pemeriksan hiv

4
PEMERIKSAN HIV ( HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS ) Berkembangnya teknologi pemeriksaan saat ini mengijinkan kita untuk m endeteksi HIV lebih dini.pemeriksaan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu: 1) Langsung: biakan virus dari darah, isolasi virus dari sample, umumnya menggunakan mikroskop elektron dan deteksi gen virus. Yang paling sering digunakan adalah PCR (Polymerase Chain Reaction). 2) Tidak Langsung: dengan melihat respons zat anti yang spesifik, misalnya dengan tes ELISA, Western Blot, Immunofluoren Assay (IFA), dan Radio Immunoprecipitation Assay (RIPA) ELISA ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay), tes ini mendeteksi antibodi yang dibuat tubuh terhadap virus HIV. Antibodi tersebut biasanya diproduksi mulai minggu ke 2, atau bahkan setelah minggu ke 12 setelah terpapar virus HIV. Kerena alasan inilah maka para ahli menganjurkan pemeriksaan ELISA dilakukan setelah mingguke 12 sesudah melakukan aktivitas seksual berisiko tinggi atau tertusuk jar um suntik yang terkontaminasi. Tes ELISA dapat dilakukan dengan sampel darah vena, air liur, atau air kencing. Saat ini telah tersediaTes HIV Cepat (Rapid HIV Test).Pemeriksaan ini sangat mirip dengan ELISA. Ada dua macam cara yaitu menggunakan sampel darah jari dan air liur. Hasil positif pada ELISA belum memastikan bahwa orang yang diperiksa telah terinfeksi HIV.Masihdiperlukan pemeriksaan lain, yaitu Western Blot atau IFA, untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan ELISA ini. Jadi walaupun ELISA menunjukkan hasil positif, masih ada dua kemungkinan, orang tersebutsebenarnya tidak terinfeksi HIV atau betul-betul telah terinfeksi HIV. Mekanisme pemeriksaan ELISA; 1. Virus HIV ditumbuhkan pada biakan sel 2. Sampel dengan jumlah antigen yang tidak diketahui diimobilisasi pada suatu permukaan solid (biasanya berupa lempeng mikrotiter polistirene atau sumur microplate) 3. Inkubasi serum atau plasma yang akan diperiksa dengan antigen tersebut selama 30 menit sampai 2 jam, lalu cuci 4. Bila positif ;IgG(immunoglobulin G) yg menempel pada biji2 / sumur microplate, maka akan terjadi reaksi pengikatan antigen- antibodi ; antibodi anti-IgG sudah diberi label dengan enzim

Upload: willy-prima

Post on 04-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penting tho

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksan Hiv

PEMERIKSAN HIV ( HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS )Berkembangnya teknologi pemeriksaan saat ini mengijinkan kita untuk mendeteksi HIV lebih dini.pemeriksaan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:

1) Langsung: biakan virus dari darah, isolasi virus dari sample, umumnya menggunakan mikroskop elektron dan deteksi gen virus. Yang paling sering digunakan adalah PCR (Polymerase Chain Reaction).

2) Tidak Langsung: dengan melihat respons zat anti yang spesifik, misalnya dengan tes ELISA, Western Blot, Immunofluoren Assay (IFA), dan Radio Immunoprecipitation Assay (RIPA)

ELISAELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay), tes ini mendeteksi antibodi yang dibuat tubuh terhadap virus HIV. Antibodi tersebut biasanya diproduksi  mulai minggu ke 2, atau bahkan setelah minggu ke 12 setelah terpapar virus HIV. Kerena alasan inilah maka para ahli menganjurkan pemeriksaan ELISA dilakukan setelah mingguke 12 sesudah melakukan aktivitas seksual berisiko tinggi atau tertusuk jarum suntik yang terkontaminasi.Tes ELISA dapat dilakukan dengan sampel darah vena, air liur, atau air kencing.Saat ini telah tersediaTes HIV Cepat (Rapid HIV Test).Pemeriksaan ini sangat mirip dengan ELISA. Ada dua macam cara yaitu menggunakan sampel darah jari dan air liur.Hasil positif pada ELISA belum memastikan bahwa orang yang diperiksa telah terinfeksi HIV.Masihdiperlukan pemeriksaan lain, yaitu Western Blot atau IFA, untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan ELISA ini. Jadi walaupun ELISA menunjukkan hasil positif, masih ada dua kemungkinan, orang tersebutsebenarnya tidak terinfeksi HIV atau betul-betul telah terinfeksi HIV.

Mekanisme  pemeriksaan ELISA;

1. Virus HIV ditumbuhkan pada biakan sel2. Sampel dengan jumlah antigen yang tidak diketahui diimobilisasi pada suatu permukaan solid

(biasanya berupa lempeng mikrotiter polistirene atau sumur microplate)3. Inkubasi serum atau plasma yang akan diperiksa dengan antigen tersebut selama 30 menit

sampai 2 jam, lalu cuci4. Bila positif ;IgG(immunoglobulin G) yg menempel pada biji2 / sumur microplate, maka akan

terjadi reaksi pengikatan antigen-antibodi ; antibodi anti-IgG sudah diberi label dengan enzim alkali fosfatase, horseradish peroxidase sehingga setelah kelebihan enzim dicuci habis maka enzim yang tinggal akan bereaksi sesuai dengankadar IgG yang ada.

5. Akan berwarna bila ditambah dengan suatu substrat .

Kendala pada test ELISA yg perlu diperhatikan :

I. Pemeriksaan ELISA hanya mendeteksi antibodi, bukan antigen (akhir-akhir ini sudah ditemukan test ELISA untuk antigen). Oleh karena itu test uji baru akan positif bila penderita telah mengalami serokonversi yang lamanya 2-3 bulan sejak terinfeksi HIV, bahkan ada yang 5 bulan atau lebih (pada keadaan immunocompromised). Kasus dengan infeksi HIV laten dapat temp negatif selama 34 bulan.

II. Pemeriksaan ELISA hanya terhadap antigen jenis IgG. Penderita AIDS pada taraf permulaan hanya mengandung IgM, sehingga tidak akan terdeteksi. Perubahan dari IgM ke IgG membutuhkan waktu sampai 41 minggu.

III. Pada umumnya pemeriksaan ELISA ditujukan untuk HIV1. Bila test ini digunakan pada penderita HIV-2, nilai positifnya hanya 24%. Tetapi HIV2 paling banyak ditemukan hanya di Afrika.

Page 2: Pemeriksan Hiv

IV. Masalah false positive pada test ELISA. Hasil ini sering ditemukan pada keadaan positif lemah, jarang ditemukan pada positif kuat. Hal ini disebabkan karena morfologi HIV hasil biakan jaringan yang digunakan dalam test kemurniannya ber-beda dengan HIV di alam.

Western BlotSama hal nya dengan ELISA, Western Blot juga mendeteksi antibody terhadap HIV.Western blot menjadi tes konfirmasi bagi ELISA karena pemeriksaan ini lebih sensitive dan lebih spesifik, sehinggakasus yang tidak dapat disimpulkan sangat kecil.Walaupun demikian, pemeriksaan ini lebih sulit danbutuh keahlian lebih dalam melakukannya.

IFA IFA atau indirect fluorescent antibody  juga merupakan pemeriksaan konfirmasi ELISA positif. Sepertihalnya dua pemeriksaan diatas, IFA  juga mendeteksi antibody terhadap HIV.Salah satu kekurangandari pemeriksaan ini adalah biayanya sangat mahal.

PCR TestPCR  atau polymerase chain reaction adalah uji yang memeriksa langsung keberadaan virus HIV di dalam darah.Tes ini dapat dilakukan lebih cepat yaitu sekitar seminggu setelah terpapar virus HIV.Tesini sangat mahal dan memerlukan alat yang canggih. Oleh karena itu, biasanya hanya dilakukan jika ujiantibody diatas  tidak memberikan hasil yang pasti. Selain itu, PCR test juga dilakukan secara rutinuntuk uji penapisan (screening test) darah atau organ yang akan di donorkan.Sedini mungkin untuk mengetahui infeksi HIV sangat membantu dalam pencegahan dan pengobatanyang lebih lanjut. Tes HIV untuk yang beresiko dilakukan setiap6 bulan, selain itu pencegahan dapatmengurangi faktor   resiko .  Apabila sudah terdiagnosis infeksi HIV dilakukan dengan dua carapemeriksaan antibodi yaitu ELISA dan Western blot. Tes Western blot dilakukan di negara-negaramaju, sedangkan untuk negara berkembang dinjurkan oleh WHO pemeriksaan menggunakan tes ELISA yang dilakukan 2-3 kali.Beberapa kelemahan dan keunggulan tes pemeriksaan infeksi HIV :

1.      Tes Elisa

 Keuntungan : murah, efisien,  cocok untuk testing dalam jumlah besar, dapat  mendeteksi HIV-1, HIV-2 dan varian HIV,  cocok dalam surveilans dan pelayanan transfuse darah terpusat,Nilai sensitivitas yang tinggi ; 98,1%-100 %.

 Kelemahan : butuh staf dan tehnisi laboratorium yang terampil dan terlatih, peralatancanggih,  sumber listrik konstan, waktu yang cukup.

2.      Tes Sederhana/ Cepat

 Keuntungan : hasil cepat, menggunakan sampel darah lengkap(whole blood); tidak butuhperalatan khusus,  sederhana, dapat dikerjakan oleh staf dengan pelatihan terbatas, tidakperlu listrik, dapat dipindah-pindahkan dan fleksibel,  hasil mudah dibaca,  punya kontrol internal sehingga hasil akurat, rancangan test unggal untuk specimen terbatas.

Kelemahan : lebih mahal dari tes ELISA, butuh mesin pendingin (2o C dan 30 o C),meningkatkan potensi testing wajib,  pemberitahuan  hasil tes tidak terpikirkan implikasinya.

Page 3: Pemeriksan Hiv

3.      Tes Air Liur dan Air Kencing

 Keuntungan :  prosedur pengumpulan lebih sederhana,  cocok untuk orang yang menolakmemberikan darah,  menurunkan resiko kerja,  lebih aman (karena mengandung sedikit virus).

Kelemahan :  harus mengikuti prosedur testing yang spesifik dan hati-hati, berpotensi untuk testing mandatory,mendorong timbulnya mitos penularan HIV lewat ciuman, belum banyakdievaluasi di lapangan.

4.      Tes Konfirmasi (Western blot)

 Keuntungan : untuk memastikan suatu hasil positif dari tes pertama.

Kelemahan : mahal,  membutuhkan peralatan khusus, pemeriksa harus terlatih.

5.      Antigen Virus

 Keuntungan : mengetahui infeksi dini HIV,  skrinning darah, mendiagnosi infeksi bayi   barulahir , memonitor pengobatan dengan ARV.

 Kelemahan : kurang sensitive untuk tes darah.

6.      VCT (Voluntary Counseling And Testing)

Kelemahan : perlu pelayanan konseling yang efektif,  konselor  perlu di supervise.