observasi manlab man 2

65
LAPORAN OBSERVASI LABORATOTIUM FISIKA MAN 2 JEMBER (Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Laboratorium) Laporan Observasi Disusun Oleh: Alif Fahamsyah (120210102038/kelas A) Aji Saputra (120210102069/kelas A) Handoko (120210102089/kelas A) Nur Karim (120210102092/kelas A) MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|1

Upload: karim-anarqiz

Post on 17-Sep-2015

256 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

download

TRANSCRIPT

LAPORAN OBSERVASI LABORATOTIUM FISIKA MAN 2 JEMBER(Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Laboratorium)

Laporan Observasi

Disusun Oleh:Alif Fahamsyah (120210102038/kelas A)Aji Saputra (120210102069/kelas A)Handoko (120210102089/kelas A)Nur Karim(120210102092/kelas A)

PROGRAM STRUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MFISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JEMBER 2015BAB1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangFisika termasuk kumpulan ilmu pengetahuan hasil (produk) dari proses pengkajian gejala alam. Fisika dalam pembelajaran tidak cukup hanya memperhatikan dua aspek proses dan produk atau materi yang dikuasai siswa, tetapi lebih dari itu, dalam aspek proses diharapkan dapat memunculkan keterlibatan sikap ilmiah (scientific attitude) pada siswa. Van Denberg dan Liem (dalam Indrawati, 2007), mempelajari fisika tidak cukup hanya dengan buku-buku sebagai acuan untuk memperoleh teori melainkan juga perlu didukung dengan perlengkapan untuk demonstrasi, eksperimen, atau praktek.Labolatorium merupakan suatu tempat yang sangat vital dalam menunjang suatu pembelajaran.Salah satu pembelajaran yang sering kali memanfaatkan labolatorium dalam menunjang pembelajaran adalah fisika. Keberadaan labolatorium yang terstandar, akan menjadikan pembelajaran yang disediakan disekolah akan menunjang pembelajaran menjadi lebih baik (Awitaningsih N.E., Sutarto, & Supriadi. B., 2012).SesuaiPP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah. Menurut Moedjadi (1979 : 12), laboratorium adalah tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Laboratorium memiliki peran sebagai tempat dilakukannya percobaan atau penelitian.Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas.Laboratorium Sains/ Laboratorium FISIKA di sekolah didefinisikan sebagai tempat melakukan pengamatan dan percobaan sebagai bagian integral pendidikan sains. (Tyan, 2012)Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.Mengetahui pentingnya kegiatan praktikum, maka kondisi laboratorium haruslah memenuhi standar yang telah ditentukan supaya kegiatan praktikum berjalan dengan lancar. Laboratorium dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen didalam sains atau melakukan pengujian dan analisis.Tidak hanya kondisi gedung yang baik, tetapi sarana dan prasarana yang tersedia dalam laboratorium harus mendukung kegiatan praktikum itu sendiri. Disisi lain, pemerintah sendiri telah mengeluarkan peraturan terkait sarana dan prasarana laboatorium di sekolah yaitu PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007.Laboratorium memiliki arti penting bagi setiap peneliti, bagi para pengkaji ilmu pengetahuan, bahkan bagi lembaga pendidikan. Keberadaan laboratorium untuk kemajuan lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, bahkan pesantren, adalah sangat penting artinya.Setiap pelajaran sebenarnya memerlukan ruangan khusus sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini, para siswa memerlukan ruangan khusus untuk belajar bahasa, FISIKA, Kimia dan lain-lain. Disinilah pentingnya setiap lembaga pendidikan membangun laboratorium.Ada beberapa alasan mengapa laboratorium sangat penting bagi setiap peneliti, atau pun lembaga pendidikan dalam setiap levelnya. Berikut ini penjelasannya.1. Keaktifan seorang siswa atau pun mahasiswa tidak akan bisa terwujud tanpa adanya media, dan media tersebut adalah laboratorium. Sebab, laboratorium mendorong semua pihak (guru, dosen, santri, kiai, siswa, mahasiswa, aktivis, dan lain-lain) untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah untuk menunjang pembelajaran secara langsung.1. Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada pengembangan keterampilan proses, keterampilan motorik, dan pembentukan sikap ilmiah (khususnya pengembangan minat untuk melakukan penyelidikan, penelitian-penelitian lingkungan dan minat untuk mempelajari alam secara mendalam) tidak akan bisa terwujud tanpa adanya laboratorium. Sebab, keterampilan-aketerampilan tersebut hanya bisa diraih dengan praktik, penelitian, uji coba, maupun eksperimentasi. Keterampilan-keterampilan itu tidak bisa diraih hanya dengan penguasaan teori semata. (Decaprio, 2013)Mengingat begitu penting arti dari sebuah labolatorium, maka penulis mencoba memaparkan bagaimana kondisi dari labolatorium yang ada di MAN 2 JEMBER.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana kondisi fisik laboratorium FISIKA MAN 2 JEMBER ?1.2.2 Bagaimana struktur organisasi laboratorium FISIKA MAN 2 JEMBER ?1.2.3 Bagaimana pengelolaan laboratorium FISIKA MAN 2 JEMEBR ?1.2.4 Bagaimana kesesuaian laboratorium FISIKA MAN 2 JEMBER dengan standar sarana dan prasarana dalam PERMENDIKNAS RI No. 24 Tahun 2007 ?

1.3 Tujuan dan Manfaat1.3.1 Tujuana. Mengetahui kondisi fisik laboratorium FISIKA MAN 2 JEMEBER.b. Mengetahui struktur organisasi laboratorium FISIKA MAN 2 JEMEBER.c. Mengetahui pengelolaan laboratorium FISIKA MAN 2 JEMEBER.d. Mengetahui kesesuaian laboratorium FISIKA MAN 2 JEMEBER dengan standar sarana dan prasarana dalam PERMENDIKNAS RI No. 24 Tahun 2007.

1.3.2 Manfaata. Bagi SekolahHasil Observasi ini secara khusus dapat dijadikan wahana untuk evaluasi kinerja manajemen laboratorium FISIKA di sekolah.Dengan begitu, sekolah diharapkan dapat mengelola sistem manajemen laboratorium FISIKA sekolahnya dengan lebih baik lagi.b. Bagi PembacaHasil observasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai salah satu sumber informasi dalam belajar tentang manajemen laboratorium FISIKAc. Bagi Penulis (Observator)Dengan adanya observasi ini, observator dapat meningkatkan potensi dirinya agar kelak dapat menjadi guru yang baik dan professional.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKAFisika merupakan bagian sains adalah pengetahuan yang telah disususun secara sistematik, terorganisir, didapatkan melalui observasi dan eksperimentasi serta bermanfaat bagi manusia. Mengacu pada pengertian ini, jelas bahwa fisika harus diawali dengan melakukan observasi dan eksperimentasi, yang berarti sangat mengutamakan proses tentang bagaimana cara memperoleh pengetahuan. Sains sebagai suatu proses penelusuran umumnya merupakan suatu pandangan yang menghubungkan gambaran sains yang berkaitan erat dengan kegiatan labolatorium beserta perangkatnya.(Katili, dkk. 2013)1.1 Pengertian LabolatoriumLabolatorium yang sering disingkat LAB adalah empat dilakukannya riset ilmiah, eksperiment, pengukuran, ataupun pelatiha ilmiah.Pada umumnya, labolatorium dirancang untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.Labolatorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, seperti LAB Fisika, Kimia, Biokimia, komputer, dan Bahasa.Dengan kata lain, Labolatorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam kegiatan penelitian pengamatan, pelatihan, dan pengujian ilmiah, sebgai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin ilmu. Pembelajaran atau riset-riset pengembangan ilmu tersebut dilakukan terhadap berbagai macam ilmu yang telah dikenal sebelumnya, atau terhadap ilmu yang baru dikenal.Pada dasarnya, secara fisik labolatorium juga dapat merujuk pada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. (Dicaprio, Richard. 2013)Disisi lain, pengertian labolatorium menurut PP no 19 tahun 2005 mengenai Standart Nasional Pendidikan dan diabrkan dalam PERMENDIKBUD nomer 24 Tahun 2007 adalah merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba penelitian, dan sebgainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kualitas dan kuantitas yang memadai(PERMENDIKNAS. 2007).2.2 Fungsi LaboratoriumLaboratorum sebagai tempat kegiatan riset, penelitian, percobaan, pengamatan,serta pengujian ilmiah memiliki banyak fungsi. Berikut beberapa fungsi laboratorium yang paling utama.1. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori dan praktik. Laboratorium adalah tempat untuk menguji sebuah teori sehingga akan dapat menunjang pelajaran teori yang telah diterima secara langsung. Dalam konteks itu, keduanya saling melengkapi, yaitu teori akan dapat menjadi pijakan (dasar) praktik dan penelitian, sedangkan penelitian akan menguatkan argumentasi teori.1. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi paea peneliti, baik dari kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau pun peneliti lainnya. Hal ini disebabkan laboratoriumtidak hanya menuntut pemahaman terhadap obyek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan sebuah ekperimentasi.1. Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya) untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari suatu obyek keilmuan dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.1. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset atau pun eksperimentasi yang akan dilakukan.1. Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan mencari kebenaran ilmiah dengan cara penelitian, uji coba, maupun ekperimentasi. Hal ini akan dapat memupk sikap ilmiah mereka sebagai calon-calon ilmuan di masa depan1. Laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium. Artinya, orang yang menemukan kebenaran ilmiah dalam penelitian di laboratorium akan lebih percaya diri dengan kebenaran tersebut karena telah melewati proses ilmiah yang sangat ketat, teliti, dan objektif sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Oleh karena, tidak mengherankan apabilabanyak orang byang menjadikan labratorium sebagai proses akhir pengujian sebuah kebenaran.1. Laboratorium dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan berbagai masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam pembelajaran, masalah akademik, maupun masalah yang terjadai di tengah masyarakat yang membutuhkan penanganan dengan uji laboratorium1. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa, dosen, aktivis, peneliti, dan lain-lain untuk memahami segala ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret dan nyata. Hal ini akan sangat berguna bagi individu-individu yang taraf berpikirnya normative sehingga dapat mengarahkan mereka kepada hal-hal yang lebih konkret (nyata). Oleh karena itu, laboratorium sebenarnya menekankan perhatian terhadap ranah kognitif, ranah psikomotorik dan ranah afektif yang tentunya sangat diperlukanoleh setiap orang(Decaprio, Richard. 2013).1.3 Arti Penting LaboratoriumLaboratorium memiliki arti penting bagi setiap peneliti, bagi para pengkaji ilmu pengetahuan, bahkan bagi lembaga pendidikan. Keberadaan laboratorium untuk kemajuan lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, bahkan pesantren, adalah sangat penting artinya.Setiap pelajaran sebenarnya memerlukan ruangan khusus sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini, para siswa memerlukan ruangan khusus untuk belajar bahasa, FISIKA, Kimia dan lain-lain. Disinilah pentingnya setiap lembaga pendidikan membangun laboratorium.Ada beberapa alasan mengapa laboratorium sangat penting bagi setiap peneliti, atau pun lembaga pendidikan dalam setiap levelnya. Berikut ini penjelasannya.1. Keaktifan seorang siswa atau pun mahasiswa tidak akan bisa terwujud tanpa adanya media, dan media tersebut adalah laboratorium. Sebab, laboratorium mendorong semua pihak (guru, dosen, santri, kiai, siswa, mahasiswa, aktivis, dan lain-lain) untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah untuk menunjang pembelajaran secara langsung.1. Kegiatan-kegiatan yang berpusat pada pengembangan keterampilan proses, keterampilan motorik, dan pembentukan sikap ilmiah (khususnya pengembangan minat untuk melakukan penyelidikan, penelitian-penelitian lingkungan dan minat untuk mempelajari alam secara mendalam) tidak akan bisa terwujud tanpa adanya laboratorium. Sebab, keterampilan-keterampilan tersebut hanya bisa diraih dengan praktik, penelitian, uji coba, maupun eksperimentasi. Keterampilan-keterampilan itu tidak bisa diraih hanya dengan penguasaan teori semata.1. Sikap mandiri siswa dalam memahami pelajaran hanya bisa dibangun dengan adanya laboratorium, misalnya dalam mempelajari pelajaran FISIKA (Ilmu Pengetahuan Alam). Dengan adanya laboratorium maka para siswa akan terdorong untuk lebih aktif dan mandiri, tidak hanya sekadar mendengarkan materi yang diberikan guru. Mereka juga akan terdorong untuk aktif mencari keterangan lebih lanjut tentang materi yang telah dipelajarinya di laboratorium. Bahkan, siswa akan terdorong untuk menguji keterangan guru di sebuah laboratorium mengenai benar dan tidaknya materi yang mereka dapatkan dari guru.Dengan melihat begitu banyaknya manfaat laboratorium, maka bisa dibilang memiliki laboratorium adalah sebuah keniscayaan bagi setiap lembaga pendidikan. Dengan kata lain, dewasa ini keberadaan laboratorium bisa dibilang sebagai sebuah tuntutan seiring dengan perkembangan dalam pengajaran dan pengembangan kurikulum yang semakin kompleks.Di laboratorium, para siswa juga akan mendapatkan ilmu dan pemahaman yang baru melalui eksperimentasi yang dilakukan. Bahkan, proses belajar yang sistematis dan mengarah pada sasaran yang diinginkan juga dapat dilakukan di laboratorium. Sebab, laboratorium sebagai media pengejaran dapat mengarahkan prosedur pembelajaran yang sistematis sebagaimana berikut ini:1. Merumuskan hipotesis1. Merumuskan definisi operasional1. Mengontrol dan memanipulasi variabel-variabel1. Melakukan eksperimen1. Menciptakan model1. Menafsirkan data

1.4 Pengelolaan LabolatoriumPengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Henri Fayol (1996: 86) menyatakan bahwa pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan, pengorganisasian, pemberian komando, pengkoordinasian, dan pengendalian. Sementara Luther M. Gullick (1993:31) menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang penting adalah perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pemberian bimbingan, pengkoordinasian, pelaporan, dan penganggaran. Dalam pengelolaan labolatorium meliputi beberapa hal berikut :5. Perencanaan 5. Penataan5. Pengadministrasian5. Pengamanan, Perawatan, dan Pengawasan. Pengelolaan labolatorium berkaitan dengan pengelolaan dan penggunaan, fasilitas labolatorium, dan aktifitas yang dilakukan dilaksanakan di labolatorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.Pada dasarnya pengelolaan labolatorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna.Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa teroanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan selematan kerja.Mengatur dan memelihara labolatorium merupakan upaya agar labolatorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya untuk menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di labolatorium dan penanganannya saat terjadi kecelakaan.(Sulistyowati.2012). 2.5 Perencanaan Labolatorium (Planning)Perencanaan labolatorium di ditujukan untuk :2.5.1 Mengatur segala kegiatan yang diselenggarakan di labolatorium yang terdiri dari penelitian, uji coba (eksperimentasi), aplikasi teori di labolatorium, pengujian teori, dan lain sebagainya, serta2.5.2 Menentukan indikator keberhasilan dalam setiap tahapan dari kegiatan yang direncanankan. Selain itu, perencanaan juga ditujukan untuk beberapa kegiatan penting di labolatorium diantaranya sebagai berikut.2.5.3 Pelayanan PraktikumPerencanaan kegiatan ini biasanya meliputi waktu kegiatan, para tenaga ahli yang membina atau membimbing praktikum dan lain sebagainya.2.5.4 Pengadaan Peralatan2.5.5 Pengadaan kebutuhan bahan2.5.6 Mencari sumber-sumber dana untuk kemandirian labolatorium dan Mainstance2.6 Pengaturan (Organizing) Pengaturan labolatorium mencakup dua kegiatanpokok, yaitu setting secara fisik.Setting berhubungan dengan kegiatan pengaturan tata letak dan penataan labolatorium yang mencakup penempatan peralatan dan bahan-bahan labolatorium.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan setting diantaranya keselamatan, efektifitas dan efisiensi, dan kemudahan pengawasan.Regulating merupakan jadwal kegiatan suatu pengaturan jadwal kegiatan dan penyusunan perangkat lunak untuk terlaksananya ketertiban dan keselamatan bekerja di labolatorium. Tata Ruang Laboratorium Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-ruang pelengkap. a. Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa melakukan praktikum. Proses pembelajaran FISIKA di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok,dan penelitian. Proses pembelajaran di ruang praktikum menuntut tempat yang lebih luas darFisikada proses pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa, oleh karena itu luas ruang praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan melaksanakankegiatan belajar mengajar FISIKA.b. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dFisikakai praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru. Ruang penyimpanan atau gudang terutama digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat (jarang). Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium memiliki ruang gelap (dark room), ruangan spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruang adminitrasi / staf . Hal ini didasarkan atas pertimbangan keamanan berbagai peralatan laboratorium dan kenyamanan para pengguna laboratorium.Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Contoh apabila luas lantai untuk sebuah bangunan laboratorium 100 m2, 70 80 m2digunakan untuk ruang utama tempat praktikum. Ruang penyimpanan harus dapat ditempati lemari yang akan digunakan untuk menyimpan alat-alat atau bahan. Demikian juga ruang persiapan, harus dapat ditempati meja dan alat-alat untuk keperluan penyiapan bahan-bahan atau alat-alat untuk percobaan.Contoh tata letak ruangan-ruangan laboratorium beserta ukurannya dapat dilihat pada gambar berikut.

2. 7RegulatingRegulating berhubungan dengan aturan yang ada di dalam labolatorium. Aturan yang ada di dalam labolatorium diantaranya :2.7.1Struktur Organisasi2.7.2Job description2.7.3Diagram alur2.7.4penjadwalan2.7.5tatatertib2.7.6prosedur penggunaan alat2.7.8 prosedur keselamatan kerja

2.8Pencatatan (Administrating)Kegiatan pencatatan berhubungan dengan kegiatan mendaftarkan semua fasilitas, alat, dan bahan yang ada berdasarkan kategori tertentu (atau sesuai dengan peraturn yang berlakuk)Untuk keperluan pencatatan alat dan bahan lab ini diperlukan format atau buku perangkat administrasi yang meliputi :1) Buku inventaris alat dan bahan sebaiknya dibuat dari buku tulis folio yang diberi kolom-kolom, yaitu nomor katalog (dilihat dalam buku katalog alat pendidikan FISIKA, untuk mempermudah pengecekan), ukuran, nama alat / bahan, merk / type, produsen (pabrik pembuatnya), asal / tahun, tahun penggunaan, jumlah, baik / rusak (jumlah masing-masing alat / bahan yang baik atau rusak).2) Kartu stok berguna untuk mengetahui jumlah alat / bahan yang tersedia ketika diperlukan dan dapat mengetahui tempat penyimpanan alat / bahan itu. 3) Label sebaiknya ditempelkan pada tempat penyimpanan alat / bahan (almari, laci, rak). Adanya label mempercepat pengambilan maupun pengembalian alat / bahan.4) Kartu permintaan / peminjaman alat bahan diisi oleh guru sebelum melakukan kegiatan lab sebagai pesanan alat / bahan yang diserahkan kepada laboran sekitar satu minggu sebelumnya, sehingga laboran memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkannya. 5) Buku catatan harian bertujuan untuk mengetahui kejadian-kejadian selama berlangsungnya kegiatan lab, seperti adanya alat yang rusak / hilang, percobaan yang gagal, sehingga dapat digunakan sebagai dasar tindak lanjut penyelesaiannya. Buku ini diletakkan di lab dan harus diisi oleh setiap guru yang melakukan praktikum di lab dan sebulan sekali diperiksa Kepala Sekolah. 6) Kartu alat / bahan yang rusak diisi ketika terdapat alat atau bahan yang rusak, juga alat yang pecah bahkan yang retak. Kartu ini merupakan dasar untuk pemesanan alat / bahan yang harus dibeli di tahun pelajaran baru jika ada anggaran yang direncanakan.7) Kartu reparasi digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan alat yang direparasi. Melalui kartu ini dapat diketahui kapan terjadi kerusakan dan kapan direparasi, jenis kerusakan, dan komponen yang diganti / diperbaiki.8) Jadwal kegiatan laboratorium sebaiknya disesuaikan dengan jadwal pelajaran di kelas. Hal ini sesuai dengan fungsi praktikum, yaitu memantapkan pemahaman konsep yang diajarkan di kelas. Penyusunan jadwal praktikum biasanya dilakukan oleh penanggung jawab teknis laboratorium. 9) Program semester kegiatan laboratorium dibuat masing-masing guru FISIKA pada awal semester untuk menentukan kapan kegiatan praktikum akan dilakukan selama satu semester. Program ini berkaitan erat dengan jadwal penggunaan lab dan persiapan alat / bahan yang akan digunakan.

Contoh format administrasi data ruang laboratoriumFORMAT ADATA RUANG LABORATORIUM

NAMA SEKOLAH/MADRASAH : _______________________Laboratorium : _______________________

Luas (m2) dan Kapasitas LabJenis Ruangan LabLuas Yang ada (m2)Luas Seharusnya (m2)Rincian Usul Pengembangan

Mengetahui Kepala Sekolah/Madrasah, Kepala Lab......, Laboran,

__________________ ______________ ________________

Contoh format daftar alat /barang laboratorium

Contoh format Kartu Barang

Contoh format permintaan / peminjaman alat / bahanFORMAT PERMINTAAN ALAT/BAHANLABORATORIUM FISIKA

1. Nama Guru: 2. Mata pelajaran:3. Topik/Konsep:4. Jenis alat/bahan:. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5. Tempat praktikum:6. Hari/Tgl Pelaksanaan:7. Jam:

______________ , ______ 20__

__________________________NIP.

Contoh Format Kartu Reparasi :

(Susilowati, 2014)1. Pengamanan, Perawatan dan Pengawasana. PengamananAda beberapa prinsip umum upaya pengamanan dan keselamatan laboratorium FISIKA, meliputi1) Listrik. Seluruhan jaring-jaring listrik untuk siswa hendaknya dapat dikendalikan (dimatikan dan dihidupkan) secara sentral dari dekat tempat duduk guru, atau dari ruang persiapan.2) Pintu Lab. Pintu sebaiknya lebih dari satu. Daun pintu dibuka ke luar,memungkinkan siswa dapat keluar dengan lebih mudah apabila ada bahaya didalam ruang lab.3) KFisikas Sirkulasi. KFisikas berfungsi sebagai ventilasi paksa untuk membantu sirkulasi udara jika diperlukan.4) Tirai dan gorden. Tirai atau gorden untuk menggelapkan ruang sebaiknyaterbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.5) Kebakaran. Harus disediakan alat pemadam kebakaran. Jenis yang baik ialah kelas ABC.6) Alat dan bahan yang berbahaya. Ada lemari atau rak yang digunakan khusus untuk menyimpan alat dan bahan yang berbahaya. Lemari khusus ini selalu terkunci. Pengambilan alat dan bahan dari dalamnya hanya boleh dilakukan oleh guru atau laboran.7) PPPK. Di setiap lab (bahkan di setiap sekolah) harus tersedia sejumlah kotak PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).

2.9 Pemeliharaan (Maintance)Pemeliharaan merupakan upaya yang harus dilakukan oleh para pengelola labolatorium secara terus menerus dalam dalam mengupayakan 2.10 Keselamatan Labolatorium2.11 Pendanaan(Decaprio, 2013)Struktur Organisasi Labolatorium secara umumUmumnya laboratorium memiliki susunan organisasi seperti berikut.

Gambar 1. Struktur Organisasi LaboratoriumWalaupun demikian, susunan organisasi dapat berbeda antar sekolah, tergantung pada komponen sekolah yang ditunjuk mengurusi laboratorium.

(Suyitno, 2012)

Standar Laboratorium FISIKA di SMA sesuai PERMENDIKNAS no. 24 tahun 2007Ruang Laboratorium Fisikaa. Ruang laboratorium fisika berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktik yang memerlukan peralatan khusus. b. Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum satu rombongan belajar. c. Rasio minimum ruang laboratorium fisika adalah 2,4 m2/siswa. Untuk rombongan belajar dengan siswa kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium adalah 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium fisika minimum adalah 5 m. d. Ruang laboratorium fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan. e. Ruang laboratorium fisika dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 4.8.Tabel 4.8 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium FisikaNoJenisRasioDeskripsi

1Perabot

1.1Kursi1 buah/siswa, ditambah 1 buah/guruKuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.

1.2

Meja kerja

1 buah/7 siswaKuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan siswa secara berkelompok maksimum 7 orang.

1.3

Meja demonstrasi

1 buah/lab

Kuat, stabil, dan aman. Luas meja memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan yang diperlukan. Tinggi meja memungkinkan seluruh siswa dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan.

1.4Meja persiapan1 buah/labKuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan.

1.5Lemari alat1 buah/labKuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua alat.

1.6Lemari bahan1 buah/labKuat, stabil, dan aman. Tertutup dan dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat.

1.7

Bak cuci

1 buah/2 kelom-pok, ditambah 1 buah di ruang persiapan.Tersedia air bersih dalam jumlah memadai.

2Peralatan Pendidikan

2.1Bahan dan Alat Ukur Dasar:

2.1.1Mistar6 buah/labPanjang minimum 50 cm, skala terkecil 1 mm.

2.1.2Rolmeter6 buah/labPanjang minimum 10m, skala terkecil 1 mm.

2.1.3Jangka sorong6 buah/labKetelitian 0,1 mm.

2.1.4Mikrometer6 buah/labKetelitian 0,01 mm.

2.1.5Kubus massa sama6 set/labMassa 100g (2%), 4 jenis bahan.

2.1.6Silinder massa sama6 set/labMassa 100g (2%), 4 jenis bahan.

2.1.7Plat6 set/labTerdapat kail penggantung, bahan logam 4 jenis.

2.1.8Beban bercelah10 buah/labMassa antara 5-20 g, minimum 2 nilai massa, terdapat fasilitas pengait.

2.1.9Neraca1 buah/labKetelitian 10 mg.

2.1.10Pegas6 buah/labBahan baja pegas, minimum 3 jenis.

2.1.11Dinamometer (pegas presisi)6 buah/labKetelitian 0,1 N/cm.

2.1.12Gelas ukur6 buah/labBahan borosilikat. Volume antara 100-1000 ml.

2.1.13Stopwatch6 buah/labKetelitian 0,2 detik.

2.1.14Termometer6 buah/labTersedia benang penggantung. Batas ukur 10-110C.

2.1.15Gelas Beaker6 buah/labBahan borosilikat. Volume antara 100-1000 ml, terdapat tiga variasi volume.

2.1.16Garputala6 buah/labBahan baja. Minimum 3 variasi frekuensi.

2.1.17Multimeter AC/DC 10 kilo ohm/volt6 buah/labDapat mengukur tegangan, arus dan hambatan. Batas ukur arus minimum 100 mA-5 A. Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100mV-50V. Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250 V.

2.1.18Kotak potensiometer6 buah/labDisFisikasi maksimum 5 watt. Ukuran hambatan 50 Ohm.

2.1.19Osiloskop1 set/labBatas ukur 20 MHz, dua kanal, beroperasi X-Y, tegangan masukan 220 volt, dilengkapi probe intensitas, tersedia buku petunjuk.

2.1.20

Generator frekuensi

6 buah/lab

Frekuensi luaran dapat diatur dalam rentang audio. Minimum 4 jenis bentuk gelombang dengan catu daya 220 volt. Mampu menggerakkan speaker daya 10 watt.

2.1.21Pengeras suara6 buah/labTegangan masukan 220 volt, daya maksimum keluaran 10 watt.

2.1.22Kabel penghubung1 set/labPanjang minimum 50 cm, dilengkapi plug diameter 4 mm. Terdapat 3 jenis warna: hitam, merah dan putih, masing-masing 12 buah.

2.1.23Komponen elektronika1 set/labHambatan tetap antara 1 Ohm - 1 M Ohm, disFisikasi 0,5 watt masing-masing 30 buah, mencakup LDR, NTC, LED, tran-sistor dan lampu neon masing-masing minimum 3 macam.

2.1.24Catu daya

6 buah/labTegangan masukan 220 V, dilengkapi pengaman, tegangan keluaran antara 3-12 V, minimum ada 3 variasi tegangan keluaran.

2.1.25Transformator6 buah/labTeras inti dapat dibuka. Banyak lilitan antara 100-1000. Banyak lilitan minimum ada 2 nilai.

2.1.26Magnet U6 buah/lab

2.2Alat Percobaan:

2.2.1

Percobaan Atwood6 set/labMampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB. Minimum dengan 3 kombinasi nilai massa beban.

atau Percobaan Kereta dan Pewaktu ketik6 set/labMampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB. Lengkap dengan pita perekam.

2.2.2Percobaan Papan Luncur6 set/labMampu menunjukkan fenomena dan memberikan data gerak benda pada bidang miring. Kemiringan papan dapat diubah, lengkap dengan katrol dan balok. Minimum dengan tiga nilai koefisien gesekan.

2.2.3Percobaan Ayunan Sederhana

6 set/labMampu menunjukkan fenomena ayunan dan memberikan data pada pengukuran percepatan gravitasi. Minimum dengan tiga nilai panjang ayunan dan tiga nilai massa beban.

atau Percobaan Getaran pada Pegas

6 set/lab

Mampu menunjukkan fenomena getaran dan memberikan data pada pengukuran percepatan gravitasi. Minimum dengan tiga nilai konstanta pegas dan tiga nilai massa beban.

2.2.4

Percobaan Hooke6 set/labMampu memberikan data untuk membuktikan hukum Hooke dan menentukan minimum 3 nilai konstanta pegas.

2.2.5

Percobaan Kalorimetri

6 set/labMampu memberikan data untuk membuktikan hukum kekekalan energi panas serta menentukan kapasitas panas kalorimeter dan kalor jenis minimum tiga jenis logam. Lengkap dengan pemanas, bejana dan kaki tiga, jaket isolator, pengaduk dan termometer.

2.2.6Percobaan Bejana Berhubungan6 set/labMampu memberikan data untuk membuktikan hukum fluida statik dan dinamik.

2.2.7

Percobaan Optik6 set/labMampu menunjukkan fenomena sifat bayangan dan memberikan data tentang keteraturan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus cermin cekung, cermin cembung, lensa cekung, dan lensa cembung. Masing-masing minimum dengan tiga nilai jarak fokus.

2.2.8

Percobaan Resonansi Bunyi

atauPercobaan Sonometer

6 set/labMampu menunjukkan fenomena resonansi dan memberikan data kuantisasi panjang gelombang, minimum untuk tiga nilai frekuensi.

6 set/lab

Mampu memberikan data hubungan antara frekuensi bunyi suatu dawai dengan tegangannya, minimum untuk tiga jenis dawai dan tiga nilai tegangan.

2.2.9

Percobaan Hukum Ohm6 set/lab

Mampu memberikan data keteraturan hubungan antara arus dan tegangan minimum untuk tiga nilai hambatan.

2.2.10Manual percobaan6 buah/ percobaan

3Media Pendidikan

3.1Papan tulis1 buah/labKuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90 cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh siswa melihatnya dengan jelas.

4Perlengkapan Lain

4.1Kotak kontak9 buah/lab1 buah di tiap meja siswa, 2 buah di meja demo, 2 buah di ruang persiapan.

4.2Alat pemadam kebakaran1 buah/labMudah dioperasikan.

4.3

Peralatan P3K1 buah/labTerdiri dari kotak P3K dan isinya tidak kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.

4.4Tempat sampah1 buah/lab

4.5Jam dinding1 buah/lab

BAB 3METODE PENELITIAN

3.1 Waktu danTempatPelaksanaan kegiatan observasi manajemen laboratorium fisika dilaksanakan pada:Tanggal : 30 April 2015Tempat : MAN 2 JemberAlamat : JL. Manggar No. 72 Jember 68122 Tlpn. (0331) 482553.2 Metode Pengumpulan Data Adapun metode metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialah:3.2.1 Metode observasiMetode observasi ini dilakukan dengan cara mengamati kondisi fisik laboratorium FISIKA MAN 2 Jember.3.2.2 Wawancara Penulis mengajukan beberapa pertanyaan mengenai manajemen laboratorium FISIKA MAN 2 Jember kepada beberapa pihak yang berkepentingan yaitu kepala Lab. FISIKA MAN 2 Jember3.2.3 Pustaka Penulis menghimpun data data observasi berdasarkan buku, arsip dan dokumen dokumen penting laboratorium fisika di sekolah.3.2.4 DokumentasiMetode ini dilakukan dengan mengambil gambar bangunan serta sarana dan prasarana laboratorium FISIKA MAN 2Jember.

3.3 Diagram Penelitian

BAB 4. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

4.1.Hasil PenelitianBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 30 April 2015 di MA Negeri 2 Jember mengenai laboratorium FISIKA, diperoleh data data sebagai berikut :4.1.1.Daftar Inventaris Alat / Bahan LAB. Fisika MAN 2 JEMBERNoNama BarangPersediaanJumlahKet

BaikRusak

1.Mistar3-3

2.Roll Meter---

3.Jangka Sorong3-3

4. Mikrometer3-3

5. Kubus Massa sama8-8

6.Silinder Massa sama---

7.Plat3-3

8.Berat Bercelah30-30

9.Neraca4-4

10.Pegas9-9

11.Dinamometer9-9

12.Gelas Ukur6-6

13.Stopwatch112

14.Termometer112

15.Gelas Beker---

16.Garpu Tala9-9

17.Multimeter AC/DC3-3

18.Kotak Potensiometer3-3

19.Osiloskop1-1

20.Generator Frekuensi6-6

21.Pengeras Suara1-1

22.Kabel Penghubung3-3

23.Komponen Elektronika3-3

24.Catu Daya6-6

25.Trafo3-3

26.Magnet U4-4

27.Atwood3-3

28.Papan Luncur5-5

29.Ayunan Sederhana10-10

30.Percobaan Hooke8-8

31.Kalorimeter6-6

32.Percobaan Bejana Berhubungan1-1

33.Percobaan Optik3-3

34.Sonometer3-3

35.Percobaan Hukum Ohm3-3

36.Petubujk Percobaan12-12

37.Papan Tulis1-1

38.Kotak Kontak12-12

39.Alat Pemadam Kebakaran1-1

40.Peralatan P3K---

41.Jam Dinding1-1

42.Kursi40-40

43.Meja Kerja Siswa4-4

44.Lemari Bahan---

45.Lemari alat3-3

46.Bak Cuci7-7

47.Meja Persiapan---

48.Meja Demonstrasi---

49.Tempat Sampah1-1

4.1.2.Struktur Organisasi Laboratorium Fisika MAN 2 JemberTabel 2.Kondisi Struktur Organisasi Laboratorium Fisika MAN 2 Jember

MANAJEMEN LABORATORIUM 2015|1

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM FISIKA MADRASAH ALIYAH NEGERI JEMBER 2TAHUN PELAJARAN 2010 - 2011

WAKA KURIKULUMDrs. SAMSUL MKEPALA LAB. BIOLOGIMUNADIROH,S.PdLABORANKEPALA MAN 2 JEMBERPELINDUNG KEPALA LAB. KIMIATITIK MURNIATI,S.PdKEPALA LAB. FISIKAENIKE KUSUMAWATI,S.PdKEPALA LAB. MATEMATIKADra.DWIASIH HENIASTUTITATA TERTIB LABORATORIUM FISIKA MAN JEMBER 2Tahun 2010/2011

TUGAS DAN KEWAJIBAN SISWA PEMAKAI LABORATORIUM

1. Mentaati segala peraturan Laboratorium 2. Menjaga ketenangan dan ketertiban saat melakukan pembelajaran3. Memelihara kebersihan ruangan, alat serta semua peralatan Laboratorium 4. Mengikuti petunjuk-petunjuk Guru pembimbing Laboratorium 5. Mengambil dan mengembalikan alat dalam keadan bersih dan baik6. Menjaga keutuhan alat-alat peraga di Laboratorium 7. Mengganti peralatan Praktikum yang rusak karena kecerobohan 8. Memakai seragam 9. Menjalin kerja sama dengan baik antara Guru Pembimbing Praktikum dengan pengelola laboratorium

HAK SISWA DALAM LABORATORIUM

1. Menggunakan alat dan bahan yang telah ditentukan / sesuai dengan petunjuk Praktikum yang disetujui 2. Meminta alat-alat dan bahan yang kurang kepada Guru Pembimbing 3. Melakukan Praktikum sesuai dengan program yang telah ditentukan

LARANGAN BAGI SISWA PEMAKAI LABORATORIUM

1. Menggunakan alat peraga dan peralatan lab yang tidak sesuai dengan prosedur 2. Melakukan Praktikum tanpa seizin Guru Pembimbing 3. Membuat suasana kurang Edukatif antara lain : a. Membuat keributan / kegaduhan / kekacauan b. Membawa makanan ke dalam Laboratorium c. Menggangu pemakai Laboratorium lain d. Mengotori / Mencoret / Membuang sampah pada ruangan Laboratorium e. Keluar / Masuk Laboratorium tanpa seizin Guru Pembimbing Praktikum f. Membawa Tas ke ruangan Laboratorium ( Kecuali atas izin dari Guru Pembimbing )

Demikian tata tertib ini agar dFisikatuhi dan di laksanakan dengan tanggung jawab.Jember, Julil 2010Mengetahui, KEPALA MAN 2 JEMBERPembina LAB. FISIKA

Drs. H. MUSTOFAENIKE K, SPdNip. 195604081985031004 Nip. 197206201997032001

J U R N A L P R A K T I K U M

No.HARI / TGL.JAM KEBIDANG STUDIJUDUL PENGAMATAN PRAKTIKUM ALAT / BAHANJML.GURU PENANGGUNG JAWAB

DAFTAR PINJAM ALAT/BAHAN LAB. FISIKA FISIKA MAN 2 JEMBERNONAMA PEMINJAMJUMLAHTGL. KEMBALITANDA TANGAN

1.

Jember, ..... 20...Kepala Lab. Fisika

Enike Kusumawati

4.2.PembahasanPelaksanaan kegiatan observasi Laboratorium Fisika dilakukan padahari Kamis 30 April 2015 di Laboratorium FISIKA MAN 2 Jember. Observasi ini didampingi oleh guru mata pelajaran sekaligus mantan kepala lab. Fisika MAN 2 Jember, ibu Enike Kusumawati, S.Pd. Kegiatan yang kami lakukan adalah menanyakan seputar pelaksanaan labolatorium fisika di MAN 2 Jember dibandingkan dengan Permendiknas No. 24 Tahun 2007.Berikut ini pembahasan hasil penelitian berdasarkan data penelitian serta hasil wawancara dengan narasumber.4.2.1.Kondisi Fisik Laboratorium Fisika MAN 2 JemberLaboratorium FISIKA MAN 2 JEMBER dengan luas bangunan sekitar, 14 x 8 m2 merupakan laboratorium fisika dan biologi (dijadikan satu).Adapun Tata Ruang Laboratorium FISIKA MAN 2 Jember initelah sesuai dengan teori, yaitu terdapat ruang praktikum, ruang persiapan, dan ruang penyimpanan.Dimana ruangan ini digunakan praktikan dengan jumlah sekitar 40 siswa.Laboratorium ini cukup luas digunakan untuk praktikum siswa MA.Dari hasil pengamatan, Laboratorium FISIKA MAN 2 Jember secara keseluruhan memiliki kondisi fisik yang baik, mulai dari kondisi bangunan, cat tembok, alat mebel air (furniture), keadaan atap dan tembok yang kokoh, kebersihan lantai serta,sudah baik, akan tetapi ventilasi udara dan pencahayaan ruang penyimpanan masih kurang baik sehingga ruangan terlihat gelap dan pengap. Selain itu, kebersihan alat laboratorium terlihat masih kurang baik.Hal ini terlihat dari hasil pengamatan bahwa masih terdapatnya debu tebal dan sarang laba laba di lemari penyimpanan alat.Di dalam lemari penyimpanan alat sendiri, sudah tertata rapi, tapi sayangnya peralatan yang ada di MAN 2 Jember ini kurang ini kurang dimanfaatkan. Di dalam lemari, alat-alat praktikum dijadikan satu kedalam kit-kit percabaan yang tersimpanan pada ruang alat dan bahan MAN 2 Jember. 4.2.2.Struktur Organisasi Laboratorium FISIKA MAN 2 JemberStruktur organisasi laboratorium FISKA MAN 2 Jember tidak terdapat dalam papan melainkan hanya terdapat di buku inventaris laboratorium Fisika.Seiring dengan penentuan struktur organisasi, kepala laboratorium juga harus menentukan tugas dan tanggung jawab masing-masing personil yang ada di laboratorium. Tugas dan tanggung jawab dijabarkan dengan jelas sehingga setiap personil dapat memahaminya.Dimana tugas pengelola laboratorium ini terdapat dalam papan di ruang persiapan. Secara lebih jelas, tugas pengelola laboratorium FISIKA meliputi :1. Penanggung jawab dan Koordinator Laboratoriuma. Membuat program kerja laboratoriumb. Membina dan membimbing staf pelaksana laboratorium dalam menerima, memelihara, dan mengawasi semua alat dan bahan sarana dalam laboratoriumc. Mengkoordinir dan mengalokasikan kegiatan praktikum dengan membuat jadwal pelaksanaan serta invemtarisasi hasil kerjad. Mempersiapkan dan mengecek alat alat dan fungsi sebelum dipergunakane. Mengajukan kebutuhan alat dan bahan kepada sekolahf. Melakukan inventarisasi dan pencatatan hasil proses penelitian siswa dalam penggunaan laboratoriumg. Membuat laporan rutin kegiatan2. Staf Laboratoriuma. Bertanggung jawab atas pemeliharaan alat dan bahan yang ada dalam laboratoriumb. Menjadi pelaksana administrasi laboratorium yang meliputi :1) Menginventarisasi alat dan bahan2) Menyimpan alat dan bahan sesuai dengan fungsi, kegunaan dan pengamannya3) Mempersiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan praktik4) Menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan seluruh ruang material dalam laboratorium5) Mensosialisasikan jadwal praktik , buku dan pedoman penggunaan kepada guru dan siswa

3. Guru Pembimbing Praktikuma. Membimbing dan mengawasi serta melaksanakan praktikum di laboratoriumb. Memberikan program praktik, materi praktik, serta memperkenalkan tentang fungsi alat dan bahan yang akan dipergunakanc. Menjaga kebersihan dan menyediakan tempat alat alat/bahan praktek untuk keamanan kerjad. Mengkoordinasikan hasil laporan kerja siswa guna program tindak lanjut.Selanjutnya berkaitan dengan program kerja kegiatan laboratorium FISIKA untuk waktu ke depan harus sudah direncanakan secara matang yakni mengenai berapa kali praktikum, pembelian bahan praktik, kegiatan memelihara ruang laboratorium, mengelola barang laboratorium dan lain lain. Penyusunan jadwal dilakukan secara manual dengan berbantuan komputer. Jadwal disusun coordinator laboratorium dibantu guru-guru FISIKA, serta dilaporkan kepada kepala sekolah. Hasilnya, jadwal penggunaan dikomunikasikan kepada seluruh pengguna laboratorium secara langsung dan dipasang di laboratorium agar dapat diketahui oleh semua pengguna.4.2.3.Pengelolaan Laboratorium fisika MAN 2 JemberDari hasil wawancara yang kami lakukan kepada kepala lab. Fisika ibu Enike Kusumawati, SPd. Beliau menjelaskan jika perlu diketahui saat ini kegiatan praktikum yang ada di MAN 2 Jember tidak pernah dilakukan, jadi bisa dikatakan pada saat ini lab dalam keadaan vakum. Ini dikarenakan guru mata pelajaran fisika lebih terfokus untuk melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Untuk saat ini, ibu Enike sendiri tidak menjabat sebgai kepala lab. Fisika, namun beliau menceritakan jika pengelolaan yang saat ini, sama seperti ketika beliau menjabat sebagai kepala lab. Perlu diketahui, jika kondisi fisik dari labolatorium Fisika yang ada pada MAN 2 Jember, berada satu atap dengan labolatorium Biologi, namun untuk masing-masing alat terpisahkan pada ruangnya sendiri-sendiri. Karena pemakaian gedung secara bersama ini, maka proses praktikumpun harus di jadwalkan dengan menyesuaikan jadwal praktikum mata pelajaran biologi. Di lab fisika MAN 2 Jember ini, sistim peminjaman alat-alat labolatorium fisika juga dibukukan dalam Daftar Pinjam Alat / Bahan lab . Disini, seorang guru perlu mengisi diskripsi alat yang akan dipinjam.

4.2.4 Kesesuaian laboratorium FISIKA MAN 2 JEMBER dengan standar sarana dan prasarana dalam PERMENDIKNAS RI No. 24 Tahun 2007Secara keseluruhan, daftar sarana dan prasarana yang ada di MAN 2 Jember sudah sesuai dengan standar yang dikeluarkan pemerintah melalui PERMENDIKNAS no. 24 Tahun 2007. Disini ada beberapa alat dan perlengkapan saja yang tidak memenuhi tuntutan pemerintah, semisal silider dengan massa sama, Gelas beker, dan kotak P3K. Dari segi diskripsi alatpun, kondisinya masih baik, namun sangat disayangkan tidak dapat termanfaatkan dengan baik. Hal yang paling vital dari kelngkapan SARPRAS ini adalah tidak adanya kotak P3K yang ada di lab, mengingat kegiatan lab sangat rentan terhadap kecelakaan kerja, sehingga keselamatan praktikan kurang mendapat jaminan, tapi untungnya di lab ini dilengkapi dengan petunjuk melakukan praktikum yang dapat membantu praktikan dalam melakukan praktikum sehingga kecelakaan kerja dapat terminimalisir.

BAB 5PENUTUP

5.1 Kesimpulan5.1.1 Manajemen kurikulum yang diterapkan di MAN 2 Jember terstruktur dan mencakup semua ruang lingkup manajemen kurikulum. Manajemen kurikulum di MAN 2 Jember masih menggunakan manajemen kurikulum saat kurikulum KTSP karena kurikulum 2013 masih baru dilakukan pengenalan untuk kelas X dan kelas XI. 5.1.2 Sistem kegiatan manajemen kesiswaan di MAN 2 Jember sudah terstruktur dan mencakup semua fungsi sebuah manajemen sekolah, mulai dari penerimaan peserta didik baru (PPDB), pencatatan, pembinaan dan pengembangan, pelaporan dan monitoring guna terlaksanaua manajemen yang baik dan efektif.5.1.3 Manajemen personalia yang terlaksana di MAN 2 Jember sudah diimplementasikan secara penuh sesuai dengan standarisasi pengelolaan personalia dimana manajemen personalia di sekolah ini meliputi perekrutan, pengangkatan, penempatan, pembinaan dan pemberhentian personil.5.1.4 Manajemen sarana dan prasarana di SMPN 7 Jember sudah terstruktur dan mencakup semua ruang lingkup manajemen, yaitu mulai dari tahap perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, investarisasi hingga penghapusan sarana prasarana. Semua tahapan ini, sudah sesuai dengan prosedur dari pusat.

5.2 SaranBerdasarkan uraian substansi manajemen sekolah di MAN 2 Jember, penulis disini menyarankan bagi sekolah bahwa manajemen sekolah di MAN 2 Jember yang sudah berjalan dengan baik harus tetap dikelola secara efektif dan ditingkatkan, sedangkan untuk menajemen yang masih menemui kendala maka sebaiknya pihak sekolah dapat segera mengatasi agar manajemen berbasis sekolah bisa terwujud dengan baik, sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien

DAFTAR PUSTAKA

Decaprio, Richard. 2013. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogayakarta : DIVA PRESSDepdikbud.1979. Pengelolaan Laboratorium Sekolah dan Manual Alat FISIKA. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Umum.Moedjadi. 1979. Pengelolaan Laboratorium Sekolah. Bandung : Pusat Pengembangan Penataran Guru FISIKAPermendiknas. 2007. Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta : PermendiknasSalirawati, Das. 2010. Manajemen Laboratorium FISIKA. (www.staff.uny.ac.id/sites/default/Manajemen%20Pengelolaan%20Lab-10.html)diakses 12 Maret 2015

Sudaryanto, Indrawati, dan Endang Kowara. 1998. Pengelolaan laboratorium FISIKA dan Instalasi Listrik. Jakarta : Depdikbud. Susilowati. 2014. Administrasi dan Inventarisasi Laboratorium FISIKA. (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/susilowati-spdsi-mpdsi/administrasi-dan-pengelolaan-laboratorium-Fisika.pdf) diakses 02 Mei 2015Suyitno. 2012. Tata Letak Alat Laboratorium FISIKA. (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suyitno-aloysius-drs-ms/tata-letak-alat-lab.pdf) diakses pada 2 Mei 2015Tyan, Agus. 2012. Manajemen Laboratorium FISIKA. (http://eprints.uny.ac.id/8343/3/bab%202-%2006302244023.pdf) diakses pada 12 Maret 2015.