pemeriksaan darah tepi rutin

201
1 Pemeriksaan Pemeriksaan Darah Tepi Rutin Darah Tepi Rutin Bagian / Instalasi Patologi Klinik Bagian / Instalasi Patologi Klinik Fak.Kedokteran Unair / RSU Dr.Sutomo Fak.Kedokteran Unair / RSU Dr.Sutomo 2005 2005

Upload: mustika-ayu-fitriani

Post on 22-Oct-2015

408 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

11

PemeriksaanPemeriksaanDarah Tepi RutinDarah Tepi Rutin

Bagian / Instalasi Patologi KlinikBagian / Instalasi Patologi KlinikFak.Kedokteran Unair / RSU Dr.SutomoFak.Kedokteran Unair / RSU Dr.Sutomo

20052005

Page 2: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

22

Tahap-tahap HemopoisisTahap-tahap Hemopoisis

S.I.HS.I.H

↓ ↓ proliferasiproliferasi

Anak-SelAnak-Sel

↓ ↓ diferensiasidiferensiasi

Sel Prekursor-prekursorSel Prekursor-prekursor

↓ ↓ maturasimaturasi

Eritrosit - Lekosit - TrombositEritrosit - Lekosit - Trombosit

Page 3: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

33

HEMOPOISISHEMOPOISISSIHSIH

CFU-GEMM CFU-LIMCFU-GEMM CFU-LIM

BFU-E CFU-GM CFU-MEG LIM-B LIM-TBFU-E CFU-GM CFU-MEG LIM-B LIM-T

PRONORMOPRONORMO

NORMOBLASTNORMOBLAST

RETIKULOSITRETIKULOSIT

ERITROSITERITROSIT NETRO EOS BASO MONO TROMBO LIM-B LIM-TNETRO EOS BASO MONO TROMBO LIM-B LIM-T

Page 4: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

44

Kiri kekanan : Normoblast basofilik, normoblast ortokromatik, limfosit .Kiri kekanan : Normoblast basofilik, normoblast ortokromatik, limfosit .

Page 5: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

55

Normoblast basofilik , Normoblast polikromatofilik , Normoblast Normoblast basofilik , Normoblast polikromatofilik , Normoblast ortokromatikortokromatik

Page 6: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

66

Retikulositosis pada Talasemia-Sel Bulan Sabit (Sickle Cell- Retikulositosis pada Talasemia-Sel Bulan Sabit (Sickle Cell- Thalassemia Thalassemia

Page 7: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

77

E R I T R O S I TE R I T R O S I T::Komposisi eritrositKomposisi eritrosit

Sel eritrosit terdiri dariSel eritrosit terdiri dari : :- 60% air- 60% air- 28% hemoglobin :- 28% hemoglobin :

* pigmen darah* pigmen darah* sarana transport O2* sarana transport O2* 96% rantai globin* 96% rantai globin* 4% heme* 4% heme

- 7% lemak- 7% lemak- Sisa: karbohidrat, elektrolit, ensim, - Sisa: karbohidrat, elektrolit, ensim, metabolit metabolit

Page 8: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

88

3 aspek penting eritrosit :3 aspek penting eritrosit :- membran- membran- hemoglobin- hemoglobin- jalur metabolisme aktif- jalur metabolisme aktif

I. I. Membran eritrositMembran eritrosit : :

terdiri dari lipid-2-lapis dgn ditunjang protein terdiri dari lipid-2-lapis dgn ditunjang protein struktural:struktural:

50% - protein ( 50% - protein ( protein protein periferalperiferal :spektrin,aktin,ankyrin ; :spektrin,aktin,ankyrin ; protein integralprotein integral: glikoforin, Band-3, Band-4.1): glikoforin, Band-3, Band-4.1)

40% - lipid(60% fosfolipid,30% kholesterol, 10% 40% - lipid(60% fosfolipid,30% kholesterol, 10% glikolipid) glikolipid)

10% - karbohidrat (dibag.luar sbg Ag-gol.darah ABH 10% - karbohidrat (dibag.luar sbg Ag-gol.darah ABH dan dan Lewis) Lewis)

Page 9: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

99

Page 10: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

1010

II. II. Struktur & komposisi mol.HbStruktur & komposisi mol.Hb : :

- 95% berat kering eri didominasi mol.Hb- 95% berat kering eri didominasi mol.Hb

- sintesis Hb : 65% pada fase maturasi eritrosit - sintesis Hb : 65% pada fase maturasi eritrosit berinti, 35% pada fase retikulosit . berinti, 35% pada fase retikulosit .

- Mol.Hb tersusun atas tetramer globin (1 - Mol.Hb tersusun atas tetramer globin (1 pas.rantai globin- pas.rantai globin-αα dan 1 pas.rantai globin- dan 1 pas.rantai globin- non- non-αα) serta 4 grup heme (sbg cincin ) serta 4 grup heme (sbg cincin protoporfirin yang mengikat Fe) protoporfirin yang mengikat Fe)

- Rantai globin disintesis di ribosom ; Heme / - Rantai globin disintesis di ribosom ; Heme / protoporfirin di mitokondria . protoporfirin di mitokondria .

Page 11: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

1111

Page 12: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

1212

Page 13: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

1313

Page 14: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

1414

Varian Hb pada keadaan normalVarian Hb pada keadaan normal : :

- Hb-embrionikHb-embrionik : : HbGower1,HbGower2,HbPortlandHbGower1,HbGower2,HbPortland

- HbFetal HbFetal (HbF=(HbF=αα22γγ22) : dominan pada janin) : dominan pada janin- Hb-dewasaHb-dewasa (HbA= (HbA=αα22ββ22) : dominan pada anak ) : dominan pada anak

& dewasa ; (HbA2=& dewasa ; (HbA2=αα22δδ2)2)- Rantai globin penyusun mol.HbRantai globin penyusun mol.Hb : rantai- : rantai-

globin-globin-αα,,ββ,,γγ,,δδ (sintesis rantai- (sintesis rantai-αα diatur melalui diatur melalui kromosom-16, rantai-non-kromosom-16, rantai-non-αα atau atau ββ,,γγ,,δδ pada pada kromosom-11)kromosom-11)

Page 15: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

1515

Page 16: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

1616

Fungsi HbFungsi Hb : :

- Angkut O2 ke jaringan2 dan CO2 kembali ke - Angkut O2 ke jaringan2 dan CO2 kembali ke paru .paru .

- Bila O2 dilepaskan(Bila O2 dilepaskan(deoksigenasideoksigenasi) , rantai2 ) , rantai2 globin-globin-ββ terbuka → 2,3-DPG tertangkap → terbuka → 2,3-DPG tertangkap → afinitas thdp O2 ↓→ O2 mudah dilepaskanafinitas thdp O2 ↓→ O2 mudah dilepaskan

- Pada fasePada fase oksigenasi oksigenasi, kedua rantai-, kedua rantai-ββ saling saling mendekat → afinitas thdp O2 ↑ → O2 sulit mendekat → afinitas thdp O2 ↑ → O2 sulit dilepaskan dilepaskan

Page 17: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

1717

- Hubungan tek.partial O2 dlm darah dengan % Hubungan tek.partial O2 dlm darah dengan % saturasi O2 di Hb terlihat pada saturasi O2 di Hb terlihat pada Kurva Kurva Disosiasi O2Disosiasi O2 dari hemoglobin . dari hemoglobin .

- PP5050O2O2=tek.partial O2 pada 50% saturasi Hb =tek.partial O2 pada 50% saturasi Hb

(Normal=27 mmHg)(Normal=27 mmHg)- Pada Pada afinitas O2 ygafinitas O2 yg↑ ↑ , kurva bergeser kekiri , kurva bergeser kekiri

((PP5050 ↓ ↓) dan sebaliknya .) dan sebaliknya .

- Pada kadar Pada kadar 2.3-DPG/H+/CO2 yg >2.3-DPG/H+/CO2 yg > , kurva , kurva bergeser kekanan → pelepasan O2 ↑.bergeser kekanan → pelepasan O2 ↑.

- HbF kurang mengikat 2.3-DPGHbF kurang mengikat 2.3-DPG → kurva → kurva bergeser kekiri →pelepasan O2 sulit .bergeser kekiri →pelepasan O2 sulit .

Page 18: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

1818

Page 19: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

1919

III. Metabolisme EritrositIII. Metabolisme Eritrosit::

- - Jalur utamaJalur utama: : glikolisis anaerobik (90%)glikolisis anaerobik (90%) via via jalur Embden-Meyerhof, karena eritrosit tak jalur Embden-Meyerhof, karena eritrosit tak punya mitokondriapunya mitokondria

- Glukosa - Glukosa → → laktat .laktat .

- Sintesis - Sintesis ATPATP ( 2ATP/mol.glukosa) ( 2ATP/mol.glukosa)

- Terbentuk - Terbentuk NADHNADH utk reduksi metHb →Hb utk reduksi metHb →Hb- Terbentuk Terbentuk 2.3-DPG2.3-DPG utk mengatur afinitas utk mengatur afinitas

Hb terhadap O2Hb terhadap O2

Page 20: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

2020

Jalur Pentose-PhosphateJalur Pentose-Phosphate

((Hexose-Monophosphate =HMP shuntHexose-Monophosphate =HMP shunt))

- Glu-6P - Glu-6P → 6-PG dan Fru-6P→ 6-PG dan Fru-6P

- Terbentuk - Terbentuk NADPHNADPH → → - berikatan dgn glutation → melindungi - berikatan dgn glutation → melindungi sel dari sel dari stres oksidatifstres oksidatif (H2O2 produk (H2O2 produk obat/infeksi) obat/infeksi) - Mempertahankan - Mempertahankan reduced-Hbreduced-Hb

Page 21: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

2121

Page 22: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

2222

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Rutin SederhanaHematologi Rutin Sederhana

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan lab.hematologi yg paling sering dilakukanlab.hematologi yg paling sering dilakukan

Pemeriksaan lab.hematologi rutin sederhana Pemeriksaan lab.hematologi rutin sederhana dikerjakan dengan dikerjakan dengan cara manualcara manual atau dengan atau dengan alat hitung sel darah otomatisalat hitung sel darah otomatis..

Pemeriksaan dengan cara manual sudah Pemeriksaan dengan cara manual sudah banyak dilakukan, tetapi beberapa cara manual banyak dilakukan, tetapi beberapa cara manual masih menjadi metode acuan . masih menjadi metode acuan .

Page 23: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

2323

Termasuk pemeriksaan iniTermasuk pemeriksaan ini : :- Kadar Hb- Kadar Hb

- Hematokrit atau - Hematokrit atau Packed Cell VolumePacked Cell Volume (PCV) (PCV)

- Hitung Eritrosit- Hitung Eritrosit

- Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)- Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)

- Laju Endap Darah (LED)- Laju Endap Darah (LED)

- Hitung Retikulosit- Hitung Retikulosit

- Hitung Lekosit- Hitung Lekosit

- Hitung Jenis Lekosit- Hitung Jenis Lekosit

- Evaluasi Hapusan Darah Tepi- Evaluasi Hapusan Darah Tepi

Page 24: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

2424

Pemeriksaan Darah LengkapPemeriksaan Darah Lengkap

Yang dimaksud dgn pemeriksaan “Yang dimaksud dgn pemeriksaan “Darah LengkapDarah Lengkap” ” yaitu pemeriksaan yang terdiri dari:yaitu pemeriksaan yang terdiri dari:

- penentuan kadar Hb- penentuan kadar Hb- Laju Endap Darah (LED)- Laju Endap Darah (LED)- Hitung Lekosit- Hitung Lekosit- Hitung Jenis Lekosit- Hitung Jenis Lekosit

ini utk lab yang masih menggunakan cara manual .ini utk lab yang masih menggunakan cara manual .

Page 25: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

2525

Di lab. yang sudah menggunakan alat Di lab. yang sudah menggunakan alat elektronik/otomatik,pemeriksaan darah elektronik/otomatik,pemeriksaan darah lengkap lazim disebut dengan lengkap lazim disebut dengan CBC (CBC (Complete Complete Blood CountBlood Count)) dan parameter yang diperiksa dan parameter yang diperiksa tergantung dari alat otomatik yang dipakai .tergantung dari alat otomatik yang dipakai .

Page 26: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

2626

Arti Pemeriksaan Darah LengkapArti Pemeriksaan Darah Lengkap

Membantu menentukan diagnosis suatu Membantu menentukan diagnosis suatu penyakit .penyakit .

Memberi informasi adanya proses patologis Memberi informasi adanya proses patologis dlm darah/tubuh .dlm darah/tubuh .

Alat monitor kemajuan penderita atau Alat monitor kemajuan penderita atau mengetahui efek/hasil suatu pengobatanmengetahui efek/hasil suatu pengobatan

Page 27: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

2727

Penentuan Kadar Hb :Penentuan Kadar Hb :1. 1. Metode SianmethemoglobinMetode Sianmethemoglobin

- cara ini = - cara ini = metode acuanmetode acuan utk kadar Hb . utk kadar Hb .

- prinsip pemeriksaan :- prinsip pemeriksaan :

a. darah + lar. Drabkin a. darah + lar. Drabkin → → KK33Fe(CN)Fe(CN)6 6 mengoksidasi mengoksidasi

Hb(Fe Hb(Fe2+2+) menjadi ) menjadi metHb (FemetHb (Fe3+3+)) . .

b. MetHb + b. MetHb + KCNKCN → → SianmetHbSianmetHb..

c. Perubahan warna diukur pada alat c. Perubahan warna diukur pada alat Spektrofotometer dgn Spektrofotometer dgn λλ=540 nm =540 nm

Page 28: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

2828

- Alat yang diperlukan :Alat yang diperlukan :

* Spektrofotometer* Spektrofotometer* Tabung2 13x100 mm* Tabung2 13x100 mm* Pipet Sahli* Pipet Sahli

- Reagensia :Reagensia :* * Lar.DrabkinLar.Drabkin : R/ NaHCO : R/ NaHCO33 1.0 g1.0 g

KK33Fe(CN)Fe(CN)66 0.2 g0.2 g

KCNKCN 0.05 g0.05 g Aquadest ad 1000 mlAquadest ad 1000 ml

(simpan dlm botol coklat, suhu kamar, 1 bulan) (simpan dlm botol coklat, suhu kamar, 1 bulan)

Page 29: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

2929

Prosedur kerja :Prosedur kerja :

1.1. Pipet 5 ml lar.Drabkins kedalam 2 tabung Pipet 5 ml lar.Drabkins kedalam 2 tabung 2.2. Tambah 20 Tambah 20 μμl darah kapiler/EDTA kedalam l darah kapiler/EDTA kedalam

tabung ke-2 → campur dan bilas beberapa tabung ke-2 → campur dan bilas beberapa (3-5)kali .(3-5)kali .

3.3. Biarkan pada suhu kamar 10 menitBiarkan pada suhu kamar 10 menit4.4. Pindahkan campuran ke kuvet → baca Pindahkan campuran ke kuvet → baca

absorben pada spektrofotometer dgn absorben pada spektrofotometer dgn λλ 540 540 nm dgn blanko lar.Drabkins (tabung ke-1)nm dgn blanko lar.Drabkins (tabung ke-1)

Page 30: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

3030

5. Pada kuvet lain, masukkan lar.Standar HiCN yg 5. Pada kuvet lain, masukkan lar.Standar HiCN yg sudah diketahui kadarnya, baca pd alat dgn sudah diketahui kadarnya, baca pd alat dgn λλ=540 =540 nm . nm .

KalkulasiKalkulasi : :

Kadar Hb pasien =Kadar Hb pasien = Absorben sampelAbsorben sampel --------------------- x Konsentr. Std.Hb --------------------- x Konsentr. Std.Hb Absorben Standr.Hb Absorben Standr.Hb

Page 31: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

3131

Cara Membuat Kurva Standar Hb :Cara Membuat Kurva Standar Hb :- - lakukan pengenceran larutan standar lakukan pengenceran larutan standar SianmetHb (lihat tabel) SianmetHb (lihat tabel)

Tab.Tab. Lar.DrabkinLar.Drabkin Lar.Stndr. Lar.Stndr. SianmetHbSianmetHb

Kadar HbKadar Hb

11

22

33

44

0.0 ml0.0 ml

1.0 ml1.0 ml

2.0 ml2.0 ml

3.0 ml3.0 ml

5.0 ml5.0 ml

4.0 ml4.0 ml

3.0 ml3.0 ml

2.0 ml2.0 ml

100% Stndr.Hb100% Stndr.Hb

80% Stndr.Hb80% Stndr.Hb

60% Stndr.Hb60% Stndr.Hb

40% Stndr.Hb40% Stndr.Hb

Page 32: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

3232

Dengan kertas grafik-semilog, catat kadar Hb Dengan kertas grafik-semilog, catat kadar Hb (g/dl) pada absis dan densitas optik pada (g/dl) pada absis dan densitas optik pada ordinat sehingga didapatkan kurva garis lurus .ordinat sehingga didapatkan kurva garis lurus .

Dengan kurva Standar-Hb ini akan Dengan kurva Standar-Hb ini akan mempermudah dan mempercepat perhitungan mempermudah dan mempercepat perhitungan kadar Hb .kadar Hb .

Page 33: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

3333

Penentuan Kadar Hb :Penentuan Kadar Hb :2. 2. Metode Hematin Asam (Sahli)Metode Hematin Asam (Sahli)

PrinsipPrinsip : darah + lar.HCl : darah + lar.HCl → Hb diubah oleh → Hb diubah oleh HCl menjadi HCl menjadi hematin-asamhematin-asam . .

Setelah hematin-asam terbentuk sempurna (10 Setelah hematin-asam terbentuk sempurna (10 menit) → encerkan dgn akuadest sampai menit) → encerkan dgn akuadest sampai warnanya sama dgn warna standar → baca warnanya sama dgn warna standar → baca kadar Hb pada skala di tabung Sahli kadar Hb pada skala di tabung Sahli

Cara ini cepat, simpel, murah , tapi akurasinya Cara ini cepat, simpel, murah , tapi akurasinya kurang (kesalahan kurang (kesalahan >>10%)10%)

Page 34: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

3434

- Alat yang diperlukan :- Alat yang diperlukan :

Hemoglobinometer Sahli-AdamHemoglobinometer Sahli-Adam, terdiri dari :, terdiri dari :

- Gelas berwarna coklat (standar-warna)- Gelas berwarna coklat (standar-warna)- Tabung Sahli dgn skala (dlm g% atau g/dl).- Tabung Sahli dgn skala (dlm g% atau g/dl).- Pipet Sahli dgn volume 20 cmm .- Pipet Sahli dgn volume 20 cmm .- Pengaduk dari gelas .- Pengaduk dari gelas .- Pipet pasteur .- Pipet pasteur .

Page 35: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

3535

Page 36: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

3636

ReagensiaReagensia : :

- larutan HCl 0.1N- larutan HCl 0.1N

- Akuadestilata .- Akuadestilata .

Prinsip pemeriksaanPrinsip pemeriksaan : :

- Hb + asam lemah - Hb + asam lemah → asam hematin (gelap)→ asam hematin (gelap)- lar.asam hematin diencerkan sampai - lar.asam hematin diencerkan sampai warnanya sama dgn warna standar . warnanya sama dgn warna standar .

Page 37: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

3737

- Prosedur pemeriksaan :- Prosedur pemeriksaan :

1.1. Isi tabung Sahli dgn lar.HCl 0.1N sampai angka 2 gIsi tabung Sahli dgn lar.HCl 0.1N sampai angka 2 g% .% .

2.2. Hisap darah kapiler atau sampel darah-EDTA dgn Hisap darah kapiler atau sampel darah-EDTA dgn pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20 cmm (=20 pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20 cmm (=20 μμl)l)

3.3. Bersihkan bagian luar pipet dengan kapas/kertas Bersihkan bagian luar pipet dengan kapas/kertas tissue kering (hati-2)tissue kering (hati-2)

4.4. Tiup darah dari pipet kedalam lar.HCL 0.1N dalam Tiup darah dari pipet kedalam lar.HCL 0.1N dalam tabung Sahli (hati-2 jangan sampai timbul tabung Sahli (hati-2 jangan sampai timbul gelembung udara)gelembung udara)

Page 38: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

3838

5. Bilas pipet Sahli beberapa kali dgn lar.HCl dalam 5. Bilas pipet Sahli beberapa kali dgn lar.HCl dalam tabung Sahli (isap & tiup lar.HCl beberapa kali)tabung Sahli (isap & tiup lar.HCl beberapa kali)

6. Biarkan 10 menit untuk terbentuknya hematin-asam 6. Biarkan 10 menit untuk terbentuknya hematin-asam yg sempurna (minimal 95%)yg sempurna (minimal 95%)

7. Encerkan lar.hematin-asam dgn akuadest tetes demi 7. Encerkan lar.hematin-asam dgn akuadest tetes demi tetes sambil diaduk sampai warna larutan sama dgn tetes sambil diaduk sampai warna larutan sama dgn warna standar pada gelas-kotak .warna standar pada gelas-kotak .

8. Baca meniskus larutan pada tab.Sahli (g% atau g/dl) 8. Baca meniskus larutan pada tab.Sahli (g% atau g/dl)

Page 39: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

3939

- Perhatikan :- Perhatikan :

Warna standar kotak-Sahli dapat berubah Warna standar kotak-Sahli dapat berubah → perlu di → perlu di kalibrasi dgn metode SianmetHb sebagai acuan → kalibrasi dgn metode SianmetHb sebagai acuan → hitung hitung Faktor-KoreksiFaktor-Koreksi → cantumkan pada Kotak- → cantumkan pada Kotak- Sahli . Sahli .

Lakukan Kalibrasi setiap kali diduga warna Lakukan Kalibrasi setiap kali diduga warna standar telah berubah atau hasil pembacaan cara Sahli standar telah berubah atau hasil pembacaan cara Sahli

meragukan . meragukan .

Page 40: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

4040

- - Cara menentukan Faktor-KoreksiCara menentukan Faktor-Koreksi : :

Periksa minimum 10 sampel darah dgn cara Periksa minimum 10 sampel darah dgn cara Sahli dan SianmetHb (alat sudah dikaliberasi)Sahli dan SianmetHb (alat sudah dikaliberasi)

Hitung rata2 nilai Hb-Sahli (mis : X g/dl) ; dan Hitung rata2 nilai Hb-Sahli (mis : X g/dl) ; dan rata2 nilai Hb-Sianmet (mis : Y g/dl)rata2 nilai Hb-Sianmet (mis : Y g/dl)

Nilai yg dianggap benar (nilai Hb-Sianmet = Nilai yg dianggap benar (nilai Hb-Sianmet = Y) = Faktor-Koreksi (F) x Nilai Hb-Sahli (=X) Y) = Faktor-Koreksi (F) x Nilai Hb-Sahli (=X) → Y = F x X→ Y = F x X

F = Y : XF = Y : X

Page 41: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

4141

- Sebab-sebab kesalahan ( - Sebab-sebab kesalahan ( >>10%) :10%) :

1.1. Alat/reagensia kurang sempurna :Alat/reagensia kurang sempurna :

- volume pipet Hb tdk tepat 20 cmm- volume pipet Hb tdk tepat 20 cmm

- warna standar sering sudah berubah- warna standar sering sudah berubah

- kadar lar.HCl berubah (harus sering - kadar lar.HCl berubah (harus sering

dicek)dicek)

2. Pengambilan darah kurang baik2. Pengambilan darah kurang baik

3. Penglihatan pemeriksa terganggu .3. Penglihatan pemeriksa terganggu .

4. Bias, intensitas sinar (penerangan)4. Bias, intensitas sinar (penerangan)

Page 42: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

4242

Hematokrit (Hct) / Hematokrit (Hct) / Packed Cell Volume (PCV) : Packed Cell Volume (PCV) :

Prinsip Prinsip : : darah dgn antikoagulan dimasukkan dalam tabung, darah dgn antikoagulan dimasukkan dalam tabung, dipusingkan dgn kecepatan tertentu dan dalam waktu dipusingkan dgn kecepatan tertentu dan dalam waktu tertentu , sehingga sel darah merah dimampatkan .tertentu , sehingga sel darah merah dimampatkan .

Tingginya kolom sel darah merah yg dimampatkan Tingginya kolom sel darah merah yg dimampatkan dibaca sebagai dibaca sebagai Hematokrit Hematokrit (dinyatakan dalam % (dinyatakan dalam % vol.sel darah merah terhadap volume darah vol.sel darah merah terhadap volume darah seluruhnya)seluruhnya)

Page 43: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

4343

Nilai hematokrit sebanding / sesuai dgn nilai kadar Hb dan Nilai hematokrit sebanding / sesuai dgn nilai kadar Hb dan jumlah sel darah merahjumlah sel darah merah

plasmaplasma

a buffy coata buffy coat

b sel darah merahb sel darah merah

Hct / PCV = b/a x 100%Hct / PCV = b/a x 100%

Page 44: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

4444

Juml.EritrositJuml.Eritrosit Kadar HbKadar Hb parameter Anemia parameter Anemia HematokritHematokrit

Nilai normal Hct tergantung :Nilai normal Hct tergantung :

-Usia-Usia

-Jenis kelamin-Jenis kelamin

-Geografis; Hct didataran tinggi -Geografis; Hct didataran tinggi > pesisir> pesisir

Page 45: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

4545

- - Harga normal HematokritHarga normal Hematokrit : :

Saat lahir : 50-62%Saat lahir : 50-62% Usia 1 tahun : 31-39%Usia 1 tahun : 31-39% Dewasa Dewasa ♀♀ : 36-46% (PK: 35-45%): 36-46% (PK: 35-45%) Dewasa ♂Dewasa ♂ : 42-52% (PK: 40-50%): 42-52% (PK: 40-50%)

Page 46: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

4646

* * Peningkatan HematokritPeningkatan Hematokrit : :

Polisitemia (Vera , Sekunder)Polisitemia (Vera , Sekunder) Vol.plasma Vol.plasma ↓ (↓ (Dehidrasi , combustio)Dehidrasi , combustio) MakrositosisMakrositosis

* * Penurunan HematokritPenurunan Hematokrit : :

- Produksi eritrosit Produksi eritrosit ↓ ↓- MikrositosisMikrositosis- Dilusi karena infus cairanDilusi karena infus cairan

Page 47: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

4747

- Cara pemeriksaan Hematokrit :- Cara pemeriksaan Hematokrit :

1. Cara Makrohematokrit (Wintrobe)1. Cara Makrohematokrit (Wintrobe)

- Menggunakan tabung Wintrobe - Menggunakan tabung Wintrobe

Tabung ini punya 2 skala :Tabung ini punya 2 skala :

Skala dgn 0 diatas – 10 dibawahSkala dgn 0 diatas – 10 dibawah

(untuk penentuan LED)(untuk penentuan LED)

Skala dgn 0 dibawah – 10 diatasSkala dgn 0 dibawah – 10 diatas

(untuk penentuan hematokrit)(untuk penentuan hematokrit)

Page 48: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

4848

- Prosedur pemeriksaan Makrohematokrit :- Prosedur pemeriksaan Makrohematokrit :

Darah-EDTA dimasukkan kedalam tabung Darah-EDTA dimasukkan kedalam tabung Wintrobe sampai tanda ‘10’ kemudian Wintrobe sampai tanda ‘10’ kemudian dipusingkan 3000 rpm/30 menit .dipusingkan 3000 rpm/30 menit .

Ukur perbandingan tinggi kolom Eritrosit Ukur perbandingan tinggi kolom Eritrosit terhadap tinggi kolom darah seluruhnya .terhadap tinggi kolom darah seluruhnya .

Page 49: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

4949

- 2. Cara pemeriksaan Mikrohematokrit :- 2. Cara pemeriksaan Mikrohematokrit :

Peralatan :Peralatan :- Tabung kapiler (- Tabung kapiler (plainplain atau atau heparinized)heparinized) Utk sampel darah-EDTA pakai pipet kapiler Utk sampel darah-EDTA pakai pipet kapiler ‘ ‘plain’plain’, untuk darah kapiler pakai pipet kapiler , untuk darah kapiler pakai pipet kapiler

heparinizedheparinized . . - Microhematocrit centrifuge - Microhematocrit centrifuge ( kecepatan ( kecepatan

11.500 – 15.000 rpm)11.500 – 15.000 rpm)..- Microhematocrit reader .- Microhematocrit reader .- - Malam (Malam (waxwax) untuk penyumbat kapiler) untuk penyumbat kapiler . .

Page 50: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

5050

- Prosedur pemeriksaan Mikrohematokrit :- Prosedur pemeriksaan Mikrohematokrit :

1.1. Isi pipet kapiler dg darah-EDTA atau darah tusuk-Isi pipet kapiler dg darah-EDTA atau darah tusuk-kulit .kulit .

2.2. Sumbat ujung bawah pipet dgn malam (Sumbat ujung bawah pipet dgn malam (waxwax))

3.3. Letakkan kapiler pada parit dari Letakkan kapiler pada parit dari Microhematocrit-Microhematocrit-centrifugecentrifuge dgn posisi ujung tertutup disebelah luar . dgn posisi ujung tertutup disebelah luar .

4.4. Pusingkan selama 5 menit .Pusingkan selama 5 menit .

5.5. Baca tinggi kolom eritrosit dgn Baca tinggi kolom eritrosit dgn Microhematocrit-Microhematocrit-reader .reader .

Page 51: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

5151

Hitung Eritrosit :Hitung Eritrosit :

Harga normal jumlah eritrosit bervariasi : Harga normal jumlah eritrosit bervariasi : paling tinggi saat lahir paling tinggi saat lahir → menurun sampai → menurun sampai saat dewasa .saat dewasa .Pada anak-anak dan remaja sedikit lebih Pada anak-anak dan remaja sedikit lebih rendah daripada laki-2 dewasa rendah daripada laki-2 dewasa

Jumlah eritrosit di dataran tinggi lebih besar Jumlah eritrosit di dataran tinggi lebih besar daripada di dataran rendah .daripada di dataran rendah .

Page 52: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

5252

- - Jumlah Eritrosit menurun padaJumlah Eritrosit menurun pada : :

1.1. Gangguan eritropoisis disumsum tulang Gangguan eritropoisis disumsum tulang (gangguan SIH/prekursor, kekurangan (gangguan SIH/prekursor, kekurangan bahan-2, gangguan/kerusakan jaringan bahan-2, gangguan/kerusakan jaringan

sumsum tulang)sumsum tulang)

2. Destruksi eritrosit (hemolisis) : 2. Destruksi eritrosit (hemolisis) : intravaskular/ekstravaskular , intravaskular/ekstravaskular , intrakorpuskular /ekstrakorpuskular intrakorpuskular /ekstrakorpuskular

3. Perdarahan (3. Perdarahan (blood lossblood loss) kronis / akut ) kronis / akut

Page 53: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

5353

- Jumlah Eritrosit meningkat pada :- Jumlah Eritrosit meningkat pada :

1.1. Polisitemia VeraPolisitemia Vera

2.2. Polisitemia absolut sekunderPolisitemia absolut sekunder

3.3. Polisitemia relatif (dehidrasi)Polisitemia relatif (dehidrasi)

Page 54: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

5454

- Cara Hitung Eritrosit :- Cara Hitung Eritrosit :

1.1. Cara manual ( kamar-hitung & mikroskop)Cara manual ( kamar-hitung & mikroskop)

2.2. Cara otomatik (dgn mesin hitung sel Cara otomatik (dgn mesin hitung sel elektronik = elektronik = blood cell countersblood cell counters))

Page 55: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

5555

- Hitung Eritrosit cara Manual :- Hitung Eritrosit cara Manual :

Prinsip :Prinsip :darah diencerkan dan dicat dengan larutan tertentu darah diencerkan dan dicat dengan larutan tertentu kemudian eritrositnya dihitung dalam kamar-hitung kemudian eritrositnya dihitung dalam kamar-hitung dibawah mikroskop .dibawah mikroskop .

Alat-alat :Alat-alat :1. Mikroskop1. Mikroskop

2. Kamar-hitung2. Kamar-hitung

3. Pipet pengencer (Thoma)3. Pipet pengencer (Thoma)

4. Larutan pengencer Hayem4. Larutan pengencer Hayem

Page 56: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

5656

- Kamar-Hitung :- Kamar-Hitung :

Beberapa jenis kamar-hitung :Beberapa jenis kamar-hitung :

Thoma, Fuchs-Rosenthal, Beuker, Neubauer, Thoma, Fuchs-Rosenthal, Beuker, Neubauer, Improved-Neubauer . Improved-Neubauer .

Kamar-hitung Improved-NeubauerKamar-hitung Improved-Neubauer : :

- pada tiap alat kamar-hitung ada 2 area-penghitung .- pada tiap alat kamar-hitung ada 2 area-penghitung .

- Area-penghitung merupakan 1 bujur- sangkar - Area-penghitung merupakan 1 bujur- sangkar ukuran 3x3 mm (luas= 9 mm ukuran 3x3 mm (luas= 9 mm22))

Page 57: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

5757

Page 58: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

5858

- Kamar Hitung Improved Neubauer- Kamar Hitung Improved Neubauer

Page 59: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

5959

- Reagensia untuk Hitung Eritrosit :- Reagensia untuk Hitung Eritrosit :

Larutan HAYEMLarutan HAYEM : : R/ HgCl2R/ HgCl2 0.25 g0.25 g

NaClNaCl 0.50 g0.50 g

Na2SO4Na2SO4 2.50 g2.50 g

Aquadest adAquadest ad 100 ml 100 ml

- Dengan larutan Hayem, sel lekosit masih terlihat, - Dengan larutan Hayem, sel lekosit masih terlihat, tapi karena ukurannya lebih besar dan jumlahnya tapi karena ukurannya lebih besar dan jumlahnya relatif sedikit relatif sedikit → mudah dibedakan dari eritrosit .→ mudah dibedakan dari eritrosit .

Page 60: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

6060

Page 61: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

6161

- - Prosedur PemeriksaanProsedur Pemeriksaan : :

Hisap darah-EDTA atau kapiler dengan Pipet Hisap darah-EDTA atau kapiler dengan Pipet Eritrosit Thoma sampai tanda 0.5 dan Eritrosit Thoma sampai tanda 0.5 dan encerkan dgn Lar.Hayem sampai tanda 101 encerkan dgn Lar.Hayem sampai tanda 101 → → pengenceran (dilusi) 200 x ( ? )pengenceran (dilusi) 200 x ( ? )

Campur larutan darah-Hayem ( kocok pipet Campur larutan darah-Hayem ( kocok pipet dgn arah tegak lurus sumbu pipet) dgn arah tegak lurus sumbu pipet)

Page 62: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

6262

Page 63: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

6363

Bersihkan kamar hitung dan beri tutup cover-Bersihkan kamar hitung dan beri tutup cover-glass diatas kotak-hitung glass diatas kotak-hitung

Buang Buang ± 4 tetes ± 4 tetes Larutan Darah-Hayem dari Larutan Darah-Hayem dari pipet , kemudian isikan larutan Darah-Hayem pipet , kemudian isikan larutan Darah-Hayem berikutnya ke dalam kamar-hitung melalui tepi berikutnya ke dalam kamar-hitung melalui tepi cover-glass .cover-glass .

Biarkan 3 menit agar eritrosit mengendap .Biarkan 3 menit agar eritrosit mengendap . Letakkan Kamar Hitung dibawah mikroskop Letakkan Kamar Hitung dibawah mikroskop

dan lihat gambaran kamar-hitung dengan lensa dan lihat gambaran kamar-hitung dengan lensa obyektif 10x .obyektif 10x .

Page 64: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

6464

Selanjutnya, dengan Selanjutnya, dengan obyektif 45xobyektif 45x hitung hitung jumlah eritrosit yang ada dalam 5 kotak kecil jumlah eritrosit yang ada dalam 5 kotak kecil (=N) di bagian tengah kotak-hitung ( 5 (=N) di bagian tengah kotak-hitung ( 5 kotak-”R”) kotak-”R”) → → Vol.5 kotak-R = 5 x 0.2 x 0.2 Vol.5 kotak-R = 5 x 0.2 x 0.2 x 0.1 = 0.02 cmmx 0.1 = 0.02 cmm

Cara penghitungan :Cara penghitungan : Juml.Eri/cmm = Juml.Eri/cmm =

N x 1/0.02 x 200 (pengenceran) N x 1/0.02 x 200 (pengenceran) = N x 50 x 200 = 10000 N = N x 50 x 200 = 10000 N

Page 65: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

6565

- Catatan :- Catatan :

Mengencerkan darah sebaiknya dengan pipet mikro Mengencerkan darah sebaiknya dengan pipet mikro dengan pengenceran akurat dengan pengenceran akurat → pada anemia dilusi → pada anemia dilusi dikurangi (< 200 x) dan pada polisitemia dilusi di↑ > dikurangi (< 200 x) dan pada polisitemia dilusi di↑ > 200 x .200 x .

Kamar-hitung, pipet, Kamar-hitung, pipet, cover-glasscover-glass harus bersih dan harus bersih dan kering .kering .

Beda jumlah eritrosit antara 1 kotak dengan kotak Beda jumlah eritrosit antara 1 kotak dengan kotak lainnya ≤ 20 sel (distribusi yg merata) .lainnya ≤ 20 sel (distribusi yg merata) .

Angka kesalahan : 11-30%Angka kesalahan : 11-30%

Page 66: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

6666

- Sebab-sebab kesalahan :- Sebab-sebab kesalahan :

Alat & reagen tidak sempurna :Alat & reagen tidak sempurna :

- macam kamar hitung- macam kamar hitung

- ujung pipet tidak utuh- ujung pipet tidak utuh

- larutan Hayem kotor- larutan Hayem kotor Kesalahan teknikKesalahan teknik Faktor manusia (petugas)Faktor manusia (petugas) BiasBias

Page 67: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

6767

- Nilai Normal Jumlah Eritrosit :- Nilai Normal Jumlah Eritrosit :

♂ ♂ dewasa = 4.3 – 5.9 juta/cmm (x 10dewasa = 4.3 – 5.9 juta/cmm (x 101212/l)/l) ♀ ♀ dewasa = 3.9 – 4.8 juta/cmm (x 10dewasa = 3.9 – 4.8 juta/cmm (x 101212/l)/l) Bayi (talipusat) = 5.0 – 7.0 x 10Bayi (talipusat) = 5.0 – 7.0 x 101212/l/l Anak (3 bulan) = 3.2 – 4.8 x 10Anak (3 bulan) = 3.2 – 4.8 x 101212/l/l Anak (1 tahun) = 3.6 – 5.2 x 10Anak (1 tahun) = 3.6 – 5.2 x 101212/l/l Anak 3 - 6 thn = 4.1 – 5.5 x 10Anak 3 - 6 thn = 4.1 – 5.5 x 101212/l/l Anak 10-12 thn = 4.0 – 5.4 x 10Anak 10-12 thn = 4.0 – 5.4 x 101212/l /l

Page 68: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

6868

Indeks Sel Darah MerahIndeks Sel Darah Merah

Indeks SDM digunakan untuk menentukan ukuran , Indeks SDM digunakan untuk menentukan ukuran , kandungan dan kadar Hb dlm eritrosit .kandungan dan kadar Hb dlm eritrosit .

Termasuk Indeks Sel Darah Merah :Termasuk Indeks Sel Darah Merah :

1. MCV (Mean Cell Volume)1. MCV (Mean Cell Volume)

2. MCH (Mean Cell Hb)2. MCH (Mean Cell Hb)

3. MCHC (Mean Cell Hb Concentration)3. MCHC (Mean Cell Hb Concentration)

Page 69: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

6969

- Rumus :- Rumus :

MCV MCV = PCV / Juml.Eri (juta/cmm) x 10 (fl)= PCV / Juml.Eri (juta/cmm) x 10 (fl)

Nilai normal : * Dewasa : 76-96 flNilai normal : * Dewasa : 76-96 fl * Neonatus : 120 fl* Neonatus : 120 fl * Bayi, 3 bln- 1 thn : 95 fl* Bayi, 3 bln- 1 thn : 95 fl * Anak, 3-* Anak, 3->6 thn : 76-92 fl>6 thn : 76-92 fl

Normositik = MCV normalNormositik = MCV normalMikrositik = MCV Mikrositik = MCV < normal< normalMakrositik = MCV > normalMakrositik = MCV > normal

Page 70: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

7070

- - MCHMCH : :

MCH menunjukkan kandungan Hb rata-2 MCH menunjukkan kandungan Hb rata-2 dalam 1 eritrosit .dalam 1 eritrosit .

MCH = Hb(g/dl) / Juml.Eri (juta/cmm) x 10MCH = Hb(g/dl) / Juml.Eri (juta/cmm) x 10

( dalam satuan pg)( dalam satuan pg)

* Nilai normal : Dewasa : 27 – 32 pg* Nilai normal : Dewasa : 27 – 32 pg

Anak,3 bln-2 thn :24 – 30 pgAnak,3 bln-2 thn :24 – 30 pg

Page 71: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

7171

- - MCHCMCHC

MCHC menunjukkan kadar Hb rata-2 dlm 1 MCHC menunjukkan kadar Hb rata-2 dlm 1 eritrosit .eritrosit .MCHC = Hb (g/dl) / PCV(%) x 100%MCHC = Hb (g/dl) / PCV(%) x 100%(satuan dalam % atau g/dl)(satuan dalam % atau g/dl)

Nilai normal : Nilai normal :

Dewasa & anak = 30-35 g/dlDewasa & anak = 30-35 g/dl Bayi = 27.3-32.7 g/dl Bayi = 27.3-32.7 g/dl

Hipokrom = MCHC Hipokrom = MCHC < normal< normal

Normokrom = MCHC normalNormokrom = MCHC normal

Page 72: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

7272

- Catatan :- Catatan :

Ada hubungan yg baik antara Kadar Hb , Ada hubungan yg baik antara Kadar Hb , Jumlah Eritrosit , dan PCV .Jumlah Eritrosit , dan PCV .

Bila Hb/Juml.Eri/PCV Bila Hb/Juml.Eri/PCV < normal dapat < normal dapat dikatakan adanya gejala Anemia .dikatakan adanya gejala Anemia .

Bila Indeks Eritrosit dapat dihitung → dapat Bila Indeks Eritrosit dapat dihitung → dapat ditentukan jenis anemia nya .ditentukan jenis anemia nya .

Page 73: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

7373

- Retikulosit :- Retikulosit :

Retikulosit Retikulosit = Eritrosit muda, tak berinti, = Eritrosit muda, tak berinti, mengandung sisa ribosom & RNA yang mengandung sisa ribosom & RNA yang bereaksi dgn cat bereaksi dgn cat Brilliant Cresyl BlueBrilliant Cresyl Blue (BCB) (BCB) atau atau New Methylene BlueNew Methylene Blue (NMB) membentuk (NMB) membentuk presipitat granul / filamen berwarna hijau-presipitat granul / filamen berwarna hijau-biru .biru .

Reaksi terjadi pada eritrosit hidup (belum Reaksi terjadi pada eritrosit hidup (belum difiksasi = supravital)difiksasi = supravital)

Karena lebih muda Karena lebih muda → ukuran > eritrosit→ ukuran > eritrosit

Page 74: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

7474

- Penghitungan Retikulosit :- Penghitungan Retikulosit :

Dilakukan dengan menghitung retikulosit Dilakukan dengan menghitung retikulosit dalam 1000 eritrosit, dinyatakan dalam % .dalam 1000 eritrosit, dinyatakan dalam % .

Retikulosit dijumpai dalam sumsum tulang, Retikulosit dijumpai dalam sumsum tulang, setelah mengalami maturasi selama 2 hari setelah mengalami maturasi selama 2 hari → → dilepaskan kedarah tepi, beredar selama 1 hari dilepaskan kedarah tepi, beredar selama 1 hari untuk kemudian menjadi eritrosit matur .untuk kemudian menjadi eritrosit matur .

Hitung retikulosit yg tepat dapat Hitung retikulosit yg tepat dapat mencerminkan aktivitas eritropoisis . mencerminkan aktivitas eritropoisis .

Page 75: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

7575

Pada Anemia didapat bias dlm penghitungan Pada Anemia didapat bias dlm penghitungan retikulosit krn jumlah eritrosit relatif rendah retikulosit krn jumlah eritrosit relatif rendah sehingga jumlah retikulosit yg terhitung relatif sehingga jumlah retikulosit yg terhitung relatif tinggi tinggi → perlu koreksi :→ perlu koreksi :

PCV penderita PCV penderita Corrected ReticCorrected Retic = % Retik x ----------------- = % Retik x -----------------

PCV normalPCV normal

(PCV normal ♂ = 50% ; ♀ = 40%)(PCV normal ♂ = 50% ; ♀ = 40%)

Page 76: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

7676

Pada kondisi tertentu Pada kondisi tertentu Corrected ReticCorrected Retic msh blm msh blm menggambarkan eritropoisis krn pengaruh menggambarkan eritropoisis krn pengaruh Shift ReticShift Retic (retik yg berada di darah tepi lebih lama sebelum (retik yg berada di darah tepi lebih lama sebelum menjadi eritrosit matur)menjadi eritrosit matur)Besarnya Besarnya shift shift sebanding dgn rangsangan sebanding dgn rangsangan eritropoitin .eritropoitin .

Koreksi :Koreksi : Corrected ReticulocyteCorrected Reticulocyte

Indeks Prod.Retik = ----------------------------- Indeks Prod.Retik = ----------------------------- (IPR) (IPR) Maturation TimeMaturation Time

(didarah tepi)(didarah tepi)

Page 77: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

7777

Gambar 2Gambar 2. . Maturation timeMaturation time retikulosit retikulosit

Page 78: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

7878

Pada Perdarahan, selama sum.tulang msh baik, 6 jam Pada Perdarahan, selama sum.tulang msh baik, 6 jam kemudian terjadi reaksi eritropoisis, 2-3 hari kemudian terjadi reaksi eritropoisis, 2-3 hari kemudian terjadi pekemudian terjadi pe↑ retikulosit (maks pd hari 6-10)↑ retikulosit (maks pd hari 6-10)

Bila pada anemia retikulosit tidak me↑Bila pada anemia retikulosit tidak me↑ : :a. Gangguan sum.tulang (hipoplasia, a. Gangguan sum.tulang (hipoplasia,

infiltrasi sel-2 ganas)infiltrasi sel-2 ganas)

b. Defisiensi Mineral, Vitamin, Proteinb. Defisiensi Mineral, Vitamin, Protein

c. Eritropoisis inefektif atau kadar c. Eritropoisis inefektif atau kadar Eritropoitin rendah . Eritropoitin rendah .

Page 79: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

7979

- Pemeriksaan Retikulosit :- Pemeriksaan Retikulosit :

1.1. Cara manual :Cara manual :- Pengecatan dgn - Pengecatan dgn Brilliant Cresyl Brilliant Cresyl Blue Blue (BCB) atau (BCB) atau New Methylene New Methylene Blue Blue (NMB) (NMB)

2.2. Cara Otomatik :Cara Otomatik :

- Dengan alat hitung sel darah - Dengan alat hitung sel darah elektronik (otomatik) elektronik (otomatik)

Page 80: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

8080

Hitung Retikulosit cara Manuil Hitung Retikulosit cara Manuil (Pengecatan) :(Pengecatan) :

Reagensia :Reagensia :

R/ R/ Brilliant Cresyl BlueBrilliant Cresyl Blue 1 g 1 g

NaCl 0.85 gNaCl 0.85 g

Natr.Sitrat 0.40 gNatr.Sitrat 0.40 g

Aquadest ad 100Aquadest ad 100 ml ml

Page 81: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

8181

- Prosedur Hitung Retikulosit ( BCB )- Prosedur Hitung Retikulosit ( BCB )

Masukkan 2 tts darah-kapiler / darah-EDTA Masukkan 2 tts darah-kapiler / darah-EDTA dan 2 tts BCB kedalam botol kecil .dan 2 tts BCB kedalam botol kecil .

Campur baik-baik, tunggu 15 menit .Campur baik-baik, tunggu 15 menit . Buat sediaan basah dan sediaan hapus kering .Buat sediaan basah dan sediaan hapus kering .

Sediaan basahSediaan basah : teteskan 1 tts lar.darah-BCB : teteskan 1 tts lar.darah-BCB diatas gelas obyek dan tutup dgn diatas gelas obyek dan tutup dgn cover-glasscover-glass, , tepi tepi cover-glasscover-glass beri vaselin agar sediaan tidak beri vaselin agar sediaan tidak kering .kering .

Page 82: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

8282

-- Catatan Catatan : :

Pada Anemia, jumlah cat dikurangi ( 1 vol. cat Pada Anemia, jumlah cat dikurangi ( 1 vol. cat untuk 2 vol.darah )untuk 2 vol.darah )

Hati-2 dalam menilai ‘retikulosit’ :Hati-2 dalam menilai ‘retikulosit’ :- Granula lekosit tercat dgn BCB- Granula lekosit tercat dgn BCB- Jangan tersisa endapan cat - Jangan tersisa endapan cat → → e endapan cat diatas eritrosit ndapan cat diatas eritrosit dianggap retikulosit . dianggap retikulosit .

Angka Kesalahan : Angka Kesalahan : > 25%> 25%

Page 83: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

8383

Gbr 1Gbr 1. . Tahap maturasi retikulosit Tahap maturasi retikulosit menurut Heilmeyermenurut Heilmeyer

Page 84: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

8484

Normal di sirkulasi periferNormal di sirkulasi perifer : :

61 % retik yg beredar adalah Grup-IV61 % retik yg beredar adalah Grup-IV 32 % “ “ “ Grup-III32 % “ “ “ Grup-III 7 % “ “ “ Grup-II7 % “ “ “ Grup-II 0.1% “ “ “ Grup-I0.1% “ “ “ Grup-I

Page 85: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

8585

Jumlah retikulosit normal :Jumlah retikulosit normal :

- lebih tinggi pada - lebih tinggi pada WanitaWanita drpd pria drpd pria

- lebih tinggi pada - lebih tinggi pada neonatusneonatus (setelah 1 minggu akan turun ke (setelah 1 minggu akan turun ke level orang dewasa) level orang dewasa)

- lebih tinggi pada orang yg hidup di - lebih tinggi pada orang yg hidup di

dataran tinggidataran tinggi ( ketinggian ( ketinggian > > 1800 m) 1800 m)

Page 86: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

8686

Tabel 1Tabel 1. . Jumlah eritrosit dihitung Jumlah eritrosit dihitung dan presisi retikulosit dan presisi retikulosit

Hitung retik(%)Hitung retik(%) CV 2%CV 2% CV 5%CV 5%

11

33

55

1010

2020

3030

4040

27,70027,700

11,10011,100

7,7507,750

5,0005,000

4,0004,000

3,5003,500

3,0003,000

4,5004,500

1,3501,350

1,1001,100

900900

650650

550550

500500

Page 87: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

8787

Laju Endap Darah ( LED )Laju Endap Darah ( LED )

Yaitu kecepatan mengendapnya eritrosit dalam darah Yaitu kecepatan mengendapnya eritrosit dalam darah dgn antikoagulandgn antikoagulan

Kecepatan pengendapan dipengaruhi Kecepatan pengendapan dipengaruhi

- gaya gravitasi- gaya gravitasi- tekanan keatas akibat perpindahan plasma- tekanan keatas akibat perpindahan plasma

LED diukur dlm satuan mm/jam . LED diukur dlm satuan mm/jam .

Page 88: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

8888

- - Fase pengendapan eritrosit :Fase pengendapan eritrosit :

Fase pembentukan rouleauxFase pembentukan rouleaux Fase pengendapan cepatFase pengendapan cepat Fase pengendapan lambat (pemampatan)Fase pengendapan lambat (pemampatan)

- Faktor yg mempengaruhi LEDFaktor yg mempengaruhi LED : :

1. Faktor Sel Darah Merah1. Faktor Sel Darah Merah2. Faktor komposisi plasma2. Faktor komposisi plasma3. Faktor teknis3. Faktor teknis

Page 89: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

8989

1.1. Faktor Sel Darah MerahFaktor Sel Darah Merah : :

a- Aglutinasi eritrosit & pembentukan a- Aglutinasi eritrosit & pembentukan rouleaux rouleaux (makin besar massa eritrosit, makin mudah (makin besar massa eritrosit, makin mudah

rouleaux yg terbentuk), makin cepat rouleaux yg terbentuk), makin cepat pengendapan .pengendapan .

b- Bentuk Eritrosit (bentuk Sferis, Bulan b- Bentuk Eritrosit (bentuk Sferis, Bulan Sabit), mempersulit pembentukan Sabit), mempersulit pembentukan rouleaux rouleaux → pengendapan lambat → → pengendapan lambat → LED ↓LED ↓

Page 90: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

9090

c- Ukuran eritrosit ( makrosit mempercepat c- Ukuran eritrosit ( makrosit mempercepat pengendapan) pengendapan)

d- Jumlah eritrosit/cmm :d- Jumlah eritrosit/cmm :

jumlah eritrosit yang rendah (anemia) jumlah eritrosit yang rendah (anemia) mempercepat pengendapan sel mempercepat pengendapan sel → → LED ↑ . LED ↑ .

Page 91: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

9191

2. Faktor Komposisi Plasma2. Faktor Komposisi Plasma : :

MeMe↑nya makromolekul dlm plasma↑nya makromolekul dlm plasma Me↑nya globulin > albuminMe↑nya globulin > albumin Me↑nya fibrinogenMe↑nya fibrinogen

me< gaya tolak-menolak antar sel me< gaya tolak-menolak antar sel → pbtkn rouleaux lebih mudah → → pbtkn rouleaux lebih mudah → LED ↑. LED ↑.

Page 92: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

9292

3. Faktor Teknis3. Faktor Teknis : :

Letak Tabung miring Letak Tabung miring → LED ↑→ LED ↑ Diameter tabung/pipet LED lebih kecil Diameter tabung/pipet LED lebih kecil Pemeriksaan tertunda > 2 jamPemeriksaan tertunda > 2 jam Ekses antikoagulanEkses antikoagulan Sebagian darah bekuSebagian darah beku

LED akan me↓LED akan me↓

Page 93: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

9393

- - Prosedur pemeriksaan LED :Prosedur pemeriksaan LED :

1.1. Metode WestergrenMetode Westergren : :- Bahan : darah vena : Natr.Sitrat 3.8% - Bahan : darah vena : Natr.Sitrat 3.8%

(perbandingan 4 : 1)(perbandingan 4 : 1) darah-EDTA : Lar.Garam Faalidarah-EDTA : Lar.Garam Faali (perbandingan 4 : 1) (perbandingan 4 : 1)

- Prosedur :- Prosedur :

* Hisap sampel darah yg sudah diencerkan * Hisap sampel darah yg sudah diencerkan dgn dgn pipet Westergren sampai tanda “0” pipet Westergren sampai tanda “0”

Page 94: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

9494

* Tutup lubang atas pipet dgn jari dan * Tutup lubang atas pipet dgn jari dan tempatkan di rak Westergren dengan posisi tempatkan di rak Westergren dengan posisi tegak lurus . tegak lurus .

* Tepat setelah 1 jam, baca kolom eritrosit .* Tepat setelah 1 jam, baca kolom eritrosit .

Nilai normal :Nilai normal :

♂ ♂ - 2 – 13 mm/jam- 2 – 13 mm/jam

♀ ♀ - 2 – 20 mm/jam- 2 – 20 mm/jam

Page 95: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

9595

Page 96: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

9696

Page 97: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

9797

- - Prosedur Pemeriksaan LED :Prosedur Pemeriksaan LED :

2. Metode Wintrobe2. Metode Wintrobe : : - Bahan : Darah-EDTA- Bahan : Darah-EDTA - Prosedur :- Prosedur :

- masukkan darah-EDTA ke tab.Wintrobe dgn - masukkan darah-EDTA ke tab.Wintrobe dgn pipet Wintrobe (isi pelan2 mulai dasar tabung pipet Wintrobe (isi pelan2 mulai dasar tabung sampai tanda “0” diatas) sampai tanda “0” diatas) → tempatkan tegak → tempatkan tegak

lurus pada rak Wintrobe → baca stlh 1 jam dan lurus pada rak Wintrobe → baca stlh 1 jam dan 2 jam . 2 jam .

Nilai normal : 10 mm/jamNilai normal : 10 mm/jam

Page 98: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

9898

Page 99: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

9999

Page 100: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

100100

Page 101: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

101101

Page 102: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

102102

- Catatan :- Catatan :

Tabung Wintrobe harus bersih .Tabung Wintrobe harus bersih . Darah-antikoagulan harus tercampur baik .Darah-antikoagulan harus tercampur baik . Darah tidak boleh lisis .Darah tidak boleh lisis . Posisi tabung benar-benar tegak lurus .Posisi tabung benar-benar tegak lurus . Jangan ada gelembung udara .Jangan ada gelembung udara . Kerjakan prosedur Kerjakan prosedur < 2 jam setelah < 2 jam setelah

pengambilan darah .pengambilan darah .

Page 103: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

103103

Hitung LekositHitung Lekosit

Jumlah lekosit dinyatakan dalam jumlah/cmm atau Jumlah lekosit dinyatakan dalam jumlah/cmm atau jumlah x 10jumlah x 1099/l ./l .

Nilai normal : Nilai normal : 4 thn-Dewasa : 5000-11000/cmm atau 4 thn-Dewasa : 5000-11000/cmm atau

5–11 x 10 5–11 x 1099/l ./l . Neonatus : 10000-30000/cmm Neonatus : 10000-30000/cmm

Usia 1 mgg : 10000/cmmUsia 1 mgg : 10000/cmm

Variasi diurnal : jumlah pd siang hari Variasi diurnal : jumlah pd siang hari > pagi .> pagi .Lekosit ↑ pada olah raga, tegang, cemas .Lekosit ↑ pada olah raga, tegang, cemas .

Page 104: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

104104

- Komposisi Jenis Lekosit :- Komposisi Jenis Lekosit :

Netrofil : 2.0 – 7.5 x 10Netrofil : 2.0 – 7.5 x 1099/l/l Eosinofil : 0.04 – 0.4 x 10Eosinofil : 0.04 – 0.4 x 1099/l/l Basofil : 0.02 – 0.1 x 10Basofil : 0.02 – 0.1 x 1099/l/l Limfosit : 1.5 – 4.0 x 10Limfosit : 1.5 – 4.0 x 1099/l/l Monosit : 0.2 – 0.8 x 10Monosit : 0.2 – 0.8 x 1099/l /l

Page 105: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

105105

* * Lekositosis Lekositosis ::= jumlah lekosit = jumlah lekosit > normal> normal paling sering karena netrofil ↑ (netrofilia) paling sering karena netrofil ↑ (netrofilia) dan limfosit yg ↑ (limfositosis) dan limfosit yg ↑ (limfositosis)

** Lekopenia Lekopenia : := Jumlah lekosit < normal= Jumlah lekosit < normal

Page 106: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

106106

Variasi Jumlah Netrofil :Variasi Jumlah Netrofil :

Jumlah netrofil di darah tepi dipengaruhi :Jumlah netrofil di darah tepi dipengaruhi :

1. Netrofil yang masuk sirkulasi 1. Netrofil yang masuk sirkulasi darah darah2. Netrofil yang keluar dari sirkulasi 2. Netrofil yang keluar dari sirkulasi darah darah3. Distribusinya .3. Distribusinya .4. Kombinasi ketiga diatas .4. Kombinasi ketiga diatas .

Page 107: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

107107

- Distribusi Netrofil dalam darah :- Distribusi Netrofil dalam darah :

Circulating Granulocyte PoolCirculating Granulocyte Pool (CGP) (CGP) : :- yaitu netrofil yang beredar di sirkulasi- yaitu netrofil yang beredar di sirkulasi- CGP ini yang terhitung pada Hitung - CGP ini yang terhitung pada Hitung

Lekosit .Lekosit . Marginated Granulocyte PoolMarginated Granulocyte Pool (MGP) (MGP) : :

- yaitu netrofil yang berada sepanjang - yaitu netrofil yang berada sepanjang

dinding pembuluh darah .dinding pembuluh darah . Total Granulocyte PoolTotal Granulocyte Pool (TGP) (TGP) : :

- yaitu CGP + MGP- yaitu CGP + MGP

Page 108: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

108108

- Perubahan pola distribusi Netrofil :- Perubahan pola distribusi Netrofil :

Olah-ragaOlah-raga Epinefrin Epinefrin → me↑ CGP sampai 50% ,→ me↑ CGP sampai 50% , Hipoksia meHipoksia me↓ MGP, tapi TGP ↓ MGP, tapi TGP Stres tetap Stres tetap → pseudonetrofilia→ pseudonetrofilia

Endotoksin mobilisasi MGP ke CGP,Endotoksin mobilisasi MGP ke CGP,Kortikosteroid mobilisasi dr sum.tul ke Kortikosteroid mobilisasi dr sum.tul ke

CGP → TGP ↑CGP → TGP ↑

Page 109: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

109109

- - Faktor2 yg mempengaruhi mobilisasi Faktor2 yg mempengaruhi mobilisasi netrofil dari sum.tulang ke sirkulasi netrofil dari sum.tulang ke sirkulasi : :

Bakteri / organismeBakteri / organisme Endotoksin Endotoksin → merusak dinding sinusoid .→ merusak dinding sinusoid . Besarnya pori-pori dinding sinusoid .Besarnya pori-pori dinding sinusoid . Tingkat maturasi sel . Netrofil batang / segmen Tingkat maturasi sel . Netrofil batang / segmen

dapat lewat pori2 dgn Ø 1 dapat lewat pori2 dgn Ø 1 μμm ; promielosit m ; promielosit dapat lewat pori2 dgn Ø 8 dapat lewat pori2 dgn Ø 8 μμm .m .

Page 110: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

110110

- - Keadaan2 dgn jumlah lekosit patologis :Keadaan2 dgn jumlah lekosit patologis :

1.Netrofilia 1.Netrofilia ::- Infeksi sistemik (bakteri, jamur, virus, - Infeksi sistemik (bakteri, jamur, virus,

spirochaetes) spirochaetes) → kadang2 didahului oleh → kadang2 didahului oleh

transient neutropenia .transient neutropenia .

- - Anak bereaksi lebih intensif daripada dewasa Anak bereaksi lebih intensif daripada dewasa

- Kortikosteroid (netrofilia tapi reaksi - Kortikosteroid (netrofilia tapi reaksi

penderita terhadap infeksi lebih lemah krn penderita terhadap infeksi lebih lemah krn mobilisasi netrofil ke jar.↓) mobilisasi netrofil ke jar.↓)

Page 111: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

111111

2.Netropenia :2.Netropenia :

- netropenia berat = agranulositosis- netropenia berat = agranulositosis

- kausa : # produksi di sum.tulang - kausa : # produksi di sum.tulang ↓↓

# produksi netrofil tidak efektif (pd anemia # produksi netrofil tidak efektif (pd anemia megaloblastik krn obat2 antifolat) megaloblastik krn obat2 antifolat)

# mobilisasi netrofil keluar dari sirkulasi .# mobilisasi netrofil keluar dari sirkulasi .

# perubahan distribusi antara CGP dan # perubahan distribusi antara CGP dan MGP MGP

Page 112: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

112112

Pada infeksi bakteri berat Pada infeksi bakteri berat → netropenia dgn → netropenia dgn shift to the left shift to the left krn prod.sum.tulang tdk krn prod.sum.tulang tdk mengatasi pemakaian netrofil di perifer .mengatasi pemakaian netrofil di perifer .

Brucellosis & Salmonellosis → menekan Brucellosis & Salmonellosis → menekan sum.tulang → netropenia .sum.tulang → netropenia .

Infeksi virus → pemakaian netrofil di perifer ↑ Infeksi virus → pemakaian netrofil di perifer ↑ → netropenia , kemudian timbul limfositosis .→ netropenia , kemudian timbul limfositosis .

Hipersplenisme → destruksi netrofil ↑ → Hipersplenisme → destruksi netrofil ↑ → netropenia .netropenia .

Page 113: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

113113

Obat (amidopyrin) Obat (amidopyrin) → otoantibodi thdp netrofil → otoantibodi thdp netrofil → netropenia .→ netropenia .

Endotoksin dosis rendah → mobilisasi CGP ke Endotoksin dosis rendah → mobilisasi CGP ke MGP → pseudonetropenia → baru kemudian MGP → pseudonetropenia → baru kemudian terjadi lekositosis atau penekanan sum.tulang terjadi lekositosis atau penekanan sum.tulang oleh toksin (terjadi lekopenia)oleh toksin (terjadi lekopenia)

Page 114: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

114114

- - Hitung Lekosit :Hitung Lekosit :

1. 1. Cara ManualCara Manual (Kamar Hitung = (Kamar Hitung = hemositometer) hemositometer) → perlu pipet, kamar-→ perlu pipet, kamar- hitung, lar.pengencer (Turk, as.asetat hitung, lar.pengencer (Turk, as.asetat 3%) dan mikroskop .3%) dan mikroskop .

2. 2. Alat Hitung OtomatisAlat Hitung Otomatis (metode elektronik) (metode elektronik)

Hitung lekosit harus dikoreksi bila dijumpai banyak Hitung lekosit harus dikoreksi bila dijumpai banyak normoblast dlm darah tepi .normoblast dlm darah tepi .

Page 115: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

115115

1. Hitung Lekosit dgn Kamar-Hitung :1. Hitung Lekosit dgn Kamar-Hitung :

Hisap darah kapiler atau darah-EDTA dgn pipet leko Hisap darah kapiler atau darah-EDTA dgn pipet leko dari Thoma sampai tanda ‘0.5’ kemudian hisap dari Thoma sampai tanda ‘0.5’ kemudian hisap lar.pengencer sampai tanda ’11’ (pengenceran 20x lar.pengencer sampai tanda ’11’ (pengenceran 20x → → ?)?)

Buang 4-5 tetes lar. dari pipet selanjutnya masukkan Buang 4-5 tetes lar. dari pipet selanjutnya masukkan lar.darah kedalam kamar-hitunglar.darah kedalam kamar-hitung

Letakkan kamar-hitung dibawah mikroskop → hitung Letakkan kamar-hitung dibawah mikroskop → hitung jumlah lekosit dalam 4 Kotak-W (dgn obyektif 10x)jumlah lekosit dalam 4 Kotak-W (dgn obyektif 10x)

Page 116: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

116116

Page 117: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

117117

- Kalkulasi :- Kalkulasi :

Misalnya juml.lekosit dlm 4 kotak-W = N .Misalnya juml.lekosit dlm 4 kotak-W = N .Vol.4 Kotak-W= 4x1x1x0.1 = 0.4mm3.Vol.4 Kotak-W= 4x1x1x0.1 = 0.4mm3.

Jumlah lekosit / mm3 =Jumlah lekosit / mm3 =

1/0.4 x dilusi x N = 1/0.4 x dilusi x N =

2.5 x 20 x N = 50 N2.5 x 20 x N = 50 N

Page 118: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

118118

- Catatan :- Catatan :

Pengenceran lekosit sebaiknya menggunakan Pengenceran lekosit sebaiknya menggunakan pipet mikro (lebih akurat)pipet mikro (lebih akurat)

Beda jumlah lekosit antara 1 kotak dgn kotak Beda jumlah lekosit antara 1 kotak dgn kotak lainnya lainnya < 12 sel< 12 sel

Pengenceran diatur tergantung jumlah lekosit .Pengenceran diatur tergantung jumlah lekosit . Konsensus sel yg dihitung / tdk dihitungKonsensus sel yg dihitung / tdk dihitung Angka kesalahan : 15%Angka kesalahan : 15%

Page 119: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

119119

- - Nilai Normal Jumlah Lekosit :Nilai Normal Jumlah Lekosit :

♂♂, dewasa : 4.0 – 11.0 x 109/l, dewasa : 4.0 – 11.0 x 109/l (di P.K) 4.7 – 10.3 x 109/l (di P.K) 4.7 – 10.3 x 109/l

♀♀, dewasa : 4.3 – 11.3 x 109/l, dewasa : 4.3 – 11.3 x 109/l (di P.K) (di P.K)

Neonatus : 10 - 26 x 109/lNeonatus : 10 - 26 x 109/lBayi, 1 thn : 6 - 18 x 109/lBayi, 1 thn : 6 - 18 x 109/lAnak,4-7 thn : 5 - 15 x 109/lAnak,4-7 thn : 5 - 15 x 109/lAnak,8-12 thn : 4.5 – 13.5 x 109/l Anak,8-12 thn : 4.5 – 13.5 x 109/l

Page 120: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

120120

- - Hitung Jenis Lekosit :Hitung Jenis Lekosit :

Yaitu menghitung dan mengelompokkan lekosit Yaitu menghitung dan mengelompokkan lekosit sesuai jenisnya yg tampak di HDT untuk menentukan sesuai jenisnya yg tampak di HDT untuk menentukan jumlh relatif tiap jenis lekosit .jumlh relatif tiap jenis lekosit .

Umumnya dihitung 100 lekosit, tapi makin banyak Umumnya dihitung 100 lekosit, tapi makin banyak lekosit yg diamati, makin baik .lekosit yg diamati, makin baik .

Pengamatan lekosit dilakukan pada Pengamatan lekosit dilakukan pada counting areacounting area , , bila lekosit dijumpai bila lekosit dijumpai < 100, buat HDT baru sehingga < 100, buat HDT baru sehingga diperoleh 100 seldiperoleh 100 sel

Page 121: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

121121

Normal ada 6 jenis lekosit :Normal ada 6 jenis lekosit :

Eosinofil/Basofil/Stab netr/Segmen netr/ Eosinofil/Basofil/Stab netr/Segmen netr/ Lim/Mono Lim/Mono . .

Pada Hitung Lekosit dgn Pada Hitung Lekosit dgn cell countercell counter, netrofil , netrofil stab tak dapat dibedakan dari netrofil stab tak dapat dibedakan dari netrofil segmen .segmen .

Angka kesalahan : 10 – 15%Angka kesalahan : 10 – 15%

Page 122: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

122122

Page 123: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

123123

Page 124: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

124124

Page 125: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

125125

1. mieloblas, 4. metamielosit, 6. N.Segmen, 8. Monosit1. mieloblas, 4. metamielosit, 6. N.Segmen, 8. Monosit

Page 126: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

126126

2. promielosit, 5. Stab.N, 6. Segmented N, 7. Eosinofil2. promielosit, 5. Stab.N, 6. Segmented N, 7. Eosinofil

Page 127: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

127127

Page 128: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

128128

- Netrofil dlm berbagai tingkat maturasi : (1,3) - Netrofil dlm berbagai tingkat maturasi : (1,3) netrofil-batang, (2,4) netrofil-segmen, (5) mielosit netrofil-batang, (2,4) netrofil-segmen, (5) mielosit

Page 129: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

129129

- Basofil : perhatikan granula-spesifik yg berwarna - Basofil : perhatikan granula-spesifik yg berwarna gelap, ireguler dan menutupi gambaran inti sel . gelap, ireguler dan menutupi gambaran inti sel .

Page 130: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

130130

- Basofil : perhatikan granula-spesifik yg - Basofil : perhatikan granula-spesifik yg gelap, ireguler dan menutupi gambaran inti . gelap, ireguler dan menutupi gambaran inti .

Page 131: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

131131

Page 132: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

132132

Page 133: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

133133

NeonatusNeonatus Usia 4 Usia 4 mingguminggu

Usia 4 Usia 4 tahuntahun

Usia 6 Usia 6 tahuntahun

DewasaDewasa

EosinoEosino 1 – 3%1 – 3% 1 – 3%1 – 3% 1 – 3%1 – 3% 1 – 3%1 – 3% 1 – 3%1 – 3%

BasofilBasofil 0 – 1%0 – 1% 0 – 1%0 – 1% 0 – 1%0 – 1% 0 – 1%0 – 1% 0 – 1%0 – 1%

StabStab 0 – 1%0 – 1% 0 – 1%0 – 1% 0 – 1%0 – 1% 0 – 1%0 – 1% 0 – 1%0 – 1%

SegmenSegmen 37-57%37-57% 25 – 45%25 – 45% 25-45%25-45% 45-50%45-50% 50-65%50-65%

LimfositLimfosit 25-35%25-35% 45-65%45-65% 40-60%40-60% 40-45%40-45% 25-40%25-40%

MonositMonosit 4 – 8%4 – 8% 5 – 9%5 – 9% 4 – 8%4 – 8% 4 – 8%4 – 8% 4 – 10%4 – 10%

Page 134: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

134134

Jumlah absolut masing2 jenis lekosit = % jenis Jumlah absolut masing2 jenis lekosit = % jenis lekosit x jumlah lekosit x jumlah lekosit/mm3 lekosit/mm3

Kausa Eosinofilia :Kausa Eosinofilia :- Reaksi alergi- Reaksi alergi- Scarlet Fever- Scarlet Fever- Parasit- Parasit- Lekemia eosinofilik- Lekemia eosinofilik

Kausa NetrofiliaKausa Netrofilia : :- Appendicitis dan infeksi bakteri- Appendicitis dan infeksi bakteri- Lekemia mielositik- Lekemia mielositik

Page 135: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

135135

Kausa LimfositosisKausa Limfositosis : :- Infeksi virus- Infeksi virus- Mononukleosis Infeksiosa- Mononukleosis Infeksiosa- Lekemia limfositik- Lekemia limfositik

Kausa MonositosisKausa Monositosis : :- Tuberkulosis- Tuberkulosis- - Subacute Bacterial EndocarditisSubacute Bacterial Endocarditis (SBE) (SBE)- Lekemia monositik- Lekemia monositik

Page 136: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

136136

- Sistim Penggolongan Hitung Jenis Netrofil: - Sistim Penggolongan Hitung Jenis Netrofil:

NetrofilNetrofil → Netrofil imatur (mieloblas, → Netrofil imatur (mieloblas, promielosit, mielosit, metamielosit, promielosit, mielosit, metamielosit, netrofil-batang) → Netrofil matur netrofil-batang) → Netrofil matur (netrofil-segmen) (netrofil-segmen)

* * NetrofilNetrofil (menurut Arneth, Cooke, Ponder) : (menurut Arneth, Cooke, Ponder) :- Netrofil imatur ( berlobus satu)- Netrofil imatur ( berlobus satu)- Netrofil matur (ber lobus 2-5) → - Netrofil matur (ber lobus 2-5) →

yaitu Netrofil-segmen . yaitu Netrofil-segmen .

Page 137: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

137137

- Istilah “- Istilah “shiftshift” untuk Netrofil :” untuk Netrofil :

Shift to the leftShift to the left : :yaitu peyaitu pe↑ proporsi netrofil imatur/berlobus ↑ proporsi netrofil imatur/berlobus satu (netrofil-batang pada hitung jenis)satu (netrofil-batang pada hitung jenis)

Shift to the rightShift to the right : :yaitu pe↑ proporsi netrofil matur/berlobus yaitu pe↑ proporsi netrofil matur/berlobus banyak (netrofil-segmen pada hitung jenis)banyak (netrofil-segmen pada hitung jenis)

Page 138: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

138138

Shift to the leftShift to the left → ada pe↑ netrofil yg lebih → ada pe↑ netrofil yg lebih muda dari sum.tulang krn infeksi atau muda dari sum.tulang krn infeksi atau keradangan akut .keradangan akut .

Shift to the leftShift to the left + lekopenia + lekopenia = = degenerative degenerative shift to the leftshift to the left , terjadi karena infeksi yg , terjadi karena infeksi yg disertai penekanan sum.tulangdisertai penekanan sum.tulang

Shift to the leftShift to the left + lekositosis + lekositosis = = regenerative regenerative shift to the leftshift to the left , terjadi krn infeksi dgn , terjadi krn infeksi dgn stimulasi produksi sel di sum.tulang (pada stimulasi produksi sel di sum.tulang (pada pneumonia) pneumonia)

Page 139: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

139139

- - Bila ada Shift to the rightBila ada Shift to the right : :

Hitung rata2 jumlah lobus dari 100-200 Hitung rata2 jumlah lobus dari 100-200 netrofil netrofil → bandingkan dgn nilai normal lobus → bandingkan dgn nilai normal lobus netrofil (1,6 – 2.4 lobus/netrofil)netrofil (1,6 – 2.4 lobus/netrofil)

Shift to the rightShift to the right dijumpai pada anemia dijumpai pada anemia megaloblastik dan hipersegmentasi herediter .megaloblastik dan hipersegmentasi herediter .

Page 140: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

140140

- Beberapa versi penggolongan Netrofil : - Beberapa versi penggolongan Netrofil :

Schilling :Schilling :Netrofil dibagi atas Mielosit(0%), metamielosit (0%), Netrofil dibagi atas Mielosit(0%), metamielosit (0%), Netrofil-batang (2-6%) dan netrofil-segmen (55-75%)Netrofil-batang (2-6%) dan netrofil-segmen (55-75%)

Forley :Forley :Netrofil imatur (mieloblas-netrofil-batang)= sel non-Netrofil imatur (mieloblas-netrofil-batang)= sel non-filamentfilamentNetrofil-matur (netrofil-segmen) = sel filamentNetrofil-matur (netrofil-segmen) = sel filament

Page 141: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

141141

Hitung TrombositHitung Trombosit : :

Fungsi trombositFungsi trombosit : :- menghentikan perdarahan- menghentikan perdarahan- menjaga keutuhan dinding kapiler- menjaga keutuhan dinding kapiler

Jumlah normalJumlah normal : 150-400 x 10 : 150-400 x 1099/l/l TrombositosisTrombositosis : :

- Polisitemia Vera, Trombositemia - Polisitemia Vera, Trombositemia idiopatik, Lekemia mielositik kronis, idiopatik, Lekemia mielositik kronis, pasca splenektomi . pasca splenektomi .

Page 142: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

142142

TrombositopeniaTrombositopenia : :

- Purpura trombositopenia, anemia - Purpura trombositopenia, anemia aplastik, lekemia akut, anemia aplastik, lekemia akut, anemia pernisiosa, pascaradiasi/kemoterapi pernisiosa, pascaradiasi/kemoterapi

- Bila trombositopenia berat - Bila trombositopenia berat → waktu → waktu perdarahan memanjang dan perdarahan memanjang dan retraksi bekuan abnormal . retraksi bekuan abnormal .

Page 143: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

143143

- Kendala dalam Hitung Trombosit :- Kendala dalam Hitung Trombosit :

Ukuran trombosit kecil (sulit dibedakan dari Ukuran trombosit kecil (sulit dibedakan dari partikel2 debu/pecahan sel2 lain) dan mudah partikel2 debu/pecahan sel2 lain) dan mudah alami disintegrasi .alami disintegrasi .

Trombosit mudah beragregasi dan adakan Trombosit mudah beragregasi dan adakan adesi dgn permukaan asing (EDTA mencegah adesi dgn permukaan asing (EDTA mencegah timbulnya agregasi)timbulnya agregasi)

Jumlah trombosit dari darah kapiler lebih Jumlah trombosit dari darah kapiler lebih rendah daripada darah venarendah daripada darah vena

Page 144: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

144144

- - Cara Hitung Trombosit :Cara Hitung Trombosit :

Cara langsungCara langsung : :- Metode Rees-Ecker - Metode Rees-Ecker → dgn → dgn mikroskop sinar . mikroskop sinar .- Metode Brecker Cronkite → dgn - Metode Brecker Cronkite → dgn mikroskop fase-kontras dan mikroskop fase-kontras dan lar.pengencer ammonium oxalat lar.pengencer ammonium oxalat 1% . 1% .- Menggunakan alat hitung sel - Menggunakan alat hitung sel elektronik ( elektronik (Blood cell counterBlood cell counter))

Page 145: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

145145

- - Metode Rees Ecker :Metode Rees Ecker :

Lar.Pengencer :Lar.Pengencer :R/ Sodium citrateR/ Sodium citrate 3.8 g3.8 g

Brilliant Cresyl BlueBrilliant Cresyl Blue 0.1 g0.1 gFormaldehyde 40%Formaldehyde 40% 2.2 ml2.2 mlAquadest adAquadest ad 100 ml 100 ml

saring sebelum dipakai .saring sebelum dipakai . Trombosit tercat kebiruan .Trombosit tercat kebiruan .

Page 146: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

146146

- Prosedur penghitungan :- Prosedur penghitungan :

Hisap darah-EDTA dgn pipet eritrosit Thoma Hisap darah-EDTA dgn pipet eritrosit Thoma sampai tanda ‘0.5’ dilanjutkan dgn sampai tanda ‘0.5’ dilanjutkan dgn lar.pengencer sampai tanda ‘101’ (dilusi 200 x lar.pengencer sampai tanda ‘101’ (dilusi 200 x → ?) → campur baik2 3 menit .→ ?) → campur baik2 3 menit .

Buang 4 tetes pertama lalu isi kamar hitung yg Buang 4 tetes pertama lalu isi kamar hitung yg telah diberi telah diberi cover-glass , cover-glass , biarkan 15 menit pd biarkan 15 menit pd suasana lembab suasana lembab

Hitung jumlah trombosit pada 4 kotak-WHitung jumlah trombosit pada 4 kotak-W

Page 147: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

147147

- Kalkulasi :- Kalkulasi :

Jumlah trombosit dlm 4 kotak-W = NJumlah trombosit dlm 4 kotak-W = N Dilusi = 200x , luas 4 W = 0.4 mm3Dilusi = 200x , luas 4 W = 0.4 mm3 Juml.Trombo/mm3 =Juml.Trombo/mm3 =

1/0.4 x 200 x N = 2.5 x 200 x N = 500 N 1/0.4 x 200 x N = 2.5 x 200 x N = 500 N

Catatan :Catatan :- Rees Ecker tdk melisiskan eritrosit- Rees Ecker tdk melisiskan eritrosit- angka kesalahan = 16-25%- angka kesalahan = 16-25%- pemeriksaan dilakukan - pemeriksaan dilakukan < 5 jam setelah pengambilan < 5 jam setelah pengambilan darah . darah .

Page 148: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

148148

Hapusan Darah TepiHapusan Darah Tepi

Dapat dilakukan dalam 2 cara :Dapat dilakukan dalam 2 cara :

1. Dengan 1. Dengan Cover-glassCover-glass . .

2. Dengan Gelas Obyek (cara slide) 2. Dengan Gelas Obyek (cara slide) → → paling banyak dilakukan . paling banyak dilakukan .

Page 149: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

149149

-Cara membuat Hapusan Darah Cara membuat Hapusan Darah (cara Slide) (cara Slide) : :

1 tetes darah kapiler/darah-EDTA di dekat 1 tetes darah kapiler/darah-EDTA di dekat salah satu ujung tepi gelas obyek . salah satu ujung tepi gelas obyek .

Pegang gelas-penggesek (cover-glass atau gelas Pegang gelas-penggesek (cover-glass atau gelas obyek lain) dgn tepinya membentuk sudut obyek lain) dgn tepinya membentuk sudut ± 30± 3000 dgn dgn gelas obyek dan tetesan darah didalam sudut tsb .gelas obyek dan tetesan darah didalam sudut tsb .

Geser penggesek kebelakang menyentuh tetesan Geser penggesek kebelakang menyentuh tetesan darah → darah merata sepanjang tepi penggesek .darah → darah merata sepanjang tepi penggesek .

Page 150: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

150150

Gerakkan penggesek dgn cepat kedepan Gerakkan penggesek dgn cepat kedepan → → darah tergesek tipis merata diatas gelas obyek .darah tergesek tipis merata diatas gelas obyek .

Keringkan hapusan diudara .Keringkan hapusan diudara . Tebal/tipis hapusan tergantung :Tebal/tipis hapusan tergantung :

- - besar tetesan darahbesar tetesan darah- kecepatan menggesek gelas - kecepatan menggesek gelas penggesek penggesek- sudut antara penggesek dan gelas - sudut antara penggesek dan gelas obyek obyek →→ gerakan pelan & sudut < 30 gerakan pelan & sudut < 300 0 → tipis . → tipis . Gerakan cepat & sudut > 30 Gerakan cepat & sudut > 3000 → tebal . → tebal .

Page 151: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

151151

Page 152: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

152152

- - Sudut penggesekan dgn gelas obyek dan HDT Sudut penggesekan dgn gelas obyek dan HDT yang ideal dgn yang ideal dgn counting areacounting area nya : nya :

Page 153: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

153153

Page 154: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

154154

Lekosit tak boleh menggerombol dibagian Lekosit tak boleh menggerombol dibagian ekor hapusan ekor hapusan → distribusi tdk merata .→ distribusi tdk merata .Biasanya krn gelas obyek kotor/gesekan Biasanya krn gelas obyek kotor/gesekan terlalu pelan .terlalu pelan .

Hapusan segera dikeringkan → larutan diluar Hapusan segera dikeringkan → larutan diluar sel cepat kering (lbh pekat) → air keluar dari sel cepat kering (lbh pekat) → air keluar dari dalam sel → krenasi .dalam sel → krenasi .

Page 155: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

155155

- Macam cat yang digunakan :- Macam cat yang digunakan :

Dapat dipakai beberapa modifikasi cat Dapat dipakai beberapa modifikasi cat Romanowsky a.l :Romanowsky a.l :

- Wright- Wright- Giemsa- Giemsa- May-Grunwald-Giemsa- May-Grunwald-Giemsa- Jenner- Jenner- dll - dll

Page 156: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

156156

- Cat WRIGHT- Cat WRIGHT : :

Terdiri dari eosin (asam) dan biru-metilen (dgn Terdiri dari eosin (asam) dan biru-metilen (dgn pelarut metanol ; bersifat basa)pelarut metanol ; bersifat basa)

Eosin memberi warna merah ;Eosin memberi warna merah ;Biru-metilen memberi warna biru .Biru-metilen memberi warna biru .

pH dipertahankan antara 6.4 – 6.8 dgn menggunakan pH dipertahankan antara 6.4 – 6.8 dgn menggunakan larutan buffer .larutan buffer .

Lekosit yg lebih menarik eosin (lbh merah) disebut Lekosit yg lebih menarik eosin (lbh merah) disebut eosinofileosinofil , menarik cat basa (lbh biru) disebut , menarik cat basa (lbh biru) disebut basofilbasofil, , dan menarik asam/basa sama kuat disebut dan menarik asam/basa sama kuat disebut netrofilnetrofil

Page 157: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

157157

Larutan BufferLarutan Buffer : :yaitu buffer phosphat (pH 6.4) :yaitu buffer phosphat (pH 6.4) :R/ KH2PO4R/ KH2PO4 6.63 g6.63 g

Na2HPO4Na2HPO4 3.20 g3.20 gAquadest adAquadest ad 1000 ml 1000 ml

Cara pengecatan Wright :Cara pengecatan Wright :- hapusan kering fiksasi dgn melapisinya - hapusan kering fiksasi dgn melapisinya dgn cat Wright (2 menit) dgn cat Wright (2 menit)- tambahkan buffer 1-1.5 x vol.cat , - tambahkan buffer 1-1.5 x vol.cat , campur dgn meniup bbrp kali ( campur dgn meniup bbrp kali (± 20 ± 20 menit) lalu cuci dgn air kran dan menit) lalu cuci dgn air kran dan keringkan . keringkan .

Page 158: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

158158

Catatan :Catatan :perhatikan – waktu fiksasi, pH, lama pengecatan dan perhatikan – waktu fiksasi, pH, lama pengecatan dan posisi horizontal hapusan selama menuangi cat / posisi horizontal hapusan selama menuangi cat / buffer .buffer .

Cat GIEMSACat GIEMSA : :R/R/ GiemsaGiemsa 1.0 g1.0 g

MetanolMetanol 100 ml 100 mlpanaskan 500C / 15 menit (sesekali dikocok) panaskan 500C / 15 menit (sesekali dikocok) → → saringsaringLarutan Buffer : Buffer air .Larutan Buffer : Buffer air .

Page 159: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

159159

- - Cara pengecatan Giemsa :Cara pengecatan Giemsa :

Fiksasi hapusan kering dgn metanol .Fiksasi hapusan kering dgn metanol . Tuangi hapusan dgn cat Giemsa (stok Giemsa Tuangi hapusan dgn cat Giemsa (stok Giemsa

encerkan dgn buffer 4-5x vol.cat)encerkan dgn buffer 4-5x vol.cat) Biarkan 20-30 menitBiarkan 20-30 menit Cuci dgn buffer-air atau air biasa (hati2)Cuci dgn buffer-air atau air biasa (hati2) Keringkan hapusan (miringkan pada satu Keringkan hapusan (miringkan pada satu

sisinya)sisinya)

Page 160: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

160160

- - Penilaian Hapusan Darah :Penilaian Hapusan Darah :

1. 1. Pemeriksaan dengan obyektif 10xPemeriksaan dengan obyektif 10x : :

1.1.1.1.Penilaian hapusan darahPenilaian hapusan darah : :

kwalitas hapusan harus baik, cukup tipis, tak kwalitas hapusan harus baik, cukup tipis, tak boleh ada endapan cat, sel tercat baik, lekosit boleh ada endapan cat, sel tercat baik, lekosit tidak menggerombol di ekor . tidak menggerombol di ekor .

Page 161: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

161161

1.2. 1.2. Penaksiran jumlah lekosit, kesan Penaksiran jumlah lekosit, kesan hitung-jenis lekosit, dan ada/tidak hitung-jenis lekosit, dan ada/tidak sel-2 abnormal sel-2 abnormal . .

- penaksiran lekosit dilakukan - penaksiran lekosit dilakukan pada pada counting areacounting area, tergantung , tergantung dari jenis mikroskop yg dipakai dari jenis mikroskop yg dipakai ( (ukuran FNukuran FN = = Field NumberField Number nya) nya)

Page 162: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

162162

- Utk - Utk FN-18FN-18 : :bila jumlah lekosit per lap.pandang bila jumlah lekosit per lap.pandang

sekitar sekitar 15-35 15-35 → juml.lekosit normal .→ juml.lekosit normal . Utk Utk FN-22FN-22 : :

bila jumlah lekosit per lap.pandangbila jumlah lekosit per lap.pandang sekitar sekitar 22-5022-50 → juml.lekosit normal → juml.lekosit normal

- Kesan hitung-jenis lekosit dpt dilakukan - Kesan hitung-jenis lekosit dpt dilakukan dgn mengamati beberapa lap.pandang dgn mengamati beberapa lap.pandang hapusan . hapusan .

Page 163: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

163163

2. Pemeriksaan dgn obyektif 100x dengan 2. Pemeriksaan dgn obyektif 100x dengan minyak imersi minyak imersi : :

- - EritrositEritrosit – kesan warna, ukuran, dan bentuk – kesan warna, ukuran, dan bentuk

eritrosit (warna jingga eritrosit (warna jingga ~ kandungan Hb dalam ~ kandungan Hb dalam eritrosit) Catat bila ada warna/ukuran/bentuk eritrosit) Catat bila ada warna/ukuran/bentuk abnormal . abnormal .

- - LekositLekosit – kesan morfologi dan proporsi jenis lekosit – kesan morfologi dan proporsi jenis lekosit (hitung jenis lekosit) (hitung jenis lekosit)

Page 164: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

164164

- - TrombositTrombosit : :

– – kesan jumlah & morfologi trombositkesan jumlah & morfologi trombosit : : FN-22 : trombo 13-36/lpFN-22 : trombo 13-36/lp FN-18 : trombo 10-22/lp FN-18 : trombo 10-22/lp →→ juml.normal juml.normal FN- FN- < : trombo 4-10/lp< : trombo 4-10/lp

Morfologi trombosit bisa kecil, normal, besar Morfologi trombosit bisa kecil, normal, besar dan dan giant thrombocytegiant thrombocyte (sebesar eritrosit) (sebesar eritrosit)

- - Sel-sel lainSel-sel lain – adanya sel-sel non-hemopoitik – adanya sel-sel non-hemopoitik

Page 165: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

165165

Bila pada hapusan darah dijumpai banyak Bila pada hapusan darah dijumpai banyak normoblast normoblast → koreksi hitung lekosit (krn inti → koreksi hitung lekosit (krn inti normoblast terhitung sebagai lekosit)normoblast terhitung sebagai lekosit)

Cara koreksiCara koreksi : :Hitung normoblast dalam 100 lekosit (N)Hitung normoblast dalam 100 lekosit (N)

Rumus : Rumus :

100100Juml.Lekosit koreksi = ---------- x Juml.Lekosit koreksi = ---------- x ΣΣ lekosit awal lekosit awal

100 + N100 + N

Page 166: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

166166

- - Morfologi EritrositMorfologi Eritrosit : :

Warna Warna ::normal eritrosit berwarna jingga dgn normal eritrosit berwarna jingga dgn central palorcentral palor (CP)(CP) ± 1/3 grs tengah eritrosit (disebut normokrom)± 1/3 grs tengah eritrosit (disebut normokrom)Bila CP≥ ½ grs tengah = hipokromBila CP≥ ½ grs tengah = hipokrom

Ukuran EritrositUkuran Eritrosit : :± seukuran ± seukuran inti limfosit kecilinti limfosit kecil (normositer) (normositer)Bila < inti limfosit kecil = mikrositerBila < inti limfosit kecil = mikrositerBila > inti limfosit kecil = makrositerBila > inti limfosit kecil = makrositer

Page 167: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

167167

- Bentuk Eritrosit :- Bentuk Eritrosit :

Normal : Bulat , Bikonkaf (bagian tepi lebih tebal Normal : Bulat , Bikonkaf (bagian tepi lebih tebal daripada bagian tengah) daripada bagian tengah) → bagian tengah lebih → bagian tengah lebih sedikit Hb → tercat lebih pucat .sedikit Hb → tercat lebih pucat .

Morfologi abnormal :Morfologi abnormal :- Anisositosis- Anisositosis : ukuran eri bervariasi : ukuran eri bervariasi- Poikilositosis : bentuk eri bervariasi- Poikilositosis : bentuk eri bervariasi- Hipokrom- Hipokrom- Sferosit : eri berbentuk bola - Sferosit : eri berbentuk bola → lebih → lebih kecil dan tercat lebih gelap dpd eritrosit kecil dan tercat lebih gelap dpd eritrosit normal . normal .

Page 168: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

168168

Page 169: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

169169

Page 170: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

170170

Page 171: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

171171

Page 172: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

172172

- - Sferosit Sferosit = = eritrosit yang bundar, tercat lebih gelap dan eritrosit yang bundar, tercat lebih gelap dan ukurannya lebih kecil . Seringkali herediter . ukurannya lebih kecil . Seringkali herediter .

Page 173: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

173173

- - LeptositLeptosit = = PlanocytePlanocyte ; eritrosit dgn CP yang luas (hampir ; eritrosit dgn CP yang luas (hampir sama dgn sama dgn Ø eritrosit)Ø eritrosit)

Page 174: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

174174

- - Ovalosit (eliptosit)Ovalosit (eliptosit) = bentuk eritrosit yg oval seringkali = bentuk eritrosit yg oval seringkali herediter herediter

Page 175: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

175175

- - StomatositStomatosit = eritrosit dgn CP berbentuk celah karena = eritrosit dgn CP berbentuk celah karena bentuk eritrosit yg seperti mangkuk . bentuk eritrosit yg seperti mangkuk .

Page 176: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

176176

- - Sel TargetSel Target = = codocytecodocyte ; dibagian tengah CP didapatkan ; dibagian tengah CP didapatkan bagian yg tercat gelap . bagian yg tercat gelap .

Page 177: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

177177

- - Sel KrenasiSel Krenasi (crenated cell = Echinocyte (crenated cell = Echinocyte))

Page 178: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

178178

- Gambaran - Gambaran AnisositosisAnisositosis = eritrosit dengan = eritrosit dengan ukuran yang bervariasi . ukuran yang bervariasi .

Page 179: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

179179

- - Fragmentosit = Fragmentosit = schistocyteschistocyte , yaitu fragmen pecahan eritrosit , yaitu fragmen pecahan eritrosit

(pada proses hemolisis) (pada proses hemolisis)

Page 180: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

180180

- - AcanthocyteAcanthocyte = eritrosit dgn taju-taju yang runcing dan = eritrosit dgn taju-taju yang runcing dan tidak beraturan panjangnya tidak beraturan panjangnya

Page 181: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

181181

- - Tear Drop CellsTear Drop Cells = = dacryocytedacryocyte ; eritrosit berbentuk tetesan ; eritrosit berbentuk tetesan

air . air .

Page 182: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

182182

- - Formasi Formasi RouleauxRouleaux = tumpukan eritrosit seperti tumpukan = tumpukan eritrosit seperti tumpukan uang logam ( uang logam (stalk of coinsstalk of coins))

Page 183: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

183183

Page 184: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

184184

- Cincin Cabot :- Cincin Cabot :

Inklusi berbentuk benang dgn formasi cincin Inklusi berbentuk benang dgn formasi cincin (angka ‘8’) , ungu kemerahan yang diduga (angka ‘8’) , ungu kemerahan yang diduga merupakan sisa mikrotubuli yang membentuk merupakan sisa mikrotubuli yang membentuk spindle pada proses mitosis .spindle pada proses mitosis .

Page 185: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

185185

- - Howell-Jolly bodyHowell-Jolly body (tanda (tanda ►) , adalah sisa inti dan ►) , adalah sisa inti dan Pappenheimer bodiesPappenheimer bodies (tanda →) = granula siderotik yang (tanda →) = granula siderotik yang mengandung besi (tercat dengan pengecatan besi atau = mengandung besi (tercat dengan pengecatan besi atau = Siderosit) Siderosit)

Page 186: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

186186

- - Basophilic stipplingBasophilic stippling (tanda (tanda →)- bintik2 inklusi basofilik →)- bintik2 inklusi basofilik hasil agregat dari ribosom , menyolok pada keracunan hasil agregat dari ribosom , menyolok pada keracunan timah (Lead intoxication) timah (Lead intoxication)

Page 187: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

187187

- - Heinz bodiesHeinz bodies : tampak dgn pengecatan supravital : tampak dgn pengecatan supravital (Methyl-violet), partikel presipitat Hb dgn lokasi dekat tepi (Methyl-violet), partikel presipitat Hb dgn lokasi dekat tepi membran eritrosit , tanda kerusakan oksidatif eritrosit . membran eritrosit , tanda kerusakan oksidatif eritrosit .

Page 188: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

188188

Page 189: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

189189

Pada evaluasi HDT perubahan morfologi eritrosit Pada evaluasi HDT perubahan morfologi eritrosit harus dicatat, kecuali krenasi (yaitu eritrosit yg harus dicatat, kecuali krenasi (yaitu eritrosit yg mengkerut akibat kesalahan teknis) .mengkerut akibat kesalahan teknis) .

Bentuk abnormal harus dinyatakan berat/derajatnya Bentuk abnormal harus dinyatakan berat/derajatnya (“beberapa”, “ringan”, “berat” atau dlm positif-1 (“beberapa”, “ringan”, “berat” atau dlm positif-1 sampai positif-4)sampai positif-4)Misalnya :Misalnya : Sferosit Sferosit – –

Pos-1(+)Pos-1(+) : 0- 5 sferosit/lp: 0- 5 sferosit/lpPos-2(++)Pos-2(++) : 6-10 sferosit/lp : 6-10 sferosit/lpPos-3(+++) Pos-3(+++) : 11-20 sferosit/lp: 11-20 sferosit/lpPos-4(++++)Pos-4(++++) : : > 20 sferosit/lp> 20 sferosit/lp

Page 190: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

190190

Untuk adanya Untuk adanya Howell-Jolly bodiesHowell-Jolly bodies : :Pos-1 (+)Pos-1 (+) : 0-1/lp: 0-1/lpPos-2 (++)Pos-2 (++) : 1-2/lp : 1-2/lpPos-3 (+++)Pos-3 (+++) : 3-4/lp: 3-4/lpPos-4 (++++)Pos-4 (++++) : : ≥5/lp≥5/lp

Untuk Untuk AnisositosisAnisositosis, dihitung juml.eritrosit yg , dihitung juml.eritrosit yg bervariasi :bervariasi :

Pos-1 (+)Pos-1 (+) : juml.sel 15-20% : juml.sel 15-20%Pos-2 (++) Pos-2 (++) : juml.sel 20-25%: juml.sel 20-25%Pos-3 (+++)Pos-3 (+++) : juml.sel >50%: juml.sel >50%

Page 191: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

191191

Page 192: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

192192

Page 193: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

193193

- - Morfologi Abnormal LekositMorfologi Abnormal Lekosit : :

Tanda-2 Tanda-2 degenerasi toksikdegenerasi toksik netrofil : netrofil :1. 1. Granulasi toksikGranulasi toksik ( (toxic toxic granulation) g granulation) granula2 gelap dlm sitoplasma ranula2 gelap dlm sitoplasma netrofil krn pe netrofil krn pe↑ aktivitas fosfatase alkali dari ↑ aktivitas fosfatase alkali dari granula primer . granula primer .

2. 2. Vakuolisasi NetrofilVakuolisasi Netrofil ( (vacuolizationvacuolization) yaitu ) yaitu lubang pada sitoplasma akibat degenerasi lubang pada sitoplasma akibat degenerasi krn aktivitas fagositosis . krn aktivitas fagositosis .((Tanda2 toksik mis pd infeksi berat/sepsis) .Tanda2 toksik mis pd infeksi berat/sepsis) .

Page 194: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

194194

- Granula Toksik & Vakuola dalam sitoplasma - Granula Toksik & Vakuola dalam sitoplasma netrofil , biasanya dijumpai pada infeksi bakterial netrofil , biasanya dijumpai pada infeksi bakterial berat / septikemia . berat / septikemia .

Page 195: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

195195

Anomali Pelger-HuetAnomali Pelger-Huet : :yaitu kegagalan inti netrofil ber-segmentasi. yaitu kegagalan inti netrofil ber-segmentasi. Inti bersegmen Inti bersegmen ≤ 2 dgn kromatin inti padat .≤ 2 dgn kromatin inti padat .Kelainan ini herediter , kecuali pada lekemia Kelainan ini herediter , kecuali pada lekemia sering dijumpai sering dijumpai Pseudo Pelger-HuetPseudo Pelger-Huet . .

Smudge Smudge dan dan Basket-cellBasket-cell : :yaitu hasil disintegrasi inti lekosit yg rusak , yaitu hasil disintegrasi inti lekosit yg rusak , sering pada limfosit yg fragil (Lekemia sering pada limfosit yg fragil (Lekemia Limfositik)Limfositik)

Page 196: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

196196

- Anomali Pelger-Huet : kegagalan segmentasi - Anomali Pelger-Huet : kegagalan segmentasi herediter herediter → inti ≤ 2, kromatin padat menggumpal .→ inti ≤ 2, kromatin padat menggumpal .

Page 197: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

197197

Auer RodAuer Rod : :yaitu bentukan batang berwarna merah pada yaitu bentukan batang berwarna merah pada sitoplasma mieloblas atau monoblas.sitoplasma mieloblas atau monoblas.

Limfosit AtipikLimfosit Atipik : :yaitu limfosit dgn inti yg tidak khas (atipik), yaitu limfosit dgn inti yg tidak khas (atipik), mirip monosit (monositoid) atau sel plasma mirip monosit (monositoid) atau sel plasma (plasmasitoid) (plasmasitoid)

Page 198: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

198198

- Auer Rod dlm sitoplasma mieloblas pada - Auer Rod dlm sitoplasma mieloblas pada AML . AML .

Page 199: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

199199

Auer Rod dlm sitoplasma mieloblas pada Auer Rod dlm sitoplasma mieloblas pada AML . AML .

Page 200: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

200200

- Sel Limfosit Atipik ( inti yg plasmasitoid ) - Sel Limfosit Atipik ( inti yg plasmasitoid ) ,biasanya pada infeksi virus . ,biasanya pada infeksi virus .

Page 201: Pemeriksaan Darah Tepi Rutin

201201

- Sel Limfosit Atipik (inti monositoid)- Sel Limfosit Atipik (inti monositoid)