pbl 3 neuro
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
1/32
1
Nama : Berthariyanti
NPM : 1102010047
TUGAS MANDIRI SKENARIO 3 BLOK NEURO
LI1. Memahami dan Menjelaskan Neuroanatomi dan Neurofisiologi Nyeri
Neuroanatomi Nyeri
Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau potensial (Corwin J.E, 2007). Ketika suatu jaringan mengalami cedera, atau
kerusakan mengakibatkan dilepasnya bahan-bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri
seperti serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin, prostaglandin, dan substansi P yang akan
mengakibatkan respon nyeri. Nyeri juga dapat disebabkan stimulus mekanik seperti
pembengkakan jaringan yang menekan pada reseptor nyeri.
Sistem saraf manusia mengandung lebih dari 1010 saraf atau neuron. Neuron merupakan unit
structural dan fungsional system saraf. Sel saraf terdiri dari badan sel yang di dalamnya
mempunyai inti sel, nukleus, mitokondria, retikulum endoplasma, dadan golgi, di luarnya
banyak terdapat dendrit, kemudian bagian yang menjulur yang menempel pada badan sel yang
di sebut akson. Dendrit menyediakan daerah yang luas untuk hubungan dengan neuron lainnya.
Dendrit adalah serabut aferen karena menerima sinyal dari neuron-neuron lain dan
meneruskannya ke badan sel. Pada akson terdapat selubung mielin, nodus ranvier, inti sel
Schwan, butiran neurotransmiter
Akson dengan cabang-cabangnya (kolateral), adalah serabut eferen karena membawa sinyal
ke saraf-saraf otot dan sel-sel kelenjar. Akson akan berakhir pada terminal saraf yang berisi
vesikel-vesikel yang mengandung neurotransmitter. Terminal inilah yang berhubungan dengan
badan sel, dendrit atau akson neuron berikutya.
a.Neuroanatomi sentuhan ringan dan tekananNama jalan: Tractus Spinothalamicus Anterior
Pada medulla spinalis:
Axon dari neuron orde pertama (ganglion spinalis) memasuki ujung cornu posterior medullaspinalis dan bercabang dua : serabut yang naik dan serabut yang turun. Sesudah memasuki satu
atau dua segmen medulla spinalis membentuk Tractus posterolateral (Lissaueri). Lalu bersinaps
dengan neuron orde kedua yang terletak pada kelompok sel substantia gelatinosa cornu
posterior substansia grissea.
Axon dari neuron orde ke dua jalan menyilang pada comissura anterior substansia grisseadan substansia alba, kemudian naik keatas pada sisi anterolateral substantia alba sebagai
tractus neurospinotalamicus anterior.
Pada medulla oblongata : pada medulla oblongata tractus tersebut jalan beriringan dengan
tractus spinotalamicus lateralis dan tractus spinotectalis, semuanya disebut Lesminicus Spinalis.
Pada pons, mesencephalon dan diencephalon : beriringan dengan Lemniscus medialis untuk
akhirnya bersinaps pada neuron orde ketiga yaitu nucleus posterolateral dari kelompok ventral
thalamus (bagian kelompok nuclei lateralis thalamus) disini tekanan dan sentuhan mulai
diinterpretasikan.
Pada cortex cerebri : axon dari neuron orde ketiga jalan memasuki crus posterior interna dan
corona radiata berakhir pada gyrus poscentralis (area brodmann 3,2,1)menafsirkan sensasi
sentuhan dan tekanan sehingga timbul kesadaran akan sensasi tersebut.
(Stephen, 2007)
b.Neuroanatomi sensasi sakit dan suhu
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
2/32
2
Nama jalan: Tractus Spinothalamicus Lateralis
Pada medulla spinalis:
Axon dari neuron orde pertama (ganglion spinalis) memasuki ujung cornu posteriorsubstansia grissea medulla spinalis dan segera bercabang dua: serabut yang naik dan serabut
yang turun. Sesudah memasuki satu atau dua segmen medulla spinalis membentuk tractus
posterolateral (Lissaueri). Lalu bersinaps dengan neuron orde kedua yang terletak padakelompok sel substantia gelatinosa pada cornu posterior. (Jurnalis, 2009)
Axon dari neuron orde ke dua jalan menyilang pada comissura anterior substansia grisseadan substansia alba, kemudian naik keatas pada sisi kontralateral sebagai tractus
neurospinotalamicus lateralis.
Pada medulla oblongata : pada medulla oblongata tractus tersebut terletak pada dataran lateral
antara nucleus olivarius inferius dengan nucleus tractus spinalis N. Trigeminus. Disini
bergabung dengan: tractus spinotalamicus anterius, tractus spinotectalis. Ketiga tractus
tersebut disebut Lemnicus Spinalis.
Pada pons : lemniscus spinalis naik keatas dibagian belakang pons.
Pada mesencephalon: lemniscus spinalis jalan pada tegmentum, lateralis dari lemniscus
medialis.
Pada diencephalon : serabut saraf tractus spinotalamicus lateralis akan bersinaps dengan
neuron orde ketiga yaitu nucleus posterolateral dari kelompok ventral thalamus (bagian dari
nucleus lateralis thalamus) disinilah terjadi penilaian kadar sensasi sakit dan suhu juga
reaksi emosi mulai timbul.
Pada cortex cerebri :axon dari neuron orde ketiga jalan memasuki crus posterior interna dan
corona radiata berakhir pada gyrus poscentralis (area brodmann 3,2,1) menafsirkan suhu
dan sakit sehingga timbul kesadaran akan sensasi tersebut. (Price, 2006)
Neurofisiologi Nyeri
Nociceptor diaktivasi oleh stimulus yang berpotensi untuk merusak sel jaringan. Kerusakan
jaringan tersebut dapat disebabkan oleh stimulasi mekanis yang kuat, temperatur yang ekstrim,
kekurangan oksigen, dan paparan oleh zat kimia. (Barry, 2007)
Sel-sel jaringan yang rusak tersebut dapat pula mengeluarkan substansi yang mampu membuka
channel ion pada membran nociceptor, seperti :
ProteaseEnzim pengurai protein ini dapat mengurai peptida kininogen yang berada di extra selularsehingga terbentuklah bradikinin. Bradikinin ini kemudian akan terikat dengan molekul
reseptor spesifik untuk mengaktivasi konduksi ion pada nociceptor.
ATPATP dapat berikatan langsung denganATP Gated Ion Channel sehingga terjadi depolarisasi pada
nociceptor.
K+Peningkatan K+extraselular berperan langsung pada depolarisasi membran neuronal.
(Price, 2006)
Jenis Nociceptor
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
3/32
3
Transportasi stimulus nyeri terjadi pada ujung saraf bebas (FNE), yaitu serat C tanpa myelin
(unmyelinated C Fiber)dan serat A myelin tipisNociceptor terbagi menjadi empat jenis, yaitu :
a. Polymodal Nociceptor: merespon terhadap stimulus mekanis, suhu, dan kimia.b. Mechanical Nociceptor: hanya merespon terhadap tekanan yang kuat.c. Thermal Nociceptor: hanya merespon terhadap suhu panas atau dingin.d. Chemical Nociceptor: merespon terhadap histamin dan zat kimia lainnya.Serat C terkecil (kecepatan konduksi
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
4/32
4
Perhubungan spinalis axon nociceptif
Neurotransmitter nyeri diduga adalah glutamat, namun neuron-neuron juga mengandung
substance P pada axon terminalis. Transmisi sinaps yang diperantarai oleh substance P
dibutuhkan untuk menghasilkan rasa nyeri. (Barry, 2007)
Nyeri Alih (Referred Pain)
Merupakan fenomena dimana aktivasi nociceptor organ dalam (viseral) dipersepsikan
sebagai sensasi luar (cutaneus). Disebabkan karena axon nociceptor dari organ dalam memilikirute yang sama dengan nociceptor kutan dalam memasuki corda spinalis, sehingga terjadilah
pencampuran informasi dari kedua input tersebut.
Jalur Nyeri Ascendens
1. Spinothalamic PathwayInformasi suhu dan nyeri disampaikan dari corda spinalis ke orak melalui jalur spinothalamic.
Axon dari neuron ordo II langsung menyeberang dan menyusuri tractus spinothalamicus.Serat spinothalamicus berjalan dari corda spinalis kemudian melewati medulla, pons, dan
midbrain tanpa bersinaps sampai mereka mencapai thalamus.Pada akhirnya, setelah melewati batang otak, axon spinothalamicus berada bersebelahan
dengan lemniscus medialis, namun kedua axon tersebut tetap terpisah satu sama lain.
Informasi sentuhan berjalan secara ipsilateral, sedangkan nyeri berjalan contralateral.
2. Trigeminal PathwayInformasi suhu dan nyeri yang berasal dari muka dan kepala berjalan melalui jalur ini, yang
mirip dengan spinothalamic pathway.
Serat nervus trigeminal bersinaps pada neuran orde kedua di nucleus trigeminal spinalispada batang otak.
Axon tersebut kemudian naik ke thalamus di lemniscus trigeminal.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
5/32
5
Sensasi nyeri dan sentuhan sama-sama berakhir di thalamus (Nucleus VP dan intralaminar)
tetapi menempati daerah yang berbeda. Kemudian informasi dari thalamus tersebut diteruskan
ke berbagai daerah pada cortex cerebral.
Regulasi Nyeri
a. Regulasi AferenNyeri yang dihasilkan oleh aktivitas nociceptor dapat dikurangi dengan aktivitas
mechanoreceptor (Serat A) secara bersamaan. Inilah mengapa rasa nyeri pada memar akan
berkurang apabila kita lakukan gerakan memijat.
Gate Theory of Pain
*Tidak ada konflik stimulus
Dapat dilihat pada gambar ini, bahwa stimulus yang dibawa oleh serat C berjalan dengan lancar
(tidak ada hambatan apapun) dan akan sampai pada projection neuron, yang kemudian akan
diteruskan ke otak, menyebabkan sensasi nyeri maksimal.
*Terdapat konflik stimulus. Stimulus nyeri dibawa oleh serat C menuju projection neuron. Di
saat yang sama, stimulus sentuhan (stimulus tidak nyeri) dibawa oleh serat A menuju
projection neuron dan interneuron inhibitorik.
Aktivasi interneuron inhibitorik tersebut akan menghambat projection neuron, sehingga tidak
ada stimulus yang diteruskan ke otak sehingga mengurangi sensasi nyeri yang ada. Namun tidak
semua interneuron inhibitorik dapat diaktifkan, sehingga masih terdapat sensasi nyeri yang
diteruskan ke otak. (Barry, 2007)
1. Regulasi DescendensEmosi yang kuat atau stres pada seseorang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
Telah diketahui bahwa terdapat bagian dari otak yang berperan dalam supresi nyeri. Salah
satunya adalah zona-zona neuron di midbrain, seperti periventricular dan periaqueductal gray
matter (PAG).
Mekanismenya adalah sebagai berikut :
PAG menerima input emosional dari struktur-struktur otak.Neuron-neuron di PAG mengirimkan axon menuju daerah pada medulla, yaitu raphe nuclei,
yang kemudian akan mengeluarkan neurotransmitter serotonin.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
6/32
6
Kemudian neuron medulla tersebut akan memproyeksikan axon ke cornu posterior cordaspinalis, dimana axon yang membawa serotonin tersebut akan menekan aktivitas
nociceptor.
Intensitas Nyeri
gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas
nyeri sangat subjektif dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama
dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda.
Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan
respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan metode ini juga
tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri (Sherwood, 2004). Menurut
smeltzer, S.C bare B.G (2002) adalah sebagai berikut :
1) skala intensitas nyeri deskritif
2) Skala identitas nyeri numerik
3) Skala analog visual
4) Skala nyeri menurut bourbanis
Keterangan
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan (secara obyektif pasien dapat berkomunikasi dengan baik).
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
7/32
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
8/32
8
migren lebih sering terjadi pada anak laki-laki, namun setelah pubertas migren sering dijumpai
pada perempuan dengan rasio 2:1.
Pada nyeri kepala cluster lebih sering pada laki-laki (80% s/d 90%). Dalam sebuah studi,
nyeri kepala cluster memiliki insidensi 1/25 kali dibandingkan dengan nyeri migren. 90%
keluhan nyeri kepala bersifat vaskuler, timbul karena kontraksi otot atau kombinasi keduanya;
10% yang lain terjadi karena gangguan intracranial, sistemik ataupun psikologis. Gaya hidup,
kondisi penyakit, jenis kelamin, umur, pemberian histamin atau nitrogliserin sublingual dan
faktor genetik berpengaruh terjadinya nyeri kepala. (Kenneth, 2004)
Klasifikasi Nyeri Kepala
Klasifikasi nyeri kepala menurut International Headache Society (HIS) membagi nyeri kepala
menjadi dua kategori utama.
Nyeri kepala primer : migren, nyeri kepala tension, nyeri kepala cluster, nyeri kepala yangtidak berhubungan lesi struktural.
Nyeri kepala sekunder : nyeri kepala berhubungan dengan cedera kepala, gangguan vaskuler,gangguan intrakranial non-vaskuler, infeksi non cephalic, gangguan metabolik, gangguan
tengkorak, leher, mata, hidung, gigi, mulut, atau struktur-struktur wajah kranium, neuralgia
cranialis, nyeri batang syaraf dan nyeri deafness.
Etiologi Nyeri Kepala
Sebagian besar nyeri kepala terjadi karena tegangan (kontraksi otot) dapat disebabkan oleh:
Stres emosional, kelelahan, menstruasi, rangsangan dari lingkungan (bunyi berisik,kerumunan banyak orang, cahaya yang terang).
Keadaan lain yang dapat menjadi penyebab: glaukoma, inflamasi pada mata atau mukosanasal atau sinus paranasal, penyakit pada kulit kepala, gigi, arteri ekstrakranial, pemakaianobat-obat vasodilator (nitrat, alkohol dan histamin), penyakit sistemik, hipertensi, peningkatan
tekanan intracranial, trauma/tumor kepala, perdarahan, abses atau aneurisma intrakranial.
(Price, 2006)
Patofisiologi Nyeri Kepala
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
9/32
9
Beberapa mekanisme umum yang berpengaruh memicu nyeri kepala:
Peregangan atau pergeseran pembuluh darah: intrakranium atau ekstrakranium. Traksi pembuluh darah. Peregangan periosteum (nyeri local). Degenerasi spina cervicalis atas disertai kompresi pada akar nervus cervicalis (misalnya,
arthritis vertebra cervicalis).
Defisiensi enkefalin (peptide otak mirip opiate, bahan aktif endorphin).Sistem saraf simpatis pada dasarnya bertanggung jawab atas pengendalian neural pembuluh
darah cranium dan ekstrakranium. Nyeri kepala dapat memancar dari struktur yang peka
terhadap rasa nyeri seperti kulit, kulit kepala, otot, arteri dan vena; nervus kranialis V. VII, IX
dan X; atau nervus kranialis 1, 2, dan 3.
Empat fase nyeri kepala:
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
10/32
10
1. Normal. Arteri serebri dan arteri temporalis dipersarafi secara ekstrakranial; arteri dalamparenkim otak tidak dipersarafi.
2. Vasokontriksi (aura). Vasokontriksi lokal neurogenik yang berkaitan dengan stres padaarteri serebri yang dipersarafi akan mengurangi aliran darah ke dalam otak (iskemia lokal).
Secara sistematis, prostaglandin tromboksan akan meningkatkan agregasi trombosit dan
pelepasan serotonin, suatu vasokontriktor yang poten, serta mungkin pula zat adiktif lain.3. Dilatasi arteri parenkim. Pembuluh darah parenkim otak yang tidak dipersarafi akanberdilatasi sebagai reaksi terhadap keadaan asidosis dan anoksia (iskemia). Peningkatan
aliran darah, kenaikan tekanan internal dan peningkatan pulsasi pembuluh darah
menyebabkan aliran darah melintas pembuluh darah yang pada keadaan normal untuk
memberikan nutrisi.
4. Vasodilatasi. Mekanisme kompensasi menimbulkan vasodilatasi pada arteri yang dipersarafisehingga terjadi nyeri kepala. Agregasi trombosit dalam peredaran darah sistemik berkurang
dan penurunan kadar serotonin menyebabkan vasodilatasi.
(Kowalak, 2011)
Patofisiologi Migrain Tanpa Aura
Migren tanpa aura dimula di neuron-neuron nosiseptif di pembuluh darah. Sinyal nyeri berjalan
dari pembuluh ke aferem primer dan kemudian ke ganglion trigeminus, dan akhirnya mencapai
nucleus kaudalis trigeminus, suatu daerah pengolah nyeri di batang otak. Neuron-neuron aktif
di SSP kemudian mengekspresikan gen c-fos, yang ditekan oleh butabarbital di nucleus
caudatus. (Kenneth, 2004)
Patofisiologi Migrain dengan Aura
Penyebaran gejala neurologic fokal spreading depression korteks yang terjadi saatdepolarisasi listrik melintasi korteks dan merangsang neuron-neuron sehingga fungsi neuron
terganggu dan terjadi pengaktifan trigeminus. Spreading depression memerlukan aktivitas
reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA) glutamate. Gejala aura yang khas adalah perubahan
penglihatan dan sensorik abnormal. Aura bersifat somatosensorik seperti rasa baal di tangan
atau satu sisi wajah.
Manifestasi Klinis Nyeri Kepala
Selama serangan migrain, fungsi fisiologik terganggu:
1. Gangguan pemprosesan sensorik menyebabkan disfungsi penglihatan dan pendengaran(fotofobia dan fonofobia).
2. Gangguan motilitas GI dapat menyebabkan mual dan muntah serta kesulitan mengkonsumsiobat antimigren oral.
3. Gangguan autonom dapat menimbulkan berbagai gejala seperti diare.4. Gangguan serebrum dapat menyebabkan perubahan kognitif dan suasana hati.
Tipe Tanda dan Gejala
Migrain tanpa aura ( migrain biasa)
Durasi 4 sampai 72 jam apabila tidak diobati Gejala prodromal yang meliputi rasa lelah,nausea, vomitus, dan ketidakseimbangan
cairan yang mendahului serangan sakit
kepala.
Sensitive terhadap cahaya dan bunyiberisik.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
11/32
11
Nyeri tipe sakit kepala (rasa pegal ataunyeri berdenyut yang bias unilateral atau
bilateral).
Migrain dengan aura (klasik)
Biasanya terjadi pada kepribadian
kompulsif.
Gejala prodromal yang meliputi gangguanpenglihatan seperti penampakan garis zigzag dan cahaya yang terang, gangguan
sensorik (kesemutan pada wajah, bibir serta
tangan), gangguan motorik.
Sakit kepala yang periodik dan rekuren.Migrain hemiplegik dan oftalmoplegik
Biasanya terjadi pada dewasa muda Nyeri unilateral Kelumpuhan otot ekstraokuler (N. cranial
III) dan psitosis.
Migrain hemiplegic terdapat gangguanneurologi (hemiparesis, hemiplagia) yang
dapat bertahan meskipun sakit kepala
sudah mereda.Migrain arteri basilaris
Terjadi pada wanita muda periode haid Gejala prodromal yang meliputi gangguanpenglihatan parsial dengan keluhan vertigo,
ataksia, tinnitus, kesemutan jari-jari tangan
serta kaki.
Nyeri kepala yang berupa nyeri berdenyutdi daerah oksipital dn vomitus.
(Kowalak, 2011)
Membedakan Nyeri Kepala
Jenis atau Penyebab Ciri Khas Pemeriksaan Diagnostik
Ketegangan otot
Sakit kepala sering terjadi, nyeri hilang
timbul, tidak terlalu berat dan
dirasakan di kepala bagian depan dan
belakang atau dirasakan kekakuan
menyeluruh.
Pemeriksaan untuk
menyingkirkan penyakit fisik
serta penilaian faktor psikis
& kepribadian.
Migren
Nyeri dimulai di dalam dan di sekitar
mata atau pelipis, menyebar ke satuatau kedua sisi kepala, biasanya
mengenai seluruh kepala, berdenyut
dan disertai dengan hilangnya nafsu
makan, mual dan muntah.
Jika diagnosisnya masih
meragukan dan sakit kepalabaru terjadi, dilakukan CT
scan atau MRI/diberikan
obat migren untuk melihat
efeknya.
Nyeri Kepala Cluster
Serangannya singkat (sekitar 1 jam),
dirasakan di satu sisi kepala, serangan
terjadi secara periodik, menyerang pria
yang disertai dengan pembengkakan
mata, hidung meler & mata berair pada
sisi yang sama dengan nyeri.
Obat migren diberikan untuk
melihat efeknya
(sumatriptan,
metisergid/obat
vasokonstriktor,
kortikosteroid, indometasin)
atau menghirup O2.
Hipertensi Nyerinya berdenyut dan dirasakan dikepala bagian belakang atau di puncak
Analisa kimia darah danpemeriksaan ginjal.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
12/32
12
kepala.
Kelainan mata
(iritis, glaukoma).
Nyeri dirasakan di kepala bagian depan
atau di dalam dan di seluruh mata,
bersifat sedang sampai berat dan
seringkali memburuk jika mata dalam
keadaan lelah.
Pemeriksaan mata.
Kelainan sinus
Nyeri bersifat akut atau subakut,
dirasakan di kepala bagian depan,
bersifat tumpul atau berat, biasanya
memburuk di pagi hari, membaik di
siang hari dan memburuk dalam
keadaan dingin atau lembab.
Rontgen sinus
Tumor otak
Nyeri hilang-timbul, bersifat ringan
sampai berat, dirasakan di satu titik
atau di seluruh kepala. Kelemahan di
salah satu sisi tubuh semakin
meningkat, kejang, gangguan
penglihatan, kemampuan berbicarahilang, muntah dan perubahan mental.
MRI atau CT scan
Infeksi otak
Nyeri hilang-timbul, bersifat ringan
sampai berat, dirasakan di satu titik
atau di seluruh kepala. Sebelumnya
penderita pernah mengalami infeksi
telinga, sinus atau paru-paru, penyakit
jantung rematik atau penyakit jantung
bawaan.
MRI atau CT scan
Meningitis
Nyeri baru dirasakan, menetap, berat
dan dirasakan di seluruh kepala serta
menjalar ke leher. Sakit disertaidemam, muntah dan sebelumnya
mengalami nyeri tenggorokan atau
infeksi pernafasan dan leher sulit
ditekuk.
Pemeriksaan darah, pungsilumbal.
Hematoma
subdural
Nyeri hilang-timbul atau terus
menerus, bersifat ringan sampai berat,
bisa dirasakan di satu titik atau di
seluruh kepala, menjalar ke leher.
Biasanya sebelumnya telah terjadi
cedera pada penderita yang disertai
penurunan kesadaran.
MRI atau CT scan.
Perdarahan
subaracnoid
Nyeri baru dirasakan, menyebar, hebat
dan menetap, kadang dirasakan di
dalam dan di sekitar mata, kelopak
mata turun.
MRI atau CT scan, jika
hasilnya negatif maka
dilakukan pungsi lumbal.
Sifilis, tuberculosis,
kriptococcus,
kanker.
Nyeri bersifat tumpul sampai berat dan
dirasakan di seluruh kepala atau di
puncak kepala, menderita demam
meski tidak terlalu tinggi dan terdapat
riwayat sifilis, tuberkulosis,
kriptokokosis, sarkoidosis atau kanker
pada pasien.
Pungsi lumbal.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
13/32
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
14/32
14
Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam (tidak diobati atau tidak berhasildiobati).
Nyeri kepala mempunyai sedikitnya 2 diantara karakteristik berikut:1. Lokasi unilateral
2. Kualitas berdenyut
3. Intensitas nyeri sedang atau berat4. Keadaan bertambah berat oleh aktifitas fisik atau pasien menghindari aktivitas fisik rutin
(seperti berjalan atau naik tangga).
Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini:1. Nausea dan atau muntah
2. Fotofobia dan fonofobia.
Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain.Kriteria diagnostik Migrain dengan Aura
Sekurang-kurangnya terjadi 2 serangan. Minimal memenuhi 3 dari 4 kriteria berikut ini :
1. Satu atau lebih gejala aura yang reversibel yang mengindikasikan gejala fokal kortikal atau
disfungsi batang otak.2. Minimal gejala aura muncul secara gradual dalam waktu > 4 menit.
3. Gejala aura tidak berlangsung dalam waktu > 60 menit.
4. Sakit kepala yang diikuti dengan aura disertai interval 60 menit.
Tidak dijumpai adanya kelainan organik.Kriteria diagnostik Tension type headache
Minimal ada 10 serangan nyeri kepala dengan frekuensi < 15 x/bulan atau < 180 x/tahun. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit 7 hari. Minimal ada 2 kriteria nyeri sebagai berikut :
1.Rasa seperti ditekan/berat di kepala (non pulsating, tidak berdenyut).2.Intensitas nyeri ringan sedang.3.Lokasi bilateral.4.Tidak teragregasi oleh aktifitas fisik.
Tidak dijumpai nausea, vomitus, photophobia, phonophobia jarang dijumpai.Pemeriksaan penunjang
1. Foto Rontgen kepala.2. Elektroenchelpalograph/Elektro Enselo Grafi (EEG).3. CT-SCAN.4. Arteriografi, Brain Scan Nuklir.5. Pemeriksaan laboratorium (tidak rutin atas indikasi).6. Pemeriksaaan psikologi (jarang dilakukan).
Diagnosis Banding
Cedera serebrovaskular, arteritis temporalis, sinusitis, meningitis, perdarahan subarachnoid,
sakit kepala pasca trauma, sakit kepala karena rangsangan dingin, sakit kepala yang diinduksi
nitrat/nitrit, sakit kepala karena monosodium glutamat (MSG), penyakit sendi
temporo mandibular, athritis servikalis.
Komplikasi Nyeri Kepala
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
15/32
15
Komplikasi dapat meliputi: kesalahan diagnosis, status migren, ketergantungan obat dan
perubahan gaya hidup.
Prognosis Nyeri Kepala
Prognosis nyeri kepala bergantung pada jenis sakit kepalanya sedangkan indikasi merujuk pada
keadaan : (1) sakit kepala yang tiba-tiba dan timbul kekakuan di leher, (2) sakit kepala dengandemam dan kehilangan kesadaran, (3) sakit kepala setelah terkena trauma mekanik pada
kepala, (4) sakit kepala disertai sakit pada bagian mata dan telinga, (5) sakit kepala yang
menetap pada pasien yang sebelumnya tidak pernah mengalami serangan, (6) sakit kepala yang
rekuren pada anak.
Pencegahan Nyeri Kepala
Pencegahan nyeri kepala adalah dengan mengubah pola hidup dengan cara mengatur pola tidur
yang sama setiap hari, berolahraga secara rutin, makan makanan sehat dan teratur, kurangi
stress, menghindari pemicu nyeri kepala yang telah diketahui. (Price, 2006)
LI3. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Somatoform
Definisi Gangguan Somatoform
Gangguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala fisik (sebagai
contohnya, nyeri, mual, dan pusing) di mana tidak dapat ditemukan penjelasan medis yang
adekuat. Gejala dan keluhan somatik adalah cukup serius untuk menyebabkan penderitaan
emosional yang bermakna pada pasien atau gangguan pada kemampuan pasien untuk berfungsi
di dalam peranan sosial atau pekerjaan. (Kaplan, 1997)
Suatu diagnosis gangguan somatoform mencerminkan penilaian klinisi bahwa factor
psikologis adalah suatu penyumbang besar untuk onset, keparahan, dan durasi gejala. Gangguan
somatoform adalah tidak disebabkan oleh pura-pura yang disadari atau gangguan buatan.Ada lima gangguan somatoform yang spesifik adalah:
Gangguan somatisasi ditandai oleh banyak keluhan fisik yang mengenai banyak sistem organ. Gangguan konversi ditandai oleh satu atau dua keluhan neurologis. Hipokondriasis ditandai oleh fokus gejala yang lebih ringan dan pada kepercayaan pasienbahwa ia menderita penyakit tertentu.
Gangguan dismorfik tubuh ditandai oleh kepercayaan palsu atau persepsi yang berlebih-lebihan bahwa suatu bagian tubuh mengalami cacat.
Gangguan nyeri ditandai oleh gejala nyeri yang semata-mata berhubungan dengan faktorpsikologis atau secara bermakna dieksaserbasi oleh faktor psikologis.
Klasifikasi Gangguan Somatoform
a. Gangguan SomatisasiGangguan somatisasi adalah salah satu gangguan somatoform spesifik yang ditandai oleh
banyaknya keluhan fisik/gejala somatik yang mengenai banyak sistem organ yang tidak dapat
dijelaskan secara adekuat berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Gangguan
somatisasi dibedakan dari gangguan somatoform lainnya karena banyaknya keluhan dan
melibatkaan sistem organ yang multiple (gastrointestinal dan neurologis).
b. Gangguan hipokondriasisAdalah keterpakuan (preokupasi) pada ketakutan menderita, atau keyakinan bahwa
seseorang memiliki penyakit medis yang serius, meski tidak ada dasar medis untuk keluhan
yang dapat ditemukan. Ciri utama dari hipokondriasis adalah fokus atau ketakutan bahwa
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
16/32
16
simptom fisik yang dialami seseorang merupakan akibat dari suatu penyakit serius yang
mendasarinya, seperti kanker atau masalah jantung.
c. Gangguan nyeri menetapGangguan nyeri ditandai oleh gejala nyeri yang semata-mata berhubungan dengan faktor
psikologis atau secara bermakna dieksaserbasi oleh faktor psikologis. Pasien sering wanita yangmerasa mengalami nyeri yang penyebabnya tidak dapat ditemukan. Munculnya secara tiba-tiba,
biasanya setelah suatu stres dan dapat hilang dalam beberapa hari atau berlangsung bertahun
tahun. Biasanya disertai penyakit organik yang walaupun demikian tidak dapat menerangkan
secara adekuat keparahan nyerinya.
d. Gangguan konversiAdalah suatu tipe gangguan somatoform yang ditandai oleh kehilangan atau kendala dalam
fungsi fisik, namun tidak ada penyebab organis yang jelas. Simptom fisik biasanya muncul tiba-
tiba dalam situasi yang penuh tekanan. Tangan seorang tentara dapat menjadi lumpuh saatpertempuran yang hebat, misalnya.
e. Gangguan dismorfik tubuhGangguan dismorfik tubuh (body dismorphic disorder) ditandai oleh kepercayaan palsu ataupersepsi yang berlebihan bahwa suatu bagian tubuh mengalami cacat. Orang dengan gangguan
ini terpaku pada kerusakan fisik yang dibayangkan atau dibesar-besarkan dalam hal
penampilan mereka. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk memeriksakan diri
di depan cermin dan mengambil tindakan yang ekstrem untuk mencoba memperbaiki
kerusakan yang dipersepsikan, seperti menjalani operasi plastik yang tidak dibutuhkan,
menarik diri secara sosial atau bahkan diam di rumah saja, sampai pada pikiran-pikiran untuk
bunuh diri.
(Maslim, 2001)
Epidemiologi Gangguan Somatoform
Faktor risiko gangguan somatoform: riwayat orangtua, pola asuh dalam keluarga yang salah,
wanita lebih banyak menderita, memiliki kepribadian yang mudah cemas, orang yang tertutup,
alkoholism, serta pada penyalahgunaan obat.
Prevalensi gangguan somatisasi pada populasi umum diperkirakan 0,1 sampai 0,2 %.
Prevalensi gangguan somatisasi pada wanita di populasi umum adalah 1 2 %. Rasio penderitawanita dibanding laki-laki adalah 5 berbanding 1 dan biasanya gangguan mulai pada usia
dewasa muda (sebelum usia 30 tahun). Gangguan somatisasi seringkali bersama-sama dengan
gangguan mental lainnya. Sifat kepribadian atau gangguan kepribadian yang seringkali
menyertai adalah yang ditandai oleh ciri penghindaran, paranoid, mengalahkan diri sendiri danobsesif konpulsif.
Hipokondriasis. Satu penelitian terakhir melaporkan pravalensi enam bulan sebesar 4-6%
pada populasi klinik medis umum. Laki-laki dan wanita memiliki perbandingan yang sama.
Onset gejala dapat terjadi pada setiap usia, onset paling sering antara usia 20 dan 30 tahun.
Beberapa bukti menyatakan bahwa diagnosis adalah lebih sering diantara kelompok kulit hitam
dibandingkan kulit putih, tetapi posisi sosial, tingkat pendidikan, dan status perkawinan
tampaknya tidak mempengaruhi diagnosis. (Yutzy, 2006)
Pada gangguan konversi, rasio wanita terhadap laki-laki 2 berbanding 1. Laki-laki dengan
gangguan konversi seringkali terlibat di dalam kecelakaan ataupun militer. Paling sering terjadi
pada daerah pedesaan, orang dengan pendidikan rendah, mereka dengan intelegensi rendah,
dan anggota militer.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
17/32
17
Gangguan dismorfik tubuh paling sering antara 15-20 tahun dan wanita lebih sering
dibanding laki-laki. Satu penelitian membuktikan 90% pasien dengan gangguan dismorfik
tubuh pernah mengalami episode defresif berat dalam hidupnya.
Gangguan nyeri didiagnosis 2x lebih sering pada wanita daripada pria. Gangguan nyeri paling
mungkin pada pekerja buruh. (Kaplan, 1997)
Etiologi Gangguan Somatoform
Terdapat faktor psikososial berupa konflik psikologis di bawah sadar yang mempunyai
tujuan tertentu. Pada beberapa kasus ditemukan faktor genetik dalam transmisi gangguan ini.
Selain itu, dihubungkan pula dengan adanya penurunan metabolisme (hipometabolisme) suatu
zat tertentu di lobus frontalis dan hemisfer non dominan.
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab dikelompokkan sebagai berikut:
a. Faktor-faktor BiologisFaktor ini berhubungan dengan kemungkinan pengaruh genetis (biasanya pada gangguan
somatisasi).
b. Faktor Lingkungan SosialSosialisasi terhadap wanita pada peran yang lebih bergantung, seperti peran sakit yang dapatdiekspresikan dalam bentuk gangguan somatoform.
c. Faktor PerilakuPada faktor perilaku ini, penyebab ganda yang terlibat adalah:
Terbebas dari tanggung jawab yang biasa atau lari atau menghindar dari situasi yang tidaknyaman atau menyebabkan kecemasan (keuntungan sekunder).
Adanya perhatian untuk menampilkan peran sakit. Perilaku kompulsif yang diasosiasikan dengan hipokondriasis atau gangguan dismorfik
tubuh dapat secara sebagian membebaskan kecemasan yang diasosiasikan dengan
keterpakuan pada kekhawatiran akan kesehatan atau kerusakan fisik yang dipersepsikan.
d. Faktor Emosi dan KognitifPada faktor penyebab yang berhubungan dengan emosi dan kognitif, penyebab ganda yang
terlibat adalah sebagai berikut:
Salah interpretasi dari perubahan tubuh atau simptom fisik sebagai tanda dari adanyapenyakit serius (hipokondriasis).
Dalam teori Freudian tradisional, energi psikis yang terpotong dari impuls-impuls yang tidakdapat diterima dikonversikan ke dalam simptom fisik (gangguan konversi).
Menyalahkan kinerja buruk dari kesehatan yang menurun mungkin merupakan suatustrategi self-handicaping(hipokondriasis).
(Khan, 2003)
Pada gangguan Somatisasi berhubungan dengan:
*Faktor Psikososial
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
18/32
18
Rumusan psikososial tentang penyebab gangguan melibatkan interpretasi gejala sebagai sutu
tipe komunikasi sosial, hasilnya adalah menghindari kewajiban, mengekspresikan emosi, atau
untuk mensimbolisasikan suatu perasaan atau keyakinan. Beberapa pasien dengan gangguan
somatisasi berasal dari rumah yang tidak stabil dan telah mengalami penyiksaan fisik. Faktor
sosial, kultural dan juga etnik mungkin juga terlibat dalam perkembangan gangguan somatisasi.
*Faktor Biologis
Faktor genetik dalam transmisi gangguan somatisasi dan adanya penurunan metabolisme
(hipometabolisme) suatu zat tertentu di lobus frontalis dan hemisfer non-dominan. Selain itu
diduga terdapat regulasi abnormal sistem sitokin yang mungkin menyebabkan beberapa gejala
yang ditemukan pada gangguan somatisasi.
Pada gangguan hipokondriasis berhubungan dengan:
*Model belajar sosial. Gejala hipokondriasis dipandang sebagai keinginan untuk mendapatkan
peranan sakit oleh seseorang untuk menghadapi masalah yang tampaknya berat dan tidakdapat dipecahkan.
*Varian dari gangguan mental lain. Gangguan yang paling sering dihipotesiskan berhubungan
dengan hipokondriasis adalah gangguan depresif dan gangguan kecemasan.
*Psikodinamika. Menyatakan bahwa harapan agresif dan permusuhan terhadap orang lain
dipindahkan (melalui represi dan pengalihan) kepada keluhan fisik. Hipokondriasis juga
dipandang sebagai pertahanan dan rasa bersalah, rasa keburukan yang melekat, suatu ekspresi
harga diri yang rendah, dan tanda perhatian terhadap diri sendiri (self-concern) yang
berlebihan.
(Kaplan, 2003)
Manifestasi klinis Gangguan Somatoform
Manifestasi klinis gangguan ini adalah adanya keluhan-keluhan gejala fisik yang berulang
disertai permintaan pemeriksaan medik, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif
dan juga telah dijelaskan dokter bahwa tidak ada kelainan yang mendasari keluhannya (Kapita
Selekta, 2001). Beberapa orang biasanya mengeluhkan masalah dalam bernafas atau menelan,
atau ada yang menekan di dalam tenggorokan. Masalah-masalah seperti ini dapat
merefleksikan aktivitas yang berlebihan dari cabang simpatis sistem saraf otonomik, yang
dapat dihubungkan dengan kecemasan. Kadang kala, sejumlah simptom muncul dalam bentuk
yang lebih tidak biasa, seperti kelumpuhan pada tangan atau kaki yang tidak konsisten dengan
kerja sistem saraf. Dalam kasus-kasus lain, juga dapat ditemukan manifestasi di mana seseorangberfokus pada keyakinan bahwa mereka menderita penyakit yang serius, namun tidak ada bukti
abnormalitas fisik yang dapat ditemukan (Nevid, 2005).
Pada gangguan ini sering kali terlihat adanya perilaku mencari perhatian (histrionik),
terutama pada pasien yang kesal karena tidak berhasil membujuk dokternya untuk menerima
bahwa keluhannya memang penyakit fisik dan bahwa perlu adanya pemeriksaan fisik yang
lebih lanjut (PPDGJ III, 2003).
Gambaran keluhan gejala somatoform
Neuropsikiatri: kedua bagian dari otak saya tidak dapat berfungsi dengan baik ; saya tidakdapat menyebutkan benda di sekitar rumah ketika ditanya
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
19/32
19
Kardiopulmonal: jantung saya terasa berdebar debar. Saya kira saya akan mati
Gastrointestinal: saya pernah dirawat karena sakit maag dan kandung empedu danbelum ada
dokter yang dapat menyembuhkannya
Genitourinaria:saya mengalami kesulitan dalam mengontrol BAK, sudah dilakukan
pemeriksaan namun tidak di temukan apa-apa
Musculoskeletal: saya telah belajar untuk hidup dalam kelemahan dan kelelahan sepanjang
waktu
Sensoris: pandangan saya kabur seperti berkabut, tetapi dokter mengatakan kacamata tidak
akan membantu
Beberapa tipe utama dari gangguan somatoform adalah gangguan konversi, hipokondriasis,
gangguan dismorfik tubuh, dan gangguan somatisasi. (PPDGJ, 2003)
Gangguan somatisasi
1. Adanya beberapa keluhan fisik (multiple symptom) yang berulang, dimana ketika diperiksasecara fisik/medis, tidak ditemukan adanya kelainan tetapi ia tetap kontinyu memeriksakan
diri.
2. Gangguan tidak muncul karena penggunaan obat. Keluhan yang umumnya, misalnya sakitkepala, sakit perut, sakit dada, mestruasi tidak teratur.
3. Pasien menunjukkan keluhan dengan cara histrionik, berlebihan, seakan tersiksa/merana.4. Berulang kali memeriksa diri ke dokter, kadang menggunakan berbagai obat, dirawat di RSbahkan dilakukan operasi.
5. Sering ditemukan masalah perilaku atau hubungan personal seperti kesulitan dalampernikahan.
Gangguan konversi
1. Kondisi dimana panca indera atau otot-otot tidak berfungsi walaupun secara fisiologis, padasistem saraf atau organ-organ tubuh tersebut tidak terdapat gangguan/kelainan.
2. Secara fisiologis, orang normal dapat mengalami sebagian atau kelumpuhan total padatangan, lengan, atau gangguan koordinasi, kulit rasanya gatal atau seperti ditusuk-tusuk,
ketidakpekaan terhadap nyeri atau hilangnya kemampuan untuk merasakan sensasi (anastesi),
kelumpuhan, kebutaan, tidak dapat mendengar, tidak dapat membau, suara hanya berbisik, dll.
3. Biasanya muncul tiba-tiba dalam keadaan stres, adanya usaha individu untuk menghindaribeberapa aktivitas atau tanggungjawab.
4. Konsep Freud: energi dari insting yang di refleks berbalik menyerang dan menghambatfungsi saluran sensorimotor.
5. Kecemasan dan konflik psikologik diyakini diubah dalam bentuk simptom fisik.Hipokondriasis
1. Meyakini/ketakutan atau pikiran yang berlebihan dan menetap bahwa dirinya memilikisuatu penyakit fisik yang serius.
2. Adanya reaksi fisik yang berlebihan terhadap sensasi fisik/tubuh (salah interpretasiterhadap gejala fisik yang dialaminya), misalnya otot kaku, pusing/sakit kepala, berdebar-
debar, kelelahan.
3. Melakukan banyak tes lab, menggunakan banyak obat, memeriksakan diri ke banyak dokteratau RS.
4. Keyakinan ini terus berlanjut, tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dokter,walaupun hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan adanya penyakit dan sudah diyakinkan.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
20/32
20
5. Keyakinan ini menyebabkan adanya distress atau hambatan dalam fungsi sosial, pekerjaanatau aspek penting lainnya.
Gangguan dimorfik tubuh
1. Keyakinan akan adanya masalah dengan penampilan atau melebih-lebihkan kekurangandalam hal penampilan (misalnya : keriput di wajah, bentuk atau ukuran tubuh).2. Keyakinan/perhatian berlebihan ini meyebabkan stres, menghabiskan banyak waktu,menjadi mal-adaptive atau menimbulkan hambatan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau aspek
penting lainnya (menghindar/tidak mau bertemu orang lain, keluar sekolah atau pekerjaan),
juga menyebabkan dirinya sering harus konsultasi untuk operasi plastik
3. Bagian tubuh yang diperhatikan sering bervariasi, kadang dipengaruhi budaya.Gangguan nyeri
1. Gangguan dimana individu mengeluhkan adanya rasa nyeri yang sangat dan berkepanjangan,namun tidak dapat dijelaskan secara medis (bahkan setelah pemeriksaan yang intensif).
2. Rasa nyeri ini bersifat subyektif, tidak dapat dijelaskan, bersifat kronis, muncul di satu ataubeberapa bagian tubuh.
3. Rasa nyeri ini menyebabkan stress atau hambatan dalam fungsi sosial, pekerjaan dan aspekpenting lainnya.
4. Faktor-faktor psikologis sering memainkan peranan penting dalam memunculkan,memperburuk rasa nyeri.
Diagnosis Gangguan Somatoform
Kriteria diagnosis menurut DSM-IV
Kriteria diagnostik untuk Gangguan Somatisasi
A. Riwayat banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia 30 tahun yang terjadi selamaperiode beberapa tahun dan membutuhkan terapi, yang menyebabkan gangguan bermaknadalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
B. Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan, dengan gejala individual yang terjadi padasembarang waktu selama perjalanan gangguan:
1. Empat gejala nyeri: riwayat nyeri yang berhubungan dengan sekurangnya empattempat atau fungsi yang berlainan (misalnya kepala, perut, punggung, sendi, anggota
gerak, dada, rektum, selama menstruasi, selama hubungan seksual, atau selama miksi).
2. Dua gejala gastrointestinal: riwayat sekurangnya dua gejala gastrointestinal selain nyeri(misalnya mual, kembung, muntah selain dari selama kehamilan, diare, atau intoleransi
terhadap beberapa jenis makanan)
3. Satu gejala seksual: riwayat sekurangnya satu gejala seksual atau reproduktif selain darinyeri (misalnya indiferensi seksual, disfungsi erektil atau ejakulasi, menstruasi tidakteratur, perdarahan menstruasi berlebihan, muntah sepanjang kehamilan).
4. Satu gejala pseudoneurologis: riwayat sekurangnya satu gejala atau defisit yangmengarahkan pada kondisi neurologis yang tidak terbatas pada nyeri (gejala konversi
seperti gangguan koordinasi atau keseimbangan, paralisis atau kelemahan setempat,
sulit menelan atau benjolan di tenggorokan, afonia, retensi urin, halusinasi, hilangnya
sensasi atau nyeri, pandangan ganda, kebutaan, ketulian, kejang;gejala disosiatif seperti
amnesia; atau hilangnya kesadaran selain pingsan).
C. Salah satu (1) atau (2):1. Setelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam kriteria B tidak dapat dijelaskan
sepenuhnya oleh sebuah kondisi medis umum yangdikenal atau efek langsung dan
suatu zat (misalnya efek cedera, medikasi, obat, atau alkohol).
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
21/32
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
22/32
22
C. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya,ketidakpuasan dengan bentuk dan ukuran tubuh pada anorexia nervosa).
Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Nyeri
A. Nyeri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran klinis dan cukupparah untuk memerlukan perhatian klinis.B. Nyeri menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsisosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.
C. Faktor psikologis dianggap memiliki peranan penting dalam onset, kemarahan, eksaserbasiatau bertahannnya nyeri.
D. Gejala atau defisit tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat (seperti padagangguan buatan atau berpura-pura).
E. Nyeri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood, kecemasan, atau gangguanpsikotik dan tidak memenuhi kriteria dispareunia.
Tuliskan seperti berikut:
Gangguan nyeri berhubungan dengan faktor psikologis: faktor psikologis dianggap
memiliki peranan besar dalam onset, keparahan, eksaserbasi, dan bertahannya nyeri. Sebutkan
jika:Akut: durasi kurang dari 6 bulan
Kronis: durasi 6 bulan atau lebih
Gangguan nyeri berhubungan baik dengan faktor psikologls maupun kondisi medis umum
Sebutkan jika:
Akut:durasi kurang dari 6 bulan
Kronis:durasi 6 bulan atau lebih
Catatan: yang berikut ini tidak dianggap merupakan gangguan mental dan dimasukkan untuk
mempermudah diagnosis banding.
Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Somatoform yang Tidak Digolongkan
A. Satu atau lebih keluhan fisik (misalnya kelelahan, hilangnya nafsu makan, keluhangastrointestinal atau saluran kemih).
B. Salah satu (1) atau (2)1. Setelah pemeriksaan yang tepat, gejala tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi
medis umum yang diketahui atau oleh efek langsung dan suatu zat (misalnya efek cedera,
medikasi, obat, atau alkohol).
2. Jika terdapat kondisi medis umum yang berhubungan, keluhan fisik atau gangguan sosial
atau pekerjaan yang ditimbulkannya adalah melebihi apa yang diperkirakan menurut
riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratonium.
C. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi
sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
D. Durasi gangguan sekurangnya enam bulan.
E. Gangguan tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misalnya gangguansomatoform, disfungsi seksual, gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan tidur, atau
gangguan psikotik).
F. Gejala tidak ditimbulkan dengan sengaja atau dibuat-buat (seperti pada gangguan buatan
atau berpura-pura).
Kriteria Diagnostik Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kondisi Medis
A. Adanya suatu kondisi medis umum (dikodekan dalam Aksis III).B. Faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis umum dengan salah satu cara berikut:
1.Faktor yang mempengaruhi perjalanan kondisi medis umum ditunjukkan oleh hubungan
erat antara faktor psikologis dan perkembangan atau eksaserbasi dan, atau keterlambatan
penyembuhandan, kondisi medis umum.
2. Faktor yang mengganggu pengobatan kondisi medis umum.
3. Faktor yang membuat risiko kesehatan tambahan bagi individu.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
23/32
23
4.Respons fisiologis yang berhubungan dengan stres menyebabkan atau mengeksaserbasi
gejala-gejala kondisi medis umum.
Pilihlah nama bendasarkan sifat faktor psikologis (bila terdapat lebih dan satu faktor, nyatakan
yang paling menonjol).
Gangguan mental mempengaruhi kondisi medis (seperti gangguan depresif beratmemperlambat pemulihan dan infark miokardium). Gejala psikologis mempengaruhi kondisi
medis (misalnya gejala depresif memperlambat pemulihan dan pembedahan; kecemasan
mengeksaserbasi asma). Sifat kepribadian atau gaya menghadapi masalah mempengaruhi
kondisi medis (misalnya penyangkalan psikologis terhadap pembedahan pada seorang pasien
kanker, perilaku bermusuhan dan tertekan menyebabkan penyakit kandiovaskular).
Perilaku kesehatan mal-adaptif mempengaruhi kondisi medis (misalnya tidak olahraga, seks
yang tidak aman, makan berlebihan). Respon fisiologis yang berhubungan dengan stres
mempengaruhi kondisi medis umum (misalnya eksaserbasi ulkus, hipertensi, aritmia, atau
tension headache yang berhubungan dengan stres).
Diagnosis Banding Gangguan Somatofom
a. Gangguan SomatisasiKlinisi harus selalu menyingkirkan kondisi medis non-psikiatrik yang dapat menjelaskan gejala
pasien. Gangguan medis tersebut adalah sklerosis multiple, miastenia gravis, lupus eritematosus
sistemik kronis. Selain itu juga harus dibedakan dari gangguan depresi berat, gangguan
kecemasan (anxietas), gangguan hipokondrik dan skizofrenia dengan gangguan waham somatik.
b. HipokondriasisKondisi medis nonpsikiatrik: khususnya gangguan yang tampak dengan gejala yang tidak
mudah didiagnosis. Penyakit-penyakit tersebut adalah AIDS, endokrinopati, miastenia gravis,
skerosis multiple, penyakit degeneratif pada sistem saraf, lupus eritematosus sistemik, dan
gangguan neoplastik yang tidak jelas.
c. Gangguan KonversiGangguan neurologis (seperti demensia, penyakit degeneratif), tumor otak, penyakit gangliabasalis harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding.
d. Gangguan Dismorfik TubuhPada distorsi citra tubuh terjadi pada anoreksia nervosa, gangguan identitas jenis kelamin,
gangguan depresif, gangguan kepribadian narsistik, skizofrenia dan gangguan obsesif-
kumpulsif.
e. Gangguan NyeriGangguan nyeri harus dibedakan dari gangguan somatoform lain, seperti nyeri pada
hipokondrial, nyeri pada konversi.(Kaplan, 1997)
Komplikasi Nyeri Somatoform
komplikasi iatrogenik akibat prosedur diagnostik invasif / prosedur prosedur operasi. ketergantungan pada substansi- substansi pengontrol yang diresepkan. kehidupan yang bergantung pada orang lain. suicide.
Prognosis Nyeri Somatoform
Prognosis pada gangguan somatoform sangat bervariasi, tergantung umur pasien dan
sifat gangguannya (kronik atau episodik). Umumnya, gangguan somatoform prognosisnya baik,
dapat ditangani secara sempurna. Sangat sedikit sekali yang mengalami eksarsebasi, dapat
bervariasi dari mild-severe dan kronis. Pengobatan yang lebih awal dan menjadikan prognosis
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
24/32
24
menjadi lebih baik. Secara independen tidak meningkatkan risiko kematian. Kematian lebih
disebabkan karena upaya bunuh diri. (Kaplan, 1999)
LI4. Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Nyeri Kepala dan Nyeri Somatoform
Penatalaksanaan Nyeri Kepala
Sasaran penatalaksanaan tergantung lama dan intensitas nyeri, gejala penyerta, derajat
disabilitas serta respon awal dari pengobatan dan mungkin pula ditemukan penyakit lain
seperti epilepsi, ansietas, stroke, infark miokard. Karena itu harus hati-hati memberikan obat.
Bila ada gejala mual/muntah, obat diberikan rektal, nasal, subkutan atau intra vena.
Tatalaksana pengobatan migren dapat dibagi kepada 4 kategori
a. Langkah umum
b. Terapi abortif
c. Langkah menghilangkan rasa nyeri
d. Terapi preventif
A. Langkah Umum
Perlu menghindari pencetus nyeri, seperti perubahan pola tidur, makanan, stres dan rutinitas
sehari-hari, cahaya terang, kelap kelip, perubahan cuaca, berada ditempat yang tinggi seperti
gunung atau di pesawat udara.
B. Terapi Abortif
Pada serangan ringan sampai sedang atau serangan berat. Analgesik ringan aspirin (drug of
choice). Bila tidak respon terhadap NSAIDs, dipakai obat spesifik. seperti: Triptans
(naratriptans, rizatriptan, sumatriptan, zolmitriptan), Dihydro ergotamin (DHE), obat
kombinasi (aspirin dengan asetaminophen dan kafein), obat golongan ergotamin.
Tabel obat spesifik
Jenis obat
1. Ergotamin Dosis : 1-2 mg oral/jam, maksimal 3 dosis sehari, gunakandosis efektif terkecil.
Suppos : 1 mg, dosis maks, 2-3/ hr dan 12/bulan
Kontra indikasi : pengguna triptans, hamil, menyusui,
hipertensi, sepsis, coronary, cerebral, peripheral vascular
disease.
Adverse react: Increased incidence of migraines, daily
headaches, tachycardia,arterial spasm, numbness and tingling,vomiting, diarrhea, dizziness, abdominal cramps.
2. Caffeine plusErgotamine
Dosis: 2 tablet (100 mg caffeine/1mg ergot) pada saat onset,
kemudian 1 tab tiap 30 menit, dapat naik sampai 6
tab.(jangan lebih
10 tab/minggu nya).
Suppos (2 mg ergot/100 mg caff).
3. Dihydroergotamine(DHE)
Dosis: 1 mg IM, SC Max initial dose: 0.5 to 1.0 mg; dapat
diulang tiap jam sampai dosis max 3 mg IM atau 2 mg IV per
hari, dan 6 mg per minggu.
Intranasal: 0.5-mg spray pada tiap nostril, dosis maksimal 4
spray (2 mg) per hari.Triptans
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
25/32
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
26/32
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
27/32
27
Terapi farmakologi
Menggunakan analgesik atau analgesik plus ajuvan sesuai tingkat nyeri. Seperti obat-obat OTC: aspirin, acetaminophen, ibuprofen atau naproxen sodium. Produk kombinasi
dengan kafein dapat meningkatkan efek analgesik.
Untuk sakit kepala kronis, perlu assesment yang lebih teliti mengenai penyebabnya,misalnya karena anxietas atau depresi.
Pilihan obatnya adalah antidepresan, seperti amitriptilin atau antidepresan lainnya.Hindari penggunaan analgesik secara kronismemicu rebound headache.
(Kowalak, 2011)
Tatalaksana Cluster headache
Sasaran terapi : menghilangkan nyeri (terapi abortif), mencegah serangan (profilaksis).
Strategi terapi : menggunakan obat NSAID, vasokonstriktor cerebral.
Obat terapi abortif: oksigen, ergotamin, sumatriptan (dosis sama dengan dosis migren). Obat terapi profilaksis: verapamil, litium, ergotamin, metisergid, kortikosteroid,
topiramat.
Penatalaksanaan Gangguan Somatoform
Konsep penggabungan psikoterapetik dan pengobatan medis, yaitu pendekatan yang
menekankan hubungan pikiran dan tubuh dalam penbentukan gejala dan gangguan,
memerlukan tanggung jawab bersama di antara berbagai profesi. Permusuhan, depresi, dan
kecemasan dalam berbagai proporsi adalah akar dan sebagian besar gangguan psikomatik.
Terapi kombinasi merupakan pendekatan di mana dokter psikiatrik menangani aspek
psikiatrik, sedangkan dokter ahli penyakit dalam atau dokter spesialis lain menangani aspek
somatik.
Tujuan terapi medis adalah membangun keadaan fisik pasien sehingga pasien dapat
berperan dengan berhasil, serta psikoterapi untuk kesembuhan totalnya. Tujuan akhirnya
adalah kesembuhan, yang berarti resolusi gangguan struktural dan reorganisasi kepribadian.
Psikoterapi kelompok dan terapi keluarga. Terapi keluarga menawarkan harapan suatu
perubahan dalam hubungan keluarga dan anak, mengingat kepentingan psikopatologis dari
hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan psikosomatik. keluarga dan anak,
mengingat kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan
psikosomatik.
Gangguan somatisasi ditatalaksana dengan ikatan terapeutik, perjanjian teratur, danintervensi krisis. Pengobatan psikofarmakologis diindikasikan bila gangguan somatisasi
disertai dengan gangguan penyerta (misalnya: gangguan mood, gangguan depresi yang
nyata, gangguan anxietas. Medikasi harus dimonitor karena pasien dengan gangguan
somatisasi cenderung menggunakan obat secara berlebihan dan tidak dapat dipercaya. Penatalaksanaan untuk gangguan konversi adalah sugesti dan persuasi dengan berbagai
teknik. Strategi penatalaksanaan pada hipokondriasis meliputi pencatatan gejala, tinjauan
psikososial, dan psikoterapi. Gangguan dismorfik tubuh diterapi dengan ikatan terapeutik, penatalaksanaan stres,
psikoterapi, dan pemberian antidepresan.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
28/32
28
Terapi pada gangguan nyeri mencakup ikatan terapeutik, menentukan kembali tujuan terapi,dan pemberian antidepresan.
Pendekatan terapi
a. Berhubungan denganprimary care practitioner memonitoring gejala yang dialami pasien,apakah ada gejala baru, dan pengobatan yang diberikan. Diperlukan juga untukberkonsultasi dengan psikiatri.
b. Medikamentosac. Pasien dengan somatoform disorder terkadang diperlukan obat anti-anxietas atau obat
antidepresan jika ada mood atai anxietas disorder. Tricyclic antidepresant dan selective
serotonin reuptake inhibitors (SSRI) mungkin bisa membantu.
d. Psikoterapi.Cognitif-behavioural therapy
Terapis behavioral dapat mengajarkan anggota keluarga untuk menghargai usaha
memenuhi tanggung jawab dan mengabaikan tuntutan dan keluhan. Teknik kognitif behavioral,
paling sering pemaparan terhadap pencegahan respons dan restrukturisasi kognitif, juga
mencapai hasil yang memberikan harapan dalam menangani gangguan dismorfik tubuh (BDD).Pencegahan respons berfokus pada pemutusan ritual kompulsif seperti memeriksa di depan
cermin (dengan menutup semua cermin) dan berdandan berlebihan. Dalam restrukturisasi
kognitif, terapis menantang keyakinan pasien dengan cara menyemangati mereka untuk
mengevaluasi keyakinan mereka dengan bukti yang jelas. (Yutzy, 2006)
Perhatian akhir-akhir ini beralih pada penggunaan anti depressan terutama fluoxetine
(Prozac) dalam menangani beberapa tipe gangguan somatoform. Meski kita kekurangan terapi
obat yang spesifik untuk gangguan konversi, sebuah penelitian terhadap 16 pasien
hipokondriasis menunjukkan penurunan yang berarti terhadap keluhan-keluhan hipokondrial
setelah percobaan selama 12 minggu dengan Prozac.
HipnosisTujuan terapi medis adalah membangun keadaan fisik pasien sehingga pasien dapat
berperan dengan berhasil, serta psikoterapi untuk kesembuhan totalnya. Tujuan akhirnya
adalah kesembuhan, yang berarti resolusi gangguan struktural dan reorganisasi kepribadian.
Psikoterapi kelompok dan terapi keluarga. Terapi keluarga menawarkan harapan suatu
perubahan dalam hubungan keluarga dan anak, mengingat kepentingan psikopatologis dari
hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan psikosomatik. Keluarga dan anak,
mengingat kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan
psikosomatik.
motivasi: perlu motivasi dari orang lain, karena pasien sering kali berpikir bahwamereka tidak memerlukan terapi.
konfrontasi: merespon dengan cara mendukung melalui konfrontasi terhadap akibatdari pemikiran dan pola perilaku. Lebih efektif bila dilakukan oleh teman sebaya,
psikoterapis.
peran keluarga dan kelompok.
dorongan dan partisipasi sangat efektif bagi pasien. bila terdapat cemas dan depresi maka berikan anti-depresan namun terkadang tidak
efektif.
Terapi jangka panjang
Terapi wicara: psikoterapi yang dimaksudkan untuk membantu pasien mengerti apa penyebab
kecemasan dan mengenal perilakunya yang tidak pantas, sebagai landasan untuk pengobatan
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
29/32
29
lainnya. Psikoanalisis: bila ditemukan gangguan kepribadian seperti, narsis/obsesif kompulsif.
(Khan, 2003)
Medikamentosa
Golongan Mekanisme Kerja ContohAnti depresan trisiklik Menghambat reuptake
5-HT/NE secara tidak
selektif
Amitriptilin, imipramin,
desipramin, nortriptilin,
klomipramin
SSRIs (selective serotonin
reuptake inhibitors)
Menghambat secara
selektif reuptake 5-HT
Fluoksetin, paroksetin,
sertralin, fluvoksamin
Mixed DA/NE reuptake
Inhibitor
Menghambat reuptake
DA/NE secara tidak
selektif
Trazodon, nefazodon,
mirtazapin, bupropion,
maprotilin, venlafaksin
MAO inhibitors Menghambat aktivitas
enzim MAO
Phenelzine,
tranylcypromine
Dosis*Depresi ringan sampai dengan sedang 25 mg 1-3 x sehari atau 25-75 mg 1 x sehari tergantung
dari beratnya gejala.
*Depresi berat 25 mg 3 x sehari atau 75 mg 1 x sehari. Maksimal: 150 mg/hari dalam dosis
tunggal atau terbagi.
*Lansia Awal 10 mg 3 x sehari atau 25 mg 1 x sehari. Bila perlu tingkatkan bertahap sampai 25
mg 3 x sehari atau 75 mg 1 x sehari.
Efek Samping
Reaksi SSP, antikolinergik ringan, sinus takikardi, hipotensi pustural, reaksi alergi pada kulit,
kejang, aritmia, gangguan hantaran jantung, alveolitis alergi, hepatitis.
Kontraindikasi*epilepsi atau ambang rangsang lebih rendah, intoksikasi akut oleh alkohol, gangguan hantaran
jantung, glaukoma sudut sempit, retensi urin, hepatitis berat, gangguan ginjal.
*pengguanaan bersama obat analgesik, hipnotik, atau psikotropik.
Perhatian pada pasien dengan:
*Insufisiensi hati & ginjal, retensi urin, riwayat peningkatan tekanan intra okular, hamil, laktasi,
skizofrenia, gangguan afektik siklik, dapat mengganggu kemampuan mengemudi/menjalankan
mesin.
Rujukan: penanganan pada kasus ini juga membutuhkan dukungan dari berbagai bidang ilmu
misalnya psikiatri, ahli penyakit dalam, keluarga, serta para ulama (bila perlu).
(Gunawan, 2007)
LI5. Memahami dan menjelaskan Kelarga Sakinah, Mawadah, Warohmah
Semua ibadah dalam Islam mengandung hikmah yang baik bagi manusia, baik yang sudah
dapat diketahui atau belum bisa diketahui. Sikap seorang mukmin ketika sudah jelas datang
aturan dari Allah dan Rasul Nya.
Begitupun dengan syari'at pernikahan, di dalamnya mengandung hikmah dan tujuan yang
baik bagi manusia, antara lain adalah :
1. Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
30/32
30
Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, tidak bertentangan dengan perkara-
perkara yang asasi bagi manusia, seperti marah, malu, cinta, ini semua adalah contoh sifat fitrah
manusia, dalam Islam tidak boleh dimatikan, tetapi di atur agar menjadi ibadah kepada Allah
ta'ala.
Menikah juga merupakan fitrah manusia (ghorizah insaniyah) yang tidak boleh dibunuh
sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada diri dan masyarakat, maka ghorizah insaniyah/insting manusiawi ini harus diatur dengan nikah, kalau tidak maka dia akan mencari jalan setan
yang menjerumuskan manusia ke lembah hitam. Oleh karena itu dalam Islam tidak ada doktrin
kerahiban, "tidak menikah dan mengklaim mensucikan diri". Juga tidak dibiarkan saja
menghambur nafsu syahwatnya tanpa aturan, sehingga menimbulkan berbagai penyakit moral
dalam masyarakat.
2. Untuk membentengi akhlak yang luhur
Menikah merupakan jalan yang paling bermanfaat dan paling afdhol dalam upaya
merealisasikan dan menjaga kehormatan. Dengan menikah seseorang dapat menundukan
pandangannya dan menjaga kemaluannya, sehingga tidak terjatuh dalam berbagai bentukkemaksiatan dan perzinahan, dengan menikah seseorang dapat menjaga kehormatan dan
akhlaknya, tidak mengikuti nafsu syahwat.
: , , . .Dari Ibnu Mas'ud RA telah bersabda Rosulullah SAW : "Wahai para pemuda barang siapa
diantara kalian yang sudah mampu maka segeralah menikah, karena hal ini dapat menundukan
pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah dia
berpuasa karena hal ini dapat menjadi tameng baginya. " (Muttafaqun 'alaihi).
3.Untuk menegakkan rumah tangga yang Islami
Merupakan salah satu tujuan pernikahan dalam Islam, yang semestinya setiap mukmin
memperhatikannya. Maka Islam sedemikian rupa mengatur urusan pernikahan ini agar
pasangan suami istri dapat bekerja sama dalam merealisasikan nilai-nilai Islam dalam rumah
tangga.
4. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT
Bersabda Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam
..... , : , : , .
" ..Sesoorang diantara kalian yang bergaul dengan istrinya adalah sedekah!" Mendengar sabda
Rosulullah SAW tersebut para sahabat bertanya: "Wahai Rosulullah, apakah seseorang dari kita
yang melampiaskan syahwatnya terhadap istrinya akan mendapatkan pahala?" Rosulullah SAW
menjawab: "Bagaimana menurut kalian jika sesorang bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah
dia berdosa?, Begitu pula jika dia bersetubuh dengan istrinya maka dia akan mendapatkan
pahala." (HR. Bukhori Muslim)
5. Untuk memperoleh banyak keturunan yang sholeh dan sholehah
Firman Allah ta'ala dalam surat An Nahl ayat 72 :
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
31/32
31
Artinya:
"Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari
isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka
mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?"
Melalui menikah dengan izin Allah SWT, seseorang akan mendapatkan keturunan yang sholehsehingga menjadi aset yang sangat berharga, karena anak yang sholeh senantiasa akan
mendoakan kedua orang tuanya ketika masih hidup atau sudah meninggal dunia, hal ini
menjadi amal jariyah bagi kedua orang tua. Dengan banyak anak juga akan memperkuat barisan
kaum muslimin.
6. Untuk mendatangkan ketenangan dalam hidupnya.
Merupakan salah satu tujuan dalam pernikahan, yakni membentuk keluarga yang sakinah,
mawaddah warohmah.
Firman Allah ta'ala dalam Al Qur'an surat Ar Rum ayat 2:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."
Rasulullah SAW menyebutkan beberapa indikasi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah
dalam sabdanya : : , , , , , . . Dari Anas RA, telah bersabda Rosulullah SAW : "Apabila Allah SWT ingin menghendaki kebaikan
pada sebuah rumah tangga, maka Allah akan mengkaruniakan keluarga tersebut kepahaman
terhadap agamanya, orang yang kecil dikeluarga akan menghormati yang besar, Allah akan
mengkaruniakan kepada mereka kemudahan dalam penghidupan mereka dan kecukupan dalam
nafkahnya, dan Allah akan menampakkan aib dan keburukan keluarga tersebut kemudian mereka
semua bertaubat dari keburukan tersebut. Jika Allah tidak menginginkan kebaikan pada sebuah
keluarga, maka Allah akan biarkan begitu saja keluarga tersebut (tanpa bimbingan Nya). (HR Ad
Daruquthni).
Sakinahmerupakan pondasi dari bangunan rumah tangga yang sangat penting. Tanpanya, tiada
mawaddah dan warahmah. Sakinah itu meliputi kejujuran, pondasi iman dan taqwa kepadaAllah SWT.
Dalam hadits yang mulia ini ada beberapa indikator keluarga sakinah, yakni :
At tafaqquh fid diin : Indikasinya adalah, anggota keluarga tersebut rajin dan penuhsemangat dalam menuntut ilmu agama, menjadikan rumah sebagai tempat ibadah dan
majelis ilmu, cinta kepada orang-orang sholeh dan pejuang Islam serta mereka berupaya
menerapkan nilai-nilai Islam itu pada seluruh anggota keluarganya.
Al ihtiroom al mutabaadil lilhuquuq baina ash shighoor wal kibaar (ada penghormatanyang timbal balik dalam kewajiban antara orang tua dan anak-anak): Indikasinya anak-
anak berbakti kepada orang tuanya dan mereka pun mendapatkan pendidikan dan
kebutuhan dari kedua orang tuanya, serta lingkungan keluarga yang kondusif dan Islami.
-
8/13/2019 pbl 3 neuro
32/32
Ar rifqu fil ma'iisyah (Allah SWT mudahkan penghidupannya) : Indikasinya selaluberusaha mencari nafkah dengan jalan yang halal, berinfak dan membantu yatim piatu serta
orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Al qoshdu fin nafaqoot (merasa cukup dengan rezeki yang Allah SWT karuniakan) :Indikasinya anggota keluarga tersebut mempunyai sikap qona'ah dan hatinya tidak
tergantung dan terbuai dengan kehidupan dunia. Tabshiirul 'uyuub at taubah 'anhaa (Allah SWT tampakkan aibnya dan mereka
bertaubat dari aib tersebut) : Indikasinya mereka selalu muhasabah dalam hidup,
menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan anggota keluarga, menjaga kehormatan
keluarga dan tidak menyebarkan rahasia-rahasia keluarga.
Mawaddahadalah berupa cinta dan harapan. Setiap mahluk Allah SWT kiranya diberikan
sifat ini, mulai dari hewan sampai manusia. Dalam konteks pernikahan, contoh mawaddah itu
berupa kejutan suami untuk istrinya, begitu pun sebaliknya. Misalnya suatu waktu si suamibangun pagi-pagi sekali, membereskan rumah, menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Dan
ketika si istri bangun, hal tersebut merupakan kejutan yang luar biasa.
Warahmah merupakan kasih sayang yang merupakan suatu kewajiban. Kewajiban
seorang suami menafkahi istri dan anak-anaknya, mendidik, dan memberikan contoh yang baik.
Kewajiban seorang istri untuk menaati suaminya. Intinya warahmah ini kaitannya dengan
segala kewajiban.
Prinsip yang harus dilakukan untuk mencapai rasa tenteram, kasih dan sayang dalam
rumah tangga:
Sikap yang santun dan bijak (Muasyarah bil Maruf), merawat cinta kasih dalam keluarga.Rasulullah saw menyatakan bahwa : Sebaik-baik orang diantara kamu adalah orang yangpaling baik terhadap isterinya, dan aku (Rasulullah) adalah orang yang paling baik terhadap
isteriku.
Saling mengingatkan dalam kebaikan. Di antara bentuk ketakwaan suami istri dalammempererat serta mengokohkan rumah tangga adalah dengan saling nasehat menasehati
untuk menjalankan sunnah Nabi.
"Allah merahmati seorang suami yang bangun pada malam hari untuk melaksanakan shalat
(malam/tahajjud) lalu dia juga membangunkan istrinya hingga shalat. Jika istrinya enggan
untuk bangun dia percikan air kewajahnya. Dan Allah merahmati seorang istri yang bangun
dimalam hari untuk melaksanakan shalat (malam/tahajjud) lalu dia membangunkan
suaminya hingga shalat. Jika suaminya enggan untuk bangun dia percikan air kewajahnya"
(HR. Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah dan derajatnya hasan shohih).
Lebih mengutamakan untuk melaksanakan kewajiban daripada menuntut hak. Dalammembangun rumah tangga, suami dan istri memiliki hak dan kewajiban yang saling sinergi
satu sama lain. Untuk menghadirkan ketentraman, hendaknya setiap individu lebihmengedepankan kewajiban daripada hak. Hal ini akan menumbuhkan sikap saling
pengertian dan rasa tanggung jawab. Sebaliknya, tuntutan yang muncul dalam kehidupan
rumah tangga dapat menyulut api perpecahan diantara pasangan suami-istri.
Saling menutupi kekurangan pasangannya. Setiap suami pasti memiliki kekurangan, begitujuga dengan sang istri. Dengan saling menutupi kekurangan diri masing-masing,
harmonisasi dalam rumah tangga akan terjaga. Prinsip saling menutupi ini didasari oleh
Surat Al Baqarah ayat 187, "..mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian
bagi mereka..". Fungsi pakaian adalah menutup aurat, sehingga dapat dipahami bahwa
suami-istri hendaknya saling menutupi kekurangannya satu sama lain.
Saling tolong menolong. Itulah kata kunci pasangan samara dalam mengelola keluarga.Suami-istri itu akan berbagi peran dan tanggung jawab dalam mengelola keluarga mereka.
Suami penuh rasa tanggung jawab, istri mampu menjaga kehormatan diri dan pandaimenempatkan diri (www Aklaqukarimah com)