pengaruh promosi penjualan dan harga ...repository.uinjambi.ac.id/1601/1/skripsi fitri...

123
PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI TENUN SONGKET JAMBI CIK MIA SKRIPSI OLEH : FITRI AMALIA EES 150654 PEMBIMBING : Dr. ROFIQOH FERAWATI, M.EI G.W.I. AWAL HABIBAH,M.E.Sy PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019 M/1441 H

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA

    TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN

    MEMBELI TENUN SONGKET JAMBI

    CIK MIA

    SKRIPSI

    OLEH :

    FITRI AMALIA

    EES 150654

    PEMBIMBING :

    Dr. ROFIQOH FERAWATI, M.EI

    G.W.I. AWAL HABIBAH,M.E.Sy

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2019 M/1441 H

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    PERSEMBAHAN

    bismillahirrahmanirrahim

    Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas taburan cinta dan kasih

    sayang-nya yang telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu

    pengetahuan serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia Allah SWT

    akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

    Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya yang sangat saya

    sayangi Ibu Yani dan Bapak Marhaji. Sebagai tanda bakti, hormat dan terimakasih

    yang tiada terhingga karena telah membesarkan, mendidik, membimbing,

    menjaga, dan mendoakan disetiap langkah saya serta memberikan motivasi,

    dukungan secara moril maupun materil sehingga dapat menempuh sekaligus

    menyelesaikan masa studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha

    Saifuddin Jambi.

    Terimakasih untuk kakak – kakak saya Santoso Adhi dan Satrio Arif yang telah

    memberi semangat, dorongan, dan mendewasakan diri dalam kesulitan apapun

    serta selalu mendoakan suatu kebaikan dalam menyusun skripsi ini hinggal

    selesai.

    Trimakasih saya ucapkan kepada Ketua Jurusan Prodi Ekonomi Syariah, pihak

    bagian akademik yang telah membantu saya dalam hal perizinan penelitan serta

    pengesahan penelitian, dan juga terimakasih kepada pembimbing saya Ibu Dr.

    Rofiqoh Ferawati, SE.M.EI (pembimbing I), Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.

    (pembimbing II) yang selalu sabar dalam membimbing saya dan mengarahkan

    saya dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir.

    Terimakasih untuk sahabat dekat saya Dian Hardianti, Risa Mawaristi, Dian

    Oktaviani, dan teman–teman kelas G 2015 Prodi Ekonomi Syariah, yang telah

    mensupport, mendoakan, serta memotivasi dalam pembuatan skripsi ini.

    v

  • vi

    MOTTO

    Artinya :

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

    sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

    yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah

    kamu membunuhdirimu. sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

    kepadamu.1

    1Q.S. An-Nisa (4):29

    vi

  • vii

    ABSTRAK

    Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya tingkat pembelian

    konsumen dalam memutuskan pembelian tenun songket Jambi yang dapat

    dikatakan suatu produk eksklusif, sehingga dapat menjadi peluang bagi pembisnis

    bidang industri terlebih pada industri tenun songket. jenis penelitian yang

    digunakan adalah penelitan kuantitatifdengan populasi konsumen di toko tenun

    songket Jambi Cik Mia, teknik pengambilan sampel dengan cara purpossive

    sampling dimana sampel diambil dengan pertimbangan tertentu sebanyak 70

    responden. Pengumpulan data dengan cara angket (kuesioner), wawancara, media

    sosail yang dimiliki pemilik usaha, dan berita online. Alat analisis yang digunakan

    adalah uji F, uji t, Regresi Linier Berganda dan analisis koefisien determinasi.

    Secara simultan (uji F) promosi penjualan dan harga berpengaruh secara

    signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu 17,502>2,382 atau fhitung>ftabel.

    Secara uji parsial (uji t) promosi penjualan terhadap keputusan pembelian dengan

    nilai signifikan sebesar 0,000

  • viii

    ABSTRACT

    This research is motivated by the high level of consumer purchasing in deciding to

    purchase Jambi songket weaving which can be said to be an exclusive product, so

    that it can be an opportunity for industrial businesses especially in the songket

    weaving industry. the type of research used is quantitative research with the

    population of consumers in Jambi Cik Mia songket weaving shops, sampling

    techniques by means of purposive sampling where samples were taken with

    certain considerations of 70 respondents. Data collection by questionnaire

    (questionnaire), interviews, social media owned by business owners, and online

    news. The analytical tool used is the F test, t test, Multiple Linear Regression and

    coefficient of determination analysis. Simultaneously (F test) sales promotion and

    price significantly influence the purchase decision, namely 17,502> 2,382 or

    fcount> ftabel. In the partial test (t test) sales promotion of the purchase decision

    with a significant value of 0,000

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah atas berkat Rahmat Allah yang senantiasa memberikan

    nikmat dan karunia-Nya serta Kekuatan Lahir batin kepada penulis.Sholawat

    beserta salam selalu dan kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar

    Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan umatnya yang selalu taat

    dengan ajarannya. Semangat pejuang dan harapan untuk selalu berusaha dan

    berupaya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul

    “Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga Terhadap Keputusan Konsumen

    Membeli Tenun Songket Jambi Cik Mia”. Ini dimaksudkan untuk memenuhi

    sebagian dari persyaratan guna menyelesaikan program sarjana (S.1) pada

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi. Penyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan saran

    yang diberikan oleh Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.ME.I selaku dosen

    Pembimbing I dan Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy. selaku dosen

    Pembimbing II dalam penulisan skripsi ini. Dan juga kepada Ibu Mania (Cik

    Mia) yang telah memberikan izin melakukan penelitian dan membantu dalam

    memberikan keterangan lisan maupun tulisan yaitu berupa data-data guna untuk

    menyelesaikan skripsi ini. Dengan adanya kritik dan saran, maka skripsi ini dapat

    diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan

    terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini,

    terutama kepada yang terhormat:

    1. Bapak Prof.Dr.Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan thaha Saifuddin Jambi.

    ix

  • x

    2. Ibu Rafidah, SE.M.EI, Bapak Dr.Novi Mubyanto, SE.ME, Ibu Dr.Halimah

    Ja’far,M.Fil.I, Selaku Wakil Dekan I, II, dan III di lingkungan Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan

    ThahaSaifuddin Jambi.

    3. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag.MA sebagai Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan

    Ibu GWI Awal Habibah, M.E.Sy sebagai Sekretaris Jurusan Ekonomi

    Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

    4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam Universitas Islam

    Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambiyang telah memberikan ilmu

    pengetahuan kepada peneliti.

    5. Bapak dan Ibu Staf TU dan Akademik di Lingkungan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

    6. Seluruh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha

    Saifuddin Jambi khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    yang telah memberikan semangat serta sumbangsihnya, baik berupa moril

    maupun materil sejak penulis mengajukan judul, penelitian sampai pada

    penyusunan skripsi ini selesai.

    7. Teman-teman kelas Ekonomi Syariah G 2015 yang selalu menyemangati

    dalam keadaan apapun.

    8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

    maupun tidak langsung. Di samping itu, peneliti sadari juga bahwa skripsi

    ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kepada

    semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan

    x

  • xi

    skripsi ini. Hanya Allah SWT yang memiliki kesempurnaan sedangkan

    kehilafan tak lepas dari pemikiran manusia. Oleh karena itu kita mohon

    ampunan kepada-Nya dan kepada sesama manusia kita mohon

    kemaafannya. Semoga amal kebajikan kita dibalas oleh Allah SWT.

    Jambi, Oktober 2019

    Peneliti

    Fitri Amalia

    EES 150654

    xi

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii

    NOTA DINAS ................................................................................................ iii

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN .............................................................. iv

    PERSEMBAHAN...... ..................................................................................... v

    MOTTO ......................................................................................................... vi

    ABSTRAK ..................................................................................................... vii

    ABSTRAK ...................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

    DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

    D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

    E. Kerangka Teori .................................................................................... 9

    1. Keputusan Pembelian ................................................................... 9

    2. Promosi Penjualan ........................................................................ 16

    3. Harga ............................................................................................ 22

    F. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 29

    G. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 32

    H. Hipotesis .............................................................................................. 32

    BAB II METODE PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian ......................................................................... 34

    B. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 34

    1. Data Primer ...................................................................................... 34

    2. Data Sekunder ................................................................................. 35

    C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 34

    1. Populasi Penelitian ........................................................................ 35

    xii

  • xiii

    2. Sampel Penelitian ........................................................................... 36

    D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 38

    1. Wawancara .................................................................................... 38

    2. Kuisioner ....................................................................................... 39

    3. Dokumentasi .................................................................................. 40

    E. Uji Coba Statistik ................................................................................ 40

    1. Uji Validitas ................................................................................... 40

    2. Uji Realibilitas .............................................................................. 41

    F. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 41

    1. Uji Normalitas ............................................................................... 41

    2. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 42

    3. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 43

    G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 44

    1. Uji Simultan (Uji F) ...................................................................... 44

    2. Uji Parsial ( Uji t) .......................................................................... 45

    3. Analisis Regresi Linier Berganda...................................................45

    4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 46

    5. Uji Sumbangan Efektif (SE%)........................................................46

    6. Operasional Variabel ......................................................................47

    BAB III GAMBARAN UMUM TENUN SONGKET CIK MIA

    A. Sejarah Usaha Tenun Songket Jambi Cik Mia .....................................50

    B. Manajemen Promosi Penjualan dan Harga terhadap Keputusan

    Pembelian Tenun Songket Cik Mia.......................................................53

    1. Manajemen Promosi Penjualan Tenun Songket Cik Mia................53

    2. Manajemen Harga Tenun Songket Cik Mia....................................55

    3. Manajemen Keputusan Pembelian Tenun Songket Cik Mia yang

    Dilakukan oleh konsumen................................................................57

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian ................................................................................... 60

    1. Karakteristik Responden ................................................................60

    2. Jenis Kelamin Responden ..............................................................60

    3. Usia Responden .............................................................................61

    B. Hasil Analisis Data .............................................................................. 62

    1. Uji Validitas .................................................................................. 62

    2. Uji Realibilitas .............................................................................. 65

    C. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 66

    1. Uji Normalitas ............................................................................... 66

    2. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 68

    xii

    xiii

  • xiv

    3. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 70

    D. Uji Hipotesis ........................................................................................ 71

    1. Uji F .............................................................................................. 71

    2. Uji t ................................................................................................ 72

    3. Analisis Regresi Linier Berganda................................................... 73

    4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 74

    5. Uji Variabel Sumbangan Efektif (SE%).........................................75

    E. Pembahasan ......................................................................................... 77

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ......................................................................................... 82

    B. Saran .................................................................................................... 82

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    CURICULUM VITAE

    xiv

    xiii

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 : Data Penjualan Tenun Songket Jambi ........................................... 3

    Tabel 2 : Data Penjualan Tenun Songket Palembang ................................... 4

    Tabel 3 : Harga ............................................................................................. 6

    Tabel 4 : Tinjauan Pustaka ............................................................................ 29

    Tabel 5 : Operasional Variabel ..................................................................... 48

    Tabel 6 : Pameran Yang diikuti Oleh Cik Mia ............................................. 52

    Tabel 7 : pengahrgaan .................................................................................. 52

    Tabel 8 : Jenis Kelamin Responden .............................................................. 60

    Tabel 9 : Usia Responden ............................................................................. 61

    Tabel 10 : Hasil Uji Validitas Variabel Promosi Penjualan ............................ 62

    Tabel 11 : Hasil Uji Validitas Variabel Harga ................................................ 63

    Tabel 12 : Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ....................... 64

    Tabel 13 : Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Promosi Penjualan,

    harga, keputusan pembelian ........................................................... 66

    Tabel 14 : Hasil Uji K-S.................................................................................. 68

    Tabel 15 : Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................ 69

    Tabel 16 : Hasil Uji Glejser............................... ............................................. 71

    Tabel 17 : Hasil Pengujian Uji F ..................................................................... 71

    Tabel 18 : Hasil Pengujian Uji t ...................................................................... 72

    Tabel 19 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................. 73

    Tabel 20 : Hasil Uji Rsquare ........................................................................... 75

    Tabel 21 : Hasil Uji Regresi ............................................................................ 76

    Tabel 22 : Hasil Uji SE% ................................................................................ 76

    xv

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 : Proses Keputusan Pembelian ........................................................ 10

    Gambar 2 : Kerangka Pikir Promosi Penjualan dan Harga

    Terhadap Keputusan Pembelian .................................................... 32

    Gambar 3 : Proses Keputusan Pembelian Konsumen ...................................... 57

    Gambar 4 : Hasil Uji Normalitas................................................................. .... 67

    Gambar 5 : Hasil Uji Heteroskedatisitas .......................................................... 70

    xvi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kain tenun merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Indonesia

    yang sangat berharga. Penggunaan kain tenun yang semakin berkembang dan

    banyak diminati masyarakat menunjukkan bahwa kain tenun memiliki nilai

    estetika, budaya, dan kualitas yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Semakin

    meluasnya penggunaan kain tenun sekaligus menawarkan peluang bisnis yang

    sangat menjanjikan. Untuk itu, pemerintah dan instansi terkait terus mendorong

    berkembangnya industri tenun di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan

    adalah dengan lebih memperkenalkan dan mempromosikan Industri Kecil dan

    Menengah (IKM) yang bergerak di bidang kerajinan tenun.2

    Produk industri adalah komersialisasi berupa barang dan jasa kreatif,

    sebagai segala aktivitas yang berfungsi memberi pengetahuan kepada pembeli

    tentang produk barang dan jasa yang disediakan dan juga mempengaruhi

    konsumen untuk membelinya, terdiri atas pemasaran, penjualan, dan promosi.3

    Promosi yang dilakukan pada industri kecil saat ini sudah menuju kepada era

    digital dengan memanfaatkan web, media sosial serta menjadikan suatu alat dalam

    melakukan promosi penjualan.

    2 Samuel Watimena, Mahakarya Kerajinan Tenun Indonesia, (Jakarta : Media Ekuitas

    Indonesia, 2018), hlm. 3 3Siti Heidi, Cerminan Budaya Melayu Bagian Dari Ekonomi Dan Industri Kreatif Di

    Kota Jambi. Universitas Batanghari Jambi, jurnal Vol.5 No.4, 2015. Hlm, 153. Di akses di ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/view/138/133.di akses pada tanggal 20 April 2019

    1

  • 2

    Seperti menurut Philip Kotler dan Garry Armstrong “promosi penjualan

    adalah insentif–insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau

    penjualan produk atau jasa”4. Menurut Levy dan Weitz promosi penjualan

    memberikan nilai lebih dan insentif kepada pelanggan untuk mengunjungi toko

    atau melakukan pembelian dalam periode waktu tertentu. Alat–alat promosi

    penjualan berupa diskon, event khusus, demonstrasi dalam toko, kupon dan

    kontes. Demonstrasi yang dilakukan pada event–event yaitu seperti fashion show,

    yang dijadikan untuk mendorong pembelian ipulsif (impulsive buying).5 Ben M.

    Enis menyatakan bahwa defines promotion as communication that inform

    potential customers of the existence of products, and persuade them that those

    products have want satisfying capabilities, yang artinya adalah promosi sebagai

    komunikasi yang menginformasikan pelanggan potensial tentang keberadaan

    produk, dan meyakinkan mereka bahwa produk tersebut menginginkan

    kemampuan yang memuaskan.6

    Promosi penjualan kain tenun sekarang mulai ramai di perbincangkan

    masyarakat, baik masyarakat Jambi maupun luar Jambi. Maka seorang pemilik

    usaha tenun songket harus gencar melakukan suatu promosi penjualan lewat

    berbagai cara seperti brosur, peragaan busana serta media sosial yang saat ini

    sudah banyak digunakan seluruh kalangan masyarakat, sehingga yang belum

    mengenal kain tenun dapat mengetahui ciri khas daerah tersebut. Hampir

    diseluruh daerah nusantara memiliki kain tenun dengan motif/corak tenun yang

    4Philip Kotler Dan Garry Armstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran. (Jakarta : Erlangga,

    2006), hlm. 20 5 Bob Foster, Manajemen Ritel, (Bandung : Alfabeta, 2008), hlm. 70 - 71 6 Buchari Alama, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, (bandung : Alfabeta,

    2014), hlm. 179

  • 3

    penuh kandungan makna budaya. Daerah–daerah yang memiliki kain tenun

    sebagai bagian dari budayanya adalah Nangroe Aceh Darussalam (Ija Kasab),

    Sumatra Utara (Ulos), Sumatra Barat, Riau, palembang, Jambi (Songket),

    Bengkulu (Songket), dan lain-lain. Perkembangan kain tenun secara keseluruhan

    beberapa tahun terakhir termasuk cepat, walaupun belum secepat perkembangan

    batik yang sudah digunakan sehari–hari.7 Tenun songket merupakan jenis tenun

    tradisional melayu Jambi, sehingga kain songket menjadi pakaian dalam kegiatan

    adat seperti acara perkawinan atau acara kebangsawanan. Seiring dengan

    perjalanan waktu, kain songket sudah menjadi bagian dalam kehidupan

    bermasyarakat yang digunakan oleh semua lapisan masyarakat.

    Tenun songket Jambi Cik Mia merupakan usaha Industri yang memiliki

    unsur budaya didalamnya serta memiliki makna dalam setiap corak yang

    menjadikan nilai suatu penjualan. Dilihat dari peningkatan penjualan serta minat

    masyarakat terhadap kain tenun saat ini. Berikut tabel penjualan kain tenun

    Songket Jambi Cik Mia di Kota Jambi :8

    Tabel 1

    Penjualan Tenun Songket Jambi Cik Mia tahun 2014 – 2018 di Kota Jambi

    No. Tahun

    Penjualan

    Target Penjualan/

    Tahun

    Jumlah Penjualan/

    Tahun

    1. 2014 90 Setel 80 Setel

    2. 2015 100 Setel 95 Setel

    3. 2016 100 Setel 100 Setel

    4. 2017 110 Setel 115 Setel

    5 2018 120 Setel 150 Setel Sumber : Hasil wawancara pada pemilik songket Jambi

    7Mery Maria, Analisis Karakteristik dan Perilaku Konsumen Tenun Songket Palembang.

    Jurnal Universitas Khatolik Parahyangan, 2013. Hlm, 3. Di akses di

    journal.unpar.ac.id/index.php/Sosial/article/view/754/738di akses pada tanggal 20 April 2019 8Wawancara kepada Mania selaku pemilik usaha tenun songket Jambi Cik Mia.

    bertempat di jalan.Serunai Malam III, Kota Baru. Wawancara pada tanggal 9 Febuari 2019

  • 4

    Dari tabel 1 terlihat bahwa jumlah penjualan tenun songket Jambi dari

    tahun ke tahun terus mengalami peningkatan penjualan mulai 2014-2018, dengan

    penjualan yang selalu meningkat tetapi banyak masyarakat Jambi yang masih

    kurang mengenal bahkan tidak mengenal tenun songket yang dimiliki daerahnya

    sendiri sedangkan banyak masyarakat luar yang mengenal dan minat dengan

    tenun songket Jambi buatan Cik Mia. Di kota Jambi tidak cuma songket Jambi

    yang di jual, tetapi ada juga songket palembang yang juga menjadi minat

    masyarakat jambi, tapi peminatnya tidak begitu banyak terhadap songket

    palembang, hanya orang–orang yang memang awal mulanya berasal dari

    palembang sehingga menginginkan corak mewah pada tenun yang digunakan

    dalam suatu acara pernikahan. sehingga ada sedikit perbandingan penjualan antara

    kedua songket tersebut dan menjadi salah satu pembanding terhadap konsumen

    dalam melakukan suatu pembelian. Berikut tabel penjualan kain tenun Songket

    Palembang di Kota jambi :9

    Tabel 2

    Penjualan Tenun Songket Palembang Cik Mia Tahun 2014 – 2018 Di Kota Jambi

    No. Tahun

    Penjualan

    Target Penjualan/

    Tahun

    Jumlah Penjualan/

    Tahun

    1. 2014 50 Setel 36 Setel

    2. 2015 55 Setel 48 Setel

    3. 2016 60 Setel 60 Setel

    4. 2017 75 Setel 72 Setel

    5 2018 80 Setel 84 Setel Sumber : Hasil wawancara pada pemilik songket Jambi

    Dari tabel 2 penjualan tenun songket palembang yang di jual di Kota

    Jambi tidak begitu banyak terjual, berarti bisa dikatakan peminat tenun songket

    palembang sangat sedikit, tetapi tidak menutup kemungkinan akan memiliki

    9 Wawancara kepada Mania selaku pemilik usaha tenun songket Jambi Cik Mia, 9

    Febuari 2019 pukul 16.00 WIB

  • 5

    banyak peminat dengan harga yang masih bisa dijangkau oleh kalangan

    menengah. Dalam penjualan pastinya memiliki tingkat penetapan harga, guna

    sebagai daya tarik suatu produk. Berbagai macam harga tenun yang di tetapkan

    oleh Cik Mia mulai dari harga tertinggi hingga harga terendah, dalam penetapan

    harga terdapat kualitas dan kuantitas suatu produk. Maka harga merupakan salah

    satu faktor utama konsumen dalam mempertimbangkan keputusan belinya.

    Konsep permintaan menjelaskan bahwa permintaan atas suatu produk di

    pengaruhi oleh harga produk itu sendiri.10 Seperti dikemukakan oleh Adam Smith

    dalam hukum permintaan yang berbunyi jika semakin turun harga maka semakin

    banyak jumlah barang yang tersedia dan sebaliknya semakin tinggi harga maka

    semakin sedikit jumlah barang yang tersedia.11 Menurut Ibnu Khaldun sebagai

    tokoh ekonomi Islam mengatakan didalam bukunya Al-Muqaddimah menulis

    secara khusus satu bab yang berjudul “harga-harga di kota” Ia membagi jenis

    barang kepada dua macam, pertama, barang kebutuhan pokok, kedua barang

    mewah. Menurutnya, bila suatu kota berkembang dan populasinya bertambah,

    maka pengadaan barang-barang kebutuhan pokok mendapat prioritas, sehingga

    penawaran meningkat dan akibatnya harga menjadi turun. Sedangkan untuk

    barang-barang mewah, permintaannya akan meningkat, sejalan dengan

    perkembangan kota dan berubahnya gaya hidup. Akibatnya, harga barang mewah

    menjadi naik.12 Tetapi fakta yang sebenarnya tidak sama dengan yang

    dikemukakan oleh Adam Smith, fakta sebenarnya semakin tinggi harga maka

    10 Tedy Herlambang, Ekonomi Manajerial & Strategi Bersaing (Jakarta : Grafindo),

    2002. Hlm 29 11 https://jojonomic.com/blog/penawaran-dan-permintaan/ diakses pada 3 Oktober 2019 12 https://www.academia.edu/11996444/teori_permintaan_dan_penawaran_ibnu_khaldun

    diakses pada 3 Oktober 2019

    https://jojonomic.com/blog/penawaran-dan-permintaan/https://www.academia.edu/11996444/teori_permintaan_dan_penawaran_ibnu_khaldun

  • 6

    semakin tinggi pula jumlah barang yang tersedia, konsumen tidak berpengaruh

    atas tingginya harga suatu produk. Pada dasarnya konsumen tidak melihat dari

    mahal atau tidaknya harga kain tenun tersebut, melainkan dari kualitas serta

    kepuasan yang di dapat oleh konsumen untuk mengkonsumsi suatu produk yang

    memiliki nilai jual bahkan nilai beli konsumen.

    Maka konsumen akan melakukan pembelian sesuai dengan harga yang

    telah ditentukan oleh si penjual. Berikut adalah tabel harga pada penjualan kain

    tenun di Kota Jambi :13

    Tabel 3.

    Tabel Perbandingan Harga Penjualan Songket Jambi dan Palembang

    No. Tipe dan Kualitas

    Songket

    Harga Songket Jambi Harga Songket

    Palembang

    1 Kualitas Tinggi Rp 10 Juta – 20 Juta/ Setel Rp 4.500.000,-/ Setel

    2 Kualitas Sedang Rp 5 Juta – 10 Juta/ Setel Rp 3.000.000,-/Setel

    3 Kualitas Rendah Rp 1,5 Juta – 5 Juta/ Setel Rp 1.600.000,-/ Setel

    Sumber : pemilik Songket Jambi

    Dari tabel di atas merupakan harga yang diterapkan pada masing –

    masing kain tenun yang sesuai dengan kuantitas dan kualitas. Tertera jelas

    perbedaan harga yang diterapkan. Lupiyoadi menyatakan dalam bambang

    purwanto bahwa harga suatu produk sangat signifikan dalam pemberian value

    kepada konsumen dan mempengaruhi image produk serta keputusan konsumen

    untuk membeli suatu produk.14

    Dalam membuat keputusan, konsumen tentunya mempertimbangkan

    banyak faktor seperti faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor

    13 Wawancara kepada pemilik songket, 9 Febuari 2019 pukul 16.00 WIB 14Bambang Purwanto, Pengaruh Periklanan, dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan

    Pembelian Konsumen di Supermarket Hypermart Bengkulu. Skripsi Universitas Bengkulu, 2014.

    Di akses di repository.unib.ac.id/8112/

  • 7

    psikologi yang mempengaruhi keputusan pembelian.15 Dengan adanya informasi

    serta masukan dari konsumen mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi

    keputusan konsumen dalam mengambil keputusan, maka informasi dan masukan

    tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi pemilik usaha tenun. Setelah pemilik

    usaha tenun mengetahui apa yang dipertimbangkan oleh konsumen maka, pemilik

    usaha tenun dapat memperbarui strategi pemasaran yang diterapkan supaya

    sasaran penjualan dapat dicapai.16

    Berdasarkan uraian teori serta penjabaran di atas maka penelitian ini

    bertujuan dalam rangka mengukur seberapa pengaruh yang diberikan oleh

    konsumen dalam melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk.

    Sehingga penelitian ini berjudul “Pengaruh Promosi Penjualan Dan Harga

    Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Songket Jambi Cik Mia”

    B. Rumusan Masalah

    1. Apakah promosi penjualan dan harga berpengaruh secara simultan terhadap

    keputusan konsumen dalam membeli produk kain songket Jambi Cik Mia?

    2. Apakah pengaruh promosi penjualan dan harga berpengaruh secara parsial

    terhadap keputusan konsumen membeli produk kain songket Jambi Cik Mia?

    3. Variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen

    dalam membeli produk songket Jambi Cik Mia?

    15 Febrina Risha Asmara, Faktor-Faktor Pertimbangan Konsumen Dalam Pembelian

    Rumah Perumahan, Universitas Lampung, Fakultsa Ekonomi Dan Bisnis, 2019, Hal. 11. 16Jonson, Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian. Tugas Akhir,

    Akademi Akuntansi Permata Harapan, 2017. Hlm, 3. Di akses di www.academia.edu/36931629.

  • 8

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi penjualan dan harga secara

    simultan terhadap keputusan konsumen dalam memutuskan untuk membeli

    produk kain songket Jambi Cik Mia.

    2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi penjualan dan harga secara

    parsial terhadap keputusan konsumen dalam memutuskan untuk membeli

    produk kain songket Jambi Cik Mia

    3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi

    keputusan konsumen membeli produk songket Jambi Cik Mia.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Penulis

    penelitian ini sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program

    sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri

    (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan menjadi wawasan bagi penulis

    mengenai pengaruh promosi dan harga terhadap keputusan konsumen

    membeli produk kain songket Jambi Cik Mia.

    2. Bagi Pemilik Toko Songket Jambi Cik Mia

    Hasil dalam penelitian ini guna sebagai evaluasi dalam mencapai peningkatan

    promosi penjualan suatu produk dengan harga yang relatif sehingga

    menjadikan konsumen untuk memutuskan membeli sesuai dengan fungsi

    serta kebutuhan konsumen.

  • 9

    3. Bagi Pihak Lain

    Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan

    ataupun referensi sekaligus bahan pertimbangan dan masukan untuk

    penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

    E. Kerangka Teori

    1. Keputusan Pembelian

    a. Pengertian Keputusan Pembelian

    Keputusan pembelian konsumen merupakan sebuah tindakan

    yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk. Menurut Kotler

    di dalam Ferdy Pratama, keputusan pembelian adalah tindakan dari

    konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.17

    Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang

    mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih

    perilaku alternatif, dan memilih salah satu di antaranya. Hasil dari proses

    pengintegrasian ini ialah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara

    kognitif sebagai keinginan berprilaku.18

    b. Proses Keputusan Pembelian

    Proses keputusan pembelian dapat dikategorikan secara garis

    besar ke dalam tiga tahap utama : prapembelian, konsumsi, dan evaluasi

    purnabeli. Tahap prapembelian mencakup semua aktivitas konsumen

    yang terjadi sebelum terjadinya transaksi pembelian dan pemakaian

    produk. Tahap ini meliputi tiga proses, yakni indentifikasi kebutuhan,

    17 Ferdy Pratama, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan

    Pembelian Online di Instagram, Skripsi UIN STS JAMBI, (2018). 18 Nugroho J.Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta : Kencana, 2003), hlm. 342.

  • 10

    pencarian informasi, dan evaluasi alternatif. Tahap konsumsi merupakan

    tahap proses keputusan konsumen dimana konsumen membeli dan

    menggunakan produk atau jasa, sedangkan tahap evaluasi purnabeli

    adalah tahap proses pembuatan keputusan konsumen sewaktu konsumen

    menentukan apakah ia telah membuat keputusan pembelian yang tepat.19

    Konsumen melakukan pembelian berketerlibatan tinggi (high-

    involvement purchases), yaitu situasi pembelian yang secara psikologis

    penting bagi konsumen karena menyangkut kebutuhan sosial atau self-

    esteem, serta memiliki persepsi risiko yang besar (risiko sosial, risiko

    psoikolgis, dan risiko finansial). Sementara dalam situasi pembelian

    berketerlibatan rendah, proses pencarian informasi dan evaluasi alternatif

    biasanya minimum. Tak jarang bahkan keputusan pembelian dilakukan

    secar impulsif (tanpa perencanaan). Hawkins dan Mothersbaugh

    mengklarifikasi bahwa keterlibatan pembelian (purcase involvement)

    tidak sama dengan keterlibatan produk (produk involment) dan enduring

    involment.20

    Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut :21

    Gambar 1

    Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

    19 Fandy Tjiptono, Pemasaran Esensi Dan Aplikasi, (Yogyakarta : Andi Offset, 2016), hlm.

    60. 20 Ibid 21Ibid

    Evaluasi

    Purnabeli Pembelian

    dan

    konsumsi

    Evaluasi

    alternatif

    Pencarian

    informasi

    Identifikasi

    kebutuhan

  • 11

    1) Identifikasi Kebutuhan

    Proses pembelian diawali ketika seseorang mendapatkan stimulus

    (pikiran, tindakan atau motivasi) yang mendorong dirinya untuk

    mempertimbangkan pembelian barang atau jasa tertentu. Stimulus bisa

    berupa :

    a) Commercial cues, yaitu kejadian atau motivasi yang memberikan

    stimulus bagi konsumen untuk melakukan pembelian, sebagai

    hasil usaha promosi perusahaan.

    b) Social cues, adalah stimulus yang didapatkan dari kelompok

    referensi yang dijadikan panutan atau acuan oleh seseorang.

    Kelompo referensi bisa berupa kelompok primer maupun

    kelompok sekunder. Kelompok primer adalah orang–orang yang

    sering kali berinteraksi (tidak harus tatap muka) dengan individu

    tertentu dan pendapat atau normanya dipertimbangkan atau diikuti

    oleh individu tersebut, seperti keluarga, organisasi kerja, dan lain–

    lain.

    c) Physical cues, yakni stimulus yang ditimbulkan karena rasa haus,

    lapar, lelah, dan biological cues lainnya.22

    2) Pencarian Informasi

    Identifikasi masalah atau kebutuhan memerlukan solusi yang

    biasanya berupa pembelian barang atau jasa spesifik. Sebelum

    memutuskan tipe produk, merek spesifik, dan pemasok yang bakal

    22 Ibid, hlm. 64

  • 12

    dipilih, konsumen biasanya mengumpulkan berbagai informasi

    mengenai alternatif–alternatif yang ada. Akan tetapi, dalam semua

    proses pembuatan keputusan konsumen, jarang sekali dijumpai ada

    konsumen yang mempertimbangkan semua alternatif produk atau

    merek yang ada di pasar.

    Sejumlah riset berhasil mengidentifikasi faktor–faktor utama

    yang mempengaruhi pencarian informasi oleh konsumen, diantaranya :

    a) Karakteristi pasar, meliputi jumlah alternatif produk/jasa yang

    tersedia, rentang harga, konsentrasi toko, dan ketersediaan

    informasi (seperti iklan, komunikasi, kemasan, konsumen

    berpengalaman, dan sumber–sumber independen). Pada umunya,

    karakteristik pasar berhubungan positif dengan aktivitas pencarian

    informasi oleh konsumen.

    b) Karaktersitik produk, di antaranya harga dan diferensiasi. Faktor

    ini juga berhubungan positif dengan pencarian informasi oleh

    pelanggan.

    c) Karaktersitik pelanggan, di antaranya pembelajaran dan

    pengalaman pelanggan (orientasi berbelanja, status sosial, usia,

    jenis kelamin dan siklus hidup rumah tangga. Status sosial dan

    persepsi terhadap risiko berhubungan positif dengan pencarian

    informasi, sedangkan pembelajaran dan pengalaman pelanggan

    berhubungan negatif.

  • 13

    d) Karakteristik situasi, terdiri atas ketersediaan waktu, pembelian

    untuk diri sendiri, suasana yang menyenangkan, suasana sosial dan

    energi fisik/mental.23

    3) Pengevaluasian Alternatif

    Setelah terkumpul berbagai alternatif solusi, konsumen

    kemudian mengevaluasi dan menyeleksi untuk menentukan pilihan

    akhir. Proses evaluasi bisa sistematis (menggunakan serangkaian

    langkah formal, seperti model multi–atribut), bisa pula nonsistematis

    (memilih secara acak atau semata–mata mangandalkan ituisi).24

    4) Pembelian dan konsumsi

    Salah satu perbedaan fundamental antara pembelian barang dan

    pembelian jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. Pada

    barang, tahap pembelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun

    terdapat interaksi antara pemasar dan pelanggan selama tahap

    pembelian aktual, tahap pemakaian barang biasanya terlepas dari

    pengaruh langsung para pemasar.25

    5) Evaluasi Purna Beli

    Setelah pilihan dibuat dan produk dibeli serta dikonsumsi,

    evaluasi purnabeli akan berlangsung. Dalam tahap ini, konsumen

    mungkin mengalami disonasi kognitif (keraguan menyangkut ketepatan

    keputusan pembelian). Kondisi semacam ini dipengaruhi sejumlah

    faktor, seperti tingkat komitmen konsumen terhadap keputusan

    23 Ibid, hlm. 65- 67 24 Ibid, hlm. 71 25 Ibid, hlm. 72

  • 14

    pembelian yang dibuat, tingkat kepentingan keputusan pembelian bagi

    konsumen, tingkat kesulitan dalam memilih di antara berbagai

    alternatif, dan kecenderungan individu untuk mengalami kecemasan.

    Pemasar biasanya berusaha meminimumkan disonasi kognitif

    pelanggan dengan berbagai strategi, di antaranya melakukan kontak

    purnabeli dengan pelanggan, menyediakan reassuring letters di

    kemasan produk, menyediakan garansi dan jaminan, dan memperkuat

    keputusan pelanggan melaluin iklan suatu usaha.26

    c. Indikator Proses Keputusan Pembelian

    Menurut Kotler di dalam Agus Susanto penelitian ini

    menggunakan empat indikator untuk menentukan keputusan pembelian,

    yaitu :

    1) Kemantapan pada sebuah produk

    Dalam melakukan pembelian, konsumen akan memilih salah

    satu dari beberapa alternatif yang ada. Pilihan tersebut didasarkan pada

    kualitas, mutu, harga yang terjangkau, dan faktor-faktor lain yang

    dapat memantapkan keinginan konsumen untuk membeli produk

    apakah produk tersebut benar-benar ingin digunakan atau dibutuhkan.

    2) Kebiasaan dalam membeli produk

    Kebiasaan konsumen dalam membeli produk juga berpengaruh

    terhadap keputusan pembelian. Konsumen merasa produk tersebut

    sudah terlalu melekat di benak mereka karena mereka sudah

    26 Ibid, hlm. 76

  • 15

    merasakan manfaat dari produk tersebut. Oleh karena itu, konsumen

    akan merasa tidak nyaman jika mencoba produk baru dan harus

    menyesuaikan diri lagi. Mereka cenderung memilih produk yang sudah

    biasa digunakan.

    3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain

    Dalam melakukan pembelian, jika konsumen mendapatkan

    manfaat yang sesuai dengan sebuah produk, mereka pasti akan

    merekomendasikan produk tersebut dengan orang lain. Mereka ingin

    orang lain juga merasakan bahwa produk tersebut sangat bagus dan

    lebih baik dari produk lain.

    4) Melakukan pembelian ulang

    Kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah produk akan

    menyebabkan konsumen melakukan pembelian ulang produk tersebut.

    Mereka merasa produk tersebut sudah cocok dan sesuai dengan apa

    yang mereka inginkan dan harapkan.27

    d. Keputusan Pembelian Dalam Islam

    Dalam Islam proses pengambilan keputusan diterangkan dalam

    segala aktifitas. Selain itu konsep pengambilan keputusan dalam islam

    lebih ditekankan pada sifat adil dan berhati-hati dalam menerima

    informasi seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an :28

    27 Agus Susanto, Pengaruh Promosi, Harga Dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan

    Pembelian Batik, Skripsi, (2013), hlm. 32-33. 28 Q.S. Al-Hujuraat (49):6

  • 16

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang

    fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti

    agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu

    kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan

    kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

    Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa sebagai umat muslim

    hendaknya berhati-hati dalam menerima suatu berita atau informasi.

    Ketika kita tidak mempunyai pengetahuan tentang hal tersebut maka

    sebaiknya periksa dan teliti terlebih dahulu. Ayat ini juga dapat

    disandarkan dengan sikap hati-hati umat islam dalam membuat

    keputusan untuk mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk.

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat tahap-tahap yang

    dilalui seseorang dalam pengambilan keputusan konsumen. Dimulai

    dari indetifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

    pembelian dan konsumsi, evaluasi purnabeli.29

    2. Promosi Penjualan

    a. Pengertian Promosi Penjualan

    Promosi adalah jenis komunikasi antara pembeli dan penjual.

    Penjual mencoba membujuk pembeli untuk membeli barang atau jasa

    mereka melalui promosi. Melalui promosi ini dapat membantu untuk

    membuat orang sadar akan suatu produk dan layanan yang diberikan.

    29 Ibnu Jauzi, Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Alat Musik

    Perspektif Ekonomi Islam, skripsi UIN Raden Intan Lampung, 2017, hal 47-48.

  • 17

    Selain itu juga membantu meningkatkan citra publik terhadap usaha

    tersebut. Metode pemasaran ini juga dapat menciptakan minat di benak

    pembeli dan juga dapat menghasilkan pelanggan yang loyal. Promosi

    adalah elemen kunci dalam memberikan manfaat produk atau layanan

    kepada pelanggan. Strategi pemasaran dan promosi yang dirancang

    dengan baik memastikan keberhasilan jangka panjang, mendatangkan

    lebih banyak pelanggan, dan memastikan keuntungan bagi bisnis.30

    Menurut Basu Swasta istilah penjualan sering digunakan secara

    sinonim dengan istilah promosi meskipun yang dimaksud promosi.

    Penjualan hanya meliputi kegiatan pemindahan barang/jasa atau

    penggunaan penjual saja, dan tidak terdapat kegiatan periklanan atau

    kegiatan lain yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Jadi,

    penjualan hanya merupakan bagian dari kegiatan promosi. Kotler dan

    Armstrong mendefinisikan promosi penjualan adalah aktivitas yang

    mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan untuk

    membeli produk tersebut.31

    Promosi penjualan adalah semua cara yang digunakan oleh agen

    pemasaran untuk menginformasikan, membujuk atau mempengaruhi

    pengguna akhir produk, tidak termasuk iklan, penjualan pribadi, dan

    publisitas. Promosi penjualan merupakan alat bantu penjualan termasuk

    30https://www.academia.edu/38181613/pengertian_promosi_jenis_dan_manfaat_promosi.p

    df diakses pada tanggal 10 November 2019 31Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran edisi ke-12. (Jakarta :

    Erlangga, 2008), hlm. 79.

    https://www.academia.edu/38181613/pengertian_promosi_jenis_dan_manfaat_promosi.pdfhttps://www.academia.edu/38181613/pengertian_promosi_jenis_dan_manfaat_promosi.pdf

  • 18

    pameran, bonus, kupon, dan hadiah.32 Menurut Agus Hermawan didalam

    bukunya promosi penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi

    langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat di atur untuk

    merangsang pembelian produk dengan segera, atau meningkatkan jumlah

    barang yang di beli pelanggan.33 Maka kesimpulan dari masing–masing

    definisi promosi penjualan yang telah di kemukakan yaitu promosi

    penjualan merupakan aktivitas yang di lakukan konsumen dalam

    pembelian suatu produk dengan segera.

    a. Kelebihan dan Kekurangan Promosi Penjualan

    Amstrong dan Kotler dalam Bambang Purwanto menyatakan

    bahwa kelebihan promosi penjualan antara lain :

    1) Langsung menarik.

    2) Alat yang digunakan unik.

    3) Membantu menarik calon pelanggan untuk bekunjung ke toko.

    4) Dengan kontes, demonstrasi, atau lainnya mereka berkunjung ke

    lokasi (gerai atau tempat umum seperti mall).

    Sedangkah kekurangan promosi penjualan menurut Amstrong

    dan Kotler sebagai berikut :

    1) Lebih sukar untuk mengakhiri periode promosi tanpa akibat

    penjualan.

    32http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/promosi_penjualan.aspx di akses pada

    tanggal 29 Juni 2019 33 Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 2012), hlm. 128.

    http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/promosi_penjualan.aspx

  • 19

    2) Promosi yang mengambil lokasi di gerai dapat berakibat buruk jika

    menggunakan cara dan barang – barang yang terkesan murahan dan

    “norak”.

    3) Hanya berguna untuk menunjang alat promosi lainnya : iklan,

    personal selling dan public relation.

    Kadang kala peritel hanyut dengat semangat mengiklankan, sehingga

    lupa pada hal – hal yang lebih penting, misalnya produk yang bermutu,

    pelayanan yang baik, harga yang wajar dan lain–lain.34

    b. Tujuan Promosi Penjualan

    Tujuan digunakan promosi penjualan ialah :

    1) Menarik para pembeli baru

    2) Memberi hadiah/penghargaan kepada konsumen/pelanggan lama

    3) Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama

    4) Menghindari konsumen lari ke merek lain

    5) Mempopulerkan merek/meningkatkan loyalitas

    6) Meningkakan volume penjualan jangka pendek dalam rangka

    memperluas “market share” jangka panjang35

    c. Indikator Promosi Penjualan

    Suatu perusahaan atau pemilik usaha selain memperhatikan

    kekurangan dan kelebihan promosi penjualan, seorang pemilik usaha

    harus memilih indikator–indikator promosi penjualan yang tepat dalam

    34Bambang Purwanto, Pengaruh Periklanan Dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan

    Pembelian Di Supermarket. Skripsi, (2014), hlm, 17. 35 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, (Bandung : Alfabeta,

    2014), hlm, 188.

  • 20

    mempromosikan produk. Menurut Kotler dan Keller di dalam Andri

    Hidayat, bahwa indikator promosi penjualan di antaranya adalah :

    1) Frekuensi promosi adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan

    dalam suatu waktu melalui media promosi penjualan.

    2) Kualitas promosi adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan

    dilakukan.

    3) Kuantitas promosi adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang

    diberikan konsumen.

    4) Waktu promosi adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh

    perusahaan.

    5) Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi merupakan faktor yang

    diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan atau

    pemilik usaha.36

    d. Promosi dalam Islam

    Promotion juga merupakan elemen marketing mix. Bahari

    mengatakan dalam islam semua usaha yang dilakukan pemasar untuk

    menjadi kreatif dan inofatif dalam usaha demi menarik minat pelanggan

    baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada diperbolehkan

    termasuk melakukan kegiatan promosi. Abuznaid juga mengatakan

    bahwa etika melakukan promosi dalam islam adalah tidak diperbolehkan

    melakukan pelecehan terhadap suku, agama, ras, dan ekploitasi

    36Andri Laksana Hidayat, Pengaruh Promosi Penjualan Produk Purence Terhadap

    Keputusan Pembelian Konsumen Di Bandung , Skripsi : Universitas Widyatama (2013), hlm. 11 –

    12. Di akses https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/2720 di akes pada

    tanggal 29 Juni 1997

    https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/2720

  • 21

    perempuan dalam iklan. Semua pedoman dalam Islam tentang promosi

    ditujukan untuk menghilangkan praktik penipuan dan perlakuan tidak

    adil yang menimpa konsumen.

    Promosi merupakan upaya untuk memperkenalkan dan

    menawarkan produk kepada konsumen. Dalam Islam melaksanakan

    promosi dilarang memberikan informasi yang berlebihan. Rasulullah

    SAW. Sendiri dalam melakukan promosi barang yang diperdagangkan

    tidak pernah memberikan informasi yang berlebihan, justru beliau

    memberikan informasi apa adanya sehingga pembeli akan memperoleh

    informasi tentang produk secara jelas sebelum memutuskan untuk

    membelinya. Pentingnya kejujuran dalam melakukan promosi dan

    ketidakjujuran sebagai tindakan yang tercela disampaikan melalui hadis

    Rasulullah SAW yaitu :37

    “Dari Ibn Mas‟ud r.a dari Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya

    kejujuran membawa pada kebajikan dan kebajikan membawa pada

    surga dan sesungguhnya seseorang benar-benar jujur sehingga ditulis di

    sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya kebohongan

    membawa pada keburukan dan keburukan itu membawa pada neraka

    dan sesungguhnya seseorang benar-benar dusta sehingga dicatat oleh

    Allah sebagai pendusta.(Riwayat Bukhari Muslim)

    37 Nur Asnawi DKK, Pemasaran Syariah Teori, Filosofi, Dan Isu-Isu

    Kontemporer,(Depok: Raja Grafindo Persada,2017), Hlm.168-169

  • 22

    Aturan promosi produk menurut Islam adalah tidak dibenarkan

    melakukan penipuan, baik dalam bentuk perilaku maupun perkataan. Al-

    Qur’an mengutuk segala bentuk pernyataan palsu, tuduhan tidak

    mendasar, informasi dan kesaksian palsu, sebagaimana firmannya, Q.S

    Az- Zukhruf (43):19 :38

    Artinya : “Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah

    hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang

    perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-

    malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka

    akan dimintai pertanggung-jawaban.”

    3. Harga

    a. Pengertian Harga

    Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering

    digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk.39

    Dalam teori ekonomi, harga, nilai, dan faedah merupakan istilah – istilah

    yang saling berhubungan. Jadi, harga adalah nilai yang dinyatakan dalam

    rupiah.40 Di dalam ekonomi teori, pengertian, harga, nilai dan uitlity,

    merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan

    utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang

    memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs),

    38 Q.S. Az-Zukhruf (43) : 19 39 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapannya Dalam Pemasaran,

    (Jakarta : Ghalian Indonesia, 2011), hlm. 303 40Basu Swasta , Azas – Azas Marketing Edisi Ketiga, (Yogyakarta : Liberty, 1999), hlm.

    147.

  • 23

    keinginan (wants), dan memuaskan konsumen (satisfaction).41 Maka

    harga merupakan suatu nilai dalam suatu barang yang memiliki manfaat

    terhadap konsumen yang memiliki kepuasan dalam mengkonsumsinya.

    Menurut Ibnu Khaldun sebagai tokoh ekonomi Islam mengatakan

    didalam bukunya Al-Muqaddimah menulis secara khusus satu bab yang

    berjudul “harga-harga di kota” Ia membagi jenis barang kepada dua

    macam, pertama, barang kebutuhan pokok, kedua barang mewah.

    Menurutnya, bila suatu kota berkembang dan populasinya bertambah,

    maka pengadaan barang-barang kebutuhan pokok mendapat prioritas,

    sehingga penawaran meningkat dan akibatnya harga menjadi turun.

    Sedangkan untuk barang-barang mewah, permintaannya akan

    meningkat, sejalan dengan perkembangan kota dan berubahnya gaya

    hidup. Akibatnya, harga barang mewah menjadi naik

    b. Tujuan Penentuan Harga

    Tujuan penetapan harga berada pada dua orientasi yaitu orientasi

    laba dan orientasi penjualan :

    1) Tujuan Berorientasi Laba

    a) Mengharapkan return tertentu

    Return adalah suatu tingkat “pengembalian” yang

    diharapkan dari kegiatan yang dilakukan perusahaan. Biasanya

    return ditetapkan sebagai target yang harus dicapai. Biasanya target

    41 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, hlm, 169.

  • 24

    return ini dikaitkan dengan berbagai biaya yang akan dikeularkan

    perusahaan.

    b) Mengharapkan Laba Maksimal

    Tujuan ini banyak dikemukakan terutama oleh perusahaan

    perusahaan kecil yang cenderung lebih berfikir jangka pendek.

    Sebenarnya secara teoritis laba maksimum tidak hanya dicapai

    melalui penetapan harga yang tinggi atau menaikkan harga jual

    barang. Menetapkan harga barang yang tinggi akan membawa laba

    total yang tinggi hanya apabila permintaan bersifat inelatis.

    c) Mengharapkan Laba Tertentu

    Beberapa perusahaan, memikirikan kelangsungan hidup

    suatu usaha, yang lebih mengutamakan sifat sosial perusahaan atau

    yang melihat bahwa daya beli masyarakat memang rendah,

    menetapkan harga sedemikian rupa, hanya agar memperoleh laba

    yang memadai saja.42

    2) Tujuan Berorientasi Penjualan

    a) Mengharapkan Pertumbuhan Penjualan

    Pada perusahaan besar banyak tertarik dan lebih tertarik

    pada peningkatan volume penjualan dari pada peningkatan laba.

    Pihak–pihak perusahaan atau pihak penjualan beranggapan bahwa

    peningkatan volume penjualan secara langsung akan diikuti oleh

    peninkatan laba. Sebenarnya tidak semua pendapat benar, adanya

    42Marwan Asri, Marketing, (Yogyakarta : UPP – AMP YKPN, 1991), hlm. 303- 304.

  • 25

    kasus yang menunjukkan penurunan laba meskipun volume

    penjualan meningkat. Akibarnya perhatian pada laba lebih besar

    bersama dengan perhatian terhadap volume penjualan.

    b) Mengharapkan Pertumbuhan Market Share

    Pertumbuhan market share adalah salah satu bentuk tujuan

    yang didambakan oleh perusahaan. Mereka berpendapat bahwa

    kenaikan volume penjualan akan mengikuti kenaikan market share,

    meskipun tidak selamanya. Market share merupakan bagian pasar

    yang berada di tangan perusahaan dengan menunjukkan kekuatan

    bersaing perusahaan atau bahkan mampu meramalkan

    kelangsungan hidup suatu perusahaan.

    c) Mempertahankan Market Share

    Sebagian pengusaha memandang market share tertentu

    sebagai market share yang ideal. Mereka beranggapan menambah

    market share justru akan mendatangkan masalah baru bagi

    perusahaan. Hal ini sering ditemukan pada perusahaan menengah

    kecil apalagi perusahaan keluarga.43

    c. Indikator Harga

    Menurut Kotler dan Amstrong menjelaskan ada empat ukuran

    yang mencirikan harga, adalah: keterjangkauan harga, kesesuaian harga

    dengan kualitas, kesesuaian harga dengan manfaat, dan harga sesuai

    43 Ibid. Hlm, 304 - 305.

  • 26

    kemampuan atau daya beli. Di bawah ini penjelasan empat ukuran

    harga, yaitu:

    1) Keterjangkauan harga. Konsumen bisa menjangkau harga yang

    telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa

    jenis dalam satu merek dan harganya juga berbeda dari termurah

    sampai termahal.

    2) Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga. Konsumen sering

    membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya.

    Dalam hal ini mahal murahnya harga suatu produk sangat

    dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk

    tersebut.

    3) Kesesuaian harga dengan kualitas produk. Harga sering dijadikan

    sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang sering memilih

    harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka melihat

    adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang

    cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.

    4) Kesesuaian harga dengan manfaat. Konsumen memutuskan

    membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau

    sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika

    konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang

    dikelua rkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk

  • 27

    tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk

    melakukan pembelian ulang.44

    d. Harga dalam Islam

    Harga merupakan elemen marketing–mix dalam islam.

    Abuznaid, Bahari, Ishak dan Abdullah mengemukakan, dalam Islam

    tidak dibenarkan menetapkan harga murah di bawah pasar, melarang

    praktik maisir atau menerima keuntungan tanpa bekerja, mengubah

    harga tanpa diikuti perubahan kuantitas atau kualitas produk, dilarang

    menipu pelanggan demi meraup keuntungan, diskriminasi harga

    diantara pelaku bisnis, melarang propaganda palsu melalui media,

    gambling (perjudian) penimbunan dan mengontrol harga yang berakibat

    pada kelangkaan pasokan, menimbun produk apapun dilarang dalam

    Islam. Islam menekankan praktik pricing policy secara sehat dan

    mengikuti hukum demand dan supply yang terjadi secara alami

    (mekanisme pasar).

    Bentuk penentuan harga yang dilarang dalam Islam antar lain

    menentukan harga yang berlebihan (predatory pricing), diskriminasi

    penentuan harga yang berakibat pada ketidakadilan dan penipuan dalam

    menentukan harga. Dalam Al-Qur’an secara jelas Allah SWT Melarang

    praktik kecurangan dan timbangan sebagai bagian dari kebijakan

    44Philip Kotler Dan Garry Armstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran Edisi Ke 13jilid 1,

    (Jakarta : Erlangga, 2012).

  • 28

    penentuan harga sebagaimana firman-Nya dalam QS Al- Muthaffifin

    (83) : 1-3 :45

    Artinya : “kecelakaan besarlah bagi orang – orang yang curang (orang

    yang curang dalam menakar dan menimbang), yaitu orang –

    orang yang apabila menerima takaran dari orang lain

    mereka minta dipenuhi. Dan apabia mereka menakar atau

    menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”.46

    e. Hubungan Promosi Penjualan dan Harga terhadap Keputusan

    Pembelian

    Menurut Kotler dalam penelitian Meilina Clara bahwa

    perusahaan–perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk

    memperoleh tanggapan pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat. Untuk

    memahami efektivitas dari pengguna alat promosi penjualan, para

    pemasar baik itu peritel harus mengetahui Kegunaan, persepsi,

    preferensi dan perilaku belanja pelanggan sasaran yang dituju. Seluruh

    alat promosi penjualan sangat berpengaruh terhadap keputusan

    pembelian konsumen karena promosi penjualan memberikan

    rangsangan yang dapat menarik perharian konsumen.47

    Fandy Tjiptono di dalam penelitan Serli Melinda, mengatakan

    bahwa harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan

    45 Nur Aswani DKK, Pemasaran Syariah Teori, Filosofi, Dan Isu-Isu Kontemporer,

    hlm.154-165 46 Q.S Al-Muthaffifin (83) : 1-3. 47 Meilina Clara, Pengaruh Promosi Penjualan Terhdap Keputusan Pembelian Impulsif Ibu

    Rumah Tangga, Skripsi : IPB, 2017 di akses https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90161 ,

    akses pada tanggal 11 Juli 2019

    https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90161

  • 29

    keputusan para pembeli yaitu peranan alokasi dan peranan informasi.

    Peranan alokasi dari harga yaitu fungsi harga dalam membantu para

    pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau ulititas

    tertinggi yang di harapkan berdasarkan daya beli. Sedangkan peranan

    informasi dari harga yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen

    mengenai faktor–faktor produk seperti kualitas. Ketika konsumen

    cocok dengan harga yang ditawarkan karena telah sesuai dengan

    kemampuan dan melebihi harapan awalnya, maka konsumen tidak

    akan ragu untuk melakukan keputusan pembelian terhadap produk

    tersebut.48

    F. Tijauan Pustaka

    Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan

    oleh penulis telah relatif banyak dilakukan. Meski demikian, penelitian tersebut

    memiliki variasi yang berbeda, seperti penggunaan variabel independen yang

    berbeda, dan lokasi penelitian berbeda. Beberapa penelitian terdahulu yang

    berhubungan dengan keputusan pembelian antara lain :

    Tabel. 4

    Tinjauan Pustaka Dari 5 Peneliti Terdahulu

    No Nama

    Peneliti

    Variabel

    Penelitian

    Sampel

    Penelitian

    Metode

    Penelitian

    Hasil

    Penelitian

    1. Rima

    Mardiana

    2018

    Universitas

    Islam

    Negeri

    Citra merek

    (X1),

    kepuasan

    konsumen

    (X2),

    keputusan

    Konsumen

    tupperware

    yang

    membeli

    tupperware

    di kantor

    Analisis

    deskriptif

    kuantitatif

    dengan uji

    T dan uji F,

    analisis

    X1

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap Y

    X2

    48 Serli Melinda, Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen

    Untuk berbelanja di Taman Bunga Kota Gede Yogyakarta, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan

    Kalijaga, (2016). Di akses di digilib.uin-suka.ac.id/22418/, akses pada tanggal 11 Juli 2019

    http://digilib.uin-suka.ac.id/22418/

  • 30

    Sultan

    Thaha

    Saifuddin

    pembelian

    (Y)

    simpang

    mangga

    jambi

    sebanyak 100

    responden.

    regresi

    linier

    berganda

    dan analisis

    koefisien

    determinasi

    .

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap

    Y.49

    2. Fadhli

    Nurfakhrus

    y, 2017

    Universitas

    Lampung

    Periklanan

    (X1),

    promosi

    penjualan

    (X2),

    penjualan

    personal

    (X3),

    keputusan

    pembelian

    (Y).

    Konsumen

    PT. Lautan

    teduh Bandar

    Lampung

    sebanyak 100

    responden.

    Deskriptif

    verifikatif

    dengan uji

    T dan uji F,

    analisis

    regresi

    linier

    berganda.

    X1

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap Y

    X2

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap Y

    X3

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap

    Y.50

    3. Rizky

    Fajar, 2017

    Universitas

    Sumatera

    Utara

    Harga (X1),

    promosi

    (X2),

    kualitas

    produk (X3),

    keputusan

    pembelian

    (Y).

    Seluruh

    pelangan

    yang

    melakukan

    pembelian lip

    krim matte

    wardah

    sebanayak 92

    responden.

    Penelitian

    asosiatif

    yang

    menghubun

    gkan dua

    variabel

    dengan uji

    F dan R2,

    analisis

    regresi

    linier

    berganda.

    X1

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap Y

    X2

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap Y

    X3

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    49Rima Mardiana, Pengaruh Citra Merek Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan

    Pembelian Produk Tupperware Di Kota Jambi,. Skripsi Universitas Islam Negeri Sultan Thaha

    Saifuddin Jambi, (2018). 50Fadhli Nurfakhrusy, Pengaruh periklanan, promosi penjualan, dan penjualan personal

    terhadap keputusan pembelian Pada Motor Yamaha Fino PT. Lautan Teduh Bandar Lampung,

    Skripsi Universitas Lampung, (2017). Diakses di digilib.unila.ac.id/id/eprint.

  • 31

    terhadap

    Y.51

    4. Serli

    melida,

    2016

    Universitas

    Islam

    Negeri

    Sunan

    Kalijaga.

    Harga (X1),

    kualitas

    produk (X2),

    keputusan

    konsumen

    (Y).

    Seluruh

    konsumen

    sebanyak 100

    responden.

    Penelitian

    kuantitatif,

    dengan uji t

    uji F, R

    square

    Analisis

    regresi

    linier

    berganda.

    X1

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap Y

    X2

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap

    Y.52

    5. Agus

    susanto,

    2013

    Universitas

    Negeri

    Semarang

    Promosi

    (X1), Harga

    (X2),

    Inovasi

    Produk (X3),

    Keputusan

    Pembelian

    (Y).

    Konsumen

    batik tulis

    karang melati

    sebanyak 113

    responden.

    penelitian

    kuantitatif,

    dengan uji

    F uji t dan

    (R2)

    X1

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap Y

    X2

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap Y

    X3

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap

    Y.53

    berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah dipaparkan di atas,

    menunjukkan bahwa dalam penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi

    konsumen baik dalam hal kepuasan konsumen yang membeli tenun songket Jambi

    Cik Mia.

    51Rizky Fajar, Pengaruh Harga, Promosi, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan

    Pembelian Produk Exlusive Lipstik Matte Lip Cream Pada Wardah Beauty House Medan, Skripsi

    Universitas Sumatera Utara, (2017). Di akses di http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1172 52Serli Melinda, Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen Untuk

    berbelanja di Taman Bunga Kota Gede Yogyakarta, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan

    Kalijaga, (2016). Di akses di digilib.uin-suka.ac.id/22418/ 53Agus Susanto, Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan

    Pembelian Pada Batik Tulis Karang Melati Demak, Skripsi Universitas Negeri Semarang, (2013).

    Di akses di lib.unnes.ac.id/18429/

    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1172http://digilib.uin-suka.ac.id/22418/

  • 32

    G. Kerangka Pemikiran

    Berdasarkan uraian latar belakang, kerangka teori, dan hasil penelitian

    terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka secara sederhana kerangka

    berpikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 2

    Kerangka Pikir Promosi Penjualan dan Harga

    terhadap Keputusan Pembelian

    Hasil penggabungan indikator-indikator dari kerangka teori

    H. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya masih harus

    dilakukan pengujian. Berikut kesimpulan sementara secara umumnya, yaitu:

    KEPUTUSAN

    PEMBELIAN

    HARGA

    PROMOSI

    PENJUALAN

    - Frekuensi promosi - Kualitas promosi - Kuantitas promosi - Waktu promosi - Ketepatan

    promosi

    - Keterjangkauan Harga

    - Harga sesuai kemampuan atau

    daya saing

    - Kesesuaian harga dengan kualitas

    produk

    - Kesesuaian harga dengan manfaat

    - Kemantapan pada sebuah produk

    - Kebiasaan dalam membeli produk

    - Memberikan rekomendasi

    kepada orang lain - Melakukan

    pembelian ulang

  • 33

    Ho : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap

    variabel Y.

    Ha : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap

    variabel Y.

    Namun berdasarkan teori-teori yang dikemukakan dalam kerangka teori

    dan merujuk pada bukti empiris riset-riset terdahulu yang sudah peneliti

    kumpulkan maka berikut dugaan sementara peneliti yaitu :

    Ha1 : Promosi dan harga diduga berpengaruh secara bersama-sama (simultan)

    terhadap keputusan konsumen membeli songket Jambi Cik Mia.

    Ha2 : Promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen

    membeli songket Jambi Cik Mia.

    Ha3 : Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli

    songket Jambi Cik Mia.

  • 34

    BAB II

    METODE PENELITAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    pendekatan kuantitatif. Pendekatan dengan model kuantitatif, merupakan model

    keputusan yang mempergunakan angka. Angka mempunyai peranan penting

    dalam pembuatan, penggunaan dan pemecahan model kuantitatif. Jenis penelitian

    ini adalah penelitian Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif

    adalah metode yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik oleh

    peneliti sendiri maupun secara kelompok.54

    Sedangkan metode kuantitatif adalah metode yang menggunakan alat

    analisis bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka

    yang kemudian dijelaskan dan diinterprestasikan dalam suatu uraian.55 Pendekatan

    kuantitatif yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara menjelaskan dan

    menyandingkan data dalam bentuk angka berdasarkan fenomena yang terjadi.

    B. Jenis dan Sumber Data

    1. Data Primer

    Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

    penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data

    langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.56 Menurut

    Kuncoro, metode untuk pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan

    54 Asep Suryana dan Ridwan, Statistik Bisnis. (Bandung: Alfabeta , 2010), hlm. 30 55 Iqbal Hasan, analisis data penelitian dengan statistik, (Jakarta : Bumi Aksara, 2004), hal.

    30 56 Saifuddin Azwar, metode penelitian, (yogyakarta : pustaka belajar, 2012), hlm. 91.

    34

  • 35

    cara pasif dan aktif. Cara pasif yaitu melakukan pengumpulan data dengan

    mengobservasi karakter menggunakan alat mekanik atau manual sedangkan

    cara aktif yaitu dilakukan dengan cara mewawancai atau menanyai

    responden baik secar personal maupun tidak.57 Maka pada penelitian ini data

    primer yang di dapatkan dari sumber asli yaitu menggunakan penyebaran

    kuesioner/angket dan wawancara kepada responden yang membeli tenun

    songket Jambi Cik Mia.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

    langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder

    biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia.58

    Data sekunder juga merupakan data pendukung guna melengkapi data

    primer yang diperoleh dari buku–buku, literatur, artikel dan karya ilmiah

    lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Pada penelitian ini

    data sekunder didapat dari hasil data penjualan songket Jambi di Toko Cik

    Mia dengan data berupa data penjualan, data konsumen yang membeli, serta

    data harga dari masing–masing kualitas tenun songket Jambi.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi Penelitian

    Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki

    kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok

    dalam suatu penelitian. Populasi yang diteliti harus didefinisikan dengan

    57Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuatitatif, (Jakarta :

    Rajawali Pers, 2008), hlm. 103. 58 Saifuddin Azwar, metode penelitian, hlm. 91

  • 36

    jelas sebelum penelitian dilakukan.59 Populasi dalam penelitian ini adalah

    semua konsumen yang membeli dan mengenal toko tenun songket Jambi

    Cik Mia.

    2. Sampel Penelitian

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki

    oleh populasi. Mengingat populasi tidak diketahui, maka prosedur pencarian

    responden dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling,

    dimana sampel yang diambil dengan pertimbangan tertentu yang sesuai

    dengan tujuan peneliti. Mengingat populasi tidak dapat ditentukan secara

    tepat maka untuk menentukan jumlah sampel di tentukan dengan rumus

    Lemeshow, yaitu :60

    n =(𝑍 ɑ 2⁄ )

    2. P. Q

    𝑒²

    Dalam penggunaan rumus tersebut, tingkat kepercayaan yang

    digunakan adalah 90% atau Z = 1,645 Proporsi = 0,5 dan margin error 10% (

    0,1 ), maka cara kerjanya dilakukan sebagai berikut :

    Keterangan :

    n = Jumlah sampel

    Z = Tingkat kepercayaan

    ɑ = 1- 0,90 = 0,1

    ɑ / 2 = 0,1 / 2 = 0,05

    59Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuatitatif, Hlm, 161. 60 https://slideplayer.info/slide/2779649/ di akses pada tanggal 1Oktober 2019 pukul 20:33

  • 37

    Z1- 0,05 = Z 0,95 = 1,645

    P = Proporsi populasi (0,5)

    Q = 1- P

    1- 0,5 = 0,5

    e = Margin erroor (0,1)

    Dimana :

    n =(1,645)2. 0,5 . 0,5

    0,1 ²= 67,650

    Berdasarkan perhitungan yang diperoleh data diatas, maka jumlah

    sampel yang diteliti adalah sebesar 67,65 di bulatkan menjadi 68 responden.

    Untuk memudah penelitian maka peneliti mengambil sampel sebesar 70

    responden. Dari hasil tingkat kepercayaan 90% maka margin error sebesar

    10% yang telah ditetapkan pada nilai confidance interval, fakta yang ada

    dilapangan peneliti hanya mendapatkan sedikit responden dikarenakan

    terbatasnya responden di dalam lingkup toko Cik Mia, dan juga Cik Mia

    tidak mengizinkan adanya angket/kuesioner online untuk menjangkau

    responden lain seperti responden yang sedang tidak datang ke toko Cik Mia

    dan juga responden yang berada diluar Jambi tetapi mengenal songket Cik

    Mia. Guna peneliti memilih error sebesar 10% maka dapat menyesuaikan

    hasil penelitian serta meminimalisir tingkat signifikan hasil penelitian yang

    sudah di uji kebenarannya.

    Berkenaan dengan teknik penarikan sampel, maka penarikan sampel

    dari populasi ini penulis menggunakan teknik Purposive Sampling.

  • 38

    Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

    tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih

    representatif. Maka pengambilan sampel berada pada orang–orang yang

    membeli tenun songket Jambi Cik Mia.61

    metode yang digunakan untuk mengumpul data responden dalam

    penelitian ini adalah menggunakan skala ordinal. Dalam skala ordinal, tidak

    seperti skala nominal, ketika kita ingin mengganti angka- angkanya, harus

    dilakukan secara berurut dari besar ke kecil atau dari kecil ke besar. Jadi,

    tidak boleh kita buat 1 = sangat setuju , 2 = setuju, 3 = netral, 4 = tidak

    setuju, 5 = sangat tidak setuju. Yang boleh adalah 1 = sangat tidak setuju, 2

    = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju. Selain itu, yang perlu

    diperhatikan dari karakteristik skala ordinal adalah meskipun nilainya sudah

    memiliki batas yang jelas tetapi belum memiliki jarak (selisih). Kita tidak

    tahu berapa jarak kepuasan dari tidak puas ke kurang puas. Dengan kata lain

    juga, walaupun sangat puas kita beri angka 5 dan sangat tidak puas kita beri

    angka 1, kita tidak bisa mengatakan bahwa kepuasan yang sangat puas atau

    sangat menyetujui lima kali lebih tinggi dibandingkan yang sangat tidak

    puas.62

    D. Instrumen Pengumpulan Data

    1. Interview (Wawancara)

    Wawancara atau interview dalam suatu penelitian yang bertujuan

    mengumpulkan keterangan tentang suatu usaha yang sedang di geluti oleh

    61 Sugiyono, Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2012, hal. 62 Junaidi, memahami skala – skala pengukuran, (Jurnal fakultas ekonomi : UNJA, 2015),

    hlm 1 di akses pada : https://www.researchgate.net/publication/277340990

  • 39

    seseorang untuk menjadikan suatu data secara personal. Maka peneliti secara

    langsung mewawancarai secara terbuka terhadap pemilik toko Songket Jambi

    Cik Mia. Wawancara terbuka yaitu wawancara yang tidak terbatas dan

    membuthkan penjelasan atau pendapat seseorang secara langsung.

    2. Kuesioner (Angket)

    Kuesioner merupakan suatu bentuk instrumen pengumpulan data yang

    sangat fleksibel dan relatif mudah digunakan. Data yang diperoleh lewat

    penggunaan koesioner adalah data yang kita kategorikan sebagai data faktual.

    Oleh karena itu, reabilitas hasilnya sangat banyak tergantung pada subjek

    penelitian sebagai responden, sedangkan pihak penelitian dapat

    mengupayakan peningkatan reabilitas dengan cara penyajian kalimat–kalimat

    yang jelas dan disampaikan dengan strategi yang tepat.63

    Kuesioner yang diajukan kepada responden berupa daftar pertanyaan

    tertutup dan terbuka. Daftar pertanyaan tertutup berisi pertanyaan–pertanyaan

    yang jawabannya telah disediakan dengan menggunakan skor 1 (sangat tidak

    setuju) sampai dengan skor 5 (sangat setuju). Selanjutnya hasil yang

    diperoleh untuk masing–masing variabel akan dihitung dengan skala ordinal.

    Untuk daftar pertanyaan terbuka berisi pertanyaan yang jawabannya berupa

    pendapat yang disampaikan oleh responden.64

    Skor 1 2 3 4 5

    Keterangan STS TS N S SS

    63 Saifuddin Azwar, metode penelitian, hlm. 101 64 Ela Ayuni, Pengaruh Harga, Kualitas Layanan Dan Proses Pengiriman Terhadap

    Keputusan Konsumen menggunakan Jasa PT. Jalur Nugraha Ekakurir, Skripsi Universitas

    IslamNegeri Sultan thaha Saifuddin Jambi, (2018).

  • 40

    Untuk menjamin kelayakan butir pertanyaan, peneliti secara bertahap

    melakukan konsultasi kepada pembimbing I dan pembimbing II agar butir

    pertanyaan bisa dikatakan benar-benar layak untuk diberikan kepada

    responden dan mudah dipahami oleh responden untuk memberikan pendapat

    sesuai skor yang telah di tentukan. Pada saat pra-survei peneliti menyebarkan

    sebanyak 5-10 kuesioner/angket untuk melihat pemahaman responden dalam

    menangkap pernyataan-pernyataan yang ada pada angket/kuesioner.

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah suatu kegiatan penelitian mencari data mengenai

    hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar online,

    majalah, notulen dan sebagainya. Berdasarkan dokumentasi di sini, maka

    peneliti melakukan pencatatan data-data tentang jumlah konsumen, dan

    omset yang diraih setiap tahunnya. Sehingga dengan adanya dokumentasi

    yang dilakukan oleh peneliti, maka terbukti bahwa peneliti menyelesaikan

    tugas akhir ini dengan meneliti sendiri tanpa ada pemalsuan diri sendiri dan

    campur tangan orang lain.

    E. Uji Coba Statistik

    1. Uji Validitas

    Uji validitas merupakan suatu instrumen yang dinyatakan telah

    memiliki validitas (kesahihan atau ketepatan) yang baik jika instrumen

    tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Ukuran yang

    menunjukkan tingkat keandalan atau keabsahan suatu ala ukur, validitas

    digunakan untuk mengetahui butir–butir dalam suatu daftar pertanyaan

  • 41

    dalam mendefinisika suatu variabel.65 Setelah kuesioner disusun dan

    dilakukan uji validitas untuk mengetahui kevalidan butir angket yang

    disebarkan, apabila semua butir angket valid maka semua butir angket dapat

    digunakan dan sebaliknya apabila terdapat butir angket yang tidak valid

    maka butir angket yang tidak valid tersebut tidak dapat digunakan.

    Uji validitas ini dilakukan dengan cara membandingkan angka rhitung

    dan rtabel. Jika rhitung>rtabel maka item dikatakan valid dan sebaliknya jika

    rhitung

  • 42

    nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan

    pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi

    kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing -

    masing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan

    normalitas pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel

    penelitian.69

    Cara menentukan uji normalitas dapat digunakan dengan dua cara

    dalam SPSS yaitu menggunakan PP-Plot dan uji K-S (Kolmogorov-

    Smirnov). Pada dasarnya normalitas pada sebuah data dapat dikenali atau

    dideteksi dengan melihat persebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari

    grafik histogram dari residualnya. Data dikatakan distribusi normal jika data

    menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau

    grafik histogramnya. Dan sebaliknya, data dikatakan tidak berdistribusi

    normal jika data menyebar jauh dari arah garis atau tidak mengikuti diagonal

    atau grafik histogramnya.

    Dalam uji K-S (Kolmogorov-Smirnov) data dikatakan normal jika

    nilai (Sig.) lebih besar dari 0,5 maka data penelitian berdistribusi normal.

    Sebaliknya, jika nilai (Sig.) lebih kecil dari 0,5 maka data penelitan tidak

    berdistribusi normal.

    2. Uji Multikolinieritas

    Multikolinieritas merupakan hubungan linier yang sempurna antara

    beberapa atau semua variabel bebas. Pengujian multikolinieritas bertujuan

    69 Nia Fitria, Uji Asumsi Klasik Di Akses Pada

    www.Academia.Edu/30582124/Uji_Asumsi_Klasik. 16/05/19 . akses pda tanggal 1 Agustus 2019