penelitian_andre_1.docx

Upload: taufiq-thok

Post on 25-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    1/57

    PROSES OKSIDASI PATI JAGUNG MENGGUNAKAN

    SENYAWA PENGOKSIDASI NaOCl

    SKRIPSI

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada program Studi Kimia di Sekolah Tinggi AnalisisKimia Cilegon

    ANDREAN

    2013003010

    SEKOLAH TINGGI ANALIS KIMIA CILEGON

    PROGRAM S-1 KIMIA

    CILEGON

    2014

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    2/57

    ABSTRAK

    Pati adalah homopolimer glukosa dengan ikatan glikosidik. Terdiri dari dua

    macam polimer yaitu polimer rantai lurus atau linear dan polimer rantai bercabang.

    Polimer rantai lurus disebut amilosa, sedangkan polimer rantai bercabang dusebut

    amilopektin. Berbagai komoditas yang dapat diolah menjadi pati antara lain gandum,

    beras, jagung, ubi kayu, kentang, sagu dan lainlain.

    Pati yang belum termodi!ikasi memiliki kegunaan yang sangat terbatas dalam

    industri. Pati termodi!ikasi dide!inisikan sebagai pati yang telah mengalami

    modi!ikasi baik secara kimia, !isika, ataupun en"imatik. Pati jagung merupakan salah

    satu jenis pati yang dapat digunakan sebagai bahan si"ing atau pengkanjian di industri

    tekstil yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kelenturan dari benang hasil

    produksi sehingga mudah untuk ditenun. #etode oksidasi pada pati dilakukan

    dengan penambahan natrium hipoklorit ke dalam suspensi pati pada suhu $% & '%( C,

    p) * & +, kemudian netralisasi, pencucian dan pengeringan.

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    3/57

    PROSES OKSIDASI PATI JAGUNG MENGGUNAKAN

    SENYAWA PENGOKSIDASI NaOCl

    Ole !

    ANDREAN

    2013003010

    Disetujui olehTim Pembimbing

    Pembimbing - Pembimbing --

    A"#$a A%#l#a"#& S'T& M'P( Ya(# S)*+#,a(#& S'T

    Tanggal Tanggal

    Disahkan oleh

    Ketua Sekolah Tinggi Analisis Kimia Cilegon

    P+.'DR'D+/'A(# Sa"$/&M/#

    Tanggal

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    4/57

    DATAR ISI

    Halaa"

    DATAR TABEL i/

    DATAR GAMBAR /

    BAB I PENDAHULUAN

    . 0atar Belakang

    .1 2umusan #asalah 3

    .3 Tujuan Penelitian 3.4 )ipotesis 3

    .$ 2uang 0ingkup Penelitian 3

    .* 5aktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian 3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    1. Tepung #ai"ena 4

    1.. Komposisi Komponen 6agung dan Tepung #ai"ena 41..1 Kualitas dan Standar Tepung #ai"ena $

    1..3 Proses Produksi Tepung #ai"ena *

    1.1 Pati *1.1. Si!at 7isik '

    1.1.1 Si!at Kimia +

    1.3 Pati Termodi!ikasi %1.3. Syarat Pati Termodi!ikasi

    1.3.1 Proses Pembuatan Pati Termodi!ikasi

    1.4 Pati #odi!ikasi dalam -ndustri Tekstil 41.4. Proses Si"ing 4

    BAB III RANCANGAN PENELITIAN

    3. Deskripsi Penelitian *

    3.1 Alat dan Bahan '

    3.3 Prosedur Penelitian +3.3. Proses #odi!ikasi Secara (ksidasi +

    3.3.1 Pencucian Pati Termodi!ikasi 1

    3.4 Prosedur Analisis 1

    3.4. #enentukan 8iskositas 13.4.1 #enentukan Derajat Putih 11

    3.4.3 #enentukan Kadar Air 113.$ 2ancangan Percobaan 11

    BAB I HASIL DAN PEMBAHASAN

    4. )asil Percobaan 1$

    1

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    5/57

    4.1 Aliansi 8ariasi 1*4.3 Kadar Air 1*

    4.3. Pengaruh Suhu Terhadap Kadar Air 1'

    4.3.1 Pengaruh p) Terhadap Kadar Air 1+

    4.4 8iskositas 194.4. Pengaruh Suhu Terhadap 8iskositas 19

    4.4.1 Pengaruh p) Terhadap 8iskositas 3%

    4.$ Derajat Putih 34.$. Pengaruh Suhu Terhadap Derajat Putih 3

    BAB KESIMPULAN DAN SARAN

    $. Kesimpulan 31

    $.1 Saran 31

    DATAR PUSTAKA 33

    LAMPIRAN 3$

    3

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    6/57

    DATAR TABEL

    Halaa"

    Komposisi 6agung Berdasarkan Bobot Kering 4

    1 Komposisi unsur nutrisi tepung mai"ena : per %% gr ; $

    3 7aktor!aktor kualitas mai"ena $

    4perbandingan si!atsi!at dari beberapa pati komersial '

    $ Perbandingan Antara Si!at & Si!at Amilosa dengan Amilopektin 9

    * )asil pengujian pati jagung proses oksidasi 1$

    ' A

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    7/57

    DATAR GAMBAR

    Halaa"

    Struktur kimia Amilosa 9

    1 Struktur kimia Amilopektin 9

    3 Skema alat percobaan +

    4 Bagan proses modi!ikasi pati secara oksidasi 1%

    $ 2eaksi okisidasi pati jagung 14* 2eaksi okisidasi amilosa 1$

    ' 2eaksi okisidasi amilopektin 1$

    + Pengaruh temperatur modi!ikasi terhadap kadar air modified starch 1+

    9 Pengaruh p) modi!ikasi terhadap kadar air modified starch 19

    % Pengaruh suhu modi!ikasi terhadap /iskositas 3%

    Pengaruh p) terhadap /iskositas 3

    1 Pengaruh derajat putih terhadap suhu dan p) modi!ikasi 31

    $

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    8/57

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1'1 La$a+ Belaa"

    Sumber pangan yang mengandung pati banyak sekali terdapat di -ndonesia,

    baik yang berupa padian, bijian, umbi :ketela pohon;, maupun batang palma :sagu;.

    Sebagian besar sudah diman!aatkan dengan cara yang sangat sederhana dan dengan

    keragaman peman!aatan yang sangat terbatas, seperti diolah menjadi tepung tapioka,

    tepung jagung dan beraneka makanan lainnya. Pati terdiri atas dua jenis polimer

    glukosa,yaitu amilosa dan amilopektin. 6agung salah satu bijian yang mengandung

    pati dalam jumlah yang banyak sehingga cocok diman!aatkan sebagai keperluan

    industri maupun dalam pengolahan makanan. 6agung :Zea mays L.; kaya akan

    karbohidrat. Komponen utama jagung adalah pati, yaitu sekitar '%> dari bobot biji.

    Komponen karbohidrat lain adalah gula sederhana, yaitu glukosa, sukrosa dan

    !ruktosa, 3> dari bobot biji. Berdasarkan Badan Pusat Statistik :BPS;, produksi

    jagung -ndonesia pada tahun 1% sebesar ',*4 juta ton dan meningkat menjadi

    9,3+ juta ton pada tahun 1%1 :BPS, 1%3;. 6agung, kentang dan ubi kayu dapat

    diolah menjadi tepung yang lebih tahan disimpan, mudah dicampur, di!orti!ikasi, dan

    lebih cepat diolah :)arijono, dkk. 1%%%;.

    Pengolahan jagung menjadi pati memungkinkan pangan lebih a?et serta lebih

    luas peman!aatannya untuk berbagai keperluan dan industri, seperti industri kertas

    dan tekstil. Dalam perdagangan dikenal dua macam pati yaitu pati yang belum

    dimodi!ikasi dan pati yang telah dimodi!ikasi. Pati alami seperti tapioka, pati jagung,

    sagu dan patipatian lain mempunyai beberapa kendala jika di pakai sebagai bahan

    baku dalam industri pangan maupun non pangan. 6ika dimasak pati alami

    membutuhkan ?aktu yang lama, juga pasta yang terbentuk keras dan tidak bening.

    Disamping itu si!atnya terlalu lengket dan tidak tahan perlakuan dengan panas.

    Kendalakendala tersebut menyebabkan pati alami terbatas penggunaanya dalam

    industry. Pati modi!ikasi adalah pati yang mengalami perlakuan !isik atau kimia

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    9/57

    secara terkendali sehingga mengubah satu atau lebih dari si!at asalnya

    :Setya?an,1%%9;. Pati alami dapat dibuat menjadi pati termodi!ikasi atau modified

    starch, dengan si!atsi!at yang di kehendaki atau sesuai dengan kebutuhan.

    De?asa ini metode yang banyak digunakan untuk memodi!ikasi pati adalah

    modi!ikasi dengan asam, modi!ikasi dengan en"im, modi!ikasi dengan oksidasi dan

    modi!ikasi ikatan silang. Setiap metode modi!ikasi tersebut menghasilkan pati

    termodi!ikasi dengan si!at yang berbedabeda. #odi!ikasi pati dengan oksidasi dapat

    menggunakan "at"at pengoksida seperti hydrogen peroksida dan natrium

    hiploklorit. 5histler dan Sch?eiger :9$9; meneliti pengaruh p) terhadap ) 1(1

    dengan amilopektin, hasil yang diperoleh menyatakan bah?a pengaruh a?al adalah

    terjadinya depolimerasi dan diikuti dengan oksidasi secara cepat sampai unit akhirdari rantai sampai menghasilkan C(1dan asam !ormat. Pengaruh )1(1terhadap pati

    sangat tergantung pada proporsi pengoksidasi yang dipakai dan suhu reaksi dimana

    akti/itas utamanya melalui degradasi hidroksil.

    #ellies et al. :9$'; memakai larutan hipoklorit untuk mengoksidasi pati

    dengan amilosa tinggi dari beberapa pati dan membandingkan /iskositas yang

    dihasilkan dengan /iskositas jagung industri. #ereka menemukan bah?a pati amilosa

    dengan konsentrasi + & 4> akan menghasilkan /iskositas yang sama seperti pati

    yang dihasilkan pada konsentrasi $>. 7arley dan )i@on :941; juga melakukan

    modi!ikasi pati secara okidasi dan mengemukakan bah?a kelarutan pati teroksidasi

    akan menyebabkan gel mempunyai tingkat kejernihan yang tinggi, karena hanya

    dengan derajat oksidasi yang kecil akan dihasilkan produk yang bermutu.

    Pada penelitian kali ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian modi!ikasi

    pati dengan teknik oksidasi terhadap tepung jagung, diharapkan setelah dilakukan

    modi!ikasi pati, pati memiliki gel yang mempunyai tingkat kejernihan yang tinggi,

    serta mempunyai /iskositas yang rendah. Sehingga produk pati oksidasi memiliki

    nilai guna yang tinggi dalam industri kertas pada umumnya, perekat dan menyusul

    industri tekstil :Komalasari dan 0.Siman, 1%%4;.

    1

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    10/57

    1'2 R))/a" Ma/ala

    - Apakah modi!ikasi pati menggunakan teknik oksidasi dapat dilakukan apabila

    kondisi suhu dan p) berbeda.

    - Apakah perbedaan suhu dan p) dapat mempengaruhi hasil /iskositas dari pati

    hasil termodi!ikasi.

    1'3 T)5)a" Pe"el#$#a"

    Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh suhu dan p) terhadap

    proses modi!ikasi pati dengan metoda oksidasi kualitas pati modi!ikasi untuk proses

    si"ing industri tekstil, yaitu /iskositas.

    1'4 H#*$e/#/

    Perubahan suhu dan p) diduga akan mempengaruhi nilai /iskositas dari patihasil modi!ikasi.

    1'6 R)a" L#")* Pe"el#$#a"

    Proses oksidasi dilakukan dengan penambahan natrium hipoklorit sebagai

    oksidator. Adapun /ariabel yang di/arasikan antara lain p) dan suhu, sedangkan

    /ariabel tetap yaitu kecepatan pengadukan, komposisi umpan dan ?aktu pemanasan.

    Dalam penelitian ini dilakukan analisa kuantitati! terhadap hasil modi!ikasi pati alami

    sebagai pembanding. Parameter yang akan dianalisa meliputi uji /iskositas, uji

    derajat putih dan uji kadar air.

    3

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    11/57

    1'7 Wa$) (a" Te*a$ Pela/a"aa" Pe"el#$#a"

    Penelitian akan dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan maret 1%4 sampai

    juni 1%4 di 0aboratorium PT. Pundi Kencana Cilegon, Banten.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2'1 Te*)" Ma#8e"a

    #enurut Asmarajati :999;&penepungan adalah suatu proses penghancuran

    bahan pangan yang didahului suatu proses pengeringan menjadi butiranbutiran yang

    sangat halus, kering dan tahan lama, serta !leksibel dalam penggunaannya.

    Penggilingan biji jagung ke dalam bentuk tepung merupakan suatu proses

    memisahkan kulit, endosperma, lembaga dan tip cap. Pengolahan biji jagung menjadi

    tepung telah lama dikenal masyarakat, namun diperlukan sentuhan teknologi untuk

    meningkatkan mutu tepung jagung yang dihasilkan. Tepung mai"ena merupakan

    salah satu bentuk hasil pengolahan biji jagung, pemilihan pati jagung dibanding pati

    jenis lain antara lain didasarkan atas pertimbangan ekonomi, serta tanaman jagung

    banyak ditemukan di -ndonesia. Selain sebagai sumber energi pati juga ber!ungsi

    sebagai bahan baku atau bahan aditi! dalam industri :Ciptiadi, et.all, 99%;.

    2'1'1 K*/#/# K*"e" Ja)" (a" Te*)" Ma#8e"a

    Karbohidrat merupakan komponen utama penyusun amilosa dan amilopektin

    yang kadarnya cukup tinggi pada tepung mai"ena, sehingga cocok digunakan untuk

    4

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    12/57

    pengolahan lebih lanjut menjadi pati modi!ikasi. Komposisi komponen penyusun

    jagung dan tepung mai"ena diketahui sebagai berikut

    Tabel Komposisi 6agung Berdasarkan Bobot Kering

    K*"e" K*/#/# 9 : ; :dry basis; dimana untuk tujuan modi!ikasi. Kualitas mai"ena sangat ditentukan

    oleh beberapa !aktor, dapat dilihat dari tabel di ba?ah ini

    $

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    13/57

    Tabel 3 7aktor!aktor kualitas mai"ena

    a$+-.a$+ Ke$e+a"a"

    5arna Tepung Tepung mai"ena yang baik ber?arna sesuai bahan bakunya

    Kandungan airTepung harus dijemur sampai kering benar sehingga kandungan

    airnya rendah

    Tingkat kekentalan=sahakan daya rekat mai"ena tetap tinggi. =ntuk ini hindari

    penggunaan air yang berlebih dalam proses produksi

    Sumber : B!!'$ %00

    2'1'3 P+/e/ P+()/# Te*)" Ma#8e"a

    Pengolahan sederhana jagung menjadi tepung mai"ena dibagi menjadi tiga

    tahap, yaitu

    . Pengolahan pendahuluan, yang meliputi sortasi, pencucian, perendaman -,

    penghancuran, Perendaman --.

    1. kstraksi pati, yang meliputi penyaringan, pengendapan, pengeringan,

    penggilingan dan pengayakan.

    3. Pengolahan penyelesaian yang meliputi pengeringan dan pengepakan.

    2'2 Pa$#

    Pati didapatkan dari karbohidrat yang terdapat pada tumbuhan hijau yang

    tersebar luas di alam. Banyaknya si!at botani dan jenis, mempengaruhi jumlah pati

    yang terdapat di tumbuhan dan mempunyai karakteristik yang bermacammacam dan

    komposisi kimia yang beragam.

    Pati adalah campuran dari dua polimer glukosa, polimer ini berupa

    semikristalin yang terdapat terbentuk di dalam organel tumbuhan. Polimer itu

    adalah

    Amilopektin, polimer yang paling besar, berupa ikatan cabang dengan banyak cabang

    berkisar :4*>;. Amilosa, polimer yang lebih kecil, biasanya berupa polimer linier,

    juga disusun oleh ikatan ,4glukosa. :Cabalerro, et.all, 1%%3;. #enurut 5inarno

    *

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    14/57

    :991;, pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan glikosidik. Berbagai

    macam pati tidak sama si!atnya, tergantung dari panjang rantai Cnya, serta apakah

    lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua !raksi yang dapat

    dipisahkan dengan air panas. 7raksi terlarut disebut amilosa dan !raksi tidak larut

    disebut amilopektin. Pati adalah karbohidrat berpolimer tinggi yang terdiri dari

    kesatuan glukopiranosa yang bergabung dengan ikatan glukosidik. 7ormula dari

    molekul yang pasti adalah :C*)%($;ndimana nadalah beragam, dari beberapa ratus

    hingga lebih dari satu juta. Pati berbentuk granula putih, biasanya terdiri dari dua

    ikatan polimer linear :amilosa; dan ikatan polimer cabang :amilopektin;. Ketika

    banyak dari material dalam keadaan amorph, terdapat cukup si!at kristal di granula

    untuk membuat pati tidak larut dalam air dingin dan termasuk tahan terhadaphidrolisis oleh en"im. Kedua amilopektin dan amilosa memiliki rentang ukuran

    molekul yang berbeda, amilopektin pada umumnya memiliki berat molekul yang

    lebih tinggi, karena adanya cabang :Kirk (thmer, 1%%3;. Karakteristik !isika dan

    kimia berbeda dari masing & masing /arietas pati. Beberapa perbandingan sumber

    pati menurut komposisi amilosanya

    Tabel4perbandingan si!atsi!at dari beberapa pati komersial

    Sumber pati Amilosa:>, ??;

    Amilopektin :>, ??;

    Diametergranula :Em;

    Kisaran suhugelatinisasi

    6agung 1+ '1 31* *1'1

    a*y corn % %% 31* *3'1

    +igh amylose corn $%'% 3%$% 314 *'91

    Sorghum 1+ '1 $ '+%

    andum 3% '% 13+ $+*4

    Beras ' +3 3+ *+'+

    ,at *19 '+4 3% $3$9

    Kentang 1% +% $%% $%*+

    Tapioka * +4 43$ 49*$

    Arro?root 1 '9 $'% *1'%

    Sagu 1* '4 $*$ *%''

    Sumber : -abalerro$ et.all$ %00&

    2'2'1 S#.a$ #/#

    '

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    15/57

    Setiap jenis pati mempunyai karakteristik !ungsional yang spesi!ik dan

    si!atnya berbeda satu dengan yang lain. Adanya karakteristik ini menyebabkan

    penggunaan setiap jenis pati di industri menjadi spesi!ik sesuai dengan teknologi

    proses yang ada. Karakteristik ini dapat diubah dan dikembangkan, yaitu dengan

    memodi!ikasi struktur molekulnya, sehingga perilaku pati dalam proses dapat

    dikendalikan.

    Pada mulanya pengembangan granula pati bersi!at re/ersibel, tapi apabila

    dipanaskan terusmenerus maka pengembangan akan bersi!at irre/ersibel. Peristi?a

    ini disebut FgelatinisasiG, sedangkan suhu pada saat granula pecah disebut Fsuhu

    gelatinisasiG :Ciptiadi, et.all, 99%;. Suhu gelatinisasi tiap pati berbedabeda, seperti

    dapat dilihat pada Tabel 1.1.a. Suhu gelatinisasi dapat ditentukan dengan F!lari/ed

    icroscope karena granula pati bersi!at mere!leksikan cahaya terpolarisasi :si!at

    birefringence)$dan si!at ini akan hilang bila granula pati mulai pecah :5inarno,

    9+4;.

    Perbandingan antara amilosa dan amilopektin pada pati sangat ber/ariasi,

    bergantung pada jenis tumbuhtumbuhan penghasilnya :dapat dilihat pada Tabel

    1.1.a.;. Pati dengan kandungan amilopektin yang tinggi sangat tepat digunakan

    sebagai bahan baku industri karena umumnya pati jenis ini sedikit mengandung pati

    -SSP :"nsoluble Starch !article;. -SSP adalah partikelpartikel pati yang tersusun atas

    sejumlah besar amilosa yang saling bergandengan membentuk rantai lurus :Suliati H

    lissa, 99*;.

    2'2'2 S#.a$ K##a

    Kebanyakan jenis dari pati mengandung dua tipe polimer yang berbeda pada

    berat molekul dan struktur kimianya. Polimer linier, amilosa, terdiri dari cincin

    panjang dari Dglukosa yang berikatan dengan ikatan ,4glukosidik, sedangkan

    polimer bercabang, amilopektin, memiliki tambahan pada cincin normal dari glukosa

    yang bergabung dengan ikatan,4glukosidik, sisi cincin bergabung dengan cincin

    utama ikatan ,*glukosidik. Amilosa bersi!at sangat hidro!ilik, karena banyak

    +

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    16/57

    mengandung gugus hidroksil, maka molekul amilosa cenderung membentuk susunan

    paralel melalui ikatan hidrogen. Kumpulan amilosa dalam air sulit membentuk gel,

    meski konsentrasinya tinggi sehingga molekul pati tidak mudah larut dalam air. Pasta

    dari pati yang mengandung komponen linier :amilosa;, cenderung membentuk jel

    atau mengendap selama pendinginan. 7enomena ini disebut retrogradasi dan hasil

    dari gabungan molekul linier. Amilopektin yang strukturnya bercabang memiliki

    karakteristik yang berbeda dengan amilosa, yaitu pati akan mudah mengembang dan

    membentuk koloid dalam air :A!rianti,1%%1;. Amilopektin dan amilosa memiliki

    rentang ukuran molekul yang berbeda, amilopektin pada umumnya memiliki berat

    molekul yang lebih tinggi, karena adanya

    cabang.

    br Struktur kimia Amilosa br 1 Struktur kimia Amilopektin

    (Sumber : http:22333.starch.d4isistarchstarch.htm)

    Tabel $ Perbandingan Antara Si!at & Si!at Amilosa dengan Amilopektin

    9

    http://www.starch.dkisistarchstarch.htm/http://www.starch.dkisistarchstarch.htm/
  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    17/57

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    18/57

    baik dibandingkan yang didapat dari pati alam. Dengan memodi!ikasi, si!atsi!at

    !ungsional yang diinginkan dapat ditingkatkan.

    2'3 Pa$# Te+(#.#a/#

    Pati modi!ikasi adalah jenis pati dimana gugus hidroksilnya telah digantikan

    oleh adanya reaksi kimia : esteri!ikasi, etheri!ikasi, oksidasi ; atau adanya perubahan

    dari struktur a?alnya. Berkembangnya ilmu pengetahuan tentang struktur molekul

    pati, menyebabkan para ahli melakukan modi!ikasi struktur alami pati. Pati alami

    memiliki kegunaan yang sangat terbatas dalam industri, karena cenderung tidak stabil

    dan bila disimpan dalam ?aktu yang cukup lama menimbulkan bau busuk.

    Sedangkan pati termodi!ikasi dapat mengurangi !aktor & !aktor tersebut dan agar

    dapat memenuhi persyaratan dalam menghasilkan produk tertentu. =ntuk

    memperoleh karakteristik pati yang diinginkan, maka perlu dilakukan modi!ikasi

    pada si!atsi!at rheologi.

    2'3'1 S,a+a$ Pa$# Te+(#.#a/#

    Ada banyak syarat yang diperlukan dari material pati untuk mendukung

    peningkatan terhadap kualitas hasil benang, tetapi yang terutama adalah sebagai

    berikut :

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    19/57

    Diusahakan daya penetrasi terhadap benang tinggi, supaya mendukung dalam

    proses tenunnya, disebabkan untuk menghindari seratserat yang lepas, dan

    kelenturan yang jelek.

    4. Daya serap uap air

    Benang yang !leksibel memerlukan kandungan uap air yang cukup agar

    benang tidak mudah putus akibat kurangnya kandungan uap air. Akan tetapi jika

    terlalu berlebih maka benang menjadi lengket dan lapisan dari pati juga menurun

    serta kemampuan tenunnya.

    2'3'2 P+/e/ Pe>)a$a" Pa$# Te+(#.#a/#

    #odi!ikasi dapat dilakukan secara kimia atau secara !isika. #odi!ikasi secarakimia memberikan e!ek paling besar pada si!atsi!at pati, contoh modi!ikasi secara

    kimia antara lainJ oksidasi, cross5ling4ing, stabilisasi, depolimerisasi. #odi!ikasi

    secara !isika seperti pregelatinisasi, cold53ater s3elling. #odi!ikasi juga dapat

    berupa single modification, dimana hanya menggunakan satu metoda dalam

    memodi!ikasi, juga dapat berupa multiple modification, dimana menggunakan

    bermacam metoda dalam memodi!ikasi untuk mencapai hasil yang diinginkan

    :Cabalerro, et.all. 1%%3;.

    Beberapa perbedaan si!at yang menguntungkan dari pati yang dimodi!ikasi

    dibandingkan dengan yang belum dimodi!ikasi, yaitu ber?arna lebih cerah, gel yang

    terbentuk lebih jernih :transparan;, teksturnya lembek dan pendek serta mempunyai

    kekuatan regang yang rendah :Armaini, 991;.

    Pati termodi!ikasi dengan proses oksidasi memiliki berbagai keunggulan,

    dalam hal kejernihan, kekuatan penetrasi, keputihan dan tingkat kestabilan yang lebih

    tinggi jika dibandingkan dengan pati tak termodi!ikasi, sehingga produk pati oksidasi

    memiliki nilai guna yang tinggi dalam industri kertas pada umumnya, perekat dan

    menyusul industri tekstil :Komalasari dan 0.Siman, 1%%4; .

    #engacu pada Cabalerro, et.all. :1%%3;, hasil akhir yang bisa didapatkan dari

    modi!ikasi secara kimia?i dengan mengunakan.

    Pati oksidasi mengunakan hipoklorit

    1

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    20/57

    a; )asil lebih putih

    b; Suhu gelatinisasi dan temperatur pembentukan gel lebih rendah

    c; #enurunkan /iskositas pasta maksimum

    d; 0ebih lembut, dan jel yang terbentuk lebih bersih

    Pati terstabilisasi menggunakan hidroksipropil atau asetil

    a; Suhu gelatinisasi dan temperatur pembentukan pasta yang lebih rendah

    b; #eningkatkan stabilitas pasta dan gel pati dalam keadaan dingin

    c; #eningkatkan stabilitas pasta :menurunkan kemampuan pasta dan jel

    untuk pecah;

    d; Kemampuan untuk mendispersi kembali ketika pregelatinisasi lebih

    mudahe; Tingkat kejernihan dari pasta dan jel yang lebih tinggi

    -ross5ling4ing menggunakan phospor

    a; #eningkatkan suhu gelatinisasi dan temperatur pembentukan pasta

    b; #eningkatkan ketahanan geser

    c; #eningkatkan stabilitas asam

    d; #eningkatkan stabilitas pasta dan jel :menurunkan kemampuan pasta

    dan jel untuk pecah;

    e; #eningkatkan /iskositas dari pasta

    Pati dengan cross5ling4ingdan dengan metoda stabilisasi

    a; #enurunkan suhu gelatinisasi dan temperatur pembentukan pasta

    b; #eningkatkan /iskositas pasta

    c; Atribut lain dari produk dengan menggunakan kedua metoda ini

    Pati dengan depolimerisasi

    a; #enurunkan /iskositas pasta

    b; #enurunkan suhu gelatinisasi dan temperatur pembentukan pasta

    c; #eningkatkan kelarutan.

    Pati oksidasiJ merupakan pati yang dibuat dengan metode oksidasi, dimana

    pati yang akan didapatkan menghasilkan /iskositas yang rendah. Banyak "at

    3

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    21/57

    "at pengoksida yang dapat dipergunakan, tetapi paling banyak digunakan

    adalah natrium hipoklorit. (ksidasi pati menggunakan natrium hipoklorit

    sangat tergantung pada perbandingan senya?a pengoksidasi yang dipakai,

    suhu reaksi dan p) :Armaini, 991;. Cara pembuatan dilakukan dengan

    menambahkan natrium hipoklorit tersebut ke dalam pati yang berbentuk

    slurry, sedang alkali ditambahkan untuk mencapai derajat keasamaan p) +%.

    Pendinginan dilakukan untuk mencapai temperatur yang diinginkan, biasanya

    13+ C :Kirk(thmer,9*9;. Kelebihan natrium hipoklorit dihilangkan

    dengan penambahan natrium bisul!it, kemudian dikeringkan :Soeparman,dkk.

    9'';. (ksidasi memutuskan ikatan monomer sakarida, pati hasil oksidasi

    menghasilkan kekentalan menengah dan gel yang lembut, metoda inidigunakan bila hasil akhir yang diinginkan sesuai dengan kriteria di atas. Pati

    modi!ikasi dengan metoda oksidasi juga ditujukan untuk meningkatkan daya

    adhesi dari pati ke benang pada industri tekstil. Pengolahan dengan

    menggunakan sodium hipoklorit, hidrogen peroksida, potasium permanganat

    digunakan bila menginginkan hasil tambahan yaitu mendapatkan pati yang

    mudah dicuci, serta mengurangi kandungan mikroba :Cabalerro, et.all. 1%%3;.

    2'4 Pa$# M(#.#a/# Dala I"()/$+# Te/$#l

    Dalam -ndustri tekstil pati modi!ikasi banyak digunakan sebagai Fsi/ing

    benangG dan !inishing. #enurut Camptondan dan #artin :9*$;, pati dan turunannya

    digunakan di industri tekstil dalam 4 katagori umum

    . Sebagai bahan yang berguna untuk meningkatkan kekuatan benang agar tidak

    mudah patah dan menambah ketahanan benang terhadap goresan selama

    proses pemintalan menjadi kain.

    1. Dalam proses akhir :!inishing;, untuk mengubah kekakuan dan kenampakan

    !isik dari kain setelah pengelantangan, pencelupan, atau dicetak, pati dalam

    aplikasi ini terkadang digunakan sebagai bahan pengikat bagi material lain.

    3. Dalam pencetakan untuk meningkatkan ketahanan tinta di kain.

    4

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    22/57

    4. Sebagai komponen dalam pemrosesan akhir yaitu untuk memberi lapisan pada

    kain setelah dijahitdirajut.

    6umlah pati yang digunakan untuk mempersiapkan benang untuk pemintalan lebih

    besar dari yang digunakan dalam operasi tekstil yang lainnya.

    2'4'1 P+/e/ S#8#"

    (perasi si"ing dilakukan pada benang untuk meningkatkan kemampuan

    benang saat menjalani operasi yang berlangsung secara mekanik, dari perajutan

    benang menjadi kain, sama seperti saat pembebanan pada kain sebagai contohnya,

    proses si"ing ini biasa dinamakan slashing. Benang dilapisi dengan campuran pati

    yang dapat meningkatkan kekuatan benang %3% >. Penambahan berat benang

    setelah dilapisi, diharapkan sebesar %$> dari berat benang semula, maka

    penyerapan yang baik dari campuran pati ke benang diharapkan cukup baik. Tujuan

    dari penggunaan pati ini juga untuk mengisi selasela antar !ilamen yang terbentuk

    oleh benangbenang dengan tujuan menghindari F!u"" ballsG yang dapat terjadi ketika

    terdapat bagian benang yang putus. 6ika benang tidak dilakukan pengkanjian, maka

    benang akan menggulung ke belakang. Pengkanjian ini dilakukan sekitar 3$ > dari

    berat pati.

    $

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    23/57

    BAB III

    RANCANGAN PENELITIAN

    3'1 De/+#*/# Pe"el#$#a"

    Analisis yang dilakukan pada pati yang telah dimodi!ikasi secara oksidasi

    pada percobaan ini, berkaitan dengan penggunaannya pada proses si"ing tekstil

    meliputi uji kadar amilosa dan uji /iskositas. =ji kadar amilosa, selain diperoleh

    kadar amilosanya, dapat pula ditentukan tingkat retrogradasi dan kemampuan

    pendispersian :daya dispersi; pati dalam sehelai benang, sehingga tidak adanya

    gumpalan pada permukaan kain. =ji /iskositas dilakukan untuk mengetahui tingkat

    kemudahan pati terdistribusi dalam sehelai benang, sehingga permukaan benang yang

    dihasilkan lebih merata.

    Dalam penelitian ini metode modi!ikasi yang digunakan adalah metoda

    oksidasi, dengan menggunakan oksidator yaitu natrium hipoklorit. #an!aat

    penggunaan natrium hipoklorit dalam proses oksidasi, sebagai berikut

    *

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    24/57

    . Dapat memperbaiki kualitas pati, di mana pati yang dihasilkan memiliki

    /iskositas relati! rendah.

    1. Penambahan

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    25/57

    Alat :

    Timbangan,Kertas saring, 5adah plastik, (/en, elas ukur, Pipet seukuran,

    Pipet /olum, Ayakan : %% mesh ;, elas kimia, elas piala, )eater stirer,

    Termometer, Penyaring /akum, 8iskometer, 0abu takar, p) meter, /iscometer

    Brook!iel dan 5hiteness Tester.

    ambar 3 Skema alat percobaan

    Keterangan gambar

    Alat

    . #otor Pengaduk

    1. Batang Pengaduk

    3. 0abu 2eaktor

    4. 5ater bath

    $. Suspensi pati

    *. Stati!

    '.

    @' Baa" !

    9. Tepung #ai"ena,

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    26/57

    13' 3'3'1 P+/e/ (#.#a/# *a$# /e?a+a /#(a/#

    4. . #enimbang sebanyak 4%% gr berat kering pati jagung

    1. #emasukkan pati jagung ke dalam gelas kimia

    3. #enambahkan

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    27/57

    Pati Jagung

    400 gr

    Natrium Hipoklorit

    600 ml0,2 N

    Pencampuran

    Pengaturan pH 6,7,8 dengan penambahan NaHCO

    Pemana!an dengan "aria!i #0oC, 60oC, 70oC dan pengadukan !elama # $a

    Pendiaman !u!pen!i !elama %& $am

    Pen'aringan

    Pencucian hingga beba! ion Cl

    Pengeringan

    Pati (erok!ida!i

    Penggilingan dan penga'akan

    )nali!i!

    *iltrat

    3. secara umum pelaksanaan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut

    31.

    33. ambar 4 Bagan proses modi!ikasi pati secara oksidasi

    1%

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    28/57

    34' 3'3'2 Pe"?)?#a" *a$# $e+(#.#a/#

    3$. Proses pencucian pati modi!ikasi ini bertujuan untuk menghilangkan ion

    Clyang masih terdapat dalam pati dengan cara

    . #enambahkan liter ALuades ke dalam endapan hasil penyaringan

    1. #elakukan pengadukan selama $ menit

    3. #enyaring larutan dengan penyaring /akum

    4. #enampung !iltrat

    $. #enambahkan $ & + tetes Ag

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    29/57

    *. Didapatkan angka hasil bacaan pada /iskometer

    41'

    42'

    43'

    44' 3'4'2 Me"e"$)a" (e+a5a$ *)$#

    4$. Penentuan derajat putih dengan menggunakan alat #inolta C2 & 3%%

    dengan prosedur sebagai berikut

    . Pati modi!ikasi yang telah dikeringkan diukur dengan 3hiteness meter

    1. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali

    3. Data yang di peroleh diplot ke dalam kur/a ?arna untuk melihat derajat

    putihnya.

    47' 3'4'3 Me"e"$)a" a(a+ a#+

    4'. Kadar air ditentukan dengan metoda gra/imetri dengan kisaran suhu

    M4%N C. Penentuan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut

    . #engeringkan ca?an kosong :a; dan tutupnya dalam o/en selama $

    menit

    1. #endinginkan ca?an dan tutupnya dalam desikator

    3. #eniimbang berat ca?an kosong dan tutupnya

    4. #enimbang dengan tepat lebih kurang $ g sampel dalam ca?an

    $. #engeringkan sampel dalam o/en

    *. #endingikan sampel dan menimbang kembali

    '. #enimbang ca?an kering beserta sampel :b;

    4+. > Kadar air O(ba )gram

    bobot sampel @ %% >

    4' 3'6 Ra"?a"a" *e+?>aa"

    11

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    30/57

    $%. Secara umum penelitian modi!ikasi pati tepung mai"ena dilakukan

    dengan teknik oksidasi yang meliputi pengoksidasian pati, pengujian /iskositas dan

    derajat jernih dari pati termodi!ikasi. 2ancangan percobaan yang digunakan pada

    penelitian yaitu rancangan acak lengkap dengan /ariabel proses yang akan diamati

    antara lain p) dan suhu. Pengaturan p) dilakukan dengan penambahan

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    31/57

    $9.*%.

    *.

    *1.

    *3.*4.

    *$.

    **.*'.

    *+.

    *9.'%.

    1' BAB I

    2'

    3' HASIL DAN PEMBAHASAN

    '4.'$. #odi!ikasi pati jagung dengan metoda oksidasi ini dilakukan dengan

    penambahan

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    32/57

    ''.

    '+.

    '9.+%.

    +.+1.

    +3.

    +4.+$.

    +*.

    +'.++.

    +9.

    9%.9.91.

    93. ambar $ 2eaksi okisidasi pati jagung

    94.

    9$. ambar * 2eaksi okisidasi amilosa

    1$

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    33/57

    9*.

    9'. ambar ' 2eaksi okisidasi amilopektin

    @'

    ' 4'1 Ha/#l Pe+?>aa"

    100'

    %. Berdasarkan

    percobaan pati jagung yang mengalami proses oksidasi menunjukkan adanyapenurunan nilai /iscositas dan derajat putih, hasil yang diperoleh sebagai berikut

    %1.

    %3. Tabel *hasil pengujian pati jagung proses oksidasi

    104'

    S))

    9

    C=

    106'

    PH

    107' K

    a(a+

    A#+

    10'

    #//#$

    a/

    10@' De

    +a5a$

    P)$#

    111' 9

    : =

    112' 9

    ?P/ =

    113' 9

    : =

    4.

    $.

    *

    *.

    3.'+

    '. 4

    **

    +. %

    *.$9.

    $%1%.

    '1.

    3.4111. 4

    %+13. %

    $.9+

    14.

    1$.

    +

    1*.

    3.**

    1'. 3

    $3

    1+. %

    $.'

    19.

    3%.*

    3. 3.+9

    31. 3%4

    33. %4.$$

    34.*%

    3$.'

    3*. 3.''

    3'. 114

    3+. %4.4

    39.

    4%.+

    4. 3.+%

    41. *'

    43. %4.3*

    44.

    4$.*

    4*. 4.%1

    4'. 11

    4+. %3.9*

    49.

    '%

    $%.

    '

    $.

    3.94

    $1. +

    %

    $3. %

    3.91

    $4.

    $$.

    +

    $*.

    3.+9

    $'. 3

    '

    $+. %

    3.+$

    1*

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    34/57

    16'

    170' 4'2 A"al#/#/ a+#a"/#

    171'

    *1. =ntuk mengetahui kebenaran hipotesis pada penelitian ini,

    maka dilakukan analisis /ariansi :A

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    35/57

    *tab

    el

    %&&+)3

    200+4

    20%+ 224+7

    202+##8+#

    &

    20+%%+%

    7

    204+2+7

    20#+* hit

    *tabel

    206+.ekeli

    ruan

    207+%8

    208+ &00+00

    20&+#0+00

    2%0+ 2%%+ 2%2+

    2%+Jumla

    h2%4+27

    2%#+ 2%08%&8+00

    2%6+

    2%7+

    2%8+

    2%&+

    11%. Keterangan

    11. A Suhu

    %%%. B p)

    %%&. AB -nteraksi antara suhu dan p)

    114. Berdasarkan Tabel ' terlihat bah?a perlakuan A dan B memiliki nilai

    7 hitung Q 7 tabel. -nteraksi perlakuan AB memberikan pengaruh nyata terhadap nilai

    /iskositas karena nilai 7 hitung Q 7 tabel, yaitu nilai ! hitung sebesar .' dengan !

    tabel sebesar 1.'3. )al ini menunjukkan bah?a hipotesa diterima, yaitu perubahansuhu dan p) sangat berpengaruh nyata terhadap nilai /iskositas pati jagung pati

    jagung.

    1+

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    36/57

    11$. =ji ana/a hanya memberikan in!ormasi indikasi tentang ada tidaknya

    beda antara ratarata keseluruhan perlakuan, namun belum memberikan in!ormasi

    tentang ada tidaknya perbedaan antara perlakuan yang satu dengan perlakuan lainnya.

    )asil ana/a pada tabel ' menunjukkan adanya perbedaan yang signi!ikan antar

    perlakuan, untuk itu harus dilakukan uji lanjutan yaitu salah satunya uji B

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    37/57

    perlakuan berbeda secara statistika atau tidak, bila ratarata duaperlakuan sampel

    lebih kecil atau sama dengan nilai B

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    38/57

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    39/57

    karena selain molekul pati sendiri mengembang karena lemahnya ikatan hidrogen

    akibat pengaruh suhu, selain itu juga karena pergerakan air yang memiliki energi

    kinetik, menyebabkan air dengan mudah masuk ke dalam granula pati.

    1$%.

    261' 4'3'2 Pe"a+) *H $e+a(a* a(a+ a#+

    1$1. )asil pengamatan seperti terlihat pada ambar 4.1.menunjukkan

    bah?a kadar air cenderung berubah & ubah dengan adanya berbagai perlakuan p).

    Pengaruh p) terhadap kadar air dapat dilihat pada gra!ik diba?ah ini

    1$3.

    6 7 8

    11.00

    12.00

    13.00

    14.00

    15.00

    13.7813.42

    13.66

    Suhu 50 C Suhu 60 C Suhu 70 C

    pH

    Kadar air (%)

    1$4. ambar 9 Pengaruh p) modi!ikasi terhadap kadar air modified starch

    1$$. )al ini diakibatkan oleh terbentuknya reaksi oksidasi yang

    menyebabkan terjadinya dekomposisi

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    40/57

    penurunan amilosa. Dimana unit kristal dibentuk oleh amilopektin lebih tahan

    terhadap perlakuan p) :Siroth, Klanarong, et. al., 1%%1;.

    1$*.

    1$'.

    4'4 #//#$a/

    26@' Ditinjau dari /iskositasnya, pati jagung alami memberikan harga %+

    cPs, sedangkan /iskositas pati standar pabrik :S

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    41/57

    1*.

    50 60 70

    0.00

    50.00100.00

    150.00

    200.00

    250.00

    300.00

    350.00

    400.00

    450.00

    500.00

    pH 6 pH 7 pH 8

    Suhu (oC)

    Viskositas (cPs)

    1*1. ambar % Pengaruh suhu modi!ikasi terhadap /iskositas

    1*3. Terjadinya peningkatan suhu mengakibatkan makin banyaknya air

    yang terdapat dalam granula pati, sehingga pati lebih mengembang. Dengan adanya

    pemanasan maka pati akan mencapai titik gelatinisasinya lalu pecah yang akan

    menyebabkan /iskositas turun. Selain itu pada p) diatas '

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    42/57

    1*$. Kondisi p) proses modi!ikasi berpengaruh terhadap /iskositas pati

    jagung teroksidasi. Sehingga dapat disimpulkan bah?a semakin tinggi nilai p), maka

    /iskositas akan semakin rendah. Dengan meningkatnya p) akan terjadi oksidasi

    lanjut yang menyebabkan terjadinya pemutusan rantai amilosa dan amilopektin,

    sehingga menyebabkan terjadi penurunan /iskositas :Campton, 9*$;. Pengaruh p)

    terhadap /iskositas pati jagung teroksidasi dapat dilihat pada gra!ik berikut ini

    1**.

    6 7 8

    0.00

    100.00

    200.00

    300.00

    400.00

    500.00

    600.00

    Suhu 50 C Suhu 60 C Suhu 70 C

    pH

    Viskositas (cPs)

    1*'. ambar Pengaruh p) terhadap /iskositas

    4'6 De+a5a$ P)$#

    1*+. #elaui proses oksidasi derajat putih mengalami peningkatan jika

    dibandingkan dengan pati jagung yang belum dimodi!ikasi. Derajat putih pati jagung

    yang belum dimodi!ikasi adalah 9*.$9>. Derajat putih pati jagung hasil modi!ikasi

    berkisar antara %3 & %' >.

    3$

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    43/57

    1*9.

    20'

    1'. 4'6'1Pe"a+) /)) (a" *H $e+a(a* (e+a5a$ *)$#

    1'1. Peningkatan suhu pada proses modi!ikasi pati jagung akan

    mempengaruhi derajat putih yang dihasilkan. Peningkatan suhu proses akan

    menurunkan derajat putih, dikarenakan terjadinya penguraian dan pembebasan

    min. Dari hasil penelitian yang berkaitan dengan kadar air, /iskositas

    3*

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    44/57

    dan derajat putih, perlakuan modi!ikasi pada p) + suhu '% memperoleh harga kadar

    air 3,+% >, /iskositas 3' cPs dan standar putih %3 & %' > telah memenuhi standar

    pabrik untuk proses si"ing industri tekstil.

    1''.

    1'+.

    1'9.

    1+%.

    1+.

    1+1.

    2@3' BAB

    2@4' KESIMPULAN (a" SARAN

    2@6'

    6'1 Ke/#*)la"

    . 8ariasi percobaan yang paling memenuhi spesi!ikasi yang dibutuhkan sebagai

    bahan aditi! pada industri tekstil, yaitu pada /ariasi suhu '% oC dan p) + dengan

    kadar air sebesar 3.+9 > , /iskositas sebesar 3' cPs dan derajat putih sebesar

    %3,+$ >.

    1. 8iskositas dari pati jagung termodi!ikasi secara oksidasi lebih kecil dibandingkan/iskositas pati jagung alami

    3. Peningkatan suhu reaksi oksidasi pati alami akan menurunkan /iskositas pati

    dibandingkan pati alami. Suhu yang sebaiknya digunakan pada proses modi!ikasi

    secara oksidasi yaitu berkisar antara *% & '% oC yaitu berkisar antara suhu

    gelatinisasinya.

    4. Semakin tinggi p) semakin tinggi penurunan kadar amilosa dan /iskositas pati.

    Kisaran p) yang sebaiknya digunakan pada proses modi!ikasi secara oksidasi

    yaitu * & +. Dimana p) ini sesuai dengan kisaran yang diinginkan dalam industri

    tekstil.

    1+*.

    6'2 Sa+a"

    3'

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    45/57

    . Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan /ariasi

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    46/57

    199. kirk(thmer.ncyclopedia of -hemical 'echnology$9*9.

    3%%. Komalasari dan 0.Siman,odifi4asi !ati entang 8engan etode ,4sidasi

    Sebagai Bahan ;ditif 8alam "ndustri ertas, 7akultas Teknologi -ndustri,

    -nstitut Teknologi

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    47/57

    33.

    34.

    3$.

    3*.

    3'.

    3+.

    39.

    31%.

    31.

    311.

    313.314.

    31$.

    31*.

    31'.

    31+.

    319.

    33%.

    33.

    331.

    333.

    334' LAMPIRAN

    33$.

    33*.

    33'.

    33+.

    339.

    34%.

    4%

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    48/57

    34.

    341.

    343.

    344.

    34$.

    34*.

    34'.

    34+.

    349.

    3$%.

    3$. )asil Perobaan3$1. Tabel 9. )asil analisa pati alami

    363'

    Je"#/

    364'

    Ka(a+ a#+

    9 :=

    366' #

    //#$a/

    9 C*/ =

    367' De

    +a5a$

    P)$#

    9 : =

    3$'.

    Pati alami

    3$+.

    9.1$

    3$9. %

    +

    3*%. 9*.

    $9

    3*.3*1. Tabel % )asil Analisa Pati teroksidasi

    373'

    S)

    )

    9

    C

    =

    374'

    PH

    376'

    Ka(a+

    A#+

    377'

    #//

    #$a

    /

    37'

    De+a5a$

    P)$#

    30'9 : = 31'9 ?P/ = 32'9 : =

    3'3.

    3'4.*

    3'$.3.'+

    3'*.4**

    3''.%*.$

    3'+.$%

    3'9.'

    3+%.3.41

    3+.44

    3+1.%$.9+

    3+3. 3+4. 3+$. 3+*. 3+'.

    4

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    49/57

    + 3.** 3+1 %$.'

    3++.

    3+9.*

    39%.3.+9

    39.3%4

    391.%4.$$

    393.

    *%

    394.

    '

    39$.

    3.''

    39*.

    114

    39'.

    %4.439+.

    399.

    +

    4%%.

    3.+%

    4%.

    *'

    4%1.

    %4.3*

    4%3.

    4%4.*

    4%$.4.%1

    4%*.11

    4%'.%3.9*

    4%+.

    '%

    4%9.

    '

    4%.

    3.94

    4.

    +%

    41.

    %3.91

    43.

    44.

    +

    4$.

    3.+9

    4*.

    3'

    4'.

    %3.+$

    4+.

    49. Contoh Perhitungan . Me"e"$)a" Pe+/e" Ka(a+ A#+ 9 : =

    41%. Diketahui 41. Sampel pati jagung

    411.413. #assa sampel pati sebelum dikeringkan O %% gram

    414. #assa sampel pati sesudah dikeringkan O +*.11 gram

    41$. Persen Kadar Air O

    41*.

    ==

    n;dikeringkasebelumsampel:#assa

    n;dikeringkasesudahsampel#assandikeringkasebelumsampel#assa:

    41'.10086.22

    100 O 3.'+

    41+.

    2' Me"e"$)a" N#la# De+a5a$ P)$#

    419. Tabel )asil Analisa Derajat Putih Pada Pati Teroksidasi

    432. Average

    41

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    50/57

    430'

    S)

    )

    9

    C

    =

    431'PH435.Y 436.x 437.y

    43+.

    $%

    439.

    *

    440.90.

    441.0.31

    6

    442.0.32

    19

    444.

    '

    445.90.

    446.0.31

    76

    447.0.32

    54

    449.+

    450.90.

    451.0.32

    28

    452.0.32

    65

    4$3.*%

    4$4.

    *

    455.89.

    456.0.34

    59

    457.0.32

    55

    4$9.

    '

    460.89.

    461.0.34

    0

    8

    462.0.33

    6

    3

    4*4.+

    465.89.

    466.0.34

    74

    467.0.35

    42

    4*+.'%

    4*9.

    *

    470.89.

    471.0.36

    23

    472.0.33

    97

    4'4.'

    475.89.

    476.0.35

    56

    477.0.36

    33

    4'9.

    +

    480.89.

    481.0.3459

    482.0.3471

    43

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    51/57

    4+3.4+4. Diketahui

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    52/57

    0% %2 222 %#&

    #47+2

    #48+0%

    #4&+24

    ##0+%66

    ##%+

    ##2+##+

    ##4+

    00

    ###+

    2%8

    ##6+

    %78

    ##7+

    ##8+ Jumlah

    ##&+

    #60+&%

    #6%+674

    #62+#0

    #6+20&0

    #64+ 70

    #6#+%

    #66+%2%

    #67+7&

    #68+4

    #6&+

    #7%+2

    #72+%%6

    #7+87

    #74+7

    #7#+

    #76+ #77+

    #78+

    %28#7&+

    7##80+

    4%#8%+

    #82+ Jumlah

    #8+

    #84+6#

    #8#+24%

    #86+%%2

    #87+7%8

    #88+ Jioo #8&+ #&0+2677 #&%+2%#7 #&2+%762 #&+6#&6

    $94.

    $9$. Tabel 3 )asil A

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    53/57

    6%+)3

    62+4

    6+2&8+

    8%

    64+74+

    70

    6#+2+26

    66+2+7

    67+* hit

    5*ta

    bel

    68+.ekeliru

    an6&+

    %8

    640+#8#%+

    64%+2#+

    07

    642+ 64+ 644+

    64#+Jumlah

    646+27

    647+2%&2

    #44+00

    648+

    64&+

    6#0+

    6#%+

    *$1.*$3. 2umus rancangan

    percobaan

    *$4. I1O I1ijkl

    *$$. 2 yO :Iijkl;1abn

    *$*. 6abO :61

    ijcn; &2y

    *$'. Ay O :A1 bcn; & 2y

    *$+. By O :B1 acn; & 2y

    *$9. AByO 6ab& Ay&By

    **%. AB O 6ab & Ay & By &ABy

    **. y O I1 & 2y & Ay &

    By& ABy

    **1.

    **3. 2umus 7 )itung**4.

    **$. 7 O A =ntuk

    hipotesis )***. 7 O B =ntuk

    hipotesis )1

    **'. 7O AB =ntuk

    hipotesis )3

    **+.

    **9. Tabel 4 =ji lanjut A

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    54/57

    '%. B

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    55/57

    '$*. A3B& A3B

    '$'. 4

    1

    '$+.

    1,

    '$9. Berb

    eda

    Signi!ikan

    '*%. A3

    B& A3B3

    '*. +

    $

    '*1.

    1,

    '*3. Berb

    edaSigni!ikan

    '*4. A3B1& A3B3

    '*$. 4

    3

    '**.

    1,

    '*'. Berb

    edaSigni!ikan

    '*+.

    4+

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    56/57

    '*9.0' LAMPIRAN GAMBAR

    1'

    1' #/e$e+ B+.#el(

    ''1.

    ''3.

    4'

    1. W#$e"e// Te/$e+ 9 M#"l$a CR-300 =''$.

    7'

    '

    @'

  • 7/25/2019 Penelitian_andre_1.docx

    57/57

    '

    @0'

    3' GAMBAR KURA DERAJAT PUTIH

    @1'

    @2'

    @3'

    @4'

    '+$.