sirup paracetamol succus molix

33
MAKALAH TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID NON-STERIL & STERIL SIRUP PARACETAMOL + SUCCUS LIQUIRITAE DISUSUN OLEH: Asfarina Hapsari (115070513111001) Dibadari Chalisa (115070500111026) Esther Marison (115070500111032) Lathifah Hanum (115070500111015) Anis Kusumawardani (115070501111007) Ratna Kusmawati (115070500111014) Rizta Widya P. (115070500111024) Vanny Lestari (115070501111001)

Upload: anis-kusumawardani

Post on 07-Dec-2014

671 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sirup Paracetamol Succus Molix

MAKALAH

TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN LIKUID DAN SEMISOLID NON-

STERIL & STERIL

SIRUP PARACETAMOL + SUCCUS LIQUIRITAE

DISUSUN OLEH:

Asfarina Hapsari (115070513111001)

Dibadari Chalisa (115070500111026)

Esther Marison (115070500111032)

Lathifah Hanum (115070500111015)

Anis Kusumawardani (115070501111007)

Ratna Kusmawati (115070500111014)

Rizta Widya P. (115070500111024)

Vanny Lestari (115070501111001)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2013

SIRUP PARACETAMOL + SUCCUS LIQUIRITAE

Page 2: Sirup Paracetamol Succus Molix

A. PENDAHULUAN

1. Tujuan Praktikum

Mahasiswa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan tentang formulasi sirup dan

kontrol kualitasnya.

2. Teori Singkat

Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau penganti gula dengan atau

tanpa bahan penambahan obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa

manis. Secara umum, sirup dibagi menjadi 2 macam yaitu Non Medicated

Syrup/Flavored Vehicle Syrup (Seperti cherry syrup, cocoa syrup, orange syrup) dan

Medicated Syrup/Sirup Obat (Seperti sirup piperazina sitrat, sirup isoniazid). Non

Medicated Syrup adalah sediaan syrup yang tidak mengandung bahan obat, melainkan

hanya mengandung gula, perasa, pengawet dan perwarna sedangkan Sirup Obat

mengandung bahan obat/zat berkhasiat. Biasanya orang-orang mengunakan sediaan

sirup karena disamping mudah penggunaannya, sirup juga mempunyai rasa yang

manis dan aroma yang harum serta warna yang menarik sehingga disukai oleh

berbagai kalangan, terutama anak-anak dan orang yang susah menelan obat dalam

bentuk sediaan oral lainnya (Ansel 1989).

Menurut Farmakope Indonesia III, Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang

mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12 H22 O11) tidak kurang dari 64% dan

tidak lebih dari 66% (FI III, 1979).

Jenis sirup ada 3 macam sirup yaitu:  

1.Sirup  Simplex

Mengandung  65%  gula  dalam  air  nipagin  0,25%  b/v

2.Sirup  Obat

Mengandung  satu  atau  lebih  jenis  obat  dengan  atau  tanpa  zat  tambahan.

3.Sirup Pewangi

Mengandung  pewangi  atau  zat  pewangi  lain,  tidak  mengandung  obat

Contoh: sir thyamin. Sirup paracetamol dan succus liquiritae mengandung

paracetamol 120 mg / 5 ml dan succus liiquiritae 167 mg / 5 ml (ISO Vol. 46,2011).

B. PREFORMULASI

Page 3: Sirup Paracetamol Succus Molix

No. URAIAN1. Paracetamol- Pemerian : Serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa

sedikit pahit.- Nama lain (sinonim) : asetaminofen- Nama kimia : 4-hidroksiasetanilida

N- asetil-4-aminofenol- Struktur kimia :

- Rumus molekul : C8H9NO2- Bobot molekul : 151.16- Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7

bagian etanol (95%) P, dalm 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilen glikol P, larut dalam larutan alkali hidroksida

- pH stabil : 4-7 pada suhu 25° C- Titik leleh : 168° – 172 ° C- Stabilitas : stabil dalam larutan air, stabilitas maksimal terjadi pada pH sekitar 6, tidak stabil pada pH asam/basa- Inkompatibilitas : data tidak ditemukan- Sifat khusus yang penting dalam formulasi : data tidak ditemukan- Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya- Koefisien partisi zat aktif : 0.46- Khasiat dan penggunaan : analgetikum, antipiretikum

2. Succus Liquiritae- Pemerian : batang berbentuk silinder atau

bongkah besar, licin, agak mengkilap, hitam coklat tua, atau serbuk berwarna coklat, bau lemah khas, rasa manis, khas.

- Nama lain (sinonim) : glychyrrhizae succus- Nama kimia : -- Struktur kimia : -- Rumus molekul : -- Bobot molekul : -- Kelarutan : dalam etanol tidak kurang dari 75%- pH stabil : -- Titik leleh : -

PUSTAKA

FI III, 1979 hal 37

FI III, 1979 hal 37USP 30FI III, 1979 hal 37

USP 30

USP 30USP 30FI III, 1979 hal 37

AHFS, 2010USP 30

Connors, et al, 1986

FI III, 1979 hal 37

AHFS, 2010FI III, 1979 hal 37

FI III, 1979 hal 276

FI IV, 1995 hal 416

Page 4: Sirup Paracetamol Succus Molix

- Stabilitas : -- Inkompatibilitas : -- Sifat khusus yang penting dalam formulasi -- Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik- Koefisien partisi zat aktif : -- Khasiat dan penggunaan : Zat tambahan

3. Propilen Glikol

- Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidka berbau, rasa agak manis, higroskopis- Nama lain (sinonim) : 1,2-dihydroxypropane, 2 hydroxypropanol, methyl ethylene glycol, propylenglycolum- Nama kimia : 1,2-propanediol, (-)-1,2-propanediol, (+)-1,2- propanediol- Struktur kimia :

- Rumus molekul : C3H8O2- Bobot molekul : 76.09- Kelarutan : dapat campur dengan air,

dengan etanol (95%)P,dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian eter P, tidak dapat campur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak

- pH stabil : -- Titik didih : 188° C- Titik leleh : -59°C- Stabilitas : pada suhu rendah stabil, pada suhu tinggi atau ditempat terbuka cenderung mengoksidasi- Koefisien partisi zat aktif : -- Inkompatibilitas : tidak sesuai dengan reagen pengoksidasi seperti potasium permanganat- Sifat khusus yang penting dalam formulasi : -- Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik- Khasiat dan penggunaan : pelarut

FI III, 1979 hal 216

FI III, 1979 hal 216

FI III, 1979 hal 534

HPE hal 592

HPE hal 592

HPE hal 592

HPE hal 592HPE hal 592

FI III, 1979 hal 534

HPE hal 592HPE hal 592

HPE hal 592

HPE hal 592

FI III, 1979 hal 534

FI III, 1979 hal 561

HPE hal 608

FI III, 1979 hal 561

Page 5: Sirup Paracetamol Succus Molix

4.Sakarin Sodium- Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak

berbau, atau agak aromati, sangat manis

- Nama lain (sinonim) : 1,2- Benzisothiazolin-3-one 1,1- dioxide, sodium salt, crystallose, E954, gendrof 450, saccharinum natricum, sodium o- benzosulfimide, soluble gluside, soluble saccharin, sucaryl sodium- Nama kimia : Natrium 2,3-dihidro-3 okso- benzilosulfanasal- Struktur kimia :

- Rumus kimia : C7H4NnaO3 S.2H2O- Bobot molekul : 214.20- Kelarutan : larut dalam 1,5 bagian air

dan dalam 50 bagian etanol (95%)P

- pH stabil : 6.6 (10% w/v aqueous solution)- Titik leleh/ titik didih : -- Koefisien partisi zat aktif : -- Stabilitas : stabil pada kondisi normal dari formulasi, kecuali pada temperatur tinggi (125° C) dan pH rendah (pH 2) selama lebih dari 1 jam akan mengalami dekomposisi- Inkompatibilitas : sakarin sodium tidak akan mengalami Maillard browning- Sifat khusus yang penting dalam formulasi: -- Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik- Khasiat dan penggunaan : Zat tambahan (pemanis)

5. Methyl Paraben- Pemerian : hablur, kecil, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, kemdian agak membakar diikuti rasa tebal

FI III, 1979 hal 561

FI III, 1979 hal 561FI III, 1979 hal 561

FI III, 1979 hal 561HPE hal 608

HPE hal 608

HPE hal 608

FI III, 1979 hal 561

FI III, 1979 hal 378

HPE hal 608

HPE hal 608HPE hal 608

HPE hal 608

Page 6: Sirup Paracetamol Succus Molix

- Nama lain (sinonim) : Aseptoform M, 4-hydroxibenzoic acid methyl ester, metagin, methyl chemosept, methylis parahydroxybenzoas, methyl p-hydroxybenzoate, nipagin M, Solbrol M, Tegosep M, Uniphen P-23- Nama kimia : methyl-4-hydroxybenzoate- Struktur kimia :

- Rumus molekul dan bobot molekul : C8H8O3- Bobot Molekul :152.15- Kelarutan : larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3.5 bagian etanol (95%) P, mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih.- pH stabil : 4.0-8.0- Titik didih atau titik leleh : 125° dan 128° C- Stabilitas: larutan pada pH 3-6 stabil di temperatur ruangan selama 4 tahun- Inkompatibilitas : aktivitas mikroba dari metil araben berkurang bila ada surfaktan nonionik. Dengan zat tambahan seperti bentonite, magnesium trisilikat, talk, tragakan, sodium alginat, esensial oil, sorbitol, atropin-Koefisien partisi zat aktif : -- Sifat khusus: -- Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik- Khasiat dan penggunaan : zat pengawet

6. Propil Paraben- Pemerian : serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa- Nama lain (sinonim) : Aseptoform P, CoSept P, E216, 4-hydroxybenzoic acid propylester, Nipagin P, Nipasol M, propagin, Propyl Aseptoform,

HPE hal 608FI III, 1979 hal 378

HPE hal 442HPE hal 442HPE hal 443

HPE hal 443

FI III, 1979 hal 378

FI III, 1979 hal 535

HPE hal 596

HPE hal 596HPE hal 596

FI III, 1979 hal 535FI III, 1979 hal 535FI III, 1979 hal 535

HPE hal 596HPE hal 596HPE hal 596

Page 7: Sirup Paracetamol Succus Molix

propylbutex, Propyl Chemosept, propylis parahydroxybenzoas, propyl p –hydroxybenzoate, Propyl Parasept, Solbrol P, Tegosept P, Uniphen P-23- Nama kimia : prophyl-4-hydroxybenzoate- Struktur kimia :

- Rumus kimia : C10H12O3- Bobot Molekul : 180.21- Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, larut dalm 3.5 bagian etanol (95%) P, dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida.- pH stabil : 4.0-8.0- Titik didih: 295°C- Stabilitas: larutan pada pH 3-6 stabil di temperatur ruangan selama 4 tahun- Inkompatibilitas : aktivitas mikroba dari metil araben berkurang bila ada surfaktan nonionik. Dengan zat tambahan seperti magnesium aluminium silikat, magnesium trisilikat, besi oksida kuning, ultramarin biru- Koefisien partisi zat aktif : -- Sifat khusus: -- Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik- Khasiat dan penggunaan : zat pengawet

7. Air sulingPemerian : cairan jernih, tidak berwarna,tidak berbau, tidak mempunyai rasa- Nama lain (sinonim) : purified water, aqua, aqua purificata, hydrogen oxide- Nama kimia : water- Struktur kimia :H-O-H- Rumus kimia : H2O- Bobot Molekul : 18.02- Kelarutan : sangat sukar larut dalam air,

HPE hal 596

FI III, 1979 hal 535

HPE hal 766HPE hal 766

HPE hal 766HPE hal 766HPE hal 766FI III, 1979 hal 96

HPE hal 766HPE hal 766HPE hal 766

FI III, 1979 hal 96

Page 8: Sirup Paracetamol Succus Molix

larut dalm 3.5 bagian etanol (95%) P, dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida. Dicampur dengan kebanyakan pelarut polar- pH stabil : 7- Titik didih/ titik leleh: 100°C / 0 °C- Stabilitas: stabil dalam segala bentuk- Inkompatibilitas : bereaksi dengan obat atau eksipien lain, rentan mengalami hidrolisis pada suhu lingkungan, bereaksi dengan logam alkali dan oksida lain seperti kalsium oksida dan magnesium oksida.- Koefisien partisi zat aktif : -- Sifat khusus: -- Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik- Khasiat dan penggunaan : pelarut

C. FORMULA

1) FORMULA UTAMA

Paracetamol 120 mg / 5 mL

Page 9: Sirup Paracetamol Succus Molix

Succus liquiritae 167 mg / 5 mL

Sakarin sodium 0,25 %

Metil Paraben 0,09 %

Propil Paraben 0,01 %

Aquadest ad 60 mL

(Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Liquid Product Volume 3

Second Edition, dengan modifikasi)

Alasan dalam pemilihan komponen Formula Utama :

1. Paracetamol merupakan bahan obat / zat aktif utama dalam formula.

2. Paracetamol dikombinasikan dengan Succus liquiritae yang juga berfungsi sebagai

zat aktif. Succus liquiritae akan memberikan sensasi mint pada sediaan sirup

sekaligus sebagai pewarna yaitu memberikan warna coklat tua - hitam pada sediaan

sirup.

3. Rasa mint dari Succus liquiritae akan diimbangi oleh rasa manis dari sakarin

sodium. Pemilihan sakarin sodium karena pemanis ini 300-600X lebih manis

daripada sukrosa, sehingga hanya dibutuhkan sedikit dalam pembuatan sediaan

sirup (0,04-0,25%). Sakarin sodium juga mudah larut dalam air. Pemanis tidak

digunakan sorbitol karena kemanisan sorbitol hanya 50-60X dari sukrosa sehingga

dibutuhkan jumlah yang banyak untuk mengimbangi rasa mint dari Succus

liquiritae. Selain itu pengawet yang digunakan metil paraben dapat mengalami

inkompatibilitas dengan sorbitol.

4. Pengawet yang digunakan yaitu kombinasi metil paraben : propil paraben adalah

9:1. Pemilihan pengawet ini karena pH stabil kedua eksipien mendekati pH stabil

paracetamol (pH 4-7) sehingga akan dapat menghasilkan kestabilan pada larutan

serta dapat mengoptimalkan efek antimikroba. Tidak digunakan natrium benzoate

karena rentang pH antara 2-5.

5. Metil paraben dan propil paraben, succus liquiritae sukar larut dalam air tetapi larut

dalam air panas.

6. Pelarut untuk paracetamol adalah air. Air adalah pelarut yang paling aman untuk

penggunaan oral. Sebenarnya paracetamol sukar larut dalam air yaitu 70 bagian air,

sehingga akan digunakan air panas untuk meningkatkan kelarutan air (pada air

panas 1:20)

Page 10: Sirup Paracetamol Succus Molix

2) FORMULA ALTERNATIF

Paracetamol 120 mg / 5 mL

Succus liquiritae 167 mg / 5 mL

Sakarin sodium 0,25 %

Propilen glikol 21,6 %

Metil Paraben 0,09 %

Propil Paraben 0,1 %

Aquadest ad 60 mL

(Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Liquid Product Volume 3

Second Edition, dengan modifikasi)

Alasan dalam pemilihan komponen Formula Alternatif :

Pelarut untuk paracetamol yang digunakan adalah propilen glikol. Paracetamol

mudah larut yaitu 1:9 pada propilen glikol. Adanya perbedaan kelarutan

paracetamol ini, sehingga pelarut propilen glikol yang dibutuhkan lebih sedikit

daripada pelarut air. Perbedaan pelarut pada formula utama dan alternatif yaitu

untuk melihat keefektifan kelarutan paracetamol pada air dan propilen glikol.

D. SPESIFIKASI SEDIAAN JADI

1. Uji Volume Sediaan Terpindahkan 60 – 61 mL / Botol

2. Organoleptik :

Warna : Coklat - hitam

Rasa : Mint dan manis

Aroma : Khas Succus liquiritae (mint)

3. Bobot Jenis Dari hasil formulasi

4. pH Berdasarkan uji formulasi, pH efektif zat aktif 4 - 7

5. Kadar Zat Aktif :

Paracetamol : 90 – 110%

Succus liquiritae : 90 – 110%

7. Mikrobiologi Tidak ditumbuhi mikroba

E. PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN

Bahan-bahan:

1. Paracetamol 120 mg/5ml

Page 11: Sirup Paracetamol Succus Molix

1 botol (60 ml): 605

x120 mg=1,44 g

Dilebihkan 2% : 2

100x1,44 g=0,0288 g

5 botol : 5 x (1,44 + 0,0288) = 7,344 g

2. Succus liquiritae 167mg/5ml

1 botol (60 ml) : 605

x167 mg=2,004 g

Dilebihkan 2% : 2

100x2,004 g=0,04008 g

5 botol : 5 x (2,004 + 0,04008) = 10,2204 g

3. Sakarin sodium 0,25 %

Dalam 5 ml : 0,25100

x 5=0,0125 g

1 botol (60 ml) : 605

x 0,0125 g=0,15 g

Dilebihkan 2% : 2

100x 0,15=0,003 g

5 botol : 5 x (0,15 + 0,003) = 0,765 g

4. Metil paraben 0,09 %

Dalam 5 ml : 0,09100

x 5=0,0045 g

1 botol (60 ml) : 605

x 0,0045 g=0,054 g

Dilebihkan 2% : 2

100x 0,054=0,00108 g

5 botol : 5 x (0,054 + 0,00108) = 0,2754 g

5. Propil paraben 0,01 %

Dalam 5 ml : 0,01100

x5=0,0005 g

1 botol (60 ml) : 605

x 0,0005 g=0,006 g

Dilebihkan 2% : 2

100x 0,006=0,00012 g

5 botol : 5 x (0,006 + 0,00012) = 0,0306 g

6. Propilen glikol 21,6 %(formula alternative)

Dalam 5 ml : 21,6100

x 5=1,08 ml

1 botol (60 ml) : 605

x1,08 ml=12,96 ml

Page 12: Sirup Paracetamol Succus Molix

Dilebihkan 2% : 2

100x12,96=0,2592 ml

5 botol : 5 x (12,96 + 0,2592) = 66,096 ml7. Air ad 60 ml

1 botol : ad 60 ml

Dilebihkan 2% : 2

100x60 ml=1,2 ml

5 botol : 5 x (60 + 1,2) = 306 ml (di ad kan sampai 306 ml)

Pelarut masing-masing bahan :1. Air panas untuk paracetamol

1 botol : 20 x 1,4688 g = 29,376 ml5 botol : 5 x 29,376 ml = 146,88 ml dibulatkan 147 ml

2. Air panas untuk succus liquiritae1 botol : 10 x 2,04408 g = 20,4408 ml5 botol : 5 x 20,4408 ml = 102,204 ml dibulatkan 103 ml

3. Air untuk sakarin sodium1 botol : 1,2 x 0,02448 g = 0,03672 ml5 botol : 5 x 0,03672 ml = 0,1836 ml dibulatkan 1 ml

4. Etanol untuk metil paraben1 botol : 3,5 x 0,05508 g = 0,19278 ml5 botol : 5 x 0,19278 ml = 0,9639 ml dibulatkan 1 ml

5. Etanol untuk propil paraben1 botol : 3,5 x 0,00612 g = 0,02142 ml5 botol : 5 x 0,02142 ml = 0,1071 ml dibulatkan 1 ml

6. Propilen glikol untuk paracetamol (formula alternative)1 botol : 9 x 1,4688 g = 13,2192 ml5 botol : 5 x 13,2192 ml = 66,096 ml

Nama bahan Jumlah per kemasan

Jumlah total Fungsi

Paracetamol 1,4688 g 7,344 g Zat aktif, analgesic & antipiretik

Succus liquiritae 2,04408 g 10,2204 g Zat aktifSakarin sodium 0,153 g 0,765 g PemanisMetil paraben 0,05508 g 0,2754 g PengawetPropil paraben 0,00612 g 0,0306 g PengawetAir Ad 61,2 ml Ad 306 ml PelarutPropilen glikol(alternative)

13,2192 ml 66,096 ml pelarut

Page 13: Sirup Paracetamol Succus Molix

F. ALAT DAN KEMASAN YANG DIBUTUHKAN

1. Gelas kimia 500 ml, 250 ml, dan 50 ml2. Batang pengaduk3. Kertas saring4. Timbangan analitik5. Corong6. Gelas ukur 250 ml, 100 ml, 50 ml, dan 10 ml7. Gelas arloji8. Mortir + Stamper9. Piknometer10. Heater11. Botol 60 ml12. Pipet tetes13. pH meter14. Sendok penyu15. Label kalibrasi16. Kertas perkamen17. Dus kemasan18. Etiket19. Brosur20. Sendok takar

G. PROSEDUR PEMBUATAN

1.Kalibrasi botol 60 ml sebanyak 5 buah

2.Timbang Paracetamol 7,344 g

3.Larutkan paracetamol ke dalam 147 ml air panas

4.Saring larutan Paracetamol dengan kertas saring

5.Timbang Succus Liquiritae 10,2232 mg

6.Larutkan Succus Liquiritae ke dalam 103 ml air panas

7.Campur ad homogen

8.Timbang Sodium Sakarin 0,77 g

11.Timbang Propil Paraben 0,308 g

14.Timbang Metil Paraben 0,2759 g

9.Larutkan Sodium Sakarin ke dalam 1 ml air 12.Larutkan

Propil Paraben ke dalam 1 ml etanol

Page 14: Sirup Paracetamol Succus Molix

H. KONTROL KUALITAS SEDIAAN JADI1. Evaluasi organoleptik

- Tujuan : mengetahui warna, rasa, dan aroma sediaan sirup

- Jangka waktu pengamatan : sesaat setelah sediaan sirup jadi

- Jumlah sampel yang dibutuhkan : 1 botol

- Metode :a. warna dengan melihat kesesuai warna dengan pewarna yang dipakai

(succus liquiritae)b. rasa dengan merasakan kesesuaian rasa dengan perasa yang dipakaic. aroma dengan mencium aroma sirup.

- Penafsiran hasil : warna, rasa, dan aroma sesuai dengan pewarna, perasa, dan aroma yang digunakan.

( FI IV 1995 hal: 1030)

10.Campur ad homogen

13.Campur ad homogen

15.Larutkan Metil Paraben ke dalam 1 ml etanol

16. Campur ad homogen

17.Tambahkan air ad tanda kalibrasi (306 ml)

18. Campur ad homogen

19. Masukkan ke dalam 5 botol ad tanda kalibrasi

SIRUP PARACETAMOL

& SUCCUS LIQUIRITAE

20. Lakukan uji volume terpindahkan, pH, organoleptik, dan bobot jenis

21. Diberi etiket+brosur+sendok takar+dimasukkan ke dalam dus kemasan

HASIL

Page 15: Sirup Paracetamol Succus Molix

2. Penetapan bobot jenis- Tujuan : mengetahui bobot jenis sediaan sirup

- Prinsip : mengukur bobot jenis sediaan sirup dengan menggunakan piknometer

- Jangka waktu pengamatan : -

- Jumlah sampel yang dibutuhkan : 1 botol

- Metode : a. ukur bobot piknometer kosong dan piknometer + air pada suhu 250 Cb. ukur bobot piknometer + sampelc. hitrung bobot jenis dengan rumus

- penafsiran hasil : bobot jenis=(bobot pikno+sampel )−bobot pikno kosong

(bobot pikno+air )−bobot pikno kosong

(FI IV 1995 hal: 1030)

3. Uji pH- Tujuan : mengetahui ph sediaan akhir

- Prinsip : harga pH adalah harga yang diberikan oleh alat pH meter dengan menggunakan electrode indicator

- Jangka waktu pengamatan : -

- Jumlah sampel yang dibutuhkan : 1 botol

- Metode : a. Gunakan pH meter yang telah dikalibrasib. Lakukan pada suhu 250 C ± 20 C kecuali dinyatakan lain pada masing-

masing monografic. Gunakan air bebas CO2 untuk mengencerkan larutan uji (bila perlu)

- Penafsiran hasil : harga pH dilihat dari pH meter dan menunjukkan pH sesuai dengan pH stabil zat aktif(FI IV 1995 hal: 1039)

4. Uji volume terpindahkan- Tujuan : mengetahui volume sediaan pada masing-masing botol

- Prinsip : mengukur volume dalam beberapa wadah

- Jangka waktu pengamatan :-

- Jumlah sampel yang dibutuhkan : 5 botol

- Metode :a. Ukur volume sediaan yang sudah dimasukkan botol dengan menuang

kembali isi botol ke dalam gelas ukurb. Lihat volume sediaan sirup tersebut

- Penafsiran hasil : volume rat-rata tidak kurang dari 100% dan tidak satupun volume wadah yang kurang dari 95% (FI IV 1995 hal: 1089)

5. Uji pertumbuhan mikroorganisme

Page 16: Sirup Paracetamol Succus Molix

- Tujuan : mengevaluasi ada tidaknya pertumbuhan mikroorganisme sediaan sirup

- Jangka waktu pengamatan : hari ke tiga dan ke tujuh setelah pembuatan sediaan

- Jumlah sampel yang dibutuhkan : 5 botol

- Metode : melihat ada tidaknya pertumbuhan jamur pada tutup botol sediaan

- Penafsiran hasil : ada tidaknya jamur pada tutup botol(FI IV 1995 hal: 852)

6. Uji kristalisasi- Tujuan : melihat adanya kristalisasi pada tutup botol

- Jangka waktu pengamatan : hari ke tiga dan ke tujuh setelah pembuatan sediaan

- Jumlah sampel yang dibutuhkan : 5 botol

- Metode : melihat ada tidaknya pembentukkan Kristal pada tutup botol’

- Penafsiran hasil : ada tidaknya Kristal pada tutup botol

Depkes RI.1995. Farmakope Indonesia: Edisi IV . Jakarta : Departemen Kesehatan

I. DATA PENGAMATAN

No. Perlakuan Pengamatan

1. Kalibrasi botol sirup 60 ml 5 buah 5 botol terkalibrasi

2. Kalibrasi beaker glass 147 ml untuk

melarutkan paracetamol, 103 ml

untuk melarutkan succus liquiritae,

306 ml sebagai wadah untuk

mecampurkan semua bahan

Beaker glass terkalibrasi 147 ml, 103 ml,

306 ml

3. Menimbang paracetamol 7,344 g Berupa serbuk warna putih

4. Menimbang succus liquiritae

10,2232 g

Berupa padatan warna coklat kehitaman

5. Menimbang metil paraben 0,2759 g Berupa serbuk warna putih

6. Menimbang propil paraben 0,0308 g Berupa serbuk warna putih

7. Menimbang sakarin sodium 0,77 g Berupa kristal warna putih bening

8. Melarutkan paracetamol dengan air

panas 147 ml, kemudian dipanaskan

Larutan agak keruh agak pink, dengan

endapan putih yang tidak larut

9. Melarutkan succus liquiritae dengan

air panas 103 ml, lalu diaduk dengan

Larutan warna coklat kehitaman

Page 17: Sirup Paracetamol Succus Molix

stamper di dalam mortir

10. Melarutkan metil paraben dengan

etanol 1 ml

Larutan bening

11. Melarutkan propil paraben dengan

etanol 1 ml

Larutan bening

12. Melarutkan sakarin sodium dengan

aquades 1 ml

Larutan bening

13. Larutan paracetamol disaring Didapatkan larutan bening agak pink

14. (13) + larutan succus liquiritae Larutan coklat kehitaman

15. (14) + larutan sakarin sodium Larutan coklat kehitaman

16. (15) + larutan metil paraben Larutan coklat kehitaman

17. (16) + larutan propil paraben Larutan coklat kehitaman

18. (17) + aquades ad tanda kalibrasi,

lalu diaduk

Larutan coklat kehitaman

19. (18) dimasukkan ke dalam 5 botol

sirup masing-masing hingga tanda

kalibrasi dengan bantuan corong

Sirup di dalam 5 botol

20. Uji volume terpindahkan, dengan

cara mengeluarkan sirup ke dalam

gelas ukur

Volume 1 = 61,2 ml

61,261,2

x 100 % = 100 %

Volume 2 = 61 ml

61

61,2 x 100 % = 99,673 %

Volume 3 = 60 ml

60

61,2 x 100 % = 98,039 %

Volume 4 = 60 ml

60

61,2 x 100 % = 98,039 %

Volume 5 = 60 ml

60

61,2 x 100 % = 98,039 %

21. Uji pH, dengan alat pH meter pH = 5,299

22. Uji organoleptik Warna: coklat kehitaman

Rasa: mint agak sedikit manis

Page 18: Sirup Paracetamol Succus Molix

Bau: khas succus (tidak menyengat)

23. Uji berat jenis, dengan alat

piknometer

Piknometer kosong = 22,7993

Piknometer + air = 47,3087

Piknometer + sirup = 47,670

BJsirup=

(berat pikno+sirup )−berat piknokosong(berat pikno+air )−berat piknokosong

=47,670−22,7993

47,3087−22,7993

=24,870724,5094

=1,0147

24. Sirup diberi etiket dan label pada

botol

Botol sirup beretiket dan berlabel

25. (24) dimasukkan ke dalam dus

kemasan

Sirup di dalam dus kemasan

26. Dimasukkan brosur ke dalam dus

kemasan

Brosur di dalam dus kemasan

J. PEMBAHASAN

Analisa Prosedur

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengkalibrasi botol sirup 60 ml sebanyak 5

buah. Botol sirup berfungsi sebagai wadah sirup saat dikemas. Selanjutnya mengkalibrasi

beaker glass 147 ml untuk melarutkan paracetamol dengan air panas, karena jika air panas

langsung dituangkan di gelas ukur akan merubah ketelitian skala pada gelas ukur akibat

pemuaian. Lalu mengkalibrasi beaker glass 103 ml untuk melarutkan succus liquiritae dengan

air panas. Kalibrasi beaker glass yang terakhir yaitu 306 ml berfungsi sebagai wadah untuk

mencampurkan semua bahan.

Langkah selanjutnya melakukan penimbangan terhadap bahan-bahan yang digunakan

menggunakan timbangan analitik dengan gelas arloji. Bahan-bahan yang ditimbang yaitu

paracetamol 7,344 gram, succus liquiritae 10,2232 gram, metil paraben 0,2759 gram, propil

paraben 0,0308 gram dan sakarin sodium 0,77 gram.

Setelah itu paracetamol dilarutkan dengan air panas 147 ml dan diaduk. Paracetamol

merupakan zat aktif dalam formulasi sirup ini. Namun setelah diaduk sekian lama

Page 19: Sirup Paracetamol Succus Molix

paracetamol tidak terlarut semua sehingga dilakukan pemanasan. Setelah terlarut semua

larutan paracetamol didiamkan. Namun setelah larutan dingin terjadi kristalisasi sehingga

terdapat endapan paracetamol yang mengkristal. Oleh karena itu dilakukan penyaringan

untuk mendapatkan larutan yang homogen. Kristalisasi tersebut menyebabkan dosis

paracetamol yang digunakan tidak sesuai dengan dosis awal karena endapan paracetamol

tidak dipakai.

Selanjutnya melarutkan metil paraben dan propil paraben yang berfungsi sebagai

pengawet dengan air panas, tetapi karena tidak terlarut semua maka dipanaskan. Setelah

didinginkan larutan metil paraben dan propil paraben membentuk endapan akibat proses

kristalisasi. Oleh karena itu prosedur diulangi menggunakan pelarut lain yaitu etanol masing-

masing 1 ml. Setelah larut masing-masing larutan ditutup dengan alumunium foil karena

etanol mudah menguap.

Selanjutnya melarutkan succus liquiritae menggunakan air panas 103 ml di dalam

mortir untuk mempermudah pelarutan dengan sedikit digerus dengan stamper karena succus

liquiritae berupa padatan. Lalu yang terakhir melarutkan sakarin sodium dengan aquades 1

ml. Sakarin sodium berfungsi sebagai pemanis.

Langkah selanjutnya adalah mencampur bahan-bahan di dalam beaker glass yang

telah dikalibrasi. Pertama larutan paracetamol dituang, kemudian ditambahkan larutan succus

liquiritae. Lalu secara berurutan ditambahkan larutan metil paraben, larutan propil paraben

dan larutan sakarin sodium. Kemudian ditambahkan aquades hingga tanda kalibrasi lalu

diaduk. Setelah itu sirup paracetamol dimasukkan ke dalam 5 botol sirup hingga tanda

kalibrasi dengan bantuan corong.

Selanjutnya dilakukan kontrol kualitas sediaan jadi yang meliputi uji volume

terpindahkan, uji pH, uji organoleptik dan uji bobot jenis. Pada uji volume terpindahkan,

masing masing sirup yang sudah dimasukkan ke dalam botol sirup dikeluarkan kembali ke

dalam gelas ukur untuk mengetahui volumenya. Setelah didapatkan volume 5 botol, dihitung

persentase terhadap volume awal yang diharapkan yaitu 61,2 ml. Kemudian uji pH dengan

menggunakan alat pH meter. Sirup yang dimasukkan di dalam beaker glass dimasuki alat,

alat tersebut dapat mendeteksi pH dan menampilkannya secara digital. pH sirup dianggap

stabil jika pada rentang pH paracetamol yaitu 4-7. Lalu uji organoleptik dengan melihat

warnanya, membaui dan mencicipi rasanya apakah sesuai dengan spesifikasi sediaan jadi

yang diharapkan. Terakhir melakukan uji bobot jenis dengan menggunakan alat piknometer.

Prinsipnya adalah membandingkan dengan bobot jenis larutan lain yang sudah diketahui

yaitu air. Prosedurnya yaitu menimbang piknometer kosong, piknometer berisi air dan

Page 20: Sirup Paracetamol Succus Molix

piknometer berisi sirup. Dari hasil penimbangan tersebut dimasukkan ke dalam rumus lalu

didapatkan bobot jenis sirup.

Setelah semua uji dilakukan, botol berisi sirup diberi etiket dan label kemudian

dimasukkan ke dalam dus kemasan. Dimasukkan pula brosur mengenai informasi obat sirup

tersebut dan sendok takar 5 ml.

Analisa Hasil

Dalam praktikum pembuatan sirup parasetamol dan succus liquiritae, terdapat dua

formula yang berbeda pada jenis pelarut yang digunakan untuk melarutkan bahan aktif

parasetamol. Pada formula utama, parasetamol dilarutkan dalam air panas. Pada formula

alternatif, menggunakan propilen glikol untuk melarutkan parasetamol. Perbedaan dalam

pelarut digunakan sebagai parameter untuk melihat keefektifitasan antara air dengan propilen

glikol dalam melarutkan bahan aktif yakni parasetamol. Dalam FI III (hal 37), parasetamol

larut dalam 70 bagian air panas, sedangkan dalam propilen glikol hanya membutuhkan 9

bagian untuk melarutkan parasetamol. Pada praktikum kali ini menggunakan formula utama

yaitu dengan pelarut air karena untuk efisiensi bahan dan waktu.

Setelah sediaan jadi, dilakukan uji organoleptik, bobot jenis, volume terpindahkan,

kejernihan, dan pH. Pada uji bobot jenis didapatkan bobot jenis sediaan sebesar 1,0147

gram/ml, nilai bobot jenis ini sudah sesuai dengan teori yaitu sekitar 1. Uji volume

terpindahkan didapatkan volume terpindahkan dari keempat botol sediaan dari masing-

masing cara sebesar 61,2 ml, 61 ml, 60 ml, 60 ml, dan 60 ml, jadi sediaan tersebut telah

memenuhi syarat volume sediaan sekitar 61,2 ml. Pada uji kejernihan didapatkan sediaan

terlihat jernih. Uji pH dengan pH-meter dari sediaan didapatkan sediaan memiliki pH 5,299,

ini sudah memenuhi literatur yang menyebutkan pH yang benar untuk formula ini adalah 4

sampai 7.

Uji yang kedua dilakukan pada selang 3 hari dari waktu pembuatan meliputi uji

organoleptis, uji kristal (caplocking), uji mikroba, uji pH. Uji organoleptis, warna sediaan

dari cokelat tua seperti warna awal (tidak ada perubahan warna). Bau sediaan tidak ada

perubahan dari awal, yaitu tetap memiliki aroma mint. Rasa sediaan juga tidak ada perubahan

yaitu tetap terasa khas, mint dan manis.

Untuk uji mikroba, pada sediaan tidak didapatkan benang-benang putih ataupun

benda asing lain yang mengindikasikan adanya mikroba. Uji caplocking dilihat dari adanya

Page 21: Sirup Paracetamol Succus Molix

kristal gula pada tutup botol. Pada sediaan tidak ditemukan adanya kristal gula pada tutupnya

jadi caplocking negatif. Pada sediaan ini memang tidak digunakan syrupus simplex jadi kecil

kemungkinan adanya caplocking. Uji pH menggunakan pH-meter menunjukkan pH sediaan

sebesar 5,359. Ada kenaikan nilai pH pada sediaan ini tetapi masih dalam kondisi stabil

karena profil laju pH menunjukkan katalis asam spesifik dengan stabilitas maksimumnya

pada jarak pH 5 sampai 7 (Connors, et al., 1986).

Terjadi beberapa trouble shooting pada praktikum ini antara lain saat melarutkan

paracetamol, metil paraben, dan propil paraben. Saat melarutkan paracetamol dengan air

panas, setelah diaduk sekian lama paracetamol tidak terlarut semua sehingga dilakukan

pemanasan. Setelah terlarut semua larutan paracetamol didiamkan. Namun setelah larutan

dingin terjadi kristalisasi sehingga terdapat endapan paracetamol yang mengkristal. Oleh

karena itu dilakukan penyaringan untuk mendapatkan larutan yang homogen. Kristalisasi

tersebut menyebabkan dosis paracetamol yang digunakan tidak sesuai dengan dosis awal

karena endapan paracetamol tidak dipakai. Karena keterbatasan bahan kita tidak bisa

mengulang proses ini sehingga hasilnya yang ada dalam sediaan tersebut kadar paracetamol

berkurang.

Selanjutnya melarutkan metil paraben dan propil paraben yang berfungsi sebagai

pengawet dengan air panas, tetapi karena tidak terlarut semua maka dipanaskan. Setelah

didinginkan larutan metil paraben dan propil paraben membentuk endapan akibat proses

kristalisasi. Oleh karena itu prosedur diulangi menggunakan pelarut lain yaitu etanol masing-

masing 1 ml. Hal ini berbeda dengan literatur yang sebelumnya kita pakai yaitu melarutkan

dengan air panas, tetapi melarutkan dengan etanol lebih cepat dan hanya dibutuhkan sedikit

etanol dan sebenarnya tidak terlalu berefek buruk pada sediaan.

Page 22: Sirup Paracetamol Succus Molix

KESIMPULAN

Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau penganti gula dengan atau tanpa

bahan penambahan obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa manis. Pada

praktikum kali ini dilakukan formulasi sirup parasetamol dan succus liquiritae dengan

komposisi formulanya adalah paracetamol 120 mg / 5 mL, succus liquiritae 167 mg / 5 mL,

sakarin sodium 0,25 %, metil paraben 0,09 %, propil paraben 0,1 % dan aquadest ad 60 mL.

Setelah dilakukan formulasi dan sirup sudah jadi, selanjutnya dilakukan kontrol

kualitas sediaan jadi meliputi evaluasi organoleptik, penetapan bobot jenis, uji pH, uji volume

terpindahkan, uji kejernihan dan uji pertumbuhan mikroorganisme. Dari hasil evaluasi

kualitas sediaan jadi diperoleh sirup dengan warna coklat kehitaman, jernih, rasa mint agak

sedikit manis, bau khas succus (tidak menyengat), berat jenis 1,0147 gram/ml, pH 5,299.

Volume terpindahkan pada botol 1, 2, 3, 4 dan 5 secara berurutan adalah 61,2 mL, 61 mL, 60

mL, 60 mL, dan 60 mL. Untuk uji mikroba, tidak menunjukkan indikasi adanya mikroba.

Page 23: Sirup Paracetamol Succus Molix

DAFTAR PUSTAKA

Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. 1979. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Farmakope Indonesia Edisi Keempat. 1995. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Liquid Product Volume 3 Second

Edition.

Rowe, Raymon C, Paul J. Sheskey, Sian C. Owen. 2006. Handbook of Pharmaceutial

Excipients Fifth Edition. London : Pharmaceutial Press.

U.S Pharmacopeia. 2007.