laporan resmi suspensi paracetamol

28
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT PERCOBAAN II SUSPENSI DISUSUN OLEH : - Ari Munjirotun N (A1131002) -Tri Anik (A1131012) -Yohana Eny L (A1131016)

Upload: ari-nadziroh

Post on 04-Sep-2015

1.463 views

Category:

Documents


71 download

DESCRIPTION

tekfar

TRANSCRIPT

LAPORAN RESMIPRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT

PERCOBAAN IISUSPENSI

DISUSUN OLEH :- Ari Munjirotun N(A1131002)-Tri Anik(A1131012)-Yohana Eny L(A1131016)

I. TUJUAN1. Membuat sediaan suspensi dengan metode pembuatan presipitasi2. Melakukan pengujian pengujian terhadap sediaan paracetamol.3. Mengetahui pengaruh suspending agent terhadap mutu fisik suspensi paracetamol.

II. DASAR TEORISuspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut, yang terdispersi dalam fase cair.Macam macam sediaan suspensi :1. Suspensi oralAdalah sediaan cair yang mengandung patikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan pengaroma yang sesuai dan ditujukan untuk penggunaan oral.Beberapa suspensi dapat langsung digunakan, sedangkan yang lain berupa campuran padat yang harus dikonstitusikan terlebih dahulu dengan pembawa yang sesuai segera sebelum digunakan.2. Suspensi topikalAdalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan pada kulit.3. Suspensi tetes telingaAdalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.4. Suspensi optalmikAdalah sediaan cair steril mengandung partikel padat yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata.Obat dalam suspensi harus dalam bentuk termikronasi agar tidak menimbulkan iritasi atau goresan pada kornea.5. Suspensi untuk injeksiAdalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam media cair yang sesuai dan tidak disuntikkan secara intravena atau kedalam larutan spinal.6. Suspensi untuk innjeksi terkonstitusiAdalah sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan bahan pembawa yang sesuai.Faktor- faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi :1. Ukuran partikelUkuran pertikel erat hubungannya dengan luas penampang dan daya tekan ke atas cairan suspensi tersebut. Hubungan antara ukuran partikel berbanding terbalik dengan luas penampang. Sedangkan luas penampang dan daya tekan ke atas merupakan hubungan yang linear. Artinya semakin besar ukuran partikel semakin kecil luas penampangnya, sedangkan semakin besar luas penampang maka daya tekan keatas cairan akan semakin menghambat gerakan partikel untuk mengendap.2. Kekentalan (viscositas)Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin kental suatu cairan maka kecepatan alirannya makin turun. Kecepatan aliran dari cairan tersebut akan mempengaruhi pula gerakan turunnya partikel yang terdapat didalamnya. Dengan menambah viskositas cairan gerakan turun yang dikandungnya akan diperlambat. Tetapi perlu diingat bahwa kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang.Hal ini dapat dibuktikan dengan hukum STOKES

Keterangan :v= kecepatan alirand= diameter dari partikel= berat jenis dari partikel0= berat jenis cairang= gravitasi= viskositas cairan3. Jumlah partikel (konsentrasi)Apabila didalam ruangan berisi partikel dengan jumlah besar, maka partikel akan susah melakukan gerakan bebas karena terjadi benturan antara partikel tersebut.4. Sifat/muatanDalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama. Dengan demikian ada kemungkinan terjadi interaksi antar bahan yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Karena bahan tersebut sudah merupakan sifat alam, maka kita tidak dapat mempengaruhinya.

Stabilitas fisik suspensi farmasi didefinikan sebagai kondisi suspensi dimana partikel tidak mengalami agregasi dan tetap terdistribusi merata. Bila partikel mengendap mereka akan mudah tersuspensi kembali dengan pengocokan yang ringan. Partikel yang mengendap ada kemungkinan dapat saling melekat oleh suatu kekuatan untuk membentuk agregat dan selanjutnya membentuk compacted cake dan peristiwa ini disebut caking.Dilihat dari faktor tersebut diatas, faktor konsentrasi dan sifat dari partikel merupakan faktor yang tetap, artinya tidak dapat diubah lagi karena konsentrasi merupakan faktor yang tetap, artinya tidak dapat diubah lagi karena konsentrasi merupakan jumlah obat yang tertulis dalam resep dan sifat partikel merupakan sifat alam. Yang dapat diubah atau disesuaikan adalah ukuran partikel dan viskositas.Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan mixer, homogeniser, colloid mill, dan mortier. Sedangkan viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan penambahan zat pengental (suspending agent) yang dapat larut dalam cairan tersebut, umumnya bersifat mudah berkembang dalam air (hidrokoloid)Suspending agent adalah bahan tambahan yang berfungsi mendispersikan partikel tidak larut dalam pembawa dan meningkatkan viskositas sehingga kecepatan sedimentasi diperlambat. Mekanisme kerja suspending agent adalah untuk memperbesar kekentalan (viskositas), tetapi kekentalan yang berlebihan akan mempersulit rekonstitusi dengan pengocokan.

Suspending agent dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :1. Bahan pensuspensi dari alamBiasanya menggunakan jenis gom/ hidrokoloid. Gom dapat larut/mengembang/mengikat air sehingga campuran tersebut membentuk mucilago/lendir. Dengan terbentuk mucilago maka viskositas bertambah dan menambah stabilitas suspensi. Kekentalan mucilago dipengaruhi oleh panas, PH, dan proses fementasi bakteri.a. Termasuk golongan gom : Acasia (pulvis gummi arabici)Didapat sebagai eksudat tanaman akasia sp, dapat larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, bersifat asam. Viskositas optimum dari mucilagonya antara pH 5-9. Dengan penambahan suatu zat yang menyebabkan Ph tersebut menjadi diluar 5-9 akan menyebabkan penurunan viskositas yang nyata. Mucilago gom arab dengan kadar 35% kekentalannya kira-kira sama dengan gliserin. Gom ini mudah dirusak bakteri sehingga harus ditambahkan zat pengawet (preservattive). ChondrusDiperoleh dari tanaman Choundrus crispus atau Gigartina mamilosa , dapat larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, bersifat alkali. Ekstrak dari chondrus disebut caragen, yang banyak dipakai oleh industri makanan. Caragen merupakan derivat dari saccharida, mudah dirusak bakteri, jadi perlu penambahan bahan pengawet. TragacanthMerupakan eksudat dari tanaman Astragalus gumnifera. Tragacanth sangat lambat mengalami hidrasi, untuk mempercepat hidrasi biasanya dilakukan pemanasan. Mucilago tragacanth lebih kental dari mucilago gom arab. Mucilago tragacanth baik sebagai stabilisator suspensi saja, tetapi bukan sebagai emulgator. AlginDiperoleh dari beberapa spesies ganggang laut. Dalam perdagangan terdapat dalam bentuk garamnya yakni Natrium Alginat. Algin adalah senyawa organik yang mudah mengalami fermentasi bakteri sehingga suspensi ini memerlukan bahan pengawet. Kadar yang dipakai sebagai suspending agent umumnya 1-2%.b. Dari alam bukan gomAdalah tanah liat. Tanah liat yang sering dipergunakan untuk tujuan menambah stabilitas suspensi ada 3 macam yaitu bentonite, hectorite, dan veegum. Apabila tanah liat dimasukkan ke dalam air, mereka akan mengembang dan mudah bergerak jika dilakukan penggojokan, peristiwa ini disebut tiksotrofi.2. Bahan pensuspensi sintesisa. Derivat selulosaGolongan ini meliputi metil selulosa (methosol, tylose), karboksimetil selulosa (CMC), hidroksil metil selulosa. Dibelakang nama tersebut biasanya terdapat angka/ nomor, misalnya methosol 1500. Angka ini menunjukkan kemampuan menambah viskositas dari cairan yang digunakan untuk melarutannya. Semakin besar angkanya berarti kemampuannya semakin tinggi. Golongan ini tidak diabsorbsi oleh usus halus dan tidak beracun. Dalam farmasi juga digunakan sebagai laksansia dan bahan pengahncur dalam tablet.b. Golongan polimer organikYang paling terkenal adalah carbophol 934, merupakan serbuk putih bereaksi asam, sedikit larut dalam air, tidak beracun dan tidak mengiritasi kulit. Sehingga banyak digunakan sebagai bahan pensuspensi. Untuk memperoleh viskositas yang baik, diperlukan kadar 1%. Carbophol sangat peka terhadap panas dan elektrolit. Hal tersebut mengakibatkan penurunan viskositas larutan.Cara mengerjakan obat dalam suspensi1. Metode pembuatan suspensia. Metode dispersiDengan cara menambahkan serbuk bahan obat kedalam mucilago yang telah terbentuk kemudian baru diencerkan. Perlu diketahui bahwa kadang-kadang terjadi kesukaran pada saat mendispersi serbuk dalam vehicle, hal tersebut karena adanya udara, lemak, atau kontaminan pada serbuk. Serbuk yang sangat halus mudak kemasukkan udara sehingga sukar dibasahi. Mudah dan sukarnya serbuk terbasahi tergantung besarnya sudut kontak antara zat terdispersi dengan medium. Bila sudut kontak 900 serbuk akan mengambang diatas cairan. Serbuk yang demikian disebut memiliki sifat hidrofob. Untuk menurunkan tegangan antar muka antara partikel zat padat dengan cairan tersebut perlu ditambahkan zat pembasah atau wetting agent.b. Metode praecipitasiZat yang hendak didispersi dilarutkan dahulu dalam pelarut organik yang hendak dicampur dengan air. Setelah larut dalam pelarut organik diencerkan dengan larutan pensuspensi dalam air. Akan terjadi endapan halus dan tersuspensi dengan bahan pensuspensi. Contoh cairan orgnanik : etanol, propilenglikol, dan polietilenglikol.2. Sistem pembentukan suspensia. Sistem flokulasiDalam sistem flokulasi, partikel terflokulasi terikat lemah, cepat mengendap dan pada penyimpanan tidak terjadi cake dan mudah tersuspensi kembali.b. Sistem deflokulasiDalam sistem deflokulasi pertikel deflokulasi mengendap perlahan dan akhirnya membentuk sedimen, dimana terjadi agregasi akhirnya terbentuk cake yang keras dan sukar tersuspensi kembali.Secara umum sifat-sifat dari partikel flokulasi dan deflokulasi :a. Flokulasi1. Partikel merupakan agregat yang bebas2. Sedimentasi terjadi cepat3. Sedimentasi terbentuk cepat4. Sedimentasi tidak membentuk cake yang keras dan padat serta mudah terdispersi kembali seperti semula5. Wujud suspensi kurang menyenangkan sebab sedimentasi tejadi cepat dan diatasnya terjadi daerah cairan yang jernih dan nyatab. Deflokulasi1. Partikel suspensi dalam keadaan terpisah satu dengan yang lain2. Sedimentasi yang terjadi lambat masing-masing partikel mengendap terpisah dan ukuran partikel adalah minimal3. Sedimentasi terbentuk lambat4. Akhirnya sedimentasi akan membentuk cake yang keras dan sukar terdipersi lagi5. Ujud suspesi menyenangkan karena zat tersuspensi dalam waktu relatif lama. Terlihat bahwa ada endapan dan cairan atas berkabut.Formulasi suspensiMembuat suspensi stabil secara fisik ada 2 kategori :1. Penggunaan structured vehicle untuk menjaga partikel deflokulasi dalam suspensi stuctured vehicle, adalah larutan hidrokoloid seperti tilose, gom, dan bentonite.2. Penggunaan prinsip- prinsip flokulasi untuk membentuk flok, meskipun terjadi cepat pengendapan, tetapi dengan penggojokan ringan mudah disuspensikan kembali.Pembuatan suspensi sistem flokulasi :1. Partikel diberi zat pembasah dan dispersi medium2. Lalu ditambah zat pemflokulasi, biasanya berupa larutan elektrolit, surfaktan atau polimer3. Diperoleh suspensi flokulasi sebagai produk akhir4. Apabila dikendaki agar flok yang terjadi tidak cepat mengendap, maka ditambah stuctured vehicle5. Produk akhir yang diperoleh adalah suspensi flokulasi dalam structured vehicle.Bahan pengawetPenambahan bahan lain dapat pula dilakukan untuk menambah stabilitas suspensi, antara lain penambahan bahan pengawet. Bahan ini sangat diperlukan terutama untuk suspensi yang menggunakan hidrokoloid alam, karena bahan ini sangat mudah dirusak oleh bakteri. Seperti : butil p. Benzoate (1 : 1250), etil p. Benzoate (1 : 500), propil. Benzoate (1 : 4000), nipasol, nipagin 1%.Penilaian stabilitas suspensi1. Volume sedimentasiAdalah suatu rasio dari volume sedimentasi akhir (Vu) terhadap volume mula-mula dari suspensi (Vo) sebelum mengendap.

2. Derajat flokulasiAdalah suatu rasio volume sedimen akhir dari suspensi flokulasi (Vu) terhadap volume sedimentasi akhir suspensi deflokulasi (Vo).

3. Metode reologiBerhubungan dengan faktor sediementasi dan redidpersibilitas, membantu menentukan perilaku pengendapan, mengatur vehicle dan susunan partikel untuk tujuan perbandingan.4. Perubahan ukuran partikelDigunakan cara freeze- thaw cycling yaitu temperatur diturunkan sampai titik beku, lalu dinaikkan sampai mencair kembali. Dengan cara ini dapat dilihat pertumbuhan kristal, yang pokok menjaga tidak terjadi perubahan ukuran partikel dan sifat kristal.

Keterangan bahan a. Paracetamol (Acetaminophenum) FI ed III hal 371Pemerian : hablur atau serbuk hablur, tidak berbau, rasa pahit.Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol 95% p, dalam 13 bagian aseton p, dalam 40 bagian gliserol p, dan dalam 9 bagian propilenglikol, larut dalam larutan alkali hidroksida.Dalam FI ed IV hal 649 kelarutan paracetamol yaitu larut dalam air mendidih.Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.Khasiat dan penggunaan : analgetik, antipiretikDosis paracetamol ( OOP,318) : 2-3 x sehari (0,5-1 g)b. CMC Na (Carboxymethylcellulosum Natricum ) FI ed IV hal 175Pemerian : serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopikKelarutan : mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal, tidak larut dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik lain.Kekentalan : tidak kurang dari 80% dan tidak lebih dari 120% dari yang tertera dalam etiket untuk kadar larutan 2%, tidak kurang dari 75% dan tidak lebi dari 140% dari yang tertera pada etiket untuk kadar larutan 1%.Fungsi : sebagai bahan pensuspensi/ suspensing agent (derivat selulosa)Kadar : 0,1-1% (HPE hal 120)c. Gliserin (Glycerolum) FI ed III hal 271Pemerian : cairan seperti sirop, jernih, tidak berbau, tidak berwarna, manis diikuti rasa hangat, higroskopis. Jika disimpan beberapa lama dalam suhu rendah dapat memadai membentuk masa hablur, tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 200. Kelarutan : dapat campur dengan air dan dengan etanol 95%p, praktis tidak larut dalam kloroform p, dalam eter p dam dalam minyak lemak.Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, ditempat yang sejuk.Konsentrasi : < 20% (HPE hal 301)Fungsi : sebagai zat tambahan emolient, pelarut, pengawet, pemanis.d. Sorbitol (Sorbitolum) FI ed IV hal 753Pemerian : serbuk, granul atau lempengan, higroskopis, warna putih, rasa manis.Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, dalam metanol dan dalam asam asetat.Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.Fungsi : sebagai zat tambahan, pemanis kadar 20-30% (HPE 718)e. Aquadest (Aquadestilata, Air Suling) FI ed III hal 96Pemerian : cairan jernih, tidak berwarnaa, tidak berbau, tidak berasa.Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.Kegunaan : sebagai pelarut zat tambahan.

III. FORMULASINONAMA BAHANFORMULAFUNGSI

1Paracetamol120mg/5mlZat aktif

2CMC Na0,5%Suspending agent

3Gliserin10%Pengawet

4Sorbitol30%Pemanis

5Sunset Yellow5 tetesPewarna

6Essense orange5 tetesPerasa

7AquadestAd 150mlPelarut

IV. ALAT DAN BAHAN1. Alat yang digunakana. Erlenmeyerb. Gelas ukurc. Lumpang dan mortierd. Pipet tetese. Timbanganf. Piknometerg. Bekerglassh. PH meteri. Sudipj. Sendok tanduk2. Bahan yang digunakana. Paracetamolb. Gliserinc. Sorbitold. Aquadeste. Essence orangef. Yellow sunsetg. CMC NaV. PERHITUNGAN DOSISPenetapan aturan pakai paracetamol : 1 cth : 120mg cth : 60mg cth : 30 mgDosis paracetamol 1x : 0,5-1 gramUMUR (THN)PERHITUNGAN DOSISRENTANG DOSISPEMAKAIANCEK DOSIS

22/14 x 500-1000mg71,429-142,858 mg1 cth0.84 OD

33/15 x 500-1000mg100-200 mg1 cth0,9 OD

44/16 x 500-1000mg125-250 mg2 cth0,96 OD

55/17 x 500-1000mg147,059-294,118mg2 cth0,918 OD

66/18 x 500-1000mg166,667-333,334mg2 cth0.99 OD

77/19 x 500-1000mg184,211-368,422mg3 cth0,98 OD

88/20 x 500-1000mg200-400mg3 cth0,98 OD

99/20 x 500-1000mg225-450 mg3 cth1 TEPAT DOSIS

1010/20 x 500-1000mg250-500 mg4 cth0,96 OD

1111/20 x 500-1000mg275-550 mg4 cth0,98 OD

1212/20 x 500-1000mg300-600 mg5 cth1 TEPAT DOSIS

1313/20 x 500-1000mg325-650 mg5 cth0,97 OD

TABEL PEMAKAIAN PARACETAMOL 1XUMUR (TAHUN)PEMAKAIAN

21 cth

31 cth

42 cth

52 cth

62 cth

73 cth

83 cth

93 cth

104 cth

114 cth

125 cth

135 cth

DOSIS PARACETAMOL IH : 2-3 x (0,5 g-1 g)

UMUR (THN)PERHITUNGAN DOSISRENTANG DOSISPEMAKAIANCEK DOSIS

22/14 x 1000-3000mg142-428,57 mg2-3 x 1 cth0.84 OD

33/15 x 1000-3000mg 200-600 mg2-3 x 1 cth0,9 OD

44/16 x 1000-3000mg250-750 mg2-3 x 2 cth0,96 OD

55/17 x 1000-3000mg294,117-882,352 mg2-3 x 2 cth0,918 OD

66/18 x 1000-3000mg333,334-1000 mg2-3 x 2 cth0.99 OD

77/19 x 1000-3000mg368,421-1105,263 mg2-3 x 3 cth0,98 OD

88/20 x 1000-3000mg400-1200 mg2-3 x 3 cth0,98 OD

99/20 x 1000-3000mg450-1350 mg2-3 x 3 cth1 TEPAT DOSIS

1010/20 x 1000-3000mg500-1500 mg2-3 x 4 cth0,96 OD

1111/20 x 1000-3000mg550-1650 mg2-3 x 4 cth0,98 OD

1212/20 x 1000-3000mg600-1800 mg2-3 x 5 cth1 TEPAT DOSIS

1313/20 x 1000-3000mg650-1950 mg2-3 x 5 cth0,97 OD

TABEL PEMAKAIAN PARACETAMOL 1hUMUR (TAHUN)PEMAKAIAN

22-3 x 1 cth

32-3 x 1 cth

42-3 x 2 cth

52-3 x 2 cth

62-3 x 2 cth

72-3 x 3cth

82-3 x 3 cth

92-3 x 3 cth

102-3 x 4 cth

112-3 x 4 cth

122-3 x 5 cth

132-3 x 5 cth

VI. PERHITUNGAN BAHANNONAMA BAHANFORMULAFUNGSI

1Paracetamol 120mg/5ml150/5 x 120mg : 3,6 g ~ 3, 603 gZat aktif

2CMC Na 0,5%0,5/100 x 150 : 0,750 g~ 0,752 gSuspending agent

3Gliserin 10%10/100 x 150 : 15 ml~ 15,004 gPengawet

4Sorbitol 30%30/100 x 150 : 45 ml~ 45,011 gPemanis

5Sunset Yellow5 tetesPewarna

6Essense orange5 tetesPerasa

7AquadestAd 150 ml(150- (3,6+ 0,75+15+45)) :85,65 ml 15(utk mucilgo) : 70,65 mlPelarut

Kesimpulan : Dosis paracetamol untuk usia 2-13 tahun : 1 cth- 5 cth, 2-3 x sehari

VII. PROSEDUR PEMBUATAN DAN PENGUJIANa. SKEMA CARA KERJA PEMBUATAN SIRUP PARACETAMOL

b. SKEMA CARA KERJA PENGUJIAN

ryo

VIII. DATA ANALISAA. UJI ORGANOLEPTISBentuk: cair agak kentalWarna: pinkRasa: sedikit manis agak pahitBau: strawberry

B. UJI PHDapar: 7,66Air: 8,13Suspensi: 7,31

C. UJI BOBOT JENIS air pada suhu 250 C : 0,996 (FI Ed IV hal 1030)m. pikno + air: 42, 598 gm. pikno kosong:17,043 g -m.air: 25,555 g

V. air: m.air air: 25,555 g 0,996 g/ml: 25,6476 ml sama dengan V. Suspensi

m.pikno + sirup: 45,251 gm. pikno kosong: 17,043 g m. sirup: 28,208 g

sirup : m. Suspensi v. suspensi: 28,208 g 25,6476 g: 1,0998 g/mlBJ sirup: suspensi air: 1,0998 g/ml 0,996 g/ml: 1,1042

D. UJI VISKOSITASDurasi waktu 10 menitGlycerol : 2,5 dpas x 100 = 250 cpSuspensi : 0,37 dpas x 100 = 37 cp

E. UJI SEDIMENTASI5 menit: 010 menit: 015 menit: 020 menit: 025 menit: 030 menit: 0125 menit: 01 hari: 0,2; 0,2; 0,4Rata2 : 0,8/3: 0,267

WAKTU (MENIT)VOL.AWAL (Vo)VOL. AKHIR (Vu)VOL. SEDIMENTASI

07ml00/7 =0

57ml00/7 =0

107ml00/7 =0

157ml00/7 =0

207ml00/7 =0

257ml00/7 =0

307ml00/7 =0

1257ml00/7 =0

1hari7ml0,2670,267/7 = 0,04

GRAFIK PERBANDINGAN VOL. SEDIMENTASI TERHADAP WAKTU

IX. PEMBAHASANPada percobaan kali ini 4 faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi antara lain :1. Ukuran partikel2. Kekentalan3. Jumlah partikel4. Sifat / muatan partikelPengaruh suspending agent terhadap BJ dan viscositas pada masing2 kelompok formula berbeda- beda hasilnya, selain suspending agent, juga penambahan glycerol maupun sorbitol dapat mempengaruhi BJ dan viscositas suspensi.NOFORMULASUSPENDING AGENTBJVISCOSITAS

1Kel 1PGA 8%1,301140 cp

2Kel 2PGA 8%1,144040 cp

3Kel 3CMC Na 0,5%1,104237 cp

4Kel 4 CMC Na 1%1,062840 cp

5Kel 5CMC Na 0,5%1,09655 cp

Jadi JB rata2 pada suspending agent PGA : 1,8731JB rata2 pada suspending agent CMC Na : 1,0877

Formula IR/ Pct 120mg/ml PGA 8% Glycerol 20% Sorbitol 25% Essence orange dan FDC qs Aquadest ad 150ml

Formula IIIR/ Ibuprofen 100mg/5ml PGA 8% Glyerol 20% Sorbitol 25% Essence orange dan FDC qs Aquadest ad 150ml

Pada formula diatas, hasil uji BJ dan viskositas berbeda, karena zat aktiv yang dipakai juga berbeda.Formula IIR/ PCT 120mg/5ml CMC Na 0,5% Glycerol 10 % Sorbitol 30% Essense orange dan FDC qs Aquadest ad 150ml

Formula IVR/ ibuprofen 100mg/ml CMC Na 1% Glycerol 10% Sorbitol 10% Essence orange dan FDC qs Aquadest ad 150ml

Formula VR/ ibuprofen 200mg/5ml CMC Na 0,5% Glycerol 15% Sorbitol 25% Essence orange dan FDC qs Aquadest ad 150ml

Pada formula II dan V, walaupun dipakai suspending agent CMC Na 0,5%, tetapi hasil BJ dan viskositasnya berbeda, karena zat aktivnya berbeda. Juga pada penambahan Glycerolnya berbeda pula.Pemakaian CMC Na dalam suatu suspensi selain sebagai suspending agent , juga berfungsi sebagai penyetabil suspensi, sehingga suspensi yang dihasilkan pada percobaan kali ini adalah suspensi yang stabil, karena sedimentasi yang terjadi sangat lambat. Penambahan suspending agent yang fungsinya mendispersikan partikel (serbuk bahan obat) yang tidak larut kedalam pembawa (dalam bentuk mucilago) akan meningkatkan viskositas/ kekentalan sehingga kecepatan partikel untuk mengendap bisa diperkecil/ diperlambat.Tetapi juga perlu dicatat, kekentalan yang berlebihan akan mempersulit suspensi kembali seperti semula setelah penggojokan.Jadi pemilihan suspending agent yang tepat dan jumlah formulasinya yang tepat sangat berpengaruh pada mutu fisik suatu suspensi.Pada uji PH, suspensi paracetamol : 7,31 , air : 8,13 , dapar : 7,66Sedangkan PH lambung optimum : 1,6- 3,2 dan PH usus : 7-8 (OOP fisiologis 261), jadi suspensi paracetamol baik diabsorbsi diusus.Suspensi paracetamol mempunyai keuntungan :1. Dpaat menutupi rasa tidak enak dari obat2. Baik digunakan untuk orang yang sulit mengkonsumsi tablet, pil , atau kapsul.3. Memiliki homogenitas cukup tinggi4. Dapat mengurangi penguraian zat aktiv yang tidak stabil dalam air.5. Berkhasiat sebagai analgetik dan antipiretik.X. KESIMPULAN Didalam proses pembuatan suspensi paracetamol ini, telah dilakukan uji organoleptis, meliputi : Bentuk : cair agak kental Bau : strawberry Warna: pink Rasa : manis agak pahitUJI PHPH air: 7,66PH dapar: 8,13PH suspensi : 7,31BJ : 1,1042Viskositas : 37 cpUji sedimentasi : < 1 yaitu 0,04Jadi pemilihan suspending agent yang tepat dan jumlah formulasinya yang tepat sangat berpengaruh pada mutu fisik suatu suspensi.XI. DAFTAR PUSTAKAAnif , Moh. 1998. Ilmu Meracik Obat cetakan ke 6. Gadjah Mada University PressAnonim . 1949. Farmakope Indonesia ed III. DEPKES RIAnonim. 1995. Farmakope Indonesia ed IV. DEPKES RIAnonim. 2007. Obat- Obat Penting. PT. Alex Media ComputindoAnonim. 2009. Handbook Pharmaceutical of Exipients. Pharmaceutical Press

XII. LAMPIRAN, BROSUR, ETIKET, DAN KEMASANA. BROSURARYENIFENTiap 5 ml syrup mengandung :Paracetamol...........................120mgIndikasi :Analgetik, Antipyretik (OOP, 318)Cara Kerja Obat :Paracetamol diabsorbsi lebih cepat dan sempurna melaui saluran cerna, obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati, dan diekskresikan melalui ginjal.(Farmakologi dan Terapi, 238)Dosis Pemakaian :Diminum 2-3 x sehari2 th: 1 sendok teh3 th: 1 sendok teh4 th: 2 sendok teh5 th: 2 sendok teh6 th: 2 sendok teh7 th: 3 sendok teh8 th: 3 sendok teh9 th: 3 sendok teh10 th: 4 sendok teh11 th: 4 sendok teh12 th: 5 sendok teh13 th: 5 sendok teh (OOP,318)

Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap Aminophene atau beberapa komponen didalamnya(Drug Information Handbook)

Efek Samping : Dapat menyebabkan anemia hemolitik Pada dosis besar dan penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan ginjal. (Farmakologi dan Terapi, 238)Peringatan :Pada pemberian dosis tunggal 10-15gram dapat terjadi Hepatotoksisitas dengan gejala anoreksia, mual, muntah, dan sakit perut.(Farmakologi dan Terapi, 238)Kemasan : botol kaca isi 150mlPenyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.

No.Reg: DBL1400202233A1No.Batch: A14402022MFG. Date: MRT2014Exp. Date : MRT2018HET : Rp. 26.000,-

PT. ARYENIK PharmaceuticalSemarang

B. ETIKET

Indikasi:Analgetik, AntipiretikKeterangan lebih lanjut lihat Pada brosurNo.Reg: DBL1400202233A1No.Batch: A14402022MFG. Date: MRT2014Exp. Date : MRT2018HET : Rp. 26.000,-AryenifenParacetamol suspensi 120mg/5ml

Komposisi :Tiap 5 ml suspensi mengandung : Paracetamol...............120mgDosis pemakaian :Diminum 2-3 x sehari2 th: 1 sendok teh3 th: 1 sendok teh4 th: 2 sendok teh5 th: 2 sendok teh6 th: 2 sendok teh7 th: 3 sendok teh8 th: 3 sendok teh9 th: 3 sendok teh10 th: 4 sendok teh11 th: 4 sendok teh12 th: 5 sendok teh13 th: 5 sendok tehKomposisi :Tiap 5ml mengandung : Paracetamol....................120mgDosis pemakaian :Diminum 2-3 x sehariDiminum 2-3 x sehari2 th: 1 sendok teh3 th: 1 sendok teh4 th: 2 sendok teh5 th: 2 sendok teh6 th: 2 sendok teh7 th: 3 sendok teh8 th: 3 sendok teh9 th: 3 sendok teh10 th: 4 sendok teh11 th: 4 sendok teh12 th: 4 5sendok teh13 th: 5 sendok teh

C. KEMASAN

AryenifenParacetamol suspensi 120mg/5mlAryenifenParacetamol suspensi 120mg/5mlrasa strawberryPT. ARYENIK PHARMACEUTICALSemarang Indonesianetto : 150mlIndikasi : Analgetik, AntipiretikKeterangan lebih lanjut lihat pada brosurNo.Reg: DBL1400202233A1No.Batch: A14402022MFG. Date: MRT2014Exp. Date : MRT2018HET : Rp. 26.000,-PT. ARYENIK PHARMACEUTICALSemarang - Indonesia AryenifenParacetamol suspensi 120mg/5mlrasa strawberryPT. ARYENIK PHARMACEUTICALSemarang Indonesianetto : 150mlKomposisi :Tiap 5 ml suspensi mengandung : Paracetamol...............120mgDosis pemakaian :Diminum 2-3 x sehari2 th: 1 sendok teh3 th: 1 sendok teh4 th: 2 sendok teh5 th: 2 sendok teh6 th: 2 sendok teh7 th: 3 sendok teh8 th: 3 sendok teh9 th: 3 sendok teh10 th: 4 sendok teh11 th: 4 sendok teh12 th: 5 sendok teh13 th: 5 sendok tehSimpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahayaPT. ARYENIK PHARMACEUTICALSemarang - Indonesia

Indikasi:

KOCOK DAHULU