pbl 2

7
1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kedaruratan medik merupakan hal yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya kasus-kasus darurat sering didapatkan di Instalasi Gawat Darurat. Banyak kasus- kasus yang membutuhkan penanganan dengan cepat. Berbeda dengan praktek klinik sehari-hari, dokter harus mengerti apa yang harus dilakukan di IGD. Sebagai dokter di IGD kita harus dapat membedakan pasien yang darurat dan tidak darurat, Terhadap pasien yang darurat dokter sudah harus mempunyai bayangan tentang apa yang akan dilakukan. Dalam diskusi PBL kali ini, kami mendapatkan skenario mengenai seorang laki-laki yang pingsan dan dibawa ke IGD. Laki-laki tersebut hanya pingsan selama 30 detik seingga pada saat dibawa ke IGD sudah dalam keadaan sadar. Laki-laki tersebut pucat dan dan terlihat berkeringat. Dari skenario ini, kami mendapatkan beberapa permasalahan dan pertanyaan mengenai kehilangan kesadaran. Bagaimana seseorang dapat mengalami kehilangan kesadaran, apa saja yang harus dilakukan pada pasien yang datang dengan hilang kesadaran, apa bedanya hilang kesadaran sementara dan dibawa masih dalam keadaan tidak sadar, apa saja penyebab seseorang

Upload: bernardus-mario-vito

Post on 17-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dsgs

TRANSCRIPT

Page 1: PBL 2

1

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kedaruratan medik merupakan hal yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Biasanya kasus-kasus darurat sering didapatkan di Instalasi Gawat Darurat. Banyak kasus-

kasus yang membutuhkan penanganan dengan cepat. Berbeda dengan praktek klinik sehari-

hari, dokter harus mengerti apa yang harus dilakukan di IGD. Sebagai dokter di IGD kita

harus dapat membedakan pasien yang darurat dan tidak darurat, Terhadap pasien yang

darurat dokter sudah harus mempunyai bayangan tentang apa yang akan dilakukan.

Dalam diskusi PBL kali ini, kami mendapatkan skenario mengenai seorang laki-laki

yang pingsan dan dibawa ke IGD. Laki-laki tersebut hanya pingsan selama 30 detik seingga

pada saat dibawa ke IGD sudah dalam keadaan sadar. Laki-laki tersebut pucat dan dan

terlihat berkeringat.

Dari skenario ini, kami mendapatkan beberapa permasalahan dan pertanyaan

mengenai kehilangan kesadaran. Bagaimana seseorang dapat mengalami kehilangan

kesadaran, apa saja yang harus dilakukan pada pasien yang datang dengan hilang kesadaran,

apa bedanya hilang kesadaran sementara dan dibawa masih dalam keadaan tidak sadar, apa

saja penyebab seseorang mengalami kehilangan kesadaran, dan bagaimana cara mendiagnosa

pasien dengan hilang kesadaran.

Permasalahan-permasalahan tersebut kami bahas di dalam diskusi PBL dengan tujuan

untuk memahami dan mengerti penjelasan-penjelasan dari permasalahan tersebut.

Inilah yang menjadi latar belakang kami dalam membuat laporan PBL mengenai

kehilangan kesadaran dari patofisiologi, etiologi, klasifikasi, cara mendiagnosa,

penanganannya di IGD.

Page 2: PBL 2

2

1.2 Skenario Diskusi PBL

A 64 year old man is brought into emergency department by his family after fainting

at home. He had been standing, dusting a bookshelf, when fe fell backward into

couch. He was noted to be pale and clammy during incident, and recoverd

spontaneously in 30 second. He did remember the moments just prior to and after the

incident. He felt lightheaded palpitations just prior to falling, but not describe any

shortness of breath, chest pain, headache, nausea, diplopia, or loss of bowel or bladder

control. His history included a myocardial infarction 2 years prior. The patient has

taking his regular medicines as directed, which include aspirin, a beta blocker, and a

cholesterol lowering agent. His primary medical doctor had not started any new

medicines or changed his doses. On presentation in ED, the patient vital were blood

presure 143/93 mmHg, heart rate 75 beats per minute, respiratory rate 18 breath per

minute, temperatue 37.1 C and oxygen saturation of 97% on room air. His exam was

significant for a cardiac gallop. No carotid bruits, logical abnormalities, rectal

bleeding, or ortostatic changes were noted. A 12-lead EKG demonstrated a normal

sinus rhytm at 75 beats per minute with no significant changes form a prior study 6

motnh earlier ; the EKG reveals Q waves in leads II, III, and aVF.

Page 3: PBL 2

3

BAB II

Hasil Diskusi

Hasil Diskusi Skenario PBL

Proses diskusi Problem Based Learning (PBL) menggunakan langkah-langkah yang

dikenal dengan Seven Jumps from Schdmit. Berikut di bawah ini adalah langkah-langkah

yang kami terapkan dalam proses diskusi PBL.

2.1 Clarify unfamiliar terms

Clammy = tangan berkeringat

2.2 Define the problems

1. Bagaimana patofisiologi seseorang kehilangan kesadaran?

2. Bagaimana cara mendiagnosa seseorang kehilangan kesadaran?

3. Apa saja tatalaksana awal yang dapat diberikan pada seseorang yang kehilangan

kesadaran?

4. Apakah ada hubungan antara penurunan kesadaran dengan obat-obatan yang diminum?

2.3 Brainstorm

1. Seseorang mengalami kehilangan kesadaran karena perfusi oksigen ke otak berkurang

( terutama bagian batang otak atas) dan sistem RAS juga korteks. Seseorang juga dapat

Page 4: PBL 2

4

mengalami kehilangan kesadaran apabila terjadi hipotensi ortostatik. Penyebab

kehilangan kesadaran dibagi menjadi 2 yaitu ekstrakranial dan intrakranial. Yang

termasuk intrakranial biasa disebabkan kelainan struktural seperti: epilepsi, perdarahan

otak, infeksi, stroke, dan massa di otak. Yang termasuk ekstrakranial biasanya karena

kelainan metabolik contohnya: syok, hipotensi, DM, intoksikasi alkohol, dan uremia.

2. Yang pertama dilakukan adalah cek ABCDE. Setelah itu pasien dianamnesa. Yang biasa

ditanyakan adalah onset, riwayat keluhan,faktor pencetus, riwayat obat-obatan, dan

riwayat penyakit. Setelah itu dapat dilakukan pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi,

palpasi, perkusi dan auskultasi. Inspeksi meliputi keadaan umum pasien dan status GCS

pasien. Palpasi dan perkusi dapat dilakukan berdasarkan riwayat penyakit pasien tersebut.

Selain itu jika pasien dalam keadaan tidak sadar dapat dilihat refleks pupil dan kornea.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan seperti EKG ( pasien mempunyai riwayat

penyakit jantung), EEG, kadar ureum darah, GDS, lab darah rutin, AGD, CKMB, dan CT

Scan untuk melihant kelainan atau perdarahn di otak.

3. Tatalaksana awal dapat dibedakan pada pasien stabil dan ga stabil. Pasien stabil artinya

datang ke UGD sadar. Jika saturasi oksigen kurang dapat dipasangkan nasal canul. Pada

pasien non stabil yang tidak sadar dapat diberikan resusitasi cairan, dan dipasangkan

kateter.

4. Obat-obatan penyakit jantung biasanya dapat menyebabkan seseorang mengalami

kehilangan kesadaran seperti beta blocker. Termasuk juga obat-obat anti hipertensi.

2.4 Analyzing The Problem

Skema

Laki-laki 64 tahunPingsan

stabil non stabil

Cek EKG Cek ABCDE

Page 5: PBL 2

5

Normal abnormal (non cardiac) EKG,GDS Stabilisasi pasien

2.5 Arrange learning objectives (L.O)

Page 6: PBL 2

6