Sekolahan : Swasta
f. NPSN : 60713829
g. NSM : 111233730006
h. Akreditasi Madrasah : B
i. Tahun didirikan : 1963
j. Tanggal SK Berdiri : 1 Mei 1963
k. Nomor SK Ijin Operasional : Lk/3.c/135/PGM.IJ/1978
l. Tanggal SK Ijin Operasional : 2 Januari 1978
m. Status Tanah : Pribadi
n. Luas Tanah : 911 m2
o. Nama Kepala Madrasah : Agus Guproni, S.PdI
57
2. Sejarah Berdirinya MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo dirikan pada tahun 1963 oleh Yayasan Ma’arif bersama
masyarakat. Adapun lokasi Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif
Tarbiyatul Islamiyah berada di jalan Merbabu No 83A Noborejo
RT 03 RW 07 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
Yang mendorong berdirinya MI Ma’arif Tarbiyatul
Islamiyah adalah keinginan masyarakat Noborejo dan sekitarnya.
MI Ma’arif Tarbiyatul Islamiyah adalah lembaga pendidikan yang
berlandaskan agama Islam. MI Ma’arif Tarbiyatul Islamiyah
menempati area lahan tanah waqaf seluas : + 685 m2.
Adapun Nomor Statistik dan Nomor Induk MI Ma’arif Tarbiyatul
Isamiyah adalah :
a. Nomor Statistik Madrasah : 111233730006
b. Nomor Induk Madrasah : 2283
c. Nomor Pokok Sekolah Nasional : 60713029
3. Letak Geografis MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
MI Ma’arif Tarbiyatul Islamiyah Noborejo merupakan satu-
satunya Madrasah Ibtidaiyah yang ada di desa Noborejo, yang
tepatnya berada di Dusun Nobotengah RT 03/RW 07 Desa
Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Sebelah timur
berbatasan dengan Dusun Nobowetan sedangkan sebelah barat
berbatasan dengan Dusun Nobokulon. Secara geografis Madrasah
58
Ibtidaiyah ini terletak di kawasan pedasaan yang letaknya strategis
tepat ditepi jalan utama yaitu Jl.Merbabu No.83 A Kelurahan
Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
4. Visi dan Misi MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
a. Visi
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo sebagai lembaga
pendidikan dasar berciri khas islami perlu mempertimbangkan
harapan siswa, orangtua siswa, lembaga pengguna lulusan
madrasah, dan masyarakat dalam merumuskan visinya.
Adapun visi MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo adalah
“Terwujudnya generasi muslim yang beriman, beramal shaleh,
berakhlaqul karimah, berkualitas dalam ilmu pengetahuan dan
keseian, terampil, kreatif mandiri dan bertanggung jawab
dalam beragama berbangsa dan bernegara.
b. Misi
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo juga mempunyai misi
dalam penyelenggaraan pendidikan, adapun misinya adalah
sebagai berikut:
1) Membangun rasa cinta dan bangsa terhadap agama,
bangsa dan tanah air.
2) Mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai ahlaqul
karimah yang sesuai dengan ajaran ahlusunnah
waljamaah dalam kehidupan sehari-hari.
59
3) Menyelenggarakan pendidikan umum dan agama yang
mengedepankan peningkatan kualitas guru dan siswa
dalam bidang IPTEK dan IMTAQ.
4) Mengembangkan dan membina potensi siswa sehingga
terampil, inivatif dan mandiri dalam menghadapi
tuntutan jaman.
5) Meningkatkan kebiasaan berperilaku disiplin dan
bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat.
6) Menerapkan manajemen berbasis madrasah.
5. Karakteristik Guru dan Karyawan MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo
Tenaga pendidik dan karyawan di MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo terdiri dari 11 guru pengajar dan 1 penjaga sekolah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Guru dan Karyawan di MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo
No. Nama/NIP Mengajar
Kelas
Status Keterangan
1. Agus Guproni, S.Pd.I
I s.d V GTY Kepala
Sekolah/
Guru Mapel
2. Yuli Inayati Amin,
S.Pd.I
VI PNS Guru Kelas
60
NIP.
197307272007102000
3. Pranti Lestari, S.Pd
NIP.
198102072007102005
IIB PNS Guru Kelas
4. Hanik Mufidah, S.Ag
NIP.
197310152007012000
I PNS Guru Kelas
5. Indah Sri Riyanti,
S.Pd.I
IIA GTY Guru Kelas
6. Ratna Puspitasari,
S.Pd.I
IIIB GTY Guru Kelas
7. Abdul Wahab, S.Ag IV GTY Guru Kelas
8. Muzayinah, S.Ag I s.d V GTY Guru Kelas
9. Muntaha, S.Pd.I I s.d V GTY Guru Mapel
10. Sholikhan Penjaga
Sekolah
11. Devinda Neng Tyas,
S.Pd
IIIA GTY Guru Kelas
12. Nur Achmat Arifin,
S.Pd.I
V GTY Guru Kelas
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
61
6. Subjek Penelitian
Siswa kelas IIB MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo yang
berjumlah 18 siswa, terdiri dari 11 laki-laki dan 7 perempuan yang
pada tahun 2019 tercatat sebagai siswa kelas IIB MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Salatiga. Adapun nama-nama siswa yang
menjadi subjek penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas IIB MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Salatiga 2019/2020
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1. VOAP Laki-Laki
2. APP Laki-Laki
3. CAR Perempuan
4. DSA Laki-Laki
5. EKM Laki-Laki
6. EAT Perempuan
7. JAS Laki-Laki
8. KSA Perempuan
9. MIS Laki-Laki
10. MAS Perempuan
11. NP Perempuan
12. PN Laki-Laki
13. RK Laki-Laki
14. RHM Laki-Laki
62
15. SAS Perempuan
16. SAT Perempuan
17 MNIK Laki-Laki
18. RA Laki-Laki
(Sumber: Dokumen Sekolah)
7. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini
dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian menggunakan jam
pelajaran yang sesuai dengan jadwal pelajaran kelas IIB MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
a. Siklus I dilaksanakan pada hari kamis, 1 Agustus 2019
b. Siklus II dilaksanakan pada hari senin, 4 Agustus 2019
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam empat
tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Empat tahapan
tersebut dapat didiskripsikan berikut:
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan perencanaan yang
akan dilaksanakan sebagai berikut:
63
a. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang kemudian dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas IIB MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo.
Kemudian RPP tersebut digunakan oleh guru sebagai acuan
dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas tersebut.
Adapun komptensi inti, kompetensi dasar, dan inidikator yang
akan dicantumkan dalam siklus ini adalah sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti
a) Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
b) Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
c) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya dirumah, disekolah.
d) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis dan sistematis, dalam karya estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
64
2) Kompetensi Dasar
Merinci kalimat ajakan yang terdapat dalam teks cerita yang
menggambarkan sikap hidup rukun.
3) Indikator
a) Memahami kalimat ajakan yang menggambarkan hidup
rukun.
b) Menjelaskan kalimat ajakan pada teks cerita dan teks
percakapan tentang hidup rukun.
b. Peneliti menyiapkan materi dan menyusun Lembar Kerja Siswa
(LKS) yang akan digunakan siswa saat proses pembelajaran.
c. Peneliti menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan.
d. Peneliti menyiapkan soal tes evaluasi.
e. Peneliti menyusun dan menyiapkan lembar observasi
keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran Role Playing.
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal (15 Menit )
1) Guru membuka salam dan mengajak siswa untuk
berdoa.
2) Guru mengatur tempat duduk siswa dan mengecek
kerapiannya.
3) Guru melakukan absensi siswa untuk mengecek
kehadiran siswa.
65
4) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa
untuk menyanyikan lagu Sayang semua.
5) Guru melakukan tanya jawab tentang syair lagu Sayang
semua dan menanyakan tentang anggota keluarga.
6) Guru mengingatkan untuk selalu mengutamakam sikap
disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi tercapai cita-
citanya.
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti ( 50 Menit )
1) Ayo Mengamati
a) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa kelas akan
memainkan permainan yang dinamakan role playing.
b) Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan
disampaikan.
Kalimat Ajakan
Kalimat Ajakan adalah kalimat yang digunakan untuk
meminta orang lain melakukan sesuatu.
Contohnya mengajak bermain, mengajak belajar,
mengajak shalat bersama, mengajak membersihkan
rumah dan masih banyak lagi.
Untuk membuat kalimat ajakan kita dapat
menggunakan kata-kata seperti :
(2) Ayo
66
(3) Mari
(4) Yuk
Kita akan mencoba membuat kalimat ajakan dari
gambar berikut :
Kalimat yang cocok untuk gambar di atas adalah :
(2) Udin ayo kita bermain bola di lapangan
(3) Mari kita bermain bola di lapangan Udin
(4) Udin yuk kita bermain bola di lapangan
Nah itulah contoh kalimat ajakan yang sesuai dengan
gambar di atas.
Untuk membuat kata ajakan yang baik kita harus
menggunakan kalimat yang baik dan sopan.
c) Guru menjelaskan kepada siswa tentang metode role
playing dan aturan-aturan di dalamnya.
d) Guru membagikan teks percakapan kepada seluruh
siswa.
e) Siswa memperhatikan kalimat ajakan yang ada pada
teks bacaan.
67
f) Siswa menyebutkan kalimat ajakan dan arti yang
terdapat pada teks percakapan
2) Ayo Berlatih
a) Siswa membaca kalimat yang terdapat pada teks
percakapan.
b) Siswa menyebutkan kalimat ajakan yang terdapat pada
kalimat tersebut.
c) Siswa diberi keleluasaan untuk membuat kalimat
ajakan.
3) Ayo Bermain Peran
a) Guru menunjuk siswa untuk bermain peran dengan
menggunakan lagu balonku ada lima dan penghapus
dengan cara berkeliling yang berurutan, dan jika
pnghapus itu berhenti di salah satu siswa, siswa itu
ditunjuk untuk maju dan melakukan sekali lagi agar
percakapan segera dimulai.
b) Guru menugaskan siswa yang lain untuk mengamati
teks percakapan.
c) Siswa bermain peran.
d) Selama role playing, guru mengamati dan memberikan
bimbingan kepada siswa, serta memberikan umpan
balik dan penguatan seperti kata-kata “bagus”,”luar
biasa”, “tepuk tangan” dan lain sebagainya.
68
4) Mengasosiasi
a) Guru menempelkan media gambar di papan tulis.
b) Siswa membuat kalimat ajakan yang sesuai dengan
gambar yang ada di papan tulis.
c) Guru memberi soal sebagai evaluasi kepada siswa
tentang materi kalimat ajakan tersebut.
5) Mengkomunikasikan
a) Setelah selesai guru dan siswa melakukan pembahasan
tentang soal tersebut.
c. Penutup ( 10 Menit )
1) Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini.
2) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
3) Siswa diberikan kesempatan untuk berbicara/ bertanya.
Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
3. Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah
disusun. Lembar pengamatan terdiri dari dua aspek yaitu lembar
pengamatan untuk guru dan lembar pengamatan untuk siswa.
Lembar pengamatan guru digunakan untuk mengamati aktivitas
guru selama proses pembelajaran menggunakan metode Role
Playing dan media gambar. Sedangkan lembar pengamatan siswa
digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti
69
pembelajaran metode Role Playing dan media gambar. Hasil
pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan peneliti terhadap hasil pelaksanaan
pembelajaran pada penelitian siklus I untuk mengetahui
kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kepada
siswa sehingga dapat digunakan sebagai acuan melaksanakan
perbaikan pada siklus berikutnya untuk mencapai indikator
keberhasilan belajar. Kelemahan-kelemahan yang dihadapi pada
pelaksanaan Siklus I dapat dijelaskan dibawah ini:
a. Aktivitas guru
1. Guru kurang mampu mengendalikan kelas
2. Pembelajaran belum dapat menggunakan alokasi waktu
secara tepat
3. Guru kurang meninjau kembali materi yang telah
diberikan.
4. Guru kurang memberi kesimpulan pada akhir
pembelajaran.
b. Aktivitas siswa
1. Ada sebagian siswa yang kurang aktif selama kegiatan
pembelajaran serta diskusi kelompok berlangsung.
2. Ada sebagian siswa yang belum mampu menjawab
menurut pengetahuannya.
70
3. Ada sebagian siswa sebagian yang kerjasama terhadap
kelompoknya belum maksimal.
Peneliti bersama guru melakukan diskusi untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dihadapi saat pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode Role Playingdan media
gambar pada siklus I. Hal ini dilakukan untuk merencanakan
perbaikan agar siklus berikutnya tidak terjadi lagi kelemahan
yang sama. Rencana perbaikan tersebut yaitu:
a) Aktivitas guru
1) Pertemuan selanjutnya, guru harus lebih mapan saat
mengendalikan kelas.
2) Pertemuan selanjutnya, guru dapat menggunakan
alokasi waktu yang ditetapkan.
3) Pertemuan selanjutnya, guru harus meninjau kembali
materi yang telah diberikan.
4) Pertemuan selanjutnya, guru harus lebih mapan dalam
memberikan penguatan terhadap kesimpulan kegiatan
pembelajaran.
b) Aktivitas siswa
1) Pertemuan selanjutnya, guru dapat mengawasi secara
seksama supaya siswa aktif semua dan memberikan
penghargaan pda kelompok yang aktif pada siklus
berikutnya.
71
Kelemahan-kelemahan yang telah peneliti paparkan
merupakan salah satu komponen yang menyebabkan
indikator keberhasilan belum tercapai, pada siklus II
diharapkan melalui metode Role Playing dan media
gambar pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi
kalimat ajakan, hasil belajar siswa meningkat.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam lima
tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),
observasi (observasing) dan refleksi (reflecting). Empat tahapan
tersebut dapat didiskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan perencanaan yang
akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang kemudian dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas II MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo.
Kemudian RPP tersebut digunakan oleh guru sebagai acuan
dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas tersebut.
Adapun kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator
yang dicantumkan dalam siklus ini adalah sebagai berikut:
72
1) Kompetensi Inti
a) Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
b) Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
c) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya dirumah, disekolah.
d) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis dan sistematis, dalam karya estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
2) Kompetensi Dasar
Menirukan ungkapan kalimat ajakan dalam teks ceita yang
menggambarkan sikap hidup rukun.
3) Indikator
i. Menunjukkan kalimat ajakan yang menggambarkan
hidup rukun.
73
ii. Menemukan kalimat ajakan pada teks cerita dan teks
percakapan tentang hidup rukun.
b. Peneliti menyiapkan materi dan menyusun Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang akan digunakan siswa saat proses
pembelajaran.
c. Peneliti menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan.
d. Peneliti menyiapkan soal tes evaluasi.
e. Peneliti menyusun dan menyiapkan lembar observasi
keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran Role Playing.
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal ( 15 Menit )
1) Guru membuka salam dan mengajak siswa untuk berdoa.
2) Guru mengatur tempat duduk siswa dan mengecek
kerapiannya.
3) Guru melakukan absensi siswa untuk mengecek kehadiran
siswa.
4) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu Sayang semua.
5) Guru melakukan tanya jawab tentang syair lagu Sayang
semua dan menanyakan tentang anggota keluarga.
74
6) Guru mengingatkan untuk selalu mengutamakam sikap
disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi tercapai cita-
citanya.
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti ( 50 Menit )
1. Ayo Mengamati
(1) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa kelas akan
memainkan permainan yang dinamakan role playing.
(2) Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan
disampaikan.
Kalimat Ajakan
Kalimat Ajakan adalah kalimat yang digunakan untuk
meminta orang lain melakukan sesuatu.
Contohnya mengajak bermain, mengajak belajar,
mengajak shalat bersama, mengajak membersihkan
rumah dan masih banyak lagi.
Untuk membuat kalimat ajakan kita dapat
menggunakan kata-kata seperti :
1. Ayo
2. Mari
3. Yuk
Kita akan mencoba membuat kalimat ajakan dari
gambar berikut :
75
Kalimat yang cocok untuk gambar di atas adalah :
(a) Udin ayo kita bermain bola di lapangan
(b) Mari kita bermain bola di lapangan Udin
(c) Udin yuk kita bermain bola di lapangan
Nah itulah contoh kalimat ajakan yang sesuai dengan
gambar di atas.
Untuk membuat kata ajakan yang baik kita harus
menggunakan kalimat yang baik dan sopan.
(3) Guru menjelaskan kepada siswa tentang metode role
playing dan aturan-aturan di dalamnya.
(4) Guru membagikan teks percakapan kepada seluruh
siswa.
(5) Siswa memperhatikan kalimat ajakan yang ada pada
teks bacaan.
(6) Siswa menyebutkan kalimat ajakan dan arti yang
terdapat pada teks percakapan
b. Ayo Berlatih
a) Siswa membaca kalimat yang terdapat pada teks
percakapan.
76
b) Siswa menyebutkan kalimat ajakan yang terdapat
pada kalimat tersebut.
c) Siswa diberi keleluasaan untuk membuat kalimat
ajakan.
c. Ayo Bermain Peran
a) Guru menunjuk siswa untuk bermain peran dengan
menggunakan lagu balonku ada lima dan penghapus
dengan cara berkeliling yang berurutan, dan jika
pnghapus itu berhenti di salah satu siswa, siswa itu
ditunjuk untuk maju dan melakukan sekali lagi agar
percakapan segera dimulai.
b) Guru menugaskan siswa yang lain untuk mengamati
teks percakapan.
c) Siswa bermain peran.
d) Selama role playing, guru mengamati dan
memberikan bimbingan kepada siswa, serta
memberikan umpan balik dan penguatan seperti kata-
kata “bagus”,”luar biasa”, “tepuk tangan” dan lain
sebagainya.
4. Mengasosiasi
a) Guru menempelkan media gambar di papan tulis.
b) Siswa membuat kalimat ajakan yang sesuai dengan
gambar yang ada di papan tulis.
77
c) Guru memberi soal sebagai evaluasi kepada siswa
tentang materi kalimat ajakan tersebut.
5. Mengkomunikasikan
i. Setelah selesai guru dan siswa melakukan
pembahasan tentang soal tersebut.
d. Penutup ( 10 Menit )
1) Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini.
2) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan.
3) Siswa diberikan kesempatan untuk berbicara/ bertanya.
Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
3. Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah
disusun. Lembar pengamatan terdiri dari dua aspek yaitu lembar
pengamatan untuk guru dan lembar pengamatan untuk siswa.
Lembar pengamatan guru digunakan untuk mengamati aktivitas
guru selama proses pembelajaran menggunakan metode Role
Playing dan media gambar. Sedangkan lembar pengamatan
siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran metode Role Playing dan media
gambar. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan
lapangan.
78
4. Refleksi
Refleksi yang dilakukan pada hasil pelaksanaan siklus II
menunjukkan bahwa pada siklus II sudah tidak ditemukan
kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran seperti pada
siklus I. Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan baik,
bahkan hal ini berdampak dengan keaktifan siswa selama
proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa ikut
meningkat. Kelemahan-kelemahan pada siklus I sudah
diperbaiki pada siklus II. Penelitian dihentkan sampai siklus II
karena hasil belajar siswa sudah menunjukkan indikator
ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥85% siswa tuntas
belajar. Siswa yang tidak tuntas belajar diberikan tindakan
mandiri berupa latihan atau remidi yang dipantau oleh guru
sehingga diharapkan semua siswa tuntas belajar.
79
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Peneliian Pra Siklus
Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti
melakukan kegiatan pra-siklus. Tahap pra siklus ini dapat memberikan
acuan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Tahap pra siklus
dilakukan oleh peneliti secara langsung dengan melakukan observasi
pada proses kegiatan pembelajaran oleh guru kelas IIB MITarbiyatul
Islamiyah Noborejo Salatiga. Dari hasil observasi tersebut, diperoleh
bahwa belum adanya metode pembelajaran yang baru yang digunakan
oleh guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga proses belajar
mengajar dikelas terkesan monoton. Hal tersebut berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa, karena pembelajaran dieklas cenderung
guru yang berperan aktif sedangkan siswa cenderung pasif.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, terdapat
beberapa siswa yang belum paham mengenai materi kalimat ajakan.
Padahal materi ajakan sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti menduga rendahnya hasil belahar siswa materi kalimat ajakan
disebabkan oleh kurang tepatnya metode pembelajaran yang
diaplikasikan oleh guru yang mengakibatkan siswa kurang tertarik
dalam mengikuti pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar
siswa (nilai ulangan harian siswa). Berikut adalah data pra-siklus dari
80
hasil ulangan harian siswa materi kalimat ajakan pada kelas IIB MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga.
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Pra-Siklus
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. VOAP 70 40 Tidak Tuntas
2. APP 70 60 Tidak Tuntas
3. CAR 70 40 Tidak Tuntas
4. DSA 70 60 Tidak Tuntas
5. EKM 70 20 Tidak Tuntas
6. EAT 70 60 Tidak Tuntas
7. JAS 70 60 Tidak Tuntas
8. KSA 70 60 Tidak Tuntas
9. MIS 70 40 Tidak Tuntas
10. MAS 70 100 Tuntas
11. NP 70 80 Tuntas
12. PN 70 40 Tidak Tuntas
13. RK 70 80 Tuntas
14. RHM 70 60 Tidak Tuntas
15. SAS 70 80 Tuntas
16. SAT 70 60 Tidak Tuntas
17. MNIK 70 80 Tuntas
18. RA 70 80 Tuntas
81
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 20
Rata-rata 61,11
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 6
Tidak Tuntas = 12
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P=
P=
= 33,3%
=33% (pembulatan)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata ulangan haria
yang dicapai siswa pada tahap pra siklus mencapai 61,11 . Siswa yang
tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 6 siswa (33%), sedangkan
siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah KKM) 12 siswa (67%). Hasil
belajar pada tahap pra siklus secara klasikal belum berhasil karena
siswa yang memperoleh nilai ≥70 (nilai KKM) hanya mencapai 33 %
dari jumlah siswa klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa, jadi
harus dilaksanakan perbaikan pada sikluas selanjutnya pada selang
waktu yang telah ditentukan.
82
2. Diskipsi Data Siklus I
Penelitian Siklus I dilakukan pada 1 Agustus 2019.
Pelaksanaan berlangsung selama 70menit (2x35 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada siklus I adalah kalimat ajakan. Hasil pengamatan
yang peneliti lakukan pada Siklus I menunjukkan bahwa siswa sangat
bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran dengan metode
Role Playing dan media gambar, meskipun belum semua siswa
berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Belajar Siswa
Nilai hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. VOAP 70 40 Tidak Tuntas
2. APP 70 60 Tidak Tuntas
3. CAR 70 40 Tidak Tuntas
4. DSA 70 80 Tuntas
5. EKM 70 40 Tidak Tuntas
6. EAT 70 80 Tuntas
7. JAS 70 60 Tidak Tuntas
8. KSA 70 80 Tuntas
9. MIS 70 40 Tidak Tuntas
10. MAS 70 100 Tuntas
11. NP 70 80 Tuntas
83
12. PN 70 40 Tidak Tuntas
13. RK 70 40 Tidak Tuntas
14. RHM 70 60 Tidak Tuntas
15. SAS 70 60 Tidak Tuntas
16. SAT 70 60 Tidak Tuntas
17. MNIK 70 80 Tuntas
18. RA 70 80 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 40
Rata-rata 62,22
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 7 siswa
Tidak Tuntas = 11 siswa
Presentase Ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P=
P=
=38,88 %
=39% (pembulatan)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai tes evaluasi pada Siklus I
mengalami peningkatan dibandingkan nilai pra siklus. Nilai rata-rata
84
siswa pada siklus I mencapai 62,22. Siswa yang sudah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebanyak 7 siswa (39%).
Sedangkan siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) sebanyak 11 siswa (61%). Hasil belajar siswa pada Siklus I
secara klasikal belum berhasil karena siswa yang memperoleh nilai ≥70
(Nilai KKM) hanya mencapai 39% dari jumlah siswa secara klasikal
yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa, jadi harus dilaksanakan perbaikan
pada siklus selanjutnya pada selang waktu yang telah ditentukan.
b. Hasil Observasi Guru dan Siswa
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
NO Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menympaikan tema dan tujuan pelajaran
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi suara
6. Kemampuan mengendalikan kelas
7. Antusiasme dalam penampilan
8. Menarik perhatian siswa dengan proses pembelajaran
menggunakan metode Role Playing dan media Gambar
Penguasaan Materi Pembelajaran
9. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
10. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
11. Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi ajar
Kegiatan Belajar Mengajar
12. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan inidkator yang
telah ditetapkan
13. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar melalui
metode Role Playing dan Media Gambar
14. Menfasilitasi siswa selama kegiatan belajar melalui metode
Role Playing dan media Gambar
85
15. Ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu yang disediakan
Evaluasi Pembelajaran
16. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
17. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
18. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
19. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
20. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak Lanjut
21. Memberikan tugas kepada siswa
22. Menginformasikan materi yang akan dipelajari berikutnya
23. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Total 84
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori :
A= 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
B= 3 (baik) 75 – 87 = sedang
C= 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D= 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa
kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan metode Role
Playing dan media gambar pada Siklus I mendapatkan total skor 84
dengan kategori Sedang. Ada beberapa aspek yang harus ditingkatkan
lagi yaitu: (1) Guru kurang mampu mengendalikan kelas (2) Guru tidak
sesuai menggunakan alokasi waktu yang telah disediakan (3) Guru tidak
meninjau kembali materi yang telah diberikan (4) Guru tidak
memberikan penguatan dan kesimpulan kegiatan pembelajaran.
86
Tabel 4.4 Lembar Pegamatan Siswa Siklus I
NO Nama Siswa Aspek yang Diamati
Pengetahuan Keaktifan Kerjasama
B C K B C K B C K
1. VOAP
2. APP
3. CAR
4. DSA
5. EKM
6. EAT
7. JAS
8. KSA
9. MIS
10. MAS
11. NP
12. PN
13. RK
14. RHM
15. SAS
16. SAT
17. MNIK
18. RA
Jumlah 4 11 5 8 6 4 10 6 2
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4.4 menunjukkan
bahwa kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode Role
Playing dan media gambar pada Siklus I cukup baik. Siswa mampu
87
menjawab pertanyaan sesuai dengan pengetahan yang mereka miliki,
meskipun masih ada beberapa siswa yang masih belum menjawab
sesuai pengetahuan. Dari aspek keaktifan dalam Siklus I ini masih
kurang di bandingkan dengan kedua aspek lainnya. Masih banyak
siswa yang belumbekerja secara aktif dalam diskusi kelompok, hanya
beberapa siswa yang terlihat menonjol. Dari aspek kerjasama dalam
siklus I ini, para siswa terlihat dapat bekerjasama dengan
kelompoknya dengan baik, meskipun masih ada beberapa siswa yang
kurang bekerjasama dengan kelompok.
3. Diskripsi Data Siklus II
Penelitian Siklus II dilakukan pada 4 Agustus 2019.
Pelaksanaan berlangsung selama 70menit (2x35 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada siklus II adalah kalimat ajakan. Kelemahan-
kelemahan yang terjadi pada siklus I berhasil diperbaiki pada siklus II.
a. Hasil Belajar Siswa
Nilai hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. VOAP 70 60 Tidak Tuntas
2. APP 70 80 Tuntas
3. CAR 70 80 Tuntas
4. DSA 70 100 Tuntas
88
5. EKM 70 60 Tidak Tuntas
6. EAT 70 100 Tuntas
7. JAS 70 100 Tuntas
8. KSA 70 100 Tuntas
9. MIS 70 80 Tuntas
10. MAS 70 100 Tuntas
11. NP 70 100 Tuntas
12. PN 70 80 Tuntas
13. RK 70 80 Tuntas
14. RHM 70 80 Tuntas
15. SAS 70 100 Tuntas
16. SAT 70 80 Tuntas
17. MNIK 70 100 Tuntas
18. RA 70 100 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Rata-rata 87,77
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 16 siswa
Tidak Tuntas = 2 siswa
Presentase Ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P=
89
P=
=88,88 %
=89 % (pembulatan)
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa
pada siklus II mencapai 87,77. Siklus II siswa yang tuntas belajar
terdapat 16 siswa (89%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar
terdapat (11%). Siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar sudah
mencapai indikator ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu 85%
dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥60 (nilai KKM). Pembelajaran pada
siklus II dianggap berhasil sehingga penelitian dihentikan sampai siklus
II.
b. Hasil Pengamatan Guru dan Siswa
Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
NO Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menympaikan tema dan tujuan pelajaran
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi suara
6. Kemampuan mengendalikan kelas
7. Antusiasme dalam penampilan
8. Menarik perhatian siswa dengan proses pembelajaran
menggunakan metode Role Playing dan media Gambar
Penguasaan Materi Pembelajaran
9. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
10. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
11. Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi ajar
90
Kegiatan Belajar Mengajar
12. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
inidkator yang telah ditetapkan
13. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar
melalui metode Role Playing dan Media Gambar
14. Menfasilitasi siswa selama kegiatan belajar melalui
metode Role Playing dan media Gambar
15. Ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu yang
disediakan
Evaluasi Pembelajaran
16. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
17. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
18. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
19. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
20. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak Lanjut
21. Memberikan tugas kepada siswa
22. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
23. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Total 90
Kategori Baik Sekali
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori :
A= 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
B= 3 (baik) 75 – 87 = sedang
C= 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D= 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4.6 menunjukkan
bahwa kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan
metode Role Playing dan media gambar pada siklus II mendapatkan total
skor 90 dengan kategori baik sekali. Hal ini terlihat jelas dari tabel hasil
pengolahan data aktivitas guru dalam mengelola kelas sudah baik sekali.
91
Ini disebabkan guru telah memperbaiki atau menngkatkan aspek-aspek
yang terdapat pada proses pembelajaran siklus I, terutama ketika siswa
menjawab pertanyaan dari guru sehingga proses pembelajaran disiklus II
telah tercapai.
Tabel 4.7 Lembar Pegamatan Siswa Siklus II
NO Nama Siswa Aspek yang Diamati
Pengetahuan Keaktifan Kerjasama
B C K B C K B C K
1. VOAP
2. APP
3. CAR
4. DSA
5. EKM
6. EAT
7. JAS
8. KSA
9. MIS
10. MAS
11. NP
12. PN
13. RK
14. RHM
15. SAS
16. SAT
17. MNIK
18. RA
Jumlah 7 9 2 9 7 2 12 6 0
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
B = Baik
C = Cukup
92
K = Kurang
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4.7 menunjukkan
bahwa kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan
metode pembelajaran Role Playing dan media gambar pada siklus II
mengalami peningkatan aspek pengetahuan, keaktifan, dan kerjasama
siswa dibandingkan dengan siklus I. Siswa sudah mulai menjawab
pertanyaan sesuai dengan kemampuan. Mereka juga turut aktif dalam
pembelajaran dikelas. Yang semula masih terlihat acuh, pada siklus II ini
terlihat mulai memperhatikan serta aktif menjawab maupun bertanya.
Kerjasama kelompok berjalan dengan baik, para siswa melengkapi
kekurangan yang ada dikelompok masing-masing. Sehingga dalam siklus
II ini pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
harapan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisi pengumpulan data maka diperoleh
kesimpulan data hasil belajar. Rekapitulasi hasil belajar siswa per siklus
melalui metode Role Playing dan media gambar dapat dilihat pada tabel
4.8
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus
No. Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. VOAP 40 40 60
2. APP 60 60 80
93
3. CAR 40 40 80
4. DSA 60 80 100
5. EKM 20 40 60
6. EAT 60 80 100
7. JAS 60 60 100
8. KSA 60 80 100
9. MIS 40 40 80
10. MAS 100 100 100
11. NP 80 80 100
12. PN 40 40 80
13. RK 80 40 80
14. RHM 60 60 80
15. SAS 80 60 100
16. SAT 60 60 80
17. MNIK 80 80 100
18. RA 80 80 100
Jumlah 1.100 1.120 1.580
Rata-rata 61,11 62,22 87,77
(Sumber: Data Primer)
94
Tabel data 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah siswa Presentase
Pra Siklus 61,11 Tuntas 6 33%
Tidak Tuntas 12 67%
Siklus I 62,22 Tuntas 7 39%
Tidak Tuntas 11 61%
Siklus II 87,77 Tuntas 16 89%
Tidak Tuntas 2 11%
(Sumber: Data Primer)
Tabel 4.9 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
sebelum dan setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil
belajar siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklus merupakan
bukti keberhasilan penerapan metode Role Playing dan media gambar
pada proses pembelajaran.
Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa seblum dilakukan
tindakan yaitu pada tahap Pra Siklus terdapat 6 siswa (33%) yang tuntas
belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah KKM) 12
siswa (67%) dengan nilai rata-rata 61,11. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dikatakan belum memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal maka
penelitian dilanjutkan pada Siklus I dengan materi dan waktu yang
berbeda.
Data hasil belajar siswa pada Siklus I terdapat 7 siswa (39%) yang
tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah KKM)
95
12 siswa (61%) dengan nilai rata-rata 62,22. Berdasarkan hasil tersebut
dapat dikatakan terjadi peningkatan dari tahap Pra Siklus meskipun masih
belum memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal, maka penelitian
ditunjukkan pada Siklus II dengan materi yang sama.
Hasil belajar siswa pada siklus II terdapat 16 siswa (89%) yang
tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar (dibawah KKM)
2 siswa (11%) dengan nilai rata-rata 87,77. Berdasarkan hasil tersebut
dapat dikatakan sudah memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal
yaitu siswa mencapai nilai melebihi KKM yaitu ≥70 pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia materi kalimat ajakan dengan presentase 85% dari
jumlah siswa total dalam satu kelas sebanyak 16 siswa (89%). Maka dari
itu penelitian dihentikan siswa yang belum tungtas pada Siklus II akan
diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidi yang
dipantau oleh guru sehingga seluruh siswa diharapkan dapat tuntas belajar.
Pembahasan ketuntasan hasil belajar siswa Pra Siklus-Siklus II
dapat dicermati pada gambar 4.1.
(Sumber: Data Primer)
0
20
40
60
80
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
Nilai Rata-rata
96
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar
siswa dari siklus ke siklus. Dari data nilai ulangan harian siswa diperoleh
nilai rata-rata 61,11 dengan jumlah 6 siswa (33%) tuntas belajar, pada
Siklus I diperoleh rata-rata 62,22 dengan jumlah siswa 7 (39%) tuntas
belajar, dan pada siklus II diperoleh rata-rata 87,77 dengan jumlah 16
siswa (89%) tuntas belajar. Berdasarkan ketetapan indikator keberhasilan,
yaitu presentase ketuntasan belajar siswa telah mencapai ≥85% dari
seluruh siswa di kelas. Mata pelajaran Bahasa Indonesia materi kalimat
ajakan dengan menggunakan metode Role Playing dan media gambar,
dikatakan telah berhasil. Sehingga Penelitian Tindakan Kleas (PTK)
diberhentikan pada Siklus II.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan sebanyak dua siklus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
pada materi kalimat ajakan, dapat disimpulkan bahwa metode Role
Playing dan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia materi kalimat ajakan pada siswa kelas II MI Tabiyatul Islmiyah
Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020. Peningkatan hasil belajar
Bahasa Indonesia diketahui dengan hasil tes pada Siklus I dan Siklus II
yang menunjukkan peningkatan nilai rata-rata dan presentase ketuntasan
secara klasikal. Rata-rata milai siswa materi kalimat ajakan pada kondisi
awal (pra siklus) 61,11 dengan ketuntasan klasikal sebesar 33% (6 siswa)
dari 18 siswa yang mencapai nilai ≥70 (nilai KKM). Siklus I sebesar 62,22
dengan ketuntasan klasikal sebesar 39% (7 siswa) yang mencapai nilai ≥70
(nilai KKM). Siklus II sebesar 87,77 dengan ketuntasan klasikal 89% (16
siswa) yang mencapai nilai ≥70 (nilai KKM). Dengan demikian, Pnelitian
Tindakan Kelas (PTK) melalui metode Role Playing dan media gambar
dengan materi kalimat ajakan pada sisw kelas II MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020 dinyatakan berhasil.
98
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal sebaiknya dilakukan
siswa, guru, dan sekolah dalam pembelajaran agar minat, aktivitas, dan
penguasaan materi pelajaran meningkat adalah:
1. Bagi Siswa
a. Siswa yang hasil belajarnya sudah mencapai ketuntasan dan
aktif dalam pembelajaran untuk dapat mempertahankan
atau meningkatkan hasil belajarnya.
b. Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan dan masih
pasif dalam pembelajaran diharpkan giat untuk belajar dan
lebih aktif lagi dikelas.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya menerapkan metode Role Playing dan
media gambar pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi
kalimat ajakan sekiranya tepat, karena hasil penelitian pada
materi kalimat ajakan dengan metode Role playing dan
media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Guru hendaknya memberikan motivasi terhadap siswa
dalam pembelajaran dengan metode Role Playing dan
media gambar agar siswa lebih aktif dan bersemangat dalm
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode
tersebut.
99
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah sebaiknya menyediakan sarana prasarana yang
memadai shingga dapat mewujudkan hasil belajar yang
maksimal.
b. Memberikan dorongan kepada guru agar dapat
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi pada
kegiatan pembelajaran agar dapat membantu meningkatkan
hasil belajar.
100
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hufad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen
Agama RI.
Arikunto, S. 1993. Managemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Ariknto, Suharsimi, Suharjo, dan Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Aris, Shoimin. 2017. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dahar, Ratna. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dewi, Laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Program.
Diah Istining, Henny. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS
Materi Jenis-Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi melalui
Kolaborasi Metode Everyone Is Theacher Here dan Media
Gambar pada Siswa kelas V MI Miftahul Huda Truko
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2015/2016.
Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Anak Didik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Esa Nur Wahyudi, Baharuddin. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Faturrahman, dkk. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publiser.
Hamalik, Oemar. 1984. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Hamalik, Oemar. 2014. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hastuti. 1997. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Depdikbud.
Islamuddin Haryo. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Keraf Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indoenesia. Jakarta: PT
Grasindo.
Nafisah, Khus’un. 2011. Penerapan Role Playing Pada Pembelajaran Akidah
Akhlak Materi Membiasakan Perilaku Terpuji Bagi
101
Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VI MI
Tsamarotul Huda 2 Jatirogo Bonang Demak Tahun Ajaran
2010/2011.
Rosma Hartiny Sam’s. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Teras.
Suprijono, Agus. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia
Pustaka Jaya.
Suprijono, Agus. 2016. Cooperative Learning Teori dan Applikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryani, Elin Nurlina. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Uang
Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas III
Semester II MI Ma’arif Arrasyiddin Pucang Kecamatan
Secang Kabupaten Tahun Pelajaran 2015/2016.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Susilo. 2017. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
Publiser.
Wardani. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yakub Nasucha, Muhammad Rohmadi dan Agus Budi Wahyudi. 2009.
Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Media Perkasa.
102
LAMPIRAN-LAMPIRAN
103
L
A
M
P
I
R
A
N
1
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kelas/Semester : 2/1
Tema : Hidup Rukun (Tema1)
Subtema : Hidup Rukun di Rumah
Pembelajaran ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya dirumah, disekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
105
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
NO Kompetensi Indikator
3.1 Merinci kalimat ajakan yang
terdapat dalam teks cerita yang
menggambarkan sikap hidup
rukun
3.1.1 Memahami kalimat ajakan
yang menggambarkan hidup
rukun.
3.1.2 Menjelaskan kalimat ajakan
pada teks cerita dan teks
percakapan tentang hidup
rukun.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan diberikan teks cerita tentang hidup rukun yang mengandung
kalimat ajakan, siswa dapat menyebutkan kalimat ajakan yang terdapat
pada teks cerita tersebut dengan tepat.
2. Dengan diberikan teks percakapan tentang hidup rukun yang
mengandung kalimat ajakan, siswa dapat mengucapkan kalimat ajakan
yang terdapat pada teks percakapan tersebut dengan tepat.
D. MATERI
KALIMAT AJAKAN
Kalimat Ajakan adalah kalimat yang digunakan untuk meminta orang
lain melakukan sesuatu.
Contohnya mengajak bermain, mengajak belajar, mengajak shalat
bersama, mengajak membersihkan rumah dan masih banyak lagi.
Untuk membuat kalimat ajakan kita dapat menggunakan kata-kata
seperti :
6. Ayo
7. Mari
8. Yuk
Kita akan mencoba membuat kalimat ajakan dari gambar berikut :
106
Kalimat yang cocok untuk gambar di atas adalah :
4) Udin ayo kita bermain bola di lapangan
5) Mari kita bermain bola di lapangan Udin
6) Udin yuk kita bermain bola di lapangan
Nah itulah contoh kalimat ajakan yang sesuai dengan gambar di atas.
Untuk membuat kata ajakan yang baik kita harus menggunakan
kalimat yang baik dan sopan
E. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Scientific
Metode : Role Playing, penugasan, pengamatan, tanya jawab, dan
ceramah.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Guru membuka salam dan mengajak
siswa untuk berdoa.
2. Guru mengatur tempat duduk siswa
dan mengecek kerapiannya.
3. Guru melakukan absensi siswa untuk
mengecek kehadiran siswa.
4. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajak siswa untuk menyanyikan
lagu Sayang semua.
15 Menit
107
5. Guru melakukan tanya jawab tentang
syair lagu Sayang semua dan
menanyakan tentang anggota
keluarga.
6. Siswa diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap
saat dan manfaatnya bagi tercapai
cita-citanya.
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti Pelaksanaan Pembelajaran Metode Role
Playing.
Ayo Mengamati
a. Guru menjelaskan kepada siswa
bahwa kelas akan memainkan
permainan yang dinamakan role
playing.
b. Guru menjelaskan secara singkat
materi yang akan disampaikan.
c. Guru menjelaskan kepada siswa
tentang metode role playing dan
aturan-aturan didalamnya.
d. Guru membagikan teks percakapan
kepada seluruh siswa.
e. Siswa memperhatikan kalimat ajakan
yang ada pada teks percakapan.
Ayo Berlatih
1. Siswa membaca kalimat yang
terdapat pada teks percakapan yang
telah dibagikan guru
2. Siswa menyebutkan kalimat ajakan
45 Menit
108
yang terdapat pada kalimat tersebut.
3. Siswa diberi keleluasaan untuk
membuat kalimat ajakan
Ayo Bermain Peran
1. Guru menunjuk siswa untuk bermain
peran dengan menggunakan lagu
balonku ada lima dan penghapus
dengan cara berkeliling yang
berurutan, dan jika pnghapus itu
berhenti di salah satu siswa, siswa itu
ditunjuk untuk maju dan melakukan
sekali lagi agar percakapan segera
dimulai.
2. Guru menugaskan siswa yang lain
untuk mengamati teks percakapan.
3. Siswa bermain peran.
4. Selama role playing, guru mengamati
dan memberikan bimbingan kepada
siswa, serta memberikan umpan balik
dan penguatan seperti kata-kata
“bagus”,”luar biasa”, “tepuk tangan”
dan lain sebagainya.
Mengasosiasi
1. Guru menempelkan media gambar di
papan tulis.
2. Siswa membuat kalimat ajakan yang
sesuai dengan gambar yang ada di
papan tulis.
3. Guru memberi soal sebagai evaluasi
kepada siswa tentang materi kalimat
ajakan tersebut
109
Mengkomunikasikan
1. Setelah selesai guru dan siswa
melakukan pembahasan tentang soal
tersebut.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil
belajar hari ini.
2. Guru memberikan penguatan dan
kesimpulan.
3. Siswa diberikan kesempatan untuk
berbicara/ bertanya.
4. Salam dan doa penutup dipimpin oleh
salah satu siswa.
10 Menit
G. SUMBER DAN MEDIA
Buku Pedoman Guru Tema : Hidup Rukun kelas 2 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017)
Buku Siswa Tema : Hidup Rukun kelas 2 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017)
Media Gambar
Lembar Kerja Siswa
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Kognitif
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c pada jawaban yang
benar!
1. Berikut yang merupakan kata ajakan adalah...
a. Hayo
110
b. Maaf
c. Mari
2. Kalimat ajakan yang tepat adalah...
a. Kakak pergi ke pasar
b. Kakak ayo kita main bola
c. Kakak jangan main saja
3. Ungkapan ajakan sebaiknya di ucapkan dengan...
a. Sopan
b. Berteriak
c. Marah
4. “Deni.....kita belajar bersama”. Kata yang tepat untuk kalimat ajakan
diatas adalah...
a. Terimakasih
b. Maaf
c. Ayo
5. Lani ayo kita membantu Ibu memasak. Kalimat tersebut Lani di ajak
ke...
a. Lapangan
b. Dapur
c. Sekolahan
Kunci Jawaban:
1. C. Mari
2. B. Kakak ayo kita main bola
3. A. Sopan
4. C. Ayo
5. D. Dapur
111
Skor Penilaian : 100
Penilaian:
Salatiga, 01 Agustus 2019
112
L
A
M
P
I
R
A
N
2
113
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM MENGELOLA
PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kelas/Semester : II/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Kalimat Ajakan
Nama Guru : Pranti Lestari, S. Pd.
NO Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menympaikan tema dan tujuan pelajaran
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi suara
6. Kemampuan mengendalikan kelas
7. Antusiasme dalam penampilan
8. Menarik perhatian siswa dengan proses pembelajaran
menggunakan metode Role Playing dan media Gambar
Penguasaan Materi Pembelajaran
9. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
10. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
11. Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi ajar
Kegiatan Belajar Mengajar
12. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan inidkator yang
telah ditetapkan
13. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar melalui
metode Role Playing dan Media Gambar
14. Menfasilitasi siswa selama kegiatan belajar melalui metode
Role Playing dan media Gambar
15. Ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu yang disediakan
Evaluasi Pembelajaran
16. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
114
17. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
18. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
19. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
20. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak Lanjut
21. Memberikan tugas kepada siswa
22. Menginformasikan materi yang akan dipelajari berikutnya
23. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Total 84
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori :
A= 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
B= 3 (baik) 75 – 87 = sedang
C= 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D= 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
115
L
A
M
P
I
R
A
N
3
116
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM
MENGIKUTI PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kelas/Semester : II/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Kalimat Ajakan
NO Nama Siswa Aspek yang Diamati
Pengetahuan Keaktifan Kerjasama
B C K B C K B C K
1. VOAP
2. APP
3. CAR
4. DSA
5. EKM
6. EAT
7. JAS
8. KSA
9. MIS
10. MAS
11. NP
12. PN
13. RK
14. RHM
15. SAS
16. SAT
17. MNIK
18. RA
Jumlah 4 11 5 8 6 4 10 6 2
Keterangan:
B = Baik C = Sedang K = Kurang
117
L
A
M
P
I
R
A
N
4
118
LEMBAR JAWABAN SISWA SIKLUS I
119
120
L
A
M
P
I
R
A
N
5
121
MEDIA GAMBAR SIKLUS I
122
123
124
L
A
M
P
I
R
A
N
6
125
TEKS PERCAKAPAN SIKLUS I
1. AYO
Kakak : Adek, ayo kita membantu ibu memasak!
Adek : Baik kak, laksanakan!
2. MARI
Ibu : Mari kita bersihkan rumah kita agar bersih
dan sehat, Dina!
Dina : Betul Ibu, kita ajak Ayah dan Bagas ya Ibu
Ibu : Tentu saja!
3. YUK
Doni : Lala, yuk kita bermain petak umpet di depan
rumah!
Lala : Siap kak Doni!
126
L
A
M
P
I
R
A
N
7
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kelas/Semester : 2/1
Tema : Hidup Rukun (Tema1)
Subtema : Hidup Rukun di Rumah
Pembelajaran ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendenga,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya dirumah, disekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
NO Kompetensi Indikator
4.1 Menirukan ungkapan kalimat 4.1.1 Menunjukkan kalimat
128
ajakan dalam teks cerita yang
menggambarkan sikap hidup
rukun
ajakan yang
menggambarkan hidup
rukun.
4.1.2 Menemukan kalimat ajakan
pada teks cerita dan teks
percakapan tentang hidup
rukun.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan diberikan teks cerita tentang hidup rukun yang mengandung
kalimat ajakan, siswa dapat menyebutkan kalimat ajakan yang
terdapat pada teks cerita tersebut dengan tepat.
2. Dengan diberikan teks percakapan tentang hidup rukun yang
mengandung kalimat ajakan, siswa dapat mengucapkan kalimat ajakan
yang terdapat pada teks percakapan tersebut dengan tepat.
D. MATERI
KALIMAT AJAKAN
Kalimat Ajakan adalah kalimat yang digunakan untuk meminta orang
lain melakukan sesuatu.
Contohnya mengajak bermain, mengajak belajar, mengajak shalat
bersama, mengajak membersihkan rumah dan masih banyak lagi.
Untuk membuat kalimat ajakan kita dapat menggunakan kata-kata
seperti :
9. Ayo
10. Mari
11. Yuk
Kita akan mencoba membuat kalimat ajakan dari gambar berikut :
129
Kalimat yang cocok untuk gambar di atas adalah :
7) Udin ayo kita bermain bola di lapangan
8) Mari kita bermain bola di lapangan Udin
9) Udin yuk kita bermain bola di lapangan
Nah itulah contoh kalimat ajakan yang sesuai dengan gambar di atas.
Untuk membuat kata ajakan yang baik kita harus menggunakan
kalimat yang baik dan sopan.
E. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Scientific
Metode : Role Playing, penugasan, pengamatan, tanya jawab, dan
ceramah.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Guru membuka salam dan mengajak
siswa untuk berdoa.
2. Guru mengatur tempat duduk siswa
dan mengecek kerapiannya.
3. Guru melakukan absensi siswa untuk
mengecek kehadiran siswa.
4. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajak siswa untuk menyanyikan
lagu Sayang semua.
15 Menit
130
5. Guru melakukan tanya jawab tentang
syair lagu Sayang semua dan
menanyakan tentang anggota
keluarga.
6. Siswa diingatkan untuk selalu
mengutamakan sikap disiplin setiap
saat dan manfaatnya bagi tercapai
cita-citanya.
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti 1. Pelaksanaan Pembelajaran Metode
Role Playing.
Ayo Mengamati
g) Guru menjelaskan kepada siswa
bahwa kelas akan memainkan
permainan yang dinamakan role
playing.
h) Guru menjelaskan secara singkat
materi yang akan disampaikan.
i) Guru menjelaskan kepada siswa
tentang metode role playing dan
aturan-aturan didalamnya.
j) Guru menugaskan siswa untuk
membuat percakapan tentang kalimat
ajakan hidup rukun di rumah.
Ayo Berlatih
1. Siswa membaca kalimat yang
terdapat pada teks percakapan yang
telah mereka buat.
2. Siswa menyebutkan kalimat ajakan
yang terdapat pada kalimat tersebut.
Ayo Bermain Peran
a. Guru menunjuk siswa untuk bermain
45 Menit
131
peran dengan menggunakan lagu
balonku ada lima dan penghapus
dengan cara berkeliling yang
berurutan, dan jika pnghapus itu
berhenti di salah satu siswa, siswa itu
ditunjuk untuk maju dan melakukan
sekali lagi agar percakapan segera
dimulai.
b. Guru menugaskan siswa yang lain
untuk mengamati teks percakapan.
c. Siswa bermain peran.
d. Selama role playing, guru mengamati
dan memberikan bimbingan kepada
siswa, serta memberikan umpan balik
dan penguatan seperti kata-kata
“bagus”,”luar biasa”, “tepuk tangan”
dan lain sebagainya.
Mengasosiasi
1. Guru menempelkan media gambar di
papan tulis.
2. Siswa membuat kalimat ajakan yang
sesuai dengan gambar yang ada di
papan tulis.
3. Guru memberi soal sebagai evaluasi
kepada siswa tentang materi kalimat
ajakan tersebut
Mengkomunikasikan
1. Setelah selesai guru dan siswa
melakukan pembahasan tentang soal
tersebut.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil 10 Menit
132
belajar hari ini.
2. Guru memberikan penguatan dan
kesimpulan.
3. Siswa diberikan kesempatan untuk
berbicara/ bertanya.
4. Salam dan doa penutup dipinjam oleh
salah satu siswa.
G. SUMBER DAN MEDIA
Buku Pedoman Guru Tema : Hidup Rukun kelas 2 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017)
Buku Siswa Tema : Hidup Rukun kelas 2 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017)
Media Gambar
Lembar Kerja Siswa
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
a. Penilaian Kognitif
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c pada jawaban yang
benar!
1. Kalimat ajakan di mulai dengan ...
a. Jangan
b. Mari
c. Silahkan
2. Ayo, Yuk. Merupakan contoh kalimat ...
a. Perintah
133
b. Larangan
c. Ajakan
3. Berikut ini merupakan contoh kalimat ajakan, kecuali ...
a. Ayo, kita sholat berjamaah bersama di masjid
b. Jangan sentuh mainanku1
c. Mari lari pagi bersama ayah Cinta
4. Rukun dengan saudara dirumah membuat ayah dan ibu...
a. Sedih
b. Kecewa
c. Bahagia
5. Kerukunan antar anggota keluarga dapat menciptakan hidup yang ...
a. Tentram
b. Susah
c. Sengsara
Kunci Jawaban :
1. B. Mari
2. C. Ajakan
3. C. Mari lari pagi bersama ayah Cinta
4. C. Bahagia
5. A. Tentram
134
Skor Penilaian : 100
Penilaian:
Salatiga, 04 Agustus 2019
135
L
A
M
P
I
R
A
N
8
136
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM MENGELOLA
PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kelas/Semester : II/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Kalimat Ajakan
Nama Guru : Pranti Lestari, S. Pd.
NO Aspek yang Diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menympaikan tema dan tujuan pelajaran
Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran
5. Kejelasan artikulasi suara
6. Kemampuan mengendalikan kelas
7. Antusiasme dalam penampilan
8. Menarik perhatian siswa dengan proses pembelajaran
menggunakan metode Role Playing dan media Gambar
Penguasaan Materi Pembelajaran
9. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
10. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
11. Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi ajar
Kegiatan Belajar Mengajar
12. Penyajian materi ajar sesuai dengan tujuan dan
inidkator yang telah ditetapkan
13. Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar
melalui metode Role Playing dan Media Gambar
14. Menfasilitasi siswa selama kegiatan belajar melalui
metode Role Playing dan media Gambar
15. Ketepatan dalam menggunakan alokasi waktu yang
disediakan
Evaluasi Pembelajaran
137
16. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
17. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
18. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
19. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
20. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak Lanjut
21. Memberikan tugas kepada siswa
22. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya
23. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Total 90
Kategori Baik Sekali
Keterangan:
Skor Nilai:
A= 4 (baik sekali) 88 – 100 = baik
B= 3 (baik) 75 – 87 = sedang
C= 2 (cukup) 62 – 74 = kurang
D= 1 (kurang) 49 – 61 = sangat kurang
138
L
A
M
P
I
R
A
N
9
139
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI
PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kelas/Semester : II/1
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Kalimat Ajakan
NO Nama Siswa Aspek yang Diamati
Pengetahuan Keaktifan Kerjasama
B C K B C K B C K
1. VOAP
2. APP
3. CAR
4. DSA
5. EKM
6. EAT
7. JAS
8. KSA
9. MIS
10. MAS
11. NP
12. PN
13. RK
14. RHM
15. SAS
16. SAT
17. MNIK
18. RA
Jumlah 7 9 2 9 7 2 12 6 0
Keterangan:
B = Baik C = Sedang K = Kurang
140
L
A
M
P
I
R
A
N
10
141
LEMBAR JAWABAN SISWA SIKLUS II
142
143
L
A
M
P
I
R
A
N
11
144
MEDIA GAMBAR SIKLUS II
145
146
147
L
A
M
P
I
R
A
N
12
148
TEKS PERCAKAPAN YANG DI BUAT SISWA
149
L
A
M
P
I
R
A
N
13
150
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
6. Guru sedang menjelaskan materi kepada siswa
7. Guru membacakan soal evaluasi
8. Siswa mengerjakan evaluasi
151
9. Siswa mengangkat tangan untuk membuat kalimat ajakan yang
sesuai di gambar papan tulis
10. Siswa sedang melakukan bermain peran dengan membaca teks
percakapan
11. Proses tanya jawab guru dan siswa
152
L
A
M
P
I
R
A
N
14
153
SURAT TUGAS PEMBIMBING
154
L
A
M
P
I
R
A
N
15
155
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
156
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
157
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
158
L
A
M
P
I
R
A
N
16
159
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
160
L
A
M
P
I
R
A
N
17
161
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PENELITIAN
162
L
A
M
P
I
R
A
N
18
163
DAFTAR NILAI SKK
164
DAFTAR NILAI SKK
165
DAFTAR NILAI SKK
166
L
A
M
P
I
R
A
N
19
167
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Hana Oktafiani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, 04 Oktober 1997
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : Rahmad Hermawan
Nama Ibu : Ana Nursita
Alamat : Modangan Rt.01/Rw.08 Kel. Blotongan, Kec.
Sidorejo, Kota Salatiga
No. HP : 085801825661
Email : [email protected]
Pendidikan
1. MI Ma’arif Blotongan Salatiga
2. MTs NU Salatiga
3. MAN Salatiga
4. Mahasiswa PGMI IAIN Salatiga
Salatiga, 27 Agustus 2019
Penulis,
Hana Oktafiani