newsletter neuro

4
Issue#1 Feb 2010 1 Transcranial Magnetic Stimulation Cara baru penanganan depresi Eka Hospital Monthly News Dari meja kerja tim Eka Hospi- tal, kami mengucapkan selamat tahun baru kepada seluruh rekan- rekan di seluruh tanah air. Semoga tahun 2010 ini membawa berkah bagi kita semua. Demi menjaga tali silaturahmi diantara kita, kami persembahkan edisi pertama Eka Newsletter yang akan hadir setiap bulan untuk memberikan update terbaru tentang berbagai topik di bidang kedokteran. Pada edisi pertama ini kami fokus pada topik saraf. Selamat membaca dan semoga bermanfaat. Input dan saran, email: [email protected] EkaHospital Monthly News T ranscranial magnetic stimulation (TMS) adalah sebuah proses yang menggunakan medan magnet untuk menstimulasi sel saraf di otak untuk menyembuhkan gejala depresi. TMS adalah satu dari sekian banyak tipe terbaru dari metode stimulasi otak yang dirancang untuk mengatasi depresi ketika pengobatan standar tidak berhasil. TMS adalah metode dengan tingkat invasi terkecil (least invasive) dalam proses stimulasi otak karena tidak membutuhkan operasi, tidak membutuhkan pembiusan, dan tanpa implantasi elektroda atau stimulator saraf. Ada beberapa cara untuk melakukan TMS. Tapi secara umum, sebuah kumparan elektromagnetik yang besar diletakkan di ubun-ubun dekat dahi anda. Gelombang elektromagnetik tersebut menciptakan arus listrik tanpa rasa sakit yang menstimulasi sel saraf otak yang mengatur mood dan depresi. Sebuah Pilihan Ketika Pengobatan Standar Tidak Berhasil Transcranial magnetic stimulation biasanya digunakan ketika pengobatan awal depresi tidak berhasil. TMS tidak direkomendasikan sebagai pilihan pertama dalam pengobatan dan biasanya hanya digunakan untuk orang-orang dengan tingkat depresi yang belum mengalami kemajuan setelah dilakukan pengobatan standar. TMS juga bisa ditawarkan sebagai alternatif kepada mereka yang mungkin mempertimbangkan terapi elektrokonvulsif. Cara Kerja TMS Selama Transcranial magnetic stimulation bekerja, gelombang magnetik menciptakan aliran listrik tanpa rasa sakit pada otak ntuk menstimulasi sel saraf pada beberapa bagian di otak, termasuk pada pengaturan mood dan depresi. Dalam beberapa jenis TMS, aktivitas kerja otak ditekan sementara pada beberapa jenis lainnya, aktivitas kerja otak ditingkatkan. Jumlah stimulasinya dapat diubah tergantung dengan gejala yang dialami dan efek sampingnya. Pasien biasanya bisa langsung beraktifitas normal setelah treatment Eka Hospital BSD Lot IX Central Business District, BSD City Tangerang Eka Hospital Pekanbaru Jl. Soekarno-Hatta Km 6,5 Pekanbaru

Upload: gusti

Post on 11-Apr-2016

230 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

transcranial magnetic stimulation by Eka Hospital

TRANSCRIPT

Page 1: Newsletter Neuro

Issue#1

Feb 2010

1

Transcranial Magnetic

Stimulation Cara baru penanganan depresi

Eka Hospital

Monthly News

Dari meja kerja tim Eka Hospi-

tal, kami mengucapkan selamat

tahun baru kepada seluruh rekan-

rekan di seluruh tanah air.

Semoga tahun 2010 ini membawa

berkah bagi kita semua. Demi

menjaga tali silaturahmi diantara

kita, kami persembahkan edisi

pertama Eka Newsletter yang akan

hadir setiap bulan untuk

memberikan update terbaru tentang

berbagai topik di bidang

kedokteran. Pada edisi pertama

ini kami fokus pada topik saraf.

Selamat membaca dan semoga

bermanfaat.

Input dan saran, email:

[email protected]

EkaHospitalMonthly News

Transcranial magnetic stimulation (TMS) adalah sebuah proses yang

menggunakan medan magnet untuk menstimulasi sel saraf di otak untuk

menyembuhkan gejala depresi. TMS adalah satu dari sekian banyak tipe

terbaru dari metode stimulasi otak yang dirancang untuk mengatasi depresi

ketika pengobatan standar tidak berhasil. TMS adalah metode dengan tingkat

invasi terkecil (least invasive) dalam proses stimulasi otak karena tidak

membutuhkan operasi, tidak membutuhkan pembiusan, dan tanpa implantasi

elektroda atau stimulator saraf.

Ada beberapa cara untuk melakukan TMS. Tapi secara umum, sebuah kumparan

elektromagnetik yang besar diletakkan di ubun-ubun dekat dahi anda.

Gelombang elektromagnetik tersebut menciptakan arus listrik tanpa rasa sakit

yang menstimulasi sel saraf otak yang mengatur mood dan depresi.

Sebuah Pilihan Ketika Pengobatan Standar Tidak Berhasil

Transcranial magnetic stimulation biasanya digunakan ketika pengobatan awal

depresi tidak berhasil. TMS tidak direkomendasikan sebagai pilihan pertama dalam

pengobatan dan biasanya hanya digunakan untuk orang-orang dengan tingkat depresi

yang belum mengalami kemajuan setelah dilakukan pengobatan standar. TMS juga

bisa ditawarkan sebagai alternatif kepada mereka yang mungkin mempertimbangkan

terapi elektrokonvulsif.

Cara Kerja TMS

Selama Transcranial magnetic

stimulation bekerja, gelombang

magnetik menciptakan aliran listrik

tanpa rasa sakit pada otak ntuk

menstimulasi sel saraf pada beberapa

bagian di otak, termasuk pada

pengaturan mood dan depresi. Dalam

beberapa jenis TMS, aktivitas kerja

otak ditekan sementara pada

beberapa jenis lainnya, aktivitas kerja

otak ditingkatkan. Jumlah

stimulasinya dapat diubah tergantung

dengan gejala yang dialami dan efek sampingnya.Pasien biasanya bisa langsung

beraktifitas normal setelah treatment

Eka Hospital BSD

Lot IX Central Business District,

BSD City Tangerang

Eka Hospital Pekanbaru

Jl. Soekarno-Hatta Km 6,5

Pekanbaru

Page 2: Newsletter Neuro

Eka News2

Issue#1

Feb2010

Walaupun TMS dianggap aman, bukan berarti tanpa

resiko. Efek samping yang sering terjadi diantaranya, tapi

mungkin tidak terbatas pada: sakit kepala, rasa tidak

nyaman pada daerah yang distimulasi, kesemutan, kejang-

kejang, atau otot-otot wajah yang bergerak, rasa melayang,

dan rasa tidak nyaman karena bunyi yang timbul selama

perawatan berlangsung

Pada beberapa kasus tertentu, Transcranial magnetic

stimulation juga dapat menyebabkan efek samping yang

lebih serius, termasuk diantaranya: kejang-kejang dan

masalah pendengaran.

Karena TMS melibatkan perubahan dalam fungsi otak,

efek jangka panjang yang mungkin timbul masih belum

diketahui. Beberapa studi menunjukkan perubahan

struktural dalam otak, namun efeknya belum diketahui.

Selain itu efek jangka panjang dari exposure ke medan

elektromagnet yang kuat juga belum diketahui.

Transcranial magnetic stimulation pada umumnya

membutuhkan beberapa sesi pengobatan. Sebagian orang

membutuhkan lima kali sesi pengobatan dalam seminggu selama

empat hingga enam minggu. Setelah setiap pengobatan yang

dilakukan dengan TMS, pasien dapat langsung beraktifitas

normal. Jika TMS berhasil, gejala depresi dapat membaik atau

hilang sepenuhnya. Perbaikan ini, jika terjadi, mungkin bertahap

dan memakan waktu beberapa minggu. Perbaikan pada mood

berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu.

Dalam beberapa kasus, TMS kurang efektif mungkin disebabkan

oleh faktor usia, keadaan psikosis, depresi yang telah berlangsung

lama sekitar empat tahun atau lebih dan kegagalan

electroconvulsive therapy dalam mengobati gejala depresi

Belum diketahui apakah Transcranial magnetic stimulation dapat

digunakan untuk mengobati depresi untuk jangka panjang, atau

apakah pengobatan secara periodik dapat dilakukan untuk mencegah

kambuhnya gejala depresi. (Source: www.mayoclinic.com)

Do You KnowPara ilmuwan baru saja melaporkan hasil penelitian bahwa

blueberry – salah satu sumber yang kaya akan antioksidan dan

phytochemicals yang menyehatkan – dapat meningkatkan daya

ingat. Penelitian ini menetapkan dasar uji klinis secara

keseluruhan untuk menentukan apakah blueberry benar-benar

layak dipopulerkan sebagai penambah daya ingat.

Pada penelitian

tersebut, sekelompok

sukarelawan pada usia

70an yang mengalami

penurunan memori

meminum setara 2 – 2

½ cangkir jus

Imperdie et Don: Lorem S.

Ipsum!Transcranial magneticstimulation is the least invasiveof the brain-stimulationprocedures used for depression

blueberry setiap hari selama dua bulan. Sebuah kelompok yang

lain meminum minuman tanpa jus blueberry.

Kelompok yang meminum jus blueberry menunjukkan

peningkatan yang cukup siginifikan dalam belajar dan tes daya

ingat, ujar para imuwan. “Penemuan awal mengenai daya ingat

ini meningkatkan dan menyarankan bahwa suplemen yang

konsisten dari blueberry menawarkan suatu pendekatan untuk

mencegah atau mengurangi degenerasi fungsi saraf”, berdasarkan

laporan tersebut. Penelitian ini melibatkan ilmuwan dari

University of Cincinnati, Departemen Pertanian Amerika Serikat,

dan Departemen Pertanian Kanada.

www.sciencedaily.com

Blueberry Juice Meningkatkan DayaBlueberry Juice Meningkatkan DayaBlueberry Juice Meningkatkan DayaBlueberry Juice Meningkatkan DayaBlueberry Juice Meningkatkan Daya

Ingat LansiaIngat LansiaIngat LansiaIngat LansiaIngat Lansia

Page 3: Newsletter Neuro

Eka NewsIssue#1

Feb2010

3Penelitian denganPenelitian denganPenelitian denganPenelitian denganPenelitian denganUnderwater TreadmillUnderwater TreadmillUnderwater TreadmillUnderwater TreadmillUnderwater Treadmillmenjadi Terobosan Barumenjadi Terobosan Barumenjadi Terobosan Barumenjadi Terobosan Barumenjadi Terobosan Baruuntuk Korban Spinal-Corduntuk Korban Spinal-Corduntuk Korban Spinal-Corduntuk Korban Spinal-Corduntuk Korban Spinal-CordInjuriesInjuriesInjuriesInjuriesInjuries

Setelah mengalami kecelakaan pesawat, Jim Harris tidak

dapat berjalan selama dua tahun. Saat ini, dia dapat

berjalan kembali. Setelah terjatuh dan cukup parah,

Bob Moody hanya dapat berjalan dengan kakinya selama

beberapa menit saja. Sekarang dia sudah dapat berjalan selama

20 menit. Setelah mengalami kecelakaan mobil yang

mengerikan, Janette Rodgers divonis tidak dapat berjalan lagi

dan hampir kehilangan semangat hidupnya. Sekarang dia sudah

dapat berjalan.

Perbaikan dan peningkatan tersebut terjadi karena Sandra

Stevens, seorang terapis fisik, menempatkan orang-orang

tersebut berjalan dengan treadmill di bawah air dalam sebuah

tangki fiberglass yang berisi 270 galon air – sebagai bagian

dari penelitian kedoktorannya di Middle Tennessee State

University. Subjek penelitiannya adalah mereka yang

menderita luka berat spinal-cord (sum-sum tulang belakang)

yang parah.

Sebelumnya, treadmill di bawah air dimanfaatkan untuk

membantu anak-anak yang menderita cerebral palsy (cacat

mental) dalam meningkatkan kemampuan otot dan kemampuan

motorik dengan hasil yang sangat menggembirakan.

Bagi mereka yang mengalami

cedera di sum-sum tulang

belakang, berjalan di bawah air

merupakan tempat yang ideal

karena mereka yang menderita

cedera seperti ini memiliki

respon kardiovaskular yang

tumpul dalam setiap latihan.

Saraf yang memicu jantung

berdetak lebih cepat dan berjalan lebih cepat, sudah

rusak. Otot kaki yang lemah ditambah dengan

ketidakmampuan mereka untuk meningkatkan detak

jantung mengakibatkan daya tahan tubuh yang lemah. Ini

merupakan siklus yang berulang dan tidak produktif.

"Berjalan di dalam air menghasilkan aliran darah yang

lebih besar, yang dapat meningkatkan aktivitas

kardiovaskular, "ujarnya.

Stevens bekerja dengan Rodgers, Harris, Moody, dan

lain-lain selama 8 minggu, dengan frekuensi pertemuan

2-3 kali perminggu. Menjelang akhir kajian, Stevens

mengatakan bahwa para relawan itu berjalan hingga empat

kali percobaan selama delapan menit disetiap

percobaannya. “Jadi, mereka sudah meninggalkan empat

hingga lima menit waktu untuk berjalan menjadi 32 atau

34 menit. Hal tersebut adalah sebuah peningkatan yang

cukup besar.” (Source: Newswise Science News)

Meet The ExpertsOur Neurologist &Neuro Surgeons

Jangan kaget jika seorang pasien yang datang ke poli spesialis

saraf Eka Hospital langsung ditemui oleh beberapa dokter

sekaligus. Begitulah yang terjadi dalam pemaknaan arti

TEAMWORK bagi dokter-dokter saraf dan bedah saraf yang

berpraktek. Hal ini tentu memudahkan bagi pasien dari segi

waktu, karena tidak perlu berpindah dari satu poli ke poli

lainnya untuk berkonsultasi, dan masuk dalam antrian untuk

yang kesekian kalinya. Kasus pasien pun dapat di diskusikan

secara terbuka, dengan informasi yang lengkap sehingga

pasien mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh

tentang penyakitnya, metode pengobatan dan alternatif-

alternatifnya, dan proses pemulihan selanjutnya.

Tim spesialis neuro Eka Hospital terdiri dari dr. Heriyanto, Sps,

dr. Vivian Puspitasari, Sps, dan dr. Tugas Ratmono, Sps.

Sementara tim bedah saraf terdiri dari dr. Setyowidhi, SpBS, dr.

Budi M. silitonga, SpBS, dan dr. Muhammad Firdaus, spBS.

Walaupun usia Eka Hospital masih terbilang muda, namun

pengalaman belasan dan bahkan puluhan tahun dari masing-

masing dokter ini telah bersinergi dengan sukses dalam

penanganan banyak kasus sulit seperti HNP cervical, tumor

spinal, skullbase tumor, aneurisma, AVM, dan transphenoidal.

Page 4: Newsletter Neuro

Eka News

STOP PRESS!

Pada tanggal 22 Juli 2009, kurang dari setahun

sejak dimulainya kegiatan operasional, Eka

Hospital BSD City telah mengantongi akreditasi

penuh untuk 16 bidang. Congratulations!

4Issue#1

Feb2010

Serangan kejang-kejang secara mendadak patut

diwaspadai. Siti Ayu Fitria, dara single berusia 24

tahun, mengaku mengalami kejang-kejang pada

pertengahan bulan September 2009 kemarin. Setelah

dilakukan pemeriksaan dengan MRI ternyata diketahui

bahwa Ayu, begitu wanita tersebut biasa dipanggil, menderita

AVM (Artery Venous Malformation) atau kelainan pada

pembuluh darah arteri dan vena dengan banyak pirau yang

saling berhubungan tanpa pembuluh darah kapiler sehingga

rentan terjadi penyumbatan di otak. AVM merupakan

kelainan kongenital atau bawaan lahir yang jarang terjadi

namun berpotensial memberikan gejala neurologi yang

serius apabila terjadi pada vaskularisasi otak dan bahkan

berisiko menimbulkan kematian.

Dan jika AVM terjadi pada lokasi kritis maka AVM dapat

menyebabkan sirkulasi cairan otak terhambat, yang dapat

menyebabkan akumulasi cairan di dalam tengkorak yang

beresiko hidrosefalus. Umumnya pasien mengalami

pendarahan yang sedikit namun sering. Biasanya penderita

mengalami kejang sebelum mengetahui bahwa mereka

menderita AVM.

Kisah Siti Ayu melalui

Operasi AVM yangBeresiko

Hospital mengatakan bahwa kasus ini cukup serius dan berbahaya.

Hal ini dikarenakan posisi AVM berada di motor stripes atau motor

otak dan jika melakukan kesalahan sedikit saja dalam pengangkatan

dapat mengakibatkan kelumpuhan pada pasien.

Hal tersebut tentu saja merupakan suatu tantangan bagi tim dokter

Eka Hospital. Namun berkat ketelitian, kesabaran dan kerja sama

yang baik dari tim dokter Eka Hospital, operasi berjalan dengan

baik dan berhasil meresesi AVM tanpa berakibat atau memberikan

efek samping.

Seperti yang diakui Ayu bahwa pasca operasi kesehatannya mulai

membaik dan saat ini ia sedang dalam masa penyembuhan. Bahkan

dokter mengatakan bahwa ia sudah boleh melakukan aktivitasnya

kembali, dan sebentar lagi Ayu akan masuk kerja seperti biasa

sebagai seorang karyawati di salah satu perusahaan swasta yang

bergerak di bidang property.

Tiga Rumah Sakit Sudah didatangi

“Saya sempat berobat ke tiga Rumah Sakit yang berbeda”, ujar Ayu

yang berdomisili cukup jauh dari Eka BSD, yaitu di daerah Bogor.

Namun, akhirnya dokter menyarankan supaya Ayu menjalankan

operasi di Eka Hospital dengan pertimbangan peralatan medis yang

lebih lengkap.

Atas referensi dokter tersebut bulan November 2009 Ayu

menjalankan operasi yang ditangani oleh tim dokter Eka Hospital

yang terdiri atas dr Budi M. Silitonga, SpBS, dr Setyo Widhi, SpBS

dan dr Hanudjaja Subroto,

SpAn.

Letak AVM Berada di

Posisi Rawan

Menurut dokter Budi, SpBS

salah satu dari tim dokter Eka

Masalah yang paling banyakdikeluhkan penderita AVM adalahnyeri kepala dan serangan kejangmendadak.