man. konflik

22
Manajemen Konflik YUSTAN AZIDIN

Upload: julianti-mursidi

Post on 30-Jul-2015

60 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Manajemen Konflik

YUSTAN AZIDIN

TANYA KENAPA ????

2

KONFLIK

JAWAB

• 1. • 2.• 3.• 4.

3

Definisi Konflik

• Konflik adalah tidak adanya persetujuan antara individu tentang sesuatu yang penting (Kelly, 2010).

• Menurut Kehinde (2011) bahwa Konflik didalam suatu organisasi dikarenakan setiap individu memiliki ketertarikan personal dan profesional yang berbeda akan tetapi harus bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

4

• Konflik adalah suatu bagian kehidupan yang timbul dan selalu ada karena adanya kompleksitas hubungan manusia dimana tiap-tiap orang unik, memiliki sitem nilai, filosofi, struktur, kepribadaian, pilihan dan pola (Huber, 2000).

• Cummings (1980) mendefinisikan konflik sebagai suatu proses interaksi sosial dimana dua orang atau lebih, atau dua kelompok atau lebih, berbeda atau bertentangan dalam pendapat atau tujuam mereka.

5

Konflik dapat menjadi masalah serius dalam setiap organisasi, Konflik dapat menciptakan kondisi

yang kacau yang membuat karyawan hampir tidak mungkin bekerja sama akan tetapi dipihak lain

konflik juga mempunyai sisi positif yang kurang dikenal.

6

SUMBER KONFLIK(Swansburg, 2000)

KONFLIK

7

PERILAKU MENENTANG• 1) Competitive Bomber yang mudah menolak untuk bekerja,

sering menggerutu dengan bergumam yang dapat diterjemahkan sebagai urus saja sendiri. Perilaku-perilaku ini dilakukan untuk memancing respons manajerial.

• 2) Martyred Accomodator yang menggunakan kepatuhan palsu. Mereka bekerja dan mampu bekerja sama tetapi sambil juga melakukan ejekan dan hinaan, mengeluh dan mengkritik untuk mendapatkan dukungan yang lainnya.

• 3) Avoider, penentang ini menhindarkan kesepakatan dan partisipasi, tidak berespon terhadap manajer perawat.

8

Kategori Konflik Marquis dan Huston (2012)

Intergroup(antar kelompok)

Intrapersonal (di alam diri seseorang)

Interpersonal (antara 2 orang)

9

Peran manajer keperawatan adalah menciptakan lingkungan dimana konflik bisa digunakan sebagai saluran terjadi

pertumbuhan, inovasi dan produktivitas

(Marquis dan Huston, 2006)

10

Definisi Manajemen Konflik

• Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif.

11

Menurut Marquis & Huston (2012) peran kepemimpinan terkait dengan penyelesaian konflik adalah:

• Sadar diri dan bekerja dengan sungguh – sungguh dalam menyelesaikan konflik intrapersonal.

• Mengatasi konflik segera setelah pertama kali dirasakan dan sebelum termanifestasikan.

• Mencari penyelesaian menang – menang (win – win solution) jika memungkinkan.

• Memperkecil perbedaan persepsi antar pihak yang mengalami konflik dan memperluas pengertian kedua belah pihak tentang masalah.

12

• Membantu pegawai mengidentifikasi alternatif penyelesaian konflik.

• Mengenali dan menerima perbedaan individual yang dimiliki staf.

• Menggunakan keterampilan komunikasi asertif untuk meningkatkan cara persuasif dan membantu komunikasi terbuka.

• Menjadi model peran yang jujur dan mengupayakan negosiasi kolaboratif.

13

fungsi manajemen terkait dengan penyelesaian konflik adalah:

• Menciptakan lingkungan kerja yang meminimalkan kondisi pencetus konflik

• Secara tepat menggunakan wewenang sah jika harus membuat keputusan yang tidak populer atau cepat.

• Jika perlu, secara formal memfasilitasi penyelesaian konflik yang melibatkan pegawai.

• Menerima tanggung jawab secara mutual untuk mencapai tujuan supraordinat yang telah ditentukan sebelumnya.

• Mendapatkan sumber yang dibutuhkan unit melalui strategi negosiasi yang efektif.

14

• Mengkompromikan kebutuhan unit jika kebuttuhan tersebut tidak kritis untuk menjalankan fungsi unit dan jika manajemen yang lebih tinggi melepaskan sesuatu yang sama berharganya.

• Mempersiapkan segalanya untuk melakukan negosiasi untuk mendapatkan sumber unit, termasuk penentuan lanjutan total biaya dan kemungkinan pertukaran sumber unit.

• Menangani kebutuhan pengakhiran dan tindak lanjut negosiasi.

15

STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK

KOMPETESI (Competing)• Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba ”memaksakan”

kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital.

16

MENGHINDAR (Avoiding)

Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindar dari situasi tersebut secara fisik atau pun psikologis. Sifat tindakan ini adalah hanya menunda konflik yang terjadi. Situasi menang-kalah terjadi lagi di sini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, membekukan konflik untuk sementara.

17

AKOMODASI  (Accomodating)• Jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa

kepentingan sendiri agar pihak lain mendapatkan keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai  

• Pendekatan menyesuaikan (accomodating) dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat konflik dengan cara salah satu pihak melepaskan atau mengesampingkan keinginan kelompoknya dan memenuhi keinginan pihak lain.

• Melalui pendekatan ini, pihak yang satu merelakan kebutuhannya, sehingga pihak yang lain mendapatkan sepenuhnya hal yang diinginkan.

• Tehnik menyesuaikan merupakan pendekatan kalah-menang (lose-win approach).

18

• KOMPROMI (Compromising)• Tindakan ini dapat dilakukan jika kedua belah pihak merasa

bahwa kedua hal tersebut sama-sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama.

• Tehnik penyelesaian konflik mengharuskan kedua belah pihak yang terlibat konflik saling memberi kelonggaran atau konsesi. Keduanya saling bekerja sama untuk menyelesaikan konflik tanpa mengorbankan kepentingan organisasi.

• Kedua belah pihak mendapatkan apa yang diinginkan tetapi tidak penuh, dan kehilangan tetapi tidak seluruhnya. (win-win or lose-lose approach).

19

KOLABORASI (Collaborating)• Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja

sama. Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan.

• Kedua belah pihak yang terlibat bekerjasama dan mencari pemecahan konflik yang dapat memuaskan kepentingan kedua belah pihak.

• Pengelolaan konflik menggunakan tehnik kerja sama merupakan pendekatan menang-menang (win-win approach).

20

21

TERIMA KASIH

22