man konflik..oct.2013

28
MATERI KULIAH MAHASISWA TK. II AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI /MULAWARMAN BANJARMASIN, OKTOBER 2013

Upload: haikjismail

Post on 25-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • MATERI KULIAH MAHASISWA TK. IIAKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI /MULAWARMANBANJARMASIN, OKTOBER 2013

  • SEJARAH KONFLIKDalam teori interaksi pada tahun 1970, konflik merupakan sesuatu hal yang penting dan secara aktif mengajak organisasi untuk terjadinya konflik yang diartikan sebagai pertumbuhan produksi. Teori ini menekankan bahwa bahwa konflik dapat berakibat pertumbuhan produksi dan kehancuran organisasi tergantung bagaimana manajer mengelolanya. Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, maka manajer harus mengelola dengan baik.

  • Pada pertengahan abad19, sewaktu ketidakpuasan staf dan umpan balik dari atasan tidak ada, maka konflik diterima secara pasif dan sebagai suatu kejadian yang normal dalam organisasi. Seorang manajer dituntut untuk mampu menyelesaikan konflik dari pada harus menghindarinya. Konflik dalan suatu organisasi merupakan penghambat staf dalam melaksanakan tugasnya.

  • Konflik dalam suatu organisasi dimulai sejak 100 tahun yang lalu, dimana konflik merupakan suatu kejadian yang alamiah dan peristiwa yang pasti terjadi dalam suatu organisasi. Pada awal abad 20 konflik diindikasikan sebagai suatu kelemahan manajemen dalam suatu organisasi dan harus dihindari. Konflik harus segera diselesaikan dengan baik, karena konflik sebenarnya dapat dihindari jika staf diarahkan terhadap suatu tujuan yang jelas dalam melaksanakan tugasnya dan ketidakpuasan staf harus diekpresikan secara langsung supaya masalah tidak menumpuk dan bertambah banyak.

  • PENGERTIAN KONFLIKMenurut Littlefield (1995), bahwa konflik dapat dikategorikan sebagai sesuatu kejadian atau proses.

    1.Sebagai suatu kejadian,konflik terjadi dari sesuatu ketidaksetujuan antara dua orang atau organisasi dimana seseorang dapat menerima sesuatu yang akan mengancam kepentingannya.

    2.Sebgai suatu proses, konflik dimanifestasikan sebagai suatu rangkaian tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau kelompok dimana setiap orang atau kelompok berusaha menghalangi/mencegah kepuasan dari seseorang.

  • Marquis & Huston (1998), bahwa konflik sebagai masalah internal dan eksternal yang terjadi sebagai akibat dari perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari dua oang atau lebih.

    Konflik sering terjadi pada setiap tatanan asuhan keperawatan. Asumsi dasar tentang konflik dalam keperawatan adalah :

    1. Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi.

    2. Jika konflik dapat dikelola dengan baik maka dapat menghasilkan suatu kualitas produksi yang berdampat terhadap peningkatan dan pengembangan.

  • Peran manajer keperawatan sangat penting dalam mengelola konflik denan menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga tercapai pengembangan, peningkatan dan produktifitas. Belajar menangani konflik secara konstruktif dengan menekankan pada WIN-WIN SOLUTION merupakan ketrampilan kritis dalam manajemen.

  • KATEGORI KONFLIKKonflik dapat dibedakan menjadi 3 jenis :

    1.Intrapersonal. Konflik yang terjadi ada individu sendiri. Hal ini sering dimanifestasikan sebagai akibat dari kompetisi peran. Contoh, Pimpinan merasa konflik interpersonal dengan loyalitas terhadap profesi keperawatan, loyalitas terhadap pekerjaan dan loyalitas kepada pasien.

    2.Interpesonal. Konfik yang terjadi pada dua orang atau lebih dimana nilai, tujuan dan keyakinan yang berbeda. Contoh, manajer sering merasa konflik dengan teman sesama manjer, atasan dan bawahannya.

  • 3. Intergroup. Konflik yang terjadi antar dua atau lebih dari kelompok orang, departemen atau organisasi. Sumber konflik ini adalah hambatan dalam mencapai kekuasaan dan otoritas (kualitas jasa pelayanan), keterbatasan prasarana.

    Dalam organisasi, konflik yang terjadi merupakan refleksi dari konflik interpersonal, intrapersonal dan anatar kelompok. Menurut Marquis & Huston (1998), konflik dibedakan menjadi dua yaitu :

    1. Konflik vertical, terjadi antara atasan dan bawahan.

    2. Konflik horizontal, terjadi antara staf dengan posisi dan kedudukan yang sama. Mialnya : wewenang, keahlian dan profesi.

  • PENYEBAB KONFLIKPENYEBAB KONFLIK DALAM ORAGANISASI ADALAH :

    Kekuasaan.Komunikasi.Tujuan seseorang dan organisasi.Ketersediaan sarana.Perilaku kompetisi.Personality.Peran yang membinggungkan.

  • PROSES KONFLIK1. Konflik Laten Konflik yang terjadi secara terus-menerus dalam suatu organisasi. Misal keterbatasan staf dan perubahan yang cepat, sehingga memicu ketidakstabilan suatu organisasi dan kualitas produksi. Konflik kadang tidak Nampak secara nyata/tidak pernah terjadi.

    2. Felt Konflik (Konflik yang dirasakan). Konflik yang terjadi karena adanya suatu yang dirasakan sebagai ancaman, ketakutan, tidak percaya, dan marah. Hal ini penting bagi seseorang untuk menerima konflik dan tidak merasakannya konflik tersebut sebagai suatu masalah/ancaman terhadap keberadaannya.

  • 3. Konflik yang Nampak/sengaja dimunculkan. Konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari solusi. Tindakan yang dilaksanakan mungkin menghindar, kompetisi, debat atau mencari penyelesaian konflik. Penyelesaian konflik dalam suatu organisasi memerlukan suatu upaya dan strategi untuk mencapai tujuan organisasi.

    4. Resolusi konflik. Adalah suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua orang yang terlibat di dalamnya dengan prinsip win-win solution.

    5. Konflik Aftermath. Adalah konflik yang terjadi akibat tidak terselesaikannya konflik yang pertama, konflik ini akan menjadi besar jika tidak segera diatasi atau dikurangi penyebab dari konflik yang pertama.

  • STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK.1. Kompromi atau Negosiasi. Dimana semua yang terlibat saling menyadari dan sepakat tentang keinginan bersama. Kedua unsur yang terlibat menyerah dan menyepakati hal yang telah dibuat (lose-lose solution), hal ini sering digunakan oleh Middle dan Top manajer keperawatan.

    2. Kompetisi. Penyelesaian ini menekankan bahwa hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah. Akibat negatif dari strategi ini adalah kemarahan, putus asa dan keinginan untuk perbaikan di masa mendatang. Strategi ini dapat diartikan win - lose penyelesaian konflik.

  • 3. Akomodasi atau Cooperative. Pada strategi ini seseorang berusaha mengakomodasi permasalaan-permasalahan dan memberi kesempatan orang lain untuk menang. Masalah utama pada strategi sebenarnya tidak terelesaikan. Strategi ini biasa digunakan dalam suatu politik untuk merebut kekuasaan dengan berbagai konsekuensinya.

    4. Smooting. Yaitu penyelesaian konflik dengan mengurangi komponen emosional dalam konflik. Pada strategi ini individu yang terlibat konflik berupaya mencapai kebersamaan daripada perbedaan dengan penuh kesadaran dan instropeksi diri. Strategi ini digunakan pada konflik yang ringan.

  • 5. Menghindar. Semua yang terlibat dalam konflik menyadari tentang masalah yang dihadapi tetapi memilih untuk menghindar atau tidak menyelesaikan masalah karena membahayakan kedua pihak, biaya penyelesaian lebih besar atau penyelesaian masalah perlu orang ketiga.

    6. Kolaborasi. Yaitu kedua pihak yang terlibat menentukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam mencapai tujuan. Strategi kolaborasi tidak akan bisa berjalan jika kelompok yang terlibat tidak mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan masalah dan tidak adanya saling percaya (Bowdich & Buono, 1994).

  • LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK.Pengkajian.Analisa situasi.Analisa dan memastikan situasi yang berkembang.Menyusun tujuan.Identifikasi.Mengelola perasaan.Intervensi.Meyakini konflik dapat diselesaikan dengan baik.Meyeleksi metode dalam penyelesaian konflik.

  • NEGOSIASI.Negosiasi sering dirancang sebagai suatu pendekatan kompromi jika digunakan sebagai strategi penyelesaian konflik. Selama negosiasi berlangsung kedua pihak yang telibat menyerah dan lebih menekankan pada mengakomodasi perbedaan-perbedaan kedua pihak.

  • MENURUT SMELTZER (1991) MENGIDNTIFIKASI 2 TIPE NEGOSIASI :1. Kooperatif (setiap orang menang).Jika kedua menghendaki suatu perubahan, maka hal ini merupakan cara kooperatif yang baik.

    2. Kompetitif (hanya satu orang yang menang).Jika hanya satu pihak yang menghendaki suatu perubahan, maka akan muncul suatu persaingan.

  • PERAN NEGOTIATOR DALAM NEGOSIASI :Memaksimalkan kemenangan kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama.

    Meminimalkan kekalahan, dan bagi yang kalah tetap dapat mengikuti tujuan bersama.

    Membuat kedua puhak merasa puas.

  • TAHAP-TAHAP NEGOSIASISEBELUM NEGOSIASI

    Kriteria yang harus dipenuhi manajer sebelum melakukan negosiasi :

    Masalah harus dapat dinegosiasi.Negotiator harus tertarik terhadap take and give selama proses.Kedua pihak harus saling percaya.

  • LANGKAH-LANGKAH SEBELUM MELAKNAKAN NEGOSIASI :Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin,Memilih tujuan utama sebagai masukan dari tingkat bawah.Memilih alternative yang terbaik tentang sarana danprasarana.Mempunyai agenda yang disembunyikan.

  • SELAMA NEGOSIASI.

    Strategi dan cara yang perlu dilaksanakan dalam menciptakan kondisi yang persuasif, asertif dan komunikasi terbuka selama negosiasi :

    1.Pilih kata-kata yang rasional.2.Dengarkan dan perhatikan respon verbal yang Nampak.3.Berfikir positif dan selalu terbka untuk menerima informasi.4.Memahami pandangan apa yang disampaikan lawan bicara.5.Selalu diskusikan tentang konflik yang terjadi.

  • 6. Hindari untuk menyalahkan orang lain.7. Jujur.8. Bersikap bahwa kita memerlukan suatu penyelesaian yang terbaik.9. Jangan langsung menyetujui solusi yang ditawarkan, tetapi berfikir dan mintalah waktu untuk menjawabnya.10.Jika kedua pihak menjadi marah atau lelah maka istirahat sebentar.11.Dengarkan dan tanyakan tentang pendapat yang kita belum memahami.12.Bersabar.

  • KUNCI SUKSES MELAKSANAKAN NEGOSIASI : Jelaskan tujuan negosiasi, pastikan anda mengetahui keinginan orang lain.Perlakukan orang sebagai teman dan hadapi masalah yang ada.Ingat bahwa setiap orang mengharapkan penyelesaian yang dapat diterima.Dengarkan baik-baik dan perhatikan pergerakan tubuhnya.Lakukan sesuatu yang sederhana, tidak berbelit-belit.Antisipasi penolakan.

  • Tahu apa yang dapat anda berikan.Tunjukkan beberapa alternative pilihan.Tunjukkan keterbukaan dan ketaatan jika orang lain sependapat dg kita.Asertif bukan agresif.Hati-hati anda mempunyai kekuasaan untuk memutuskan.Pegunakan pergerakan tubuh jika setuju/tidak.Konsisten terhadap sesuatu yang anda anggap benar.

  • CONTOH KONFLIKPerawat Maria pindahan dari bagian anak diberikan tugas untuk mengelola bagian ruang bersalin. Perawat maria tidak tahu apa yang harus dilaknakan, karena tidak menguasai bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir, sehingga perawat Maria mengajukan keberatan. Sebagai kepala ruangan anda menilai bahwa perawat Maria orang yang kompeten terhadap tugas yang diberikan. Dalam situasi tersebut anda mengalami konflik personal dan professional.

  • HINDARI :Sikap sinis, kasar dan menyepelekan.Trik yang tidak baik/manipulasi.Distorsi.Tergesa-gesa dlam proses negosiasi.Tidak berurutan.Membuat hanya satu pilihan.Memaksakan kehendak.Berusaha menekan pada satu pendapat.

  • Pertanyaan :Strategi penyelesaian konflik apa yang sesuai dan berikan alasan-alasan yang rasional terhadap tindakan anda?

    SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES.