penetapan kadar paracetamol total secara

25
7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 1/25

Upload: rahma-ayu-wulandari

Post on 18-Feb-2018

334 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 1/25

Page 2: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 2/25

PENETAPAN KADAR PARACETAMOL TO TAL SECARA

SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL

A. 

TUJUAN

Tujuan dalam praktikum ini adalah untuk mengetahui kadar paracetamol

total secara spektrofotometri visibel.

B. 

LANDASAN TEORI

Ilmu kimia analisis saat ini memiliki tantangan dalam pengembangan

metode untuk analisisnya dengan bantuan sejumlah teknik analisis yang tersedia

untuk penilaian terhadap obat dan kombinasinya. Analisis monitoring produk

farmasi atau kandungan spesifik di dalam suatu produk diperlukan untuk

memastikan keamanan dan efisiensinya, termasuk penyimpanan, distribusi, dan

 pennggunaannya (Kondawar, dkk, 2011).

Analisis farmasi mengacu pada analisis kimia molekul obat atau zat aktif

obat dan metabolitnya. Ini terdiri dari penilaian kualitas dan kuantitas obat dan zat

kimia murni yang digunakan dalam sediaan farmasi (Audu, dkk, 2012).

Metode spektrofotometri derivatif atau metode kurva turunan adalah salah

satu metode spektrofotometri yang dapat digunakan untuk analisis campuran

 beberapa zat secara langsung tanpa harus melakukan pemisahan terlebih dahulu

walaupun dengan panjang gelombang yang berdekatan. Penggunaan

spektrofotometri derivatif sebagai alat bantu analisis meningkat seiring dengan

 perkembangan dunia elektronik yang pesat terutama teknologi mikrokomputer

dalam tiga puluh tahun terakhir. Akhir-akhir ini penggunaan spektrofotometri

Page 3: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 3/25

derivatif makin mudah dengan meningkatnya daya pisah instrumen analitik yang

dilengkapi mikrokomputer dengan perangkat lunak yang sesuai sehingga mampu

menghasilkan spectra derivatif secara cepat. Fasilitas ini memungkinkan analisis

multikomponen dalam campuran yang spektranya saling tumpang tindih

(Nurhidayati, 2007).

Pada spektrofotometri konvensional (derivat kenol), spektrum serapan

merupakan plot serapan (A) terhadap panjang gelombang (λ). Spektrum

elektronik biasanya memperlihatkan pita yang lebar. Pada metode derivatif, plot A

terhadap λ ini ditransformasikan menjadi plot dA/ dλ untuk derivatif pertama dan

d2A/dλ2 terhadap λ untuk derivatif kedua, dan seterusnya. Metode

spektrofotometri derivatif merupakan metode manipulatif terhadap spektra pada

spektrofotometri ultraviolet dan cahaya tampak (uv-vis). Penentuan panjang

gelombang serapan maksimum yang lebar akan lebih akurat menggunakan

derivatisasi spektra. Proses yang terjadi dalam derivatisasi data spektra adalah

 pendiferensialan kurva secara matematis yang tak lain adalah menentukan

kemiringan/gradien serapan antara panjang gelombang tertentu secara

menyeluruh. Metode spektrofotometri derivatif dapat digunakan untuk analisis

kuantitatif zat dalam campuran yang spektrumnya mungkin tersembunyi dalam

suatu bentuk spektrum besar yang saling tumpang tindih dengan mengabaikan

 proses pemisahan zat yang bertingkat-tingkat (Nurhidayati, 2007).

Obat yang dianalisis dalam percobaan ini adalah parasetamol. Parasetamol

merupakan bagian obat yang dikenal dengan nama “analgetik anilin”. Ini hanya

salah satu contoh obat yang sering digunaan saat ini. Menurut beberapa sumber,

Page 4: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 4/25

obat ini diklasifikasikan dalam obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) dan

menurut sumber lain juga tidak diklasifikasikan dalam obat golongan NSAID.

Paracetamol (C8H9 NO2) juga disebut asetaminofen adalah 4’-hidroksiasetanilida

dan merupakan turunan aniline. Obat ini tersedia dalam formulasi yang berbeda-

 beda dan digunakan secara luas untuk meningkatkan efisiensi dan toleransi,

menurunkan efek yang kurang baik dan toksisitas dari substansi obat lain. Berikut

merupakan gambar struktur parasetamol :

Menurut Farmakope Amerika (USP), sebuah tablet parasetamol

seharusnya mengandung tidak kurang dari 90% (450 mg) dan tidak lebih dari

110% (550 mg) parasetamol. Persentase kandungan dari analisis sampel

menggunakan KCKT memiliki rentang 51,04-103,84%, sedangkan menggunakan

UV, rentangnya 50,19-109,2%, yangmengindikasikan tidak ada sampel yang

mengandung kurang dari 50% zat aktifnya (Audu, dkk, 2012).

Paracetamol merupakan obat yang bersifat analgesic (penahan rasa sakit/

nyeri) dan antipiretik (penurun panas/demam) adalah obat yang paling banyak

dikonsumsi oleh masyarakat, karena obat ini dapat berkhasiat untuk

menyembuhkan demam, sakit kepala dan rasa nyeri. Umumnya obat yang bersifat

analgetik dan antipiretik ini mengandung zat aktif yang disebut asetaminofen atau

lebih dikenal dengan nama parasetamol. Obat ini beredar di masyarajat dalam

Page 5: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 5/25

 berbagai macam sediaan tablet, kaplet, kapsul, sirup, dan serbuk (Rachdiati,

2008).

Paracetamol bekerja dengan menghambat sistem siklooksigenase yang

menyebabkan asam arakhidonat dan asam-asam C20  tak jneuh lainnya menjadi

endoperoksida siklik. Endoperoksida siklik merupakan prazat dari prostaglandin.

Prostaglandin merupakan zat yang terlibat dalam terjadinya nyeri dan demam,

serta reaksi-reaksi radang. Parasetamol dimetabolisme oleh tubuh terutama di

dalam hati, di mana sebagian besar (95%) dikonversikan menjadi campuran non-

aktif oleh proses konjugasi dengan sulfat dan glukuronida, yang kemudian

dikeluarkan, yang kemudian dikeluarkan oleh ginjal. Hanya sebagian kecil yaitu

kurang dari 5% dosis terapi (disebut metabolit minor) yang dimetabolisme melalui

sistem enzim hepatik sitokrom P450. Metabolit minor yang dihasilkan oleh

Parasetamol, yaitu N-asetil-p-benzokuinon yang bersifat sangat aktif jika dalam

dosis besar sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal. Jika

dalam jumlah kecil, metabolit ini dapat dieksresikan melalui ginjal dengan adanya

kosubstrat endogen yang disebut glutation (GSH) yang kerjanya tergantung pada

enzim sitokrom P450 (Rachdiati, 2008). 

Beberapa survey literature mengungkapkan metode UV, KCKT, RP

KCKT, densiometri dan polarografi dapat digunakan untuk menentukan formulasi

atau kadar paracetamol dan lornoxicam. Tidak ada metode yang ditawarkan untuk

menentukan dosis paracetamol dan lornoxicam dengan metode panjang

gelombang-ganda. Dalam analisis formulasi yang mengandung dua atau lebih

obat, satu obat dapat mengganggu dalam penilaian obat yang lainnya. Untuk

Page 6: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 6/25

menghindari hal tersebut, pemisahan komponen campuran dengan ekstraksi yang

 biasanya dilakukan membutuhkan waktu yang lebih dan terkadang terdapat

kekurangan ketelitelitian. Yang dilakukan saat ini adalah untuk mengembangkan

metode analisis yang dapat menentukan kombinasi kedua obat tanapa pemisahan

dengan tepat, akurat, sederhana, dapat dipercaya, dan membutuhkan waktu yang

lebih sedikit untuk melakuakn penilaian terhadap obat dalam sediaan tablet

(Kondawarl, dkk, 2011).

Analisis simultan sejumlah komponen di dalam larutan dengan metoda

spektrofotometri, di mungkinkan dengan adanya sifat aditif dari absorbansi

masing-masing komponen yang bersangkutan. Ketelitian penentuan cara ini

 bergantung pada ketepatan pemilihan panjang gelombang yang akn memberikan

 perbdaan kontras pada masing-masing absorbansi, kecermatan penentuan

konsnetrasi larutan baku dari tiap komponen, dan pemilihan faktor koreksi

terhadap konsentrasi komponen asing yang tidak terukur (Surawidjadja, 1997).

Spektra UV-Vis dapat digunakan untuk informasi kualitatif dan sekaligus

dapat digunakan untuk analisis kuantitatif. Data spektra UV-Vis secara tersendiri

tidak dapat digunakan identifikasi kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi

 jika digabung dengan cara lain seperti spektroskopi infra merah, resonansi magnet

inti, dan spektroskopi massa, maka dapat digunakan untuk maksud identifikasi/

analisis kualitatif suatu senyawa tersebut. Data yang diperoleh dari spektroskopi

UV dan Vis adalah panjang gelombang maksimal, intensitas, efek pH, dan pelarut,

yang kesemuanya itu dapat diperbandingkan dengan data yang sudah

dipublikasikan. Dari spektra yang diperoleh dapat dilihat, misalnya serapan

Page 7: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 7/25

(absorbansi) berubah atau tidak karena peruubahan pH. Jika berubah, bagaimana

 perubahannya apakah dari batokromik ke hiposkromik, dan sebagainya; obat-obat

yang netral misalnya kafein, kloramfenikol, atau obat-obat yang berisi auksukrom

yang tidak terkonjugasi seperti amfetamin, siklizin, dan pensilidin (Gandjar dan

Rohman, 2007).

Dalam aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan

(larutan sampel) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan, diukur besarnya.

Radiasi yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan membandingkan intensitas

sinar yang diteruskan dengan intensitas sinar yang diserap jika tidak ada spesies

 penyerap lainnya. Intensitas atau kekuatan radiasi cahaya sebanding dengan

 jumlah foton yang melalui satu satuan luas penampang perdetik. Serapan dapat

terjadi jika foton/ radiasi yang mengenai cuplikan memiliki energi yang sama

dengan energi yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya perubahan tenaga.

Kekuatan radiasi juga mengalami penurunan dengan adanya penghamburan dan

 pemantulan cahaya, akan tetapi penurunan karena hal ini sangat kecil

dibandingkan dengan proses penyerapan (Gandjar dan Rohman, 2007).

Hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa intensitas yang diteruskan oleh

larutan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal dan konsentrasi

larutan. Dalam larutan-Beer tersebut ada beberapa pembatasan, yaitu: sinar yang

digunakan dianggap monokromatis, penyerapan terjadi dalam suatu volume yang

mempunyai penampang luas yang sama, senyawa yang menyerap dalam larutan

tersebut tidak tergantung terhadap yang lain dalam larutan tersebut. Tidak terjadi

 peristiwa fluoresensi atau fosforisensi, dan indeks bias tidak tergantung pada

Page 8: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 8/25

konsentrasi larutan. Analisis kuantiatif dengan metode spektrofotometri UV-Vis

dapat digolongkan atas tiga macam pelaksanaan pekerjaan, yaitu : (1) analisis zat

tunggal atau analisis satu komponen; (2) analisis kuantitatif campuran dua macam

zat atau analisis dua komponen; dan (3) analisis kuantitatif campuran tiga macam

zat atau lebih (analisis multi komponen) (Gandjar dan Rohman, 2007).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis spektrofotometri UV-Vis

antara lain pembentukan molekul yang dapat meyerap sinar UV-Vis, waktu

operasional untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil, pemilihan panjang

gelombang, pembuatan kurva baku, serta pembacaan absorbansi sampel atau

cuplikan. Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah

 panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Beberapa alasan

menggunakan panjang gelombang maksimal, yaitu panjang gelombang maksimal

maka kepekaannya juga maksimal, sehingga perubahan absorbansi untuk setiap

satuan konsentrasi adalah yang paling besar; disekitar panjang gelombang

maksimal, bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum

Lambert-Beer juga terpenuhi; jika dilakukan pengukuran ulang, maka kesalahan

yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali

ketika menggunakan panjang gelombang maksimal (Gandjar dan Rohman, 2007).

Page 9: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 9/25

C.  ALAT DAN BAHAN

1. 

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :

•  Gelas kimia

•  Erlenmeyer

•  Pipet tetes

• 

Spektrofotometer UV-Vis

•  Kuvet

•  Timbangan analitik

•  Sudip

•  Batang pengaduk

•  Botol semprot

2. 

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :

•  Paracetamol murni

•  Bodrex

•  Mixagrip

•  Etanol

•  Akuades

Page 10: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 10/25

3.  Uraian Bahan

a. 

Bodrex

Komposisi : Parasetamol 600 mg dan kafein 50 mg

Indikasi : Meringankan SAKIT KEPALA, SAKIT GIGI dan

menurunkan DEMAM

Kontraindikasi : - Penderita gangguan fungsi hati yang berat

Penderita Hipersensitif

Efek samping : Dosis besar dan jangka lama menyebabkan kerusakan

fungsi hati

Penyimpanan : Pada suhu kamar 300 C

 b. 

Kafein

 Nama resmi : Coffeinum

 Nama lain : Kafeina

Rumus molekul/BM : 8H1O N4O2 / 194,19

Rumus struktur :

Page 11: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 11/25

Pemerian : Serbuk dan hablur bentuk jarum mengkilat

 biasanya menggumpal, putih, tidak berbau, dan

rasa pahit.

Kelaruta : Agak sukar larut dalam air dan dalam methanol

(95%) p, mudah larut dalam kloroform p dan

dalam eter p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik,

Khasiat : Stimulan syaraf pusat, kardiotonikum.

Dosis : Sekali 500 mg, sehari 1,5 g

c. 

Parasetamol

 Nama resmi : Acetaminophenum

 Nama lain : Parasetamol, asetaminofen

Rumus molekul : C8H9 NO2 

Rumus struktur :

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur

 putih, tidak berbau, rasa

 pahit.

Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol

(95%) p, dalam 13 bagian aseton p.

Suhu lebur : 169

0

-172

0

 

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari

cahaya.

Khasiat : Analgetikum, antipiretikum

Page 12: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 12/25

 

d. 

Mixagrip

Komposisi : Parasetamol 600 mg dan CTM

Indikasi : Untuk meringankan gejala-gejala flu seperti

demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan

 bersin-bersin yang disertai batuk.

Kontraindikasi : Penderita hipersensitif terhadap komponen obat

Efek samping : Gangguan pencernaan, gangguan psikomotor,

takikarot aritmia, palpitasi, retensi urin,

mengantuk

Penyimpanan : Sampul berisi 4 kaplet dalam aluminum strip

e. 

CTM

 Nama Resmi : Chlorpheniramini Maleas

Sinonim : Klorfeniramina maleat

Rumus Molekul : C16H19ClN2.C4H4O4 

Rumus Bangun :

Berat molekul : 390,87 gr/mol

Pemerian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa pahit

Page 13: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 13/25

Kelarutan : Larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol

(95%) P dan dalam 10 bagian kloroform P; sukar

larut dalam eter P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik bersumbat kaca,

terlindung dari cahaya

Khasiat : Anestikum umum; pengawet; zat tambahan

f. 

Phenylpropanolamini hydrochloridum

 Nama resmi : Phenylpropanolamini hydrochloridum

 Nama lain : Fenilpropanolamina hidroklorida

Rumus molekul : C9H13 NOHCL

Berat molekul : 187,70

Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga putih kuning gading,

tidah berbau atau hamper tidak berbau, rasa pahit

Kelarutan : larut dalam 2,5 bagian air dan dalam 9 bagian

etanol (95 %) p, praktis dalam kloroform p dan

dalam eter p.

Suhu lebur : 1930 sampai 196

Page 14: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 14/25

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Simpatomimetikum.

g. 

Aqua 

 Nama resmi : Aqua pro injection

 Nama lain : Aqua, air untuk injeksi

Rumus molekul : H2O

Pemerian : Keasaman-kebasahan, ammonium, besi, tembaga,

timbale, klorida, nitrat.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap

Khasiat : Untuk pembuatan injeksi

Page 15: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 15/25

D.  PROSEDUR KERJA

1. 

Pembuatan Laru tan Blanko

2. 

Pembuatan Larutan Standar

Alkohol

- Dipipet 5 ml

Ditambahkan air hingga

100 ml

Hasil Pengamatan ….?

Ditimbang 1g, 2 g, 3 g, 4 g, dan 5 g

Masing-masing ditambahkan alkohol

5 ml- 

Ditambahkan akuades hingga 100 ml

-  Diaduk dengan batang pengaduk

Dipipet dan dimasukkan ke dalam

kuvet

-  Diukur absorbansinya dengan

menggunakan spektrofotometer

visibel

Paracetamol

Hasil Pengamatan ….?

Page 16: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 16/25

 

3. 

Pembuatan Laru tan Sampel

Digerus ditimbang 0,1 gram

Ditambahkan alkohol 5 ml

-  Ditambahkan akuades hingga 100 ml

Diaduk dengan batang pengaduk

-  Dipipet dan dimasukkan kadalm

kuvet

Diukur absorbansinya denganmenggunakan spektrofotometer

visibel

Bodrex

Hasil Pengamatan ….?

Digerus ditimbang 0,1 gram

-  Ditambahkan alkohol 5 ml

Ditambahkan akuades hingga 100 ml

Diaduk dengan batang pengaduk

Dipipet dan dimasukkan kadalm

kuvet

-  Diukur absorbansinya dengan

menggunakan spektrofotometer

visibel

Mixagrip

Hasil Pengamatan ….?

Page 17: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 17/25

E.  HASIL PENGAMATAN

1. 

Tabel Hasil Pengamatan Lar utan Standar

2. 

Tabel Hasil Pengamatan La rutan Sampel

 No. Sample Name WL1[310.0nm] ABS Conc(%)

1 mixagrib 1.189 1.189 -4.0836 Low

2 bodrex 1.417 1.417 -0.8699 Low

 No. Std. Name WL1[310.0nm] ABS Conc(%)

1 Standar 1 1.565 1.565 1

2 Standar 2 1.6 1.6 2

3 Standar 3 1.694 1.694 3

4 Standar 4 1.785 1.785 4

5 Standar 5 1.818 1.818 5

Page 18: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 18/25

3.  Grafik

•  Grafik Panjang Gelombang Maksimum

• 

Grafik Absorbansi Larutan Standar dan Larutan Sampel

 A B S

%

0 .0 0 .5 1 .0 1 .5 2 .0 2 .5 3 .0 3 .5 4 .0 4 .5 5 .0 5 .5

0 .0

0 .5

1 .0

1 .5

2 .0

2 .5

Std . Ca l . Pa rame te rs

K 1 :

K 0 :

R :

R 2 :

1 4 . 0 8 2 8

-2 0.8 3 79

0 . 9 8 5 9

0 . 9 7 2 0

 ABS

nm

Smooth: 0 Deri.: 0

200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 370 380 390 400

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

Page 19: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 19/25

4.  Kada r Parecetamol Dalam Sampel

Dengan menggunakan persamaan pada grafik di atas, yaitu :

= (  1× ) + 0 

•  Kadar Paracetamol dalam Bodrex :

= (14,0828 ×1,147)−  20,8379= −0,8699 /

•  Kadar Paracetamol dalam Mixagrip :

= (14,0828 ×1,189)−  20,8379= −4,0836 /

Page 20: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 20/25

F.  PEMBAHASAN

Pada percobaan ini dilakukan penentuan kadar paracetamol dalam dua

sampel obat generik yang umum digunakan oleh masyarakat, yaitu bodrex dan

mixagrip dengan menggunakan metode spektrofotometri visibel. Paracetamol

merupakan salah satu obat yang diguanakan sebagai obat antipiretik (menurunkan

 panas) dan analgesik (menghilangkan nyeri). Parasetamol sebagian besar, yakni

sekitar 95% mengalami proses metabolisme di hati, sehingga tidak dianjurkan

untuk dikonsumsi oleh penderita yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal,

glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, retensi urin, serta seseorang yang

mengkonsumsi alkohol karena dapat meningkaatkan resiko kerusakan hati dan

ginjal.

Adapun kadar suatu obat dalam suatu sediaan farmasi mempengaruhi efek

terapi yang diharapkan, namun juga kadar yang tidak sesuai dengan kadar yang

telah ditetapkan pada suatu senyawa obat tertentu juga dapat berefek buruk, baik

ditunjukkan dengan timbulnya efek samping yang tidak diharapkan ataupun

timbulnya efek toksisitas. Kadar atau konsentrasi paracetamol dalam berbagai

 jenis merk obat generik yang dijual di pasaran umumnya sama, yakni 500 mg.

Dalam percobaan ini, digunakan paracetamol murni sebagai larutan

standar dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% yang diukur absorbansinya

kemudian dibandingkan dengan absorbansi dan kadar paracetamol yang

terkandung dalam dua sampel obat generik yang umum dijual di pasaran, yakni

 bodrex dan mixagrip. Pengukuran atau penentuan kadar dilakukan dengan metode

Page 21: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 21/25

spektrofotometri visibel dengan prinsip dasar penyerapan dalam emisi radiasi oleh

molekul dalam senyawa obat yang diidentifikasi. Secara eksperimental, dilakukan

 pengukuran terhadap banyaknya sinar yang diserap terhadap frekuensi atau

 panjang gelombang yang digunakan sinar dan dinyatakan sebagai suatu spekrta

absorpsi. Spektra absorpsi tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai bahan

informasi dalam analisis kualitatif dan kuantitaif kadar obat yang diamati, dalam

hal ini ialah kadar paracetamol. Panjang gelombang yang digunakan merupakan

 panjang gelombang maksimum dalam pengukuran larutan standar paracetamol

dengan konsentrasi tertinggi (paracetamol 5%), yaitu 310 nm. Pertimbangan

 penggunaan panjang gelombang maksimum dalam pengukuran absorbansi ialah

karena pada panjang gelombang maksimum, kepekaan larutan sampel yang

diidentifikasi juga lebih maksimal dibanding pada panjang gelombang yang lain.

Di samping itu, pada panjang gelombang maksimum, pembacaan absorbansi

sampel dapat memenuhi hukum Lamber-Beer yang digunakan sebagai dasar

dalam perhitungan matematis dengan menggunakan alat spektrofotometer.

Berdasarkan hasil pengamatan pada larutan standar paracetamol 1%, 2%,

3%, 4%, dan 5%, menunjukkan nilai absorbansi yang meningkat secara berturut-

turut. Hasil yang sama ditunjukkan pula pada grafik. Hal tersebut menunjukkan

 bahwa peningkatan absorbansi larutan standar paracetamol berbanding lurus

dengan nilai konsnetrasinya. Semakin besar konsentrasi, maka nilai serapan

(absorbansi) juga semakin besar. Akan tetapi, hasil yang berbeda ditunjukkan

 pada nilai konsentrasi paracetamol dalam larutan sampel, yaitu bodrex dan

mixagrip. Dalam obat bodrex, nilai absorbansi yang diperoleh adalah 1,417

Page 22: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 22/25

dengan nilai konsentrasi -0,8699 dan pada obat mixagrip dengan absorbansi 1,189

dengan nilai konsentrasi -4,0836. Secara eksperimental, tidak ada suatu sampel

yang memiliki nilai konsentrasi minus.

Hasil yang berbeda atau tidak sesuai dengan teori-teori yang telah

dikemukakan sebelumnya, yaitu konsentrasi paracetamol dalam kedua larutan

sampel yang memiliki nilai minus kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain rendahnya konsentrasi sampel yang digunakan, yakni 1%.

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa absorbansi berbanding lurus dengan

konsentrasi. Karena konsentrasi paracetamol yang digunakan rendah, maka

serapan atau absorbansi yang terbaca oleh alat spektrofotometer juga rendah.

Akan tetapi, jika larutan sampel yang ditimbang 0,1 gram dan

ditambahkan alkohol 5 ml serta diencerkan dengan akuades hingga 100 ml

dibandingkan dengan salah satu larutan standar , yaitu paracetamol murni 1%

yang diberi perlakuan yang sama, akan menunjukkan hasil pembacaan absorbansi

yang berbeda, yaitu  positif 1,565. Perbedaan tersebut kemungkinan dipengaruhi

oleh adanya senyawa obat lain yang terkandung dalam larutan sampel, misalnya

Pseudoefedrin HCl, Gliseril Guaiakolat, Bromheksin HCl, Fenilpropanolamin

HCl, dan Klorfenikol Maleat. Di samping itu, kesalahan dalam pengukuran dapat

disebabkan oleh kekurangan ketelitian praktikan dalam setiap tahap dalam proses

 penentuan kadar paracetamol tersebut, misalnya kekurangan ketelitian dalam

 penimbangan dan pengukuran volume pelarut yang tidak akurat sehingga dapat

mempengaruhi kuantitas kadar yang diperoleh.

Page 23: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 23/25

G.  KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

 bahwa kadar paracetamol dalam obat bodrex adalah -0.8699 g/ml dan kadar

 paracetamol dalam obat mixagrip adalah -4.0836 g/ml.

Page 24: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 24/25

DAFTAR PUSTAKA

Audu, Sani Ali., Taiwo, Alemika Emmanuel., Mohammed, Bala Fatima., Musa,

Sani., dan Bukola, Ragmat, 2012, Analysis Of Different Brands Of

Paracetamol 500 mg Tablets Used in Maiduguri Using Ultra Violet

Spectrophotometric and High Performance Liquid Chromatographic

(HPLC) Method, International Research Journal Of Pharmacy, Vol. 3/

Maiduguri, Nigeria.

Gandjar, Prof. Dr. Ibnu Gholib, DEA., Apt dan Rohman, Abdul, M. Si., Apt,

2007, Kimia Farmasi Analisis,  Pustaka Belajar, Yogyakarta (Hal : 240-

241, 243-256).

Kondawar, M.S., Shah, R. R., Waghmare, J. J., Shah, N. D., dan Malusare, M. K,

UV Spectrophotometric estimation of Paracetamol and Lornoxicam in

Bulk drug and Tablet dosage form using Multiwavelength method,

International Journal of PharmTech Research, Vol. 3/ Maharashtra, India.

 Nurhidayati, Liliek, 2007, Spektofotometri Derivatif dan Aplikasinya dalam

Bidang Farmasi, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 5/ Jakarta

Selatan.

Rachdiati, Henny., Hutagaol, Ricson P., dan Rosdiana, Erna, 2008, Penentuan

Waktu Kelarutan Parasetamol Pada Uji Disolusi, Jurnal Nusa Kimia, Vol.

8/ Bandung.

Page 25: Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

7/23/2019 Penetapan Kadar Paracetamol Total Secara

http://slidepdf.com/reader/full/penetapan-kadar-paracetamol-total-secara 25/25

Surawidjadja, Tigor Nauli, 1997, Spektrofotometri Multi-Komponen Dengan

Matriks Kalibrasi, Buletin IPT, Vol. 3/ Tanggerang.