pemeriksaan darah (kuliah pk).ppt

44
PERKEMBANGAN ERITROSIT • Pada orang dewasa, eritrosit dibentuk di sumsum tulang • Eritrosit matang berbentuk cakram bikonkaf, yang ti-dak mengandung inti. Diameter sel kira-2 7 – 8 µm • Di dalam sumsum tulang eritrosit mempunyai inti. • Selama proses pematangan, diameternya berkurang, menjadi lebih padat dan lebih kecil, akhirnya dikelu-arkan dari sel

Upload: riani

Post on 20-Nov-2015

349 views

Category:

Documents


85 download

TRANSCRIPT

  • PERKEMBANGAN ERITROSITPada orang dewasa, eritrosit dibentuk di sumsum tulangEritrosit matang berbentuk cakram bikonkaf, yang ti-dak mengandung inti.Diameter sel kira-2 7 8 mDi dalam sumsum tulang eritrosit mempunyai inti. Selama proses pematangan, diameternya berkurang, menjadi lebih padat dan lebih kecil, akhirnya dikelu-arkan dari sel

  • 1Bersamaan konsentrasi Hb meningkat, terlihat peru-bahan warna yg cepat pada sitoplasma, dari biru orangeProses pematangan terjadi 3 5 hari dari bahan awal berada di sirkulasi.

  • RETIKULOSITEritrosit muda yang baru saja mengeluarkan nukleus-nyaUkurannya sama atau lebih besar dari eritrosit yg matangPerbedaannya dengan eritrosit secara morfologi :

    Retikulosit mengandung retikulum basofilik yg halus atau jaringan RNASelama pematangan, sitoplasmanya berkurang.Normal, retikulosit tetap dan matang dalam sumsum tulang, untuk 1 2 hari ke darah tepi

  • 1Jumlah retikulosit dalam darah perifer menunjukkan tingkat produksi eritrositRetikulosit berwarna pink-abu-2 sampai ungu pucatBiasanya 1% eritrosit di dalam sirkulasi adalah retiku-losit

  • HEMATOLOGI KLINISTes hematologi adalah dasar penilaian awal dan un-tuk menindak lanjuti pasienComplete Blood Count (CBC) adalah prosedur dasar yg dilakukan dalam hematologiCBC terdiri dari :

    Pengukuran HbHematokritJumlah eritrosit (dengan morfologinya)Jumlah leukosit (dan jenisnya)

  • 1Kadar plateletIndeks eritrosit yg terdiri dari :

    MCV = Mean Corpuscular VolumeMCH = Mean Corpuscular HemoglobinMCHC = Mean Corpuscular Hemoglobin Concentra-tionTes Laboratorium untuk eritrosit, leukosit, trombositMenghitung jumlah atau konsentrasi selMenentukan distribusi relatif dari bermacam

  • 2 macam tipe sel- Mengukur ketidak normalan biokimia darahPenetapan Hemostasis dan koagulasiGangguan pada hematologi dapat disebabkan karena keturunan, immunologis, nutrisional, metabolik, tra-umatik, kondisi inflamasiGangguan dapat karena darahnya sendiri, manifesta-si dari penyakit lain, yang menyebabkan ketidak nor-malan eritrosit, leukosit dan atau platelet

  • HEMOGLOBINSTRUKTUR

  • SINTESIS HEMOGLOBINSangat kompleks dan dimulai dari sumsum tulang pa-da produksi eritrositBagian Heme (yang mengandung besi) bergabung dengan globin (bagian protein), membentuk Hb aktif yang siap mentransport oksigenSetiap mol. Hb terdiri dari 4 gugus heme dan globin yg tersusun dari 4 rantai polipeptida.Heme merupakan gugus besi (Fe) kompleks yang mengandung satu atom besi (Fe)

  • 1Fe penting untuk fungsi utama Hb yaitu membawa oksigen ke jaringanBila Fe kurang, karena asupan yang tidak memadai / kehilangan yg meningkat, anemia (Hb tidak ter-bentuk dengan jumlah yg mencukupiApabila tekanan meningkat, oksigen diambil oleh Fe sehingga tiap mol. Hb mengikat 4 mol. Oksigen (tersaturasi) oksi HbOksi Hb membawa oksigen dari paru ke jaringan dan membawa karbon dioksida dari jaringan (reduced Hb

  • 2 ke paru)Heme terdiri dari cincin tetrapirol, yg diakhiri proto-phorphyrine, pusatnya adalah FeGangguan sintesis heme disebut porphyria.Heme didiekskresikan dari tubuh sebagai bilirubin, yg kadang-2 diubah menjadi bermacam-macam garam empedu dan pigmenFe biasanya dihilangkan dan disimpan oleh sistem fa-gositik mononuklear, atau digunakan kembali

  • 3Globin dari mol. Hb adalah protein yg terdiri dari 4 rantai asam amino (polipeptida)Masing-2 dari 4 rantai globin terikat pada bagian he-me untuk membentuk molekul Hb tunggal.

  • PEMERIKSAAN DARAHPEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN

    Ada 2 cara :Cara Asam Hematin (Sahli)Cara cyanmet hemoglobinCara Asam Hematin (Sahli)Prinsip: - darah dicampur dengan HCl

    - hemoglobin diubah oleh HCl asam hematin - setelah pembentukan asam hematin sempurna, ( 10 menit), encerkan de- ngan akuades sampai warnanya se- suai dengan warna standart, dan se-

  • Lanjutan......................... lanjutnya hasilnya dibaca secara visual pada skala tabung Sahli.Alat : Hemoglobinometer Sahli, terdiri dari :Gelas dengan warna standarTabung hemometer berskala (g% atau g/dl)Pipet Sahli (pipet kapiler volume 20 cmm)Pengaduk dari gelasPipet Pasteur

  • Lanjutan........................Cara Pemeriksaan :Tabung hemometer diisi HCl 0,1N sampai tanda 2 g%Hisap darah kapiler / darah vena (+ antikoagulan) ke- dalam pipet Sahli sampai tanda 20 cmmBagian luar pipet bersihkan dengan kapas kering/tisuTiup hati-2 darah ke dalam lar. HCl, jangan sampai ada gelembungSebelum dikeluarkan, bilas dulu dengan cara menghisap dan meniup HCl dalam tabung ke pipet beberapa kaliTunggu 10 menit (terbentuk asam hematin yang sempur-na)

  • Lanjutan.......................Encerkan asam hematin dengan aquades tetes demi te- tes sambil diaduk dan bandingkan dengan warna stan-dartBaca ukuran permukaan ( g% atau g/dl).Harga Normal : - bayi baru lahir = 17 23 g/dl - anak 2 bulan = 9 14 g/dl - anak 10 tahun = 12 14 g/dl - dewasa laki-2 = 14 17 g/dl - perempuan = 13 15 g/dl - > 50 tahun = kadar Hb sedikit menurun

  • Lanjutan....................Catatan : Tingkat akurasinya kurang, karena beberapa faktorFaktor alat : warna standar dapat berubah, (lama di-gunakan, kena sinar matahari warna akan pucat, harus dikalibrasi dengan metode cyanmethemoglobinKesalahan pemeriksa : a. Alat dan reagen kurang sempurna :(volume pipet ti-dak tepat 20 cmm, normalitas HCl tidak tepat) b. Pengambilan darah kurang baik (ditengah ada ge-lembung udara) c. Penglihatan pemeriksa kurang normal (kelelahan) d. Bias intensitas sinar / penerangan kurang.

  • Lanjutan........................II. CARA CYANMETHEMOGLOBINPrinsip : - darah + larutan Drabkin - hemoglobin (Fe2+) dioksidasi oleh Kalium ferisia- nide [K3Fe(CN)6] menjadi methemoglobin(Fe3+) - MetHb + KCN cyanmethemoglobin, merupa- kan pigmen yang stabil - perubahan warna diukur dengan fotometer de- ngan panjang gelombang 540 nm atau memakai filter kuning hijau dan dibandingkan dengan Hb standart ALAT : - tabung reaksi 13 x 100 mm - pipet Sahli /pipet disposable 0,02 ml.

  • Lanjutan..................... - pipet 5 ml - fotometer atau spektrofotometerReagen Cyanmethemoglobin (Drabkin) terdiri dari :Na-bikarbonat 1,00 gKalium sianida 0, 05 gKalium ferisianida 0, 20 gAquadest ad 1 LSpesimen Darah vena (whole blood)/darah kapilerDarah + antikoagulan: heparin, EDTA, amonium pota-ssium oksalat

  • Lanjutan.......................Cara pemeriksaan :5 ml lar. Cyanmethemoglobin dimasukkan 2 tabung re-aksi dengan jumlah yang sama.tambahkan 0,02 ml (20 l) spesimen darah (+ anti koa-gulan) ke dalam tabung 2 dan bilas 3-5 x dengan rea-gen agar pipet bersih dari darahCampur baik-2, biarkan dalam suhu kamar 10 untuk memberi kesempatan terbentuknya cyanmethemoglobin yang maksimalPindahkan larutan ke kuvet, baca pada spektrofotome-ter dengan penjang gelombang 540 nm. Tabung 1 di-gunakan sebagai blangko.

  • Lanjutan..................5. Hasil pembacaan berupa absorben harus diubah ke precalibrated chart. Untuk mendapatkan nilai Hb dalam g/dl sebagai berikut : absorben darah yang diukur -------------------------------------- x kadar Hb standart absorben Hb standart

  • PEMERIKSAAN HEMATOKRIT (Hct)PACKED CELL VOLUME (PCV)Prinsip : Darah + antikoagulandipusingkanSDM dimampatkantinggi kolom SDM dibaca sebagai hematokrit, ukuran da-lam persentasi terhadap volume darah seluruhnya.Merupakan salah satu tes darah yang sangat telitiPemeriksaan mudah dan digunakan sebagai salah satu parameter untuk menentukan kriteria anemia secara la-boratorisNilai hematokrit sebanding dengan nilai kadar hemoglo-bin dan jumlah sel darah merahPada saat pemusingan, partikel darah yang lebih berat akan turun ke dasar tabung, sedang yang lebih ringan

  • Lanjutan hematokrit................. sedang yang lebih ringan akan berada di atasnya.Pembacaan hematokrit adalah pada puncak lapisan SDM (akan lebih jelas pada peningkatan kadar sel darah putih dan sel pembeku darah yang sangat tinggi). Urutan dari bagian bawah ke atas sbb.:

    - SDM - buffy coat (sel darah putih dan trombosit) - plasma b Hct = ------ x 100% a = SDM

    a b = darah keseluruhan

  • Lanjutan hematokrit......Nilai normal Hct tergantung dari : umur, jenis kelamin dan geografis (dataran tinggi > dataran rendah).Cara pemeriksaan makro hematokrit ini menggunakan tabung Wintrobe.

    I. Pemeriksaan Mikro HematokritPrinsip :Darah vena dengan antikoagulan dipusingkan untuk men-dapatkan SDM yang maksimal. Tinggi SDM yang mampat diukur (satuan dalam %).Alat : - tabung kapiler, panjang 7 cm, dan diameter 1 mm. bila digunakan darah dg. antikoagulan, tabung ti-

  • Lanjutan mikrohematokrit........ tidak perlu yang dilapisi antikoagulan. Tetapi bila meng-gunakan darah kapiler langsung, digunakan tabung yang yang sudah dilapisi bagian dalam dindingnya dengan antikoagulan heparin - malam - sentrifus mikro dengan kecepatan 11.500 15.000 rpm - pembaca mikrohematokritSpecimen : - darah vena, antikoagulan EDTA, heparin, atau amonium potasium oksalat - darah kapiler.

  • Lanjutan mikrohematokrit.............Cara Pemeriksaan :Darah dimasukkan ke dalam tabung kapiler sampai kira-kira 2/3 bagian (hindarkan masuknya gelembung udara, karena akan memberikan hasil yang salah)Tutup salah satu ujung tabung tabung dengan malamLetakkan ke 2 tabung hematokrit dalam piringan sen-trifus tepat berseberangan dengan posisi ujung yang tertutup malam ke arah luar dan ujung yang terbuka ke arah pusat sentrifusPusingkan selama 5 menitSegera setelah sentrifus berhenti, ambil tabung dan segera baca dengan alat pembaca hematokrit.

  • Lanjutan mikrohematokrit................Pembahasan :Penutupan tabung yang tidak sempurna, akan memberi-kan hasil yang lebih rendah, karena sdm akan lebih ba-nyak dikeluarkan dari pada plasmaPemusingan yang tidak sempurna : a. Kecepatan dan waktu pemusingan adalah faktor yang penting untuk ketelitian hasil pemeriksaan b. Tabung yang tidak segera diambil atau pembacaan yang tidak segera akan memberikan hasil yang lebih tinggiBila antikoagulan berlebih hasil akan lebih rendah ka-rena sdm mengkerut.

  • Lanjutan hematrokrit.................4. Penyimpanan darah terlalu lama sdm mengembang Hct >5. Pengambilan darah beberapa saat setelah perdarahan : a. Segera setelah perdarahan, dinding pembuluh darah menyempit, bisa terjasi hemo konsentrasi sehingga he-matokrit meningkat b. Beberapa jam setelah perdarahan, cairan jaringan masuk pembuluh darah sehingga hematokrit menurun6. Hct yang diperoleh dari pemutaran dengan waktu mau-pun kecepatan yang benar, masih bisa memberikan ha-sil yang salah karena adanya sebagian plasma yang ter-perangkap dalam sdm dan dinamakan trapped plasma

  • Lanjutan hematokrit.................... Peningkatan jumlah trapped plasm bisa dijumpai pada anemia mikrositer, sferositosis, thalasemia, anemia hipo- krom dan sickle cell anemia.

  • PEMERIKSAAN LED(LAJU ENAP DARAH)LED = LAJU ENDAP DARAHESR = ERYTHROCYTE SEDIMENTATION RATE

    Prinsip :Mengukur laju / kecepatan mengendapnya SDM dalam da-rah yang telah diberi antikoagulan (Satuan = ....../ jam)Jenis pemeriksaan LEDMetode WestergrenMetode WintrobeMETODE WESTERGRENAlat & reagen : 1. Tabung Westergren yang telah dikalibrasi dalam mm

  • Lanjutan Westergren................2. Rak tabung Westergren3. NaClSpesimen :Darah vena + Na sitrat 3,8% (darah : Na strat = 4 : 1)Darah vena + EDTA (1mg/ml darah) + NaCl (4 : 1)Cara Pemeriksaan :Kocok darah + antikoagulan (EDTA) kira-kira 2 menit0,5 cc NaCl 0,85% tabung reaksi+ 2 cc darah kocok kira-2 2 menitTempatkan tabung Westergren pada raknya dengan benar (tepat tegak lurus, dasar pada cekungan)

  • LANJUTAN METODE WESTERGREN5. Isi dengan campuran darah sampai tanda 06. Yakinkan tidak ada udara yang ikut masuk ke dalam pipet7. Biarkan pipet selama 60 menit8. Baca tingginya endapan.Nilai normal :Dewasa perempuan : 2 20 mmDewasa Laki-Laki : 2 - 13 mmAnak anak : 0 10 mm

  • METODE WINTROBEALAT :

    Tabung Wintrobe yang terkalibrasi dalam mmRak pipet WintrobePipetSPESIMEN : Darah vena + EDTA atau double oxalateCARA PEMERIKSAAN :Campur darah + antikoagulan kocok 2 menitIsikan ke tabung Wintrobe dengan menggunakan pipetLetakkan pada rak Wintrobe, posisi tegak lurusBaca setelah 60 menit.

  • Lanjutan LED WintrobePembahasan :

    Kesalahan bisa ditimbulkan oleh : a. Antikoagulan terlalu banyak b. Pembacaan tidak tepat 60 menit c. Suhu kamar terlalu tinggiLED > d. Posisi tabung tidak tepat tegak lurus e. ada gelembung udara dalam tabung f. Ada pembekuan darahMetode modifikasi Westergren lebih baik dari WintrobeNilai normal : dewasa perempuan 0 20 mm dewasa laki-laki 0 9 mm

  • PEMERIKSAAN JUMLAH LEUKOSITMetode Pemeriksaan Jumlah Sel Darah Putih

    Manual / metode mikroskopis / cara kamar hitung (he-mositometer)Alat hitung otomatis / metode elektronikMetode Manual (Kamar Hitung)Prinsip : darah vena dicampur dengan cairan asam lemah, untuk mengencerkan darah dan menghemolisis sel darah merahAlat & Reagen :Pipet lekosit dan aspirator (Thoma White Cell Pipet)

  • Lanjutan Pemeriksaan sdp2. Hemositometer Neubauer + gelas penutup3. Mikroskop4. Larutan Turk (larutan pengencer) terdiri dari : - asam asetat glasial 3ml - Gentian Violet cair 1% - akuades ad 100 ml.Spesimen :Darah vena + antikoagulan (EDTA, heparin, amonium potassium oksalatHemocytometer dan gelas penutupHemositometer adalah kamar hitung untuk pemeriksaan :

  • Lanjutan Pemeriksaan sdp.Sdm., Sdp., Trombosit. Jenisnya ada bermacam-macam, al. Thoma, Beurker, Neubauer atau Improve Neubauer.Hemocytometer Improved Neubauer.Mempunyai 2 tempat yang disebut daerah penghitung. Pa-da ke dua tepi terdapat penonjolan jembatan untuk mele-takkan gelas penutup. Ruangan antara dataran itu dengan Dengan gelas penutup berjarak o,1 mm. Masing-masing bi-dang luasnya 3 mm x 3 mm dan terbagi menjadi 9 bidang Bujur sangkar yang sama luasnya dengan ukuran 1 mm x 1mm. Volume seluruh bidang tsb 0,9 l dan vol. Dari 1 bi-dang adalah 0,1 l

  • Lanjutan Cara Pemeriksaan sdp Bujur sangkar yang ditengan masih dibagi lagi menjadi 25 Bujur sangkar kecil yang masing-2 luasnya = 1/5 mm x 1/5 mm = 1/25 mm2 dan garis batas terdiri dari 3 garis sejajar, Tapi yang digunakan hanya yang ditengah dan ini masing-Masing dibagi lagi menjadi 16 bujur sangkar kecil yang luasnya 1/400 mm2 . Bidang ini yang bertanda R untuk penghi-tungan sdm, sedangkan untuk bujur sangkar yang di sam-ping dibagi lagi menjadi 16 bidang, bertanda W di empat Sudut untuk menghitung sdp.Catatan : R untuk menghitung sdm (eritrosit) W untuk menghitung sdp (lekosit).

  • Cara pemeriksaanUntuk cairan darah

    Kocok spesimen darah kira-2 1 menit. Menggunakan as-pirator dan pipet leko, hisap darah sampai tanda 0,5 (pa-da pipet) atau sedikit di atasnya (tidak boleh terlalu tinggi, karena hasil akan berbeda)Dengan kain bersih, hapus permukaan luar pipet dan bila darah di atas tang 0,5, gunakan bahan non absorben, supaya tidak menghisap cairannya, yang dapat konsentrasi darah lebih tinggi.Letak pipet harus vertikal, letakkan ujung pipet pada cairan pelarut sel darah putih, hisap pelan-pelan sam-pai angka 11 (bila saat dihisap level darah kurang dari

  • Lanjutan cara pemeriksaan---- 0,5 harus diulang menggunakan cairan pelarut yang baru, bila letak pipet tidak vertikal, ditakutkan ada gelem-bung udara yang ikut masuk pipet.d. Karena bentuk pipetnya : darah terbagi dalam 2 bagian, yaitu 1 unit pada bagian tabung pipet, 10 unit ada di gelembungnya. Jadi saat dihisap dengan volume 0,5 unit ditambah cairan sampai tanda 11, darah yang ada di ge-lembung yaitu 0,5 unit + 9,5 unit pelarut (yang ada pada tabung bawah hanya cairan pelarutnya) pengenceran darah adalah 0,5 unit : 10 unit (1 : 20)e. Ulang spesimen 2 x dengan cara yang sama

  • Lanjutan pemeriksaan2. Bersihkan kamar hitung (dengan etanol 90%)3. Kocok larutan kira-kira 3 menit agar sdm terhemolisis semua (mengocok bisa dengan alat kocok atau dengan cara manual)4. Cara mengisi tabung hitungPegang pipet dengan cara posisi vertikal, jari telunjuk kanan menutup puncak pipet, buang 4 tetes campuranHilangkan adanya cairan yang mungkin menempel di luar pipetDengan jari telunjuk tangan kanan untuk mengontrol ke-cepatan aliran, letakkan ujung pipet pada tepi kamar hi-

  • Lanjutan pemeriksaan tung dan biarkan cairan mengalir di bawah gelas penu-tup pelan-pelan sampai memenuhi kamar hitung (pipet ditarik sesaat sebelum kamar hitung tampak penuh). Hati-hati gelas penutup jangan sampai bergeser. Pemeriksaan prosedur 4 a, b dan c harus cepat supaya sel darah putih pada campuran itu tidak sampai mengendap. Bila pengisian kamar hitung tidak sempurna, ulangi prosedur.Isi bagian yang berlawanan dari kamar hitung dengan larutan yang ke duaBeri waktu 1 menit di dalam kamar hitung sebelum dipe-riksa agar sel darah putih mengendap.