paracetamol
DESCRIPTION
asetaminofenTRANSCRIPT
7/21/2019 Paracetamol
http://slidepdf.com/reader/full/paracetamol-56dd0672e8ae6 1/6
2.1.9 Paracetamol/Asetaminofen (N-acetyl-p-aminophenol)
1 Definisi
Parasetamol (asetaminofen) merupakan obat analgetik non narkotik dengan
cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di Sistem Syaraf Pusat (SSP).Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara baik dalam bentuk sediaan
tunggal sebagai analgetik-antipiretik maupun kombinasi dengan obat lain dalam
sediaan obat flu, melalui resep dokter atau yang dijual bebas. (usiana Darsono
!""!)
Parasetamol adalah paraaminofenol yang merupakan metabolit fenasetin dan
telah digunakan sejak tahun 1#$% (&ilmana, 1$$'). Parasetamol (asetaminofen)
mempunyai daya kerja analgetik, antipiretik, tidak mempunyai daya kerja anti radang
dan tidak menyebabkan iritasi serta peradangan lambung (Sartono,1$$%).
al ini disebabkan Parasetamol bekerja pada tempat yang tidak terdapat
peroksid sedangkan pada tempat inflamasi terdapat lekosit yang melepaskan peroksid
sehingga efek anti inflamasinya tidak bermakna. Parasetamol berguna untuk nyeri
ringan sampai sedang, seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri paska melahirkan dan
keadaan lain (at*ung, !"11).
Parasetamol, mempunyai daya kerja analgetik dan antipiretik sama dengan
asetosal, meskipun secara kimia tidak berkaitan. +idak seperti setosal, Parasetamol
tidak mempunyai daya kerja antiradang, dan tidak menimbulkan iritasi dan
pendarahan lambung. Sebagai obat antipiretika, dapat digunakan baik setosal,
Salsilamid maupun Parasetamol.
Diantara ketiga obat tersebut, Parasetamol mempunyai efek samping yang
paling ringan dan aman untuk anak-anak. ntuk anak-anak di baah umur dua tahun
sebaiknya digunakan Parasetamol, kecuali ada pertimbangan khusus lainnya dari
dokter. Dari penelitian pada anak-anak dapat diketahui bahaa kombinasi setosal
dengan Parasetamol bekerja lebih efektif terhadap demam daripada jika diberikan
sendiri-sendiri. (Sartono 1$$/)
7/21/2019 Paracetamol
http://slidepdf.com/reader/full/paracetamol-56dd0672e8ae6 2/6
0ambar 1. Struktur kimia asetaminofen dan analognya
! Sifat bat
1 2armakokinetik
Parasetamol cepat diabsorbsi dari saluran pencernaan yaitu usus halus,
dengan kadar serum puncak dicapai dalam %"-/" menit. &aktu paruh kira-kira !
jam. 3etabolisme di hati, sekitar % 4 diekskresi dalam bentuk tidak berubah
melalui urin dan #"-$" 4 dikonjugasi dengan asam glukoronik atau asam sulfurik
kemudian diekskresi melalui urin dalam satu hari pertama5 sebagian dihidroksilasimenjadi 6 asetil ben*okuinon yang sangat reaktif dan berpotensi menjadi metabolit
berbahaya. Pada dosis normal bereaksi dengan gugus sulfhidril dari glutation
menjadi substansi nontoksik. Pada dosis besar akan berikatan dengan sulfhidril dari
protein hati.(usiana Darsono !""!).
! 2armakodinamik
7fek analgesik Parasetamol dan 2enasetin serupa dengan Salisilat yaitu
menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. eduanya menurunkan
suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga juga berdasarkan efek sentral
seperti salisilat.
7fek anti-inflamasinya sangat lemah, oleh karena itu Parasetamol dan
2enasetin tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan
penghambat biosintesis prostaglandin (P0) yang lemah. 7fek iritasi, erosi dan
perdarahan lambung tidak terlihat pada kedua obat ini, demikian juga
gangguan pernapasan dan keseimbangan asam basa (3ahar 3ardjono 1$81).
Semua obat analgetik non opioid bekerja melalui penghambatan
siklooksigenase. Parasetamol menghambat siklooksigenase sehingga kon9ersi asam
7/21/2019 Paracetamol
http://slidepdf.com/reader/full/paracetamol-56dd0672e8ae6 3/6
arakhidonat menjadi prostaglandin terganggu. Setiap obat menghambat
siklooksigenase secara berbeda. Parasetamol menghambat siklooksigenase (:;-
%) pusat lebih kuat dari pada aspirin, inilah yang menyebabkan Parasetamol menjadi
obat antipiretik yang kuat melalui efek pada pusat pengaturan panas. Parasetamol
hanya mempunyai efek ringan pada siklooksigenase perifer. <nilah yang
menyebabkan Parasetamol hanya menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri ringan
sampai sedang. Parasetamol tidak mempengaruhi nyeri yang ditimbulkan efek
langsung prostaglandin, ini menunjukkan baha parasetamol menghambat sintesa
prostaglandin dan bukan blokade langsung prostaglandin. bat ini menekan efek *at
pirogen endogen dengan menghambat sintesa prostaglandin, tetapi demam yang
ditimbulkan akibat pemberian prostaglandin tidak dipengaruhi, demikian pula
peningkatan suhu oleh sebab lain, seperti latihan fisik. (ris !""$)
% Sediaan
Parasetamol tersedi sebagai obat tunggal, berbentuk tablet '""mg atau sirup
yang mengandung 1!"mg='ml. Selain itu Parasetamol terdapat sebagai sediaan
kombinasi tetap, dalam bentuk tablet maupun cairan.
> Penggolongan
1 <ndikasi dan ontraindikasi
1 <ndikasiParasetamol merupakan pilihan lini pertama bagi penanganan demam dan
nyeri sebagai antipiretik dan analgetik. Parasetamol digunakan bagi nyeri
yang ringan sampai sedang (:ransick !""").
! ontraindikasi
Penderita gangguan fungsi hati yang berat dan penderita hipersensitif
terhadap obat ini (?ulida !""$).
! Dosis
Dosis parasetamol untuk deasa %""mg-1g per kali, dengan maksimum >g per hari,
untuk anak /-1! tahun@ 1'"-%"" mg=kali, dengan maksimum 1,!g=hari. ntuk anak 1-/ tahun@ /"mg=kali, pada keduanya diberikan maksimum / kali sehari. .
(3ahar 3ardjono 1$81).
% 7fek Samping
Aeaksi alergi terhadap deri9ate para-aminofenol jarang terjadi.
3anifestasinya berupa eritem atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa
demam dan lesi pada mukosa.
2enasetin dapat menyebabkan anemia hemolitik, terutama pada pemakaian
kronik. nemia hemolitik dapat terjadi berdasarkan mekanisme autoimmune,
defisiensi en*im 0/PD dan adanya metabolit yang abnormal.
7/21/2019 Paracetamol
http://slidepdf.com/reader/full/paracetamol-56dd0672e8ae6 4/6
3ethemoglobinemia dan Sulfhemoglobinemia jarng menimbulkan
masalah pada dosis terapi, karena hanya kira-kira 1-%4 b diubah menjadi
met-b. 3ethemoglobinemia baru merupakan masalah pada takar lajak.
<nsidens nefropati analgesik berbanding lurus dengan penggunaan 2enasetin.
+etapi karena 2enasetin jarang digunakan sebagai obat tunggal, hubungan sebab
akibat sukar disimpulkan. 7ksperimen pada hean coba menunjukkan baha
gangguan ginjal lebih mudah terjadi akibat setosal daripada 2enasetin. Penggunaan
semua jenis analgesik dosis besar secara menahun terutama dalam kombinasi dapat
menyebabkan nefropati analgetik.
' Penggunaan di edokteran 0igi
Diketahui secara luas baha aspirin memiliki efek samping sehingga
menyebabkan banyak dokter gigi menggantinya dengan parasetamol pada pengobatan
nyeri postoperatif, meskipun efek anti-inflamasinya minor. Dalam suatu studi, aspirin
dan parasetamol memiliki keefektifitas yang sama dalam membebaskan rasa nyeri
setelah ekstraksi molar ketiga. Dosis maksinal asetaminofen untuk analgesik sampai
1"""mg. ntuk rasa nyeri postoperatif, parasetamol sering digunakan dengan kombinasi
agen opioid analgesik.
/ ombinasi bat
1 6onopioidspirin dan asetaminofen terkadang dapat dikombinasikan dalam senyaa
proprietary. +erdapat bukti baha baik analgesik ataupun antipiretik lebih baik pada
kombinasi ini. 7fek tertinggi terjadi ketika tital jumlah aspirin dan asetamonifen
mendekati 1g. Dasar pemikiran kombinasi 6S<D dengan asetaminofen, masih
diperdebatkan, hal ini dikarenakan asetamonifen berbeda dengan 6S<D.
setamonifen dikatahui menghambat :;-%. Banyak dari kombinasi ini juga
terdapat kafein. afein berperan dalam membantu analgesik. afein tidak dapat
bekerja sebagai analgesik jika berperan sendirian. afein dengan dosis /'-1""mg
dikombinasikan dengan analgesik tradisional (aspirin, asetaminofen, atau ibuprofen)
akan meningkatkan efisiensi analgesik.
! pioid
Beberapa analgesik opioid memiliki rasio potensi oral atau intramuskular buruk
(P=<3) karena bioa9aibilitas oral yang rendah. Setelah administrasi oral, beberapa
opioid diabsorbsi secara luas pada sistem portal dan kebanyakan ditransformasi
menjadi metabolit inaktif pada first pass melalui hati. 3orfin memiliki P=<3 ",1/
sedangkan codeine, hydrocodone, dan oCycodone, ",' yang digunakan sebagai
7/21/2019 Paracetamol
http://slidepdf.com/reader/full/paracetamol-56dd0672e8ae6 5/6
analgesik sentral. pioid memiliki efek nausea dan dapat meningkat sesuai dengan
dosis.
6on-Proprietary
(0eneric) 6ame
Proprietary(+rade) 6ame
:ontains (mg)9erage dult
DoseSchedule
S PP ther
S, PP,
caffeine7Ccedrin !'" !'" :affeine, /' 1 to ! >h +:
PP, codeine+ylenol ith
codeine
E! - %"" :odeine, 1' ! >h AC <<<
E% - %"" :odeine, %" 1 to ! >h AC <<<
E> - %"" :odeine, /" 1 >h AC <<<
PP,
hydrocodone
ortab '='"",
Ficodin- '"" ydrocodone, ' 1 to ! >-/h AC <<<
orcet Plus-
/'" ydrocodone, 8,' 1 >-/h AC <<<
orcet 1"=/'"-
/'" ydrocodone, 1" 1 >-/h AC <<<
Ficodin S - //" ydrocodone, 1" 1 >-/h AC <<<
Ficodin 7S-
8'" ydrocodone, 8,' 1 >-/h AC <<<
3aCidone-
8'" ydrocodone, 1" 1 >-/h AC <<<
PP,
oCycodone
Percocet
'=%!'
-%!' Cycodone, ' 1 to ! >-/h AC <<
+yloC-
'"" Cycodone, ' 1 to ! >-/h AC <<
Percocet
8,'='""
-'"" Cycodone, 8,' 1 to ! >-/h AC <<
Percocet
1"=/'"
-/'" Cycodone, 1" 1 >-/h AC <<
PP,
penta*ocine+alacen - /'" Penta*ocine, !' 1 >-/h AC <F
PP,
propoCyphene
6
Dar9ocet 6
1""- /'"
Propocyphene 6,
1""1>h AC <F
PP, tramadol ltracet - %!' +ramadol, %8.' ! >-gh AC
PP, caffeine,
butalbital2loricet - %!' :affeine, >"
Bultanital, '"1 to ! >h AC <<<