peningkatkan hasil belajar matematika materi …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4469/1/dewi...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN
METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN
MEDIA KARTU KEMUDI PINTAR
PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI
KARANGDUREN KECAMATAN TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH:
DEWI AZIZAH
NIM 11514053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN
METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN
MEDIA KARTU KEMUDI PINTAR
PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI
KARANGDUREN KECAMATAN TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH:
DEWI AZIZAH
NIM 11514053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
iv
Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.
Dosen Pembimbing IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi
Lamp : 4 eksemplar
Saudari : Dewi Azizah
Kepada :
Yth Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Tempat
Asslamualaikum wr.wb
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudari :
Nama : Dewi Azizah
Nim : 11514053
Fakultas :Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : PGMI
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar
Menggunakan Metode Numbered Head Together (NHT) Dan
Media Kartu Kemudi Pintar Pada Siswa Kelas V Semester II
MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018
Dengan ini kami mohon skripsi saudari supaya dimunaqosahkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Salatiga, 23 april 2018
Dosen Pembimbing
Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.
NIP.19730526 199903 1 004
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga
Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]
SKRIPSI
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar Menggunakan
Metode Numbered Head Together (NHT) Dan Media Kartu Kemudi Pintar
Pada Siswa Kelas V Semester II MI Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018
DISUSUN OLEH
DEWI AZIZAH
11514053
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 4 Juli 2018
dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman.,S.Ag., M.Pd. :____________________
Sekretaris : Dr. Winarno, S.Si, M.Pd. : ____________________
Penguji 1 : Hj. Siti Rukhayati, M.Ag : ____________________
Penguji 2 : Sutrisna, S.Ag, M.Pd. : ____________________
Salatiga, 8 Juli 2018
Dekan
Suwardi M.Pd
NIP. 19670121 199903 1 002
vi
DEKLARASI
DAN
PERNYATAAN BERSEDIA DIPUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dewi Azizah
NIM : 115 14 053
Jurusan : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Salatiga, 23 April 2018
Yang Menyatakan,
Dewi Azizah
NIM. 115 14 053
vii
MOTTO
Tidak ada Masalah Yang Tidak Bisa Diselesaikan Selama Ada
Komitmen Bersama Untuk Menyelesaikannya.
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta karuniaNya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Ayahku Nuri dan ibundaku Rohmi tersayang, yang selalu
membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi
dalam kehidupanku.
2. Saudara kandungku kakak Qumil Laila dan Syaifulloh atas motivasi yang
tak ada hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini
bisa tercapai.
3. Dosen Pembimbing Akademik, bapak Dr. Fatchurrohman,S.Ag, M.Pd.
4. Dosen pembimbing skripsi, bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pd.
5. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga yang telah bersedia membimbing dan
memberikan bekal ilmu.
6. Kepala Madrasah dan segenap guru MI Karangduren yang telah
memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.
7. Teman dekatku Maesaroh, Luluk, Febri, risma dan Retnoningrum yang
selalu memberikan motivasi dan dukungannya.
8. Sahabat dan teman-teman terbaikku, terimakasih atas dukungan kalian.
9. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2014 khususnya jurusan
PGMI.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah
Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada
penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar
Menggunakan Metode Numbered Head Together (NHT) dan Media Kartu
Kemudi Pintar pada Siswa Kelas V Semester II di MI Karangduren
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya
yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-
satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman
kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M. Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga.
x
4. Bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat
menyelesaikan jenjang pendidikan S1.
6. Bapak dan ibu serta keluarga yang telah memberikan do‟a, motivasi
serta dukungan kepada penulis.
7. Kepala Madrasah dan segenap guru MI Karangduren yang telah
memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.
8. Siswa-siswi kelas V MI Karangduren yang telah membantu peneliti
dalam mengumpulkan data.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin.
Salatiga, 23 April 2018
Dewi Azizah
NIM.11514053
xi
ABSTRAK
Azizah, Dewi. 2018. “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun
Datar Menggunakan Metode Numbered Head Together (NHT) Dan
Media Kartu Kemudi Pintar Pada Siswa Kelas V Semester II MI
Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing : Dr. Winarno,
S.Si, M.Pd.
Kata kunci: Hasil Belajar, Matematika, dan Numbered Head Together (NHT)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V
di MI Karangduren pada materi bangun datar. Rendahnya hasil belajar siswa
dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yaitu 57,3. Secara lasikal juga belum
memenuhi target pencapaian Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu ≥85% dibuktikan
dengan hasil pra siklus bahwa siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa dari 26 siswa
dengan presentase 19,2 % .Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah
penggunaan metode numbered head together (NHT) dan media pembelajaran
kartu kemudi pintar dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi bangun
datar pada siswa kelas V Semester II MI Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018 ?
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan langkah prencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan
dengan dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2018 dan siklus II
dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2018. Penelitian dilaksankan pada kelas V
Semester II MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan
jumlah 26 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan metode numbered head
together (NHT) dan media pembelajaran kartu kemudi pintar dapat meningkatkan
hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V Semester II di
MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2017/2018. Peningkatan siswa yang tuntas belajar ini dapat dilihat dari siklus I
siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa dengan persentase ketuntasan sebanyak
34,6%. Siklus II siswa yang tuntas bertambah menjadi 23 siswa dengan persentase
ketuntasan sebanyak 88,3%. Target KKM kelas yakni persentase tercapai pada
siklus II dengan persentase ketuntasan sebanyak 88,3% dengan siswa yang tuntas
mencapai 23 siswa. Siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 50,4%.
Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil dan efektif.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ii
JUDUL ...............................................................................................................iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................iv
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................v
DEKLERASI ......................................................................................................vi
MOTTO...............................................................................................................vii
PERSEMBAHAN ..............................................................................................viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................ix
ABSTRAK .........................................................................................................xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................8
D. Kegunaan Penelitian ..................................................................................8
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................10
F. Metode Penelitian .....................................................................................12
G. Rancangan Penelitian ...............................................................................12
H. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................13
I. Langkah – langkah Penelitian ....................................................................15
J. Metode Pengumpulan Data ........................................................................18
K. Instrumen Penelitian .................................................................................19
L. Analisis Data .............................................................................................20
M. Sistematika Penulisan ..............................................................................20
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar Matematika .........................................................................24
1. Pengertian Belajar ...............................................................................24
2. Tujuan Belajar ....................................................................................27
3. Pengertian Hasil Belajar .....................................................................27
4. Pengertian Matematika .......................................................................31
B. Materi Bangun Datar yang diaplikasikan dalam Penelitian .....................34
1. Pengertian bangun datar .....................................................................34
2. Jenis-jenis bangun datar .......................................................................34
C. Metode Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) ..........................39
1. Pengertian metode Numbered Head Together (NHT) .........................39
2. Langkah-langkah pelaksaan metode
Numbered Head Together (NHT) ........................................................41
3. Manfaat metode Numbered Head Together (NHT) .............................42
4. Kelebihan metode Numbered Head Together (NHT) ..........................43
5. Kelemahan metode Numbered Head Together (NHT) ........................43
D. Media Pembelajaran Kartu Kemudi Pintar ...............................................43
1. Pengertian Media Pembelajaran ..........................................................43
2. Pengertian media kartu kemudi pintar ................................................48
3. Karakteristik kartu kemudi pintar .......................................................48
4. Kelebihan kartu kemudi pintar ...........................................................49
5. Kelemahan kartu kemudi pintar ..........................................................50
6. Deskripsi kartu kemudi pintar .............................................................50
7. Manfaat media kartu kemudi pintar ....................................................51
8. Prosedur penggunaan media kartu kemudi pintar ..............................52
E. Kajian Pustaka ..........................................................................................53
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi penelitian .........................................................55
1. Identitas Madrasah .............................................................................56
2. Visi dan Misi Madrasah .......................................................................57
xiv
3. Keadaan Siswa ...................................................................................57
4. Keadaan Guru ......................................................................................58
B. Subjek Penelitian .....................................................................................59
C. Kolaborator Penelitian .............................................................................60
D. Waktu Penelitian ......................................................................................60
E. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................................61
1. Siklus I ................................................................................................61
2. Siklus II ..............................................................................................72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Obeservasi pada Tahap Pra Siklus .................................................84
B. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................84
1. Siklus I ...............................................................................................86
2. Siklus II .............................................................................................90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................97
B. Saran ........................................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................101
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENELITI ..........................................................................156
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Menentukan KKM ....................................................................11
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa ..........................................................................57
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan .....................................................58
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa ............................................................................59
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...........................................................60
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ........................................................67
Tabel 3.7 Nilai Evaluasi Siklus I ........................................................................69
Tabel 3.8 Lembar Observasi Guru Siklus II .......................................................79
Tabel 3.9 Nilai Evaluasi Siklus II ......................................................................81
Tabel 4.1 Hasil Belajar Prasiklus ........................................................................84
Tabel 4.2. Hasil Belajar Siswa Siklus I ...............................................................87
Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II .................................................92
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa .......................................................92
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Penelitian ............................................................................15
Gambar 2.1 Persegi ............................................................................................35
Gambar 2.2 Persegi Panjang ..............................................................................35
Gambar 2.3 Jajar genjang ...................................................................................36
Gambar 2.4 Layang-layang ................................................................................37
Gamabar 2.5 Belah Ketupat ...............................................................................38
Gamabar 2.6 Lingkaran ......................................................................................38
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Siswa Prasiklus ................................................86
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus I...................................................89
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II .................................................92
Gambar 4.4 Hasil Belajar Siswa Prasiklus – Siklus II .......................................94
Gambar 4.5 Hasil Belajar Siswa Prasiklus .........................................................94
Gambar 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus I ...........................................................95
Gambar 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II ..........................................................95
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................102
Lampiran 2 Lembar Pembimbing Skripsi ...........................................................103
Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................................104
Lampiran 4 Surat Balasan Izin Penelitian ..........................................................105
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................................106
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................................121
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ................................................132
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ...............................................135
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru Siklus I .................................................138
Lampiran 10 Lembar Pengamatan Guru Siklus II .............................................140
Lampiran 11 Lembar Tes Formatif/ Evaluasi Siswa siklus I .............................142
Lampiran 12 Lembar Tes Formatif/ Evaluasi Siswa siklus I ..............................143
Lampiran 13 Lembar Tes Formatif/ Evaluasi Siswa siklus II.............................144
Lampiran 14 Lembar Tes Formatif/ Evaluasi Siswa siklus II.............................145
Lampiran 15 Lembar Nilai Evaluasi Siklus I .....................................................146
Lampiran 16 Lembar Nilai Evaluasi Siklus II ...................................................147
Lampiran 17 lembar Nilai Evaluasi Prasiklus ....................................................148
Lampiran 18 Lembar nilai Produk 1 ...................................................................149
Lampiran 19 Lembar Nilai Sikap Siklus 1 ..........................................................150
Lampiran 20 Lembar Nilai Sikap Siklus 2 ..........................................................151
Lampiran 21 Foto Kegiatan Pembelajaran .........................................................152
Lampiran 22 Nilai SKK Mahasiswa ..................................................................155
Lampiran 23 Lembar Daftar Riwayat Hidup .....................................................156
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran suatu mata pelajaran akan efektif bagi siswa jika
guru memiliki pengetahuan tentang objek yang akan diajarkan supaya dalam
menyampaikan materi tersebut penih dengan dinamika dan inovatif.
Demikian juga dengan pembelaaran matematika disekolah dasar, guru Sd
harus mengetahui bagaimana karakteristik matematika. Para ahli sepakat
bahwa sasaran dalam pembelajaran matematika adalah abstrak.
Menurut Mulyani Sumantri matematika adalah pengetahuan yang
tidak kurang pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tujuan
pengajaran matematika adalah agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan
mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika. Pengajaran
matematika harus berusaha mengembangkan suatu pengertian sistem angka,
keterampilan menghitung dan memahami simbol-simbol yang sering kali
dalam buku pelajaran mempunyai arti khusus. Matematika perlu ditekankan
pada arti pemecahan berbagai masalah yang sering kali ditemui dalam
kehidupan sehari-hari (Hartiny, 2012: 12).
Karena dalam kehidupan sehari-hari banyak yang melakukan operasi
hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pengukuran.
Bahkan sesungguhnya Islam pun telah mengajarkan masalah berhitung, yang
tertera dalam Al-Qur‟an surat Maryam ayat 94:
2
ا لقد أحصاهم وعدهم عد
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan
menghitung mereka dengan hitungan yang teliti”.
Dengan memahami ayat di atas, Islam telah memberikan anjuran
untuk mempelajari ilmu tentang berhitung. Menghitung bukan hanya
berlaku sebagai teori atau pengetahuan semata, akan tetapi berhitung
menjadi permasalahan yang akan dihadapi dalam kehidupan nyata, dan
manusia dituntut mampu menerapkannya dengan hitungan yang teliti.
Pada usia siswa sekolah dasar (7-8 tahun hingga 12-13 tahun),
menurut teori kognitif piaget termasuk pada tahap operasional konkret.
Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka anak usia sekolah dasar
pada umumnya mengalami kesulitan dalam memahami Matematika yang
bersifat abstrak. Karena keabstrakannya Matematika relatif tidak mudah
untuk dipahami oleh siswa sekolah dasar pada umumnya (Susanto,
2013:184)
Menurut Subarinah matematika merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada
didalamnya. Ini berarti bahwa belajar matematika pada hakikatnya adalah
belajar konsep, strukturnya,dan mencari hubungan antar konsep dan
strukturnya. Ciri khas matematika yang deduktif aksiomatis ini harus
diketahui oleh guru sehinnga mereka dapat membelajarkan matematika
dengan tepat mulai dari konsep yang sederhana sampai yang kompleks
(Hartiny, 2010:29).
3
Salah satu manfaat dalam pembelajaran matematika adalah untuk
mempelajari ilmu-ilmu eksak lainya akan tetapi hal ini dirasakan sulit oleh
para guru untuk menyampaikan pelajaran matematika agar mudah diterima
oleh siswa sehingga guru dan siswa sama-sama senang dalam proses
belajar matematika (Hartiny, 2010:30-31)
Sesuai hasil wawancara tanggal 27 November tahun 2017 peneliti
dengan guru kelas V MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran matematika,
diantaranya kurangnya pemahaman siswa tentang materi bangun datar
yang diajarkan oleh guru, sehingga keterampilan dalam menerapkan
Matematika terlihat belum sesuai yang diharapkan. Hal ini dibuktikan
dengan hasil nilai ulangan Matematika siswa kelas V yang diperoleh dari
guru menunjukkan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai
dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu
70. Secara klasikal nilai ulangan siswa belum memenuhi KKM dari 26
siswa hanya 5 siswa yang dapat memenuhi KKM atau sebesar 19,2 %
sedangkan sisanya masih berada dibawah KKM.
Selanjutnya, berdasarkan diskusi dengan guru Matematika di MI
Karangduren, diduga faktor yang mempengaruhi siswa mendapatkan nilai
dibawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), antara lain: Siswa
kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung, sibuk bermain
sendiri, mengobrol dengan teman yang menyebabkan siswa kurang
memahami materi yang diajarkan, dan proses pembelajaran masih terpusat
4
pada guru. Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa dalam
mengemukakan ide atau gagasan sehingga pembelajaran kurang bermakna
bagi siswa akibatnya pemahaman konsep matematis siswa tentang materi
bangun datar yang diajarkan kurang maksimal. Dan siswa juga merasa
jenuh dalam belajar karena mereka selalu disajikan dengan sesuatu yang
harus diterima tanpa diberi kesempatan untuk lebih mengeksplor
pengetahuannya.
Selain faktor tersebut, faktor lain yang mempengaruhi siswa
mendapat nilai dibawah KKM, yakni kurangnya kreatifitas guru dalam
mengajar menyebabkan proses pembelajaran kurang menarik minat siswa
sehingga siswa cenderung pasif dan kurang tertarik dengan materi yang
diajarkan. Dalam hal ini guru dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam
mengajar agar mampu menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar
siswa, peneliti bersama Ibu Fitriyah S.Pdi melakukan diskusi mengenai
metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui diskusi yang telah dilakukan,
diputuskan untuk menggunakan metode numbered head together ( NHT )
dan media pembelajaran kartu kemudi pintar sebagai solusi tindakan untuk
mengatasi permasalahan pembelajaran Matematika yang ada di MI
Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2017/2018.Menggunakan metode numbered head together dan media kartu
5
kemudi pintar dalam pembelajaran Matematika materi bangun datar
mampu memberikan inovasi dalam pembelajaran.
Metode numbered head together merupakan bagian model
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada pemikiran berkelompok
siswa dan mempengaruhi pola interaksi siswa dengan tujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik (Hamdayama, 2014: 175).
Metode numbered head together (NHT) adalah pembelajaran
kooperatif yang mengapresiasikan aktivitas pembelajaran melalui interaksi
yang dilakukan siswa secara berkelompok, dengan berbagi pemahaman
pada pemecahan masalah. Model ini melibatkan para siswa untuk
menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan untuk
mengetahui pemahaman siswa terhadap isi pelajaran. Langkah awal dalam
penerapan metode numbered head together adalah guru membagi siswa
dalam kelompok-kelompok, yang jumlah kelompok disesuaikan topik
permasalahan atau soal yang akan diberikan. Tiap anggota kelompok
diberikan topik dengan nomor yang berbeda-beda sesuai dengan topik
yang akan dibahas. Soal-soal yang diberikan oleh guru dipecahkan
bersama-sama dalam kelompok, dan siswa akan menyampaikan jawaban
soal di depan kelas sesuai dengan nomor yang dimilikinya. Kemudian guru
memberikan soal individu sebagai bahan evaluasi kegiatan pembelajaran
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
dipelajari (Sholih, 2011:218-220).
6
Sadiman (1993:3) mengemukakan, bahwa media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media adalah
wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran
atau penerima pesan tersebut (Raharjo, 1989:25).
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi. Secara umum dapat dikatakan media
mempunyai kegunaan antara lain adalah memperjelas pesan agar tidak
terlalu verbalitis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya
indera, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung, antara murid
dengan sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan
bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. Oleh karena itu,
proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media
pembelajaran menempati posisi paling cukup penting sebagai salah satu
komponen sistem pembelajaran. Tenpa media, komunikasi juga tidak akan
bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen
sebagai integral dari sistem pembelajaran.
Kartu kemudi pintar adalah suatu alat bantu untuk peserta didik
dalam belajar matematika. Karena kita tahu bahwa bahwa matematika
adalah salah satu mata pelajaran yang berfungsi sebagai tolak ukur untuk
pelajaran yang lain. Anak sering jenuh dan malas dalam belajar
matematika. Untuk itu, kartu kemudi pintar merupakan suatu alat peraga
7
yang berbentuk kartu roda putar yang dapat diputar sesuai bangun datar
yang dibahas serta berguna untuk menghafal semua rumus matematika
pada materi bangun datar yang mudah dibawa kemana-mana, mudah
dihafal, dan mudah untuk dipahami oleh peserta didik (jurnal Ihda
Mawaddatul „Aliyah, 2014:3-7).
Menggunakan metode numbered head together dan media
pembelajaran kartu kemudi pintar diharapkan siswa mampu mengikuti
proses pembelajaran dengan antusias sehingga dapat meningkatkan
partisipasi siswa, meningkatkan sifat kritis dan analisis siswa. Materi akan
lebih mudah diterima, menyenangkan dan hasil belajar siswa menjadi
meningkat.
Untuk menjawab problematika di atas penulis mengangkat judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
BANGUN DATAR MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD
TOGETHER (NHT) DAN MEDIA KARTU KEMUDI PINTAR PADA
SISWA KELAS V SEMESTER II MI KARANGDUREN KECAMATAN
TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini rumusan masalah dalam penelitian ini apakah
Menggunakan metode numbered head together (NHT) dan media
pembelajaran kartu kemudi pintar dapat meningkatkan hasil belajar
8
Matematika materi bangun datar pada siswa kelas V Semester II MI
Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2017/2018 ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan metode
numbered head together (NHT) dan media pembelajaran kartu kemudi
pintar dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi bangun datar
pada siswa kelas V Semester II MI Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi kegunaan baik dari segi teoritis
maupun praktis yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dalam dunia pendidikan berupa gambaran mengenai sebuah teori yang
menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar Matematika pada materi
bangun datar dengan menggunakan metode numbered head together
(NHT) dan media pembelajaran kartu kemudi pintar terhadap siswa
sekolah dasar sangat bermanfaat bagi siswa.
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika.
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam menggunakan metode
numbered head together (NHT) pada proses pembelajaran.
3) Meningkatkan keaktifan dan inovatif siswa dalam menggunakan
media pembelajaran kartu kemudi pintar pada proses pembelajaran.
b. Bagi guru
1) Guru dapat menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan
pembelajaran dan mampu mengatasinya dengan menggunakan
metode numbered head together (NHT) dan media kartu kemudi
pintar.
2) Diperoleh metode numbered head together (NHT) dan media kartu
pemudi pintar yang sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Bagi lembaga
1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah dengan
menggunakan metode numbered head together (NHT) dan media
kartu kemudi pintar
2) Menciptakan kondisi dan suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan dengan menggunakan metode numbered head
together (NHT) dan media kartu kemudi pintar.
10
d. Bagi peneliti
Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti untuk terjun ke bidang
pendidikan.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat
untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK
(Mulyasa, 2011:63). Adapun dalam penelitian tindakan kelas ini penulis
mengambil hipotesis tindakan yaitu: “menggunakan metode numbered
head together (NHT) dan media pembelajaran kartu kemudi pintar dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika materi bangun datar pada siswa
kelas V MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun
2017.”
Menggunakan metode numbered head together (NHT) dan kartu
kemudi pintar ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan
tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut:
1. Ada peningkatan hasil belajar apabila siswa memenuhi kriteria
ketuntasan minimal KKM ≥ 70 yang dihasilkan dengan rumus:
Berikut langkah-langkah untuk menentukan KKM:
a. Hitunglah jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata
pelajaran setiap kelas
11
b. Tentukan kekuatan / nilai setiap aspek / komponen sesuai
dengan kemampuan masing-masing aspek.
a) Aspek kompleksitas. Semakin komplek (sukar KD maka
nilainya semakin rendah, semakin mudah KD maka
nilainya semakin tinggi.
b) Aspek sumber daya pendukung (sarana). Semakin tinggi
sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
c) Aspek intake. Semakin tinggi kemapuan awal siswa
(Intake) maka nilainya semakin tinggi.
c. Jumlah nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi tiga
untuk menentukan KKM setiap KD.
d. Jumlahkan seluruh KKM, KD selanjutnya dibagi jumlah
KD untuk menentukan KKM Mata pelajaran.
e. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama,
tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan
potensi siswa.
1.1 Tabel Menentukan KKM
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65-
79
Rendah
80-100
Daya dukung Tinggi 80-
100
Sedang 65-
79
Rendah <
65
Potensi siswa Tinggi 80-
100
Sedang 65-
79
Rendah <
65
12
Rumus perhitungan untuk mencari KKM per KD :
∑ bobot soal
3 ( Kompeksitas, daya dukung, intake)
Contoh : a. 65+80+65 = 70
3
Rumus mencari KKM mapel :
∑KKM KD
∑KD/ indikator
Contoh : a. 65+80+65 = 70
3
2. Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika
dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas
belajarnya dalam pembelajaran Matematika (Trianto, 2009:214)
F. Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan tentang: rancangan penelitian, subyek
penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, pengumpulan data, dan analisis data.
G. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar
yang berlaku dalam penelitian tindakan. Kemmis (1983) menyatakan
13
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya menguji cobakan ide-
ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar
memperoleh dampak nyata dari situasi. Penelitian tindakan adalah suatu
bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan peneliti
dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaraan dan keadilan praktik
pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktik
ini dan terhadap siswa tempat dilakukan praktik-praktik ini (Taggart,
1998:5-6).
H. Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MI Karangduren Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang yang berjumlah 26 siswa dan guru
yang mengampu mata pelajaran Matematika kelas V. Peneliti
menggunakan pola kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat dan
guru yang melaksanakannya.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang Tahun 2017.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II pada tanggal 2 Maret - selesai
tahun pelajaran 2017/2018
14
I. Langkah – langkah Penelitian
(Wiriaatmadja, 2006:66-67) mengemukakan langkah –langkah
penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahap, yaitu :
1. Perencanaan (plan)
2. Pelaksanaan tindakan (action)
3. Pengamatan (Observation)
4. Refleksi (reflektion)
Penelitian pada materi bangun datar menggunakan metode numbered
head together (NHT) dan media kartu kemudi pintar akan dilalui dalam
siklus-siklus, setiap siklus memuat empat tahap, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berikut adalah gambaran keempat
langkah siklus penelitian:
15
G
Gambar 1.1 Skema Penelitian (Hartiny, 2010:73)
Penelitian pada materi bangun datar menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan media pembelajaran kartu kemudi
pintar akan dilalui dalam siklus-siklus, setiap siklus memuat empat tahap,
yaitu: perencananan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi.
Permasalahan
SIKLUS I Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Refleksi I Pengamatan/
pengumpulan data I SIKLUS II
Permasalahan
baru hasil
Refleksi I
Perencanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II
Pengamatan/
pengumpulan data
II
Refleksi II
Apabila
permasalahan
belum terselesaikan Dilanjutkan ke
siklus
berikutnya
16
a. Perencanaan
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan media pembelajaran kartu
kemudi pintar
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan
saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
metode numbered head together (NHT) dan media pembelajaran
kartu kemudi pintar
3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui
keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan metode numbered head together (NHT) dan media
pembelajaran kartu kemudi pintar
4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan kartu kemudi pintar
5) Menyiapkan instrument untuk menggali data hasil belajar siswa
berupa lembar tes.
6) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan media pembelajaran kartu
kemudi pintar.
b. Pelaksanaan
Guru mengadakan proses pembelajaran menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan media pembelajaran kartu kemudi
pintar. Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menggunakan
17
metode numbered head together (NHT) sebagai berikut (Sholih, 2011:218-
220) :
1) Siswa dibagi kelompok dan setiap siswa dalam kelompok tersebut
mendapat nomor kelompok.
2) Guru memberikan tugas yang berkaitan dengan materi pelajaran
yang akan disampaikan dan masing-masing kelompok
mengerjakannya bersama kelompoknya.
3) Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau
mengetahui jawaban yang mewakili dari kelompok.
4) Untuk membahas hasil dari setiap kelompok tersebut, guru
memanggil nomor kelompok tertentu untuk membahas jawaban
mereka, kemudian memanggil nomor kelompok lain untuk
memberi tanggapan atas jawaban dari kelompok yang
mempresentasikan jawabannya.
5) Begitu seterusnya, hingga semua kelompok mendapatkan
kesempatan untuk mempresentasikan hasil jawaban kelompok
mereka dan kelompok yang lain menanggapinya dengan aktif dan
interaktif.
6) Terakhir, guru memberikan kesimpulan terhadap jalannya
pembahasan dan pembelajaran tersebut Observasi dan Pengamatan.
18
c. Observasi dan Pengamatan
Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan ini dilakukan
dengan cara mengamati guru pada proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi serta tes evaluasi untuk menggali data
hasil belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran menggunakan
metode numbered head together (NHT) dan media pembelajaran kartu
kemudi pintar.
d. Refleksi
Tahap refleksi melibatkan kegiatan: menganalisis, mensintesis,
memaknai, dan menyimpulkan. Kegiatan refleksi dapat dipandang sebagai
upaya untuk memahami dan memaknai proses dan hasil yang dicapai
sebagai akibat dari tindakan yang disertai dengan kegiatan pengamatan
mengahsilkan tentang cerita apa yang terjadi. Refleksi didasarkan pada
bukti-bukti empiris yang telah terkumpul serta teori-teori yang relevan
(Somadayo, 2013:51-60).
J. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan
dalam pengumpulan data adalah:
a. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang
berhubungan dengan kegiatan siswa selama proses
19
pembelajaran menggunakan metode numbered head together
(NHT) dan media kartu kemudi pintar.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu alat untuk
mengumpulkan data. Dokumentasi digunakan untuk memotret
kegiatan yang berlangsung saat pembelajaran dan untuk
menemukan gambaran tentang MI Karangduren Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang.
c. Tes
Tes sebagai instrument pengumpulan data adalah
serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan,
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
d. Wawancara
Wawancara dilakukan peneliti kepada guru kelas V MI
Karangduren sebelum berlangsungnya kegiatan guna
mengetahui kondisi awal siswa dalam proses pembelajaran
sebelum menggunakan metode pembelajaran numbered head
together (NHT) dan media kartu kemudi pintar.
K. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dimaksudkan adalah alat yang digunakan oleh guru
atau observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan
20
dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang
dilakukan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Lembar tes mata pelajaran Matematika materi bangun datar yang
menggunakan metode numbered head together (NHT) dan media
kartu kemudi pintar
b. Lembar observasi untuk mengamati guru terhadap penggunaan
metode numbered head together (NHT) dan media pembelajaran
kartu kemudi pintar
c. Lembar dokumentasi proses pembelajaran
d. Lembar wawancara
L. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai
tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 (sesuai KKM yang
berlaku di MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang).
Oleh karena itu, siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM
jika nilai perolehan siswa > 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas
belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa < 70.
Selanjutnya untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus
digunakan tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal. Suatu kelas dikatakan
tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut ≥ 85% siswa telah tuntas
belajarnya (Trianto, 2013:241).
21
Presentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus
(Daryanto, 2011:192):
P = ∑
∑ X 100%
M. Sistematika Penulisan
1. Bagian awal
a. Halaman sampul
b. Halaman judul
c. Lembar logo IAIN
d. Persetujuan pembimbing
e. Pernyataan keaslian tulisan
f. Pengesahan kelulusan
g. Motto dan persembahan
h. Kata pengantar
i. Abstrak
j. Daftar isi
k. Daftar table
l. Daftar gambar
m. Daftar lampiran
2. Bagian inti
a. Bab I: Pendahuluan
1) Latar belakang masalah
2) Rumusan masalah
22
3) Tujuan penelitian
4) Kegunaan penelitian
5) Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan
6) Metode penelitian
7) Rancangan peneitian
8) Subjek, lokasi, dan waktu penelitian
9) Langkah-langkah penelitian
10) Metode pengumpulan data
11) Instrumen penelitian
12) Pengumpulan data
13) Analisis data
14) Sistematika penulisan
b. Bab II.: Landasan Teori
1) Kajian teori
a) Kajian materi penelitian
b) Kajian teori
c) PTK
2) Kajian pustaka
c. Bab III: Pelaksanaan Penelitian
1) Deskripsi pelaksanaan siklus I (perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi )
2) Deskripsi pelaksanaan siklus II
3) Deskripsi pelaksanaan siklus III
23
d. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
1) Deskripsi per siklus ( data hasil penelitian, refleksi )
2) Pembahasan
e. Bab V: Penutup
1) Kesimpulan
2) Saran
3. Bagian akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
24
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar Matematika
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi
seseorang yang dapat dipertahankan dalam suatu periode
tertentu dan bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan
(Rosma Hartiny,2010: 31).
Belajar menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
artinya berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat
suatu kepandaian. Dari definisi tersebut, dapat diartikan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang
yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan,
kecakapan, daya pikir, sikap, kebiasaan, dan lain-lain.
Menurut pengertian secara psikologis, belajar
merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Drs. Slameto, 1991: 2).
Belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi
seseorang yang dapat dipertahankan dalam suatu periode
tertentu dan bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan.
25
Mayer yang dikutip oleh Seels dan Rita mengemukakan
pendapat yang hampir sama mengenai belajar yaitu menyangkut
adanya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau
perilaku seseorang karena pengalaman.
Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat dindikasikan
dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, ketrampilan,
dan kemanpuan, serta perubahan aspek-aspek yang lain yang
ada pada individu yang belajar (Trianto, 2009:9)
Belajar merupakan interaksi antara pendidik dengan
peserta didik yang dilakukan secara sadar, terencana baik
didalam maupun diluar ruangan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik (Afandi, dkk, 2013:3)
Pendapat yang dikemukakan oleh Galloway yang
mendefinisikan belajar sebagai perubahan tingkah laku yang
relatif tetapndan terjadi sebagai hasil dari latihan atau
pengalaman.
Hergenhahn dan Olson mengemukakan lima hal yang
perlu diperhatikan berkaitan dengan belajar yaitu : (1) belajar
menunjuk pada suatu perubahan tingkah laku, (2) perubahan
tingkah laku tersebut relatif menetap, (3) perubahan tongkah
26
laku tersebut tidak terjadi segera setelah mengikuti pengalaman
belajar, (4) perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil
pengalaman dan latihan, (5) pengalaman dan latihan harus
diberi penguatan.
Berdasarkan pendapat diatas maka belajar dapat
disimpulkan bahwa dlam belajar mngandung tiga hal pokok,
yaitu : (1) belajar mengakibatkan perubahan kemampuan atau
perilaku, (2) perubahan kemampuan atau perilaku yang terjadi
bersifat relatif menetap, (3) perilaku tersebut disebabkan karena
hasil adanya latihan atau pengalamn dan bukab karena proses
dari pertumbuhan atau kematangan (Hartiny, 2010:31-32)
Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku
pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu
dengan individu dan individu dengan lingkungannya.dalam
bahasa asingnya: “ Learning is change in the individual due to
instruction of that individual and his environment, which fells a
need and makes him more capable of dealing adequately with
his environment.”(W.H Burton, the guidance of Learning
Activities, 1984)
Pandangan seorang guru terhadap pengertian belajar
akan mempengaruhi tindakannya dalam membimbing siswa
untuk belajar. Seorang guru yang mengartikan belajar sebagai
menghafal fakta tentunya akan lain cara mengajarnya
27
dibandingkan dengan guru lain yang mengartikan bahwa
sebagai suatu proses perubahan tingkah laku (Usman, dkk,
1993: 4-5)
2. Tujuan Belajar
Secara garis besar Taksonomi Bloom (Yulaelawati,
2004: 59-64) tujuan hasil belajar dikelompokkan kedalam tiga
kategori, yakni (Afandi, dkk, 2013:7) :
1) Ranah kognitif yang terdiri dari enam tingkatan, yaitu:
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesis,
penilaian.
2) Ranah afektif yang terdiri dari lima tingkatan yaitu:
penerimaan, penanggapan, penilaian, pengelolaan, bermuatan
nilai
3) Ranah psikomotorik terdiri dari lima tingkatan, yaitu:
menirukan, manipulasi, keseksamaan, artiklasi, naturalisasi.
3. Hasil Belajar
Menurut Gagne dalam Dahar (2006:2), belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisasi
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Hasil belajar
pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku sebagai akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs
mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang
28
diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Adapun
hasil belajar tersebut meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif,
ranah afektif, ranah psikomotorik (Hartiny, 2010: 31-33).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 3) “hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar”.
Hasil belajar merupakan proses perubahan kemampuan
intelektual (kognitif), kemampuan minat atau emosi (afektif),
dan kemampuan motorik halus dan kasar (psikomotor) pada
peserta didik (Afandi, dkk, 2013: 4-6).
Menurut Hamalik (2004:49) “mendefinisikan hasil
belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar
dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan”. Sedangkan Susanto (2013: 5)
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
belajar”.
Bloom (1956) mengemukakan tiga ranah hasil belajar
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotori. Untuk aspek kognitif,
Bloom menyebutkan enam tingkatan, yaitu: pengetahuan,
pemahaman, pengertian, aplikasi, analisa, sintesa dan evaluasi.
29
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku
secara keseluruhan baik yang menyangkut segi kognitif, afektif,
psikomotorik. Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling
sederhana sampai pada yang paling kompleks yang bersifat
pemecahan masalah, dan pentingnya peranan kepribadian dalam
proses serta hasil belajar.
Secara umum, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
faktor internal, yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa
dan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berada di luar diri
pelajar.
a. Faktor yang tergolong faktor internal adalah:
1) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat
bawaan maupun yang diperoleh dengan melihat,
mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh, dan sebagainya.
2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun
keturunan, yang meliputi:
a) Faktor intelektual terdiri atas :
(1) Faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat.
(2) Faktor aktual, yaitu kecakapan nyata dan prestasi.
b) Faktor non intelektual, yaitu komponen-komponen
kepribadian tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan,
30
motivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri,
dan emosional.
c) Faktor kematangan baik fisik maupun psikis, yang
tergolong faktor eksternal yaitu :
(1) Faktor sosial yang terdiri atas : faktor
lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah,
faktor lingkungan masyarakat, faktor kelompok
(2) Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu
pengetahuan, teknologi, kesenian.
(3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah,
fasilitas belajar, iklim.
(4) Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.
Faktor – faktor tersebut saling berinteraksi secara
langsung atau tidak langsung dalam mempengaruhi hasil
belajar yang dicapai seseorang. Karena adanya faktor – faktor
tertentu yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu motivasi
berprestasi, intelegensi , kecemasan (Daryanto, 2012:226-28).
Untuk menyatakkan bahwa suatu proses belajar-
mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki
pandangan masing-masing sejalan dengan filosofinya. Untuk
menyamakan persepsi sebaiknya berpedoman pada kurikulum
yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan antara lain
bahwa “Suatu proses belajar-mengajar tentang suatu bahan
31
pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional
khusus (TIK) tersebut dapat dicapai.”
Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK, guru perlu
mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu satuan
bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui
sejauh mana siswa telah menguasai tujuan intruksional khusus
(TIK) yang ingi dicapai. Fungsi penilaian ini adalah untuk
memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka
memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan
program remidial bagi siswa yang belum berhasil (Usman,
dkk, 1993: 7-8)
4. Matematika
Kata “Matematika” berasal dari kata Yunani “Mathein”
atau “Mathenein”, artinya mempelajari. Menurut Nasution
(1980:2) yang dikutip oleh Subarinah kata matematika diduga erat
hubungannya dengan kata Sansekerta, medha atau widya yang
artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensia.
Menurut Johnson dan Myklebust matematika adalah bahasa
simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan teoritisnya adalah
untuk memudahkan pemikiran. Menurut Mulyani Sumantri
matematika adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tujuan pengajaran
32
matematika ialah agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan
mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika.Dari
segi bahasa, matematika adalah bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari pernyataan yang inginkan kita sampaikan
(Hartiny, 2010: 11-12)
Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan
yang penting dan semakin dirasakan kegunaannya dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi dewasa ini (jurnal Rahmi dan Yhance
Hendra Diana, 2012:55)
Plato berpendapat bahwa matematika adalah identik dengan
filsafat untuk ahli pikir, walaupun mereka mengatakan bahwa
matematika harus dipelajari untuk keperluan lain. Objek
matematika ada didunia nyata, tetapi terpisah dengan akal.
Aristoteles mempunyai pendapat lain, ia memandang
matematika sebagai salah satu dari tiga dasar yang membagi ilmu
pengetahuan fisik, matematika, dan teologi. Matematika
didasarkan atas kenyataan yang dialami, yaitu pengetahuan yang
diperoleh dari eksperimen, observasi, dan abstraksi.
Sedangkan matematika dalam sudut pandang Andi Hakim
Nasution, yang diuraikan dalam bukunya, bahwa istilah
matematika berasal dari kata Yunani, mathein atau manthenein
yang berarti mempelajari. Kata ini memiliki hubungan erat dengan
kata sansekerta, medha atau widya yang memiliki arti kepandaian,
33
ketahuan, atau intelegensia. Dalam bahasa Belanda, matematika
disebut dengan kata wiskunde yang bearti ilmu tentang belajar
(Fathhani, 2009:21)
Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar
mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kreativitas berfikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan
penguasaan yang baik terhadap materi Matematika.
Menurut Hans Freudental dalam Susanto (2013:189),
Matematika merupakan aktifitas insani (human activities) dan
harus dikaitkan dengan realitas. Dengan demikian, Matematika
merupakan cara berpikir logis yang dipresentasikan dalam
bilangan, ruang, dan bentuk dengan aturan-aturan yang telah ada
yang tak lepas dari aktivitas insan tersebut.
Pada hakikatnya, Matematika tidak terlepas dari
kehidupan sehari-hari, dalam arti Matematika memiliki kegunaan
yang praktis dalam kehidupan sehari-hari. Semua masalah
kehidupan yang membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti
mau tidak mau harus berpaling kepada Matematika (Hartiny,
2010:25).
34
B. Bangun Datar
1. Pengertian Bangun Datar
Bangun datar adalah bangun yang seluruh bagiannya terletak
pada bidang (permukaan) datar. Bangun datar disebut juga bangun dua
dimensi (Sunarjo, 2008:100). Menurut Untoro (2006: 162) bangun
datar adalah suatu bangun yang berbentuk datar (rata). Berdasarkan
Imam Roji (dalam Ian, 2010) bangun datar adalah bagian dari bidang
datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung. Sedangkan
menurut Julius Hambali (dalam Ian, 2010) bangun datar dapat
didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua dimensi
yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki tinggi atau tebal. Jadi
bangun datar adalah bangun yang rata, memiliki dua dimensi yaitu
panjang dan lebar serta dibatasi oleh garis lurus atau lengkung yang
disebut sisi.
Bangun datar merupakan bentuk-bentuk geometri berdimendi
dua, terletak pada bidang datar, dan memiliki dua unsur, yaitu panjang
dan lebar (Firmanawaty, 2003: 61)
2. Jenis-Jenis Bangun Datar
Pelajaran matematika materi bangun datar kelas 5 semester 2
tercantum dalam Kurikulum satuan Pendidikan (KTSP). Menurut
Soenarjo (2008: 226) sifat-sifat bangun datar dipaparkan sebagai
berikut:
35
a. Persegi
Gambar 2.1 Persegi
Persegi yaitu bangun datar yang memiliki keempat sudut dan
keempat sisi. Sifat-sifat persegi sebagai berikut:
1) Memiliki empat ruas garis: AB, DC, AD dan BC
2) Keempat ruas garis itu sama panjang.
3) Mempunyai 4 sisi
4) Keempat sisinya sama panjang
5) Mempunyai 4 sudut
6) Keempat sudutnya berbentuk siku-siku
7) Jumlah besar sudut 3600
b. Persegi Panjang
Gambar 2.2 Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segi empat yang titik sudutnya siku-siku.
Sifat-sifat persegi panjang sebagai berikut:
1) Mempunyai 4 sisi
2) Mempunyai 2 pasang sisi berhadapan sejajar dan sama panjang
36
3) Mempunyai 4 sudut
4) Keempat sudutnya berbentuk siku-siku
5) Jumlah besar sudut 3600
6) Mempunyai simetri lipat 2
c. Jajar genjang
Gambar 2.3 Jajar Genjang
Jajar genjang merupakan suatu segiempat dengan sisi-sisi
yang berhadapan sejajar sama panjang serta sudut-sudut yang
berhadapan sama besar. Diagonal-diagonal jajar genjang saling
membagi menjadi dua bagian sama panjang. Sifat-sifat jajar
genjang sebagai berikut :
1) Memiliki 4 ruas garis AB, BC, CD dan AD.
2) Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang
3) Memiliki dua macam ukuran alas dan tinggi
4) Memiliki dua buah sudut lancip.
5) Memiliki dua buah sudut tumpul.
6) Mempunyai 4 sisi
7) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
8) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
9) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan
10) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
37
11) Tidak mempuyai simetri lipat
d. Layang – Layang
Gambar 2.4 Layang-layang
Layang – layang adalah merupakan bentuk khas belah
ketupat dengan setiap pasang sisinya yag berdekatan sama
panjang. Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang dan
tegak lurus pada diagonal yang lain. Sepasang sudut yang
berhadapan sama besar dan mempunyai satu sumbu simetri.
Sifat–sifat layang-layang :
1) Memiliki 4 ruas garis: AB, BC, CD dan AD.
2) Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang.
3) Memiliki dua macam ukuran diagonal
4) Mempunyai 2 sepasang sisi yang sama panjang
5) Mempunyai sudut yang saling berhadapan dan sama
besar.
6) Mempunyai simetri lipat 1
38
e. Belah Ketupat
Gambar 2.5 Belah Ketupat
Belah ketupat adalah bentuk istimewa dari jajar genjang
dengan sifat keempat sisinya sama panjang, kedua diagonalnya
saling berpotongan tegak lurus , saling membagi dua sama
panjang. Sifat –sifat belah ketupat :
1) Memiliki 4 ruas garis AB, BC, CD dan AD
2) Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang
3) Memiliki dua macam ukuran diagonal
4) Memiliki dua buah sudut lancip.
5) Mempunyai 4 sisi yang sama.
6) Sisi-sisi yang saling berhadapan
7) Mempunyai 2 sudut yang saling berhadapan dan sama besar.
f. Lingkaran
Gambar 2.6 Lingkaran
39
Lingkaran merupakan suatu kurva tertutup sederhana
yag khusus. Setiap titik sama jika mempunyai jarak yang sama
dari titik yang disebut dengan pusat lingkaran. Jarak titik
tersebut dinamakan jari-jari (radius) dan garis tengah lingkaran
disebut diameter (Firmanawaty, 2003: 72). Sifat-sifat lingkaran
sebagai berikut:
1) Hanya memiliki satu sisi
2) Tidak memiliki titik sudut
3) Memiliki simetri lipat yang tidak terbatas
4) Memiliki simetri putar yang tidak terbatas
5) Mempunyai jari-jari
6) Mempunyai titik pusat lingkaran
C. Metode Numbered Head Together
1. Pengertian Metode Numbered Head Together (NHT)
Metode number head together (NHT) merupakan salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur-struktur
khusus dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan
memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan tingkat akademik
(Hamdayama, 2016:106)
Metode number head together adalah sebagaimana siswa
mampu menerima berbagai pendapat yang diterima dan disampaikan
oleh orang atau kelompok lain, kemudian menganalisisnya bersama,
40
sehingga memunculkan pendapat yang paling ideal, atau bahkan
tidak mendapatkan pendapat yang paling ideal. Selanjutnya, guru
memberikan kesimpulan terhadap jalannnya pembahasan materi
tersebut ( Sholih, 2011:218-220).
Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir
bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif
terhadap sumber struktur kelas tradisonal. Pembelajaran ini pertama
kali diperkenalkan oleh Sprnser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih
banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengecak pemahaman mereka terhadap isi pembelajran
( Hamdayama, 2014: 175).
Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru
menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT (Trianto,
2009: 82-83):
a. Fase 1 : Penomoran
Dalam fase ini, guru membagi siswa kedalam kelompok 3-5
orang dan kepada setiap kelompok diberi nomor antara 1-5.
b. Fase 2 : mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat
bervariasi. Pertanyaan dapat spesifik dan dalam bentuk kalimat
tanya. Misalnya, “berapakah jumlah kaki sapi?” atau berbentuk
41
arahan, misalnya “pastikan setiap orang mengetahui salah satu
sifat bangun datar”.
c. Fase 3 : berpikir bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu
dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui
jawaban tim.
d. Fase 4 : menjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang
nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk
menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
2. Langkah- langkah Metode Numbered Head Together (NHT)
Langkah-langkah yang dilakukan guru untuk menjalankan
metode ini adalah (Asmani, 2011:39-42) :
1. Siswa dibagi kelompok dan setiap siswa dalam kelompok tersebut
mendapat nomor kelompok.
2. Guru memberikan tugas yang berkaitan dengan materi pelajaran
yang akan disampaikan dan masing-masing kelompok
mengerjakannya bersama kelompoknya.
3. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau
mengetahui jawaban yang mewakili dari kelompok.
4. Untuk membahas hasil dari setiap kelompok tersebut, guru
memanggil nomor kelompok tertentu untuk membahas jawaban
42
mereka, kemudian memanggil nomor kelompok lain untuk
memberi tanggapan atas jawaban dari kelompok yang
mempresentasikan jawabannya.
5. Begitu seterusnya, hingga semua kelompok mendapatkan
kesempatan untuk mempresentasikan hasil jawaban kelompok
mereka dan kelompok yang lain menanggapinya dengan aktif dan
interaktif.
6. Terakhir, guru memberikan kesimpulan terhadap jalannya
pembahasan dan pembelajaran tersebut.
3. Manfaat Metode Numbered Head Together
Pelaksanaan di kelas memiliki manfaat sebagaimana dijelaskan
oleh Ibrahim (2000: 18-19) sebagai berikut :
1) Meningkatkan pencurahan waktu tugas
2) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
3) Angka putus sekolah lebih rendah
4) Memperbaiki kehadiran
5) Sikap apatis kurang
6) Pemahaman yang lebih mendalam
7) Motivasi lebih besar
8) Hasil belajar lebih tinggi
43
4. Kelebihan Metode Numbered Head Together (NHT)
Menggunakan metode number head together (NHT) memiliki
beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut (Jumanta Hamdayama,
2014: 177-178):
1) Melatih siswa untuk dapat bekerja sama
2) Menghargai pendapat porang lain
3) Melatih siswa untuk bisa menjadi tutor sebaya
4) Memupuk rasa kebersamaan
5) Membuat siswa menjadi terbiasa dengan perbedaan
5. Kelemahan Metode Numbered Head Together (NHT)
Dalam menggunakan number head together (NHT) juga
terdapat beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut :
1) Siswa yang sudah terbiasa dengan cara konvensional akan sedikit
kewalahan
2) Guru harus bisa menfasilitasi siswa
3) Tidak semua mendapat giliran.
D. Media Pembelajaran Kartu Kemudi Pintar
1. Pengertian Media
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium.
Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar
terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima ( Heinich
et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan
44
salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari
komunikator menuju komunikan (Cricticos, 1996). Berdasarkan
dafinisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi (Daryanto, 2013:5).
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga merangsag pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif
(Sukirman, 2012: 29)
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi
menyampaikan pesan (Bovee,1997). Media pembelajaran adalah
sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan menyampikan
pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara
pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau
“pengantar”. Association for education and Communication
Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang
dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan
Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang
dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan
beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan
45
belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program
instruktional ( Sanaky, 2013:3-4).
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan
memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat
meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai (Basyiruddin, 2002:11).
Kegunaaan media pembelajaran secara umum antara lain
sebagai berikut :
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.
3. Menimbulkan gairah belajar, interakti lebih langsung antar
murid dengan sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalamn
dam menimbulkan persepsi yang sama.
6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi,
guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran,
46
siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran (Daryanto,
2013:5-6).
(Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) tiga kelebihan
media antara lain:
1. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap,
menyimpan, dan menampilkan kembali objek atau
kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian
dapat digambar, dipotret direkam, difilmkan, kemudian
dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan
dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2. Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan
kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam
perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah
ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula
diulang-ulang penyajiannya.
3. Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau
audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian
secara serempak, misalnya siaran tv atau radio (Daryanto,
2013:9).
Agar seorang guru dalam menggunakan media pendidikan
yang efektif, setiap guru harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pendiidikan/ pengajaran.
47
Pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik (1985:16) yang
meliputi :
1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan
proses belajar mengajar.
2. Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan.
3. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.
4. Hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan.
5. Nilai dan manfaat pendidikan.
6. Memilih dan menggunakan media pendidikan.
7. Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
8. Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiap mata
pelajaran yang diajarkan.
9. Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan.
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk:
1) Mempermudah proses pembelajaran dikelas.
2) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
3) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan
belajar.
4) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun
khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar
(Hujair AH Sanaky, 2013:5)
48
Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa media media
pendidikan sangat membantu dalam upaya mencapai keberhasilan
proses pendidikan dan pengajaran sekolah. Oleh sebab itu, guru harus
mempunyai keterampilan dalam memilih dan menggunakan media
pendidikan dan pengajaran (Daryanto, 2013:5-6).
2. Kartu Kemudi Pintar
1) Pengertian kartu kemudi pintar
Kartu kemudi pintar adalah suatu alat bantu untuk peserta
didik dalam belajar matematika. Karena kita tahu bahwa bahwa
matematika adalah salah satu mata pelajaran yang berfungsi
sebagai tolak ukur untuk pelajaran yang lain. Anak sering jenuh
dan malas dalam belajar matematika. Untuk itu, kartu kemudi
pintar merupakan suatu alat peraga yang berbentuk kartu roda
putar yang dapat diputar sesuai bangun datar yang dibahas serta
berguna untuk menghafal semua rumus matematika pada materi
bangun datar yang mudah dibawa kemana-mana, mudah dihafal,
dan mudah untuk dipahami oleh peserta didik (jurnal Ihda
Mawaddatul „Aliyah, 2014:3-7).
2) Karakteristik kartu kemudi pintar
Secara umum, semua media memiliki karakteristik yang
dapat menunjukkan bahwa media tersebut sangat bermanfaat pada
peserta didik. Oleh sebab itu, berikut beberapa karakteristik kartu
kemudi pintar:
49
(1) Dapat memperjelas pemahaman peserta didik pada rumus
bangun datar
(2) Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya
indera.
(3) Dapat dibawa kemana-mana
(4) Mudah dipahami meskipun hanya sebuah kartu yang berbentuk
roda putar
(5) Kreatif dan inovatif
Setiap media pembelajaran yang memiliki karakteristik,
juga memiliki kelebihan dan kelemahan yang dapat
mempengaruhi kegunaan dari media tersebut, yaitu:
3. Kelebihan dari media pembelajaran kartu kemudi pintar adalah:
1) Menimbulkan gairah untuk semangat dalam belajar ketika
menggunakan media kartu kemudi pintar, karena terdapat
interaksi lebih langsung antara peserta didik dengan
pendidik.
2) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya ketika
menggunakan media tersebut.
3) Lebih memudahkan peserta didik dalam memahami materi
yang dibahas karena sifat yang praktis.
4) Dapat membantu pendidik dalam proses pembelajaran
50
5) Dapat mengatasi keterbatasan waktu dalam proses
pembelajaran
6) Lebih meningkatkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan.
7) Lebih meningkatkan kreatifitas, proses pemahaman, serta
daya ingat peserta didik karena sifatnya yang mudah
dipahami.
8) Terjalin kerjasama yang terjadi pada pendidik dan peserta
didik dalam menggunakan media kartu kemudi pintar yang
dapat membuat suasana kelas lebih menyenangkan.
4. Kelemahan media pembelajaran kartu kemudi pintar, yaitu:
1) Kurangnya interaksi langsung antara peserta didik dengan
pendidik akan dapat mengurangi gairah semangat dalam
belajar pada peserta didik.
2) Menurunnya sifat kemandirian dalam diri peserta didik ketika
proses pembelajaran yang menggunakan media kartu kemudi
pintar akan mengganggu proses penerapan media tersebut.
3) Dapat menyulitkan peserta didik pada proses pembelajaran
ketika tidak adaya kerja sama yang terjalin antara pendidik dan
peserta didik.
5. Deskripsi media kartu kemudi pintar
Media kartu kemudi pintar ini merupakan suatu alat
peraga yang berbentuk kartu roda putar yang dapat diputar sesuai
51
bangun datar yag dibahas serta berguna untuk mengahfal rumus
matematika pada materi bangun datar. Kartu kemudi pintar
matematika dapat digunakan sebagai alat peraga untuk mencari
rumus – rumus matematika, seperti:
1) Rumus keliling dari bangun datar
2) Rumus luas dari bangun datar
3) Banyaknya sisi dari bangun datar
4) Banyaknnya titik sudut dari bangun datar
5) Banyakknya simetri lipat dari bangun datar
6) Banyaknya simetri putar dari bangun datar.
6. Manfaat media kartu kemudi pintar, yaitu:
1) Manfaat teoritis
Secara teoritis media ini mampu memberikan sumbangan
terhadap pembelajaran matematika, khususnya pada
keterampilan mengingat peserta didik setelah media tersebut
digunakan.
2) Manfaat praktis
a. Bagi siswa
Media ini dapat memberikan informasi mengenai
keterampilan mengingat peserta didik
b. Bagi guru
Media ini merupakan masukan dalam memperluas
pengetahuan dan wawasan tentang media terutama
52
dalam rangka mengingat motivasi dan keterampilan
mengigat peserta didik dalam pembelajaran matematika.
7. Prosedur penggunaan media kartu kemudi pintar
Ada dua halaman pada kartu kemudi pintar, yaitu:
1) Halaman 1 digunakan untuk mengetahui:
(1) Banyaknya sisi dari bangun datar
(2) Banyaknnya titik sudut dari bangun datar
(3) Banyakknya simetri lipat dari bangun datar
(4) Banyaknya simetri putar dari bangun datar.
Langkah – langkah pemakaiannya sebagai berikut:
(1) Putar dan arahkan panah penunjuk rumus bidang yang dicari.
(2) Pastikan panah penunjuk berada di garis tengah rumus
bangun datar yang dicari.
(3) Setelah tepat berada dirumus yang dituju, akan muncul
angka jumlah banyaknya sisi, rusuk, tidik sudut, simetri lipat,
putar sesuai dengan bangun datar yang dicari.
2) Halaman 2 digunakan untuk mengetahui, yaitu:
(1) Rumus keliing bangun datar
(2) Rumus luas bangun datar
(3) Rumus luas permukaan atau luas alas bangun datar
Langkah – langkah pemakaiannya sebagai berikut:
(1) Putar dan arahkan panah penunjuk rumus bidang yang
dicari.
53
(2) Pastikan panah penunjuk berada di garis tengah rumus
bangun datar yang dicari.
(3) Setelah tepat berada dirumus yang dituju, akan muncul
rumus keliling, luas, luas permukaan atau
(4) Luas alas sesuai dengan bangun datar yang di cari.
E. Kajian Pustaka
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Riyanto Fitri
Purwoko dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Bangun Datar melalui Metode Number Head Together (NHT ) berbantu
alat peraga pada siswa kelas IV Mi Darul Ulum Gatak Sugihan Tahun
Ajaran 2015/2016”.Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa
kelas IV Mi Darul Ulum Gatak Sugihan Tahun Ajaran 2015/2016,
diperoleh kesimpulan bahwa penerapan metode number head together
berbantu alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika
materi bangun datar pada siswa kelas IV Mi Darul Ulum Gatak Sugihan
Tahun Ajaran 2015/2016. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut
diperoleh dari nilai hasil belajar siswa mulai dari sebelum tindakan
presentase siswa yang tuntas KKM adalah sebanyak 2 siswa atau 20%
dan yang belum tuntas adalah 10 siswa atau 80%. Pada siklus I
presentase siswa yang mencapai nilai KKM adalah 6 siswa atau 50%
dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau sebanyak 50 %.
54
Selanjutnya pada siklus III presentase siswa yang telah mencapai nilai
KKM adalah sebnyak 12 siswa atau 100%.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Khadzik Misja
dengan judul “ Peningkatan Minat Belajar IPS Materi Kerajaan Islam
Melalui Metode Number Head Together ( NHT ) dengan Media Visual
pada siswa kelas V SDN Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”.Dari hasil penelitian yang
dilakukan terhadap siswa kelas V SDN Duren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016, diperoleh bahwa
penggunaan Metode Number Head Together ( NHT ) dengan Media
Visual dapat meningkatkan minat belajar belajar IPS materi Sejarah
Kerajaan Islam. Hal ini dibuktikan dengan presentase peningkatan
pada prasiklus sebanyak 5 siswa atau sebesar 25%, siklus I sebanyak 10
siswa atau 50%, siklus II sebanyak 15 siswa atau sebesar 75% dan
siklus III sebanyak 18 siswa atau sebesar 90%.
3. Penelitian Ulfah Nur Utami dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Materi Satuan Jarak dan Kecepatan melalui metode
Number Head Together ( NHT ) pada Siswa kelas V Mi Al-Hidayah
PlelenKecamatan Grigsing Kabupaten Batang Tahun Pelajaran
2015/2016. Pembelajaran matematika materi satuan jarak dan kecepatan
pada siswa kelas V dengan menggunakan metode Number Head
Together ( NHT) memiliki dampak positif dalam upaya peningkatan
hasil belajar siswa. Hasil dalam setiap siklus, yaitu rata-rata nilai kelas
55
pada prasiklus adalah 66,91, siklus I rata-rata nilai kelas mencapai
71,06, siklus II nilai kelas meningkat menjadi 79,74. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa metode Number Head Together ( NHT) dapat
meingkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
satuan jarak dan kecepatan siswa kelas V MI Plelen Kec. Gringsing
Kab. Batang Tahun pelajaran 2015/2016.
56
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang. Peneliti ingin memaparkan lokasi dilaksanakannya
penelitian karena dipandang perlu untuk menghindari persepsi yang salah
mengenai lokasi penelitian.
Paparan lokasi penelitian secara garis besar sebagai berikut:
1. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MI Karangduren
N. PSN : 60712884
NSM : 1112332220012
Alamat Madrasah : Wedilelo RT034 RW 008
Desa Karangduren, Kecamatan Tengaran,
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
Badan Penyelenggara : YPI Amanat Ummat Tengaran No.60
Tahun Berdiri : 1961
Status Akreditasi : A
Tahun : 2015
Nilai Akreditasi : 92
Email : [email protected]
Nama Kepala Madrasah : Umi Irtifaiyah Mahmud, S.Pd.
57
2. Visi dan Misi Madrasah
MI Karangduren memiliki visi dan misi yang bertujuan untuk memajukan
lembaga pendidikan di MI Karangduren.
Visi dan Misi madrasah yaitu antara lain:
a. Visi Madrasah
Mencetak generasi yang berkualitas, berakhlak mulia berdasarkan
Imtaq dan Iptek.
b. Misi Madrasah
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengalamn ajaran agama islam
2. Membentuk siswa yang senantiasa aktif, kreatif, dan inovatif
sesuai dengan perkembangan zaman.
3. Membangun citra madrasah sebagai mitra terpercaya di
masyarakat.
3. Keadaan Siswa
Jumlah siswa di MI Karangduren pada tahun ajaran 2017/2018 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Karangduren, Kecamatan
Tengaran, Kabupaten Semarang
No Kelas Siswa
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
1 I A 18
2 I B 18
3 II A 18
4 II B 19
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
5 III A 19
6 III B 27
7 IV 33
58
8 V 25
9 VI 19
Jumlah Siswa 196
4. Keadaan Guru
Jumlah guru dan karyawan di MI Karangduren seluruhnya
berjumlah 13 orang. Berikut data lengkap guru dan karyawan di MI
Karangduren:
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Karangduren
Tahun 2017/2018.
No Nama Guru NIP L/P Jabatan
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )
1 Umi Irtifaiyah M, S.Pd 197312282005012002 P Kepala Madrasah
2 Ruqoyah.A. Ma GTY P Guru Mapel
3 Nursikhah, S.Ag GTY P Guru II B
4 Alfi Nugrahani, S.Pdi GTY P Guru IV
5 Khumasiatul Arifah, S.Pdi GTY P Guru I A
6 Muhammad Muin, S.Ag GTY L Guru I B
7 Supadi, S.HI GTY L Guru III A
8 Fitriyah, S.Pd.i GTY P Guru V
9 Puji Sahri, S.Pd.i GTY L Guru II A
10 Siti Nur Rosidani, S.Pd.i GTY P Guru III B
11 Mundirin, S.pd GTY L Guru VI
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 )
12 Makmun PTT L Penjaga Sekolah
13 Fakhrurrozie PTT L Guru Mapel
59
5. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Karangduren
yang berjumlah 26 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Karangduren Tahun
2017/2018
No Nama Siswa Jenis Kelamin
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
1 Ananda Fajar S Laki-laki
2 Ari Kurniawan Laki-laki
3 Ilman Sariunnaja Laki-laki
4 Siti Fitriyah Perempuan
5 Slamet Wahyudi Laki-laki
6 Ahmad Jundi Saiful Islam Laki-laki
7 Dwi Nurul Fitria Perempuan
8 Ferdy Zaky Kurniawan Laki-laki
9 Khoirotun Hisan Perempuan
10 Lailiana Mafidatun Nikmah Perempuan
11 Martha Ayu Aslihati Perempuan
12 Maulida Sakinatun Nisa Perempuan
13 M Bahrul Ulum Laki-laki
14 Muhammad Daffa Ali Mas‟ud Laki-laki
15 M. Rif‟an Arsad Laki-laki
16 M. Rikza Maulana Muslimin Laki-laki
17 Muhammad Syarifuddin Laki-laki
18 Nabil Assyafiq Laki-laki
19 Nabila Azkiya‟ul Chusna Perempuan
20 Nada Najla Rosiqoh Perempuan
( 1 ) ( 2 ) ( 3 )
21 Salwa Rafida Rahma Perempuan
22 Zahra Rema Auraningtyas Perempuan
23 Arju Muhammad Al Munzir Laki-laki
24 Nazzuwa Cindy Aftika Sari Perempuan
25 Zahra Risma Wicaksono Perempuan
26 M Hadiansyah Laki-laki
60
6. Kolaborator Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis penelitian
kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan proses pembelajaran
dan peneliti sebagai pengamat. Peneliti membantu guru dalam
menyiapkan rencana pembelajaran dan media pembelajaran dan
melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan guru dan siswa
selama proses pembelajaran di dalam kelas dengan metode number head
together (NHT) dan media kartu kemudi pintar.
7. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan (2 siklus) di MI
Karangduren . Waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.4:
Tabel 3.4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No Siklus Pelaksanaan penelitian
1 Siklus I Jumat, 2 Maret 2018
2 Siklus II Senin, 19 Maret 2018
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus penelitian. Masing-
masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Uraian dari kedua siklus tersebut adalah sebagai
berikut:
61
1. Siklus I
Siklus I dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
1. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
bangun datar menggunakan metode numbered head together ( NHT )
dan media kartu kemudi pintar.
2. Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
3. Menyiapkan soal bangun datar untuk dikerjakan siswa dan
merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui kemampuan
siswa sehingga hasil belajar pada siklus I dapat diketahui.
4. Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun datar
menggunakan metode numbered head together ( NHT ) dan media
kartu kemudi pintar yang digunakan untuk mengamati aktivitas atau
kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
5. Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi bangun datar
menggunakan metode numbered head together ( NHT ) dan media
kartu kemudi pintar yang digunakan untuk mengamati dan
mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2017.
Pelaksanaan siklus I ini sudah menggunakan metode numbered head
together ( NHT ) dan media kartu kemudi pintar pada materi bangun
62
datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang, belah ketupat, layang-
layang, dan lingkaran dengan waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah
dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan ( 10 menit )
a) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran, diantaranya:
(1) Mengucap salam
(2) Mengecek kerapian siswa
(3) Berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas
(4) Presensi Siswa
b) Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi bangun
datar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan
contoh dan perbandingan lokal, nasioanal dan internasional,
serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta
didik.
(1) Guru menunjukkan media kartu kemudi pintar kepada
siswa
(2) Guru bertanya kepada siswa siapa yang tahu nama
benda – benda yang ada di media kartu kemudi pintar
(3) Guru menjelaskan tentang kaitan materi bangun datar
dengan kehidupan sehari-hari anak.
(4) guru membagikan kartu kepada siswa untuk
mempermudah dalam mengelompokkan, yang jumlah
63
kelompok disesuaikan topik permasalahan atau soal
yang akan diberikan.
(5) Tiap anggota kelompok diberikan topik dengan nomor
yang berbeda-beda sesuai dengan topik yang akan
dibahas.
c) Guru mengajukan pertanyaan terhadap materi pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
(1) Siapa yang masih ingat pelajaran matematika
pertemuan sebelumnya?
(2) Coba gambarkan salah satu bangun datar yang sudah
kita pelajari sebelumnya!
d) Guru menjelaskan kompetensi dasar atau tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
(1) Anak-anak tujuan pembelajaran pada materi kali ini
adalah:
(a) Siswa dapat menyebutkan benda-benda
disekitarnya yang berbentuk persegi, persegi
panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-
layang, dan lingkaran.
(b) Menggunakan metode numbered head together
(NHT) dan menggunakan media kartu kemudi
pintar siswa dapat menggambar bangun datar
64
persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah
ketupat, layang-layang, dan lingkaran..
(c) Menggunakan metode numbered head together
(NHT) dan menggunakan media kartu kemudi
pintar siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun
datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah
ketupat, layang-layang, dan lingkaran..
e) Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
(1) Kita bersama-sama akan mempelajari tentang jenis
bengun datar
(a) Akan disediakan materi pada Buku paket kelas
V.seri buku soal. “Matematika” (Jakarta: Erlangga
2010) halaman 131-133. Dan Lembar soal untuk
siswa.
2. Kegiatan Inti ( 55 menit )
a. Siswa dibimbing oleh guru mengamati beberapa contoh
bangun datar yang ada media kartu kemudi pintar
b. Siswa bertanya kepada guru bagaimana penggunaan media
kartu kemudi pintar
c. Dengan bimbingan guru, siswa diminta menggambar bangun
datar dengan batasan waktu 10-15 menit.
65
d. Guru memberi sedikit penjelasan jenis jenis bangun datar
beserta siaf-sifatnya menggunakan media kartu kemudi
pintar.
e. Siswa bertanya kepada guru tentang jenis-jenis bangun datar.
f. Siswa diminta memberikan penjelasan dengan teman
sekelompok mengenai bangun datar dengan bahasa sendiri.
g. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan
guru tentang bangun datar beserta sifatnya.
h. Siswa bertanya kepada guru terkait yang belum dipahami
mengenai bangun datar beserta sifat dan simetri lipatnya
i. Siswa mampu mendemonstrasikan tentang bangun datar
beserta sifat dan simetri lipatnya sesuai dengan bahasanya
sendiri
j. Siswa diminta menyelesaikan lembar soal-soal yang diberikan
guru.
3. Penutup ( 10 menit )
a. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajarn dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya siswa secara
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung :
1) Melakukan tanya jawab materi yang telah dipelajari untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi.
66
2) Guru menyampaikan hal-hal yang belum/kurang
disampaikan dalam pembelajaran
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat tentang
pembelajaran yang diikuti.
5) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
yang telah diikuti.
6) Guru memberikan saran untuk belajar berkaitan dengan
materi bangun datar kepada siswa.
b. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
1) Melakukan penilaian hasil belajar.
2) Memberikan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan
secara individu.
c. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.
1) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di
pertemuan mendatang.
2) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan ditutup dengan
salam.
67
4. Pengamatan/ Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah
disusun. Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui
keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan
metode numbered head together (NHT) dan media kartu kemudi
pintar. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan
lapangan. Aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi guru
(Mulyasa, M. Pd., 2013: 224-225) :
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
Pembukaan
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan kegiatan apersepsi (kaitannya dengan
materi)
√
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. PENGUASAAN MATERI
3 Penguasaan materi pembelajaran √
4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
√
5 Kejelasan dalam penyampaian materi √
6 Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata √
B. PENDEKATAN/ STRATEGI PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan yang akan dicapai)
√
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
9 Menguasai kelas √
68
10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual √
11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasan positif
√
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direcanakan
√
C. PENDAYAGUNAAN SUMBER BELAJAR/ MEDIA
PEMBELAJARAN
13 Mendayagunakan sumber belajar/ media kartu kemudi
secara efektif dan efisien
√
14 Menghasilkan pesan yang menarik √
15 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan sumber
belajar/ media kartu kemudi pintar
√
D. PELIBATAN SISWA
16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √
E. PENILAIAN PROSES DA HASIL BELAJAR
19 Memantau kemajuan belajar selama proses √
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan)
√
F. PENGGUNAAN BAHASA
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,
dan benar
√
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √
Penutup
23 Melakukan refleksi/ membuat rangkuman √
24 Melakukan tindak lanjut √
Total 42
Keterangan:
Skor nilai
69
1= tidak tepat
2= kurang tepat
3= tepat
Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I
No. Nama Siswa Nilai
(1) (2) (3)
1 Siswa 1 70
2 Siswa 2 60
3 Siswa 3 55
4 Siswa 4 55
5 Siswa 5 80
6 Siswa 6 60
7 Siswa 7 80
8 Siswa 8 50
9 Siswa 9 75
10 Siswa 10 80
11 Siswa 11 60
12 Siswa 12 50
13 Siswa 13 75
14 Siswa 14 50
15 Siswa 15 45
16 Siswa 16 80
17 Siswa 17 45
18 Siswa 18 45
19 Siswa 19 70
20 Siswa 20 55
21 Siswa 21 55
(1) (2) (3)
22 Siswa 22 85
23 Siswa 23 45
24 Siswa 24 60
25 Siswa 25 50
26 Siswa 26 35
Rata-rata 60,3
70
5. Refleksi
Penelitian dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa
sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan
peneliti. Hasil penelitian atau data yang diperoleh dianalisis
sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan untuk mengetahui sejauh mana perubahan perilaku
siswa sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Setelah proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan pada siklus I, maka
yang dilakukan selanjutnya adalah refleksi.
Dari hasil pelaksanaan tindakan kelas yang sudah
dilakukan, terdapat kelemahan yakni:
a. Guru dan siswa masih beradaptasi dengan metode dan
media pembelajaran yang baru sehingga masih bingung
dalam pelaksanaannya.
b. Masih banyak siswa yang ramai sendiri, kurangnya
perhatian siswa ketika guru melakukan apersepsi.
c. Pada langkah metode numbered head together (NHT) dan
penggunaan media kartu kemudi pintar yakni penentuan
pertanyaan mendasar, masih banyak siswa yang bersikap
pasif ketika tanya jawab dengan guru.
d. Masih banyak kelompok yang belum bisa menyusun
perencanaan proyek, seperti mendaftar bangun apa yang
akan dibuat, banyak anggota kelompok yang belum
71
mengerti tentang materi sifat-sifat bangun datar, kurangnya
pembagian tugas antar kelompok sehingga banyak siswa
yang pasif dan ramai sendiri.
e. Pembelajaran belum bisa mengoptimalkan waktu karena
banyak kelompok yang belum bisa menyusun jadwal
pembuatan proyek sehingga proyek tidak selesai sesuai
dengan waktu yang ditentukan.
f. Pada saat kegiatan monitoring, banyak siswa yang tidak
mau memperhatikan ketika perwakilan dari kelompok lain
mempresentasikan hasil proyeknya.
g. Pada tahap evaluasi pengalaman atau pada saat
mempresentasikan hasil proyeknya di depan kelas, siswa
malah saling tunjuk siapa yang akan mempresentasikannya.
Hasil yang diperoleh pada siklus I belum memuaskan
karena baru 9 siswa dari 26 siswa yang dinyatakan tuntas dengan
85 indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti sebesar 70.
Rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I ini adalah 60,3 dan
dengan presentase kelulusan baru mencapai 34,6 %.
Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus berikutnya
yaitu: peneliti harus menjelaskan kembali tentang metode
numbered head together (NHT) dan cara penggunaan media kartu
kemudi pintar sehingga guru dan siswa bisa lebih faham mengenai
metode dan kegunaan media tersebut. Guru harus lebih tegas dalam
72
menasehati siswa agar tidak ramai sendiri dan mengkondisikan
kelas agar siswa mau memperhatikan, selain itu pertanyaan yang
diberikan guru harus lebih manarik lagi agar siswa aktif dalam
kegiatan tanya jawab. Guru harus lebih mendampingi siswa dalam
membuat proyek, memberikan motivasi dan memberikan nasehat
kepada siswa untuk saling bekerjasama, meminta siswa untuk tidak
takut menanyakan hal-hal yang belum jelas, serta meminta siswa
untuk tidak malu-malu dan tidak saling tunjuk ketika akan
mempresentasikan hasil proyeknya.
Adanya permasalahan-permasalahan dan belum tercapainya
indikator keberhasilan yang ditetapkan penulis maka penulis akan
melakukan tindakan siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada
siklus I.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan karena hasil dari siklus I belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti, serta berdasarkan
evaluasi dari siklus I yang harus direfleksikan pada siklus berikutnya.
Siklus II dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
bangun datar menggunakan metode numbered head together (NHT)
daan media pembelajaran kartu kemudi pintar.
73
2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
3) Menyiapkan soal bangun datar untuk dikerjakan siswa dan
merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui kemampuan
siswa sehingga hasil belajar pada siklus II dapat diketahui.
4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi simetri lipat
bangun datar menggunakan metode numbered head together (NHT)
dan media kartu kemudi pintar yang digunakan untuk mengamati
aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi simetri lipat
bangun datar menggunakan metode numbered head together (NHT)
dan media kartu kemudi pintar yang digunakan untuk mengamati
dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2017.
Pelaksanaan siklus II ini menggunakan moetode numbered head together
(NHT) dan media kartu kemudi pintar pada materi simetri lipat bangun
datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang, belah ketupat, layang-
layang, dan lingkaran dengan waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah dalam
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan ( 10 menit )
a) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran, diantaranya:
(1) Mengucap salam
74
(2) Mengecek kerapian siswa
(3) Berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas
(4) Presensi Siswa
b) Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi bangun datar
dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh
disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik.
(1) Guru menunjukkan media kartu kemudi pintar kepada
siswa
(2) Guru bertanya kepada siswa siapa yang tahu nama-nama
bangun yang ada di media kartu kemudi pintar
(3) Guru menjelaskan tentang kaitan materi bangun datar
dengan kehidupan sehari-hari anak.
(4) Guru membagikan kartu kepada siswa untuk
mempermudah dalam mengelompokkan, yang jumlah
kelompok disesuaikan topik permasalahan atau soal yang
akan diberikan.
(5) Tiap anggota kelompok diberikan topik dengan nomor
yang berbeda-beda sesuai dengan topik yang akan
dibahas.
c) Guru mengajukan pertanyaan terhadap materi pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
75
(1) Siapa yang masih ingat pelajaran matematika pertemuan
sebelumnya?
(2) Coba gambarkan salah satu bangun datar yang sudah kita
pelajari sebelumnya!
d) Guru menjelaskan kompetensi dasar atau tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
(1) Anak-anak tujuan pembelajaran pada materi kali ini
adalah:
(a) Siswa dapat menentukan simetri lipat bangun datar
yang berbentuk persegi, persegi panjang, jajar
genjang, belah ketupat, layang-layang, dan
lingkaran.
(b) Menggunakan metode numbered head together
(NHT) dan menggunakan media kartu kemudi pintar
siswa dapat menentukan simetri lipat bangun datar
persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah
ketupat, layang-layang, dan lingkaran..
(c) Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus.
(1) Kita bersama-sama akan mempelajari tentang
simetri lipat bangun datar
(2) Akan disediakan materi pada Buku paket kelas
V.seri buku soal. “Matematika” (Jakarta:
76
Erlangga 2010) halaman 136. Dan Lembar soal
untuk siswa.
2. Kegiatan Inti ( 55 menit )
a. Siswa dibimbing oleh guru mengamati beberapa contoh
bangun datar yang ada media kartu kemudi pintar
b. Siswa bertanya kepada guru bagaimana penggunaan media
kartu kemudi pintar
c. Dengan bimbingan guru, siswa diminta mengamati guru
dalam mendemonstrasikan simetri lipat bangun datar
dengan batasan waktu 5-10 menit.
d. Guru memberi sedikit penjelasan simetri lipat bangun datar
beserta menggunakan media kartu kemudi pintar.
e. Siswa bertanya kepada guru tentang simetri lipat
f. Siswa diminta memberikan penjelasan dengan teman
sekelompok mengenai simetri lipat bangun datar dengan
bahasa sendiri.
g. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan
guru tentang simetri lipat bangun datar .
h. Siswa bertanya kepada guru terkait yang belum dipahami
mengenai simetri lipat bangun datar .
i. Siswa mampu mendemonstrasikan tentang simetri lipat
bangun datar sesuai dengan bahasanya sendiri
77
j. Siswa diminta menyelesaikan lembar soal-soal yang
diberikan guru.
3. Penutup ( 10 menit )
a. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajarn dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya siswa secara
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung :
1) Melakukan tanya jawab materi yang telah dipelajari untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi.
2) Guru menyampaikan hal-hal yang belum/kurang
disampaikan dalam pembelajaran
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat tentang
pembelajaran yang diikuti.
5) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
yang telah diikuti.
6) Guru memberikan saran untuk belajar berkaitan dengan
materi simetri lipat bangun datar kepada siswa.
b. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
1) Melakukan penilaian hasil belajar.
78
2) Memberikan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan
secara individu.
c. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.
1) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di
pertemuan mendatang.
2) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan ditutup dengan
salam.
d. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah
disusun sebagaimana pada siklus I. Lembar pengamatan digunakan
untuk mengetahui keterampilan guru dalam menggunakan metode
numbered head together (NHT) dan media kartu kemudi pintar.
Tindakan siklus II ini peneliti mengamati apakah ada perubahan
tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus sebelumnya (siklus I).
Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan.
Aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi guru (Mulyasa,
M.Pd., 2013: 224-225) :
79
Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
Pembukaan
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan kegiatan apersepsi (kaitannya dengan
materi)
√
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. PENGUASAAN MATERI
3 Penguasaan materi pembelajaran √
4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
√
5 Kejelasan dalam penyampaian materi √
6 Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata √
B. PENDEKATAN/ STRATEGI PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan yang akan dicapai)
√
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
9 Menguasai kelas √
10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual √
11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasan positif
√
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direcanakan
√
C. PENDAYAGUNAAN SUMBER BELAJAR/ MEDIA
PEMBELAJARAN
13 Mendayagunakan sumber belajar/ media secara efektif
dan efisien
√
14 Menghasilkan pesan yang menarik √
15 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan sumber
belajar/ media
√
D. PELIBATAN SISWA
16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
80
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √
E. PENILAIAN PROSES DA HASIL BELAJAR
19 Memantau kemajuan belajar selama proses √
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
√
F. PENGGUNAAN BAHASA
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,
dan benar
√
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √
Penutup
23 Melakukan refleksi/ membuat rangkuman √
24 Melakukan tindak lanjut √
Total 58
Keterangan:
Skor nilai
1= tidak tepat
2= kurang tepat
3= tepat
Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama Siswa Nilai
(1) (2) (3)
1 Siswa 1 100
2 Siswa 2 90
3 Siswa 3 60
4 Siswa 4 50
5 Siswa 5 80
6 Siswa 6 85
7 Siswa 7 90
8 Siswa 8 85
9 Siswa 9 90
10 Siswa 10 90
81
11 Siswa 11 80
12 Siswa 12 80
13 Siswa 13 50
14 Siswa 14 85
15 Siswa 15 70
16 Siswa 16 75
17 Siswa 17 95
18 Siswa 18 90
19 Siswa 19 80
20 Siswa 20 100
21 Siswa 21 80
22 Siswa 22 70
23 Siswa 23 70
24 Siswa 24 90
25 Siswa 25 90
26 Siswa 26 90
Rata-rata 81,3
e. Refleksi
Pelaksanaan siklus II ini guru dapat mengatasi kelemahan-
kelemahan pada proses pembelajaran. Guru melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan yang di rencanakan siswa mengikuti
pembelajaran dengan baik, bahkan antusias siswa pada siklus II ini
langsung menunjukkan bahwa mereka ingin mendapatkan hasil
belajar yang bagus sehingga siswa benar-benar memperhatikan. Maka
jika dilihat dari evaluasi yang telah dikerjakan, semua anak tuntas
hanya ada tiga anak yang tidak tuntas. Karena siklus II sudah
menunjukkan ketuntasan, maka siklus ini berhenti sampai siklus II.
82
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus
Pembelajaran yang dilakukan di MI Karangduren sebelum
dilakukan penelitian yaitu pembelajaran masih berpusat pada guru,
metode pembelajaran kurang dikemas dengan baik dan menarik, dan
kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika
sehingga hasil pembelajaran di MI Karangduren masih kurang
memuaskan. Berdasarkan pengamatan terhadap siswa kelas V sebelum
dilaksanakan penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya
kemampuan siswa terhadap materi bangun datar. Hal ini dapat
dibuktikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Prasiklus Siswa
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Siswa 1 80 Tuntas
2 Siswa 2 55 Belum tuntas
3 Siswa 3 75 Tuntas
4 Siswa 4 56 Belum tuntas
5 Siswa 5 65 Belum tuntas
6 Siswa 6 70 Tuntas
7 Siswa 7 65 Belum tuntas
83
8 Siswa 8 65 Belum tuntas
9 Siswa 9 78 Tuntas
10 Siswa 10 50 Belum tuntas
11 Siswa 11 40 Belum tuntas
12 Siswa 12 30 Belum tuntas
13 Siswa 13 65 Belum tuntas
14 Siswa 14 46 Belum tuntas
15 Siswa 15 50 Belum tuntas
16 Siswa 16 55 Belum tuntas
17 Siswa 17 50 Belum tuntas
18 Siswa 18 65 Belum tuntas
19 Siswa 19 45 Belum tuntas
20 Siswa 20 60 Belum tuntas
21 Siswa 21 40 Belum tuntas
22 Siswa 22 50 Belum tuntas
23 Siswa 23 65 Belum tuntas
24 Siswa 24 40 Belum tuntas
25 Siswa 25 77 Tuntas
26 Siswa 26 55 Belum tuntas
Rata-rata 57,3
Presentase Ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = ∑
∑
P =
= 19,2%
= 19% (Pembulatan)
84
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa siswa MI Karangduren yang
tuntas dengan nilai di atas KKM berjumlah 5 siswa dengan
persentase 19,2 % dan siswa yang mendapatkan nilai di bawah
KKM berjumlah 21 siswa dengan persentase 80,8%.Hasil
persentase belum mencapai indikator keberhasilan sebesar 85%
dari seluruh siswa yang tuntas belajarnya, jadi harus dilaksanakan
siklus belajar selanjutnya. Dari keterangan jumlah siswa yang
tuntas dapat dilihat dalam grafik dibawah ini.
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Siswa Prasiklus
2. Deskripsi Data Siklus I
Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Jum‟at, 2 Maret
2018. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit).
Materi pokok yang diajarkan pada siklus I adalah sifat-sifat bangun
datar . Hasil pengamatan pada siklus I, peneliti mendapat gambaran
tun
tas
tid
ak t
un
tas
0
5
10
15
20
25
tuntas tidak tuntas
85
bahwa aktivitas siswa pada siklus I dari kegiatan awal sampai kegiatan
akhir sudah cukup baik, namun siswa terlihat kebingungan karena
masih beradaptasi dengan model pembelajaran baru. Pada siklus ini
masih banyak siswa yang bersifat pasif dan tidak paham dengan
pembagian tugas. Pada saat kerja secara kelompok dalam menggambar
bangun datar, masing-masing kelompok masih terlihat kebingungan
dalam menggambar bangun datar. Setiap kelompok belum bisa
mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan. Banyak anggota kelompok
yang belum mengerti tentang sifat-sifat bangun datar yang akan dibuat.
Pembuatan bangun datar cenderung dibuat oleh siswa yang pandai
saja, anggota kelompok yang tidak mendapat tugas malah ramai
sendiri. Belum ada kerjasama yang baik antar anggota kelompok
sehingga pembuatan bangun datar masih belum sesuai dengan
langkah-langkah dan tidak selesai sesuai dengan waktu yang
ditentukan oleh guru. Selain itu, masih banyak siswa yang belum
berani mengeluarkan pendapatnya dan masih malu untuk bertanya baik
itu kepada guru maupun kepada temannya. Nilai hasil belajar siswa
pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2
86
4.2 Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO Nama Siswa KKM Nilai KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Siswa 1 70 70 Tuntas
2 Siswa 2 70 60 Belum tuntas
3 Siswa 3 70 55 Belum tuntas
4 Siswa 4 70 55 Belum tuntas
5 Siswa 5 70 80 Tuntas
6 Siswa 6 70 60 Belum tuntas
7 Siswa 7 70 80 Tuntas
8 Siswa 8 70 50 Belum tuntas
9 Siswa 9 70 75 Tuntas
10 Siswa 10 70 80 Tuntas
11 Siswa 11 70 60 Belum tuntas
12 Siswa 12 70 50 Belum tuntas
13 Siswa 13 70 75 Tuntas
14 Siswa 14 70 50 Belum tuntas
15 Siswa 15 70 45 Belum tuntas
16 Siswa 16 70 80 Tuntas
17 Siswa 17 70 45 Belum tuntas
18 Siswa 18 70 45 Belum tuntas
19 Siswa 19 70 70 Tuntas
20 Siswa 20 70 55 Belum tuntas
21 Siswa 21 70 55 Belum tuntas
11 Siswa 22 70 85 Tuntas
87
Keterangan :
Tuntas : 9
Belum Tuntas = 17 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
= 34,6 %
= 35 (pembulatan)
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata
yang dicapai siswa pada siklus I mencapai 60,3 dari jumlah siswa
kelas V. Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 9 siswa
(34,6%), sedangkan siswa yang belum tuntas belajar 17 siswa
(65,5%). Siklus I ini secara klasikal pembelajaran belum tuntas
belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 (nilai KKM) hanya
mencapai 34,6% dari jumlah siswa secara keseluruhan.Hasil
23 Siswa 23 70 45 Belum tuntas
24 Siswa 24 70 60 Belum tuntas
25 Siswa 25 70 50 Belum tuntas
26 Siswa 26 70 35 Belum tuntas
Nilai tertinggi 85
Nilai terendah 35
Rata-rata 60,3
88
persentase belum mencapai indikator keberhasilan sebesar 85% dari
seluruh siswa yang tuntas belajarnya, jadi penelitian ini dilanjutkan
pada siklus II. Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 jumlah siswa
yang tuntas dalam siklus I dapat dilihar pada grafik berikut.
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus I
Tun
tas
tid
ak t
un
tas
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Tuntas
tidak tuntas
i
3. Deskripsi Siklus II
Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 19 Maret
2018. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit).
Materi pokok yang diajarkan pada siklus II adalah simetri lipat bangun
datar. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I diperbaiki pada
siklus II. Hasil pengamatan pada siklus II, peneliti mendapat gambaran
bahwa guru mampu mengatasi kelemahan kelemahan pada siklus I
bahkan guru mampu menguasai siswa dan menguasai kelas. Sehingga
siswa menjadi lebih antusias dan tertib dalam proses
pembelajaran.Nilai hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada
Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Siswa 1 70 100 Tuntas
2 Siswa 2 70 90 Tuntas
3 Siswa 3 70 60 Belum tuntas
4 Siswa 4 70 50 Belum tuntas
5 Siswa 5 70 80 Tuntas
6 Siswa 6 70 85 Tuntas
7 Siswa 7 70 90 Tuntas
8 Siswa 8 70 85 Tuntas
9 Siswa 9 70 90 Tuntas
ii
Keterangan:
Tuntas = 26 siswa
Belum Tuntas = 3 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
10 Siswa 10 70 90 Tuntas
11 Siswa 11 70 80 Tuntas
12 Siswa 12 70 80 Tuntas
13 Siswa 13 70 50 Belum tuntas
14 Siswa 14 70 85 Tuntas
15 Siswa 15 70 70 Tuntas
16 Siswa 16 70 75 Tuntas
17 Siswa 17 70 95 Tuntas
18 Siswa 18 70 90 Tuntas
19 Siswa 19 70 80 Tuntas
20 Siswa 20 70 100 Tuntas
21 Siswa 21 70 80 Tuntas
22 Siswa 22 70 70 Tuntas
23 Siswa 23 70 70 Tuntas
24 Siswa 24 70 90 Tuntas
25 Siswa 25 70 90 Tuntas
26 Siswa 26 70 90 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Rata-rata 81,3
Presentase 88%
iii
= 88,3%
= 88% ( pembulatan)
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai
siswa pada siklus II 81,3. Siswa yang sudah tuntas belajar terdapat 23
siswa (88,3%), sedangkan yang belum tuntas belajar 3 siswa (11,7%).
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II
pembelajaran sudah dianggap tuntas karena sudah mencapai kriteria
ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu ≥ 85% dari jumlah
siswa memperoleh nilai ≥ 70. Pembelajaraan pada siklus II dianggap
sudah berhasil oleh karena itu siklus dihentikan.Berdasarkan
keterangan pada tabel 4.3 jumlah siswa yang tuntas dalam siklus II
dapat dilihar pada grafik berikut.
iv
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II
B.Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis pengumpulan data maka diperoleh
kesimpulan data hasil belajar. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilikat
pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah
siswa
Persentase
Pra
siklus
57,3 Tuntas 5 19%
Tidak
tuntas
21 81%
Siklus I 60,3 Tuntas 9 35%
Tidak
tuntas
17 66%
Siklus II 88,3 Tuntas 23 89%
Tidak
tuntas
3 12%
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahawa adanya peningkatan
hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Peningkatan hasil belajar
tun
tas0
5
10
15
20
25
3 tuntas tidak tuntas
v
siswa dengan menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) dan
media kartu kemudi pintar adalah bukti keberhasilan menggunakaan
metode Numbered Head Together (NHT) dan media kartu kemudi pintar.
bahwa hasil belajar siswa pra siklus terdapat 5 siswa (19%) dan 21 (81%)
siswa tidak tuntas belajar dengan rata-rata 57,3. Berdasarkan hasil tersebut
belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan maka penelitian
dilanjutkan pada siklus I dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar siswa siklus I terdapat 9 siswa (35%) dan 17 siswa
(66%) tidak tuntas belajar dengan rata-rata 60,3.Berdasarkan hasil tersebut
belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan maka penelitian
dilanjutkan pada siklus II dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar siswa siklus II terdapat 23 siswa (89%) dan 3 siswa
tidak tuntas belajar dengan rata-rata 88,3 Berdasarkan hasil tersebut sudah
memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan maka penelitian
dihentikan siswa yang belum tuntas pada siklus II akan diberikan tindak
mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru
sehingga seluruh siswa diharapkan dapat tuntas belajar. Pembahasan
tersebut dapat di gambarkan dengan gambar 4.4.
vi
Gambar 4.4 grafik hasil belajar
Hasil belajar siswa pada tabel 4.1 juga dapat dilihat pada gambar 4.5
Gambar 4.5 hasil belajar siswa pra siklus
Hasil belajar siswa tabel 4.2 dapat digambarkan pada gambar 4.6
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pra siklus Siklus I siklus II
19%
35%
89%
persentase hasil belajar Pra Siklus - Siklus II
19%
81%
Pra Siklus
Tuntas Tidak tuntas
vii
Gambar 4.6 hasil belajar siswa siklus I
Hasil belajar siswa tabel 4.3 dapat digambarkan pada gambar 4.7
Gambar 4.7 hasl belajar siswa siklus II
Berdasarkan data diagram di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar
siswa meningkat pada tiap siklusnya. Pada prasiklus nilai evaluasi menunjukkan
bahwa presentase kelas baru mencapai 19,2%. Siswa yang tuntas mencapai 5
siswa dengan rata-rata 57,3 dengan KKM ≥70. Nilai siklus I menunjukkan
35%
66%
Siklus I
Tuntas
Tidak tuntas
89%
12%
Siklus II
Tuntas
Tidak tuntas
viii
bahwa presentase kelas mencapai 65,6 %. Siswa yang tuntas 9 siswa dengan
rata-rata 60,3. Dan pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai 81,3. Siswa yang
tuntas belajar terdapat 23 siswa dengan presentase 88,3%, sedangkan yang
belum tuntas belajar 3 siswa dengan presentase 11,7%. Berdasarkan data
tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II pembelajaran sudah dianggap tuntas
karena sudah mencapai kriteria ketuntasan klasikal ≥85% dari jumlah siswa
memperoleh nilai ≥70. Pembelajaran pada siklus II dianggap berhasil dan
efektif.
ix
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Karangduren, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Menggunakan metode numbered head together (NHT) dan media
pembelajaran kartu kemudi pintar dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi bangun datar pada siswa kelas V Semester 2 di MI
Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2017/2018. Peningkatan siswa yang tuntas belajar ini dapat dilihat dari siklus I
siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa dengan persentase ketuntasan sebanyak
34,6%. Siklus II siswa yang tuntas bertambah menjadi 23 siswa dengan
persentase ketuntasan sebanyak 88,3%. Target KKM kelas yakni persentase
tercapai pada siklus II dengan persentase ketuntasan sebanyak 88,3% dengan
siswa yang tuntas mencapai 23 siswa. Siklus I ke siklus II terjadi peningkatan
sebesar 50,4%. Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil dan efektif.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang diperoleh di atas, maka dapat
dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya perlu menjelaskan
kepada guru dan siswa tentang metode numbered head together
(NHT) dan media pembelajaran kartu kemudi pintar ini secara
x
mendalam agar guru dan siswa tidak mengalami kebingungan
dalam melaksanakan dan mengikuti proses pembelajaran.
2. Bagi Siswa pada hasil penelitian, siswa sebaiknya lebih aktif
dalam mengikuti pembelajaran matematika materi bangun datar
menggunakan metode numbered head together (NHT) dan media
pembelajaran kartu kemudi pintar agar dapat memperoleh hasil
belajar yang maksimal.
3. Bagi Guru harus mampu melakukan inovasi pembelajaran, harus
lebih kreatif, inovatif dan variatif dalam menggunakan metode
pembelajaran. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan
materi yang akan diajarkan.
4. Bagi Pihak Sekolah Madrasah atau komite sekolah harus mampu
memberikan dukungan kepada guru dalam rangka
mengembangkan dan menginovasikan pembelajaran agar mutu
pembelajaran matematika di Sekolah Dasar menjadi meningkat.
xi
DAFTAR PUSTAKA
Fathani Abdul Halim. 2009. Matematika Hakikat & Logika. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Bogor: Ghalia Indonesia
Hamdayama, Jumanta.2016. Metodelogi Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia
Hamdayama, Jumanta.2016. Metodelogi Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Asmani, Ma‟mur Jamal. 2011. 7 Aplikasi PAKEM. Yogyakarta: Diva Press
Moh.Sholeh Hamid. 2011. METODE EDUTAINMENT.Yogyakarta: DIVA Press
(Anggota IKAPI)
Sumadyo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Graha
Ilmu
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia
Daryanto.2011. Penelitian Tindakan Kelas Dan Penelitian Tindakan
Sekolah.Yogyakarta: Gava Media
Sukirman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Sleman Yogyakarta: PT
Pustaka Insan Madani
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Sam‟s, Rosma Hartiny.2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Sukses Offset.
Usman, Uzer Moh, dkk.1993.Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar
(Bahan Kajian PKG, MGBS, MGMP). Bandung: PT Remaja Rosdakarya
SuTrianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Slamento. 1988. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta
Firmanawaty. 2003. Mahir Matematika Melalui Permainan. Jakarta: PT Pustaka
Tiga Telaga
xii
Affandi Muhammad, dkk. 2013. Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah.
Semarang: Unnisula Press
Mulyasa. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Aliyah, Ihda. 2014. Penerapan Kartu Kemudi Pintar Media Pelajaran Matematika
Pada Materi Bangun Datar. http://ihdaaliyah553.files.wordpress.com
(diakses pada tanggal 2 maret 2018 jam 14.29).
L
A
M
P
I
R
A
N
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( RPP)
Nama Madrasah : MI Karangduren
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (Lima) / 2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar
genjang, belah ketupat, layang-layang,dan lingkaran
6.1.2 Menggambar bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang,
belah ketupat, layang-layang,dan lingkaran
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan benda-benda disekitarnya yang berbentuk
persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang,dan
lingkaran
2. Melalui metode number head together (NHT) dan penggunaan media kartu
kemudi pintar siswa dapat menggambar bangun datar persegi, persegi
panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang,dan lingkaran
3. Melalui kegiatan metode number head together (NHT ) dan penggunaan
media kartu kemudi pintar siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun
datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-
layang,dan lingkaran
Karakter Siswa yang diharapkan
Disiplin
Tanggung Jawab
Kerja sama
Percaya diri
E. Materi Ajar
1. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar
Mari kita mengulang tentang bangun. Ada dua jenis bangun, yaitu bangun
datar dan bangun ruang. Bangun datar disebut juga bangun 2 dimensi (2 D),
dan bangun ruang disebut juga bangun 3 dimensi (3 D).Tiap bangun
mempunyai sifat-sifat, yang membedakan dengan bangun lainnya. Bangun
datar berbeda dengan bangun ruang, karena sifatnya yang berbeda. Bahkan di
antara bangun-bangun datar, atau bangun ruang sendiri, terdapat sifat-sifat
yang berbeda.
a. Persegi
Sifat-sifat persegi sebagai berikut:
8) Memiliki empat ruas garis: AB, DC, AD dan BC
9) Keempat ruas garis itu sama panjang.
10) Mempunyai 4 sisi
11) Keempat sisinya sama panjang
12) Mempunyai 4 sudut
13) Keempat sudutnya berbentuk siku-siku
14) Jumlah besar sudut 3600
15) mempunyai simetri lipat 4
b. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segi empat yang titik sudutnya siku-siku.
Sifat-sifat persegi panjang sebagai berikut:
7) Mempunyai 4 sisi
8) Mempunyai 2 pasang sisi berhadapan sejajar dan sama panjang
9) Mempunyai 4 sudut
10) Keempat sudutnya berbentuk siku-siku
11) Jumlah besar sudut 3600
12) Mempunyai simetri lipat 2
c. Jajar genjang
Jajar genjang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisis yang
berhadapan sejajar dan sama panjang.
Sifat-sifat jajargenjang sebagai berikut:
o Memiliki 4 ruas garis AB, BC, CD dan AD.
o Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang
o Memiliki dua macam ukuran alas dan tinggi
o Memiliki dua buah sudut lancip.
o Memiliki dua buah sudut tumpul.
o Mempunyai 4 sisi
o Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
o Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
o Jumlah sudut-sudut yang berdekatan
o Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang
o Tidak mempuyai simetri lipat
d. Layang – Layang
Layang – layang adalah bangun datar segi empat yang diagonal-
diagonalnya berpotongan tegak lurus dan mempunyai 2 pasang yang berdekatan
sama panjang.
Sifat – sifat layang-layang :
Memiliki 4 ruas garis: AB, BC, CD dan AD.
Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang.
Memiliki dua macam ukuran diagonal
Mempunyai 2 sepasang sisi yang sama panjang
Mempunyai sudut yang saling berhadapan dan sama besar.
Mempunyai simetri lipat 1
e. Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan segi empat, yang keempat sisinya sama panjang
dan kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus.
Sifat –sifat belah ketupat :
8) Memiliki 4 ruas garis AB, BC, CD dan AD
9) Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang
10) Memiliki dua macam ukuran diagonal
11) Memiliki dua buah sudut lancip.
Mempunyai 4 sisi yang sama
Sisi-sisi yang salig berhadapan
Mempunyai 2 sudut yang saling berhadapan dan sama besar.
f. Lingkaran
Sifat-sifat lingkaran sebagai berikut:
7) Hanya memiliki satu sisi
8) Tidak memiliki titik sudut
9) Memiliki simetri lipat yang tidak terbatas
10) Memiliki simetri putar yang tidak terbatas
11) Mempunyai jari-jari
12) Mempunyai titik pusat lingkaran
Jarak dari titik pusat ke sisi manapun selalu sama
F. Metode Pembelajaran
Number Head Together ( NHT)
G. Media Pembelajaran
Kartu kemudi pintar
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
2) Pendahuluan ( 10 menit )
e) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran, diantaranya:
(5) Mengucap salam
(6) Mengecek kerapian siswa
(7) Berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas
(8) Presensi Siswa
f) Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi bangun datar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasioanal dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik
dan jenjang peserta didik.
(6) Guru menunjukkan media kartu kemudi pintar kepada siswa
(7) Guru bertanya kepada siswa siapa yang tahu nama benda –
benda yang ada di media kartu kemudi pintar
(8) Guru menjelaskan tentang kaitan materi bangun datar dengan
kehidupan sehari-hari anak.
(9) guru membagikan kartu kepada siswa untuk mempermudah
dalam mengelompokkan, yang jumlah kelompok disesuaikan
topik permasalahan atau soal yang akan diberikan.
(10) Tiap anggota kelompok diberikan topik dengan nomor yang
berbeda-beda sesuai dengan topik yang akan dibahas.
g) Guru mengajukan pertanyaan terhadap materi pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
(3) Siapa yang masih ingat pelajaran matematika pertemuan
sebelumnya?
(4) Coba gambarkan salah satu bangun datar yang sudah kita
pelajari sebelumnya!
h) Guru menjelaskan kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
(2) Anak-anak tujuan pembelajaran pada materi kali ini adalah:
(a) Siswa dapat menyebutkan benda-benda disekitarnya yang
berbentuk persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah
ketupat, layang-layang, dan lingkaran.
(b) Melalui metode number head together (NHT) dan
menggunakan media kartu kemudi pintar siswa dapat
menggambar bangun datar persegi, persegi panjang, jajar
genjang, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran..
(c) Melalui metode number head together (NHT) dan
menggunakan media kartu kemudi pintar siswa dapat
menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi
panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan
lingkaran..
i) Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
(1) Kita bersama-sama akan mempelajari tentang jenis bengun
datar
(a) Akan disediakan materi pada Buku paket kelas V.seri buku
soal. “Matematika” (Jakarta: Erlangga 2010) halaman 131-
133. Dan Lembar soal untuk siswa.
6. Kegiatan Inti ( 55 menit )
a. Siswa dibimbing oleh guru mengamati beberapa contoh bangun datar
yang ada media kartu kemudi pintar
b. Siswa bertanya kepada guru bagaimana penggunaan media kartu
kemudi pintar
c. Dengan bimbingan guru, siswa diminta menggambar bangun datar
dengan batasan waktu 10-15 menit.
d. Guru memberi sedikit penjelasan jenis jenis bangun datar beserta siaf-
sifatnya menggunakan media kartu kemudi pintar.
e. Siswa bertanya kepada guru tentang jenis-jenis bangun datar.
f. Siswa diminta memberikan penjelasan dengan teman sekelompok
mengenai bangun datar dengan bahasa sendiri.
g. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan guru
tentang bangun datar beserta sifatnya.
h. Siswa bertanya kepada guru terkait yang belum dipahami mengenai
bangun datar beserta sifat dan simetri lipatnya
i. Siswa mampu mendemonstrasikan tentang bangun datar beserta sifat
dan simetri lipatnya sesuai dengan bahasanya sendiri
j. Siswa diminta menyelesaikan lembar soal-soal yang diberikan guru.
7. Penutup ( 10 menit )
a. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajarn dan hasil-hasil
yang diperoleh untuk selanjutnya siswa secara bersama menemukan
manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran
yang telah berlangsung :
i. Melakukan tanya jawab materi yang telah dipelajari untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi.
ii. Guru menyampaikan hal-hal yang belum/kurang disampaikan
dalam pembelajaran
iii. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
iv. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat tentang
pembelajaran yang diikuti.
v. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
diikuti.
vi. Guru memberikan saran untuk belajar berkaitan dengan materi
bangun datar kepada siswa.
b. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok :
i. Melakukan penilaian hasil belajar.
ii. Memberikan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan secara
individu.
c. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.
i. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di pertemuan
mendatang.
ii. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan ditutup dengan salam.
I. Sumber Belajar
1. Hitungku Matematika 5, Bumi Aksara hal 83
2. Seri Buku Soal Matematika kelas 5, Erlangga hal 62
3. Mari Belajar Matematikakelas 5, Ganeca hal 66
J. Penilaian
a. Penilian Pengetahuan
Mata pelajaran : Matematika
KD : 6.1
Kelas : V
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
o Membuat
bangun datar
persegi, persegi
panjang, dan
jajar genjang
o Menyebutkan
sifat-sifat bangun
datar persegi,
persegi panjang,
dan jajar genjang
Tes
Essay 1. Sebutkan 2 sifat
bangun persegi
yang ada dibangun
persegi panjang
dan jajar genjang!
2. Sebutkan 4 sifat
bangun datar
persegi!
3. Sebutkan 4 sifat
bangun datar
persgi panjang!
4. Sebutkan 4 sifat
bangun datar jajar
genjang!
5. Sebutkan simetri
lipat bangun datar
persegi, dan
layang !
Kunci jawaban =
1. - mempunyai 4 sisi
-mempunyai 4 sudut
2. - mempunyai 4 sisi
- mempunyai 4 sudut
- Keempat sisinya sama panjang
- Keempat sudutnya berbentuk siku-siku
3. - Mempunyai 4 sisi
- Mempunyai 2 pasang sisi berhadapan sejajar dan sama panjang
- Mempunyai 4 sudut
- Keempat sudutnya berbentuk siku-siku
- Jumlah besar sudut 3600
4. - Mempunyai 4 sisi
- Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang
- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
- Jumlah sudut-sudut yang berdekatan
5. Persegi = 4
Belah ketupat = 1
Layang – layang = 1
NILAI = jumlah skor x 5
Catatan = tiap satu nomor skor nilai 4
b. Penilian Produk ( Terlampir )
c. Penilaian Sikap ( terlampir )
Salatiga, 2 Maret 2018
Lembar penilaian produk
Kriteria penskoran
Skor Maksimal = 9
Skor Minimal = 3
Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skala 0 s.d. 100
P =
X 100%
No Nama Kelompok Cara membuat
bangun datar
Kerapian Kebenaran
hasil produk
Jumlah
skor
Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
(6)
(7) (1) (2) (3) (4) (5)
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
5 Kelompok 5
6 Kelompok 6
No Aspek Keterangan Dekripsi Skor
(1) (2) (3) (4)
1 Cara membuat bangun datar a. Sesuai dengan langkah-langkah 3
b. Ada sebagian yang tidak sesuai
dengan langkah-langkah 2
c. Semua tidak sesuai dengan
langkah-langkah 1
2 Kerapian a. Semua sisi sesuai dengan ukuran 3
b. Sebagian sisi-sisinya tidak sesuai
dengan ukuran 2
c. Semua sisinya tidak sesuai dengan
ukuran 1
3 Kebenaran hasil produk a. Semua ukuran dan bentuk bangun
datar sesuai 3
b. Sebagian ukuran dan bentuk
bangun datar tidak sesuai 2
c. Semua ukuran dan bentuk bangun
datar tidak sesuai 3
Lembar penilaian sikap
No Nama Siswa Percaya Diri Disiplin Tanggung
jawab
Kerja sama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Siswa 1
2 Siswa 2
3 Siswa 3
4 Siswa 4
5 Siswa 5
6 Siswa 6
7 Siswa 7
8 Siswa 8
9 Siswa 9
10 Siswa 10
11 Siswa 11
12 Siswa 12
13 Siswa 13
14 Siswa 14
15 Siswa 15
16 Siswa 16
17 Siswa 17
18 Siswa 18
19 Siswa 19
20 Siswa 20
21 Siswa 21
22 Siswa 22
23 Siswa 23
24 Siswa 24
25 Siswa 25
26 Siswa 26
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( RPP)
Nama Madrasah : MI Karangduren
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (Lima) / 2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
6.1.3 Menentukan simetri lipat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar
genjang, belah ketupat, layang-layang,dan lingkaran
D. Tujuan Pembelajaran
4. Siswa dapat menentukan simetri lipat bangun datar seperti persegi, persegi
panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang,dan lingkaran
5. Menggunakan metode number head together (NHT) dan penggunaan
media kartu kemudi pintar siswa dapat menentukan simetri lipat bangun
datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-
layang,dan lingkaran
Karakter siswa yang diharapkan
Disiplin
Tanggung Jawab
Kerja sama
Percaya diri
E. Materi Ajar
1. Mengidentifikasi simetri lipat
a. Simetri Lipat
Simetri lipat disebut juga dengan simetri balik garis, simetri
sumbu, atau simetri cermin. Gambar dibawah ini adalah contoh bangun
yang simetri.
Jika gambar diatas dilipat sepanjang garis putus-putus, maka :
1) Titik A berimpit dengan titik E
2) Titik B berimpit dengan titik D
3) AF berimpit dengan EF
4) AB berimpit dengan ED
5) BC berimpit dengan DC
Gerak lipat sepanjang garis putus-putus adalah suatu simetri yang
dinamakan simetri lipat. Garis putus-putus tersebut disebut sumbu
simetri lipat
Banyaknya simetri lipat suatu bangun bergantung banyak sumbu
simetri yang dapat dibuat.
a. Persegi
Simetri lipat persegi = 4
b. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segi empat yang titik sudutnya siku-siku.
Simetri lipat = 2
c. Jajar genjang
Jajar genjang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sis yang
berhadapan sejajar dan sama panjang.
Simetri lipat = 0
d. Layang – Layang
Layang – layang adalah bangun datar segi empat yang diagonal-
diagonalnya berpotongan tegak lurus dan mempunyai 2 pasang yang
berdekatan sama panjang.
Simetri lipat = 1
e. Belah Ketupat
Belah ketupat merupakan segi empat, yang keempat sisinya sama panjang
dan kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus.
Simetri lipat = 4
f. Lingkaran
Simetri lipat = tak terhingga
Simetri putar = tak terhingga
F. Metode Pembelajaran
Number Head Together ( NHT)
G. Media Pembelajaran
Kartu kemudi pintar
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1) Pendahuluan ( 10 menit )
a) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran, diantaranya:
(9) Mengucap salam
(10) Mengecek kerapian siswa
(11) Berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas
(12) Presensi Siswa
b) Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaat dan aplikasi materi bangun datar dalam kehidupan sehari-hari,
dengan memberikan contoh disesuaikan dengan karakteristik dan
jenjang peserta didik.
(11) Guru menunjukkan media kartu kemudi pintar kepada
siswa
(12) Guru bertanya kepada siswa siapa yang tahu nama-nama
bangun yang ada di media kartu kemudi pintar
(13) Guru menjelaskan tentang kaitan materi bangun datar
dengan kehidupan sehari-hari anak.
(14) guru membagikan kartu kepada siswa untuk mempermudah
dalam mengelompokkan, yang jumlah kelompok disesuaikan
topik permasalahan atau soal yang akan diberikan.
(15) Tiap anggota kelompok diberikan topik dengan nomor yang
berbeda-beda sesuai dengan topik yang akan dibahas.
c) Guru mengajukan pertanyaan terhadap materi pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
(5) Siapa yang masih ingat pelajaran matematika pertemuan
sebelumnya?
(6) Coba gambarkan salah satu bangun datar yang sudah kita
pelajari sebelumnya!
d) Guru menjelaskan kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
(1) Anak-anak tujuan pembelajaran pada materi kali ini adalah:
(a) Siswa dapat menentukan simetri lipat bangun datar yang
berbentuk persegi, persegi panjang, jajar genjang, belah
ketupat, layang-layang, dan lingkaran.
(b) Melalui metode number head together (NHT) dan
menggunakan media kartu kemudi pintar siswa dapat
menentukan simetri lipat bangun datar persegi, persegi
panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan
lingkaran..
e) Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
(1) Kita bersama-sama akan mempelajari tentang simetri lipat bangun
datar
(a) Akan disediakan materi pada Buku paket kelas V.seri buku
soal. “Matematika” (Jakarta: Erlangga 2010) halaman 136.
Dan Lembar soal untuk siswa.
2) Kegiatan Inti ( 55 menit )
a. Siswa dibimbing oleh guru mengamati beberapa contoh bangun
datar yang ada media kartu kemudi pintar
b. Siswa bertanya kepada guru bagaimana penggunaan media kartu
kemudi pintar
c. Dengan bimbingan guru, siswa diminta mengamati guru dalam
mendemonstrasikan simetri lipat bangun datar dengan batasan
waktu 5-10 menit.
d. Guru memberi sedikit penjelasan simetri lipat bangun datar beserta
menggunakan media kartu kemudi pintar.
e. Siswa bertanya kepada guru tentang simetri lipat
f. Siswa diminta memberikan penjelasan dengan teman sekelompok
mengenai simetri lipat bangun datar dengan bahasa sendiri.
g. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan guru
tentang simetri lipat bangun datar .
h. Siswa bertanya kepada guru terkait yang belum dipahami
mengenai simetri lipat bangun datar .
i. Siswa mampu mendemonstrasikan tentang simetri lipat bangun
datar sesuai dengan bahasanya sendiri
j. Siswa diminta menyelesaikan lembar soal-soal yang diberikan
guru.
3) Penutup ( 10 menit )
a. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajarn dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk selanjutnya siswa secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung :
i. Melakukan tanya jawab materi yang telah dipelajari untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi.
ii. Guru menyampaikan hal-hal yang belum/kurang
disampaikan dalam pembelajaran
iii. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
iv. Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat
tentang pembelajaran yang diikuti.
v. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
yang telah diikuti.
vi. Guru memberikan saran untuk belajar berkaitan dengan
materi simetri lipat bangun datar kepada siswa.
b. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok;
3) Melakukan penilaian hasil belajar.
4) Memberikan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan
secara individu.
c. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran pertemuan
berikutnya.
3) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di
pertemuan mendatang.
4) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan ditutup dengan
salam.
1. Sumber Belajar
4. Hitungku Matematika 5, Bumi Aksara hal 83
5. Seri Buku Soal Matematika kelas 5, Erlangga hal 62
6. Mari Belajar Matematikakelas 5, Ganeca hal 66
a. Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan
Mata pelajaran : Matematika
KD : 6.1
Kelas : V
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
Menentukan simetri lipat
bangun datar
persegi, persegi
panjang, dan jajar
genjang, belah
ketupat, layang-
layang,dan
lingkaran
o
Tes
Essay 6. Berapakah simetri lipat
bangun datar persegi ?
7. Berapa simetri lipat
pada bangun persegi
panjang ?
8. Berapah simetri lipat
bangun datar
lingkaran?
9. Bangun apakah yang
tidak mempunyai
simetri lipat?
10. Berapakah bangun
datar yang mempunyai
simetri lipat?
11. Berapakah simetri lipat
pada bangun layang-
layang ?
12. Gerak lipat sepanjang
garis putus-putus
disebut . . .
13. Bangun apa saja yang
mempunyai jumlah
simetri lipat yang
sama?
14. Bangun datar diatas
mempunyai ... sisi
15. Bangun datar tersebut
mempunyai .... pasang
sisi yangsama panjang.
Kunci Jawaban =
1. 4
2. 2
3. Tak terhingga
4. 5
5. Jajar genjang
NILAI = jumlah skor x 10
Catatan = tiap satu nomor skor nilai
1
b. Penilaian Sikap ( Terlampir)
6. 1
7. Simetri lipat
8. Persegi panjang dan belah
ketupat
9. 4 sisi
10. 2
Salatiga, 19 Maret 2018
Wali Kelas V
Fitriyah, S.Pd.i
NIP.
Observer
Dewi Azizah
NIM.11514053
No Nama Siswa Percaya Diri Disiplin Tanggung
jawab
Kerja sama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Siswa 1
2 Siswa 2
3 Siswa 3
4 Siswa 4
5 Siswa 5
6 Siswa 6
Lembar penilaian sikap
7 Siswa 7
8 Siswa 8
9 Siswa 9
10 Siswa 10
11 Siswa 11
12 Siswa 12
13 Siswa 13
14 Siswa 14
15 Siswa 15
16 Siswa 16
17 Siswa 17
18 Siswa 18
19 Siswa 19
20 Siswa 20
21 Siswa 21
22 Siswa 22
23 Siswa 23
24 Siswa 24
25 Siswa 25
26 Siswa 26
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Bangun Datar melalui Model
Number Head Together ( NHT ) dan media pembelajaran Kartu Kemudi
Pintar di MI Karangduren Siklus I
Nama Sekolah : MI Karangduren
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bangun Datar
Kelas/ Semester : V/II
No. Nama Aspek pengamatan Jumlah
A B C D E F G H
1. siswa 1 3 3 3 2 3 3 3 2 22
2. Siswa 2 4 3 4 4 3 4 3 3 28
3. Siswa 3 2 3 3 3 3 3 3 2 22
4. Siswa 4 2 3 3 2 3 3 3 3 22
5. Siswa 5 3 3 4 3 3 3 3 2 24
6. Siswa 6 3 3 3 3 3 4 3 2 24
7. Siswa 7 3 3 3 3 3 4 3 3 25
8. Siswa 8 3 3 3 3 3 4 3 2 24
9. Siswa 9 3 3 3 3 3 3 3 3 24
10. Siswa 10 3 3 3 4 3 4 3 4 27
11. Siswa 11 4 3 4 4 3 4 3 2 27
12. Siswa 12 2 3 3 2 3 3 3 2 21
13. Siswa 13 3 3 3 2 3 4 3 2 23
14. Siswa 14 3 3 3 2 3 3 3 2 22
15. Siswa 15 3 3 3 2 3 4 3 3 24
16. Siswa 16 3 3 3 3 3 4 3 2 24
17. Siswa 17 3 3 3 3 3 4 3 2 24
18. Siswa 18 4 3 3 4 3 4 3 2 26
19. Siswa 19 3 3 3 4 3 4 3 3 26
20. Siswa 20 4 3 4 4 3 4 3 2 27
21. Siswa 21 4 3 4 3 3 4 3 2 26
22. Siswa 22 2 3 3 2 3 4 3 2 22
23. Siswa 23 3 3 3 3 3 3 3 3 24
24. Siswa 24 2 3 3 2 3 4 3 3 23
25 Siswa 25 3 3 3 2 3 3 3 2 22
26 Siswa 26 4 3 3 4 3 4 3 2 26
Jumlah 78 78 83 76 78 95 78 62 629
Persentase 75, 5 %
Kualifikasi baik
1. Aspek Pengamatan
Kode Indikator
A sikap tenang di dalam kelas
B Kerapian berpakaian
C Keaktifan mengikuti pelajaran di dalam kelas
D Ketelitian dalam mengerjakan soal
E Memperhatikan teman yang sedang menjawab pertanyaan
F Memperhatikan teman yang sedang memaparkan hasil diskusi
G Keaktifan dalam berdiskusi
H Dapat mengerjakan soal yang diberikan guru dengan tepat
2. Keterangan Penilaian
Skor Kriteria Penilaian
4 Aktivitas belajar siswa sangat baik
3 Aktivitas belajar siswa baik
2 Aktivitas belajar siswa cukup baik
1 Aktivitas belajar siswa kurang baik
3. Kriteria Penilaian
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85-100 % Sangat Baik (SB)
65-84% Baik (B)
55-64% Cukup (C)
0-54% Kurang (K)
4. Analisis Data Aktivitas
a. Rata-rata aktivitas siswa
=
= 24,19
b. Presentase =
x 100%
=
x 100%
= 75,5%
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Bangun Datar melalui Model
Number Head Together ( NHT ) dan media pembelajaran Kartu Kemudi
Pintar di MI Karangduren Siklus II
Nama Madrasah : MI Karangduren
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Bangun Datar
Kelas/ Semester : V/ II
Hari/ Tanggal : Senin, 19 Maret 2018
No. Nama Aspek pengamatan Jumlah
A B C D E F G H
1. siswa 1 3 2 4 2 4 4 4 3 26
2. Siswa 2 3 3 4 4 4 4 4 4 30
3. Siswa 3 3 3 4 3 4 4 4 3 28
4. Siswa 4 3 3 4 4 4 4 4 3 29
5. Siswa 5 3 3 4 3 4 4 4 3 28
6. Siswa 6 3 3 4 2 4 4 4 3 27
7. Siswa 7 3 3 4 3 4 4 4 3 28
8. Siswa 8 3 3 4 4 4 4 4 3 29
9. Siswa 9 3 3 4 4 4 4 4 4 30
10. Siswa 10 3 3 4 3 4 4 4 3 28
11. Siswa 11 3 3 4 4 4 4 4 4 30
12. Siswa 12 3 3 4 2 4 4 4 3 27
13. Siswa 13 3 3 4 2 4 4 4 4 28
14. Siswa 14 3 3 4 2 4 4 4 3 27
15. Siswa 15 3 3 4 3 4 4 4 4 29
16. Siswa 16 3 3 4 3 4 4 4 3 28
17. Siswa 17 3 3 4 2 4 4 4 3 27
18. Siswa 18 3 3 4 4 4 4 4 4 30
19. Siswa 19 3 3 4 4 4 4 4 4 30
20. Siswa 20 3 3 4 3 4 4 4 3 28
21. Siswa 21 3 3 4 3 4 4 4 3 28
22. Siswa 22 3 3 4 3 4 4 4 3 28
23. Siswa 23 3 3 4 3 4 4 4 4 29
24. Siswa 24 3 3 4 2 4 4 4 3 27
25 Siswa 25 3 3 4 2 4 4 4 3 27
25 Siswa 26 3 3 2 2 4 4 4 3 25
Jumlah 78 78 10
0
70 92 92 92 77 694
Persentase 83, 40 %
Kualifikasi baik
5. Aspek Pengamatan
Kode Indikator
A sikap tenang di dalam kelas
B Kerapian berpakaian
C Keaktifan mengikuti pelajaran di dalam kelas
D Ketelitian dalam mengerjakan soal
E Memperhatikan teman yang sedang memaparkan hasil diskusi
F Kemauan memaparkan hasil diskusi didepan
G Keaktifan dalam berdiskusi
H Dapat mengerjakan soal yang diberikan guru dengan tepat
6. Keterangan Penilaian
Skor Kriteria Penilaian
4 Aktivitas belajar siswa sangat baik
3 Aktivitas belajar siswa baik
2 Aktivitas belajar siswa cukup baik
1 Aktivitas belajar siswa kurang baik
7. Kriteria Penilaian
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
85-100 % Sangat Baik (SB)
65-84% Baik (B)
55-64% Cukup (C)
0-54% Kurang (K)
8. Analisis Data Aktivitas
c. Rata-rata aktivitas siswa
=
= 26,69
d. Presentase =
x 100%
=
x 100%
= 83,40%
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui Model
Number Head Together ( NHT ) dan media pembelajaran Kartu Kemudi
Pintar di MI Karangduren Siklus I
Nama Madrasah : MI Karangduren
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ II
Hari/ Tanggal : jum‟at , 2 Maret 2018
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
Pembukaan
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan kegiatan apersepsi (kaitannya dengan
materi)
√
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. PENGUASAAN MATERI
3 Penguasaan materi pembelajaran √
4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
√
5 Kejelasan dalam penyampaian materi √
6 Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata √
B. PENDEKATAN/ STRATEGI PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan yang akan dicapai)
√
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
9 Menguasai kelas √
10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual √
11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasan positif
√
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direcanakan
√
C. PENDAYAGUNAAN SUMBER BELAJAR/
MEDIA PEMBELAJARAN
Mendayagunakan sumber belajar/ media kartu
kemudi pintar secara efektif dan efisien
√
14 Menghasilkan pesan yang menarik √
15 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan sumber
belajar/ media kartu kemudi pintar
√
D. PELIBATAN SISWA
16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √
E. PENILAIAN PROSES DA HASIL BELAJAR
19 Memantau kemajuan belajar selama proses √
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan)
√
F. PENGGUNAAN BAHASA
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,
baik, dan benar
√
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √
Penutup
23 Melakukan refleksi/ membuat rangkuman √
24 Melakukan tindak lanjut √
Total 42
Keterangan:
Skor nilai
1= tidak tepat
2= kurang tepat
3= tepat
Salatiga, 2 Maret 2018
Peneliti
Dewi Azizah
NIM.11514053
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui Model
Number Head Together ( NHT ) dan media pembelajaran Kartu Kemudi
Pintar di MI Karangduren Siklus II
Nama Madrasah : MI Karangduren
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ II
Hari/ Tanggal : Senin, 19 Maret 2018
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
Pembukaan
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberikan kegiatan apersepsi (kaitannya dengan
materi)
√
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. PENGUASAAN MATERI
3 Penguasaan materi pembelajaran √
4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
√
5 Kejelasan dalam penyampaian materi √
6 Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata √
B. PENDEKATAN/ STRATEGI PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan yang akan dicapai)
√
8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
9 Menguasai kelas √
10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual √
11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasan positif
√
12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direcanakan
√
C. PENDAYAGUNAAN SUMBER BELAJAR/ MEDIA
PEMBELAJARAN
13 Mendayagunakan sumber belajar/ media pintar secara √
efektif dan efisien
14 Menghasilkan pesan yang menarik √
15 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan sumber
belajar/ media kartu kemudi pintar
√
D. PELIBATAN SISWA
16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
√
17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √
18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √
E. PENILAIAN PROSES DA HASIL BELAJAR
19 Memantau kemajuan belajar selama proses √
20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan)
√
F. PENGGUNAAN BAHASA
21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,
dan benar
√
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √
Penutup
23 Melakukan refleksi/ membuat rangkuman √
24 Melakukan tindak lanjut √
Total 58
Keterangan:
Skor nilai
1= tidak tepat
2= kurang tepat
3= tepat
Salatiga, 19 Maret 2018
Peneliti
Dewi Azizah
NIM.11514053
Tes Evaluasi Siklus I
Tes Evaluasi Siklus I
Tes Evaluasi Silus II
Soal tes Evaluasi Siklus II
Nilai Evaluasi Siklus I
NO Nama Siswa KKM Nilai KETERANGAN
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Siswa 1 70 70 Tuntas
2 Siswa 2 70 60 Belum tuntas
3 Siswa 3 70 55 Belum tuntas
4 Siswa 4 70 55 Belum tuntas
5 Siswa 5 70 80 Tuntas
6 Siswa 6 70 60 Belum tuntas
7 Siswa 7 70 80 Tuntas
8 Siswa 8 70 50 Belum tuntas
9 Siswa 9 70 75 Tuntas
10 Siswa 10 70 80 Tuntas
11 Siswa 11 70 60 Belum tuntas
12 Siswa 12 70 50 Belum tuntas
13 Siswa 13 70 75 Tuntas
14 Siswa 14 70 50 Belum tuntas
15 Siswa 15 70 45 Belum tuntas
16 Siswa 16 70 80 Tuntas
17 Siswa 17 70 45 Belum tuntas
18 Siswa 18 70 45 Belum tuntas
19 Siswa 19 70 70 Tuntas
20 Siswa 20 70 55 Belum tuntas
21 Siswa 21 70 55 Belum tuntas
11 Siswa 22 70 85 Tuntas
23 Siswa 23 70 45 Belum tuntas
24 Siswa 24 70 60 Belum tuntas
25 Siswa 25 70 50 Belum tuntas
26 Siswa 26 70 35 Belum tuntas
Nilai tertinggi 85
Nilai terendah 35
Rata-rata 60,3
Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Siswa 1 70 100 Tuntas
2 Siswa 2 70 90 Tuntas
3 Siswa 3 70 60 Belum tuntas
4 Siswa 4 70 50 Belum tuntas
5 Siswa 5 70 80 Tuntas
6 Siswa 6 70 85 Tuntas
7 Siswa 7 70 90 Tuntas
8 Siswa 8 70 85 Tuntas
9 Siswa 9 70 90 Tuntas
10 Siswa 10 70 90 Tuntas
11 Siswa 11 70 80 Tuntas
12 Siswa 12 70 80 Tuntas
13 Siswa 13 70 50 Belum tuntas
14 Siswa 14 70 85 Tuntas
15 Siswa 15 70 70 Tuntas
16 Siswa 16 70 75 Tuntas
17 Siswa 17 70 95 Tuntas
18 Siswa 18 70 90 Tuntas
19 Siswa 19 70 80 Tuntas
20 Siswa 20 70 100 Tuntas
21 Siswa 21 70 80 Tuntas
22 Siswa 22 70 70 Tuntas
23 Siswa 23 70 70 Tuntas
24 Siswa 24 70 90 Tuntas
25 Siswa 25 70 90 Tuntas
26 Siswa 26 70 90 Tuntas
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Rata-rata 81,3
Nilai Evaluasi Prasiklus
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Siswa 1 80 Tuntas
2 Siswa 2 55 Belum tuntas
3 Siswa 3 75 Tuntas
4 Siswa 4 56 Belum tuntas
5 Siswa 5 65 Belum tuntas
6 Siswa 6 70 Tuntas
7 Siswa 7 65 Belum tuntas
8 Siswa 8 65 Belum tuntas
9 Siswa 9 78 Tuntas
10 Siswa 10 50 Belum tuntas
11 Siswa 11 40 Belum tuntas
12 Siswa 12 30 Belum tuntas
13 Siswa 13 65 Belum tuntas
14 Siswa 14 46 Belum tuntas
15 Siswa 15 50 Belum tuntas
16 Siswa 16 55 Belum tuntas
17 Siswa 17 50 Belum tuntas
18 Siswa 18 65 Belum tuntas
19 Siswa 19 45 Belum tuntas
20 Siswa 20 60 Belum tuntas
21 Siswa 21 40 Belum tuntas
22 Siswa 22 50 Belum tuntas
23 Siswa 23 65 Belum tuntas
24 Siswa 24 40 Belum tuntas
25 Siswa 25 77 Tuntas
26 Siswa 26 55 Belum tuntas
Rata-rata 57,3
Nilai produk siklus I
Kriteria penskoran
No Aspek Keterangan Dekripsi Skor
(1) (2) (3) (4)
1 Cara membuat bangun datar d. Sesuai dengan langkah-langkah 3
e. Ada sebagian yang tidak sesuai
dengan langkah-langkah
2
f. Semua tidak sesuai dengan
langkah-langkah
1
2 Kerapian d. Semua sisi sesuai dengan ukuran 3
e. Sebagian sisi-sisinya tidak sesuai
dengan ukuran
2
f. Semua sisinya tidak sesuai dengan
ukuran
1
3 Kebenaran hasil produk d. Semua ukuran dan bentuk bangun
datar sesuai
3
e. Sebagian ukuran dan bentuk
bangun datar tidak sesuai
2
f. Semua ukuran dan bentuk bangun
datar tidak sesuai
3
Skor Maksimal = 9
Skor Minimal = 3
Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skala 0 s.d. 100
No Nama Kelompok Cara membuat
bangun datar
Kerapian Kebenaran
hasil produk
Jumlah
skor
Nilai
1 2 3 1 2 3 1 2 3
(6)
(7) (1) (2) (3) (4) (5)
1 Kelompok 1 √ √ √ 8 89
2 Kelompok 2 √ √ √ 7 78
3 Kelompok 3 √ √ √ 8 89
4 Kelompok 4 √ √ √ 8 89
5 Kelompok 5 √ √ √ 7 78
6 Kelompok 6 √ √ √ 6 67
P =
X 100%
No Nama Siswa Percaya Diri Disiplin Tanggung
jawab
Kerja sama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Siswa 1 √ √ √ √
2 Siswa 2 √ √ √ √
3 Siswa 3 √ √ √ √
4 Siswa 4 √ √ √ √
5 Siswa 5 √ √ √ √
6 Siswa 6 √
7 Siswa 7 √ √ √ √
8 Siswa 8 √ √ √ √
9 Siswa 9 √ √ √ √
10 Siswa 10 √ √ √ √
11 Siswa 11 √ √ √ √
12 Siswa 12 √ √ √ √
13 Siswa 13 √
14 Siswa 14 √ √ √ √
15 Siswa 15 √ √ √ √
16 Siswa 16 √ √ √ √
17 Siswa 17 √ √ √ √
18 Siswa 18 √ √ √ √
19 Siswa 19 √ √ √ √
20 Siswa 20 √
21 Siswa 21 √ √ √ √
22 Siswa 22 √ √ √ √
23 Siswa 23 √ √ √ √
24 Siswa 24 √ √ √ √
25 Siswa 25 √ √ √ √
26 Siswa 26 √ √ √ √
Nilai sikap siklus I
Lembar nilai Sikap Siklus II
No Nama Siswa Percaya Diri Disiplin Tanggung
jawab
Kerja sama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Siswa 1 √ √ √ √
2 Siswa 2 √ √ √ √
3 Siswa 3 √ √ √ √
4 Siswa 4 √ √ √ √
5 Siswa 5 √ √ √ √
6 Siswa 6 √
7 Siswa 7 √ √ √ √
8 Siswa 8 √ √ √ √
9 Siswa 9 √ √ √ √
10 Siswa 10 √ √ √ √
11 Siswa 11 √ √ √ √
12 Siswa 12 √ √ √ √
13 Siswa 13 √
14 Siswa 14 √ √ √ √
15 Siswa 15 √ √ √ √
16 Siswa 16 √ √ √ √
17 Siswa 17 √ √ √ √
18 Siswa 18 √ √ √ √
19 Siswa 19 √ √ √ √
20 Siswa 20 √
21 Siswa 21 √ √ √ √
22 Siswa 22 √ √ √ √
23 Siswa 23 √ √ √ √
24 Siswa 24 √ √ √ √
25 Siswa 25 √ √ √ √
26 Siswa 26 √ √ √ √
Lampiran Foto Kegiatan
Gambar 1. Guru membuka pelajaran
Gambar 2. Guru menjelaskan materi dengan kartu kemudi pintar
Gambar 3. Guru menjelaskan materi
Gambar 4. Siswa mengerjakan proyek
Guru 5. Membimbing siswa yang belum paham
Gambar 6. Perwakilan kelompok maju
Foto 6. Mengerjakan tugas bersama
Gambar 7. Mengerjakan soal evaluasi
Foto 9. Guru bersama siswa menyimpulkan bersama
Gambar 8. Foto bersama
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
NAMA : Dewi Azizah
NIM : 115-14-053
JURUSAN : PGMI
No Nama Kegiatan
Tanggal
Pelaksanaan
Keikutsertaan skor
1 Opak STAIN Salatiga 2014
“Aktualisasi Gerakan
Mahasiswa yang Beretika,
Disiplin dan Berfikir terbuka”
oleh Dema STAIN Salatiga
Tahun 2014
18-19 Agustus
2014
Peserta 3
2 Opak Jurusan Tarbiyah
STAIN Salatiga 2014
“Aktualisasi Pendidikan
Karakter Sebagai Pembentuk
Generasi yang Religius,
Educative dan Humans” Oleh
HMJ Tarbiyah STAIN
Salatiga Tahun 2014
20-21 Agustus
2014
Peserta 3
3 Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “ Pemahaman Islam
Rahmatan Lil‟alamin Sebagai
Langkah Awal Menjadi
Mahasiswa Berkarakter” oleh
LDK Daarul Amal Dan Ittaqo
STAIN Salatiga Tahun 2014
21 Agustus 2014 Peserta 2
4 Achivement Motivation
Training “Dengan AMT
Semangat Menyongsong
Prestasi” Oleh CEC dan JQH
STAIN Salatiga Tahun 2014
23 Agustus 2014 Peserta 2
5 Library User Education
(Pendidikan Pemustakaan)
Tahun 2014
28 Agustus 2014 Peserta 2
6 Himpunan mahasiswa Jurusan
( HMJ ) PGMI IAIN Salatiga
“ Pendidikan Karakter Untuk
Melahirkan Pemimpin Masa
Depan ”
17 November
2015
Peserta 2
7 PAB (Penerimaan Anggota
Baru)“Menumbuhkan
karakter Islami dan Qur‟ani”
13-14 Desember
2014
Peserta 2
JQH AL-Furqon STAIN
Salatiga
8 Seminar Nasional Bahasa
Arab ITTAQO“ Aktualisasi
Bahasa Arab untuk
Membentuk Karakter Bangsa
yang Bermartabat” oleh
ITTAQO IAIN Salatiga
10 Juni 2015 8
9 Seminar Nasional “Mencegah
Generasi Pemuda Islam dari
Pengarus Radikalisme ISIS”
oleh Ahwal Al-Syakhshiyyah
(AS) IAIN Salatiga
06 Mei 2015 8
10 Seminar Bedah Buku “
Aktualisasi Dakwah dalam
Membentuk Generasi yang
Bertaqwa, Berilmu, dan
Berakhlak Mulia” oleh LDK
Ar Rasyid IAIN Salatiga
05 Mei 2015 Peserta 2
11 Seminar Nasinal “
Optimalisasi Sumber Daya
Insani Terhadap Lembaga
14 Oktober 2014 Peserta 8
Keuangan Syariah” oleh
KSEI STAIN Salatiga
12 Pengakraban Mahasiswa Baru
PGMI STAIN Salatiga
“Harmoni Keluarga PGMI
yang Humanis dan
Berkarakter” oleh HMJ PGMI
STAIN Salatiga
27 Agustus 2014 Peserta 2
13 Seminar Nasional dan
Launching Majalah
“HEDONISME” Oleh LPM
Dinamika IAIN Salatiga
4 Maret 2017 Peserta 8
14 Seminar Nasional
“ENTREPRENEURSHIP”
oleh Gerakan Pramuka
Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandi STAIN
Salatiga
16 November
2014
Peserta 8
15 Seminar Nasional
“Implementasi Kurikulum
2013 pada Mapel Bahasa
Arab Tingkat Dasar,dan
4 November 2014 Peserta 8
Tingkat Menengah dalam
Upaya Menjawab Tantangan
Pengarajaran Bahasa Arab”
oleh ITTAQO STAIN
Salatiga Tahun 2014
16 Bedah Buku “Metode Tafsir
Kontemporer Model
Pendekatan Hermeneutika
Sosio-Tematik dalam Tafsir
Alquran Hasan Hanafi” oleh
Himpunan Mahasiswa
Program Stusi Ilmu Alquran
dan Tafsir STAIN Salatiga
27 November
2014
Peserta 2
17 Seminar Nasional “Peran
Mahasiswa dalam Mengawal
Masa Depan Indonesia Pasca
Pilpres 2014” oleh Dema
STAIN Salatiga Tahun 2014
25 September
2014
Peserta 8
20 Bedah buku “Bedah Buku
Membidik Bintang” oleh
LDK Darul Amal STAIN
Salatiga
01 Oktober 2014 Peserta 2
21 Seminar Nasional “Mencegah
generasi pemuda islam dari
pengaruh radikalisme ISIS ”
oleh HMJ Ahwal Al-
Syakhshiyyah IAIN Salatiga
6 Mei 2015 Peserta 8
23 Peserta aktif dalam pentas
seni dan diskusi “Potret
Kebudayaan Papua Bagian
dari Kekayaan Indonesia”
oleh Forum Mahasiswa Satu
Aspirasi (FORMASI) IAIN
Salatiga
11 Desember
2014
Peserta 2
24 IJAZAH “ Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tngkat Dasar
(KMD)” oleh Gerakan
Pramuka Kwartir Cabang
Kota Salatiga
21-16 November
2015
Peserta 8
25 MUJAROFADZ(Musyawarah
Jami‟atul Qurro‟ Wal
Huffadz) oleh JQH Al-Furqon
IAIN Salatiga)
25 Desember
2014
Panitia 2
26 Festival Budaya PGMI “ jalan
sehat semarak festival hari
jadi PGMI ke-10 bersama kita
bisa” oleh HMJ PGMI IAIN
Salatiga
15 November
2017
Peserta 2
Total 102
Salatiga, 22 Maret 2018
Mengetahui
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Kerjasama
Achmad Maimun, M. Ag.
NIP. 19700510 199803 1003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dewi Azizah
TTL : Kab. Semarang, 13 April 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dsn.Prangkoan RT 02/ RW 05,Ds. Banding ,Kecamatan
Bringin,Kabupaten Semarang
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenjang Pendidikan :
a. TK Marsudi Siwi Bringin, lulus tahun 2002
b. SD Negeri Banding 01, lulus tahun 2008
c. SMP Negeri 2 Bringin, lulus tahun 2011
d. SMA Negeri 1 Bringin, lulus tahun 2014
e. Masih menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan PGMI IAIN Salatiga
Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 23 April 2018
Peneliti
Dewi Azizah