pemeriksaan darah lengkap

20
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP Pemeriksaan Darah Lengkap DARAH LENGKAP Lukman Hakim. S. Kep. Ns Yang termasuk dalam pemeriksaan darah lengkap: 1. Hb ( Hemoglobin) ……….g/dl 2. Haematocrite ( Hct ) 3. Laju endap darah (ESR)……….mm/jam 4. Jumlah Sel Darah Putih ………..x10³/mm³ 5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting) 6.Jumlah Sel Darah Merah…………. Jt/mL 7.Jumlah trombosit………………/mm³ 8.Indeks eritrosit. Manfaat pemeriksaan darah lengkap : 1. Sbg Pemeriksaaan penyaring untuk membantu diagnosa. 2. Sbg Pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit. 3. Dapat dipakai sebagai petunjuk kemajuan penderita anemia atau infeksi. HAEMOGLOBIN ( Hb ) : Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan protoporphyrin yang terbentuk di mito Kondria. Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosom. Daya ikat Hb terhadap O2 menurun : mudah melepaskan O2 terjadi dalam keadaan : - bila kadar 2,3 –DPG menurun - kadar H+ atau CO2 meningkat. Nilai normal Hb ( bervariasi ) : Laki-laki : 13,4 – 17,7 g/dl Wanita : 11,4 – 15,1 g/dl Neonatus : 16,5 + 3 g/dl Anak : 3 bln : 12,0 + 1,5 g /dl Manfaat pemeriksaan Hb: 1. Pemeriksaaan penyaring utk tegakkan diagnosa. 2. Pencerminan reaksi tubuh terhadap penyakit 3. Petunjuk kemajuan terapi. Kadar Hb normal bervariasi tergantung : 1. Umur 2. Jenis Kelamin 3. Geografi ( tinggi rendahnya daerah ). Kadar Hb menurun pada ANEMIA dan dapat dijumpai pada : 1. Thalasemia 2. Haemoglobinopathy 3. Perdarahan akut atau kronis Pada Infeksi Kronik : Lactoferin : transferin likiron – binding protein

Upload: lan-chocino

Post on 18-Jan-2016

64 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Darah Lengkap

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Darah Lengkap

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

Pemeriksaan Darah LengkapDARAH LENGKAPLukman Hakim. S. Kep. Ns

Yang termasuk dalam pemeriksaan darah lengkap:

1. Hb ( Hemoglobin) ……….g/dl2. Haematocrite ( Hct )3. Laju endap darah (ESR)……….mm/jam4. Jumlah Sel Darah Putih ………..x10³/mm³5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting)6.Jumlah Sel Darah Merah…………. Jt/mL7.Jumlah trombosit………………/mm³8.Indeks eritrosit.

Manfaat pemeriksaan darah lengkap :1. Sbg Pemeriksaaan penyaring untuk membantu diagnosa.2. Sbg Pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit.3. Dapat dipakai sebagai petunjuk kemajuan penderita anemia atau infeksi.

HAEMOGLOBIN ( Hb ) :Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan protoporphyrin yang terbentuk di mitoKondria. Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosom.Daya ikat Hb terhadap O2 menurun : mudah melepaskan O2 terjadi dalam keadaan :- bila kadar 2,3 –DPG menurun- kadar H+ atau CO2 meningkat.Nilai normal Hb ( bervariasi ) :Laki-laki : 13,4 – 17,7 g/dlWanita : 11,4 – 15,1 g/dlNeonatus : 16,5 + 3 g/dlAnak : 3 bln : 12,0 + 1,5 g /dl

Manfaat pemeriksaan Hb:1. Pemeriksaaan penyaring utk tegakkan diagnosa.2. Pencerminan reaksi tubuh terhadap penyakit3. Petunjuk kemajuan terapi.

Kadar Hb normal bervariasi tergantung :1. Umur2. Jenis Kelamin3. Geografi ( tinggi rendahnya daerah ).Kadar Hb menurun pada ANEMIA dan dapat dijumpai pada :1. Thalasemia2. Haemoglobinopathy3. Perdarahan akut atau kronis

Pada Infeksi Kronik :Lactoferin : transferin likiron – binding proteinAmbil Fe dari transferin yang beredarKomposisi dengan transferin sewaktu ambil Fe dari macrophage

Lekemia :Fisiologis : Hamil karena proses hemodilusi RBC↓ Hb ↓Hb : Policetemia : Jumlah RBC ↑ Dehidrasi :RBC↑+ Hb↑karena cairan tubuh banyak yang hilangPEMERIKSAAM KADAR HbMetode KALORIMETRI

1. Direct MatchingWarna drh dibandingkan dengan warna standar.

Page 2: Pemeriksaan Darah Lengkap

Cepat, sederhana, menyenangkanKesalahan besar, tidak tepat

2. Alkali HematinDarah + Na oH dididihkan Hbà hijau biru dari larutan, alkali hematin à Standar / SpectrophotometerAkuratTidak akurat untuk ukur Hb bayi

3. Metode OxyhemoglobineDarah + Na2 Co3 / NH4OH à Oxyhemoglobin à SpectrophtCepat, akuratOxyhemoglobin + Cu à methemoglob shg hasil lebih rendah

4. Metode cyanmethemoglobineDarah ( Hb ) + lar Drabkin K3Fe(CH)6à MetHbMetHb + KCN à CyanmetHb diperiksa dengan Spectrophotometer 540 nm dibandingkan dengan standard.Cepat, teliti kecuali SulhemoglobineMengandung CN yg bersifat racun

5. Metode Asam Hametin ( Sahli )Hb direaksikan dg Hcl à asam hematin (sempurna) à diencerkanDibaca pada skala tabung sahli sesuaikan dengan standardCepat, sederhana, tidak mahalKurang teliti, kesalahan + 5 s/d 10 %

HEMATOKRIT ( HCT ) = PCV ( Packed Cell Volume )Prosentase volume sel darah merah thd vol darah seluruhnya( Darah + anticoagulan à dipusingkan )Normal : Dewasa Laki : 45 – 47 %, Dewasa Wnt : 40 – 42 %Hematocrit meningkat pada :- Peningkatan Juml RBC : Policitemia- Penurunan vol plasma- Makrositosis

o Hematocrit menurun pada :- Anemi- Micrositosis- Dilusi = hidrasiLihat gambar .Metode Px. Hct :Makro = WintrobeMicro = Tabung kapilerElektronik = Auto Analysa, Caulter Caunter

Penyebab kesalahan pemeriksaan :1. Sample darah diambil setelah terjadi perdarahan ( Hematocrit cenderung tinggi )2. Anticoalugan berlebih3. Kecepatan & waktu pemusingan ( Macro 30’, Mikro 5-10’ )4. Terlalu lama Vena terbendungLAJU ENDAP DARAH ( LED )= ESR ( erytrocyt sedimentation rate )1. Kecepatan RBC mengendap setelah memisahkan diri dari plasma2. Ukuran : mm/jam3. Menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrocit & plasma4. Setiap keadaan yg meningkatkan penggumpalan sel satu dgn yg lain akan meningkatkan LED.

Tahapan :1. Terbentuknya Rouleaux

Page 3: Pemeriksaan Darah Lengkap

2. Vase pengendapan cepat3. Vase pengendapan lambat

Faktor-faktor yang mempengaruhi :1. Faktor sel darah merah ( massa yg terbentuk stlh rou;eaux )Bentuk tertentu sel darah merahAglotinasiMakrositRBC yg rendah

2. Plasma : Alfa globulinAlga2 globulinFibrinogen

3. Faktor mekanis dan teknisPosisi tabung LED yg panjang & diameter tabung sterilitasSterilitasSuhuKondisi darah ( Antikoagulan, darah simpan lama ).Cara Pemeriksaan :1. Makro ( 1 s/d 2 ml darah ) : Westergren, Wintrobe, Culter2. Mikro ( 1 tetes darah ) : Landau, Hellinger, Cresta.

Harga Normal :Laki-laki WanitaWestergren 0 – 15 mm/jam 0 – 20 mm/jamWintrobe 0 – 10 mm/jam 0 – 20 mm/jamFK Unair 2 – 13 mm/jam 2 – 12 mm/jam

HITUNG LEKOSIT ( WBC = WHITE BLOOD CELL )

Dengan kamar penghitung IMPROVED NEUBAUER

Harga Normal : ± 4 – 10 x 109/ dl / cmmLaki : 4,7 – 10,3 x 109/lWanita : 4,3 – 11,3 x 109 /l

Variasi jumlah sel darah putih :1. Jumlah yg masuk peredaran darah dipengaruhi oleh bakteri, endotoksin, besar pori dinding sinusoid, tingkat maturasi sel.2. Jumlah yg keluar dari peredaran darah3. Distribusinya4. Kombinasi 1 s/d 3Faktor-faktor yg mempengaruhi keseimbangan Netrophil :1. Latihan fisik ( Epinephrin )2. Endotoksin3. KortikosteroidPemeriksaan Mikroskopis :o Manualo Kamar hitung Neubauero Hemositometer

Alat yang dipakai :o Mikroskopo Pipet Lekosito Kamar hitungo Larutan pengencer Leukosit ( Turk, asam aeetat )

Pemeriksaan Automatic : Elektronik

HITUNG JENIS SEL DARAH PUTIH

o Menghitung dan mengelompokan WBC yg tampak dihapusan darah dari 100 – 200 selo Berperan dalam diagnosa penyakit

Page 4: Pemeriksaan Darah Lengkap

o Normal ada 6 jenis WBC matur :Eo / Ba / Neu stab / Neu seg / Limfosit / Mo

ABNORMALITAS1. Penyimpangan prosentase jenis WBCPeningkatan Eo : alergi, cacing

Ba : CML, Policitemia Vera, dll

2. Sel plasma : measles, varicella, MM3. Limfosit abnormal : paling sering Mononukleosis infeksiosa4. Sel darah putih mudaDewasa : Mieloblas, promieloblas, mielosit à AML, CMLAnak : Limfosit à ALLHITUNG ERITROSIT ( RBC = RED BLOOD CELL )

Pengukuran jumlah RBC.Saat lahir jumlah RBC paling tinggi, berangsur turun saatDewasa.RBC dibentuk dalam sumsum tulang pipih & proximal dari tulang panjang.Umur RBC 120 hari dalam peredaran darah.Harga NORMAL :Laki 2 dws : 4,3 jt – 5,9 jt/mLWanita dws : 3,9 jt – 4,8 jt/mLBayi : 5,0 jt – 7.0 jt/mLAnak 3 bl : 3,2 jt – 4,8 jt/mL1 th : 3,6 jt – 5,2 jt/mL10-12 th : 4,0 jt – 5,4 jt/mLUntuk penghitungan jumlah RBC dapat dipakai :-Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer setelah diencerkan dgn larutan Hayem.-Elektrik

HITUNG TROMBOSIT ( PLT = PLATELET )Pada penderita dgn riwayat perdarahan atau purpura, monitoring pada pemberian obat yang potensial ataudiperkirakan beracun pada sumsum tulang, monitoringterapi heparin, monitoring setelah splenektomià jum-lah trombosit harus dimonitor.Jumlah NORMAL TROMBOSIT : 150.000 -400.000 /mm³Perdarahan spontan terjadi pada Plt < 20.000/mm³ terjadi

Pada : Penurunan fs sumsum tulang.HipersplenismeD I CInfeksiTrombositosis mungkin terjadi pada : Leukemia, Lymphoma.Penghitungan Jumlah trombosit dengan :- Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer (larRees Ecker ).

INDEKS ERYTROCYT

Indeks eritrosit rata2 adalah :Perhitungan yang menyatakan besarnya volume eritrositdan konsentrasi hemoglobin dalam tiap sel.Penggolongan anemia berdasarkan Indeks Erytrosit paling bermanfaat yaitu anemia mikrositik, normositik dan makrositik,karena : -mengarah mengarah pada sifat defek primernya-menunjukkan kelainan yang mendasari sebelum terjadi anemia yang jelas.

1. M C V (Mean Cell Volume)didapatkan dari : Hematocrite : jml eritrositNilai Normal : 80 – 100 fl (dewasa)

Page 5: Pemeriksaan Darah Lengkap

76 – 86 fl ( anak < 1 th)mikrositosis < 80 – 100 fl < makrositosis2. M C H (Mean Cell Haemoglobine)Mengukur banyaknya Hb yang terdapat dalam satu sel darah merah.Ditentukan dengan membagi jumlah Hb dalam 1000 ml darah dengan jumlah eritrosit Per mm3 darah à pikogramNilai normal : 27 – 32 pg (dewasa)23 – 31 pg ( anak )Jika nilai kurang dari normal : hipokrom

3. M C H C ( Mean Cell Hb Concentrate )Kadar rata-rata Hb : volume eritrosit.Kadar Hb/haematocrite

KLASIFIKASI ANEMIA berdasar variasi MORFOLOGI1.Hipokromik normositik sd makrositika. Anemia Kurang Besi ( A K B )b. Anemia dgn defisiensi B12/ folatc. Anemia penyakit kronisd. Anemia Sideroblastik2. Normokrom – normositik polikromasia. Anemia Fisiologik (kehamilan)b. Anemia pada gagal jantungc. Anemia penyakit kronisd. Anemia hemolitik dan gangguan respon su-tule. Anemia perdarahan akut3.Normokrom normositik polikromasi meningkatf. anemia Hemolitik4.Normokrom-normositik Spherositosisa.Anemia Hemolitik Autoimunb.Spherositosis HerediterPEMERIKSAAN LAIN DILUAR DARAH LENGKAP.

HAPUSAN DARAH TEPI ( BLOOD SMEAR )

Tujuan permeriksaan HDT : menilai pelbagai unsur sel darah tepi seperti RBC, WBCPLT dan mencari adanya parasit seperti malaria, tripanosoma, microfilaria dll.HDT yang dibuat dan diwarnai dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkanhasil pemeriksaaan yang baik.

Ciri hapusan darah tepi yang baik :Cukup tipis, sel-sel darah terpisah satu sama lain, tidak saling menumpuk,dapat diidentifikasi masing2 jenis sel, tdk ada artefak, lekosit tidak bolehmengerombol di akhir hapusan darah.

Cari faktor2 yang mempengaruhi tebal tipisnya HDT yang dibuat.!

Prinsip :Setetes darah dipaparkan di atas gelas obyek lalu dicat dan diperiksa dibawah mikroskop.Pembuatan hapusan darah :a. Alat-alat : Gelas obyek, Gelas penghapusb. Tehnik : Membuat hapusan darah di atas gelas obyekMengeringkanMengecatMenilai hapusan darah

Cat yang biasa dipakai :a. Giemsab. Wright’s stain : mengandung Eosin dan Methylene blue,Buffer phospat ph = 6,4 komposisi KH2PO4, Na2HPO4

Cara evaluasi hapusan darah :1. Pembesaran kecil ( obyektif 10 x ) :

Page 6: Pemeriksaan Darah Lengkap

Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dariHDT.Penilaian kualitas hapusan darah.Perhatikan penyebaran sel2 apakah sudah cukup merata.Penaksiran jumlah Lekosit dan Eritrosit, apakah ada sel-sel yg abnormal.(microfilaria)

2. Pemeriksaan menggunakan minyak imersiEritrosit : 3 S ( Shape, Size, Staining )Apakah ada kelainan/variasi marfologisTrombosit : penaksiran jumlahnya dan bagaimana morfologinyaLekosit : penghitungan differensialDicari kelainan-kelainan morfologisSel-sel abnormal : pemeriksaan morfologis

Hitung retikulosit.

Retikulosit adalah RBC muda yang tidak berinti dan dlm sitoplasmanya terdapat sisa ribosom dan RNA.Mengandung sisa ribosom dan sisa asam ribonukleat dan bereaksi dgn BCB (Brilliant Cressyl Blue)membentuk filament.Pada pedarahan selam sumsum tulang masih baik 6 jam kemudian terjadi reaksi erytropoisis 2-3 hari terjadiPeningkatan retikulosit. (MAX 6-10 HR)Harga Normal : 0,8 – 1,5 % dewasa2 – 6 % pada bayi .Retikulosit tinggi menunjukkan respon sumsum tulang yangmemproduksi banyak RBC sebagai respon thd anemia.Retikulosit rendah menandakan inadequate erytropoisis respons.

RDW = Red Cell Distribution WidthMembantu dalam klasifikasi anemia, berhubungan dengan hapusan darah dan indeks erytrosit lainnya.RDW penting untuk indicator derajat anisositosis atau variasi abnormal dari ukuran RBC.Harga normal : 10,0 – 15,0

STUDI KASUS.Pasien Mr XY / 75 th / TB 155 cm / BB 45kgKeterangan klinik : malaise + anemia

Hasil Laboratorium :

WBC : 4,1 10³/mm³RBC : 2.590.000/mm³HGB : 6,1 g/dlPLT : 522 10³/mm³Diff Count: Lym 29,6 % Mo 6.0% Gra 64,4%MCV : 74 L µm³MCH : 23,5 L þgMCHC : 32.0 g/dLRDW : 20,8 H %

Hapusan darah tepi :-Eritrosit : hipokrom, anisopoikilositosis, mikrosit +, target cell +, tear drop cell +, fragmentosit +.-Lekosit : kesan jumlah normal, toxic granule +, tidakditemukan sel muda.-Trombosit : kesan jumlah meningkat, giant trombosit –4

Diposkan 1st June 2012 oleh Lukman Hakim

1 Lihat komentar1. virda septiani31 Agustus 2013 03.24

Page 7: Pemeriksaan Darah Lengkap

selain pemeriksaan darah, ada lgi apa ga ?BalasAku Analis Laboratorium KesehatanPofesi Analis Laboratorium Kesehatan berfungsi sebagai penunjang medis dalam membantu menegakan diagnosa penyakit seorang dokter terhadap pasien-pasiennya• PROFIL• PENAWARAN MCU• ARTIKEL SAYA25 Maret 2011PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.

Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu1. Hemoglobin2. Hematokrit3. Leukosit (White Blood Cell / WBC)4. Trombosit (platelet)5. Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)6. Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)7. Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)8. Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)9. Platelet Disribution Width (PDW)10. Red Cell Distribution Width (RDW)Pemeriksaan Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang ke suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan hasil yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa segera dilakukan. Lamanya waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ini berkisar maksimal 2 jam.

HemoglobinHemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.

Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium klinik, yaitu :• Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl• Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl• Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl• Anak anak : 11-13 gram/dl• Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl• Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl• Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl• Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dlKadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan penyakit sistemik (kanker, lupus,dll).Sedangkan kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor, preeklampsi, hemokonsentrasi, dll.

HematokritHematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit untuk pria berkisar 40,7% -

Page 8: Pemeriksaan Darah Lengkap

50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-penyakit yang sama.

Leukosit (White Blood Cell / WBC)Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah.Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll

Trombosit (platelet)Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit bergerombol).Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak ada keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada kasus demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum tulang, dll.

Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan berfungsi sebagai pengangkut / pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah, sedangkan pada wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah.Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung kongestif, perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia, leukemia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dll

Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC) Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (Suatu kondisi di mana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara lain : MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl)MCV = Hematokrit x 10EritrositNilai normal = 82-92 fl

MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER), yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg)MCH = Hemoglobin x 10EritrositNilai normal = 27-31 pg

MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit, dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah “gr/dl”)MCHC = Hemoglobin x 100Hematokrit

Nilai normal = 32-37 %

Laju Endap DarahLaju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).

Page 9: Pemeriksaan Darah Lengkap

International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan panjang pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat tinggi masih terdeteksi.Nilai normal LED pada metode Westergreen : Laki-laki : 0 – 15 mm/jamPerempuan : 0 – 20 mm/jam

Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total dan hasilnya dinyatakan dalam sel/μl.Nilai normal : Eosinofil 1-3%, Netrofil 55-70%, Limfosit 20-40%, Monosit 2-8%

Platelet Disribution Width (PDW)PDW merupakan koefisien variasi ukuran trombosit. Kadar PDW tinggi dapat ditemukan pada sickle cell disease dan trombositosis, sedangkan kadar PDW yang rendah dapat menunjukan trombosit yang mempunyai ukuran yang kecil.Red Cell Distribution Width (RDW)RDW merupakan koefisien variasi dari volume eritrosit. RDW yang tinggi dapat mengindikasikan ukuran eritrosit yang heterogen, dan biasanya ditemukan pada anemia defisiensi besi, defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12, sedangkan jika didapat hasil RDW yang rendah dapat menunjukan eritrosit yang mempunyai ukuran variasi yang kecil.

Membaca Hasil Tes Darah lengkapPemeriksaan darah lengkap biasanya terdiri dari :1. Leukosit2. Eritrosit3. Hemoglobin4. Hematokrit5. Trombosit6. Hitung jenis leukosit (basofil, eosinofil, batang, segmen, limfosit dan monosit)7. Laju endap darahNilai rujukan pada setiap laboratorium dapat berbeda tergantung reagent dan alat yang dipergunakan.Untuk membacanya, anda perlu melihat satu per satu jenis pemeriksaan, membandingkan hasil pemeriksaan dengan nilai rujukan.

Lekosit dan Hitung JenisLeukosit atau sel darah putih adalah komponen sel darah yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai infeksi. Apabila jumlah leukosit melebihi atau kurang dari nilai dapat disebabkan infeksi, proses radang, keganasan dan lain-lain.

Jumlah EritrositEritrosit atau sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Di dalam sel darah merah terdapat protein yang berfungsi mengikat oksigen, yaitu haemoglobin.Apabila jumlah eritrosit di bawah nilai normal ada kemungkinan terdapat anemia/ kurang darah.Apabila eritrosit lebih dari normal biasanya pada penyakit polisitemia. Namun untuk menentukan anemia atau polisitemia perlu melihat nilai hemoglobin. • M C V (Mean Cell Volume)Merupakan perbandingan antara Hematocrite dengan Jumlah eritrosit• M C H (Mean Cell Haemoglobine)Mengukur banyaknya Hb yang terdapat dalam satu sel darah merah. Ditentukan dengan membagi jumlah Hb dalam 1000 ml darah dengan jumlah eritrosit Per mm3 darah à pikogram• M C H C ( Mean Cell Hb Concentrate )Merupakan perbandingan Kadar rata-rata Hb dengan volume eritrosit.

Page 10: Pemeriksaan Darah Lengkap

Kadar Hb/Haematocrite• RDW ( Red Cell Distribution Width)Membantu dalam klasifikasi anemia, berhubungan dengan hapusan darah dan indeks eritrosit lainnya.RDW penting untuk indicator derajat anisositosis atau variasi abnormal dari ukuran RBC.

Hemoglobin (Haemoglobin)Hemoglobin atau sering kita kenal Hb adalah protein di dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Bila hemoglobin lebih rendah dari nilai normal maka disebut anemia. Apabila nilai hemoglobin lebih tinggi dari nilai normal maka disebut polisitemia.Banyak kondisi yang dapat menyebabkan anemia di antaranya kekurangan/defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, talasemia, infeksi kronik, keganasan dan lain-lain. Untuk mengetahui penyebab anemia perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu serum iron, feritin, TIBC, gambaran darah tepi, dan elektroforesa Hb. Pemeriksaan tersebut dilakukan secara bertahap sesuai indikasi.

HematokritHematokrit adalah perbandingan volume sel darah merah terhadap volume darah secara keseluruhan. Nilai hematokrit biasanya dikaitkan dengan ada tidaknya perembesan plasma pada kasus demam berdarah dengue. Pada kasus demam berdarah dengue (DBD), apabila terdapat peningkatan hematokrit berarti terdapat rembesan plasma ke luar pembuluh darah.

TrombositTrombosit adalah sel darah yang berperan pada proses pembekuan atau menghentikan perdarahan. Trombositopenia adalah jumlah trombosit lebih rendah dari nilai normal. Trombositopenia dapat disebabkan infeksi virus (termasuk demam dengue atau demam berdarah dengue), keganasan, ITP, perdarahan, dan lain-lain. Sedangkan trombositosis adalah peningkatan jumlah trombosit melebihi nilai normal. Trombositosis dapat disebabkan infeksi, keganasan, reaksi dari kerusakan jaringan, dan lain-lain.

Laju Endap DarahLaju endap darah adalah kecepatan sel darah merah (eritrosit) mengendap dalam satuan mm/jam. Laju endap darah yang tinggi biasanya dikaitkan dengan adanya infeksi akut, infeksi kronik dan inflamasi.

Mungkin tidak mudah bagi kita membaca hasil pemeriksaan darah. Hal tersebut bukanlah masalah. Mengetahui bahwa ada nilai yang tidak normal dan mengetahui istilah-istilahnya sudah lebih dari cukup. Interpretasi hasil pemeriksaan harus dilakukan oleh dokter karena massih harus disesuaikan korelasinya dengan kondisi klinis pasien.

Membaca Hasil Tes Darah lengkapPemeriksaan darah lengkap biasanya terdiri dari :1. Leukosit2. Eritrosit3. Hemoglobin4. Hematokrit5. Trombosit6. Hitung jenis leukosit (basofil, eosinofil, batang, segmen, limfosit dan monosit)7. Laju endap darahNilai rujukan pada setiap laboratorium dapat berbeda tergantung reagent dan alat yang dipergunakan.Untuk membacanya, anda perlu melihat satu per satu jenis pemeriksaan, membandingkan hasil pemeriksaan dengan nilai rujukan.

Lekosit dan Hitung JenisLeukosit atau sel darah putih adalah komponen sel darah yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai infeksi. Apabila jumlah leukosit melebihi atau kurang dari nilai dapat disebabkan infeksi, proses radang, keganasan dan lain-lain.

Page 11: Pemeriksaan Darah Lengkap

Jumlah EritrositEritrosit atau sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Di dalam sel darah merah terdapat protein yang berfungsi mengikat oksigen, yaitu haemoglobin.Apabila jumlah eritrosit di bawah nilai normal ada kemungkinan terdapat anemia/ kurang darah.Apabila eritrosit lebih dari normal biasanya pada penyakit polisitemia. Namun untuk menentukan anemia atau polisitemia perlu melihat nilai hemoglobin. • M C V (Mean Cell Volume)Merupakan perbandingan antara Hematocrite dengan Jumlah eritrosit• M C H (Mean Cell Haemoglobine)Mengukur banyaknya Hb yang terdapat dalam satu sel darah merah. Ditentukan dengan membagi jumlah Hb dalam 1000 ml darah dengan jumlah eritrosit Per mm3 darah à pikogram• M C H C ( Mean Cell Hb Concentrate )Merupakan perbandingan Kadar rata-rata Hb dengan volume eritrosit.Kadar Hb/Haematocrite• RDW ( Red Cell Distribution Width)Membantu dalam klasifikasi anemia, berhubungan dengan hapusan darah dan indeks eritrosit lainnya.RDW penting untuk indicator derajat anisositosis atau variasi abnormal dari ukuran RBC.

Hemoglobin (Haemoglobin)Hemoglobin atau sering kita kenal Hb adalah protein di dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Bila hemoglobin lebih rendah dari nilai normal maka disebut anemia. Apabila nilai hemoglobin lebih tinggi dari nilai normal maka disebut polisitemia.Banyak kondisi yang dapat menyebabkan anemia di antaranya kekurangan/defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, talasemia, infeksi kronik, keganasan dan lain-lain. Untuk mengetahui penyebab anemia perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu serum iron, feritin, TIBC, gambaran darah tepi, dan elektroforesa Hb. Pemeriksaan tersebut dilakukan secara bertahap sesuai indikasi.

HematokritHematokrit adalah perbandingan volume sel darah merah terhadap volume darah secara keseluruhan. Nilai hematokrit biasanya dikaitkan dengan ada tidaknya perembesan plasma pada kasus demam berdarah dengue. Pada kasus demam berdarah dengue (DBD), apabila terdapat peningkatan hematokrit berarti terdapat rembesan plasma ke luar pembuluh darah.

TrombositTrombosit adalah sel darah yang berperan pada proses pembekuan atau menghentikan perdarahan. Trombositopenia adalah jumlah trombosit lebih rendah dari nilai normal. Trombositopenia dapat disebabkan infeksi virus (termasuk demam dengue atau demam berdarah dengue), keganasan, ITP, perdarahan, dan lain-lain. Sedangkan trombositosis adalah peningkatan jumlah trombosit melebihi nilai normal. Trombositosis dapat disebabkan infeksi, keganasan, reaksi dari kerusakan jaringan, dan lain-lain.

Laju Endap DarahLaju endap darah adalah kecepatan sel darah merah (eritrosit) mengendap dalam satuan mm/jam. Laju endap darah yang tinggi biasanya dikaitkan dengan adanya infeksi akut, infeksi kronik dan inflamasi.

Mungkin tidak mudah bagi kita membaca hasil pemeriksaan darah. Hal tersebut bukanlah masalah. Mengetahui bahwa ada nilai yang tidak normal dan mengetahui istilah-istilahnya sudah lebih dari cukup. Interpretasi hasil pemeriksaan harus dilakukan oleh dokter karena massih harus disesuaikan korelasinya dengan kondisi klinis pasien.

Membaca Hasil Tes Urin LengkapPemeriksaan ini terdiri dari:1. Pemeriksaan umum urine, terdiri dari pemeriksaan warna, berat jenis, pH, protein dan beberapa zat hasil metabolisme tubuh.2. Pemeriksaan sedimen (endapan) urine terdiri dari pemeriksaan erytrosit atau sel darah merah,leukosit atau sel darah putih,adanya kristal,epitel,bakteri maupun jamur.

Page 12: Pemeriksaan Darah Lengkap

Warna urineNormalnya berwarna kekuningan atau putih jernihMerah yang menandakan adanya darahSeperti teh seperti pada kasus kelainan hati.Kehijauan/ Kuning pekat akibat mengkonsumsi obat-obat tertentu.

Berat jenis urineHarga normal berat jenis urine ini adalah 1,005-1,030.Berat jenis yang menurun terjadi pada kasus-kasus yang membuat urine lebih encer, seperti overload cairan, hipotermi (penurunan suhu tubuh) dan penyakit diabetes insipidus.Berat jenis yang meningkat dapat terjadi pada kondisi yang membuat urine lebih pekat, seperti dehidrasi, demam, luka bakar dan gangguan ginjal.

pH urineNormalnya pH urine berkisar antara 5-8.Urine yang asam dapat terjadi pada kasus acidosis, diabetes yang tidak terkontrol, diare, kelaparan, dehidrasi, penyakit pernafasan seperti kasus sesak nafas.Urine yang lebih basa pada kondisi infeksi saluran kencing karena kuman proteus, obstruksi pyloric, keracunan salisilat (aspirin), gagal ginjal kronik dan penyakit ginjal lainnyaProtein adalah bahan yang dibutuhkan tubuh,sehingga tidak boleh dibuang dalam urine.Bila terdapat protein dalam urine maka patut dicurigai ada masalah dengan organ yang bertugas menyeleksi keluarnya protein ini yaitu ginjal, tapi bisa juga pada kondisi panas tinggi dan dehidrasi berat. Nitrite dalam urine.Nitrite ini lebih mengarah pada adanya infeksi karena kuman akan merubah nitrat dalam urine menjadi nitrit.

Biliribun dan urobilinogen.Kedua bahan ini adalah produk dari liver atau hati, salah satu fungsinya adalah memberi warna kuning pada urine. Kadarnya dalam urine akan meningkat sehingga urine tampak seperti teh. Kondisi ini dapat terjadi pada kasus gangguan hati seperti hepatitis, tumor hati dan gangguan di sistem empedu.Reduksi urinePemeriksaan ini dulu sering dilakukan sebagai pertanda adanya gula di dalam urine, apabila positif menunjukkan adanya kadar gula dalam tubuh seseorang. Kelemahannya adalah pemeriksaan ini tidak menggambarkan kadar gula dalam darah,sehingga saat ini tidak dapat dijadikan dasar penegakan diagnosis kencing manis. Eritrosit (sel darah merah)Dalam keadaan normal tidak didapatkan adanya darah didalam urine, adanya darah (erytrosit) dalam urine mungkin akibat perdarahan di saluran kencing(adanya batu,tumor yang berdarah,infeksi saluran kencing, ginjal yg kekurangan darah/infark) atau pada wanita yang sedang haid akibat kontaminasi, itulah sebabnya pemeriksaan urine ini tidak disarankan untuk wanita yang sedang haid.Lekosit Lekosit adalah tentaranya tubuh kita, apabila ada infeksi atau luka di saluran kencing,maka jumlah lekosit akan meningkat, leukosit juga akan meningkat akibat kontaminan misalnya akibat keputihan. Secara normal kadar lekosit dalam urine adalah 0-5 per lapangan pandang bila dilihat dengan mukroskop. Setelah mencari adanya darah dan leukosit, yang kita cari adalah adanya silinder. Silinder adalah endapan protein yang terbentuk didalam tubulus ginjal,adanya silinder ini menunjukkan adanya penyakit yang serius dari ginjal misalnya radang pada ginjal.Kristal Kristal dalam urine tidak selalu berhubungan dengan adanya batu di saluran kemih, kristal merupakan hasil metabolisme normal dari tubuh. Jenis makanan, kecepatan metabolisme dan kepekatan urin serta banyaknya makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi adanya kristal dalam urine. EpitelEpitel ibarat batu bata di dinding saluran kemih kita, jumlahnya akan meningkat apabila didapatkan adanya infeksi,radang dan batu saluran kemih. 

Page 13: Pemeriksaan Darah Lengkap

Benda Ketonbenda-benda keton (keton bodies). Benda ini terdiri dari aseton,asam asetoasetat dan asam 13-hidroksibutirat. Puasa yang lama,diabetes mellitus (kencing manis) dan gangguan metabolisme lemak akan meningkatkan jumlah benda keton dalam urine.Paket Pelayanan KesehatanPaket pelayanan kesehatan dengan harga yang lebih terjangkau.

1. Paket Imunisasi Kanker Serviks 2. Paket Imunisasi Hepatitis B Dewasa3. Paket Imunisasi Influenza4. Paket KB suntik 1 bulan dan 3 bulan5. Paket Terapi Uap untuk Asma

Antara DRT atau Dengue NS 1 Antigen

Demam Berdarah iiih cukup menakutkan dan membosankan lagi, habis pasiennya harus diambil darah terus, ngerjain aja tuh penyakit, cappe deh. Tapi karena itu sudah tugas, so kita harus ikhlas juga sih.

Kasus demam berdarah di tempat kerja sy kembali meningkat lagi, dan menemukan pasien dengan jumlah trombosit <30rb bukan hal aneh lagi. Susah sih menyatukan ideologi bahwa lingkungan itu harus benar-benar bersih, contohnya di kota sy, sampah menumpuk kepanasan kehujanan jadinya iih bau, belum lagi selokan yg tergenang alias airnya tidak mengalir. Pemberantasan Demam Berdarah bukan hanya tugas pemerintah lagi, tapi kita sebagai anggota masyarakat yg hidup di lingkungan tersebut, so pemberantasan jentik nyamuk, pengasapan ataupun pemberian obat abate pada air yang sering kita konsumsi menjadi patut diperhitungkan. Baca selengkapnya »Diposkan oleh yudi di 01.08 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook12 Januari 2011BTATBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Micobakterium tuberkulosa.Sobat kamu tau nggak kenapa yg sakit TBC sering disebut KP? tadinya sy menyangka kepanjangan dari Kelainan Paru (walaupun iya juga sih), tp begini ceritanya : penemu Micobakterium tuberkulosa itu yaitu Robert Koch thn 1882, makanya kadang-kadang bakteri itu disebut basil koch, dan penyakit TBCnya disebut Koch Pulmonum (alias KP).

Penyakit TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh manusia seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.Baca selengkapnya »Diposkan oleh yudi di 02.19 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookMALARIA

MALARIAMalaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejalanya yaitu meriang (panas dingin menggigil) serta demam berkepanjangan.

Waktu kuliah dulu, dikenal ada beberapa jenis species malaria, yaitu1. Plasmodium falciparum2. Plasmodium vivax3. Plasmaodium malariae4. Plasmodium ovaleBaca selengkapnya »Diposkan oleh yudi di 02.17 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookANALISA SPERMA

Page 14: Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan sperma (lebih tepatnya analisis semen) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta kualitas semen dan sperma seorang pria. Pengertian semen berbeda dengan sperma. Secara keseluruhan, cairan putih dan kental yang keluar dari alat kelamin pria saat ejakulasi disebut semen. Sedangkan 'makhluk' kecil yang berenang-renang di dalam semen disebut sperma. Analisis semen merupakan salah satu pemeriksaan tahap pertama untuk menentukan kesuburan pria. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan apakah ada masalah pada sistim produksi sperma atau pada kualitas sperma, yang menjadi biang ketidaksuburan. Perlu diketahui, hampir setengah pasangan yang tidak berhasil memperoleh keturunan, disebabkan karena ketidaksuburan pasangan prianya.Baca selengkapnya »Diposkan oleh yudi di 02.16 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookSAMPEL DARAH

Darah merupakan cairan yg penting di dlm tubuh, fungsi utamanya yaitu sebagai alat pengangkut zat-zat di dlm tubuh. Darah terbentuk dari 2 bagian utama, yaitu plasma darah (mengisi sekitar 55% dari darah) dan sel-sel darah (mengisi sekitar 45% dari darah). Volume total darah orang dewasa diperkirakan sekitar 6 liter atau 7% - 8% dari berat tubuh.Plasma merupakan cairan yg sangat komplek yg tdk hanya sebagai media mengapungnya sel-sel darah, tapi berisi zat-zat yg terlarut yg terdiri dari air, zat-zat makanan, gas, vitamin, dan sisa-sisa makanan.

Baca selengkapnya »Diposkan oleh yudi di 02.15 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookSIAPA SIH

Saya Yudi kelahiran '81 di Ciamis, saya tidak sengaja masuk AAK YBTH Tasikmalaya pada thn 2000. Alhamdulillah walaupun prestasi pas-pasan, saya bisa lulus thn 2003.Tak lama setelah lulus kuliah saya kerja di RS Dustira Cimahi Bandung, tapi hanya bertahan beberapa bulan saja, lalu pada akhir 2003 saya kerja di RS Azra Bogor sampai sekarang.

Selama kerja di RS tersebut saya pernah beberapa kali double job diantaranya di Labkesda Kota Bogor (beberapa bulan), Klinik Pasutri dr.Boyke (beberapa tahun), RS Hermina Bogor (beberapa bulan). Walaupun saat ini ilmu dan waktu saya abdikan untuk orang lain, mudah-mudahan esok lusa atau suatu hari ilmu dan pengalaman yg selama ini didapat bisa diabdikan untuk diri sendiri, amin.

BlogBlog ini saya tulis sekedar tambahan informasi dan atau mengingatkan saja, mudah-mudahan ada manfaatnya untuk pihak terkait. Kalau ada kesalahan baik dalam segi pengetahuan ataupun penulisan, mohon maklum adanya.Partisipasi sobat-sobat semua dlm bentuk kritik atau saran yg sifatnya membangun demi perbaikan blog ini sy tunggu.

PEMERIKSAAN WIDAL MASIH AKURATKAH ?

Beberapa minggu yang lalu ketika saya berkunjung ke suatu laboratorium daerah, ternyata jenis pemeriksaan untuk diagnosa demam tipoid masih menggunakan teknik widal, sehingga artikel ini saya tulis untuk menyambung dan menegaskan artikel sebelumnya yang berjudul DETEKSI DINI DEMAM TYPHOID pada pebruari lalu.

Pemeriksaan widal adalah salah satu pemeriksaan yang bertujuan untuk menegakan diagnosa demam tipoid. Pemeriksaan ini masih banyak dipakai di negara-negara berkembang dikarenakan biayanya yang relatif terjangkau dan hasilnyapun dpt diketahui dgn segera.

Pemeriksaan widal bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi (kekebalan tubuh) terhadap kuman salmonela dgn cara mengukur kadar aglutinasi antibodi terhadap antigen O dan H dalam sampel darah. Tubuh kita akan membentuk antibodi jika terpapar kuman salmonela typhi, baik

Page 15: Pemeriksaan Darah Lengkap

kuman yg masuk secara alamiah dan menyebabkan sakit, kuman yg masuk namun tidak menunjukan gejala (karier) ataupun melalui vaksinasi.

Berbagai cara dan teknik dalam pemeriksaan laboratorium telah banyak berkembang ke arah yg lebih baik, sehingga pemeriksaan widal tidak lagi bisa mengetahui apakah hasil positif pada pemeriksaan tersebut terkait dengan infeksi yg saat ini sedang terjadi atau infeksi yg terdahulu (sebelumnya).

Pada pasien yang saat ini tidak sedang sakitpun pemeriksaan widal mungkin saja menunjukan hasil yang positif, pada pasien yang mendapat vaksinasi tipoid hasil pemeriksaan widalnyapun bisa positif. Perlu diperhatikan sobat analis semua bahwa pemeriksaan widal yang positif bukan hanya terjadi pada infeksi kuman salmonella typhi, namun juga akibat infeksi kuman salmonella yang lain, sehingga pada saat ini pemeriksan ini tidak dapat lagi dijadikan acuan pemeriksaan yg spesifik terhadap penyakit tipoid.

Pengambnilan sampel pasien untuk pemeriksaan widal juga kadang kurang tepat waktunya, karena berdasarkan perjalanan penyakitnya antibodi terbentuk pada hari ke 5-7 ke atas, sehingga tidak bijak jika pemeriksaan widal dilakukan sebelum hari ke 5, dan kalaupun pada pemeriksaan wideal didapat hasil yang positif pada sebelum hari ke 5 maka yang terdeteksi tersebut dimungkinkan antibodi yang terbentuk tersebut berasal dari infeksi sebelumnya. Mengingat adanya kelemahan tersebut maka pada saat ini di era kemajuan teknik pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan tersebut seharusnya tidak lagi menjadi pilihan, meskipun masih saja dilakukan di laboratorium-laboratorium pratama atau di daerah-daerah dimana teknik pameriksaan yang lain belum tersedia, namun tetap memperhatikan hal-hal penting dalam menegakan diagnosa tipoid yaitu tanda klinis yang menunjang (demam lebih dari 7 hari, anamnesis dan pemeriksaan fisik) atau dilakukan pemeriksaan widal serial pada minggu ke 1 dan minggu ke 2 dan pada periode convalescence saat demam mulai turun (pemeriksaan cukup bermakna jika terdapat kenaikan titer 2-4 kali).

Pemeriksan yang tepatDari gejala-gejala klinik yang mengarah ke arah demam tipoid, pemeriksaan di bawah ini seharusnya direkomendasikan oleh seorang dokter untuk menegakan diagnosanya ;1.Pemeriksaan laboratorium sederhana, sehingga pada pemeriksaan tersebut didapatkan leukopenia, aneusinofilia, trombositopenia, dan limpositosis relatif2.Pemeriksaan IgM Anti Salmonella (Tubex TF)Pada pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya antigen spesifik dari kuman salmonella walaupun pemeriksaan dilakukan dalam minggu pertama setelah demam.3.Kultur darahPemeriksaan ini merupakan gold standar untuk pemeriksaan demam tipoid4.PCR (polymerase Chain Reaction)Pemeriksaan ini walaupun lebih baru namun pemeriksaannya kurang praktis dan harganya lebih mahal

Dengan melakukan pemeriksaan yang terarah diharapkan demam tipoid dapat ditegakan dengan cepat dan tepat, semoga.

Wulan Pisu

Suka Suka  ·  · Bagikan

9 orang  menyukai ini.

Iznada Hafizah izin share27 Mei pukul 20:20 · Suka

Ananda Raka Murinto Sasongko limf% 15 ..bahaya ga??18 Juli pukul 19:26 · Suka

Page 16: Pemeriksaan Darah Lengkap

Maulana Nur Aini Izin share18 Agustus pukul 19:16 · Suka

Alau Slewa hehehehe tidak19 Agustus pukul 9:38 · Suka

Kimia klinik bisa kow27 Agustus pukul 20:01 · Suka