paper agama islam nanda

25
PAPER AGAMA ISLAM Eksistensi Tuhan dan Kepercayaan Pada Film “Life of Pie” DISUSUN OLEH: ANANDA SYELIANE FILM PRODUCTION JULI JAKARTA 2014

Upload: galeh-pramudianto

Post on 25-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

cgc

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Agama Islam Nanda

PAPER AGAMA ISLAM

Eksistensi Tuhan dan Kepercayaan

Pada Film “Life of Pie”

DISUSUN OLEH:

ANANDA SYELIANE

FILM PRODUCTION

JULI

JAKARTA 2014

Page 2: Paper Agama Islam Nanda

I

PENDAHULUAN

1.1 Tentang Film Life of Pi

Life of Pi adalah sebuah film drama petualangan Amerika Serikat tahun 2012 yang

didasarkan pada novel karya Yann Matel tahun 2001 dengan judul yang sama. Disutradarai

Ang Lee, film ini dibuat sesuai naskah adaptasi karya David Magee, dan dibintangi oleh

Suraj Sharma, Irrfan Khan, Gérard Depardieu, Tabu, dan Adil Hussain.

Film ini berkisah tentang seorang anak laki-laki berusia 16 tahun bernama Piscine Molitor

"Pi" Patel yang terjebak di sebuah sekoci setelah bencana kapal laut yang menewaskan

keluarganya, ditemani seekor harimau Benggalabernama Richard Parker. Film ini dipuji oleh

para kritikus film.

1.2 Alur Film

Pi Patel, seorang imigran dari India yang tinggal di Kanada, didatangi oleh seorang novelis

setempat yang mengetahui keberadaannya dari "paman" (kerabat keluarga), percaya bahwa

kisah hidup Pi bisa dijadikan sebuah buku yang hebat.

Ia diberi nama "Piscine Molitor" oleh orang tuanya sesuai nama sebuah kolam renang di

Perancis. Ia mengubah namanya menjadi "Pi" saat menginjak sekolah menengah, karena

muak terus diejek dengan julukan "Pissing Patel". Keluarganya memiliki kebun binatang di

kota tempat tinggalnya, dan Pi sangat tertarik dengan hewan-hewan di sana, termasuk seekor

harimau Benggala bernama Richard Parker. Pi dibesarkan sebagai seorang Hindu dan

vegetarian, namun ketika berusia 12 tahun, ia diperkenalkan dengan ajaran Kristen dan

kemudian Islam, dan mulai mengikuti ketiga agama tersebut.

Page 3: Paper Agama Islam Nanda

Karena terjadi permasalahan, ayahnya memutuskan menutup kebun binatang tersebut dan

pindah ke Kanada dan memindahkan hewan-hewannya. Mereka memesan tiket untuk satu

keluarga dan hewan-hewan mereka (untuk dijual di Amerika Utara) di kapal barang Jepang

bernama Tsimtsum. Kapal ini terhempas badai besar dan mulai tenggelam saat Pi sedang

berada di geladak. Ia mencoba menemukan keluarganya, tetapi didorong ke dalam sekoci,

dan tanpa daya menyaksikan kapal tersebut tenggelam, menewaskan keluarganya dan para

awak kapal.

Setelah badai berakhir, Pi menemukan dirinya berada di sekoci bersama seekor zebra yang

terluka dan didatangi seekor orangutan yang kehilangan anaknya. Seekor hyena muncul dari

terpal yang menutupi separuh sekoci dan tidak lama kemudian menggigit zebra tersebut

sekaligus membunuhnya. Saat Pi panik, si hyena juga melukai orangutan sampai tewas dalam

satu pertarungan. Tiba-tiba Richard Parker muncul dari bawah terpal dan membunuh hyena

tersebut.

Pi menemukan cadangan makanan dan air darurat di dalam sekoci, dan membangun rakit

terapung kecil untuk menjauhkan dirinya dari Richard Parker. Sadar bahwa ia harus memberi

makan si harimau untuk melindungi dirinya, Pi mulai memancing dan agak berhasil. Ia juga

mengumpulkan air hujan untuk keduanya, dan membantu Richard Parker yang putus asa

kembali naik sekoci setelah berenang mencari ikan. Pada malam hari, saat bertemu ikan paus,

Pi kehilangan sebagian besar persediaannya dan mengalami kelaparan. Setelah berhari-hari di

laut, Pi sadar bahwa ia tidak bisa lagi tinggal di rakit tersebut dan mulai melatih Richard

Parker untuk menerima kehadirannya di sekoci. Ia juga mengetahui bahwa menyayangi si

harimau membuatnya tetap semangat.

Setelah berminggu-minggu di laut, mereka mencapai sebuah pulau terapung terbuat dari

rumput laut yang bisa dimakan dan memiliki hutan, air tawar, dan banyak sekali meerkat,

Page 4: Paper Agama Islam Nanda

sehingga Pi dan Richard Parker bisa makan dan minum dengan bebas sekaligus

mengumpulkan tenaga. Namun pada malam hari, pulau ini berubah menjadi daerah yang

kejam dan mengubah air tawar di sana menjadi zat asam. Pi menemukan gigi manusia di

dalam sebuah tumbuhan dan menyimpulkan bahwa tumbuhan di sana bersifat karnivora.

Akibatnya, mereka segera meninggalkan pulau itu.

Sekoci tersebut akhirnya mencapai pesisir Meksiko. Sampai di darat, Richard Parker berhenti

di depan hutan. Pi berharap Richard Parker akan menengok dirinya dan berlagak seolah ingin

mengucapkan selamat tinggal. Sayang sekali si harimau terus melihat ke dalam hutan dan

berjalan masuk. Pi putus asa karena Richard Parker tidak pernah peduli dengan dirinya dan

mulai menangis saat dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit, para agen asuransi untuk kapal

barang Jepang tersebut datang untuk mendengarkan kesaksiannya atas insiden yang dialami.

Mereka menganggap ceritanya mustahil, dan memintanya menceritakan yang "sebenarnya"

demi kredibilitas laporan mereka. Pi akhirnya memberikan kesaksian terperinci tentang

berbagi sekoci dengan ibunya, seorang pelaut yang patah kaki, dan koki kapal. Dalam cerita

tersebut, sang koki membunuh pelaut, kemudian ibu Pi, dan memakai jasadnya sebagai

umpan dan makanan. Pi kemudian membunuh koki tersebut untuk balas dendam.

Di masa kini, sang penulis mengetahui kesamaan di antara kedua cerita: orangutan adalah ibu

Pi, zebra adalah pelaut, hyena adalah koki, dan Richard Parker si harimau adalah Pi sendiri.

Pi ingin tahu cerita mana yang ia pilih; ia memilih cerita yang ada harimaunya, dan

ditanggapi Pi "Dan begitu pula dengan Tuhan." Melihat salinan laporan asuransi, sang

penulis membaca komentar penutup kisah luar biasa bertahan hidup selama 227 hari di

lautan, terutama dengan harimau--yang menandakan bahwa para agen asuransi tersebut

akhirnya memilih cerita pertama.

Page 5: Paper Agama Islam Nanda

II

PEMBAHASAN

2.1 Life of Pie: Sebuah Ketidakberhinggaan Makna Dalam Keberhinggaan Ruang-

Waktu

Mula-mula, apa sebenarnya arti nama Pi? Nama Pi sebenarnya digunakan Piscine untuk

mengganti namanya yang dipelesetkan menjadi “Piss” (pipis/kencing) oleh teman-teman

masa kecilnya. Namun lebih dari itu, “Pi” disini kenyataannya menggambarkan sejumlah

angka tak berhingga yang yang seperti kita tahu merupakan hasil perbandingan antara

keliling dan diameter lingkaran sempurna. Bahkan seorang Pi diceritakan sewaktu kecil

mampu menghapal ribuan angka di belakang koma dari “pi” (“π” dalam abjad Yunani yang

bernilai = 3,14 sekian dan sekian) dan menulisnya di papan tulis kelas. Dalam sebuah adegan

ketika dalam keputusasaan di sekoci, diantara sadar dan tidak Pi masih sempat mengigau

tentang angka-angka “π” tadi.

“Pi”/“π” sebagai simbol abjad dan matematika yang bersifat fisikal-terbatas, namun mampu

“menampung” nilai angka yang tidak terhingga, adalah intisari dari film ini. Bagaimana

“Ketidakberhingaan makna” mampu ditampung oleh “Keberhinggan ruang waktu” yang

dipaparkan dalam beberapa scene di film ini.

Scene-scene pertama adalah pengalaman Pi kecil dalam memahami beragam agama, yaitu

Hindu, Kristen, dan Islam. Ketika mendalami Hindu, diceritakan bahwa Pi kecil sangat

tertarik dengan cerita kanak-kanak Kresna yang memperlihatkan seluruh isi semesta di dalam

mulutnya. Seperti yang kita tahu, Kresna dalam Hindu sebenarnya adalah perwujudan dan

Tuhan Yang Maha Esa. Dalam mulut Kresna yang terbatas ruang, ternyata mampu untuk

menampung alam semesta yang tiada batasnya.

Page 6: Paper Agama Islam Nanda

Lalu ketika Pi kecil tertarik dengan agama Kristen. Pastor di gereja menjelaskan kepada Pi

mengapa Yesus harus hadir di dunia. Pastor mengatakan bahwa Tuhan yang Maha Tidak

Terbatas menjelma menjadi manusia yang maha terbatas agar manusia dapat memahami-Nya.

Yesus sendiri hadir hanya dalam “setitik kecil” fragmen sejarah umat manusia, yang sangat

tidak berarti jika dibandingkan dengan umur semesta yang bermiliar tahun.

Pi juga tertarik untuk mendalami agama Islam. Dan walaupun tidak diperlihatkan dalam film,

namun kisah perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad yang hanya dalam waktu satu malam

mampu melakukan perjalanan maha jauh ke Langit Ke Tujuh bagi saya adalah salah satu

bentuk ketidakberhinggaan Tuhan yang mampu mengatasi segala keterbatasan.

“Ketidakberhinggaan makna” juga mungkin dirasakan Pi ketika dia menatap mata seekor

Richard Parker. Ketika ayah Pi yang rasional mengatakan bahwa tatapan mata hewan hanya

memantulkan emosi manusia yang menatapnya, Pi bersikeras bahwa tatapan mata seekor

Richard Parker seperti berbicara kepadanya, dan Pi pun yakin bahwa itu membuktikan hewan

juga punya roh seperti manusia.

Bagi orang awam, seperti yang diwakili oleh sosok sang penulis, hidup Pi terlihat relatif

normal-normal saja. Di adegan terakhir bahkan Pi dewasa diperlihatkan telah memiliki istri

dan anak. Namun di sepanjang garis hikayat waktunya, ada “setitik” ruang dan waktu dalam

hidup seorang Pi (dan mungkin juga dalam hidup kita semua) ketika dia merasakan sebuah

mukjizat yang mungkin amat mustahil untuk diterima oleh nalar, dan terlampau spektakuler

untuk menjadi kenyataan.

Page 7: Paper Agama Islam Nanda

2.2 Eksistensi Tuhan dan Keimanan

Pi dibesarkan oleh ayah yang atheis dan ibu yang memegang agama sebagai ikatan

terakhirnya dengan keluarga yang mengusirnya dari rumah karena memutuskan menikah

dengan lelaki yang berada di bawah kastanya. Sejak belasan tahun, Pi mencari Tuhan melalui

agama yang ditemuinya. Dibesarkan sebagai penganut Hindu, ia mengenal Kristus saat 11

tahun dan mempertanyakan konsep anak Allah yang harus disalib demi dosa manusia.

Kemudian ia mengenal Islam melalui panggilan salat.

Dalam film, Pi menyebutkan, “Iman adalah rumah dengan banyak kamar. Dan ada ruang

untuk keraguan dalam setiap lantainya.” Manusia wajar saja merasa ragu dengan agama.

Agama dan iman adalah proses perjalanan, bukan sekadar menemukan Tuhan dan berhenti di

sana.

Agama adalah sarana transportasi kita dalam iman mencapai Tuhan. Dan kita takkan pernah

tahu seberapa kuat iman kita sebelum diuji. Itulah yang dialami oleh Piscine Molitor Patel

dalam kisah menakjubkan “Life of Pi”. Ada saat kita ragu dan mempertanyakan keberadaan

Tuhan, ada saat-saat ketika kita ingin berserah dan beristirahat. Kita sebagai manusialah yang

memilih untuk memercayai apa yang ingin kita percayai dalam hidup ini. Butuh lompatan

iman hingga kita bisa memilih untuk percaya pada Tuhan atau tidak. 

Secara keseluruhan film “Life of Pi” adalah tafsiran seorang Ang Lee dari buku yang filosofis

tentang pencarian iman, agama, dan Tuhan. Walau setia pada bukunya, bagian filosofis dalam

buku itu tak bisa terangkum dengan sempurna. Ang Lee lebih memilih untuk bermain di

visual sehingga orang yang belum membaca bukunya mungkin akan merasa tertinggal oleh

ceritanya.

Page 8: Paper Agama Islam Nanda

Kisah Pi adalah kisah kita sebagai manusia. Hidup ini ibarat perjalanan mengarungi lautan

tak berujung.

2.3 Keraguan Dapat Meyakinkan Kepercayaan

Pi yang menganut tiga agama, pada bagian akhir membuat alternatif cerita yang mempunyai

inti yang sama yaitu kapal Tsimtsum tenggelam, ia menderita selama di lautan, dan ia selamat

dengan terdampar di pantai Meksiko. Setiap agama mempunyai ceritanya tersendiri, dan

ceritanya jelas berbeda-beda. Dari cerita yang berbeda-beda inilah akhirnya keputusan

kembali kepada diri kita, ‘cerita’ mana yang ingin kita percayai. Pi juga mengatakan bahwa

kedua versi cerita tersebut sama-sama sulit dibuktikan secara logis, sehingga kembali kepada

diri kita, cerita mana yang ingin kita percayai. Setelah cerita itu kita percayai, maka cerita itu

adalah milik kita.

Selain cerita ini, terdapat sebuah pulau karnivora yang merupakan pulau yang aneh dengan

banyak meerkat dan misterius. Ada juga potongan adegan yang menunjukkan pulau ini

berbentuk Wisnu yang sedang tidur. Pulau karnivora ini bisa dikatakan adalah perlambangan

dari Tuhan. Apa yang Ia beri, akan Ia ambil kembali.

Dari sekian banyak cerita tersebut, mempunyai inti yang sama. Jika Pi mengatakan bahwa

inti dari ceritanya adalah kapal tenggelam, ia menderita di lautan, dan akhirnya ia selamat.

Maka definisikanlah masing-masing, apa inti dari berbagai agama yang ada di muka bumi.

Ambillah pelajaran dari sana. Itulah jalan yang membuat kita mencintai Tuhan itu sendiri.

Diakhir film, sang penulis tentu ragu, cerita mana yang ingin ia percayai. Keraguan bukanlah

suatu kelemahan iman dan bahan cemoohan. Justru dengan ragu itulah yang membuat kita

yakin akan cerita apa yang ingin kita percayai. Ragu dalam konteks ini adalah kita telah

berpikir tentang cerita mana yang ingin kita percayai, walau semuanya tidak mampu kita raih

Page 9: Paper Agama Islam Nanda

dengan rasionalitas. Dari sini kita dapat belajar bahwa keraguan itulah yang membuat

kepercayaan kita atas suatu cerita dan keyakinan semakin bertambah kuat nantinya.

2.4 Konsep Tuhan

Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata

dan Esa. Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan

Hakim bagi semesta alam.

Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa

(tauhid). Dia itu wahid dan Esa (ahad), Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Menurut Al-Quran

terdapat 99 Nama Allah (asma'ul husna artinya: "nama-nama yang paling baik") yang

mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda. Semua nama tersebut mengacu pada

Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas. Di antara 99 nama Allah tersebut, yang

paling terkenal dan paling sering digunakan adalah "Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha

Penyayang" (ar-rahim).

Penciptaan dan penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu tindakan

kemurahhatian yang paling utama untuk semua ciptaan yang memuji keagungan-Nya dan

menjadi saksi atas keesan-Nya dan kuasa-Nya. Menurut ajaran Islam, Tuhan muncul dimana

pun tanpa harus menjelma dalam bentuk apa pun. Menurut Al-Quran, "Dia tidak dapat

dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah

Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS Al-'An'am[6]:103)

Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Agung dan Maha Kuasa, namun juga Tuhan yang

personal: Menurut Al-Quran, Dia lebih dekat pada manusia daripada urat nadi manusia. Dia

menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon pertolongan jika mereka berdoa pada-Nya.

Di atas itu semua, Dia memandu manusia pada jalan yang lurus, “jalan yang diridhai-Nya.”

Page 10: Paper Agama Islam Nanda

2.5 Konsep ketuhanan berdasarkan Al-Quran dan Hadis

Menurut para mufasir, melalui wahyu pertama al-Quran (Al-'Alaq [96]:1-5), Tuhan

menunjukkan dirinya sebagai pengajar manusia. Tuhan mengajarkan manusia berbagai hal

termasuk di antaranya konsep ketuhanan. Umat Muslim percaya Al-Quran adalah kalam

Allah, sehingga semua keterangan Allah dalam al-Quran merupakan "penuturan Allah

tentang diri-Nya."

Selain itu menurut Al-Quran sendiri, pengakuan akan Tuhan telah ada dalam diri manusia

sejak manusia pertama kali diciptakan (Al-A'raf [7]:172). Ketika masih dalam bentuk roh,

dan sebelum dilahirkan ke bumi, Allah menguji keimanan manusia terhadap-Nya dan saat itu

manusia mengiyakan Allah dan menjadi saksi. Sehingga menurut ulama, pengakuan tersebut

menjadikan bawaan alamiah bahwa manusia memang sudah mengenal Tuhan. Seperti ketika

manusia dalam kesulitan, otomatis akan ingat keberadaan Tuhan. Al-Quran menegaskan ini

dalam surah Az-Zumar [39]:8 dan surah Luqman [31]:32.

"Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia

memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu

(musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain." (al-

An'am [6]:133)

Sesungguhnya sifat-sifat Allah yang mulia tidak terbatas/terhingga. Di antaranya juga

tercantum dalam Asma'ul Husna. Sebagian ulama merumuskan 20 Sifat Allah yang wajib

dipahami dan diimani oleh umat Islam di antaranya:

1. Wujud (ada) dan mustahil Allah itu tidak ada (adam).

”Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam

masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang

Page 11: Paper Agama Islam Nanda

mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang

(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah

hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”

—(Al A'raf 54)

2. Qidam (terdahulu) dan mustahil Allah itu huduts (baru).

“ Dialah Yang Awal… ”

—(Al Hadid 3)

3. Baqo’ (kekal) dan mustahil Allah itu fana’ (binasa). Allah sebagai Tuhan Semesta

Alam akan hidup terus menerus. Kekal abadi mengurus makhluk ciptaan-Nya. Jika Tuhan itu

fana’ atau mati, bagaimana nasib ciptaan-Nya seperti manusia?

“ Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati… ”

—(Al Furqan 58)

4. Mukhollafatuhu lil hawaadits (tidak serupa dengan makhluk-Nya) dan mustahil Allah itu

sama dengan makhluk-Nya (mumaatsalaatuhu lil hawaadits).

“ …Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia… ”

—(Asy Syu'ara' 11)

5. Qiyamuhu binafsihi (berdiri dengan sendirinya) dan mustahil Allah itu qiyamuhu bi

ghairihi (berdiri-Nya dengan yang lain).

“ …Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari

semesta alam. ”

—(Al ‘Ankabut 6}

Page 12: Paper Agama Islam Nanda

6. Wahdaaniyah (Esa atau Satu) dan mustahil Allah itu banyak (ta’addud) misalnya 2, 3, 4,

dan seterusnya. Allah itu Maha Kuasa.

“ Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan yang lain

beserta-Nya. Kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk

yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain.

Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu. ”

—(Al Mu’minun 91}

“ Katakanlah, "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung

kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada

seorangpun yang setara dengan Dia." ”

—(Al Ikhlas 1-4)

7. Qudrat (Kuasa) dan mustahil Allah itu ‘ajaz (lemah). Jikalau Allah itu lemah, tentu

saja makhluk ciptaan-Nya dapat mengalahkan-Nya.

“ Jika Dia kehendaki, niscaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk baru

(untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian tidak sulit bagi Allah. ”

—(Fathir 16-17)

8. Ilmu (Mengetahui) dan mustahil Allah itu jahal (bodoh). Allah Maha Mengetahui

segala sesuatu, karena Dialah yang menciptakan-Nya.

“ …dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun

yang gugur melainkan Dia mengetahuinya…”

—(Al An'am 59)

Page 13: Paper Agama Islam Nanda

9. Hayat (Hidup) dan mustahil Allah itu maut (mati). Hidupnya Allah tidak seperti

hidupnya manusia. Manusia dihidupkan oleh Allah yang kemudian akan mati, sedangkan

Allah tidak akan mati. Ia akan hidup terus selama-lamanya.

“ Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati… ”

—(Al Furqan 58)

10. Sama’ (mendengar) dan mustahil Allah bersifat shomam (tuli).

“ …Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ”

—(Al Baqarah 256)

11. Bashar (melihat) dan mustahil Allah bersifat ‘Amaa (buta).

“ Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha

Melihat apa yang kamu kerjakan. ”

—(Al Hujurat 18)

Berikut adalah dalil-dalil tentang adanya wujud Tuhan yang diterangkan oleh Al-Qur'an

secara logika, Allah taala berfirman:

�ا �ن ب �ذى� ر� ط�ـى ى�ى�ى�ى�ى�ى�ى�ى�ى�ى�ى�ى�ى�ى�ال ع� �ل� ا� ء� ك ى� �ق�ه� ش� ل �م� خ� طى ث ا�

Yakni, Tuhan adalah Dia Yang telah menganugerahkan kepada tiap sesuatu

penciptaan/kelahiran yang sesuai dengan keadaannya, kemudian menunjukinya jalan untuk

mencapai kesempurnaannya yang diinginkan (20:50).

Kini jika memperhatikan makna ayat tersebut kita menelaah bentuk ciptaan -- mulai dari

manusia hingga binatang-binatang daratan dan lautan serta burung-burung -- maka timbul

ingatan akan kekuasaan Ilahi. Yakni, bentuk ciptaan setiap benda tampak sesuai dengan

Page 14: Paper Agama Islam Nanda

keadaannya. Para pembaca dipersilahkan memikirkannya sendiri, sebab masalah ini sangat

luas. Dalil kedua mengenai adanya Tuhan ialah, Alquran Suci telah menyatakan Allah Ta’ala

sebagai sebab dasar dari segala sebab, sebagaimana Alquran Suci menyatakan:

�ن� ط�ى و�ا �ك� ا� ب �ه ى ر� �ت �م�ن ىىىىىىىىىىىىىىال

Yakni seluruh rangkaian sebab dan akibat berakhir pada Tuhan engkau (53:42).

Rincian dalil ini ialah, berdasarkan penelaahan cermat akan diketahui bahwa seluruh alam

semesta ini terjalin dalam rangkaian sebab dan akibat. Dan oleh karena itu, di dunia ini

timbul berbagai macam ilmu. Sebab, karena tiada bagian ciptaan yang terlepas dari tatanan

itu. Sebagian merupakan landasan bagi yang lain, dan sebagian lagi merupakan

pengembangan-pengembangannya. Adalah jelas bahwa suatu sebab timbul karena zat-Nya

sendiri, atau berlandaskan pada sebab yang lain. Kemudian sebab yang lain itu pun

berlandaskan pada sebab yang lain lagi. Dan demikianlah seterusnya. Tidak benar bahwa di

dalam dunia yang terbatas ini rangkaian sebab dan akibat tidak mempunyai kesudahan dan

tiada berhingga, Maka terpaksa diakui bahwa rangkaian ini pasti berakhir pada suatu sebab

terakhir.

Jadi, puncak terakhir semuanya itu ialah Tuhan. Perhatikanlah dengan seksama betapa ayat:

“Wa anna ilaa rabbikal-muntahaa” itu dengan kata-katanya yang ringkas telah menjelaskan

dalil tersebut di atas, yang artinya, puncak terakhir segala rangkaian ialah Tuhan engkau.

Sekiranya tidak ada Sang Penjaga, bagaimana mungkin jalinan kerja yang demikian besar ini

dapat berjalan dengan sendirinya sepanjang masa. Dengan mengisyaratkan kepada hikmah-

hikmah itulah, di tempat lain Allah Ta’ala berfirman:

عى ا� ا� ا� ط�� ك$ �� ا� ش� ا� ا� ا�ا ط� ط� ا�� ا� �� ع� ا� �ع ��ا

Page 15: Paper Agama Islam Nanda

Yakni, dapatkah Wujud Tuhan Yang telah menciptakan langit dan bumi demikian itu

diragukan? (14:10)

Lalu sebuah dalil lagi tentang keberadaan-Nya, difirmankan:

�ل� ع� ك �ه�ا ا� �ي ط"ى ف�ان� ع�ل ع# ا$ �� ه� ا �ك� و�ج� ب ع� ر� ا' ذ% ط� ا) ع� ا( � ا�� ع* ا� �ع �� ا

Yakni, tiap sesuatu akan mengalami kepunahan dan yang kekal itu hanyalah Tuhan Yang

memiliki kebesaran dan kemuliaan (55:27,28).

Kini perhatikanlah. Jika kita bayangkan dunia ini menjadi hancur-lebur dan benda-benda

langit pun pecah berkeping-keping, serta bertiup angin yang melenyapkan seluruh jejak

benda-benda itu. Namun demikian akal mengakui serta menerima bahkan hati nurani

menganggapnya mutlak, bahwa sesudah segala kebinasaan itu terjadi, pasti ada sesuatu yang

bertahan yang tidak mengalami kepunahan dan tetap utuh seperti keadaannya semula. Jadi,

itulah Tuhan yang telah menciptakan semua wujud fana (tidak kekal), sedangkan Dia sendiri

terpelihara dari kepunahan.

2.6 Relevansi Life of Pie Terhadap Kepercayaan

Life of Pie hadir dari novel yang memiliki unsur transenden atau hal-hal yang diluar nalar

namun benar dapat terjadi. Mukjizat itu nyata dan kisah ini membuktikannya bahwa Tuhan

itu hadir diberbagai situasi dan kapanpun. Kita sebagai manusia, makhluk ciptaannya patut

mengerti akan kebesarannya. Pi yang dirundung masalah dan hampir putus asa, hampir saja

meninggal. Namun berkat usaha dan kepercayaannya, maka Tuhan menyelamatkannya.

Tugas manusia setelah berusaha, tinggal mempercayai dan berdoa.

Page 16: Paper Agama Islam Nanda

III

KESIMPULAN

Film ini berkisah tentang seorang anak laki-laki berusia 16 tahun bernama Piscine Molitor

"Pi" Patel yang terjebak di sebuah sekoci setelah bencana kapal laut yang menewaskan

keluarganya, ditemani seekor harimau Benggala bernama Richard Parker. Dari berbagai

permasalahannya, Pi tetap sabar dan yakin terhadap sesuatu yang diyakininya. Film yang

mempunyai pesan moral, agama dan penyampaian pesan yang kuat.

SARAN

Kita sebagai makhluk ciptaanya harus patut bersyukur terhadap segala sesuatu yang Tuhan

karuniakan kepada kita. Kisah hidup Pi yang begitu heroik dan cukup tragis ketika ditinggal

Parker padahal dia sudah menolongnya, tidak membuat kita menjadi menyesal. Kita harus

bersyukur dan ikhlas terhadap segala sesuatu yang terjadi di bumi. Tentunya semua harus

dibarengi dengan niat yang baik, usaha, serta berdoa dan berserah diri kepada-NYA.

Page 17: Paper Agama Islam Nanda

DAFTAR PUSTAKA

http://www.mediatadulako.com/index.php/2012-10-23-17-27-33/kreativitas/348-resensi-

film-life-of-pi

http://id.wikipedia.org/wiki/Tuhan_dalam_Islam

http://www.islamnyamuslim.com/2012/09/membuktikan-keberadaan-tuhan-dengan-

akal.html