analisispengaruh fitur produk , citra merek, harga ,periklanan,dan promosi penjualan, terhadap...

24
ANALISIS PENGARUH FITUR PRODUK, CITRA MEREK, HARGA, PERIKLANAN, DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN DI BATAM Golan Hasan Universitas International Batam [email protected] ABSTRACT Today technological development is growing with various innovations made by technology and telecommunications manufacturers. One of the most trending communication tools in market is smartphone. Increased in the number of brands and types of smartphones resulted a highly competition among smartphone producer with competitive prices. To win in this crowded market competition, the company required to make a market survey to determine the taste of consumers and development the products to be used as the basis of the product development and marketing strategy. Based on this, the purpose of this study is to analyze the effects of Product Feature, Brand Image, Price, Advertising and Sales Promotion on Consumer Purchase Behavior. Regression results show that the variables of Product Feature, Brand Image, Price, Advertising, and Sales Promotion significantly positively influence on Customer Purchase Behavior, Product Feature and Price are not significantly influence on Customer Purchase Behavior. Keywords: Product Feature, Brand Image, Price, Advertising, Sales Promotion, Customer Purchase Behavior PENDAHULUAN Industri smartphone berkembang pesat di era globalisasi ini, terutama didukung oleh perkembangan telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia adalah sebuah transformasi penggunaan teknologi telekomunikasi di kalangan masyarakat. Perkembangan telekomunikasi seluler tidak dapat di lepaskan dari kemajuan teknologi komunikasi, perubahan regulasi dan budaya masyarakat. Dalam pasar dengan tingkat persaingan yang tinggi, mengharuskan perusahaan dalam industri smartphone untuk menciptakan elemen yang berbeda dan unggul untuk menarik konsumen memilih produknya daripada kompetitornya yang lain. Perilaku pembelian konsumen termasuk meliputi aktivitas mental, emosional dan fisik yang digunakan konsumen dalam menentukan apa yang dibeli konsumen, bagaimana mereka 1

Upload: universitas-intersional-batam

Post on 13-Apr-2017

53 views

Category:

Marketing


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

ANALISIS PENGARUH FITUR PRODUK,CITRA MEREK, HARGA, PERIKLANAN, DAN PROMOSI

PENJUALAN TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN DI BATAM

Golan Hasan Universitas International Batam

[email protected]

ABSTRACTToday technological development is growing with various innovations made by

technology and telecommunications manufacturers. One of the most trending communication tools in market is smartphone. Increased in the number of brands and types of smartphones resulted a highly competition among smartphone producer with competitive prices. To win in this crowded market competition, the company required to make a market survey to determine the taste of consumers and development the products to be used as the basis of the product development and marketing strategy. Based on this, the purpose of this study is to analyze the effects of Product Feature, Brand Image, Price, Advertising and Sales Promotion on Consumer Purchase Behavior.

Regression results show that the variables of Product Feature, Brand Image, Price, Advertising, and Sales Promotion significantly positively influence on Customer Purchase Behavior, Product Feature and Price are not significantly influence on Customer Purchase Behavior.

Keywords: Product Feature, Brand Image, Price, Advertising, Sales Promotion, Customer Purchase Behavior

PENDAHULUANIndustri smartphone berkembang pesat di era globalisasi ini, terutama didukung

oleh perkembangan telekomunikasi di Indonesia. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia adalah sebuah transformasi penggunaan teknologi telekomunikasi di kalangan masyarakat. Perkembangan telekomunikasi seluler tidak dapat di lepaskan dari kemajuan teknologi komunikasi, perubahan regulasi dan budaya masyarakat.

Dalam pasar dengan tingkat persaingan yang tinggi, mengharuskan perusahaan dalam industri smartphone untuk menciptakan elemen yang berbeda dan unggul untuk menarik konsumen memilih produknya daripada kompetitornya yang lain. Perilaku pembelian konsumen termasuk meliputi aktivitas mental, emosional dan fisik yang digunakan konsumen dalam menentukan apa yang dibeli konsumen, bagaimana mereka membeli, kapan membeli, dan kenapa membeli produk tersebut melalui tahap-tahap pengenalan produk, pengumpulan informasi, evaluasi, pembelian, dan umpan-balik yang memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli.

Perilaku pembelian konsumen berperan penting dalam menetukan volume penjualan produk sebuah perusahaan. Meningkatkan volume penjualan tentu mendatangkan profit bagi perusahaan dan para investor. Sehingga untuk menarik konsumen membeli produk tertentu, perusahaan harus mengetahui faktor-faktor penentu perilaku pembelian konsumen. Beberapa faktor yang dapat mempengarhui perilaku pembelian konsumen diantaranya adalah fitur produk, citra merek, harga, periklanan, promosi penjualan, dan lain-lain.

Harga yang terjangkau juga merupakan salah satu alasan dalam menarik pelanggannya. Dapat dilihat dari banyak podusen baru asal Cina dan lokal mulai menawarkan produknya dengan harga yang sangat kompetitif dan mencuri penjualan dari

1

Page 2: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

produsen yang sudah mapan. Seperti salah satunya produk dari perusahaan Cina, Xiaomi Redmi Note 2, yang sempat menjadi smartphone no. 1 di Cina dan merek dengan pertumbuhan paling pesat (id.techinasia.com, 2016).

Namun menurut Canalys (2016), ada pergeseran pola konsumsi, saat ini para pelanggan cenderung membeli smartphone yang lebih premium.Dengan kata lain, merek merupakan salah satu alasan bagi konsumen dalam menentukan keputusan pembeliannya, karena menciptakan presepsi nilai dan simbol bagi pembelinya. Ini merupakan kabar baik bagi perusahaan seperti Apple dan Samsung yang memiliki citra merek yang baik dan konsumen akan terus meng-upgradeke produk dengan citra merek lebih bagusselama mereka merasa mampu untuk membelinya.

Perusahaan tidak hanya dituntut untuk menciptakan kualitas dengan harga terjangkau, juga tidak dapat terlepas untuk menciptakan strategi pemasaran yang efektif. Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran (Kotler, 2007).

Iklan menjadi fungsi strategis bagi perusahaan dalam menembus pasar yang semakin kompetitif. Iklan juga sebagai alat bagi perusahaan untuk mengenalkan produk baru kepada masyarakat umum sebagai konsumen potensial atau mengingatkan kembali kepada masyarakat terhadap produk atau merek perusahaan yang sudah berada di tahap kedewasaan. Sebuah iklan cenderung menciptakan sikap yang baik terhadap suatu produk dengan menjelaskan ciri-ciri positif sehingga dapat mempengaruhi perasaan dan emosi konsumen agar bersedia melakukan pembelian atas produk tersebut.Iklan yang berhasil setidaknya memberikan informasi atau pesan tersendiri yang dapat mengubah pola pikir (mindset) konsumen, yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku konsumen agar membeli produk yang diiklankan tersebut.

Menurut Peter dan Olson (2010), promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Berbeda dengan iklan yang bersifat untuk mengenalkan dan mengingatkan konsumen akan produk perusahaan dan memberikan alasan agar mereka membeli, promosi penjualan merupakan rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian secara lebih cepat.Penelitian dirangkum dalam makalah untuk menyelidiki sikap konsumen dan faktor-faktor penentu yang berkaitan dengan periklanan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Fitur Produk, Citra Merek, Harga, Periklanan, dan Promosi Penjualan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen di Batam”.

LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESISMenurut Hanzaee dan Yazd (2010), Perilaku pembelian konsumen adalah faktor

penting dalam menentukan loyalitas, pembelian kembali dan serta pemasaran dari mulut ke mulut. Menurut Chaharsoughi dan Yasory(2011), perilaku konsumen berfokus pada bagaimana konsumen memutuskan apa untuk dibeli, mengapa membeli, kapan membeli, dimana membeli, dan seberapa sering mereka membeli, seberapa sering mereka menggunakannya.

Menurut Isabella et al.(2012), perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh dua tahap yaitu, tahap analisis masalah, dan menghasilkan persepsi yang mempengaruhi keputusan akhir dan tahap kedua adalah evaluasi dari masalah.Tujuan dari tahap pertama dari proses pengambilan keputusan adalah untuk menyederhanakan masalah. Persepsi individu yang dihasilkan dari pengambilan keputusan dapat diklasifikasikan sebagai keuntungan dan kerugian sebagai titik acuan. Jika hasilnya dianggap sebagai keuntungan, maka penekanan lebih besar pada pengambilan risiko, namun jika dilihat dari titik acuan, hasilnya adalah kerugian, maka konsumen akan menghindari resiko.

2

Page 3: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Menurut Chakrabortty (2013), perilaku pembelian kosumen merupakan salah satu penunjang tercapainya tujuan sebuah perusahaan, yaitu meningkatkan volume penjualan.Manurut Saidani dan Ramadhan (2013), perilaku pembelian konsumen adalah keputusan pembelian dari pelanggan secara umum dilihat sebagai proses yang terdiri dari tahapan – tahapan yang dilewati konsumen dalam membeli sebuah produk atau jasa. Tahapan – tahapan antara lain pengenalan masalah, pencarian informasi, eveluasi alternatif, keputusan membeli, dan pasca pembelian.

Menurut Sata (2013), perilaku konsumen adalah apa yang dibeli, bagaimana membeli, kapan membeli, dan kenapa membeli produk tertentu oleh konsumen, melalui proses pengenalan, pencarian informasi, evaluasi, pembelian, dan umpan-balik.

Menurut Durrani et al. (2013), perilaku pembelian konsumen adalah serangkaian kegiatan yang mereka miliki, mengkonsumsi dan membuang produk dan jasa.

Penelitian oleh Nasriya (2014), perilaku pembelian konsumen mempelajari tentang bagaimana seorang individual melakukan keputusan pembelian dengan menggunakan sumber daya dan mengenai aspek yang berhubungan dengan pembelian seperti; apa yang dibeli, bagaimana membeli, kapan dibeli, dan lain – lain.Menurut Fianto et al. (2014), perilaku pembelian konsumen adalah tahap sebelum keputusan pembelian dalam proses keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh pengukuran budaya, sosial, personal dan psikologis.

Hubungan Fitur Produk dengan Perilaku Pembelian KonsumenHasil penelitian oleh Hanzaee dan Yazd (2010) menemukan bahwa kualitas atau

fitur sebuah produk mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Konsumen akan membandingkan fitur produk dengan produk yang lain dalam memutuskan pembelian terhadap barang tertentu.Penelitian oleh Sata (2013) juga menemukan bahwa fitur produk berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen. Produk dengan fitur yang semakin baik akan diminati oleh konsumen, sebaliknya produk tanpa ada pengembangan fitur akan ditinggal oleh konsumen.

Menurut penelitian oleh Saidani dan Ramadhan (2013), fitur produk memiliki pengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen, karena dari fitur produk adalah yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli serta unsur–unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan memiliki perbedaan dibandingkan pesaing akan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian.

Hubungan Citra Merek dengan Perilaku Pembelian KonsumenHasil penelitian oleh Hanzaee dan Yazd (2010) juga menemukan bahwa merek

mempengaruhi perilaku konsumen, namun tidak signifikan. Hanzee dan Yazd menjelaskan bahwa ternyata konsumen tetap akan lebih mempertimbangkan kualitas produk dan harga dibandingkan merek.

Penelitian oleh Ogbuji (2011) menunjukkan bahwa citra merek memilki pengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen, karena dengan citra merek mempengaruhi persepsi terhadap kualitas sebuah produk.Penelitian oleh Sata (2013) juga menunjukkan bahwa citra merek juga memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian. Citra merek merupakan faktor ketiga yang mendorong konsumen melakukan pembelian terhadap produk tertentu setelah harga dan fitur produk.

Menurut penelitian oleh Durrani (2013), citra merek adalah persepsi konsumen yang diciptakan melalui identitas merek yang dapat meningkatkan kinerja sebuah merek, sehingga mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.Menurut Pin dan Tzu (2013), citra merek menciptakan persepsi positif dan memastikan kualitas sebuah produk, memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen.

Menurut Sawar (2013), citra merek memberikan pengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen, karena dapat memberikan informasi atau gambar pada

3

Page 4: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

benak konsumen. Menurut Fianto et al. (2014), citra merek adalah persepsi dankesan baik dalam pikiran konsumen mengenai suatu mere yang memiliki keunggulan, reputasi baik, dapat dipercaya, sehingga dapat meningkatkan perilaku pembelian konsumen.

Hubungan Harga dengan Perilaku Pembelian KonsumenHasil penelitian oleh Hanzaee dan Yazd (2010) menunjukan bahwa harga

memiliki pengaruh signifikan positif terhadap perilaku perilaku pembelian dengan dimediasi oleh persepsi kualitas dan kewajaran harga. Hal ini disebabkan oleh penilaian konsumen terhadap kualitas berdasarkan harga (value-based strategy) dan juga perbandingan harga dengan kompetitor produk tertentu.

Penelitian oleh Sata (2013) juga menunjukkan bahwa harga adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen dalam memutuskan pembeliannya. Harga yang terjangkau mendorong lebih banyak konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tertentu.Menurut penelitian oleh Pin dan Zhu (2013), harga juga memiliki pengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen. Menurut Nasriya (2014), harga mencerminkan nilai dan kualitas sebuah produk, sehingga mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.

Hubungan Periklanan dengan Perilaku Pembelian KonsumenMenurut Liang (2012), periklanan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen

dengan pengetahuan akan produk sebagai variabel intervensi. Semakin banyak pengetahuan produk yang dihasilkan melalui periklanan akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian pada produk tertentu.Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Chakraborttyet al. (2013), bahwa periklanan memberikan pengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen karena konsumen menerima informasi mengenai kualitas dan penawaran sebuah produk baru ataupun produk lama melalui periklanan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Saidani dan Ramadhan (2013), periklanan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen, karena melalui periklanan, informasi sebuah produk dapat tersampaikan kepada pembeli dan pembeli akan terrangsang untuk melakukan pembelian.Menurut Shafi dan Madhaviiah (2013), periklanan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen, karena dengan adanya periklanan, konsumen akan mengetahui informasi tentang produk yang ditawarkan.

Menurut Arshad dan Aslam(2014), periklanan dapat membentuk kesadaran akan produk tertentu dan memberikan pengaruh terhadap perilaku pembelian kepada konsumen yang berpotensial. Menurut penelitian Daramola (2014), periklanan memberikan pengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen dengan menciptakan kesadaran akan penawaran produk.Dalam penelitian Amjad dan Najmi(2015), periklanan juga memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen karena menjadi sumber utama untuk informasi, solusi dan ide.

Hubungan Promosi Penjualan dengan Perilaku Pembelian KonsumenMenurut Chaharsoughi dan Yasory(2011), promosi penjualan baik secara

langsung berpegaruh signifikan terhadap perilaku pembelian konsumen, juga sebagai moderator antara efek budaya dengan perilaku pembelian konsumen.Sebuah penelitian oleh Uturestantix (2012) menunjukan bahwa promosi penjualan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen. Dengan adanya promosi penjualan, konsumen akan mempertimbangkan pembelian terhadap sebuah produk baru dan menutup pemikiran negatif pembelian terhadap produk tersebut.

Menurut Isabella et al. (2012), promosi penjualan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap perlikau pembelian konsumen, karena dapat meningkatkan persepsi nilai terhadap barang tertentu. Penelitian oleh Chakrabortty et al. (2013) juga menunjukan

4

Page 5: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Perilaku Pembelian KonsumenCitra Merek

Periklanan

H1

H2

H3

Harga

Fitur Produk

Promosi PenjualanH5

H4

adanya pengaruh signifikan positif antara promosi penjualan terhadap perilaku pembelian konsumen. Namun promosi penjualan hanya dapat memberikan efek secara jangka pendek, bahkan promosi penjualan memberikan sinyal negatif, seperti kualitas produk yang rendah.

Menurut Shafi dan Madhaviiah (2013), promosi penjualan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen, namun hanya terbatas untuk jangka waktu tertentu.Menurut Daramola (2014), promosi penjualan memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen dengan kekuatannya yang dapat memanipulasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nagadeepa et al.(2015), promosi penjualan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen dengan menciptakan penawaran yang berbeda dan insentif tambahan untuk meningkatkan pembelian terhadap produk.

Perumusan HipotesisH1: Fitur produk berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen

di kota Batam.H2: Citra merek berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen

di kota Batam.H3: Harga berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen di

kota Batam.H4: Periklanan berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen

di kota Batam.H5: Promosi penjualan berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian

konsumen di kota Batam.

Gambar 1. Model penelitian Analisis Pengaruh Fitur Produk, Citra Merek, Harga, Periklanan, dan Promosi Penjualan terhadap Perilaku Pembelian Konsumen di Batam (2017)

RANCANGAN PENELITIANPenelitian yang dilakukan merupakan penelitian dasar yang bertujuan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyelesaikan masalah yang berguna bagi akademik. Bila ditinjau dari permasalahannya, maka penelitian ini berupa penelitian komparatif, sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu (Nazir, 2008). Sebab akibat yang dimaksud adalah variabel fitur produk, citra merek, harga, periklanan dan promosi penjualan sebagai variabel indenpenden terhadap perilaku pembelian konsumen sebagai vaiabel dependen.

5

Page 6: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Menurut Sugiyono (2011), objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, objek penelitian mengacu pada penduduk kota Batam.

Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen di mana penyelidik tertarik dan yang darinya sampel dipilih (Silalahi, 2009). Peneliti memilih pemakai smartphone yang berdomisili di kota Batam sebagai populasi.

Penarikan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini, menggunakan metode non-probability sampling, yang merupakan teknik sampling yang tidak menggunakan prosedur pemilihan peluang melainkan mengandalkan judgment pribadi peneliti, dan dengan convenience sample, yaitu teknik sampling non probabilitas yang berupaya memperoleh sampel elemen yang mudah.

Hair et al., (2010) merekomendasikan jumlah sampel minimal adalah 5 kali dari jumlah item pertanyaan yang terdapat dikuesioner. Indikator dalam penelitian ini terdiri dari 5 variabel independen dan 1 variabel dependen. Total pertanyaan dalam penelitian ini adalah 26 pertanyaan, sehingga minimal ukuransampel penelitian ini adalah 130 sampel. Peneliti menambah jumlah responden hingga 300 sampel untuk menghindari resiko pengurangan pada pengujian outlier.

Variabel DependenPerilaku Pembelian adalah jumlah total sikap konsumen, preferensi, niat, dan

keputusan mengenai perilaku konsumen di pasar saat membeli produk atau jasa. Model standar perilaku konsumen terdiri dari proses yang terstruktur meliputi problem recognition, information search, evaluation, purchase, dan post purchase.Variabel ini diukur dengan menggunakan 3 item pertanyaan yang diadopsi dari Chakrabortty et al. (2013). Ketiga item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan skala 5 poin, mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

Variabel IndependenFitur produk adalah aspek kualitas atau ciri yang menonjol dari suatu

produk sehingga menjadi daya tarik. Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan yang diadopsi dari Sata (2013). Keempat item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan skala 5 poin, mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

Citra merek adalah kumpulan persepsi tentang sebuah merek yang saling berkaitan yang ada dalam pikiran manusia. Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan yang diadopsi dari Sata (2013). Keempat item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan skala 5 poin, mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Variabel ini diukur dengan menggunakan 4 item pertanyaan yang diadopsi dari Sata (2013). Keempat item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan skala 5 poin, mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi benda seperti barang, jasa, tempat usaha, dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Sedangkanperiklanan merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan.Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 item pertanyaan yang diadopsi dari Chakrabortty et al. (2013). Keenam item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan skala 5 poin, mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

6

Page 7: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya dalam menaikan angka penjualan dan meningkatkan posisi kompetitif perusahaan. Jenis dari promosi penjualan adalah kontes, kupon, gratis, premi, hadiah, sampel produk, dan potongan harga. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan yang diadopsi dari Chakrabortty et al. (2013). Kelima item pertanyaan tersebut menggunakan skala Likert dengan skala 5 poin, mulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

Teknik Pengumpulan DataData yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer dikumpulkan dengan menggunakan penyebaran kuesioner secara langsung kepada sekelompok responden. Kuesioner yang diberikan terdiri dari pertanyaan umum, dengan maksud untuk mengetahui identitas responden dan pertanyaan utama dengan maksud untuk memperoleh data mengenai kaitan antara fitur produk, citra merek, harga, periklanan, promosi penjualan dan perilaku pembelian konsumen. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui buku, laporan, dan jurnal mengenai fitur produk, citra merek, harga, periklanan, promosi penjualan, dan perilaku pembelian konsumen.

Metode Analisis DataData yang telah terkumpul akan dianalisis dengan bantuan computer dan aplikasi

statistik yaitu aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 23. Dengan aplikasi tersebut, beberapa pengujian terhadap data yang terkumpul akan dianalisis.

ANALISIS DAN PEMBAHASANAnalisis Demografi Responden

Survei ini dilakukan dengan media kuesioner terhadap 300 responden. Berdasarkan tabel 1 dibawah, dapat dilihat tingkat pengembalian kuesioner sebesar 100% yaitu sebesar 300 kuesioner yang dikembalikan.Tabel 1. Statistik kuesioner yang digunakan

Keterangan Jumlah

Kuesioner yang disebarkan 300 lbrKuesioner yang tidak kembaliKuesioner yang tidak lengkapKuesioner yang akan digunakan dalam analisis

0 lbr 0lbr300lbr

Sumber: Data primer yang diolah (2016)Berdasarkan tabel 2, terlihat responden laki-laki sebanyak 143 orang (47,67%)

dan responden perempuan sebanyak 157 orang (52,33%). Dapat disimpulkan bahwa jumlah jenis kelamin responden laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan responden perempuan.Tabel 2. Responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persen

Laki-Laki 143 47.67Perempuan 157 52.33Total 300 100Sumber: Data Primer diolah (2016)

Berdasarkan tabel 3 dibawah, dapat disimpulkan bahwa responden berusia kurang dari 25 tahun sebanyak 104 orang (34,67%), responden berusia 25 – 35 tahun

7

Page 8: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

sebanyak 170 orang (56,67%), dan responden berusia lebih dari 35 tahun sebanyak 26 orang (8,66%).

8

Page 9: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Tabel 3. Responden berdasarkan umur

Usia Jumlah Persen

<25 Tahun 104 34.6725 – 35 Tahun 170 56.67>35 Tahun 26 8.66Total 300 100Sumber: Data Primer diolah (2016)

Berdasarkan tabel 4 dibawah, dapat disimpulkan bahwa responden terbesar belum menikah yaitu sebanyak 153 orang (51,00%) dan responden terkecil status menikah yaitu sebanyak 147 orang (49,00%).Tabel 4. Responden berdasarkan status

Status Jumlah Persen

Belum Menikah 153 51Menikah 147 49Total 300 100Sumber: Data Primer diolah (2016)

Berdasarkan tabel 5 dibawah, dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki penghasilan kurang dari Rp. 3.000.000,- yaitu sebanyak 36 orang (12,00%), responden memiliki penghasilan Rp. 3.000.000,- - Rp. 5.000.000,-yaitu 186 orang (62,00%) dan responden yang memiliki penghasilan lebih dari Rp. 5.000.000,- yaitu sebanyak 78 orang (26,00%).Tabel 5. Responden berdasarkan penghasilan

Penghasilan Jumlah Persen

<Rp. 3.000.000,- 36 12.00Rp. 3.000.000,- - Rp. 5.000.000,- 186 62.00>Rp. 5.000.000,- 78 26.00Total 300 100Sumber: Data Primer diolah (2016)

Uji OutlierUji Outlier dilakukan untuk menguji apakah dalam data yang diperolehterdapat

data yang menyimpang. Dari hasil pengujian 300 responden, pada kolom SDR, terdapat 14 pengamatan yang memiliki nilai |SDR|> 2,00, yaitu responden ke 5, 7, 41, 89, 94, 98, 106, 109, 141, 146, 149, 151, 180, dan 241 yang terdeteksi sebagai outlier sehingga tidak diikutsertakan dalam analisis.

Uji Validitas DataUji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.

Kuesioner dinyatakan valid apabila nilai muatan faktor atau Factor Loading > 0,60 (Hair et al., 2010).

Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 6. dibawah bahwa terdapat 28 item pertanyaan, yang masing-masing terdiri dari 4 item pertanyaan fitur produk, 4 item pertanyaan citra merek, 4 item pertanyaan harga, 6 item pertanyaan periklanan, 5 item pertanyaan promosi penjualan, dan 3 item pertanyaan perilaku pembelian konsumen dinyatakan valid karena nilai muatan faktor atau factor loading >0,60.

9

Page 10: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Tabel 6. Hasil Uji ValiditasKuesioner Total Skor Keterangan

Fitur Produk 1Fitur Produk 2Fitur Produk 3Fitur Produk 4Citra Merek 1Citra Merek 2Citra Merek 3Citra Merek 4Harga 1Harga 2Harga 3Harga 4Periklanan 1

0.8440.8740.8110.6830.7710.8590.8510.7740.8140.8470.8680.8120.731

ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid

Periklanan 2 0.822 ValidPeriklanan 3 0.815 ValidPeriklanan 4Periklanan 5

0.8240.748

ValidValid

Periklanan 6 0.719 ValidPromosi Penjualan 1 0.765 ValidPromosi Penjualan 2 Promosi Penjualan 3Promosi Penjualan 4Promosi Penjualan 5

0.7770.7920.8070.718

ValidValidValidValid

Perilaku Pembelian 1 0.824 ValidPerilaku Pembelian 2Perilaku Pembelian 3

0.8580.772

ValidValid

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Uji ReliabilitasUji reliaibilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner dari

konsistensi jawaban dalam kuesioner tersebut. Uji reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach’s Alpha. Apabila nilai Cronbach’s Alpha >0,60 maka item pertanyaan tersebut dikatakan Reliable (Sugiyono, 2013).

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel yang diuji adalah reliable, karena memiliki nilai Cronbach’s alpha >0,6. Nilai Cronbach’s alpha masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 7.Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha KeteranganFitur ProdukCitra MerekHargaPeriklanan

0.8190.8300.8550.869

ReliabelReliabelReliabelReliabel

Promosi Penjualan 0.830 ReliabelPerilaku Pembelian 0.753 ReliabelSumber: Data primer yang diolah (2016)

Uji NormalitasUji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data yang diperoleh memiliki

distribusi normal atau tidak.

10

Page 11: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Gambar 2 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh terdistribusi dengan normal.

Namun pengujian secara visual ini cenderung bias karena penilaian pengamat satu dengan yang lain relatif berbeda, sehingga dilakukan Uji Kolmogorov Smirnov. Dari hasil Uji Kolmogorov Smirnov menunjukan bahwa nilai signifikan adalah 0,547, sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.Gambar 2. Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data primer diolah (2016)

Uji MultikolinearitasUji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah didalam model regresi

yang dipakai ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Suatu model bebas dari multikolinieritas apabila nilai Tolerancediatas 0,10 atau nilai Varience Inflation Factor (VIF) dibawah nilai 10 (Wibowo, 2012).

Berdasarkan hasil dari Tabel 8 dibawah bahwa Variable (fitur produk, citra merek, harga, periklanan, dan promosi penjualan) memiliki nilai Tolerance >0,10 ataupun nilai VIF <10. Hasil tersebut membuktikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF KeteranganFitur ProdukCitra MerekHargaPeriklanan

0.6350.4920.5340.567

1.5752.0321.8741.763

TidakterjadimulikolinearitasTidakterjadimulikolinearitasTidakterjadimulikolinearitasTidakterjadimulikolinearitas

Promosi Penjualan 0,602 1,661 Tidakterjadimultikolinearitas

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Uji HeteroskedastisitasUji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah variabel pengganggu

mempunyai varian yang sama atau tidak. Heteroskedastisitas menggambarkankeadaan suatu varian dari variabel pengamatan kepengamatan yang lain.

Gambar 3 merupakan hasil uji heteroskedastisitas terhadap variabel dependen dimana hasil menunjukkan titik-titik scatter plot menyebar secara acak di atas maupun di

11

Page 12: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Gujarati (2003) menyatakan Uji heteroskedastisitas secara empiris dapat dilakukan dengan Uji Glejser, yaitu dengan cara meregresikan nilai absolute residual dengan variabel – variabel independen dalam model.

Model regresi pada table 4.9 di bawah menunjukkan bahwa model penelitian terjadi homoskedastisitas karena dari output di bawah dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variable independen lebih besar dari 0,05.Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Tabel 9. Hasil Uji HeteroskedastisitasModel Sig

Konstanta 0.000Fitur ProdukCitra MerekHargaPeriklanan

0.8680.1820.8200.537

Promosi Penjualan 0.557Sumber: Data primer yang diolah (2016)

Uji HipotesisPengujian hipotesis menggunakan regresi berganda yaitu digunakan untuk

menganalisis hubungan antara fitur produk, citra merek, harga, periklanan, dan promosi penjualan terhadap perilaku pembelian konsumen.

Uji FUji F digunakan untuk menunjukkan apakah seluruh variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Cara uji F adalah dengan melihat hasil signifikan dimana probabilitas < 0,05, maka hasil dari pengujian berpengaruh terhadap variabel dependen, jika probabilitas > 0,05 maka hasil dari pengujian tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

12

Page 13: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Tabel 10. Uji F Model F Sig. KeteranganRegression 42.596 0,000 SignifikanSumber: Data primer yang diolah (2016)

Hasil uji F pada tabel 10 menunjukkan angka signifikan sebesar 0,000. Dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka fitur produk, citra merek, harga, periklanan, dan promosi penjualan mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap perilaku pembelian konsumen.

Uji tUji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen

secara individual dalam menerangkan variable dependen. Cara uji t adalah dengan melihat hasil signifikan dimana probabilitas <0,05 berarti hasil dari pengujian adalah signifikan.

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 11 menunjukan bahwa H1 ditolak karena variable fitur produk berpengaruh secara tidak signifikan terhadap perilaku pembelian konsumen, karenasignifikansi yang lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,121. Nilai unstandardized coefficients B yaitu 0,068 yang berarti pengaruhnya bersifat positif. Penulis berasumsi bahwa fitur produk tidak ada pengaruh terhadap perilaku pembelian smartphone.

H2 diterima atau variable citra merek berpengaruh secara signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen, karena signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,003. Nilai unstandardized coefficients B yaitu 0,148 yang berarti pengaruhnya bersifat positif. Penulis berasumsi bahwa semakin baik citra merek sebuah produk maka akan semakin tinggi perilaku pembelian konsumen terhadap handphone tersebut.

H3 ditolak atau variabel harga berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap perilaku pembelian konsumen, karena signifikansi yang lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,874. Nilai unstandardized coefficients B yaitu -0,007 yang berarti pengaruhnya bersifat negatif. Penulis berasumsi bahwa harga tidak ada pengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen.

H4 diterima atau variable periklanan berpengaruh secara signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen, karena signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,000. Nilai unstandardized coefficients B yaitu 0,132 yang berarti pengaruhnya bersifat positif. Penulis berasumsi bahwa semakin banyak dan baik periklanan maka akan semakin tinggi perilaku pembelian konsumen terhadap smartphone tersebut.

H5 diterima atau variable promosi penjualan berpengaruh secara signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen, karena signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,000. Nilai unstandardized coefficients B yaitu 0,184 yang berarti pengaruhnya bersifat positif. Penulis berasumsi bahwa semakin banyak promosi penjualan maka akan semakin tinggi perilaku pembelian konsumen terhadap smartphone tersebut.Tabel 11. Uji tVariabel Unstandardized Coefficient B Sig. Keterangan

Konstanta 1.934 0.003Fitur ProdukCitra MerekHargaPeriklanan

0.0680.148-0.0070.132

0.1210.0030.8740.000

H1 tidak signifikanH2 signifikan positifH3 tidak signifikanH4 signifikan positif

Promosi Penjualan 0,184 0.000 H5signifikan positifSumber: Data primer yang diolah (2016)

13

Page 14: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Uji Koefisien DeterminasiUji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen (perilaku pembelian konsumen). Nilai koefisien determinasi berada antara 0 dan 1. Jika nilai R² kecil artinya kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Sedangkan jika nilai R² mendekati satu, maka variabel independen dapat memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Wibowo, 2012).

Berdasarkan hasil uji koefisiendeterminasipada Tabel 12 diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,422 berarti 42,2% variabel perilaku pembelian konsumen dijelaskan oleh fitur produk, citra merek, harga, periklanan, dan promosi penjualan sebagai variabel independen. Sedangkan sisanya 57,8% (100% - 42,2% = 57,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Sedangkan nilai Standard Error of Estimate sebesar 1,77754 berarti tingkat kesalahan penafsiran dari regresi adalah sebesar 1,22312.Tabel 12. Hasil Uji Koefisien DeterminasiModel Adjusted R Square SEE 1 0,422 1,77754Sumber: Data primer yang diolah (2016)

KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN IMPLIKASIKesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisis pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya mengenai hubungan antara variabel fitur produk, citra merek, harga, periklanan, dan promosi penjualan terhadap perilaku pembelian konsumenpada uji regresi kedua, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :1. Hasil pengujian pada hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa fitur produk

tidak berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen.2. Hasil pengujian pada hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa citra merek

berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hanzaee dan Yazd (2010), Ogbuji (2011), Sata (2013),Durrani et al. (2013), Pin dan Zhu (2013), Sarwar et al. (2014), dan Fianto et al (2014).

3. Hasil pengujian pada hipotesis ketiga (H3) menyatakan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen.

4. Hasil pengujian pada hipotesis keempat (H4) menyatakan bahwa periklanan berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Liang (2012),Saidani dan Ramadhan (2013), Shafi dan Madhaviiah (2013), Chakrabortty et al. (2013), dan Amjad dan Najmi (2015).

5. Hasil pengujian pada hipotesis kelima (H5) menyatakan bahwa promosi penjualan berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku pembelian konsumen. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Chaharsoughi dan Yasory(2011), Uturestantix et al. (2012), Shafi dan Madhaviiah (2013), Chakrabortty et al.(2013), Daramola (2014), Nagadeepa et al. (2015).

KeterbatasanDalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang

mengakibatkan kurang sempurnanya penelitian ini yaitu sebagai berikut:1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel pengiklanan dan promosi penjualan

sehingga masih terdapat variabel lainyang dapat menjelaskan variabel perilaku pembelian konsumen. Secara keseluruhan adjusted R2hanya sebesar 42,2%.

14

Page 15: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Sedangkan 57,8% lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak terdapat pada penelitian ini.

2. Ruang lingkup penelitian hanya dilakukan di Kota Batam

RekomendasiRekomendasi yang dituliskan ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk peneliti selanjutnya karena adanya keterbatasan waktu pada penelitian ini. Rekomendasi yang dapat dipertimbangkan adalah:1. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain selain periklanan dan

promosi penjualanuntuk dapat mengembangkan penelitian ini. Misalnya dengan menambahkan variabel budaya (Chaharsoughi dan Yasory, 2011), sosial (Yungki, 2012), product attribute (Basrah dan Dwi, 2013), personal selling, public relation, dan direct marketing (Shafi dan Madhavaiah, 2013). Serta direkomendasikan untuk memperluas ruang lingkup penelitian ke wilayah di luar Kota Batam.

2. Kepada perusahaan agar dapat mengembangkan jumlah fitur produk, meningkatkan citra merek, menciptakan harga kompetitif, menambah periklanan dan promosi penjualan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, karena akan berpengaruh terhadap preferensi konsumen.

15

Page 16: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

DAFTAR PUSTAKAAditya, H. P. (2016). Produsen Smartphone Asia yang Ingin Menghancurkan Samsung

dan Apple. Retrieved from https://id.techinasia.com/inilah-13-produsen-smartphone-asia-baru-yang-ingin-menghancurkan-samsung-dan-apple.

Amjad, A., and Najmi, H. S. (2015).Impact of Cultural Advertisements on Attributes towards Brand, Advertising and Purchase Intentions. Pakistan Journal of Humanities and Social Sciences. Vol. 3, No. 2.

Arshad, M. S., and Aslam, T. (2014). The Impact of Advertisement on Consumer's Purchase Intentions. Social Science Research Network Journal.Retrieved from http://ssrn.com/abstract=2636927.

Chaharsoughi, S. A., and Yasory, T. H. (2011). Effect of Sales Promotion on Consumer Behavior Based on Culture. African Journal of Business Management. Vol. 6(1), pp. 98-102.

Chakrabortty, R. K., Hossain, M. M., Farhad, H. A., and Islam, M. J. (2013). Analyzing the Effects of Sales Promotion and Advertising on Consumer’s Purchase Behavior. World Journal of Social Sciences. Vol. 3, No. 4.

Daramola. (2014). Sales Promotion on Consumer Purchasing Behaviour. International Journal of Business and Marketing Management. Vol. 2(1): 8-13.

Durrani, B. A., Danish, I. G., Mirza, U. B., and Sana, S. (2013).Impact of Brand Image on Buying Behavior among Teenagers. European Scientific Journal February 2015 edition. ISSN: 1857-7881, ISSN: 1857-7431. Vol. 11, No. 5.

Fianto, Y. A., Djumilah, H., Siti, A., and Solimun. (2014). The Influence of Brand Image on Purchase Behaviour Through Brand Trust. Business Management and Strategy. ISSN: 2157-6068. Vol. 5, No. 2.

Gary, A., and Kotler P. (2007). Marketing an Introduction (8th ed.). New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati and Porter. (2009). Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.Hair, J.F. et al. (2010). Multivariate Data Analysis. (7th ed). New Jersey: Pearson

Education.Hanzaee, K. H., and Yazd, R. M. (2010). The Impact of Brand Class, Brand Awareness

and Price on Two Important Consumer Behavior Factors; Customer Value and Behavioral Intentions. African Journal of Business Management. ISSN: 1993-8233. Vol.4 (17), pp. 3775-3784.

Horace, D. (2012). The Cost of Selling Galaxies. Retrieved from http://www.asymco.com/2012/11/29/the-cost-of-selling-galaxies.

Isabella, G., Alexandre, L. P., andVinicios, A. C. (2012). Influence of Discount Price Announcements on Consumer’s Behavior. Revista de Administração de Empresas Journal. ISSN 0034-7590. Vol. 52, No. 6.

Kotler, P., and Keller K. L. (2012). Marketing Management (14th ed.). New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Liang, Y. P. (2012). The Relationship between Consumer Product Involvement, Product Knowledge and Impulsive Buying Behavior. Procedia - Social and Behavioral Sciences 57, 325 – 330.

Lovelock, C., and Wirtz, J. (2011). Service Marketing (7th ed). New Jersey: Pearson Education Limited.

Montgomery, D. C., Peck, E. A., and Vining, G. G. (2008). Introduction to Linear Regression Analysis (4th ed). Canada: John Wiley & Sons.

Nagadeepa, C., Selvi, J. T., and Pushpa, A. (2015). Impact of Sale Promotıon Technıques on Consumers’ Impulse Buyıng Behavior towards Apparels at Bangalore. Asian Journal of Management Sciences & Education. Vol. 4(1).

16

Page 17: AnalisisPengaruh Fitur Produk , Citra Merek, Harga ,Periklanan,dan Promosi Penjualan, Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen

Nasriya, M. F. (2014). A Study on Consumer Behavior of Islamic Women towards Fashionable Products.  Journal of Fashion Marketing and Management. Vol. 8, No. 1.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.Ogbuji, C. N., Anyanwu, A. V., and Onah, J. O. (2011). An Empirical Study of the

Impact of Branding on Consumer Choice for Regulated Bottled Water in Southeast, Nigeria. International Journal of Business and Management. Vol. 6, No. 6; June 2011.

Peter. J. P., and Olson, J. C. (2010). Customer Behavior and Marketing Strategy. New York: Ms. Graw Hill.

Pin, H. C., and Tzu, H. C. (2013). The Influence of Brand and Price on Purchase Intention of Mobile Phone in the case of Taiwan College Students. Applied Mechanics and Materials. Vol. 411-414. pp 2326-2329.

Saidani, B., and Ramadhan, D. R. (2013). Pengaruh Iklan dan Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Seri Galaxy (Survei pada Pelanggan Itc Roxy Mas). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol. 4, No. 1.

Saleem, S. (2011). Effective Advertising and Its Influence on Consumer Buying Behavior. European Journal of Business and Management. ISSN: 2222-1905, ISSN: 2222-2839. Vol. 3, No. 3.

Sarwar, F., Muzamil, A, and Iqbal, M. T. (2014). The Impact of Branding on Consumer Buying Behavior. Punjab: The Islamia University Bahawalpur.

Sata, M. (2013). Factors Affecting Consumer Buying Behavior of Mobile Phone Devices. Mediterranean Journal of Social Sciences MCSER Publishing. ISSN: 2039-2117, ISSN: 2039-9340. Vol. 4, No. 12, Art. 3.

Shafi, S. I., and Madhavaiah, C. (2013). An Empirical Study on Impact of Promotional Mix Elements on Brand Equity: A Study Offmcg in India. Peer-reviewed and Bi-annual Journal. ISSN: 2320-5857. Vol. 1, No. 2.

Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfa Beta.Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif kualitatif Dan R&D, (19th

ed.). Bandung: Alfa Beta.Tizen Indonesia. (2016). Infographic: Smarftphone Marketshare 2015. Retrieved from

https://tizenindonesia.blogspot.co.id/2016/01/infographicsmartphone-marketshare-q4.html.

Wibisono. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Dengan Perilaku Niat sebagai Variabel Intervening pada Situs Kaskus. Retrieved from http://jurnal.wima.ac.id/index.php/KAMMA/article/view /325.

Wibowo, Agung, E. (2012). Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava Media.

Uterestantix, Ari, W., and Cristina, G. (2012). Do Customer Dissatisfaction and Variety Seeking Really Affect the Product Brand Switching? A Lesson from the Biggest Southeast Asia Mobile Telecommunication Market. Journal of Marketing Research & Case Studies. DOI: 10.5171/2012.703614. Vol. 2012.

17