paper
DESCRIPTION
Penginderaan JauhTRANSCRIPT
1
TUGAS AKHIR PENGINDERAAN JAUH
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN LAHAN WILAYAH
KABUPATEN DEMAK DENGAN MENGGUNAKAN CITRA
LANDSAT 8
(Studi Kasus: Citra Wilayah Kabupaten Demak 2010)
Disusun Oleh:
Aeny Sugianto
12/330070/TK/39261
Kelas A
JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada saat sekarang ini, peta telah menjadi kebutuhan pokok untuk melakukan
berbagai kegiatan pemetaan maupun penentuan lokasi. Salah satu peta yang mempunyai
peran sangat penting bagi masyarakat adalah peta penggunaan lahan suatu wilayah tertentu.
Maka diperlukan identifikasi penggunaan lahan yang dilakukan dengan berbagai
tahapan seperti download citra, komposit, koreksi radiometric, rektifikasi, cropping,
penajaman citra, klasifikasi digital dan layouting menggunakan citra landsat 8 yang dibantu
oleh beberapa software pendukung seperti ER Mapper, Global Mapper dan ArcGIS.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya pembuatan laporan akhir Penginderaan Jauh ini
adalah agar mahasiswa mamppu melakukan identifikasi penggunaan lahan dari wilayah
Kabupaten Demak menggunakan citra Landsat 8. Dalam pembuatannya, terdapat beberapa
sub-tujuan, anatara lain:
1. Mahasiswa mampu mendownload citra Landsat 8 melalui suatu situs web yang
menyediakan citra Landsat secara gratis.
2. Mahasiswa mampu melakukan pengkompositan citra Landsat 8.
3. Mahasiswa mampu melakukan koreksi geometric.
4. Mahasiswa mampu melakukan rektifikasi citra (Image to Image).
5. Mahasiswa mampu melakukan cropping batas daerah.
6. Mahasiswa mampu melakukan penajaman citra.
7. Mahasiswa mampu melakukan klasifikasi digital, baik dengan Unsupervised
Classification maupun dengan Supervised Classification.
8. Mahasiswa mampu melakukan layouting peta penggunaan lahan.
I.3 Landasan Teori
I.3.1 ER Mapper
ER Mapper adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk memanipuasi
data citraatau mengolah suatu data citra sehingga memberikan output sesuai kebutuhan
pengguna. ER Mapper dapat mempertajam data grafis dalam bentuk digital menjadi
tampilan yang lebih menarik dan dapatmemberikan informasi kuantitatif dari suatu obyek.
Dalam pengolahan data citra menggunakan perangkat lunak seperti ER Mapper dapat
ditemua dua kesalahan yang sehingga dibutuhkan koreksiyaitu koreksi geometric
dan koreksi radiometric.
I.3.2 Komposit Citra
Penggabungan citra dilakukan untuk menajamkan resolusi sebuah gambar. Secara
sederhana penggabungan citra secara definisi ada 3, yaitu:
1. Fusion adalah penggabungan antara dua citra atau lebih yang dijadikan menjadi
suatu citra yang baru dengan menggunakan beberapa algoritma tertentu,
2. Merging adalah penggabungan dengan pemahaman bahwa dua citra atau lebih
yang dijadikan satu dengan teknik penajaman dan penormalan citra tertentu,
3
3. Combination adalah penggabungan beberapa band dalam suatu citra multi untuk
suatu tujuan tertentu.
Metode penggabungan standar fusi citra didasarkan pada Red-Green-Blue (RGB)
untuk transformasi Intensity-Hue-Saturation (IHS).
I.3.3 Koreksi Radiometrik
Koreksi radiometric merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat
visibilitas citra sebelum diinterpretasi (Suryadi 2012). Sama dengan koreksi geometric,
koreksiradiometric merupakan pembetulan citra akibat kesalahan radiometric atau cacat
radiometric. Koreksi radiometric bertujuan untuk memperbaiki nilai piksel agar
sesuai dengan warna asli (Sri 2012).
I.3.4 Rektifikasi
Rektifikasi adalah suatu proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid
menggunakan suatu transformasi geometrik.
Metode pada rektifikasi image to image prinsipnya penyamaan posisi antara satu citra
dengan citra lainnya dengan mengabaikan sistem koordinat dari citra yang bersangkutan.
Penyamaan posisi ini kebanyakan dimaksudkan supaya posisi piksel yang sama dapat
dibandingkan. Dalam hal ini penyamaan posisi citra satu dengan citra lainnya untuk lokasi
yang sama disebut dengan registrasi. Dibandingkan dengan rektifikasi, registrasi ini tidak
melakukan transformasi ke suatu koordinat sistem. Dengan kata lain, registrasi adalah
suatu proses membuat suatu citra konform dengan citra lainnya, tanpa melibatkan proses
pemilihan sistem koordinat atau pun memberikan koordinat pada citra berdasarkan
koordinat yang ada pada citra lain (dengan cakupan area yang sama) yang telah memiliki
koordinat. Registrasi citra ke citra melibatkan proses georeferensi apabila citra acuannya
sudah di georeferensi. Sedangkan Georeferensi hanya mengubah sistem koordinat peta
dalam file citra, sedangakan grid dalam citra tidak berubah.
I.3.5 Cropping
Cropping image atau pemotongan citra bertujuan untuk membuatarea of interest ,
untuk mempertegas fenomena geospasial dan pembahasan pada daerah kajian. Hal ini
dilakukan untuk menghindari adanya analisis di luar daerah kajian. Selain itu, hal ini
dilakukan untuk lebihmemudahkan perencana melakukan analisis citra dari daerah kajian
(Rina 2011). Pemotongan juga mengakibatkan ukuran obyek menjadi lebih besar, sehingga
konten yang ada (informasi berupa warna) terlihat lebih jelas.
Cropping citra merupakan salah satu langkah yang dilakukan setelah koreksi
geometrik dan koreksi radiometrik. Mosaik citra merupakan penggabungan beberapa citra
ke dalam satu citra pada suatu kenampakan yang utuh dari suatu wilayah. Dengan
menampilkan dua citra akan memperberat kerja sistem, maka penggabungan citra akan
lebih memudahkan pekerjaan sehingga analisa terhadap citra dapat lebih cepat, persyaratan
utama dalam pengabungan ini adalah dengan menggabungkan 2 citra dengan kualitas dan
band yang sama. Dalam proses mosaiking, perlu dilakukan penajaman warna dan image
balancing antar scene, dan untuk itu perlu dilakukan normalisasi nilai digital number.
I.3.6 Penajaman Citra
Filtering adalah suatu proses dimana diambil sebagian sinyal dari frekwensi tertentu,
dan membuang sinyal pada frekwensi yang lain. Filtering pada citra juga menggunakan
prinsip yang sama, yaitu mengambil fungsi citra pada frekwensi-frekwensi tertentu dan
membuang fungsi citra pada frekwensi-frekwensi tertentu. High pass filter adalah proses
4
filter yang mengambil citra dengan gradiasi intensitas yang tinggi dan perbedaan intensitas
yang rendah akan dikurangi atau dibuang.
Image enhancement merupakan salah satu proses awal dalam pengolahan citra
sebelum aplikasi pengenalan objek di dalam citra. Tujuan dari teknik peningkatan mutu
citra adalah untuk melakukan pemrosesan terhadap citra agar hasilnya mempunyai kwalitas
relatif lebih baik dari citra awal untuk aplikasi tertentu.
Scattergram merupakan teknik atau cara menilai kualitas data dan karakteristik sebaran
(lokasi) contoh latihan atau contoh kawasan (training area) didalam suatu citra secara
geografis (ErMapper, 2006) pada sebuah plot X-Y dengan menunjukkan nilai data antara
hubungan dua buah band pada suatu citra.
I.3.7 Klasifikasi Digital
Klasifikasi data adalah suatu proses dimana semua pixel dari suatu citra yang
mempunyai penampakan spektral yang sama akan diidentifikasikan.
Supervised Classification/Proses klasifikasi didasarkan pada ide bahwa
pengguna (user) dapat memilih sampel pixel – pixel dalam suatu citra yang
merepresentasikan kelas-kelas khusus dan kemudian mengarahkan perangkat lunak
pengolahan citra (image processing software) untuk menggunakan pilihan-pilihan tersebut
sebagai dasar referensi untuk pengelompokkan pixel-pixel lainnya dalam citra tersebut.
Wilayah pelatihan (training area) dipilih berdasarkan pada pengetahuan dari pengguna (the
knowledge of the user). Sedangkan klasifikasi tak terawasi (unsupervised
classifications) merupakan pengklasifikasian hasil akhirnya (pengelompokkan pixel-pixel
dengan karakteristik umum) didasarkan pada analisis perangkat lunak (software
anaysis) suatu citra tanpa pengguna menyediakan contoh-contoh kelas-kelas terlebih
dahulu. Komputer menggunakan teknik-teknik tertentu untuk menentukan pixel mana yang
mempunyai kemiripan dan bergabung dalam satu kelas tertentu secara bersamaan.
Sedangkan Unsupervised Classification/Proses klasifikasi disebut tidak terawasi, bila
dalam prosesnya tidak menggunakan suatu referensi penunjang apapun. Hal ini berarti
bahwa proses tersebut hanya dilakukan berdasarkan perbedaan tingkat keabuan setiap
piksel pada citra. Klasifikasi citra tak terawasi mencari kelompok-kelompok (cluster)
piksel-piksel, kemudian menandai setiap piksel kedalam sebuah kelas berdasarkan
parameter-parameter pengelompokkan awal yang didefinisikan oleh penggunanya.
I.3.8 Layout
Pembuatan layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah input data, editing data,
analisis data, penambahan label, dan pengaturan legenda daftar isi telah dilakukan. Melalui
fasilitas layout dapat membuat dan mengatur data mana saja yang akan digunakan sebagai
output dari proses atau analisis gis yang digunakan serta bagaimana data tersebut akan
ditampilkan.
Layout ini akan bermanfaat untuk memperjelas peta dan memperindah secara
tampilan, selain itu tujuan yang lebih penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut
pelengkap yang mampu menjelaskan isi peta, yang merupakan informasi-informasi
penting. Tanpa adanya layout, sebuah peta tidak akan berarti apa-apa, dan hanya bermakna
sebagai gambar biasa. Pentingnya layout ini pada sebuah peta, sehingga perlu dilakukan
pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mendesain layout
yang baik. Melalui praktikum ini praktikan diharapkan akan mempunyai pengetahuan
mengenai layout dan dapat mengaplikasikannya untuk keperluan lain.
5
BAB II
PELAKSANAAN
II.1 Sumber Data dan Aplikasi yang Digunakan
Sember data yang digunakan dalam praktikum identifikasi penggunaan lahan
wilayah Kabupaten Demak, antara lain:
1. Citra Landsat 8 tahun 2010 yang diunduh melalui http://earthexplorer.usgs.gov/.
2. File DesaIndonesia.shp yang terdiri dari seluruh desa di Indonesia dalam format
shapefile.
Sedangkan aplikasi yang digunakan, antara lain:
1. ER Mapper 7.1
2. ArcMAP 10
3. Global Mapper 11
II.2 Pelaksanaan Kerja
II.2.1 Diagram Air
Layouting Citra
Peta Penggunaan Lahan Wilayah Demak
Cropping menggunakan batas wilayah
D.I.Yogyakarta
Penajaman Citra
Input Citra Landsat 7
Pembuatan Komposit Citra
(Multispektral)
Mulai
Download Lansat 8
Rektifikasi Citra Landsat (Image to Image)
Klasifikasi Citra
Selesai
6
II.2.2 Langkah Kerja
1. Downloaad citra
1) Untuk mendownload citra landsat 8 dapat dilakukan melalui website
http://earthexplorer.usgs.gov/. Jika belum mempunyai akun lakukan pendaftaran
dengan mengklik ‘Register’. Jika sudah memiliki akun lakukan ‘Login’.
2) Lakukan pengisian username dan password, pilih ‘Sign In’.
3) Pada pojok kanan akan tampil username menandakan bahwa kita telah masuk dan
dapat memanfaatkan fasilitas layanan yang disediakan oleh pengelola web.
7
4) Klik tombol ‘Path/Row’, lalu masukkan kode Path dan Row. Daftar kode Path and Row
wilayah Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah. Klik tombol ‘Show’.
5) Secara otomatis akan muncul citra pilihan kita pada gambar sebelah kanan. Selanjutnya
masukkan rentang tanggal akuisisi citra landsat yang ingin dimunculkan untuk dipilih
yang terbaik. Klik ‘Data Sets’.
8
6) Klik Landsat Archive, lalu berikan check list pada kotak sebelah kiri L8 OLI/TIRS
sebagai tanda bahwa kita menginginkan tampilan landsat 8. Klik ‘Results’.
7) Tunggu beberapa saat. Di sebelah kiri citra utama akan muncul beberapa citra yang
diakuisisi pada rentang tanggal yang kita minta. Pilih salah satu yang terlihat
bersih/bagus gambarnya. Untuk mendownload citra yang kita pilih lakukan klik pada
simbol download.
9
8) Pilih ‘Level 1 Product’ (langkah 1). Lalu klik tombol ‘Select Download Option’.
9) Lalu klik ‘Download’.
10) Tunggu hingga proses download selesai dilakukan.
2. Pembuatan Citra Komposit
1) Buka progam aplikasi Envi 4.5. Pilih Start Envi 4.5.
2) Maka akan muncul tampilan awal dari Envi 4.5.
10
3) Lalu pilih File Open Image File.
4) Akan Open Window. Kemudian pilih citra dengan Band 4, Band 3 dan Band 2
sekaligus menggunakan tombol ‘ctrl’. Lalu klik Open.
11
5) Kemudian akan muncul kotak dialog daftar band. Klik ‘RGB Color’ Lalu pada band R
masukkan band 4, pada band G masukkan band 3 dan pada band B masukkan band 2.
Lalu pilih ‘Load RGB’.
6) Berikut merupakan tampilan dari citra yang telah dikompositkan.
12
7) Kemudian simpan gambar tersebut, pilih File Save Image As Image File.
8) Akan muncul Output Window. Tentukan jenis output datanya. Pilih directory dan nama
file penyimpanan. Setelah itu klik OK.
13
9) Kemudian buka kembali gambar yang telah dikompositkan. Pilih File Open image
File Pilih directory dan nama file yang telah disimpan Open.
10) Agar citra hasil komposit dapat dibuka pada ER Mapper, lakukan proses Import File.
Dengan cara pilih File Save File As ER Mapper.
11) Kemudian akan muncul kotak dialog untuk memilih file yang akan diimport. Pilih
nama file hasil komposit klik ‘OK’.
14
12) Kemudian akan muncul kotak dialog untuk menyimpan hasil import, pilih directory
dan nama file yang akan diimport.
13) Maka file citra hasil komposit telah disimpan dalam format *.ers.
3. Rektifikasi
1) Untuk melakukan rektifikasi, buka progam aplikasi ER Maooer. Pilih Start All
Progams Earth Resource Mapping ER Mapper.
2) Maka akan muncul tampilan awal dari ER Mapper.
15
3) Kemudian pilih Process Geocoding Wizard.
4) Akan muncul kotak dialog Geocoding Wizard. Pada Step 1, tentukan file yang akan
direktifikasi dengan memilih Load File . Lalu buka directory penyimpanan dan
nama citra yang akan direktifikasi. Tentukan juga Tipe Rektifikasi yaitu Polynomial.
5) Pada setp 2, tentukan jenis order dari Polynomial. Pilih tipe Quadratic dengan minimal
6 titik control agar hasil rektifikasi akurat.
16
6) Pada step 3, beri check pada ‘Geocoded image, vector or algorithm’. Kemudian Load
File , masukkan data citra yang akan dijadikan referensi atau acuan dalam
rektifikasi Image to Image. Tentukan juga system koordinat citra hasil rektifikasi.
Pilihdatum: WGS84, system proyeksi: SUTM49, dan tipe koordinat: Easting/Northing.
7) Pada step 4, tentukan titik control sebanyak 6 titik hingga RMS < 1 atau mendekati 0.
17
8) Pada step 5, tentukan directorydan nama file hasil rektifikasi dengan memilih Load
File . Kemudian Pilih ‘Save File and Start Rectification’.
9) Kemudian buka file haisl Rektifikas, pilih File Open pilih directory dan nama
file yang telah disimpan Open.
18
4. Koreksi Radiometrik
1) Untuk melakukan koreksi radiometric, terlebih dahulu buka file hasil rektifikasi. Pilih
File New.
2) Kemudian munculkan kotak dialog Algorithm, klik kanan pada layar yang kosong
Algorithm.
3) Kemudian akan muncul kotak dialog Algorithm. Pilih Load File untuk memilih
file citra hasil rektifikasi yang akan dikoreksi.
19
4) Kemudian akan muncul citra yang belum dilakukan rektifikasi.
5) Lalu pilih Process Calculate Statistic.
6) Akan muncul kotak dialog calculate statistic. Pada kolom data file masukkan citra yang
akan dikoreksi. Kemudian tentukan Subsampling interval, lalu beri tanda centang pada
kolom ‘Force recalculate stats’. Klik ‘OK’.
7) Tunggu hingga proses perhitungan statistic selesai, maka akan muncul kotak dialog
seperti di bawah ini yang menandakan bahwa perhitungan statistic telah berhasil.
20
8) Untuk menanmpilkan hasil hitungan statistic, pilih View Statistic Show Statistic.
9) Kemudian akan muncul kotak dialog Statistic Reports. Pada kolom Input Dataset,
masukkan file yang akan ditmpilkan data statistiknya. Pada kolom Regional/Class,
pilih ALL Regions/Classes. Untuk kolom Band List, menentukan band yang akan
ditampilkan, pilih All untuk semua band. Dan selanjutnya ikuti default yang ada. Lalu
klik Display.
10) Maka akan muncul data statistic dari citra hasil rektifikasi sebagai berikut. Pada hasil
berikut, dapat diketahui bahwa citra telah memenuhi standar baik dikarenakan nilai
minimum citra adalah 0 dan nilai maksimum citra adalah 255. Maka seharusnya citra
tidak perlu dilakukan koreksi radiometric. Namun, pada praktikum kali ini akan
diberikan langkah koreksi radiometric apabila nilai minimum citra tidak sama dengan
0.
21
11) Kembali ke kotak dialog Algorithm, pilih tools Edit Formula .
12) Maka akan muncul kotak dialog Formula Editor. Kemudian Pada kotak INPUT1,
kurangkan nilainya dengan nilai minimum hasil hitungan statistic citra. Lakukan untuk
kesemua band pada citra.
22
13) Setelah itu simpan file hasil koreksi, pilih File Save File As pilih directory dan
nama file yang akan disimpan OK isi sesuai default OK.
14) Berikut merupakan tampilan citra setelah dilakukan koreksi geometric. Tidak
mengalami perubahan dikarenakan citra sejak awal telah memenuhi standar nilai
minimum dan maksimum.
23
15) Kemudian dilakukan pengecekan ulang apakah hasil hitungan statistic citra hasil
koreksi radiometric sudah baik.
16) Pilih Process Calculate Statistic.
17) Akan muncul kotak dialog calculate statistic. Pada kolom data file masukkan citra
yang akan dikoreksi. Kemudian tentukan Subsampling interval, lalu beri tanda
centang pada kolom ‘Force recalculate stats’. Klik ‘OK’.
18) Tunggu hingga proses perhitungan statistic selesai, maka akan muncul kotak dialog
seperti di bawah ini yang menandakan bahwa perhitungan statistic telah berhasil.
19) Untuk menanmpilkan hasil hitungan statistic, pilih View Statistic Show Statistic.
24
20) Kemudian akan muncul kotak dialog Statistic Reports. Pada kolom Input Dataset,
masukkan file yang akan ditampilkan data statistiknya. Pada kolom Regional/Class,
pilih ALL Regions/Classes. Untuk kolom Band List, menentukan band yang akan
ditampilkan, pilih All untuk semua band. Dan selanjutnya ikuti default yang ada. Lalu
klik Display.
21) Maka akan muncul data statistic dari citra hasil koreksi sebagai berikut
22) Dengan tampilan citra sebagai berikut.
25
5. Cropping Batas Daerah
1) Untuk melakukan cropping batas daerah, buka file citra hasil koreksi radiometric, pilih
File Open Tentukan directory dan nama file yang akan dibuka OK.
2) Kemudian munculkan kotak dialog Algorithm, klik kanan pada citra Algorithm.
3) Akan muncul kotak dialog Algorithm citra sebagai berikut.
4) Selanjutnya adalah proses import dari data autocad. Pilih File Import Vector and GIS
Format AutoCAD DXF Import.
26
5) Masukkan file dalam bentuk *.dxf yang telah disiapkan sebelumnya pada kolom input
file, sedangkan pada kolom output file pilih directory penyimpanan dan nama file
dengan format file *.erv. Untuk Datum pilih WGS84 dan untuk Map Proyection pilih
SUTM49. Klik OK.
6) Tunggu hasilnya hingga proses tersebut berhasil dilakukan.
7) Setelah selesai, kembali ke kotak dialog Algoritm. Pilih Edit Add Vector Layer
Annotation/Map Compotition.
27
8) Lalu beralih ke layer Annotation. Pilih load file masukkan file yang telah diimport
sebelumnya ke dalam format *.erv Ok
9) Lalu akan nampak boundary Kabupaten Demak dari file *.erv ke dalam lembar keja.
10) Lalu aktifkan tools pada Annotation layer , hingga muncul toolbar tools.
28
11) Lakukan Save As pada Tools pilih raster Region ketikkan directory dan nama
penyimpanan file OK.
12) Lalu kembali pada kotak dialog Algorithm pilih edit formula Standard Inside
Region Polygon Test pada Red pilih region dengan tipe unknown area type
Apply change lakukan hal tersebut pada semua layer (B dn G).
29
13) Hingga akhirnya akan nampak seperti berikut.
14) Lakukan cropping beraturan untuk meminimalkan daerah gelap. Perkecil ukuran
jendela citra seperti berikut.
30
15) Kemudian simpan hasil dengan pilih File Save File As pilih directory dan nama
file yang akan disimpan OK.
6. Penajaman Citra
Penajaman citra dapat dilakukan dengan 3 cara, antara lai sebagai berikut:
a. Edit Histogram
1) Buka file yang akan ditajamkan citranya, pilih File Open pilih directory dan
nama file yang akan dibuka OK.
2) Maka akan mucul tampilan citra pada layar, kemudian munculkan kotak dialog
Algorithm, klik kanan Algorithm.
3) Kemudian akan muncul kotak dialog Algorithm seperti berikut. Untuk mengedit
histogram pilih tools Edit Transform Limit .
31
4) Kemudian akan muncul kotak dialog Transform. Edit tiap band citra RGB, agar
mempunyai bentuk seperti grafik distribusi normal.
5) Hingga tampilan citra menjadi lebih jelas seperti berikut.
6) Simpan hasil citra tersebut, pilih File Save File As pilih directory dan nama
file yang akan disimpan OK.
32
b. Filter
1) Buka file yang akan ditajamkan citranya, pilih File Open pilih directory dan
nama file yang akan dibuka OK.
2) Maka akan mucul tampilan citra pada layar, kemudian munculkan kotak dialog
Algorithm, klik kanan Algorithm.
3) Kemudian akan muncul kotak dialog Algorithm seperti berikut. Untuk
menampilkan kotak dialog Filter, pilih tools Edit Filter (Kemel) .
4) Lalu akan muncul kotak dialog Filter, pilih jenis filter yang diinginkan pada kolom
Filter filename.
33
5) Pilih jenis filter, kemudian klik Apply OK.
6) Untuk menambahkan jenis filter, dapat pilih Edit Insert new filter
7) Pilih jenis filter yang kedua, kemudian klik Apply OK.
34
8) Kemudian akan nampak hasil citra yang telah dilakukan filtering seperti berikut.
9) Simpan hasil citra tersebut, pilih File Save File As pilih directory dan nama
file yang akan disimpan OK.
c. Scattergrams
1) Untuk membandingkan hasil scattergrams dari citra sebelum ditajamkan dengan
citra setelah ditajamkan
2) Pilih View Scattergrams.
35
3) Kemudian akan muncul kotak dialog Scattergrams, pada kolom Mode, pilih Raster
Region. Pada kolom Load from File, pilih file yang akan ditampilkan
scattergramsnya, untuk yang pertama pilih citra yang belum ditajamkan. Maka
tampilan scattergrams dari citra yang belum ditajamkan sebagai berikut.
Mengumpul di bagian terntentu.
4) Ulangi proses di atas, namun pada kolom Load from File, pilih file yang telah
ditajamkan. Maka tampilan scattergrams dari citra yang telah ditajamkan sebagai
berikut. Akan menyebar merata.
7. Kalsifikasi Digital
a. Unsupervised Classification
1) Untuk melakukan kalsifikasi Unsupervised, Uka citra yang akan diproses, pilih
Process Classification ISOCLASS (Unsupervised Classification). Untuk
menentukan jemlah kelas, band dan banyaknya iterasi.
36
2) Kemudian akan muncul kotak dialog seperti berikut. Input Dataset adalah data yang
akan diproses untuk klasifikasi. Band to use adalah pilihan band yang diinginkan
dalam proses klasifikasi.Output Dataset adalah nama dataset yang kita buat sebagai
identitas data hasil klasifikasi.Maximum iteration adalah banyaknya ulangan yang
diinginkan dalam proses klasifikasi. Desired percent unchanged, untuk
menentukan berapa persen kelas yang tak berubah. Maximum number classes
adalah banyaknya kelas yang diinginkan. Kemudian klik OK.
3) Kemudian menentukan nama dan warna kelas. Pilih Edit Edit Class Region
Color and Name.
4) Kemudian akan muncul kotak dialog seperti berikut. Edit warna kelas dengan
memilih Set Color.
37
5) Kemudian munculkan kotak dialog Algorithm dari citra tersebut, klik kanan
Algorithm. Kemudian pada kotak dialog Algorithm pilih Edit Add Raster Layer
Class Display.
6) Kemudian pada layer Class Display Layer, lakukan Load File dengan memilih file
output hasil klasifikasi.
7) Maka hasil citra setelah diklasifikasi menggunakan metode Unsupervised sebagai
berikut.
38
8) Kemudian simpan hasil klasifikasi dalam format *.ecw. Pilih File Save as
Compressed Iamge.
9) Akan muncul kotak dialog seperti berikut. Pada output format pilih *.ecw. Klik
Next, lalu pilih directory dan nama file yang akan disimpan. Lalu pilih Compress
to Color (RGB). Lalu pilih perbandingan sama dengan 1. Kemudian pilih Let the
compression set the output resolution. Klik Finish.
39
10) Kemudian tunggu hingga prosesnya berhasil hingga muncul kotak dialog seperti
ini.
b. Supervised Calssification
1) Buka file yang akan dikalsifikasi. Pilih File Open pilih directory dan anam
file OK. Kemudian untuk membuat area sample, pilih Edit Edit/Create
Region.
2) Kemudian akan muncul kotak dialog New Map Composition. Tentukan file yang
akan diklasifikasi dan pilih jenis Raster Region.
40
3) Akan muncul kotak dialog Tools sebagai berikut.
4) Lalu buat area sample menggunakan tools yang ada, antara lain: Polygon, untuk
menggambar dalam bentuk poligon. Rectangle untuk menggambar region dalam
bentuk bujur sangkar. Select/Edit Points Mode untuk menunjuk region. Delete
Object untuk menghapus region yang dibuat. Display/Edit Object Attributes untuk
memberi nama region. (pastikan region yang dibuta telah diberi nama.) Save As
untuk menyimpan region yang dibuat dalam file baru. Save untuk menyimpan
region yang telah dibuat pada file yang aktif. Setelah area dibuat, beri nama area
tersebut. Jik sudah semua, klik Save File.
41
5) Kemudian akan muncul kotak pesan seperti berikut, yang menandakan proses
penyimpanan berhasil dilakukan.
6) Kemudian pilih Process Supervised Classification.
7) Kemudian akan muncul ktak dialog seperti berikut. Tentukan file yang akan
diklasifikasi, jumlah band, file output hasil klasifikasi dan jenis klasifikasi. Untuk
mengecek apakah smeua sample area berhasil masuk, kli Setup. Lalu OK.
42
8) Tunggu prosesnya hingga selesai dan muncul jendela seperti berikut.
9) Kemudian edit warna dan nama kelas menggunakan Edit Edit Class/Region
Color and Name.
10) Edit warna dan nama kelasnya dengan memilih Set color. Lalu Save.
11) Kemudian tampilkan citra hasil klasifikasi. Kemudian munculkan kotak dialog
Algorithm dari citra tersebut, klik kanan Algorithm. Kemudian pada kotak
dialog Algorithm pilih Edit Add Raster Layer Class Display.
43
12) Kemudian pada layer Class Display Layer, lakukan Load File dengan memilih file
output hasil klasifikasi.
13) Maka hasil citra setelah diklasifikasi menggunakan metode Supervised sebagai
berikut.
14) Kemudian simpan hasil citra tersebut, pilih File Save as pilih directory dan
nama file OK. Setelah dibuka kembali hasilnya akan seperti berikut.
44
8. Layout
1) Untuk membuat layout gunakan progam ArcGIS. Buka Start ArcMAP 10.
2) Akan muncul tampilan awal seperti berikut. Kemudian tambahkan data untuk
layout. Pilih Add Data.
3) Untuk mengatur skala pada peta, pilih View Data Frame Properties. Maka akan
muncul kotak dialog Data Frame Properties. Pilih tab Data Frame. Atur Fixed
Scale Scale 1:200000 Apply OK.
45
4) Untuk membuat lay out. Pilih View klik layout View.
5) Maka tampilan akan berubah menjadi Layout Frame. Kemudian aturlah orientasi,
jenis kertas, ukuran kertas, dan sebagainya. Dengan klik Fil e page and print set
up. Kemudian akan muncul kotak dialog page and print set up Atur ukuran
kertas yang akan digunakan untuk mencetak : A3 pilih orientasi Potrait.
Kemudian klik OK.
46
6) Maka orientasi kertas akan mendatar (portrait) seperti berikut.
7) Untuk menambah grid, terlebih dahulu klik frame peta klik View pilih Data
Frame Properties. Akan muncul kotak dialog Data Frame Properties pilih
Grids klik new grid.
8) Akan muncul grids and Graticules Wizard pilih measured grid.
47
9) Klik next, akan muncul kotak dialog create a measured grid pilih Tick marks
and labels pada Appearance atur interval X: 8.000 m dan Y: 10.000 m Next.
10) Akan muncul Axes and labels klik next.
11) Akan muncul kotak dialog create a measured grid pilih place a border between
grid and axiz labels pada measured grid border klik finish apply OK.
48
12) Maka hasil grid pada peta akan menjadi seperti berikut.
13) Untuk menambah judul, dapat dilakukan dengan cara klik new rectangle pada
toolbar Drawing.
14) Maka akan terbentuk kotak baru seperti berikut.
49
15) Warna dapat diedit dengan double klik di dalam kotak tersebut akan muncul
kotak dialog properties, seperti berikut. Pada fill color, ganti warna yang menarik
sesuai kaidah kartografi, begitu pula outline color, outline width kemudian klik
Apply OK.
16) Untuk memebri batas gunakan fungsi Line.
17) Hingga tampilannya seperti berikut.
50
18) Untuk memberi tambahan Text pada judul, dapat menggunakan klik Insert text,
kemudian klikkan pada tempat yang akan diberi text atau dapat juga dengan klik
Text pada toolbar Drawing.
19) Ketikkan judul peta yang diinginkan sesuai dengan isi peta.
20) Untuk menagatur format tulisan dapat dipilih Change Symbol, hingga muncul
kotak dialog seperti berikut. Atur ukuran, jenis, dan gaya dari teks yang diinginkan
OK.
51
21) Maka hasilnya akan tampak seperti berikut.
22) Untuk menampilkan arah orientasi peta, dengan cara klik insert north arrow.
Maka akan muncul kotak dialog North Arrow, pilih yang sesuasi untuk style
orientasinya OK.
23) Maka hasilnya akan tampak sepetti berikut.
52
24) Untuk membuat skala numeric pilih Insert Scale Text. Muncul kotak dialog
Scale Text Selector pilih tipe skalan numeric yang diinginkan OK.
25) Maka hasilnya akan tampak seperti berikut.
26) Untuk menambahkan skala bar, pilih Insert Scale Bar. Maka akan muncul
kotak dialog Scale Bar Selector, pilih jenis skala bar yang diinginkan OK.
53
27) Maka hasilnya akan menjadi seperti berikut.
28) Lalu buat informasi peta lainnya, seperti informasi data peta, pembuat peta dan
instansi pembuat peta. Tulisan ini dapat dibuat dengan menggunakan tools Text.
29) Hingga hasilnya seperti berikut.
30) Lalu untuk menginput gambar dapat dipilih Insert Picture.
54
31) Maka akan muncul directory penyimpanan gambar, pilih gambar yang ingin
dimasukkan Open.
32) Atur letak dan ukuran gambar hingga hasil tampilannya seperti berikut.
33) Maka tampilan layout peta akan menjadi seperti berikut.
55
34) Lalu simpan hasilnya dalam bentuk *.pdf. Pilhi File Export Map.
35) Pilih tempat penyimpanan, nama file dan jenis file.
56
36) Hasil akhir layout peta seperti berikut.
57
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil
Berikut merupakan hasil identifikasi dari citra hasil klasifikasi Supervised.
NO. KELAS WARNA CITRA
TERKLASIFIKASI CITRA ASLI
1. Lahan Coklat
2. Rawa Hijau tua
3. Sawah Hijau muda
4. Sungai Biru
5. Pemukiman Merah muda
6. Jalan Hitam
58
III.2 Pembahasan
Adapun hasil dari identifikasi penggunaa lahan wilayah Kabupaten Demak, antara
lain:
Dari proses download citra melalui situs http://earthexplorer.usgs.gov/ telah berhasil
diunduh citra Landat 8 tahun 2010 daerah Jawa Tengah.
Yang selanjutnya dilakukan komposit citra dari band 4, 3 dan 2 untuk memperoleh
citra multispectral menggunakan software Envi 4.5.
Kemudian dilakukan rektifikasi citra multispectral terhadap citra band 8 (Image to
image) dengan RMS 0.043 hingga diperoleh citra multispectral dengan koordinat
tanah.
Selanjutnya dilakukan koreksi radiometric hingga diperoleh citra dengan nilai piksel
yang lebih mendekati kondisi sebenarnya.
Pada proses cropping batas daerah, dipilih bagian wilayah Kabupaten Demak.
Cropping dilakukan menggunakan bantuan software ArcGIS dan Global Mapper,
serta data yang diperlukan untuk proses cropping merupakan shapefile Kabupaten
Demak.
Selanjutnya dilakukan penajaman citra yang diperoleh hasil citra dengan nilai piksel
yang lebih tajam/jelas.
Kemudian dilakukan proses pokok dari identifikasi penggunaan lahan itu sendiri,
yaitu proses klasifikasi digital, baik menggunakan metode Supervised Classification
maupun Unsupervised Classification.
Dan proses yang terakhir adalah layouting peta penggunaan lahan wilayah
Kabupaten Demak dari hasil klasifikasi Unsupervised.
Pada hasil telah ditabelkan identifikasi citra dari klasifikasi Supervised yang terdiri
dari kolom nama objek, warna, citra terklasikasi dan citra asli. Terdapat 6 jenis
penggunan lahan, yaitu: sawah, pemukiman, lahan, rawa, sungai dan jalan.
Hasil Akhir
Layouting citra hasil klasifikasi Unsupervised
59
BAB IV
PENUTUP
60
IV.1 Kesimpulan
Dari praktikum identifikasi penggunaan lahan wilayah Kabupaten Demak telah
diperoleh beberapa data yaitu: Citra Landsat 8 wilayah Jawa Tengah, citra komposit,
citra yang terkoreksi radiometric, citra wilayah Kabupaten Demak, citra yang telah
ditajamkan, hasil klasifikasi digital baik Unsupevised maupun Supervised
Classification. Dan hasil akhirnya merupakan peta penggunaan lahan wilayah
Kabupaten Demak.
Dari proses di atas dapat diperoleh data identifikasi penggunaan lahan wilayah
Kabupaten Demak.
IV.2 Saran
Dalam melakukan praktikum tersebut telah diperoleh berbagai kendala antara lain:
system proyeksi data shapefile yang berbeda, sehingga harus dilakukan proses
transformasi proyeksi, hasil klasifikasi Supervised kurang maksimal dikarenakan
sample area yang diambil tidak dapat meawakili seluruh warna citra yang ada, hingga
untuk diperoleh citra yang maksimal, dalam pembuatan sample area harus dilakukan
secara teliti dan mencakup seluruh warna pada citra.
Maka dari itu, saran dari penulis adalah perlunya persiapan dan checking semua
data yang akan diproses serta ketelitian dalam proses kalsifikasi agar hasilnya sama
seperti kondisi wialayah sebenarnya. Waktu yang cukup juga dibutuhkan agar dalam
pembuatan laporan akhir tidak tergesa-gesa sehingga hasilnya sesuai yang diharapkan.
61
Daftar Pusataka
http://tnrawku.wordpress.com/2013/06/11/cara-download-landsat-8-gratis-melalui-earthexplorer-
usgs/, diunduh pada tanggal 14 Juni 2014.
http://www.academia.edu/5683069/Analisa_Tutupan_Lahan_menggunakan_Klasifikasi_Supervi
sed_dan_Unsupervised, diunduh pada tanggal 14 Juni 2014.
http://lupcliquers.blogspot.com/2011/06/pengolahan-citra.html, dounduh pada tanggal 14 Juni
2014.
http://indomapimages.blogspot.com/2013/02/peta-administrasi.html, diunduh pada tanggal 14
Juni 2014.