peningkatan hasil belajar matematika materi sudut...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SUDUT MELALUI METODE PARTISIPATORI
DAN MEDIA PAPER FAN PADA SISWA KELAS III A
MADRASAH IBTIDAIYAH KARANGDUREN
KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
LULUK SAIDATUN MUKHADIROH
NIM 11514099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SUDUT MELALUI METODE PARTISIPATORI
DAN MEDIA PAPER FAN PADA SISWA KELAS III A
MADRASAH IBTIDAIYAH KARANGDUREN
KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
LULUK SAIDATUN MUKHADIROH
NIM 11514099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO
Memulai dengan penuh keyakinan
Menjalankan dengan penuh keikhlasan
Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya skripsi
ini penulis persembahkan untuk:
1. Orangtuaku tersayang, Bapak Didik Sudardi dan Ibu Sunarsih sebagai wujud
baktiku kepadanya, yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat,
kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.
2. Adikku Muhammad Dodik Dwi Farkhan yang memberiku dukungan, kasih
sayang, semangat serta hiburan kepada penulis.
3. Dosen pembimbing Skripsi Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. yang dengan
keihlasan dan kesabarannya selalu membantu arahan sampai terselesainya
skripsi ini.
4. Institut Agama Islam Negeri Salatiga tempat dimana penulis mendapatkan
banyak sekali ilmu dan pengalaman.
5. Mahasiswa seperjuangan angkatan 2014 khususnya jurusan PGMI 2014 dan
Kosentrasi Matematika yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman terhebatku Berholo Kece, Jepit Squad, Syahrini KW Grup,
Pensiunan MI Mangunsari, dan Bolo Petjah yang tak hentinya memberikan
semangat kepada penulis.
7. Semua teman-teman da keluarga yang telah membantu dalam segala hal.
ix
KATA PENGANTAR
بسم ہللا الرحمن الرحيم
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, senantiasa penulis panjatkan
kepada Allah Swt yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peningkatan Hasil
Belajar Matematika Materi Sudut Melalui Metode Partisipatori dan Media Paper
Fan Pada Siswa Kelas III A MI Karangduren Kec. Tengaran Kab.Semarang.
Tahun Pelajaran 2017/2018.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Saw, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak.
Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd;
2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd;
3. Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga, Peni Susapti, M.Si;
4. Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing,
mengarahkan, memotivasi, dan meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini;
5. Ibu Peni Susapti M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingannya;
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan
ilmu dan bantuan kepada penulis;
x
7. Umi Irtifaiyah Mahmud, S.Pd.I selaku kepala MI Karangduren yang telah
memberikan izin melakukan penelitian di MI Klero; dan
8. Alfi Nugrahani, S.Pd.I selaku guru kelas III MI Karangduren yang telah
berkenan bekerjasama dengan penulis sehingga penelitian dapat terlaksana
dengan lancar;
9. Siswa kelas III MI Karagduren yang telah mendukung dan membantu penulis
dalam melakukan penelitian;
10. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah Swt. Serta
tercatat sebagai amal baik. Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta
pembaca pada umumnya. Amin.
Salatiga, 07 Juni 2018
Luluk Saidatun Mukhadiroh
NIM: 115-14-099
xi
ABSTRAK
Mukhadiroh, Luluk S. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sudut
Melalui Metode Partisipatori dan Media Paper Fan Pada Siswa
Kelas III A MI Karangduren Kec. Tengaran Kab.Semarang. Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dra. Siti Asdiqoh,
M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar Matematika, Metode Partisipatori dan Media Paper
Fan
Hasil belajar Matematika di MI Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang masih rendah terbukti dengan hasil belajar siswa yang
belum mencapai KKM 70. Hal ini dikarenakan siswa kurang memperhatikan guru
saat pembelajaran berlangsung, sibuk bermain sendiri, mengobrol dengan teman
yang menyebabkan siswa kurang memahami materi yang diajurkan, atau terjadi
kesalahan kalkulasi dalam jawaban siswa sehingga mempengaruhi hasil akhir
jawaban, sehingga metode partisipori dan media paper fan dirasa dapat mengatasi
masalah tersebut. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah penerapan
metode partisipatori dan media paper fan dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi sudut pada siswa kelas III A MI Karangduren Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018?. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika materi sudut melalui
metode partisipatori dan media paper fan pada siswa kelas III A MI Karangduren
Kec. Tengaran Kab.Semarang. Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah
siswa kelas III A MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
yang berjumlah 19 siswa meliputi 6 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.
Instrumen penelitian meliputi lembar observasi dan soal tes. Metode pengumpulan
data yang digunakan yaitu observasi dan tes. Data analisis secara statistik
menggunakan rumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar maka siklus
dihentikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode partisipatori dan medi paper
fan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III A MI Karangduren
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Siklus I ke Siklus II 31,54%. Hal ini
dapat dilhat dari perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus I terdapat
63,16% siswa tuntas belajar. Siklus II terdapat 94,7% siswa tuntas belajar.
xii
DAFTAR ISI
Sampul ...................................................................................................................i
Lembar Berlogo ................................................................................................... ii
Halaman Judul .................................................................................................... iii
Persetujuan Pembimbing .....................................................................................iv
Pernyataan Keaslian Tulisan Dan Kesediaan Dipublikasikan ..............................v
Pengesahan Kelulusan ........................................................................................ vi
Motto ................................................................................................................. vii
Persembahan .................................................................................................... viii
Kata Pengantar ................................................................................................... ix
Abstrak ............................................................................................................... xi
Daftar Isi............................................................................................................ xii
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv
Daftar Gambar .................................................................................................. xv
Daftar Lampiran .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................... 8
F. Metode Penelitian ............................................................................... 9
1. Rancangan Penelitian ................................................................... 9
2. Subjek Penelitian .......................................................................... 10
3. Langkah-Langkah Penelitian ........................................................10
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 14
5. Instrumen Penelitian...................................................................... 15
6. Analisis Data ................................................................................ 16
G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 17
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 19
A. Kajian Teori........................................................................................ 19
xiii
1. Hasil Belajar Matematika ........................................................... 19
2. Kajian Materi Penelitian ............................................................. 33
B. Kajian Pustaka ................................................................................... 52
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................................... 55
A. Gambaran Umum Sekolah ................................................................ 55
B. Subjek Penelitian ............................................................................... 58
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 59
1. Deskripsi Pra Siklus .................................................................... 59
2. Deskripsi Siklus I ....................................................................... 60
3. Deskripsi Siklus II ...................................................................... 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 77
A. Deskripsi Paparan Siklus ................................................................... 77
1. Deskripsi Data Siklus I................................................................. 77
2. Deskripsi Data Siklus II .............................................................. 79
B. Pembahasan ....................................................................................... 82
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 87
A. Kesimpulan ..................................................................................... 87
B. Saran ................................................................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 89
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Karangduren ................................................ 56
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Karangduren ......................... 57
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IIIA MI Karangduren ................................. 58
Tabel 3.4Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)......................................................... 59
Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ...................................................... 64
Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I .................................................... 65
Tabel 3.7 Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................................ 66
Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II .................................................... 71
Tabel 3.9 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ................................................... 73
Tabel 3.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................................................... 74
Tabel 4.1 Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I .............................................. 77
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siklus I ................................................................. 78
Tabel 4.3 Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................. 80
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siklus II ................................................................. 81
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus........................................ 82
Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Siklus I dan Siklus II .............................................. 85
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Sudut Lancip..................................................................................... 35
Gambar 2.2Sudut siku-siku ................................................................................ 35
Gambar 2.3 Sudut tumpul ................................................................................... 36
Gambar 2.4 Urutan besar sudut ........................................................................... 36
Gambar 2.5Sudut Satu Putaran Penuh ................................................................. 36
Gambar 2.6 Sudut Setengah Putaran ................................................................... 36
Gambar 2.7 Sudut Seperempet Putaran .............................................................. 37
Gambar 4.1 Rentang Perolehan Nilai Siswa Siklus I ......................................... 79
Gambar 4.2 Rentang Perolehan Nilai Siswa Siklus I ......................................... 81
Gambar 4.3 Diagram Presentae Hasil Belajar Siswa Siklus I .......................... 83
Gambar 4.4 Diagram Presentae Hasil Belajar Siswa Siklus II .......................... 84
Gambar 4.5 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I, dan Siklus II ................... 86
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Penulis ......................................................87
Lampiran 2. Nilai SKK Mahasiswa ..................................................................88
Lampiran 3. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ..................................................95
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian ......................................................................96
Lampiran 5. Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ...............................................97
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................98
Lampiran 7. Soal Evaluasi Siklus I ..................................................................109
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ..............................111
Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus II .................................................................120
Lampiran 10. Kartu Jenis Sudut Siklus II ........................................................124
Lampiran 11. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ........................................126
Lampiran 12. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ...................................130
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Definisi belajar menurut pandangan teori kognitif diartikan sebagai
proses untuk membangun persepsi seseorang dari sebuah objek yang
dilihat. Proses belajar menuju kearah tujuan yang lebih baik dan
bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain (Zainal, 2013).
Dalam surah Al-Mujadalah ayat 11, Allah berfirman:
Yang artinya “Wahai orang orag yang beriman, Apabila dikatakan
kepadamu „Berilah kelapangan dalam majelis-majelis‟ mala lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan kepadamu. Dan apabila dikatakan
„berdirilah kamu‟ maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
derajat orang diantara kamu yang berilmu pengetahuan dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Berdasarkan ayat diatas peneliti berharap dapat melahirkan
generasi berilmu yang nantinya akan diangkat derajatnya dengan belajar.
Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh keinginannya untuk
mengembangkan perilaku yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
Hal ini berarti dengan belajar seseorang dapat melakukan hal-hal yang
2
sebelumnya tidak dapat dilakukannya. Perubahan perilaku yang terjadi
sebagai akibat dari proses belajar pada diri seseorang, inilah yang disebut
dengan hasil belajar (Hartini, 2010: 33).
Perkembangan hasil belajar sangatlah penting bagi peserta didik,
terutama pada materi pelajaran matematika. Belajar matematika
merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya. Kerena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar
secara kritis, kreatif dan aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang
berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami
terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu (Susanto,
2013:183).
Pada usia sekolah dasar (7-8 tahun hingga 12-13 tahun), menurut
teori kognitif piaget termasuk pada tahap operasional konkret.
Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka anak usia sekolah dasar
pada umumnya mengalami kesulitan dalam memahami Matematika yang
bersifat abstrak. Karena keabstrakannya matematika relatif tidak mudah
untuk dipahami oleh siswa sekolah dasar pada umumnya (Susanto,
2013:184).
Matematika bukan hanya sebagai pembelajaran yang menekan
pada pengetahuan saja, akan tetapi juga sebagai pembelajaran yang
mengembangkan pemahaman dan keterampilan siswa menerapkan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu agat tujuan
pembelajaran matematika dapat tercapai seseorang guru hendaknya dapat
menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa
3
aktif membentuk, menemukan, dan mengembangkan pengetahuannya.
Kemudian siswa dapat membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran
melalui suatu proses belajar dan mengontruksinya dalam ingatan yang
sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut. Hal ini
sebagaimana dijelaskan oleh Jean Piaget dalam Susanto, bahwa
pengetahuan atau pemahaman siswa ditemukan, dibentuk, dan
dikembangkan oleh siswa itu sendiri (Susanto: 2013: 190).
Sesuai hasil wawancara peneliti dengan guru kelas III MI
Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ditemukan
beberapa masalah dalam pembelajaran matematika, diantaranya kurangnya
pemahaman siswa tentang materi sudut yang diajarkan oleh guru, sehingga
keterampilan dalam menerapkan matematika terlihat belum sesuai yang
diharapkan. Hal ini diperoleh dari guru menunjukkan masih banyaknya
siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang ditetapkan yaitu 70. Secara klasikal nilai ulangan siswa
belum memenuhi KKM, dari 19 siswa hanya 7 siswa yang dapat
memenuhi KKM atau sebesar 36,84% sedangkan sisanya masih berada
dibawah KKM.
Selanjutnya, berdasarkan diskusi dengan guru matematika di MI
Karangduren, faktor yang mempengaruhi siswa mendapatkan nilai
dibawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), antara lain: Siswa
kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung, sibuk bermain
sendiri, mengobrol dengan teman yang menyebabkan siswa kurang
4
memahami materi yang diajarkan, atau terjadi kesalahan kalkulasi dalam
jawaban siswa sehingga mempengaruhi hasil akhir jawaban.
Selain faktor tersebut, faktor lain yang mempengaruhi siswa
mendapatkan nilai dibawah KKM, yakni kurang ketertarikan siswa dengan
materi yang diajarkan sebab siswa kesulitan dalam memahami Matematika
yang bersifat abstrak. Dalam hal ini peneliti berama ibu Alfi Nugrahani,
S.Pd.I melakukan diskusi mengenai metode yang tepat dan penggunaan
media belajar untuk mengatasi permasalahan tesebut, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui diskusi yang telah dilakukan,
diputuskan untuk menggunakan metode partisipatori dan media paper fan
sebagai solusi tindakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran
matematika yang ada di MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
Penerapan metode partisipatori dan media paper fan dalam
pembelajaran matematika materi bangun datar mampu memberikan
inovasi dalam pembelajaran. Sudjana menyatakan bahwa metode
partisipatori dapat diartikan sebagai upaya pendidik mengikutsertakan
murid dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan
pembelajaran yang partisipatif mengajak murid terlibat secara aktif di
dalam kegiatan belajar-mengajar. Partisipatori termasuk pendekatan baru
dalam proses pendidikan. Namun demikian, metode ini memiliki sifat
luwes dan terbuka serta berupaya mengembangkan prinsip, cara, serta
teknik pembelajaran. Dengan kata lain, metode partisipatori dapat
diartikan suatu cara penyajian bahan pembelajaran di mana murid
5
diikutsertakan dalam kegiatan yang sebenarnya dalam kehidupan
bermasyarakat. Metode ini dianjurkan untuk dipergunakan dalam
mengerjakan konsep yang diperkirakan memerlukan keterampilan.
Berdasarkan perhitungan guru, konsep tersebut akan memiliki banyak
kegunaan bagi murid di masa depan. Salah satu tuntutan dalam penerapan
metode ini adalah guru harus menjalin relasi secara luas atau setidaknya
sekolah dapat membangun komunikasi dengan masyarakat sekitar
(Setyanto 2017:208).
Menurut Criticos media merupakan salah satu komponen
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi. Secara umum dapat
dikatakan media mempunyai kegunaan antara lain adalah memperjelas
pesan agar tidak terlalu verbalitis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu
tenaga dan daya indera, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih
langsung, antara murid dengan sumber belajar, memungkinkan anak
belajar mandiri sesuai dekat bakat dan kemampuan visual, auditori dan
kinestitiknya. Oleh karena itu, proses komunikasi dan berlangsung dalam
suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi paling cukup
penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen sebagai integral dari sistem pembelajaran.
Media Paper Fan adalah suatu alat bantu untuk peserta didik dalam
belajar matematika. Karena kita tahu bahwa bahwa matematika adalah
6
salah satu mata pelajaran yang berfungsi sebgai tolak ukur untuk pelajaran
yang lain. Anak sering jenuh dan malas dalam belajar matematika. Untuk
itu, paper fan merupakan suatu alat peraga yang berbentuk kipas kertas
yang dapat diputar hingga 360° sehingga siswa mampu menemukan
sendiri macam macam sudut dan ukuran sudut tersebut.
Penerapan metode partisipatori dan media paper fan dapat
menempatkan siswa sebagai sentral pembelajaran, siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan antusias sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa menjadi meningkat.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti
mengangkat judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SUDUT MELALUI METODE PARTISIPATORI DAN
MEDIA PAPER FAN PADA SISWA KELAS IIIA MI KARANGDUREN
KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
Apakah penerapan metode partisipatori dan media paper fan dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi sudut pada siswa kelas III A
MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan Penilitian ini adalah:
7
Untuk mengetahui penerapan metode partisipatori dan media paper fan
dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi sudut pada siswa
kelas III A MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi kegunaan baik dai segi teoritis
maupun praktis yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dalam dunia pendidikan berupa gambaran mengenai sebuah
teori yang menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar matematika
pada materi sudut dengan menggunakan metode partisipatori dan
media paper fan terhadap siswa sekolah dasar sangat bermanfaat bagi
siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
b. Meningkatkan keaktifan siswa dalam penerapan metode
partisipatori pada proses pembelajaran.
c. Meningkatkan kreatifitas dan inovatif siswa dalam menggunakan
media paper fan pada proses pembelajaran.
d. Guru dapat menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan
dalam penggunaan metode partisipatori dan mampu mengatasinya.
e. Diperoleh strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran.
f. Dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah.
8
g. Dapat menciptakan kondisi, dan suasana pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan.
h. Dapat memberikan pengalaman kepada peneliti untuk terjun ke
bidang pendidikan.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat
untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK
(Mulyasa, 2011 : 63). Adapun dalam penelitian tindakan kelas ini penulis
mengambil hipotesis tindakan yaitu: “Penerapan metode partisipatori dan
media paper fan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi
sudut pada siswa kelas III A MI Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018”.
Penerapan metode partisipatori dan media paper fan ini dikatakan
efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun Indikator yang
dapat dirumuskan penulis sebagai berikut:
1. Ada peningkatan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama
dan siklus kedua.
2. Nilai siswa Kelas III A memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) sebesar 75, serta tercapainya ketuntasan klasikal yang
besarnya 85% dalam pembelajaran matematika.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
9
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip
dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Kemmis (1983)
menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya
menguji cobakan ide-ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau
mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi.
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri yang
secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan sosial
mereka, serta pemahaman merek mengenai praktik ini terhadap siswa
tempat dilakukan praktik-praktik ini (Kemmis dan Taggart, 1998:5-6).
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran
2017/2018.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MI Karangduren
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang berjumlah 19 siswa
dan guru yang mengampu mata pelajaran matematika kelas III A.
Peneliti menggunakan pola kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat
dan guru yang melaksanakannya.
10
3. Langkah-langkah Penelitian
Wiriatmadja mengemukakan langkah-langkah penelitian
tindakan kelas terdiri atas empat tahap, (Wiriaatmadja, 2006:66) yaitu:
1. Perencanaan (plan)
2. Pelaksanaan Tindakan (action)
3. Pengamatan (Observation)
4. Refleksi (Reflektion)
Penelitian pada materi sudut melalui metode partisipatori dan
media paper fan akan dilalui dalam siklus-siklus memuat empat tahap,
yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berikut
gambaran keempat langkah yang dilakukan dalam penelitian materi
sudut.
Penelitian pada materi sudut melalui metode partisipatori dan
media paper fan akan dilalui dengan siklus-siklus, setiap siklus
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI
SIKLUS 1
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI
SIKLUS 2
11
memuat empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perencanaan
umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum dimaksudkan
untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang
terkait PTK. Perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun
rancangan dari siklus per siklus. Perencanaan dalam hal ini hampir
sama dengan menyiapkan suatu kegiatan belajar mengajar
(Kusumah, 2010: 39).
Perencanaan penelitian meliputi hal-hal yang dilakukan
sebelum pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan
metode partisipatori dan media pembelajaran paper fan.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode partisipatori dan media pembelajaran
paper fan.
3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui
keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan metode partisipatori dan media pembelajaran
paper fan.
4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode
Partisipatori dan media pembelajaran paper fan.
12
5) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa
berupa lembar tes.
6) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan
metode partisipatori dan media pembelajaran paper fan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru mengadakan proses pembelajaran menggunakan metode
partisipatori dan media pembelajaran paper fan. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan untuk menjalankan metode partisipatori
dan media pembelajaran paper Fan sebagai berikut (Mulyono,
2012:54-55):
1. Guru menciptakan suasana yang mendorong peserta didik siap
belajar.
2. Guru membantu peserta didik menyusun kelompok, agar siap
belajar dan membelajarkan.
3. Membantu peserta didik untuk mendiagnosis dan menemukan
kebutuhan belajarnya melalui media paper fan.
4. Membantu peserta didik menyusun tujuan belajar.
5. Membantu peserta didik merancang pola-pola pengalaman
belajar melalui media paper fan.
6. Mebantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.
7. Membantu peserta didik melakukan evaluasi diri terhadap
proses dan hasil belajar.
c. Pengamatan atau Observasi
13
Pengamatan dalam penelitiantindkan kelas merupakan
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan ini
dilakukan dengan cara mengamati guru pada proses pembelajaran
dengan menggunakan lembar observasi serta tes evaluasi untuk
menggali data hasil belajar siswa setelah dilakukan proses
pembelajaran menggunakan metode partisipatori dan media paper
fan.
d. Refleksi atau Analisis
Tahap refleksi melibatkan kegiatan: menganalisis,
mensintesis, memaknai, dan menyimpulkan. Kegiatan refleksi
dapat dipandang sebagai upaya untuk memahami dan memaknai
proses dan hasil yang dicapai sebagai akibat dari tindakan yang
disertai dengan kegiatan pengamatan menghasilkan tentang cerita
apa yang terjadi. Refleksi didasarkan pada bukti-bukti empiris
yang telah terkumpul serta teori-teori yang relevan (Samsu
Somadayo, 2013:51-60).
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah:
a. Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan
jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan
dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan siswa atau
14
mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Suyanto,
2013: 236).
Teknik tes, peneliti gunakan untuk mengukur ketuntasan
dan peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi sudut yang
diajarkan guru. siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan
materi apabila telah mencapai tingkat penguasaan materi apabila
telah mencapai nilai minimal 70 dari target yang ditentukan. Tes
ini dilakukan setelah proses pembelajaran menggunakan metode
partisipatori dan media paper fan.
b. Observasi
Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan keterangan
mengenai situasi dengan melihat dan mendengar apa yang terjadi,
kemudian semua dicatat dengan cermat. Observer akan menerima
kesan dan mencatat apa yang terjadi selama proses pengamatan
(Patmonodewo, 2003: 139).
Observasi ini dilakukan terhadap peserta didik dan guru
selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat
kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan metode partisipatori dan media paper fan.
c. Dokumentasi
Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu teknik
memperoleh data yang berupa foto. Dokumentasi ini dilakukan
pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga aktivitas
15
siswa dan guru selama pembelajaran matematika dengan metode
partisipatori dan media paper an akan terkam dalam foto.
Dokumentasi foto dilakukan sebagai bukti visual kegiatan
pembelajaran selama penelitian berlangsung. Foto tersebut
merupakan sumber data yang dapat memperjelas data lainnya.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dimaksudkan adalah alat yang digunakan oleh
guru atau peneliti untuk mengukur dan mengambil data yang akan
dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan
yang dilakukan. Instrumen yang digunakan data penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Silabus Matematika Kelas III
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c. Lembar tes mata pelajaran Matematika materi sudut
d. Lembar observasi untuk megamati guru dan siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
6. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai
tip siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 (sesuai KKM
yang berlaku di MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018). Oleh karena itu, siswa
dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan
siswa > 70. Sebaliknya jika nilai perolehan siswa < 70. Selanjutnya
untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan
16
tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal. Suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya jika dalam kelas tersebut > 85% siswanya telah tuntas
belajarnya (Trianto, 2013:241).
Presentasi ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus
(Daryanto, 2011:192).
G. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Instrumen Penelitian
6. Analisis Data
G. Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
P = Σ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
Σ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%
17
A. Kajian Teori
1. Kajian Teori
2. Kajian Materi Penelitian
B. Kajian Pustaka
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
2. Deskripsi pelaksanaan siklus II.
3. Deskripsi pelaksanaan siklus III.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi)
2. Pembahasan
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar Matematika
a. Pengertian Belajar
Morgan mendifinisikan“Learning is any relatively permanent
change in behavior that is a result of past experience” Belajar adalah
perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari
pengalaman. Demikian juga Harlord Spear mendefinisikan bahwa
belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru
(Suprijono, 2011: 3). Definisi belajar diatas ini mengadung pengertian
bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman
yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan
meniru.
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan, yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya (Ahmadi, 2004: 128).Secara umum belajar apat diartikan
sebagai proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi individu
dengan lingkungannya. Dalam arti luas mencakup pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, sikap dan sebagainya. Setiap perilaku ada
yang tampak atau dapat diamati, dan ada pula yang tidak diamati.
19
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalahproses perubahan perilaku untuk memperoleh sebuah
pengetahuan, kemampuan, dan sesuatu hal yang baru serta diarahkan
pada suatu tujuan.
b. Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar terdiri dari perubahan perilaku belajar
merupakan proses, dan belajar merupakan bentuk pengalaman.
Masing-masing prinsip belajar tersebut dijelaskansebagai berikut:
1) Belajar Merupakan Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:
a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaituperubahan
yang disadari;
b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilakulainnya;
c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup;
d) Positif atau berakumulasi;
e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dandilakukan;
f) Permanen atau tetap;
g) Bertujuan dan terarah; dan
h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan
2) Belajar Merupakan Proses
Belajar merupakan proses yang terjadi karenadidorong
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajaradalah proses
sistemik yang dinamis, konstruktif, danorganik. Belajar merupakan
kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
20
3) Belajar Merupakan Bentuk Pengalaman
Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalamanpada
dasarnya adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan
lingkungannya. Belajar itu baru timbul bila seseorang menemui
suatu situasi atau persoalan baru (Suprijono, 2011: 4- 5). Dalam
menghadapi hal tersebut siswa akan menggunakan segala
pengalaman yang telah dimiliki. Siswa mengadakan analisa
reorganisasi pengalaman siswa.
c. Tujuan Belajar
Sardiman menyatakan tujuan belajar adalah mendapatkan
pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan
sikap. Masing-masing tujuan belajar dijelaskan dalam (Damayanti,
2018: 19-21) sebagai berikut:
1) Mendapatkan Pengetahuan
Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, hal ini
ditandai dengan kemampuan berpikir.Pengetahuan dan
kemampuan berpikir tidak dapat dipisahkan. Seseorang tidak dapat
mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan,
sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
Tujuan ini yang memiliki kecenderungan lebih besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar.
2) Penanaman Konsep dan Keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga
memerlukan suatu keterampilan. Jadi, soal keterampilan yang
21
bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah
keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga
akan menitikberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan
dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Keterampilan
rohani lebih rumit karena tidak selalu berurusan dengan masalah-
masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung
pangkalnya tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan
penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk
menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
c) Pembentukan Sikap
Pembentukan sikap adalah salah satu tujuan belajar.Guru
dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku danpribadi siswa,
guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Guru
membutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berpikir
dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai
contoh ataumodel. Guru bertugas membentuk sikap mental dan
perilaku siswa, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai,
transfer of values. Oleh karena itu, guru tidak sekedar“pengajar”,
tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-
nilai itu kepada siswa. Guru dengan berlandaskan nilai-nilai
tersebut, siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya untuk
mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.
d. Pengertian Hasil Belajar
22
Hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang
berubah dalam perilaku, sikap dan kemampuannya. Makna hasil
belajar yaitu, perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar. Menurut Nahwawi hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran
di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto, 2013: 5).
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, hasil belajar sebagai
kemampuan yang diperoleh siswa sesudah mengikuti proses
pembelajaran.
Gagne dan Briggs juga mengemukakan bahwa ada lima
kemampuan yang diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu
keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan
keterampilan motorik (Hartiny, 2010: 33-34). Berikut penjelasan dari
lima kemampuan dar hasil belajar:
1) Keterempilan intelektual adalah suatu kemampuan yang membuat
seseorang menjadi kompeten terhadap sesuatu sehingga ia dapat
mengklarifikasi, mengidentifikasi, mendemonstrasikan dan
menggeneralisasikan suatu gejala.
2) Strategi kognitif adalah kemampuan seseorang untuk mengontrol
aktifitas intelektual dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.
23
3) Informasi verbal adalah kemampuan seseorang untuk dapat
menggunakan bahasa lisan dan tulisan dalam mengungkapkan
suatu masalah atau gagasan.
4) Sikap adalah suatu kecenderungan pada diri seseorang dalam
menerima atau menolak suatu obyek sikap.
5) Keterampilan motorik adalah kemampuan seseorang untuk
mengkoordinasikan semua gerakan secara teratur dan lancar dalam
keadaan sadar.
Menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Domain Kognitif adalah knowledge
(pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan,
meringkas, contoh),application (menerapkan), analysis (menguraikan,
menentukan hubungan), syntesis (mengorganisasikan, merencanakan,
membentuk, bangunan baru), evaluation (menilai). Domain Afektif
adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon),
valuing (nilai), organization (organisasi), characterization
(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine,
dan rountinized (Suprijono, 2011: 6). Berikut penjabaran dari definisi
diatas.
1) Domain kognitif merupakan ranah aspek yang berkaitan dengan
nalar atau proses berpikir, yaitu kemapuan dan aktifitas otak untuk
mengembangkan kemampuan rasional. Dalam domain kognitif
dibagi lagi menjadi beberapa aspek yang lebih rinci yaitu:
24
a) Knowledge (pengetahuan, ingatan), kemampuan untuk
mengenali dan mengingat materi-materi yang telah dipelajari
mulai dari hal sederhana hingga mengingat teori-teori yang
memerlukan kedalam berfikir.
b) Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,
contoh), kemampuan untuk mendemonstrasikan,
mengorganisir, membandingkan, memberikan diskripsi,
memahami dan terutama memahami makna hal-hal yang telah
dipelajari.
c) Application (menerapkan), kemampuan untuk menerapkan
materi yang telah dipelajari dengan menggunakan aturan serta
prinsip dari materi tersebut dalam kondisi yang baru atau dalam
kondisi nyata.
d) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan), kemampuan
untuk menempatkan bagaimana satu bagian berhubungan
dengan bagian lainnya, mengidentifikasi motif atau penyebab
dan membuat kesimpulan serta materi pendukung kesimpulan
tersebut.
e) Syntesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk,
bangunan baru), kemampuan menyatukan konsep atau
komponen sehingga dapat membentuk suatu struktur yang
memiliki pola baru.
f) Evaluation (menilai), kemampuan untuk berfikir dan
meberikan penilaian serta pertimbangan dari nilai-nilai materi
25
untuk tujuan tertentu, atau kemampuan menilai sesuatu untuk
tujuan tertentu.
2) Domain afektif adalah materi yang berdasarkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan emosi seperti penghargaan, nilai, perasaan,
semangat, minat, dan sikap terhadap suatu hal. Dalam domain
kognitif dibagi lagi menjadi beberapa aspek yang lebih rinci yaitu:
a) Receiving(sikap menerima), kemampuan untuk memperhatikan
dan merespon stimulasi yang tepat, juga kemampuan untuk
menunjukkan atensi atau penghargaan terhadap orang lain.
b) Responding(memberikan respon), kemampuan berpartisipasi
aktif dalam suatu pembelajaran dan selalu memiliki motivasi
untuk bereaksi dan mengambil tindakan.
c) Valuing(nilai), kemapuan untuk menyatakan mana hal yang
baik dan yang kurang baik dari suatu kegiatan atau kejadian
dan mengekspresikannya ke dalam perilaku.
d) Organization(organisasi), penyatuan nilai, sikap yang berbeda
yang membuat anak lebih konsisten dan membentuk sistem
nilai internalnya sendiri, dan menyelesaikan konflik yang
timbul diantaranya.
e) Characterization (karakterisasi). Karakter seseorang dan daya
hidupnya. Hal ini akan tercermin dalam sebuah tingkah laku
yang ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial, dan
emosi.
26
3) Domain psikomotor merupakan kelanjutan dari domain kognitif
dan afektif . Mencakup kemampuan keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual.
Dari beberapa definisi diatas hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat
diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan
sintesis yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah
menerima pengalaman belajar.
e. Macam-macam Hasil Belajar
Suprijono (2011: 5-6) berpendapat bahwa hasil belajar adalah pola-
pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi dan keterampilan. Macam-macam hasil belajar adalah
sebagai berikut:
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dan bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,
pemecahan masalah maupun penerapan aturan;
2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan untuk
mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual
terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-
sisntesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsi-prinsip
keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan
melakukan aktivitas kognitif bersifat khas;
27
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah;
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani; dan
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilian terhadap objek tersebut. Sikap berupa
kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.Sikap
merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar
perilaku.
f. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Wasliman berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi,
baik faktor internal maupun faktor eksternal.
1) Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
28
2) Faktor eksternal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan
keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Susanto, 2013:
12).
Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor
internal (yang berasal dari diri peserta didik ) dan faktor eksternal
(berasal dari lingkungan atau luar diri peserta didik).
g. Pengertian Matematika
Definisi matematika menurut Johnson dan Rising adalah pola
berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika
adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan secara
cermat, jelas dan akurat representasinyadengan simbol dan padat, lebih
berupa bahasa simbol mengenai ide daripada bunyi.
Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi,
sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada
unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang
dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keterarturan pola atau
ide, dan matematika itu adalah suatu seni keindahannya terdapat pada
keterurutan dan keharmonisannya. Kline mengungkapkan matematika
itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karea dirinya
sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu
manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial,
ekonomi, dan alam (Noer, 2017: 2). Matematika bukanlah
pengetahuan yang dapat berdiri sendiri, sebab matematika adalah
29
pengetahuan struktur yang terorganisasi dan diperlukan pembuktian
atas kebenaran dalam suatu permasalahan.
h. Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan pembelajaran Matematika di sekolah tingkat dasar,
sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas dalam Susanto (2013:
190), sebagai berikut:
1) Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algotitma.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi Matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika.
3) Memecahkan masalah meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan dan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai penggunaan Matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Tujuan pembelajaran matematika pada sekolah dasar
diharapkan siswa dapat memahami konsep matematika, menggunakan
penalaran pada pola dan sifat, memecahkan masalah meliputi
kemampuan memahami masalah, mengkomunikasikan gagasan dan
simbol, memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
30
i. Langkah Pembelajaran Matematika
Konsep-konsep pada kurikulum Matematika SD/MI dapat
dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar
(penanaman konsep), pemahaman konsep, dan pembinaan
keterampilan.Tujuan akhir pembelajaran Matematika di SD/MI yaitu
agar siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep Matematika
dalam kehidupan seehari-hari.Akan tetapi, untuk menuju tahap
keterampilan tersebut harus melalui langkah-langkah besar sesuai
dengan kemampuan dan lingkungan siswa. Berikut ini adalah
pemaparan pembelajaran yang ditekankan pada konsep-konsep
Matematika (Heruman, 2010:3):
1) Penanaman konsep dasar (penanaman konsep), yaitu pembelajaran
suatu konsep baru Matematika, ketika siswa belum pernah
mempelajari konsep tersebut. Kita dapat mengetahui konsep ini
dari isi kurikulum yang dicirikan dengan kata “mengenal”.
Pembelajaran penanaman kosep dasar merupakan jembatan yang
harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang
konkret dengan konsep baru Matematika yang abstrak.
2) Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman
konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep
Matematika. Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian.
Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman
konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran
pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi
31
masih merupakan lanjutan dari penanaman konsep. Pada
pertemuan tersebut, penanaman konsep dianggap sudah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
3) Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari
penanaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran
pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih terampil dalam
menggunakan berbagai konsep Matematika. Seperti halnya pada
pemahaman konsep, pembinaan keterampilan juga terjadi terdiri
atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjuatan dari
penanaman konsep dan pemahaman konsep dalam satu pertemuan.
Sedangkan kedua, pembelajaran pembinaan keterampilan
dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tapi masih merupakan
lanjutan dari penanaman dan pemahan konsep. Pada pertemuan
tersebut, penanaman dan pemahaman konsep dianggap sudah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
2. Kajian Materi Penelitian
a. Materi Sudut
1) Pengertian Sudut
Perhatikan proses terbentuknya sudut berikut ini.
Garis a
Garis b
32
Terdapat dua buah garis a dan b. Jika masing-masing
ujungnya bertemu maka akan terbentuk sudut. Garis a dan
garis b dinamakan kaki sudut dan titik yang berpotongan
dinakaman titik sudut.
Segitiga terbentuk dari tiga garis (kaki sudut) yaitu garis
AB, garis BC dan garis CA. Dan membentuk tiga titik potong
(titik sudut) yaitu titik A, titik B, dan titik C. Garis-garis
tersebut membentuk tiga buah sudut. Dari gambar diatas sudut
adalah daerah atau ruang bidang yang dibatasi oleh dua garis
yang berpotongan di satu titik.. Atau sudut adalah garis yang
menghubungkan dua titik yang berhadapan pada suatu bangun
(CV Ricardo, 2006: 56).
Garis b
Sudut
Titik sudut
Kaki sudut
Kaki sudut
A
C
B
sudut
sudut sudut
33
Dua garis yang saling berpotongan dan membentuk sudut
disebut kaki sudut. Adapun perpotongan kedua kaki sudut
disebut titik sudut. Kedua kaki sudut membentuk suatu daerah
yang disebut daerah sudut atau besar sudut.
2) Jenis-jenis Sudut
a) Sudut lancip
Gambar 2.1 Sudut Lancip
Dua garis lurus (CA dan AB) yang membentuk sudut
lebih kecil dari dari garis yang saling tegak lurus. Sudut
lancip merupakan sudut yang besarnya kurang dari
90°.Sudut lancip adalah suatu sudut yang dibangun oleh
perputaran yang kurangdari seperempat lingkaran tetapi
tidak sama dengan nol, sehingga besar sudutlancip berkisar
0° dan 90°.
b) Sudut siku-siku
Gambar 2.2 Sudut Siku-siku
34
Dua garis lurus (DE dan EF) yang saling tegak lurus
dinamakan sudut siku-siku. Sudut siku-siku memiliki sudut
sebesar 90°.Sudut siku-siku adalah suatu sudut yang
dibangun oleh perputaran sebesarseperempat lingkaran,
sehingga besar sudut siku-siku adalah 90°.
c) Sudut tumpul
Gambar 2.3 Sudut Tumpul
Dua garis lurus (QR dan RS) yang lebih besar dari garis
yang saling tegak lurus. Sudut tumpul merupakan sudut
yang besarnya lebih dari 90°.Sudut tumpul adalah suatu
sudut yang dibangun oleh perputaran diantaraseperempat
lingkaran dan setengah lingkaran, sehingga sudut tumpul
besarnyaberkisar antara 90° dan 180°.
3) Mengurutkan dan membandingkan besar sudut
Gambar 2.4 Urutan Besar Sudut
Contoh diatas menjelaskan sudut a lebih kecil dari sudut b dan
sudut c. Dan sudut c lebh besar dari sudut b dan sudut a. Untuk
mengurutkan besar sudut hendaknya dapat membandingkanbesar
35
sudut yang satu dengan yang lain.Dapat disimpulkan bahwa
mengurutkan dan membandingkan sudut dapat ditentukan dari
besaran masing-masing sudut.
4) Sudut sebagai jarak putar
1) Sudut satu putaran penuh
Gambar 2.5 Sudut Satu Putaran Penuh
Sudut satu putaran membentuk sudut satu lingkaran. Besar
sudut satu putaran penuh ditetapkan 360° .Titik A merupakan
titik pusat.Jika kitamembuat putaran dari titik B sampaike titik
B lagi, maka terbentuk sudutsatu putaran.
2) Sudut setengah putaran
Gambar 2.6 Sudut Setengah Putaran
Sudut setengah putaran membentuk sudut lurus. Besar sudut
setengah putaran adalah 180°.Gerakan memutar dari titik B
sampaike titik C merupakan gerakan membuatsudut setengah
putaran.
36
3) Sudut seperempat putaran
Gambar 2.7 Sudut Seperempat Putaran
Sudut seperempat putaran membentuk sudut siku-siku. Besar
sudut seperempat putaran adalah 90°. Jika kita membuat sudut
seperti disamping, berarti kita membuat sudutseperempat
putaran.
b. Metode Partisipatori
1) Pengertian metode partisipatori
Metode merupakan cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal (Wasisto, 2017: 79). Metode mengajar ialah cara yang
digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada
pesert didik.
Metode partisipatori atau partisipatif menempatkan murid
sebagai sentral pembelajaran. pada metode ini, murid diberi
kesempatan luas untuk mencari informasi secara mandiri,
37
menemukan fakta , serta memecahkan persoalan yang menjadi
kajian dalam suatu topik pembelajaran. Melalui metode
partisipatori guru diharapkan mampu menyajikan bahan
pelajaran untuk meraih hasil yang memuaskan. menyatakan
metode partisipatif adalah metode pendidikan dimana peserta
didik dilibatkan dalam proses mengolah bahan pendidikan
(Mangunharjana 2016: 27).
Metode partisipatori lebih menekankan keterlibatan siswa
secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan
belajar. Siswa didudukan sebagai subjek belajar. Dengan
berpartisipasi aktif aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar.
Guru hanya sebagai pemandu atau fasilitator. Dalam metode
partisipatori siswa aktif, dinamis, dan berlaku sebagai subjek.
Namun bukan berarti guru harus pasif, tetapi juga aktif dalam
memfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan
dinding, pengarahan dan sebagainya. Guru berperan sebagai
pemandu yang penuh degan motivasi, pandai berperan sebagai
moderator dan kreatif.
Sudjana menyatakan bahwa metode partisipatori dapat
diartikan sebagai upaya pendidik mengikutsertakan murid
dalam kegiatan pembelajaran. dengan kata lain, kegiatan
pembelajaran yang partisipatif mengajak murid terlibat secara
aktif di dalam kegiatan belajar-mengajar. Metode patisipatori
memiliki sifat luwes dan terbuka serta berupaya
38
mengembangkan prinsip, cara, serta teknik pembelajaran.
Metode ini dianjurkan untuk dipergunakan dalam mengajarkan
konsep yang diperkirakan memerlukan keterampilan.
Berdasarkan perhitungan guru, konsep tersebut akan memiliki
banyak kegunaan bagi murid di masa depan. Salah satu
tuntutan dalam penerapan metode ini adalah guru harus
menjalin relasi secara luas atau setidaknya sekolah dapat
membangun komnikasi dengan masyarakat sekitar(Setyanto,
2017: 208). Metode partisipatori dapat diartikan suatu
penyajian bahan pembelajaran dimana murid diikutsertakan
dalam kegiatan yang sebenarnya dalam kehidupan
bermasyarakat.
2) Prisip pembelajaran partisipatif
Prinsip utama kegiatan pembelajaran partisipatif meliputi:
a) Berdasarkan kebutuhan belajar
b) Berorientasi pada tujuan pembelajaran
c) Berpusat pada warga belajar (peserta didik)
d) Belajar berdasarkan pengalaman
e) Kegiatan belajar dilakukan bersama oleh warga belajar
dengan sumber belajar dalam kelompok yang terorganisasi
f) Kegiatan pembelajaran merupakan proses kegiatan saling
membelajarkan
g) Kegiatan pembelajaran diarahkan pada tujuan belajar yang
hasilnya dapat langsung dimanfaatkan oleh warga belajar
39
h) Kegiatan menitik beratkan pada sumber pembelajaran yang
ersedia dalam masyarakat
i) Kegiatan pembelajaran amat memperhatikan potensi-
potensi manusiawi warga belajar.
Selain itu, pembelajaran partisipatif sebagai kegiatan
pembelajaran juga memperhatikan prinsip proses stimulus
respon dan respon yang didalamnya mengandung unsur-unsur
kesiapan belajar, latihan, dan munculnya pengaruh pada
terjadinya perubahan tingkah laku (Mulyono, 2012: 53-54).
Pembelajaran partisipatif sebagai kegiatan-kegiatan individual
dan mengutamakan kemampuan pendidik menekankan
pentingnya pengalaman dan pemecahan masalah dan
memfokuskan pada manfaat belajar bagi peserta didik.
3) Langkah-langkah metode partisipatori
Sudjana mengutip penjelasan Knowles mengenai langkah-
langkah yang harus dilakukan guru sebagai pendidik dalam
menerapkan metode partisipatori (Setyanto, 2017: 211).
Perhatikan langkah-langkah berikut:
a) Membantu peserta didik dalam menciptakan iklim belajar.
Dalam upaya menciptakan iklim belajar, guru harus
menyiapkan bahan ajar, menentukan fasilitas dan alat-alat,
serta membina keakraban dengan peserta didik. Bahan-
bahan ajar berupa informasi tertulis ataupun lisan harus
diperoleh murid sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
40
Informasi tertulis dapat disampaikan antara lain melalui
buku petunjuk. Adapun informasi lisan berwujud
penjelasan secara langsung kepada peserta didik. Informasi
mencakup syarat-syarat ketentuan, serta gambaran
mengenai program pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b) Membantu murid utuk membuat kelompok. Penerapan
metode partisipatori sebaiknya menggunakan model
kelompok karena mempermudah guru dalam mengawasi
murid. Selain itu, murid juga lebih mudah didalam
menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, guru harus
membentuk kelompok dalam proses pembelajaran. hal yang
perlu dipertimbangkan adalah jumlah anggota kelompok.
Secara ideal, satu kelompok terdidri dari 3 atau 4 murid.
c) Membantu murid dalam mengidentifikasi kebutuhan
belajar. Identifikasi kebutuhan belajar dilakukan dengan
maksud meningkatkan motivasi peserta didik agar berperan
aktif dalam kegiatan pmbelajaran. Identifikasi kebutuhan
belajardilakukan melalui dua langkah. Pertama
merumuskan model tingkah laku atau kemampuan yang
ingin dimiliki peserta didik. Kedua, menggambarkan
tingkah laku atau kemampuan yang telah dimiliki peserta
didik pada saat ini.
d) Membantu murid menyusun tujuan belajar. Tujuan belajar
merupakan tolak ukur yang menentukan pemilihan sarana
41
belajar, merinci isi atau materi pelajaran, mengembangkan
kegiatan pelajaran, menyiapkan alat-alat evalusai, serat
melakukan perencanaan, menyususn tugas, menetapkan
standar supervisi, melakukan komunikasi dan motivasi,
serta meningkatkan moral guru terhadap murid. Penyususn
tugas dalam setiap aspek tingkah laku akan menentukan
penglaman belajar yang dilalui oleh murid.
e) Membantu murid mengevaluasi hasil pembelajaran.
evaluasi program dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
kecocokan rencana dengan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dalam mencapai tujuan. Berdasarkan prinsip
ini, guru akan membantu para murid untuk berbuat,
kemudian menganalisis serta merefleksi hasil dan proses
perbuatan tersebut.
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam
menerapkan metode partisipatori yaitu membantu peserta didik
dalam menciptakan iklim belajar, membantu murid utuk
membuat kelompok, membantu murid dalam mengidentifikasi
kebutuhan belajar, membantu murid menyusun tujuan belajar,
membantu murid mengevaluasi hasil pembelajaran.
Menurut mulyono pengembangan langkah-langkah
pembelajaran partisipatif dalam (Mulyono, 2012: 55) meliputi:
a) Menciptakan suasana yang mendorong peserta didik siap
belajar.
42
b) Membantu peserta didik menyusun kelompok agar siap
belajar membelajarkan
c) Membantu peserta didik untuk mendiagnosis dan
menemukan kebutuhan belajarnya
d) Membantu peserta didik menyusun tujuan belajar
e) Membantu peserta didik merancang pola-pola pengalaman
belajar
f) Membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar
g) Membantu peserta didik melakukan evaluasi diri terhadap
proses dan hasil belajar.
Dalam hal ini guru berpengaruh dalam mengembangkan
pembelajaran partisipatif, dengan cara guru memfasilatisasi dan
membantu siswa dalam melibatkan emosional dan mental
peserta didik, memberikan stimulus kepada siswa agar siswa
berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
4) Kelebihan dan kelemahan metode partispatori
a) Kelebihan metode partisipatori
(1) Kegiatan pembelajaran dilakukan secara bersama oleh
murid dengan bimbingan guru dalam kelompok-
kelompok yang terorganisasi.
(2) Metode ini berorientasi meningkatkan sikap dan
perilaku hidup bersama secara harmonis serta
mengembangkan partisispasi murid kegiatan sosial dan
43
pengembangunan masyarakat baik manusia maupun
alam.
(3) Metode partisipatori lebih memperhatikan peserta didik
dengan menghargai potensi dan kemampuan setiap
individu.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kelebihan metode partisipatori adalah siswa menjadi pusat
atau sentral pembelajaran. Adapun kegiatan pembelajaran
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada murid
untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, serta
penilaian. Metode ini menekankan bahwa murid memegang
peran penting dalam keseluruhan proses pembelajaran.
sementara itu guru hanya bertugas memfasilitasi murid.
b) Kelemahan metode partisipatori
(1) Membutuhkan waktu relatif lama untuk diterapkan
dibanding metode pembelajaran lain yang telah dibahas
sebelumnya.
(2) Aktivitas dan pembicaraan dalam pembelajaran
cenderung didominasi oleh murid yang senang atau
terampil berbicara. Akibatnya murid yang lain hanya
mejadi penonton atau mengikuti jalan pikiran murid
yang pandai tersebut.
(3) Pembicaraan dapat menyimpang dari arah atau tujuan
pembelajaran. hal ini disebabkan terjadi banyak kontak
44
secara langsung antara sesama murid. Bahkan, akibat
yang lebih buruk dari itu adalah terjadi kegaduhan
(Setyanto, 2017: 208-210).
Kelemahan metode partisipatori adalah
pembelajaran didominasi oleh siswa yang senang berbicara
dan membutuhkan waktu yang relatif lama.
c. Media Paper Fan
1) Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
harafiah yang berarti pengantar atau perantara. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar(Sadiman, 1993: 6).
Sedangkan media pembelajaran secara umum adalah alat
bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Sedangkan menurut
Brigges media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelejaran seperti: buku, film,
video, dan sebagainya. Kemudian menurut national education
assosiation mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah
45
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-
dengar, termasuk teknologi perangkat keras.Oleh karena proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi yang berlangsung
dalam suatu sistem maka media pembelajaran menempati
posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran, karena media pembelajaran adalah komponen
integral dari sistem pembelajaran(Wasisto, 2017: 101).
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsag fikiran, perasaan dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar
pada diri peserta didik.
2) Tujuan Menggunakan Media Pembelajaran
Tujuan menggunakan media pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a) Mempermudah proses belajar-mengajar
b) Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
c) Menjaga relevansi materi dengan tujuan belajar
d) Membantu konsentrasi belajar siswa
Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah
membantu guru dalam menyampaikan oesan-pesan atau materi
pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah
dimengerti,lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada
siswa.
46
3) Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun
khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan
pembelajar (Sanaky, 2013: 5). Jadi manfaat media
pembelajaran adalah:
a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga
dapat lebih difahami pembelajar, serta memungkinkan
pembeljar menguasai tujuan pengajaran dengan baik.
c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan
pengajar, pebelajar tidak bosan, ddan pengajar tidak
kehabisan tenaga.
d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab
tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja, tetapi
juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati,
melakukan medemonstrasikan dan lain-lain.
Media pembelajaran sangat bermanfaat dalam
kegiatan pembelajaran karena dengan adanya media
pembelajaran pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya.
4) Paper Fan
a) PengertianPaper Fan
47
Paper fan berasal dari bahasa inggris yaitu paper
dan fan. Paper berarti kertas dan fan berarti kipas. Paper
fan merupakan kipas kertas yang dibuat dari kertas lipat
origami dan stick (batang) es krim. Hira Kaemachela pada
skripsi (Oktavia, 2017) berpendapat bahwa kata origami
berasal dari bahasa jepang yakni dari kata oru yang berarti
melipat dan kami berati kertas. Ketika kedua kata
digabungkan ada sedikit perubahan namun tidak merubah
artinya, yakni dari kata kami menjadi gami sehingga bukan
orikami tetapi origami maksudnya adalah melipat kertas.
Stik eskrim merupakan sebuah batang kayu yang
berbentuk pipih biasa digunakan sebagai batang eskrim.
b) Langkah Pembuatan Media Paper Fan.
(1) Siapkan dua lembar kertas lipat berukuran 20 x 20cm,
dan dua buah stik eskrim.
(2) Potong setiap lembar kertas lipat menjadi dua bagian.
Yang pada akhirnya akan menjadi empat lembar kertas
lipat yang berbentuk persegi panjang.
(3) Letakkan kertas pada permukaan yang datar dan rata
menghadap ke bawah.
(4) Buatlah garis lipatan tipis pada setiap kertas yang
membentuk vertikal berjara 2 cm. Garis harus dibuat
lurus memanjang dari ujung bawah hingga ujung atas
kertas.
48
(5) Lipat kertas sesuai garis dan lipat pada garis selanjutnya
dengan melipat bolak balik hingga selesai. Lakukan
pada seluruh kertas.
(6) Gabungkan empat kertas yang sudah dilipat menjadi
satu kertas yang memanjang.
(7) Satukan bagian bawah kertas dan ikat bagian bawah
menggunakan perekat.
(8) Beri perekat double tip pada stik.
(9) Masukkan stik dari atas pada lipatan dalam pada bagian
samping-samping kertas yang sudah direkatkan ujung
bawahnya.
(10) Putar 360° menjadi sebuah kipas yang berbentuk
lingkaran.
c) Cara Penggunaan Media Paper fan
Cara penggunaan media paper fan sangatlah mudah.
Peserta didik tinggal memutar stik searah jarum jam dari
keadaan awal (berhimpit ke bawah) menjadi bentuk sudut
yang diinginkan sesuai besar derajatnya.
Berdasarkan pembahasan diatas, keterkaitan pembelajaran
matematika materi sudut melalui metode partisipatori dan penggunaan
media paper fan adalah Untuk menanaman konsep dasar atau pemahaman
konsep Matematika. Siswa ditempatkan sebagai sentral pembelajaran
dengan mencari informasi secara mandiri, menemukan fakta, serta
memecahkan masalah yang menjadi topik kajian pembelajaran (msteri
49
sudut) dengan penggunaan media paper fan. Media paper fan sebagai
jembatan dari kemampuan kognitif siswa yang kongkrit dengan
Matematika yang bersifat abstrak. sehingga peneliti yakin metode
partisipatori dan media paper fan mampu mengatasi permasalahan
pembelajaran matematika kelas III A MI Karangduren Kec. Tengaran
Kab.Semarang.
B. Kajian Pustaka
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fredy Kustanto)dengan
judul“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
Melalui Metode Participatory Learning Pada Materi Keliling Dan Luas
Bangun Datar”
Peran aktif atau keikutsertaan siswa dalam mengikuti pembelajaran
masih tergolong kurang. Memang kenyataan di sekolah menunjukkan
bahwa proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas III SD N IV
Ngadirojo sebenarnya telah melibatkan siswa, misalnya saat guru
menerangkan siswa mendengarkan kemudian mencatat pelajaran yang
diberikan. Akan tetapi sebagian besar siswa jarang terlibat dalam hal
mengajukan pertanyaan atau mengutarakan pendapatnya.Melalui
penelitian tindakan kelas diharapkan adanya peningkatan antusiasme siswa
dalam pembelajaran matematika di SD N IV Ngadirojo. Guru kelas
sebagai mitra peneliti sangat mendukung upaya pencapaian kondisi
tersebut.
50
Penerapan metode Participatory Learning membuat siswa lebih
tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika
karena siswa tidak hanya duduk mendengarkan penjelasan dari guru tetapi
juga dilibatkan secara aktif ketika pembelajaran berlangsung.Dari
pelaksanaan PTK yang sudah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar di siklus ke-3, yaitu sebesar 87% siswa tuntas dalam belajar.
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fajar Setiawan dengan
judul“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Media Kertas Origami”.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji meningkatkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media kertas
origami. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK) yang dilaksanakan selama dua siklus, setiap siklus melalui empat
tahap, yakni (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3)
pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Pengumpulan data
menggunakan teknik tes dengan instrumen lembar tes hasil belajar.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa secara klasikal
mengalami peningkatan secara berkesinambungan setelah menggunakan
media kertas origami, yakni dari 79% pada siklus I menjadi 91% pada
siklus II.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media kertas origami
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan dua penelitian diatas terdapat perbedaan dalam
penggunaan starategi pembelajaran. Penelitian oleh Fredy Kustanto
menggunakan metode partisipatory learning. Sedangkan penelitian oleh Fajar
51
Setiawan menggunakan media kertas origami.Namun, kedua penelitian diatas
menunjukkan adanya peningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan
metode partisipatori dan media kertas origami. Penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti adalah penggabungan kedua strategi diatas untuk meningkatkan
hasil belajar matematika dengan judul peningkatan hasil belajar matematika
materi sudut melalui metode partisipatori dan media paper fan pada siswa
kelas III A MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018.
52
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang. Peneliti ingin memaparkan lokasi dilaksanakannya
penelitian karena dipandang perlu untuk menghindari persepsi yang salah
mengenai lokasi penelitian.
Paparan lokasi penelitian secara garis besar sebagai berikut:
1. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MI Karangduren
N. PSN : 60712884
NSM : 1112332220012
Alamat Madrasah : Wedilelo RT034 RW 008
Desa Karangduren, Kecamatan Tengaran,
Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa
Tengah
Badan Penyelenggara : YPI Amanat Ummat Tengaran No.60
(Yaspinamat)
Tahun Berdiri : 1961
Status Akreditasi : A
Tahun : 2015
Nilai Akreditasi : 92
Email : [email protected]
53
Nama Kepala Madrasah : Umi Irtifaiyah Mahmud, S.Pd.
2. Visi dan Misi Madrasah
MI Karangduren memiliki visi dan misi yang bertujuan untuk memajukan
lembaga pendidikan di MI Karangduren.
Visi dan Misi madrasah yaitu antara lain:
a. Visi Madrasah
Mencetak generasi yang berkualitas, berakhlak mulia berdasarkan
Imtaq dan Iptek.
b. Misi Madrasah
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama islam
2. Membentuk siswa yang senantiasa aktif, kreatif, dan inovatif
sesuai dengan perkembangan zaman.
3. Membangun citra madrasah sebagai mitra terpercaya di
masyarakat.
3. Keadaan Siswa dan Guru
Jumlah siswa di MI Karangduren pada tahun ajaran 2017/2018 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Karangduren,
Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang
No Kelas Siswa
1 I A 18
2 I B 18
3 II A 18
4 II B 19
5 III A 19
54
6 III B 27
7 IV 33
8 V 25
9 VI 19
Jumlah Siswa 196
Jumlah guru dan karyawan di MI Karangduren seluruhnya
berjumlah 13 orang. Berikut data lengkap guru dan karyawan di
MIKarangduren:
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI
Karangduren Tahun 2017/2018.
No Nama Guru NIP L/P Jabatan
1 Umi Irtifaiyah M, S.Pd 197312282005012002 P Kepala Madrasah
2 Ruqoyah.A. Ma GTY P Guru Mapel
3 Nursikhah, S.Ag GTY P Guru II B
4 Supadi, S.HI GTY P Guru IV
5 Khumasiatul Arifah, S.Pdi GTY P Guru I A
6 Muhammad Muin, S.Ag GTY L Guru I B
7 Alfi Nugrahani, S.Pdi GTY L Guru III A
8 Fitriyah, S.Pd.i GTY P Guru V
9 Puji Sahri, S.Pd.i GTY L Guru II A
10 Siti Nur Rosidani, S.Pd.i GTY P Guru III B
11 Mundirin, S.pd GTY L Guru VI
12 Makmun PTT L Penjaga Sekolah
13 Fakhrurrozie PTT L Guru Mapel
B. Subjek Penelitian
55
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Karangduren yang
berjumlah 19 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Karangduren Tahun
2017/2018
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Mei Wulansari Perempuan
2 M. Akbar Wijanarko Laki-laki
3 Joshua Ageng Maulana Laki-Laki
4 M. Rifki Naksabandi Laki-laki
5 Rahma Dea Saputri Perempuan
6 Risma Dwi Lestari Perempuan
7 Septian Indrayono Laki-laki
8 Agus Rama Danu Laki-laki
9 Alivia Wahyu R. Perempuan
10 Aman Mutain Laki-laki
11 Gita Nindia Marta Perempuan
12 Haikal Ahmad Dani Laki-laki
13 Khansa Indana S. Perempuan
14 Khoirul Daim Laki-laki
15 M. Alfan Aflacha Laki-laki
16 M. Alfin Aflacha Laki-laki
17 M. Ali Rifai Laki-laki
18 Rifqi Ari Putra Utama Laki-laki
19 Alfin Bagas Setiawan Laki-laki
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
56
1. Deskripsi Pra Siklus
Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian menggunakan
metode partisipatori dan media paper fan, metode partisiparoti bukanlah
metode pembelajaran baru di dunia pendidikan namun metode
pembelajaran dan penggunaan media paper fan ini tergolong baru di MI
Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2018.
Acuan penilaian pada penelitian ini, peneliti menggunakan Kriteria
Ketuntasan Klasikal yaitu 85% dar jumlah seluruh siswa dengan
berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran Matematika
yang diperoleh siswa kelas III MI Karangduren Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang, menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran
Matematika adalah hasil ulangan harian mata pelajaran Matematika adalah
70. Peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam penelitian tindakan
kelas ini yaitu tes obyektif dan tes subyektif. Dibawah ini adalah hasil
ulangan harian sebelum menggunakan metode partisipatori dan media
paper fan.
Tabel 3.4 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1. Mei Wulansari 60 Belum Tuntas
2. M. Akbar Wijanarko 66 Belum Tuntas
3. Joshua Ageng M. 21 Belum Tuntas
4. M. Rifki Naksabandi 62 Belum Tuntas
5. Rahma Dea Saputri 36 Belum Tuntas
6. Risma Dwi Lestari 66 Belum Tuntas
57
7. Septian Indrayono 72 Tuntas
8. Agus Rama Danu 84 Tuntas
9. Alivia Wahyu R. 74 Tuntas
10. Aman Mutain 92 Tuntas
11. Gita Nindia Marta 82 Tuntas
12. Haikal Ahmad Dani 75 Tuntas
13. Khansa Indana S. 54 Belum Tuntas
14. Khoirul Daim 66 Belum Tuntas
15. M. Alfan Aflacha 61 Belum Tuntas
16. M. Alfin Aflacha 60 Belum Tuntas
17. M. Ali Rifai 36 Belum Tuntas
18. Rifqi Ari Putra Utama 62 Belum Tuntas
19. Alfin Bagas Setiawan 74 Tuntas
Rata-rata 58,31
Prosentase Ketuntasan 36,84%
Keterangan :
Tuntas : 7 siswa
Belum Tuntas : 12 siswa
P = ℎ
× 100%
P =
× 100%
P = 36,84%
2. Deskripsi Siklus I
Siklus I dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
58
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi sudut
melalui metode Partisipatori dan media Paper Fan.
2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
3) Menyiapkan soal proyek sudut untuk dikerjakan siswa dan
merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui kemampuan
siswa sehingga hasil belajar pada siklus I dapat diketahui.
4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi sudut melalui
metode Partisipatori dan media Paper Fan yang digunakan untuk
mengamati aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi sudut melalui
metode Partisipatori dan media Paper Fan yang digunakan untuk
mengamati dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2017.
Pelaksanaan siklus I ini menggunakan metode partisipatori dan media
paper fan pada materi mengenal jenis sudut dan membuat sudut satu
putaran, setengah putaran dan seperempat putaran dengan waktu 2 x 35
menit. Langkah-langkah dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan
59
a) Guru mengawali dan menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, diantaranya:
Guru mengucap salam dan mengajak siswa berdoa
Guru mengecek kehadiran siswa dan mengecek
kerapian siswa.
b) Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
c) Guru menjelaskan kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
2) Kegiatan Inti
a) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kerja.
b) Guru memberikan ice breaking guna menciptakan iklim belajar
dengan membina keaktifan siswa agar mampu melakukan
kegiatan partisipatif.
c) Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat media paper
fan dengan batasan waktu 5-10 menit.
d) Siswa diminta mempraktikkan seperti apa jenis sudut lancip,
sudut siku-siku, sudut tumpul, sudut putaran penuh ,sudut
setengah putaran, dan sudut seperempat putaran menggunakan
media paper fan.
e) Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai sudut yang siswa
buat menggunakan media paper fan.
f) Siswa diminta memberikan penjelasan dengan teman
sekelompok mengenai jenis sudut dengan bahasa sendiri.
60
g) Kelompok lain memberikan timbal balik kepada siswa yang
presentasi di depan kelas.
h) Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan guru
tentang sudut lancip, sudut siku-siku, sudut tumpul, sudut
putaran penuh, sudut setengah putaran, dan sudut seperempat
putaran menggunakan media paper fan.
3) Penutup
a) Guru bersama siswa mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajarn dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
siswa secara bersama menemukan manfaat langsung maupun
tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat tentang
pembelajaran yang diikuti.
c) Guru melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
(Melakukan penilaian hasil belajar).
d) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan ditutup dengan
salam.
c. Pengamatan dan Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dan pengamatan
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode partisipatori
61
dan media paper fan dalam meningkatkan hasil belajar. Aspek-aspek
yang diamati sebagai berikut:
1) Lembar Observasi Guru
Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No Fase Kompetensi Skor
A B C
1. Pendahuluan Guru mengawali dan menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
√
Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus √
Guru menjelaskan kompetensi dasar atau
tujuan pembelajaran yang akan dicapai √
2. Kegiatan Inti Guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok kerja √
Guru menciptakan iklim belajar dengan
membina keaktifan siswa √
Guru membimbing siswa membuat media
paper fan √
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai sudut yang siswa buat
menggunakan media paper fan
√
Guru membimbing siswa untuk
memberikan penjelasan dengan teman
sekelompok mengenai jenis sudut dengan
bahasa sendiri
√
Guru memberikan penjelasan tentang
cakupan materi yang dipelajari. √
3. Penutup Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran √
62
Guru memberi kesempatan siswa untuk
berpendapat tentang pembelajaran yang
diikuti
√
Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok; (Melakukan
penilaian hasil belajar)
√
Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan
ditutup dengan salam √
Kategori Baik
Keterangan :
Skala Kategori
A = 3 (baik)
B = 2 (cukup)
C = 1 (kurang)
2) Lembar Pengamatan Siswa
Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
No Nama
Percaya
Diri Disiplin Keaktifan Total
Skor Kategori
A B C A B C A B C
1. Mei Wulansari √ √ √ 3 Kurang
2. M. Akbar Wijanarko √ √ √ 6 Cukup
3. Joshua Ageng M. √ √ √ 5 Cukup
4. M. Rifki Naksabandi √ √ √ 5 Cukup
5. Rahma Dea Saputri √ √ √ 5 Cukup
6. Risma Dwi Lestari √ √ √ 6 Cukup
7. Septian Indrayono √ √ √ 8 Baik
8. Agus Rama Danu √ √ √ 9 Baik
63
9. Alivia Wahyu R. √ √ √ 6 Cukup
10. Aman Mutain √ √ √ 6 Cukup
11. Gita Nindia Marta √ √ √ 6 Cukup
12. Haikal Ahmad Dani √ √ √ 7 Baik
13. Khansa Indana S. √ √ √ 6 Cukup
14. Khoirul Daim √ √ √ 5 Cukup
15. M. Alfan Aflacha √ √ √ 6 Cukup
16. M. Alfin Aflacha √ √ √ 6 Cukup
17. M. Ali Rifai √ √ √ 6 Cukup
18. Rifqi Ari Putra Utama √ √ √ 6 Cukup
19. Alfin Bagas Setiawan √ √ √ 4 Cukup
Keterangan :
Apek perilaku yang diamati : Jumlah Skor :
A = 3 (baik) 1-3 = kurang
B = 2 (cukup) 4-6 = cukup
C = 1 (kurang) 7-9 = baik
3) Hasil belajar siswa siklus I
Tabel 3.7 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Skor Nilai
1. Mei Wulansari 14 70
2. M. Akbar Wijanarko 15 75
3. Joshua Ageng M. 5 25
4. M. Rifki Naksabandi 17 85
5. Rahma Dea Saputri 12 60
6. Risma Dwi Lestari 12 60
7. Septian Indrayono 19 95
8. Agus Rama Danu 17 85
9. Alivia Wahyu R. 13 65
10. Aman Mutain 15 75
64
d. Refleksi
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran menggunakan metode partisipatori dan media paper fan.
Pada siklus I menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pada hasil
belajar siswa. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode partisipatori dan media
paper fan. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator dan pusat
pembelajaran berada pada siswa. Metode ini membuat siswa aktif
dimana setiap siswa menemukan fakta sendiri, serta memecahkan
persoalan materi ajar dengan mengajukan pertanyaan dan melakukan
tanya jawab kepada guru dan teman sekelompok.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan sedikit masalah
pada siswa yang ramai karena membuat dan memperagakan media
paper fan. Hal tersebut menyebabkan siswa tidak mendengarkan
penjelasan guru dan memakan banyak waktu pembelajaran sehingga
siswa kekurangan waktu dalam mengerjakan evaluasi pembelajaran.
11. Gita Nindia Marta 17 85
12. Haikal Ahmad Dani 18 90
13. Khansa Indana S. 11 55
14. Khoirul Daim 17 85
15. M. Alfan Aflacha 17 85
16. M. Alfin Aflacha 10 50
17. M. Ali Rifai 16 80
18. Rifqi Ari Putra Utama 17 85
19. Alfin Bagas Setiawan 13 65
Rata-rata 63,16
65
dengan adanya masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan
tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil
perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari
siklus I. Rencana pelaksanaan pada siklusu II yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi jenis
dan besar sudut melalui metode Partisipatori dan media Paper Fan.
2) Menyiapkan soal proyek menggambar jenis sudut untuk dikerjakan
siswa dan merancang tes formatif sudut untuk mengetahui hasil
belajar siswa pada siklus II dapat diketahui.
3) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi sudut
melalui metode Partisipatori dan media Paper Fan yang digunakan
untuk mengamati aktivitas atau kegiatan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung.
4) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi sudut
melalui metode Partisipatori dan media Paper Fan yang digunakan
untuk mengamati dan mengetahui kegiatan guru pada saat
pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2017.
Pelaksanaan siklus II ini menggunakan metode Partisipatori dan media
66
Paper Fan pada materi menggambar jenis sudut dan membandingkan
dan mengurutkan sudut dengan waktu 2 x 35 menit. Berikut langkah-
langkah pelaksanaanya:
1) Pendahuluan
a) Guru mengawali dan menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, diantaranya:
Guru mengucap salam dan mengajak siswa berdoa
Guru mengecek kehadiran siswa dan mengecek
kerapian siswa.
b) Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
c) Guru menjelaskan kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
2) Kegiatan Inti
a) Siswa diminta mengamati jenis sudut dan besar sudut pada
buku Buku paket kelas III: Tim bina karya guru. “Terampil
Berhitung Matematika 3”(Jakarta: Erlangga 2007) halaman
153-162.
b) Guru mendemonstrasikan jenis sudut, besar sudut dan urutan
sudut menggunakan media paper fan kemudian
menggambarnya dipapan tulis dan memberikan penjelasan.
c) Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai jenis sudut, besar
sudut dan urutan sudut menggunakan media paper fan.
67
d) Guru memberikan ice breaking berupa sebuah permainan
“Milik Siapa” guna menciptakan iklim belajar dengan
membina keaktifan siswa agar mampu melakukan kegiatan
partisipatif.
e) Setelah permainan “Milik Siapa” siswa diminta menggambar
jenis sudut pada kartunya.
f) Guru membimbing siswa secara berkelompok untuk
membentuk besar sudut menggunakan media paper fan.
g) Siswa diminta mengamati, membandingkan dan mengurutkan
besar sudut yang dibuatnya dengan teman sekelompoknya.
h) Siswa secara berkelompok diminta memberikan penjelasan
urutan besar sudut pada guru dengan bahasa sendiri.
3) Penutup
a) Guru mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajarn
dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya siswa secara
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.
b) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat tentang
pembelajaran yang diikuti.
c) Guru melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
d) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan ditutup dengan
salam.
68
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dan pengamatan
siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
partisipatori dan media paper fan dalam meningkatkan hasil belajar.
Aspek-aspek yang diamati sebagai berikut:
1) Lembar Observasi Guru
Tabel 3.8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No Fase Kompetensi Skor
A B C
1. Pendahuluan Guru mengawali dan menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran
√
Guru menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus √
Guru menjelaskan kompetensi dasar atau
tujuan pembelajaran yang akan dicapai √
2. Kegiatan Inti Guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok kerja √
Guru mendemonstrasikan jenis sudut, besar
sudut dan urutan sudut menggunakan
media paper fan kemudian
menggambarnya dipapan tulis dan
memberikan penjelasan
√
Guru bertanya jawab dengan siswa
mengenai cakupan materi menggunakan
media paper fan
√
Guru menciptakan iklim belajar dengan
membina keaktifan siswa √
69
Guru membimbing siswa secara
berkelompok untuk membentuk besar
sudut menggunakan media paper fan
√
Guru membimbing siswa untuk
mengamati, membandingkan dan
mengurutkan besar sudut yang dibuatnya
dengan teman sekelompoknya
√
Guru membantu siswa secara berkelompok
memberikan penjelasan urutan besar sudut
dengan bahasa sendiri
√
3. Penutup Guru memberikan evaluasi seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran √
Guru memberi kesempatan siswa untuk
berpendapat tentang pembelajaran yang
diikuti
√
Guru melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok; (Melakukan
penilaian hasil belajar)
√
Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan
ditutup dengan salam √
Kategori Baik
Keterangan :
Skala Kategori : A = 3 (baik)
B = 2 (cukup)
C = 1 (kurang)
2) Lembar Pengamatan Siswa
Tabel 3.9 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
No Nama Percaya Disiplin Keaktifan Total Kategori
70
Diri Skor
A B C A B C A B C
1. Mei Wulansari √ √ √ 6 Cukup
2. M. Akbar Wijanarko √ √ √ 8 Baik
3. Joshua Ageng M. √ √ √ 6 Cukup
4. M. Rifki Naksabandi √ √ √ 6 Cukup
5. Rahma Dea Saputri √ √ √ 6 Cukup
6. Risma Dwi Lestari √ √ √ 7 Baik
7. Septian Indrayono √ √ √ 9 Baik
8. Agus Rama Danu √ √ √ 8 Baik
9. Alivia Wahyu R. √ √ √ 7 Baik
10. Aman Mutain √ √ √
9 Baik
11. Gita Nindia Marta √ √ √ 9 Baik
12. Haikal Ahmad Dani √ √ √ 8 Baik
13. Khansa Indana S. √ √ √ 9 Baik
14. Khoirul Daim √ √ √ 8 Baik
15. M. Alfan Aflacha √ √ √ 6 Cukup
16. M. Alfin Aflacha √ √ √ 6 Cukup
17. M. Ali Rifai √ √ √ 7 Baik
18. Rifqi Ari Putra Utama √ √ √ 7 Baik
19. Alfin Bagas Setiawan √ √ √ 6 Cukup
Keterangan :
Apek perilaku yang diamati : Jumlah Skor :
A = 3 (baik) 1-3 = kurang
B = 2 (cukup) 4-6 = cukup
C = 1 (kurang) 7-9 = baik
3) Hasil belajar siswa siklus II
Tabel 3.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Nilai Nilai Rata-
71
K
e
K
e
t
e
r
a
n
K
e
t
e
rangan:
Nilai (1) : Nilai jenis sudut
Nilai (2) : Nilai banding dan urutan sudut
Skor Maksimal : 20
Skor Minimal : 0
Nilai :
(1) (2) rata tes
tertulis
1. Mei Wulansari 80 90 85
2. M. Akbar Wijanarko 100 80 90
3. Joshua Ageng M. 60 50 55
4. M. Rifki Naksabandi 100 60 80
5. Rahma Dea Saputri 100 95 97,5
6. Risma Dwi Lestari 100 95 97,5
7. Septian Indrayono 100 95 97,5
8. Agus Rama Danu 100 85 92,5
9. Alivia Wahyu R. 80 90 85
10. Aman Mutain 100 100 100
11. Gita Nindia Marta 80 75 77,5
12. Haikal Ahmad Dani 100 100 100
13. Khansa Indana S. 100 95 97,5
14. Khoirul Daim 80 100 90
15. M. Alfan Aflacha 100 90 95
16. M. Alfin Aflacha 80 95 87,5
17. M. Ali Rifai 100 65 82,5
18. Rifqi Ari Putra Utama 80 95 87,5
19. Alfin Bagas Setiawan 100 90 95
Total 1692,5
Rata-rata 89,08
72
Rata-rata : ( ) ( )
d. Refleksi
Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan
lebih baik dibanding dengan Siklus I. Siswa sangat antusias dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
partisipatori dan media paper fan. Hal ini dapat terlihat ketika
semua siswa antusias dalam pembelajaran dan tercipta iklim
belajar yang kondusif sehingga siswa dapat memahami materi yang
diajarkan.
Berdasarkan nilai pada tes evaluasi dapat diketahui bahwa
nilai yang didapatkan lebih baik dari siklus I. Pembelajaran siklus
II telah mencapai tujuan yang diharapkan yakni partisipasi siswa
dalam pembelajaran, keaktifan siswa, terciptanya iklim belajar
yang kondusif serta menyenangkan dan peningkatan hasil belajar.
Selain itu nilai yang diperoleh siswa telah mencapai KKM dan
siswa telah mencapai Kriteria ketuntasan klasikal 94,7% dari
jumlah siswa, Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang telah
dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal, untuk itu penelitian
ini dirasa telah cukup.
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Siklus I
Penelitian Siklus I dilaksanakan pada Jum‟at, 2 Maret 2018.
Pembelajaran berlansung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada Siklus I adalah mengenal jenis sudut dan sudut
putaran. Hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada Siklus I
menunjukkan bahwa siswa terlihat bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode partisipatori dan media paper
fan, meskipun belum semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Berikut nilai hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Nilai Ketuntasan
1. Mei Wulansari 70 Tuntas
2. M. Akbar Wijanarko 75 Tuntas
3. Joshua Ageng M. 25 Belum Tuntas
4. M. Rifki Naksabandi 85 Tuntas
5. Rahma Dea Saputri 60 Belum Tuntas
6. Risma Dwi Lestari 60 Belum Tuntas
7. Septian Indrayono 95 Tuntas
8. Agus Rama Danu 85 Tuntas
9. Alivia Wahyu R. 65 Belum Tuntas
10. Aman Mutain 75 Tuntas
11. Gita Nindia Marta 85 Tuntas
12. Haikal Ahmad Dani 90 Tuntas
74
Keterangan :
Tuntas : 12 siswa
Belum tuntas : 7 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = ℎ
× 100%
P =
× 100%
P = 63,16%
Dari Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil tes evaluasi pada siklus I
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan nilai pra siklus.
Pada siklus I terdapat 12 siswa yang tuntas dan 7 siswa yang belum tuntas,
dengan demikian baru 63,16% dari jumlah keseluruhan siswa yang
mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada
siklus I belum memenuhi terget peneliti tentukan yaitu 85% dari jumlah
seluruh siswa yang mencapai nilai KKM.
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siklus I
13. Khansa Indana S. 55 Belum Tuntas
14. Khoirul Daim 85 Tuntas
15. M. Alfan Aflacha 85 Tuntas
16. M. Alfin Aflacha 50 Belum Tuntas
17. M. Ali Rifai 80 Tuntas
18. Rifqi Ari Putra Utama 85 Tuntas
19. Alfin Bagas Setiawan 65 Belum Tuntas
Rata-rata 72.36
Presentase Ketuntasan 63,16%
75
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Presentase
I 72,36 Tuntas 12 63,16%
Belum Tuntas 7 36,84%
Gambar 4.1 Rentang Perolehan Nilai Siswa pada Siklus I
2. Deskripsi Data Siklus II
Penelitian Siklus II dilaksanakan pada Selasa, 20 Maret 2018.
Pembelajaran berlansung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada Siklus II adalah menggambar jenis sudut dan
mengurutkan dan membandingkan besar sudut. Hasil pengamatan yang
peneliti lakukan pada Siklus II menunjukkan bahwa siswa terlihat
mengalami peningkatan atau perbaikan dari kelemahan-kelamahan pada
Siklus I. Berikut nilai hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada
Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus II
0
1
2
3
4
5
6
7
Siswa Kelas III
No. Nama Nilai tes Ketuntasan
76
Keterangan :
Tuntas : 18 siswa
Belum Tuntas : 1 siswa
tertulis
1. Mei Wulansari 85 Tuntas
2. M. Akbar Wijanarko 90 Tuntas
3. Joshua Ageng M. 55 Belum Tuntas
4. M. Rifki Naksabandi 80 Tuntas
5. Rahma Dea Saputri 97,5 Tuntas
6. Risma Dwi Lestari 97,5 Tuntas
7. Septian Indrayono 97,5 Tuntas
8. Agus Rama Danu 92,5 Tuntas
9. Alivia Wahyu R. 85 Tuntas
10. Aman Mutain 100 Tuntas
11. Gita Nindia Marta 77,5 Tuntas
12. Haikal Ahmad Dani 100 Tuntas
13. Khansa Indana S. 97,5 Tuntas
14. Khoirul Daim 90 Tuntas
15. M. Alfan Aflacha 95 Tuntas
16. M. Alfin Aflacha 87,5 Tuntas
17. M. Ali Rifai 82,5 Tuntas
18. Rifqi Ari Putra Utama 87,5 Tuntas
19. Alfin Bagas Setiawan 95 Tuntas
Rata-rata 89,08
Prosentase Ketuntasan 94,7%
77
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
P = ℎ
× 100%
P =
× 100%
P = 94,7%
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil pembelajaran pada siklus II
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding dengan siklus I.
Pada siklus II 94,7% dari seluruh siswa mencapai KKM yang telah
ditentukan sekolah. Terdapat 18 siswa yang tuntas dan 1 siswa yang belum
tuntas. Hasil belajar siswa sudah memenuhi target penelitian, yaitu 85%
dari seluruh jumlah siswa mencapai KKM. Berdasakan hasil belajar siswa
tersebut maka Siklus II dainggap berhasil sehingga penelitian dihentikan
pada siklus II. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode
partispatori dan media paper fan dapat meningkatkan hasil belajar pada
siswa kelas III mata pelajaran Matematika materi sudut.
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siklus II
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Presentase
I 89,08 Tuntas 18 94,7%
Belum Tuntas 1 5,3%
Gambar 4.2 Rentang Perolehan Nilai Siswa pada Siklus II
78
B. Pembahasan
Peneliti tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, dari data yang
diperoleh menunjukkan terjadinya peningkatan nilai yang cukup baik. Selain
itu antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga sangat tinggi.
Sehingga jika dipadukan dengan metode parisipatori dan media paper fan
dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
III MI Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Hal ini dapat
dilihat dari hasil belajar siswa Matematika melalui metode partisipatori dan
media paper fan.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Pebelajaran Siswa Per Siklus
No. Nama Siswa Nilai Siklus I Nilai Siklus II
1. Mei Wulansari 70 85
2. M. Akbar Wijanarko 75 90
3. Joshua Ageng M. 25 55
4. M. Rifki Naksabandi 85 80
5. Rahma Dea Saputri 60 97,5
6. Risma Dwi Lestari 60 97,5
7. Septian Indrayono 95 97,5
8. Agus Rama Danu 85 92,5
0
1
2
3
4
5
6
51-60 61-70 71-80 81-90
Siswa Kelas III
79
9. Alivia Wahyu R. 65 85
10. Aman Mutain 75 100
11. Gita Nindia Marta 85 77,5
12. Haikal Ahmad Dani 90 100
13. Khansa Indana S. 55 97,5
14. Khoirul Daim 85 90
15. M. Alfan Aflacha 85 95
16. M. Alfin Aflacha 50 87,5
17. M. Ali Rifai 80 82,5
18. Rifqi Ari Putra Utama 85 87,5
19. Alfin Bagas Setiawan 65 95
Rata-rata 72.36 89,08
Prosentase Ketuntasan 63,16% 94,7%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa perolehan rata-rata nilai
pada siklus I meningkat menjadi 72.36 jika dibandingkan dengan rata-rata
nilai pra siklus yang hanya 63,31. Pada Siklus II meningkat menjadi 89,08.
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK
dengan menggunakan media partisipatori dan media paper fan berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini
memperoleh hasil seperti tabel 4.5. Berikut ini penjabaran hasil penelitian di
siklus ke siklus:
1. Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan metode
pertisipatori dan media paper fan. Adapun dalam peneltian mencakup
80
empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
pengamatan dan tahap refleksi. Sebelum dilakukan penelitian melakukan
observasi ke MI Karangduren Kecamatan tengaran Kabupaten Semarang.
Pad atahap in hasil tes evaluasi adalah 63,16% (12 siswa) yang tuntas dan
36.84% (7 siswa) yang belum tuntas. Dengan demikian hasil belajar siswa
pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 26% jika dibandingkan
dengan pra siklus. Perolehan hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 4.3 Presentase Hasil Belajar Siklus I
2. Siklus II
Pada siklus II tindakan penelitian mempertimbangkan kekurangan
dan kendala atau kelemahan yang muncul pada Siklus I. Untuk proses
pembelajran masih sama dengan siklus I yaitu mengunakan media
partisipatori dan media paper fan. Melalui data yang diperoleh pada siklus
II dilihat terjadi peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa
sebesar 57,86% dari pra siklus dan 30,54% dari siklus I. Hasil tes evaluasi
yang diperoleh pada siklus II yaitu 94,7% (18 siswa yang tuntas) dan 5,3%
(1 siswa yang belum tuntas). Dengan demikian, presentase nili yang
tuntas
tidak tuntas
63,16%
36,84%
81
diperoleh pada siklus II telah memenuhi target yang telah ditetapkan
peneliti yaitu 85% siswa tuntas atau mencapai KKM yang ditetapkan MI
Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Perolehan
presentase nilai tes evaluasi pada siklus II sebagai berikut:
Gambar 4.4 Persentase Hasil Pembelajaran Siklus II
3. Rekapitulasi Siklus I dan Siklus II
Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Siklus I, dan Siklus II
Kategori
Siklus I Siklus II
Siswa Prosentase Siswa Prosentase
Tuntas 12 63,16% 18 94,7%
Tidak Tuntas 7 36,84% 1 5,3%
Jumlah 19 100% 19 100%
Tabel 4.6. menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
setelah dilakukan tindakan. Hasil belajar siswa yang mengalami
penigkatan pada setiap siklus merupakan bukti keberhasilan penggunaan
metode partisipatori dan media paper fan pada proses pembelajaran.
Tuntas
Tidak Tuntas
5,3%
94,7%
82
Pembahasan ketuntasan belajar siswa Pra Siklus - Siklus II dapat dicermati
pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I, dan
Siklus II
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan metode partisipatori dan media paper fan terjadi peningkatan
dari Siklus I terdapat 63,16% siswa tuntas belajar. Siklus II terdapat 94,7%
siswa tuntas belajar. Penigkatan siswa yang tuntas belajar dari Siklus I ke
Siklus II 31,54%.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode partisipatori dan media paper fan dapat meningkatkan hasil
belajar Matematika materi sudut pada siswa kelas III MI Karangduren
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari Pra Siklus ke Siklus I 26,32% , dan
Siklus I ke Siklus II 31,54%. Hal ini dapat dilhat dari perolehan ketuntasan
hasil belajar siswa pada Siklus I terdapat 63,16% siswa tuntas belajar. Siklus
II terdapat 94,7% siswa tuntas belajar.
B. Saran
1. Siswa
a. Siswa hendaknya terlibat penuh dalam pembelajaran sejak awal
b. Siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran; dan
c. Siswa hendaknya melibatkan seluruh indra dan intellectual dalam
proses pembelajaran.
2. Guru
a. Langkah utama yang harus dilakukan guru adalah proses
pembelajaran yaitu menumbuhkan minat belajar siswa.
b. Dalam usaha menumbuhkan minat belajar siswa, salah satu cara yang
dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran dan
media pembelajaran.
84
c. Dalam melaksanakan pembelajaran, seorang guru hendaknya
memperhatikan metode yang dipakai dan media yang sesuai agar
siswa berminat terhadap kegiatan pembelajaran.
3. Sekolah
Sekolah hendaknya memberikan pembinaan kepada guru tentang
penggunaan pendekatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta
dapat memfasilitasi semua gaya belajar siswa.
85
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta. Hlm.125-127
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Hlm.243-
248
Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartiny, Rosma Sam‟s. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Teras. Hlm: 11-37
Mangunhardjana. 2016. Pendidikan Karakter Tujuan Bahan Metode dan
Modelnya. Yogyakarta: Grahatma Semesta. Hlm 27.
Marwiyanto (dkk). 2008. Matematika untuk SD dan MI kelas 3. Jakarta: Piranti
Darma Kalokatama. Hlm.124
Mulyono. 2012. Strategi Pembelajaran Menuju Efektifitas Pembelajaran di Abad
Global. Malang: UIN Maliki Press. Hlm.53-56
Noer, Sri Hastuti. 2017. Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:
Matematika.
Sadiman, Arif S (dkk). 1993. Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm.6
86
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara. Hlm 5-7
Setyanto, N. Ardi. 2017. Interaksi Dan Komunikasi Efektif Belajar-Mengajar.
Yogyakarta: DIVA Press. hlm: 207-213
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta. Hlm:2
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: cetakan ke 5 Pustaka
Belajar. Hlm. 1-13
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana. Hlm. 5-6
Wardi (dkk). 2016. LKS Sang Juara Matematika 3 Semester Genap. Surakarta:
Usaha Makmur Solo. Hlm.28-30
Warso, Agus wasisto Dwi Doso. 2017. Pembelajaran dan Penilaian. Yogyakarta:
Graha Cendikia. Hlm. 79 dan 101-103
Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat:
Gaung Persada Press. Hlm:97-104
87
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Luluk Saidatun Mukhadiroh
NIM : 11514099
Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, 20 November 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Dsn. Pancuran 04/02, Ds. Kandangan, Kec. Bawen, Kab.
Semarang
No. HP : 085743766668
Riwayat Pendidikan : MI Karangduren lulus tahun 2008
SMPN 2 Bawen lulus tahun 2011
MAN Salatiga lulus tahun 2014
Demikian daftar riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benanya.
Salatiga, 7 Juni
2018
Penulis,
Luluk Saidatun M.
NIM : 11514099
88
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
NAMA : Luluk Saidatun Mukhadiroh
NIM : 115-14-099
JURUSAN : PGMI
No Nama Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan
Keikutsertaan skor
1 Opak STAIN Salatiga 2014
“Aktualisasi Gerakan
Mahasiswa yang Beretika,
Disiplin dan Berfikir
terbuka” oleh Dema STAIN
Salatiga Tahun 2014
18-19 Agustus
2014
Peserta
3
2 Opak Jurusan Tarbiyah
STAIN Salatiga 2014
“Aktualisasi Pendidikan
Karakter Sebagai
Pembentuk Generasi yang
Religius, Educative dan
Humans” Oleh HMJ
Tarbiyah STAIN Salatiga
Tahun 2014
20-21 Agustus
2014
Peserta
3
3 Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “ Pemahaman Islam
Rahmatan Lil‟alamin
Sebagai Langkah Awal
Menjadi Mahasiswa
Berkarakter” oleh LDK
Daarul Amal Dan Ittaqo
STAIN Salatiga Tahun
2014
21 Agustus 2014 Peserta
2
89
4 Pengakraban Mahasiswa
Baru PGMI STAIN Salatiga
“Harmoni Keluarga PGMI
yang harmonis dan
berkarakter” oleh HIMA
Prodi PGMI STAIN
Salatiga pada tanggal 27
Agustus 2014.
27 Agustus 2014 Peserta
2
5 Library User Education
(Pendidikan Pemustakaan)
Tahun 2014
28 Agustus 2014 Peserta
2
6 Ibtida‟ 2014 “Ikatan
Bingkai Cinta dalam titian
dakwah menuju insan
kamil” oleh LDK Darul
Amal STAIN Salatiga pada
tanggal 18-19 Oktober 2014
18 Oktober 2014 Peserta
2
7 SIBA-SIBI Training UTS
Semester Ganjil 2014 oleh
CEC dan ITTAQO pada
tanggal 24-25 Oktober 2014
24-25 Oktober
2014
Peserta
3
8 “Training Pembuatan
Makalah” oleh LDK Darul
Amal STAIN Salatiga pada
tanggal 17 September 2014
17 September
2014
Peserta
2
9 Seminar Nasional
Perlindungan hukum
Terhadap Usaha Mikro
Menghadapi Pasar Asean
oleh HMPS AS STAIN
Salatiga pada tahun 2014
Tahun 2014 Peserta
8
90
10 WORKSHOP NASIONAL
“Sukses Akademik, Sukses
Bakat dan Hidup
Bermartabat dengan Karya”
oleh HMPS Pendidikan
Agama Islam STAIN
Salatiga dan Talents Center
Indonesia pada tanggal 16
Desember 2014
16 Desember
2014
Peserta
8
11 Seminar Regional tingkat
Jateng DIY “Membumikan
Peran dan Tantangan
Pemuda dalam Masyarakat
Ekonomi Asean” pada
tanggal 22 April 2015
22 April 2015 Panitia
6
12 Seminar Nasional
“Mencegah Generasi
Pemuda Islam dari
pengaruh Radikalisme
ISIS” oleh Anjangsana
Ahwal al-syakhshiyyah #12
IAIN SALATIGA pada
tanggal 06 Mei 2016
06 Mei 2016 Peserta
8
13 Seminar Revolusioner
“EMPOWERING
WOMAN TO DO THE
BEST” oleh PT Sayap
Rajawali Sentosa pada
tanggal 28 Agustus 2015
28 Agustus 2015 Peserta
2
14 Pendidikan dan Latihan
Calon Anggota Pramuka
25-27 September
2015
Peserta
3
91
Pandega XXV “Racana
sebagai Garda Terdepan
Pelaku Perubahan” oleh
Racana Kusuma Dilaga –
Woro Srikandhi IAIN
Salatiga pada tanggal 25-27
September 2015
15 Seminar Nasional
“Muslimah Sejati bertabur
Inspirasi” oleh LDK Fathir
Ar-rasyid IAIN Salatiga
pada tanggal 29 November
2015
29 November
2015
Peserta
8
16 Seminar Nasional
“Indonesia Budayaku
Indonesia Warisanku
(Salatiga Kota Pusaka)”
oleh HMJ PGMI IAIN
Salatiga pada tanggal 02
Juni 2016
02 Juni 2016 Peserta
8
17 Seminar Nasional dan
Launching Majalah
“HEDONISME” Oleh LPM
Dinamika IAIN Salatiga
pada tanggal 4 Maret 2017
4 Maret 2017 Peserta
8
18 Seminar Online “Sharing
Online (ShareOn!) via
Whatsapp Kupas Tuntas
Kuliah di Luar Negeri” oleh
Primagama
Tahun 2017 Peserta
2
19 Festival Semarak Miladiyah 21-27 Maret 2017 Peserta 2
92
ke 23, Seminar dan Ngaji
Akbar 1000 Juz UKM JQH
el-Fasya UIN Walisongo
Semarang “Khidmah
mengaji Al-Qur‟an Melalui
Seni dan Kajian Islami
dalam Rangka membangun
NKRI” oleh JQH el-Fasya
UIN Walisongo Semarang
pada tanggal 21-27 Maret
2017
20 Seminar Online
Departemen Kerohanian
LBM Universitas
Pendidikan Indonesia
“Ramadhan kan pergi, ku
harap bisa berjumpa lagi”
oleh Departemen
Kerohanian LBM
Universitas Pendidikan
Indonesia pada tanggal 17
Juni 2017
17 Juni 2017 Peserta
2
21 Seminar Online “Online
Talk FLAC Regional
Bengkulu” oleh FLAC
(Future Leader for Anti
Corruption) INDONESIA
pada 19 Agustus 2017
19 Agustus 2017 Peserta
2
22 Seminar Online “Tips dan
Trik Mendapatkan
Beasiswa Kesehatan” oleh
PT. Indonesian Health
30 Agustus 2017 Peserta
2
93
Center pada tanggal 30
Agustus 2017
23 Seminar online “Berburu
beasiswa ke negeri
komodod, unta dan
kangguru” oleh Sahabat
Beasiswa Cirebon pada
tanggal 30 September 2017
30 September
2017
Peserta
2
24 Seminar Online “Meraih
Beasiswa Soetandyo” oleh
Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas
Airlangga pada tanggal 9
Oktober 2017
9 Oktober 2017 Peserta
2
25 Seminar Online “Tips and
Trick Student Exchange”
oleh HAMADA Faundation
Jakarta pada tanggal 14
Oktober 2017
14 Oktober 2017 Peserta
2
26 Festifal Budaya PGMI
“Bersama Kita Bisa” oleh
HMJ PGMI IAIN Salatiga
pada tanggal 15 November
2017
15 November
2017
Peserta
2
27 Seminar Nasional
“Pelatihan Penulisan
Online” oleh ForBEST
(Forum Barudak Ekonomi
Syariah Garut) pada tanggal
20-23 November 2017
20-23 November
2017
Peserta
4
Total 100
94
95
96
97
Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
No. Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1. Mei Wulansari 60 Belum Tuntas
2. M. Akbar Wijanarko 66 Belum Tuntas
3. Joshua Ageng M. 21 Belum Tuntas
4. M. Rifki Naksabandi 62 Belum Tuntas
5. Rahma Dea Saputri 36 Belum Tuntas
6. Risma Dwi Lestari 66 Belum Tuntas
7. Septian Indrayono 72 Tuntas
8. Agus Rama Danu 84 Tuntas
9. Alivia Wahyu R. 74 Tuntas
10. Aman Mutain 92 Tuntas
11. Gita Nindia Marta 82 Tuntas
12. Haikal Ahmad Dani 75 Tuntas
13. Khansa Indana S. 54 Belum Tuntas
14. Khoirul Daim 66 Belum Tuntas
15. M. Alfan Aflacha 61 Belum Tuntas
16. M. Alfin Aflacha 60 Belum Tuntas
17. M. Ali Rifai 36 Belum Tuntas
18. Rifqi Ari Putra Utama 62 Belum Tuntas
19. Alfin Bagas Setiawan 74 Tuntas
Rata-rata 58,31
Prosentase Ketuntasan 36,84%
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Karangduren
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Materi Pokok : Sudut
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
B. Kompetensi Dasar dan Indikator.
Kompetensi Dasar
4.2. Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.
Indikator
4.2.1. Mengenal jenis sudut lancip, siku siku dan tumpul.
4.2.2. Membuat sudut satu putaran, setengah putaran dan
seperempat putaran
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan membentuk kertas lipat mejadi sebuah paper fan, siswa
dapat mengenal jenis-jenis sudut (Lancip, siku-siku dan tumpul).
2. Dengan mendengarkan penjelasan singkat guru siswa dapat
membedakan jenis-jenis sudut (Lancip, siku-siku dan tumpul).
3. Dengan mendemonstrasikan paper fan sesuai contoh dari guru,
siswa mampu membuat sudut satu putaran menggunakan media
paper fan.
4. Dengan mendemonstrasikan paper fan sesuai contoh dari guru,
siswa mampu membuat sudut setengah putaran menggunakan
media paper fan.
5. Dengan mendemonstrasikan paper fan sesuai contoh dari guru,
siswa mampu membuat sudut seperempat putaran menggunakan
media paper fan.
99
Karakter yang diharapkan :
Jujur
Disiplin
Percaya diri
Aktif
D. Materi Pembelajaran
d. Materi Sudut
5) Pengertian Sudut
Perhatikan proses terbentuknya sudut berikut ini.
Garis a
Garis b
Terdapat dua buah garis a dan b. Jika masing-masing ujungnya
bertemu maka akan terbentuk sudut. Garis a dan garis b
dinamakan kaki sudut dan titik yang berpotongan dinakaman titik
sudut.
Garis b
Sudut
Titik sudut
Kaki sudut
Kaki sudut
100
Segitiga terbentuk dari tiga garis (kaki sudut) yaitu garis AB,
garis BC dan garis CA. Dan membentuk tiga titik potong (titik
sudut) yaitu titik A, titik B, dan titik C. Garis-garis tersebut
membentuk tiga buah sudut. Dari gambar diatas sudut adalah
daerah atau ruang bidang yang dibatasi oleh dua garis yang
berpotongan di satu titik.. Atau sudut adalah garis yang
menghubungkan dua titik yang berhadapan pada suatu bangun (CV
Ricardo, 2006: 56).
Dua garis yang saling berpotongan dan membentuk sudut
disebut kaki sudut. Adapun perpotongan kedua kaki sudut disebut
titik sudut. Kedua kaki sudut membentuk suatu daerah yang disebut
daerah sudut atau besar sudut.
6) Jenis-jenis Sudut
d) Sudut lancip
Gambar Sudut Lancip
A
C
B
sudut
sudut sudut
101
Dua garis lurus (CA dan AB) yang membentuk sudut lebih
kecil dari dari garis yang saling tegak lurus. Sudut lancip
merupakan sudut yang besarnya kurang dari 90°.Sudut lancip
adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran yang
kurangdari seperempat lingkaran tetapi tidak sama dengan nol,
sehingga besar sudutlancip berkisar 0° dan 90°.
e) Sudut siku-siku
Gambar Sudut Siku-siku
Dua garis lurus (DE dan EF) yang saling tegak lurus
dinamakan sudut siku-siku. Sudut siku-siku memiliki sudut
sebesar 90°.Sudut siku-siku adalah suatu sudut yang dibangun
oleh perputaran sebesarseperempat lingkaran, sehingga besar
sudut siku-siku adalah 90°.
f) Sudut tumpul
Gambar Sudut Tumpul
Dua garis lurus (QR dan RS) yang lebih besar dari garis
yang saling tegak lurus. Sudut tumpul merupakan sudut yang
102
besarnya lebih dari 90°.Sudut tumpul adalah suatu sudut yang
dibangun oleh perputaran diantaraseperempat lingkaran dan
setengah lingkaran, sehingga sudut tumpul besarnyaberkisar
antara 90° dan 180°.
7) Sudut sebagai jarak putar
4) Sudut satu putaran penuh
Gambar 2.5 Sudut Satu Putaran Penuh
Sudut satu putaran membentuk sudut satu lingkaran. Besar
sudut satu putaran penuh ditetapkan 360° .Titik A merupakan
titik pusat.Jika kitamembuat putaran dari titik B sampaike titik
B lagi, maka terbentuk sudutsatu putaran.
5) Sudut setengah putaran
Gambar 2.6 Sudut Setengah Putaran
Sudut setengah putaran membentuk sudut lurus. Besar sudut
setengah putaran adalah 180°.Gerakan memutar dari titik B
sampaike titik C merupakan gerakan membuatsudut setengah
putaran.
103
6) Sudut seperempat putaran
Gambar 2.7 Sudut Seperempat Putaran
Sudut seperempat putaran membentuk sudut siku-siku. Besar
sudut seperempat putaran adalah 90°. Jika kita membuat sudut
seperti disamping, berarti kita membuat sudutseperempat
putaran.
E. Metode Pembelajaran
1. Partisipatori
2. Penugasan
F. Media Pembelajaran
1. Paper Fan (Kipas 360º)
2. Stick
3. Double Tip
G. Sumber Belajar
1. Lingkungan sekitar kelas.
2. Silabus Tematik Kelas III. MI Karangduren 2017/2018
3. Buku paket kelas III: Tim bina karya guru. “Terampil Berhitung
Matematika 3”(Jakarta: Erlangga 2007) halaman 153-162.
4. Buku paket kelas III: Gunanto,M.Pd. Dhesy Adhalia, S.Si. “ESPS
Matematika III”. (Jakarta: Erlangga 2015).
5. Lembar Kerja Siswa: Gemilang Matematika III Semester 2.
Halaman 23-29
H. Langkah-langkah Pembelajaran
4) Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran, diantaranya:
104
d) Mengucap salam
e) Mengecek kerapian siswa
f) Berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas
g) Presensi Siswa
h) Guru membuat aturan pembelajaran, jika melanggar
siswa diminta membaca istighfar sebanyak 21 kali
b. Guru mengajukan pertanyaan terhadap materi pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
1) Siapa yang masih ingat pelajaran matematika
pertemuan sebelumnya?
c. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
1) Kita bersama-sama akan mempelajari tentang jenis
sudut dan membuat sudut satu putaran setnagh
putaran dan seperempat putaran.
2) Akan disediakan alat dan bahan untuk membuat
media paper fan sebagi praktik kita mempelajari
sudut.
d. Guru menjelaskan kompetensi dasar atau tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
1) Anak-anak tujuan pembelajaran pada materi kali ini
adalah:
dapat mengenal jenis-jenis sudut (Lancip,
siku-siku dan tumpul).
dapat membedakan jenis-jenis sudut
(Lancip, siku-siku dan tumpul).
mampu membuat sudut satu putaran
menggunakan media paper fan.
mampu membuat sudut setengah putaran
menggunakan media paper fan.
mampu membuat sudut seperempat putaran
menggunakan media paper fan.
105
5) Kegiatan Inti (55 menit)
1) Guru membagi kelompok siswa berisi 4-5 siswa
2) Guru memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi sudut dalam
kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasioanal dan internasional, serta
disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik.
a. Guru memberikan ice breaking berupa nyanyian guna
menciptakan iklim belajar dengan membina keaktifan
siswa agar mampu melakukan kegiatan partisipatif.
Berikut lagu yang akan dinyayikan:
Sudut apa, sudut apa, sudut apa sekarang
Sekarang sudut apa sudut apa sekarang
Sudut lancip, sudut lancip, sudut lancip sekarang
sekarang sudut apa sudut apa sekarang
siku-siku, siku-siku, siku-siku sekarang
sekarang sudut apa sudut apa sekarang
sudut tumpul, sudut tumpul, sudut tumpul sekarang
sekarang sudut apa sudut apa sekarang
b. Guru membimbing kelompok dengan tebak-tebakan
menggunakan lagu diatas dengan kelompok lain.
c. Guru menjelaskan tentang kaitan materi sudut denan
kehidupan sehari-hari anak.
3) Siswa dibimbing oleh guru mengamati beberapa contoh
media paper fan.
4) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang pembuatan
media paper fan.
5) Dengan bimbingan guru, siswa diminta membuat media
paper fan dengan batasan waktu 5-10 menit.
6) Siswa membuat sudut sendiri dengan Media Paper Fan
7) Siswa bertanya jawab dengan mengenai sudut yang siswa
buat menggunakan media Paper Fan.
106
8) Guru memberi sedikit penjelasan jenis jenis sudut
menggunakan media paper fan.
9) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang jenis-jenis
sudut.
10) Siswa diminta mempraktikkan seperti apa jenis sudut
lancip, sudut siku-siku dan sudut tumpul.
11) Siswa diminta memberikan penjelasan dengan teman
sekelompok mengenai jenis sudut dengan bahasa sendiri.
12) Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan
guru tentang sudut putaran penuh, sudut setengah putaran,
dan sudut seperempat putaran menggunakan media paper
fan.
13) Siswa secara aktif bertanya jawab dengan guru terkait yang
belum dipahami mengenai sudut putaran penuh, sudut
setengah putaran, dan sudut seperempat putaran.
14) Siswa mampu mendemonstrasikan sudut putaran penuh
menggunakan media paper fan buatan mereka,sudut
setengah putaran, dan sudut seperempat putaran.
15) Siswa dapat menjelaskan dengan bahasa sendiri didepan
kelas mewakili teman sekelompoknya mengenai sudut
putaran penuh,sudut setengah putaran, dan sudut
seperempat putaran secara bergilir.
16) Kelompok lain memberikan timbal balik kepada siswa yang
presentasi di depan kelas.
17) Siswa diminta menyelesaikan lembar soal-soal yang
diberikan guru.
6) Penutup (5 menit)
a. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajarn dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya siswa secara
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
107
1) Melakukan tanya jawab materi yang telah dipelajari
untuk mengetahui hasil ketercapaian materi.
2) Guru menyampaikan hal-hal yang belum/kurang
disampaikan dalam pembelajaran (*jika ada)
b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
1) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat
tentang pembelajaran yang diikuti.
2) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah diikuti.
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
1) Melakukan penilaian hasil belajar.
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
pertemuan berikutnya.
1) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di
pertemuan mendatang.
2) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan ditutup
dengan salam.
I. Penilaian
Teknik Penilaian
1. Penilaian sikap.
Instrumen : Penilaian Observasi (terlampir)
2. Penilaian keterampilan : produk
Instrumen : terlampir
108
3. Penilaian Pengetahuan
Instrumen : Tes tertulis (terlampir)
109
110
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Karangduren
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/2
Materi Pokok : Sudut
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit
J. Standar Kompetensi
5. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana
K. Kompetensi Dasar dan Indikator.
Kompetensi Dasar
4.3. Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.
Indikator
4.3.1. Membuat jenis sudut lancip, siku siku dan tumpul.
4.3.2. Membandingkan dan mengurutkan besar sudut.
L. Tujuan Pembelajaran
6. Dengan membentuk kertas lipat mejadi sebuah paper fan, siswa
dapat membuat jenis-jenis sudut (Lancip, siku-siku dan tumpul).
7. Dengan mengamati media papr fan yang membentuk sudut, Siswa
dapat menggambar sudut (Lancip, siku-siku dan tumpul).
8. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat
membandingkan besar sudut.
9. Dengan mendemonstrasikan paper fan sesuai contoh dari guru,
siswa mampu membandingkan besar sudut menggunakan media
paper fan dengan teman sekelompoknya.
10. Dengan mendemonstrasikan paper fan sesuai contoh dari guru,
siswa mampu mengurutkan besar sudut menggunakan media paper
fan dengan teman sekelompoknya.
Karakter yang diharapkan :
- Jujur - Aktif
112
- Disiplin - Percaya diri
M. Materi Pembelajaran
8) Jenis-jenis Sudut
g) Sudut lancip
Gambar 2.1 Sudut Lancip
Dua garis lurus (CA dan AB) yang membentuk sudut lebih
kecil dari dari garis yang saling tegak lurus. Sudut lancip
merupakan sudut yang besarnya kurang dari 90°.Sudut lancip
adalah suatu sudut yang dibangun oleh perputaran yang
kurangdari seperempat lingkaran tetapi tidak sama dengan nol,
sehingga besar sudutlancip berkisar 0° dan 90°.
h) Sudut siku-siku
Gambar 2.2 Sudut Siku-siku
Dua garis lurus (DE dan EF) yang saling tegak lurus
dinamakan sudut siku-siku. Sudut siku-siku memiliki sudut
sebesar 90°.Sudut siku-siku adalah suatu sudut yang dibangun
113
oleh perputaran sebesarseperempat lingkaran, sehingga besar
sudut siku-siku adalah 90°.
i) Sudut tumpul
Gambar 2.3 Sudut Tumpul
Dua garis lurus (QR dan RS) yang lebih besar dari garis yang
saling tegak lurus. Sudut tumpul merupakan sudut yang besarnya
lebih dari 90°.Sudut tumpul adalah suatu sudut yang dibangun
oleh perputaran diantaraseperempat lingkaran dan setengah
lingkaran, sehingga sudut tumpul besarnyaberkisar antara 90° dan
180°.
9) Mengurutkan dan membandingkan besar sudut
Gambar 2.4 Urutsn Besar Sudut
Contoh diatas menjelaskan sudut a lebih kecil dari sudut b dan sudut
c. Dan sudut c lebh besar dari sudut b dan sudut a. Untuk
mengurutkan besar sudut hendaknya dapat membandingkanbesar
sudut yang satu dengan yang lain.Dapat disimpulkan bahwa
mengurutkan dan membandingkan sudut dapat ditentukan dari
besaran masing-masing sudut
N. Metode Pembelajaran
3. Partisipatori
4. Penugasan
O. Media Pembelajaran
4. Paper Fan (Kipas 360º)
114
5. Kertas lipat
P. Sumber Belajar
6. Lingkungan sekitar kelas.
7. Buku paket kelas III: Tim bina karya guru. “Terampil Berhitung
Matematika 3”(Jakarta: Erlangga 2007) halaman 153-162.
8. Buku paket kelas III: Gunanto,M.Pd. Dhesy Adhalia, S.Si. “ESPS
Matematika III”. (Jakarta: Erlangga 2015).
9. Buku paket kelas III: Nur Fajariyah, Defi Triratnawati.
“Matematiaka 3”. (Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen
Pendidikan Nasional. 2008).
10. Lembar Kerja Siswa: Gemilang Matematika III Semester 2.
Halaman 23-29
Q. Langkah-langkah Pembelajaran
7) Pendahuluan
e. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran, diantaranya:
i) Mengucap salam
j) Mengecek kerapian siswa
k) Berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas
l) Presensi Siswa
m) Guru membuat aturan pembelajaran, jika melanggar
siswa diminta membaca istighfar sebanyak 21 kali
n) Guru membagi kelompok siswa berisi 4-5 siswa
f. Guru mengajukan pertanyaan terhadap materi pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari dan
mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
2) Siapa yang masih ingat pelajaran matematika
pertemuan sebelumnya?
g. Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
115
3) Kita bersama-sama akan mempelajari tentang
membuat jenis sudut, membandingkan dan
mengurutkan besar sudut.
4) Akan disediakan alat dan bahan untuk membuat
media paper fan sebagi praktik kita mempelajari
sudut.
h. Guru menjelaskan kompetensi dasar atau tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
2) Anak-anak tujuan pembelajaran pada materi kali ini
adalah:
dapat membuat jenis-jenis sudut (Lancip,
siku-siku dan tumpul).
dapat menggambar jenis-jenis sudut (Lancip,
siku-siku dan tumpul).
mampu membandingkan besar sudut
menggunakan media paper fan.
mampu mengurutkan besar sudut
menggunakan media paper fan.
8) Kegiatan Inti
18) Siswa diminta mengamati jenis sudut pada buku Buku
paket kelas III: Tim bina karya guru. “Terampil Berhitung
Matematika 3”(Jakarta: Erlangga 2007) halaman 153-162.
19) Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai membuat
jenis sudut menggunakan media paper fan.
20) Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai membuat
jenis sudut menggunakan media paper fan.
21) Guru mendemonstrasikan salah satu jenis sudut
menggunakan paper fan kemudian menggambarnya
dipapan tulis.
22) Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai demonstrasi
salah satu jenis sudut menggunakan paper fan.
23) Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai besar sudut
116
24) Guru memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi sudut dalam kehidupan
sehari-hari.
Guru memberikan ice breaking berupa sebuah
permainan “Milik Siapa” guna menciptakan iklim
belajar dengan membina keaktifan siswa agar mampu
melakukan kegiatan partisipatif. Berikut aturan
permainan “Milik Siapa” yang akan dilakukan:
i. Siswa diajak untuk menggambar salah satu jenis
sudut pada kartu jenis sudut .
ii. Guru menunjuk salah satu siswa untuk
memperkenalkan diri dan menyebutkan secara
jelas bahwa dia membawa jenis sudut yang
berbentuk (apa) milik siapa.contoh: Saya Gita,
saya membawa kartu sudut lancip milik Akbar.
iii. Kemudian, guru menanya pada siswa yang
disebut namanya tadi. Contoh: “Akbar apakah
kamu menggambar sudut lancip seperti yang
diucapkan gita”?. Dan Akbar menjawab “betul
bu”, namun apabila salah Gita diminta
menyebutkan jenis sudut yang benar.
iv. Lalu, berlanjut ke siswa berikutnya yang
ditunjuk oleh guru. Siswa tersebut
memperkenalkan diri dan menyebutkan gambar
sudut apa pada kartu jenis sudut yang
dibawanya . Contoh: Saya Ali, saya membawa
kartu sudut siku-siku milik Tain.
v. Kemudian, guru menanya pada siswa yang
disebut namanya tadi. Contoh: “Tain apakah
kamu menggambar sudut lancip seperti yang
diucapkan Ali”?. Dan Ali menjawab “betul bu”,
117
namun apabila salah Gita diminta menyebutkan
jenis sudut yang benar.
vi. Selanjutnya berlanjut seterusnya hingga lima
anak. Jika sudah lima anak yang ditunjuk tadi
diminta maju ke depan kelas.
vii. Kemudian, guru meminta anak tersebut berbaris
sesuai dengan besar sudut mereka dari yang
terkecil di mulai dari sebelah kiri.
viii. Setelah selesai siswa mengambil kartu yang
dibawa temannya, jika ada siswa yang tidak
menemukan kartu miliknya siswa dihukum untuk
senam muka di depan kelas.
25) Setelah permainan “Milik Siapa” siswa diminta
menggambar jenis sudut lain pada kartunya. Misal pada
kartunya sudah ada gambar sudut lancip maka siswa harus
menggambar jenis sudut lain pada kartu yang ia miliki.
26) Guru membimbing siswa secara berkelompok untuk
membentuk besar sudut menggunakan media paper fan.
27) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang besar sudut.
28) Siswa diminta mengamati perbedaan besar sudut yang
dibuatnya.
29) Siswa membandingkan besar sudut yang dibuatnya dengan
teman sekelompoknya.
30) Siswa diminta mengurutkan besar sudut dari kecil ke besar
sesuai yang dibuat sekelompoknya.
31) Siswa secara berkelompok diminta memberikan penjelasan
urutan besar sudut pada guru dengan bahasa sendiri.
32) Siswa diminta menyelesaikan lembar soal-soal yang
diberikan guru.
9) Penutup
e. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajarn dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya siswa secara
118
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
3) Melakukan tanya jawab materi yang telah dipelajari
untuk mengetahui hasil ketercapaian materi.
4) Guru menyampaikan hal-hal yang belum/kurang
disampaikan dalam pembelajaran (*jika ada)
f. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat
tentang pembelajaran yang diikuti.
4) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah diikuti.
g. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok;
2) Melakukan penilaian hasil belajar.
h. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
pertemuan berikutnya.
3) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di
pertemuan mendatang.
4) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan ditutup
dengan salam.
R. Penilaian
Teknik Penilaian
4. Penilaian sikap.
Instrumen : Penilaian Observasi (terlampir)
5. Penilaian keterampilan : produk (menggambar jenis sudut)
Instrumen : terlampir
6. Penilaian Pengetahuan
Instrumen : Tes tertulis (terlampir)
119
120
121
122
123
124
125
126
Gambar 1. Kegiatan Awal Pembelajaran Siklus I
Gambar 2. Guru memberikan Ice breaking pada Siklus I
Gambar 3. Guru Menjelaskan langkah-langkah pembuatan media paper fan pada
Siklus I
127
Gambar 4. Siswa mempraktikkan jenis-jenis sedut dengan bimbingan guru pada
Siklus I
Gambar 5. Siswa memberikan penjelasan dengan teman sekelompok
menggunakan bahasa sendiri dan kelompok lain memberikan timbal balik pada
Siklus I
Gambar 6. Guru bersama siswa mendemonstrasikan Sudut setengah putaran
menggunakan media paper fan pada Siklus I
128
Gambar 7. Guru mendemonstrasikan besar sudut menggunakan media paper fan
pada Siklus II
Gambar 8. Guru memberikan ice breaking berupa permainan “milik siapa”
Gambar 9. Siswa menggambar jenis sudut pada kartu permainan “milik siapa”
129
Gambar 10. Siswa secara berkelompok menjelaskan besar sudut menggunakan
bahasa sendiri
Gambar 11. Siswa berdiri sesuai urutan besar sudut yang mereka buat.
GAmbar 12. Siswa mengerjakan lembar evaluasi
130