newsletter oct 2013-ind.pdf
TRANSCRIPT
Canada" '1:!5r',
Proyek Tatakelola Lingkungan untukPenghidupan Berkelanjutan (PTLPB)
PTLPB adalah Proyek kerjasama antaraPemerintah Indonesia dan Pemerintah
Canada (hibah) yang berjangka lama 7tahun - Januari 2009 s/d Desember 2014.Thhun ini adalah tahun keenam dalampelaksanaan proyek.
Tujuan
Ti-rjuan dari proyek adalah MembantuIndonesia dalam menciptakan danmelindungi mata pencaharian berkelanjutanmelalui pengelolaan sumber daya alam danlingkungan hidup yang berkelanjutan.
Dampak yang Diharapkan
Diharapkan bahwa dengan adanya
peningkatan mata pencaharian berkelanjutan
bahwa ada peningkatan kesejahteraan
masyarakat desa di wilayah-wilayah DASterpilih.
Tindakan Proyek
PTLPB akan meningkatkan kapasitas
pengelolaan sumber daya alam di beberapa
daerah aliran sungai terpilih di Sulawesi,
Indonesia yang mencontohi tatakelolalingungan berkelanjutan.'Wilayah Pelaksanaan
PTLPB ditaksanakan di dua wilayah DaerahAliran Sungai (DAS) di lndonesia yairu:
1. DAS Bone-Bolango di Provinsi
Gorontalo.
2. DAS Konaweha di Provinsi Sulawesi
Tenggara.
Mitra Pemerintah Indonesia danPelaksana Proyek
PTLPB dibantu oleh Badan Perencanaan
Nasional (BAPPENAS) di tingkat Nasionaldan Badan Perencanaan PembangunanDaerah (BAPPEDA) Provinsi, dan Badan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)
Sampara di Provinsi Sulawesi Tenggara,
dan Badan Pengelolaan Daerah AliranSungai (BPDAS) Limboto-Bone-Bolango diProvinsi Gorontalo.
PTLPB dilaksanakan di Indonesia olehkonsorsium antara SNC-Lavalin danHydrosult, dua perusahaan Canada yangdikontrakkan oleh Pemerintah Canada.
Biaya Pelaksanaan
Biaya keseluruhan untuk pelaksanaan proyek7 tahun adalah CAD 14.771.000.
l.
Arah Kegiatan
PTLPB mengarahkan penggunaan biaya
bantuan di dua tingkat kegiatan:
Pelaksanaan kegiatan di tingkat Desa
Fokus kegiatan yang dilaksanakan ditingkat desa utamakan peningkatankemampuan mengelola sumber daya
alam untuk penghidupan berkeianjutanmasyarakat.
Pelaksanaan kegiatan di tingkat DAS
PTLPB juga mengarahkan penggunaanbiaya bantuan untuk kegiatan-kegiatanyang dilaksanakan di tingkat DAS.
Peningkatan Kapasitas PemerintahIndonesia berkaitan Pengelolaan DAS
Ada beberapa tindakan PTLPB terhadappeningkatan kapasitas Pengelolaan DAStermasuk :
. Tindakan pada tingkat kebijakannasional berhubungan dengan
pendekatan pelaksanaan pengelolaanDAS;
. Tindakan terhadap tatakelola sumberdaya alam dan lingkungan;
. Peningkatan kordinasi Sektoralterhadap pengelolaan DAS
. Peningkatan kapasitas secara teknis
4, Strategi terhadap prinsip dasarPTLPB. Strategi keseteraan gender: PTLPB
akan meningkatkan kapasitas
menganalisa / melihat / mengertikeadaan ekosistem dan pemanfaatanSDA dari lensa keseteraan gender;
. Strategi inklusi sosial: PTLPB akan
meningkatkan pengertian bahwa
hasil dari pengelolaan SDA di wilayahDAS adalah untuk kebaikan semua;
Kegiatan-Kegiatan dalam Rencana KerjaThhunan PTLPB
1. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tingkatDesa.
Lanjutan pelaksanaan kegiatanpemanfaatan sumber daya alamuntuk penghidupan masyarakat secara
berkelanjutan.
2. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tingkatDAS.
J.
EG5LP/PTLPB 0KT0BrR 2013
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksana-kan adalah :
a. Penyusunan Rencana PengelolaanDAS (RPDAS) dan/atau penyusunanRencana Tindak Pengelolaan DAS(RTDAS) berdasarkan analisaaspek bio-fisik; ekonomi; sosial dankelembagaan secara kwantitatif dankwalitatif dan keterlibatan masyarakatdalam proses analisa.
b. Kordinasi dan sosialisasi RPDASdan RTDAS bersama pihakberkepentingan termasuk SKPDtingkat Provinsi maupun Kabupaten,
pengguruan tinggi, LSM, sedorswasta, dan masyarakat,
c. Pelaksanaan kegiatan pengelolaanDAS sesuai kegiatan2 yangteridentifikasi di RTDAS di wilayahfokus kegiatan PTLPB; dan
d. Pembentukan peraturan pengelolaanDAS tingkar Provinsi.
3. Peningkatan Kapasitas PemerintahIndonesia berkaitan Pengelolaan DAS
Kegiatan-kegia tan y^ng akan dilaksana-kan adalah :
. Studi banding ke fasilitas pengelolaanDAS di Canada ronde kedual
DAS Konaweha di Propinsi Sulawesi Tenggora
. Peningkann kesadaran danpengetahuan berhubungan denganpembentukan kebijakan / strategidan kelembagaan berkaitanpengelolaan DAS selanjutnyasebagai hasil fasilitasi pelaksanaanPP 3712012;
. Pelaksanaan Pertemuan Proyek
4. Pengendalian Proyek termasuk:
. Bantuan Teknis;
. Pelaporan;
. Managemen keuangan;
. Monitoring dan Evaluasi pelaskanaankegiatan secara rutin. o
DAS Bone Bolango di Provinsi Gorontolo
Petatihan Membuat Kue Pia KhasGorontalo dari Bahan Lokalfl " elurahan Tuladenggi merupakan
$4 wilaVah hilir dari DAS Bolango, yang& =-terpilih untuk mewakili wilayah
hilir dalam hal pelatihan yang difasilitasioleh EGSLP.
Pelatihan ini melibatkan dua kelompokdimana masing-masing kelompok terdiridari 5 peserta yang terdiri dari perempuanatau ibu-ibu yang berkomitmen tinggiuntuk mau bekerja sama dengan EGSLP.
Dimana sasaran kelompok ini adalahkeluarga yang masuk dalam indikatorKeluarga Miskin.
Bahan dasar utama kue Pia ini dari tepungjagung yang dikombinasikan dengantepung terigu dan susu. Tepung jagungsebagai bahan dasar utama pembuatankue Pia mudah didapat di kelurahanTuladenggi.
Ada dua varian rasa dari kue pia ini yaitucokelat dan kacang hijau. Kue pia ini dikemas dalam kardus berisi 20 buah kuepia, plastik mika berisi 15 buah kue pia
dan toples berisi 200 buah kue pia. Untukkemasan toples hanya dapat ditemui pada
saat bulan ramadhan sebagai panganan
untuk menyambut Hari Raya ldul Fitri.
Segmen pasar kue pia ini dari semuakalangan baik itu anak-anak maupundewasa. Dikarenakan kue pia yangrenyah, manis dan bisa dinikmati kapansaja sebagaiteman minum teh, kopi, sirupatau sesuai selera.
Saat ini pemasaran kue pia masih di pasarlokal dengan sistim konsinyasi, untukpenjualan di supermarket belum dapatdilakukan terkendala dengan kemasankue pia yang belum semenarik kemasankue pia lainnya, kemudian label halaldan surat ijin usaha yang belum diprosespengajuan nya.
Kue Pia yang difasilitasi oleh EGSLP tidakmengandung bahan kimia sama sekali.Kue Pia ini dapat bertahan hingga 2 bulanke depan.
Walaupun masih ada beberapa kendalayang dihadapi, tetapi kendala itu bukandijadikan suatu hambatan tetapi sebuahjembatan menuju kesuksesan.
Untuk langkah kedepan EGSLP akan
memfasilitasi pengajuan ijin usaha danlabel halal untuk Kue Pia yang difasilitasioleh EGSLP agar mampu bersaing denganproduk yang telah ada sehingga dapatmeningkatkan pendapatan dari penerimamanfaat khususnya dan KelurahanTuladenggi pada umumnya. o
EGSLPIPTLPB 0KTOBrR 2013
Jagung Manis Desa TalumopatuPengembangan Budidaya
.;:-.'\etani Jagung di Desa Talumopatu
' memiliki kebiasaan menanam jagung
-8. Iokal yang hasil produksinya sangatminim sehingga produksi hanya untukmakanan ternak, baik buahnya yang
digiling maupun batang dan daunnyauntuk makanan ternak sapi dan kuda.
Setelah diperkenalkan dengan komoditijagung manis program EGSLP maka saat inipetani di Desa ini sudah mulai menanamjagung manis yang memiliki nilai ekonomidan ciri Jagung manis memiliki umurpendek (panen muda) serta batang dandaunya pun bisa dijual untuk makananternak.
Salah satu petani yang melaksanakanpanen pertama dengan luasan % Ha
mendapatkan hasil bersih sejumlah 4,5
Juta Rupiah umur panen 70 Hari, padahal
sebelumnya hanya dengan menanamjagung lokal pendapatan petani tidakcukup 1 juta rupiah dgn umur panen 3
bu lan.
Dengan dilakukannya pelatihan teknikbudidaya jagung manis melalui programEGSLP maka hampir semua pemanfaatsangat tertarik dengan komoditi Jagungmanis.
Total areal yang ditanami sudah mencapai4,7 Ha yang tersebar disetiap lahanpemanfaat. Penanaman dilakukan olehkelompok pemanfaat yakni tidak tanamserentak akan tetapi secara bergilir untukmenghindari produksi yang melimpahyang berakibat dari kestabilan harga padapedagang. o
Usaha Pengembangan Ternak Kambing Melalui KUBEE- F egiatan Clesi ini menggunakan dana
F*€ CDF sebesar Rp. 17.000.000. Sesuai
=.E* ==rencana awal dana tersebut untukpembelian ternak kambing sebanyak 6ekor, akan tetapi K2PD Mulia Jaya dapatmembeli ternak kambing sebanyak 9
ekor. Ternak dikandangkan dan memilikirance khusus yang didalamnya terdapattanaman gamal, rumput-rumputan, danselain itu dikembangkan pula tanamanLamtoro sebagai salah satu sumber pakan
kambing.
Usaha ini dikelola oleh satu kelompokpenerima manfaat yaitu KUBE SumberRejeki yang terdiri dari 7 ora ng anggotanya,anggota kelompok ini sudah biasabeternak kambing akan tetapi selamaini pengelolaannya secara liar sehinggaternak biasa merusak tanaman warga.
Kelompok ini merupakan warga yang
termasuk dalam kategori KK miskin.Anggota dibekali ilmu budidaya ternakkambing yang baik, diajarkan bagaimanapenanggulangan penyakit ternak yang
membutuhkan penanggulangan segarauntuk meminimalisir kematian ternak.
Dampak dari kegiatan ini :
Ekonomi :
1,. Disekitar kandang kambing tersebutada potensi kali kecil yang pada
awalnya hanya dimanfaatkan airnyauntuk menyiram tanaman sayuran,setelah ada kegiatan clesi, petanimemanfaatkan sungai tersebutuntuk membudidayakan ikan mujair,ikan mas dan ikan nila. Kotoranternak tersebut dimanfaatkan untuk
menghasilkan pakan alami bagi ikantersebut.
2. Disekitar rance kambing terdapatkebun sayur-sayuran. Awalnya petanisayur menggunakan pupuk kimiauntuk tanaman sayurannya, setelahkegiatan clesi berjalan kotoranternak digunakan untuk pupuk padatanaman sayurannya, ini mampumengurangi biaya pembelian pupukkimia.
3. Hasil sayuran lebih banyak daripada sebelum menggunakan pupukkotoran kambing.
4. Kelompok juga menjual kotoranternak kambing kepada petani Iainyang melihat hasil tanaman sayuranyang baik akibat menggunakanpupuk kotoran kambing.
Lingkungan :
I. Masyarakat desa UPT. Epeea/Unaasi Jaya sebagian adalahpetani sayuran, selama ini petanicenderung menggunakan pupukkimia untuk tanaman sayurannya.Setelah ada kegiatan clesi ini kotorankambing digunakan kelompok yangjuga adalah petani sayuran untukmemupuk tanamannya bahkan adapetani diluar anggota kelompok yang
membeli kotoran kambing tersebutuntuk tanaman sayur nya. Kegiatanclesi tersebut dapat meminimalisirkecenderungan menggunakan pupukkimia.
2. Dengan adanya kegiatan Clesi usahapengembangan ternak kambing,
kelompok membudidayakan lamtorountuk ketersediaan pakan kambing,lamtoro selain bermanfaat menjadipakan yang bergizi bagi kambing,juga bermanfaat untuk menjagakesuburan tanah.
Keberlanjutan :
1. Terbina kelompok yang solid danbekerja sama baik dan terlibatlangsung dalam pengelolaan ternak.
2. Kelompok sepakat akan menambahjumlah ternak yang ada, danmengelola ternak dengan baik. o
[65LPIPTLPB OKTOBFR 201 3
PengembanEan Budidaya lkanAir Tawar di Desa Talulobutu
aat kegiatan Pelatihan Budidaya lkanAir Tawar oleh Program EGSLP diDesa Talulobutu, desa yg memiliki
areal kolam yg cukup memadai.
Saat kegiatan berlangsung yakni padaproses tanya jawab antara pesertapelatihan (Petani Kolam) yang pada saatitu pematerinya dari Dinas Perikanan Kab.Bone Bolango, hampir semua pesertamenyampaikan pengeluhan kurangnyaketersediaan pakan bahkan terkesanmahal harganya. Benih ikan dan pakanyang diberikan Program EGSLP belummencukupi karena dana yang terbatas.
SKF melakukan koordinasi dengan PemdaBone Bolango (Kepala Dinas Terkaitdan Bupati) untuk menindaklanjutipermasalahan yg dihadapi oleh petani
kolam di wilayah itu yakni tentangmahalnya pakan ikan.
Alhamdulilah Pemda Bone Bolangomenganggarkan Pembangunan Bangsaldan pengadaan mesin Pengolah pakanikan di Desa Talulobutu dan kelompoknyaadalah binaan EGSLP.
Sekarang kegiatan produksi sudah berjalanmeskipun kendala modal produksi yangmasih di alami oleh kelompok, namunsetidaknya dengan adanya shering daripemda Bone Bolango, sudah dapatmengatasi permasa laha n yg dihadapi peta-ni kolam di desa tersebut bahkan desa-desa tetangga. o
Pelatthan Budidaya SemanEka Sistem Mutsa-f-' esa Langgea adalah lokasi. '.transmigrasi yang berada
.R"-.,"""+ dikecamatan Abuki kab. Konawe,mata pencaharian warga desa tersebutbertani padi sawah, palawija dan buah-buahan, potensi alam sangat mendukunguntuk pengembangan buah-buahankhususnya tanaman semangka, hanya sajarendahnya pengetahuan masyarakat untukmengembangkan budidaya semangkamasih sangat terbatas, sehingga pada
saat pengusulan kegiatan masyarakatmengusulkan untuk diadakan kegiatanbudidaya semangka.
Sehingga salah satu kegiatan clesi adalahbudidaya semangka sistem mulsa .
Persiapan lapangan :
Kegiatan Pelatihan budidaya semangkasistern mulsa (demplot) adalah pengganticlesi lama yang disepakati oleh anggotadengan tidak ada perubahan jumlahdana yang ada di RAB, peserta 30 orangpetani semangka, luas demplot 50 are,instruktur pengamat hama BPSBTPH
provinsi 5u lawesi Tenggara.
Dampak yang didapat& hasil pelaksanaankegiatan :
. Ada kemampuan peserta mengukurdan memberi perlakuan perbaikan PH
tanah. Dari segi perubahan positif pada
a
a
kelompok, pengetahuan /keterampilanbudidaya semangka meningkat denganmenggunakan mulsaPenggunaan pupuk organicPeningkatan luas lahanPeningkatan produksi dan pendapatandari 4-4,5 juta menjadi 5,5 - 7 juta per25 areHasil produksi buah lebih manis karenamenggunakan pupuk organic.
Perubahan positif pada masyarakat :
o Petani lain dari desa tetangga sudahmengadopsi teknik budidaya semangkaseperti yang diterapkan kelompok.
Perubahan Berkelanjutan:o Lingkungan hidup:
Menghilangkan pupuk kimia denganmengganti pupuk organik.
o Ekonomi :
Peningkatan pendapatan denganmembaiknya harga dan perluasan pasar(Selain kebutuhan di Kab. Konawe,jugasudah dapat menyuplai ke Kota kendaridan Kab. Kolaka).
r Sosial :
Ada adopsi perlakuan tanaman daripetani desa lain.
r Kelembagaan :
Terbentuk petani kelompok semangkadan ada pembinaan dari perusahaanpenjual bibit dan penyuluh. o
T65LPIPTLPB 0Kr0B[R 2013
Kegiatan PTLPB Tingkat DASSlengelolaan sumber daya alam
$-* di Daerah Aliran Sungai (DAS)
e penting supaya ada sumber dayabuat penghidupan masyarakat secaraberkelanjutan. Pada saat ini, DAS
Konaweha dan DAS Bolango dianggapdalam keadaan dimanapun fungsiekosistem didalam wilayah DAS tidaksesuai semestinya lagi.
Seharusnya ada rencana pengelolaan DAS
dan pelaksanaan kegiatan pengelolaanDAS supaya fungsi DAS-DAS kembalisesuai semestinya dan mata pencaharianmasyarakat dijamin berkelanjutan.
Di lndonesia sudah ada peraturanpemerintah yang menjadi pedomanpenyusunan rencana pengelolaan DAS
yaitu PP 37/ 2012 mengenai perencanaanpengelolaan DAS.
Pada saat ini PTLPB memfasilitasipelaksanaan PP 37/2012 di wilahah DAS
Konaweha di Provinsi Sulawesi Tenggaradan DAS Bolango di Provinsi Gorontalo.
Hasil dari pelaksanaan PP 37/201,2 di
masing-masing Provinsi adalah dokumen2yang merupakan rencana pengelolaanDAS.
Di Sulawesi Tenggara "Revisi 1, Rencana
Pengelolaan DAS Konaweha" dan"Rencana Tindak Pengelolaan Sub-DAS
Latoma dan Sub-DAS Lahumbuti Hulu"akan diterbitkan bulan Oktober 2013.Di Gorontalo PTLPB akan menerbitkandokumen "Rencana Tindak DAS Bolango"bulan Oktober 2013.
Diharapkan dokumen2 tersebut akanmenjadi acuan yang membimbingpelasanaan kegiatan pengelolaan DAS
selanjutnya.
Sudah terlaksana:1. Pembentukan Tim Rencana
Pengelolaan DAS (RPDAS) olehGubernur di Provinsi masing2;
2. Review RPDAS yang pernah disusundulu oleh BPDAS di masing2Provinsi;
3. Pengumpulan dan analisa datasekunder;
4. Pelaksanaan lokakarya FGD denganmasyarakat di wilayah Sub-DAS2 dimasing2 Provinsi;
5. Penyusunan Dokumen; dan6. Review serta perbaikan dokumen
sesuai hasil review.
Pada saat in i doku men2 tersebut difina lkan
dan akan diterbitkan dalam waktu dekat.Selanjutnya di masing2 Provinsi akanada kegiatan sosialisasi dan kordinasidengan SKPD, Forum DAS, perguruantinggi, LSM, masyarakat dan pemangku
berkepentingan lain. Sukses dalam rangkapengelolaan DAS akan butuh pelaksanaankegiatan pengelolaan DAS untuk periodejangka panjang.
Maka hasil dari lokakarya-lokakaryasosialisasi dan kordinasi adalah komitmendari bebagai pihak secara teknis dansecara keuangan untuk melaksanakankegiatan pengelolaan DAS.
Mudah-mudahan dalam waktu singkat,pelaksanaan kegiatan di Provinsi masing-masing akan mulai sesuai kegiatan-kegiatan yang diterangkan didalamRencana Tindak. e
Review RPDAS Konaweha 2OI3 - 201.8dan Rencana Tindak pada Fokus WilayahTerpilih DAS Konaweha
etelah melalui proses penyusunan/revisi yang cukrip panjang oleh teaminti RPDAS, dokumen RPDAS 2008 -
2023 yang disusun oleh BP DAS Samparaakhirnya direview untuk pertama kalinya.Kegiatan review ini dukung penuh olehCIDA melalui Tata Kelola Lingkungan danPenghidupan Berkelanjutan - EGSLP.
Review RPDAS merupakan salah satutahapan/rangkaian dari proses Revisi-lRPDAS periode 2013 - 201-8 yang manatelah didahului dengan pengkajian datakuantitatif bersama masyarakat yang
bersentuhan langsung dengan DAs
Konaweha melalui proses Focus GroupDiskusi yang telah di laksanakan pada 6
lokasi. Pelaksanaan FGD tersebut diatasdilakukan di Sub Das Latoma, LahambutiHulu, Hilir, Uete, Angata dan Lahambutitenga h.
Data hasil FcD di 6 lokasi lalu kemudiandikumpuldan diolah oleh team inti yang diSK-kan oleh Gubernur Sulawesi Tenggaradan menjadi bahan penyempurnaandokumen revisi RPDAS 2013 -2018.
Review Dokumen revisi RPDAS Konaweha-L ini berlangsung selama 2 hari yaitutanggal L8 dan L9 September 2013 di
Hoga room Hotel Swiss Bell Kendari.Kegiatan revisi ini melibatkan berbagaidisiplin ilmu dan berbagai institusi sepertiBappenas, Bappeda Sultra, BappedaKonawe, perguruan Tinggi dan NGO's.
Beragam tanggapan dan masukan yang
muncul selama berlangsungnya review.Hal ini dimaksudkan agar kelak dokumenrevisi RPDAS 2013 - 20L8 diharapkandapat menjadi guide line (panduan)bagi para pemangku kepentingan dalampenyusunan program kerja yang terkaitlangsung dengan pengelolaan sumberdaya alam pada daerah aliran sungai.
Pada kesempatan yang sama, dibahasjuga Dokumen Rencana Tindak yang
berisikan seluruh program dan rencanakegiatan yang nantinya akan kembali dibahas dalam forum diskusi Koordinasi,lntegrasi, Sinergy dan Sinkronisasi yang
rencana akan diadakan pada akhir bulanSeptember 2013.
Kegiatan review ini berakhir denganberbagai catatan catatan penting yang
merupakan penyempurnaan daridokumen RPDAS yang selanjutnya diolah kembali oleh Core Team RPDAS SK.
Gubernur Sulawesi Tenggara. o
TG5LPIPTtPB 0KT0B[R 201 3
Membumikan Kegiatan Pengelolaan DAS Di Provinsi Gorontalo:
Sebuah Proses Pembelajaran PenyusunanRencana Tindak Pengelolaan DASBolango Terpadu
&ffiw#
IAIARBEIAKANG
Dalam pengelolaan DAS, masyarakat
memegang peranan penting sebagai
pengendali sekaligus penerima manfaat
dari pengelolaan DAS. Pengalaman dibanyak negara menunjukkan bahwa
komunitas masyarakat dan penduduk
pedesaan di seluruh dunia mampu
mengelola atau terlibat menjadi
pengelola-ber sama (co-manag) sungai,
danau dan'air tanah' (gnnau*uater) yang
ada di kawasannya. Masyarakat sebagai
pemegang hak (right holder), seperci
yang dimandatkan di dalam Undang-
Undang Dasar tahun 1945, akan dijamin
oleh negara untuk mendapatkan air
bagi pemenenuhan kebutuhan pokok
di dalam kehidupannya sehari-hari.
Dengan demikian, menjadi sangat
penting untuk memastikan keterlibatan
masyarakat dan organisasinya dalam
perencanaan maupun pelaksanaan
pengelolaan DAS di Provinsi
Gorontalo.
Agar keterlibatan masyarakat di dalam
pengelolaan sumber daya air bisa
berjalan efektif, maka hal penting yang
dibutuhkan adalah mempersiapkan
kapasitas dan kemampuan masyarakat
dalam memberikan argumen dan
masukan yang konstruktif, dalam
proses-proses bernegosiasi dengan para
pengambil kebijakan. EGSL-CIDA
Canada yang bekerjasama dengan
pemerintah Provinsi Gorontalo telah
berhasil mempromosikan bagaimana
sesungguhnya mengelola DAS secara
terpadu dengan mengesampikan sekat-
sekat birokrasi.
EGSL-CIDA Canada yang berkiprah
selama hampir 5 tahun di Provinsi
Gorontalo telah berhasil mendudukkan
masyarakat sebagai pengelola DAS
yang sesungguhnya. Kisah sukses
EGSLP ini bisa dilihat dari makin
meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam setiap pertemuan yang terkait
dengan penyusunan rencana tindak
pengelolaan DAS Bolango Terpadu.
Disamping itu EGSLP telah berhasii
merangkul pemerintah untuk bersama-
sama memikirkan pengelolaan DAS
dimasa yang akang datang. Rencana
tindak yang digagas oleh EGSLP-
CIDA telah menjadi pegangan bersama
bagaimana menempatkan persoalan
yang dihadapi masyarakat lokal ke
dalam kontekspolitik dan ekonomi
yang lebih luas Qeopolitical and geo-
economic context). EGSLP-CIDA dan
pemerintah Provinsi Gorontalo terus
berharap agar seluruh sumberdaya yang
berada di DAS tetap mengalir bebas
untuk keuntungan masyarakat luas
yang tegantung aas keberadaannia
PENYUSUNAN RENCANAPENGELOIAAN DAS BOIANGO
Gagasan penyusunan rencana tindakpengelolaan DAS Bolango, sudah sesuai
dengan arahan PP 37 tahut2O I 2 tentang
sistem pengelolaan DAS Terpadu. Didalam prosesnya, penyusunan dokumen
Rencana Tindak tidak semulus seperti
apa yang diharapkan. Selain melibatkan
banyak pihak pemangku kepentingan
di satu sisi, juga terdapat sector-sektor
yang memliki kewenangan dan kuasa
kendali atas sumberdaya DAS pada
sisi lain. Fakta bahwa keterkaitan(connecting) ekosistem DAS tidaksecara otomatis sama seperti hubungan
mutualis antar kebijakan multi-sektorsebagai kendali utama mdnagement,
merupakan cerminan bahwa ego
sektoral dan kepentingan banyak pihaktelah mendominasi tujuan utama
pengelolaan DAS.
Kondisi tersebut diatas mendorong
Pemerintah Propinsi Gorontalo
.i$ *{i=
ffiW,,r :"€
*€
r"&*'!:;
FGsLP/PTLPB OKTOBFR 20i 3
membentuk Tim Kerja Pengelolaan
Das Gpadu melalui Surat Keputusan
Gubernur Nomor 36 I l8 lIl 20 13.
SK Gubernur Gorontalo ini adalah salah
satu wujud dari komitment pemerintah
daerah bersama para pihak, untukmelaksanakan penyusunan rencana
pengelolaan DAS Bolango, melalui
sebuah mekanisme yang partisipatif,
akuntable dan transparan. Tepat pada
bulan april 2013, Tim Kerja Das
membentuk Tim Teknis yang bertugas
menyusun dokumen Rencana TindakPengelolaan Das Bolango (RTDAS).
Tim Teknis yang beranggotakan
7 orang, bekerja secara sistematis
melalur beberapa tahapan proses
penyusllnan dokumen Rencana TindakDAS Bolango. Thhapan yang telah
dilewati selama lima bulan efektifadalah; membangun diskusi periodic,berkonsultasi dengan Tim Kerja Das
dan para pihak, pengambilan data
desa dan kecamatan, survey lapangan,
pengukuran dan pemetaan lokasi
kegiatan, Focus group discussion (FGD)
desa dan kecamatan, pengolahan
dan analisa data, melakukan reuieu
dokumen bersama Tim Kerja Das dan
Bappenas, dan yang terakhir adalah
melaksanakan lokakarya sosialisasi dan
koordinasi bersama para pihak.
Saat ini Dokumen RTDAS Bolango
2013, memang sudah tersusun melalui
proses tersebut diatas. Namun, dokumen
ini bisa menjadi tanpa makna apabila
tidak mendapatkan respon dari para
pihak terutama pihak yang memiiikikuasa kendali atas sumber daya DASBolango. Komitmen kebijakan tindaklanjut pelaksanaan dilapangan adalah
wujud respon terhadap dokumen
tersebut. Keberlanjutan sumberdaya
dalam DAS Bolango, ditandai dengan
implementasi kebijakan pemanfaatan
sumberdaya aiam hutan, tanah dan
air yang berpihak kepada masyarakat
banyak dan kelestarian lingkungan.
PROSES PEMBELAJARAN
Dibalik telah tersusunnya DokumenRencana Tindak DAS Bolango,
s€mestinya terdapat hikmah yang
bermanfaat bagi semua pihak yang
terlibat di dalamnya. Hikmah dimaksud
adalah pembelajann (lesson' learn) yangmamp u mengajarkan para pihak tentangmenyusun rencana pengelolaan DAS
Terpadu. Pembelajaran yang diperoleh
adalah:
1. Kesadaran yafig terbangun ditengah-tengah masyarakat tentang
pentingnya menyusun sebuah
r€ncana pengelolaan DAS Terpadu.
Bahwa sebuah tidakan nyata tentang
pengelolaan DAS tidak serta-m€rta
membutuhkna aksi dilapangan.
Namun harus diawali dengan
sebuah rencana-rencana yang
mengakomodir ide-ide, fakta-fakta
dan ukuran waktu guna tercapainya
tujuan bersama.
2. Pembelajaran tentang menyusunsebuah rencana, ternyata sangat
membutuhkan kerjasama, sinergiras
dan komunikasi antar pemangkukepentingan. Kerjasama olehpihak yang memiliki perbedaan
kepentingan untuk mendapatkantujuan yang sama, adalah bukanhal yang mudah. Makna saling
menghargai perbedaan ternyatamemudahkan jalannya proses
perumusan tujuan pengelolaan DASBolango Grpadu.
3. Konstruksi yang terbangun dalam
pfoses penyusunan rencana
pengelolaan DAS Terpadu adalah
tumbuhnya kesadaran para-pihakakan pentingnya memasukan
tuntutan kebutuhan pelestarian DASke dalam rencana pembangunandi Daerah. Bahwa rencana
pembangunan wilayah selain
mempertimbangkan ketersediaan
ruang, juga harus melihat distribusimanfaat dan keberlanjutan sumber
daya alam yang lestari
Tiga poin pembelajaran seperti yang
disampaikan diatas, adalah rekaman
atas proses yang terbangun secara sadar
oieh para-pihak yang terlibat dalam
penyusunan dokumen rencana TindakPengeiolaan Das Boiango Grpadu. o
IG5LPIPTI-PB ilKTOBER 2S1 3
Pelaksanaan kegiatan tingkat Desa masih
berlanjut. Diperkirakan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan di tingkat Desa akan berakhir pada
periode Juli s/d September 2014.
"Revisi 1 Rencana Pengelolaan DAS Konaweha"
dan "Rencana Tindak Sub-DAS Latoma dan
Sub-DAS Lahumbuti Hulu" akan difinalkan dan
diterbitkan pada bulan Oktober, 2013
Lokakarya Kordinasi, lntegrasi, Sosialisasi dan
Sinkronisasi (KISS) untuk pelaksanaan kegiatan
di wilayah Konaweha dan Sub-DAS Latoma dan
Sub-DAS Lahumbuti Hulu akan dilaksanakan
pada 27 -28 September, 2013 d i Kenda ri, Sulawesi
Tenggara
Lokakarya Kordinasi, lntegrasi, Sosialisasi dan
Sinkronisasi (KISS) untuk pelaksanaan kegiatan
di wilayah DAS Bolango dan khususnya Sub-DAS
Dulamayo akan dilaksanakan pada tgl 2-4 Okt,
201-3 di Gorontalo; Provinsi Gorontalo
Diperkirakan pelaksanaan kegiatan pengelolaan
DAS di Sub-DAS-Sub-DA5 Latoma, Lahumbuti
Hulu dan Dulamayo akan mulai dengan kegiatan-
kegiatan persiapan pada bulan Okt 2013
Sosialisasi pelaksanaan kegiatan di Sub-DAS-
Sub-DAS Dulamayo, Latoma dan Abuki akan
dilaksanakan pada bulan Nopember 2013
Perencanaan pelaksanaan kegiatan di salah satu
wilayah Sub-DAS terpilih di DAS Bone di Gorontalo
akan dilaksanakan oleh Tim Penyusunan Rencana
Pengelolaan DAS Bone-Bolango bulan Oktober
s/d Desember 2013
,'iti.rii:i;1:irl
IGSIPIPI1PB Team tllem[et
EG6[P Program Director :
lsmail Najjar
Canadian Field Program Manager/
Team leader:Noel Millson
Sr. Financial Officer for Jakarta :
Fenti Rachmayuniarti
Sr. Administrative Officer for Jakarta :
Dini Handayani
Watershed Advisor for Kendari :
Anas Nikoyan
Field Office Manager for Kendari :
Andreas Lantang
Village Development Manager for
Kendari :
Nurhadi Kalompa
Village Development Manager forKendari :
lsmailTabara
Bookkeeper for Kendari :
Ade Saputri
Project Secretary for Kendari :
Rosdiana
Watershed Advisor for Bone Bolango,
Gorontalo :
lrwan Bempa
Field Office Manager for Bone
Bolango, Gorontalo :
Margy E. Dotulong
Village Development Manager forBone Bolango, Gorontalo :
AbdulSamad Hiola
IG5t-p/prLPa OKTOEFR 201 3