newsletter sid
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Presentasi Study Visit Oxfam GB ke Desa implementator SID Rombonga Berasal dari : Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Takalar dan Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Tenggara lokasi kunjungan : Combine Resource Institution, Panggungharjo Sewon Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (17-09-2014 dan 20-09-2014) Balai Desa Balerante Kemalang Klaten Jawa Tengah (18-09-2014) Balai Desa Sidorejo Kemalang Klaten Jawa Tengah (18-09-2014) Radio Komunitas Lintas Merapi Sidorejo Kemalang Klaten Jawa Tengah (18-09-2014) Balai Desa Terong Dlingo Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (19-09-2014) Balai Desa Gilangharjo Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (19-09-2014) Sanggar Giri Gino Guno Desa Gilangharjo Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (19-09-2014)TRANSCRIPT
1. PARTISIPASIAKURASIINTEGRASINewsletterSISTEM INFORMASI DESA2014r
e s o u r c e i n s t i t u t i o n 2. PrologSISTEM INFORMASI
DESASistem Informasi Desa yang pada awalnya disebut SIDESA hingga
akh-irnyamenjadi SID memiliki dua pengertian, dalam arti sempit dan
luas.Dalam arti sempit SID dimaksudkan sebagai sebuah aplikasi yang
mem-bantupemerintahan desa dalam mendokumentasikan data-data
milikdesa guna memudahkan proses pencariannya. Sedangkan dalam
artiluas, SID diartikan sebagai suatu rangkaian/sistem (baik
mekanisme,prosedur hingga pemanfaatan) yang bertujuan untuk
mengelola sumberdaya yang ada di komunitas.Pada bidang pengertian
yang luas ini terkandung misi organisasiCOMBINE yang bercita-cita
memfasilitasi partisipan Jaringan COMBINEuntuk mewujudkan
komunitas-komunitas otonom, agar mampu menye-lenggarakanproses
pengambilan keputusan kolektif secara demokratisdan melakukan
kontrol publik secara efektif, melalui pengembangansistem informasi
komunitas yang mampu menghasilkan informasi yangstrategis dan
cerdas untuk kepentingan komunitas dan pihak-pihak yangmenjadi
mitra komunitas.Gagasan Awal Sistem Informasi Desa (SIDESA)
tercetus tahun 2008.Tahapan yang dilakukan adalah membentuk tim
kerja, entry datakependudukan, pemanfaatan layanan publik,
pemanfaatan analisisasset dan konvergensi media dilakukan pada
tahun 2010.Beberapa alasan yang mewarnai lahirnya SID, antara
lain:1. Ada kebutuhan untuk memanggil/menemukan data secara
cepatdan akurat2. Banyaknya permintaan dari pemerintahan supra desa
yang mem-intadata ke desa, namun tidak bisa dipenuhi dalam waktu
yang cepat.3. Dokumen-dokumen desa banyak yang tidak terselamatkan
padasaat gempa, sehingga ada kebutuhan untuk mengubah bentuk arsip
darihardcopy menjadi softfile;1 3. Peta Sebaran Desa Pengguna
SIDsumber :
http://lumbungkomunitas.net/program/wilayah/Pengembangan dan
PemanfaatanPengembangan dan pemanfaatan Sistem Informasi Desa
adalah untuk mem-berikaninformasi yang faktual terkait dengan
tematik tertentu dalam suatu wilayahadministrasi dan atau kawasan
sekaligus mengajak partisipasi parapihak yang me-milikidata untuk
berbagi, inisiasi disebut Sistem Informasi Supra Desa.Selama
berjalannya penerapan SID, SID telah termanfaatkan ntuk
berbagaimacam kebutuhan desa, diantaranya :1. Pemanfaatan oleh
pemdes untuk peningkatan layanan administrasi adalahpernah
mendapatkan sosialisasi dan mengunakan aplikasi SID.2. Pemanfaatan
oleh warga untuk perencanaan pembangunan (AKP) adalahdigunakan oleh
warga sebagai Instrumen utama untuk melakukan kajian sosialwarga
setempat.3. Pemanfaatan oleh warga untuk informasi kebencanaan
adalah modelingdesa bersaudara4. Pemanfaatan untuk konvergensi
media adalah telah melakukan onlinenisaiweb desa dan atau
bersinergi dengan radio komunitas.5. Pemanfaatan untuk pusat
belajar adalah daerahnya kerap digunakan untukpembelajaran dan atau
studi banding. Desa desanya adalah, Terong (Bantul),Nglegi
(Gunungkidul) dan Balerante (klaten)6. Pemanfaatan untuk networking
supra desa adalah tahapan inisiasi untukagregasi data yang dapat
bersifat wilayah geografis dan atau wilayah adminis-trasi.Selain
itu juga, SID dapat juga diterapkan untuk membangun jaringan
komuni-kasidan data antara desa dan supra desa. Hal ini sudah
diinisiasi sejak tahun 2010,diantaranya untuk pemanfaatan berbagai
macam kebutuhan desa, diantaranya :1. Mitigasi kebencanaan (Kawasan
Merapi)2. Analisis Tematik Lokal (AKP Gunungkidul berbasis KK)3.
Modeling Kecamatan (Kawasan Temanggung)4. Modeling Kabupaten
(Kawasan Kebumen Opendata)2 4. 3300250200150100500Grak Pemanfaatan
SID2009 - 20142009 2010 2011 2012 2013 2014Peningkatan Layanan
Administrasi Perencanaan Pembangunan (AKP)Networking
Supra-desaKonvergensi Media Informasi Kebencanaan Pusat
BelajarPustaka :Rangoani Jahja, Haryana, Dina Mariana dan Meldi
Rendra. 2012. Sistem Informasi Desa, Sistem Informasidan data untuk
Pembaruan Desa Combine.M. Kholirurohman, A.Nur Ajiyati, Irman
Ariadi, Dewi Amsari, 2013. Petunjuk Penggunaan Aplikasi
SistemInformasi dan Administrasi Desa/Kelurahan (SAID/K),
Combine.www.combine.or.id ;www.lumbungkomunitas.net 5. DESA
BALERANTEDESA BALERANTEDesa Balerante Kecamatan KemalangKabupaten
Klaten, Jawa TengahAlamat : Jalan Samas Gilangharjo Dlingo Km 6.5,
Dusun Terong II, Terong, Dlingo, Bantul, D.I. YogyakartaWebsite :
http://balerante-klaten.info/Desa Balerante, Kecamatan Kemalang,
Klaten, Jawa Tengah, adalah salahsatu desa yang paling awal
memiliki sistim informasi desa (SID). Jainu dari DesaBalerate
menuturkan, keinginan memiliki SID itu muncul karena desanya
belummemiliki database. Saya mikir bagaimana desa bisa punya data
yang tersimpandi komputer, yang bisa dicari dengan cepat. Karena
saya kenal orang dari Com-bine,saya minta dibuatkan data sederhana
itu, dan ternyata bisa, tuturnyadalam Acara Workshop Nasional
Pengelolaan dan pemanfaatan database par-tisipatifsebagai pendukung
reformasi perencanaan dan penganggaran Desapasca pengesahan UU Desa
Jakarta 28 Februari 2014.Menurut Jainu, data yang tersimpandi SID
memperlancar upaya penanga-nanbencana. Ketika Merapi meletus,warga
Balerante harus mengungsi.Selama tiga minggu pertama di
pen-gungsian,kondisi kacau karena tidakada akurat soal jumlah
pengungsi dankebutuhan mereka. Lalu kami memu-tuskanpulang ke desa
untuk melihatapakah kantor desa tidak terkena awanpanas, dan
untungnya kantor desamasih utuh. Komputer di kantor desa lalukami
bawa ke pengungsian, data-datadi dalamnya masih aman. Maka kantor
desa untuk sementara pindah di pen-gungsian,terangnya.Sistem
Informasi Desa mulai dikenalkan kepada desa pada pertengahan
Juni2009 di Desa Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten Jawa
Tengahdan pada awal 2010 di Desa Terong Kecamatan Dlingo Kabupaten
Bantul DIY.Faktanya, kantor desa darurat yang didukung dengan data
penduduk dalamSID dapat membantu Pak Jainu dalam memberikan layanan
publik dasar kepadawarganya selama di pengungsian. Selain itu, data
desa bisa dengan mudah dise-diakankepada pihak/organisasi
kemanusiaan yang datang mencari data untukurusan bantuan
kemanusiaan. Manfaat SID dalam situasi darurat itu berlanjutketika
ada proses ganti rugi sapi warga korban Merapi. Ada beberapa dusun
diDesa Balerante yang terdampak luncuran awan panas. Sebagian rumah
danternak musnah.4 6. Ganti rugi ternak dari pemerintah pusat saat
itu antara lain mensyaratkan adanyabukti dokumen kependudukan
setempat. Dengan adanya data di SID, Pak Jainubisa menyediakan data
bukti kependudukan yang disyaratkan, sehingga prosesganti rugi sapi
untuk warga Desa Balerante dapat terselesaikan lebih cepat
dari-padadesa yang lain.Batik Merapi balerante berawal dari erupsi
merapi 2010, kala itu warga baler-anteharus mengungsi di
Dodiklatpur Klaten, kurang lebih dua bulan lamanya dandi saat di
pengungsian ada satu hal yang menarik untuk di pelajari yaitu
adalahbelajar mbatik, yang waktu itu diajari dari mahasiswa
Universitas MuhamadiyahSurakarta ( UMS ) juga untuk mengisi
hari-hari yang sangat menjenuhkan di barakpengungsian.Pengembangan
Batik Merapi Balerante tetap ditekuni oleh sebagian wargabalerante,
batik merapi balerante sudah banyak terjual baik melalui
beberapapameran,pesanan,dan ada pula pembeli yang langsung datang
ke balerante.Keunikan motifnya adalah berceritera tentang
pengurangan resiko bencana.Kerjasama untuk optimalisasi pemanfaatan
Sistem Informasi Desa di DesaBalerante yang melibatkan semua elemen
warga, selain aparat dan lembagalembaga desa untuk berperan aktif
secara bersama-sama membangun datayang tersimpan didalam SID
tersebut, tidak hanya Pemerintah Desa saja yangakan merasakan teapi
seluruh masyarakat nantinya juga akan ikut merasakanadanya SID di
Desa Balerante.Satu langkah yang dilakukan oleh Kepala Desa
Balerante ( Sukono ) adalahmembuat " JURNALIS DESA" dengan harapan
semua kegiatan Desa akan terdoku-mentasikansehingga dapat
dipuplikasikan kepada masyarakat secara cepatdan akurat.Pustaka
:http://balerante-klaten.infohttp://lumbungkomunitas.nethttp://combine.or.idDESA
GIL ANGHARJODesa Gilangharjo Kecamatan Pandak Kabupaten
BantulAlamat : Jalan Samas Gilangharjo, Pandak, D.I.
YogyakartaInisasi gagasan penggunaan SID berawal pada tahun 2010,
bersama DesaTerong dan Desa Mulyodadi. Pada saat itu pemerintah
desa mulai mendapatkanvisi pengelola data dan informasi yang
komprehensif. Pergantian pengurus desadan tim pengelola SID membuat
implementasi mengalami pasang surut. Tahun2014 bertemu kembali
dengan Combine pada saat Bimbingan Teknis SID Tahap Idi KPDTE
Kabupaten Bantul. 7. Pemerintah Desa Gilangharjo membuka kesempatan
yang luas kepada ber-bagaipihak untuk mengadakan riset dan kajian
didaerahnya. Perencanaan desayang terarah dan pendekatan
partisipatif menyebabkan desa ini memiliki datadata digital yang
terarah dan diwujudkan dalam bentuk multimedia
presentasi.Pengalaman baik dengan melibatkan pihak, masyarakat,
akademisi, lembagaswadaya masyarakat dan praktisi pemerhati sosial
menghasilkan beberapa doku-menstrategis, kemandirian penduduk dan
infrastruktur yang bermanfaat, mis-alnyaMulti media presentasi Desa
Gilangharjo, kegiatan kepariwisatan, produkkerajinan, inovasi seni
budaya dan Sanggar Giri Gino Guno.Pelestarian budaya, penciptaan
anemitas dan memaksimalkan potensi setem-patmembuat desa menjadi
destinasi wisata dengan keunikan tersendiri. March-ingblek dan
wayang kertas merupakan karya dan kriya nyata yang masih
bisadisaksikan hingga saat ini.Sebagai wujud dari pemanfaatan
potensi wilayah desa, lahirlah beberapapaket wisata edukasi yang
dikelola oleh warga. Desa Gilangharjo menjadi bagianpenting dalam
sejarah cikal bakal pendirian Kraton Mataram yang kemudianmenjadi
Kraton Ngayojakarta.DESA SIDOREJODesa Sidorejo Kecamatan Kemalang
Kabupaten KlatenAlamat : Jalan Deles Km 24Sidorejo, Klaten, Jawa
TengahWebsite : http://sidorejo-klaten.infoPosisi Desa Sidorejo
yang terletak diKawasan Gunung Merapi secara lang-sungberdampak
saat terjadi erupsiMerapi. Dua pengalaman erupsi Merapiterakhir
memberikan pengalaman yangmengugah warga untuk menguatkandesa
bersaudara. Penerapan SistemInformasi Desa dimulai semenjak
tahun2010 dan pada tahun 2013 bisa diaksesoleh masyarakat
luas.Pengalaman Tahun 2010, desa inisebenarnya juga diarahkan
pemerintahdaerah untuk mengamankan diri keDepo Militer di Wedi,
Klaten. Namun, sebagian warga dari desa ini memilih untuktidak
mengungsi ke barak pengungsian yang disediakan pemerintah. Warga
duaRT teratas di desa ini memilih untuk mencari desa yang bersedia
untuk menerimamereka. Hal ini diputuskan untuk dilakukan karena
mereka tidak ingin pengala-manmengungsi pada peristiwa erupsi 2006
terulang lagi.5 8. Pengalaman Tahun 2006, warga desa-desa dilereng
Merapi di wilayah Klaten dipaksa men-gungsioleh pemerintah daerah
setempat ketikasituasi belum dirasa penting untuk mengungsi.Selain
itu, kondisi pengungsian yang dikelola olehpemerintah sangat jauh
dari layak. Sebagianwarga Desa Sidorejo ini kemudian diterima
olehPemerintah Desa Manjung di KecamatanNgawen, Klaten. Di sana,
warga Desa Sidorejodapat mengamankan diri dengan lebih layakkarena
bisa mengelola diri mereka sendiri secaramandiri.Selama mengungsi,
warga Sidorejo bisa tetapmelakukan banyak kegiatan yang biasanya
rutinmereka lakukan sehari-hari. Anak-anak pun bisatetap bersekolah
di desa setempat. Bahkan, olehkarena selama mengungsi mereka bisa
sangatdekat dengan warga, acara perpisahan harusdiadakan ketika
warga Sidorejo ini akan pulang kembali ke desanya ketika
statusMerapi telah dinyatakan aman.DESA TERONGDesa Terong Kecamatan
Dlingo Kabupaten BantulAlamat : Jalan raya Patuk - Dlingo Km 6.5 di
Dusun Terong IITerong, Dlingo, Bantul, D.I. YogyakartaWebsite :
http://terong-bantul.info/Gagasan Awal SID dan Pengalaman
Pemanfaatan Profil Desa untuk SIDDiberbagai forum ketika bicara
tentang desa, muncul stigma bahwa desaidentik dengan daerah
terbelakang, kapasitas Pemerintah Desanya yang lemah,SDM rendah,
dan ini dianggap sebagai sebuah masalah besar. Banyak kebijakandan
regulasi yang dibuat untuk menyelesaikan masalah tersebut, namun
itu tidakcukup membantu (Sudirman Alfian, Kepala Desa Terong) .
2010Inisator Desa Terong dan penggiat CRI, berdikusi lebih lanjut
mengenai kebutu-handesa terkait dengan Informasi Teknologi, stelah
melalui tahapan ujicoba dankonsultasi maka disepakati untuk
menggunakan SID Versi 2. http://www.terong-bantul.info/ saat ini
menggunakan SID Vesri
3.04http://terong.bantulkab.go.id/index.php/firstKalau dulu untuk
mencari data penduduk menurut kelompok umur saja kesuli-tankarena
tidak mempunyai database nya. Dengan adanya SID menjadi lebihmudah.
(Nuryanto, Kabag Pelayanan Pemdes Terong) Tahun 2010.6 9. Baik
untuk penanganan di tingkat lokal,maupun untuk melayani permintaan
daripihak pemerintahan supra desa maupun dariinstitusi penyedia
bantuan yang membutuh-kandata penduduk desa. Berangkat dari
pen-galamantersebut, perangkat desa dariwilayah selatan Yogyakarta
yang mengalamidampak terbesar ini menyadari pentingnyamemindahkan
data arsip yang semula dalambentuk hard copy menjadi soft copy.
Namundemikian, baru pada tahun 2008 kebutuhantersebut mendapatkan
kesempatan untukdibicarakan secara intens dengan COMBINEdan dijawab
dengan pengembangan SistemInformasi Desa (SID).Berawal dari
keinginan agar kantor pemerintahan desa bisa seperti swa-layan,bisa
menyediakan berbagai macam barang kebutuhan masyarakat,mau cari
barang bisa gampang, sudah ada hargayang tertera dan tersusun
dengan rapi, serta pembeli bisa memilih sendiribarang apa yang
mereka butuhkan(Joko S, Staff Pelayanan PemdesTerong) 2011.Profil
Desa yang diharapkan men-jadijawaban atas permasalahan
pen-dataandesa hingga kini masih belummenjanjikan banyak manfaat,
bahkanuntuk tingkat perangkat desa. Keter-batasanProfil Desa
tersebut, terutamapada kapasitasnya untuk dapatdimanfaatkan secara
maksimal dantidak adanya keterhubungan antardata. Dengan perkataan
lain, data masih dalam bentuk tunggal, belum men-galamiagregasi dan
tidak terolah dalam bentuk data sekunder sehingga tidakdapat
dilihat deskripsi datanya dalam bentuk tren maupun komposisi.
Laporanpenelitian COMBINE terhadap pemanfaatan.Profil Desa sendiri
mengarah pada kesimpulan adanya tingkat kesulitan tert-entuyang
harus dihadapi oleh pemerintah desa dalam membangun datadasar
Profil Desa tersebut. Berbagai masalah yang terungkap,
diantaranya:1. Banyaknya data yang harus digali dan diinput ke
dalam profil desa, danuntuk ini membutuhkan sumber daya yang cukup
termasuk keuangan desa;2. Data tidak bisa dimanfaatkan secara
optimal serta software yang adatidak mendukung untuk memanggil data
secara cepat;3. Profil Desa tidak bisa digunakan untuk pelayanan
publik di tingkat desa;4. Data dalam Profil Desa tidak saling
terhubung satu sama lain;5. Tidak ada pendampingan dari pemerintah
desa dalam pembuatan ProfilDesa.7 10. Radio Komunitas Menara Siar
PerdesaanRadio Menara Siar Pedesaan per-tamakali mengudara 24
Nopember2002 di frequensi FM 89,15. Sejak Juni2003, MSP bergabung
dengan JaringanRadio Komunitas Yogyakarta (JRKY) ,gempa bumi yang
melanda jogja dansekitarnya pada tahun 2006 menyebab-kankerusakan
pada pemancar radio inidan kembali mengudara mulai Rabu, 12Juli
2006 di FM 107,9. Pembangunankembali radio yang berlokasi di
Kabu-patenBantul ini merupakan hasil ker-jasamaRadio Menara Siar
Pedesaan dengan Kantor Berita Radio, KBR 68HTujuan awal pendirian
Rakom MSP adalah untuk menyosialisasikan dan
mengkam-payenkanpenggunaan Pupuk Organik oleh sejumlah Petani di
Desa Terong, Dlingo,Bantul. Radio ini dikelola warga Terong,
Bantul. Sejak mengudara, Radio MSP mengu-payakankontribusi
informasi dan komunikasi untuk pemberdayaan masyarakatnya.Sebelum
gempa, tujuan ini direalisasikan dengan mengadakan siaran langsung
untukbidang pemerintahan desa dan musyawarah masyarakat,
penyuluhan, serta berita.Saat ini siaran Rakom MSP bersifat analog
dan streaming sehingga bisa menjangkaudaerah yang lebih
jauh.Sudirman Alfian, pimpinan Radio MSP mengharapkan radio ini
kembali menemuipendengar untuk menjadi media informasi dan
komunikasi masyarakat Bantul. "Saat inidibutuhkan sarana informasi
dan komunikasi bagi masyarakat terutama untuk prosesempowering
masyarakatnya serta untuk penanganan pasca gempa bumi"
ucapnya.Rabu, 12 Juli 2006''Kami siaran seminggu dua kali, Jumat
sebagai siaran utama pukul 19.00-21.00 danRabu pukul 07.00-09.00.
Konsepnya, kami arahkan agar warga menggunakan cara-caraalami dalam
mengolah lahan agar terjaga kondisi kesehatan tanah,''
SudirmanAlfian, pimpinan Radio MSP 25 Agustus 2007.Antusiasme
perangkat Desa Terong dalam menggunakan Sistem Informasi
Desamerupakan pengalaman baik yang bisa terapkan ditempat lainnya.
Beberapa desadan organisasi sosial masyarakat baik lokal dan
internasional datang untuk belajarSistem Informasi Desa.Pustaka
:(http://www.suaramerdeka.com/harian/0708/25/ked05.htm)https://www.mail-archive.com/[email protected]/msg02332.htmlDokumentasi
CRI8