pbl modul 2

22
Pentingnya Komunikasi & Empati dalam Keluarga Wayan Sadhira Gita Krisnayanti 102014099 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna utara No.6 Jakarta barat 11510. Tlp 5666952 Abstrak Komunikasi dan empati merupakan hal yang penting bagi dokter untuk mengetahuinya. Karena dengan adanya hal tersebut maka dokter dapat berhubungan dengan pasien dengan cara yang lebih efektif. Dari hubungan tersebut kita dapat mengerti tentang perilaku hidup bermasyarakat tersebut dan dapat menimbulkan perilaku sehat. Keyword : Komunikasi Empati, perilaku masyarakat, perilaku sehat ABSTRACT

Upload: sadhira-gita

Post on 16-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BLOK 2

TRANSCRIPT

Pentingnya Komunikasi & Empati dalam KeluargaWayan Sadhira Gita Krisnayanti102014099Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna utara No.6 Jakarta barat 11510. Tlp 5666952

AbstrakKomunikasi dan empati merupakan hal yang penting bagi dokter untuk mengetahuinya. Karena dengan adanya hal tersebut maka dokter dapat berhubungan dengan pasien dengan cara yang lebih efektif. Dari hubungan tersebut kita dapat mengerti tentang perilaku hidup bermasyarakat tersebut dan dapat menimbulkan perilaku sehat.Keyword : Komunikasi Empati, perilaku masyarakat, perilaku sehatABSTRACTCommunication and empathy is one of the important things that a doctor should know. Because of it, a doctor can communicajte or connect to patient more effectively. From there we can also understand behavior of people and make a healthy behavior.Keyword : Communication, empathy, peoples behavior, Healthy behavior

PendahuluanDi jaman globalisasi seperti sekarang ini banyak seorang dokter yang melupakan cara yang baik untuk berkomunikasi dengan pasien. Banyak pasien yang mengeluh karena dokter tidak bersikap empati dan tidak menghargai pasien, maka calon-calon dokter harus diajarkan untuk bersikap empati dan cara berkomunikasi yang baik dengan pasien. Pasien akan merasa tidak nyaman bila dilayani dengan tidak baik oleh dokter dan pasien bisa saja menghentikan contract dengan dokter tersebut. Komunikasi antara dokter dengan pasien sangat penting untuk menjalin hubungan yang harmonis antara dokter-pasien maupun dengan keluarga pasien. Hubungan dokter dengan masyarakat juga tetap harus dijaga karena komunikasi adalah hal dasar yang harus dipelajari dan berakibat fatal bila tidak diterapkan.ISIKomunikasi Dokter - PasienKomunikasi antara dokter dan pasien sangat diperlukan untuk memperoleh informasi tentang data, keluhan riwayat kehidupan pribadi, riwayat keluarga, pemeriksaan fisik, mental dan sosial pasien. Komunikasi dokter-pasien adalah hubungan yang berlangsung antara dokter dengan pasiennya selama proses pemeriksaan.1Hubungan antar dokter dan pasien, yaitu :1) Membina rapport (hubungan saling menghargai)2) Berupaya mendapatkan informasi tentang keluhan, perjalanan penyakit, riwayat kehidupan pribadi, riwayat keluarga, kehidupan sosial pasien3) Melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan pemeriksaan tambahan lain yang diperlukan 4) Menegakkan diagnosis5) Membuat prognosis 6) Merencanakan dan memberikan terapi7) Merehabilitasi pasien

Kewajiban Pasien, yaitu : a. Memberikan informasi yang jujurb. Memberikan kesempatan kepada dokter untuk memeriksa fisik dan mentalc. Mematuhi nasihat dokterd. Mematuhi cara-cara pengobatane. Mematuhi syarat-syarat pengobatanKewajiban dokter, yaitu :a. Menghormati hak pasien b. Menjaga rahasia medik c. Memberikan informasi yang berkaitan dengan tindakan medis tertentu yang akan dilakukand. Meminta persetujuan terhadap tindakan medis tertentu yang akan dilakukane. Membuat dan memelihara rekam medisSeorang dokter harus mampu berkomunikasi efektif, bersikap manusiawi, ada kepedulian, kesabaran dan motivasi, pengetahuan yang cukup tentang penyakit. Dokter juga harus dapat menjadi pendengar yang aktif, yaitu :a. Mendengarkan masalah pasien b. Memberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dan untuk dapat menerima masalah yang tidak bisa diubahc. Membantu pasien mengungkapkan perasaan-perasaannya d. Memahami perasaan pasien e. Membuka telinga dan menjaga pembicaraanManfaat dari komunikasi dokter pasien yang baik, yaitu :a. Meningkatkan kesehatan, fungsi dan status emosionalb. Pasien lebih patuh pada pengobatan c. Meningkatkan kepuasan pasien: dokter menjelaskan tentang penyebab penyakit d. Meningkatkan kepuasan dokter: pasien meningkat kepercayaannyae. Mengurangi risiko malpraktik: komunikasi yang baik mengurangi ketidakpuasan pasien

Komunikasi yang efektif mencakup REACH :2A. Respect : saling menghargai (ada rapport)B. Empathy : adanya empatiC. Audible : dapat di dengar dengan baik dan jelasD. Clarity : jelas mudah di mengerti E. Humble : rendah hati, manusiawi

Pendengar yang aktif tidak menanggapi dengan "bimbingan", membeo atau dominan berbicara, empati, berbicara di saat yang tidak tepat. Peranan komunikasi efektif, yaitu :I. Lebih sukses dalam pergaulanII. Lebih baik dalam menyelesaikan masalah atau pertikaian III. Lebih tegas dan terampil dalam berkomunikasiIV. Lebih populer dan mudah bergaulV. Lebih menaruh perhatian dan tenggang rasaVI. Lebih memikirkan kepentingan kelompokVII. Lebih suka berbagi rasa, bekerja sama dan suka menolongVIII. Lebih demokratis dalam pergaulanIX. Lebih bijaksanaX. Lebih pandai memimpin atau berorganisasi

Empati Empati yaitu perasaan dimana kita ikut merasakan dan memahami orang lain. Mempunyai rasa empati adalah keharusan seorang manusia, karena di sanalah terletak nilai kemanusiaan seseorang. Untuk bisa berempati secara mendalam, itu tidaklah mudah. Rasa empati ada seseorang harus diasah.Tingkat/level empati dalam komunikasi L:Level 0 : dokter menolak sudut pandang pasienLevel 1 : dokter mengenal secara sambil laluLevel 2 : dokter mengenal sudut pandang pasien secara implisitLevel 3 : dokter menghargai pendapat pasienLevel 4 : dokter mengkonfirmasi kepada pasien Level 5 : dokter berbagai perasaan dan pengalaman (sharing feelings and experience) dengan pasienLevel 3-5 : pengenalan dokter terhadap sudut pandang pasien tentang penyakitnya, secara eksplisit

Komunikasi Verbal & Komunikasi Non-verbalDefinisi KomunikasiKomunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat, baik verbal maupun non verbal sehingga pesan tersebut dapat dipahami.Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.Hewit (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut :3 Mempelajari atau mengajarkan sesuatu Mempengaruhi perilaku seseorang Mengungkapkan perasaan Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain Berhubungan dengan orang lain Menyelesaikan sebuah masalah Mencapai sebuah tujuan Menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lainMenurut tujuannya komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu, komunikasi satu arah dan dua arah. Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang tidak berganti peran atau monolog dan komunikasi dua arah adalah komunikasi antara dua pihak, pengirim pesan dan penerima pesan yang perannya bisa saling bergantian.Menurut jenisnya komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu, verbal dan non verbal. Komunikasi verbal yaitu komunikasi yang menggunakan kata-kata sedangkan komunikasi non-verbal yaitu komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, sehingga hanya berupa gerakan/isyarat tubuh.

Komunikasi VerbalKomunikasi verbal ( verbal communication)adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan. Contoh : seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.Komunikasi Non-verbalMelalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara. Contoh : sentuhan, gerakan tubuh, ekspresi muka, kontak mata, pakaian, gaya rambut, gaya tulisan,simbol.4Hubungan verbal dan non verbal yaitu pengulangan, pertentangan, melengkapi, mengganti dan menekankan. Pengulangan adalah pesan non verbal memperkuat pesan verbal, pertentangan adalah pesan verbal dan non verbal saling bertentangan, melengkapi adalah pesan verbal dan pesan non verbal saling melengkapi, mengganti adalah non verbal sebagai satu-satunya, menekankan interpretasi pesan verbal, praktik adalah komunikasi non verbal.

Komunikasi EmpatiEmpati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain. Jenis-jenis komunikasi di ranah kedokteran, yaitu dokter ke pasien, dokter ke dokter, dokter ke masyarakat, dokter ke profesi lain.Dokter Ke PasienTujuan :a) Menanyakan riwayat penyakit pasien b) Menanyakan riwayat penyakit keluarga c) Menjelaskan kepada pasien tentang status kesehatannyad) Menjelaskan kepada keluarga tentang status kesehatan pasien (bila perlu dan ada ijin)e) Memberikan masukan, perencanaan pengobatan kepada pasien dan keluarganyaManfaat :a) Meningkatkan kesehatan, fungsi dan status emosional pasien Improve health functional and emotional statusb) Lebih patuh pada pengobatan c) Meningkatkan kepuasan pasiend) Meningkatkan kepuasan doktere) Mengurangi risiko malpraktik

Dokter ke Doktera) Subtipe : sesama bidang & berlainan bidangb) Bekerja sama dalam timc) Konsultasi satu sama laind) Mempresentasikan karya ilmiah di seminar atau pertemuan ilmiah

Dokter ke Masyarakata) Menyampaikan informasi kesehatan dalam bahasa yang dimengerti masyarakatb) Bekerja di masyarakatc) Menjadi bagian dari masyarakat (karang taruna, persekutuan doa, pengajian)d) Bekerja sama dengan figur publik

Dokter ke Profesi Laina) Memberikan penjelasan yang tepat dan benar kepada pihak ketiga (asuransi)b) Bekerja sama dengan pemerintah di berbagai tingkat untuk membuat kebijakan c) Membantu hakim, polisi dan jaksa sebagai saksi ahli

Hubungan Orang Tua - Anak Orang tua harus selalu menjaga hubungannya dengan anak karena sikap seorang anak ditentukan oleh pola asuh orang tua. Prinsip mendidik orang tua dengan anak ada 2, yaitu kesejajaran antara pengajaran dan teladan dan keseimbangan antara disiplin dan kasih. Nilai-nilai yang diajarkan adalah iman, tanggung jawab, keberanian/keteguhan hati, respek/rasa hormat, kesetiaan/kebenaran, kebaikan&belas kasihan dan kejujuran. Secara garis besar sikap orang tua(ortu) terhadap anak terbagi atas 2 bagian :1. Tuntutan (demandingness) : sikap ortu yang menuntut, mengawasi, mengontrol, dan menetapkan batasan/standard agar anak-anaknya memenuhi harapan/keinginan mereka.2. Responsif (responsiveness) : sikap orang tua yang menerima, memahami, menghargai dan mendukung apa yang menjadi keinginan, harapan dan kebutuhan anak-anaknya.

Setiap orang tua pasti memberikan pola asuh yang berbeda-beda kepada anak-anaknya. Berikut ini adalah pola asuh orang tua : Otoriter, demokratis, permisif, tidak peduli.

1. Otoriter Tipe otoriter yaitu hanya menuntut, mengawasi, mengarahkan dan memberikan larangan, sehingga cenderungan mengabaikan hak-hak anak untuk mengutarakan pendapatnya. Dampak dari tipe ini adalah anak menjadi tumbuh menjadi pribadi yang penurut, pemberontak dan motivasi ekstrinsik (dari luar diri).

2. Tipe Demokratis Tipe demokratis yaitu tuntutan, respons dan hak-hak anak. Dampak tipe demokratis adalah percaya diri, memandang diri secara positif, penerimaan diri yang baik, motivasi intrinsik, lebih mampu mengendalikan diri.

3. Tipe PermisifTipe permisif yaitu cenderung memenuhi, menuruti & membiarkan apapun keinginan & perilaku dari anak daripada bersikap tegas & disiplin dan hal tersebut dilakukan sebagai wujud dari rasa kasih sayang ortu terhadap anak. Dampak dari tipe permisif adalah egois, kurang taat akan aturan, pengendalian diri rendah, dan kurang mandiri.

4. Tipe Tidak PeduliTipe tidak peduli adalah orang tua yang mengabaikan apa yang menjadi kebutuhan dari anak. Dampaknya adalah rendah diri, merasa diri tidak berharga, haus akan kasih sayang, identitas diri lemah.

Analisa TransaksionilAnalisa transiksonil yaitu menentukan ego yang dominan yang sedang berlangsung (orang tua, dewasa, anak) pada setiap individu yang sedang berinteraksi.

Sikap orang tua Terlihat dlm tindakan, tutur kata ataupun ucapan-ucapannya. Seperti tindakan menasehati orang lain, memberikan hiburan, menguatkan perasaan, memberikan pertimbangan, membantu, melindungi, mendorong unt berbuat baik sikap yg nurturing parent (NP). Sebaliknya ada puula sikap ortu yg suka menghardik, membentak, menghukum, berprasangka, melarang sikap yg critical parent (CP) Kata-kata yg bisa muncul: Kasihan sekali kamu awas jangan pokoknya kamu sih

Sikap orang dewasa : Umumnya pragmatis dan realistis Mengambil kesimpulan, keputusan bdasarkan fakta-fakta yg ada. Suka bertanya, mencari atau menunjukkan fakta-fakta, bersifat rasional dan tdk emosional, bersifat objektif, dsb. Kata-kata yg biasa muncul: Saya pikir . Menurut hemat saya . Mengapa, apa, dimana, kapan, bagaimana, dsb.

Sikap anak-anakDibedakan antara natural child (NP) danadapted child (AC). Natural Child: sikap yg ditunjukkan ingin tahu, berkhayal, kreatif, memberontak. Adapted Child: sikap yg ditunjukkan mengeluh, ngambek, suka pamer, bermanja-manja Kata-kata yg biasa muncul:Asyik , waduh ., wow,

Perilaku Manusia Akan Kebutuhan, Kebiasaan, Adat Istiadat Dan Norma Sosial

Perilaku adalah cara-cara kita menampilakan diri untuk mencapai suatu tujuan dan berubah-ubah , tergantung pada tempat keadaan dan tujuan.

Perilaku Kebutuhana) Kebutuhan fisiologis atau dasarb) Kebutuhan akan rasa amanc) Kebutuhan untuk dicintai dan disayangid) Kebutuhan untuk dihargaie) Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Perilaku KebiasaanKebiasaan mengarahkan ketergantungan menuju kemandirian (kemenangan pribadi) : a. Proaktif b. Berpikiranc. Dahulukan yang utamad. Berpikir menange. Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu baru kemudian dimengertif. Sinergi g. Asah sumber daya

Perilaku Adat IstiadatAdat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.

Perilaku Norma SosialNorma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu.

Perilaku Hidup BermasyarakatPerilaku hidup bermasyarakat adalah berperilaku memahami/ belajar memahami kebiasaan, sopan santun, adat istiadat, norma dan moral yang berlaku.

Perilaku SehatPerilaku sehat adalah sifat pribadi seperti kepercayaan, motif, nilai, persepsi dan elemen kognitif lainnya. Ada lima perilaku sehat yaitu pencegahan, perlindungan, perilaku sebelum sakit, perilaku saat sakit, dan kondisi sosial.5Hal-hal Yang Menentukan Perilaku Sehat IndividuPerilaku berubah karena ada konsekuensinya. Tiga konsekuensinya yang berperan adalah reinforcement (peningkatan), extinction (peniadaan), punishment (hukuman)ReinforcementReinforcement yaitu melakukan sesuatu membawa kesenangan, kepuasanExtinctionJika konsekuensi yang mempertahankan perilaku sehat dihilangkan maka akan melemah responnyaPunishment Jika perilaku yang dilakukan membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan; cenderung ditekan

Perilaku Masyarakat terhadap PenyakitDi Indonesia, penduduk yang mengeluh sakit 1 bulan terakhir 24,41% dan sebagian besar mengobati sendiri 87,37%. Faktor yang mempengaruhi pengobatan sendiri yang rasional, yaitu perempuan, pendidikan tinggi, umur