PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH BERKELANJUTANBERKELANJUTAN

DI DAERAH TROPIKA BASAH INDONESIADI DAERAH TROPIKA BASAH INDONESIA

Syekhfani

Fakultas PertanianUniversitas Brawijaya

1

•MANUSIA SEDIKIT

•LAHAN LUAS•AIR CUKUP•TANAH SUBUR

•TANAMAN BERAGAM•TERNAK, IKAN•TIDAK BUTUH PUPUK /PESTISIDA

•Produktivitas rendah

•Berkelanjutan

TRADISIONAL/SUBSISTENTRADISIONAL/SUBSISTEN

NENEK-MOYANGNENEK-MOYANG

(SISTEM ALAMI)(SISTEM ALAMI)

PERTANIAN IDEALPERTANIAN IDEAL

3

•MANUSIAMANUSIA BANYAK BANYAK

•LAHAN SEMPIT•AIR KURANG•TANAH MARGINAL•TERCEMAR

•TANAMAN MONOKULTUR•PERLU PUPUK/PESTISIDA

•Produktivitas Tinggi•MUTU RENDAH•“LEVELLING OFF”•TIDAK BERKELANJUTAN

KONVENSIONAL/KOMERSIAL

MASA-KINIMASA-KINI (MASUKAN TEKNOLOGI)

PERTANIAN MODERNPERTANIAN MODERN

4

TRADISIONAL

(ALAMI)

TRADISIONAL

(ALAMI)

PERPADUAN ALAMI + TEKNOLOGIPERPADUAN ALAMI + TEKNOLOGI

5

MODERN

(TEKNOLOGI)

MODERN

(TEKNOLOGI)

““KEMBALI KE ALAM DENGAN TEKNOLOGI”KEMBALI KE ALAM DENGAN TEKNOLOGI”

•MANUSIA MANUSIA BANYAKBANYAK

•LAHAN SEMPIT,•AIR CUKUP,•TANAH SUBUR/ SEHAT

•TANAMAN BERAGAM•PUPUK BERIMBANG•OPT TERKENDALI

•Produktivitas tinggi•MUTU BAIK•DITERIMA PASAR

•Berkelanjutan

PERTANIAN MENJAJIKANPERTANIAN MENJAJIKAN

6

KOMERSIAL/GLOBALISASI

MASA-DEPANMASA-DEPAN (MASUKAN TEKNOLOGI)

PERTANIANPERTANIAN ORGANIKORGANIKPERTANIANPERTANIAN

ORGANIKORGANIK

POLAPOLAPERTANIANPERTANIAN

IFSIFS

POLAPOLAPERHARAANPERHARAAN

IPNSIPNS

POLAPOLAPENGENDALIANPENGENDALIANHAMA-PENYAKITHAMA-PENYAKIT

IPMSIPMS

SISTEM SISTEM TERPADUTERPADU

1111ALTERNATIFALTERNATIF

SOLUSISOLUSI7

INPUT TINGGIHEIA

(konvensional)

BERIMBANGEEISA

(intermediet)

INPUT RENDAHLEISA(final)

SISTEMSISTEMINPUT TEKNOLOGIINPUT TEKNOLOGI

INTENSIFIKASIINTENSIFIKASI

YANG RASIONALYANG RASIONAL

2222

BAHAN ORGANIK

PUPUKANORGANIK

PERTANIANPERTANIANORGANIKORGANIK

GOAL…GOAL…

8

STRATEGISTRATEGISTRATEGISTRATEGI

1111

2222 INPUT INPUT PUPUK PUPUK ANORGANIK:ANORGANIK:

INPUT BAHAN ORGANIK:INPUT BAHAN ORGANIK:

UNSURMASUK = HILANG

Berimbang

DAUR ULANG:SISA PANEN

P. HIJAUGULMA

Pengomposan

INPUT B.O:P. KANDANGP. KANDANG

KOMPOS KOTAKOMPOS KOTAP.HIJAUP.HIJAU

Pengomposan

9

Hutan AlamiHutan Alami(Sistem Tertutup: Sustainable)

Hutan AlamiHutan Alami(Sistem Tertutup: Sustainable)

11

Pohon Karet

DamarKayu BakarDurian

Ladang BerpindahLadang Berpindah(Sistem Terbuka: Tidak Sustainable)

Ladang BerpindahLadang Berpindah(Sistem Terbuka: Tidak Sustainable)

12

KADAR BO(%)Zone Tanah Asli Budidaya•Coklat 3-4 2-3•Coklat tua 4-5 3-4•Hitam 6-10 4-6•Abu-abu tua 4-5 2-3•Abu-abu 1-2 1-2

KADAR BO(%)Zone Tanah Asli Budidaya•Coklat 3-4 2-3•Coklat tua 4-5 3-4•Hitam 6-10 4-6•Abu-abu tua 4-5 2-3•Abu-abu 1-2 1-2

Tebang Bakar

Tanpa Konservasi (erosi)

IntensifikasiIntensifikasi (Tidak Sustainable)

IntensifikasiIntensifikasi (Tidak Sustainable)

13

Pencegahan Erosi

Pencemaran Air

Sisa Panen Dibakar Bakar

Pengaruh negatif:

a = Naunganb = Kompetisi Akar

Pengaruh positif:

c = Seresahd = Perakaran pohon bersifat

‘jaringan penyelamat’ hara

d

Pohon Pohon

Tanaman

SeresahSeresah Seresah Seresah

Sun light

a

b

cc

d d

a

AgroforestriAgroforestri(Sistem Alternatif)

14

AgroforestriAgroforestri (Sistem Alternatif)

AgroforestriAgroforestri (Sistem Alternatif)

15

Pendekatan Sistim Alam

INTEGRATED FARMING INTEGRATED FARMING

SYSTEMSYSTEM

Sistem Pertanian Terpadu:• Rotasi Tanaman• Multiple cropping• Inter cropping• Alley cropping• Wanatani• SALT (Sloping Agriculture Land

Technology)

Rotasi:• Pergant. dg tan.

polong/lorong• Tan. penambat Nitrogen• Pupuk hijau & penutup tanah• Tan. akar dalamxakar

dangkal• Mengganti tan. rakus

makanan• Tan. alelopati &

pengakumulasi unsur• Diversifikasi famili tanaman

Sistem Pertanian Terpadu:• Rotasi Tanaman• Multiple cropping• Inter cropping• Alley cropping• Wanatani• SALT (Sloping Agriculture Land

Technology)

Rotasi:• Pergant. dg tan.

polong/lorong• Tan. penambat Nitrogen• Pupuk hijau & penutup tanah• Tan. akar dalamxakar

dangkal• Mengganti tan. rakus

makanan• Tan. alelopati &

pengakumulasi unsur• Diversifikasi famili tanaman

• Pupuk Hayati

• Pupuk Hijau

• Pupuk Kandang

• Jerami Sisa Panen

• Kompos

• Sampah tradisional

• Night Soil

• Limbah Industri/Pabrik

• Pupuk Hayati

• Pupuk Hijau

• Pupuk Kandang

• Jerami Sisa Panen

• Kompos

• Sampah tradisional

• Night Soil

• Limbah Industri/Pabrik

INTEGRATED PLANT NUTRIENT SYSTEM

16

• Mekanik

• Kultural

• Biologis

• Mekanik

• Kultural

• Biologis

INTEGRATED PEST MANAGEMENT SYSTEM

PENGATURAN ROTASI TANAMPENGATURAN ROTASI TANAM

(Sistem Organik)17

Padi

Non Legum

Legum

Aplikasi Pupuk Aplikasi Pupuk Kandang/ KomposKandang/ Kompos (Sistem Organik)

18

BUDIDAYA BUDIDAYA AZOLA DI PETAK AZOLA DI PETAK

SAWAHSAWAH

(Sistem Organik)

19

PENUTUP

• ·Pengelolaan mengacu pd sistem alami yg bersifat seimbang (natural equilibrium) dg bantuan bioteknologi.

• ·Pengaturan pola tanam dlm sistem budidaya dilakukan dg cara tumpang-sari, tumpang-gilir, pemilihan jenis tan. yg pd prinsipnya mampu menghasilkan produksi & biomas sisa yg berkualitas. Pd sistim ini, semua sisa panen harus kembali ke lahan.

• ·Unsur hara yg hilang melalui panen, erosi, run-off, perkolasi & penguapan, hrs dikembalikan melalui pemberian pupuk. Masukan BO diutamakan selama ia mampu mengimbangi kebutuhan hara tanaman. Pemberian ppk anorganik bersifat sbg tambahan dg tujuan keseimbangan & dalam jumlah tidak berlebihan.

• ·Pengelolaan mengacu pd sistem alami yg bersifat seimbang (natural equilibrium) dg bantuan bioteknologi.

• ·Pengaturan pola tanam dlm sistem budidaya dilakukan dg cara tumpang-sari, tumpang-gilir, pemilihan jenis tan. yg pd prinsipnya mampu menghasilkan produksi & biomas sisa yg berkualitas. Pd sistim ini, semua sisa panen harus kembali ke lahan.

• ·Unsur hara yg hilang melalui panen, erosi, run-off, perkolasi & penguapan, hrs dikembalikan melalui pemberian pupuk. Masukan BO diutamakan selama ia mampu mengimbangi kebutuhan hara tanaman. Pemberian ppk anorganik bersifat sbg tambahan dg tujuan keseimbangan & dalam jumlah tidak berlebihan.

20

21