pbl 3

13
Problem Based Learning III Berpikir Kritis Oleh Nama : Piter Pical Nim : 102010235 Kelompok : E3 Fakultas Kedokteran 1

Upload: piter-pical

Post on 14-Aug-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pbl 3

TRANSCRIPT

Page 1: PBL 3

Problem Based Learning III

Berpikir Kritis

Oleh

Nama : Piter Pical

Nim : 102010235

Kelompok : E3

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

2010

1

Page 2: PBL 3

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Jika kita menggunakan istilah berpikir kritis pada semua jenis berpikir, kita tidak

memerlukan istilah “kritis” dan kita juga akan kehilangan arti spesifik dari istilah “kritis”.

Kata “kritis” muncul dari bahasa Yunani yang berarti “hakim” dan diserap oleh

bahasa Latin. Seringkali “kritis” dimaksudkan sebagai penilaian, entah buruk atau bagus.

Namun hal ini memperlemah nilai utama berpikir kritis. Tujuan awal berpikir kritis

adalah menyingkapkan kebenaran dengan menyerang dan menyingkirkan semua yang

salah supaya kebenaran dapat terlihat.1

Pada pbl kali ini, kami sebagai calon dokter kembali diberikan kasus yang

membuat kami dapat berpikir kritis tentang masalah yang ada. Pbl ini memicu kami

untuk dapat berpikir kritis dalam segala situasi yang ada, terutama ketika menanggapi

suatu masalah, dan menimbang fakta yang ada sebelum mengemukan pendapat

tentang skenario yang kami terima.

Berpikir kritis membantu kami untuk berpikir lebih dari sekali, dan memikirkan

kemungkinan-kemungkinan yang ada pada suatu masalah. Jadi kami terpacu untuk

berpikir lebih keras. Pada skenario ini kami mengambil sebuah hipotesis yaitu penarikan

produk mie instan karena kandungan nipagin yang melebihi standar. Dari hipotesis

tersebut kami harus membuktikan hal tersebut melalui berbagai cara dengan tidak

melupakan berpikir secara kritis.

2

Page 3: PBL 3

1.2 Tujuan

Tujuan dibuat makalah ini adalah supaya para dokter dan calon dokter dapat

berpikir secara kritis dalam melakukan suatu hal, sehingga tidak langsung menyatakan

suatu keputusan tanpa analisis lebih lanjut dan penelusuran mendalam terhadap

masalah yang diperhadapkan kepada seorang dokter dan calon dokter. Berpikir yang

kritis akan sangat membantu dokter dan calon dokter dalam menimba ilmu karena di

ilmu kedokteran sekarang sudah mulai berkembang dengan sangat cepat.

3

Page 4: PBL 3

BAB II

Isi

2.1 Definisi Berpikir Kritis

Berpikir ktitis adalah memutuskan apa yang harus dilakukan berdasarkan

pemikiran rasional yang efektif. Berpikir kritis meliputi mengemukakan ide, asumsi,

prinsip, argumentasi, kesimpulan, pernyataan, keyakinan, dan tindakan yang rasional.2

2.2 Ciri-Ciri Pemikir Kritis

Facione (1990) menyatakan bahwa seorang “pemikir yang kritis” adalah

seseorang yang mempunyai informasi yang lengkap, berpikiran terbuka, berjiwa

besar, fleksibel, dapat mengevaluasi dengan cara yang netral, jujur dalam

menghadapi “bias personal”, mengambil kesimpulan secara bijaksana,

mempertimbangkan kembali pendapatnya, mengenali suatu “issue” dengan

jelas, sistematis, pandai mencari informasi yang relevan, dapat memilih criteria

dengan dasar yang dapat dipertanggungjawabkan, fokus dalam usahanya, dan

berusaha tanpa henti mencari hasil akhir dari suatu subjek pembahasan.

Agar menjadi seorang pemikir kritis, anda harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut

(Ferrett, 1996) :

Mengajukan pertanyaan yang relevan

Menguji pernyataan dan argument

Mempunyai niat dan mau mengakui kekurangannya sendiri

Mempunyai rasa ingin tahu

Tertarik untuk mencari solusi baru

Dapat menjelaskan suatu kriteria untuk menganalisis ide

Mau menguji kembali keyakinannya, asumsi, dan opininya, dan

membandingkannya dengan fakta

4

Page 5: PBL 3

Mau mendengarkan pendapat orang lain dan dapat member umpan

balik

Mengerti bahwa berpikir kritis adalah proses mawas diri (self-

assessment) yang berlangsung seumur hidup

Menunda pengambilan kesimpulan sebelum mengetahui semua

fakta yang sebenarnya

Mencari bukti untuk mendukung asumsi dan keyakinannya

Mampu menyesuaikan pendapat atau opininya bila ditemukan fakta

baru

Mencari bukti

Menguji permasalahan dengan teliti

Mampu menolak informasi yang tidak benar atau tidak relevan.3

2.3 Pembahasan Skenario

Pada skenario yang kami dapatkan, kasus yang didapat adalah tentang penarikan

mie instan Indonesia di Taiwan. Mie tersebut ditarik karena terdeteksi bahan pengawet

yang disebut nipagin. Ada beberapa hal yang dibahas dalam skenario ini, yang pertama

adalah bahan pengawet yang bernama nipagin, nipagin terdeteksi di dalam kecap yang

terdapat pada produk mie instant dari Indonesia. Yang kedua adalah mengapa produk

mie instant dari Indonesia ditarik dari Taiwan. Yang ketiga adalah mengkaji ulang apakah

bahan pengawet yang bernama nipagin tidak boleh dipergunakan atau merupakan

masalah perang bisnis.

2.4 Nipagin

Nipagin (Methyl parahydroxybenzoate) adalah bahan pengawet makanan yang

dipakai di berbagai jenis makanan. Penggunaannya diatur dalam Codex Alimentarius

Commission. Nipagin memiliki nama lain, yakni methylparaben dengan rumus kimia

CH3(C6H4(OH)COO). Jenis paraben lain yang juga banyak digunakan adalah

propylparaben dan butylparaben. 4

5

Page 6: PBL 3

Zat ini dikenal sebagai ester dari asam para-hidroksibenzoat yang bahan

dasarnya dikembangkan dari asam organik dan alkohol. Daya pengawetnya hanya

efektif pada PH dibawah 5. Jenis paraben lain yang juga banyak digunakan adalah

propylparaben dan butylparaben. Nipagin banyak ditambahkan dalam makanan antara

lain sari buah jeruk, sari nanas, saus tomat,kecap, acar ketimun, mie instan, dodol dan

lain-lain agar makanan tersebut untuk mempertahankan kesegaran dari makanan

tersebut dan agar makanan masih bisa di konsumsi dalam jangka waktu yg lama tanpa

adanya proses pembusukan/basi.

Methyl paraben merupakan paraben yang bisa diproduksi secara alami dan

dapat ditemukan selama secara alami dalam blueberry atau jenis paraben lainnya.

Walaupun paraben adalah produk alam, namun karena penggunaannya massal paraben

diproduksi secara sintetis. Meski Methylparaben bisa larut dalam air dan mudah diserap

oleh saluran usus atau kulit tetap saja ada risiko jika penggunaannya berlebih.

penggunaan yang berlebihan dalam jangka waktu lama dapat membahayakan tubuh,

karena Methylparaben tidak selalu dipecah dan dikeluarkan oleh tubuh. 5,6

2.5 Pengaruh Nipagin

Ada beberapa efek negatif kesehatan dari zat pengawet Methylparaben yang

digunakan secara berlebihan, diantaranya :

1. Kanker payudara

Hubungan antara nipagin dan kanker payudara adalah satu hal yang

masih kontroversial. Sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam Journal of

Applied Toxicology melaporkan bahwa biopsi jaringan kanker payudara

mengungkapkan jumlah jejak nipagin. Meskipun penelitian yang lebih besar

diperlukan untuk menetapkan peran kimia dalam menyebabkan kanker

payudara. Disarankan bagi mereka dengan kerentanan genetik untuk kanker

estrogen-dependent untuk menjauh dari metil dan parabens lainnya.

2. Ketidaksuburan pada pria

6

Page 7: PBL 3

Nipagin menyerupai hormon estrogen dalam tubuh wanita. Menurut

studi yang Januari 2009 diterbitkan dalam Journal of Reproduksi Toksikologi,

nipagin mungkin memiliki peran dalam infertilitas pria. Laporan penelitian bahwa

sifat estrogenik ringan dari bahan yang dapat mengubah kesehatan sel-sel di

testis, dan pada gilirannya bertanggung jawab untuk jumlah sperma lebih rendah

dan potensi reproduksi berkurang.

3. Alergi

Sebagian kecil orang dari masyarakat umum yang sensitif terhadap metil

dan parabens lainnya. Bahan dapat menyebabkan dermatitis dan iritasi kulit

pada orang dengan alergi nipagin. Sementara mereka adalah non-iritasi bagi

kebanyakan orang, individu rentan terhadap alergi kulit, eksim dan rosacea

dapat mengambil manfaat dari menggunakan produk paraben-free. Dalam

penilaian terhadap keselamatan paraben, Cosmetic Ingredient Review panel

pakar menyimpulkan bahwa pasien dengan kepekaan terhadap bahan bisa

mentolerir penerapan produk yang mengandung paraben pada kulit normal,

tetapi tidak ketika diterapkan pada kulit rusak atau peka. 4

4. Hiperaktif

Bila zat pengawet yang bernama nipagin ini diberikan kepada anak kecil

dibawah umur, maka dapat menyebabkan anak tersebut menjadi hiperaktif.

Karena sel-sel yang ada di otak itu terpicu oleh nipagin tersebut apabila nipagin

terlalu sering dikonsumsi oleh para anak kecil. 6

2.6 Kandungan Nipagin yang Aman

Sesuai Codex, jumlah asupan nipagin dalam tubuh per hari (acceptable daily

intake) adalah 10 miligram per kilogram berat badan. Jika berat badan seseorang 50

kilogram, konsumsi aman nipagin 500 mg per hari. Jika berat kecap dalam mi instan 4

gram dan kandungan nipaginnya 1 mg, maka 500 mg nipagin itu setara 2 kg kecap.

Jumlah kecap sebanyak itu tidak mungkin dikonsumsi seseorang dalam satu hari. 4

7

Page 8: PBL 3

Menurut Codex Alimentarius Commission, di setiap negara, batas maksimum

pemakaian nipagin berbeda. Di Amerika Serikat, Kanada, dan Singapura, kadar

maksimum nipagin adalah 1.000 mg per kg. Sedangkan batas maksimum kandungan

nipagin di Hongkong adalah sebesar 550 mg per kg. Adapun menurut Badan POM, di

Indonesia sendiri, ketetapan batas maksimal penggunaan nipagin adalah sebesar 250

mg per kg. Dan, berdasarkan hasil uji klinis oleh pemerintah Taiwan, ternyata ditemukan

ada kandungan nipagin di dalam mie instan produksi Indonesia tersebut. Sejauh ini, dari

beberapa sumber yang didapat, belum ada penjelasan secara rinci oleh pihak

Pemerintah Taiwan mengenai nilai kandungan nipagin yang tepat terdapat dalam

produk tersebut.7

8

Page 9: PBL 3

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pemakaian

nipagin dalam produk mie instan masih dalam batas yang wajar dan bisa dikonsumsi

dengan leluasa, tetapi tidak berlebihan. Penarikan mie instan produk Indonesia di

Taiwan dikarenakan adanya bahan pengawet yang berbahaya, tetapi hal tersebut tidak

bisa dibenarkan, karena pemakaian bahan pengawet nipagin jikalau mengikuti aturan

dari Codex dan BPOM dan telah di uji coba maka seharusnya tidak dikembalikan ke

Indonesia. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang kami ambil mengenai penarikan

mie instan yang melebihi standar adalah salah karena ternyata pemakaian nipagin tetap

dalam keadaan standar.

Pada pembuatan makalah, dapat disimpulkan bahwa untuk menyelesaikan suatu

masalah harus dipikirkan secara matang, dan meninjau fakta-fakta yang telah ada,

supaya penyelesaian yang didapat adalah penyelesaian yang terbaik. Dalam skenario

yang didapat, kita harus berpikir kritis tentang produk mie instan Indonesia yang

dikembalikan dari Taiwan. Apakah kita harus tidak memakannya lagi? Ataukah kita tetap

mengkonsumsinya terus. Namun setelah kita berpikir kritis, kita dapat mengetahui

keputusan mana yang lebih baik.

9

Page 10: PBL 3

Daftar Pustaka1. Baiquni A. Revolusi berpikir. Bandung : Penerbit Kaifa ; 2007.

2. Nursalam. Proses dan dokumentasi keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

3. Buku Maranatha

4. Smallcrab. Apa Saja Bahaya Nipagin. Diunduh dari

http://www.smallcrab.com/kesehatan/780-apa-saja-bahaya-nipagin . Tanggal

13 November 2010.

5. Tjay HT, Rahardja K. Obat-obat Penting. edisi ke-6. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo, 2007.

6. Sutersna N. Cerdas Belajar Kimia. Jakarta : Grafindo, 2007.

7. Kompas Newspaper. Mengenal bahan pengawet nipagin. Edisi Selasa 12

Oktober 2010. Diambil dari

http://health.kompas.com/index.php/read/2010/10/12/0928286/Mengenal.

Pengawet.Nipagin, tanggal 13 Nopember 2010.

10