osum kelompok 5 final

22
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari pulau pulau. Dilihat dari letak geografis Indonesia berada di lintang rendah sehingga indonesia kehidupan laut, karena sebagian besar bagian Indonesia merupakan laut. Oleh karena itu ilmu dalam mempelajari tentang laut sangat diperlukan. Ilmu yang mempelajari tentang laut adalah oseanografi yang mempunyai terminologi, Ocean yang artinya laut dan Graphos yang berarti gambaran. Terdapat parameter- parameter yang harus diketahui untuk mempelajari dan menggambarkan keadaan dari suatu daerah laut, baik secara sebaran menurun (vertikal) maupun sebaran menegak (horizontal). Dalam menentukan parameter parameter tersebut diperlukan analisis yang memerlukan waktu lumayan lama sehingga tidak efisien waktu karena diperlukan analisis yang cepat dan akurat. Oleh karena itu diciptakanlah perangkat lunak yang dapat mengefesienkan, yait ODV dan Surfer yang dapat membantu kita dalam analisis data seperti batimetri, arus, salinitas, topografi dan sebagainya, sehingga berbagai macam parameter dapat diketahui. Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan pada Microsoft windows. Dengan adanya perangkat lunak (software) Surfer dan ODV (Ocean Data View) diharapkan dapat membantu dalam menganalisis data dan memvisualisasikan sehingga didapat informasi untuk mengetahui parameter oseanografi.

Upload: rani-nuraisah

Post on 03-Aug-2015

412 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Osum Kelompok 5 Final

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari pulau pulau. Dilihat

dari letak geografis Indonesia berada di lintang rendah sehingga indonesia kehidupan laut,

karena sebagian besar bagian Indonesia merupakan laut. Oleh karena itu ilmu dalam

mempelajari tentang laut sangat diperlukan. Ilmu yang mempelajari tentang laut adalah

oseanografi yang mempunyai terminologi, Ocean yang artinya laut dan Graphos yang berarti

gambaran. Terdapat parameter-parameter yang harus diketahui untuk mempelajari dan

menggambarkan keadaan dari suatu daerah laut, baik secara sebaran menurun (vertikal)

maupun sebaran menegak (horizontal).

Dalam menentukan parameter parameter tersebut diperlukan analisis yang

memerlukan waktu lumayan lama sehingga tidak efisien waktu karena diperlukan analisis

yang cepat dan akurat. Oleh karena itu diciptakanlah perangkat lunak yang dapat

mengefesienkan, yait ODV dan Surfer yang dapat membantu kita dalam analisis data seperti

batimetri, arus, salinitas, topografi dan sebagainya, sehingga berbagai macam parameter

dapat diketahui. Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan pada Microsoft windows. Dengan

adanya perangkat lunak (software) Surfer dan ODV (Ocean Data View) diharapkan dapat

membantu dalam menganalisis data dan memvisualisasikan sehingga didapat informasi untuk

mengetahui parameter oseanografi.

1.2. Tujuan

Dengan adanya praktikum pemahaman tentang program aplikasi diharapkan Praktikan

(mahasiswa) dapat memahami prinsip kerja dan menggunakan perangkat lunak Surfer dan

ODV (Ocean Data View), praktikan (mahasiswa) dapat mengolah dan menampilkan data

oseanografi, seperti batimetri, stick plot arus, sebaran menegak serta melintang suhu dan

salinitas, T-S diagram dengan menggunakan Surfer dan ODV.

Page 2: Osum Kelompok 5 Final

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Surver (Surface Mapping System)

Salah satu software developer di bidang pemetaan dan grafis mempunyai beberapa

produk yang menarik, diantaranya yang berhubungan dengan pemetaan adalah surfer

(software pemodelan pemetaan 3D), Mapviewer (software viewer dan analisa peta), didger

(software digitasi serta konverter koordinat berpresisi tinggi), serta strater (software plotting

pengeboran dan stratigrafi) (Surya, 2008).

Surfer merupakan perangkat lunak produk Golden Software, inc. yang digunakan

dalam pembuatan kontur pemodelan 3D yang didasarkan atas grid. Perangkat lunak ini

berperan besar dalam pemetaan kawasan. Meskipun canggih, perangkat lunak ini tidak

banyak menuntut untuk sistem operasi maupun perangkat keras. Pendukung perangkat lunak

ini adalah Windows 98, Me, 2000, XP atau lebih tinggi sebagai OS.800x600 atau resolusi

monitor dengan dukungan minimal 256 warna, 20 MB ruang bebas hardisk pada drive OS

(windows), 13 MB ruang bebas pada hardisk. Paling sedikit 8 MB RAM kertas syarat

windows untuk besar gambar (bitsmap) dan tampilan (Anonimous, 2009).

Proses pembuatan DTM dengan menggunakan Surfer 8.0 relatif lebih mudah bagi

yang terbiasa dengan platform Windows. Hal ini dikarenakan menu-menu yang ditampilkan

pada Surfer 8.0 lebih mudah untuk dimengerti. Surfer 8.0 mengenal dua jenis data dalam

proses pembuatan DTM, yakni data dengan format *.dat dan *.grd. Sehingga bila terjadi

kesalahan di dalam interpolasi (dalam format *.grd) tidak akan memberikan pengaruh

terhadap data format *.dat. Untuk tahapan konversi data dari format *.dat menjadi data dalam

format *.grd membutuhkan waktu yang cukup lama (Juniangga, 2005).

2.2 ODV (Ocean Data View)

Ocean Data View (ODV) adalah paket perangkat lunak untuk analisis, eksplorasi

interaktif dan visualisasi profil geo-referenced oseanografi dan lainnya atau data urutan. ODV

digunakan dalam :

* properti bidang properti / stasiun dipilih ,

* menyebarkan plot untuk set stasiun ,

* bagian warna di sepanjang jalur pelayaran sewenang-wenang ,

* warna distribusi pada isosurfaces umum ,

* plot evolusi temporal bidang tracer ,

Page 3: Osum Kelompok 5 Final

* perbedaan bidang tracer antara mengulangi ,

* bagian kecepatan geostropik .

* animasi (3MB).

ODV dapat menampilkan poin asli data atau bidang grid berdasarkan data asli. ODV

memiliki dua-rata-rata tertimbang gridding algoritma cepat dibangun dan juga

memungkinkan integrasi maju gridding perangkat lunak DIVA . bidang grid dapat berupa

warna-teduh dan / atau berkontur. ODV mendukung lima proyeksi peta yang berbeda dan

dapat digunakan untuk menghasilkan kualitas tinggi peta jelajah (20KB). ODV keluaran

grafis dapat mengirimkan langsung ke printer atau mungkin diekspor ke PostScript, gif, png,

atau jpg file. Resolusi file grafis diekspor ditentukan oleh pengguna dan tidak dibatasi oleh

resolusi pixel layar. Format data ODV memungkinkan penyimpanan padat dan sangat cepat

mengakses data. Koleksi data besar dengan ratusan ribu stasiun dengan mudah dapat

dipertahankan dan dieksplorasi pada desktop murah dan komputer notebook. Data

dari ARGO , World Ocean Circulation Experiment (WOCE) , World Ocean Database ,World

Ocean Atlas , dan / Medar Medatlas proyek bisa langsung diimpor ke ODV. Siap-ke-

menggunakan versi data WOCE, World Ocean Atlas grid 2005 dan 2001 serta banyak

lainnya dataset geosains penting yang tersedia untuk di-download.

ODV juga mendukung netCDF format dan memungkinkan Anda menjelajahi dan

memvisualisasikan CF, COARDS, GDT dan CDC compliant dataset netCDF. Iklim netCDF

data dalam format yang tersedia di sini .

Opsional resolusi tinggi garis pantai, batimetri dan topografi set yang tersedia

untuk daerah khusus . set tambahan untuk wilayah yang Anda minati dapat diproduksi pada

permintaan . Perhatikan bahwa ada biaya untuk layanan tambahan. ODV digunakan oleh

lebih dari 18.000 ilmuwan di lembaga penelitian terkemuka di seluruh dunia. The UNESCO

Samudra Guru proyek mempekerjakan ODV sebagai salah satu analisis utama dan alat

tampilan. Selain itu, ODV digunakan sebagai alat visualisasi untuk Pangea sistem

informasi. Pangea data set dapat dengan mudah dikonversi menjadi koleksi ODV

menggunakan Pan2Applic aplikasi. Data dalam TGM-3M format bisa dikonversi dengan

menggunakan aplikasi Windows TGM2ODV ( inggris / versi Rusia ). ODV pengembangan

ini didukung oleh proyek Uni Eropa FP6 SeaDataNet.

Page 4: Osum Kelompok 5 Final

III. METODOLOGI

3.1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu komputer/laptop yang dilengkapi

dengan software Surfer 8.0 dan Ocean Data View (ODV) 3.0.

3.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu peta pada koordinat 97°20’BT -

97°40’BT dan 5°LU - 5°20’LU serta modul praktikum Surfer dan ODV.

3.3. Prosedur Kerja

3.3.1. Surfer

Diagram alir untuk pembuatan peta batimetri:

Diagram alir untuk pembuatan stick plot arus:

Data di-import ke plot dokumen surfer.

Peta dibuat dengan koordinat yang sudah ditentukan, setelah itu disimpan dalam format bln, akan menampilkan bingkai dengan Map >> Base Map

Digitasi dilakukan pada garis pantai dan kedalaman, setelah itu disimpan dalam *.bln. lalu lakukan gridding file batimetri.

Garis pantai dan kedalaman yang terbentuk divisualisasikan

.

Properties pada peta dan legenda vector arus diatur sesuai dengan kebutuhan.

Page 5: Osum Kelompok 5 Final

3.3.2. Ocean Data View (ODV)

Diagram alir untuk sebaran menegak suhu, salinitas dan T-S diagram:

Pada worksheet yang pertama terdiri dari 3 kolom (x,y,z), dimana x merupakan satuan waktu, y nilai sembarang, dan z merupakan arah arus.

Pada Worksheet yang kedua sama seperti worksheet yang pertama, namun nilai z diganti dengan kecepatan arus.

Pada file lembar kerja dilakukan gridding dengan spacing 1 untuk x dan y dan menghasilkan file baru dengan format *.grd.

Data yang telah dimasukkan, disimpan dalam format *.txt. kemudian buka software ODV.

Lakukan visualisasi stick plot arus pada lembar kerja plot.

Data yang terdapat pada sheet dicocokkan dengan data yang terdapat d ODV.

Buat sebaran melintang antara sumbu x sebagai salinitas dan sumbu y sebagai suhu potensial. dengan sebelumnya melakukan penurunan variabel dari insitu.

Buat sebaran menegak yaitu dengan memilih scatter, sebaran permukaan dengan memilih surface, dan sebaran melintang dengan memilih section.

Page 6: Osum Kelompok 5 Final

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil 2D dan 3D batimetri

Gambar 1. Peta 2D Batimetri

Gambar 2. Peta 3 D BatimetriPeta batimetri adalah peta yang menggambarkan bentuk konfigurasi dasar laut yang

dinyatakan dalam angka kedalaman dan kontur kedalaman. Berdasarkan gambar 1 dan 2

diketahui bentuk dan pola kedalaman laut, terdapat continental slope, continental shelf, dan

continental rise, selain itu juga terdapat mid ocean ridge.

Page 7: Osum Kelompok 5 Final

4.2 Stick plot arus

Gambar 3. Stik Plot Arus

Dari gambar stik plot arus di atas menunjukkan arah arus di bagian permukaan ,

kolom, dan dasar perairan. Arah arus pada bagian permukaan lebih dominan kearah utara,

bagian kolom perairan lebih dominan kearah tenggara, dasar perairan lebih dominan kearah

utara. Selain itu gambar diatas juga dapat menjelaskan kecepatan arus yang dilihat dari warna

stik plot yang berbeda. Kecepatan yang dominan di permukaan sebesar 0.7-1.2, di bagian

kolom sebesar 1.7-2.2, di bagian dasar sebesar 2.2- 2.7.

4.3 Sebaran Suhu dan Salinitas (Menegak, melintang, dan T-S diagram)

Page 8: Osum Kelompok 5 Final

Gambar 4. Sebaran melintang salinitas

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa sebaran salinitas tiap stasiun baik di

permukaan maupun kedalaman tertentu berbeda. Salinitas dipengaruhi oleh jarak dari daratan

dan kedalaman. Kisaran salinitas pada gambar adalah 31,5-33,5 ‰. Semakin dekat perairan

ke daratan salinitas semakin rendah karena masih dipengaruhi oleh air tawar, ditandai dengan

warna biru sedangkan semakin jauh dari daratan dan menuju laut lepas salinitas lebih tinggi

karena tidak ada pengaruh sama sekali dengan air tawar dan daratan yang ditandai dengan

warna kuning sampai kemerahan.

Gambar 5. Sebaran Menegak Suhu dan Salinitas

Page 9: Osum Kelompok 5 Final

Gambar diatas menunjukkan sebaran menegak suhu dan salinitas di ke-empat stasiun,

pada stasiun 1 (warna biru) kisaran salinitas antara 31-32 0/00 dengan kisaran suhu antara 19-

22 oC. Stasiun 2 (warna merah) memiliki kisaran salinitas 31.5-33.25 0/00 dengan kisaran suhu

14-18 oC. Stasiun 3 (warna hijau) memiliki salinitas dengan kisaran salinitas antara 32-33,4 0/00 dengan kisaran suhu antara 16-20 oC. Stasiun 4 (warna ungu) memiliki kisaran salinitas

32.25-34 0/00 dengan kisaran suhu 14-20 oC. Sebaran salinitas dari stasiun 1 hingga stasiun 4

menunjukkan letak stasiun tersebut berada dari daratan menuju laut. Salinitas dari daratan

menuju laut lepas semakin meningkat. Sedangkan sebaran suhu dipengaruhi oleh kedalaman.

Semakin dalam perairan maka suhu semakin rendah. Hal ini dapat dilihat bahwa pada stasiun

1, 4, 3, dan 2 secara berturut-turut menunjukkan letak stasiun dari permukaan hingga dasar

perairan. Hubungan antara salinitas dan suhu berbanding terbalik semakin tinggi suhu maka

semakin rendah salinitas.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Perkembangan informasi dan teknologi berupa perangkat software sangat membantu

dan mendukung bidang kelautan dan perikanan untuk mengetahui kondisi daerah laut baik

parameter fisik maunpun kimia. Penggunaan teknologi tak sebatas pada informasi fisika dan

kimia dalam implementasi seperti kedalaman laut, stick plot arus suatu perairan, sebaran

menegak dan melintang pada suhu dan salinitas serta diagram T-S.

Dengan adanya pengaplikasian terhadap penggunaan software Surfer dan ODV

terhadap parameter fisika dan kimia laut sehingga dapat memahami dan menerapkan dalam

memvisualisasikan data oseanografi. Pemahaman penggunaan perangkat lunak ini sangat

berguna. Diantaranya dalam perencanaan teknik pembangunan pelabuhan daerah pantai,

kepentingan pariwisata, kepentingan transportasi, penyelaman, penelitian.

5.2. Saran

Perlu pemahaman lebih dalam mengenai penggunaan perangkat lunak (software)

Surfer dan ODV mengingat pengoperasian kedua program ini cukup sulit dan perlu ketelitian.

Page 10: Osum Kelompok 5 Final

DAFTAR PUSTAKA

Anonima.2009.Penggunaan Ocean Data View. http://www.tos.org/oceanography/ issues/issue_archive/issue_pdfs/11brown [15 November 2010]

Anonimb.2010.ODV.http://marinemetadata.org/references/ocean-data-view [15 November 2010]

Anonimc.2009.Surfer.http://en.wikipedia.org/wiki/Surfer [16 November 2010]Anonimous, 2009, Surfer. http://www.btsoftware.com/ [19 November 2010]

Surya, Yohanes Sam. 2008. Surfer8. http://www.gis4u.net [19 November 2010]

Juniangga, A. Grana. 2005. Analisa Perbandingan Antara Geographic Resources Analysis Support System (GRASS) Dengan Surfer 8.0 untuk Pembuatan Digital Terrain Model. Surabaya.

Page 11: Osum Kelompok 5 Final

Lampiran

Tutorial ODV

1. Buka ODV klik file save OK

2. Klik import ODV spreadsheet masukan data ok

3. Associate bujur = longtitude, lintang= latitude, stasiun=station ok

Page 12: Osum Kelompok 5 Final

4. Associate kedalaman=depth, suhu=temparature, salinitas=salinity ok

5. Klik pada peta full domain display option perbesar titik dengan memperbesat dot

6. Tampilannya

Page 13: Osum Kelompok 5 Final

7. Double klik pada setiap titik klik kanan pada grafik full range

8. Klik kanan pada peta save plot as9. Gabung antara grafik salinitas dengan temperatur klik kanan variable y ganti dengan

salinity

10. Klik section f 11 depine section klik pada titik enter pada titik terakhir ok

11. Tampilannya

Page 14: Osum Kelompok 5 Final

12. Klik kanan display options klik VG gridding scale x dan y di perbesar Klik propertis klik << ok

13. Klik kanan y variabel depth x variable distance z variable temparature

14. Untuk membuat sebaran melintang salinitas dengan suhu rubah variable sesuai keinginan dengan mengklik kanan variable z

Page 15: Osum Kelompok 5 Final

Tutorial stick plot

1. Buka surfer 8.0 buka worksheet masukan data stasiun, kedalaman dan arah save

(*bln) 2. Lakukan hal yang sama dengan memasukan data masukan data stasiun, kedalaman dan arah

save (*bln)

3. Buka plot document klik grid data arah1 open ganti spacing x dan y dengan 1 ok

Page 16: Osum Kelompok 5 Final

4. Tampilan hasil gridding

5. Lakukan hal yang sama untuk data kecepatan16. Stelah itu klik map vector map new 2 grid vector map pilih arah pilih kecepatan

Page 17: Osum Kelompok 5 Final

7. Klik kanan properties pilih polar (angle, leght) show color scale ok

8. Klik kanan properties format isi suffix dengan m/s ok9. Selanjutnya di beri arah mata angin, scale bar, judul dan lain-lain