perilaku periklanan dan konten periklanan di …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian...

124
PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI INDONESIA DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SKRIPSI Oleh: IKROMU NGIDLOTUN NASIIN AFIF H.S NIM. 210214035 Pembimbing : MARTHA ERI SAFIRA, M.H. NIP. 198207292009012011 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2018

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI INDONESIA

DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM DAN UNDANG-UNDANG

PERLINDUNGAN KONSUMEN

SKRIPSI

Oleh:

IKROMU NGIDLOTUN NASIIN AFIF H.S

NIM. 210214035

Pembimbing :

MARTHA ERI SAFIRA, M.H.

NIP. 198207292009012011

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2018

Page 2: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

ii

PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI INDONESIA

DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM DAN UNDANG-UNDANG

PERLINDUNGAN KONSUMEN

SKRIPSI

DiajukanUntukMelengkapiSebagianSyarat-Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1)pada Fakultas Syari’ah

Institut Agama Islam NegeriPonorogo

Oleh:

IKROMU NGIDLOTUN NASIIN AFIF H.S

NIM. 210214035

Pembimbing :

MARTHA ERI SAFIRA, M.H.

NIP. 198207292009012011

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPONOROGO

2018

Page 3: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

iii

Page 4: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

iv

Page 5: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

v

MOTTO

اي د اأ يه شه لل مين ق و كونوا نوا ام ء بٱلذين قسطٱلء ل و

نكمش ن ي ج ت عدلوارم أ ل أ قدلواٱعانق ومع ل ى و هو ى بللتقو بيرر خ ٱلل إن ٱلل ٱتقوا

لو ات عم بم ٨1ن

Hai orang-orang yang berimanhendaklahkamujadi orang-orang yang

selalumenegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadisaksidenganadil. Dan

janganlahsekali-kali kebencianmuterhadapsesuatukaum,

mendorongkamuuntukberlakutidakadil. Berlakuadillah,

karenaadilitulebihdekatkepadatakwa. Dan bertakwalahkepada Allah,

sesungguhnya Allah MahaMengetahuiapa yang kamukerjakan2

1 al-Qur’an, 5:8. 2Departemen Agama RI, Al-Qur’an danTerjemahanya(Bogor: Sygma, 2007), 8.

Page 6: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

vi

PERSEMBAHAN

Denganmengucapkansyukurkepada Allah SWT,

Alhamdulillah karyatulisini,

penulispersembahkanuntukkeluargaku,

BapakkuMuhammad Hamiddullah, IbukuIn’Anah

Kedua Adik-ku,dan semua sahabat-sahabatku

yang selalumendoakan, memberimotivasi

dandukungan moral serta material,

memberikanseluruhusaha

yang tiadahenti demi terselesaikannyaskripsiini.

Berkatusahadandoaengkaulah,

anandadapatberhasil

menyelesaikanskripsiinidenganbaikdanlancar.

Semoga Allah SWT memberikanperlimdungan

danumurpanjang, rezeki yang barokah

sertadapatdipertemukan kami di Surga-nya.

Amin.

Page 7: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

vii

KATA PENGANTAR

Bismilla>hirrahma>nirrah}i>m

Puji Syukur kehadirat Allah Swt.yang telah memberikan rahmat serta

hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

yang berjudul: ”Perilaku Periklanan dan Konten Periklanan di Indonesia

Ditinjau Dari Etia Bisnis Islam dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen

dan.”Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

Saw. yang telah menuntun kita ke jalan yang benar, jalan yang diberkahi oleh

Allah Swt.

Dalam skripsi ini, dijelaskan bahwa Undang-undang No 8 Tahun 1999

Tentang Perlindungan Konsumen merupakan ketentuan yang mengatur perilaku

periklanan di Indonesia terdapat dalam bab III dan IV terkait hak dan kewajiban

pelaku usaha dan konsumen serta perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha

berikut dengan sanksi-sanksi atas perbuatanya dan prinsip etika bisnis

Isam.Namun ada sebagian dari pelaku usaha periklanan yang menyimpang dari

peraturan undang-undang dan ketentuan etika bisnis Islam.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari dengan penuh rendah

hati bahwa tanpa adanya dorongan, bimbingan dan motivasi yang bersifat moril

maupun materil dari berbagai pihak, niscaya penulis tidak akan mampu

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Dr. Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Ponorogo beserta staf yang telah benyak menyediakan fasilitas demi

terwujudnya skripsi ini.

2. Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah beserta stafnya

atas bimbingan akademis dan pelayanan administratif yang telah diberikan.

3. Atik Abidah, M.S.I, selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, sekaligus pembimbingyang telah

Page 8: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

viii

Page 9: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

ix

ABSTRAK

Ngidlotun Nasiin Afif H.S, Ikromu, 2018. Perilaku Periklanan dan Konten

Periklanan di Indonesia Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam dan Undang-Undang

Perlindungan Konsumen. Skripsi. Jurusan Muamalah Fakultas Syari’ah Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Martha Eri Safira, M.H.

Kata Kunci : Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Etika Bisnis Islam dan

Periklanan

Masyarakat cenderung bersifat konsumtif. Hal ini merupakan lahan

sekaligus tantangan bagi para pelaku usaha untuk memasarkan sebanyak-

banyaknya produk barang dan jasa. Salah satu alat yang sering digunakan pelaku

usaha untuk memasarkan produk-produknya adalah iklan. Menurut Undang-

Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 1 ayat 6.

promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang

dan/atau jasa, untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang dan/atau jasa

yang akan dan sedang diperdagangkan.

Berdasarkan hal tersebut penulis bermaksud meninjau periklanan di

Indonesia dari sudut pandang etika bisnis Islam dan undang-undang perlindungan

konsumen. Adapun hal menarik yang akan penulis angkat adalah mengenai

penentuan pelanggaran perilaku periklanan dan konten periklanan di Indonesia

berdasarkan sudut pandang tersebut.

Dalam skripsi ini penulis akan membahas dua pokok permasalahan, yaitu:

Pertama, Bagaimana perilaku periklanan di Indonesia ditinjau dari undang-

undang perlindungan konsumen dan etika bisnis Islam? kedua, Bagaimana konten

periklnan di Indonesia ditinjau dari undang-undang perlindungan konsumen dan

etika bisnis Islam?

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian pustaka (library). Dalam

penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk mendapatkan

data yang valid, penulis menggunakan metode dokumentasi.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perilaku perikanan di

Indonesia ada yang sesuai dan ada yang masih melanggar peraturan Undang-

Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) yaitu terkait pasal 9 ayat 1 dan 2 dan

pasal 17 ayat 1 dan 2 serta etika bisnis Islam yaitu prinsip tauhid, keseimbangan,

kehendak bebas, tanggung jawab dan jujur(2) Konten periklanan di Indonesia ada

yang sesuai dan ada yang melanggar peraturan baik dalam UUPK yaitu pasal 17

ayat 1 huruf f maupun dalam prinsip-prinsip yang ada dalam etika bisnis Islam.

Page 10: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

x

1. Pedoman transliterasi yang digunakan adalah:

Arab Indonesia Arab Indonesia

{d ض ’ ء

{t ط b ب

{z ظ t ت

‘ ع th ث

gh غ j ج

f ف {h ح

q ق kh خ

k ك d د

l ل dh ذ

m م r ر

n ن z ز

h ه s س

w و sh ش

y ي {s ص

2. Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang caranya dengan menuliskan

coretan horisontal diatas huruf u>, i>, dan a>.

3. Bunyi hidup dobel (diftong) Arab ditransliterasikan dengan menggabung dua

huruf “ay” dan “aw”

Contoh: bayna, ‘alayhim, qawl, mawd}ū’ah.

4. Kata yang ditransliterasikan dan kata-kata dalam bahasa asing yang belum

terserap menjadi baku Indonesia harus dicetak miring.

Page 11: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

xi

5. Bunyi huruf hidup akhir sebuah kata tidak dinyatakan dalam transliterasi.

Transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan akhir.

Ibn Taymi>yah bukan Ibnu Taymi>yah. Inna al-di>n ’inda Alla>h al

Isla>m bukan Inna al-di>na ’inda All>ahi al-Isla>mu … fahuwa wa>jib

bukan fahuwa wa>jibu atau fahuwa wa>jibun.

6. Kata yang berakhir dengan ta>’ marbuthah dan berkedudukan sebagai sifat

(na’at) dan id}a>fah ditransliterasikan dengan “ah” sedangkan mud}a>f

ditransliterasikan dengan “at”.

Contoh:

a. Na’at dan mud}a>f ilayh : sunnah sayyi’ah, al-maktabah al-misriyah.

b. Mud{af : mat}ba’at al-‘a>mmah.

7. Kata yang berakhir dengan ya’ mushaddadah (ya’ bertasydid)

ditransliterasikan dengan i>. Jika i> diikuti dengan ta>’ marbu>t{ah maka

transliterasinya adalah i>yah. Jika ya’ bertasydid berada di tengah kata,

ditransliterasikan dengan yy.

Contoh:

a. Al-Ghaza>li>, al-Nawa>wi>.

b. Ibn Taymi>yah, al-Jawzi>yah.

c. Sayyid, mu’ayyid, muqayyid

DAFTAR ISI

Page 12: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

xii

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii

PENGESAHAN TIM PENGESAHAN ............................................................... iv

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

E. TelaahPustaka.................................................................................... 6

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian. ........................................................................... 9

2. PendekatanPenelitian ................................................................... 9

3. Sumber Data ................................................................................ 10

4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 11

5. Metode Analisis Data ................................................................... 12

6. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................ 12

G. Sistematika Pembahasan

BABII: ETIKA BISNIS ISLAM DAN UNDANG-UNDANG

PERLINDUNGAN KONSUMEN

A. Etika Bisnis Islam

1. Pengertian Etika Bisnis Islam. ................................................ 15

2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam. ........................................... 25

3. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam. .......................................... 27

B. Undang-Undang Perlindungan Konsumen(UUPK)

1. PengertianUndang-Undang Perlindungan Konsumen. ............. 35

Page 13: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

xiii

2. Prinsip-PrinsipUUPK.. ............................................................ 36

3. Asas dan TujuanUUPK.. ......................................................... 37

4. Unsur-Unsur yang ada dalam UUPK....................................... 39

5. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha dan Konsumen. ................. 41

6. Pasal-Pasal UUPK yang Berkaitan dengan Periklanan. ........... 43

7. Implementasi UUPK pasal 17 huruf f...................................... 47

BAB III : PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN

DI INDONESIA

A. Jenis dan Macam-macam Produk Periklanan

1. Produk Pengobatan Alternatif ............................................... 52

2. Produk pangan ...................................................................... 53

3. Produk Kosmetik .................................................................. 54

B. Perilaku periklanan di Indonesia

1. Pengobatan alternatif. ........................................................... 55

2. Iklan Produk Pangan. ............................................................ 57

3. Iklan Produk Kosmetik ......................................................... 66

C. Konten Iklan di Indonesia

1. Konten Iklan Pengobatan Alternatif. ..................................... 69

2. Konten Iklan Produk Pangan. ............................................... 75

BAB IV: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN IKLAN DI

INDONESIA DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM DAN

UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG

PERLINDUNGAN KONSUMEN

A. Analisis Perilaku Periklanan di Indonesia ditinjau dari Etika

Bisnis Islam dan Undang-undang No 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen.............................................................. 79

B. Analisis Konten Periklanan di Indonesia ditinjau dari Etika

Bisnis Islam dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen. ............................................................. 89

Page 14: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

xiv

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 100

B. Saran. ........................................................................................ 101

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Page 15: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat cenderung bersifat konsumtif. Hal ini merupakan lahan

sekaligus tantangan bagi para pelaku usaha untuk memasarkan sebanyak-

banyaknya produk barang dan jasa. Salah satu alat yang sering digunakan

pelaku usaha untuk memasarkan produk-produknya adalah iklan. Menurut

Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pasal

1 ayat 6. promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi

suatu barang dan/atau jasa, untuk menarik minat beli konsumen terhadap

barang dan/atau jasa yang akan dan sedang diperdagangkan.1 Dalam hal ini

penyebarluasan informasi atas suatu barang dan/atau jasa dapat dilakukan

dalam bentuk iklan seperti yang ditayangka melalui media massa, papan

reklame, brosur, pamflet, spanduk, baliho, atau media elektronik, seperti

televisi, radio, dan lain-lain.

Informasi terkait produk yang dipasarkan, haruslah lengkap, benar,

jelas, dan jujur. Hal ini merupakan kewajiban pelaku usaha yang harus

dijalankan, karena kewajiban pelaku usaha tersebut adalah untuk memenuhi

hak konsumen. Idealnya, informasi barang dan jasa yang disampaikan oleh

pelaku usaha tersebut tidak hanya menonjolkan kelebihan-kelebihan yang

dimiliki oleh suatu produk, tetapi perlu diimbangi dengan informasi yang

memuat resiko pemakaian yang dimiliki oleh produk yang bersangkutan.

1 Undang-undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen pasal 1 ayat 6

Page 16: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

2

Dalam Undang-undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen (selanjutnya disebut sebagai UUPK). Peraturan-peraturan tersebut

terdapat dalam bab III pasal 4 sampai dengan pasal 7 mengenai hak-hak dan

kewajiban konsumen dan juga hak dan kewajiban pelaku usaha. Dalam bab

IV upaya UUPK untuk melindungi konsumen, yaitu terdapatnya aturan

mengenai larangan-larangan bagi pelaku usaha yang mengiklankan

produknya, larangan tersebut dapat dilihat dalam pasal 9, 10, 12, 13 dan 17.

Bentuk lainya untuk melindungi konsumen, yaitu dengan dibentuknya Badan

Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) yang di atur pada bab VIII UUPK

dari pasal 31 sampai pasal 43.

Dalam tata cara periklanan di Indonesia terdapat prinsip atau asas umum

yaitu iklan harus jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan

hukum yang berlaku, iklan tidak boleh menyinggung perasaan dan

merendahkan martabat agama, tata susila, adat, budaya, suku dan golongan.

Iklan harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat. Pertanggungjawaban

pelaku usaha terhadap iklan yang menyesatkan terdapat dalam UUPK

khususnya terdapat dalam Pasal 20 yang menyatakan bahwa Pelaku usaha

periklanan bertanggung jawab atas iklan yang diproduksi dan segala akibat

yang ditimbulkan oleh iklan tersebut. Sistem pembuktiannya diatur dalam

Pasal 22 dan Pasal 28. Prinsip pertanggungjawaban yang terdapat dalam

UUPK adalah strict liability atau tanggung jawab secara langsung atau

mutlak. Tanggung jawab secara langsung tersebut tersirat dalam Pasal 7

Page 17: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

3

sampai dengan pasal 11 dan lebih tegas dinyatakan dalam Pasal 19 ayat (1)

UUPK.

Setiap komponen pemasaran mempunyai tanggung jawab menurut

peran dan keterlibatan masing-masing dalam penciptaan dan penyebaran

pesan-pesan iklan. Pengiklan bertanggungjawab atas benarnya informasi

tentang produk yang diberikan kepada perusahaan periklanan. Perusahaan

Periklanan bertanggungjawab atas ketepatan unsur persuasi yang

dimasukkannya dalam pesan iklan. Media periklanan bertanggungjawab atas

kesepadanan antara pesan iklan yang disiarkannya dengan nilai-nilai sosial-

budaya dari profil khalayak sasarannya. Jadi bentuk tanggung jawab

tergantung pada berapa besar keterlibatan pelaku usaha atas iklan yang

ditawarkan tersebut.2 Namun demikin masih ditemui iklan yang menyesatkan

dan tidak sesuai antara produk yang ditawarkan dengan kualitas barang yang

diiklankanya, baik itu melalui media cetak ataupun media elektronik.

Di Indonesia banyak iklan yang beredar melalui media televisi

maupun surat kabar dan radio. Iklan media televisi seperti iklan layanan

masyarakat juga beberapa iklan obat, produk kosmetik dan iklan pangan

sedangkan iklan yang di muat di surat kabar ataupun radio seperti iklan klinik

pengobatan alternatif, jamu herbal, dan jamu tradisional dll.

Dalam pasal 17 UUPK diatur secara khusus tentang ketentuan

periklanan. Diantaranya dijelaskan bahwa pelaku usaha periklanan dilarang

memproduksi iklan yang memuat informasi yang keliru, salah, atau tidak

2 Gunawan Widjaya dan Ahmad yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, (Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), 42.

Page 18: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

4

tepat mengenai barang atau jasa. tidak memuat informasi mengenai risiko

pemakaian barang/jasa. Pelaku usaha periklanan yang melanggar ketentuan

tersebut dilarang melanjutkan peredaran iklan.

Dari fenomena peredaran iklan tersebut, perlu kiranya ada tinjauan

yang dilihat dari syariat Islam yakni etika bisnis Islam. Pelaku usaha

periklanan Indonesia yang membuat konten periklanan sudah sesuai dengan

kaidah-kaidah dalam etika bisnis Islam atau belum. Oleh karenanya dalam

dunia periklanan penting untuk mempertimbangkan kaidah-kaidah etika bisnis

Islam meliputi hukum dasar, prinsip dan konsep ketika hendak memasarkan

suatu produk kepada masyarakat. Sebab selama ini banyak ditemukan unsur-

unsur penipuan, kebohongan, kecurangan yang dilakukan pelaku bisnis guna

menarik perhatian masyarakat melalui produk yang ditawarkan.

Bisnis menurut perspektif ilmu fiqih termasuk dalam muamalah yang

memperbolehkan antara manusia satu dengan yang lain melakukan transaksi

atau hubungan perdata. Dalam hal bermuamalah kegiatan apapun

diperbolehkan sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkanya. Kegiatan jual

beli adalah dihalalkan dalam Islam selama tidak ada unsur yang bertentangan

dengan syara’ semisal adanya unsur gharar, maysir, dan riba.3 Dalam etika

yang digariskan al-Quran dan as-Sunah, maka para pelaku usaha atau

pembisnis yang menggunakan jasa periklanan harus mendsarkan diri pada

aturan-arturan yang terdapat dalam etika periklanan yang sesuai dengan

syariat Islam.

3 Mabarroh Azizah, “Etika Perilaku Periklanan Dalam Bisnis Islam,” Ekonomi Syariah

Indonesia, 1 (Juni 2013), 46.

Page 19: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

5

Dari banyaknya peredaran iklan yang beredar di Indoesia maka perlu

adanya tinjauan hukum yaitu melalui Etika Bisnis Islam dan perundang-

undangan di Indonesia yang ada kaitanya dengan prmbahasan tersebut..

Oleh karenanya penulis tertarik untuk meneliti penelitian ini dengan

judul “Perilaku Periklanan dan Konten Periklanan di Indonesia Ditinjau

Dari Etika Bisnis Islam Dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen”.

B. Rumusan masalah.

1. Bagaimana perilaku periklanan di Indonesia ditinjau dari etika bisnis Islam

dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumen?

2. Bagaimana konten periklanan di Indonesia ditinjau dari etika bisnis Islam

dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumen?

C. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis perilaku periklanan di Indonesia

ditinjau dari etika bisnis Islam dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999

Tentang Perlindungan konsumen.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis konten periklanan di Indonesia

ditinjau dari etika bisnis Islam dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999

Tentang Perlindungan konsumen.

D. Manfaat penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya

meningkatkan penegakan hukum, dan diharapkan penelitian ini mempunyai

manfaat secara teoritis maupun praktisi dalam rangka aplikasinya di dunia

Page 20: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

6

pendidikan maupun di masyarakat. Adapun manfaat yang diharapkan dari

peneltian adalah:

1. Secara teoritis

a. Dapat melengkapi teori sebelumnya

b. Sebagai pengayaan wacana dan pengetahuan tentang perilaku

periklanan

2. Secara praktis

a. Masyarakat

Dengan adanya tindakan yang baru dari peneliti akan

memungkinkan masyarakat terlibat secara aktif dalam proses beriklan,

mengembangkan daya nalar serta mampu untuk berfikir yang lebih

kreatif yang sesuai dengan undang-undang periklanan dan juga

masyarakat termotivasi untuk menjalankan bisnis yang syar’i.

b. Bagi peneliti

Melatih kepekaan peneliti sebagai seorang mahasiswa dalam

menemukan dan menyelesaikan masalah penegakan hukum dan

menambah khasanah terhadap keilmuan dan pengetahuan.

E. Telaah Pustaka

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Iklan Di Perseroan Terbatas

Radio Swara Ponorogo. Telaah pustaka diambil dari skripsi terdahulu yaitu

skripsinya Asyhar Hudaya STAIN Ponorogo (2016) Ponorogo dengan judul

judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Iklan Di Perseroan Terbatas

Radio Swara Ponorogo” dalam penelitian ini jenis dan pendekatan

Page 21: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

7

penelitianya adalah penilitian lapangan (field research), adapun pendekatanya

menggunakan pendekatan yuridis., diperoleh kesimpulan bahwa akad jasa

iklan di PT “Radio Swara Ponorogo” sudah sesuai dengan tinjauan hukum

isam yaitu Ijarah yang didalamnya terdapat unsur suka sama suka dan tidak

ada unsur pemaksaan. Ada unsur wanprestasi namun dari pihak radio sudah

bertanggung jawab untuk mengganti rugi. Ganti rugi ini sudah sesuai dengan

hukum Islam.4

Telaaah pustaka diambil dari skripsi karya Siti Rodliyah IAIN Ponorogo

tahun 2018 yang berjudul “Perilaku Periklanan Dalam Etika Bisnis Islam

Pada Radio Komunitas Khariza FM di Magetan”. Dalam penelitian ini jenis

dan pendekatan penelitianya adalah penilitian lapangan (field research),

adapun pendekatanya menggunakan pendekatan yuridis. Adapun

permasalahnya adalah konten periklanan produk dewasa di radio komunitas

Khariza FM Di Magetan dan etika perilaku periklanan kemudian diperoleh

kesimpulan bahwa secara umum radio komunitas khariza FM telah menyalahi

etika bisnis Islam dan periklanan serta undang-undang yang mengatur tentang

periklanan.5

Skripsi karya Khotimatul Azizah IAIN Ponorogo (2017) yang berjudul

“Promosi pemasaran pada produk pembiayaan syariah di BMT mandiri

mlarak Ponorogo di tinjau dari Etika bisnis Islam dan Uu No. 8 tahun 1999

tentang perlindungan konsumen” penelitian ini menggunakan jenis penelitian

4 Asyhar Hudaya, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Iklan Di Perseroan Terbatas

Radio Swara Ponorogo,” Skripsi (Ponorogo IAIN: Ponorogo, 2018) 5 Siti Rodliyah, “Perilaku Periklanan Dalam Etika Bisnis Islam Pada Radio Komunitas

Khariza FM di Magetan” Skripsi (Ponorogo IAIN: Ponorogo, 2018)

Page 22: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

8

lapangan (field research) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun

masalah yang dipaparkan dalam skripsi ini adalah praktek promosi pemasaran

dan konsekuensi promosi terhadap etika bisnis Islam dan UU No. 8 tahun

1999 tentang perlindungan konsumen, diperoleh hasil promosi pemasaran di

BMT Surya Mandiri Mlarak Ponorogo telah melanggar prinsip etika bisnis

Islam tentang sikap tidak suka menjelek-jelekan (Ghibah) dan sikap berburuk

sangka kepada lembaga lain, sedangkan praktek promosi melanggar pasal 9

dalam hiruf i undang-undang tentang perlindungan konsumen yaitu tentang

perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha.6

Dari skripsi yang telah ada tersebut, sudah banyak ditemukanya

pembahasan mengenai tinjauan hukum Islam maupun etika bisnis Islam

terhadap etika periklanan akan tetapi penulis belum menemukan adanya

penelitian yang membahas membahas mengenai perilaku periklanan dan

konten periklanan di Indonesia ditinjau dari Undang-Undang Perlindungan

Konsumen dan Etika Bisnis Islam.

Dalam penelitian ini penulis terfokus pada pembahasan terkait etika

periklanan dan konten periklanan di Indonesia yang kemudian akan di

Analisis menggunakan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No 8 tahun

1999 dan Etika Bisnis Islam.

F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

6 Khotimatul Azizah, “Promosi Pemasaran Pada Produk Pembiayaan Syariah Di BMT

Surya Mandiri Mlarak Ponorogo Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam Dan UU No. 8 Tahun 1999

Tentang Perlindungan Konsumen” Skripsi (Ponorogo IAIN: Ponorogo, 2017)

Page 23: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

9

Penelitian tergolong ke dalam jenis penelitian pustaka (library),

karena penelitian ini ditujukan pada peraturan-peratuaran yang tertulis

atau bahan-bahan hukum yang lain, penelitian ini pun lebih banyak

dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan.7

Seperti jurnal, majalah, koran, ensiklopedia dan kamus-kamus hukum.

Karena itu penelitian kepustakaan atau library research. Penelitian ini

termasuk penelitian normatif yang menliti asas-asas hukum,8 yaitu

meneliti asas-asas hukum Islam berupa Etika Bisnis Islam dan UU

perlindungan Konsumen yang ada kaitanya terhadap etika periklanan.

2. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian normatif ini pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan yuridis normatif, karena penelitianya adalah menggunakan

pendekatan perundang-undangan dan etika bisnis Islam.

a. Pendekatan perundang-undangan (statue approach) yaitu penelitian

terhadap produk-produk hukum. Pendekatan ini digunakan oleh

peneliti untuk menelaah perundang-undangan yang berkaitan dengan

fokus permasalahan yang diteliti, sekaligus melihat konsistensi

perundang-undangan.9 Dalam hal ini, peneliti menelaah perlindungan

konsumen pada undang-undang No.8 tahun 1999 tentang perlindungan

konsumen.

7 Bambang Wahyu, penelitian Hukum dalam Praktek ,(cet.4; Jakarta: Sinar Grafika,

2008),13. 8 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 41. 9 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (cet. 6 Jakarta: kencana,2010), 93

Page 24: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

10

b. Pendekatan konsep (conseptual approach) yaitu penelitian konsep

yang berkaitan dengan masalah hukum.10

3. Sumber data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ketiga sumber data agar

dapat membantu peneliti dalam pengolahan sumber data yang telah

diperoleh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian, antara lain ini

menggunakan beberapa sumber data yang dikelompokan sebagai berikut:

a. Sumber data primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang bersifat autoritatif

artinya mempunyai otoritas. Adapun sumber data primer yang

digunakan dalam penelitian ini adalah konten dari mdia yang

digunakan seperti televisi, radio, serta webset-webset yang berkaitan

langsung dengan topik penelitian. Dari data yang diperoleh tersebut

kemudian dianalisa dengan cara menguraikan dan menghubungkan

dengan masalah yang dikaji.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan bahan hukum yang bersifat

membantu menunjang bahan hukum primer dalam penelitian yang

akan memperkuat penjelasan di dalamnya. Di antara sumber-sumber

data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku, jurnal, internet,

undang-undang perlindungan konsumen dan literatur lainya yang

berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Data sekunder ini

10 Johny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif (cet. 3 Malang:

Bayumedia Publising,2007), 306.

Page 25: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

11

berkaitan langsung dengan perilaku periklanan dan konten periklanan

di Indonesia ditinjau dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen

dan Etika Bisnis Islam

c. Sumber data tersier

Merupakan bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kamus-kamus hukum, majalah dan jurnal-jurnal yang berkaitan

dengan perlindungan konsumen dan etika bisnis Islam dalam Perilaku

periklanan. Seperti jurnal kebijakan kriminal di bidang periklanan

dalam perspektif perlindungan konsumen.11 dan membangun tampilan

iklan televisi dalam perspektif bisnis Islam.

4. Teknik pengumpulan data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan

data-data penelitian dan bahan-bahan hukum yang diperlukan adalah

metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode

pengumpulan data, salah satunya jenis data tertulis seperti catatan,

transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, agenda.12

Metode dokumentasi digunakan karena sesuai dengan jenis dan

pendekatan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu penelitian

normatif atau penelitian kepustakaan. Dokumen yang dijadikan rujukan

data dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen tertulis yang

11 Septi Prihatmini, Kebijakan kriminal di Bidang Periklanan dalam Perspektif

Perlindungan Konsumen, (Bandung :Raja Grafindo,2008),69. 12 Suharsimi Kunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), 231.

Page 26: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

12

tersedia di perpustakaan maupun artikel-artikel yang dapat di unduh di

website-website online sebagai bahan tertulis.

5. Metode analisis data

Analisis data yang digunakan adalah deskripsi kualitatif yaitu

dengan pendekatan deduktif, metode yang mengambil kesimpulan suatu

teori dari sumber data yang bersifat umum untuk selanjutnya

dikemukakan kenyataan yang bersifat khusus.13 Penerapan dalam

skripsi ini dengan cara mengumpulkan dan menyusun data-data yang

telah diperoleh yaitu etika perilaku periklanan dan konten periklanan di

Indonesia dan berbagai masalah yang terkait kemudian

menganalisisnya sesuai dengan teori.

6. Pengecekan keabsahan data

Adapun pengecekan keabsahan data temuan yang digunakan

peneliti dalam penelitian ini adalah dengan metode triangulasi. Dalam

teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan

berbagai teknik pengumpulan data dan sebagai sumber data.14

Dalam penelitian kualitatif, teknik triangulasi dimanfaatkan

sebagai pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil

13 Anselm Straus dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, (Surabaya: PT

Bina Ilmu, 1997),166. 14 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2013), 273.

Page 27: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

13

pengamatan di berbagai media cetak maupun elektronik kemudian

peneliti mengkonfirmaskan dengan studi dokumentasi yang

berhubungan dengan penelitian serta hasil pengamatan peneliti di

lapangan sehingga kemurnian dan keabsahan data terjamin.

G. Sistematika Pembahasan.

BAB I: Pendahuluan

Berisi pendahuluan yang berfungsi untuk memberikan

gambaran secara menyeluruh dengan ringkas sebagai pola dasar

dalam penulisan skripsi. Memuat pembahasan mengenai: latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujian penelitian, manfaat

penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika

pembahasan.

BAB II: Etika Bisnis Islam dan Perlindungan Konsumen

Bab ini merupakan landasan teori yang nantinya akan

dijadikan sebagai analisa dimana bab ini berisi penjabaran

pengertian, prinsip, asas-asas, dan tanggungjawab pelaku usaha

terhadap konsumen dalam perlindungan konsumen, penjabaran

mengenai etika bisnis Islam meliputi pengertian, dasar hukum dan

prinsip-prinsip etika bisnis Islam.

BAB III: Data Perilaku Periklanan dan Konten Periklanan di Indonesia

Bab ini merupakan obyel pembahasan yang di dalamnya

dibahas tentang macam-macam produk periklanan di Indonesia,

periilaku periklanan di Indonesia dan Konten periklanan

Page 28: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

14

BAB IV : Perilaku Periklanan dan Konten periklanan di Indonesia

Ditinjau dari Etika Bisnis Islam dan Undang-Undang

Perlindungan Konsumen.

Berisi analisis data dari rumusan masalah yang ada. Yang

pertama adalah analisis mengenai bagaimana perilaku periklanan

di Indonesia ditinjau dari etika bisnis Islam dan Undang-Undang

No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen. Sedangkan

yang kedua adalah analisis mengenai bagaimana konten

periklanan di Indonesia ditinjau dari Undang-Undang No 8 Tahun

1999 tentang Perlindungan konsumen dan etika bisnis Islam.

BAB V: Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan hasil

laporan penelitian ini. Dalam bab ini penulis akan menyebutkan

kesimpulan dari hasil penelitian yang merupakan jawaban dari

rumusan masalah yang telah ditetapkan. Kemudian, setelah

menarik kesimpulan, penulis akan memberikan saran dan usulan

yang terkait dengan tema penelitian yang telah dilakukan.

Page 29: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

15

BAB II

ETIKA BISNIS ISLAM DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

A. Etika Bisnis Islam

1. Pengertian Etika Bisnis Islam

Dalam bahasan ini, secara khusus kajian etika akan diintegrasikan

dengan eksistensi manusia di bidang ekonomi dalam perspektif agama,

yaitu etika bisnis Islam. Dimana secara harfiah, etika bisnis Islam

mengandung istilah dan pengertianya masing-masing, yaitu; kata ‘etika’,

‘bisnis’, ‘Islam’ itu sendiri. Sebelum menjadi satu kesatuan makna, “Etika

Bisnis Islam”, tentunya perlu diketahui terlebih dahulu masing-masing

dari pengertian kata-kata tersebut.

a. Etika (Akhlaq)

Kata “Akhlaq” berasal dari bahasa arab yang sudah di

Indonesiakan; yang juga diartikan dengan istilah perangai atau

kesopanan. Kata الخلاق adalah jama’ taksir dari kata خلاق, sebagaimana

halnya kata اعناق adalah jama’ taksir dari kata عنق yang artinya batang

leher.

Alih bahasa arab sering menyamakan arti ‘Akhlaq” dengan istilah:

الطبع ،لسجية ،العادة dan الدين yang kesemuanya diartikan dengan watak,

kesopanan, perangai, kebiasaan dan sebagainya, Jadi, secara

etimologis (lughatan) “Akhlaq” adalah budi pekerti , perangai,

tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalqa yang berarti

Page 30: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

16

menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluq (yang

diciptakan) dan khalq (penciptaan).

Secara terminologis, para ulama ilmu Akhlaq merumuskan

pengertian akhlaq dengan berbeda-beda tinjauan yang

dikemukakanya. Lima diantaranya;1

1) Muhammad bin ‘llan S}adiqy, akhlaq adalah suatu pembahasan

dalam diri manusia yang dapat menimbulkan perbuatan baik,

dengan cara yang mudah (tanpa dorongan dari orang lain)

2) Abu Bakar Jabir al-jazairy, akhlaq adalah bentuk kejiwaan yang

tertanam dalam diri manusia, yang menimbulkan perbuatan baik

dan buruk, terpuji dan tercela dengan cara disengaja.

3) Imam al-Ghaz>ali, akhlaq adalah suatu sifat yang tertanam dalam

jiwa (manusia), yang gampang dilakukan tanpa melalui maksud

untuk memikirkan (lebih lama). Maka jika sifat tersebut

melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan

norma agama, dinamakan akhlaq yang baik. Tapi manakala ia

melahirkan tindakan yang jahat. Maka dinamakan akhaq yang

buruk.

4) Ibrahim Anis, akhlaq adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa,

yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan baik, atau

buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan per-timbangan.

1 Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam (Bandung: Alfabeta, 2013), 21.

Page 31: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

17

5) Abdul Karim Zayyidah, akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat

yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya

baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau

meninggalkan nya.

Kelima definisi tersebut sepakat menyatakan bahwa akhlaq atau

khuluq itu adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga

dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa

memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak

memerlukan dorongan dari luar.2 Dalam Mu’jam al-Wasith

disebutkan min ghairi h{ajah ila> fikr wa ru’yah (tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan).3

Disamping istilah akhlak, juga dikenal etika dan moral. Ketiga

istilah itu sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan

perbuatan manusia. Perbedaanya terletak pada standar masing-

masing. Bagi akhlak standarnya adalah al-Qur’an dan as-Sunah; bagi

etika standarnya pertimbangan akal pikiran; dan bagi moral

standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat.4

Dilihat dari segi asal usulnya pun berbeda, meskipun ada kesamaan

arti bahwa kata “Etika” (Ethos) adalah istilah Yunani; yang berarti

adat, watak atau kesusilaan, yang dalam bentuk jamaknya (taetha).

Dalam pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang

2 Ibid., 22. 3 Ibid. 4 Ibid

Page 32: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

18

baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau

kelompok masyarakat.

Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan

hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan

dari satu orang ke orang yang lain atau dari generasi ke generasi yang

lain. Kebiasaan ini lalu terungkap dalam perilaku berpola yang terus

berulang sebagai sebuah kebiasaan. Jadi secara leguistik, kata etik

atau ethics berasal dari bahasa Yunani: “etos” yang berarti adat,

kebiasaan, perilaku atau karakter yang berlaku dalam hubunganya

dengan suatu kegiatan manusia pada suatu golongan tertentu,

kelompok tertentu dan budaya tertentu.

Sedangkan “Moral” (mos) yang jama’ahnya “Custom”, atau

“Mores” adalah kata Latin; yang berarti adat atau cara hidup. Tapi

kemudian etika atau “ethics” berkembang artinya menjadi sebuah

bidang kajian filsafat atau ilmu pengetahuan tentang moral atau

moralitas. Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang

menunjukan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk.5

Norma adalah sesuatu yang sudah pasti yang dapat kita pakai

untuk membandingkan sesuatu yang lain yang kita ragukan

hakikatnya, besar-kecilnya, ukuranya, atau kualitasnya. Jadi, norma

moralitas adalah aturan, standar, atau ukuran yang dapat kita gunakan

untuk mengukur kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Suatu

5 Ibid., 24.

Page 33: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

19

perbuatan yang secara positif sesuai ukuranya dapat disebut norma

baik. Apabila secara positif tidak sesuai ukuranya dapat disebut moral

buruk (inmoral).6

Salah satu norma yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah

norma moral (akhlak or etika). Memang benar, bahwa dengan norma

moral saja belum cukup dan masyarakat kemudian menciptakan

norma hukum. Tapi norma hukum ini tidak tegak tanpa norma moral.

Norma atau ajaran moral, tidak lain adalah sesuatu yang ditetapkan

oleh manusia untuk mengatur hidupnya, agar hidup ini dapat

berlangsung dengan sendirinya seperti yang dikehendakinya.

Akan tetapi norma moral atau moralitas perlu pemeliharaan. Etika,

tidak lain adalah sebuah bidang kegiatan pemikiran manusia untuk

memelihara moral ini. Untuk memeliharanya diperlukan prinsip-

prinsip tertentu. Prinsip-prinsip itu ditemukan dalam kehidupan itu

sendiri. Dari pengalaman hidup, terutama dari tuntutan-tuntutan

hidup, seperti fisik, psikologis, social, politik, imtelektual. Karena itu,

moral bukan suatu ilmu, tetapi merupakan suatu perbuatan manusia.7

Menurut Syahidin moral, etika dan nilai jika dilihat dari sumber

pada hakikatnya bermuara pada wahyu illa>hi ataupun berasal dari

budaya. Meskipun etika lebih merupakan kesepakatan masyarakat

pada suatu waktu dan di tempat tertentu. Bila suatu masyarakat

bercorak religius, maka etika yang dikembangkan pada masyarakat

6 Ibid., 26. 7 Ibid.

Page 34: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

20

demikian tentu akan bercorak religius pula. Akan tetapi bila suatu

masyarakat bercorak sekuler, maka etika yang dikembangkanya tentu

saja merupakan konkretisasi dari jiwa sekuler, kapitalis, dan

sejenisnya.

Dengan demikian moral dan etika, menurut syahidin, dapat saja

sama dengan akhlak manakala sumber atau produk budaya sesuai

dengan prinsip-prinsip akhlak. Akan tetapi moral dan etika bisa juga

bertentangan dengan akhlak manakala produk budaya itu

menyimpang dari fitrah ajaran agama Islam. Jadi, etika barat bertitik

tolak dari akal pikiran manusia, yaitu akal pikiran para ahli filsafat.

Sedang, etika Islam bersumber dari dari al-Qur’an dan H{adith Rasul

Allah Saw yang menjadi dasar etika barat tentang perbuatan baik dan

buruk, yang berbeda dari seorang ke orang lain. Sedangkan yang

menjadi dasar etika Islam ialah iman dan taqwa kepada Allah SWT.8

b. Pengertian Bisnis

Kata “Bisnis” dalam bahasa Indonesia diserap dari kata “bussines”

dalam bahasa Inggris yang berarti kesibukan. Kesibukan secara

khusus berhubungan dengan orientasi profit/ keuntungan menurut

Bukhari Alma, pengertian bisnis tujukan pada sebuah kegiatan

berorientasi profit yang memproduksi barang dan atau jasa untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis juga diartikan sebagai suatu

8 Ibid., 27.

Page 35: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

21

lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yag dibutuhkan oleh

masyarakat.

Secara etimologi , bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau

sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan

keuntungan.9

Bisnis adalah bagian dari kegiatan ekonomi yang berarti usaha.

Bagian dari kegiatan ekonomi, bisnis merupakan aspek penting dalam

kehidupan yang pasti semua orang mengenalnya karena itu ada

sebuah adigium, bisnis adalah bisnis. Bisnis jangan dicampurkan

dengan etika.10

bisnis dalam Islam merupakan unsur penting dalam perdagangan.

Sejarah telah mencatat bahwa penyebaran agama Islam diantaranya

melalui perdagangan (bisnis). Masuknya Islam ke Indonesia

dilakukan oleh para pedagang muslim yang mengadakan hubungan

yang sangat baik dengan masyarakat dan para tokoh setempat.

Jadi bisnis merupakan bagian dari kegiatan perdagangan dalam

rangka mencari pencaharian melalui jual beli untuk tujuan untung.

Menurut Ibnu Khaldun, berbisnis (berdagang) adalah kegiatan

mencari usaha dengan pemanfaatan modal harta melalui jual beli.

Muhammad Iqbal dalam tulisan berjudul “etika berdagang

menyimak praktik nabi dalam kehidupan masyarakat madani”

9 Danang, Hukum Bisnis, 5. 10 Azis, Etika Bisnis Perspektif Islam, 30.

Page 36: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

22

menjelaskan pengertian berdagang (bisnis) dari dua sudut pandang,

yaitu menurut mufassir dan ilmu fiqh.

1) Menurut para mufasir, perdagangan (bisnis) adalah pengelolaan

modal untuk mendapatkan keuntungan.

2) Ahli fiqh, memandang bahwa perdagangan ialah saling

menukarkan harta dengan harta secara suka sama suka, atau

pemindahan hak milik dengan adanya penggantian menurut yang

dibolehkan.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

bisnis yang identik dengan berdagang merupakan:

1) Satu bagian muamalat yang berbentuk transaksi antara

seseorang atau kelompok dengan lainya.

2) Transaksi perdagangan itu dilakukan dalam bentuk jual beli

yang diwujudkan dalam bentuk ija>b dan qabu>l.

3) Perdagangan bertujuan atau dengan motif untuk mencari

keuntungan (laba).

Jadi, bisnis merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan

dalam produksi, menyalurkan memasarkan barang dan jasa yang

diperlukan oleh manusia baik dengan cara berdagang maupun

bentuk lain dan tidak hanya mengejar laba (profit oriented-social

oriented).11

c. Pengertian Islam

11 Ibid., 31.

Page 37: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

23

Islam adalah agama yang berdasarkan pada ketundukan terhadap

aturan Allah. Islam merupakan agama penghambaan kepada Allah,

yang mencipta, mengatur, memelihara alam semesta. Islam juga

berarti agama yang diturunkan Allah kepada manusia melalui Rasul-

Rasul-Nya, yang berisi hukum-hukum yang mengatur hubungan

manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia

dengan alam semesta.12

Islam adalah cara hidup yang imbang dan koheren, dirancang

untuk kebahagiaan (fala>h) manusia dengan cara menciptakan

keharmonisan antara kebutuhan moral dan material manusia dan

aktualisasi keadilan sosio-ekonomi serta persaudaraan dalam

masyarakat manusia. Ajaran Islam akan selalu mengantarkan umat

dan pemeluknya dapat mencapai kemuliaan di dunia maupun di

akhirat. Hal ini berarti bahwa ajaran Islam selalu dapat menyesuaikan

diri dengan perkembangan yang tengah terjadi. Oleh karena itu,

perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dewasa ini, menurut

para ulama Islam untuk melakukan upaya rekonstruksi terhadap

khasanah pengetahuan Islam secara inovatif. Termasuk yang cukup

urgen adalah untuk secara terus menerus melakukan jihad di bidang

fiqh (keuangan) secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan.13

d. Etika Bisnis Islam

12 Srijanti, Purwanto, Wahyudi Pramono, Etika Membangun Masyarakat Islam Modern

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), 3. 13 Muhammad, Dasar-dasar Keuangan Islami (Yogyakarta: EKONISIA, 2004), 19.

Page 38: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

24

Setelah mengetahui makna atau pengertian satu-persatu dari kata

“Etika”, “Bisnis”, Islami” atau dikenal juga sebagai “Syariat”, maka

dapat digabungkan makna ketiganya adalah bahwa “ETIKA BISNIS

ISLAM” meruapakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-

hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal

yang berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak

yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan.

Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep

umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku

penuh tanggung jawab dan bermoral. Artinya, etika bisnis Islam

merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral berkaitan dengan

kegiatan bisnis suatu perusahaan.

Menurut Vincent Barry dalam bukunya “ moral issue in

business”, menyatakan bahwa business ethics is the study of what

constitutes good and bad human conduct, including related action

and values, in a business context. (Etika bisnis adalah ilmu tentang

baik buruknya terhadap suatu manusia, termasuk tindakan-tindakan

relasi dan nilai-nilai dalam kontak bisnis).

Karakteristik standar moral bisnis, lanjutnya, harus: 1) tingkah

laku yang diperhatikan dari konsekuensi serius untuk kesejahteraan

manusia, 2) memperhatikan validitas yang cukup tinggi dari bantuan

atau keadilan. Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan

Page 39: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

25

menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen

setia pada prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat.

1) Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu

mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan

mengkorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun

berkepentingan agar bisnis dilaksanakan secara etis;14

2) Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang

lainya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan

orientasi bagi pengambilan keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk

manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainya;

3) Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka

dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap

memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin

professional justru akan menang.15

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian etika bisnis

Islam tersebut selanjutnya dijadikan sebagai kerangka praktis yang

secara fungsional akan membentuk suatu kesadaran beragama dalam

melakukan setiap kegiatan ekonomi (religius economy practical

guidance).

2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam

14 Azis, Etika Bisnis Perspektif Islam, 35. 15 Ibid., 36.

Page 40: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

26

Etika bisnis Islam harus berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang

berlandaskan pada al-Qur’an dan al-H{adith, sehingga dapat diukur

dengan aspek dasarnya yang meliputi:

a. Barometer Ketaqwaan Seseorang, Allah SWT berfirman (QS. al-

Baqarah, 2:188)

لكم كلوا ول تأ طل بينكم أمو لتأكلوا ٱلحكام إلى بها وتدلوا بٱلب

ن فريقا ل م ١٨٨ تعلمون وأنتم بٱلإثم ٱلناس أموArtinya: “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian

yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan

(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada

hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada

harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,

padahal kamu mengetahui”16

Ayat ini berada persis setelah ayat-ayat yang berkaitan dengan

ibadah Ramadhan (QS. 2: 183, 184, 185, 186 dan 187), dimana output

dari Ramadhan itu adalah TAQWA. Sehingga ayat ini menujukkan

bahwa salah satu ciri mendasar orang yang taqwa adalah senantiasa

bermuamalah dengan Mua’malah Islami (ber-bisnis secara Islami).

b. Mendatangkan keberkahan. Allah SWT berfirman (QS. Al-A’raf,

7:96)

ت معليه انتحف ل ا ءامنوا وٱتقوقرى ٱل ل ولو أن أه ن برك م

كن كذبوا فأخذ رض وٱل ء ٱلسما ٩٦ سبون يككانوا ابم مه ن ولArtinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan

bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada

mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka

mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa

mereka disebabkan perbuatannya.17

16 al-Qur’an, 2:118 17 al-Qur’an, 7:96

Page 41: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

27

Harta yang diperoleh dengan cara yang halal dan baik akan

mendatangkan keberkahan pada harta tersebut, sehingga

pemanfaatan harta dapat lebih maksimal bagi dirinya maupun bagi

orang lain. Sebaliknya, harta yang diperoleh dengan cara yang

tidak halal atau tidak baik, meskipun berjumlah banyak namun

tidak mendatangkan manfaat bahkan senantiasa menimbulkan

kegelisahan dan selalu merasa kurang.18

c. Berbisnis Merupakan Sarana Ibadah Kepada Allah SWT. banyak ayat

yang menggambarkan bahwa aktivitas bisnis merupakan sarana

ibadah, bahkan perintah Allah SWT. Diantaranya adalah (QS. At-

Taubah, 9:105):

عملكم ملوا وقل ٱع وستردون ن مؤمنوٱلو ۥله ورسوفسيرى ٱلل

لم ٱل دة فينب ئك غيب إلى ع ه ١٠٥ لون تعم نتم ك ما م ب وٱلشArtinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-

Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu

itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang

Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu

diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu

kerjakan.19

3. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam

Etika merupakan ilmu yang membicarakan masalah baik dan buruknya

perilaku manusia dalam kehidupan bersama.20 Adapun prinsip-prinsip

etika bisnis secara umum ialah:

a. Prinsip otonomi

18 Aziz, Etika Bisnis, 38. 19 al-Qur’an, 9:105 20 Alex Sobur, Etika Pers Profesionalisme dengan Nurani (Bandung: Humaniora Utama

Perss, 2001), 4.

Page 42: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

28

Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil

keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa

yang dianggap baik untuk dilakukan.

b. Prinsip kejujuran

Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara

jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil jika

tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan

syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam

penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.

Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

1) Prinsip keadilan

Keadilan merupakan inti dari ajaran Islam, keadilan tersebut tidak

hanya untuk umat Islam tetapi untuk semua manusia.21 Serta

menuntut agar setiap orang diperkirakan secara sama sesuai dengan

aturan yang adil serta dapat dipertanggungjawabkan.22

2) Prinsip tidak berbuat jahat dan prinsip berbuat baik

Perwujudan prinsip ini mengambil dua bentuk. Pertama, prinsip

baik menurut agar orang secara aktif dan maksimal berbuat hal

yang baik kepada orang lain. Kedua, dalam wujudnya yang minim

pasif, sikap ini menuntut agar tidak berbuat jahat kepada orang

lain.23

21 Dede Nurohman, Memahami, 64. 22 Muhammad, Etika Bisnis Islami, 19. 23Neni Sri Imaniyati, Hukum Ekonomi & Ekonomi Islam; Dalam Perkembangan

(Bandung: Mandar Maju, 2002), 167.

Page 43: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

29

3) Prinsip hormat kepada diri sendiri.24

Prinsip ini dirumuskan secara khusus untuk menunjukkan bahwa

semua manusia mempunyai kewajiban moral yang sama bobotnya

untuk menghargai diri sendiri.

Prinsip-prinsip dalam ilmu ekonomi Islam yang diterapkan dalam

bisnis Islam adalah:

a. Tauh}i>d (Unity/kesatuan)

Alam semesta termasuk manusia, adalah milik Allah yang

memiliki kemahakuasaan (kedaulatan) sempurna atas makhluk-

makhluk-Nya. Konsep tauhid berarti Allah sebagai Tuhan Yang

Maha Esa menetapkan batas-batas tertentu atau perilaku manusia

sebagai khalifah, untuk memberikan manfaat pada individu tanpa

mengorbankan hak-hak individu lainnya.25

Tauh}i>d mengantarkan manusia pada pengakuan akan

keesaan Allah selaku Tuhan semesta alam. Dalam kandungannya

meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini bersumber

dan berakhir kepada-Nya. Dialah pemilik mutlak dan absolut atas

semua yang diciptakannya. Oleh sebab itu segala aktivitas

khususnya dalam muamalah dan bisnis manusia hendaklah

24 Johannes Ibrahim, Lindawaty Sewu, Hukum Bisnis Dalam Perspektif Manusia Modern

(Bandung: PT Refika Aditama, 2007), 35. 25 Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Kencana, 2006), 89.

Page 44: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

30

mengikuti aturan-aturan yang ada jangan sampai menyalahi

batasan-batasan yang telah diberikan.26

b. Keseimbangan atau kesejajaran (al-‘adl wa al-ihsa>n)

Berkaitan dengan konsep kesatuan, dua konsep Islam al-‘adl

dan al-Ihsa>n menunjukkan suatu keadaan keseimbangan atau

kesejajaran sosial.

Sebagai cita-cita sosial, prinsip keseimbangan atau kesejajaran

menyediakan penjabaran yang komplit seluruh kebajikan dasar

institusi sosial, hukum, politik dan ekonomi. Pada dataran

ekonomi, prinsip tersebut menentukan konfigurasi aktivitas-

aktivitas distribusi, konsumsi serta produksi yang terbaik, dengan

pemahaman yang jelas bahwa kebutuhan seluruh anggota

masyarakat yang kurang beruntung dalam masyarakat Islam

didahulukan atas sumber daya riil masyarakat.27

Kebutuhan akan sikap keseimbangan atau keadilan ini

ditekankan oleh Allah dengan menyebut umat Islam sebagai

ummatan wa sat}a>n, yakni umat yang memiliki kebersamaan,

kedinamisan dalam bergerak, arah dan tujuannya serta memiliki

aturan-aturan kolektif yang berfungsi sebagai penengah atau

pembenar. Dengan demikian keseimbangan, kebersamaan,

26 Veithzal Rivai dan Antoni Nizar Usman, Islamic Economics And Finance; Ekonomi

dan Keuangan Islam Bukan Alternatif, tetapi Solusi (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012),

229. 27 Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2003), 39-40.

Page 45: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

31

kemoderatan merupakan prinsip etis mendasar yang harus

diterapkan dalam aktivitas maupun entitas bisnis.

Prinsip keseimbangan atau kesejajaran terdapat dalam firman

Allah SWT dalam surat al-Ma>idah ayat: 8 yakni:

م أيهاي ين ٱلذين ءامنوا كونوا قو ل و قسط ٱلب ء دا شه لل

رب هو أق لوا د ٱع ا تعدلو أل على قوم ان شن رمنكميج

خب و للتقوى إن ٱلل ٨ن تعملو ابم ير ٱتقوا ٱللArtinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi

orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena

Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-

kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong

kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena

adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada

Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan.”28

c. Kehendak bebas (ikhtiya>r)

Dalam perdagangan Islam manusia terlahir memiliki kehendak

bebas yakni, dengan potensi mentukan pilihan diantara pilihan-

pilihan yang beragam. Karena kebebasan manusia tidak dibatasi

dan bersifat voluntaris, maka ia memiliki kebebasan untuk

mengambil pilihan yang salah. Dan untuk kebaikan manusia

sendiri pilihan yang benar.29

Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis

Islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif.

Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya batasan

pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif

28 al-Qur’an, 5:8. 29 Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas, 42.

Page 46: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

32

berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.30

Manusia yang baik dalam perspektif ekonomi Islam adalah yang

menggunakan kebebasannya dalam kerangka tauhid dan

keseimbangan. Dari sini lahir tanggung jawab manusia sebagai

individu dan masyarakat. Lahir pula kesadaran sosial (social

awareness), yang mengantarkannya mengulurkan bantuan kepada

sesama manusia.31

Prinsip kebebasan ini pun mengalir dalam ekonomi Islam.

Prinsip transaksi ekonomi yang menyatakan asas hukum ekonomi

adalah halal, seolah mempersilahkan para pelakunya

melaksanakan kegiatan ekonomi sesuai yang diinginkan,

menumpahkan kreativitas, modifikasi dan ekspansi seluas dan

sebesar-besarnya, bahkan transaksi bisnis dapat dilakukan dengan

siapa pun secara lintas agama.32

d. Tanggung jawab

Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil

dilakukan oleh manusia karena menuntut adanya

pertanggungjawaban dan akuntabilitas untuk memenuhi tuntutan

keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan

tindakannya. Secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan

kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas

30 Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam; Implementasi Etika Islami Untuk Dunia

Usaha (Bandung: Alfabeta, 2013), 46. 31 Muhammad, Aspek, 83-84. 32 Mohammad Hidayat, An Introduction to The Sharia Economic Pengantar Ekonomi

Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim, 2010), 60.

Page 47: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

33

dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua

yang dilakukannya.33

Nabi Muhammad SAW mewariskan pula pilar tanggung jawab

dalam kerangka etika bisnisnya. Kebebasan harus diimbangi

dengan pertanggungjawaban manusia. Setelah menentukan daya

pilih antara yang baik dan buruk manusia harus menjalani

konsekuensi logisnya. Allah SWT berfirman:

٣٨ رهينة كسبت بما س كل نف Artinya: Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah

diperbuatnya.(QS.Al-Muddatstir:38)34

Islam menaruh penekanan yang besar pada konsep tanggung

jawab, tetapi ini bukan berarti kurang memperhatikan kebebasan

individu. Justru Islam berusaha menetapkan keseimbangan yang

tepat di atas keduanya. Manusia memiliki tanggung jawab

terhadap Tuhan, dirinya sendiri, dan orang lain. Dengan demikian,

dalam menunaikan tanggung jawabnya, orang harus berhati-hati

dalam melaksanakannya secara moderat dan dengan keputusan

yang baik. Dia harus mematuhi norma-norma masyarakat tentang

perilaku yang baik dan harus menghormati hak-hak individu lain

dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya sendiri.35

e. Kebenaran

33 Abdul Aziz, Etika, 46. 34 Al-Qur’an, 74:38. 35 Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas, 47-49.

Page 48: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

34

Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna

kebenaran lawan kata dari kesalahan, mengandung pula dua unsur

yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis kebenaran

dimaksudkan sebagai niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi

proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh

komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih

atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka

etika bisnis Islami sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap

kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan

transaksi, kerja sama atau perjanjian dalam bisnis.36

Dari sikap kebenaran, kebajikan (kesukarelaan) dan kejujuran

demikian maka suatu bisnis secara otomatis akan melahirkan

persaudaraan. Persaudaraan, kemitraan antara pihak yang

berkepentingan dalam bisnis yang saling menguntungkan, tanpa

adanya kerugian dan penyesalan sedikitpun. Bukan melahirkan

situasi dan kondisi permusuhan dan perselisihan yang diwarnai

dengan kecurangan. Dengan demikian kebenaran, kebajikan, dan

kejujuran dalam semua proses bisnis akan dilakukan pula secara

transparan dan tidak ada rekayasa.37 Seperti halnya yang

diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan

pelaku bisnis yang sukses. Dengan menjalankan bisnisnya, Nabi

tidak pernah sekalipun melakukan kebohongan, penipuan atau

36 Abdul Aziz, Etika, 47.

37 Hidayat, An Introduction, 21.

Page 49: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

35

menyembunyikan kecacatan barang. Sebaliknya Nabi

mengharuskan agar bisnis dilakukan dengan kebenaran dan

kejujuran.

B. Undang-Undang Perlindungan Konsumen

1. Pengertian Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK)

Di Indonesia hal ini direalisasikan dengan diundangkannya No. 8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (disingkat UUPK)

Perlindungan konsumen adalah upaya yang terorganisir yang didalamnya

terdapat unsur-unsur pemerintah, konsumen, dan pelaku usaha yang jujur

dan bertanggung jawab untuk meningkatkan hak-hak konsumen.

Sedangkan pengertian dari perlindungan konsumen dalam UUPK adalah

“segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi

perlindungan kepada masyarakat terhadap hak-haknya sebagai

konsumen.”38

Pada hakikatnya, UUPK tidak semata-mata memberi perlindungan

kepada konsumen saja tetapi memberi perlindungan masyarakat (publik)

atau pelaku ekonomi lainya. UUPK ini secara mendasar memberikan

keseimbangan dalam beberapa hal :

a. Kedudukan pelaku usaha / pelaku bisnis dengan konsumen mengenai:

1) Harmonisasi saling membutuhkan, dimana yang satu tidak mungkin

memutuskan hubungan dengan pihak yang lain.

38 Martha Eri Safira, Hukum ekonomi di Indonesia, (Ponorogo: CV. Nata Karya, 2016),51.

Page 50: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

36

2) Menyamakan persepsi bahwa masing-masing sisi mempunyai hak

dan kewajiban yang seimbang.

3) Menyadarkan kepada pelaku usaha dan konsumen bahwa

kedudukan mereka adalah seimbang dengan tidak saling

membebani satu terhadap yang lain. UUPK pada dasarnya

diundangkan dalam rangka :

a) Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, membangun

perekonomian indonesia dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat;

b) Memberi kepastian yang tidak merugikan kepentingan

konsumen;

c) Menjaga dan menjamin kepastian mutu, jumlah, dan keamanan

barang dan atau jasa yang diperoleh di pasar;

d) Meningkatkan harkat dan martabat konsumen, kesadaran dan

pengetahuan serta kepedulian, kemampuan dan kemandirianya

sehingga menjadi konsumen yang bertanggung jawab.39

2. Prinsip-prinsip UUPK

Pada dasarnya ada tiga prinsip perlindungan konsumen, yaitu: a)

Prinsip bertanggunga jawab berdasarkan kelalaian; b) Prinsip tanggung

jawab berdasarkan wanprestasi; dan c) prinsip tanggung jawab mutlak.

Yang relevan dengan penelitian ini adalah prinsip tanggung jawab mutlak.

39 Ibid., 55.

Page 51: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

37

Prinsip tanggung jawab mutlak atau asas tanggung jawab ini dikenal

dengan nama product liability menurut prinsip ini, produsen wajib

bertanggung jawab atas kerugian yang diderita konsumen atas penggunan

produk yang beredar di pasaran. Tanggung jawab mutlak strict liability,

yakni usur kesalahan tidak perlu dibuktikan oleh pihak penggugat sebagai

dasar ganti kerugian, ketentuan ini merupakan lex specialis dalam gugatan

tentang melanggar hukum pada umumnya. Penggugat (konsumen) hanya

perlu membuktikan adanya hubungan klausalitas antara perbuatan

produsen dan kerugian yang dideritanya. Dengan diterapkanya prinsip

tanggung jawab ini, maka setiap konsumen yang merasa dirugikan akibat

produk barang yang cacat atau tidak aman dapat menuntut kompensasi

tanpa harus mempermasalahkan ada atau tidaknya unsur kesalahan di

pihak produsen.

3. Asas dan Tujuan UUPK

Pengaturan mengenai asas-asas atau prinsip-prinsip yang berlaku

dalam hukum perlindungan konsumen dirumuskan dalam peraturan

perundang-undangan yang menyatakan bahwa perlindungan konsumen

berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan, dan keselamatan

konsumen serta partisipasi hukum.

Adapun penjelasan asas-asas perlindungan konsumen adalah sebagai

berikut:

Page 52: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

38

a. Asas manfaat dimaksudkan untuk mengamankan penyelenggaraan

perlindungan konsumen harus memberi manfaat sebesar-besarnya bagi

kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan.

b. Asas keadilan dimaksudkan untuk mewujudkan partisipasi masyarakat

secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan

pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajiban

secara adil.

c. Asas keseimbanagn dimaksudkan untuk memberi keseimbangan antara

kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti

materil maupun spiritual.

d. Asas keamanan dan keselamatan konsumen dimaksudkan untuk

memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada

konsumen dalam penggunaan pemakaian dan pemanfaatan barang dan

atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan.

e. Asas kepastian hukum dimaksud agar baik pelaku usaha maupun

konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam

penyelenggaraan perlindungan konsumen serta negara menjamin

kepastian hukum40

Sebagai tindak lanjut, pemerintah telah memberlakukan peraturan

perundang-undangan tentang perlindungan konsumen yang bertujuan

untuk:

40 Danang Sunyoto, Hukum Bisnis (Yogjakarta: Pustaka Yustisia, 2016),205.

Page 53: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

39

a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen

untuk melindungi diri.

b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara

menghindarkanya ekses negatif pemakaian barang dan atau jasa.

c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan

dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen.

d. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur

kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk

mendapatkan informasi.

e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya

perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan

bertanggung jawab dalam usaha.

f. Meningkatkan kualitas barang dan atau jasa yang menjamin

kelangsungan usaha produksi barang/atau jasa kesehatan, kenyamanan.

Keamanan, dan keselamatan konsumen.41

4. Unsur-Unsur yang ada dalam dalam UUPK

Adapun unsur- unsur yang terdapat dalam hukum perlindungan

konsumen adalah sebagai berikut:

a. Konsumen

Konsumen adalah setiap orang, kelompok atau badan hukum

pemakai suatu harta benda atau jasa karena adanya hak yang sah, baik

41 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, Pasal (3)

Page 54: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

40

dipakai untuk pemakaian akhir maupun proses produksi selanjutnya.42

Sedangkan menurut undang-undang, yang dimaksud konsumen adalah:

“setiap orang pemakai barang atau jasa yag tersedia dalam masyarakat,

baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk

hidup lain dan tidak untuk diperdagangakan.”43

b. Pelaku Usaha

Pasal 1 ayat (3) UU No.8 tahun 1999 tentang perlindungan

konsumen, memberikan pengertian pelaku usaha, sebagai berikut:

“pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha,

baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang

didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah

hukum negara republik indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama

melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai

bidang ekonomi”.44

Penjelasan “ pelaku usaha yang termasuk dalam pengertian ini

adalah perusahaan, korporasi, BUMN, koperasi, importer, pedagang,

distributor, dan lain-lain.”45

c. Barang dan/atau jasa

Pengertian barang dan/atau jasa dalam undang-undang

perlindungan konsumen di atur dalam pasal 1 nomor 4 dan lima yaitu

barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik

42 Muhammad dan Alimin, Etika Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam

(Yogyakarta: BPFE UGM, 2004),130. 43 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, Pasal 1 ayat (2) 44 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, Penjelasan Pasal 1 ayat (2) 45 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, Penjelasan Pasal 1 ayat (3)

Page 55: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

41

bergerak maupun tidak bergerak dapat dihabiskan maupun tidak dapat

dihabiskan, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau

dimanfaatkan oleh konsumen sedangkan jasa adalah setiap layanan

yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi

masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.

5. Hak dan kewajiban pelaku usaha dan konsumen dalam UUPK

a. Pelaku usaha

Hak pelaku usaha adalah:

1) Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan

mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan atau jasa yang

diperdagangkan;

2) Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan

konsumen yang beriktikad tidak baik;

3) Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam

penyelesaian hukum sengketa konsumen;

4) Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum

bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan atau

jasa yang diperdagangkan.

Kewajiban pelaku usaha:

1) Beriktikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

2) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan atau jasa serta meberi penjelasan

penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;

Page 56: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

42

3) Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur

serta tidak diskriminatif

4) Menjamin mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan

atau jasa yang berlaku;

5) Memberikan kesempatan pada konsumen untuk mengkaji, dan atau

mencoba barang dan atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan

atau garansi atas barang yang dibuat dan atau diperdagangkan;

6) Memberi kompensasi ganti rugi dan atau penggantian apabila

barang dan atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai

dengan perjanjian.

b. Konsumen

Adapun hak konsumen antara lain:

1) Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengonsumsi barang dan atau jasa;

2) Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang

dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta

jaminan yang dijanjikan;

3) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi

dan jaminan barang dan atau jasa

4) Hak untuk didengar pendapat dan keluhanya atas barang dan atau

jasa yang digunakan;

Page 57: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

43

5) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

6) Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

7) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta

tidak diskriminatif;

8) untuk mendapatkan kompensasi, gati rugi dan atau penggantian,

apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan

perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

Adapun kewajiban konsumen antara lain:

1) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur

pemakaian atau pemanfaatanbarang dan atau jasa, demi keamanan

dan keselamatan;

2) Beriktikad baik dalam melakukan transaksi pemebelian barang

dana tau jasa;

3) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;

4) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan

konsumen secara patut.46

6. Pasal-Pasal UUPK Yang Berkaitan Dengan Periklanan

Penjabaran pada pasal-pasal mengenai perbuatan yang dilarang bagi

pelaku usaha akan secara rinci diuraikan hanya terhadap ketentuan yang

erat hubunganya dengan penelitian tentang perlindungan konsumen

46 Danang Sunyoto, Hukum Bisnis,207.

Page 58: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

44

terhadap perilaku periklanan. Berikut adalah ketentuan pasal-pasal

tersebut.

Pasal 9:

Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan

suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah-olah:

1) Barang tersebut telah memenuhi dan/atau memiliki potongan harga,

harga khusus, standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu,

karakteristrik tertentu, sejarah atau gunaa tertentu;

2) Barang tersebut dalam keadaan baik dan /atau baru;

3) Barang atau jasa tersebut telah mendapatkan dan atau memiliki

sponsor, persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu, ciri-

ciri kerja atau aksesori tertentu;

4) Barang dan/atau jasa tersebut dibuat oleh perusahaan yang

mempunyai sponsor, persetujuan atau afiliasi;

5) Barang dan/jasa tersebut tersedia;

6) Barang tersebut tidak mengandung cacat tersembunyi;

7) Barang tersebut merupakan kelengkapan dari barang tertentu;

8) Barang tersebut berasal dari daerah tertentu;

9) Secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau

jasa lain;

10) Menggunakan kata-kata yang berlebihan , seperti aman, tidak

berbahaya, tidak mengandung risiko atau efek samping tanpa

keterangan yang lengkap;

Page 59: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

45

11) Menawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti.

Ketentuan:

1) Barang dan/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang untuk

diperdagangkan.

2) Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap ayat (1) dilarang

melanjutkan penawaran , promosi, dan pengiklanan barang dan/jasa

tersebut.47

Pasal 10:

Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang

ditunjukan untuk diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan,

mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak benar atau

menyesatkan mengenai:

1) Harga atau tarif suatu barang dan/atau jasa;

2) Kegunaan suatu barang dan/atau jasa;

3) Kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang

dan/atau jasa;

4) Tawaran potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkan;

5) Bahaya penggunaan barang dan/atau jasa.48

Pasal 12:

Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau

mengiklankan suatu barang dan/atau jasa dengan harga tarif khusus dalam

waktu dan jumlah tertentu, jika pelaku usaha tersebut tidak bermaksud

47 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, bab 4 pasal (9) 48 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, bab 4 pasal (10)

Page 60: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

46

untuk melaksanakan sesuai dengan waktu dan jumlah yang ditawarkan,

dipromosikan, atau diiklankan.49

Pasal 13:

Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, atau

mengiklankan suatu barang dan/atau jasa dengan cara menjanjikan

pemberian hadiah berupa barang dan/atau jasa lain secara Cuma-Cuma

dengan maksud tidak memberikanya atau memberikan tidak sebagaimana

yang dijanjikanya.50

Pasal 17:

Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang:

1) Mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan

dan harga barang dan/atau jasa serta ketepatan waktu penerimaan

barang dan/atau jasa;

2) Mengelabui jaminan/garansi terhadap barang dan/atau jasa;

3) Memuat informasi yang keliru, salah, atau tidak tepat mengenai barang

dan/atau jasa;

4) Tidak memuat informasi mengenai risiko pemakaian barag dan/atau

jasa;

5) Mengeksploitasi kejadian dan/atau seseorang tanpa izin yang

berwenang atau persetujuan yang bersangkutan;

6) Melanggar etika dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan

mengenai periklanan.

49 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, bab 4 pasal (12) 50 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, bab 4 pasal (13)

Page 61: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

47

Ketentuan

Pelaku usaha periklanan dilarang melanjutkan peredaran iklan yang

telah melanggar ketentuan pada ayat (1)51

7. Implementasi UUPK pasal 17 huruf f mengenai etika dan ketentuan

peraturan perundang-undangan menegenai periklanan.

Etika dan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai

periklanan yang dimaksud dalam Pasal 17 huruf f tersebut meliputi:

a. KU PERDATA/BW, tentang Perdagangan

b. KUH PIDANA, tentang Perdagangan

c. UU RI No. 40/1999, tentang Pers

d. UU RI No. 32/2002, tentang penyiaran

e. UU RI No. 18/2002, tentang Pangan

f. PP RI NO. 109/2012, tentang Pengamanan Badan Yang Mengandung

Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan

g. SK Menteri kesehatan RI No. 368/Men.Kes/SK/IV/1994, tentang

Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan,

Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Makanan-Minuman

h. Peraturan meteri kesehatan RI No. 76/2013, tentang Iklan Alat

Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

i. Peraturan menteri kesehatan RI No. 178/2010, tentang Iklan Dan

Publikasi Pelayanan Kesehatan.52

51 Lembar Negara Repubik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999, bab 4 pasal (17) 52 Sancoyo Antarikso, Etika Pariwara Indonesia, (Jakarta: Dewan periklanan

Indonesia,2014), 75.

Page 62: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

48

8. Bentuk Pertanggungjawaban Terhadap Konsumen

a. Tanggung Jawab Negara Dalam Melindungi Konsumen

1) Negara bertanggungjawab atas pembinaan penyelenggaraan

perlindungan konsumen yang menjamin diperolehnya hak

konsumen dan pelaku usaha serta dilaksanakanya kewajiban

konsumen dan pelaku usaha.

2) Pembinaan oleh negara atas penyelenggaraan perlindungan

konsumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh

menteri dan atau menteri teknis terkait.

3) Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melakukan kordinasi

atas penyelenggaraan perlindungan konsumen

4) Pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen sebagaiman

dimaksud pada ayat (2) meliputi upaya untuk:

a) Terciptanya iklim usaha dan tubuhnya hubungan yang sehat

antara pelaku usaha dan konsumen;

b) Berkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya

masyarakat;

c) Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia serta

meningkatnya kegiatan penelitian dan pengembangan di

bidang perlindungan konsumen.

d) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan penyelenggaraan

perlindungan konsumen diatur dengan peraturan pemerintah.

Page 63: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

49

Selain pembinaan, peranan negara yang cukup penting adalah

pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan bersama

masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen. dalam pasal 30

UUPK disebutkan bahwa negara, bersama masyarakat dan

Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat adalah

pihak-pihak yang diberi tuugas untuk melakukan pengawasan.53

Pengawasan oleh negara dilakukan terhadap penyelenggaraan

perlindungan konsumen serta penerapan ketentuan peraturan

perundang-undanganya. Pengawasan yang dilakukan oleh

masyarakat, selain atas penyelenggaraan perlindungan konsumen

serta penerapan ketentuan peraturan perundang-undanganya, juga

dilakukan atas barang dana atau jasa yang beredar di pasar.

Bentuk pengawasan dilakukan dengan cara penelitian,

pengujian dana tau survey, aspek yang diawasi meliputi pemuatan

informasi tentang resiko penggunaan barang, pemasangan dan

kelengkapan info pada label atau kemasan, pengiklanan dan lain-

lain, sebagaimana yang disyaratkan oleh peraturan perundang-

undangan dan praktek perdagangan. Hasil pengawasan yang

diselenggarakan masyarakat dan Lembaga perlindungan

konsumen swadaya masyarakat dapat disebarluaskan kepada

masyarakat dan dapat disampaikan kepada Menteri dan Menteri

teknis.

53 Martha, Hukum ekonomi di Indonesia, 60.

Page 64: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

50

Dalam ketentuan Pasal 30 tersebut di atas juga disebutkan,

apabila dalam pengawasan ditemukan penyimpangan terhadap

peraturan perundang-undangan, negara harus mengambil tindakan

administrative dana atau tindakan hukum, sebagaiman sanksi

yang di ancam oleh UUPK. Tindakan tegas ini akan

meningkatkan kepercayaan konsumen kepada sistem hukum

perlindungan konsumen yang dibangun pemerintah,

meningkatkan partisipasi pengawasan masyarakat dan lembaga

konsumen, serta mendorong pelaku usaha untuk berproduksi

secara berkualitas dan menciptakan iklim berusaha yang lebih

baik.54

j. Strict Liability Principle (Tanggung Jawab Mutlak)

Sebenarnya dalam kasus terkait prinsip tanggung jawab mutlak

pelaku usaha dapat dipertanyakan tentang intervensi pemerintah dalam

memberikan jaminan terhadap hak-hak konsumen khususnya terhadap

keselamatan, kesehatan, dan hak untuk mendapatkan ganti kerugian,

baik berupa cacat atau kerusakan pada tubuh konsumen

(bodily/personal injury), maupun kerusakan yang berkaitan dengan

produk itu sendiri (pure economic loss).55

Prinsip tanggung jawab mutlak (strict product liability) merupakan

prinsip tanggung jawab yang tidak didasarkan pada aspek kesalahan

(fault/negligence) dan hubungan kontrak (objective liability). Dikatakan

54 Ibid., 61. 55 Yusuf Shofie, perlindungan konsumen dan instrument-instrumen hukumnya (Bandung:

PT Citra Aditya Bakti, 2003), 8.

Page 65: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

51

bahwa tujuan utama dari prinsip tanggung jawab mutlak adalah

jaminan atas konsekuensi atau akibat hukum dari suatu produk yang

mengikabtkan kerugian bagi konsumen.

Latar belakang penerapan tanggung jawab mutlak dimaksud adalah

pemikiran bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menjamin bahwa

produk tersebut 100% aman untuk dikonsumsi. Meskipun demikian,

prinsip strict liability ini masih belum diterapkan di Indonesia, tetapi

peluang untuk itu masih terbuka, mengingat baik produsen maupun

konsumen berikat untuk mendapatkan hak mereka dalam perlindungan

hukum. 56

56 Inosentius Samsul, “hukum Perlindungan Konsumen Kemungkinan Penerapan

Tanggung Jawab Mutlak,” Disertasi (Jakarta: Universitas Indonesia, 2003), 227.

Page 66: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

52

52

BAB III

PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI

INDONESIA

A. Jenis dan Macam-macam Produk periklanan

1. Pengobatan Alternatif

a. Iklan Pengobatan Tradisional dan Alternatif

beberapa contoh iklan yang beredar di radio yaitu iklan jamu

alternatif dan klinik pengobatan yang masih beredar luas di Indonesia:

1) Jamu tetes Bio 7 2) Jamu tetes Bioactiva

1) M King (Moringa King) 4) Jamu Tetes Soman

b. Iklan Jasa klinik di Indonesia.1

1) Iklan klinik Tong Fang

1 Ibid.

Page 67: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

53

2) Iklan klinik pengobatan Jeng Ana

2. Iklan niaga Produk Pangan2

Berikut macam-macam iklan produk pangan yang luas beredar di

televisi Indonesia:

a. Iklan Produk susu

1) Susu Hillo

2) Susu Boneto

3) Susu Bear Brand

4) Susu Frisian flag

b. Minuman Isotonik

1) Mizone

2) Pocari Sweat

3) Isoplus

4) Fatigon Hydro

c. Mie instan

2 https://contoh.pro/contoh-iklan-menarik/, diakses pada 14 oktober 2018.

Page 68: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

54

1) Indomie

2) Mie Sedap

3) Mi Sukses Isi 2

d. Makanan ringan

1) Cheetos

2) Tango

3) Coklat Beng-Beng

4) Taro

5) Oreo

6) Silver Quen

e. Minuman.

1) Sprite

2) Goodmood

3) Teh Pucuk Harum

4) Aqua

3. Iklan produk kecantikan3

Berikut beberapa macam iklan produk kecantikan yang beredar di

televisi:

a. Garnier

b. Pond’s

c. Olay

d. Nivea

3 https://www.google.co.id/search/q=iklan+kosmetik=televisi&save, diakses pada 14

oktober 2018

Page 69: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

55

e. Wardah

f. Citra

g. Sari Ayu

B. Perilaku Periklanan di Indonesia

1. Pengobatan Alternatif

a. Perilaku iklan jamu alternatif

1) Jamu tetes bio 7.

Strategi iklan pada jamu tetes bio 7. Melalui media seperti

radio, dan mengunggah video youtube pengiklan

memperkenalkan produk jamu tersebut mulai dari bahan dasar,

keunggulan produk dan berbagai kasiat penyembuhan penyakit.

Bio 7 di bandrol dengan harga Rp. 215.000,-/botol berisi 15ml,

sedangkan apabila pembeli membeli 5 botol (1/2 box) maka

harganya Rp. 210.000,-/botol dan 10 botol (1box) Rp.

200.000,-/botol. Dalam memasarkan pengiklan menggunakan

testimoni konsumen bahwa produk tersebut terbukti

berkhasiat.4

2) Jamu tetes Moringa King

Strategi pemasaran. Produk dipasarkan melalui spot radio,

mengunggah video di youtube dan media online salah satunya

yaitu bukalapak.com. dijual dengan ukuran per mili delam

wadah kemasan botol tetes dengan di desain menarik

4 www.bio7.web.id, diakses pada 16 otober 2018

Page 70: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

56

bertemakan herbal alami. Moringa king isi 20ml berharga Rp.

254.500 menggunakan tegline iklan“Jamu tetes BIO

MORINGA solusi terbaik untuk kesehatan tubuh Anda!.”

Pengiklan juga menggunkan testimoni konusmen.

b. Perilaku Iklan Klinik Pengobatan alternatif

1) Klinik Tong Fang

pada tahun 2012 pengiklan menayangkan iklanya di stasiun

televisi swasta yaitu TV One dan RCTI. Kinik ini menggunkan

Traditional Chinese Medicine (TCM) yang meruapakan

cabang dari RS. Minum ramuan herbal khas klinik Tong Fang

dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat

meringankan penyakit seperti kanker, diabetes. Pengobatan

menggunakan tekhnik perabaan, penciuman, pemeriksaan,

detak jantung, dan wawancara bersama shinshe ternama dari

RRC.5 Disetiap iklan pengiklan menayangkan testimoni pasien

yang pernah berobat serta memberikan diskon kepada pasien

yang berobat di klinik Tong Fang. Untuk mendaftar setiap

pasien dikenakan biaya sebesar Rp. 20.000,- sementara untuk

harga obatnya bervariasi tergantung penyakitnya. Bila pasien

menderita penyakit seperti paru-paru atau asma misalnya, maka

5https://id.m.wikipedia.org/wiki/klinik_Tong_Fang, diakses pada 16 Oktober 2018.

Page 71: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

57

biayanya sekitar Rp. 3 juta hingga Rp. 5 juta harga tersebut

merupakan harga obat untuk satu paket.6

2) Klinik jeng Ana

Strategi pemasaran. Pengiklan menyampaikan keunggulan

klinik “pengobatan alternatif jeng Ana selalu berinovasi dan

berkomitmen untuk layanan kesehatan terbaik. Kami melayani

pengobatan berbagai jenis penyakit medis maupun non medis.

Termasuk berbagai jenis penyakit kronis, seperti kanker

payudara, kanker rahim, kanker otak, kanker getah bening, kista

ovarium, kista endometriosis, miom (myoma), keputihan,

diabetes, kemandulan, insomnia dan berbagai jenis penyakit

lainya

Untuk mempermudah pasien dalam mendapatkan pelayanan,

herbal jeng Ana kini menerapkan sistem pelayanan melalui

telpon. Hal ini berlaku untuk pemesanan ramuan herbal,

informasi pasien dan seputar herbal.

Klinik pengobatan Jeng Ana membuka cabang di Jakarta,

Tangerang, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Bali,

Medan, Pekan Baru dan Palembang.7

2. Iklan Pangan

a. Iklan Susu

6 https://ads.id/forums/index.php?threads/cekidot-ternyata-begini-pelayAnan-Tong-Fang-

yang-sebenarnya.133814/, diakses pada 16 Oktober 2018. 7 www.jengAna.co.id, diakses pada 16 Oktober 2018.

Page 72: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

58

1) Iklan Susu Kental Manis “Frissian Flag”

Susu kental manis dipasarkan melalui websitenya yaitu

www.frissianflag,com pemasar menyampaikan dalam web

tersebut bahwa ”rangkaian Susu Kental Manis Frissian Flag

telah menjadi bagian dari keluarga indonesia dari generasi ke

generasi. Susu Kental Manis Frissian Flag mengandung zat

gizi makro (zat gizi penting: protein, karbohidrat dan lemak)

dan zat gizi mikro (multi vitamin dan mineral) untuk

mendukung aktivitas keluarga sehari-hari.”

Susu Frissian Flag tersedia dalam varian Susu Kental

Manis Frissian Flag Full Cream Gold, Susu Kental Manis

Lemak Nabati Frissian Flag Bendera Kental Manis Coklat,

Krimer Kental Manis Frissian Flag dll. Susu kental manis

Frissian Flag dapat dikonsumsi untuk semua kalangan usia

kecuali bayi usia 0-12 bulan dan bukan pengganti ASI.

Dalam iklan website pengikan menuliskan fakta seru yang

memuat keunggulan produk yaitu “susu dapat dibekukan dan

dikonsumsi setelah dicairkan kembali”. Supaya memudahkan

pelayanan pengiklan memberikan alamat ketersediaan produk

melalui sosial media dan dapat juga ditemui langsung melalui

alamat lokasi yang sudah tersedia.8 Selain di Iklankan melalui

website susu kental manis juga di iklankan melalui stasiun

8 www.frissianflag.com, diakses pada 16 Oktober 2018.

Page 73: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

59

teevisi di Indonesia dalam iklan yang dikemas berbagai macam

versi.

2) Iklan Susu Bear Brand

Susu Bear Brand di iklankan melalui website

www.nestle.co.id terbagi menjadi 3 varian susu yakni Bear

Brand, Bear Brand Gold White Tea, Bear Brand White malt.

Keberadaan susu yang satu ini memiliki kandungan vitamin 1,

B1, B2, B6, B12, C, D kalori dan juga mineral Selain

bermacam-macam varian dan memiliki banyak kandungan gizi

susu Bear Brand harganya juga terjangkau dengan harga yang

terjangkau ini juga memberi banyak sekali manfaat untuk

kesehatan, bahkan baik untuk dikonsumsi setiap hari. Harga

susu Bear Brand mulai dari Rp. 7000 s/d Rp. 8000 tergantung

ukuranya. Susu Bear Brand dapat ditemukan di Indomaret,

Alfamart, Carrefour dan beberapa swalayan yang ada di

Indonesia.9 Setelah sukses beriklan di website susu Bear Brand

menambah jaringan pemasaranya melalui stasiun televisi di

Indonesia dan sosial media seperti facebook dan Instagram

b. Minuman Isotonik

1) Mizone

Program iklan Mizone. Mizone menggunakan program

undian dengan judul “Siap Balikin Semangat Buat Menang”

9 www.nestle.co.id, diakses pada 17 Oktober 2018.

Page 74: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

60

program ini diselenggarakan oleh PT Tirta Investama, selaku

produsen dan pemegang sah merk Mizone. Program ini

merupakan promo undian gratis berhadiaah yang mengajak

masyarakat untuk mengumpulkan 6 (enam) label produk

Mizone sebanyak-banyaknya untuk berkesempatan

mendapatkan hadiah syarat dan ketentuan.

Periode program 15 Maret – 15 Juni 2018, hadiah program

berjumlah 2037 pemenang yang berkesempatan untuk

mendapatkan hadiah berikut: 2 unit mobil suzuki ignis tahun

2018 untuk 2 orang,5 unit Motor Yamaha Nmax tahun 2018

untuk 5 orang pemenang, 10 unit Logam Mulia @10gr untuk

10 pemenang, 20 unit HP Samsung J7 pro untuk 20 orang

pemenang, 2000 unit voucher GoPay senilai 50.000,- untuk

2000 pemenang. Syarat dan ketentuan dapat di akses di web

Mizone yaitu @mizone.co.id.10

2) Pocari Sweat

Ada beberapa strategi pemasaran yag tepat dijalankan untuk

produk Pocari Sweat di tengah-tengah competitor yang mulai

bermunculan:

a) Iklan media cetak maupun televisi dengan jalan endors

terhadap tokoh terkemuka yang kompeten terhadap produk

minuman ini

10 www.mizone.co.id, diakses pada 17 Oktober 2018

Page 75: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

61

b) Pembuatan iklan yang lain dari yang lain seperti yang

sudah pernah diluncurkan Pocari (Pocari Sweat Goes to

Space).

c) Penambahan varian kemasan bukan pada rasa ataupun

ingredient, dengan jalan meluncurkan kemasan sachet isi 15

gram yag harga ritelnya hanya Rp. 1.500,- .

d) Pocari hadir sebagai health drink yang dikaitkan dengan

dunia olah raga.11

Iklan Pocari Sweat biasa di iklankan melalui stasiun televisi

dengan menggunakan tagline iklan yang menarik membujuk

masyarakat untuk membeli produk tersebut seperti “ Pocari Sweat

minuman pengembali ION tubuh yang hilang, untuk hidup sehat

dan aktivitas yang lebih baik”. Pengiklan juga memasang iklanya

lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, Tweeter, youtube

dan line.

c. Mie instan

1) Indofood (Indomie)

Visi Indofood Sukses

Makmur, Tbk. Adalah

menciptakan pilihan menjadi

penyedia utama makAnan dan

consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan konsumen

11 https://www.google.co.id/amp/s/andyku.wordpress.com/strategi-pocari-sweat/amp/,

diakses pada 17 Oktober 2018.

Page 76: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

62

di Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. Kegiatan

pemasaran memegang perAnan sangat penting dalam menjual

produknya kepada masyarakat dengan cara membuat iklan

dengan tagline “Indomie Seleraku”. Menggunakan media

billboard, iklan TV, sponsor acara, Pembuatan Shop Sign

(spanduk nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo

di Yogjakarta). Target Indomie adalah semua umur kecuali

balita.12 Banyak varian produk Indomie di antaranya mi goreng

cabe ijo, mi goreng pedas, migoreng rasa ayam, mi goreng rasa

sate, mi goreng rendang, mi goreng spesial plus, mi goreng

spesial

2) Mie sedap

Keunggulan Mie sedap. Mie instant dalam kemasan, terbuat

dari bahan mie berkualitas terbaik dan bumbu-bumbu pilihan

sehingga menciptakan rasanya yang sedap. Mie sedap terus

memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Karena soal rasa

lidah ngga bisa bohong.

Strategi iklan, iklan

menggunakan endors dari tokoh

tekemuka, Mie Sedaap

Mengeluarkan Berbagai Macam

12 www.Afasummka.blospot.com/2015/12/strategi-dan-konsep-pemasaran-

indomie.html?m=1, diakses pada 17 oktober 2018.

Page 77: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

63

Varian Rasa Seperti Goreng Kriuk, Sambal Goreng, Soto,

Ayam Bawang, Kari Ayam, Ayam Spesial dll.13 Varian rasa

tersebut dikemas dengan gambar pendukung yang sangat

menarik.

d. Makanan ringan

a) Cheetos

Pada tahun 2011, tim marketing Cheetos menerapkan

kampanye yaitu “Cheetos Billion

Minute Break” dalam situs

Meebo.com.

Dimana para pengguna

ditantang untuk berkompetisi

menjadi “Break-Taker”. Dibuat pada platform Quest pengguna

akan diberikan hadiah berkat usaha yang mereka sudah suka

menjelajahi internet untuk meningkatkan awareness dan

engagement dengan produk “Cheetos”. darisana, mereka

diminta untuk menjelajahi selama mungkin website official

“Cheetos” atau bisa chek-in pada web yang menjadi partner

meebo dengan kategori

entertainment, komedi dan

banyak topik lainya. Pengguna

dinyatakan sebagai pemenang

13 www.miesedaap.com, diakses pada 17 Oktober 2018

Page 78: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

64

jika menjadi orang yang paling lama melakukan browsing saat

waktu penjelajahan telah terakumulasi menjadi 1 juta menit.

Selain game ini produk Chetoos juga launching sebuah

game bertemakan perang antar batang snack yang bernama

“Battle of Cheetos”. Brand Cheetos adalah tentang bersenang-

senang, bermain-main dan sedikit keisengan dalam hiduup.

Selain geme cheetos juga memperluas pemasaran melalui

iklan di stassiun televisi dengan menggunakan animasi cheetah

sebagai ikon karakternya

b) Beng-Beng

Produk beng-beng meningkatkan pemasaran dengan

meluncurkan iklan-iklan yang easy watchibng dan sloganya

yang khas takni “4 kelezatan dalam sekali gigit” dan juga

“Asyik Berat”. Beng-beng merupakan produk sehari-hari yang

biasanya dibeli konsumen dan target pasar beng-beng adalah

middle dan lower class dimana sangat sensitif terhadap harga.

Beng-beng kerap kali membuat marketing gimmick yang

merangsang Anak-Anak untuk mencobanya. Marketing

gimmick atau tipuan pemasaran dilakukan dengan melebih-

lebihkan produk atau jasa yang ditawarkan. Atau membuat

produk yang ditawarkan terlihat “seolah-olah”. Beng-beng

Page 79: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

65

diiklankan melalui berita, acara, video, foto, iklan.14. beng-beng

menggunakan peran artis yang sedang naik daun dalam

promosi produk.

c) Taro

Taro diakuisisi TPS Food dari

Unilever, TPS Food mengakuisisi

merek itu dengan nilai Rp 240

miliar dari PT Unilever Indonesia.

Akuisisi tersebut meliputi merek

dan semua fasilitas hingga alat-alat

produksi snack.

Kapasitas produksi dinaikan. Dengan memperluas pabrik,

dan menambah mesin baru. TPS Food juga dikabarkan sempat

membidik pasar luar negeri.

Memperluas jaringan ritel. Menjalin kerja sama dengan

Alfamart dan Indomaret.

Pasang iklan di televisi. Iklan jadi faktor yang penting

dalam strategi pemasaran. Pada tahun 2013, kompas

memberitakan kalau iklan TPS food mencapai Rp. 100 miliar.

Hal ini membuat banyak slot iklan yang dibeli.

Taro rangers. Pangsa pasar dari produk ini adalah Anak-

Anak membuat TPS Food menggelar sebuah program

14 https://www.courshero.com/file/p1bm30ma/cara-promotion-produk-beng-beng-

meningkatkan-strategi-pemasaran/, diakses pada 18 Oktober 2018.

Page 80: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

66

kampanye brand activation yang juga ditargetkan ke Anak-

Anak. Kampanye bernama Gerakan Anak tangguh Indonesia.15

e. Iklan Produk Kosmetik

1) Garnier

Produk garnier Indonesia telah lengkapi proses sertifikat

halal dari lembaga pengkajian pagan, Obat-Obatan, dan

Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI)16

Garnier baru saja meluncurkan produk sakura white dengan

menyasar konsumen yang berusia 18-20 tahun. Kini, garnier

kembali hadir untuk segmen yang lebih muda, yaitu 15-18

tahun. Produk baru ini merupakan penyempurnaan dari varian

sebelumnya.

Produk ini dihadirkan sebagai solusi mengatasi masalah

remaja yaitu jerawat. Untuk membantu remaja keluar dari

masalah tersebut, garnier meluncurkan rangkaian new garnier

pure active. “ranngkaian produk new garnier pure active tidak

hanya mengatasi satu atau dua masalah kulit, namun produk ini

membantu remaja mengatasi 12 tanda masalah jerawat dan kulit

berminyak sekaligus,” ujar Belinda Gunadi, Group Product

Menejer Garnier Skin Care, PT L’Oreal Indonesia. Garnier ini

15 www.moneysmart.id/5-strategi-bisnis-makan-ringan/%3famp, diakses pada 18 Ontober

2018. 16 www.vemale,com, diakses pada 18 Oktober 2018.

Page 81: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

67

diharapkan bisa menjadi solusi kulit wajah yang menyeluruh

bagi remaja Indonesia.

Belinda menambahkan, menurutnya masalah kulit wajah

terbesar remaja adalah kulit berminyak. Tapi yang di inginkan

mereka adalah menginginkan kulit yang cerah. Berangkat dari

aspirasi tersebut, garnier menciptakan produk yang mampu

mengatasi permasalahan kulit

konsumen dengan tambahan manfaat

kulit cerah. Sebut saja varian Light

Complete, Sakura White, Duo Clean,

bahkan Garnier Men. Itulah cara

Garnier merebut hati konsuen.17

2) Pond’s

Pond’s menggunakan strategi periklAnan hampir sama

dengan Garnier yaitu meluncurkan varian untuk mengatasi

masalah kulit wajah yang fokusnya pada anti-penuaan dini,

pemutih dan pelembab kulit wajah.

Pond’s berusaha aktif di dunia maya khususnya di media

sosial yang terkenal di indonesia. Melalui facebook, tweeter,

instagram produk ini membagikan tips dan menyebar informasi

kepada lebih dari 270 ribu yang berkaitan dengan pentingnya

menjaga dan merawat kecantikan kulit sejak dini.

17 www.marketers.com/cara-kreatif-garnier-gaet-pelanggan/, diakses pada 18 Oktober 2018.

Page 82: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

68

Menyelenggarakan event Pond’s Teen

concert (PTC) yang digelar diberbagai kota

tercatat lebih dari 20 ribu pengunjung

remaja. MAnajemen Pond’s lalu

menyediakan beragam keuntungan. Mualai dari PTC Golden

Ticket, Ticket, hingga ID ekslusif.18

3) Wardah

Wardah terkenal dengan kehalalan produknya. Strategi

periklanan wardah yaitu dengan memproduksi lebih banyak

lagi produk-produk yang sudah dipasarkan tujuanya untuk

meningkatkan penjualan sehingga wardah menjadi Brand

nomer 1. Berbagai macam Produk kosmetik wardah

diantaranya lipstik, bedak, bedak, pelembab, eye liner,

pembersih wajah dan fundation. produk wardah tergolong

murah. Selain memasarkan melalui media pasar wardah juga

menggunakan media iklan dan promosi lainya dalam setiap

iklan maupun promosi wardah selalu menggunakan peranan

wanita berhijab iklan wardah menghadirkan aktris ternama

Indonesia dari berbagai generasi. Selain itu wardah juga

memperluas pagsa pasar serta menciptakan produk baru

maupun dengan menambahkan keistimewaan produk yang

sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

18 www.berita-bisnis,com/marketing/764--strategi-cerdas-ponds-mendekati-

konsumen.html, diakses pada 18 Oktober 2018

Page 83: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

69

Saat ini perusahaan menawarkan produknya di 22.000

lokasi toko di Indonesia dan malaysia dan bermitra dengan

Symon AnMi untuk menjual berbagai macam produk di

bangladesh.19

C. Konten Periklanan di Indonesia

1. Iklan Pengobatan Alternatif

a. Jamu tetes BIO 7

Spot iklan radio, suara pengiklan laki-laki “Indonesia memiliki

tanaman terbesar di dunia sekitar 3000 lebih jenis tanaman obat

berkhasiat untuk menjaga kesehatan manusia. Kini telah hadir..!!

BIO 7.. Yaah.. BIO 7 berasal dari ramuan herbal dan rempah

terbaik nusantara memberikan manfaat bagi kesehatan serta

membantu proses penyembuhan berbagai macam penyakit, karena

bio 7 memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat anti oksidan

anti tumor dan anti kanker.”

Suara iklan perempuan “untuk cara penyembuhan yang

cepat dan efektif perhatikan cara minum sebagai berikut, teteskan

bio 7 kedalam air putih setengah gelas, atau langsung teteskan pada

pusat rasa sakit, penyakit kanker dan tumor 15 tetes 3x sehari,

kencing manis 15 tetes 3x sehari, maag dan gangguan perut lainya

10 tetes 3x sehari, asam urat 15 tetes 3x sehari, darah tinggi dan

struk 15 tetes 3x sehari, darah rendah 10 tetes 3x sehari, gagal

19 https://id.ecommerseiq.asia./brand-series-kosmetik-wardah/, diakses pada 22 Otober 2018.

Page 84: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

70

ginjal dan batu ginjal 15 tetes 3x sehari, reumatik 15 tetes 3x

sehari. Untuk cara minum lainya dapat dilihat di brosur kemasan.”

Suara iklan laki-laki dan perempuan “ keajaiban alam untuk

penyembuhan”.

Testimoni konsumen dari Agus Suryana Bandung

Karyawan Swasta “Pada tahun 2009, saya mengalami kecelakaan

mobil dijalan tol yang menyebabkan cedera patah tulang kering

kaki kanan. Sehingga mengharuskan dioperasi dan dipasang “pen”

dengan tujuh baut melekat di tulang.

Setelah sekian lama pada bekas operasi tersebut sering

terjadi bengkak-bengkak dan terasa sakit sehingga bila berjalan

agak terpincang-pincang, apalagi jika saya pulang berkendaraan

dari luar kota dimAna sepanjang hari kaki saya harus menginjak

gas dan rem. Alhamdulillah setelah mengkonsumsi BIO7 selama

dua minggu dengan takaran 15 tetes dua kali sehari, maka

bengkak-bengkak dan rasa sakit yang mengganggu akhirnya

hilang. Berjalan pun menjadi normal bahkan saya sudah bisa

berlari. Hal lain yang saya rasakan dari BIO7 adalah badan saya

terasa lebih fit dan gangguan maag saya sirna. Terimakasih

BIO7.”20

b. Jamu tetes Moringa King

20www.bio7surabaya.com/testimoni-bio7/, diakses pada 19 Oktober 2018.

Page 85: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

71

Spot iklan radio, suara pengiklan laki-laki “Moringa King hadir

dengan ekstraksi daun kelor, kulit manggis dan daun sirsak, yang

secara penelitian kandungan dari ketiga bahan tersebut kaya akan

senyawa serta nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sehingga

dapat dijadikan salah satu media untuk menjaga kesehatan tubuh

Anda dan keluarga tercinta.”

“Jamu tetes Moringa tidak mengandung bahan kimia yang

tidak berbahaya bagi tubuh serta tidak mengandung bakteri

pathogen yang dapat membahayakan tubuh, jamu tetes Bio

Moringa dapat diminum setiap hari pagi dan sore hari untuk

menjaga stamina serta membantu memelihara daya tahan tubuh”.21

Iklan di laman jual beli online OLX.co.id pengiklan Azzam

Herbal member Moringa King “ harga Rp. 250.000, kondisi baru.

Bio moringa atau M-King ekstrak daun moringa/daun kelor dengan

ekstrak lainya dikombinasi jadi 1 sehingga menghasilkan obat

herbal tetes alami bias untuk mengatasi berbagai penyakit.

Kunjungi toko kami di jalan Mojopahit no 62 Sidoarjo (sebelah

lontong Kupang). Dapatkan diskon khusus dengan belanja

langsung datang ke toko kami”22

Testimoni konsumen Moringa King spot radio Citra Progo 99.4

FM. Ibu Aan berdomisili di Parigi kabupaten Pangandaran ”

21 Radio Kharisma, 102.2 FM, pada 09 November 2016. 22 https://m,olx.co.id/iklan/herbal-tetes-moringa-king-m-king-IDx7x5k.html, diakses pada

18 Oktober 2018

Page 86: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

72

mengalami sakit asam urat berasa kaki sakit pegal-pegal, kepala

dan pundak terasa berat, pernah ke dokter tapi kalo sudah sembuh

kambuh lagi, setelah minum M-king terasa ringan aktivitas apa

saja, masukan kepada saudara-saudaraku kalo punya penyakit

konsumsi saja M-king atau Moringa King . kepada M-king tetap

jaya. Salam”23

c. Jamu tetes Halmavico

Iklan di forum jual beli online kaskus.co.id dengan rincian

jamu tetes Halmavico dapat mencegah dan menyembuhkan segala

macam penyakit seperti kencing manis/diabetes darah

tinggi/hipertensi, kolestrol, jantung, asam urat, ginjal, kaki

bengkak, pusing, hormonal (siang sehat, malam sakit), dll.24

2. Ikan Klinik Pengobatan Alternatif

a. Klinik Tong Fang

Iklan klinik Tong Fang tayang di

stasiun televisi tahun 2012 dengan isi

iklanya “mengobati penyakit kanker,

prostat, gagal ginjal, radang hidung,

paru-paru. Penyebab utama terserang

penyakit tersebut akibat antibodi

23 Iklan Spot Radio Citra Progo, pada 19 Oktober 2018.

24 https://www.google.co,id/amp/s/amp.kaskus.co.id/product/, diakses pada 19

oktober 2018.

Page 87: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

73

menurun dan racun mengendap di dalam tubuh manusia. klinik

tong fang jakarta adalah klinik TCM tiongkok spesialis mengobati

penyakit tersebut. Dengan minum jamu herbal TCM resep rahasia

tiongkok meningkatkan anti bodi dam kekebalan tubuh.

Pengobatan dengan menempelkan ramuan herbal tiongkok di titik

meridian atau akupunthur pengobatan dengan cara ini akan

membunuh sel kanker racun akan dikeluarkan melalui pembuluh

darah di titik meridian telapak kaki. Pasien yang datang berobat

mendapat diskon 30%. Klinik Tong Fang!!”

Testimoni 1 laki-laki “12 tahun terkena kencing manis dan

berobat kemAna-mAna tidak juga sembuh, sampai terkena

komplikasi gagal ginjal seluruh tubuh saya membengkak dan tidak

bertenaga. Kemudian saya berobat ke klinik tong fang hanya

dengan tiga paket pengobatan diabetes dan gagal ginjal saya

langsung teratasi.”

Testimoni 2 (perempuan) “Dulu saya menderita kanker rahim

sampai berobat keluar negeri untuk melakukan tindakan operasi,

namun setelah 2 tahun kanker saya kambuh lagi setelah teman saya

menyarankan berobat ke klinik Tong Fang sekarang saya sudah

sehat dan dua tahun ini tidak kambuh lagi.

Testimoni 3 “Saya terkena penyakit prostat sehingga mndadak

buang air kecil, seluruh badan saya lemas menurut dokter prostat

Page 88: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

74

saya bengkak PSA tinggi ada teman yang

menyarankan berobat ke klinik tong fang

dan akhirnya saya sehat kembali.”25

b. Klinik Jeng Ana

Iklan media stasiun televisi TV One “ klinik herbal Jeng Ana

ada dalam acara coffe break acara TV iklan bloking time (takshow)

dipersembahkan oleh klinik herbal Jeng Ana. Pembawa acara

menyampaikan bahwa jeng Ana dapat mengobati berbagai macam

penyakit dengan ramuan herbal . salah satu pasien (Rini)

menyampaikan bahwa pernah terkena diabets akut gula darah

sampai 600 sehingga terkena struk masuk iccu dan kaki mau di

amputasi dokter menganjurkan insulin namun setelah berobat ke

klinik jeng Ana gula darah turun 155.

Kemudin dari telfon interakrif masuk

Ibu Hera, bertanya; cara menghilangkan

kelenjar getah bening itu apa? karena saya pernah telfon ke klinik

jeng Ana biayanya cukup besar? jeng Ana menjawab, “ sebenarnya

biaya tidak cukup besar karena menggunakan obat tradisional

indonesia yang nantinya menggunakan komposisi yang tepat.

Kemudian jeng Ana menjelaskan penanganan mengenai kelenjar

getah bening ibu Hera, hindari makanan siap saji (jangfood) juga

nanti ada beberapa sayuran seperti sawi putih kangkung supaya

25 Youtube, Iklan Klinik Tong Fang Tv One, pada 19 Oktober 2018.

Page 89: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

75

tidak menimbulkan karsinoma aktif, makanan yang dibakar (areng)

tidak boleh karena dapat menimbulkan kanker. Kemudian Jeng

Ana mengambil salah satu produknya berbentuk seperti rempah-

rempah dikemas dalam wadah mirip toples ia menyebutnya jenitri

kemudian ia menjelaskan bahwa produk ini sangat bagus untuk

masalah yang berbenjol seperti limfoma, kelenjar getah bening. Ini

untuk menetralisir atau untuk menggempur seperti kaya kanker

payudara yang berbentuk benjolan jadi kami menjalankan dua

alternatif yaitu medis dan alternatif yang kami gunakan. Kanker

payudara dapat di atasi dengan kemoterapi supaya seiring sejalan

berguna untuk melunakan. Ramuan herbal jenitri untuk sistem

kekebalan supaya setelah kemo tidak mual dan kekebalan tubuh

menurun.26

3. Iklan Pangan

a. Iklan Susu

1) Susu Kental Manis “Frissian Flag”

Konten iklan stasiun televisi di Indonesia. Adegan

diperankan oleh satu keluarga ceria yang terdiri dari ayah ibu

dan kedua anaknya laki-laki dan perempuan. Situasi di rumah,

anak-anak hendak berangkat kesekolah dan ayah berangkat

bekerja. Dengan gembira anak-anak mengikuti gerakan yang

diperagakan oleh sang ayah mulai dari aktivitas anak bermain

26 Youtube, Tips Jeng Ana Mengatasi Ragam Penyakit Kanker di TV one, diakses pada 19

Oktober 2018.

Page 90: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

76

sepedah dan memperagakan tubuh sehat dan semangat bila

meminum susu yang di iklankan. Anak dan ayah keduanya

saling menyemangati dengan memberikan susu Frissian Flag.

Suara pengiklan “minum susu Frissian Flag sekeluarga

penuhi nutrisi hadapi tantangan. Susu saya susu bendera”

2) Susu Bear Brand

Konten iklan televisi trans 7. Iklan ditayangkan dengan

animasi naga menyerupai susu putih cair terbang ke langit

kemudian masuk ke dalam kemasan kaleng susu Bear Brand.

Pengiklan menyampaikan pesan iklan bersamaan dengan

perjalanan naga susu tersebut sampai masuk ke dalam kaleng

kemasan. berikut penyampaianya “kemurnian, memiliki

kekuatan untuk mengahadapi apapun, Melindungi dari segala

ancaman, kemurnian yang selalu mengembalikan

keseimbangan, inilah kemurnian yang selalu menjagaku, Bear

Brand rasakan kemurnianya!”

b. Iklan Minuman Isotonik

1) Mizone

Iklan di stasiun televisi nasional (Mizone aktif) dalam

bentuk video. Adegan iklan diperankan oleh sekelompok laki-

laki dan perempuan yang aktif berolahraga. Penyampaian

iklanya “pilih mana serius atau seru?, Mizone aktif..! isotonik

dengan rasa original unik bantu elektrolit yang hilang dengan

Page 91: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

77

cepat. Mizone aktif bikin seru balikin semangat. Ini baruu

seruu! Pengiklan menyampaikan iklanya dengan penuh

semangat. slogan iklan “Mizone aktif. Aktif seru cara gue”

2) Pocari Sweat

Di perankan oleh girlband dengan break dance yang

energik dan penuh semangat serta melakukan aksi akrobatik.

Bersamaan dengan breakdance ada latar belakang orang lain

yang penuh kesibukan seperti bekerja dan berolahraga.

Kemudian pengiklan wanita menyampaikan iklan Pocari

Sweat“ di kehidupanmu yang sibuk tubuh terus kehilangan ion,

cepat! kembali ke ion tubuhmu yang hilang. Pocari sweat

kembalikan ion-mu kembalikan tubuh-mu”.27

c. Mie Instan

1) Indomie

Indomie goreng rasa sambel matah, mengusung tema

percintaan. Pesan iklan “baru niih.. Indomie goreng rasa sambel

matah dengan irisan bawang dan cabe. Indomie goreng rasa

sambel matah seger pedesnya bikin semangat”.

Sambut hari dengan yang bikin semangat indomie goreng

aja dulu gak hanya asli berkualitas mi nya kenyal aromanya

narik banget ditambahin apapun makin gokil enaknya sepiring

indomie goreng buat siapapun bikin hari semangat

27 Youtube, Iklan baru pocari sweat, diakses pada 18 Oktober 2018.

Page 92: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

78

Indomie menggunakan peran iklan ruth sahanaya (artis) dan

bintang film action terkenal iko uwais dengan pesan iklan yang

terkandung “beda generasi selera tetap sama. Indomie

seleraku”

Iklan indomie dari sabang sampai merauke. Pengiklan

gunakan lagu “dari sabang sampai merauke ada semangat ceria

kehangatan indomie.. indomie.. seleraku, indomie dari hari dan

hari indonesia.. indomie selerakuu.” Dengan tayangan latar

belakang indonesia yang beraneka ragam budaya dan pekerjaan

mulai dari pedagang, nelayan dan pekerja kantoran.

2) Mie Sedap

Mie sedap ayam krispi. Iklan diperankan oleh dancer dan

penyanyi “saykoji”. Koreografer iklanya, Saykoji bernyanyi

dengan lagu mie goreng ayam krispi dengan nada bit box ala

saykoji bersama 5 dancer wanita cantik dan berpakaian sexy

berjoget ala penari latar dibelakangnya. Iklan tayang di SCTV

Iklan mie sedap versi papa hidup lagi. Adegan yang

diperankan bermula dari pak RT yang keliling menggunakan

alat pengeras suara mengajak warganya untuk kerja bakti.

kemudian pak RT mendatangi salah satu rumah warga namun

yang ada dirumah adalah anaknya . pak RT bertanya kepada

anak tersebut bapakmu kemana? Anak tersebut menjawab

namun dengan menangis bersikap seolah-olah bapaknya

Page 93: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

79

meninggal padahal bohong, namun setelah pak RT

mengeluarkan mie sedap goreng dari balik tembok bapaknya

mendengar percakapan anaknya dengan pak RT setelah itu

bapaknya muncul dan berteriak Bapak hiduup lagii..”

Page 94: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

80

BAB IV

PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN IKLAN DI INDONESIA

DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NO 8

TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

A. Analisis Perilaku Periklanan Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam dan

Undang-Undang Perlindungan Konsumen

1. Analisis perilaku periklanan di Indonesia ditinjau dari etika bisnis

Islam.

Dalam proses jual beli dan pemasaran harus dikaitkan dengan

‘etika Islam’ sebagai bagian utama. Jika pengusaha menginginkan

mendapat rezeki yang barokah dan dengan profesinya sebagai

pedagang tentu ingin dinaikan derajatnya, maka seharusnya mengikuti

syariah Islam secara menyeluruh termasuk etika jual beli dan

pemasaran. Model promosi tidak boleh melanggar ‘akhlakul karimah’.

Sehingga pemunculan sebuah iklan haruslah mengikuti etika iklan

yang Islami yaitu sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam meliputi

prinsip kesatuan (tauhid), pertanggungjawaban, keseimbangan,

kehendak dalam kebebasan, kebaikan dan kebenaran. berikut perilaku

peiklanan yang sesuai dan tidak sesuai dengan prinsip etika bisnis

Islam.

Pertama,Tauhi>d. prinsip Keimanan terhadap Allah SWT

memberikan suatu kekuatan pada iklan haruslah memiliki kriteria-

kriteria: menggunakan pakaian yang menutup aurat (sebagai penghias

Page 95: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

81

diri), tidak bersumpah dalam beriklan dan berpenampilan berakhlak

serta sopan. Perilaku periklanan di anggap sesuai menurut prinsip

tauhid adalah yang mentup aurat yaitu terbukti pada perilaku

periklanan maupun promosi produk kosmetik wardah yang selalu

menggunakan peranan hijab sebagai wanita muslimah indonesia hal

tersebut dilakukan oleh pengiklan guna memperkenalkan produk

sekaligus ingin memastikan bahwa produk kosmetik yang di iklankan

terbuat dari bahan-bahan alami, aman serta halal. wardah tidak

menggunakan sumpah atau mengelabui konsumen terkait dengan

keunggulan produk dimaksudkan agar tidak ada kekeliruan atau

kerancuan yang menimbulkan berkurang atau hilangnya kepercayaan

konsumen karena pengiklan berprinsip pada pure and safe, beauty

expert, inspiting beauty. Berakhlak dan sopan, produk wardah terbukti

pada setiap pemasaranya produk melakukan persaingan secara sehat

yaitu tidak dengan menjatuhkan produk pesaing.

Adapun Perilaku periklanan di anggap tidak sesuai menurut

prinsip tauhid adalah iklan jamu alternatif yang menggunakan strategi

iklan menyebarkan iklan melalui media radio dengan mlebih-lebihkan

khasiat pada jamu seperti pada iklan jamu tetes Bio 7, jamu tetes Bio

Activa dan Moringa King, kemudian dari segi akhlak dan kesopanan

bersaing lewat iklanya mereka saling menjatuhkan dengan

menggunakan bahasa “jamu tetes nomer satu di Indonesia” selain itu

ketiga produk juga menggunakan testimoni dari konsumen membuat

Page 96: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

82

pendengar tidak mengetahui faktanya apakah produk tersebut benar

berfungsi seperti apa yang meraka iklankan atau hanya ingin meraih

keuntungan dengan saling mengunggulkan produk mereka melalui

testimoni konsumen. jika kegiatan pemasaran seperti ini dilakukan

dengan unsur tipu-menipu maka hal ini menjadi haram hukumnya

Kedua, keseimbangani (Adil). Islam menganjurkan setiap

muslim harus adil dalam melakukan bisnis apapun. Persyaratan adil

yang paling mendasar adalah dalam menentukan mutu (kualitas) dan

ukuran (kuantitas) pada setiap takaran dan maupun timbangan.1

Perilaku periklanan di anggap sesuai menurut prinsip Keseimbangan

(adil) adalah produk yang memuat komposisi sesuai dengan yang

diiklankan semisal pada produk susu Bear Brand di iklankan bahwa

susu Bear Brand merupakan susu perahan sapi murni hal ini setara

dengan kandungan yang tertera pada komposisi yang ada pada produk

susu yaitu B1, B2, B6, B12, C, D kalori dan juga mineral.

Adapun yang tidak sesuai dengan prinsip keseimbangan (Adil)

yaitu produk yang memuat komposisi tidak sesuai dengan kandungan

nutrisi yang ada di dalamnya semisal iklan produk susu kental manis

yang diiklankan sebagai susu padahal setelah dilakukan uji

laboratorium oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

bahwa produk tersebut tidak mengandung susu terbukti bahwa produk

susu kental manis tidak bisa digunakan sebagai pelengkap gizi dan

1 Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogjakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN

2004), 66.

Page 97: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

83

dilarang melibatkan anak-anak dalam iklan tersebut. Dalam periklanan

harus menerapkan prinsip keadilan diwujudkan dengan memuat

informasi yang benar, baik serta dapat dipertanggungjawabkan

sehingga tidak merugikan hak-hak konsumen dan menjauhkan

kezaliman.

Ketiga, Kehendak bebas. kebebasan merupakan bagian penting

dalam nilai etika bisnis Islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan

kepentingan kolektif. Yang sesuai dengan uraian di atas yaitu strategi

periklanan produk pangan makanan ringan Taro untuk menguasai

pasar dalam hal ini perusahaan produk Taro memperluas jaringan ritel,

Menjalin kerja sama dengan Alfamart dan Indomaret dan juga

menggunakan iklan televisi. Dimaksud dalam etika bisnis Islam hal ini

adalah untuk kepentingan individu, namun Perusahaan taro juga

memberi manfaat bagi kepentingan kolektif contoh program Taro

Rangers Camp yang merupakan permaiann sekaligus melatih karakter

bagi anak-anak membuat anak menjadi berjiwa sosial dan semakin

pintar, tangguh, mandiri dan mempunyai dasar nilai tanggung jawab.

Adapun yang belum sesuai dengan prinsip ini adalah iklan produk

coklat beng-beng. Beng-beng kerap kali membuat marketing gimmick

yang merangsang Anak-Anak untuk mencobanya. Marketing gimmick

atau tipuan pemasaran dilakukan dengan melebih-lebihkan produk atau

jasa yang ditawarkan. Atau membuat produk yang ditawarkan terlihat

“seolah-olah”. Hal ini dilakukan beng-beng agar dapat menarik minat

Page 98: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

84

beli konsumen. jika kegiatan marketing seperti ini mengelabui

konsumen dan merugikanya maka pemasaran menjadi haram

hukumnya.

Keempat, pertanggungjawaban, kesediaan pelaku bisnis untuk

bertanggung jawab atas dan mempertanggung jawabkan tindakanya.

Sejalan dengan prinsip ini peneliti ambil dua kasus perilaku periklanan

yang ada di Indonesia yaitu kasus periklanan produk pangan yaitu susu

kental manis yang bertanggung jawab untuk merubah iklanya yang

semula di Iklankan sebagai susu setelah mendapat teguran dari Komisi

Penyiaran Indonesia (KPI) merubahnya menjadi cream karena yang

terkandung dalam produk tersebut hanyalah tepung dan gula.

Kemudian yang tidak bertanggung jawab adalah iklan jasa klinik

alternatif yakni klinik pengobatan Tong Fang yang di iklankan di

saluran televisi Indonesia pada tahun 2012 iklan tersebut mendapat

teguran dari KPI karena iklan tersebut menayangkan testimonial pasien

dan pemberian diskon bila pasien melakukan pengobatan di klinik

tersebut tidak diperbolehkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.

1787 tahun 2012 mengenai Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan.

Iklan tersebut dinilai KPI pusat tidak memperhatikan peraturan

perundang-undangan dan etika yang berlaku. namun di abaikan

sampai akhirnya pada tahun 2016 iklan tersebut di cabut dari

peredaranya di televisi Indonesia.

Page 99: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

85

Kelima, kejujuran. Kejujuran pelaku bisnis untuk tidak

mengambil keuntungan hanya untuk dirinya sendiri (tidak

suap/menimbun/curang/menipu) kejujuran atas harga yang layak (tidak

memanipulasi), kejujuran atas mutu barang yang dijual (tidak memalsu

produk). Iklan dikatakan tidak jujur apabila dalam iklan mengandung

nilai manipulatif yaitu apa yang disampaikan dalam iklan tidak sesuai

dengan kenyataan yang ada. Coba kita analisa iklan klinik pengobatan

alternatif Tong Fang yang dulu pernah beredar di televisi dan sekarang

sudah di cabut peredaranya karena iklan klinik Tongfang menayagkan

testimonial pasien dan memberikan diskon bila pasien melakukan

pengobatan di klinik tersebut. Bila penayangan testimonial tersebut

dilakukan hanya untuk menyakinkan konsumen atau memberikan

pengharapan yang tidak tepat maka kegiatan tersebut dinilai menipu

dan haram hukumnya.

2. Analisis Perilaku Periklanan ditinjau dari Undang-Undang

Perlindungan Konsumen (UUPK)

Dari uraian di atas mengenai perilaku periklanan perlu kiranya

dilakukan tinjauan dengan undang-undang perlindungan konsumen No

8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) yang mengatur

tentang periklanan untuk mengetahui mana perilaku periklanan dan

konten periklanan yang sesusai dan tidak sessuai, dalam hal ini maka

harus di perlukanya penjabaran pasal yang bersangkutan kemudian

diakitkan dengan data yang telah ditemukan, adapun data tersebut

Page 100: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

86

meliputi:iklan jamu herbal alternatif, iklan klinik pengobatan, iklan

produk pangan, dan iklan produk kosmetik.

a. Iklan jamu Alternatif dan klinik Alternatif

Kegiatan yang dilakukukan oleh jamu alternatif untuk

mendapatkan perhatian pasar yaitu dalam beriklan pengiklan

menggunakan, bahasa superlatif secara tidak langsung

merendahkan produk pesaing, menggunakan testimoni

konsumen/pasien, mengutarakan keunggulan barang dan jasa

seperti dapat membantu dalam penyembuhan berbagai macam

penyakit, diskon bagi konsumen yang berlangganan dengan barang

dan jasa tersebut.

Pasal yang mengatur kegitan pemasaran dengan metode

demikian yaitu pasal 9 ayat 1 huruf a, i, j dan k UUPK yang

mengatur tentang pelaku usaha dilarang menawarkan,

mempromosikan suatu barang atau jasa secara tidak benar dan

seolah-oalah: (a)barang tersebut memiliki potongan harga, (i)

secara langsung atau tidak langsung merendahkan prosuk pesaing,

(j) menggunakan kata-kata berlebihan seperti (aman, tidak

berbahaya, tidak mengandung resiko atau efek samping tanp

keterangan yang lengkap), (k) mengandung sesuatu yang

mengandung janji yang belum pasti.2

2 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 9 ayat 1 huruf

(a, i, j dan k)

Page 101: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

87

Perlakuan iklan jamu dan klinik jasa pengobatan alternatif,

pengiklan memperkenalkan produk barang dan jasa tersebut mulai

dari bahan dasar, keunggulan produk dan berbagai kasiat

penyembuhan penyakit. Melanggar ketentuan huruf (i) karena

dengan pengiklan menyampaikan keunggulan yang di miliki

barang dan jasa tersebut maka merendahkan barang dan jasa lain

yang memiliki keunggulan yang sama. Pengiklan menyampaikan

seolah-olah barang dan jasa sudah teruji klinis sehingga aman dan

diakui keamananya oleh badan atau lembaga terkait, melanggar

ketentuan huruf (j) karena pengiklan seolah-olah menggunakan

kata-kata berlebihan seperti aman, tidak berbahaya tanpa

keterangan yang lengkap. Pengiklan menggunakan testimoni

pelanggan untuk mengakui keunggulan barang dan jasa yang di

iklankan, melanggar ketentuan huruf (k) karena pengiklan seolah-

olah menyapaikan janji kelebihan produk barang dan jasa melalui

testimoni konsumen atau pasien.

Barang dan jasa yang mengiklankan dengan metode tersebut

adalah jamu tetes bio 7 (radio), jamu tetes moringa king (radio),

klinik pengobatan jeng Anna (televisi), klinik Tongfaang (televisi).

Barang dan jasa yang tidak mengiklankan dengan metode tersebut

iklan jamu dengan PT sido muncul, iklan layanan kesehatan

masyarakat seperti posyandu.

Page 102: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

88

Sanksi yang dikenakan terdapat pada pasal 9 ayat 2 yang

berbunyi barang dan jasa yang dimaksud pada ayat 1 dilarang

untuk diperdagangkan.3

b. Iklan produk pangan

Produk pangan yang di iklankan susu, minuman isotonik,

makanan ringan dan mi instan. metode yang di iklankan supaya

mendapat perhatian pasar, menggunakan televisi sebagai alat

penyampai iklan, menggunakan scene dan pemeran aktris

terkemuka Indonesia, menggunakan bahasa superlatif,

menggunakan doorprize sebagai sarana menarik konsumen.

memuat jaminan mutu dan kualitas produk.

Pasal dalam UUPK yang mengtur metode iklan demikian yaitu

pasal 17 ayat 1 huruf a, c, dan f yaitu, (a) pelaku usaha periklanan

di larang memroduksi iklan yang mengelabui konsumen mengenai

kualitas, kuantitas,bahan, dan kegunaan, (c) Memuat informasi

yang kliru, salah atau tidak tepat, (f) melanggar etika dan atau

ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai periklanan.

Perilaku periklanan yang melanggar adalah produk olahan susu

kental manis melanggar semua ketentuan dikarenakan produk

tersebut mengiklankan tidak sesuai dengan komposisi yang ada

dalam kandunganya, produk di iklankan mengandung susu dan

protein tinggi namun setelah dilakukan uji laboratorium produk

3 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 9 ayat 2

Page 103: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

89

hanya mengandung gula dan tepung tanpa ada kandungan susu di

dalamnya, produk juga melanggar ketentuan etika dan peraturan

perundang-undangan karena tidak sesuai dengan ketentuan

peraturan UU RI No. 18 tahun 2012 tentang Pangan pasal 104 ayat

2 setiap orang dilarang memuat keteranga atau pernyataan yang

tidak benar atau menyesatkan dalam iklan pangan yang

diperdagangkan.4

Perilaku periklanan yang tidak melanggar ketentuan adalah iklan

produk makanan ringan, produk mi instan dan minuman isotonik

karena terdaftar pada BPOM dan terjamin kualitas dan mutu

produk dan juga kegunaan tercantum dengan jelas pada kemasan

produk.

c. Iklan produk kosmetik

Metode yang di iklankan supaya mendapat perhatian pasar,

menggunakan televisi sebagai alat penyampai iklan, menggunakan

scene dan pemeran aktris terkemuka Indonesia, menggunakan

bahasa superlatif,. memuat jaminan mutu dan kualitas produk.

Tidak ada ketentuan pasal yang di langgar yang dilakukan oleh

perilaku periklanan karena sudah sesuai dengan SK Menteri

Kesehatan RI No. 386 / MEN.KES/SK/IV/1994 tentang Pedoman

Periklanan Kosmetika terbukti bahwa tidak ada iklan kosmetika

yang mengiklankan produknya dengan menggunakan kata-kata

4 Undang-undang RI No 18 tahun 2012 tentang Pangan pasal 104 ayat 2

Page 104: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

90

“mengobati”, “menyembuhkan. Iklan juga tidak diiklankan seolah-

olah mempengaruhi fungsi fisiologis dan atau metabolisme tubuh .

memuat bahan yang jelas kegunaanya .5

Produk kosmetik yang penulis peroleh meliputi produk Wardah,

Pond’s dan Garnier. Dengan mengantongi izin Menteri Kesehatan

dan BPOM mengakibatkan produk tersebut tetap beredar luas di

pasaran.

B. Analisis Konten Iklan di Indonesia Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam

dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen

1. Analisis Konten Iklan Ditinjau dari Etika Bisnis Islam.

Konten iklan meliputi tampilan, adegan ,teks, bahasa, dan suara

dalam setiap iklan yang disuguhkan dalam tayangan iklan guna

myakinkan konsumen akan produk yang di Iklankan.

ketika seorang pengusaha menawarkan produk atau jasanya, maka

haruslah sesuai dengan etika Islam. Model promosi tersebut tidak

boleh masuk kedalam kategori melanggar ’akhlaqul karimah’, Islam

sebagai agama yang menyeluruh mengatur tata cara hidup manusia,

setiap bagian tidak dapat dipisahkan dengan bagian yang lain.

Maka diperlukan tinjauan etika bisnis Islam terhadap adegan

konten iklan. bagaimana pandangan etika bisnis Islam terkait dengan

isi (konten) iklan tersebut apakah sudah sesuai atau belum?. Dalam hal

5 Sancoyo Antarikso, Etika Periklanan Indonesia, (Jakarta: Dewan Periklanan Indonesia

2014), 107.

Page 105: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

91

ini penulis mendeskripsikan kesesuaian konten iklan tersebut berdasar

pada dasar hukum serta prinsip yang ada pada etika bisnis Islam.

Pertama, Prinsip kesatuan (tauhid), prinsip keimanan kepada Allah

SWT yaitu dalam setiap melakukan kegiatan bisnis tidak boleh keluar

dari jalur syari’at Islam, seperti dalam beriklan harus menutup aurat

dan berakhlakul karimah di setiap tidak tanduknya dalam melakukan

adegan iklan. Contoh dalam konten iklan yang tidak sesuai dengan

prinsip ini yaitu konten iklan Mie sedap ayam krispi. Iklan diperankan

oleh dancer dan penyanyi “Saykoji”. Koreografer iklanya, Saykoji

bernyanyi dengan lagu mie sedap goreng ayam krispi dengan nada bit

box ala saykoji bersama 5 dancer wanita cantik dan berpakaian sexy

berjoget ala penari latar dibelakangnya. Iklan tayang di SCTV. Iklan

ini tidak sesuai karena mengeksploitasi tubuh wanita secara berlebihan

yang maka kegiatan seperti ini tidak sejalan dengan prinsip tauhid dan

keluar dari jalur syari’at Islam. Berbeda dengan konten iklan indomie

versi dari sabang sampai merauke pengiklan mencoba mengiklankan

produknya sekaligus menayangkan kebudayaan dan keanekaragaman

suku di Indonesia yang beragam dan kerukunan antar sesama tanpa

harus mengekspos hal-hal yang negatif iklan inipun dapat

tersampaikan dengan baik dinikmati dan didengar oleh masyarakat.

Hal ini sejalan dengan prinsip tauhid karena di dalam iklanya

mengutamakan kerukunan dan kesopanan.

Page 106: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

92

Kedua, keseimbangan. Dalam menyuguhkan konten iklan haruslah

seimbang yaitu mengiklankan sebuah produk sesuai dengan kebutuhan

konsumen. dan memenuhi hak konsumen terkait dengan jaminan

produk yaitu produk harus halal untuk di koonsumsi dan jangka

waktunya atau batas kadaluarsa supaya hak kenyamanan konsumen

terpenuhi dalam mengonsumsi produk tersebut. Salah satunya dalam

jaminan produk yakni jika produk kosmetik, obat dan olahan pangan

harus terdaftar pada BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan )

dan lolos uji klinis dan terbukti aman di konsumsi. Hampir semua

produk kosmetika, obat dan produk olahan pangan di Indonesia sudah

mengantongi surat izin dari BPOM dan teruji klinis dari kesehatan dan

terbukti halal seperti pada produk kosmetik garnier, wardah, sari ayu.

Kemudian produk pangan. Seperti produk olahan susu dan iklan jamu

seperti pada produk perusahaan PT. Sido Muncul Tbk. Namun masih

ada produk yang sudah izin pada BPOM dengan draft edar yang sudah

setujui namun dalam mengiklankan produk menggunakan bahasa yang

berlebihan dan melampaui batas persetujuan dari BPOM.6 Kegiatan

seperti ini adalah yang sangat di benci Allah karena hal inin termasuk

curang. Islam sangat mencela timbulnya kecurangan dalam praktik

bisnis dan termasuk melakukan praktik gharar yang menyimpang dari

prinsip etika bisnis Islam.

6 https://jidhuz.wordpress.com/2016/04/10/khasiat-sesungguhnya-dari-halmavico/

Page 107: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

93

Ketiga, kehendak bebas. kepentingan individu dibuka lebar. dalam

berbisnis iklan yakni tidak adanya batasan seseorang mendorong

manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan potensi yang

dimilikinya. Namun dalam berkarya harus sejalan dengan syari’at

Islam. Namun dalam hal ini membuat pelaku usaha yang kenanlasan

dalam berkarya dan berkreatifitas sehingga mengiklankan produk

secara berlebihan dan mengabaikan prinsip moral yang ada di

masyarakat contohnya konten yang di muat dalam iklan mie sedap

ayam spesial adapun pelanggaran yang di maksud dalam iklan mie

sedap ayam spesial yang tayang di Iklan televisi yakni adegan seorang

guru yang memegang sebuah produk mie dan dikepalanya bertengger

seekor ayam. Hal ini sangat tidak sesuai dengan norma prinsip, dan

nilai syari’at Islam karena melecehkan seorang guru dan merendahkan

sekolah sebagai lembaga pendidikan. Lepas dari hal itu masih banyak

produk iklan yang menggunakan adegan yang sesuai dengan prinsip

kehendak bebas seperti dalam iklan produk Taro, Chetoos yang

memainkan kreatifitas dengan menggunakan tokoh animasi dalam

mengiklankan produknya serta menggunakan konten yang positif.

Keempat, pertanggungjawaban. Kebebasan tanpa batas adalah

suatu hal yang mustahil dilakukan manusia karena tidak menuntut

adanya pertanggungjawaban. Manusia perlu mempertanggung

jawabkan tindakanya. Contohnya konten-konten iklan yang sempat

mendapat teguran dari KPI yaitu konten iklan yang di iklankan melalui

Page 108: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

94

stassiun televisi yakni klinik herbal

alternatif jeng Anna berikut inti dari

konten tersebut wanita bernama

jeng Anna ini dengan percaya

dirinya menjelaskan satu demi satu

istilah-istilah medis yang asing bagi

masyarakat umum hal ini di

syiarkan melalui talkshaw salah satu

televisi lokal, dalam video tersebut

tampak dirinya dirinya sedang

memberikan penjelasan mengenai

tumor otak dan beberapa istilah medis yang asing ditelinga masyarakat

umum. Bukanya memberikan fakta yang jelas dan benar, jeng Anna

justru menuturkan informasi medis tidak pada tempatnya. Berikut

penjelasn versi jeng Anna. Penulis mendapat bukti dari dari internet

seperti ini. Apa yang dilakukan jeng Anna membuat resah komunitas

dokter Indonesia, videonya pun beredar luas dikalagan mereka Ikatan

donter Indonesia mengecam beredarnya informasi palsu menegenai

istilah-istilah medis yang dilontarkan oleh jeng Anna di program

Talkshow televisi lokal mereka menayangkan bagaimana bisa oarang

yang tak punya dasar ilmu kedokteran dengan percaya dirinya

membacakan hasil MRI (Magnetic Resonance Imaging) di depan

publik. MRI sendiri adalah prosedur mutakhir yang dilakukan untuk

Page 109: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

95

mendiagnosis kelainan organ di dalam tubuh mrnggunakan medan

magnet dan gelombang frekuensi radio tanpa radiasi sinar x atau bahan

radioaktif. Pembacaan hasil MRI memerlukan pendidikan khusus

kedokteran. Jadi seharusnya bukan kompetisi jeng Anna untuk

membacakan hasil MRI tersebut dengan disertau penjelasan-penjelasan

medis yang ngawur. Jika dilihat dari etika bisnis Islam perbuatan ini

sang tidak beretika karena menyampaikan sesuatu tidak pada faktanya.

Islam menaruh penekanan yang besar pada konsep tanggung jawab,

tetapi ini bukan berarti kurang memperhatikan kebebasan individu.

Justru Islam berusaha menetapkan keseimbangan yang tepat di atas

keduanya. Manusia memiliki tanggung jawab terhadap Tuhan, dirinya

sendiri, dan orang lain. Dengan demikian, dalam menunaikan tanggung

jawabnya, orang harus berhati-hati dalam melaksanakannya secara

moderat dan dengan keputusan yang baik. Bila dikaitkan dengan

konten yang sesuai dengan prinsip Ini kote susu kentl manislah yang

sesuai karena mereka mau bertanggung jawab dan merubah iklaya

yang awalnya di iklankan sebagai susu sekarang di iklankan sebagai

cream pemanis makanan seperti roti minuman kue dll.

Kelima, Kejujuran, pada prinsip ini dalam menyampaikan

sesuatu harus di dasari dengan kejujuran, seseorang yang berbisnis

harus jujur , jangan hanya demi keuntungan seseorang bisa

mengabaikan kebenaran dan bahkan ada dari konten iklan memuat

naskah yang disampaikan oleh seorang anak yang secara tidak

Page 110: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

96

langsung melatih seorang anak untuk berbohong kepada orang tua me

Contoh konten ini dilakukan oleh iklan mie sedap versi ayah hidup lagi

yang diperankan oleh anak-anak. dia berbohong bahwa ayahnya telah

meninggal. Dalam kaitanya dengan prinsip ini maka Nabi

mengharuskan agar bisnis dilakukan dengan kebenaran dan kejujuran

dan tidak boleh bagi seseorang untuk melatih orang lain untuk

bertindak tidak jujur karena hal itu dapat mempengaruhi pola pikir

seseorang anak bahwa berbohong itu boleh dilakukan hal ini sangat

tidak dibenarkan untuk kegiatan berbisnis dalam Islam. Contohlah

iklan yang menerapkan prinsip kejujuran yang beriklan sesuai dengan

kondisi produk tersebut seperti pada iklan susu Bear Brand, produk

minuman Isotonik sebagai pengganti ion tubuh, dan produk kosmetik

wardah yang jujur dalam mengaplikasikan setiap naskah dan adegan

yang terdapat dalam konten iklan.

2. Analisis Konten Iklan di Indonesia ditinjau dari Undang-Undang

No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

a. Analisis Konten Iklan Produk Jamu Alternatif dan klinik

Pengobatan Alternatif

Konten yang di iklankan dalam barang dan jasa pengobatan

alternatif meliputi bahasa dan kesaksian konsumen (testimony).

Bahasa yang di sajikan dalam iklan menggunakan kalimat

superlatif seperti produk dapat memabantu menyembuhkan

penyakit seperti gagal, ginjal, paru-paru, jantung koroner, ambien,

Page 111: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

97

radang hidung, asam urat dll. Tanpa melalui operasi barang dan

atau jasa yang di iklankan untuk klinik pengobatan biasanya

memakai alat pelayanan kesehatan sedangkan pada produk di

iklankan dengan bahwa produk jamu terbuat dari bahan herbal

alami dan dipercaya dapat menyehatkan tubuh manusia.

Ketentuan Pasal dalam UUPK yang mengtur metode iklan

demikian yaitu pasal 17 ayat 1 huruf (f) palaku usah periklanan

dilarang memproduksi iklan yang melanggar etika dan atau

ketentuan pada peratuaran perundang-undangan mengenai

periklanan. Disi penulis mengarh kepada peratuaran Etika

periklanan yaitu Etika Pariwara Indonesia (EPI). Pada bab

ketentuan/tata karama/isi iklan/bahasa poin 1.2.2 iklan tidak boleh

menggunakan kata-kata “paling”, “nomor satu”, “top” atau kata-

kata berawalan “ter” dan/atau yang bermakna sama kecuali dapat

disertakan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan, 1.2.3 huruf

(e) penggunaan kata “satu-satunya”, “hanya”, “cuma” atau yang

bermakna sama tidak boleh digunkan jika secara khas disertai

dengan penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal

apa produk menjadi satu-satunya.7

Bentuk konten tersebut sah-sah saja jika di rangkai benar-

benar sesuai dengan apa yang di iklankan termasuk melewati uji

laboratorium dinas kesehatan dan obat-obatan, mempunyai izin

7 Sancoyo Antarikso, Etika Periklanan IndonesiaI,23.

Page 112: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

98

edar dari BPOM, dan memuat prosedur komposisi sesuai dengan

sebagaimana mestinya produk disampaikan. Tidak hanya cukup

menggunakan testimoni dari konsumen hal tersebut dikhawatirkan

pelaku testimoni yang mengiklankan malah justru tidak

mengonsumsi produk tersebut.

b. Konten Iklan produk pangan

Produk pangan yang di iklankan susu, minuman isotonik,

makanan ringan dan mie instan. Metode iklan yang disajikan

melalui media televisi dengan peran, naskah iklan, video, gambar,

teks dan suara.

Pasal dalam UUPK yang mengtur metode konten iklan

demikian yaitu pasal 17 ayat 1 huruf a, c, dan f yaitu (a) pelaku

usaha periklanan di larang memroduksi iklan yang mengelabui

konsumen mengenai kualitas, kuantitas,bahan, dan kegunaan, (c)

Memuat informasi yang kliru, salah atau tidak tepat, (f) melanggar

etika dan atau ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai

periklanan.

Konten iklan produk pangan oalahan susu seperti susu

kental manis di iklankan dengan menggunakan peranan anak-anak

hal ini sah jika dalam iklan bahwa manfaat dari suatu produk dapat

memengaruhi perubahan status, popularitas, kepandaian,

keberhasilan dalam kegiatan olahraga, perubahan fisik dan hal

yang sejenis. Namun susu kental manis menggunakan bahasa ini

Page 113: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

99

sebagai manfaat yang dapat memengaruhi status sebagai contoh

dengan meminum susu tersebut seorang anak kuat dan pandai hal

ini berarti tidak sesuai etika periklanan termasuk juga melanggar

ketentuan pasal 17 huruf (f) mengarah pada ketentuan EPI . Yang

sesuai dengan etika adalah iklan disajikan dengan menjunjung

keharmonisan keluarga, menggunakan bahasa yang mudah

dipahami dan tidak merendahkan produk lain.

Konten mie sedap versi “papa hidup lagi”, pengiklan

menggunakan peran anak-anak dan orang tua Boleh, jika dalam

iklan tidak menampilkan adegan berbahaya atau kekerasan,

sekalipun dikemas dalam bentuk permainan anak, menentang atau

mengabaikan nasihat orang tua sesuai dengan bab ketentuan/tata

krama/isi iklan/bahasa poin 1.28.4 yang terkandung dalam EPI

maka iklan tersebut dinyatakan tidak melanggar karena tidak ada

konten kekerasan terhadap anak di dalamnya , namun bisa

dikatakan melanggar karena bahsa yang di sampaikan anak

menunjukan kebohongan terhadap orang tua.

c. Konten produk kosmetik

Konten produk yang di iklankan Garnier, Pond’s dan

wardah produk iklan di sampaikan dengan jelas sesuai kegunaan.

iklan dikatakan sesuai apabila menaati peraturan yang ada pada

UUPK. Dalm UUPK yang berkaitan dengan ketentuan . pasal yang

mengaturnya adalah pasal pasal 17 huruf (f) mengarah pada

Page 114: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

100

ketentuan EPI. Ketentuanya terdapat bab ketentuan/tata karama/isi

iklan/bahasa poin 2.7 kosmetika dan perawatan tubuh. Dikatakan

sesuai etika apabila dalam iklan sesuai dengan indikasi jenis

produk yang disetujui oelh kementrian keseharan RI atau lembaga

yang berwanang untuk itu, iklan tidak boleh menjanjikan hasil

mutlak seketika, jika penggunaanya harus dilakukan secara terus

menerus. Iklan tidak memanipulasi tampilan atau menyajikan hasil

tampilan yang bukan diperoleh dari penggunaan secara normal atau

wajar dari produk terkait.

Konten yang digunakan iklan media televisi dengan

menghadirkan tallent aktris terkemuka di Indonesia, dihadirkan

dalam bentuk video adegan iklan, menggunakan bahasa yang jelas

dan lugas. iklan wardah menampilkan wanita berhijab dengan talen

bagus, bahasa iklan bagus, serta video dan peranan iklan

menginspirasi penonton karena disajikan dengan motivasi untuk

muslimah indonesia, iklan garnier menarik dengan mnghadirkan

talent aktris namun dalam salah satu iklan garnier men

menggunakan bahasa yang memanipulasi bahwa dalam dua jam

jerawat bisa hilang hal ini memanipulasi tampilan atau menyajikan

hasil tampilan yang bukan diperoleh dari penggunaan secara

normal atau wajar dari produk terkait.

Page 115: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

101

Page 116: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Diketahui bahwa dalam penulisan ini produk yang di iklankan oleh

pelaku usaha periklanan adalah produk jamu alternatif, klinik

pengobatan alternatif, produk pangan dan produk kosmetik maka

ditemukan kesimpulan bahwa periklanan ada yang sesuai dan ada

yang tidak sesuai dengan etika bisnis Islam dan Undang-undang

No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK).

Kesesuaian tersebut di antaranya perilaku periklanan sudah

menerapkan perinsi-prinsip etika bisnis dan pasal dalam UUPK

Islam dalam pemunculan iklanya ketidak sesuaianya perilaku

periklanan telah mengabaikan prinsip-prinsip etika bisnis Islam

dan beberapa pasal dalam UUPK

2. Dalam konten iklan juga mengambil data dari konten produk jamu

alternatif, klinik pengobatan alternatif, produk pangan dan produk

kosmetik maka ditemukan kesimpulan bahwa konten iklan ada

yang sesuai dan ada yang tidak sesuai dengan etika bisnis Islam

dan UUPK. Kesesuaian tersebut diantaranya adalah pengiklan

sudah menerapkan prinsip etika bisnis Islam dan UUPK dalam

Page 117: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

101

konten iklanya, adapun ketidak sesuaianya adalah pengiklan

mengabaikan sekaligus melanggar etika bisnis Islam dan UUPK

dalam konten iklanya.

B. Saran

1. Iklan merupakan suatu media yang sangat efektif untuk menjangakau

konsumen dalam rangka memasarkan barang atau jasa yang

diproduksi. Sebelum melaksanakan transaksi pembelian suatu produk,

berbekal informasi yang diperolehnya, melelui iklan tersebut

konsumen akan digiring untuk menetapkan pilihan serta melaksanakan

transaksi pembelian. Besar pengharapan konsumen agar produk yang

telah dibelinya akan memiliki kualitas, kemampuan, dan fasilitas,

seperti yang telah diinformasikan pelaku usaha melalui iklan.

2. Bagaimanapun kehadiran sebuah institusi semacam lembaga

konsumen ini tetap dibutuhkan guna melindungi. Kehadiran institusi

ini antara lain untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban

produsen dan konsumen. Agar pelaku usaha dalam melakukan

kegiatan transaksi tidak melakukan manipulasi terhadap konsumen.

3. Haruslah ada Undang-Undang khusus etika perilaku periklanan yang

dapat dijadikan acuan yang jelas dalam melakukan usaha atau

melakukan bisnis yang syar’i yang sesuai dengan kaidah Islam dan

prinsip-prinsip dalam etika bisnis Islam.

Page 118: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri. “Iklan Dan Isu Etika.” dalam Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi.

6. 2005: 503-516.

Aziz, Abdul. Etika Bisnis Perspektif Islam; Implementasi Etika Islami Untuk

Dunia Usha. Bandung: Alfabeta, 2013.

Azizah, Mabarroh. “Etika Perilaku Periklanan Dalam Bisnis Islam,” Ekonomi

Syariah Indonesia. 1. 2013:37-48.

Azizah. Khotimatul, “Promosi Pemasaran Pada Produk Pembiayaan Syariah Di

BMT Surya Mandiri Mlarak Ponorogo Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam

Dan UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen”. Skripsi.

IAIN: Ponorogo, 2017.

Badroen, Faisal. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Kencana, 2006.

Bertens, K. Pengantar Etika Bisnis. Yogjakarta: Kanisius, 2013.

bisnisreview.com/review-5181-banyak-iklan-produk-makanan-dan-minuman-

yang-menyesatkan-konsumen.html, diakses pada 2 mei 2018.

H.Simatupang, Taufik. Aspek Hukum Periklanan dalam Perspektif Perlindungan

Konsumen. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2004.

Hidayat, Mohammad. An Introduction to The Sharia Economic Pengantar

Ekonomi Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim, 2010.

https://www.google.co,id/amp/m.tribunnews.com/amp/tribunners/2011/06/30/was

padai-iklan-extra-joss-yang-menyesatkan, diakses pada tanggal 18 Juli

2018.

https://m.detik.com/oto/mobil/d-1886205/ludmilla-nissan-tak-jujur-beriklan-

march, diakses pada tanggal 18 Juli 2018.

https://google.co.id/amp/s/m.liputan6.com/amp/35922/ylki-iklan-sabun-pemutih-

kulit-menyesatkan, diakses pada tanggal 18 Juli 2018.

http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/32682-kpi-minta-iklan-

mavrodi-mondial-moneybox-dihentikan, diakses pada tanggal 22 juni 2018.

Page 119: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

https://jildhuz.wordpress.com/2016/04/10/khasiat-sesungguhnya-dari-halmavico/,

diakses pada tanggal 12 Juni 2018.

http://www.kpi.go.id/index.php/id/umum/38-dalam-negeri/32682-kpi-minta-iklan-

mavrodi-mondial-moneybox-dihentikan. Diakses Pada tanggal 22 juni 2018.

Hudaya, Asyhar. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jasa Iklan Di Perseroan

Terbatas Radio Swara Ponorogo. Skripsi. IAIN: Ponorogo, 2018.

Imaniyati, Sri Neni. Hukum Ekonomi & Ekonomi Islam; Dalam Perkembangan.

Bandung: CV Mandar Maju, 2002.

Johny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang:

Bayumedia Publising, 2007.

Kunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2006.

Miru, Ahmad. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2004.

Muhammad, Dasar-dasar Keuangan Islami. Yogyakarta: EKONISIA, 2004.

Muhammad. Etika Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam. Yogyakarta:

BPFE UGM, 2004.

Naqvi, Haider Nawab Syed. Menggagas Ilmu Ekonomi Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2003.

Nur, Yudha Hadian. “Penerapan Prinsip Tanggung Jawab Mutlak (Strict

Liabilityi) Dalam Rangka Perlindungan Konsumen,”. Buletin Ilmiah

LItbang Perdagangan, 5. 2011: 177-195

Prihatmini, Septi. Kebijakan criminal di Bidang Periklanan dalam Perspektif

Perlindungan Konsumen, Bandung :Raja Grafindo, 2008.

Purwanto, Srijanti. Etika Membangun Masyarakat Islam Modern. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2007.

Page 120: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

Putra, Rizky Novyan. “perlindungan hukum bagi pihak konsume dari tampilan

iklan suatu produk yang menyesatkan dan mengelabui,”. Bussiness Law

Review, 2. 2017: 20-27

Ramadhan, Aditya. “Iklan Pengobatan Alternative Yang Menyesatkan Ini Ciri-

Cirinya,” dalam https://m.antaranews.com/berita/635676/iklan-pengobatan-

alternatif-yang-menyesatkan-ini-ciri-cirinya. Diakses pada tanggal 1 mei

2018.

Republik Indonesia BPKN dalam http://Pressrelease.id/release/kalim-iklan-label-

dan-iklan-pangan-yang-menyesatkan-konsumen . Diakses pada tanggal 6

mei 2018.

Rivai ,Veithzal. Islamic Economics And Finance; Ekonomi dan Keuangan Islam

Bukan Alternatif, tetapi Solusi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Rodliyah, Siti. “Perilaku Periklanan Dalam Etika Bisnis Islam Pada Radio

Komunitas Khariza FM di Magetan”. Skripsi. IAIN: Ponorogo, 2018.

Safira, Martha Eri. Hukum ekonomi di Indonesia. Ponorogo: CV. Nata Karya,

2016.

Samsul, Inosentius. “hukum Perlindungan Konsumen Kemungkinan Penerapan

Tanggung Jawab Mutlak,”. Disertasi. Jakarta: Universitas Indonesia, 2003.

Sancoyo Antarikso, Etika Pariwara Indonesia (Jakarta: Dewan Periklanan

Indonesia, 2014.

Sewu, Johannes Lindawaty. Hukum Bisnis Dalam Perspektif Manusia Modern.

Bandung: PT Refika Aditama, 2007.

Shofie, Yusuf. perlindungan konsumen dan instrument-instrumen hukumnya.

Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003.

Straus, Anselm. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Surabaya: PT Bina Ilmu,

1997.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.

Page 121: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

Sunyoto, Danang. Hukum Bisnis. Yogjakarta: Pustaka Yustisia, 2016.

Supriadi, Yadi. Periklanan, Perspektif Ekonomi Politik. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2013.

Undang-Undang Republik Indonesia No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungaan

Konsumen.

Widjaya, Gunawan. Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2000.

www.kumpulberita.com/2011/08/iklan-produk-minuman-menyesatkan.html?m=1,

diakses pada 2 mei 2018.

www.nielsen.com/id/en/press-room/2018/Pertumbuhan-Belanja-Iklan-2017-

Bergerak-Positif-Namun-Melambat.html, diakses pada tanggal 12 Juli 2018.

Page 122: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika

RIWAYAT HIDUP

Ikromu Ngidlotun Nasiin Afif Hidayatulloh Sholikhin. Ponorogo, 09 November

1996. Alamat RT 03/RW 02, Dsn. Blimbing, Ds. Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kab.

Ponorogo. Anak pertama dari keluarga Bapak Hamiddulloh dan Ibu In’Ana serta adik

Rois Sahamatul Mukhsinin dan Nafa’a Uli Nuha Maghfiroh .

Riwayat Pendidikan mulai dari TK pada tahun 2002 di TK Bakti Sukorejo.

Kemudian melanjutkan Madrasah Ibtida’iyah Negeri MIN Lengkong dan lulus pada

tahun 2008. Lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Swasta Darul Huda Mayak

Tonatan dan lulus pada tahun 2011. Setelah itu, melanjutkan sekolah ke Madrasah Aliyah

Negeri 2 Ponorogo dan lulus pada tahun 2014. Sampai akhirnya melanjutkan di Institut

Agama Islam Negeri Ponorogo pada tahun 2014, mengambil jurusan Hukum Ekonomi

Syariah, fakultas Syariah dengan harapan selain lulus dengan gelar S.H., serta dapat

mengamalkan ilmu yang diperoleh agar bias bermanfaat bagi oranglain serta

mendatangkan keberkahan bagi penulis sendiri.

Page 123: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika
Page 124: PERILAKU PERIKLANAN DAN KONTEN PERIKLANAN DI …etheses.iainponorogo.ac.id/4839/1/bagian awal-merged.pdf · perilaku periklanan dan konten periklanan di indonesia ditinjau dari etika